kti tinggi badan

Upload: arik-kristiawan

Post on 26-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    1/59

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Balita adalah anak yang berusia antara 1 sampai 5 tahun. Permasalahan gizi

    pada balita dan anak merupakan masalah ganda, yaitu masih ditemukannya masalah

    gizi kurang dan ditambah dengan ditemukannya masalah kelebihan zat gizi, seperti

    energi, lemak, dan garam (Sulistyoningsih H, 2011 1!",1!!#. Stunted adalah kondisi

    dimana tinggi badan Balita itu lebih pendek dari yang seharusnya bisa di$apai

    pada umur tertentu. %ondisi stunted pada Balita seringkali tidak disadari. Baru

    setelah men$apai usia dua tahun, orangtuanya menyadari bah&a Balitanya

    pendek. %ondisi stunting ini tidak bisa hanya dilihat dari penampilan 'isik Balita.

    Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat badannya dan

    diukur panang atau tinggi badannya. Balita pendek adalah masalah gizi kronis,

    yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam &aktu yang $ukup lama. Bahkan,

    seak anak masih dalam kandungan. Hal ini sering teradi lantaran ketidaktahuan

    orang tua atau belum adanya kesadaran untuk memberikan makanan sesuai

    dengan kebutuhan gizi anaknya (%emenkes )*, 201+ 1#. enomena masalah

    yang ada di -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo banyak diumpai balita dengan

    tinggi badan diba&ah standar (mengalami stunted#.

    Pada )en$ana Pembangunan /angka enengah asional ()P/# 2010

    201" telah memberikan arah pada Pembangunan Pangan dan 3izi dengan salah

    satu sasarannya adalah menurunkan pre4alensi Stunted (pendek# serendah

    rendahnya +2. /umlah Balita pendek di *ndonesia ternyata masih $ukup tinggi.

    1

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    2/59

    2

    Berdasarkan hasil )iset %esehatan -asar ()iskesdas# tahun 2010, ada +5,6 persen

    Balita yang mengalami stunting, baik Balita pendek maupun sangat pendek

    (%emenkes )*, 201+ 1#. Sedangkan untuk Propinsi /a&a imur, umlah balita

    pendek tahun 2012 sebesar +6,2 persen, Propinsi a&a timur merupakan peringkat

    ke16 dengan umlah balita pendek terbanyak (7ni$e' *ndonesia, 2012 +#.

    %emudian untuk %abupaten Boonegoro tahun 2012, diketahui umlah gizi kurang

    ".60! balita (5,86# dari umlah total balita yang ditimbang 89,812 balita.

    -engan umlah kasus gizi kurang terbanyak berada pada %e$amatan ambakreo

    sebanyak +"1 balita (9,55# dari umlah total balita yang ditimbang +.569 balita

    (-inkes Boonegoro, 201+#. Sedangkan di %e$amatan ambakreo pada tahun

    201+ diketahui umlah balita dengan berat badan kurang sebanyak 289 balita,

    dengan umlah terbanyak berada pada -esa Sukoreo yaitu "9 balita. %emudian

    dari data a&al yang diperoleh peneliti dari Bidan -esa Sukoreo, diketahui bah&a

    umlah balita di -esa Sukoreo tahun 201+ sebanyak 281 balita dengan angka

    keadian stunted yaitu 69 balita (25,"6# terbagi menadi 51 balita pendek dan 1!

    balita sangat pendek (-ata Penimbangan Bidan -esa Sukoreo tahun 201+#.

    Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (:2S-#, ditandai

    dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam

    men$apai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted

    merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan

    digunakan sebagai indikator angka panang untuk gizi kurang pada anak (7ni$e',

    201+ 2#. -alam 'ase pertumbuhannya, ada beberapa 'aktor yang mempengaruhi

    tinggi badan seorang anak yaitu 'aktor genetik, 'aktor hormon, 'aktor gizi dan

    'aktor lingkungan. aktor genetik merupakan elemen dasar yang menentukan

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    3/59

    +

    tinggi seorang anak. *a bisa men$apai tinggi badannya se$ara maksimal dengan

    gen penentu tinggi badan yang di&arisi dari kedua orang tuanya. aktor gizi uga

    harus diperhatikan, terutama seak dalam kandungan. Beberapa zat yang penting,

    seperti protein, lemak, 4itamin (4itamin ; dan -#, serta mineral (zat besi, kalsium,

    seng dan iodium#, sangat membantu dalam proses pertumbuhan anak. -alam

    'aktor hormone, beberapa enis hormon yang berperan penting dalam proses

    pertumbuhan tinggi dan berat anak antara lain hormon pertumbuhan, tiroid dan

    seks. Hormon pertumbuhan ber'ungsi merangsang pertumbuhan tulang.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    4/59

    "

    berulang dalam angka &aktu lama, maka perlu kerasama dari berbagai lintas

    sektor baik pemerintah maupun s&asta sehingga kita tidak kehilangan generasi

    penerus bangsa. ;pabila teradi stunted pada balita maka pihak keluarga

    diharapkan dapat bekerasama dengan tenaga kesehatan dalam penanganan

    masalah gizi balita. %eadian stunted sebaiknya dapat dilaporkan ke pihak 'asilitas

    kesehatan terdekat seperti bidan atau Puskesmas. 3ambaran keadian stunted pada balita di

    Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten

    Boonegoro ahun 201"?.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    5/59

    5

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahannya

    adalah >Bagaimanakah gambaran keadian stunted pada balita di Posyandu

    Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten

    Boonegoro ahun 201"@?

    1.3 Tujuan Penelitian

    7ntuk mengetahui 3ambaran keadian stunted pada balita di Posyandu

    Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten

    Boonegoro ahun 201".

    1. Man!aat Penelitian

    1. Bagi tenaga kesehatan

    Penelitian dapat memberikan masukan kepada tenaga kesehatan agar

    lebih memperhatikan masalah pertumbuhan balita yaitu yang berhubungan

    tinggi badan balita.

    2. Bagi peneliti

    Penelitian ini dapat menadi sarana bagi peneliti dalam mengaplikasikan

    ilmu pengetahuan yang dimiliki dan penelitian ini dapat menadi pengalaman

    a&al dalam melakukan penelitian.

    +. Bagi )esponden

    -apat meningkatkan pengetahuan orang tua balita dalam memenuhi

    kebutuhan gizi balitanya sehingga pertumbuhan dan perkembangan balita

    dapat ter$apai dengan maksimal sehingga men$egah dari masalah kegagalan

    pertumbuhan seperti halnya masalah tinggi badan kurang (pendek#.

