kehamilan dengan hiv aids dr askan

Upload: dyah-ayu-putri-midiantari

Post on 23-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di sejumlah negara berkembang HIV-AIDS merupakan penyebab utama kematian

    perempuan usia reproduksi. Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu

    serta ibu dapat menularkan virus kepada bayinya. ebih dari !"# kasus anak terinfeksi HIV$

    ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak atau mother-to-child HIV transmission

    %&'('). Virus HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya selama

    kehamilan$ saat persalinan dan saat menyusui. Selain itu$ Indonesia adalah salah satu negara

    di dunia dengan estimasi peningkatan insidens rate infeksi HIV lebih dari *+# %,AIDS$

    *"*) dan merupakan negara dengan tingkat epidemi HIV terkonsentrasi$ karena terdapat

    beberapa daerah dengan prevalensi HIV lebih dari +# pada subpopulasi tertentu$ dan

    prevalensi HIV *$/# pada populasi umum +-/! tahun terjadi di 0rovinsi 0apua dan 0apua

    1arat.

    Data 2ementerian 2esehatan %*") menunjukkan dari *."3 ibu hamil yang

    menjalani tes HIV$ +3/ %*$+#) di antaranya positif terinfeksi HIV. Hasil 0emodelan

    &atematika 4pidemi HIV 2ementerian 2esehatan tahun *"* menunjukkan prevalensi HIV

    pada populasi usia +-/! tahun dan prevalensi HIV pada ibu hamil di Indonesia diperkirakan

    akan meningkat. 5umlah kasus HIV-AIDS diperkirakan akan meningkat dari +!.6*3 %*"*)

    menjadi 76+.6* %*"8)$ dengan jumlah infeksi baru HIV yang meningkat dari 7.67! %*"*)

    menjadi !".!+ %*"8). Sementara itu$ jumlah kematian terkait AIDS pada populasi +-/!

    tahun akan meningkat hampir dua kali lipat di tahun *"8.0erjalanan penyakit bayi yang tertular HIV dari ibunya lebih progresif

    dibandingkan dengan penderita de9asa karena paparan pertama terjadi pada saat respons

    imun masih dalam tahap perkembangan. Infeksi HIV juga akan mempengaruhi tumbuhkembang anak selanjutnya. Anak yang menderita HIV dilaporkan lebih sering mengalami

    penyakit infeksi bakteri ataupun virus. :leh karena itu infeksi HIV pada kehamilan menjadi

    sangat penting dengan dasar pertimbangan efek terhadap kehamilan$ lebih dari !"# kasus

    HIV anak ditularkan dari ibunya.

    1

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    2/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Human Immunodeficiency Virus %HIV) adalah retrovirus yang termasuk dalam

    famili lentivirus. Dua jenis HIV yang secara genetiknya berbeda tetapi sama dari

    antigennya berhubungan yaitu HIV- dan HIV-* diisolasi dari penderita AIDS. HIV-

    lebih banyak dijumpai pada penderita AIDS di Amerika Serikat$ 4ropa$ dan Afrika

    'engah$ manakala HIV-* lebih banyak dijumpai di Afrika 1arat %2umar et al.$ *""7).

    HIV- lebih mudah ditransmisi berbanding HIV-*. 0eriode antara infeksi pertama kali

    dengan timbul gejala penyakit dalah lebih lama dan penyakitnya lebih ringan pada infeksi

    HIV-* %;H:$ *""6).

    AIDS adalah singkatan dari Ac

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    3/23

    human ' cell-lymphotropic virus type III %H'V-III)$ lymphadenipathy-associated virus

    %AV) dan AIDS-associated virus.

    Secara morfologik$ virus ini berbentuk bulat$ terdiri dari bagian inti %core) yang

    berbentuk silindris dan selubung %envelope) yang berstruktur lipid bilayer yang

    membungkus bagian core$ dimana didalam core ini terdapat =A virus ini. 2arena

    informasi genetik virus ini berupa =A$ maka virus ini harus mentransfer informasi

    genetiknya yang berupa = A menjadi DA sebelum diterjemahkan menjadi protein-

    protein. Dan untuk tujuan ini HIV memerlukan en>im reverse transkriptase. 0ada

    selubung %envelope) terdapat glikoprotein permukaan$ terdiri dari dua protein yang

    mengkordinasi masuknya HIV kedalam sel. ?likoprotein yang lebih besar dinamakan gp

    *"$ adalah komponen yang menspesifikasi sel yang diinfeksi. gp *" ini terutama akan

    berikatan dengan reseptor (D/$ yaitu suatu reseptor yang terdapat pada permukaan sel '

    helper$ makrofag$ monosit$ sel-sel langerhans pada kulit$ sel-sel glial$ dan epitel usus

    %terutama sel-sel kripta dan sel-sel enterokromafin).

    2.3 Patogenesis

    HIV mempunyai target sel utama yaitu sel limfosit '/$ yang mempunyai reseptor

    (D/. Setelah masuk ke dalam tubuh$ HIV akan menempel pada sel yang mempunyai

    molekul (D/ pada permukaannya. &olekul (D/ ini mempunyai afinitas yang sangat

    besar terhadap HIV$ terutama terhadap molekul gp *" dari selubung virus. Diantara sel

    tubuh yang memiliki (D/$ sel limfosit ' memiliki molekul (D/ yang paling banyak.

    :leh karena itu$ infeksi HIV dimulai dengan penempelan virus pada limfosit '. Setelah

    penempelan$ terjadi diskontinuitas dari membran sel limfosit ' yang disebabkan oleh

    protein gp/ dari HIV$ sehingga seluruh komponen virus harus masuk ke dalam

    sitoplasma sel limfosit-'$ kecuali selubungnya. Setelah masuk ke dalam sel$ akandihasilkan en>im reverse transcriptase. Dengan adanya en>im reverse transcriptase$ =A

    virus akan diubah menjadi suatu DA. 2arena reverse transcriptase tidak mempunyai

    mekanisme proofreading %mekanisme baca ulang DA yang dibentuk) maka terjadi

    mutasi yang tinggi dalam proses penerjemahan =A menjadi DA ini. Dikombinasi

    dengan tingkat reproduktif virus yang tinggi$ mutasi ini menyebabkan HIV cepat

    3

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    4/23

    mengalami evolusi dan sering terjadi resistensi yang berkelanjutan terhadap pengobatan.

