analisa rekening koran1

Upload: roy-flo

Post on 10-Feb-2018

559 views

Category:

Documents


60 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    1/141

    ANALISA REKENING KORAN

    Pembahasan saat ini yakni sharing mengenai analisa rekening

    koran. Sebagaimana diketahui bersama bahwa dengan dilakukannya

    analisa rekneing koran, kita mampu mengungkapkan kondisikeuangan maupun usaha debitur yang sedang berjalan, bagaimana

    prospeknya kedepan, dengan pihak mana saja debitur melakukan

    transaksi dan keadaan keuangan dari debitur dll. Berikut diulas

    lebih dalam analisa rekening koran.

    Ada beberapa hal yang harus dianalisa dari rekening koran yakni:

    1. Jenis transaksinya, meliputi transaksi kredit dan transaksidebet

    2. Aktivitas harian/mutasi harian

    3. Jumlah aktivitas / frekuensinya4. Total mutasi debet dan mutasi kreditnya

    5. Rata-rata saldo mengendapnya

    6. Rata-rata mutasi debet dan mutasi kreditnya

    Gambaran secara umum mengenai hasil analisa rekening koran

    terhadap fasilitas kredit yang telah diterimanya

    Mutasi sangat aktif (fasilitas terpakai secara optimal danfluktuatif)

    Usaha debitur sedang berkembang pesat Barang./ jasa debitur laris dipasaran Kondisi keuangan baik Debitur berpotensi untuk berkembang

    Mutasi tergolong aktif (fasilitas terpakai optimal danfluktuatif)

    Usaha debitur berjalan normal Kegiatan debitur sebagian bersifat tunai atau ditransfer ke

    rekening lain Kondisi keuangan cukup baik Berpotensi untuk dikembangkan

    Mutasi rata-rata(fasilitas terpakai optimal namun stabil)

    Ada kemungkinan debitur memerlukan sumber dana tambahan Ada tagihan yang belum masuk / masuk tapi terlambat

  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    2/141

    Mutasi tergolong kurang aktif (fasilitas diberikan terpakaioptimal namun stabil)

    Debitur sedang mengalami kesulitas likuiditas Usaha sedang tersendat-sendat

    Memerlukan pinjaman tambahan Lebih aktif transaksi di rekening lain

    Mutasi rata-rata (fasilitas terpakai tidak optimal namunfluktuatif)

    Debitur berhati-hati terhadap sumber dana dari bank yang

    telah diterimanya Debitur aktif di bank lain Penerimaan tagihan lancar Kredit Bank hanya terpakai sebagai dana cadangan

    Demikian disampaikan..semoga bermanfaat

    IN HOUSE TRAINING KREDIT DAN ANALISA KREDITHub : Aslam Fetra HHp : 0813-273-72770

    ANALISA RATIO

    Analisa ini diperlukan guna menginterpretasikan secara lebih

    mendalam kondisi keuangan suatu perusahaan, mengkaitkan korelasiantara neraca dan laba/rugi.

    Ada banyak perhitungan analisa ratio, dalam hal ini kami hanya

    mensharingkan 4 ratio saja yang umum dan sering diaplikasikan:

    Liquidity Ratio: Ratio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan

    didalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya :

    Current Ratio (CR) = Aset Lancar /Kewajiban Lancar

    Quick Asset Ratio = Kas + Setara Kas + Piutang Dagang

    /Kewajiban Lancar

    Indebtedness Ratio : ratio yang digunakan untuk mengukur

    struktur permodalan. diantara ratio ini yakni:

    Leverage = Total Hutang / Total Modal

    Long Term Debt = Hutang Jk.Panjang / Total Modal

    Short Term Debt = Hutang Jk.Pendek/ Total Modal.

  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    3/141

    Operating Ratio: Mengukur efektifitas perusahaan didalam

    pengelolaan aset-asetnya

    Perputaran Piutang = (Piutang / Penjualan ) X 360 hari

    Perputaran Persediaan = (Persediaan / HPP ) x 360 hari

    Perputaran Hutang Dagang = (Hutang Dagang/ HPP ) X 360 hari

    Profitability Ratio: Mengukur efisiensi perusahaan didalam

    mengelola aset-asetnya

    Return On Aset (ROA) = (Laba Bersih / Penjualan ) x 100%

    Return On Equity (ROE) = (Laba Bersih/ Total Modal) X 100%

    Demikian sharingnya..semoga bermanfaat

    Pelatihan Analisa Kredit sampai bisa Hub:Aslam Fetra H0813-273-72770

    Perhitungan KMK (Cash Convertion Cycle)

    Posted onSenin, 23 November 2009by AssalamDalam kesempatan ini, kami uraikan mengenai perhitungan

    Kebutuhan Modal Kerja dengan menggunakan metode Cash Convertion

    Cycle. Dalam penerapan metode ini kita mendasarkan perhitungan

    pada beberapa pos dalam laporan keuangan tahun terakhir

    meliputi: Penjualan, HPP, Piutang Dagang, Persediaan serta

    Hutang Dagang, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan

    dan perputaran Hutang Dagang. Berikut contoh gambaran lebih

    detailnya:

    Penjualan : Rp. 35.776.100.500,-HPP : Rp. 28.198.306.232,-Piutang Dagang :Rp. 22.385.429.659,-Persediaan : Rp. 2.648.506.820,-Hutang Dagang : Rp. 7.036.043.759,-

    Berdasarkan data diatas, berikutnya kita tentukan perputaran

    piutangnya (A/R DOH), perputaran persediaannya ( Inventory DOH)

    dan perputaran hutang dagang (A/P DOH)

    A/R DOH = (Piutang / Penjualan ) x 360 hari = 225 Hari

    Inventory DOH = (Persediaan / HPP) x 360 hari = 34 Hari

    Perputaran Hutang Dagang = (Hutang Dagang / HPP) x 360 hari = 90

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    4/141

    hari

    Selanjutnya kita tentukan proyeksi penjualan kedepan,

    diasumsikan penjualan naik 5 % dan HPP adalah 78 % dari

    penjualan dan hutang Bank tidak ada maka:

    Penjualan kedepan : Rp 37.554.405.525,-

    HPP : Rp. 29.292.436.310,-

    Kebutuhan KMK

    A/R Financing = (Penjualan Kedepan / 360) x 225 hari = Rp.

    23.504.701.142,-

    Inv Financing = ( Hpp kedepan / 360 ) x 34 hari = Rp.

    2.751.272.247,-

    A/P Financing = (Hpp kedepan / 360) x 90 hari = Rp

    7.309.051.189,-

    Kebutuhan Modal Kerja = (A/R Financing+ Inv Financing) - A/P

    = Rp. 18.946.922.200,-

    Modal kerja yang dapat diberikan oleh Bank Maksimal adalah (80%

    x Rp.18.946.922.200,-)

    = Rp. 15.157.537.760,-

    Demikian, semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H

    Asisten Manajer Corporate Lending

    Hp: 0813-273-72770

    Pengenalan Kredit Modal Kerja

    Posted onMinggu, 01 November 2009by AssalamKredit modal kerja (KMK)adalah kredit untuk membiayai modal kerja perusahaan dalam rangkapembiayaan aktiva lancar perusahaan. Pembiayaan terhadap aktiva lancar ini dapat diberikanuntuk membiayai piutang, maupun persediaan dengan jangka waktu kredit maksimal 1 tahun dandapat diperpanjang selain itu sifat penggunaannya pun dapat berupa revolving seperti halnyapenggunaan kartu kredit maupun non revolving seperti halnya pemberian fasilitas untuk

    multifinance.Untuk jenisnya dapat berupa:

    1. Pembiayaan Tagihan, dalam hal ini kredit modal kerja yang diberikan digunakan untukmembiayai tagihan yang belum jatuh tempo karena penjualan secara kredit maupunbelum dibayarkannya hasil pekerjaan oleh pemberi kerja. Untuk pemberian kredit modalkerja pembiayaan tagihan ini jaminannya pun dapat berupa tagihan dan atau fix asset.Dalam hal jaminannya berupa tagihan yang dibiayai maka dalam rangka penerapan

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    5/141

    prinsip kehati-hatian perlu dipastikan dan dilakukan verivikasi terhadap seluruh tagihanyang dijadikan jaminan serta pihak yang dibiayai harus menyerahkan StandingInstruction atas tagihan piutang tersebut.