    ". Bagi intitusi pendidikan

    Hasil penelitian ini dapat diadikan tambahan bahan kepustakaan dalam

    proses belaar ahasis&a khususnya ahasis&a kepera&atan serta dapat

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    6/59

    6

    diadikan bahan kaian untuk penelitian lanutan yang berkaitan dengan

    masalah pertumbuhan dan perkembangan balita.

    BAB 2

    T"N#UAN PU$TA%A

    -alam bab ini akan diuraikan beberapa konsep yang terdiri dari konsep

    stunted, konsep balita, konsep tumbuh kembang dan kerangka konseptual.

    2.1 %&nse' $tunte(

    2.1.1 Pengertian

    %erdil adalah akibat dari keadaan kurang gizi yang berlangsung lama

    (Suhardo, 2010 50#. Stunted adalah kondisi dimana tinggi badan Balita itu lebih

    pendek dari yang seharusnya bisa di$apai pada umur tertentu. %ondisi stunted

    pada Balita seringkali tidak disadari. Baru setelah men$apai usia dua tahun,

    orangtuanya menyadari bah&a Balitanya pendek. %ondisi stunting ini tidak bisa

    hanya dilihat dari penampilan 'isik Balita. Stunting dapat diketahui bila seorang

    Balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panang atau tinggi badannya.

    Hasilnya dibandingkan dengan standar ukuran pertumbuhan tubuh manusia, atau

    antropometri. Balita pendek adalah masalah gizi kronis, yang disebabkan

    kurangnya asupan gizi dalam &aktu yang $ukup lama. Bahkan, seak anak masih

    dalam kandungan. Hal ini sering teradi lantaran ketidaktahuan orang tua atau

    belum adanya kesadaran untuk memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan

    gizi anaknya (%emenkes )*, 201+ 1#.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    7/59

    8

    Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (:2S-#, ditandai

    dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam

    men$apai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted

    merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan

    digunakan sebagai indikator angka panang untuk gizi kurang pada anak (7ni$e',

    201+ 2#.

    2.1.2 Pemeriksaan )agal Tum*uh

    ;gar akurat, maka pemeriksaan 'isik yang menyeluruh harus dikerakan

    dengan empat tuuan utama, yaitu

    1. engidenti'ikasi adanya gambaran dismorfik yang mengarah kepada

    gangguan kelainan genetik

    2. endeteksi penyakit utama yang mendasari

    +. enilai tanda kemungkinan teradi suatu penelantaran anak, serta

    ". enilai tingkat keparahan dan kemungkinan malnutrisi

    Sering kali, gagal tumbuh melibatkan masalah psikososial hubungan

    antara orang tua dengan anak. Aleh karena itu, sangatlah penting memperhatikan

    kemampuan pengarsuh dalam memahami keinginan anak, respons anak dan

    kehangatan pengasuh, serta perlakuan terhadap anak. Selain itu, sangat penting

    uga menaga kebersihan diri, temparemen dan respons anak terhadap pengasuh.

    3ambaran hubungan tersebut merupakan suatu hal penting untuk menentukan

    inter4ensi berikutnya (ida dan aya, 2012 10+10"#.

    2.1.3 E+aluasi La*&rat&rium terha(a' )agal Tum*uh 'a(a Anak

    4aluasi laboratorium harus berdasarkan pada ri&ayat penyakit dan

    temuan yang diperoleh dari pemeriksaan 'isik. *tulah sebabnya, tidak ada

    pemeriksaan laboratorium yang rutin dikerakan. Sebab, mayoritas anak dengan

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    8/59

    !

    gagal tumbuh memiliki hasil laboratorium yang normal (ida dan aya, 2012

    10"#.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    9/59

    9

    2.1. Penatalaksanaan )agal Tum*uh 'a(a Anak

    7ntuk mengatasi gagal tumbuh yang dialami oleh bayi dan anak, ada

    beberapa hal yang mesti dilakukan dan diperhatikan

    1. %e$ukupan %alori

    Hal utama dalam penatalaksanaan gagal tumbuh adalah mengidenti'ikasi

    adanya penyakit utama yang mendasari sekaligus mengoreksi penyebab

    tersebut. ;gar hal ini beralan dengan baik, maka diperlukan pendekatan yang

    sistematis. Sebagian besar kasus gagal tumbuh dapat dikoreksi dengan

    inter4ensi nutrisi yang benar dan melakukan modi'ikasi pola makan. ;pabila

    tidak ada respons, maka perlu dilakukan e4aluasi lebih lanut.

    -ua prinsip utama dalam pela$akan etiologi dan penatalaksanaan kasus

    gagal tumbuh memerlukan diet kalori tinggi untuk kear tumbuh dan seluruh

    anak dengan gagal tumbuh memerlukan penga&asan ketat. Aleh karena itu,

    penga&asan setidaknya dilakukan setiap bulan hingga ter$apai kear tumbuh

    dengan ke$enderungan peningkatan berat badan dapat dipertahankan.

    Biasanya, anak yang mengalami gangguan gagal tumbuh memiliki

    kebutuhan kalori harian, yang didasarkan pada berat badan ideal, bukan berat

    badan aktual. Pada bayi, peningkatan asupan kalori bisa dipenuhi dengan

    asupan 'ormula konsentrasi tinggi atau dengan menambahkan sereal. ;nak

    dapat memperoleh asupan kalori yang lebih dengan menambahkan lemak

    yang memiliki $ita rasa enak, seperti keu, krim, mentega dan mentega

    ka$ang.

    Selain itu, program pemberian makanan tambahan oleh pemerintah yang

    dituukan bagi ibu hamil, bayi dan anak dapat memberikan tambahan kalori

    yang signi'ikan. idak hanya itu, penambahan multi4itamin uga membantu

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    10/59

    10

    ter$ukupinya kebutuhan minimal terhadap 4itamin dan mineral. Sementara itu,

    beberapa dokter menambahkan zink guna mengurangi biaya yang diperlukan

    untuk kear tumbuh.

    2. onitor

    ;da beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua dalam memonitor

    penatalaksanaan terhadap anak gagal tumbuh. -i antaranya ialah sebagai

    berikut

    1# Penatalaksanaan dan pemantauan anak dengan gagal tumbuh $ukup

    dengan ra&at alan.2# )a&at inap diperlukan apabila terdapat keadaan yang mengan$am

    i&a, pengelolaan dengan ra&at alan gagal, atau anak kondisi gagal

    tumbuhnya $ukup berat.