    1ersamaan dengan en>im reverse trancriptase$ akan dibentuk =Ase. Akibat aktivitas

    en>im ini$ maka =A yang asli dihancurkan. Sedangkan seuntai DA yang tadi telah

    terbentuk akan mengalami polimerisasi menjadi dua untai DA dengan bantuan en>im

    polymerase. DA yang terbentuk ini kemudian pindah dari sitoplasma ke dalam inti sel

    limfosit ' dan menyisip ke dalam DA sel penjamu dangan bantuan en>im integrase$ dan

    DA ini disebut sebagai provirus. 0rovirus yang terbentuk ini tinggal dalam keadaan

    laten atau dalam keadaan replikasi yang sangat lambat$ tergantung pada aktivitas dan

    diferensiasi sel penjamu %'-(D/) yang diinfeksinya$ sampai kelak terjadi suatu stimulasi

    yang dapat memicu DA ini untuk keluar dari DA inang dan menjadi aktif$ serta

    selanjutnya terjadi replikasi dalam kecepatan yang tinggi. 2eadaan laten ini dapat

    berlangsung selama sampai * tahun dari infeksi a9al HIV dan dalam keadaan ini

    pasien tidak mempunyai gejala %asimptomatik). 0ada stadium laten ini$ HIV dan respon

    imun anti HIV dalam tubuh pasien dalam keadaan steady state. Infeksi akut dengan cepat

    meningkatkan viral load dan menyebabkan viremia yang ringan sampai moderat.

    ;alaupun viral load cenderung menurun dengan cepat setelah infeksi akut pada orang

    de9asa$ viral load menurun lebih lambat pada anak-anak yang terinfeksi secara vertical

    %*-3 bulan setelah terinfeksi$ jumlah viral load dalam tubuh mereka menetap sekitar

    7+"."""@m) dan dapat tidak mencapai level steady state sampai mereka berumur /-+

    tahun. Hal ini disebabkan karena imaturitas sistem imun mereka. ;alaupun bayi-bayi

    mempunyai sejumlah antigen presenting cell dan sel-sel efektor lebih banyak daripada

    orang de9asa$ produksi sitokin$ proliferasi dan sitotoksisitas sel-sel tersebut pada mereka

    jauh lebih berkurang karena infeksi HIV ini. &ekanisme disfungsi dan penurunan jumlah

    sel limfosit '-(D/ ini diduga melalui proses pengaruh sitopatik langsung HIV %single cell

    killing)$ pembentukkan sinsitium$ respon imun spesifik$ limfosit ' sitolitik yang spesifik

    untuk HIV$ mekanisme autoimun dan anergi. Dengan menurunnya jumlah dan fungsi sel

    '-(D/ yang merupakan orchestratorB dari suatu sistem imun$ maka individu yang

    terinfeksi HIV akan lebih berisiko untuk terkena infeksi opportunistik$ infeksi sistemik

    berat$ penyakit sistem organ yang kemudian berakhir dengan kematian.

    4

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    5/23

    2. !ara Pen"laran

    0enularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual$ secara hori>ontal maupun

    vertikal %dari ibu ke anak).

    . &elalui hubungan seksual

    1aik secara vaginal$ oral ataupun anal dengan seorang pengidap. Ini adalah

    cara yang umum terjadi$ meliputi 6"-!"# dari total kasus sedunia. ebih

    mudah terjadi penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau

    peradangan jaringan seperti herpes genitalis$ sifilis$ gonore. =esiko pada seks

    anal lebih besar dibandingkan seks vaginal dan resiko juga lebih besar pada

    yang reseptive daripada yang insertie. Diketahui juga epitel silindris pada

    mukosa rektum$ mukosa uretra laki-laki dan kanalis servikalis ternyatamempunyai reseptor (D/ yang merupakan target utama HIV.

    *. 'ransmisi horisontal %kontak langsung dengan darah@produk darah@jarum

    suntik)C

    a. 'ranfusi darah@produk darah yang tercemar HIV$ resikonya sekitar "$+-#

    dan telah terdapat +-"# dari total kasus sedunia.

    b. 0emakaian jarum tidak steril@pemakaian bersama jarum suntik pada para

    pecandu narkotik suntik. =esikonya sangat tinggi sampai lebih dari !"#.

    Ditemukan sekitar 3-+# dari total kasus sedunia.

    c. 0enularan le9at kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.

    =esikonya sekitar kurang dari "$+# dan telah terdapat kurang dari "$#

    dari total kasus sedunia.! 2urang lebih "# penularan HIV terjadi melalui

    transmisi hori>ontal.

    3. Infeksi HIV secara vertikal terjadi pada satu dari tiga periode berikut C

    . Intra uterin C 'erjadi sebelum kelahiran atau pada masa a9al kehamilan

    sampai trisemester kedua$ yang mencakup kira-kira 3"-+"# dari penularan

    secara vertikal. 5anin dapat terinfeksi melalui transmisi virus le9at

    plasenta dan mele9ati selaput amnion$ khususnya bila selaput amnion

    mengalami peradangan atau infeksi.

    *. Intra partum C 'ransmisi vertikal paling sering terjadi selama persalinan$

    kurang lebih +"-8"#$ dan banyak faktor-faktor mempengaruhi resiko

    untuk terinfeksi pada periode ini. Secara umum$ semakin lama dan

    semakin banyak jumlah kontak neonatus dengan darah ibu dan sekresi

    5

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    6/23

    serviks dan vagina$ maka semakin besar resiko penularan. 1ayi prematur

    dan 11= mempunyai resiko terinfeksi lebih tinggi selama persalinan

    karena barier kulitnya yang lebih tipis dan pertahanan imunologis pada

    mereka lebih lemah.

    3. 0ost partum C 1ayi baru lahir terpajan oleh cairan ibu yang terinfeksi dan

    bayi dapat tertular melalui pemberian air susu ibu yang terinfeksi HIV

    kira-kira 7-**#. ebih dari !"# penularan HIV dari ibu ke anak terjadi

    selama dalam kandungan$ persalinan dan menyusui.

    2.# $anifestasi Klinis

    &anifestasi klinis infeksi HIV sangat luas spektrumnya$ karena itu ada beberapa

    macam klasifikasi. ang paling umum dipakai adalah klasifikasi yang dibuat oleh (enterfor Disease (ontrol %(D()$ ,SA$" sebagai berikutC

    . Stadium a9al infeksi HIV

    *. Stadium tanpa gejala3. Stadium A=( %AIDS related compleks)

    /. Stadium AIDS

    +. Stadium gangguan susunan saraf pusat. &asa Inkubasi

    &asa inkubasi adalah 9aktu terjadinya infeksi sampai munculnya gejala pertama

    pada pasien. 0ada infeksi HIV hal ini sulit diketahui. Dari penelitian pada sebagianbesar kasus dikatakan masa inkubasi rata-rata +-" tahun$ dan bervariasi sangat lebar$

    yaitu antara 8 bulan sampai lebih dari " tahun. rata-rata * bulan pada anak-anak

    dan 8" bulan pada orang de9asa 9alaupun belum ada gejala$ tetapi yang

    bersangkutan telah dapat menjadi sumber penularan.

