document3
DESCRIPTION
???TRANSCRIPT
-
5/26/2018 3
1/6
3. Uji Pengendapan Protein Dengan Garam
Uji ini bertujuan untuk mengetahui larutan garam alkali dan garam divalent konsentrasi tinggi
terhadap sifat kelarutan protein. Pengaruh penambahan garam terhadap kelarutan protein berbeda-
beda, tergantung pada konsentrasi dan jumlah muatan ionnya dalam larutan. Semakin tinggi
konsentrasi dan jumlah muatan ionnya, semakin efektif garam dalam mengendapkan protein.Bahan uji yang digunakan adalah albumin telur yang akan direaksikan dengan beberapa garam
alkali seperti NaCl 5%, BaCl25%, dan CaCl25% serta garam divalen seperti MgSO4 dan
(NH4)2SO4jenuh. Setiap garam yang direaksikan dengan garam berpotensi memiliki endapan
tergantung pada konsentrasi, bilangan oksidasi dan muatan ionnya.
Ketika albumin direaksikan dengan larutan (NH4)2SO4 hanya butuh kurang dari 50 tetes sudah
banyak yang terbentuk endapan. Sedangkan untuk keempat garam lainnya, butuh lebih dari 50 tetes
dan hasil endapan yang terbentuk bervariasi. Untuk BaCl2 ada sedikit endapan dan untuk CaCl2hanya
sedikit sekali yang terbentuk. Untuk MgSO4 dan NaCl tidak terbentuk endapan. Ada beberapa faktor
yang mengakibatkan hal ini terjadi, salah satunya konsentrasi yang masih perlu ditingkatkan.
4. Uji Pengendapan Protein Dengan Logam Dan Asam Organik
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh logam berat dan asam organik terhadap sifat
kelarutan protein. Sebagian besar protein dapat diendapkan dengan penambahan asam-asam organik
seperti asam pikrat, asam trikloroasetat, dan asam sulfosalisilat yang akan menyebabkan terbentuknya
garam proteinat yang tidak larut. Konsentrasi mempengaruhi pengendapan.
Saat albumin direksikan dengan TCA 10% terbentuk banyak endapan, hal ini dikarenakan
konsentrasi TCA juga lebih tinggi atau dinaikkan. Begitupun saat asam sulfosalisilat direaksikan, juga
terbentuk banyak endapan. Ketika CuSO4 direaksikan, air yang terdapat pada protein (albumin) diikat
sehingga juga terdapat banyak endapan. Untuk HgCl2 banyak terbentuk endapan. Dan untuk Pb-Asetat
hanya sedikit terbentuk endapan. Banyak sedikitnya endapan tergantung dari bilangan oksidasi
senyawa, jika bilangan oksidasi sama, maka penentuannya kemudian dilanjutkan dengan melihat
kedudukannya dalam sistem periodik.
Saat melakukan uji ini, sangat disarankan untuk menggunakan salah satu alat keselamatan
laboratorium, yakni masker. Hal ini guna menghindari terhirupnya logam-logam ke dalam tubuh kita,
karena logam yang terhirup dapat bersifat radikal bebas di dalam tubuh.
5. Uji Biuret
Uji ini bertujuan untuk membuktikan adanya molekul-molekul peptida dari protein. Ion CU2+
(dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida
yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet).
Adapun bahan uji yang digunakan adalah albumin, gelatin, kasein, dan glisin. Saat albumin
direaksikan dengan NaOH dan CuSO4 terjadi perubahan warna. Warna ungu yang dibentuk
menandakan albumin sebagai protein kompleks dimana ia mempunyai lebih dari dua ikatan peptide.
Hasil yang sama (terjadi perubahan warna ungu) juga ditunjukkan oleh gelatin dan kasein. Untuk
glisin, ketika direaksikan tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap bening). Hal ini menunjukkan
bahwa glisin hanya mengandung dua ikatan peptida (dipeptida).