    2. Pembiayaan persediaan, dalam hal ini kredit yang diberikan digunakan untukmembiayai pembelian barang-barang persediaan

    PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM

    ANALISIS KREDIT

    Posted onSabtu, 07 November 2009by AssalamDidalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan

    yang dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa

    metode pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama

    ini yakni meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara

    jaminan, pendekatan kemampuan membayar kembali dan pendekatan

    kelayakan usaha.Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari

    khususnya buku mengenai Credit Management Handbook karya Prof.

    Dr.H. Veithzal Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct.,

    M.B.A secara lengkap beberapa pendekatan yang dapat digunakan

    yakni Character Approach, Collateral Approach, Repayment

    Approach, Feasibility Approach, Agent Of Development Approach

    dan Relationship Approach. Berikut penjelasan lebih jauh

    mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh penulis

    selama ini didalam melakukan analisis kredit:

    Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebihbanyak penulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon

    debitur didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada

    pihak bank, sikap kooperatif yang ditunjukkan serta

    reputasi selama ini didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan

    pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) oleh salah satu

    pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain faktor jaminan,

    penekanan utama yang penulis garis bawahi dan menjadi titik

    kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut. Masih

    berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yang

    dikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan

    sikap koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilaikurang (tidak terbuka dalam memberikan keterangan mengenai

    kinerja usaha yang dijalankan), berbohong, sulit dimintai

    data dan berbelit-belit maka serta merta hal ini menjadi

    faktor penguat bgi penulis didalam menolak pengajuan

    kreditnya.

    Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan

    khususnya fix assetharus dapat mengcover kredit yang akan

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    6/141

    diberikan sesuai dengan SOP/Corporate Policynamun demikian

    tidaklah menutup kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun

    kemampuan membayar kembali dinilai jelas serta aman maka

    kekurangan daripada fix asset tersebut perlu dimintakan

    pesetujuan lebih lanjut kepada pejabat pemutus kredit

    Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan

    terhadap kemampuan membayar ini, penulis mendasarkan

    penilaiannya atas cashflow dari calon debitur danpembayaran dari pihak ketiga (bowheer). Perlu dipastikan

    juga bahwasanya bila sumber pembayarannya kembali ini

    berasal dari pihak ketiga maka calon debitur harus

    menyerahkan Standing Instruction atas tagihan piutang dari

    pihak pemberi kerja yang menyatakan bahwa

    tagihan/piutangnya tersebut dibayarkan langsung kerekening

    calon debitur di Bank pemberi kredit atau masuk kedalam

    escrow accountuntuk langsung menurunkan outstandingnya

    Pendekatan Kelayakan Usaha. Pendekatan terhadap kelayakan

    usaha disini penulis lakukan dalam hal proyek usahanya

    tersebut jelas dan layak untuk dijalankan serta dijamin

    pembayarannya kembali, semisal proyek-proyek dari

    pemerintah, proyek-proyek penyaluran kredit kerjasama

    dengan departemen-departemen pemerintahan( kredit program

    Depkeu dan Deptan)

    PRINSIP KEHATI-HATIAN TERHADAP WALK IN CUSTOMER

    Posted onKamis, 07 Oktober 2010by Assalam

    Kondisi perekonomian yang positif ditandai dengan semakin bergeliatnya

    perdagangan memicu pihak bank untuk turut serta meningkatkan

    pertumbuhan perekonomian dengan menggiatkan penyaluran kredit.Salah

    satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menggiatkan penyaluran

    kreditnya yakni dengan cara menjaring calon nasabah yang potensial

    kepada walk in customer.

    Walk in customer tidak semuanya calon nasabah yang bermasalah,oleh

    karenanya perlu dilakukan penelitian secara seksama untuk mengetahui

    karakter,kondisi keuangan serta kemampuan bayarnya.

    Berikut disampaikan beberapa masukan yang dapat dijadikan pegangan

    awal dalam rangka memperoleh nasabah Walk In Customer yang kredibel

    diantaranya sbb:

    http://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    7/141

    1. Mintakan data-data legalitas pribadinya.Mis:KTP/SIM/NPWP,KK,Surat Nikah (Nasabah perorangan) dan

    SIUP/TDP,akta-akta perusahaan berikut perubahannya dan

    pengesahannya dari MenKeh dll

    2. Untuk nasabah perorangan ada kalanya diperlukan dokumen tambahanguna pengecekan karakternya (penilaian dalam ketepatan memenuhi

    kewajiban) seperti bukti tagihan dan pembayaran reklistrik/air/tagihan telp dalam jangka waktu 3 bulan terakhir

    3. Lakukan kunjungan ke tempat usaha maupun tempat tinggal calondebitur secara langsung guna memastikan bahwa data-data dan atau

    informasi yang disampaikan adalah sesuai dengan apa adanya (yang

    tersurat sama dengan yang tersirat). Bilamana ada perbedaan maka

    mintakan keterangan kepada calon debitur tersebut

    Demikian semoga bermanfaat

    Aslam (HP 081327372770)

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    LAPORAN SOLISITASI/KUNJUNGAN USAHA

    Posted onJumat, 28 Mei 2010by Assalam

    Didalam pemrosesan suatu fasilitas kredit komersiil salah satu tahapan

    yang harus dilakukan untuk mengecek kebenaran data-data yang

    disampaikan oleh calon debitur yakni dengan cara dilakukan kunjungan

    usaha langsung ketempat usaha atau kantor calon debitur. Adapun

    Beberapa masukan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang

    dapat dimuat didalam hasil laporan kunjungan setelah dilakukan

    kunjungan secara langsung yakni sebagai berikut:

    1.Keterangan nama lengkap, jabatan pihak-pihak yang ditemui dikantor/lokasi usaha calon debitur, bilamana perlu lampirkan kartu

    namanya dalam laporan kunjungan anda

    2.Uraian secara detail lokasi usaha yang bersangkutan meliputi:

    Nama Perusahaan

    Bidang Usaha

    Alamat dan No.Telp

    Penjelasan apakah pemohon adalah pemilik usaha tersebut atau

    bukan Uraian mengenai jenis bangunan tempat usahanya apakah masuk

    komplek ruko, pertokoan, perumahan, pasar,mall

    Uraian jumlah SDM nya, pendidikan

    Uraikan mengenai jenis barang yang dijual/diproduksi, bahan

    bakunya, merk

    Informasi mengenai target konsumen,saluran distribusinya

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=9026987288547922726http://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    8/141

    Uraian mengenai sistem manajemennya, gambaran struktur

    organisasinya,

    Foto-foto aktivitas usahanya saat dikunjungi

    Demikian, semoga bermanfaat.....

