ayakan 1
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Ayakan 1
1/27
12
LAPORAN PRAKTIKUM PTK IV
AYAKAN
Disusun Oleh:
Restu Riyadi Prasetyo 200!"00!!
Asadullah M i#hsan 200!"000$
%itriyanti 200!"00!&
'urusan Ki(ia
%a#ultas Te#ni#
Uni)ersitas Muha((adiyah 'a#arta
200$
OP*RA+I AYAKAN , +I*VIN- .
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
2/27
12
I/ MAK+UD DAN TU'UAN
Memisahkan bahan atas dasar ukuran partikel, untuk
memperoleh bahan dengan ukuran partikel lebih uniform.
Menentukan luas permukaan spesik bahan.
II/ T*ORI P*RO1AAN
Pengecilan bahan menjadi ukuran tertentu biasanya disesuaikan
dengan tujuannya. Bahan padat dapat dipecah dengan beberapa cara,
antara lain sebagai berikut :
Copression
Impact
ttrition
Cutting
!etelah bahan itu dipecah tentunya bahan tersebut mempunyai
ukuran partikel lebih kecil. "eseragaman ukuran dapat diperoleh
melalui operasi ayakan, kemudian bahan tersebut dianalisis dengan
perlakuan memisahkannya secara mekanis. !alah satu alat untuk
menganalisis ukuran partikel yang telah menjadi ukuran kecil#kecil
adalah standar Ayakan Tyler.
Kara#teristi# Parti#el at Padat/
Partikel $at padat secara indi%idu dikarakteristikan dengan
ukuran, bentuk dan densitasnya. Partikel $at padat homogen
mempunyai densitas yang sama dengan bahan bongkahan. Partikel#
partikel yang didapatkan dengan memecahkan $at padat campuran,
misalnya bijih yang mengandung logam, mempunyai berbagai
densitas, biasanya mempunyai densitas yang berbeda dari bahan
lindaknya. &ntuk partikel yang bentuknya beraturan, misalnya yang
berbentuk bola dan kubus, ukuran dan bentuknya dapat dinyatakan
dengan mudah. 'etapi partikel yang bentuknya tidak beraturan (seperti
butir#butir pasir dan serpih mika), istilah *ukuran+ (size)dan *bentuk+
(shape)tidak begitu jelas dan harus didenisikan secara acak.
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
3/27
12
1entu# Parti#el
Bentuk setiap partikel dikarakteristikkan dengan sferisitas atau
kebolaan (!phericity) !, yang tidak bergantung pada ukuran partikel.
&ntuk partikel berbentuk bola dengan diameter p, - /0 untuk
partikel yang tidak berbentuk bola, sferisitas didenisikan oleh
hubungan :
!pp
p
SD
V6
(/)
dimana : Dp diameter eki%alen atau diameter nominal
partikel
sp luas permukaan ssatu partikel%p %olume satu partikel
iameter eki%alen kadang#kadang didenisikan sebagai
diameter bola yang %olumenya sama dengan %olume partikel itu.
'etapi, bahan#bahan berbentuk bijian (granular)halus, %olume maupun
luas permukaannya tidak mudah ditentukan secara eksak, sehingga Dp
biasanya diambil dari ukuran nominal atas dasar analisis ayak (screen
analysis) atau melalui pemeriksaan mikroskop. 1uas permukaan
didapatkan dari pengukuran adsorpsi atau dari penurunan tekanan di
dalam hamparan partikel, dan kemudian pers. (/) diterapkan untuk
menghitung !. &ntuk kebanyakan bahan pecahan, nilai ! berkisar
antara 2,3 dan 2,4, seperti terlihat pada tabel /0 tapi untuk partikel
yang telah membulat karena abrasi !bisa sampai setinggi 2,56.
&ntuk kubus dan silinder yang panjangnya 1 sama dengan
diameternya, diameter eki%alen itu lebih besar dasri 1, dan ! yangdidapatkan dari diameter eki%alen ialah 2,3/ untuk kubus dan 2,47
untuk silinder. &ntuk bentuk#bentuk itu sebaiknya digunakan diameter
nominal 1, karena rasio permukaan terhadap %olume ialah 38Dp, sama
dengan bola, dan hal ini membuat ! sama dengan /,2. &ntuk isian
kolom (column packing) seperti cincin dan pelana, juga digunakan
ukuran nominal untuk menentukan !.
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
4/27
12
U#uran Parti#el
Pada umumnya, *diameter+ dapat ditentukan untuk setiap
partikel yang ekidimensional. Partikel yang tidak ekidimensional, yaitu
yang panjang pada satu arah ketimbang pada arah yang lain, partikel
itu dikarakterisasi dengan dimensi utama yang kedua terpanjang.
