hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

Upload: hayuning-martha

Post on 24-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    1/62

    i

    HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN TUGAS

    PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

    SKRIPSI

    Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana

    Keperawatan

    Oleh:

    Andini Mardiantina

    NIM S10001

    PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

    STIKES KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2014

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    2/62

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi Keperawatan yang

    berjudul :

    HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN TUGAS

    PERKEMBANGAN PADA USIA PRA SEKOLAH

    Oleh :

    Andini Mardiantina

    NIM S10.001

    Telah diujikan pada tanggal 14 Juli 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

    untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan.

    Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

    Happy Indri Hapsari, S.Kep.,Ns . M.Kep Rahajeng Putri Ningrum,S,ST.,M.Kes

    NIK : 201284113 NIK : 201083059

    Penguji,

    Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep

    NIK : 201279102

    Surakarta, 21 Agustus 2014

    Ketua Program Studi,

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    3/62

    iii

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Andini Mardiantina

    NIM : S10.001

    Dengan ini saya menyatakan bahwa :

    1)

    Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

    akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada Surakarta maupun

    perguruan tinggi lain.

    2)

    Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan

    pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan dari Tim Penguji.

    3) Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

    dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

    sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

    dicantumkan dalam daftar pustaka.

    4)

    Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat

    penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

    menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

    karena karya ini, serta sanki lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

    perguruan tinggi.

    Surakarta, 10 Juni 2014

    Yang membuat pernyataan,

    Andini Mardiantina

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    4/62

    iv

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

    melimpahkan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah dengan judul Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan

    Tugas Perkembangan pada Anak Usia Prasekolah. Dalam penyusunan skripsi ini,

    penulis mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis

    menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini

    tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

    kepada :

    1.

    Ibu Dra. Agnes Sri Harti, Msi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

    2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku kepala Program Studi S-

    1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta danpenguji.

    3.

    Ibu Happy Indri Hapsari S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Pembimbing Utama yang

    telah memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam

    penyusunan skripsi ini.

    4. Ibu Rahajeng Putri Ningrum, S.ST., M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping

    yang telah memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam

    penyusunan skripsi ini.

    5.

    Para Bunda pengajar PAUD Chinta Ananda Sukoharjo yang telah memberikan

    izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

    6.

    Responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh

    penulis.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    5/62

    v

    7. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma

    Husada Surakarta yang telah membantu penulis.

    8.

    Bapak Sumarno dan ibu Sartinah tercinta yang tak hentihentinya mendoakan

    penulis dan selalu memberikan motivasi serta dukungan terbesar kepada

    penulis.

    9. Teman teman seperjuangan dan seangkatan yang tak pernah berhenti

    memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.

    10.

    Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam penyusunan

    skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,

    untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak.

    Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

    Surakarta, 10 Juni 2014

    Penulis

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    6/62

    vi

    SURAT PERNYATAAN............................................................................ iii

    KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

    DAFTAR ISI ............................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5

    1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5

    1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 6

    1.5 Keaslian Penelitian....................................................................... 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Perkembangan Anak Prasekolah ............................................... 112.2 Pendidikan Anak Prasekolah..................................................... 13

    2.3 Pendidikan Formal di PAUD. ................................................... 14

    2.4 Pendidikan Non Formal di Rumah ............................................ 16

    2.5 Tugas Perkembangan Anak Prasekolah. ................................... 18

    2.6Denver II.................................................................................... 21

    2.6 Kerangka Teori ........................................................................... 27

    2.7 Kerangka Konsep ........................................................................ 28

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 29

    3.2 Populasi dan Sampel ................................................................. 293.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 30

    3.4 Devisi Operasional .................................................................... 30

    3.5 Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data ............................ 31

    3.6 Uji Coba Instrumen .................................................................. 33

    3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 33

    3.8 Etika Penelitian .......................................................................... 34

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 Anslisa Univariat ...................................................................... 36

    4.2 Anslisa Bivariat ....................................................................... 39BAB V PEMBAHASAN

    5.1 Perkembangan ......................................................................... 40

    5.2 Lingkungan Keluarga ............................................................... 40

    5.3 Personal sosial ........................................................................... 42

    5.4 Motorik Halus .......................................................................... 42

    5.5 Motorik Kasar ......................................................................... 43

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    7/62

    vii

    5.6 Bahasa ........................................................................................ 44

    5.7 Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan

    Tugas Perkembangan ................................................................... 45

    BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan .............................................................................. 47

    6.2 Saran ......................................................................................... 47

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.4 Kerangka Teori ............................................................................ ..... 18

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    8/62

    viii

    Gambar 2.5 Kerangka Konsep .............................................................................. 19

    DAFTARTABEL

    Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .............................................................................. 8

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    9/62

    ix

    Tabel 3.1 Devinisi Operasional............................................................................ 30

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Anak PAUD ................................................................. 36

    Tabel 4.2 Lingkungan .......................................................................................... 36

    Tabel 4.3 Jumlah Anak PAUD dan tidak PAUD ................................................. 37

    Tabel 4.4 Perkembangan Anak PAUD ................................................................ 37

    Tabel 4.5 Perkembangan Anak non PAUD ......................................................... 37

    Tabel 4.6 Perkembangan Personal sosial Anak PAUD dan tidak PAUD ........... 38

    Tabel 4.7 Perkembangan Motorik Halus Anak PAUD dan tidak PAUD ............ 38

    Tabel 4.8 Perkembangan Bahassa Anak PAUD dan tidak PAUD ...................... 38

    Tabel 4.9 Perkembangan Motorik Kasar Anak PAUD dan tidak PAUD ............ 39

    Tabel 4.10 Uji Chisquare ..................................................................................... 39

    DAFTAR LAMPIRAN

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    10/62

    x

    Lampiran 1 : Jadwal penelitian

    Lampiran 2 : F-1 Usulan topik penelitian

    Lampiran 3 : F-2 Pengajuan persutujuan judul

    Lampiran 4 : F-4 Pengajuan ijin studi pendahuluan

    Lampiran 5 : F-5 Lembar oponen ujian sidang proposal skripsi

    Lampiran 6 : F-6 Lembar audience ujian sidang proposal skripsi

    Lampiran 7 : Surat ijin studi pendahuluan

    Lampiran 8 : Surat persetujuan studi pendahuluan

    Lampiran 9 : F-7 Pengajuan ijin penelitian

    Lampiran 10 : Surat ijin penelitian

    Lampiran 11 : Surat persetujuan penelitian

    Lampiran 12 : Spss

    Lampiran 13 : Surat permohonan menjadi responden

    Lampiran 14 : Persetujuan menjadi responden

    Lampiran 15 : Lembar observasi

    Lampiran 16 : Data Demografi Partisipan

    Lampiran 17 : Denver II

    Lampiran 18 : Lembar Konsultasi

    Lampiran 19 : Dokomentasi

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    11/62

    xi

    PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

    STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

    2014

    Andini Mardiantina

    Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan Tugas Perkembangan pada Anak

    Prasekolah

    Abstrak

    Perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami individumenuju tingkat

    kedewasaan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan,

    baik fisik maupun psikis.Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul

    pada periode tartantu dalam rentang kehidupan individu. Penelitian ini bertujuan

    untuk mengetahui hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

    pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa

    Gawanan Timur Karanganyar.

    Penelitian ini menggunakan metode cross sectionalana PAUD dan tidak PAUD.

    Sampel terdiri 48 anak berusia 3-6 tahun, laki-laki 23 dan perempuan 25. Penelitian

    dilakukan selama 2 minggu di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan Desa Gawanan

    Timur RW 06 Karanganyar . Penelitian ini menggunakan Denver II didapatkan

    hasil anak PAUD normal 66.7% , suspect33,3% sedangkan anak tidak PAUD

    normal 45,8%,suspect54,2%.

    Penelitian ini menggunakan uji chisquarediperoleh nilai p-valeu 0,164 > 0,05

    menunjukan tidak ada hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas

    perkembangan pada anak prasekolah.

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mwmberikan

    informasi mengenai pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan pada

    anak prasekolah.

    Kata Kunci : PAUD, tidak PAUD, Tugas Perkembangan

    Daftar pustaka : 21 (2000-2013)

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    12/62

    xii

    BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

    KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

    2014

    Andini Mardiantina

    THE CORRELATION BETWEEN EARLY CHILDHOOD EDUCATION

    AND DEVELOPMENTAL TASK IN PRE-SCHOOL CHILDREN

    ABSTRACT

    Development is a set of changes experienced by individual to lead to maturity. Ittakes place systematically, progressively, and continuously both in physical and

    psychological terms. Developmental task is a task arising in a certain period of

    ones life span. The objective of this research is to investigate the correlation

    between early childhood education and developmental task in pre-school children

    at Chinta Ananda Early Childhood Education of Sukoharjo and in RW 06, Gawanan

    Timur village, Karanganyar.