    *. Stadium a9al infeksi

    ?ejala ini serupa dengan gejala infeksi virus umumnya yaitu berupa demam$ sakit

    kepala$ sakit tenggorokan$ mialgia$ pembesaran kelenjar dan rasa lemah. 0ada

    sebagian orang$ infeksi dapat berat disertai kesadaran menurun." Sindrom ini akan

    menghilang dalam beberapa minggu. Dalam 9aktu 3-8 bulan kemudian tes serologi

    baru akan positif$ karena telah terbentuk antibodi. &asa 3-8 bulan ini disebut 9indo9

    6

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    7/23

    periode$ dimana penderita dapat menularkan naamun secara laboratorium hasil tes

    HIV-nya negatif.3. Stadium tanpa gejala

    Ease akut akan diikuti fase kronik asimptomatik yang lamanya bisa bertahun-tahun

    %+-7 tahun). Virus yang ada didalam tubuh secara pelan-pelan terus menyerangsistem pertahanan tubuhnya. ;alaupun tidak ada gejala$ kita tetap dapat mengisolasi

    virus dari darah pasien dan ini berarti bah9a selama fase ini pasien juga infeksius.

    'idak diketahui secara pasti apa yang terjadi pada HIV pada fase ini. &ungkin terjadi

    replikasi lambat pada sel-sel tertentu dan laten pada sel-sel lainnya. 'etapi jelas

    bah9a aktivitas HIV terjadi dan ini dibuktikan dengan menurunnya fungsi sistem

    imun dari 9aktu ke 9aktu. &ungkin sampai jumlah virus tertentu tubuh masih dapat

    mengantisipasi sistem imun.

    /. Stadium AIDS related compleFStadium A=( %AIDS Related Complex) adalah bila terjadi * atau lebih gejala klinis

    yang berlangsung lebih dari 3 bulan$ antara lain C

    1erat badan turun lebih dari "#

    Demam lebih dari 36G(

    2eringat malam hari tanpa sebab yang jelas

    Diare kronis tanpa sebab yang jelas

    =asa lelah berkepanjangan

    Herpes >oster dan kandidiasis mulut

    0embesaran kelenjar limfe$ anemia$ leucopenia$ limfopenia$ trombositopenia

    Ditemukan antigen HIV atau antibody terhadap HIV.

    +. Stadium AIDSDalam stadium ini kekebalan tubuh penderita telah demikian rusaknya$ sehingga

    pada tahap ini penderita mudah diserang infeksi oportunistik antara lain C '1($

    kandidiasistoFoplasmosis$ pneumocystis$ disamping itu juga dapat terjadi sarkoma

    kaposi %kanker pembuluh darah kapiler) dan limfoma. ?ejala AIDS dikatakan

    lengkap bila gejala A=( ditambah dengan satu atau lebih penyakit oportunistik

    seperti pneumonia pneumocystis carinii$ sarcoma 2aposi$ infeksi sitomegalovirus.

    :rang de9asa dicurigai menderita AIDS bila dijumpai minimal * gejala mayor dan

    gejala minor. 3 ?ejala-gejala mayor tersebut adalahC

    0enurunan berat badan lebih dari "#

    Diare kronik lebih dari bulan

    Demam lebih dari bulan %terus-menerus@intermitten)

    7

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    8/23

    Sedangkan yang termasuk gejala-gejala minor yaituC

    1atuk lebih dari bulan

    Dermatitis

    Herpes >oster rekuren

    2andidiasis orofaring

    imfadenopatia umum

    Herpes simpleks diseminata yang kronikprogresif

    Anak-anak diduga menderita AIDS bila didapati minimal * gejala mayor dan minor

    dengan catatan tidak ada ri9ayat imunosupresi$ misalnya kanker atau malnutrisi berat.

    Adapun gejala mayor tersebut yaituC

    0enurunan berat badan atau pertumbuhan lambat dan abnormal.

    Diare kronik lebih dari bulan

    Demam lebih dari bulan

    Sedangkan yang termasuk gejala-gejala minor yaituC

    imfadenopatia umum

    2andidiasis orofaring

    Infeksi umum %otitis$ faringitis)

    1atuk persisten

    Dermatitis umum8. Stadium gangguan susunan saraf pusat

    Virus AIDS selain menyerang sel limfosit '/ yang merupakan sumber kekebalan

    tubuh$ ternyata juga menyerang organ-organ tubuh lain. :rgan yang paling sering

    adalah otak dan susunan saraf lainnya. Selain itu akibat infeksi oportunistik juga

    dapat menyebabkan gangguan susunan saraf pusat.

    2.% Pengar"& Ke&a'ilan Pa(a Per)alanan Pen*akit HI+

    2ehamilan tidak secara signifikan mempengaruhi resiko kematian$ progresivitasmenjadi AIDS atau progresivitas penurunan sel (D/ pada 9anita yang terinfeksi HIV. 3

    0ada kehamilan normal terjadi penurunan jumlah sel (D/ pada a9al kehamilan untuk

    mempertahankan janin. 0ada 9anita yang tidak menderita HIV$ presentase sel (D/ akan

    meningkat kembali mulai trisemester ketiga hingga * bulan setelah melahirkan.

    Sedangkan pada 9anita yang terinfeksi HIV penurunan tetap terjadi pada kehamilan dan

    8

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    9/23

    setelah melahirkan 9alaupun tidak bermakna secara statistik. emun penelitian dari

    European Collaborative Studydan Siss HIV !re"nancy Cohortdengan jumlah sample

    yang lebih besar$ menunjukkan presentase penurunan sel (D/ selama kehamilan sampai

    8 bulan setelah melahirkan tetap stabil.

    2ehamilan ternyata hanya sedikit meningkatkan kadar virus %viral load) HIV.

    2adar virus HIV meningkat terutama setelah * tahun persalinan$ 9alaupun

    secara statistik tidak bermakna.

    * 2ehamilan juga tidak mempercepat progresivitas penyakit menjadi AIDS.

    Italian Seroconversion Study ?roup membandingkan 9anita terinfeksi HIV

    dan pernah hamil ternyata tidak menunjukkan perbedaan resiko menjadi AIDS

    atau penurunan (D/ menjadi kurang dari *"".

    2., Trans'isi +ertikal HI+

    'anpa intervensi$ resiko penularan HIV dari ibu ke janinnya yang dilaporkan

    berkisar antara +#-/+#. 0enularan dapat terjadi pada intra uterin$ intrapartum dan post

    partum.

    ) 'ransmisi Intra ,terin

    ;alaupun masih belum jelas$ mekanismenya diduga melalui plasenta. 0emeriksaan

    patologi menemukan HIV dalam plasenta ibu yang terinfeksi HIV. Sel limfosit atau

    monosit ibu yang terinfeksi HIV atau virus HIV itu sendiri dapat mencapai janin

    secara langsung melalui lapisan sinsitiotrofoblas$ atau secara tidak langsung melalui

    trofoblas dan menginfeksi sel makrofag plasenta %sel Houfbauer) yang mempunyai

    reseptor (D/. 0lasenta diduga juga mempunyai efek anti HIV- dengan mekanisme

    yang masih belum diketahui. Salah satu hormon plasenta yaitu human chorionic

    gonadotropin %h(?) diduga melindungi janin dari HIV- melalui beberapa cara$

    seperti menghambat penetrasi virus ke jaringan plasenta$ mengkontrol replikasi virus

    di dalam sel plasenta$ dan menginduksi apoptosis sel-sel yang terinfeksi HIV-.

