koodinat pusat massa dua benda

Upload: yoga-dwi-cahyono

Post on 03-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    1/20

    KOODINAT

    PUSAT MASSA

    DUA BENDA

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    2/20

    Suatu Sistem berisi dua Objek bermassa m1 dan m2 pada

    jarak r1 dan r2dari titik asal O,seperti gambar 8.10..Merupakan gaya luar yang bekerja pada m1 dan m2, sedangkan

    adalah gaya dalam yang bekerja antara m1 dan m2,dan

    sebagai gaya dalam yang bekerja anatara m1 dan m2, sesuai

    dengan hukum III Newtn,

    sedangkan gaya luar ttal yang bekerja pada suatu sistem

    KOODINAT PUSAT MASSA DUA

    BENDA

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    3/20

    Mengikuti hukum II, !erakan dua benda dalam sistem lab

    dapat ditulis, sebagai "

    #rdinat pusat massaR dapat dinyatakan dengan persamaan.

    $an krdinat relati% r diberikan leh

    Sedangkan reserve transformasi diberikan dengan persamaan

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    4/20

    !ambar 8.10 &usat massa dan gerak relati% untuk sistem tetap

    pada dua partikel

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    5/20

    &enjumlahan persamaan 8.10' dan 8.108 akan diperleh

    $engan menggunakan persamaan 8.10(,8.10),dan 8.10*

    didapatkan persaamaan

    +tau

    sebagai perepatan pusat massa sistem M karena gaya luar

    F. Selanjutnya dengan mengalikan persamaan 8.10' dengan m2dan persamaan 8.108 m1 dan kemudian kita dapatkan

    persamaan.

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    6/20

    $ari persamaan 8.10( kita bisa tuliskan

    -ntuk kasus khusus,

    +tau

    !aya luar yang bekerja pada bjek tersebut prpsinal dengan

    massanya,sehinga persamaan 8.11 bisa kita tuliskan

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    7/20

    Oleh karena massa reduksi dide%inisikan sebagai

    $an r = r1 r2 , maka persamaan 8.11'

    Merupakan persamaan gerak benda bermassa yang diberi

    gaya internal sehingga menghasilkan perepatanSeperti pada 8.118

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    8/20

    -ntuk menentukan mmentum linearp , angular L dan

    ttal energi kinetikK dalam krdinat pusat massa /M maka

    ditinjau kembali keepatan pusat massa yakni "

    $an keepatan relati% /v sebagai

    Sedangkan invers transformasinya dinyatakan sebagai,

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    9/20

    $engan demikian ttal mmentum linear sistem yakni,

    $an ttal mmentum sudut sistem yakni

    Subtitusi untuk dan dari persamaan 8.122 dan 8.12

    didapatkan

    Sedangkan energi kinetiknya diberikan persamaan

    $engan mensubtitusi dan didapatkan

    +tau

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    10/20

    TUMBUKAN

    DALAM SISTEM

    KORDINAT PUSAT

    MASSA

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    11/20

    Misalkan sebuah partikel bermassa m1dix1bergerak dengan

    keepatan v1 , sementara sebuah partikel bermassa m2dix2seperti

    ditunjukkan gambar 8.11. &usat massaxc diberikan leh

    Sementara keepatan pusat massa diperleh dari di%erensial persamaan

    8.10 yaitu "

    $imana vc 3 dx 4 dt ,untuk situasi seperti yang ditunjukan gambar 8.11,

    dan , sehingga keepatan pusat massa vcterhadap S#5

    diberikan leh "

    $imana adalah massa tereduksi

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    12/20

    #ita misalkan tumbukan antara m1dan m2diamati leh pengamat yang

    berada dalam S#&M yang bergerak dengan keepatan vc. #eepatan

    massa m1 dan m2terhadap S#&M adalah v1i dan v2i /tanda aksen

    menunjukan bahwa besaran digambarkan dalam S#&M.

    !ambar 8.12 menunjukan gerak kedua partikel terhadap S#&M.

    Mmentum tiap partikel sebelum tumbukan dalam S#&M ialah

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    13/20

    6adi mmentum linear ttal dari sistem dalam S#&M sebelum

    tumbukan ialah

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    14/20

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    15/20

    $alam S#&M,keepatan akhir dan arah partikel setelah tumbukan

    ditunjukan 8.1/a. -ntuk menentukan keepatan akhir S#5, maka

    prsedur untuk berubah dari S#5 ke S#&M dapat dibalik. 7al ini dapatdilakukan dengan menambah ke keepatan akhir v1f /3 v1i vc dan v2f /

    3 vc , keepatan pusat massa vcseperti ditunjukan leh gambar 8.18

    jadi keepatan v1fdan v2fadalah

    $engan bantuan gambar 8.1 dapat ditentukan hubungan antara sudut Ldan L dalam S#5 dan cdalam S#&M. $engan menguraikan ke dalam

    kmpnenya, persamaan /8.18 dapat ditulis

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    16/20

    !ambar 8.18 7ubungan antara L, L c dalam S#&M setelah

    tumbukan

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    17/20

    $engan Saling membagi akan diperleh

    $imana

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    18/20

    Nilai dari vi dan v1f diberikan leh persamaan /8.12 dan

    /8.1. $ari persaamaan /8.12

    $imana adalah massa tereduksi dan v1i adalah keepatan

    relati% awal /3 v1i v2i = v1i 0 3 v1i. #eepatan relati% akhir,

    v1i /3 v1i , dari persamaan /8.1 sama dengan

    !abungan tiga persamaan tersebut / dan dengan

    memperhatikan bahwa keepatan akhir sama dengan keepatan

    awal dalam S#&M, diperleh

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    19/20

    -ntuk tumbukan tak lenting v1i v1fsehingga persamaan 8.1 menjadi

    -ntuk tumbukan lenting v1i = v1f sehingga persamaan 8.18 menjadi

    ditinjau dari beberapa kasus khusus dari persamaan 8.1* untuktumbukan lenting "

    #asus/a " jika m1 3 m2, seperti dalam kasus tumbukan antara neutrn san

    prtn, persamaaan 8.1* dapat kita tuliskan

    Sehingga

  • 7/21/2019 Koodinat Pusat Massa Dua Benda

    20/20

    #arena dalam S#&M c dapat memiliki nilai antara 0 dan , maka L

    dapat memiliki nilai maksimum 42.

    kasus /b" jika m1 9 m2,persamaan 8.1* dapat dituliskan sebagai

    Sehingga

    kasus /" m1 : m2 , partikel yang menumbuk lebih berat

    dibandingkan partikel sasaran. $alam kasus ini, L harus sangat keil,

    tidak peduli berapa nilai c . 7al ini bersesuaian dengan persamaan 8.8(

    yang menyatakan bahwa L tidak dapat lebih besar nilainya

    dibandingkan dengan nilai maksimum maks.