    This research used the quantitative method with the cross-sectional design

    in Early Childhood Education and in non-Early Childhood Education. It was

    conducted for two weeks at Chinta Ananda Early Childhood Education of

    Sukoharjo and in RW 06, Gawanan Timur village, Karanganyar. The samples of

    the research consisted of 48 children aged 3-6 years. They were 23 males and 25

    females. The data of the research were analyzed by using the Denver II Test.The result of the research shows that 66.7% of the children of Chinta

    Ananda Early Childhood Education are normal, and the rest, 33.3% are suspected.

    Meanwhile, 45.8% of the children of non-Early Childhood Education in RW 06,

    Gawanan Timur village, Karanganyar are normal and the rest 54.2% are suspected.

    The result of the chi-square test shows that the value of p 0.164, which is greater

    than 0.05, meaning that there is not any correlation between early childhood

    education and developmental task in pre-school children.

    The result of this research is expected to improve the knowledge and to extend

    information on the correlation between early childhood education and

    developmental task in pre-school children.

    Keywords: Early childhood education, non-early childhood education, anddevelopmental task.

    References: 21 (2000-2013)

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    13/62

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus

    globalisasi. Berbagai upaya perlu dilakukan agar kelak mendapat kehidupan

    yang layak di negara Indonesia. Lingkungan pendidikan dapat mengembangkan

    potensi anak agar menjadi manusia yang berilmu, mandiri, dan bertanggung

    jawab. Sebelum memasuki pendidikan dasar anak dapat mengembangkan

    potensi yang dimiliki dalam taman kanak-kanak atau PAUD (Rahman 2009).

    PAUD adalah pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 3 sampai

    dengan 6 tahun (PP No.27/1990 pasal 6), akan tetapi menurut UU No 20 Tahun

    2003 pasal 28 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dilaksanakan

    sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan usia dini perlu dilaksanakan dari

    lahir sampai usia 6 tahun, sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar

    (Rahman 2009).

    Pertumbuhan anak usia prasekolah berlangsung dengan stabil, terjadi

    perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya

    ketrampilan dan proses berfikir (Narendra 2002).

    Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun. Anak usia

    prasekolah mengalami perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial

    secara progresif. Perkembangan pada masa ini meningkatnya energi untuk

    belajar dan menggali banyak hal (Supartini 2004).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    14/62

    2

    Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang unik dan memerlukan

    perhatian yang khusus dari orang dewasa untuk tumbuh danberkembang.

    PAUD menjadi salah satu pilihan untuk pendidikan awal anak. PAUD juga

    sebagai lembaga pendidikan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki

    oleh anak, juga melatih anak mengembangkan motorik halus, motorik kasar,

    bahasa, sosialisasi (Hidayat 2008).

    Motorik halus adalah gerakan menggunakan otot-otot halus atau

    sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh keinginan untuk

    belajar dan berlatih. Contohnya kemampuan memindahkan benda dari tangan,

    mencoret coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan lain-lain.

    Perkembangan gerakan motorik halus anak ditekankan pada koordinasi

    gerakan yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu

    objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 3-6 tahun koordinasi

    gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna

    (Arikunto 2006).

    WHO (World Health Organitation) tahun 2007melaporkan bahwa 5-

    25% dari anak-anak usia dini menderita disfungsi otak minor, termasuk

    gangguan perkembangan motorik halus (WHO dalam Sidiarto, 2007). Depkes

    RI (2006), bahwa 0,4 Juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan

    perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan

    pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara sedangkan menurut

    Dinkes (2006) sebesar 85.779 (62,02%) anak usia prasekolah mengalami

    gangguan perkembangan motorik, bahasa, dan personal sosial.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    15/62

    3

    Banyak kegiatan yang dapat kitaberikan kepada anak untuk

    meningkatkanperkembangan motorik halusnya, yaitu bermain warna, melukis,

    bermain balok, bermain bola, membaca, menulis, dan menyebut nama benda.

    Kegiatan yang bisa di lakukan oleh sebagian anak (Agung 2010).

    Motorik kasar adalah aktivitas yang menggunakan otot-otot besar yang

    meliputilokomotorik dan non-lokomotorik. Anak usia prasekolah sebagian

    belum memiliki kemampan motorik kasar yang baik, untuk menjaga kondisi

    gerak yang bagus. Anak harus dilatih dengan permainan yang tertata, terarah,

    terpercaya sesuai dengan perkembangan anak dalam pendidikan (Samsudin

    2005, dalam Gustiana 2011).

    Kemampuan motorik kasar erat hubunganya dengan gerakan dasar dalam

    observasi dan evaluasi. Gerakan lari yang mempunyai komponen dasar tungkai

    dan lengan, melompat yang mempunyai komponen dasar lengan, togok, serta

    tungkai, melempar yang mempunyai komponen dasar lengan, togok, serta

    tungkai, menangkap mempunyai komponen dasar kepala, lengan, tangan, dan

    menendang mempunyai komponen dasar lengan, togok, tungkai (Suherman

    2008, dalam Gustiana 2011).

    Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangatlah pesat.

    Perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal

    (lingkungan). Perkembangan bahasa pada anak usia dini dipengaruhi paling

    banyak adalah di lingkungan. Pergaulan di lingkunan tanpa diawasi keluarga

    membuat perkembangan bahasa pada anak menjadi tidak baik. Pola asuh orang

    tua juga turut serta dalam pembentukan perkembangan bahasa pada anak, pola

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    16/62

    4

    asuh orang tua yang baik dan tepat akan membuat perkembangan bahasa pada

    anak semakin baik. Tempat rehabilitasi medik RSCM tahun 2006 dari1125

    anak terdapat 10,13% anak mengalami gangguan bicara dan bahasa. RS

    Karyadi Semarang tahun 2007 terdapar 2,98% anak mengalami gangguan

    bicara (Kumboyono, Kapti, Hayati 2013).

    Keterampilan sosial sangat penting bagi setiap manusia. Sehingga

    perkembangan sosial perlu dipantau sejak dini. Keberhasilan anak dalam

    menjalin interaksi dengan lingkungan sosial khususnya dengan teman sebaya

    akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. Hubungan

    dengan teman sebaya sangat efektif dalam perkembangan sosial anak. Bukan

    nilai pelajaran sekolahnya, dan bukan perilaku dalam kelasnya, melainkan

    kualitas hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang sangat berpengaruh

    (Astutu 2013).

    PAUD Chinta Ananda Sukoharjo merupakan salah satu tempat

    pendidikan usia dini di jawa tengah. PAUD ini menampung anak sebanyak 24

    orang. Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada

    tanggal 16 Desember 2013 di dapatkan hasil 5 anak yang masing masing

    berumur 3 tahun 2 anak, 4 tahun 1 anak, dan 5 tahun 2 anak. Anak yangberumur

    3 tahun rata-rata hanya bisa melakukan kegiatan seperti mencorat coret,

    menirukan kata kata, sebagian belum bisa bersosialisasi dengan baik pada

    teman sebayanya. Anak yang berumur 4 tahun ratarata hanya bisa mewarnai

    gambar, berdiri sendiri, dan untuk yang lain seperti menggunakan sendok

    garpu, memakai pakaian sendiri belum bisa. Anak yang berumur 5 tahun rata

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    17/62

    5

    rata hanya bisa melakukan menyusun kubus, mewarnai, menyebut nama

    sedangkan yang lainnya seperti memakai kaos, mengerti 2 kata sifat, menyebut

    warna belum bisa dilakukan dengan baik.