    &enurut!ediatric Virolo"y Committee of the AIDS Clinical #rials $roup %0A('?)$

    9

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    10/23

    transmisi dikatakan intra uterin@infeksi a9al$ jika tes virology positif dalam /6 jam

    setelah kelahiran dan tes berikutnya juga positif. &alnutrisi yang seringkali

    ditemukan pada 9anita dengan HIV-AIDS akan meningkatkan resiko transmisi

    karena akan menurunkan imunitas$ meningkatkan progresivitas penyakit ibu$

    meningkatkan resiko berat badan lahir rendah dan prematuritas dan menurunkan

    fungsi imunitas gastrointestinal dan integritas fetus. 0ada penelitian prospektif

    random terkontrol$ defisiensi vitamin A %kurang dari $"+ mmol@) yang dihubungkan

    dengan gangguan fungsi sel ' dan sel 1 ternyata berhubungan dengan peningkatan

    transmisi HIV.*) 'ransmisi Intrapartum

    'ransmisi intrapartum@infeksi lambat didiagnosis jika pemeriksaan virologis negatif

    dalam /6 jam pertama setelah kelahiran dan tes minggu berikutnya menjadi positif

    dan bayi tidak menyusui. Selama persalinan$ bayi dapat tertular darah atau cairan

    servikovaginal yang mengandung HIV melalui paparan trakheobronkial atau tertelan

    pada jalan lahir. HIV ditemukan pada cairan servikovaginal 9anita terinfeksi HIV-

    AIDS sekitar *# dan pada cairan aspirasi lambung bayi yang dilahirkan sekitar

    "#. 'erdapatnya HIV pada cairan servikovaginal berhubungan dengan duh tubuh

    vagina abnormal$ kadar sel (D/ yang rendah dan defisiensi vitamin A. Selain

    menurunkan imunitas$ defisiensi vitamin A akan menurunkan integritas plasenta dan

    permukaan mukosa jalan lahir$ sehingga akan memudahkan terjadi trauma pada jalan

    lahir dan transmisi HIV secara vertikal. 1esarnya paparan pada jalan lahir juga

    dikaitkan dengan ulkus serviks atau vagina$ korioamnionitis$ ketuban pecah sebelum

    9aktunya$ persalinan prematur$ penggunaan elektrode pada kepala janin$ penggunaan

    vakum atau forceps$ episiotomi dan rendahnya kadar (D/ ibu. 2etuban pecah lebih

    dari / jam sebelum persalinan akan meningkatkan resiko transmisi antepartum sampai

    dua kali lipat dibandingkan jika ketuban pecah kurang dari / jam sebelum persalinan.

    Diantara faktor-faktor tersebut$ kadar HIV ibu pada saat persalinan atau menjelang

    persalinan merupakan prediktor paling penting. 2arena itu$ resiko penularan lebih

    tinggi terjadi pada ibu hamil dengan infeksi HIV primer. amun$ belum ada angka

    pasti pada kadar HIV berapa penularan dapat terjadi.

    3) 'ransmisi 0ost 0artum

    10

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    11/23

    Air susu ibu diketahui mengandung HIV dalam cukup banyak. 2onsentrasi median

    sel yang terinfeksi HIV pada ibu yang menderita HIV adalah per "/ sel. 0artikel

    virus dapat ditemukan pada komponen sel dan non-sel air susu ibu. 0ada penelitian

    duati$ dkk HIV ditemukan pada +6# pemeriksaan kolostrum dan air susu ibu. 2adar

    HIV tertinggi dalam air susu ibu terjadi mulai minggu pertama sampai tiga bulan

    setelah persalinan. HIV dalam konsentrasi rendah masih dapat dideteksi pada air susu

    ibu sampai ! bulan setelah persalinan. =esiko penularan pada bayi yang disusui

    paling tinggi pada enam bulan pertama$ kemudian menurun secara bertahap pada

    bulan-bulan berikutnya. 2adar HIV pada air susu ibu dipengaruhi kadar serum ibu$

    sel (D/ ibu$ defisiensi vitamin A. Semba$ dkk mengemukakan bah9a kadar HIV di

    dalam air susu ibu lebih tinggi pada ibu yang anaknya terinfeksi HIV daripada yang

    tidak terinfeksi HIV.

    2.- Diagnosis HI+AIDS

    Seperti penyakit lain$ diagnosis infeksi HIV juga ditegakkan berdasarkan

    anamnesis$ pemeriksaan klinis dan hasil penemuan laboratorium.

    i. Anamnesa

    Anamnesa yang mendukung kemungkinan adanya infeksi HIV misalnya C

    . ahir dengan ibu resiko tinggi.

    *. ahir dari ibu dengan pasangan resiko tinggi.

    3. 0enerima tranfusi darah atau komponennya$ terutama bila berulang dan tanpa

    uji HIV.

    /. 0enggunaan obat parenteral atau intravena secara keliru %biasanya pecandu

    narkotika)

    +. Homoseksual atau biseksual.

    8. 2ebiasaan seksual yang keliru.?ejala klinis yang mendukung misalnya infeksi oportunistik$ penyakit menular

    seksual$ infeksi yang berulang atau berat$ terdapat gagal tumbuh$ adanya ensefalopati

    yang menetap atau progresif$ penyakit paru interstitiel$ keganasan sekunder$

    kardiomiopati dan lain-lainnya. ,ntuk diagnostik yang pasti dikerjakan pemeriksaan

    laboratorium mulai dari yang relatif sederhana hingga yang relatif sulit dan mahal$

    11

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    12/23

    yaitu mulai dari menentukan adanya antibodi anti-HIV misalnya dengan 4ISA

    %4n>yme inked Immunosorbant Assay) yang dilanjutkan dengan uji yang lebih pasti

    seperti ;estern blot assay dan lain-lainnya.

    ii. 0emeriksaan aboratorium

    ,mumnya pemeriksaan laboratorium untuk HIV@AIDS dibagi atas tiga kelompok$

    yaitu C

    I. 0embuktian adanya antibodi atau antigen HIV0embuktian adanya Antibodi atau Antigen HIV HIV terdiri dari selubung$

    kapsid dan inti. &asing-masing terdiri dari protein yang bersifat sebagai

    antigen dan menimbulkan pembentukkan antibodi dalam tubuh yang

    terinfeksi. 5enis antibodi yang telah diketahui banyak sekali$ tetapi yang

    penting untuk diagnostik adalah C antibodi gp/. gp*" dan p*/.

