metode analisa penelitian

Upload: baiqanezypahad

Post on 08-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    1/33

    Metode Analisa

    2014

    IT RESEARCH

    ANGGA BAHTIAR RIZKY

    BAIQ ANEJI PAHAD

    DEDDY PRATAMA

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    2/33

    2

    METODE ANALISA SWOT

    SWOT adalah singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness (kelemahan),

    Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Ini adalah teknik untuk

    menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi

    organisasi; caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah

    serta peluang yang dihadapi. Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan

    masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis.

    Studi Kasus dari analisis SWOT adalah sebagai berikut:

    1. Usaha dibidang jasa angkutan

    Bapak X adalah seorang pengusaha di bidang jasa angkutan di wilayah

    Yogyakarta. Usaha yang telah digeluti sejak 10 tahun silam telah

    berkembang pesat. Dari semula hanya memiliki 1 armada truk saja, saat ini

    Bapak X telah memiliki 25 armada. Mulai dari jenis L300, truk engkel,

    sampai fuso. Usaha angkutan yang berada di bawah bendera "Auto 207" ini

    dikenal dengan jasa layanan kepada konsumen yang sangat bagus.

    mengingat usahanya yang berkembang pesat, Bapak X berniat untuk

    membuka usaha baru yang berhubungan dengan dunia transportasi, yaitu

    Usaha Angkutan Travel jurusan Yogyakarta - Semarang. Untuk

    merealisasikan idenya tersebut, Bapak X menggunakan analisis SWOT

    sebagai berikut:

    o Strengness (Kekuatan)

    Pengalaman selama 10 tahun di bidang jasa angkut yang juga

    merupakan bagian dari bisnis transportasi bisa menjadi kekuatan bagi

    Bapak X untuk memulai usaha travelnya. Selain itu, Bapak X juga

    mempunyai hubungan yang sangat baik dengan pihak dealer dan

    bank karena selama ini track record usaha jasa angkut Bapak X yang

    menghasilkan cash flow yang sangat baik sehingga pihak bank dan

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    3/33

    3

    dealer tentu akan memberi kepercayaan kepada Bapak X untuk

    melakukan pembelian armada travelnya dengan cara kredit.

    o Weakness (Kelemahan)

    Menguasai bisnis di bidang jasa angkut belum tentu bisa menguasai

    juga bisnis di bidang travel. Walaupun sama-sama dalam bidang

    transportasi namun dalam bisnis travel lebih dominan dalam

    pemberian jasa/service kepada penumpang. Selain itu, rute yang

    dipilih Yogya - Semarang pp merupakan rute "gemuk" dimana pada

    rute tersebut sudah terdapat beberapa pengusaha travel yang bermain

    di dalamnya. Sehingga harga tiket serta kualitas pelayanan menjadi

    hal yang sangat sensitif

    o Opportunities (Peluang)

    Karena rutenya termasuk rute yang "gemuk", peluang untuk bermain

    di bisnis travel dengan rute Yogyakarta-Semarang pp masih tetap

    terbuka. Tinggal menentukan akan bermain di segmentasi pasar yang

    mana. Bisa bermain di kelas mahasiswa dimana ini termasuk pangsa

    pasar yang sangat sensitif dengan harga atau bermain di kelas

    eksekutif dimana faktor pelayanan dan exclusivitas menjadi hal yang

    sangat sensitif.

    o Threats (Ancaman)

    Banyaknya pengusaha travel yang telah bermain di rute ini

    merupakan ancaman bagi Bapak X, terlebih para pengusaha tersebut

    juga telah berlomba-lomba memberikan service yang bagus untuk

    para pelanggannya, seperti layanan antar jemput, armada yang baru,

    harga tiket yang murah, pemberian snack & minuman selama

    perjalanan, dll. Selain itu, Bapak X juga harus bisa mempertahankan

    kualitas karyawannya mulai dari sopir, ticketting, administrasi, dan

    lain-lain sehingga tidak akan menciptakan citra yang buruk bagi

    usaha travel Bapak X.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    4/33

    4

    2. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

    Analisis SWOT

    1. Strength (Kekuatan)

    a. Kondisi keuangan / finansial yang kuat,

    dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan saham di

    berbagai perusahaan.

    b. Memiliki banyak anak perusahaan.

    c. Brand yang telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia

    terutama produk Indomie.

    d. Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang matang.

    e. Memiliki Sumber Daya Manusia yang

    besar sehingga mampu produksi yang besar pula.

    2. Weakness (Kelemahan)

    a. Tenaga kerja yang

    banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap p

    enjualan produk yang menurun.

    3. Opportunities (Peluang)

    a. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik di

    kalangan bawah, menengah maupun atas.

    b. Segmentasi pasar yang

    tidak terlalu signifikan karena produk yang

    dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau

    wanita, baik tua maupun muda.

    c. Memanfaatkan e-

    bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar

    dan memperkenalkan produk melalui internet

    karena pengguna internet sama

    dengan masyarakat konsumen.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    5/33

    5

    d. Peluang pasar yang besar dalam sistem distribusi yang

    mencakup grup pendistribusian produk hingga pasar tradis

    ional dengan waktu sesingkat mungkin.

    4. Threat (Ancaman)

    a. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru

    dengan jenis produk yang sama.

    METODE ANALISA BALANCESCORECARD

    1. Pengertian Balance Scorecard

    Balanced Scorecard (BSC) adalah Pengukuran kinerja perusahaan yang modern

    dengan mempertimbangan empat perspektif (yang saling berhubungan) yang

    merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin dicapai oleh suatu

    perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara

    berkelanjutan. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard

    (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara

    performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan

    performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan

    performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu

    kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor

    juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh

    seseorang di masa depan.

    2. Perspektif dalam Balanced Scorecard

    Perspektif Keuangan

    Perspektif Pelanggan

    Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    6/33

    6

    3. Contoh Balanced Scorecard

    1. Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC

    Perspektif Keuangan PT. Bank Syariah ABC ( 13/14-1)

    Ditinjau dari siklus hidupnya, saat ini PT. Bank Syariah ABC

    merupakan bank yang berada dalam tahap pertumbuhan. Hal

    ini ditunjukan oleh pertumbuhan pesat perbankan syariah (

    emerging market ), terutama dengan keluarnya Undang-

    undang nomor 10 Tahun 1998 yang memungkinkan lahirnya

    bank-bank baru yang beroperasi berdasarkan prinspi syariah.