    +# Pada anak yang tidak respons terhadap pengelolaan a&al, mungkin

    itu diperlukan untuk meruuk kepada dokter yang lebih spesialis.

    Pengelolaan gagal tumbuh bisa dengan pendekatan multidisisplin, serta

    melibatkan dokter, pera&at, ahli gizi, pekera sosial dan psikolog.

    "# Pendekatan ini mungkin tidak diperlukan pada semua kasus gagal

    tumbuh, namun ika kondisi anak tidak membaik karena adanya kelainan

    yang belum elas diagnosisnya atau dalam keadaan sosial khusus, maka

    pendekatan multidisiplin merupakan $ara terbaik.

    5# ;nak dengan gagal tumbuh memiliki risiko luaran berupa

    pera&atan pendek, masalah perilaku dan keterlambatan perkembangan.

    6# Penelitian luaran ini masih terbatas, masingmasing berbeda,

    sehingga sulit menilai luaran angka panang gagal tumbuh. ;nak dengan

    gagal tumbuh memerlukan pengelolaan yang saksama untuk men$egah

    teradinya geala sisa di masa mendatang (ida dan aya, 2012 10"

    108#.

    2.1., -akt&r!akt&r /ang mem'engaruhi 'ertum*uhan *alita

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    11/59

    11

    -alam 'ase pertumbuhannya, ada beberapa 'aktor yang mempengaruhi

    tinggi badan seorang anak. Selengkapnya ialah sebagai berikut

    1. aktor 3enetik

    aktor genetik merupakan elemen dasar yang menentukan tinggi seorang

    anak. *a bisa men$apai tinggi badannya se$ara maksimal dengan gen penentu

    tinggi badan yang di&arisi dari kedua orang tuanya. ;pabila mereka kedua

    orang tuanya memiliki pera&akan yang tinggi, maka se$ara genetis, ia

    $enderung berpera&akan tinggi pula.eskipun demikian, sering kali kita menumpai seorang anak yang lebih

    tinggi daripada orang tuanya. Hal ini bisa saa teradi karena ada konsep

    >potensi tinggi genetik? (seorang anak dilahirkan berpotensi atau dapat

    men$apai tinggi de&asa tertentu yang berada dalam rentang &aktu tertentu#.

    aktor genetik menadi penentu bentuk suatu indi4idu yang dapat

    diartikan sebagai 'a$tor ba&aan dari ayah dan ibunya. a$tor geneti$

    merupakan modal dasar menentukan hasil akhir proses tumbuh kembang.

    Cang termasuk 'aktor geneti$ antara lain berbagai 'aktor ba&aan yang normal

    dan patologik. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi

    dengan lingkungan se$ara posit sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

    ;da suatu penelitian yang menemukan bah&a 'aktor keturunan mempengaruhi

    setengah dari 4ariasi *D serta beragam karakter personal lainnya seperti

    sosialisasi dan keinginan untuk berbeda dengan yang lain.

    2. aktor 3izi

    Selain 'aktor genetik, 'aktor gizi uga harus diperhatikan, terutama seak

    dalam kandungan. Beberapa zat yang penting, seperti protein, lemak, 4itamin

    (4itamin ; dan -#, serta mineral (zat besi, kalsium, seng dan iodium#, sangat

    membantu dalam proses pertumbuhan anak.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    12/59

    12

    3izi merupakan >batu bata? yang menopang penambahan tinggi badan

    anak. inggi badan yang ideal tidak terpisahkan dari gizi yang sesuai.

    Peningkatan yang utama pada tinggi badan sangat tergantung pada

    pertumbuhan dan perkembangan tulang panang, serta endapan bone gelatin

    matriks dan substansi mineral yang dihasilkan.

    Saat pertumbuhan tulang dan tulang lunak menurun, terlebih bila

    kemampuan proli'erasi sel tulang lunak dan perpaduan bone gelatin matriks

    menurun, maka pertumbuhan tulang panang terbatasi, yang akhirnya

    mengakibatkan pertumbuhan badan terhenti.

    +. aktor Hormon

    Beberapa enis hormon yang berperan penting dalam proses

    pertumbuhan tinggi dan berat anak antara lain hormone pertumbuhan, tiroid

    dan seks. Hormon pertumbuhan ber'ungsi merangsang pertumbuhan tulang.

    -alam hal ini, hormon tiroid sangat dibutuhkan oleh seorang anak untuk

    membantu melan$arkan proses metabolisme dalam tubuhnya. Sedangkan,

    hormon seks terdiri atas hormon estrogen, progesteron dan androgen. Hormon

    ini bertugas dalam proses pematangan seksual.

    a. Growth Hormon dan Insulin-like Growth factors

    'ek 3H terutama diperantarai oleh *3 (insulinlike 3ro&th a$tor#, tapi

    3H uga memiliki e'ek langsung. 3H mengakibatkan resisten insulin dan

    merupakan hormone diabetagonik yang meninggikan kadar gula darah dan

    uga bersi'at lipolisis. Pengukuran konsentrasi *3 membantu diagnosis

    de'isiensi 3H dalam pertumbuhan, hal ini disebabkan karena sulitnya

    menentukan status 'isiologi 3H. -e'isiensi 3h mengakibatkan konsentrasi

    *31 rendah, sementara 3H berlebih mengakibatkan peningkatan *31.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    13/59

    1+

    selama masa de'isiensi nutrisi, *31 akan menunukkan keadaan

    pertumbuhan buruk atau gizi buruk.

    b. Hormon Tiroid

    %elenar tiroid mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai aringan.

    %etiadaan kelenar tiroid menyebabkan keterlambatan perkembangan

    mental dan 'isik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta mun$ul

    retardasi mental dan ke$ebolan. Sebaliknya sekresi tiroid yang berlebihan

    akan mengakibatkan badan menadi kurus, gelisah, tremor, dan kelebihan

    pembentukan panas. Hormon tiroid sangat penting untuk pertumbuhan dan

    pematangan tulang yang normal.

    Bayi yang baru lahir tidak dapat diketahui ika mengalami hipotiroid ika

    dilihat dari postur tubuh yang sama dengan normal. ;kan tetapi semakin

    lama, mereka akan menglami pertumbuhan yang buruk karena

    pertumbuhan tulang yang melambat ika tidak diterapi (kemungkinan

    retardasi mental#. Hipotiroidisme dapat menyebabkan penurunan

    ke$epatan pertumbuhan se$ara nyata, pertumbuhan tulang akan sangat

    terlambat.