    Studi pendahuluan yang dilakukan di RW 06 Desa Gawanan Timur

    Karanganyar di dapatkan hasil 5 dari 24 anak yang berusia 3-6 tahun rata-rata

    hanya bisa melakukan sebagian dari tugas perkembangan yang ada di Denver

    II, seperti anak seharusnya bisa melakukan tugas perkembangan seperti

    personal sosial sebanya 7 kegiatan yaitu menyebutkan nama teman, mencuci

    dan mengeringkan tangan tanpa bantuan, gosok gigi dengan bantuan, memakai

    baju, memakai kaos, berpakaian tanpa bantuan, bermain ular tangga tapi hanya

    bisa melakukan 4 kegiatan saja, motorik halus seharusnya dapat melakukan 7

    kegiatan seperti menara dari kubus, meniru gambar vertikal, menara dari 4

    kubus, menara dari 3 kubus, menara dari 2 kubus, menggoyangkan ibu jari,

    menggambar lingkaran tetapi hanya bisa melakukan 5 kegiatan saja, bahasa

    seharusnya dapat melakukan 8 kegiatan seperti bicara dengan dimengerti,

    menyebutkan 4 gambar, mengetahui 2 kegiatan, menyebut 1 warna, kegunaan

    benda, menghitung kubus, mengetahui 4 kegiatan, mengerti 2 kata depan tetapi

    hanya bisa melakukan 7 kegiatan saja, motorik kasar seharunya dapat

    melakukan 8 kegiatan seperti menendang bola ke depan, melompat, melempar

    bola lengan ke atas, lompat jauh, berdiri 1 kaki 1detik, berdiri 1 kaki 2 detik,

    melompat dengan 1 kaki, berdiri 1 kaki 3 detik, tetapi hanya bisa melakukan 7

    kegiatan saja.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    18/62

    6

    Adanya kenyataan inilah peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

    tentang hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan pada

    anak usia prasekolah di Paud Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa

    Gawanan Timur Karanganyar.

    1.2 Rumusan Masalah

    Adakah hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

    pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06

    Desa Gawanan Timur Karanganyar?

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan anak usia

    dini dengan tugas perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta

    Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.

    Untuk mengetahui tugas perkembangan motorik halus pada anak usia

    prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan

    Timur Karanganyar .

    2.

    Untuk mengetahui tugas perkembangan motorik kasar pada anak usia

    prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan

    Timur Karanganyar.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    19/62

    7

    3. Untuk menetahui tugas perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah di

    PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur

    Karanganyar.

    4. Untuk mengetahui tugas perkembangan sosialisasi pada anak usia

    prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan

    Timur Karanganyar.

    5.

    Menganalisa hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas

    perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta Ananda

    Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Bagi Masyarakat

    Memberikan masukan kepada masyarakat khususnya orang tua

    berkenaan dengan pendidikan anak usia dini dengan tugas

    perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUDChinta Ananda

    Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

    1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

    Menambah pengetahuan tentangpendidikan anak usia dini dengan tugas

    perkembangan anak prasekolah yang ada di lingkungan masyarakat dan

    bahan bacaan di lembaga pendidikan STIKES Kusuma Husada

    Surakarta.

    1.4.3 Bagi Peneliti Lain

    Bahan bacaan atau refrensi untuk menambah wawasan bagi mahasiswa

    Prodi S1 Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    20/62

    8

    1.4.4 Bagi Peneliti

    Menambah wawasan dan pengetahuan serta memberi masukan terhadap

    peneliti tentang pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

    anak prasekolah di PAUD Chinta Ananda dan Sukoharjo RW 06 Desa

    Gawanan Timur Karanganyar.

    1.5 Keaslian Penelitian

    Berikut beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian yang peneliti

    lakukan yaitu :

    Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

    Nama Peneliti Judul

    Penelitian

    Metode Hasil Penelitian

    Agung, AA2010 Penerapan

    explicit

    instruction

    melaluikegiatan

    bermain untuk

    meningkatkan

    perkembangan

    motorik halus.

    Metode

    penelitian yang

    digunakan

    observasi denganinstrumen berupa

    format instrumen.

    Hasil penelitian

    ini menunjukan

    bahwa terjadi

    peningkatanperkembangan

    motorik halus

    pada anak setelah

    diterapkan model

    pembelajaran

    explicit

    instructionmelalui

    kegiatan bermain

    warna.

    Gustiana, DA

    2011

    Pengaruh

    permainan

    modifikasi

    Metode

    penelitian yang

    digunakan ialah

    Hasil dari

    penelitian ini

    menunjukan

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    21/62

    9

    terhadap

    kemampuan

    motorik kasar

    dan kognitif

    anak usia dini.

    kuantitatif yaitu

    metode kuasi

    eksperimen

    dengan desain

    penelitian yang

    digunakan

    nonequivalent

    control groups

    design.

    bahwa terdapat

    perbedaan yang

    signifikan

    kemampuan

    motorik kasar

    antara kelompok

    kontrol dan

    eksperimen pada

    saat postes dengan

    dengan skor rata-

    rata kelas kontrol

    21.4, dan kelas

    eksperimen 28.95.

    Hayati, N 2013 Hubungan pola

    asuh orang tua

    dengan

    perkembangan

    bahasa anak

    usia prasekolah

    di posyandu

    mawar wilayah

    kerja

    Pukesmas

    Ampah

    Kecamatan

    Dusun Tengah

    Kabupaten

    Barito Timur

    2013

    Penelitian ini

    menggunakan

    desaindeskriptif

    kerelasi dengan

    pendekatan cross

    sectional.

    Hasil dari

    penelitian

    iniadalah terdapat

    hubungan yang

    signifikan antara

    pola asuh orang

    tua dengan

    perkembangan

    bahasa anak usia

    prasekolah (p =

    0,033).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    22/62

    10

    Astut, M 2013 Implementasi

    program

    fullday school

    sebagai usaha

    mendorong

    perkembangan

    sosial peserta

    didik TK

    Unggulan Al-

    Yalu Kota

    Magelang

    Metode penelitian

    yang digunakan

    ialah metode

    kualitatif.

    Hasil dari

    penelitian ini

    menjelaskan

    implementasi

    program fullday

    school serta

    menerapkan

    pembelajaran

    menggunakan

    joyfull

    learningfaktor

    penghambat

    masih ditemui

    baik dari orang

    tua , sarana, mau

    pun anak didik

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    23/62

    11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Teori

    2.1.1 Pengertian Perkembangan

    Perkembangan adalah perubahan perubahan yang dialami

    individumenuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara

    sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik fisik maupun psikis.

    Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan

    berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati

    (Yusuf 2012).

    Menurut Nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya

    kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam

    pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari

    proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya

    yang terorganisasi.

    2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

    Faktor yang mempengaruhi perkembangan anakprasekolah (3-6 tahun)

    menurut Yusuf (2012 )yaitu :

    1.

    Hereditas (Keturunan/Pembawaan)

    2.

    Lingkungan Perkembangan

    a.

    Lingkungan keluarga

    b. Lingkungan sekolah

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    24/62

    12

    3. Kelompok Teman Sebaya

    2.1.3 Ciri Perkembangan Anak

    Yusuf (2012) ciri perkembangan anak prasekolah (3-6 tahun) yaitu

    1. Terjadinya Perubahan Dalam

    a.

    Aspek fisik : perubahan berat badan, tinggi badan, bentuk

    tubuh serta organorgan lain nya.

    b.

    Aspek psikis : matangnya kemampuan berfikir, mengingat,

    serta menggunakan imajinasi kreatifitas.

    2. Terjadinya Perubahan Dalam Bentuk Proporsi

    a.

    Aspek fisik : proposi tubuh berubah sesuai dengan fase

    perkembanganya.

    b. Aspek psikis : perubahan perhatiannya yang semula hanya

    tertuju untuk dirinya sendiri perlahan beralik kepada orang

    lain (teman sebayanya)

    3. Lenyapnya TandaTanda yang Lama

    a.

    Aspek fisik : lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-

    kanak), rambut-rambut halus, dan gigi susu.

    b.

    Aspek psikis : lenyapnya masa-masa mengoceh, dan bentuk

    gerak gerik kanak-kanak seperti merangkak.

    4.

    Diperoleh TandaTanda yang Baru

    a.

    Tanda fisik : pergantian gigi

    b.

    Tanda psikis : perkembangan rasa ingintahu, nilai nilai

    moral, keyakinan beragama.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    25/62

    13

    2.2 Pendidikan Anak Usia Prasekolah

    2.2.1 Pengertian

    Pendidikan anak usia prasekolah adalah pendidikan yang ditujukan

    untuk anak usia 3 sampai dengan 6 tahun (PP No. 27/ 1990 Pasal 6).

    Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 menyatakan bahwa

    pendidikan usia prasekolah adalah pendidikan sebelum memasuki

    jenjang sekolah dasar (Rahman 2003).

    2.2.2 UndangUndang tentang Pendidikan Anak Prasekolah

    Dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pemerintah

    memasukkan atau mengkatagorikan pendidikan prasekolah

    sebagaipendidikan usia dini dimana pada pasal 28 ini terdapat 6 item

    tentangpendidikan usia prasekolah di antaranya :

    1. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang

    pendidikan dasar.

    2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur

    pendidikan formal, non formal, dan atau informal.

    3. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk

    taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain

    yang sederajat.