&ntuk partikel berbentuk jarum, umpamanya p akan menunjukkan
tebal partikel, dan bukan pada panjangnya.
&kuran partikel manurut kon%ensi, dinyatakan dalam berbagai
satuan, bergantung pada jangkauan ukuran yang terlibat. Parikel#
partikel kasar diukur dalam inci atau milimeter0 partikel halus dengan
ukuran ayak, partikel yang sangat halus dengan ukuran mikrometer.
Partikel#partikel yang ultrahalus kadang#kadang diberikan dengan luas
permukaan per satuan massa, biasanya dalam meter persegi per
gram.
U#uran Parti#el a(3uran Dan Analisis U#uran/
alam contoh yang ukurannya seragam, dengan diameter Dp,
%olume total partikel ialah m8p, diameter m dan p masing#masing
ialah massa contoh dan densitas partikel. 9leh karena %olume satu
partikel adalah %p, banyaknya partikel di dalam contoh ialah :
pp v
m
(;)
'abel /. !ifat bola untuk bermacam#macam bahan.
Bahan
!ifat
bentuk
bola
Bahan
!ifat bentuk
bola
Bola, kubus,
silinder
Pasir Cincin
1 o, i 2,6
o
2,64 Pasir ?itam 2,36
1 o, i 2,76
o
2,>> @elas Crushed 2,36
Pelana Berl 2,> !empih Mica 2,;4
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
5/27
12
1uas permukaan partikel#partikel itu ialah, dari pers. (/) dan (;)
spppS D
m6
(>)
gar dapat mererapkan pers. (;) dan (>) terhadap partikel yang
mempunyai berbagai ukuran dan berbagai densitas, campuran itu
dipilahkan menjadi fraksi#fraksinya, masing#masing dengan densitas
konstan dan ukuran yang mendekati konstan. !etiap fraksi ini
ditimbang, atau partikel#partikelnya dicacah atau diukur dengan salah
satu cara yang dapat digunakan. Pers. (;) dan (>) lalu dapat diterapkan
terhadap setiap fraksi itu dan hasilnya kemudian dijumlahkan.
Informasi dari analisis ukuran partikel didaftarkan untuk
menunjukkan massa atau jumlah fraksi yang terdapat didalam setiap
tokokan atau pertambahan kecil (increment) ukuran berbagai fungsi
ukuran partikel rata#rata (atau jangkauan ukuran) di dalam tokokan itu.
nalisis yang ditabulasikan dengan cara demikian dinamakan analisis
diAerensial (diferensial analysis). ?asilnya biasanya disajikan dalam
bentuk histogram, seperti terlihat pada gambar /a, dengan
menggunakan kur%a kontinu sebagai pendekatan terhadap distribusi,
seperti ditunjukkan oleh garis putus#putus pada gambar itu. Cara
kedua untuk menyajikan informasi itu ialah dengan menggunakan
analisis kumulatif (Cumulati Analysis) yang didapatkan dengan
menjumlahkan tokokan#tokokan itu secara berurutan, mulai dari yang
mengandung partikel terkecil0 lalu mendaftarkan atau memetakan
jumlah kumulatif tersebut terhadap diameter maksimum dari partikel
yang terdapat di dalam tokokan itu. @ambar /b, merupakan pemetaan
terhadap analisis kumulatif distribusi yang terlihat pada gambar /a.alam analisis kumulatif, data itu dapat dinyatakan dengan baik dalam
bentuk kur%a kontinu.
Perhitungan mengenai ukuran partikel rata#rata, luas permukaan
partikel, atau populasi partikel itu di dalam campuran itu dapat dibuat
berdasarkan analisis diAerensial ataupun analisis kumulatif. Pada
prinsipnya, metode yang didasarkan atas analisis kumulatif lebih tepat
daripada yang didasarkan atas analisis diAerensial0 sebab, bila kita
menggunakn analisis kumulatif, kita tidak perlu lagi mengandaikan
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
6/27
12
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 4050 60 70 80 90
UKURAN PARTIKEL
FraksiMassaKumulatif
lebihkecildariukuran
yangditetapkan
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
UKURAN PARTIKEL
FRAK
SI
MA
SAA
bah=a semua partikel yang terdapat di dalam satu fraksi tertentu
mempunyai ukuran yang sama. amun, dilain pihak ketelitian
pengukuran besar partikel biasanya tidak memadai untuk kita
menggunakan analisis kumulatif, sehingga perhitungan itu hampir
selalu didasarkan atas analisis diAerensial saja.
