contoh lapsus kulit
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit kulit dan kelamin merupakan infeksi yang disebabkan oleh berbagai
hal, antara lain virus dan jamur (dermatofitosis). Salah satu penyakit kulit yang
disebabkan oleh infeksi virus adalah herpes zoster, sedangkan yang disebabkan oleh
infeksi jamur adalah tinea.
Herpes zoster merupakan salah satu penyakit kulit akibat infeksi virus, yaitu
reaktivasi virus varisela zoster. Insidennya meningkat seiring bertambahnya usia, di
mana lebih dari !" kasus terjadi pada usia lebih dari #$ tahun dan kurang dari %$& di
ba'ah $ tahun.% eningkatnya insidensi pada usia lanjut ini berkaitan dengan
menurunnya respon imun dimediasi sel yang dapat pula terjadi pada pasien
imunoompromise seperti pasien HI*+I-S, pasien dengan keganasan, dan pasien
yang mendapat obat imunosupresi. amun, insidensinya pada pasien imunokompeten
pun besar.
Herpes zoster sendiri meskipun bukan penyakit yang life-threatening, namun
dapat menggangu pasien sebab dapat timbul rasa nyeri. /ebih lanjut lagi nyeri yang
dialami saat timbul lesi kulit dapat bertahan lama, hingga berbulan+bulan lamanya
sehingga dapat menggangu kualitas hidup pasien 0 suatu keadaan yang disebut
denganpostherpetic neuralgia. Prevalensi herpes zoster di Indonesia diprediksi keil,
yakni hanya menakup %&.
-ermatofitosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh dermatofit yang
memiliki kemampuan untuk melekat pada keratin dan menggunakannnya sebagai
sumber nutrisi. -ermatofitosis merupakan salah satu penyakit kulit yang tersebar di
seluruh dunia dimana prevalensinya berbeda+beda pada tiap negara. -ermatofit adalah
kelompok dari tiga jenis jamur antara lain anthropophili, zoophili, dan geophili.
enurut penelitian yang dilakukan oleh 1orld Health 2rganization (1H2)
trehadap insiden dari infeksi dermatofit, $& orang dari seluruh dunia mengalami
infeksi kutaneus. -iantara infeksi tinea, tipe yang paling dominan adalah tinea
korporis atau tinea irinata, diikuti dengan tinea kruris, tinea pedis, dan
onyhomyosis."
1
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
2/36
Indonesia termasuk daerah yang baik bagi pertumbuhan jamur. -engan
menigkatnya usia harapan hidup dan adanya berbagai faktor yang mempermudah
infeksi menyebabkan penyakit jamur dapat dijumpai hampir di semua tempat.
3eberapa faktor yang berperan dalam terjadinya infeksi virus dan jamur adalah iklim
yang panas, higieni sebagian masyarakat yang relatif masih rendah, adanya sumber
penularan, serta meningkatnya penderita penyakit kronis dan penyakit sistemik seperti
-, keganasan, HI*!I-S, dan lain+lain."
2
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
3/36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Herpes Zoster
II.1.1. Definisi
Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat khas seperti
gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan dermatomnya
(persyarafannya). *irus varisela zoster dapat mengalami reaktivasi,
menyebabkan infeksi rekuren yang dikenal dengan nama Herpes zoster atau
Shingles. Pada usia di ba'ah 4# tahun, insidens herpes zoster adalah % dari
%$$$, semakin meningkat pada usia lebih tua.4
II.1.2. Epidemioli
Herpes zoster dapat munul disepanjang tahun karena tidak
dipengaruhi oleh musim dan tersebar merata di seluruh dunia, tidak ada
perbedaan angka kesakitan antara laki+laki dan perempuan, angka kesakitan
meningkat dengan peningkatan usia. -i negara maju seperti merika,
penyakit ini dilaporkan sekitar 5& setahun, di Inggris $,"4& setahun
sedangkan di Indonesia lebih kurang %& setahun. Herpes zoster terjadi pada
orang yang pernah menderita varisela sebelumnya karena varisela dan
herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama yaitu virus varisela zoster.
Setelah sembuh dari varisela, virus yang ada di ganglion sensoris tetap hidup
dalam keadaan tidak aktif dan aktif kembali jika daya tahan tubuh menurun.
/ebih dari !" usia di atas #$ tahun dan kurang dari %$& usia di ba'ah $
tahun. 6urnia -jaya pernah melaporkan kasus hepes zoster pada bayi usia
%% bulan.4
3
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
4/36
II.1.!. Etioloi
Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster (**7) dan
tergolong virus berinti -, virus ini berukuran %4$+$$ nm, yang
termasuk subfamili alfa herpes viridae. 3erdasarkan sifat biologisnya seperti
siklus replikasi, penjamu, sifat sitotoksik dan sel tempat hidup laten
diklasifikasikan kedalam " subfamili yaitu alfa, beta dan gamma. **7
dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas menyebabkan infeksi primer
pada sel epitel yang menimbulkan lesi vaskuler. Selanjutnya setelah infeksi
primer, infeksi oleh virus herpes alfa biasanya menetap dalam bentuk laten
didalam neuron dari ganglion. *irus yang laten ini pada saatnya akan
menimbulkan kekambuhan seara periodik. Seara in vitro virus herpes alfa
mempunyai jajaran penjamu yang relatif luas dengan siklus pertumbuhan
yang pendek serta mempunyai enzim yang penting untuk replikasi meliputi
virus spesifik - polimerase dan virus spesifik deo8ypiridine (thymidine)
kinase yang disintesis di dalam sel yang terinfeksi.4
II.1.". P#toenesis
Infeksi primer dari **7 ini pertama kali terjadi di daerah nasofaring.