    4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal

    berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA),

    atau bentuk lain yang sederajat.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    26/62

    14

    5. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal

    berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang

    diselenggarakan oleh lingkungan.

    6. Ketentuan mengenai Pendidikan anak usia dini sebagaimana

    dimaksud ayat (I), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur

    lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Harini 2003).

    2.3Pendidikan Formal di PAUD

    2.3.1 Pengertian PAUD

    PAUD adalah suatu lembaga pendidikan yang ditujukan kepada

    anak, sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui

    pembarian pemulaan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

    perkembangan jasmani dan rohani supaya anak memiliki kesiapan

    dalam memasuki dunia pendidikan yang lebih lanjut (Hidayah 2009).

    PAUD merupakan pendidikan yang ditujukan pada anak usia 3 sampai

    dengan 6 tahun, akan tetapi menurut UU No 20 tahun 2003 pasal 28

    mengatakan bahwa pendidikan anak diselenggarakan sebelum jenjang

    pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini perlu dilakukan bagi anak

    sejak lahir sampai usia 6 tahun (Rahman 2009).

    2.3.2 Tujuan di Bentuknya PAUD

    Tujuan utama Pendidikan Anak Usia Dini dalah memfasilitasi

    pertumbuhan dan perkembangan anak sejak awal yang mencakup aspek

    fisik, psikis, dan sosial secara menyeluruh. Diharapkan anak lebih siap

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    27/62

    15

    untuk belajar lebih lanjut. Bukan hanya belajar secara akademik di

    sekolah, melainkan juga sosial emosional, serta moral di semua

    lingkungan (Hartanti, Sarno 2010).

    2.3.3 Kurikulum PAUD

    Kurikulum PAUD terdiri dari seperangakt bahan pembelajaran

    yang mencakup lingkup perkembagan, yaitu perkembangan moral dan

    agama, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.

    Kurikulum PAUD merupakan rencana yang akan dilakukan

    selama proses pembelajaran, sehingga mutlak diperlukan oleh seiap

    satuan pendidikan.

    Untuk menyusun kurikulum PAUD komponen-komponenya

    adalah :

    1.

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    Yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan

    dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur

    lembaga tersebut.

    2. Kalender Pendidikan

    Yaitu merupakan pengaturan waktu kegiatan pembelajaran

    peserta didik dalam kurun waktu satu tahun.

    3.

    Program Tahunan

    4.

    Program Semester

    Yaitu program pembelajaran yang berisi jaringan-jaringan

    tema yang ditata secara urut dan sistematis.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    28/62

    16

    5. Rencana Kerja Mingguan

    Yaitu berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai

    indikator yang telah direncanakan dalam minggu sesuail

    dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema yang teah

    direncanakan pada program semester.

    6. Rencana Kerja Harian

    Yaitu merupakan penjabaran dari kegiatan mingguan, yang

    memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, individu maupun,

    kelompok.

    7.

    Komponen-komponen Penilaian

    2.4 Pendidikan Non Formal di Keluarga

    2.4.1 Pengertian Keluarga

    Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam

    kehidupan anak di dalam keluargalah anak mendapat contoh

    pendidikan serta bimbingan awal dari orang tua bagaimana seharusnya

    bersikap, berperilaku dan bekerjasama dengan baik. Penanaman dan

    pembentukan sikap, kebiasaan maupun pola tingkah laku pada masa

    kanak-kanak dapat dikatakan sepenuhnya terletak pada cara orang tua

    mengasuh (Yusuf, 2006).

    2.4.2 Fungsi Keluarga dalam Pendidikan

    a. Keluarga bukan lagi tempat social

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    29/62

    17

    b.Adanya perubahan perananan orangtua yangdigantikan oleh

    orang lain

    c. Wanita telah banyak bekerja diluar negeri

    d.Tingkatan pendidikan orangtua sangat rendah

    e. Kondisi rumah tidak memadai

    f. Mata perekonomian orang tua sangat rendah (Sudjana 2000)

    2.4.3 Faktor Mempengaruhi Perkembangan Anak

    1. Pendapatan keluarga

    2. Pendidikan orang tua

    3. Besarnya keluarga

    4. Urutan kelahiran

    5. Pribadi orang tua

    6. Pengasuhan orang tua (Turmadji 2011)

    2.4.4Upaya MeningkatkanPartisipasi terhadap Proses Pendidikan

    Keluarga

    Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan proses pendidikan

    bisa berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat khususnya

    keluarga. Upaya- upaya yang dapat dilakukan, yaitu :

    a. Masyarakat punya kesadaran terhadap pendidikan keluarga

    b. Melibatkan diri dalam aktivitas keluarga

    c. Melaksanakan proses kegiatan pendidikan keluarga

    d. Membantu keluarga yang kurang mampu

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    30/62

    18

    e. Melibatkan diri sebagai pendidik bagi anak yangmembutuhkan

    (Sudjana 2000).

    2.5 Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah

    2.5.1 Pengertian

    Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada

    periode tartantu dalam rentang kehidupan individu. Tugas tugas

    perkembangan berhubungan dengan sikap, perilaku, atau ketrampilan

    yang dimiliki oleh individu yang sesuai dengan usia dan fase

    perkembanganya (Yusuf 2012).

    2.5.2 Perkembangan Psikomotorik pada usia 3-6 tahun

    Perkembangan psikomotorik pada anak tidak hanya ditemukan

    pada motorik kasar tapi juga pada motorik halus.

    1. Motorik Halus

    Menurut Marliza, 2012 pada usia anak 3-6 tahun (Prasekolah), anak

    sudah bisa melakukan kegiatan memegang atau meltakan suatu

    objek dengan menggunakan jari jari tangannya, seperti

    menggunting, mewarnai, menganyam, menulis, menggengam, dan

    melukis.

    2.

    Motorik kasar

    Pada anak usia 3-6 tahun (prasekolah), anak sudah bisa melakukan

    aktivitas yang menggunakan otot otot besar, gerak darsar

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    31/62

    19

    lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif. Seperti lari, melompat,

    menangkap, melempar, dan menendang (Gustiana 2011).

    2.5.3 Perkembangan Bahasa pada usia 3-6 tahun

    Bahasa merupakan elemen yang sangat penting untuk belajar

    bersosialisasi dengan lingkungan. Pada anak usia 3-6 tahun dalam

    perkembangan bahasanya suadah bisa mengucapkan satu warna,

    mengucapkan kata seperti papa mama, membuwat kalimat sederhana,

    kosa kata terus berkembang,dapat berkomunikasi dengan orang lain,

    dan bisa menguasai struktur kalimat sederhana seperti kata tanya, kata

    perintah, dsb (Adriyani 2006).

    Menurut Yusuf (2012) tugas perkembangan anak dibagi

    menjadi 4 yaitu :

    1.

    Pemahaman

    Kemampuan memahami makna ucapan orang lain

    2. Pengembangan perbendaharaan kata

    Perbendaharaan kata anak-anak berkembang dimulai sangat lambat

    pada usia dua tahun pertama.

    3.

    Penyusunan kata-kata menjadi kalimat

    Penyusunan kata-kata menjadi kalimat biasanya berkembang

    sebelum umur dua tahun. Bentuk kalimat pertama biasanya kalimat

    tunggal (kalimat satu kata).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    32/62

    20

    4. Ucapan

    Kemampuan pengucapan kata-kata merupakan hasil belajar melalui

    peniruan melalui suara-suara yang di dengar dari orang lain.

    2.5.4 Perkembangan personal sosial pada anak usia 3-6 tahun

    Ketrampilan personal sosial dalam hidup sangatlah penting,

    sehingga perkembangan personal sosial perlu dipantau sejak usia dini.

    Agar dapat bersosialisasi dengan teman sebaya di lingkungan keluarga

    ataupun lingkungan sekolah. Anak usia 3-6 tahun biasanya sudah bisa

    untuk mengembangangkan sikap percaya terhadap orang lain, belajar

    mengenal objek-objek, bahasa, berjalan, berjalan, berpakaian dsb

    (Astuti 2013).

    Menurut Yusuf (2012) bentuk-bentuk tingkah laku sosial yaitu :

    1.

    Pembangkangan (negativisme)

    Suatu bentuk tingkah laku melawan.

    2. Agresi (agression)

    Suatu bentuk reaksi terhadap frustasi, yaitu perilaku menyerang

    balik secara fisik.

    3.

    Berselisih / bertengkar (quarreling)

    Apabila seorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap

    dan perilaku anak lain.

    4.

    Menggoda (teasing)

    Sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif.

    5. Persaingan (rivarly)

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    33/62

    21

    Keinginan untuk melebihi orang lain.

    6.