6. Uji Ninhidrin
-
5/26/2018 3
2/6
Uji ini dilakukan untuk membuktikan adanya asam amino bebas dalam protein. Semua asam
amino atau peptida yang mengandung asam alfa-amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin
membentuk senyawa kompleks berwarna biru. Dalam uji ini, digunakan pereaksi Ninhidrin 0,1% yang
berfungsi sebagai oksidator yang mereduksi asam amino.
Adapun bahan yang diujikan adalah albumin 2%, gelatin 2%, kasein 0,5%, dan pepton 0,5%.Albumin dan gelatin memiliki perbedaan pada unsur S (belerang) yang terkandung di dalamnya. Untuk
albumin dan pepton menunjukkan hasil yang positif dengan perubahan warna biru kehitaman untuk
albumin dan ungu kehitaman untuk pepton. Sebelum mengalami perubahan warna, sebelumnya
terbentuk hasil antara hidridantin. Setelah mengalami oksidasi, gugus amino terpecah menjadi
NH3dan asam karboksilat. Hidridantin dan amonia yang bereaksi membentuk warna biru dan
melepasakan CO2dan asam karboksilat. Sedangkan untuk gelatin dan kasein menunjukkan hasil
negatif dengan tidak adanya perubahan warna (bening). Ada kesalahan dalam uji ini, disebabkan
gelatin yang seharusnya menunjukkan hasil yang positif ternyata setelah diujikan menunjukkan hasil
yang negatif. Hal ini dimungkinkan terjadi karena gelatin sudah mengalami denaturasi sehingga sulit
diidentifikasi.
7. Uji Xantroprotein
Uji xantroprotein bertujuan untuk membuktikan adanya cincin benzena pada protein. Tidak
semua protein mengandung asam amino yang mengandung cincin benzena. Reaksi pada uji
xantroprotein didasarkan pada nitrasi inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jika protein
yang mengandung cincin benzene ditambahkan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih
yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana
basa akan terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga.
Albumin, gelatin, dan kasein adalah bahan yang diujikan. Pada saat albumin dicampur dengan
HNO3pekat dan dipanaskan terbentuk warna kuning dan setelah didinginkan kemudian ditambahkan
NaOH terbentuk warna jingga serta terdapat endapan. Hal ini menunjukkan hasil yang positif dimana
albumin mengandung cincin benzena.
Untuk gelatin ketika direaksikan menunjukkan hasil yang negatif, ini mengindikasikan bahwa
gelatin tidak punya ikatan rangkap dua yang bisa beresonansi dalam cincin benzenanya. Sedangkan
untuk kasein, juga menunjukkan hasil yang negatif. Pada saat bahan uji kasein yang direaksikan ada
kemungkinan terjadi kesalahan, sebab kasein mempunyai cincin benzene yang ikatan rangkapnya bisa
beresonansi. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya, konsentrasi yang rendah dan
melakukan pengocokan yang dimana pada prosedur kerja tidak dilakukan bisa menjadi penyebabnya.
8. Uji Titik Isoelektrik
Pada uji penentuan titik isoelektrik, larutan kasein netral yang dicampurkan dengan larutan buffer
asetat yang pH-nya berbeda-beda, menghasilkan endapan yang banyaknya berbeda-beda pula, yaitu
pada larutan buffer yang memiliki pH 3,8 membentuk banyak endapan, larutan buffer yang memiliki
pH 4,7 tidak menghasilkan endapan, larutan buffer yang memiliki pH 5,0 dan 5,3 membentuk sedikit
endapan, dan larutan buffer yang memiliki pH 5,9 tidak menghasilkan endapan.