-isini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga terjadi
viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatik. 6eadaan ini
diikuti masuknya virus ke dalam 9etiulo :ndothelial System (9:S) yang
kemudian mengadakan replikasi kedua yang sifat viremia nya lebih luas dan
simptomatik dengan penyebaran virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus
juga menjalar melalui serat+serat sensoris ke satu atau lebih ganglion
sensoris dan berdiam diri atau laten didalam neuron. Selama antibodi yang
beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dari virus yang laten ini dapat
dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana antibodi tersebut turun diba'ah
titik kritis maka terjadilah reaktivasi dari virus sehingga terjadi herpes
zoster.#
4
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
5/36
II.1.$. %#mr#n Klinis$
;ejala prodromal herpes zoster biasanya berupa rasa sakit dan
parestesi pada dermatom yang terkena. ;ejala ini terjadi beberapa hari
menjelang timbulnya erupsi. ;ejala konstitusi, seperti sakit kepala, malaise,
dan demam, terjadi pada #& penderita (terutama pada anak+anak) dan timbul
%+ hari sebelum terjadi erupsi.
;ambaran yang paling khas pada herpes zoster adalah erupsi yang
lokalisata dan unilateral. rekuensi herpes zoster menurut dermatom
yang terbanyak pada dermatom torakal (##&), kranial ($&), lumbal (%#&),
dan sakral (#&).
II.1.' Kl#sifi(#si'
)en*r*t lo(#si lesin+#, -erpes oster dii men/#di0
1. Herpes zoster oftalmikus
Herpes zoster oftalmikus merupakan infeksi virus herpes zoster yang
mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari abang
ophtalmius saraf trigeminus (.*), ditandai erupsi herpetik unilateral pada
kulit.
5
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
6/36
Infeksi dia'ali dengan nyeri kulit pada satu sisi kepala dan 'ajah
disertai gejala konstitusi seperti lesu, demam ringan. ;ejala prodromal
berlangsug % sampai 4 hari sebelum kelainan kulit timbul. >otofobia, banyak
kelar air mata, kelopak mata bengkak dan sukar dibuka.
%#mr 1. Herpes zoster oftalmikus sinistra
2. Herpes zoster fasialis
Herpes zoster fasialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang
mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf fasialis
(.*II), ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
%#mr 2.Herpes zoster fasialis dekstra.
3. Herpes zoster brakialis
Herpes zoster brakialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang
mengenai pleksus brakialis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
6
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
7/36
%#mr !. Herpes zoster brakialis sinistra.
4.Herpes zoster torakalis
Herpes zoster torakalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang
mengenai pleksus torakalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
%#mr ". Herpes zoster torakalis sinistra.
5. Herpes zoster lumbalis
Herpes zoster lumbalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang
mengenai pleksus lumbalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
7
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
8/36
%#mr $. Herpes zoster lumbalis dekstra
6. Herpes zoster sakralis
Herpes zoster sakralis merupakan infeksi virus herpes zoster yang
mengenai pleksus sakralis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
%#mr '. Herpes zoster sakralis dekstra.
II.1.. Di#nosis'
-iagnosis herpes zoster pada anamnesis didapatkan keluhan berupa
neuralgia beberapa hari sebelum atau bersama+sama dengan timbulnya
kelainan kulit. dakalanya sebelum timbul kelainan kulit didahului gejala
prodromal seperti demam, pusing dan malaise. 6elainan kulit tersebut mula+
mula berupa eritema kemudian berkembang menjadi papula dan vesikula
8
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
9/36
yang dengan epat membesar dan menyatu sehingga terbentuk bula. Isi
vesikel mula+mula jernih, setelah beberapa hari menjadi keruh dan dapat
pula berampur darah.
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
10/36
II.1. Kompli(#si
1. Ne*r#li# p#s(# -erpeti(
euralgia paska herpetik adalah rasa nyeri yang timbul pada daerah
bekas penyembuhan. euralgia ini dapat berlangsung selama berbulan+bulan
sampai beberapa tahun. 6eadaan ini enderung timbul pada umur diatas 4$
tahun, persentasenya %$ + %# & dengan gradasi nyeri yang bervariasi.
Semakin tua umur penderita maka semakin tinggi persentasenya.
2. Infe(si se(*nder
Pada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa
komplikasi. Sebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi H.I.*.,
keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. *esikel sering
manjadi ulkus dengan jaringan nekrotik.
!. Kel#in#n p#d# m#t#
Pada herpes zoster oftatmikus, kelainan yang munul dapat berupa@
ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioratinitis dan neuritis optik.
". Sindrom 3#ms#+ H*nt
Sindrom 9amsay Hunt terjadi karena gangguan pada nervus fasialis
dan otikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (paralisis 3ell),
kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan, tinitus, vertigo,
gangguan pendengaran, nistagmus, nausea, dan gangguan pengeapan.
