presentation refrat massa di hidung

7/21/2019 Presentation Refrat Massa Di Hidung

1/69

Massa di dalam Hidung

Oleh :Fitria Ramanda

Gusri Erivo

Preseptor :dr.DollyIrfandy!p."H"#$%


2/69

TINJAUAN PUSTAKA

kankerNon

kanker

Jenis massa di dalam hidung


3/69

Non kanker Polip hidung

Inverted papilloma

Angiofbroma Nasoaring


4/69

KANKE Karsinoma sinonasal


5/69

Non Kanker


6/69

Polip !idung


7/69

Polip Hidung"assa#JPolipPolip


8/69

epidemiologiPrevalensi"engenai"eningkat$%&'#an(ak


9/69

aktor predisposisi ter)adi polipAlergiSinusitisIritasiSumbatan


10/69

Patogenesis Patogenesis pasti belum diketahui

*enomena #ernaulli

Teori #ernstein


11/69

"aniestasi Klinis!idunginoreaPost nasal dripAnosmia


12/69

+ambaran !istopatologi"akroskopik massa bertangkai

permukaan li,in

berbentuk bulat atau lon)ong

ber-arna putih keabu%abuan. agak bening

/obular

dapat tunggal atau multiple

tidak sensitive 0bila ditekan1ditusuk tidak terasa sakit23 #ila

ter)adi iritasi kronis atau proses peradangan -arna polip

dapat berubah men)adi kemerah%merahan dan polip (angsudah menahun -arnan(a dapat men)adi kekuning%

kuningan karena ban(ak mengandung )aringan epitel3


13/69

"ikroskopik mukosa polip serupa dengan mukosa hidung

normal epitel bertingkat semu bersilia dengan

submukosa (ang sembab

terdiri dari limpofsl. sel plasma. eosinofl.neutrofl. dan makroag

"ukosa mengandung sel%sel goblet. pembuluhdarah. sara dan kelen)ar sangat sedikit3

tipe eosinoflik dan neutroflik


14/69

Pemeriksaan Penun)angNasoendoskopi

Pemeriksaan radiologioto poloskurang bemakna. 4T%S,an untuk melihatadan(a proses radang. kelainananatomi. polip atau sumbatan padakompleks osteomeatal dan )uga

persiapan untuk terpi bedah


15/69

Pembagian polip nasi menurut"a,ka( dan /undStadium 5


16/69

6iagnosis #anding Konka polipoid

Angiofbroma


17/69

Tatalaksana"edikamentosa polipektomi

*ESS


18/69

Prognosis Sering tumbuh kembali


19/69

Inverted Papilloma


20/69

Inverted Papillomatumorberasalumumn(a


21/69

EtiologiEtiologi*aktor7irus !umanPen(ebab


22/69

Prevalensi5.89%&9Pada:rangumumn(a)arang


23/69

Klasifkasi Anatomipapiloma


24/69

Klasifkasi se,ara !istologibentukinvertedpapiloma


25/69

+e)ala Klinisobstruksihidung unilateral

inore. hal ini ter)adi karena penumpukan sekresi dari kavum nasi dan sEpistaksis. biasan(a ter)adi unilateral dan tidak dipi,u oleh sesuatu3 EpisSakit kepala. hal ini ter)adi karena adan(a pen(umbatan drainase dari siSinusitis dan bengkak pada kedua hidung. hal ini karena adan(a massaAnosmia. hal ini sangat )arang ter)adi tetapi dapat ter)adi apabila menge+angguan pendengaran. hal ini disebabkan oleh adan(a massa (ang meEpiora. hal ini disebabkan oleh adan(a sumbatan pada duktus nasolakriKaku pada -a)ah. hal ini disebabkan oleh keterlibatan dari nervus inraor+angguan berbi,ara. !al ini ter)adi apabila massa telah melibatkan naso


26/69

+e)ala berupa proptosis )uga bisaditemui apabila lamina pap(ra,ea telah

rusak


27/69

Pemeriksaan Penun)ang #iopsi tumor

Pemeriksaan histopatologi. mirip seperti polip

tetapi lebih padat dan permukaan bergerombol.-arna bervariasi dari merah muda sampai agakpu,at. vaskular lebih ban(ak daripada polip. epitel(ang hiperplastik terlihat membalik 0inverted2 danterdapat pertumbuhan (ang endoftik ke stromadiba-ahn(a

4T%S,an untuk mengevaluasi ukuran tumor

"I. lebih akuran untuk melihat )aringan lunaksekitarn(a3


28/69

Penatalaksanaan;angPrinsip6enganendoskopi


29/69


30/69

Prognosis Pada umumn(a prognosis kurang baik


31/69

Angiofbroma


32/69

&ngio'(roma

)asofaring tumor )inak nasoaring (ang se,ara

histologik )inak. se,ara klinis bersiat

ganas. karena mempun(ai kemampuanmendestruksi tulang dan meluas ke

)aringan sekitarn(a


33/69

Etiologi #elum )elas

teori )aringan asal. (aitu pendapat

bah-a tempat perlekatan spesifkangiofbroma adalah di dindingposterolateral atap rongga hidung