    'eknik pemeriksaan adalah sebagai berikut C

    . 'es untuk menguji antibodi HIV 'erdapat berbagai macam cara yaituC

    4ISA %4n>yme inked Immunosorbent Assay)$ ;estern 1lot$ =I0A

    %=adioImmuno0resipitation Assay) dan IEA %ImmunoEluorescence Assay).*. 'es untuk menguji antigen HIV$ dapat dengan cara C pembiakan virus$

    antigen p*/$ dan 0olymerase (hain =eaction %0(=). ang praktis dan

    umum dipakai adalah tes 4ISA$ karena tes memiliki sensitivitas yang

    tinggi. :leh karena itu untuk menghindari adanya hasil tes yang positif

    palsu$ tes 4ISA perlu dikonfirmasi dengan tes ;estern 1lot yang

    mempunyai spesifisitas yang tinggi. Setiap tes positif dengan 4ISA I

    akan diulangi dengan 4ISA II dari sampel yang sama$ dan bila tes kedua

    positif lalu dilakukan tes ;estern 1lot. Dengan konfirmasi tes ;estern

    1lot ini$ hasil tes dikatakan positif. S,DS %Single ,se Diagnostic System)

    adalah tes antibodi HIV yang cepat yang tersedi di ,nited State. 0ada

    beberapa penelitian$ S,DS dilaporkan mempunyai rata-rata false%)

    sekitar +"# sehingga hal ini mempersulit untuk diagnosa.II. 0emeriksaan status imunitas

    'es ang &enunjukkan Adanya Defisiensi Imun ,ntuk ini dapat dilakukan

    pemeriksaan Hb$ jumlah leukosit$ trombosit$ jumlah limfosit dan sediaan apus

    darah tepi atau sumsum tulang. 0ada pasien AIDS dapat ditemukan anemia$

    leukopenia@limfopenia$ trombositopenia$ dan displasia sumsum tulang normo

    12

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    13/23

    atau hiperseluler. Dapat dilakukan perhitungan jumlah sel limfosit '$ limfosit

    1$ sel limfosi (D/ dan (D6. Dikatakan terjadi gangguan sistem imun bila

    telah terjadi penurunan jumlah sel limfosit$ sel (D/ dan menurunnya ratio

    (D/@(D6. 'es kulit D'H %Delayed 'ype Hypersensitivity) untuk tuberkulin

    dan kandida yang hasilnya negatif atau anergi menunjukkan kegagalan

    imunitas seluler. &ungkin saja jumlah (D/ masih normal$ tetapi fungsinya

    sudah menurun. Dapat terjadi poliklonal hipergammaglobulinemia %IgA dan

    Ig?) yang menunjukkan adanya rangsangan non apesifik terhadap sel 1

    untuk membentuk imunitas seluler.III. 0emeriksaan terhadap infeksi oportunistik dan keganasan

    'es ,ntuk Infeksi :portunistik Atau 2anker. Setiap infeksi oportunistik atau

    kanker sekunder yang ada pada pasien AIDS diperiksa sesuai dengan metode

    diagnostik penyakitnya masing-masing. &isalnya pemeriksaan untuk

    kandidiasis$ 0(0$ '1( paru$ dan sebagainya. 2adang-kadang perlu

    pemeriksaan penunjang lain$ seperti laboratorium rutin$ serologis$ radiologis$

    ,S?$ (' scann$ bronkoskopi$ pembiakan$ histopatologi dan sebagainya.IV. Diagnosis Infeksi HIV 0ada ;anita

    Infeksi HIV pada 9anita seringkali terdeteksi pada masa kehamilan$ 9aktu

    dilakukan uji saring HIV antenatal. ,ji serologis HIV- antibodi spesifik Ig?

    merupakan tes dengan spesifikasi yang tinggi. Sera yang reaktif terhadap anti

    HIV pada uji saring$ sebaiknya diuji ulang dan hasilnya dikonfirmasikan

    dengan sistem uji lainnya. ,ntuk diagnostik$ contoh sera harus diambil ulang

    untuk mengkonfirmasi ada tidaknya infeksi. 0ada umumnya 9anita yang

    terinfeksi menampilkan kondisi sera yang reaktif 8-6 minggu setelah infeksi$

    meskipun pada beberapa kasus antibodi tersebut tidak timbul setelah 8-!

    bulan kemudian. 8 Hasil negatif tes antibodi berarti 9anita tersebut tidak

    terkena infeksi HIV lebih dari 8 bulan yang lalu$ tetapi dapat juga berarti uji

    negatif palsu %false negatif)$ bila 9anita itu diuji pada 9aktu periode jendela

    %9indo9 periode) antara infeksi dan serokonversi.

    V. Diagnosis Infeksi HIV 0ada Anak 0ada bayi pemeriksaan serologis standar

    seperti Ig? anti-HIV dan ;estern 1lot tidak dapat digunakan untuk

    menegakkan diagnosis sebelum usia 6 bulan. Hal ini disebabkan masih

    dapat ditemukannya Ig? anti-HIV ibu yang mele9ati plasenta di darah bayi$

    13

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    14/23

    bahkan sampai usia */ bulan. Sedangkan IgA dan Ig& anti-HIV tidak dapat

    mele9ati plasenta$ sehingga dapat digunakan untuk konfirmasi diagnosis bila

    ditemukan pada bayi. Akan tetapi$ sensitivitas kedua pemeriksaan ini masih

    rendah. 0ada bayi di ba9ah usia 6 bulan$ pemeriksaan yang dapat dilakukan

    antara lain kultur HIV$ teknik 0(= %0olymerase chain =eaction) untuk

    mendeteksi DA atau =A HIV dan deteksi antigen p*/. Infeksi HIV

    ditegakkan bila dua sample dari dua kali pemeriksaan yang berbeda dengan

    kultur$ DA HIV atau =A HIV menunjukkan hasil positif. Disebut tidak

    terinfeksi bila dua macam sampel tes yang berbeda menunjukkan hasil

    negatif. 0ada bayi usia 6 bulan keatas$ infeksi HIV ditegakkan jika

    pemeriksaan antibodi menetap atau bayi meninggal akibat penyakit terkait

    HIV. Disebut tidak terinfeksi bila dua kali pemeriksaan antibodi menunjukkan

    negatif. 0emeriksaan antibodi ini kemudian dilanjutkan dengan konfirmasi

    pemeriksaan ;estern 1lot.$3 1ila timbul kecurigaan anak terinfeksi HIV$

    penting untuk melakukan konseling pada ibunya dan meminta persetujuan

    sebelum melakukan tes darah ibu. 1ila ibu positif terinfeksi$ maka perlu juga

    melakukan tes pada suaminya. Selanjutnya konseling pasca tes juga

    diperlukan bila hasilnya pada anaknya terbukti positif agar orangtua

    mengetahui gambaran mengenai penyakit anaknya$ cara melakukan

    pera9atan di rumah$ menjaga kualitas hidup anak sebaik mungkin$ cara

    pencegahan penularan perinatal pada anak selanjutnya dan bekerja sama

    dengan pihak-pihak lain seperti psikolog$ lembaga sosial$ tokoh agama dan

    petugas-petugas kesehatan lainnya.