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    RISIKO DAN MITIGASINYA (RENTAL MOBIL)

    by Assalam

    Pertumbuhan bisnis rental mobil semakin marak mengingat semakin

    besarnya pemenuhan kebutuhan transportasi bagi perusahaan-perusahaan

    besar. Adapun pemenuhan kebutuhan lebih banyak dalam bentuk sewa dari

    pada dalam bentuk pembelian (Aset) dikarenakan beberapa faktor

    diantaranya dana yang dikeluarkan untuk belanja modal cukup banyak

    sehingga mengurangi modal kerja peusahaan dan bila menyewa maka tidak

    perlu belanja modal yang cukup besar hanya perlu mengatur cashflow

    perusahaan tiap bulannya dalam bentuk biaya sewa per bulan. Dalam

    kesempatan ini akan diuraikan mengenai jenis-jenis risiko yang melekat

    pada pembiayaan rental mobil . Adapun beberapa risiko tersebut yakni:

    1.Risiko Kehilangan dan Kerusakan. Dalam hal ini mitigasi yang bisadilakukan setiap kendaraan yang disewakan wajib diasuransikan

    dengan banker's clause PT Bank anda dan perusahaan rental wajib

    mempunyai tim mekanik baik intern maupun dari ekstern untuk

    mengatasi kerusakan kendaraan.

    2.Adanya Kemungkinan Risiko Kegagalan Terhadap Pembiayaan Kredit.Untuk hal ini dapat diantisipasi dengan memperhatikan : Aspek

    Jaminan yang harus mengcover pinjaman kreditnya dan adanya

    kewajiban antara perusahaan rental dengan pihak penyewa dalam

    kontrak perjanjiannya yakni: wajib terdapat Standing Intruction

    atas tagihan piutang perusahaan rental yang mana piutang tersebut

    akan dibayarkan oleh pihak penyewa melalui rekening Perusahaan

    rental di Bank Anda

    3.Tidak Ada Perpanjangan Kontrak Yang Berjalan. Untuk hal inidipastikan kepada pihak calon debitur bahwa untuk kontrak-kontrak

    yang telah berjalan terdapat:

    MOU yang mendampingi kontrak, bahwasanya untuk kontrak yang sudahhabis masa berlakunya maka patut dipastikan diberlakukannya

    perpanjangan secara otomatis sampai adanya kesepakatan para pihak

    untuk mengakhiri perjanjian dengan terlebih dahulu harus adanya

    pemberitahuan secara tertulis

    Adanya evaluasi per tahun terhadap kontrak yang telah berjalan

    untuk dilakukan perpanjangan secara otomatis

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=8103405943414032094http://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    9/141

    Demikian beberapa macam risiko-risiko dan mitigasinya yang melakat

    dalam pembiayaan rental mobil, semoga bermanfaat...

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    RISIKO DAN MITIGASINYA (TOKO BAHAN BANGUNAN)

    Posted onSenin, 24 Mei 2010by Assalam

    Pertumbuhan bisnis toko bahan bangunan cukup pesat akhir-akhir

    ini,didorong oleh semakin meningkatnya kebutuhan bahan bangunan

    seiring pesatnya proyek-proyek pembangunan dari berbagai sektor yakni

    sektor residensial, bangunan komersiil, industri dan institusional

    maupun infrastruktur. Dalam kesempatan ini akan diuraikan mengenai

    jenis-jenis risiko yang melekat pada bisnis toko bahan bangunan.

    Adapun beberapa risiko tersebut yakni:

    1.Risiko Lokasi. Faktor lokasi memegang peranan yang cukup pentingmengingat lokasi yang tidak tepat mengakibatkan penjualan menjadi

    menurun karena sedikitnya pelanggan yang datang. Lokasi disini

    mencakup juga mengenai ketersediaan lahan parkir. Pastikan tempat

    usaha dekat dengan pusat keramaian terutama didaerah yang sedang

    dibangun banyak perumahan

    2.Risiko Kebakaran. Risiko ini melekat pada toko bahan bangunantersebut dan merupakan salah satu faktor force majeur yang dapat

    menyebabkan pemilik toko kehilangan tempat berbisnisnya, oleh

    karenanya mitigasi yang dapat dilakukan adalah adanya Asuransi

    yang dapat meminimalisir faktor ini dalam bentuk Asuransi

    Kerugian

    3.Risiko Ketersediaan Barang Dagangan dan Kualitasnya. Pengelolaanpersediaan barang yang baik serta terjaminnya kualitas barang

    yang diperdagangkan merupakan faktor sukses kontinuitas bisnis

    toko bahan bangunan. Persediaan yang tidak lengkap apalagi sampai

    rusak/kualitasnya tidak dijaga seringkali menyebabkan pelanggan

    selalu berpindah ke toko lain apabila hal ini terus terjadi

    mengakibatkan penjualan semakin menurun

    4.Risiko Meningkatnya Harga-Harga Bahan Bangunan. Mahalnya harga-harga bahan bangunan disebabkan oleh faktor makro ekonomi yang

    mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi menurun dan

    mangkraknya proyek yang sedang berjalan. Oleh karenanya risiko

    ini merupakan titik kritis yang harus dicermati dan diurai secara

    mendetail dalam Memorandum Analisa Kredit sebelum pemberianfasilitas kredit dapat disetujui

    Demikian beberapa macam risiko dan mitigasinya yang melekat dalam

    bisnis toko bahan bangunan yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan

    dalam pemberian fasilitas kredit toko bahan bangunan, semoga

    bermanfaat........

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3104647302614195179http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5442336488788023636http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3104647302614195179http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5442336488788023636http://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    10/141

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PEMBIAYAAN TAGIHAN KEPADA REKANAN

    Posted onSabtu, 22 Mei 2010by Assalam

    Pada pembiayaan tagihan memiliki tingkat risiko yang besar

    dibandingkan dengan pembiayaan dengan jaminan fix aset dikarenakan

    jaminan berupa piutang sebagai second way out dalam hal debitur gagal

    bayar bentuknya adalah tidak berwujud, namun demikian risiko yang

    besar ini dapat dimitigasi yakni pembiayaannya hanya ditujukan

    terhadap rekanan (skim rekanan) maupun pembiayaan kepada BUMN dan

    rekanannya yang profitable serta memiliki likuiditas yang baik

    Ada beberapa syarat dan ketentuan yang dapat dijadikan sebagai

    pegangan bagi AO untuk mengamankan pembiayaan tagihan dengan skim

    rekanan diantaranya yakni:

    Syarat Kredit

    1.Pastikan debitur menandatangani perjanjian kredit dan pengikatanjaminan secara notarill dan sempurna

    2.Pastikan segala biaya yang timbul sehubungan dengan pemberianfasilitas ini (provisi,admin,notaris) wajib dibayar oleh debitur

    dimuka/didebet saat pembukaan fasilitas

    3.Persyaratkan juga didalam offering letter bahwa segala macambiaya-biaya yang timbul dan akan timbul atas pemberian fasilitas

    ini akan menjadi beban debitur dan dibayar dimuka

    4.Persyaratkan juga bahwasanya pihak bank sewaktu-waktu dapat

    melakukan peninjauan usaha debitur dan debitur harus bersediamenyampaikan segala macam informasi ataupun keterangan berkaitan

    dengan usahanya sejujur-jujurnya

    Syarat Pencairan

    1.Pastikan bahwa jumlah pencairan fasilitas kredit tersebutmaksimal tidak melebihi 80% dari penyerahan tagihan oleh Bowheer

    (invoice) yang masih berlaku untuk setiap proyek

    2.Pastikan bahwasanya pembayaran oleh pihak bowheer dibayarkanmelalui rekening debitur di Bank anda

    3.Wajib adanya penyerahan standing instruction atas tagihan piutang

    dari bowheer yang mana piutang tersebut akan dibayarkan olehbowheer ke rekening debitur di Bank anda