Larutan buffer adalah larutan yang dibuat dari campuran asam lemah dengan garamnya yang
berasal dari basa kuat atau basa lemah dengan garamnya yang berasal dari asam kuat. Pada percobaan
ini, kita menggunakan kasein netral agar mudah membawa larutan ke-pH yang diinginkan. Larutan
-
5/26/2018 3
3/6
buffer yang digunakan dalam hal ini adalah larutan buffer asam, karena salah satu faktor yang
mempengaruhi denaturasi adalah penambahan asam, jika yang ditambahkan buffer basa, maka tidak
akan terjadi denaturasi. Endapan paling banyak terdapat pada pH 3,8 karena pH inilah yang paling
asam diantara larutan buffer yang digunakan dan pH 3,8 inilah yang menjadi titik isoelektrik pada
percobaan ini. Semakin mendekati titik isoelektrik, maka endapannya semakin banyak, karena sisipositif dan negatifnya sama, sehingga ketika bertemu akan mengendap. Pada pH 4,7 seharusnya
terbentuk endapan yang banyak setelah pH 3,8, tetapi pada pecobaan ini tidak terbentuk endapan yang
mungkin terjadi karena adanya kontaminasi pada bahan.
-
5/26/2018 3
4/6
BAB V
PENUTUP
V. 1 KESIMPULAN
1. Albumin mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan belerang
(S). Sedangkan gelatin hanya mengandung hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N).
2. Albumin bersifat larut dalam air suling (aquades), HCl, NaOH, dan alkohol, sedangkan albumin
bersifat tidak larut pada kloroform.
3. Reaksi albumin dengan NaCl 5 %, albumin dengan MgSO4 5 %, semuanya tidak membentuk
endapan. Sedangkan reaksi albumin dengan (NH4)2SO4jenuh membentuk banyak endapan. Untuk
BaCl25% dan CaCl25% membentuk sedikit endapan.
4. Reaksi albumin dengan larutan asam trikloroasetat 10 %, reaksi albumin dengan HgCl 2 5 %, reaksiantara albumin dengan asam sulfosalisilat 5 %, reaksi albumin dengan CuSO45 % membentuk banyak
endapan. Pada reaksi antara albumin dengan Pb-Asetat 5 % terbentuk sedikit endapan.
5. Albumin dan gelatin positif mengandung ikatan polipeptida, sedangkan glisin tidak mengandung
ikatan polipeptida.
6. Albumin dan pepton mengandung asam amino bebas, sedangkan gelatin tidak mengandung asam
amino bebas.
7. Albumin positif mengandung tirosin, triptofan dan fenilalanin, sedangkan gelatin tidak mengandung
tirosin, triptofan dan fenilalanin.
8. Semakin mendekati titik isoelektrik, maka endapannya semakin banyak, karena sisi positif dan
negatifnya sama, sehingga ketika bertemu akan mengendap. pH ini berada pada angka 3,8.
V. 2 SARAN
Untuk laboratorium sebaiknya laboratorium lebih melengkapkan sarana dan prasarananya, agar
praktikan dapat melakukan praktikum dengan semestinya, tanpa ada hambatan. Sebab dengan tidak
diujikannya salah satu percobaan dapat menghalangi praktikan dalam memperoleh pengetahuan yang
seharusnya menjadi hak praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Martoharsono, S. 2006.Biokimia 2. Yogyakarta : Gadjah Mada University PressMurray, R. K. dkk. 2009.Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Sandjaja. dkk. 2010.Kamus Gizi. Jakarta : Kompas.Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011.Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
-
5/26/2018 3
5/6
Sloane, E. 2004.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Dosen Kimia. 2010.Kimia Dasar. Makassar : UPT MKU.
Tim Dosen Kimia. 2010.Kimia Dasar 2. Makassar : UPT MKU.
-
5/26/2018 3
6/6
Diposkan 29th November 2011 olehKim Azil Aprilio
Label:Laporan Praktikum
http://www.blogger.com/profile/15211057303597616047http://www.blogger.com/profile/15211057303597616047http://www.blogger.com/profile/15211057303597616047http://kim-azil.blogspot.com/search/label/Laporan%20Praktikumhttp://kim-azil.blogspot.com/search/label/Laporan%20Praktikumhttp://kim-azil.blogspot.com/search/label/Laporan%20Praktikumhttp://kim-azil.blogspot.com/search/label/Laporan%20Praktikumhttp://www.blogger.com/profile/15211057303597616047