    $. steroid seks

    steroid adrenal dan gonadal berlebihan akan menyebabkan peningkatan

    taam ke$epatan pertumbuhan seperti perkembangan tandatanda seks

    sekunder. Bila hal tersebut tidak berkurang, peningkatan steroid adrenal

    dan gonadal menyebabkan peningkatan usia skeletal, 'usi epi'isis

    premature, dan postur pendek pada usia de&asa.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    14/59

    1"

    d. Glukokortikoid

    3lukokortikoid bertentangan dengan somatotropin, tiroksin, %arena

    memiliki e'ek antianabolik. /ika umlahnya berlebih maka meyebabkan

    terhentinya pertumbuhan dan dapat mengakibatkan teradinya osteoporosis

    serta sindrom Eushing yang ditandai dengan penyusutan protein akibat

    katabolisme protein yang berlebih.

    ". aktor

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    15/59

    15

    saaat anin dan pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan balita dan

    perkembangan kepribadian.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    16/59

    16

    1# Eua$a, musim, keadaan geogra'is daerah.

    usim kemarau maupun huan dapat berdampak buruk seperti

    masalah ketersediaan makanan, banyak timbul penyakit, dan

    sebagainya. Selain itu, masalah gondok banyak ditemukan di daerah

    pegunungan karena air tanahnya auh dari laut (kurang yodium#.

    2# Sanitasi

    Sanitasi memegang peranan penting dalamm tumbuh kembang karena

    dengan sanitasi buruk dapat memi$u timbulnya penyakit.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    17/59

    18

    $.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    18/59

    1!

    2.1.0 Eti&l&gi )agal Tum*uh 'a(a Anak

    Sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat seperti sekarang, gagal

    tumbuh sering kali diklasi'ikasikan sebagai kelainan organik dan nonorganik.

    amun, biasanya pembagian ini tidak tepat, karena kebanyakan etiologinya

    adalah $ampuran keduanya.

    %lasi'ikasi lain yang bisa digunakan adalah berdasarkan pendekatan

    pato'isiologi, yaitu asupan kalori yang tidak adekuat, absorpsi makanan yang

    tidak meningkat atau gangguan penggunaan. %lasi'ikasi ini lebih logis, karena

    berbagai keadaan tersebut bisa saling mempengaruhi hingga menyebabkan gagal

    tumbuh.

    eskipun sangat arang, stress dan 'aktor psikosial lainnya uga sering

    dinyatakan sebagai penyebab gagal tumbuh pada anak. Sebagai $ontoh, seorang

    ibu yang depresi dapat menyebabkan ia tidak memberikan asupan makanan yang

    $ukup bagi anaknya. ;kibatnya, pertumbuhan anak terlambat.

    Eontoh lainnya adalah orang tua yang terlalu $emas tentang makanan

    anaknya, sehingga ia terlalu membatasi yang boleh dimakan dan tidak boleh

    dimakan. %e$emasan yang berlebihan ini bisa menyebabkan timbulnya masalah

    perilku pemberian makanan hingga mengakibatkan anak menderita gagal tumbuh.

    Gariasi pertumbuhan pada anak normal dapat meran$ukan diagnosis gagal

    tumbuh. enurut beberapa hasil penelitian, sekitar 25 anak bisa mengalami

    penurunan berat badan lebih dari 25 persentil, atau peningkatan tinggi badan yang

    mengalami perlambatan dalam 2 tahun pertama kehidupannya.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    19/59

    19

    ;nak dengan kondisi tersebut dapat atuh ke kondisi potensial genetik atau

    menunukkan pertumbuhan konstitusional yang terlambat (pertumbuhan yang

    lambat dengan umur tulang kurang dari umur kronologis#. Setelah mengalami

    penurunan, anak itu akan kembali ke lau pertumbuhan normal dan tidak

    mengalami gagal tumbuh.

    Populasi tertentu dengan 4ariasi pertumbuhannya uga harus diperhatikan

    dalam melakukan diagnosis gagal tumbuh. Bayi dengan ri&ayat retardasi

    pertumbuhan intra uteri atau premature terlihat seperti mengalami gagal tumbuh.

    ;kan tetapi, selama pertumbuhan anak mengikuti kur4a pertumbuhan dengan lau

    pertumbuhan normal, maka anak itu bukanlah menderita gagal tumbuh.

    Pada populasi tertentu, harus digunakan kur4a tertentu pula, seperti bayi

    premature, bayi dengan air susu ibu (;S*# eksklusi', etnik tertentu (misalnya

    ;sia#, dan anak dengan sindrom genetik (misalnya down syndrome#. Penggunaan

    kur4a tertentu terserbut bisa membantu para dokter menilai pertumbuhan anak

    se$ara tepat (ida dan aya, 2012 101102#.

    2.1. Penilaian $tunte(

    7ntuk menentukan stunted pada anak dilakukan dengan $ara pengukuran.

    Pengukuran tinggi badan menurut umur dilakukan pada anak usia diatas 2 tahun.

    ;ntropometri merupakan ukuran dari tubuh, sedangkan antropometri giziadalah

    enis pengukuran dari beberapa bentuk tubuh dan komposisi tubuh menurut umur

    dan tingkatan gizi, yang digunakan untuk mengetahui ketidakseimbangan protein

    dan energi. ;ntropometri dilakukan untuk pengukuran pertumbuhan tinggi badan

    dan berat badan.

    http://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/pengertian-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/pengertian-gizi-buruk.html
  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    20/59

    20

    Standar digunakan untuk standarisasi pengukuran berdasarkan

    rekomendasi EHS dan =HA. Standarisasi pengukuran ini membandingkan

    pengukuran anak dengan median, dan standar de4iasi atau s$ore untuk usia dan

    enis kelamin yang sama pada anak anak. s$ore adalah unit standar de4iasi

    untuk mengetahui perbedaan antara nilai indi4idu dan nilai tengah (median#

    populasi re'erent untuk usiaFtinggi yang sama, dibagi dengan standar de4iasi dari

    nilai populasi ruukan. Beberapa keuntungan penggunaan s$ore antara lain

    untuk mengiidenti'ikasi nilai yang tepat dalam distribusi perbedaan indeks dan

    perbedaan usia, uga memberikan man'aat untuk menarik kesimpulan se$ara

    statistik dari pengukuran antropometri.