    4.Pastikan bahwasanya pembayaran piutang atas transaksi yangdibiayai oleh Bank anda tersebut digunakan untuk menurunkan

    outstanding pinjamannya

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=email
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    11/141

    Demikian beberapa syarat dan ketentuan yang dapat dijadikan sebagai

    pertimbangan ataupun pelengkap dalam pembiayaan tagihan kepada

    rekanan. Semoga bermanfaat

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    KELENGKAPAN&OTENTIKASI DATA

    by Assalam

    Pembahasan mengenai analisa kredit saat ini mengenai kelengkapan dan

    otentikasi data/dokumen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

    terhadap suatu dokumen yang diserahkan oleh pihak calon debitur kepada

    AO, beberapa hal yang harus diperhatikan yakni sbb:

    1.Untuk Dokumen2 Keuangan/legalitas/Data Pribadi. Pastikanbahwasanya copy dari rekening koran/rekening tabungan dan laporan

    keuangannya, dokumen legalitas,data pribadi dari calon debitur

    adalah sesuai dengan aslinya (terlebih dahulu harus dicocokkan

    dengan aslinya) dan dibubuhi stempel ''sesuai dengan asli'' serta

    ditandatangani/paraf oleh AO

    2.Apabila terdapat data/dokumen yang belum dipenuhi oleh calondebitur maka tergolong TBO (To Be Obtained)dan harus dimintakan

    persetujuannya kepada KABAG/KADIV atau ke Direksi disertai alasan

    dan kepastian tanggal kapan dapat dipenuhi dokumen-dokumen

    tersebut

    3.Dalam hal pengikatan kredit dan penandatanganan perjanjian kreditmaka segala macam kelengkapan data untuk pengikatan dan

    perjanjian kredit dipastikan tidak ada yang TBO, bilamana masih

    tetap ada kekurangan, maka harus segara dipastikan pada hari yangbersamaan data-data TBO harus segera dilengkapi

    Demikian, semoga bermanfaat

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PERSIAPAN ANALISIS KREDIT

    Posted onSabtu, 07 November 2009by Assalam

    Dalam kesempatan ini, kita mengupas persiapan-persiapan apa yangseyogyanya harus dilakukan sebelum analisis kredit diteruskan lebih

    jauh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni mengenai Data

    Analisis. Data analisis mengenai usaha yang akan dibiayai harus

    lengkap dan diyakini kebenarannya. Untuk dapat diyakini kebenarannya

    perlu dilakukan beberapa pendekatan yakni dengan:

    1.Melakukan penelitian secara langsung (kunjungan ketempat usaha)

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=1362991726363824965http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=2475875651612302482http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=1362991726363824965http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=2475875651612302482http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    12/141

    2.Mencocokkan data yang satu dengan data-data yang lain, salah satucontohnya yakni alamat usaha dalam SIUP dicocokkan dengan SKDP

    (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) apakah sudah sinkron. Bila

    berbeda mintakan keterangan kepada manajemen yang bersangkutan

    3.Untuk laporan keuangan bisa dengan jalan meminta saran darikantor akuntan

    Selanjutnya mengenai kelengkapannya ada beberapa data yang secara umum

    harus dimintakan kepada calon debitur yakni:

    Legalitas Personal. Legalitas personal dari seluruh pengurus

    perseroan (Komisaris dan Direksi) berupa copy KTP, NPWP

    Legalitas Usahaberupa kelengkapan akta pendirian berikut dengan

    perubahan-perubahannya, izin-izin usaha

    Data Bisnismeliputi company profile, kontrak-kontrak yang telah

    berjalan, sedang maupun yang akan dikerjakan, rencana penggunaan

    kredit, strategi bisnis kedepan, daftar rekanan/langganan

    Data Keuangan

    terdiri dari rekening giro teraktif minimal 6 bulan

    terakhir, laporan keuangan (Neraca dan laporan Laba/rugi) minimal

    2 tahun terakhir serta laporan keuangan tahun berjalan, cashflow

    projection untuk periode selama jangka waktu kredit yang

    dimintakan

    Data Jaminanyang menunjukkan jenis barang, satus kepemilikannya

    (Copy Sertifikat, IMB,PBB,Akta jual beli, Copy bukti pembayaran

    PBB dan blue print), jika bukan merupakan fix asset misalkan

    piutang maka mintakan daftar piutangnya yang akan dijaminkan

    Bilamana kelngkapan data-data umum tersebut diatas telah lengkap maka

    analisis dapat diteruskan dengan penelaahan lebih dalam mengenai

    prospek usaha dan manajemen, kemampuan memenuhi kewajibannya dankondisi keuangannya. Untuk taksasi jaminan selalu dipastikan bahwa

    nilai jaminan harus dapat mengcover kredit yang akan diberkan sesuai

    dengan corporate policy/SOP bank anda

    Semoga bermanfaat

    [email protected]

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ANALISIS KREDITby Assalam

    Didalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan yang

    dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa metode

    pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama ini yakni

    meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara jaminan, pendekatan

    kemampuan membayar kembali dan pendekatan kelayakan usaha.

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=6557066436985028598http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    13/141

    Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari khususnya

    buku mengenai Credit Management Handbook karya Prof. Dr.H. Veithzal

    Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A secara lengkap

    beberapa pendekatan yang dapat digunakan yakni Character Approach,

    Collateral Approach, Repayment Approach, Feasibility Approach, Agent

    Of Development Approach dan Relationship Approach.Berikut penjelasanlebih jauh mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh

    penulis selama ini didalam melakukan analisis kredit:

    Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebih banyak

    penulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon debitur

    didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada pihak bank,

    sikap kooperatif yang ditunjukkan serta reputasi selama ini

    didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan pengajuan kredit pemilikan

    rumah (KPR) oleh salah satu pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain

    faktor jaminan, penekanan utama yang penulis garis bawahi dan

    menjadi titik kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut.

    Masih berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yangdikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan sikap

    koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilai kurang (tidak

    terbuka dalam memberikan keterangan mengenai kinerja usaha yang

    dijalankan), berbohong, sulit dimintai data dan berbelit-belit

    maka serta merta hal ini menjadi faktor penguat bgi penulis

    didalam menolak pengajuan kreditnya.

    Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan khususnyafix assetharus dapat mengcover kredit yang akan diberikan sesuai

    dengan SOP/Corporate Policy namun demikian tidaklah menutup

    kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun kemampuan membayar

    kembali dinilai jelas serta aman maka kekurangan daripada fix

    asset tersebut perlu dimintakan pesetujuan lebih lanjut kepadapejabat pemutus kredit

    Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan terhadap

    kemampuan membayar ini, penulis mendasarkan penilaiannya atas

    cashflow dari calon debitur dan pembayaran dari pihak ketiga(bowheer). Perlu dipastikan juga bahwasanya bila sumber

    pembayarannya kembali ini berasal dari pihak ketiga maka calon

    debitur harus menyerahkan Standing Instruction atas tagihan

    piutang dari pihak pemberi kerja yang menyatakan bahwa

    tagihan/piutangnya tersebut dibayarkan langsung kerekening calon

    debitur di Bank pemberi kredit atau masuk kedalam escrow account

    untuk langsung menurunkan outstandingnya

    Pendekatan Kelayakan Usaha. Pendekatan terhadap kelayakan usahadisini penulis lakukan dalam hal proyek usahanya tersebut jelas

    dan layak untuk dijalankan serta dijamin pembayarannya kembali,

    semisal proyek-proyek dari pemerintah, proyek-proyek penyaluran

    kredit kerjasama dengan departemen-departemen pemerintahan(

    kredit program Depkeu dan Deptan)

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=7024760034619829142http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    14/141