*aktor ketidakseimbangan hormonal )uga

ban(ak dikemukakan

berasal dari sexsteroid-stimulated hamartomatous tissue(ang terletak di turbinate cartilage


34/69

!istopatolgiPermukaan"assaTumorPerluasan


35/69

Pembuluh darah dibatasi endoteliumtetapi pada dinding pembuluh darahn(a

sedikit mengandung elemen kontraktilotot (ang normalperdarahan


36/69

+e)ala KliniksumbatanTimbulTuliSealgiadeormitas


37/69

Pemeriksaan Penun)angoto4T s,anAngiograf


38/69

Pemeriksaan patologi anatomik tidakdapat dilakukan. karena biopsi

merupakan kontraindikasi. mengakibatkan perdarahan (ang masi


39/69

Klasifkasi menurut

Sessions Stage IA


40/69

Klasifkasi menurut *is,h Stage I < Tumor terbatas pada kavum nasi.

nasoaring tanpa destruksi tulang3

Stage II < Tumor menginvasi ossapter(gomaksila. sinus paranasal dengandestruksi tulang3

Stage III < Tumor menginvasi ossa inratemporal. orbita dan1atau daerah parasellar

sampai sinus kavernosus3 Stage I7 < Tumor menginvasi sinus kavernosus.

,hiasma optikum dan1atau ossa pituitar(3


41/69

TatalaksanaTindakanUntukpemberian


42/69

Prognosis Prognosis lebih baik )ika ,epat diketahui

dan segera di ekstirpasi lebih

menguntungkan )ika umur diatas $8tahun


43/69

Kanker


44/69

Karsinoma


45/69

deenisiPen(akit


46/69

etiologiPaparanPaparanPaparan


47/69

diagnosis


48/69

Klasifkasi histologi tumor ganas daerahhidung dan paranasal menurut >!:

Karsinoma sel akuamosa

"ikroskopik keratini?ing S@uamous 4ell

4ar,inoma Undierentiated 4ar,inoma

/imoma maligna

Adenokarsinoma Sinonasal

"elanoma "aligna


49/69

Karsinoma sel skuamosa

epitelial maligna (ang berasal dari

epitelium mukosa kavum nasi atau sinusparanasal

Paling sering ditemukan pada karsinomasinonasal 0sinus maksilaris2. sekitar B5%

C59 kavum nasi 0sekitar D5%D892 dan sinus

senoidalis dan rontalis 0sekitar D923


50/69

ge)ala rasa penuh atau hidung tersumbat.

Epistaksis

inoreaN(eri

parastesia

pembengkakan pada hidung. pipi atau palatum

luka (ang tidak kun)ung sembuh atau ulkus

adan(a massa pada kavum nasi pada kasus lan)ut dapat ter)adi proptosis. diplopia

atau lakrimasi


51/69

Pemeriksaan radiologis 4T S,an 1 "I perluasan lesi. invasi

tulang dan perluasan pada struktur%

struktur (ang bersebelahan sepertipada mata. pter(gopalatine atau ruanginratemporal


52/69

"ikroskopik Keratini?ing S@uamous 4ell

4ar,inoma identik dengan karsinoma sel skuamosa dari lokasi

mukosa pada daerah kepala dan leher3

6itemukan dierensiasi skuamosa. di dalam bentuk

keratin ekstraseluler atau keratin intraseluler0sitoplasma merah muda. sel%sel diskeratotik2dan1atau inter,ellular bridges3

Tumor tersusun di dalam sarang%sarang. massa atausebagai kelompok ke,il sel%sel atau sel%sel

individual3 Invasi ditemukan tidak beraturan3 Sering terlihat reaksi stromal desmoplastik33


53/69

"ikroskopik Non%Keratini?ing 04(lindri,al4ell. transitional2 4ar,inoma

karakteristikkan dengan pola ple'iorm atauribbon%like gro-th pattern3

menginvasi ke dalam )aringan diba-ahn(adengan batas (ang )elas3

Tumor ini dinilai dengan dierensiasi sedangataupun buruk3


54/69

/imoma "aligna

timbul di dalam kavum nasiberasal darisel natural killer 0NK2

limoma primer dapat berasal dari sel #

dan T3 /imoma pada nasal )arangditemukan di -estern ,ountries. uepitelskuamosa dapat ditemukan.men(erupai karsinoma sel skuamosaberdierensiasi baik


55/69

Stadium kanker sistem

tnmT Tumor primer

Indeks angka < T'. Tis. T5. tD. T$. TF. dan T&3

Indeks huru < TDa. TDb. TD,. T$a. T$b. TFb. dst3

N Nodus regional. metastase kelen)ar lime regional

Indeks angka < N5. ND. N$. dan NF3

Indeks huru < NDa. NDb. N$a. N$b. dst3

" "etastase )auh

Indeks angka sa)a < "5 dan "D


56/69

4ara penentuan stadium tumor ganas hidung

dan sinus paranasal menurutAmerican JointCommittee on Cancer (AJCC) $55B (aitu

presentation refrat massa di hidung

Documents