$. P#r#lisis motori(
Paralisis motorik dapat terjadi pada %+#& kasus, yang terjadi akibat
perjalanan virus seara kontinuitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf
yang berdekatan. Paralisis ini biasanya munul dalam minggu sejak
munulnya lesi. 3erbagai paralisis dapat terjadi seperti@ di 'ajah, diafragma,
batang tubuh, ekstremitas, vesika urinaria dan anus. =mumnya akan sembuh
spontan.
10
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
11/36
II.1.4. Pen#t#l#(s#n##n
Penatalaksaan herpes zoster bertujuan untuk@
%. engatasi infeksi virus akut
. engatasi nyeri akut yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster
". enegah timbulnya komplikasi seperti neuralgia pasa herpetik.
4. memperepat proses penyembuhan
=ntuk terapi simtomatik terhadap keluhan nyeri dapat diberikan analgetik
golongan SI- seperti asam mefenamat " 8 #$$mg per hari, indometasin " 8 #
mg per hari, atau ibuprofen " 8 4$$ mg per hari.
6emudian untuk infeksi sekunderdapat diberikan antibiotik. Sedangkan pemberian antiviral sistemik
direkomendasikan untuk pasien berikut@
a. Infeksi menyerang bagian kepala dan leher, terutama mata (herpes
zoster oftalmikus). 3ila tidak diterapi dengan baik, pasien dapat
mengalami keratitis yang akan menyebabkan penurunan tajam
penglihatan dan komplikasi oular lainnya.
b. Pasien berusia lebih dari #$ tahun.
. Herpes zoster diseminata (dermatom yang terlibat multipel)
direkomendasikan pemberian antiviral intravena.
d. Pasien yag imunokompromais seperti koinfeksi HI*, pasien
kemoterapi, dan pasa transplantasi organ atau bone marrow. Pada
pasien HI*, terapi dilanjutkan hingga seluruh krusta hilang untuk
mengurangi risiko relapsA dan
e. Pasien dengan dermatitis atopik berat
2bat antiviral yang dapat diberikan adalah asiklovir atau
modifikasinya, seperti valasiklovir, famsiklovir, pensiklovir. 2bat antiviral
terbukti efektif bila diberikan pada tiga hari pertama sejak munulnya lesi,
efektivitas pemberian di atas " hari sejauh ini belum diketahui. -osis
asiklovir adalah # 8 B$$mg per hari dan umumnya diberikan selama C+%$
hari. Sediaan asiklovir pada umumnya adalah tablet $$ mg dan tablet 4$$
mg. Pilihan antiviral lainnya adalah valasiklovir " 8 %$$$mg per hari,
11
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
12/36
famsiklovir atau pensiklovir " 8 #$ mg per hari, ketiganya memiliki 'aktu
paruh lebih panjang dari asiklovir. 2bat diberikan terus bila lesi masih tetap
timbul dan dihentikan hari setelah lesi baru tidak timbul lagi.
=ntuk pengobatan topikal, pada lesi vesikular dapat diberikan bedak
kalamin atau phenol+zin untuk penegahan peahnya vesikel. 3ila vesikel
sudah peah dapat diberikan antibiotik topial untuk menegah infeksi
sekunder. 3ila lesi bersifat erosif dan basah dapat dilakukan kompres
terbuka.
Sebagai edukasi pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan lesi agar
tidak terjadi infeksi sekunder. :dukasi larangan menggaruk karena garukan
dapat menyebabkan lesi lebih sulit untuk sembuh atau terbentuk skar
jaringan parut, serta berisiko terjadi infeksi sekunder. Selanjutnya pasien
tetap dianjurkan mandi, mandi dapat meredakan gatal. =ntuk mengurangi
gatal dapat pula menggunakan losio kalamin. =ntuk menjaga lesi dari
kontak dengan pakaian dapat digunakan ressing yang steril.
12
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
13/36
II.2. Tine# 5r*ris
II.2.1 Definisi
?inea Druris adalah dermatofitosis pada sela paha, perineum dan
sekitar anus. 6elainan inidapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat
merupakan penyakit yang berlangsun seumur hidup. /esi kulit dapat terbatas
pada daerah genito+krural saja atau bahkan meluas ke daerahsekitar anus,
daerah gluteus dan perut bagian ba'ah atau bagian tubuh yang lain. ?inea
rurismempunyai nama lain ezema marginatum, jokey ith, ring'orm of
the groin, dhobie ith.
B
II.2.2. Pen+e& *t#m# d#ri tine# 6r*ris
!richop"hton rubrum (E$&) dan #piermoph"thonfluccosum
!richoph"ton mentagroph"tes (4&), !richop"hton tonsurans (5&).B
II.2.! Epidemioloi
?inea ruris dapat ditemui diseluruh dunia dan paling banyak di daerah
tropis. ngka kejadian lebih sering pada orang de'asa, terutama laki+laki
dibandingkan perempuan. ?idak ada kematian yang berhubungan dengan
tinea ruris.
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
14/36
didalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim
keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi
peradangan. Pertumbuhannya dengan pola radial di stratum korneum
menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi
(ring'orm). 9eaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang
menjadi suatu reaksi peradangan.
