contoh selisih kurs
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 contoh selisih kurs
1/4
PT. LIST bergerak dibidang penyewaan rumah toko (ruko). Sesuai dengan kontrak, sewa
ruko tiap bulan adalah sebesar USD .!!! dan diterbitkan in"oi#e setiap tgl $.
Pada tanggal $ September !$ PT. LIST menerbitkan in"oi#e sebesar USD $.!!! kepada
penyewa.
Pada tanggal tersebut, kurs yang berlaku adalah %p $$.!!!&USD. Pada tanggal $ September
!$ tersebut PT. LIST mengakui penghasilan atas sewa ruko sebesar '
USD .!!! %p $$.!!! %p .!!!.!!!
Pada tgl $* September !$ penyewa membayar sewa ruko. Pada tgl tersebut, kurs yang
berlaku adalah %p $!.!!!&USD, sehingga nilai sewa yang dibayar adalah '
USD .!!! %p $!.!!! %p !.!!!.!!!
+tas perbedaan waktu antara tanggal penerbitan in"oi#e dan tanggal pembayaran timbul
kerugian selisih kurs bagi PT. LIST sebesar '
%p .!!!.!!! %p !.!!!.!!! %p .!!!.!!!
+tas kerugian selisih kurs tersebut tidak diakui sebagai biaya bagi PT. LIST karena berasal
dari penyewaan ruko yang telah dikenal pa-ak penghasilan bersiat inal.
Sementara itu, keuntungan atau kerugian selisih kurs yang tidak berkaitan langsung
dengan usaha /a-ib Pa-ak yang dikenakan PPh inal atau yang bukan obyek pa-ak, diakui
sebagai penghasilan atau biaya sepan-ang biaya tersebut dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
Perhatikanlah kalimat yang dicetak tebal di atas terutama pada penjelasan Pasal
6 ayat (1) huruf e bahwa pengakuan selisih kurs bisa menggunakan kurs tetap
(histories) dan kurs tengah BI akhir tahun. pabila menggunakan kurs tetap
kerugian diakui pada saat realisasi. !edangkan kurs tengah BI mengakui adanya
keuntungan pada akhir tahun.
"ari penjelasan tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut#
1. Pada tanggal 1 !eptember $%%& perusahaan membeli mata uang '! sebanyak
%.%%% dengan kurs *p 1%.%%%+,. "alam hal ini perusahaan akan mencatat uang
tunai dalam mata uang asing sebesar *p %%.%%%.%%%+,
$. Pada tanggal -1 "esember $%%&+ kurs tengah BI yang berlaku untuk 1 mata
uang '! adalah *p. 1%.1%%+,
-
7/24/2019 contoh selisih kurs
2/4
"engan kurs tetap#
ajib Pajak tidak melakukan penyesuaian saldo mata uang asing+
"engan kurs tengah BI akhir tahun#
ajib Pajak melakukan penyesuaian saldo mata uang asing dengan kurs padatanggal neraca sebesar *p 1%.1%%+, sehingga nilai saldo mata uang asingnya
menjadi *p %.%%.%%%+,. "alam hal ini ajib Pajak mengakui adanya
keuntungan atas kenaikan selisih kurs sebesar *p %%.%%%+,.
-. Pada tanggal -1 /aret $%%0+ seluruh mata uang '! sebanyak %.%%%+, dijual
dengan kurs *p 0.%+,
"engan kurs tetap#
ajib Pajak mengakui adanya penurunan mata uang dari *p 1%.%%% menjadi *p
0.%+, sehingga ajib Pajak mengakui adanya kerugian sebesar *p 1.$%.%%%+,
"engan kurs tengah BI akhir tahun#
ajib Pajak mengakui kerugian kurs sebesar *p 1.%.%%%+, yaitu penurunan
kurs dari *p 1%.1%%+, menjadi *p 0.%+,.
2. Penjelasan Dalam UU baru (UU No. 36 Tahun 2008):
!ebagaimana diuraikan di atas bahwa telah terjadi perubahan dalam penjelasan
pasal,pasal yang mengatur keuntungan dan kerugian selisih kurs. dapun bunyi
penjelasan pasal,pasal tersebut adalah sebagai berikut#
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf l#
Keuntungan yang diperoleh karena fuktuasi kurs mata uang asing diakuiberdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf e#
Kerugian karena fuktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan sistem
pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlakudi Indonesia.
Berdasarkan bunyi penjelasan pasal tersebut maka mulai sejak berlakunya ''
PPh no. -6 3ahun $%%& aturan perpajakan mengenai selisih kurs mengikutiketentuan yang diatur dalam P!4+ dalam hal ini adalah P!4 5o.1%.
Pengakuan Selisih urs Sesuai PS! No. "0
P!4 5o. 1% mengatur tentang transaksi dalam mata uang asing. "inyatakan
bahwa transaksi dalam mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi
atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing. 3ransaksi dalam
mata uang asing tersebut kebanyakan timbul dari transaksi berupa pembelian
dan penjualan barang dan jasa yang harganya didenomisasikan dalam mata
uang asing dan pinjam meminjam dalam mata uang asing.