    Disamping itu, masih rendahnya tingkat kesadaran danpartisipasi umat islam di Indonesia ( sebagai target pasar

    utama bank syariah ) untuk menjadi nasabah bank bank

    syariah menunjukan potensi pasar yang masih cukup tinggi

    dan belum tergali, yang memungkinkan bank-bank syariah

    untuk dapat terus tumbuh jika berhasil dimanfaatkan potensi

    pasar tersebut. Dengan demikian, sangat tepat jika sasaran

    strategis PT. Bank Syariah ABC dalam perspektif keuangan

    adalah untuk meningkatkan pendapatan, terutama dengan

    upaya menggali potensi nasabah peminjam dana untuk usaha

    kecil dan menengan (UKM ).

    Dengan strategi pertumbuhan pendapatan tersebut, maka tolok

    ukur keuangan yang sebaiknya dijadikan sebagai tolok ukur

    kinerja bisnis yang utama adalah tolok ukur keuangan. Tolok

    ukur ini dapat digunakan untuk menilai keberhasilan

    pencapaian sasaran strategis PT. Bank Syariah ABC dalam hal

    pendapatannya, yaitu :

    a. Return on Assets ( ROA )

    Yaitu persentase laba kotor yang dicapai perusahaan

    dibandingkan dengan total aktiva perusahaan. Kenaikan

    atau penurunan ROA dari satu periode akuntansi

    berikutnya dapat dijadikan ukuran pertumbuhan

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    7/33

    7

    pendapatan perusahaan. Jika tolok ukur ini dirata-ratakan

    untuk beberapa periode, akan menghasilkan tingkat

    pertumbuhan pendapatan rata-rata ( average growth rate )

    b. Net Margin ( Laba setelah Pajak ).

    Pertumbuhan atau penurunan laba dari period eke periode

    juga dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan

    pertumbuhan pendapatan perusahaan. Jika tolok ukur ini

    dirata-ratakan untuk beberapa periode, akan menghasilkan

    tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata ( average

    growth rate )

    c. Revenue mix ( bauran pendapatan )

    Yaitu melihat pendapatan dari berbagai sumber darimana

    pendapatan tersebut diperoleh, seperti bernagai macam

    produk atau nasabah (segmen ). Ukuran ini untuk

    mengukur kinerja atau profitabilitas berbagai macam

    produk yang ada dan setiap segmen nasabah.

    Perspektif Nasabah PT. Bank Syariah ABC ( 13/14-2)

    Sasaran strategi dalam perspektif nasabah meliputi :

    1. Miningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah, dengantujuan untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan jugamempertahankan nasabah.

    2. Meningkatkan jumlah kantor layanan baru untukmennjangkau nasabah potensial dilokasi-lokasi strategis.Dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah danpangsa pasar.

    3. Kedua sasaran strategis tersebut diatas sejalan denganstrategi pertumbuhan perusahaan dan sasaran strategisberupa meningkatkan pendapatan pada perspektifkeuangan.Dengan demikian, tolok ukur yang tepat untuk mengukurkeberhasilan pencapaian sasaran strategis dalam perspektifnasabah adalah :

    a. Tingkat Kepuasan Nasabah ( customer satisfaction )Tolok ukur ini dapat diketahui melalui survey kepada

    pelanggan/nasabah secara periodic. Salah satu metodesurvey yang dapat digunakan adalah dengan metode

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    8/33

    8

    servqual. Metode ini merupakan cara untuk mengetahuiseberapa besar kesenjangan ( gap ) antara harapan (expectation ) nasabah dan persepsi nasabah terhadappelayanan yang diberikan PT. Bank Syariah ABC.Masing-masing item pernyataan dari harapan dan

    persepsi nasabah diberikan nilai ( score ) untuk dapatmelihat selisih ( gap ) antara harapan pelanggan danpersepsinya.

    b. Penguasaan Pasar ( marker share )Tolok ukur ini merupakan tolok ukur yang pentingkarena terkait erat dengan visi PT. Bank Syariah ABC.Pangsa pasar dihitung dari besarnya pasar atau jumlahnasabah yang berhasil dikuasai PT. Bank Syariah ABCdibandingkan dengan total pasar atau jumlah nasabahpotensial dalam bisnis perbankan syariah di Indonesia.

    Secara singkat peningkatan penguasaan pangsa pasar inidisebabkan oleh dua hal yaitu kemampuan perusahaanuntuk mempertahankan nasabah lama dan memperolehnasabah baru.

    c. Kemampuan untuk mempertahankan nasabah lamaatau retensi nasabah ( customer retention ).Tolok ukur ini dapat dihitung dari perbandingan antara

    jumlah pelanggan yang tetap setia dengan suatu produkbank syariah ABC untuk suatu periode sebelumnya.Hasilnya dibandingkan dengan standar atau criteria

    yang telah ditentukan, untuk menilai apakah BankSyariah ABC dapat mempertahankan nasabahnyadengan baik atau tidak.

    d. Kemampuan memperoleh nasabah baru atau akuisisinasabah ( customer acquisition )Tolok ukur ini dapat dilihat dari besarnya jumlahnasabah baru yang berhasil diperoleh PT. Bank SyariahABC dibandingkan dengan estimasi jumlah pelangganpotensial atau dibandingkan dengan estimasikemampuan pesaing. Hasilnya dibandingkan dengan

    standar yang telah ditentukan sbelumnya.

    Perspektif Proses Bisnis Internal PT. Bank Syariah ABC ( 13/14-

    3)

    Prespektif ini memiliki dua sasaran strategis yaitu:

    1. Mengembangkan produk-produk baru yang dapat diandalkan, dan

    2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama

    dengan pihak ketiga

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    9/33

    9

    Sasaran strategis pertama ; berupa pengembangan produk-produk

    baru yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah

    akan layanan keuangan sehingga nasabah lama dapat dipertahankan

    dan nasabah baru dapat diperoleh yang pada akhirnya akan

    memperbesar pengusaan pangsa pasar, PT. Bank Syariah ABC dan

    meningkatkan nilai bauran pendapatan. Tolok ukur yang tepat untuk

    mengukur keberhasilan pencapaian strategis ini adalah :

    a. Pendapatan Produk Baru

    Tolok ukur ini berguna untuk mengukur tingkat keberhasilan

    produk-produk baru dalam meraih pendapatan selama periode

    tertentu. Misalnya, dengan menghitung pendapatan yang

    berasal dari setiap produk baru ( revenue of new product )

    untuk suatu periode tertentu dibandingkan dengan total

    pendapatan PT. Bank Syariah ABC dalam periode tersebut.