3eberapa faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya kelainan di kulit
adalah@
a. >aktor virulensi dari dermatofita.*irulensi ini bergantung pada afinitas jamur apakah jamur antropofilik,
zoofilik, geofilik.Selain afinitas ini massing+masing jamur berbeda
pula satu dengan yang lain dalam halafinitas terhadap manusia maupun
bagian+bagian dari tubuh misalnya@ !richop"hton rubrumjarang
menyerang rambut, #piermoph"thon fluccosum paling sering
menyerang liapt pahabagian dalam.
b. >aktor trauma
6ulit yang utuh tanpa lesi+lesi keil lebih susah untuk terserang jamur.
. >aktor suhu dan kelembapan
6edua faktor ini jelas sangat berpengaruh terhadap infeksi jamut,
tampak pada lokalisasi ataulokal, dimana banyak keringat seperti pada
lipat paha, sela+sela jari paling sering terserangpenyakit jamur.
d. 6eadaan sosial serta kurangnya kebersihan.
>aktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur dimana
terlihat insiden penyakitjamur pada golongan sosial dan ekonomi yang
lebih rendah sering ditemukan daripadagolongan ekonomi yang baik.
e. >aktor umur dan jenis kelamin
II.2.$. )#nifest#si Klinis$,17
a. namnesis
3erdasarkan anamnesis biasanya ditemukan gatal di selangkangan kanan
dan kiri. 'al mula hanya berupa bintik kemerahan yang kemudian
semakin meluas. 6eluhan gatal dirasakan semakin memberat terutama
14
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
15/36
malam hari dan saat berkeringat. Selain itu pasien mengeluh kesemutan di
daerah tungkai atas dan nyeri pada sendi jari tangan.
b. Pemeriksaan >isik
-ari pemeriksaan status dermatologis
%) Inspeksi
a) /okasi @ regio inguinalis bilateral
b) orfologi
9egio inguinalis bilateral
=66 primer @ makula hiperpigmentasi batas tegas
=66 sekunder @ skuama halus di bagian tepi.
) Palpasi @ teraba kasar dan berbatas tegas. anifestasi tinea ruris @
%) akula eritematus dengan entral healing di lipatan inguinal, distal
lipat paha, dan proksimal dari abdomen ba'ah dan pubis
) -aerah bersisik
") Pada infeksi akut, berak+berak mungkin basah dan eksudatif
4) Pada infeksi kronis makula hiperpigmentasi dengan skuama
diatasnya dan disertai likenifikasi
#) rea sentral biasanya hiperpigmentasi dan terdiri atas papula
eritematus yang tersebar dan sedikit skuama5) Penis dan skrotum jarang atau tidak terkena
C) Perubahan sekunder dari ekskoriasi, likenifikasi, dan impetiginasi
mungkin munul karena garukan
B) Infeksi kronis bisa oleh karena pemakaian kortikosteroid topikal
sehingga tampak kulit eritematus, sedikit berskuama, dan mungkin
terdapat pustula folikuler
E) Hampir setengah penderita tinea ruris berhubungan dengan tinea
pedis
15
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
16/36
TINEA K3U3IS
II.2.'. Di#nosis$
-iagnosis =ntuk menegakkan ?inea kruris, dibutuhkan penilaian asosiasi
gambaran klinis dengan uji diagnostik untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi jamur. 3ahan yang diperiksa berupa kerokan kulit. 3ahan
harus diperoleh sesteril mungkin untuk menghindari penemaran jamur lain.
6emudian bahan dapat dilakukan pemeriksaan seara langsung maupun
seara biakan. enurut ;oedadi ($$%) dan asution .. ($$#), untuk
mengetahui suatu ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur, biasanya kita
lakukan pemeriksaan kerokan dari tepi lesi yang meninggi atau aktif
tersebut. Spesimen dari hasil kerokan tersebut kita letakkan di atas dek
glass dan ditetesi dengan larutan 62H %$+$ &. 6emudian kita tutup
dengan objet glass kemudian dipanaskan dengan lampu 3unsen sebentar
untuk memfiksasi, kemudian dilihat di ba'ah mikroskop dengan
pembesaran 4$ kali. Pemeriksaan mikroskopik seara langsung
menunjukkan hifa yang berabang atau artospora yang khas pada infeksi
dermatofita. Sedangkan untuk mengetahui golongan ataupun spesies
daripada jamur dilakukan pembiakan dengan media yang standar yaitu
Sabouraud -e8trose gar (S-). 6adang+kadang kita perlukan juga
16
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
17/36
mikobiotik. Setelah kurang lebih dua minggu koloni daripada jamur mulai
dapat kita baa seara makroskopis.
II.2.. Pen#t#l#(s#n##n11,12
?erdapat banyak obat antijamur topikal untuk pengobatan infeksi
dermatofit. /okasi ini sangat peka nyeri, jadi konsentrasi obat harus lebih
rendah dibandingkan lokasi lain, misalnya asam salisilat, asam benzoat,
sulfur, dan sebagainya. 2bat+obat topikal ini bisa digunakan bila daerah
yang terkena sedikit, tetapi bila infeksi jamur meluas maka lebih baik
menggunakan obat oral sistemik (;raham+3ro'n, $$). enurut 3agian
>armakologi >6 =I (%EE#), 3agian 6esehatan nak >6 =I ($$), dan
asution .. ($$#), obat+obat pada infeksi jamur pada kulit ada maam
yaitu @
a. 2bat topikal, misalnya @
%) ;olongan ikonazole,
) ;olongan 3ifonazole
") ;olongan 6etokonazole
Pengobatan umumnya 8!hari minimal selama " minggu atau
minggu sesudah tes 62H negatif dan klinis membaik.
b. 2bat per oral, misalnya @%) ;olongan ;riseofulvin, dosis @ nak @ %$ mg!kg33!hari
(mirosize). #,# mg!kg33!hari (ultra+mirosize). -e'asa @ #$$+
%$$$ mg!hari!