Per(u#aan +3esi4# a(3uran
ika densitas partikel p dan sferisitas s diketahui, luas
permukaan partikel didalam setiap fraksi dapat dihitung dari pers. (>).
Bila hasilnya untuk semua fraksi dijumlahkan kita akan
mendapatkan , yaitu permukaan spesik (spesic surace), artinya
luas permukaan total per satuan massa partikel. ika pdan sadalah
konstan, = diberikan oleh :
=pnpS
n
2ppS
2
1ppS
1
D
6!!!
D
6
D
6
++
+
()
=
n
1" p"
"
pS D
#6
dimana subkrip masing#masing tokokan
Di fraksi massa dalam setiap tokokan tertentu
n jumlah tokokan
Dpi diameter partikel rata#rata, diambil sebagai
rata#rata
aritmetik dari diameter terkecil dan terbesar
di dalam
tokokan itu.
@ambar /. istribusi ukuran partikel untuk po=der :
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
7/27
12
$ analisis diAerensial
$ analisis kumulatif
U#uran Parti#el Rata5rata
&kuran partikel rata#rata untuk campuran partikel didenisikan
menurut berbagai cara. Barangkali yang paling la$im dipakai ialah
diameter pukul#rata %olume#permukaan (volumesurace mean
diameter)Dpi, yang dihubungkan dengan luas permukaan spesik =.
idenisikan oleh :
Ds p%S A6
(6)
!ubstitusikan pers. () ke dalam pers. (6) memberikan :
Ds
p"
"D
#
1
(3)
ika jumlah partikel di dalam setiap fraksi idiketahui, dan bukan
fraksi massanya. "adang#kadang, digunakan rata#rata lain. iameterpukul#rata#rata aritmetik (arithmetic mean diameter) ialah :
D
( ) ( )
T
n
1"
p""
n
1"
"
n
1"
p""
N
DN
N
DN
=
=
=
=
(7)
dimana 'ialah jumlah partikel di dalam keseluruhan contoh.
iameter pukul#rata massa (massa mean diameter) =
didapatkan dari persamaan :
D= EiDpi(4)
ika %olume total contoh itu dibagi dengan jumlah partikel di
dalam campuran (lihat di ba=ah) kita dapatkan %olume rata#rata setiap
partikel. iameter partikel itu ialah diameter pukul#rata %olume
(%olume mean diameter) D%, yang didapatkan dari hubungan :
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
8/27
12
D%
3
1
n
1i
3pi
i
D
x
1
=
(5)
&ntuk contoh yang terdiri dari partikel seragam, diameter rata#
rata, tentu saja sama. 'etapi untuk campuran yang terdiri dari partikel
berbagai ukuran, masing#masing diameter rata#rata yang ada itu
mungkin sangat berlainan satu sama lain.
'u(lah Parti#el Di Dala( a(3uran
&ntuk menghitung, dari analisa diAerensial, jumlah partikel yang
terdapat didalam campuran, dapat kita gunakan pers. (;), yaitupersamaan untuk menghitung jumlah partikel yang terdapat di dalam
setiap fraksi. "emudian =, yaitu populasi total didalam suatu massa
contoh, didapatkan dengan menjumlahkan senua fraksi. &ntuk suatu
bentuk partikel tertentu, %olume setiap partikel itu sebanding dengan
*diameter+nya pangkat tiga, atau
%p a Dp> (/2)
dimana a adalah faktor bentuk %olume (volume shape actor). ari
pers.(;) dengan mengandaikan bah=a a tidak bergantung pada
ukuran, maka
= 3vp
n
1"
3p"
"
p D&
1
D
#
&
1
=
= (//)
1uas permukaan spesik, diameter rata#rata yang bermacam#
macam itu , serta jumlah partikel dapat dihitung dengan mudah dari
analisis ukuran partikel dengan menggunakan program komputer yangsederhana. Instrumen#instrumen pengukur untuk partikel#partikel yang
sangat halus banyak yang sudah diprogramkan sehingga dapat
menyatakan besaran#besaran itu secara langsung.