    2./ Penatalaksanaan Infeksi HI+

    . 0encegahan

    &enghindari Eaktor =esiko &enghindari faktor-faktor resiko tersebut antara lain

    dengan caraC

    AJAbstinence % jauhi seks)$ maksudnya menghindari hubungan seksual di luar

    pernikahan dengan siapapun

    14

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    15/23

    1J1e faithful %setia dengan pasangan)$ maksudnya hindari berganti-ganti

    pasangan dalam melakukan hubungan seksual

    (Jcondom$ pakailah kondom setiap melakukan hubungan seksual penetratif

    %terutama bagi lesbian yang menggunakan alat-alat bantu) yaitu melakukan

    hubungan kelamin$ baik secara anal$ vaginal maupun oral. 2arena kondom dapat

    mencegah pertukaran cairan tubuh yang mungkin mengandung HIV

    Hindari hubungan dengan tuna susila %9anita maupun pria) meskipun di daerah

    yang dikatakan bebas AIDS. 2ita tidak dapat mengetahui apakah seseorang

    mengidap AIDS dari penampilannya saja. :rang yang terinfeksi virus AIDS

    seringkali merasa sehat dan dari luar tampak sehat.

    0erhatikan cara sterilisasi bila kita menggunakan alat-alat seperti jarum$ jarum

    suntik$ alat tusuk untuk tato$ tindik.

    Hindari perilaku pemakaian jarum suntik secara bergantian atau bersamaan.

    2onseling dan tes HIV sukarela atau sering disebut Voluntary counseling and

    testing %V(') adalah kegiatan melakukan konseling dan tes HIV secara sukarela

    atas kemauan pasien sendiri. Di dalam V(' ada * kegiatan utama yaitu

    konseling dan tes HIV. 2onseling dalam rangka V(' terutama dilakukan

    sebelum dan sesudah tes HIV.. 2onseling setelah tes HIV dapat dibedakan

    menjadi dua yakni konseling untuk hasil tes positif dan konseling untuk hasil tes

    negatif. amn demikian sebenarnya masih banyak jenis konseling lain yangsebenarnya perlu diberikan kepada pasien berkaitan dengan hasil V(' yang

    positif$ seperti konseling pencegahan$ konseling kepatuhan berobat$ konseling

    keluarga$ konseling berkelanjutan$ konseling menghadapi kematian dan

    konseling untuk masalah psikiatris yang menyertai klien@keluarga dengan HIV-

    AIDS.

    *. 0emberian Antiretrovirus %A=')

    Antiretrovirus direkomendasikan untuk semua 9anita yang terinfeksi HIV-AIDS

    yang sedang hamil untuk mengurangi resiko transmisi perinatal. Hal ini berdasarkanbah9a resiko transmisi perinatal meningkat sesuai dengan kadar HIV ibu dan resiko

    transmisi dapat diturunkan hingga *"# dengan terapi antiretrovirus. $3 'ujuan

    utama pemberian antiretrovirus pada kehamilan adalah menekan perkembangan

    virus$ memperbaiki fungsi imunologis$ memperbaiki kualitas hidup$ mengurangi

    morbiditas dan mortalitas penyakit yang menyertai HIV.3 0ada kehamilan$

    15

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    16/23

    keuntungan pemberian antiretrovirus ini harus dibandingkan dengan potensi

    toksisitas$ teratogenesis dan efek samping jangka lama. Akan tetapi$ efek penelitian

    mengenai toksisitas$ teratogenesis$ dan efek samping jangka lama antiretrovirus pada

    9anita hamil masih sedikit. 4fek samping tersebut diduga akan meningkat pada

    pemberian kombinasi antiretrovirus$ seperti efek teratogenesis kombinasi

    antiretrovirus dan antagonis folat yang dilaporkan 5ungmann$ dkk. amun penelitian

    terakhir oleh 'oumala$ dkk menunjukkan bah9a dibandingkan dengan monoterapi$

    terapi kombinasi antiretrovirus tidak meningkatkan resiko prematuritas$ berat badan

    lahir rendah atau kematian janin intrauterine. 2ategori Eood and Drug

    Administration %EDA) tentang A=' dapat dilihat pada table *.

    A. &onoterapi Kidovudine:bat antiretrovirus yang pertama kali diteliti untuk mengurangi resiko transmisi

    perinatal adalah >idovudin %KDV). 0ada !ediatric Virolo"y Committee of the

    AIDS Clinical #rials $roup %0A('?) "78$ >idovudin yang diberikan peroral

    mulai minggu ke-/ kehamilan$ dilanjutkan >idovudin intravena pada saat

    intrapartum untuk ibu$ diikuti dengan >idovudin sirup yang diberikan pada bayi

    sejak usia 8-* jam sampai 8 minggu.

    'abel =egimen pemberian Kidovudine berdasarkan 0A('? "78

    1. evirapin

    Dapat diberikan dosis tunggal *"" mg bagi ibu pada saat melahirkan disertai

    pemberian nevirapin * mg@kg11 dosis tunggal bagi bayi pada usia * atau 3 hari.

    Selain karena harga obat generiknya yang cukup murah$ seringkali 9anita hamil

    terinfeksi HIV-AIDS baru datang pada saat melahirkan.

    1erdasarkan penelitian-penelitian 0erinatal HIV ?uidelines ;orking ?roup di

    Amerika Serikat mengajukan rekomendasi pemberian antiretrovirus.

    16

    Ante0art"' C Kidovudine oral dari kehamilan /-3/ minggu

    +F""mg@hari

    Intra0art"' Kidovudine intravena$ dosis a9al *mg@kg11@jam$

    dilanjutkan infus mg@kg11 sampai hari setelah melahirkan

    Post0art"' Kidovudine sirup$ * mg@kg11$ dimulai 6-* jam

    postpartum dan diteruskan sampai 8 minggu

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    17/23

    =ekomendasi ini tidak berbeda dengan yang direkomendasikan 1ritish HIV

    Association. =ekomendasi yang dianjurkan yaitu C

    ) Situasi kehamilan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS yang belum

    pernah menggunakan antiretrovirus sebelumnya.=ekomendasi C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS menjalani

    pemeriksaan klinis$ imunologis dan virologis standar. 0ertimbangan inisiasi

    dan pemilihan antiretrovirus sama dengan 9anita yang terinfeksi HIV-AIDS

    yang tidak hamil dengan pertimbangan efek terhadap kehamilan. =egimen

    >idovudin tiga bagian seperti tercantum dalam tabel +.$ direkomendasikan

    setelah trimester pertama tanpa memandang kadar HIV ibu. =egimen

    kombinasi direkomendasikan pada 9anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS

    yang status klinis$ imunologis$ dan virologisnya berat atau kadar HIV L """

    kopi@m. 5ika 9anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS datang pada trimester

    pertama kehamilan$ pemberian antiretrovirus dapat ditunda sampai usia

    kehamilan "-* minggu.*) Situasi 2ehamilan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV- AIDS yang sedang

    mendapatkan antiretrovirus.