) ;olongan 6etokonazole, dosis @ nak @ "+5 mg!kg33!hari.
-e'asa @ % tablet ($$ mg)!hari.
") ;olongan Itrakonazole, dosis @ nak @ "+# mg!kg33!hari.
-e'asa @ % kapsul (%$$ mg)!hari.
4) ;olongan ?erbinafin, dosis @ nak @ "+5 mg!kg33!hari. %$+$ kg @
5,# mg (F tablet)!hari. $+4$ kg @ %# mg (G tablet)!hari.
-e'asa @ % tablet (#$ mg)!hari.
II.!. Tine# 5orporis
II.!.1. Definisi
17
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
18/36
?inea korporis adalah dermatofitosis pada kulit yang tidak berambut
(glabrous skin) keuali telapak tangan, telapak kaki, dan lipat paha.B
II.!.2. Etioloi
Penyebab tersering ?inea 6orporis adalah !richoph"ton rubrumdan
!richoph"ton mentagroph"tes.
II.!.!. Epidemioloi!
Prevalensi infeksi jamur superfisial di seluruh dunia diperkirakan
menyerang $+#& populasi dunia dan merupakan salah satu bentuk infeksi
kulit tersering. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia yang dapat menyerang
semua ras dan kelompok umur sehingga infeksi jamur superfisial ini relatif
sering terkena pada negara tropis (iklim panas dan kelembaban yang tinggi)
dan sering terjadi eksaserbasi. Penyebab tinea korporis berbeda+beda di
setiap negara, seperti di merika Serikat penyebab terseringnya adalah
?riophyton rubrum, !r"coph"ton mentagroph"tes$ %icrosporum canis an
!r"coph"ton tonsurans. -i frika penyebab tersering tinea korporis adalah
!ricoph"ton rubrum dan !ricoph"ton mentagroph"tes, sedangkan di :ropa
penyebab terseringnya adalah !ricoph"ton rubrum$ sementara di sia
penyebab terseringnya adalah !ricoph"ton rubrum$ !ricoph"ton
mentagrop"tesdan !ricoph"ton &iolaceum.
II.!.". P#toenesis$,17
:lemen keil dari jamur disebut hifa, berupa benang+benang filament
terdiri dari sel+sel yang mempunyai dinding. -inding sel jamur merupakan
karakteristik utama yang membedakan jamur, karena banyak mengandung
substrat nitrogen disebut dengan hitin. Struktur bagian dalam (organela)
terdiri dari nukleus, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, lisosom,
apparatus golgi dan sentriol dengan fungsi dan peranannya masing+masing.
3enang+benang hifa bila berabang dan membentuk anyaman disebut
miselium. -ermatofita berkembang biak dengan ara fragmentasi atau
membentuk spora, baik seksual maupun aseksual. Spora adalah suatu alatreproduksi yang dibentuk hifa, besarnya antara %+", biasanya bentuknya
18
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
19/36
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
20/36
dalam respons seluler terhadap infeksi. Imunitas seluler sangat penting pada
infeksi jamur. 6edua mekanisme ini dietuskan oleh adanya kontak antara
limfosit dengan antigen.
II.!.$. )#nifest#si (linis$
a. namnesis
3erdasarkan anamnesis biasanya ditemukan gatal di badan.
b. Pemeriksaan >isik
-ari pemeriksaan status dermatologis ditemukan @
%) Inspeksi
+ /okasi @ di badan
+ orfologi9egio abdomen
a) =66 primer @ papul dasar eritem
b) =66 sekunder @ skuama halus
+ -istribusi @ lokalisata di abdomen
+ 6onfigurasi @ geografika
) Palpasi @ teraba kasar dan berbatas tegas
. ;ambaran klinis dimulai dengan
%) /esi bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif dengan perkembangan
kearah luar,
) 3erak+berak bisa melebar dan akhirnya memberi gambaran yang
polisiklik, arsinar dan sirsinar.
") Pada bagian pinggir ditemukan lesi yang aktif yang ditandai dengan
eritema, adanya papul atau vesikel, sedangkan pada bagian tengah lesi
relatif lebih tenang.
4) ?inea korporis yang menahun, tandatanda aktif menjadi hilang dan
selanjutnya hanya meninggalkan daerah hiperpigmentasi saja.
#) ;ejala subyektif yaitu gatal, dan terutama jika berkeringat dan kadang+
kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan.5) ?inea korporis biasanya terjadi setelah kontak dengan individu atau
dengan binatang piaraan yang terinfeksi, tetapi kadang terjadi karena
kontak dengan mamalia liar atau tanah yang terkontaminasi.