Analisis Aya#6 Deret Aya# +tandar
yak (screen) standar digunakan untuk mengukur besarnya
partikel (dan distribusinya) dalam jangkau ukuran antara > sampai
2,22/6 in (73 mm sampai >4 m). yak#ayak uji itu terbuat dari ka=at,
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
9/27
12
sedang rapat anyaman (mesh) dan ukuran ka=atnya dibakukan
dengan teliti. Bukan ayak itu berbentuk bujur sangkar. !etiap ayak itu
diidentikasi menurut mesh (rapat ayak) per inci. Bukaan sebenarnya
tentulah lebih kecil dari angka meshnya, karena tebal ka=at tentu
harus diperhitungkan juga. "arakteristik dari suatu deret yang la$im
yaitu deret ayak standar 'yler (Tyler standar screen series). Perangkat
ayak ini didasarkan atas bukaan (lubang) ayak ukuran ;22 mesh, yang
ditetapkan sebesar 2,27 mm.
1uas bukaan pada setiap ayak tertentu adalah persis dua
kalibukaan pada ayak ukuran berikutnya yang lebih kecil.
-
7/25/2019 Ayakan 1
10/27
12
meluluskannya, dan yang kedua ayak yang menahannya. adi, notasi
/8;2 berarti *lulus dari / mesh dan tertahan oleh ;2 mesh+.
Contoh analisa ayak terlihat pada tabel ;. ua kolom pertama
memberikan ukuran mesh dan lebar bukaan didalam ayak, kolom
ketiga ialahj fraksi massa dari contoh keseluruhan yang tertahan pada
ayak yang bersangkutan. Fraksi itu ditandai dengan Ei dimana i ialah
nomor ayak dihitung dari ba=ah0 jadi i / menunjukkan panci dan
ayak i G / ialah ayak berikut di atas ayak i. 1ambang Dpi berarti
diameter partikel, sama dengan besarnya bukaan anyaman pada ayak
i.
ua kolom terakhir dalam tebel ; menunjukkan diameter
partikel rata#rata pipada setiap tokokan dan fraksi kumulatif yang
lebih kecil dari masing#masing nilai Dpi. alam analisis ayak, fraksi
kumulatif ini kadang#kadang dituliskan bertolak dari ayak paling atas
dan dinyatakan sebagai fraksi *lebih besar+ dari ukuran tertentu.
Pemetaan secara diAerensial data yang terdapat di dalam kolom
; dan >. 'abel ; memberikan gambaran yang salah mengenai distribusi
ukuran partikel karena jangkau ukuran partikel yang diliputnya berbeda
dari suatu tokokan ke tokokan lain.
Bahan yang terkumpul di atas satu tokokan (ayak 'ertentu) lebih
sedikit bila jangkau ukuran setiap jangkau itu masing#masing sama,
dan data itu dapat dipetakan secara langsung. amun, disini kita akan
mendapatkan gambaran yang lebih tepat dengan memetakan E i8(DpiG/H
Dpi), dimana DpiG/ H Dpi ialah ukuran partikel dalam tokokan i. ?al ini
diilustrasikan oleh gambar ;a yang merupakan pemetaan langsung,
dan @ambar ;b yang merupakan pemetaan yang disesuaikan untuk
partikel ukuran ;28;4 mesh dan lebih kecil yang didaftarkan pada table
Mesh Bukaan
ayakpi,mm
Fraksi massayang
tertahan, Ei
iameterpartikel rata#ratadalam tokokan,
pi, mm
Fraksi kumulatifpartikel yang lebih
kecil dari pi
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
11/27
12
34
/2
/;2;4>6436/22/4,
3;22Pan
,355>,>;7;,>3;/,36/
/,/342,4>>2,6452,/72,;562,;242,/72,/22,27
#
2,22222,2;6/
2,/4,322,>;27
2,;6722,/6522,26>42,2;/22,2/2;2,22772,22642,22/2,22>/2,2276
#,2/>;,46;,227
/,25/,22/2,7//2,62>2,>632,;6;2,/742,/;32,2452,2>7
/,22222,5752,4552,6;5;
2,;7;;2,//>;2,2652,2>42,2;4;2,2;262,2/72,2/232,22762,2222
'abel ;. nalisis yak
@rak kumulatif dibuat dari hasil seperti yang didalam kolom ;
dan 6 dalam tabel ;. Bila jangkau menyeluruh ukuran partikel itu
besar, pemetaan itu sering dilakukan dengan menggunakan skala
logaritmik untuk diameter. Pemetaan kumulatif semilogaritmik
daripada analisis dari tabel ; diberikan dalam gambar >.