    Disamping it, keadaan produk baru dapat pula diukur darikontribusinya dalam meraih nasabah atau jumlah nasabah

    lama yang menggunakan atau beralih ke produk baru tersebut.

    Misalnya dengan cara menghitung persentase jumlah nasabah

    untuk suatu produk baru dibandingkan total jumlah nasabah

    PT. Bank Syariah ABC secara keseluruhan. Makin besar

    kontribusi yang diberikan suatu produk baru, makin

    menandakan keandalan produk tersebut untuk meningkatkan

    pendapatan perusahaan.

    b. Siklius Pengembangan Produk

    Tolok ukur ini berguna sebagai dasar untuk menilai

    responsitivitas dalam mengantisipasi kebutuhan nasabah dan

    tingkat inovasi PT. Bank Syariah ABC. Semakin cepat siklus

    suatu produk baru dihasilkan dapat berarti bahwa perusahaan

    semakin responsif dan pegawai semakin tinggi tingkat

    keahliannya.

    Sasaran Strategis Kedua ; adalah peningkatan penggunaan

    teknologi informasi dan kerjasama dengan pihak ketiga. Hal ini

    bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para

    nasabah dan untuk memperlancar bergulirnya proses diseluruh bagianperusahaan termasuk dikantor-kantor layanan baru. Tolok Ukur yang

    dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ini

    adalah :

    a. Tingkat Kesalahan Layanan ( service error rate ).

    Tolok ukur ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa sering

    pegawai melakukan kesalahan dalam memberikan layanan

    kepada nasabah termasuk tingkat kesalahan pekerjaan lain

    yang menjadi tugasnya. untuk melihat kebenaran dari tingkat

    kesalahan layanan ini bisa dilakukan dengan melakukan audit

    kualitas layanan ( service quality audit ). Semakin rendah

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    10/33

    10

    tingkat kesalahan layanan maka tingkat kepuasan nasabah

    akan semakin tinggi.

    b. Waktu Proses (process time )

    Tolok ukur ini digunakan untuk mengukur efesiensi dari

    transaksi yang dilakukan. Semakin sedikit waktu proses yang

    diperlukan untuk melakukan suatu transaksi maka biaya yang

    dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut akan

    semakin rendah sehingga kepuasan nasabah akan meningkat

    karena dilayani dengan cepat dan keuntungan perusahaan akan

    meningkat.

    c. Perjanjian dengan Pihak Ketiga ( partner with third party

    providers )

    Banyaknya patner dari pihak ketiga seperti penggunaan ATMbersama bank-bank lain dan kerjasama dengan Departemen

    Agama untuk Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (

    SISKOHAT) akan mempercepat waktu proses dalam transaksi

    dan mengurangi tingkat kesalahan dalam memberikan layanan.

    Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan nasabah

    dan keuntungan perusahaan.

    Sasaran-sasaran strategis dan tolok ukur yang digunakan

    sejalan dengan sasaran strategis dan tolok ukur dalam

    perspektif keuangan maupun perspektif pelanggan, hal ini

    dapat dilihat dari hubungan sebab akibat antar sasaran strategisdan berbagai tolok ukur. Hubungan ini dapat terlihat secara

    menyeluruh setelah persepektif pertumbuhan dan

    pembelajaran selanjutnya. Tapi sebelumnya haruslah dilihat

    terlebih dahulu hubungan antara perspektif nasabah dan

    perspektif internal bisnis dengan menganalisis keterkaitan

    keduanya dengan menggunakan analisis proposisi nilai

    pelanggan. Hubungan kedua perspektif tersebut dapat dilihat

    pada gambar dibawah ini :

    http://elmudunya.files.wordpress.com/2011/02/bsc1.jpg
  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    11/33

    11

    2. Analisis Balanced Scorecard pada Hotel The Royal Pita Maha A

    Tjampuhan Relaxation Resort

    a. Responden penelitian

    Responden pada penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai

    berikut:

    Bagian reception, bagian ini diipilih untuk menilai kinerja dari

    perspektif proses bisnis internal yang menggunakan tolak ukur

    berupa waktu penyelesaian proses check in dan check out. Data

    yang didapat berupa data yang diperlukan untuk

    menyelesaikan proses check in dan check out (dalam satuan

    menit) pada hotel tersebut. Receptionist terdiri dari 4 (empat)

    orang yang di bagi kedalam 2 (dua) shift. Penelitian dilakukan

    pada tanggal 3-5 Juni 2011 karena pada saat itu merupakan

    peak season.

    Tamu hotel periode 2009 dan 2010 dipilih karena menilai kinerja

    dari perspektif pelanggan yang menggunakan tolak ukur

    berupa Skor Nyata Rata-rata dari lima dimensi kualitas jasa

    (bukti langsung, keandalan, jaminan, daya tangkap, empati).

    Karyawan hotel dipilih untuk menilai kinerja dari perspektif

    pembelajaran dan pertumbuhan yang menggunakan tolak

    ukur berupa Indeks Kepuasan Karyawan (IKK).

    b. Penilaian Kinerja

    Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan

    Kinerja keuangan yang dinilai adalah kinerja keuangan pada

    tahun 2009 dan 2010. Untuk menghitung seluruh rasio-rasio

    keuangan yang telah disebutkan di atas, diperlukan sumber

    data berupa laporan Hotel yang terdiri dari laporan laba rugi

    komparatif serta neraca komparatif untuk periode yang

    berakhir 31 Desember 2009 dan 2010.Teknik analisis yang

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    12/33

    12

    digunakan untuk menilai kinerja keuangan Hotel The Royal

    Pita Maha A Tjampuhan Relaxation Resort adalah:

    o Rasio likuiditas

    Rasio likuiditas adalah rasio yang menganalisis seberapa

    jauh sebuah perusahaan mampu bertahan hidup

    (Riyanto, 2001).