    Kerja sama (cooperation)

    Sikap mau bekerja sama dengan orang lain atau kelompok.

    7. Tingkah laku berkuasa (ascendant behavior)

    Sejenis tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, yaitu seperti

    meminta, menyuruh, menangis, menjerit, dan marah-marah.

    8.

    Simpati (sympaty)

    Sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh

    perhatian terhadap orang lain.

    2.6 Denver II

    2.6.1 Pengertian

    Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari

    Denver Development Screening Test(DDST) dan Revisied Denver

    Developmental Screening Test(DDST-R) adalah salah satu dari metode

    skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes

    diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit (Rusana

    2010).

    2.6.2 Tujuan dilakukanDenver II

    Tujuan dilakukan Denver IIuntuk mengetahui proses

    perkembangan anak dan mengatasi secara dini bila ditemukan kelainan

    perkembangan pada anak usia prasekolah. Termasuk juga

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    34/62

    22

    perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

    interaksi dengan lingkungannya (Rusana 2010).

    2.6.3 ManfaatDenver II

    Manfaat dilakukan Denver II untuk mengetahui tahap

    perkembangan yang telah dicapai anak, menemukan adanya

    keterlambatan perkembangan anak sedini mungkin, meningkatkan

    kesadaran orang tua atau pengasuh anak agar mengetahui lebih dalam

    tentang perkembangan anak. Perkembangan anak dengan tugas

    perkembangan supaya tidak terjadi kesalahan atau keterlambatan dalam

    perkembangannya (Rohanati 2009).

    2.6.4 Aspek yang dinilai dalamDenver II

    Ada 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokkan

    menjadi 4 sektor, yaitu :

    1. Sektor personal sosial.

    Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri

    bersosialisasi danberinteraksi dengan lingkungan (Astuti 2013).

    2. Sektor gerakan motorik halus

    Yaitu yangberhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati

    sesuatu,melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

    tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi

    yang cermat ( Aryani 2009).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    35/62

    23

    3. Sektor bahasa.

    Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara,

    mengikuti perintah dan berbicara spontan (Salimah 2011).

    4. Sektor gerakan motorik kasar.

    Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

    dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar.

    Contohnyaduduk, melompat, berjalan (Saputra 2005).

    2.6.5 Prosedur MelakukanDenver II

    1. Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.

    2. Jelaskan maksud dan tujuan testDenver IIpada orang tua.

    3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.

    4. Hitung umur anak dan buat garis umur.

    a. Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal

    pemeriksaan pada formulir.

    b. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi

    tanggal lahir.

    5. Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak

    yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan

    berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.

    6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal

    pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat

    digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna

    yang berbeda.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    36/62

    24

    7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan

    dari kita sesuai dengan apa yang ingin ditestkan.

    8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan

    dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas

    perkembangan yang terletak disebelah kiri garis umur, kemudian

    dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.

    a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang

    paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas

    perkembanagan yang ditembus garis umur.

    b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada

    langkahi (gagal / menolak / tidak ada kesempatan), lakukan uji

    coba tambahan kesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama

    sampai anak dapat lulus3 tugas perkembangan.

    c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan pada

    langkahi, lakukan tugas perkembangan tambahan kesebelah

    kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak :gagal

    pada 3 tugas perkembangan.

    9. Beri skor penilaian dan catat pada formulirDenver II(Rosana 2010).

    2.6.6 Skor dalamDenver II

    1.Passedatau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau

    ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa

    anak dapat melakukannya).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    37/62

    25

    2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba

    dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa

    anak tidak dapat melakukannya dengan baik.

    3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji

    coba. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak

    apa yang harus dilakukan, jika tidak menanyakan kepada anak

    apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu /

    pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).

    4.By reportberarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak

    mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada

    hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda

    R (Rosana 2010).

    2.6.7

    Interprestasi dari nilaiDenver II

    1. Advanced

    Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia

    kronologis.

    2. OK

    Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan

    garis usia antara ke-25 dan ke-75.

    3.

    Caution

    Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia

    kronologis diatas atau diantara ke-75 dan ke-90.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    38/62

    26

    4. Delay

    Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia

    kronologis. Dapat dianggap sebagai keterlambatan, karena

    ketidak mampuan untuk melakukan tugas tertentu (Rohanati

    2009).

    2.6.8Hasil dariDenver II

    1. Normal

    a. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.

    b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

    2. Suspect/ di duga

    a. Bila didapatkan = 2 cautiondan / atau = 1 keterlambatan.

    b. Lakukan uji ulang dalam 1 2 minggu untuk menghilangkan

    factor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.

    3. Untestable/ tidak dapat diuji

    a. Bila ada skor menolak pada = 1 uji coba tertelak disebelah kiri

    garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis

    umur pada daerah7590%.

    b. Lakukan uji ulang dalam 12 minggu (Rosana 2010).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    39/62

    27

    2.4 Kerangka Teori

    Gambar 2.1 Kerangka Teori

    Anak Usia 3-

    6 Tahun

    (Prasekolah)

    PAUD

    Tugas Perkembangan

    Motorik Halus

    Motorik Kasar

    Bahasa

    Personal sosial

    FAKTOR INTERNAL : FAKTOR EKSTERNAL :

    1.Keturunan 1. Lingkungan

    2. Jenis Kelamin a.Lingkungan Keluarga

    3. Umur b.Lingkungan Sekolah

    4. Kelompok Teman Sebaya

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    40/62

    28

    2.5 Kerangka Konsep

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep

    2.6 Hipotesis

    Ho : Ada hubungan antara Tugas Perkembangan berhubungan dengan

    Pendidikan Anak Usia Dini 3-6 tahun (prasekolah).

    H1 : Tidak ada hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Pendidikan

    Anak Usia Dini 3-6 tahun (prasekolah).

    FAKTOR YANG

    MEMPENGARUHI :

    1. U sia

    2.

    Jenis Kelamin

    3.

    Lingkungan

    a. Lingkungan keluarga

    b.

    Lingkungan sekolah

    PAUD

    Bahasa

    Motorik Kasar

    Motorik Halus

    soaialisasi

    Non PAUD

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    41/62

    29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan

    penelitian menggunakan korelasional adalah untuk mengungkapkan

    hubungan antar variabel. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan

    fungsional yang berdasarkan teori dan logika berfikir dapat diterima,

    sehingga korelasi yang dimaksud bukan hanya menghubungkan dua data

    yang tidak memiliki makna. Korelasi mengacu pada kecenderungan bahwa

    adanya variasi suatu variabel tertentu, maka akan diikuti oleh variasi variabel

    lain. Dengan demikian, dalam rancangan penelitian korelasional peneliti

    melibatkan paling tidak dua variabel. Menggunakan metodecross sectional

    adalah penelitian yang merupakan waktu pengukuran/observasi data variabel

    independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini,

    variabel independen dan dependen di nilai secara simultan pada suatu saat,

    jadi tidak ada tindak lanjut(Nursalam 2008).

    3.2 Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini menggunakan anak di PAUD Chinta

    Ananda Sukoharjo sebanyak 24 anak dan anak di RW 6 desa Gawanan Timur

    sebanyak 24 anak. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 48 anak dengan

    usia 3-6 tahun (prasekolah). Teknik pengambilan sampel menggunakan

    sampling jenuh.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    42/62

    30

    Sampling jenuh adalah pengambilan sampel dengan mengambil

    semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila populasinya

    kecil, seperti bila sampelnya kurang dari 30 maka anggota populasi tersebut

    diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel penelitian (Sugiono 2013).

    3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Chinta Ananda Sukoharjodan di

    RW 06 Desa Gawanan Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu

    yaitu pada tanggal 21 Mei 2014 sampai dengan 26 Mei 2014 di PAUD dan

    23-25 Juni 2014, di RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar pada tanggal

    2325 Juni 2014.

    3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

    Variabel penelitian : Masalah apa yang akan diteliti.

    Devinisi operasional : Hal yang membatasi saat melakukan penelitian

    Tabel 3.1Definisi Operasional

    No Variabel Definisi

    operasional

    Alat

    Ukur

    Parameter/I

    ndikator

    penilaian

    Skala

    Ukur

    1. PendidikanUsia

    Dini

    (Variabel

    Independen)

    Pendidikan anak

    usia dini yang

    menempuh pen-

    didikan di PAUD

    berkisar umur 1-3

    tahun.

    Lembar

    observasi

    1= PAUD

    2=non

    PAUD

    Nominal

    2. Tugas

    perkembangan

    Mengukur tugas

    perkembangan

    Denver II 1= Normal

    2= Suspect

    Nominal

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    43/62

    31

    anak prasekolah

    (3-6 tahun)

    dari aspek

    motorik halus,

    motorik kasar,

    bahasa dan

    personal sosial.