8 Penyebaran juga mungkin terjadi melalui benda misalnya pakaian, perabot
dan sebagainya
20
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
21/36
?inea 6orporis
II.!.'. Pemeri(s##n Pen*n/#n$
Selain dari gejala khas tinea korporis, diagnosis harus dibantu dengan
pemeriksaan laboratorium antara lain pemeriksaan mikroskopis, kultur,
pemeriksaan lampu 'ood, biopsi dan histopatologi, pemeriksaan serologi,
dan pemeriksaan dengan menggunakan PD9. Pemeriksaan mikroskopis
dilakukan dengan membuat preparat langsung dari kerokan kulit, kemudian
sediaan dituangi larutan 62H %$&. Sesudah %# menit atau sesudah
dipanaskan dengan api keil, dilihat di ba'ah mikroskop. Pemeriksaan ini
memberikan hasil positif hifa ditemukan hifa (benang+benang) yang bersepta
atau berabang, selain itu tampak juga spora berupa bola keil sebesar %+".
6ultur dilakukan dalam media agar sabaroud pada suhu kamar (#+ "$D),
kemudian satu minggu dilihat dan dinilai apakah ada pertumbuhan jamur.
Spesies jamur dapat ditentukan melalui bentuk koloni, bentuk hifa dan bentuk
spora. Pemeriksaan lampu 'ood adalah pemeriksaan yang menggunakan
sinar ultraviolet dengan panjang gelombang "5# nm. Sinar ini tidak dapat
dilihat. 3ila sinar ini diarahkan ke kulit yang mengalami infeksi oleh jamur
dermatofita tertentu, sinar ini akan berubah menjadi dapat dilihat dengan
memberi 'arna (fluoresensi). 3eberapa jamur yang memberikan fluoresensi
yaitu .anis, .audouini, .ferrugineum dan ?.shoenleinii.
II.!.. Di#nos#$
21
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
22/36
-iagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
laboratorium yaitu mikroskopis langsung dan kultur.
II.!.. Penot#n11,12
Pengobatan infeksi jamur dibedakan menjadi pengobatan non
medikamentosa dan pengobatan medikamentosa.
a. on edikamentosa
enurut 3adan P2 9I ($%%), dikatakan bah'a penatalaksanaan non
medikamentosa adalah sebagai berikut@
%) ;unakan handuk tersendiri untuk mengeringkan bagian yang terkena
infeksi atau bagian yang terinfeksi dikeringkan terakhir untuk menegah
penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.
)
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
23/36
keadaan inflamasi menonjol dan rasa gatal berat, kombinasi antijamur
dengan kortikosteroid jangka pendek akan memperepat perbaikan klinis
dan mengurangi keluhan pasien.
%) Pengobatan ?opikal Pengobatan topikal merupakan pilihan utama.
:fektivitas obat topikal dipengaruhi oleh mekanisme
kerja,viskositas, hidrofobisitas dan asiditas formulasi obat tersebut.
Selain obat+obat klasik, obatobat derivate imidazole dan alilamin
dapat digunakan untuk mengatasi masalah tinea korporis ini.
:fektivitas obat yang termasuk golongan imidaol kurang lebih
sama. Pemberian obat dianjurkan selama "+4 minggu atau sampai
hasil kultur negative. Selanjutnya dianjurkan juga untuk
meneruskan pengobatan selama C+%$ hari setelah penyembuhan
klinis dan mikologis dengan maksud mengurangi kekambuhan.
) Pengobatan Sistemik enurut *erma dan Heffernan ($$B),
pengobatan sistemik yang dapat diberikan pada tinea korporis
adalah@
a) ;riseofulvin merupakan obat sistemik pilihan pertama. -osis
untuk anak+anak %#+$ mg!kg33!hari, sedangkan de'asa #$$+
%$$$ mg!hari
b) 6etokonazol digunakan untuk mengobati tinea korporis yang
resisten terhadap griseofulvin atau terapi topikal. -osisnya
adalah $$ mg!hari selama " minggu.
) 2bat+obat yang relative baru seperti itrakonazol serta terbinafin
dikatakan ukup memuaskan untuk pengobatan tinea korporis.
23
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
24/36
BAB III
LAP93AN KASUS
III.1. Identit#s P#sien
ama @ ?n. S.
=mur @ 4C th
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
25/36
III.2.". 3i:#+#t Pen+#(it D#-*l*
Pasien belum pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
9i'ayat menderita aar air umur E tahun. 9i'ayat alergi obat, makanan,
dan uaa disangkal. 9i'ayat tekanan darah tinggi dan kening manis
disangkal. Pasien sudah berobat sebelumnya, namun belum ada
perbaikan.
III.2.$. 3i:#+#t Pen+#(it Kel*#r#
Saat ini tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama sepertipasien. 9i'ayat penyakit kulit lainnya pada keluarga disangkal. 9i'ayat
alergi obat, makanan, dan uaa di keluarga disangkal. 9i'ayat tekanan
darah tinggi dan kening manis di keluarga disangkal.
III.2.'. 3i:#+#t Pridi
Pasien bekerja sebagai petani, mandi sehari dua kali. Handuk dipakai
seara pribadi namun jarang dijemur.