    Current ratio

    Rasio ini menunjukkan posisi kas dan

    kemampuan perusahaan untuk memenuhi

    kewajiban/hutang lancar.

    Current Ratio =

    Current Ratio tahun 2009 = 1,01Current Ratio tahun 2010 = 1,64

    Pada tahun 2009, setiap Rp1 hutang lancar

    perusahaan dijaminkan dengan Rp1,01 aktiva

    lancar. Pada tahun 2010 setiap Rp.1 hutang lancar

    perusahaan dijaminkan dengan Rp 1,64 aktiva

    lancar. Ini berarti kemampuan perusahaan untuk

    melunasi setiap hutang lancar dengan

    menggunakan aktiva lancar yang dimiliki

    menunjukkan peningkatan sebesar Rp 0,63 atau

    sebesar 63%.

    Quick ratio

    Untuk menganalisis quick ratio tahun 2009 dan

    2010 pada hotel The Royal Pita Maha A

    Tjampuhan Relaxation Resort digunakan rumus

    sebagai berikut:

    Quick Ratio =

    Quick Ratio tahun 2009 = 0,81

    Quick Ratio tahun 2010 = 1,46

    Pada tahun 2009, setiap Rp1 hutang lancar

    perusahaan dijaminkan dengan Rp0,81 kas dan

    piutang. Pada tahun 2010 setiap Rp1 hutang

    lancar perusahaan dijaminkan dengan Rp1,46 kas

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    13/33

    13

    dan piutang. Ini berarti kemampuan perusahaan

    untuk melunasi setiap Rp1 hutang lancar dengan

    menggunakan kas dan piutang yang dimiliki

    menunjukkan peningkatan sebesar Rp0,65 atau

    sebesar 65%

    Cash ratio

    Untuk menganalisis cash ratio tahun 2009 dan

    2010 pada hotel The Royal Pita Maha A

    Tjampuhan Relaxation Resort digunakan rumus

    sebagai berikut:

    Cash Ratio =

    Cash Ratio tahun 2009 = 0,34

    Cash Ratio tahun 2010 = 0,86

    Pada tahun 2009, setiap Rp1 hutang lancar

    perusahaan dijaminkan dengan Rp0,34 kas. Pada

    tahun 2010, setiap Rp1 hutang lancar perusahaan

    dijaminkan dengan Rp0,86 kas. Ini berarti

    kemampuan perusahaan untuk melunasi setiap

    Rp1 hutang lancar dengan mengguankan aktiva

    lancar yang dimiliki menunjukkan peningkatan

    sebesar Rp0,52 atau sebesar 52%.

    o Rasio profitabilitas

    Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk

    mengukur kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan keuntungan baik hubungannya dengan

    penjualan, aktiva maupun modal sendiri (Riyanto, 2001).

    Return on Investment (ROI)

    Untuk menganalisis ROI tahun 2009 dan 2010

    pada hotel The Royal Pita Maha A Tjampuhan

    Relaxation Resort digunakan rumus sebagai

    berikut:

    ROI =

    ROI tahun 2009 = 0,02

    ROI tahun 2010 = 0,04

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    14/33

    14

    Pada tahun 2009, untuk setiap Rp1 aktiva yang

    dimiliki oleh perusahaan menghasilkan laba

    bersih sebesar Rp0,02 atau sebesar 2%. Pada

    tahun 2010, setiap Rp1 aktiva yang dimiliki

    menghasilkan laba bersih sebesar Rp0,04 atau

    sebesar 4%. Ini berarti terjadi peningkatan laba

    bersih untuk setiap Rp1 aktiva yang dimiliki

    perusahaan yaitu sebesar Rp0,02 atau sebesar 2%.

    Return on Equity (ROE)

    Untuk menganalisis ROE tahun 2009 dan 2010

    pada hotel The Royal Pita Maha A Tjampuhan

    Relaxation Resort digunakan rumus sebagai

    berikut:

    ROE =

    ROE tahun 2009 = = 0,04

    ROE tahun 2010= = 0,06

    Pada tahun 2009, setiap Rp1 modal sendiri yang

    dimiliki oleh perusahaan menghasilkan laba

    bersih sebesar Rp0,04 atau sebesar 4%. Pada

    tahun 2010, setiap Rp1 modal sendiri yang

    dimiliki menghasilkan keuntungan sebesar

    Rp0.06 atau sebesar 6%. Ini berarti terjadi

    peningkatan laba bersih untuk setiap Rp1 modal

    sendiri yang dimiliki perusahaan yaitu sebesar

    Rp0,02 atau sebesar 2%.

    Operating Income

    Untuk menganalisis ROE tahun 2009 dan 2010pada hotel The Royal Pita Maha A Tjampuhan

    Relaxation Resort digunakan rumus sebagai

    berikut:

    Operating income ratio =

    Operating income ratio tahun 2009 = 0,02

    Operating income ratio tahun 2010 = 0,03

    Pada tahun 2009, setiap Rp1 penjualan neto

    menghasilkan laba operasi sebesar Rp0,02 atau

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    15/33

    15

    sebesar 2%. Pada tahun 2010, setiap Rp1

    penjualan neto menghasilkan laba operasi sebesar

    Rp0,03 atau sebesar 3%. Ini berarti peningkatan

    laba operasi untuk setiap Rp1 penjualan neto

    sebesar Rp0,01 atau sebesar 1%.

    Cost of Goods to Net Sales Ratio

    Untuk menganalisis Cost of Good to Net Sales

    Ratio tahun 2009 dan 2010 pada hotel The Royal

    Pita Maha A Tjampuhan Relaxation Resort

    digunakan rumus sebagai berikut:

    Cost of Goods to Net Sales Ratio =

    Cost of Goods to Net Sales Ratio = 0,45 ( Tahun

    2009 )

    Cost of Goods to Net Sales Ratio = 0,44 ( Tahun

    2010 )

    Pada tahun 2009, setiap Rp1 penjualan neto

    mengandung harga pokok penjualan (HPP)

    Rp0,45 atau sebesar 45%. Pada tahun 2010, setiap

    Rp1 penjualan neto mengandung HPP Rp0,44

    atau sebesar 44%. Ini berarti Cost of Goods Sold

    to Net Sales Ratio dalam kurun waktu 2009 dan

    2010 turun sebesar 1%.