    =ekomendasi C 5ika kehamilan diketahui setelah trimester pertama$ terapi

    antiretrovirus sebelumnya diteruskan$ sebaiknya dengan menyertakan

    >idovudin. 5ika kehamilan diketahui pada trimester pertama$ 9anita hamil

    yang terinfeksi HIV- AIDS diberikan konseling tentang keuntungan dan

    resiko antiretrovirus pada trimester pertama. 5ika 9anita hamil yang

    terinfeksi HIVMAIDS memilih menghentikan antiretrovirus selama trimester

    pertama$ semua obat harus dihentikan untuk kemudian diberikan secara

    simultan setelah trimester pertama untuk mencegah resistensi obat. 'anpa

    mempertimbangkan regimen sebelumnya$ >idovudin dianjurkan untuk

    diberikan selama intrapartum dan pada bayi.3) Situasi 2ehamilan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV- AIDS datang pada

    saat persalinan dan belum mendapat antiretrovirus.=ekomendasi C Ada beberapa regimen yang dianjurkan C N evirapin dosis

    tunggal pada saat persalinan dan dosis tunggal pada bayi pada usia /6 jamO N

    Kidovudin dan lamivudin oral pada persalinan$ diikuti >idovudin@lamivudin

    17

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    18/23

    pada bayi selama semingguO N Kidovudin intravena intrapartum$ diikuti

    >idovudin pada bayi selama 8 mingguO N Dua dosis nevirapin dikombinasi

    dengan >idovudin intravena selama persalinan diikuti >idovudin pada bayi

    selama 8 minggu. Segera setelah persalinan$ 9anita hamil yang terinfeksi

    HIV-AIDS menjalani pemeriksaan seperti (D/ dan kadar HIV untuk

    menentukan apakah antiretrovirus akan dilanjutkan.

    /) Situasi 2ehamilan C 5ika bayi dari ibu 9anita hamil yang terinfeksi HIV-

    AIDS datang setelah persalinan$ sedangkan ibu belum mendapatkan

    antiretrovirus selama kehamilan atau intrapartum.=ekomendasi C Kidovudin sirup diberikan pada bayi selama 8 minggu$

    dimulai secepatnya dalam 8-* jam setelah kelahiran. 1eberapa dokter dapat

    memilih kombinasi >idovudin dengan antiretrovirus lain$ terutama jika

    ibunya diketahui resisten terhadap >idovudin. amun$ efikasi regimen ini

    belum diketahui dan dosis untuk anak belum sepenuhnya diketahui. Segera

    setelah persalinan$ 9anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS menjalani

    pemeriksaan seperti (D/ dan kadar HIV untuk menentukan apakah

    antiretrovirus akan dilanjutkan. 1ayi menjalani pemeriksaan diagnostik a9al

    agar antiretrovirus dapat diberikan sesegera mungkin jika ternyata HIV

    positif.

    3. 0enatalaksanaan :bstetri

    ,ntuk mengurangi resiko transmisi HIV yang terutama terjadi pada saat intrapartum$

    beberapa peneliti mencoba membandingkan transmisi antara 9anita hamil yang

    terinfeksi HIV-AIDS yang menjalani seksio sesarea dengan partus pervaginam.

    0ersalinan dengan seksio sesarea dipikirkan dapat mengurangi paparan bayi dengan

    cairan servikovaginal yang mengandung HIV.

    !erinatal HIV $uidelines %or&in" $roup di Amerika Serikat mengajukan

    rekomendasi penatalaksanaan obstetrik untuk mengurangi transmisi HIV vertikal.

    =ekomendasi yang dianjurkan adalahC

    ) (ara 0ersalinan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS yang datang pada

    kehamilan di atas 38 minggu$ belum mendapat antiretrovirus$ dan sedang

    18

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    19/23

    menunggu hasil pemeriksaan kadar HIV dan (D/ yang diperkirakan ada sebelum

    persalinan.=ekomendasi C Ada beberapa regimen yang harus didiskusikan dengan jelas.

    ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS harus mendapat terapi antiretrovirus

    seperti regimen 0A('? "78. ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS dilakukan

    konseling tentang seksio sesarea untuk mengurangi resiko transmisi dan resiko

    komplikasi pascaoperasi$ anestesi$ dan resiko operasi lain padanya. 5ika

    diputuskan seksio sesarea$ seksio direncanakan pada minggu ke-36 kehamilan$.

    Selama seksio$ 9anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS mendapat >idovudin

    intravena yang dimulai 3 jam sebelumnya$ dan bayi mendapat >idovudin sirup

    selama 8 minggu. 2eputusan akan meneruskan antiretrovirus setelah melahirkan

    atau tidak tergantung pada hasil pemeriksaan kadar virus dan (D/.*) (ara 0ersalinan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS yang datang pada

    kehamilan a9al$ sedang mendapat kombinasi antiretrovirus$ dan kadar HIV tetap

    di atas """ kopi@m pada minggu ke 38 kehamilan.

    =ekomendasi C =egimen antiretrovirus yang digunakan tetap diteruskan. ;anita

    hamil yang terinfeksi HIV-AIDS harus mendapat konseling bah9a kadar HIV-

    nya mungkin tidak turun sampai kurang dari """ kopi@m sebelum persalinan$

    sehingga dianjurkan untuk melakukan seksio sesarea. Demikian juga dengan

    resiko komplikasi seksio yang meningkat$ seperti infeksi pascaoperasi$ anestesi$

    dan operasi. 5ika diputuskan seksio sesarea$ seksio direncanakan pada minggu ke-

    36 kehamilan. Selama seksio$ 9anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS mendapat

    >idovudin intravena yang dimulai minimal 3 jam sebelumnya. antiretrovirus lain

    tetap diteruskan sebelum dan sesudah persalinan. 1ayi mendapat >idovudin sirup

    selama 8 minggu.3) (ara 0ersalinan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS yang sedang mendapat

    kombinasi antiretrovirus$ dan kadar HIV tidak terdeteksi pada minggu ke 38

    kehamilan.=ekomendasi C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS diberikan konseling

    bah9a kemungkinan transmisi jika kadar HIV tidak terdeteksi mungkin kurang

    dari * #$ bahkan pada persalinan pervaginam. 0emilihan cara persalinan harus

    mempertimbangkan keuntungan dan resiko komplikasi seksio.

    19

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    20/23

    /) (ara 0ersalinan C ;anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS yang sudah

    direncanakan seksio sesarea elektif$ namun datang pada a9al persalinan atau

    setelah ketuban pecah.

    =ekomendasi C Kidovudin intravena segera diberikan. 5ika kemajuan persalinan

    cepat$ 9anita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS dita9arkan untuk menjalani

    persalinan pervaginam. 5ika dilatasi serviks minimal dan diduga persalinan akan

    berlangsung lama$ dapat dipilih antara >idovudine intravena dan melakukan

    seksio sesarea atau memberikan pitosin untuk mempercepat persalinan. 5ika

    diputuskan untuk menjalani persalinan pervaginam$ elektrode kepala$ monitor

    invasive dan alat bantu lain sebaiknya dihindari. 1ayi sebaiknya mendapat

    >idovudin sirup selama 8 minggu.