III.2.. 3i:#+#t Lin(*n#n Sosi#l d#n E(onomi
Pasien tinggal bersama istri dan anaknya. 3iaya pengobatan
menggunakan biaya pribadi, tidak mempunyai asuransi kesehatan
III.!. Pemeri(s##n ;isi(
Pemeriksaan fisik dilakukan pada Selasa, $E
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
26/36
9espiratory rate @ $8!menit, reguler
Suhu @ "C D aksila
< St#t*s ii
3erat badan @ 5$ kg
?inggi badan @ %5B m
6esan @ Status ;izi ormal
III.!.1. St#t*s ener#lis#t#
6epala @ 6esan mesosefal
ata @ 6onjungtiva anemis (+!+)
Hidung @ -eformitas (+), seret (+), 'arna sama dengan
sekitarnya
?elinga @ seret (+) ,nyeri tekan tragus (+), nyeri ketok
mastoid (+)
ulut @ /esi pada mukosa (+), faring hiperemis(+),
tonsil hiperemis (+)
/eher @ /esi (+), pembesaran limfe(+), pembesaran
tiroid (+)
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
27/36
III.!.2. St#t*s Derm#tolois
/okasi % @ bdomen kuadran kanan ba'ah dan pinggang
=66 @ vesikel multipel bergerombol, krusta, ukuran
lentikuler, unilateral, batas tegas dengan dasar kulit
eritematosa. Pada palpasi, vesikel teraba lunak dengan
permukaan yang liin.
Pinggang bdomen kuadran kanan ba'ah
/okasi @ /ipat paha , bokong, dan sekitar perut bagian ba'ah.=66 @ akula eritema, entral healing dengan tepi aktif,
bentuk polisiklik batas tegas, sLuama halus, dan erosi.
27
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
28/36
Sekitar bokong Perut bagian ba'ah
/okasi " @ -ada, lengan dan tungkai bilateral
=66 @ akula eritema, entral healing dengan tepi aktif,
bentuk polisiklik, batas tegas, sLuama halus.
MSekitar -ada
28
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
29/36
?ungkai /engan atas
III.". Pemeri(s##n Pen*n/#n
?idak dilakukan
III.$. S#r#n pemeri(s##n Pen*n/#n
Pemeriksaan laboratorium ?es ?zank (adanya perubahan sitologi sel epitel
dimana terlihat multi nucleate giant cell(untuk herpes zoster, sedangkan pada
tinea kruris et korporis dilakukan pemeriksaan /ampu 1ood dan pemeriksaan
62H.
III.'. 3es*me
?n. S. datang dengan keluhan gatal di abdomen kuadran kanan ba'ah dan
pinggang belakang disertai nyeri sejak # hari yang lalu. yeri dirasakan terus
menerus, sampai mengganggu aktivitas. 'alnya timbul vesikel dan bertambahbanyak. *esikel tersebut ada yang peah. Selain itu, pasien juga mengeluh gatal+
29
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
30/36
gatal di seluruh tubuh sejak # bulan yang lalu. ;atal terutama dirasakan saat
berkeringat.
Pasien sudah berobat sebelumnya, namun belum ada perbaikan. 9i'ayat
pernah menderita variella sebelumnya. Pasien bekerja sebagai petani, mandi
sehari dua kali. Handuk dipakai seara pribadi namun jarang dijemur.
Pada pemeriksaan status dermatologis didapatkan vesikel multipel
bergerombol, krusta, ukuran lentikuler, batas tegas, unilateral dengan dasar kulit
eritematosa. Pada palpasi, vesikel teraba lunak dengan permukaan yang liin di
abdomen kuadran kanan ba'ah dan pinggang. -itemukan pula akula eritema,
entral healing dengan tepi aktif, bentuk polisiklik, batas tegas, sLuama halus,
dan erosi di lipat paha , bokong, sekitar perut bagian ba'ah, dada, lengan dan
tungkai bilateral.
III.. Di#nosis
III..1. Di#nosis B#ndin
a. Herpes 7oster /umbalis -e8trab. ?inea 6ruris et ?inea 6orporis
. Herpes Simpleks
d. 6andidosis Dutis
III..2. Di#nosis (er/#
a. Herpes 7oster /umbalis -e8tra
b. ?inea 6ruris et ?inea 6orporis
III.. T#t#l#(s#n#
III..1. ;#rm#(olois
a. ?erapi a'al @
%) siklovir #8B$$ mg tab o./NN
) sam mefenamat "8 #$$ mg tab o.NN jika nyeri
") Detirizine %$ mg %8% tab o. *II jika gatal
4) Saltiin ream tube o.I
b. ?erapi /anjutan @
%) 6etokonazol %8$$mg tab
30
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
31/36
) Detirizine %$ mg %8% tab o. *II jika gatal
") 6etokonazole ream & tube o. II
III..2. Non ;#rm#(olois
a. :dukasi tentang penyakit dan pengobatannya
b. ?irah baring, nutrisi tinggi protein dan karbohidrat
.
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
32/36
imunoompromise seperti pasien HI*+I-S, pasien dengan keganasan, dan pasien
yang mendapat obat imunosupresi. amun, insidensinya pada pasien imunokompeten
pun besar.
enurut penelitian yang dilakukan oleh 1orld Health 2rganization (1H2)
trehadap insiden dari infeksi dermatofit, $& orang dari seluruh dunia mengalami
infeksi kutaneus. -iantara infeksi tinea, tipe yang paling dominan adalah tinea
korporis atau tinea irinata, diikuti dengan tinea kruris, tinea pedis, dan
onyhomyosis."
3erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan, terdapat
kesesuaian antara gejala klinis yang dikeluhkan pasien dengan manifestasi klinis
herpes zoster lumbalis de8tra, tinea ruris et tinea orporis. Pada anamnesis
didapatkan ?n. S. datang dengan keluhan gatal di abdomen kuadran kanan ba'ah dan
pinggang belakang disertai nyeri sejak # hari yang lalu. yeri dirasakan terus
menerus, sampai mengganggu aktivitas. 'alnya timbul vesikel dan bertambah
banyak. *esikel tersebut ada yang peah. Selain itu, pasien juga mengeluh gatal+gatal
di seluruh tubuh sejak # bulan yang lalu. ;atal terutama dirasakan saat berkeringat.
9i'ayat pernah menderita variella sebelumnya umur E tahun. Pasien bekerja sebagai
petani, mandi sehari dua kali. Handuk dipakai seara pribadi namun jarang dijemur.
Pada pemeriksaan status dermatologis didapatkan vesikel multipel
bergerombol, krusta, ukuran lentikuler, batas tegas, unilateral dengan dasar kulit
eritematosa. Pada palpasi, vesikel teraba lunak dengan permukaan yang liin di
abdomen kuadran kanan ba'ah dan pinggang. -itemukan pula akula eritema,
entral healing dengan tepi aktif, bentuk polisiklik, batas tegas, sLuama halus, dan
erosi di lipat paha, bokong, sekitar perut bagian ba'ah, dada, lengan dan tungkaibilateral.
-ari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat didiagnosis banding Herpes
7oster /umbalis -e8tra, ?inea 6ruris et ?inea 6orporis, Herpes Simpleks, dan
6andidosis Dutis. -iagnosis kerja yang sesuai berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan adalah Herpes zoster lumbalis de8tra dan ?inea 6ruris et ?inea 6orporis
karena sesuai manifestasi klinisnya.
Pada pasien ini penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan
edukasi dan terapi farmokologik. ?erapi a'al siklovir 4$$ mg #8tab, sam
32
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
33/36
mefenamat "8 #$$ mg tab jika nyeri, Detirizine %$ mg %8% tab o. *II jika gatal,
Saltiin ream tube o.I. =ntuk pengobatan lanjutan topikal dan sitemik dapat
diberikan ntihistamin @ etirizine %$ mg %8% tab untuk mengurangi rasa gatal,
6etoonazol $$mg %8% tab sebagai fungistatik, dan ionazol ream & " 8 oles.
Prognosis dari herpes zoster dan tinea kruris et tinea korporis yang diderita
pasien pada umumnya baik bila diobati dengan benar dan juga menghindari faktor
penetus dan predisposisi, demikian juga sebaliknya. Selain itu, perlu dilakukan
penegahan, karena 'alaupun dengan pengobatan yang baik, tetapi bila tidak
dilakukan penegahan maka pasien dapat terkena reinfeksi.
33
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
34/36
BAB ?
KESI)PULAN
Pasien ?n. S usia 4C tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin 9S=-
mbara'a pada tanggal E juni $%# dengan keluhan gatal di abdomen kuadran kanan
ba'ah dan pinggang belakang disertai nyeri sejak # hari yang lalu. yeri dirasakan
terus menerus, sampai mengganggu aktivitas. 'alnya timbul vesikel dan bertambah
banyak. *esikel tersebut ada yang peah. Selain itu, pasien juga mengeluh gatal+gatal
di seluruh tubuh sejak # bulan yang lalu. ;atal terutama dirasakan saat berkeringat.9i'ayat pernah menderita variella sebelumnya umur E tahun. Pasien bekerja sebagai
petani, mandi sehari dua kali. Handuk dipakai seara pribadi namun jarang dijemur.
Pada pemeriksaan status dermatologis didapatkan vesikel multipel
bergerombol, krusta, ukuran lentikuler, batas tegas, unilateral dengan dasar kulit
eritematosa. Pada palpasi, vesikel teraba lunak dengan permukaan yang liin di
abdomen kuadran kanan ba'ah dan pinggang. -itemukan pula akula eritema,
entral healing dengan tepi aktif, bentuk polisiklik, batas tegas, sLuama halus, dan
erosi di lipat paha, bokong, sekitar perut bagian ba'ah, dada, lengan dan tungkai
bilateral.
Penatalaksanaan utama pada herpes zoster dan tinea kruris et tinea korporis
meliputi langkah+langkah umum dengan memberikan farmakoterapi yang sebaiknya
menggunakan obat topikal dan sistemik serta untuk menegah atau menghindari
faktor pemiu.
34
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
35/36
DA;TA3 PUSTAKA
1. ;nann
-
7/25/2019 Contoh Lapsus Kulit
36/36
%%. Palaio -, ;arau , :salada ;, Dalvo ?. ?rends in the treatment of
dermatophytosis. -epartement of irobiology, Hospital =niversitario %
2tober. P. %##.
%. ;upta 6, Dooper :. =pdate in ntifungal ?herapy of
-ermatophytosis. yopathologia.$$B, %55@ "#"+"#5.