    Operating ratio

    Untuk menganalisis operating ratio tahun 2009

    dan 2010 pada hotel The Royal Pita Maha A

    Tjampuhan Relaxation Resort digunakan rumus

    sebagai berikut:

    Operating ratio =

    Operating ratio tahun 2009 = = 0,98

    Operating ratio tahun 2010 = = 0,97

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    16/33

    16

    Pada tahun 2009, untuk setiap Rp1 penjualan neto

    mengandung HPP dan biaya operasi sebesar

    Rp0,98 atau sebesar 98%. Pada tahun 2010, setiap

    Rp1 penjualana neto mengandung HPP dan biaya

    operasi sebesar Rp0,97 atau sebesar 97%. Ini

    berarti terjadi penurunan operating ratio sebesar

    1%.

    Rasio pertumbuhan

    Rasio pertumbuhan adalah rasio yang digunakan untuk

    mengetahui perkembangan suatu komponen laporan dari

    periode ke periode (Riyanto, 2001).

    o Tingkat pertumbuhan pendapatan

    x 100 % = 59,95 %

    Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa total

    pendapatan dalam kurun waktu 2009 dan 2010

    menunjukkan pertumbuhan sebesar 59,95%.

    o Tingkat pertumbuhan total harga pokok dan biaya

    x 100% = 57,39 %

    Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa dalam

    kurun waktu 2009 dan 2010, total harga pokok penjualan

    menunjukkan peningkatan sebesar 57,39%.

    o Tingkat pertumbuhan laba bersih

    x100 % = 119,55%

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    17/33

    17

    Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja

    keuangan Hotel menunjukkan peningkatan. Dengan membandingkan

    rasio rasio keuangan untuk kurun waktu tahun 2009 dan 2010, dapat

    diketahui bahwa kinerja Hotel ditinjau dari perspektif keuangan

    menunjukkan peningkatan yang berarti kinerja Hotel ditinjau dari

    perspektif keuangan adalah baik.

    Penilaian Kinerja Perspektif PelangganPenilaian Kinerja perspektif pelanggan pada Hotel The Royal

    Pita Maha A Tjampuhan Relaxation Resort mengukur

    kepuasan tamu atau pelanggan yang menikmati jasa di hotel

    atas pelayanan yang diberikan.Teknik analisis yang digunakan

    untuk menilai kinerja perspektif pelanggan adalah Skor Nyata

    Rata-rata kelima dimensi kualitas jasa untuk menentukan

    kepuasan pelanggan.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    18/33

    18

    Dari tabel diatas diperoleh hasil bahwa Skor Nyata Rata-rata

    untuk dimensi bukti langsung, keandalan, daya tanggap,

    jaminan dan empati masing-masing adalah 92,55%, 93,25%,

    91,33%, 95,25%,92,00%. Skor Nyata Rata-rata untuk seluruh

    dimensi berada pada rentang nilai 60%Skor Nyata Rata-

    rata100%. Ini berarti para pelanggan merasa puas dengan

    kualitas pelayanan yang disediakan Hotel. Skor Nyata Rata-

    rata secara menyeluruh untuk kelima dimensi kualitas jasa

    adalah 93,28% yang berarti Skor Nyata Rata-rata secara

    menyeluruh berada pada interval 60%Skor Nyata Rata-

    rata100%. Hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa

    para pelanggan puas dengan kualitas pelayanan yang

    disediakan oleh Hotel dan kinerja dari perspektif pelanggan

    adalah baik.

    Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis InternalTeknik analisis yang digunakan dalam menilai kinerja dari

    perspektif proses bisnis internal adalah dengan menggunakan

    Service Cycle Efficiency (SCE) dan hanya dibatasi pada

    pengukuran efektivitas waktu proses, dalam hal ini waktu

    dalam penyelesaian proses check in dan check out. SCE adalah

    perbandingan antara waktu yang berkaitan dengan value

    added activity dalam transaksi check in atau check out dengan

    waktu total untuk memproses transaksi check in atau check out

    (waktu yang berkaitan dengan value added activity dan non

    value added activity).

    Waktu bernilai tambah adalah waktu standar pemrosesan

    check in maupun check out. Throungput time terdiri dari

    pengisian formulir registrasi, pemrosesan voucher, pemberian

    passport, dan input data untuk proses check in sedangkan

    untuk proses check out terdiri dari pengecekan tagihan kemasing-masing outlet, mengecek tagihan (bill), menerima

    pembayaran.

    Data tamu yang memesan kamar melalui travel agent

    seharusnya telah diproses oleh pihak Hotel. Pengisian formulir

    registrasi seharusnya tidak diperlukan karena data-data yang

    diperlukan telah tersedia pada voucher dari tamu yang

    bersangkutan. Waktu rata-rata penyelesaian proses check in

    yaitu 3-5 Juni 2011 sehingga dapat dihitung:

    SCE = 0,61

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    19/33

    19

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa SCE untuk proses check in

    belum mencapai 1 dan hanya sebesar 0,61. Ini berarti ada 39%

    aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activity).

    Hotel sudah menerapkan system online untuk memproses

    tagihan tamu.

    Jika sistem ini difungsikan sebagaimana mestin ya, maka

    pengecekan tagihan ke masing-masing outlet tidak perlu lagi

    dan dalam hal ini berarti aktivitas tersebut bisa digolongkan

    menjadi aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added

    activity). Waktu rata-rata penyelesaian check out yaitu 3-5 Juni

    2011 sehingga dapat dihitung:

    SCE = 0,64

    Sehingga dapat dilihat bahwa SCE untuk proses check out

    belum mencapai 1 dan hanya sebesar 0,64. Ini berarti ada 36%aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activity).

    Hasil perhitungan SCE dalam hal ini waktu rata-rata check in

    dan check out di Hotel, menunjukkan kinerja Hotel masih

    perlu ditingkatkan karena SCE untuk proses check in maupun

    check out masih kurang dari 1. Ini berarti masih ada non value

    added activity. Jadi kinerja Hotel dilihat dari perspektif proses

    bisnis internal masih perlu ditingkatkan.