    Tabel 3.2 Variabel Perancu

    No Variabel Definisi

    operasional

    Alat

    Ukur

    Parameter/Indi

    kator penilaian

    Skala

    Ukur

    1.

    Jenis kelamin Jenis seks anak

    : laki-laki atau

    perempuan

    Lembar

    observasi

    1 = perempuan

    2 = laki-laki

    Nominal

    2.

    Lingkungan Lingkungan yang

    terlibat dalam

    mengasuh anak

    Lembar

    observasi

    1=orang tua

    2=pengasuh

    3=orangtua dan

    pengasuh

    Nominal

    3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan data

    3.5.1 Alat penelitian anak usia3-6 tahun (prasekolah)

    1. Anak umur 3 tahun alat yang digunakan adalah cangkir, bola, dan kubus

    2. Anak umur 3,5 tahun alat yang digunakan adalah Cangkir, bola, kubus,

    manik-manik, dan pewarna.

    3.Anak umur 4 tahun alat yang digunakan adalah boneka, pakaian, sendok

    garpu, kubus, dan manikmanik.

    4.Anak umur 5 tahun alat yang digunakan adalah sabun, handuk kecil, sikat

    gigi, pakaian, gambar, kubus, dan bola.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    44/62

    32

    5.Anak umur 6 tahun alat yang digunakan adalah gambar, kubus, pakaian,

    sikat gigi, kaos, dan bola.

    3.5.2 Cara Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara mengajukan

    surat studi pendahuluan ke bagian STIKES Kusuma Husada Surakarta.

    Setelah itu peneliti melakukan studi pendahuluan di PAUD Chinta Ananda

    Sukoharjo dan di RW 06 Desa Gawanan Timur. Sebelumnya peneliti

    memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian peneliti memberi tahu

    maksud dan tujuan pengumpulan data, serta memberikan informed consent.

    Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengobservasi

    menggunakan Denver II yang dilakukan selama 1 minggu, dengan

    ketentuan apabila hasil yang didapatkan normal maka tidak terdapat delay

    dan hanya terdapat satu caution, suspectapabila terdapat lebih dari satu

    delay atau lebih dari 2 caution, sedangkan jika hasil yang didapatkan

    unstable atau refose maka harus di ulang 2 minggu lagi. Dikatakan

    Advanced bila melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia

    kronologis, OK bila melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong

    berdasarkan garis usia antara ke-25 dan ke-75, Caution bila gagal atau

    menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis diatas atau

    diantara ke-75 dan ke-90, Delay bila gagal pada suatu pokok secara

    menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis. Dapat dianggap sebagai

    keterlambatan, karena ketidak mampuan untuk melakukan tugas tertentu

    (Rohanati 2009).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    45/62

    33

    3.6 Uji Coba Instrumen

    3.6.1

    Uji validitas

    Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-

    benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo 2003). Mengukur validitas

    dalam instrumen pengelolaan perkembangan anak diukur menggunakan

    observasi tes Denver II yang telah teruji kebenarannya, dengan kategori

    normal,suspect, dan unstable(Ariunto 2010).

    3.6.2 Uji Relabilitas

    Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen cukup

    dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena

    instrumen tersebut sudah baik. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes

    tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas tes dalam

    penelitian ini menggunakan ujiChi square.

    3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

    3.7.1 Teknik Pengolahan Data

    1.

    Editing

    Data diambil melalui penilaian Denver II lalu dibedakan menjadi 2

    data sebelum dan sesudah perlakuan.

    2.

    Coding(kode data)

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    46/62

    34

    Data yang sudah melalui proses editing diberikan kode data. Kode

    data sebelum diberi perlakuan diberi kode (S1), sedangkan datang

    yang sesudah diberi perlakuan diberi kode data (S2).

    3. Entri Data

    Data yang sudah diberi kode dimasukan dalam program aplikasi

    sistem excel untuk mempermudah dalam memasukan sistem analisa

    SPSS.

    4.

    Tabulating

    Data yang sudah dimasukan keprogram aplikasi sistem excel

    dikumpulkan menjadi 1 sehingga ada 2 kelompok yaitu kelompok

    PAUD dan non PAUD.

    3.7.2 Analisa Data

    1.

    Analisis bivariat

    Hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan pada

    anak diuji dengan Chi square. Chi square digunakan untuk mengetahui

    hubungan antara 2 variabel nominal dengan nominal atau nominal

    dengan ordinal. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:

    a.

    Jika nilai p value maka tidak ada hubungan antara pendidikan

    usia dini dengan tugas perkembangan pada anak

    b.

    Jika nilai p value < maka ada hubungan antara pendidikan usia dini

    dengan tugas perkembangan anak (Dahlan 2005).

    3.8 Etika Penelitian

    1. Informed consent

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    47/62

    35

    Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

    responden penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan,

    diberikan sebelum penelitian dilakukan.

    2. Anonimity(tanpa nama)

    Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan /

    mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

    menuliskan kode pada lembar pengumpulan data / hasil penelitian yang

    akan disajikan.

    3. Kerahasiaan (confidentiality)

    Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

    masalahmasalah lainya.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    48/62

    36

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    4.1. Analisis Univariat

    Karakter anak-anak yang diamati meliputi umur, jenis kelamin,

    lingkungan, dan pengamatan dengan Denver II. Umur anak dilihat rerata,

    median, modus, standar deviasi, minimum, dan maksimum. Jenis kelamin,

    lingkungan, dan pengamatan dengan Denver II dilihat dengan tabel

    distribusi frekuensi

    4.1.1.

    Jenis Kelamin

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Anak PAUD dan tidak PAUD

    Jenis kelamin Frekuensi persen(%)

    laki-laki 23 47,7

    Perempuan 25 52,3

    Total 48 100

    Tabel 4.1 menyatakan bahwa sebagian besar anak PAUD berjenis kelamin

    perempuan.

    4.1.2. Lingkungan

    Tabel 4.2 Lingkungan Anak PAUD dan tidak PAUD

    Lingkungan Frekuensi persen(%)

    orang tua 40 83,3

    orang tua dan pengasuh 8 16,7Total 48 100

    Tabel 4.2 menyatakan bahwa sebagian besar anak diasuh oleh orang tua.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    49/62

    37

    4.1.3. Jumlah Anak

    Tabel 4.3 Jumlah anak berdasarkan sekolah PAUD dan tidak PAUD

    PAUD Frekuensi persen(%)

    PAUD 24 50,0

    nonPAUD 24 50,0

    Total 48 100

    Tabel 4.3 menyatakan banyaknya data diambil anak PAUD dan tidak PAUD

    jumlahnya sama yaitu 24 anak.

    4.1.4.

    Perkembangan Anak PAUD

    Tabel 4.4 Perkembangan Anak PAUD

    Perkembangan Frekuensi persen(%)

    Normal 16 66,7

    Suspect 8 33,3

    Total 24 100

    Tabel 4.4 menyatakan bahwa perkembangan anak PAUD mayoritas dikategorikan

    normal.

    4.1.5. Perkembangan anak tidak PAUD

    Tabel 4.5 Perkembangan Anak tidak PAUD

    Perkembangan frekuensi persen(%)

    Normal 11 45,8

    Suspect 13 54,2

    Total 24 100

    Tabel 4.5 menyatakan bahwa perkembangan anak non PAUD mayoritas

    dikategorikansuspect.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    50/62

    38

    4.1.6. Perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak PAUD

    Tabel 4.6 perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak PAUD

    personal sosial PAUD Persen (%) tidak PAUD Persen (%)

    Advanced 15 62,5 16 66,7

    OK 6 25,5 6 25,5

    Caution 3 12,5 1 4,2

    Delay 0 0 1 4,2

    Total 24 100 24 100

    Tabel 4.6 menyatakan bahwa perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak

    PAUD sebagian besar advanced.

    4.1.7.

    Perkembangan motorik halus anak PAUD dan tidak PAUD

    Tabel 4.7 perkembangan motorik halus anak PAUD dan tidak PAUD

    motorik halus PAUD Persen(%) tidak PAUD Persen (%)

    Advanced 7 29,2 12 50,0

    OK 6 25,5 7 29,2

    Caution 8 33,34 16,7

    Delay 3 12,5 1 4,2

    Total 24 100 24 100

    Tabel 4.7 menyatakan bahwa perkembangan motorik halus anak PAUD sebagian

    besar dikategorikan cautiondan anak tidak PAUD sebagian besar dikategorikan

    advanced.