    *ndikator antropometrik seperti tinggi badan menurut umur (stunted#

    adalah penting dalam menge4aluasi kesehatan danstatus gizi anakanak pada

    &ilayah dengan banyak masalah gizi buruk. -alam menentukan klasi'ikasi gizi

    kurang dengan stunted sesuai dengan ?Cut off point?, dengan penilaian s$ore,

    dan pengukuran pada anak balita berdasarkan tinggi badan menurut 7mur (BF7#

    Standar baku =HAEHS berikut

    abel 2.1 penilaian s$ore, dan pengukuran pada anak balita berdasarkan tinggi

    badan menurut 7mur (BF7#

    *ndikator Pertumbuhan Cut Off point

    Stunted

    Seerely stunted

    : 2 S-

    : + S-

    (7ni$e', 201+ "#.

    http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/status-gizi-dan-cara-menentukannya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/status-gizi-dan-cara-menentukannya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/pelayanan-balita-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/status-gizi-dan-cara-menentukannya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/pelayanan-balita-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.html
  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    21/59

    21

    abel 2.2 Panang badan menurut umur 060 bulan, seks tidak dipisahkan

    7mur (bulan# Panang ($m#Standar 90 standar !0 standar 80 standar 60 standar

    0 50," "5," "0,+ +5,+ 21,2

    1 5",! "!,8 "+,+ +!,+ +2,5

    2 5!,0 51,8 "6,2 "0,5 +",5

    + 60,0 5",0 "!,0 "2,0 +6,0

    " 62,+ 56,+ "9,5 "+,+ +8,+

    5 6"," 5!,1 51,1 "",! +!,5

    6 65,! 59,2 52,6 "6,1 +9,5

    8 68,6 60,8 5",1 "8,2 "0,5

    ! 69,2 62,0 55,+ "!,+ "1,5

    9 80,8 6+,6 56,5 "9,5 "2,"

    10 82,2 6",9 58,8 50," "+,2

    11 8+,5 66,0 5!,! 51,+ "",1

    12 8",8 68,2 59,! 52,+ "",!

    1+ 86,0 6!,+ 60,8 5+,1 "5,"

    1" 88,1 69,+ 61,6 5",0 "6,2

    15 8!,1 80,+ 62," 5",6 "6,!

    16 89,+ 81,+ 6+,+ 55," "8,5

    18 !0,5 82,+ 6",2 56,+ "!,2

    1! !1," 8+,2 65,1 58,0 "!,!

    19 !2,8 8",2 65,! 58,8 "9,"

    20 !+,5 85,1 65,9 5!," 50,0

    21 !"," 86,0 68," 59,0 50,8

    22 !5," 86,9 6!,+ 59,8 51,+

    2+ !6,+ 88,8 6!,9 60,2 51,!2" !8,1 8!," 69,6 60,9 52,2

    25 !!,0 89,1 80,+ 61,2 52,8

    26 !!,! !0,0 81,0 62,0 5+,+

    28 !9,8 !0,8 81,5 62,8 5+,!

    2! 90," !1,+ 82,2 6+,2 5",2

    29 91,+ !2,0 82,! 6+,8 5",8

    21 91,! !2,6 8+," 6",2 55,1

    +1 92,6 !+,2 8",0 6",8 55,5

    +2 9+,! !+,8 8",6 65,2 56,0

    ++ 9",0 !"," 85,1 65,8 56,+

    +" 9",8 !5,0 85,8 66,2 56,8

    +5 95,+ !5,8 86,+ 66,8 58,2+6 96,0 !6," 86,! 68,2 58,6

    +8 96,6 !8,0 88,+ 68,6 5!,0

    +! 98,+ !8,5 8!,0 6!,1 5!,+

    +9 98,9 !!,0 8!," 6!,6 5!,8

    "0 9!," !!,5 8!,9 69,0 59,2

    "1 99,1 !9,1 89,+ 69," 59,5

    "2 99,8 !9,8 8+,8 69,! 59,!

    "+ 100,+ 90,+ !0,2 80,+ 60,5

    "" 101,0 90,9 !0,8 80,8 60,2

    "5 101,6 91,5 !1,+ 81,1 60,9

    "6 101,2 92,0 !1,8 81,5 61,2

    "8 102,8 92,6 !1,8 81,5 61,2

    "! 10+,+ 9!,0 !2,6 82,+ 62,0

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    22/59

    22

    7mur (bulan#Panang ($m#

    Standar 90 standar !0 standar 80 standar 60 standar

    "9 10+,! 9+,6 !+,2 82,8 62,+50 10",5 9",0 !+,6 8+,1 62,8

    51 105,2 9",5 !",0 8+," 6+,1

    52 105,8 95,1 !"," 8+,! 6+,5

    5+ 106,2 95,6 !",9 8",+ 6+,!

    5" 106,! 96,1 !5," 8",8 6",1

    55 108,+ 96,5 !5,8 85,0 6","

    56 108,9 96,! !6,0 85,+ 6",8

    58 10!,2 98,2 !6,+ 85,8 6",9

    5! 10!,5 98,5 !6,8 85,9 65,1

    59 10!,8 98,8 !6,9 86,1 65,2

    60 109,0 9!,0 !8,1 86,2 65,+

    Suhardo, 2010 5+#.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    23/59

    2+

    3ambar 2.1 PanangFinggi badan berdasarkan usia anak lakilaki

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    24/59

    2"

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    25/59

    25

    3ambar 2.2 PanangFinggi badan berdasarkan usia anak perempuan

    2.1. Anak /ang *erisik& mengalami stunte( growth faltering4

    Berbagai studi telah mengidenti'ikasi 'aktor'aktor risiko tinggi yang

    mempunyai pengaruh terhadap status gizi anak sehingga berisiko mengalami

    stunted (!rowth falterin!#. aktor'aktor itu berkaitan dengan kondisi medis,

    sosial, ekonomi dan tingkat pendidikan, men$akup

    1. Berat bayi

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    26/59

    26

    ". /arak kelahiran yang pendek

    5. Pertumbuhan yang lambat pada umur muda

    6. Penyapihan dini8. Pemberian makanan tambahan terlalu dini atau terlalu telat

    !. Sering kena in'eksi

    9. *bu yang buta huru' diantara ibu yang berpendidikan

    10. %emiskinan

    11. Pendatang baru pada suatu daerah

    12. ;nakanak yang orang tuanya tidak lengkap (Suhardo, 2010 56#.

    2.1.5 Dam'ak $tunte(

    Beberapa pengaruh stunted terhadap balita sebagai berikut

    1. ;nakanak dengan stunted $enderung lebih lama masuk sekolah dan lebih

    sering absen dari sekolah dibandingkan anakanak dengan status gizibaik. Hal

    ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya

    dimasa yang akan datang.