    Penilaian kinerja Perspektif Pembelajaran dan

    PertumbuhanTeknik analisis yang digunakan untuk menilai kinerja

    perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah dengan

    menggunakan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) berdasarkan

    lima unsur yang menentukan kepuasan kerja yaitu unsur

    kerjaa secara mental, ganjaran, kondisi kerja, rekan kerja, dan

    kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

    Tingkat atau derajat kepentingan factor atau unsur penentukepuasan karyawan.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    20/33

    20

    Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor atau

    penentuan kepuasan kerja yang mendapat bobot yang paling

    tinggi adalah ganjaran yaitu dengan bobot 20,40%. Ini berarti

    ganjaran merupakan faktor atau unsur yang terpenting dalam

    membentuk kepuasan kerja, sedangkan faktor atau unsur

    kondisi kerja mendapatkan bobot yang paling rendah yaitu

    sebesar 19,78%. Hal ini berarti faktor atau unsur kondisi kerja

    kurang menentukan dalam membentuk kepuasan kerja

    dibandingkan dengan keempat faktor lainnya.

    Perhitungan Indeks Kepuasan Karyawan Berdasarkan

    Penilaian Respoden

    Perhitungan Indeks Kepuasan Karyawan Tertinggi yang

    Mungkin Dicapai

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    21/33

    21

    Perhitungan Indeks Kepuasan Karyawan Terendah yang

    M

    u

    n

    g

    ki

    n

    D

    i

    c

    a

    p

    a

    i

    METODE ANALISA PIECES

    Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja,

    informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal

    dengan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,

    Service). Analisis dilakukan pada sistem informasi lama yang berupa hard copy

    seperti brosur apabila band tersebut akan mengadakan pentas. Dari analisis ini

    biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat ditemukan masalah

    utamanya.

    1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance )

    Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan

    cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah

    produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan

    perpindahan pekerjaan (response time).

    2. Analisis Informasi ( Information )

    Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak

    manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    22/33

    22

    Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka user akan mendapatkan

    informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.

    3. Analisis Ekonomi ( Economy )

    Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan

    terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan

    peningkatan manfaat. Saat ini banyak perusahaan dan manajemen mulai

    menerapkan paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam

    rangka penghematan. Oleh karena itu dilihat dari penggunaan bahan kertas

    yang berlebihan dan biaya iklan di media cetak untuk media publikasi, sistem

    ini dinilai kurang ekonomis.

    4. Analisis Pengendalian ( Control )

    Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa

    berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data

    yang diproses.

    5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )

    Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan

    secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak

    biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan

    kegiatan.

    6. Analisis Pelayanan ( Service )

    Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang

    dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen

    (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu

    sistem informasi.

    STUDI KASUS DENGAN METODE ANALISA PIECES

    1. Kartu Rencana Studi di STMIK Duta Bangsa Surakarta

    Kartu Rencana Studi di STMIK Duta Bangsa Surakarta yang sampai detik ini

    masih menggunakan sistem manual. Ironisnya, dikampus lain yang sebenarnya

    bukan kampus berbasis IT kini telah menggunakan sistem KRS on line, sistemyang lebih canggih. Selanjutnya kami akan menganalisis kedua sistem tersebut,

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    23/33

    23

    sistem KRS manual (dalam pengisian dan penanda tanganan) sebagai sistem

    lama dan sistem KRS on line danfinger print sebagai sistem baru.

    PERFORMANCE (ANALISIS KINERJA)

    o Sistem baru

    Pada sistem on line, mahasiswa dapat dengan mudah

    mengakses situs yang disediakan pihak kampus,

    kemudian mengisi KRS dengan menentukan apa saja

    mata kuliah dan jumlah SKS yang diambil.

    Dengan menggunakan teknologifinger print mahasiswa

    dan dosen tidak perlu tanda tangan pada setiap

    pertemuan. Cukup dengan mengarahkan jari tangan

    pada alatfinger print untuk membuktikan kehadiran.

    o Sistem lama

    Pengisian KRS dengan sistem manual kurang

    merepresentasikan jati diri STMIK Duta Bangsa sebagai

    kampus IT. Selain itu, mahasiswa harus datang ke

    kampus untuk mengisi KRS. Jika ada mahasiswa yang

    tidak hadir saat hari pengisian KRS, mahasiswa tersebut

    harus datang ke kampus dihari yang lain dan menemui

    Pembimbing Akademik.

    Penandatanganan KRS oleh dosen dapat dimungkinkan

    terjadi kecurangan oleh mahasiswa yang bolos tetapi

    titip KRS kepada teman.

    INFIRMATION (ANALISIS INFORMASI)

    o Sistem baru

    Dengan sistem baru mahasiswa dapat dengan cepat dan

    mudah mengakses informasi. Dapat dilakukan dengan

    memanfaatkan hotspot area, warnet, modem dan lain

    senagainya.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    24/33

    24

    o Sistem lama

    Terkadang informasi tentang hari pengisian KRS

    simpang siur. Sehingga ketika ada beberapa mahasiswa

    yang tidak hadir harus menghubungi PA untuk mengisi

    KRS.

    ECONOMY (ANALISIS EKONOMI)

    o Sistem baru

    Sistem ini lebih hemat bagi mahasiswa karena tidak

    perlu menyiapkan ongkos untuk pergi ke kampus,

    terutama bagi mahasiswa yang domisilinya jauh dari

    kampus.

    Dengan sistemfinger print, mungkin lebih mahal

    dibanding dengan menggunakan sistem manual,

    namun kemungkinan ini harus diperhitungkan dengan

    metode tertentu.

    o Sistem lama

    Mahasiswa harus hadir dikampus saat pada hari

    pengisian KRS yang sudah ditetapkan. Itu berarti

    mahasiswa harus menyiapkan biaya ongkos untuk pergi

    ke kampus. Ongkos tersebut lebih besar dibandingkan

    dengan biaya untuk on line beberapa menit di warnet.

    CONTROL (ANALISIS KEAMANAN/SECURITY)

    o Sistem baru

    Dengan sistem KRS on line keamanan mudah dikontrol

    sehingga dapat membantu dalam pengambilan

    keputusan. Namun, memungkinkan terjadinya tindak

    kejahatan cyberccrime.