-
7/24/2019 contoh selisih kurs
3/4
"alam paragraph & dijelaskan bahwa setiap transaksi dalam mata uang asing
dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi . 4urs tunai
yang berlaku pada tanggal transaksi disebut kurs spot (spot rate). ebih lanjut
juga dijelaskan bahwa untuk alasan praktis + suatu kurs yang mendekati kurs
tanggal transaksi contohnya suatu kurs rata,rata selama seminggu (kurs
mingguan) atau sebulan mungkin digunakan untuk seluruh transaksi dalam matauang asing yang terjadi selama periode itu . 5amun jika kurs ber7uktuasi secara
signi8kan+ penggunaan kurs rata,rata untuk suatu periode tidak dapat
diandalkan.
4emudan dalam paragraph 12 juga dijelaskan bahwa selisih kurs timbul apabila
terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal
peneyelesasian (settlement date) dari pos moneter dalam mata uang asing. Bila
tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian terjadi pada periode yang sama
maka selisih kurs dibebankan seluruhnya pada periode tersebut+ namun jika
tanggal trnasksi dan tanggal penyelesaian berada dalam beberapa periode
akuntansi+ maka pembebanan selisih kurs dibebankan pada setiap 9eriodeakuntansi dengan memperhatikan perubahan kurs untuk setiap periode.
"ari uaraian paragraph 12 bisa kita lihat bahwa P!4 tidak menganut asas kurs
tetap. rtinya pada setiap akhir tahun buku pos,pos moneter dalam mata uang
asing harus dilakukan peneyesuaian kembali dengan menggunakan kurs pada
tanggal neraca+ sehingga diakuilah adanya selisih kurs antara kurs pada tanggal
catat dengan kurs pada tanggal neraca. :al itu dinyatakan secara lebih jelas
dalam paragraf 0 bahwa pada setiap tanggal neraca#
(a) pos akti;a dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke
dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. pabila
terdapat kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca+ maka dapatdigunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif.
(b) Pos non,moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
transaksi+ dan
(c) Pos non,moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing
harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai
tersebut ditentukan.
'!1%.%%%+, ? *p $%.%%%.%%%+, maka karena tanggal transaksi dan tanggal
-
7/24/2019 contoh selisih kurs
4/4
penyelesaian meliputi dua periode yaitu tahun $%%0 dan $%1% maka selisih kurs
*p $%.%%%.%%%+, akan dibebankan di dua tahun tersebut. 'ntuk dapat
menghitung berapa beban tahun $%%0 maka kurs tanggal transaksi akan
dibandingkan dengan kurs pada tanggal neraca (akhir tahun). =ika misalkan kurs
akhir tahun adalah *p 11.%%+ maka pembebanannya adalah#
3ahun $%%0 # '! 1%.%%% > (*p 11.%% @ 1%.%%%) ? *p 1.%%%.%%%+,
3ahun $%1%# '! 1%.%%% > (*p 1$.%%% @ 11.%%) ? *p .%%%.%%%+,
=umlah ? *p $%.%%%.%%%+,
da beberapa poin yang perlu diketahui. Pertama penghitungan selisih kurs
adalah hanya atas pos moneter saja. Pos moneter adalah kas dan setara kas+
akti;a dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau
dapat ditentukan. 4etentuan pajak pun sejak semula sudah mengikuti ketentuan
ini. =adi apabila kita membeli mesin (pos non,moneter) dengan harga '!
1%.%%%+, dengan kurs *p 1%.%%%+, yang berarti mesin dicatat seharga *p
1%%.%%%.%%%+, maka apabila terjadi perubahan kurs nilai mesin tidak berubah
dan tidak menimbulkan selisih kurs. 5amun apabila pembelian mesin tersebut
dilakukan dengan kredit yang memunculkan saldo hutang dan terjadi perubahan
kurs maka akan menimbulkan selisih kurs.
4edua+ dalam penghitungan selisih kurs P!4 menganut aAas konser;atif dimana
pada setiap akhir tahun unit usaha harus menghitung selisih kurs atas pos
moneter dalam mata uang asing. "engan kata lain P!4 tidak mengenal kurs
tetap dalam penghitungan selisih kurs.
esim#ulan
"engan berlakunya '' 5o. -6 tahun $%%& yang mulai berlaku mulai 1 =anuari$%%0 telah terjadi banyak perubahan mendasar dalam ketentuan perhitungan
besarnya penghasilan kena pajak+ diantaranya adalah perubahan penghitungan
selisih kurs.
"alam ketentuan lama sebelum '' 5o. -6 tahun $%%& terbit+ penghitungan
selisih kurs mengenal dua macam cara yaitu kurs tetap atau kurs historis dan
kurs tengah BI akhir tahun. 5amun dalam '' 5o. -6 3ahun $%%& mengalami
perubahan yaitu penghitungan kurs disesuaikan dengan ketentuan P!4.
"alam P!4 penghitungan selisih kurs atas pos moneter dilakukan pada setiap
akhir tahun+ yang berarti P!4 tidak menganut kurs tetap. 4urs akhir tahun yang
digunakan adalah kurs sebenarnya yang berlaku+ namun jika kesulitan
menentukan kurs yang sebenarnya maka bisa digunakan kurs tengah BI.