    BEDAH NERACA &LABA RUGI USAHA

    JASA (ANALISA KREDIT)

    Posted onSenin, 11 Oktober 2010by AssalamDalam kesempatan pertama ini kita membahas mengenai bedahkeuangan sebagai salah satu aspek didalam evaluasi kredit calon

    debitur. Adapun untuk pembahasannya saat ini ditujukan pada

    perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

    Langsung kepada pokok permasalahanI. NeracaNeraca terdiri Pos Aktiva dan Pasiva. Untuk Aktiva terbagi

    menjadi Aktiva Lancar dan Aktiva TetapAktiva lancarAktiva lancar terdiri dari beberapa pos,pada umumnya yang

    menjadi titik utama analisis kredit yakni terhadap pos Piutang

    Usaha. Piutang Usaha perusahaan jasa terbagi menjadi piutang

    usaha untuk pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan serta

    piutang usaha untuk pekerjaan yang masih berjalan/belum selesai

    dikerjakan yang kesemuanya belum dibayarkan oleh pihak pemberi

    kerja (bowher).Untuk piutang usaha ini selain perlu di teliti jumlah dan

    nominalnya juga harus dicermati mengenai jangka waktu jatuh

    temponya pembayaran tagihan oleh pihak pemberi kerja. Mengenai

    pola-pola pembayaran tagihan biasanya dilakukan oleh pihak

    bowheer kepada pelaksana kerja setelah proyek selesai dikerjakan

    dan atau dipersyaratkan lain misalnya adanya pembayaran DP/UangMuka sebesar prosentase tertentu dari nilai proyek, dan sisanya

    dibayarkan setelah proyek selesai dikerjakan

    Aktiva TetapUntuk aktiva tetap pada neraca keuangan perusahaan jasa bisa

    terdiri dari Tanah dan Bangunan, Inventaris kantor serta

    Kendaraan. Perlu dipastikan bahwasanya untuk pos ini

    komposisinya harus lebih kecil dibandingkan pos Aktiva lancar

    Kewajiban Jk.Pendek dan Jk.Panjang

    Akun kewaiban Jk.Pendek dan Jk.Panjang merupakan sumber danayang bisa berasal dari Hutang Usaha,Hutang Bank maupun Hutang

    Pemegang Saham.Untuk hutang usaha merupakan hutang kepada supplier

    (kredit)sedangkan untuk hutang Bank merupakan fasilitas hutang

    yang diberikan oleh pihak Bank /fasilitas kredit untuk

    membiayai Biaya supplier seperti pembelian material/biaya

    pengiriman/pengangkutan alat/ serta pembiayaan untuk operasional

    http://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    15/141

    proyek seperti: pengeluaran kantor, gaji karyawan,tenaga ahli,

    dan buruh lapangan selanjutnya untuk Hutang pemegang saham

    merupakan saldo hutang perusahaan pemegang saham yang

    peruntukannya bisa untuk membiayai operasional perusahaan dll

    PermodalanAkun permodalan terdiri dari pos Modal dan saldo laba

    II.Laporan Laba/Rugi

    Beberapa pos dalam laporan Laba/rugiPos PendapatanPos ini mencerminkan penerimaan pembayaran atas proyek-proyek

    yang telah selesai dikerjakan dari pihak-poihak pemberi kerja

    Biaya Operasional/Admin dan UmumUntuk pos ini komponen umumnya namun tidak terbatas terdiri dari

    biaya peralatan, perdin, biaya angkut, biaya listrik dan

    air,telephone,Gaji karyawan,asuransi dll

    Demikian sedikit uraiannya,semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H (0813-273-72770)

    PENYEBAB KREDIT BERMASALAH series 2

    Posted onMinggu, 20 Desember 2009by Assalam

    Melanjutkan pembahasan pada series 1 mengenai penyebab kredit

    bermasalah, beberapa hal yang dapat diindikasikan untuk suatu kredit

    menjadi bermasalah yakni:

    Kurangnya pengawasan terhadap kredit yang telah dicairkan. Kredit

    baru dikatakan terealisasi disaat fasilitas tersebut telah

    dicairkan dan keadaan mulai menjadi masalah ketika account

    officer lalai didalam memonitoring pemenuhan kewajiban kredit

    tiap akhir bulannya. Disamping itu kesalahan juga akan semakin

    runyam ketika fasilitas yang diberikan sudah hampir jatuh tempo

    namun pihak Bank lalai didalam memberitahukan kepada pihak

    nasabah apakah fasilitasnya akan diperpanjang atau mau dilunasi.

    Disini peran seorang account officer menjadi mutlak didalam

    memonitoring perkembangan dari account-accountnya, oleh karenanya

    sudah menjadi suatu keharusan pihak institusi memberikan

    pelatihan, pendidikan dan perhatian terhadap peningkatan kualitas

    dari account officer.

    Kurangnya monitoring dan informasi secara detail mengenai keadaanbisnis perusahaan yang dibiayai. Dalam hal ini kembali lagi ke

    pihak intern Bank. Pihak bank senantiasa harus meluangkan waktu

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    16/141

    minimal 1 kali dalam tiap bulan untuk melakukan kunjungan

    langsung ke lokasi usaha debitur memantau perkembangan bisnisnya

    (on the spot monitoring) disamping monitoring dilakukan secara on

    the desk. Pantauan dilakukan meliputi kondisi usaha secara

    mendetail, kondisi keuangannya serta kemampuan membayarnya

    bilamana ada kejanggalan segera dikomunikasikan dengan pihak

    debitur.

    Demikian , semoga bermanfaat...

    Aslam Fetra Hasan

    Posted inKredit Bermasalah|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PERJANJIAN KREDIT

    by Assalam

    Masih menurut pemaparan dalam penulisan hukum oleh Aslam Fetra H

    dengan judul ''Praktek Restrukturisasi Kredit Sebagai Upaya Penanganan

    Kredit Bermasalah Dengan Jaminan Fidusia di PT Bank Bukopin

    Cab.Yogyakarta'' Perjanjian kredit merupakan salah satu aspek yang

    paling penting dalam pemberian kredit, menurut Sutarno dalam karyanya

    (Aspek-aspek Hukum Perkreditan pada Bank.hal 98) tanpa perjanjian

    kredit yang ditandatangani antara bank dan debitur maka tidak ada

    pemberian kredit.

    Perjanjian kredit yang merupakan media antara pihak yang mempunyai

    kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dan memerlukan dana

    dikuasai oleh ketentuan-ketentuan KUHPerdata Bab XIII karena

    perjanjian kredit mirip dengan perjanjian pinjam-meminjam uang menurut

    pasal 1754 KUHPerdata yang berbunyi ''pinjam-meminjam ialah perjanjian

    dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu

    jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena pemakaian, dengan

    syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah

    yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula''

    Sedangkan masih menurut Sutarno dalam karyanya sebagaimana dimaksud

    pada awal paragraf bahwa perjanjian kredit merupakan ikatan antarabank dengan debitur dalam bentuk tertulis yang menentukan dan mengatur

    hak dan kewajiban kedua pihak sehubungan dengan pemberian atau

    pinjaman kredit

    Perjanjian kredit biasanya diikuti dengan perjanjian pengikatan

    jaminan, maka perjanjian kredit merupakan perjanjian pokok dan

    perjanjian pengikatan jaminan sebagai perjanjian ikutan. Hapusnya

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=4439182597879693028http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalah
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    17/141

    perjanjian kredit mengakibatkan hapusnya perjanjian ikutan namun

    sebaliknya, hapusnya perjanjian ikutan tidak mengakibatkan hapusnya

    jaminan pokok.

    Perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok mempunyai fungsi sebagai

    alat bukti bagi debitur dan kreditur yang mebuktikan adanya hutangdebitur serta pengaturan hak-hak dan kewajiban para pihak. Masih

    menurut pemaparan Sutarno dalam karyanya sebagaimana disebut diawal

    paragraf bahwa fungsi lainnya perjanjian kredit yakni sebagai alat

    atau sarana pemantauan tentang tujuan dan penggunaan kredit dari usaha

    debitur yang dibiayai dengan kredit.

    Semoga bermanfaat.....

    Aslam Fetra H

    Posted inAspek Hukum Perkreditan|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    KREDIT

    Posted onSabtu, 19 Desember 2009by Assalam

    Dalam kesempatan ini penulisan bersumber pada penulisan hukum yang

    berjudul "Praktek Restrukturisasi Kredit Sebagai Upaya Penanganan

    Kredit Bermasalah Dengan Jaminan Fidusia DI PT Bank Bukopin Cab

    Yogyakarta'' oleh Aslam Fetra H

    Pengertian Kredit: Kredit berasal dari bahasa Yunani, yakni credere

    yang berarti percaya atau dari bahasa latin creditum yang berarti

    kepercayaan akan kebenaran, dengan demikian adanya kepercayaan

    merupakan dasar dari kredit. Pihak yang memberi kredit percaya bahwa

    penerima kredit akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah

    disepakati bersama, baik menyangkut jangka waktunya, maupun prestasi

    dan kontra prestasinya.

    Pengertian kredit dalam praktek sehari-hari begitu beragam

    diantaranya, menurut pasal 1 angka 11 UU NO.10 tahun 1998 tentang

    perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan berbunyi sebagai

    berikut: "kredit ialah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan

    dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

    antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

    melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

    bunga''

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3725843293982580812http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditan
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    18/141

    Dalam bukunya yang berjudul ''Aspek-aspek Hukum Perkreditan pada

    Bank'' hal 95-96 Sutarno berpendapat bahwa dari pngertian kredit

    menurut rumusan pasal diatas, maka elemen-elemen kredit adalah:

    Kredit mempunyai arti khusus yakni meminjamkan uang dengan

    didasari keyakinan bahwa prestasi yang diberikannya akan benar-benar diterimanya kembali dimasa tertentu yang akan datang

    Penyedia /pemberi pinjaman uang khusus terjadi didunia perbankan

    Berdasakan perjanjian pinjam-meminjam yang diatur dalam pasal

    1754 KUHPerdata sebagai acuan dari perjanjian kredit

    Pemberian prestasi dan kontra prestasi dibatasi oleh suatu masa

    atau waktu tertentu

    Adanya prestasi dari pihak peminjam untuk mengembalikan uang

    disertai dengan jumlah bunga atau imbalan

    Demikian pemaparan mengenai pengertian kredit, semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H

    Posted inAspek Hukum Perkreditan|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PENYEBAB KREDIT BERMASALAH series 1

    Posted onRabu, 16 Desember 2009by Assalam

    Kredit Bermasalah adalah kredit yang kolektibilitasnya masuk dalam

    kategori dalam perhatian khusus, diragukan dan bermasalah. Kredit

    dengan kolektibilitas tersebut diatas bisa terjadi dikarenakan

    beberapa hal sebagai berikut:

    1.Adanya konflik kepentingan. Dalam hal ini adanya suatukepentingan dari pejabat pemutus kredit terhadap calon nasabah

    yang mengajukan kredit sehingga suatu permohonan kredit yang

    tidak layak dapat disetujui dengan harapan pejabat pemutus kredit

    tersebut memperoleh imbalan dari nasabah, disamping itu peran

    seorang analis kredit pun turut menentukan suatu usulan

    kredit/proposal kredit yang disusunnya sedemikian rupa data-data

    yang tidak layak dipresentasikan dengan cantik, diubah dan dibuat

    layak untuk disetujui. Dalam hal ini baik pihak pemutus, pengusul

    dan nasabah memiliki suatu kepentingan yang jelas menguntungkan

    diri pribadi, beritikad tidak baik serta merugikan Bank2.Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat.

    Dalam hal ini suatu usulan kredit disetujui/pencairan kredit

    dijalankan dengan adanya penyimpangan terhadap corporate policy/

    syarat dan ketentuan yang termaktub dalam offering letter dari

    bank yang bersangkutan. Sebenarnya penyimpangan ini tidak

    menjadikan masalah sepanjang risiko-risiko yang melekat

    didalamnya dapat dimitigasi dengan baik.Mis: dalam hal pencairan

    suatu fasilitas kredit, ada satu dokumen yang belum dilengkapi

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3824258735986710715http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditan
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    19/141

    padahal didalam perjanjian kredit dan Offering letter dijelaskan

    secara gamblang bahwasanya untuk pencairan tidak boleh ada data

    yang kurang namun pencairan tetap dijalankan (data disusulkan)

    masalah akan menjadi timbul bilamana account officer tidak dengan

    tegas dan ulet untuk menagih data yang disusulkan tersebut,

    sehingga mempengaruhi kelengkapan dokumentasi dan

    kolektibilitasnya dalam point kelengkapan dokumen menjadi kurang3.Kesalahan dalam setting fasilitas / side streaming.Kredit yang

    diberikan menjadi petaka tidak hanya bagi debitur tapi juga bagi

    bank pemberi kredit.Situasi ini menjadi masalah ketika seorang

    analis kredit memberikan usulan permohonan kredit dari pihak

    calon debitur melebihi kebutuhannya. Secara jujur kebutuhan

    kredit dari pihak calon debitur mis: Rp. 1 Milyar namun

    dikarenakan oleh beberapa hal perhitungan yang dilakukan oleh

    seorang analis menjadi lebih dari 1 milyar mis: 2 M, nah

    kelebihan dana 1 milyar yang dibutuhkan oleh debitur ini ternyata

    disyukuri oleh calon debitur dan tidak dipergunakan untuk hal-hal

    yang sifatnya produktif namun lebih ke konsumtif, ketika saatnya

    debitur harus membayar kewajibannya ternyata cashflownya tidakkuat akhirnya pembayaran menjadi seret, sama halnya juga dengan

    kebutuhan dana yang sifatnya jangka panjang di berikan fasilitas

    yang sifatnya jangka pendek, kekuatan dari cashflow debitur akan

    buyar dan tentu tidak akan sanggup untuk melunasi kewajibannya..

    demikian dulu... semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H

    Posted inKredit Bermasalah|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    KREDIT USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH

    Posted onSelasa, 08 Desember 2009by Assalam

    Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah kredit yang diberikan/disalurkan untuk usaha produktif

    dengan kategori usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah dengan sektor usaha baik dibidang

    Industri, perdagangan dan jasa. Informasi yang saya peroleh dari Galeri Info Bank Indonesiamengenai

    definisi Usaha Mikroadalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI, secara individu atau

    tergabung dalam koperasi dan memilki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp. 100 juta per

    tahun sedangkan menurut Tatiek Koerniawati dalam situsnya

    http://lecture.brawijaya.ac.id/tatiek/?p=374 usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yakni:

    Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk

    tanah dan bangunan tempat usaha, atau

    Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=1186566752586601906http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalah
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    20/141

    Untuk pengajuan kreditnya, maksimal plafond yang dapat diberikan menurut Keputusan Menteri

    Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 23 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan

    Kecil yakni hanya Rp. 50 juta rupiah. Selanjutnya mengenai definisi Usaha Kecil menurut pemaparan

    dalam Gerai Info Bank Indonesia yakni kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi

    kriteria sebagai berikut:

    1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 Juta, tidak termasuk tanah dan bangunan

    tempat usaha

    2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 Miliar per tahun

    3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau anak cabang perusahaan yang dimiliki,

    dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau

    usaha besar

    4. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang

    berbadan hukum, termasuk koperasi sebagaimana disebutkan pada UU No.9 tahun 1995

    tentang usaha kecil

    Masih menurut informasi dalam sumber yang sama untuk Usaha Menengah yakni usaha yangmemenuhi kriteria sebagai berikut:

    Milik WNI,memiliki kekayaaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai dnegan paling banyak

    sebesar Rp. 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan temapat usaha

    Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau

    Cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung

    dengan usaha besar

    Berbentuk usaha perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang

    berbadan hukum, termasuk koperasi sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden RI No.10

    tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah

    Jenis Kredit

    Untuk jenis kreditnya dibedakan menjadi 2 yakni Kredit Modal Kerja dengan self financing sebesar

    minimal 20% dari kebutuhan modal kerja dan Kredit Investasi dengan self financing minimal 30% dari

    kebutuhan investasi (pembiayaan investasi barang kerja/pengadaan barang kerja)

    Adapun beberapa persyaratan yang diperlukan untuk mengajukan kredit ini yakni

    1. Menyerahkan surat permohonan

    2. Copy kartu keluarga, KTP dan Surat Nikah, NPWP (untuk UKM perorangan)

    3. Legalitas Tempat Usaha, SIUP, TDP,SKDP

    4. Surat keterangan penghasilan (tanda tangani oleh lurah setempat)

    5. Rek Tabungan/giro/ transaksi usaha

    6. Jaminan

    Posted inKUKM|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKMhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKMhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKMhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=2250897151308010951http://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKM
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    21/141

    MITIGASI KREDIT KARYAWAN

    Posted onSenin, 23 November 2009by Assalam

    Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk

    keperluan yang sifatnya konsumtif seperti: biaya sekolah anak,

    renovasi rumah, pembelian kendaraan, rekreasi dll dengan jaminan hanyaberupa cessie gaji.

    Untuk persetujuan terhadap pengajuan suatu kredit karyawan ini /

    memitigasi risikonya beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai

    pertimbangan yakni sbb:

    Permohonan kredit harus dilengkapi dengan MOU/PKS yang

    menjelaskan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak

    Untuk menghindari risiko atas ketepatan pemenuhan kewajiban,

    penyaluran kredit seyogyanya diberikan hanya kepada karyawan

    dengan status karyawan tetap dan dibuktikan dengan SK

    pengangkatan Rasio angsuran kredit terhadap penghasilan / Debt Service Rasio

    (DSR) maksimal ditetapkan sesuai dengan kebijakan SOP Bank anda.

    Pastikan adanya surat rekomendasi karyawan dan Surat Kuasa

    Pemotongan Gaji oleh pejabat yang berwenang dari perusahaan

    karyawan yang mengajukan pinjaman

    Pastikan adanya penutupan Asuransi Jiwa Kredit dan PHK pada

    perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh Bank anda dengan Banker's

    Clause Bank Anda

    Demikian beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

    dalam pemberian fasilitas kredit karyawan, semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H

    [email protected]

    Posted inkredit konsumer|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    Perhitungan KMK (Cash Convertion Cycle)

    by Assalam

    Dalam kesempatan ini, kami uraikan mengenai perhitungan Kebutuhan

    Modal Kerja dengan menggunakan metode Cash Convertion Cycle. Dalam

    penerapan metode ini kita mendasarkan perhitungan pada beberapa pos

    dalam laporan keuangan tahun terakhir meliputi: Penjualan, HPP,

    Piutang Dagang, Persediaan serta Hutang Dagang, perputaran piutang

    dagang, perputaran persediaan dan perputaran Hutang Dagang. Berikut

    contoh gambaran lebih detailnya:

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5556894958797826358http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    22/141

    Penjualan : Rp. 35.776.100.500,-

    HPP : Rp. 28.198.306.232,-

    Piutang Dagang :Rp. 22.385.429.659,-

    Persediaan : Rp. 2.648.506.820,-

    Hutang Dagang : Rp. 7.036.043.759,-

    Berdasarkan data diatas, berikutnya kita tentukan perputaran

    piutangnya (A/R DOH), perputaran persediaannya ( Inventory DOH) dan

    perputaran hutang dagang (A/P DOH)

    A/R DOH = (Piutang / Penjualan ) x 360 hari = 225 Hari

    Inventory DOH = (Persediaan / HPP) x 360 hari = 34 Hari

    Perputaran Hutang Dagang = (Hutang Dagang / HPP) x 360 hari = 90 hari

    Selanjutnya kita tentukan proyeksi penjualan kedepan, diasumsikan

    penjualan naik 5 % dan HPP adalah 78 % dari penjualan dan hutang Banktidak ada maka:

    Penjualan kedepan : Rp 37.554.405.525,-

    HPP : Rp. 29.292.436.310,-

    Kebutuhan KMK

    A/R Financing = (Penjualan Kedepan / 360) x 225 hari = Rp.

    23.504.701.142,-

    Inv Financing = ( Hpp kedepan / 360 ) x 34 hari = Rp. 2.751.272.247,-

    A/P Financing = (Hpp kedepan / 360) x 90 hari = Rp 7.309.051.189,-

    Kebutuhan Modal Kerja = (A/R Financing+ Inv Financing) - A/P

    = Rp. 18.946.922.200,-

    Modal kerja yang dapat diberikan oleh Bank Maksimal adalah (80% x

    Rp.18.946.922.200,-)

    = Rp. 15.157.537.760,-

    Demikian, semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H

    Asisten Manajer Corporate LendingHp: 0813-273-72770

    2 Comments

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5311522402130602390http://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html#comment-form
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    23/141

    Tips Kredit Dengan Jaminan Tagihan Piutang

    Posted onMinggu, 22 November 2009by Assalam

    Pemberian/persetujuan suatu fasilitas kredit dengan jaminan berupa

    tagihan piutang merupakan suatu pemberian/persetujuan kredit yang

    cukup berisiko, dikarenakan jaminannya tidak kasat mata danpengikatannya pun hanya dengan menyerahkan daftar piutang dari debitur

    kepada end user-end usernya untuk dilakukan pengikatan secara notaris

    dengan fidusia, oleh karenanya diperlukan beberapa perhatian yang

    ketat untuk dapat meminimalisir risiko yang ada (wanprestasi) sehingga

    pemberian fasilitas kredit tersebut tepat guna dan bermanfaat. Berikut

    beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memitigasi risiko suatu

    pemberian kredit dengan jaminan utama berupa tagihan:

    1.Perlu dilakukan monitor dan pastikan debitur dapat melakukanpembayaran kewajiban kepada Bank Anda tiap bulannya tetap waktu

    serta lakukan kunjungan kelokasi usaha secara periodik2.Pastikan penggunaan kredit sesuai dengan peruntukannya dan harus

    dilakukan perjanjian kredit dan pengikatan jaminan secara

    sempurna

    3.Dapat juga dimintakan debitur untuk menyerahkan surat rekomendasiyang ditandatangani dan diberi cap oleh pihak yang berutang pada

    debitur dan memiliki tagihan yang masih berlaku/berjalan dan

    jangka waktu tagihan/pembayaran tidak melebihi jangka waktu

    sebagaimana yang ditetapkan dalam SOP Bank anda

    4.Debitur juga dapat dimintakan untuk membuka escrowaccount/rekening penampungan dimana rekening ini difungsikan

    untuk menampung pembayaran tagihan oleh End-user debitur /

    bowheerdan langsung menurunkan baki debet pinjamannnya

    5.Mintakan Standing Isntruction6.Pencairan kredit maksimal 80 % dari tagihan (sesuai dengan SOP

    Bank anda)

    Demikian beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk

    pemberian/persetujuan fasilitas kredit dengan jaminan berupa tagihan.