    2. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.

    aktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan

    perkembangan intelektual.

    +. ;nak stunted pada usia lima tahun $enderung menetap sepanang hidup,

    kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanut pada masa remaa dan

    kemudian tumbuh menadi &anita de&asa yang stunted dan mempengaruhi

    se$ara langsung pada kesehatan dan produkti4itas, sehingga meningkatkan

    peluang melahirkan anak dengan BB

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    27/59

    28

    Balita adalah anak yang telah mnginak diatas 1 tahun atau lebih populer

    dengan pengertian usia anak di ba&ah lima tahun. asa balita merupakan usia

    penting dalam tumbuh kembang anak se$ara 'isik (uaris H, 2006 "#.

    2.3 %&nse' Tum*uh %em*ang

    2.3.1 Pengertian tum*uh kem*ang

    Pertumbuhan merupakan bertambahnya umlah dan besarnya sel diseluruh

    bagian tubuh yang se$ara kuantitati' dapat diukur, sedangkan perkembangan

    merupakan bertambah sempurnanya 'ungsi alat tubuh yang dapat di$apai melalui

    tumbuh kematangan dan belaar (Hidayat ;;;, 200! 15#.

    2.3.2 Pertum*uhan

    Pertumbuhan pada anak dilihat dari pertumbuhan berat badan, tinggi badan,

    lingkar kepala, gigi, organ penglihatan, organ pendengaran, dan organ seksual

    (Hidayat ;;;, 200! 15#.

    1. Berat badan

    Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menadi dua, yaitu usia

    06 bulan dan usia 612 bulan. 7ntuk usia 06 bulan pertumbuhan berat badan

    akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 1"0200 gram dan berat

    badannya akan menadi dua kali berat badan lahir pada akhir bulan ke6.

    Sedangkan pada usia 612 bulan teradi penambahan setiap minggu sekitar 25

    "0 gram dan pada akhir bulan ke12 akan teradi penambahan tiga kali lipat

    berat badan lahir. Pada masa bermain, teradi penambahan berat badan empat

    kali dari berat badan lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan

    berat badan setiap tahunnya adalah 2+ kg. Pada masa prasekolah dan sekolah

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    28/59

    2!

    akan teradi penambahan berat badan setiap tahunnya kurang lebih 2+ kg

    (Hidayat ;;;, 200! 1516#.

    2. inggi badan

    Pada usia 06 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan

    sekitar 2,5 $m setiap bulannya. Pada usia 612 bulan mengalami penambahan

    tinggi badan hanya sekitar 1,25 $m setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama

    akan meningkat kirakira 50 dari tinggi badan &aktu lahir. Pada masa

    bermain panambahan selama tahun ke2 kurang lebih 12 $m, sedangkan

    penambahan untuk tahun ke+ ratarata "6 $m. Pada masa prasekolah,

    khususnya di akhir usia " tahun, teradi penambahan ratarata dua kali lipat

    dari tinggi badan &aktu lahir dan mengalami penambahan setiap tahunnya

    kurang lebih 6! $m. Pada masa sekolah akan mengalami penambahan setiap

    tahunnya. Setelah usia 6 tahun tinggi badan bertambah ratarata 5 $m,

    kemudian pada usia 1+ tahun bertambah lagi menadi ratarata tiga kali lipat

    dari tinggi badan &aktu lahir (Hidayat ;;;, 200! 1516#.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    29/59

    29

    +.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    30/59

    +0

    d. olar pertama pada anak usia 1"1! bulan

    e. olar kedua anak perempuan pada usia 2"21 bulan, sedangkan anak

    lakilaki pada usia 29+1(Hidayat ;;;, 200! 1618#.

    Perubahan selanutnya adalah adanya beberapa gigi yang mengalami

    penanggalan. Seperti halnya pertumbuhan gigi, penanggalan gigi uga teradi

    di bagian rahang atas dan bagian rahang ba&ah.

    1# Penanggalan gigi bagian rahang atas

    a. 3igi insisi pertama pada usia 8 tahun

    b. 3igi insisi kedua pada usia ! tahun

    $. 3igi taring pada usia 11 tahun

    d. 3igi molar pertama pada usia 9 tahun

    e. 3igi molar kedua pada usia 11 tahun

    2# Penanggalan gigi bagian rahang ba&ah

    a. 3igi insisi pertama pada usia 6 tahun

    b. 3igi insisi kedua pada usia 8 tahun

    $. 3igi taring pada usia 10 tahun

    d. 3igi molar pertama pada usia 9 tahun

    e. 3igi molar kedua pada usia 10 tahun (Hidayat ;;;, 200! 18#.

    5. Argan penglihatan

    Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir. Sudah

    teradi perkembangan ketaaman penglihatan antara 20F100, adanya re'leI

    pupil dan kornea, memiliki kemampuan 'iksasi pada obek yang bergerak

    dalam rentang "5 deraat, dan bila tidak bergerak seauh 2025 $m. pada usia 1

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    31/59

    +1

    bulan bayi memiliki perkembangan, yaitu adanya kemampuan melihat untuk

    mengikuti gerakan dalam rentang 90 deraat, dapat melihat orang se$ara terus

    menerus, dan kelenar air mata sudah mulai ber'ungsi. Pada usia 2+ bulan

    memiliki penglihatan peri'er hingga 1!0 deraat. Pad usia "5 bulan

    kemampuan bayi untuk mem'iksasi sudah mulai pada hambatan 1,25 $m, dapat

    mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring, melihat

    bayangan di $ermin, dan mampu mengakomodasi obek. 7sia 58 bulan dapat

    menyesuaikan postur untuk melihat obek, mampu mengembangkan &arna

    kesukaan kuning dan merah, menyukai rangsangan 4isual kompleks, serta

    mengembangkan koordinasi mata dan tangan. Pada usia 811 bulan mampu

    mem'iksasi obek yang sangat ke$il. Pada usia 1112 bulan ketaaman penglihatan

    mendekati 20F20, dapat mengikuti obek yang dapat bergerak. Pada usia 121"

    bulan mampu mengidenti'ikasi bentuk geometrik. Pada usia 1!2" bulan mampu

    berakomodasi dengan baik (Hidayat ;;;, 200! 18#.

    6. Argan pendengaran

    Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai pada saat lahir. Setelah

    lahir, bayi sudah dapat berespons terhadap bunyi yang keras dengan re'leI.