Pemetaan kumulatif itu dapat pula dibuat di atas kertas
probabilitas#logaritmik dimana skala absis dibagi sesuai dengan
distribusi probabilitas menurut @auss.
nalisa ukuran terhadap hasil dari mesin pemecah atau
penggiling biasanya menghasilkan grak garis lurus di atas kertas itu,
sedikitnya untuk sebagian besar jangkau ukurannya. @rak seperti itu
dulu digunakan untuk ekstrapolasi ke ukuran partikel yang lebih kecil
dari jangkau ayak penguji, tetapi karena sekarang sudah ada metode
untuk mengkukur partikel yang sangat kecil, hal tersebutr di atas tidak
diperlukan lagi.
Penentuan U#uran Parti#el Yan7 +an7at 8alus
&kuran partikel yang terlalu halus untuk analisis ayak dapat
ditentukan dengan berbagai metode, antara lain dengan sedimentasi
diAerensial, pengukuran porositas pada hamparan endapan, absorpsi
cahaya di dalam suspensi, adsorpsi gas pada permukaan partikel, dan
dengan mencacah secara %isual di baah mikroskop. alam salah satu
peranti pengukur, yaitu yang dinamakan pencacah Coulter (Coulter
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
12/27
12
Counter), suspensi encer partikel dibuat didalam $at cair pemba=a
yang bersifat penghantar listrik. !uspensi itu dile=atkan secara
perlahan melalui orice yang sangat halus. i dalam $at cair melintas
orice itu diberikan penurunan tegangan listrik0 arus yang mengalir
diantara hulu dan elektrode hilir lalu diukur.
III/ ALAT DAN 1A8AN P*RO1AAN
!atu set ayakan dan 'imbangan.
( /)'ombol Pengatur Frekuensi
( ; )'ombol pengatur =aktu
( > ) Peganggan8 pengikat
Bahan arang aktif
IV/ PRO+*DUR P*RO1AAN : itimbang tokokan danpankosong dari alat ayakan.
lat diset sesuai gambar dengan urutanpanpaling ba=ah
dan selanjutnya tokokan yang berurutan semakin ke atas nilai
!esh#nya makin kecil.
Bahan padat 8arang (coal) ditimbang sebanyak /2 gram.
rang dimasukkan ke dalam tokokan paling atas.
lat ayakan dinyalakan sampai =aktu dan frekuensi
tertentu.
Bahan dianalisis dengan dua percobaan berat konstan dan
=aktu konstan.
Pan yang berisi coal ditimbang.
Djs art work
Gambar Ayakan
-
7/25/2019 Ayakan 1
13/27
12
V/ DATA P*N-AMATAN
Massa konstan ;2 gram
'/ 6 menit
'; /2 menit
'> /6 menit
' ;2 menit
'6 ;6 menit
aktu konstan /2 menit
Massa / 3 gram
Massa ; /; gram
Massa > /4 gram
Massa ; gram
Massa 6 >2 gram
'3 >2 menit Massa 3 >3 gram
Berat "osong 'okokan
( gr )
iameter 9pening ( Cm )
32 mesh ;>6,73 2,2254 E ;,6 cm
2.2;42;42 Mesh ;>3,>> 2.227 E ;.6 cm
2.2/774/22 Mesh ;;6,25 2.2265 E ;.6 cm
2.2/543/;2 Mesh ;//,32 2.225 E ;.6 cm
2.2/;3/2 Mesh ;;,55 2,22/ E ;,6 cm
2.2/2//72 Mesh ;/,4/ 2.22>6 E ;.6 cm
2.22445Pan ;32,42
'abel ata Pengamatan :
Massa konstan ;2 gram
Massa coal ( gram)
Mesh pi6
menit/2
menit/6
menit;2
menit;6
menit30
menit
322,225
4 4,6> 4,3 4,>4 4,>4 4,>64,>>
42 2,227 ;,47 ;,43 ;,43 ;,47 ;,43 ;,43
/222,226
5 /,27 /,27 /,23 /,24 /,24/,25
/;22,22
5 /,24 /,27 /,27 /,24 /,24/,23
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
14/27
12
/22,22
/ 2,73 2,73 2,77 2,75 2,732,75
/722,22>
6 2,2 2,2 2,/ 2,>4 2,22,;
Pan # 6,/3 6,;; 6,; 6,;3 6,;3 6,;4
/5,47 /5,4 /5,75 /5,4 /5,75/5,4
>
aktu konstan /2
menitMassa coal ( gram)
Mesh pi 3 gram/;
gram/4
gram;
gram>2
gram3
gram
32 2,2254 ;,;6 ,3 7,3> /2,/6 //,45 /,32
42 2,227 /,2; ;,; >,25 ,4 6,2> 6,7/
/22 2,2265 2,>7 2,7> /,2; /,/5 /,77 ;,/2
/;2 2,225 2,>> 2,3 2,52 /,; /,3> /,5;
/2 2,22/ 2,;7 2,6/ 2,73 /,2> /,>> /,32
/72 2,22>6 2,/; 2,;3 2,>7 2,; 2,7/ 2,52
Pan # /,36 ;,5; ,/3 6,>; 7,45,2
3,2/ //,5 /7,5> ;>,4> ;5,4 >6,47
VI/ P*R8ITUN-AN
s(sifat kebolaan) Coal 2,7>
p(densitas partikel) Coal /,7 g8cm>
Massa #onstan )aria9el a#tu
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam menit)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang tertahan, D i iameter partikelrata#rata dalam
totokan, pi