    Finger print memudahkan dalam kontrol karena

    kemungkinan kecurangan sangat kecil. Mahasiswa atau

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    25/33

    25

    dosen yang tidak hadir tidak dapat memanipulasi

    kehadiran.

    o Sistem Lama

    Kontrol kemanan pada sistem lama kurang dapat

    dikontrol dengan baik. Karena dengan pengisian secara

    manual memungkinkan terjadinya human error. Bisa

    terjadi karena mahasiswa kurang lengkap dalam

    pengisian KRS. Atau kesalahan administrator yang

    keliru saat memasukkan data.

    Kontrol dalam penandatanganan KRS sulit dilakukan

    jika dosen tidak teliti. Karena bisa saja mahasiswa yang

    tidak hadir menitipkan KRS pada temannya.

    EFFICIENCY (ANALISIS EFISIENSI)

    o Sistem Baru

    Dengan menggunakan sistem KRS on line maka akan

    memudahkan bagi mahasiswa dalam pengisian KRS,

    yaitu tidak terbatasnya jarak dan waktu, lebih efektif,

    efisien serta hemat.

    o Sistem Lama

    Apabila menggunakan sistem KRS manual maka lebih

    banyak waktu dan biaya yang di habiskan. Serta

    terbatasnya jarak untuk menempuh perjalanan ke

    kampus. Sehingga tidak efisien dan efektif dalam sistem

    KRS manual tersebut.

    SERVICE

    o Sistem Baru

    Pelayanan dalam KRS on line ini lebih cepat, serta dapat

    menerapkan costumer relationship management.

    o Sistem Lama

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    26/33

    26

    Sistem menghasilkan informasi produk yang kurang

    akurat dan tidak konsisten, serta dalam sistem KRS

    manual tidak dapatnya di terapkan costumer relationship

    management.

    2. Perpustakaan SMK Harapan Meliau

    Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa

    aspek anatar lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi,

    efisiensi dan pelayana pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis

    (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis

    PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah

    sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa

    masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

    PERFORMANCE (ANALISIS KINERJA)

    o Sistem Baru

    Analisis kinerja ditujukankan untuk mengetahui tingkat

    kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem

    tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan

    atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja

    dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi

    dan tanggap waktu. Jumlah produksi merupakan

    jumlah perkerjaan yang bisa diselsekan dalam jangka

    waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalahketerlambatan rata-rata anatara suatau teransaksi

    dengan tanggapan yang diberikan kepada teransaksi

    berikutnya.

    Dalam kasus ini, kinerja dari sistem perpustakaan SMK

    HARAPAN dirasakan kurang efektif dan efisien jika

    dilihat dari hasil Throughput(hasil dari beberapa waktu) dan Respon time yang diberikan oleh sistem pengolah

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    27/33

    27

    data perpustakaan tersebut. Misalkan saja dalam

    pencarian data buku dan pembuatan laporan, kedua

    pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama

    dalam penyelesaiannya. Hal ini terjadi dikarenakan

    proses yang dilakukan masih bersifat manual sehingga

    proses penyelesaian kedua pekerjaan tersebut

    membutuhkan waktu yang lama.

    o Sistem Lama

    Jumlah beban kerja lebih besar dalam

    mengerjakan 4 laporan yaitu laporan koleksi

    buku, anggota, sirkulasi peminjaman, sirkulasi

    pengembalian dalam 1 minggu

    Pencarian dan pembuatan laporan data

    perpustakaan memerlukan waktu yang lama

    karna pembuatanya masih bersifat manual

    INFIRMATION (ANALISIS INFORMASI)

    o Sistem Baru

    Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan

    informasi akurat, relevan dan tepat waktu. Akurat

    berarti informasi yang dihasilkan terbebasa dari

    kesalahan dan tidak menyesatkan, sedangkan relevan

    berarti informasi tersebut memiliki nilai bagi

    penggunanya, dan tepat waktu berarti informasi harus

    ada ketika dibutuhkan. Ketiga kriteria tersebut

    merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi

    sebuah perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan

    sebagai dasar dari pengambilan keputusan.

    Pada sistem informasi perpustakaan yang ada di SMK

    HARAPAN hasil pengolahan informasinya masih

    memiliki beberapa kelemahan. Seperti kelambatan

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    28/33

    28

    dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan

    bagi pihak perpustakaan sendiri maupun pihak-pihak

    yang terkait.

    o Sistem Lama

    Tepat waktu. Pembuatan laporan yang

    seharusnya selesai dalam 1 hari, menjadi 2

    sampai 3 hari

    Akurat. Tingkat kesalahan masih cukup besar

    karena proses masih dilakukan secara manual.

    ECONOMY (ANALISIS EKONOMI)

    o Sistem Baru

    Motif ekonomi mungkin merupakan salah satu

    pertimbangan dari alasan mengapa diperlukannya

    pengembangan sebuah sistem. Harapan sebuah

    perusahaan atau organisasi terhadap sistem yang baru

    adalah dukungan terhadap proses manajerial

    perusahaan yang lebih efisien. Sehingga adanya

    pemborosan waktu dan alat-alat yang dapat

    mengakibatkan pembengkakan biaya pada sistem

    sebelumnya (sistem lama) dapat di kurangi semaksimal

    mungkin, Khususnya seperti biaya pengadaan kertas

    dan tinta.

    o Sistem Lama

    Biaya yang digunakan untuk pengadaan alat

    tulis, tinta, buku dan kertas lebih besar.

    Pengolahan secara manaual dengan waktu yang

    lama dapat menigkatkan biaya operasional.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    29/33

    29

    CONTROL (ANALISIS KEAMANAN/SECURITY)

    o Sistem Baru

    Aktivitas sebuah perusahaan atau organisasi perlu

    mendapat perhatian dan control yang terus menerus

    agar tidak terjadi penurunan kinerja dibawah standar

    yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk mengurangi dan

    mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjaga

    keamanan data dan kecurangan yang akan terjadi.

    Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan

    untuk mengurangi dan mencegah hal-hal yang dapat

    merugikan perusahaan atau organisasi itu sendiri.