    Semoga bermanfaat

    Aslam Fetra H

    Asst. Manager Corporate Lending

    [email protected]

    Posted inKredit Modal Kerja|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    Kredit Sindikasi

    Posted onSabtu, 07 November 2009by Assalam

    http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=8208524463835440124http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    24/141

    Kredit sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari satu bank (lebih dari 1 kreditur)

    kepada 1 (satu) debitur untuk proyek yang sama. Misalkan pembangunan sebuah pabrik ataupun

    refinancing piutang pembiayaan konsumen (model multifinance) , dimana di antara bank-bank anggota

    sindikasi tersebut dikoordinasikan oleh 1 (satu) bank sebagai koordintor, yang disebut dengan Lead

    Creditur atau Lead Arranger.

    Untuk Model-model kredit sindikasi berikut penjelasannya sebagaimana yang diurai oleh Dr. Munir

    Fuady, S.H., M.H., LL.M dalam karyanya yang berjudul "Pengantar Hukum Bisnis" adalah sebagai

    berikut:

    1. Model Direct Participation2. Model Indirect Participation3. Model Club Deal

    ModelDirect Participation:

    Dengan model ini, semua kreditur yang tercakup dalam sindikasi berhubungan secara kontraktual

    dengan debitur. Dengan demikian, terhadap kontrak kredit meskipun hanya ada satu kontrak tetapi

    ditandantangani secara ramai-ramai oleh bank peserta sindikasi dengan debiturnya

    Model Indirect Participation

    Suatu sindikasi kredit dimana sungguhpun diantara kreditur ada sindikasi tertentu, tetapi ada diantara

    mereka yang berpartisipasi dengan cara tidak menajdi loan agreement (sehingga tidak menandatangani

    loan agreement), tetapi menjadi kreditur lewat kreditur lain. partisipasinya dalam kredit sindikasi

    dilakukan dengan cara -cara yuridis sbb:

    Novasi Pengalihan Piutang

    Pengalihan pendapatan yang timbul dari kredit

    Partisipasi sebagian

    Partisipasi dengan jaminan

    Model Club Deal

    Suatu model sindikasi yang mana selain kreditur yang memberi pinjaman uang secara kredit, terdapat

    juga kreditur yang memberikannya dengan cara pembiayaan (mis: leasing). Mereka bersama-sama

    bergabung dalam satu sindikasi dengan termdan conditionsyang sama dengan kredit biasa

    Posted inKredit Sindikasi|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PERSIAPAN ANALISIS KREDIT

    by Assalam

    Dalam kesempatan ini, kita mengupas persiapan-persiapan apa yang

    seyogyanya harus dilakukan sebelum analisis kredit diteruskan lebih

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasihttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasihttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasihttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=107721843908213301http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasi
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    25/141

    jauh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni mengenai Data

    Analisis. Data analisis mengenai usaha yang akan dibiayai harus

    lengkap dan diyakini kebenarannya. Untuk dapat diyakini kebenarannya

    perlu dilakukan beberapa pendekatan yakni dengan:

    1.Melakukan penelitian secara langsung (kunjungan ketempat usaha)2.Mencocokkan data yang satu dengan data-data yang lain, salah satucontohnya yakni alamat usaha dalam SIUP dicocokkan dengan SKDP

    (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) apakah sudah sinkron. Bila

    berbeda mintakan keterangan kepada manajemen yang bersangkutan

    3.Untuk laporan keuangan bisa dengan jalan meminta saran darikantor akuntan

    Selanjutnya mengenai kelengkapannya ada beberapa data yang secara umum

    harus dimintakan kepada calon debitur yakni:

    Legalitas Personal. Legalitas personal dari seluruh pengurus

    perseroan (Komisaris dan Direksi) berupa copy KTP, NPWP Legalitas Usahaberupa kelengkapan akta pendirian berikut dengan

    perubahan-perubahannya, izin-izin usaha

    Data Bisnismeliputi company profile, kontrak-kontrak yang telah

    berjalan, sedang maupun yang akan dikerjakan, rencana penggunaan

    kredit, strategi bisnis kedepan, daftar rekanan/langganan

    Data Keuanganterdiri dari rekening giro teraktif minimal 6 bulan

    terakhir, laporan keuangan (Neraca dan laporan Laba/rugi) minimal

    2 tahun terakhir serta laporan keuangan tahun berjalan, cashflow

    projection untuk periode selama jangka waktu kredit yang

    dimintakan

    Data Jaminanyang menunjukkan jenis barang, satus kepemilikannya

    (Copy Sertifikat, IMB,PBB,Akta jual beli, Copy bukti pembayaranPBB dan blue print), jika bukan merupakan fix asset misalkan

    piutang maka mintakan daftar piutangnya yang akan dijaminkan

    Bilamana kelngkapan data-data umum tersebut diatas telah lengkap maka

    analisis dapat diteruskan dengan penelaahan lebih dalam mengenai

    prospek usaha dan manajemen, kemampuan memenuhi kewajibannya dan

    kondisi keuangannya. Untuk taksasi jaminan selalu dipastikan bahwa

    nilai jaminan harus dapat mengcover kredit yang akan diberkan sesuai

    dengan corporate policy/SOP bank anda

    Semoga [email protected]

    Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ANALISIS KREDIT

    by Assalam

    http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=6557066436985028598http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit
  • 7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1

    26/141

    Didalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan yang

    dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa metode

    pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama ini yakni

    meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara jaminan, pendekatan

    kemampuan membayar kembali dan pendekatan kelayakan usaha.

    Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari khususnyabuku mengenai Credit Management Handbook karya Prof. Dr.H. Veithzal

    Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A secara lengkap

    beberapa pendekatan yang dapat digunakan yakni Character Approach,

    Collateral Approach, Repayment Approach, Feasibility Approach, Agent

    Of Development Approach dan Relationship Approach.Berikut penjelasan

    lebih jauh mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh

    penulis selama ini didalam melakukan analisis kredit:

    Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebih banyakpenulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon debitur

    didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada pihak bank,sikap kooperatif yang ditunjukkan serta reputasi selama ini

    didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan pengajuan kredit pemilikan

    rumah (KPR) oleh salah satu pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain

    faktor jaminan, penekanan utama yang penulis garis bawahi dan

    menjadi titik kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut.

    Masih berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yang

    dikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan sikap

    koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilai kurang (tidak

    terbuka dalam memberikan keterangan mengenai kinerja usaha yang

    dijalankan), berbohong, sulit dimintai data dan berbelit-belit

    maka serta merta hal ini menjadi faktor penguat bgi penulis

    didalam menolak pengajuan kreditnya. Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan khususnya

    fix assetharus dapat mengcover kredit yang akan diberikan sesuai

    dengan SOP/Corporate Policy namun demikian tidaklah menutup

    kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun kemampuan membayar

    kembali dinilai jelas serta aman maka kekurangan daripada fix

    asset tersebut perlu dimintakan pesetujuan lebih lanjut kepada

    pejabat pemutus kredit

    Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan terhadapkemampuan membayar ini, penulis mendasarkan penilaiannya atas

    cashflow dari calon debitur dan pembayaran dari pihak ketiga(bowheer). Perlu dipastikan juga bahwasanya bila sumber

    pembayarannya kembali ini berasal dari pihak ketiga maka calon

    debitur harus menyerahkan Standing Instruction atas tagihan

    piutang dari piha