    Pada usia 2+ bulan mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat

    setinggi telinga. Pada usia +" bulan anak memiliki kemampuan dalam

    melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala ke arah bunyi. Pada usia "6

    bulan kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat dan mulai mampu membuat

    bunyi tiruan. Pada usia 6! bulan mampu berespons pada nama sendiri. Pada

    usia 1012 bulan mampu mengenal beberapa kata dan artinya. Pada usia 1!

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    32/59

    +2

    bulan mulai dapat membedakan bunyi. Pada usia +6 bulan mampu

    membedakan bunyi yang halus dalam bi$ara. Pada usia "! bulan mulai

    membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang

    lebih halus (Hidayat ;;;, 200! 1!#

    8. Argan seksual

    Perkembangan organ seksual antara lakilaki dan perempuan terdapat

    beberapa perbedaan pertumbuhan organ seksual lakilaki antara lain teradinya

    pertumbuhan yang $epat pada penis pada usia 1215 tahun, testis pada usia 11

    15 tahun, kemudian rambut pubis pada usia 1215 tahun, perkembangan

    pubertas dia&ali dengan beberapa tahap sebagai berikut

    1# ahap * (prapubertas# pada dasarnya sama dengan masa anakanak, tidak

    terdapat rambut pubis

    2# ahap ** (pubertas# masa pubertas

    +# ahap *** teradi pembesaran penis a&al terutama dalam panang, testis

    dan skrotum terus membesar, serta rambut lebih lebat, kasar, keriting, dan

    merata pada seluruh pubis

    "# ahap *G teradi peningkatan ukuran penis dengan pertumbuhan

    diameter, glans lebih besar dan lebih lebar, serta skrotum lebih gelap.

    Perkembangan organ seksual perempuan antara lain teradinya

    pertumbuhan payudara antara lain usia 1015 tahun dan rambut pubis antara

    usia 111" tahun. Perkembangan payudara memiliki tahaptahap sebagai

    berikut

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    33/59

    ++

    1# ahap * tumbuhnya puting susu dengan area ke$il, penonolan di sekitar

    papila, dan teradinya pembesaran diameter areola

    2# ahap ** pembesaran lanut dari payudara dan areola tanpa pemisahan

    konturnya

    +# ahap *** teradi proyeksi areola dan papila

    "# ahap *G tahap kon'igurasi de&asa proyeksi papilla yang hanya

    disebabkan oleh resesi areola ke dalam kontur umum.

    Pertumbuhan rambut pubis memiliki tahaptahap sebagai berikut

    1# ahap * (prapubertas# tidak terdapat rambut pubis

    2# ahap ** teradi pertumbuhan rambut pubis yang arang

    +# ahap *** rambut pubis lebih hitam, kasar, keriting, dan merata pada

    seluruh pubis

    "# ahap *G rambut pubis lebih lebat dan keriting

    5# ahap G rambut pubis orang de&asa dalam penyebaran, baik kuantitas,

    enis, maupun pola penyebaran ke bagian dalam paha (Hidayat ;;;, 200!

    1!#.

    2.3.3 Perkem*angan Pa(a anak

    Perkembangan pada anak men$akup perkembangan motorik halus,

    perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa, dan perkembangan

    perilakuFadaptasi sosial.

    1. Perkembangan motorik halus

    Perkembangan motorik halus pada tiap tahap perkembangan anak adalah

    sebagai berikut

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    34/59

    +"

    1# asa neonatus (02! hari#

    Perkembangan motorik halus pada masa ini dimulai dengan adanya

    kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons

    terhadap gerakan arinya atau tangan.

    2# asa bayi (2! hari1 tahun#

    a. 7sia 1" bulan

    Pekembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat melakukan hal

    hal seperti memegang suatu obek, mengikuti obek dari sisi ke sisi,

    men$oba memegang dan memasukkan benda ke dalam mulut,

    memegang benda tapi terlepas, memerhatikan tangan dan kaki,

    memegang benda dengan kedua tangan, serta menahan benda di tangan

    &alaupun hanya sebentar.

    b. 7sia "! bulan

    Pekermbangan motorik halus pada usia ini adalah sudah mulai

    mengamati benda, menggunakan ibu ari dan ari telunuk untuk

    memegang, mengeksplorasi benda yang sedang dipegang, mengambil

    obek dengan tangan tengkurap, mampu menahan kedua benda di

    kedua tangan se$ara simultan, menggunakan bahu dan tangan sebagai

    satu kesatuan, serta memindahkan obek dari satu tangan ke tangan

    yang lain.

    $. 7sia !12 bulan

    Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah men$ari atau meraih

    benda ke$il, bila diberi kubus mampu memindahkan, mengambil,

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    35/59

    +5

    memegang dengan telunuk dan ibu ari, membenturkannya, serta

    meletakan benda atau kubus ke tempatnya.

    +# asa anak (12 tahun#

    Perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunukkan dengan

    adanya kemampuan dalam men$oba menyusun atau membuat menara

    pada kubus.

    "# asa prasekolah

    Perkambangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai

    memiliki kemampuan menggoyangkan ariari kaki, menggambar dua

    atau tiga bagian, memilih garis yang lebih panang dan menggambar

    orang, melepas obek dengan ari lurus, mampu menepit benda,

    melambaikan tangan, menggunakan tangannya untuk bermain,

    menempatkan obek ke dalam &adah, makan sendiri, minum dari $angkir

    dengan bantuan, menggunakan sendok dengan bantuan, makan dengan

    ari, serta membuat $oretan di atas kertas (Hidayat ;;;, 200! 1!20#

    2. Pekermbangan motorik kasar

    Pekermbangan motorik kasar pada tahap perkembangan anak adalah

    sebagai berikut

    1# asa neonatus (02! hari#

    Perkembangan motorik kasar yang dapat di$apai pada usia ini dia&ali

    dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    36/59

    +6

    2# asa bayi (2! hari1 tahun#

    a. 7sia 1" bulan

    Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan

    kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap, men$oba duduk

    sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak, atuh

    terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, $ontrol

    kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaring terlentang,

    berguling dari terlentang ke miring, posisi lengan dan tungkai kurang

    'leksi, dan berusaha untuk merangkak.

    b. 7sia "! bulan

    Perkembangan motorik kasar a&al bulan ini dilihat pada perubahan

    dalam akti4itas seperti posisi telungkup pada alas dan sudah mulai

    mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua

    tangannya. Pada usia ke" sudah mampu memalingkan kepala ke

    kanan dan ke kiri, duduk dengan kepala tegak, membalikan badan,

    bangkit dengan kepala tegak, menumpu beban pada kaki dengan

    lengan berayun ke depan dan kebelakang, berguling dari terlentang ke

    tengkurap, serta duduk dengan bantuan dalam &aktu yang singkat.