iAerensial "umulatif
/ 32 ;,7; 8 5,55
2,;7;
;,7; 8 5,55 2,;7; 2,2;45;
; 42 /, 8 5,55
2,/
;,7;G/, 8 5,55
2,/3
2,2/774
> /22 /,; 8 5,55
2,/;
/,G/,; 8 5,55
2,;34
2,2/453
/;2 2,558 5,55 /,;G2,55 8 5,55 2,2/;3
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
15/27
12
2,255 2.;;>6 /2 2,>3 8 5,55
2,2>3
2,>3G2,558 5,55
2,/>6
2,2/2/
3 /72 2,> 8 5,55
2,2>
2,>G2,>38 5,55
2,275
2,22445
7 ;22 2,66 8 5,55
2,266
2,>G2,66 8 5,55
2,254
2,227>33
&ntuk iAerensial:
= 3 [2,; 7 ; G 2,/ G 2,/; G 2,255 G
2,2>3 G 2,2> G 2,266 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>>;,74 cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,; 7 ; G 2,/3 G 2,;34 G 2,;;> G
2,/>6 G 2,275 G 2,254 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
343,7/ cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam 3 menit)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,;72 2,;7/ 2,2;45;; 42 2,/; 2,/; 2,2/774> /22 2,/;6 2,;37 2,2/453 /;2 2,/2/ 2,;;6 2,2/;36 /2 2,2>3 2,/>3 2,2/2/3 /72 2,2/ 2,277 2,224457 ;22 2,26> 2,25 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,; 7/ G 2,/; G 2,/;6 G 2,/2/ G
2,2>3 G 2,2/ G 2,26> ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>;5,77 cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,; 7/ G 2,/; G 2,;37 G 2,;;6 G
2,/>3 G 2,2277 " 2,25 ]
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
16/27
12
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
34/,;> cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam /2menit)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,;72 2,;72 2,2;45;; 42 2,// 2,27 2,2/774> /22 2,/; 2,;36 2,2/453 /;2 2,/2/ 2,;;6 2,2/;3
6 /2 2,2>7 2,/>4 2,2/2/3 /72 2,2; 2,2755 2,224457 ;22 2,26 2,257 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,; 72 G 2,// G 2,/; G 2,/2/ G
2,2>7 G 2,2; G 2,26 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>>/,/ cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,; 72 G 2,27 G 2,;36 G 2,;;6 G
2,/>4 G 2,22755 " 2,257 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
34,>; cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam /> menit)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,;37 2,;37 2,2;45;; 42 2,/2 2,27 2,2/774> /22 2,/;6 2,;3 2,2/453
/;2 2,/2/ 2,;;3 2,2/;3
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
17/27
12
6 /2 2,2>7 2,/>4 2,2/2/3 /72 2,2/ 2,277 2,224457 ;22 2,26; 2,25> 2,227>33
&ntuk iAerensial 0= 3 [2,; 37 G 2,/2 G 2,/;6 G 2,/2/ G
2,2>7 G 2,2/ G 2,26; ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>;4,2> cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,; 37 G 2,27 G 2,;3 G 2,;;3 G
2,/>4 G 2,2277 " 2,257 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/2,22455 2,227>33]
374,26 cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam /3 menit)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,;36 2,;36 2,2;45;; 42 2,/>5 2,2 2,2/774> /22 2,/; 2,;3> 2,2/453 /;2 2,/2/ 2,;;6 2,2/;36 /2 2,2>4 2,/>5 2,2/2/
3 /72 2,2> 2,24/ 2,224457 ;22 2,26 2,257 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,; 36 G 2,/>5 G 2,/; G 2,/2/ G
2,2>4 G 2,2> G 2,26 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
;47,66 cm;
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
18/27
12
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,; 36 G 2,2 G 2,;3> G 2,;;6 G
2,/>5 G 2,24/ " 2,257 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
375,2 cm;
;a#tu #onstan< )ariasi 9erat
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam menit, 3 gram)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,>25 2,>25 2,2;45;; 42 2,/>7 2,3 2,2/774> /22 2,/24 2,;6 2,2/453 /;2 2,/26 2,;/> 2,2/;36 /2 2,2>5 2,/ 2,2/2/3 /72 2,267 2,253 2,224457 ;22 2,/; 2,/55 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,>25 G 2,/>7 G 2,/24 G 2,/26 G