    4.1.8.

    Perkembangan bahasa anak PAUD dan tidak PAUD

    Tabel 4.8 perkembangan bahasa anak PAUD dan tidak PAUD

    Bahasa PAUD Persen(%) tidak PAUD Persen (%)

    Advanced 15 62,5 8 33,3

    OK 6 25,5 4 16,7

    Caution 2 8,3 10 41,7

    Delay 1 4,2 2 8,3

    Total 24 100 24 100

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    51/62

    39

    Tabel 4.8 menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak PAUD sebagian besar

    dikategorikan advanceddan perkembangan bahasa anak tidak PAUD sebagian

    besar dikategorikan caution.

    4.1.9. Perkembangan motorik kasar anak PAUD dan tidak PAUD

    Tabel 4.9 perkembangan motorik kasar anak PAUD dan

    motorik kasar PAUD persen (%) tidak PAUD Persen (%)

    Advanced 19 79,2 15 62,5

    OK 3 12,5 4 16,7

    Caution

    Delay 2

    0 4 16,7

    8,3 1 4,2

    Total 24 100 24 100

    Tabel 4.9 menyatakan bahwa sebagian besar perkembangan motorik kasar anak

    PAUD dan tidak PAUD dikategorikan advanced.

    1.2Analisis Bivariat

    1.2.1

    Tabulasi silang perkembangan anak PAUD

    Tabel 4.10. tabulasi silang antara anak PAUD dengan tugas perkembangan

    PAUD

    Perkembangan PAUD Persen nonPAUD persenChi

    hitungp-value

    Normal 16 66,7% 11 45,8% 2,116 0,146

    Suspect 8 33,3% 13 54,2%

    Total 24 100,0% 24 100,0%

    Hasil uji statistik menggunakan uji chisquare diperoleh nilai sebesar

    2,116 dengan nilai pvaluesebesar 0,146. Kedua variabel dinyatakan ada

    hubungannya jika nilaip-value< 0,05. Diperoleh nilai nilai p-value = 0,146

    berdasarkan kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

    hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    52/62

    40

    BAB V

    PEMBAHASAN

    5.1 Karakteristik Responden

    5.1.1Perkembangan

    Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD

    cenderung lebih banyak memiliki tugas perkembangan secara normal

    (33,3%) dibandingkan tugas perkembangan secara suspect(16,7%).

    Sedangkan pada anak yang tidak sekolah PAUD cenderung lebih

    banyak anak yang memiliki tugas perkembangan suspect (27,1%)

    dibandingkan anak yang memiliki tugas perkembangan normal

    (22,9%). Meskipun demikian hasil pengujian secara statistik diperoleh

    bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas

    perkembangan pada anak di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo.

    Perkembangan normal berarti sebagian besar anak PAUD

    memiliki perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan

    personal sosial yang baik. Perkembangan anak dipantau dari metode

    denver II. Metode ini melihat perkembangan anak dengan memantau

    motorik halus, motorik kasar, bahasan dan personal sosial (Martini

    2006).

    5.1.1 Lingkungan Keluarga

    Hasil penelitian diperoleh bahwa anak-anak PAUD dan tidak

    PAUD sebanyak (83.3%) semuanya diasuh oleh orang tua hanya ada

    (16,7%) anak yang diasuh oleh orang tua dan pengasuh. Keberadaan

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    53/62

    41

    lingkungan keluarga pada anak dapat membantu tumbuh kembang

    anak. Anak cenderung lebih dekat dengan orang tuanya karena itu

    orang tua sebaiknya terus memantau perkembangan anaknya. Di

    lingkungan rumah Orang tua berperan dalam memberikan arahan dan

    memberitahu mana yang boleh mana yang tidak.

    Keluarga merupakan tempat dan lingkungan pendidikan

    pertama dan terutama bagi seorang anak, dan dari sana perkembangan

    kepribadian bermula. Orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya

    penguasaan diri, nilai- nilai dan peran-peran sosial, sehingga ketika

    anak sudah cukup umur untk memasuki lingkungan sekunder di luar

    lingkungan keluarganya, pondasi kepribadian sudah lebih terarah dan

    terbentuk Lingkungan sosial yang pertama kali dikenal anak adalah

    lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan primer hampir

    setiap individu sejak ia lahir(Sukirno 2013).

    Lingkungan keluarga terdapat berbagai fungsi yang

    mempengaruhi perkembangan kepribadian para anggotanya, terutama

    anak. Sebagai lingkungan pendidikan primer, keluarga terutama orang

    tua memiliki peran yang penting dalam kehidupan anak, sebab

    perkembangan kepribadian mereka dimulai dari proses sosialisasi

    yang terjadi antara anak dan orang tua dalam lingkungan keluarga.

    (Susetyo2012 ).

    5.1.4

    Personal Sosial

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    54/62

    42

    Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD

    (62,5%)dan tidak sekolah PAUD (66,7%) dikategorikan advance.

    Pada anak PAUD diketahui tidak ada satu anak pun yang

    dikategorikan delay, sedangkan pada anak non PAUD ada satu anak

    yang dikategorikan delay.

    Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

    perkembangan personal sosial anak PAUD lebih baik dibandingkan

    anak yang tidak sekolah PAUD. Anak yang sekolah PAUD pasti

    sering bertemu, berinteraksi dengan teman-teman barunya di sekolah

    sehingga memacu interaksi sosial antara masing-masing anak dengan

    anak lainnya(Astuti 2013).

    Dilihat dari personal sosial perkembangan normal berarti

    anak sudah mampu berhubungan dengan kemampuan mandiri,

    bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dengan baik.

    Anak-anak sudah berhasil dalam menjalin interaksi dengan

    lingkungan sosial khususnya dengan teman sebaya. Perkembangan

    sosial yang baik ini akan berdampak pada perkembangan selanjutnya

    (Chamidah 2009).

    5.1.5

    Motorik Halus

    Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD

    ternyata lebih banyak anak yang dikategorikan advance dalam

    perkembangan motorik halus. Di sisi lain diperoleh juga bahwa anak

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    55/62

    43

    PAUD lebih banyak yang dikategorikan delay dibandingkan anak

    nonPAUD.

    Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak

    yang tidak sekolah PAUD lebih baik dalam perkembangan motorik

    halus. Kegiatan motorik halus merupakan kemampuan personal yang

    jarang berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Kegiatan menggunting,

    menulis, mencoret-coret lebih banyak dilakukan sendiri. Anak yang

    sekolah PAUD cenderung lebih sering berinteraksi dengan anak-anak

    lainnya sehingga kegiatan motorik halus lebih sering ditinggalkan. Di

    sisi lain anak yang tidak sekolah PAUD tentunya lebih sering

    didampingi orang tua anak tersebut. Orang tua cenderung melatih

    anaknya dalam menulis, menggambar dan aktivitas lainnya yang

    berkaitan dengan motorik halus. Di rumah anak cenderung dilarang

    jika berlarian di rumah (Merliza 2012).

    Dilihat dari motorik halus berarti anak mampu melakukan

    gerakan menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh

    tertentu, yang dipengaruhi oleh keinginan belajar dan berlatih. Anak-

    anak sudah cukup mampu melakukan gerakan-gerakan yang

    menggunakan jari tangan dengan baik seperti menggunting menulis,

    corat-coret dan lain-lain (Yuniarni 2009).

    5.1.6

    Motorik Kasar

    Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar anak PAUD

    dikategorikan advance, dan pada anak nonPAUD dikategorikan

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    56/62

    44

    advance. Meskipun keduanya sebagian besar dikategorikan advance

    tetapi persentase anak yang dikategorikan advance pada anak PAUD

    lebih banyak dibandingkan anak nonPAUD.

    Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

    anak yang sekolah PAUD lebih baik dalam perkembangan motorik

    kasar.Sama halnya dengan personal sosial, anak-anak akan sering

    bertemu dengan temannya di sekolah. Di sekolah tersebut mereka

    senang bermain, berkejar-kejaran, menendang-nendang bola dan

    kadang-kadang juga bertengkar memperebutkan barang-barang

    ternentu. Kegiatan tersebut tentunya memerlukan gerak motorik kasar

    sehingga memacu perkembangan motorik kasar anak (Gustiana

    2011).

    Dilihat dari Motorik kasar berarti anak mampu melakukan

    aktivitas yang menggunakan otot-otot besar, gerak dasar lokomotor,

    nonlokomotor, dan manipulatif. Anak anak sudah mampu melakukan

    motorik kasar dengan baik. Hal ini berarti anak PAUD sebagian besar

    sudah mampu melakukan gerakan-gerakan seperti berlari,

    menangkap, melampar, maupun menendang dengan baik (Yusuf

    2012).