    /. 0emberian Air Susu Ibu %ASI)

    0emberian Air Susu Ibu 0enularan HIV melalui air susu ibu diketahui merupakan

    faktor penting transmisi pasca persalinan dan meningkatkan resiko transmisi dua kali

    lipat. &iotti$ dkk pada penelitian di &ala9i membuktikan air susu ibu meningkatkan

    insidens transmisi HIV "$7# per bulan pada usia " sampai + bulanO "$8# pada usia

    8- bulanO "$3# per bulan pada usia *-7 tahun. ;H:$ ,nicef dan ,AIDS

    mengeluarkan rekomendasi untuk menghindari air susu ibu yang terkena HIV jika

    alternatif susu lain tersedia dan aman. 0ada bayi yang terinfeksi HIV in utero$ air

    susu ibu eksklusif dianjurkan kecuali jika keadaan ibu yang tidak memungkinkan.

    2eadaan penyakit ibu juga perlu diperhatikan karena 9anita yang terinfeksi HIV-

    AIDS menyusui mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi daripada yang tidak

    menyusui.

    2.1 Prognosis

    0rognosis untuk HIV-AIDS pada beberapa tahun terakhir ini$ angka prognosis

    telah meningkat secara signifikan$ hal ini karena adanya obat-obatan yang baru$ dan

    penyuluhan dalam hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan. 'anpa obat

    pencegahan$ dua pertiga bayi yang tertular HIV dari ibunya tetap asimptomatik sampai

    20

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    21/23

    usia sekolah dan perjalanan penyakitnya perlahan-lahanO *"-3"# sisanya penyakit lebih

    progresif dan sudah bermanifestasi pada tahun pertama. 0ada 9anita yang menderita

    infeksi HIV yang dideteksi secara a9al dan mendapat pengobatan yang sesuai akan

    bertahan hidup seperti pada laki-laki. 0ada beberapa penelitian menunjukkan bah9a

    9anita dengan HIV menunjukkan masa hidup yang lebih sebentar dibandingkan laki-laki.

    Hal ini disebabkan karena pada 9anita lebih jarang terdeteksi secara dini. 0ada analisis

    yang mengikutsertakan /.+"" orang dengan infeksi HIV$ ternyata perbandingan angka

    kematian antara 9anita dan laki-laki adalah 3C. 0ara peneliti tidak dapat

    mengidentifikasikan alasan penyebab dari kematian tersebut. amun mereka menduga

    bah9a hal ini disebabkan karena akses yang lebih sulit dalam menggunakan pelayanan

    kesehatan dibandingkan dengan laki-laki$ adanya kekerasan rumah tangga$ tidak

    mempunyai tempat tinggal dan kurangnya dukungan sosial yang merupakan faktor yang

    paling penting. 0ada orang yang lebih tua dengan HIV$ hidupnya tidak selama

    dibandingkan orang yang lebih muda. Semakin cepat kita memulai pengobatan maka

    peluang untuk hidup akan lebih lama.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 KESI$PULAN

    21

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    22/23

    0enularan HIV dapat melalui hubungan seksual$ terjadi secara hori>ontal maupun

    vertikal %dari ibu ke anak). 'ransmisi horisontal dapat terjadi melalui darah %diantaranya

    transfusi darah atau produk darah yang tercemar HIV$ penggunaan alat yang tidak steril

    disarana pelayanan kesehatan$ penggunaan alat yang tidak steril dilayanan kesehatan

    tradisional ) dan melalui hubungan seks %misalnya pelecehan seksual pada anak$

    pelacuran anak ). 2urang lebih "# penularan HIV terjadi melalui transmisi hori>ontal.

    Dan yang cukup penting adalah penularan secara vertikal dari ibu ke anak. 0enularan

    vertikal dapat terjadi selama intra uterine$ intra partum maupun post partum.

    0enatalaksanaan klinis penyakit HIV pada kehamilan terus dikembangkan untuk

    menekan transmisi secara vertikal. 0emberian antiretrovirus bertujuan untuk mengurangi

    viral load agar menjadi sangat rendah atau diba9ah tingkat yang dapat terdeteksi untuk

    jangka 9aktu yang lama.

    =ekomendasi cara persalinan dikeluarkan oleh 0erinatal HIV ?uidelines ;orking

    ?roup di Amerika Serikat untuk mengurangi transmisi HIV dari ibu ke anak dan

    persalinan dengan seksio sesarea dipikirkan dapat mengurangi paparan bayi dengan

    cairan servikovaginal yang mengandung HIV. Selain itu ;H:$ ,nicef dan ,AIDS

    mengeluarkan rekomendasi untuk menghindari air susu ibu yang terkena HIV jika

    alternatif susu lain tersedia dan aman. (ara yang efektif untuk mengurangi resiko

    penularan HIV dari ibu ke anak tergantung pada saat kapan 9anita tersebut mengetahui

    status HIV-nya sehingga dapat ditentukan penatalaksanaannya secepat mungkin. :leh

    karena itu peranan konseling dan tes HIV bagi ibu hamil sangatlah penting sebagai salah

    satu cara untuk deteksi dini terhadap infeksi HIV.

    DATA4 PUSTAKA

    22

  • 7/24/2019 Kehamilan Dengan HIV AIDS Dr Askan

    23/23

    . 2ementerian 2esehatan =epublik Indonesia$ Direktorat 5enderal 0engendalian

    0enyakit dan 0enyehatan ingkungan. *"*. !edoman 'asional !ence"ahan

    !enularan HIV Dari Ibu &e Ana& (!!IA). 5akarta C 2ementerian 2esehatan =I.

    *. 2ementerian 2esehatan =epublik Indonesia$ Direktorat 5enderal 0engendalian

    0enyakit dan 0enyehatan ingkungan. *""7. !edoman 'asional #erapi

    Antiretroviral. 5akartaC Spiritia # 2ementerian 2esehatan =I.

    3. Direktorat 5enderal 0emberantasan 0enyakit &enular 0enyehatan ingkungan

    Departemen 2esehatan =I. *""3. !edoman 'asional !eraatan* Du&un"an dan

    !en"obatan +a"i ,DHA. 5akartaC Departemen 2esehatan =I 5akarta %/-8$ *-7$ 86-

    "/).

    /. (unningham$ E?.$ et al. %*"3). ,bstetri %illiams (%illiams ,bstetri). 5akarta C 4?(

    +. Suhaimi$ Donel$ dkk. *"*. !ence"ahan dan !enatala&ansanaan Infe&si HIVAIDS

    !ada .ehamilan/ =iauC 1agian :bstetri dan ?inekologi Eakultas 2edokteran,niversitas =iau.

    8. ?reen$ (hris. ;. *""+.HIV* .ehamilan dan .esehatan !erempuan/5akartaC Spiritia.

    23