2,2>5 G 2,267 G 2,/; ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>72,;3 cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,>25 G 2,3 G 2,;6 G 2,;/> G
2,/ G 2,253 " 2,/55 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
755,7/ cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam menit, 4 gram)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
19/27
12
/ 32 2,;34 2,;34 2,2;45;; 42 2,/7 2,/6 2,2/774> /22 2,257 2,; 2,2/453 /;2 2,/2; 2,/54 2,2/;3
6 /2 2,2>5 2,/2 2,2/2/3 /72 2,2 2,24; 2,224457 ;22 2,2/ 2,246 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,;34 G 2,/7 G 2,257 G 2,/2; G
2,2>5 G 2,2 G 2,2/ ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>/2,345 cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,;34 G 2,/6 G 2,;5 G 2,/54 G
2,/2 G 2,24;" 2,246 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
377,>7; cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam menit, /; gram)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,;63 2,;63 2,2;45;; 42 2,/ 2,>55 2,2/774> /22 2,/2/ 2,;6 2,2/453 /;2 2,2; 2,/> 2,2/;36 /2 2,2;; 2,23 2,2/2/3 /72 2,27 2,235 2,224457 ;22 2,267 2,/2 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,;63 G 2,/ G 2,/2/ G 2,2; G
2,2;; G 2,27 G 2,267 ]
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
20/27
12
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
;4,3 cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,;34 G 2,>55 G 2,;6 G 2,/> G 2,23
G 2,235 " 2,/2 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
677,45 cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam menit, /6 gram)
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,;37 2,;37 2,2;45;; 42 2,/67 2,; 2,2/774> /22 2,//6 2,;7; 2,2/453 /;2 2,234 2,/4> 2,2/;36 /2 2,2; 2,//2 2,2/2/3 /72 2,26 2,247 2,22445
7 ;22 2,26/ 2,253 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,;37 G 2,/67 G 2,//6 G 2,234 G
2,2; G 2,26 G 2,26/ ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
;4;,/; cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,;37 G 2,; G 2,;7; G 2,/4> G 2,//2
G 2,247 " 2,253 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
367,65 cm;
1uas permukaan spesik (>2 ?$ dalam menit, /4 gram)
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
21/27
12
o
.
Mes
h
Fraksi Massa yang yang
tertahan, Di
iameter partikel
rata#rata dalam
totokan, piiAerensial "umulatif
/ 32 2,; 2,; 2,2;45;; 42 2,;/7 2,32 2,2/774> /22 2,254 2,>/6 2,2/453 /;2 2,/23 2,;25 2,2/;36 /2 2,2 2,/62 2,2/2/3 /72 2,2>; 2,273 2,224457 ;22 2,2>> 2,236 2,227>33
&ntuk iAerensial 0
= 3 [2,; G 2,;/7 G 2,254 G 2,/23 G
2,2 G 2,2>; G 2,2>> ]2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
>;;,2> cm;
&ntuk "umulatif :
= 3 [2,; G 2,32 G 2,>/6 G 2, ;25 G
2,/62 G 2,273 " 2,236 ]
2.7> E /. [2,2;45; 2,2/774 2,2/453 2,2/;3 2,2/2/
2,22455 2,227>33]
343,3> cm;
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
22/27
12
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
23/27
12
VII/ P*M1A8A+AN
Pada praktikum operasi ayakan yang terjadi ini berdasarkan
pada standar ayakan tyler, ayakan disusun secara bertingkat
dengan jumlah mesh terkecil sampai terbesar ke ba=ah.
Praktikum ini memerlukan ketelitian dalam penimbangan coal
yang akan diayak, hal ini dimaksudkan untuk akurasi
percobaan agar lebih baik.
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
24/27
12
kurasi juga diharuskan pada penimbangan tokokan a=al
kosong dan bisa dipastikan tokokan dalam kondisi bersih.
alam opersionalnya didapat hasil yang telah diayak,
jumlahnya tidak sesuai pada permulaan bahan sebelum
diayak dikarenakan alat yang tidak layak lagi ,harus di7anti.
sehingga menyulitkan proses penimbangan.
aktu dan frekuensi yang ditentukan sangat berpengaruh
akan hasil dari pengayakan tersebut.