    5.1.7

    Bahasa

    Hasil penelitian diperoleh bahwa perkembangan bahasa anak

    PAUD sebagian besar dikategorikan advance sedangkan pada anak

    non PAUD perkembangan bahasanya dikategorikan coution.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    57/62

    45

    Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak yang

    sekolah PAUD memiliki perkembangan bahasa lebih baik

    dibandingkan dengan anak yang tidak sekolah PAUD.

    Dilihat dari kemampuan bahasa berarti anak mampu

    bersosialisasi dengan lingkuangan. Bahasa merupakan sarana

    berkomunikasi dengan teman, keluarga, maupun orang lainnya. Anak

    PAUD sudah mampu memahami ucapan orang lain, mengucapkan

    kata-kata, memiliki perbendaharaan kata yang terus berkembang

    hingga akhirnya mampu menyusun kata menjadi kalimat (Salimah

    2011).

    Di sekolah intensitas anak bertemu dengan orang lain akan

    lebih sering dibandingkan di rumah saja. Selama bertemu dengan

    anak-anak lainnya mereka pasti melakukan komunikasi dengan

    temannya. Selain itu juga keberadaan seorang guru juga mendukung

    perkembangan bahasa anak-anak PAUD. Guru melatih

    memperkenalkan warna, benda tutur kata dan lain-lain sehingga

    jumlah kosa kata yang diterima anak akan lebih banyak dibandingkan

    anak yang tinggal di rumah saja (Adriyani 2006).

    5.1.8 Hubungan Pendidikan Usia Dini dengan Tugas Perkembangan

    Hasil uji statistik menggunakan uji chisquare diperoleh

    nilai pvaluesebesar 0,146 yang artinya bahwa tidak ada hubungan

    antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan. Hasil

    penelitian ini tidak ada jurnal pendukung yang mengatakan tidak ada

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    58/62

    46

    hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

    dikarenakan dalam penelitian ini anak yang mengikuti PAUD atau

    tidak mengikuti PAUD sama-sama memiliki tugas perkembangan

    yang rata-rata normal. Anak PAUD memperoleh pendidikan yang

    cukup baik di sekolah dan dari orang tua, sedangkan anak yang tidak

    mengikuti PAUD walaupun tidak mendapatkan pendidikan yang

    formal seperti di PAUD tetapi mendapatkan pendidikan yang sama di

    keluarga (Apriana2009 ).

    Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terdekat

    bagi anak, sehingga keluarga juga merupakan sumber bagi timbulnya

    sifat agresi anak. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara

    orang tua dengan anaknya selama mengadakan pengasuhan, dan

    setiap pola asuh memberi kontribusi terhadap perilaku agresif.

    Kontribusi yang diberikan dapat negatif maupun positif. Tempat

    penelitian di Desa Gawanan Timur RW 06 anak-anak yang tidak

    mengikuti PAUD sama perkembangannya dengan anak yang

    mengikuti PAUD karena mendapat pengasuhan dan pembelajaran dari

    keluarga karsehingga dalam penelitian ini tidak ada hubungan

    pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan seperti jurnal

    jurnalyangtelahada(Aisyah2010).

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    59/62

    47

    BAB VI

    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    Penelitian tentang hubungan pendidikan usia dini dengan tugas

    perkembangan pada anak di PAUD Chinta ananda Sukoharjo diperoleh

    kesimpulan sebagai berikut:

    6.1.1 Anak non PAUD memiliki perkembangan motorik halus lebih baik

    dibandingkan anak PAUD

    6.1.2 Anak PAUD memiliki perkembangan motorik kasar bahasa lebih

    baik dibandingkan anak non PAUD

    6.1.3

    Anak PAUD memiliki perkembangan personal sosial lebih baik

    dibandingkan anak non PAUD

    6.1.4

    Anak PAUD memiliki perkembangan bahasa lebik baik

    dibandingkan anak non PAUD

    6.1.5 Tidak ada hubungan antara pendidikan PAUD dengan tugas

    perkembangan anak.

    6.2 Saran

    6.2.1 Bagi Masyarakat

    Hasil penelitian ini diharapkan khususnya orang tua agar

    memberikan pengawasan dan dukungan tentang tugas perkembangan anak,

    supaya berkembang sesuai dengan umur anak dan tidak ada kesalahan.

    6.2.2

    Bagi institusi Pendidikan

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    60/62

    48

    Hasil penelitian ini diharapkan bagi institusi dapan menjadi bahas

    bacaan dan menambah pengetahuan serta menambah kualitas tentang tugas

    perkembangan pada anak.

    6.2.3

    Bagi peneliti lain

    Hasil penelitian ini bagi peneliti lain yang tertarik melakukan

    penelitian tentang topik yang sama, supaya melakukan pelatihan tentang

    Denver II terlebih dahulu supaya memahami benar tentang tugas

    perkembangan anak.

    6.2.4

    Bagi Profesi

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

    sumber referensi tentang tugas perkmbangan bagi kurikulum dan

    pengajaran di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan STIKES Kusuma

    Husada Surakarta.

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    61/62

    DAFTAR PUSTAKA

    Agung, A. A. Gede. 2010. Metodologi Penelitian, Suatu pengantar Pendidikan.

    Singaraja:FIP Undiksha

    Apriana, R. 2009.Hubungan Pendidikan Usia Dini dengan Perkembangan Kognitif

    Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik,

    Aisyah, S.T, 2010. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresivitas

    anak, Jurnal Medtek, vol. 2, no. 1.

    Arikunto. S, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta; Rineke Cipta.

    Aryani, D. R. 2009. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Anakdengan Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus Anak Usia 4-5

    Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang, Jurnal Penelitian, vol.

    2, no. 2, hal 11-20.

    Astuti, M 2013, Implementasi Program Fullday School Sebagai Usaha

    Mendorong Perkembangan Sosial Peserta Didik TK Unggulan AL-Yalu

    Kota Malang, Kebijakan dan Perkembangan Pendidikan,vol 1, no 2, hal

    133.

    Chamidah, N. A. 2009.Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan,

    Jurnal Pendidikan Khusus, vol. 5, no. 2.

    Dahlan, SM 2011,Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Evidence Based

    Medicine 1, Salemba Medika, Jakarta.

    Guatiana, DA 2011, Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan

    Motorik Kasar dan Kognitif Anak Usia Dini,Ediai Khusus, no 2, hal 192.

    Gustiana, AD 2011, Pengaruh permainan modifikasi terhadap kemampuan

    motorik kasar dan kognitif pada anak usia dini,Edisi Khusus, no 2, hal 191-

    192.

    Harini, Firdaus 2003,Mendidik Anak Usia Dini, Kreasi Wacana, Yogyakarta.

    Hartanti dan Sarno 2010, Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota

    Yogyakarta,Jurnal Penelitian, vol 5, hal 63-65.

    Hidayat, N 2009, Hubungan Tingkat Pemahaman Pendidikan Anak Usia Dini

    Dengan Tingkat Kesesuaian Penggunaan Metode Pendidikan Anak Pada

  • 7/24/2019 hubungan paud dengan tugas perkembangan anak pada usia prasekolah

    62/62

    Pendidik Wanita di Bantul Yogyakarta, Jurnal Pusat Studi Wanita, vol

    XIII, no 2, hal 53.

    Martini, J 2006, Perkembangan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-KanakPedoman bagi Orang tua dan Guru, Jakarta: PT Grasindo.

    Merliza, 2012, Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui permainan

    melukis dengan kuas taman kanak- kanak pasaman barat, Jurnal Pesona

    PAUD, vol 1, no 1, hal 1-3.

    Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

    Keperawatan. Salemba medika, Jakarta.

    Rahman, U 2009, Karakteristik perkembangan anak usia dini, Lentera

    Pendidikan, vol 12, no 1, hal 46-57.

    Salimah, 2011,Dampak Penerapan Bermain dengan Media Gambar Seri dalam

    Mengembangkan Ketrampilan Berbicara dan Peluasan Kosa Kata Anak

    Usia Dini, Edisi Khusus, no 1.

    Saputra, Yudha M. 2005. Perkembangan Gerak. Jakarta: Ditjen Manajemen

    Pendidikan Dasar dan Menengah

    Sudjana S. H. Djudju. 2000, Metode dan TeknikPembelajaran, Fallah Production

    :Bandung.

    Sugiono, 2013, Metode penelitiaNkuantitatif dan kualitatif, Alfabeta, Bandung.

    Yusuf, S 2009,Psikologi perkembangan anak dan remaja,PT Remaja Rosdakarya,

    Bandung.