    Dengan adanya control maka tugas atau kinerja yang

    mengalamai kendala dapat diperbaiki.

    o Sistem Lama

    Pengendalian data pada sistem sirkulasi perpustakaan

    kurang maksimal karena masih terdapat kesalahan

    pencatatan baik secara disengaja ataupun tidak.

    EFFICIENCY (ANALISIS EFISIENSI)

    o Sistem Baru

    Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal

    bagaimana menghasilkan output atau informasi sebaik

    mungkin dengan input yang diberikan, sehingga

    informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan

    bagi pihak-pihak yang memerlukanya. Selain itu

    efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah

    sistem tidak melakukan pemerosesan secara berlebih,

    dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan tugas-

    tugas tidak berlebihan juga.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    30/33

    30

    o Sistem Lama

    Beban kerja yang ditimbulkan lebih banyak, seperti

    proses pendataan buku, proses peminjaman,

    pengembalian dan pembuatan laporan-laporan.

    SERVICE

    o Sistem Baru

    Untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah

    satunya bisa kita lihat dari segi pelayanannya. Pada

    sistem informasi perpustakaan peningkatan pelayanan

    terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama

    diadakannya pengembangan sistem dari sistem lama ke

    sistem yang baru. Pada sistem informasi perpustaakan

    yang sebelumnya digunakan, pelayanan dari segi waktu

    terhadap anggota terlihat masih kurang cepat dan

    akurat sehingga menjadi salah satu alasan

    diandakannya pengembangan sistem.

    o Sistem Lama

    Dari segi pelayanan terhadap anggota baik yang

    menyangkut peminjaman, pengembalian, serta

    pembuatan laporan masih membutuhkan waktu

    yang lama dan kurang maksimal

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    31/33

    31

    METODE ANALISA TECHNOLOGY

    ACCEPTANCE MODEL (TAM)

    Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk

    menganalisis dan memahami faktorfaktor yang mempengaruhi diterimanya

    penggunaan teknologi komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis

    pada tahun 1986. TAM merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action

    (TRA), yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980.

    TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance)

    pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis

    untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu

    tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara

    keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan

    perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/usersuatu sistem

    informasi.

    Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action) yaitu

    teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi

    seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut.

    Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya

    dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat

    mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan

    penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna

    teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan

    penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolok ukur

    dalam penerimaan sebuah teknologi.

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    32/33

    32

    STUDI KASUS DENGAN METODE ANALISA TECHNOLOGY ACCEPTANCEMODEL (TAM)

    1. Online Shopping

    Pengertian Online Shopping sendiri adalah proses pembelian barang/jasa olehkonsumen ke penjual real-time, tanpa pelayan dan melalui Internet. Toko

    virtual ini mengubah paradigma proses membeli produk/jasa dibatasi oleh

    tembok, pengecer atau mall. Proses tanpa batasan ini dinamakan belanja online

    Business-to-Consumer (B2C). Ketika pebisnis membeli dari pebisnis yang lain

    dinamakan belanja online Business-to-Business (B2B). Keduanya adalah bentuk e-

    commerce (electronic commerce).

    Toko online tersedia selama 24 jam sehari, memiliki lebih banyak konsumen

    yang mengakses lewat internet kapan dan di mana pun, lebih banyak

    menghemat BBM dan waktu. Toko online menjelaskan produk yang dijual

    dengan baik, melalui teks, foto dan file multimedia. Mereka juga menyediakan

    informasi produk, prosedur keselamatan, saran, dan cara penggunaannya,

    fasilitas untuk berkomentar, me-ranking itemnya, akses meninjau situs lain,

    fasilitas real-time menjawab pertanyaan pelanggan, sehingga mempercepat

    mendapat kata sepakat pembelian dari berbagai vendor pemilik toko online.

    2. Implementasi Metode Analisa TAM dalam Online Shopping

    Penerapan teori TAM pada Online shopping mengacu pada penggunaan internet

    dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran informasi secara

    elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan

    pelayanan pelanggan. Contohnya sepuluh perusahaan rangking tertinggi di

    Amerika Serikat yang telah menerapkan internet untuk strategi bisnis. Internet

    mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai, konsumen,

    penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari

    organisasi atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk

    mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau

    pelayanan. Dengan internet memungkinkan aplikasi E-commerce atau Online shop

    dapat digunakan pada jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi

  • 7/22/2019 METODE ANALISA PENELITIAN

    33/33

    pemrosesan pesanan secara On-line, Electronic Data Interchange (EDI) untuk

    mengirim dokumen bisnis, dan keamanan sistem pembayaran Electronic Funds

    Transfer(EFT).

    Penerimaan teknologi dalam penerapannya pada bisnis online shopping

    memberikan gambaran bahwa bisnis online harus lah memiliki unsur

    kepercayaan. Penerimaan Konsumen belanja online dapat bervariasi saat

    berbelanja untuk produk yang berbeda Zhou. et al., (2004). Sebagai contoh,

    konsumen dirasakan risiko yang berbeda dengan produk yang berbeda

    Bhatnagar dan Ghose (2004b); Bhatnagar dkk. (2000); Pires dkk. (2004)

    Konsumen online menjadi semakin beragam. Hal ini ditunjukkan dalam

    penelitian yang menyatakan bahwa faktor pengaruh berbagai konsumen belanja

    online. Dengan demikian, persyaratan untuk konten informasi dan format

    presentasi yang diberikan oleh pengecer online dapat berbeda. Lingkungan

    belanja online mencakup konten informasi dan presentasi, transaksi, bantuan

    online dan layanan konsumen. Lingkungan belanja online berpotensi dapat

    meningkatkan pengalaman online dan meningkatkan loyalitas konsumen.

    Misalnya, menyenangkan dan menarik belanja visual-lingkungan online yang

    juga menyediakan komunitas online dan interaktif dapat meningkatkan

    eksplorasi dan belanja impulsif pembeli, dan lingkungan berbelanja yang

    mudah dan dikontrol secara online mungkin cocok berorientasi dengan tujuan

    pembeli. Oleh karena itu, strategi pemasaran online yang optimal adalah untuk

    mempersonalisasikan lingkungan belanja untuk memenuhi kebutuhan dan

    preferensi konsumen yang berbeda (misalnya, berorientasi tujuan atau

    pengalaman, dan pemula atau berpengalaman).