VIII/K*+IMPULAN
ari hasil parhitungan didapatkan bah=a semakin besar
guncangan yang diberikan maka luas permukaan spesik
yang didapat semakin besar.
Begitupun juga bila semakin lama =aktu untuk
mengguncangkan maka semakin besar pula luas permukaaan
spesik yang didapat.
Perhitungan luas permukaan spesik dengan metode nalisis
iAerensial lebih kecil hasilnya bila dibandingkan dengan
metode nalisis "umulatif. Pada percobaan operasi ayakan ini diperlukan kelihaian dan
kejelian dalam penimbangan yang didapat.
Faktor penyebab berkurangnya jumlah bahan yang diayak
haruslah dihindarkan sedini mungkin, seperti angin, kesalahan
penimbangan ,9isa dia#i9at#an oleh alat yan7 tida#
laya#., atau faktor akurasi lainnya.
I=/ DA%TAR PU+TAKA
nonimus. ;22>. Petun>u# Pra#ti#u( O3erasi Te#ni# Ki(ia, 1ab.
9perasi 'eknik "imia F'#&M. Fakultas 'eknik, urusan. "imia
&ni%ersitas Muhammadiyah akarta.
Cabe .1, Mc. and !mith, .C. /563. Unit O3eration o? he(i@al
*n7ineerin7, Mc.@ra= ?ill 1td. e= Jork
!atibi, 1ukman r. Ir. ;22>. iktat "uliah 9perasi 'eknik "imia, Fakultas
'eknik, urusan. "imia &ni%ersitas Muhammadiyah akarta.
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
25/27
12
'A;A1AN TU-A+
/. Buat Penurunan 8 mm E mm mm
;. pa yang dimaksud dengan sferisitas K
!ferisitas (kebolaan) adalah karakteristik bentuk partikel (dianggap
mirip bentuk bola) yang tidak tergantung pada ukuran partikel..
Pada dasarnya pengukuran bahan yang berbentuk granular (bijian)
halus tidak mudah ditentukan secara eksak. 9leh karena perlu
dilakukan analisis ayakan atau bisa menggunakan mikroskop. 1uas
Permukaan didapat dari pengukuran adsorpsi atau dari penurunan
tekanan di dalam hamparan partikel. &ntuk partikel berbentuk bola
dengan diameter p,- / 0 sedangkan untuk yang tidak berbentuk
bola, sferisitas diukur dengan persamaan spp
p
SD
V6
. . &ntuk
kebanyakan bahan pecahan nilai sferisitas berkisar antara 2,3 H 2,4
(tabel H /), dan untuk partikel yang membulat akibat abrasi bisa
mencapai 2,56.
>. 'urunkan rumus luas pemukaan spesik bahan K.
-
7/25/2019 Ayakan 1
26/27
12
= =
n
1" p"
"
pS D
#6
dimana : Dp diameter eki%alen atau diameter nominalpartikel
sp luas permukaan ssatu partikel%p %olume satu partikel
Di fraksi massa dalam setiap tokokantertentu n jumlah tokokan
Dpi diameter partikel rata#rata, diambilsebagai rata#rata
aritmetik dari diameter terkecil dan terbesardi dalam
tokokan itu. = 1uas spesik permukaan bahan.
. !ebutkan macam metode8pengecilan 8pnghalusan ukuran partikel
dan gambarkan K
Metode yang dipakai dalam pemecahan :
Copression ( berdasarkan tekanan ), Impact ( berdasarkan tabrak ),
ttrition ( berdasarkan gesek, Cutting ( berdasarkan potong )
lat yang digunakan untuk pengecilan ukuran :
Crusher, @rinder, <rane grinder, Cutting mill, compression mill,
impact mill, attrition mill.lat pemecah jepit, alat pemecah belah,
alat pemecah gilas, alat pemecah penggiling, alat penggiling, ayak
sentrifugal.
6. !ebutkan analisa kesalahan pada praktikum K
nalisa yang didapat antara lain :
kurasi penimbangan yang kurang akibat alat sudah tidak
layak (rusak).
Faktor angin sehingga menyebabkan pada saat ditimbang
kemungkinana akan jatuh keba=ah.
Proses pembersihan ayakan sebelum dimulai yang kurang
bersih.
Penglihatan pada =aktu ayakan yang kurang ketelitian.
?uman error.
Djs art work
-
7/25/2019 Ayakan 1
27/27