    $. 7sia !12 bulan

    Perkembangan motorik kasar dapat dia&ali dengan duduk tanpa

    pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri, berdiri 2

    detik, dan berdiri sendiri.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    37/59

    +8

    +# asa anak (12 tahun#

    -alam perkembangan masa anak teradi perkembangan motorik kasar

    se$ara signi'ikan. Pada masa ini sudah mampu melangkah dan beralan

    dengan tegak. Sekitar usia 1! bulan anak mampu menaiki tangga dengan

    $ara satu tangan dipegang. Pada akhir tahun ke2 sudah mampu berlarilari

    ke$il, menendang bola, dan mulai men$oba melompat.

    "# asa prasekolah

    Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat dia&ali dengan

    kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 15 detik, melompat

    dengan satu kaki, beralan dengan tumit ke ari kaki, menelaah,

    membuat posisi merangkak, dan beralan dengan bantuan (Hidayat

    ;;;, 200! 2021#.

    +. Perkembangan bahasa

    Berikut ini disebut perkembangan bahasa tiap tahap usia anak

    1# asa neonatus (02! hari#

    Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunukan dengan adanya

    kemampuan bersuara (menangis# dan bereaksi terhadap suara atau bel.

    2# asa bayi (2! hari1 tahun#

    a# 7sia 1" bulan

    Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya

    kemampuan bersuara dan tersenyum, mengu$apkan huru' hidup,

    ber$eloteh, mengu$apkan kata >oohFahh?, terta&a dan berteriak,

    mengo$eh spontan, serta bereaksi dengan mengo$eh.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    38/59

    +!

    b# 7sia "! bulan

    Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan bunyi atau

    katakata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi, terta&a, menerit,

    menggunakan 4okalisasi semakin banyak, serta menggunakan kata

    yang terdiri atas dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi 4o$al

    yang bersama seperti >baba?.

    $# 7sia !12 bulan

    Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu mengu$apkan kata

    >papa? dan >mama? yang belum spesi'ik, mengo$eh hingga

    mengatakannya se$ara spesi'ik, serta dapat mengu$apkan 12 kata.

    +# asa anak (12 tahun#

    Perkembangan bahasa anak ini adalah di$apainya kemampuan bahasa pada

    anak yang mulai ditandai dengan anak mampu memiliki sepuluh

    perbendaharaan kata, tingginya kemampuan meniru, mengenal, dan

    responsi4e terhadap orang lain, mampu menunukkan dua gambar, mampu

    mengombinasikan katakata, serta mulai mampu menunukkan lambaian

    anggota badan.

    "# asa prasekolah

    Perkembangan bahasa dia&ali dengan adanya kemampuan menyebutkan

    hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga dua &arna, menyebutkan

    kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, mengerti empat kata

    depan, mengerti beberapa kata si'at dan enis kata lainnya, menggunakan

    bunyi untuk mengidenti'ikasi obek, orang, dan akti4itas, meniru berbagai

    bunyi kata, memahami arti larangan, serta merespons panggilan orang dan

    anggota keluarga dekat (Hidayat ;;;, 200! 2122#.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    39/59

    Balita

    aktor yang mempengaruhi pertumbuhan badan balita

    aktor genetik

    aktor gizi

    aktor hormon

    aktor lingkungan

    Stunted

    Stunted Se4erely stunted

    PertumbuhanPerkembangan

    +9

    2. %erangka %&nse'tual

    %erangka konseptual merupakan gambaran atau arahan asumsi mengenai

    4ariabel4ariabel yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sintesis dari

    proses berpikir dedukti' maupun indukti', dengan kemampuan kreati' dan ino4ati'

    diakhiri konsep atau ide baru (Hidayat ;;;, 2010 22#.

    %eterangan

    -iteliti

    idak diteliti

    3ambar 2.1 %erangka konseptual gambaran keadian stunted pada balita di

    Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan

    ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201"

    BAB 3

    MET6DE PENEL"T"AN

    ormal

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    40/59

    "0

    Pada bab ini akan diuraikan tentang desain penelitian, &aktu dan tempat

    penelitian, kerangka kera, populasi, sampel, sampling, identi'ikasi 4ariabel,

    de'inisi operasional, teknik pengumpulan data, analisa data, masalah etika dan

    keterbatasan.

    3.1 Desain Penelitian

    -esain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidenti'ikasi

    permasalahan sebelum peren$anaan akhir pengumpulan data dan digunakan untuk

    mende'inisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (ursalam, 2009 88#.

    -esain yang digunakan adalah desain penelitian deskripti' yaitu suatu

    metode penelitian yang dilakukan dengan tuuan untuk membuat gambaran atau

    deskripti' tentang keadian se$ara obekti' (otoatmodo S, 2010 1+!#.

    Sedangkan teknik pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

    dengan sur4ey yaitu suatu $ara penelitian deskripti' yang dilakukan terhadap

    sekumpulan obek yang biasanya $ukup banyak dalam angka &aktu tertentu

    (otoatmodo S, 2010 1+!#. Pada penelitian ini mendeskripsikan tentang

    keadian stunted pada balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo

    %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201".

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    41/59

    "1

    3.2 %erangka %erja

    %erangka kera merupakan langkahlangkah dalam akti4itas ilmiah, mulai

    dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan seak a&al

    dilaksanakannya penelitian (ursalam, 2009 55#. %erangka kera dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut

    Populasi Seluruh balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukore(o %e$amatan

    ambakre(o %abupaten Bo(onegoro ahun 201", sebanyak 55 balita.

    Samplin!menggunakan teknik"on-#robability Samplin!

    dengan Total Samplin!

    Sampel Seluruh balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukore(o

    %e$amatan ambakre(o %abupaten Bo(onegoro ahun 201", sebanyak

    55 balita.

    Gariabel penelitian%eadian stunted

    Abser4asi

    Pengolahan data, tabulasi dan analisa data dengan prosentase

    *nterpretasi data

    %esimpulan

    3ambar +.1 %erangka kera gambaran keadian stunted pada balita di Posyandu

    Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo

    %abupaten Boonegoro ahun 201".

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    42/59

    "2

    3.3 P&'ulasi (an $am'el

    3.3.1 P&'ulasi

    Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu

    yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek yang dipelaari saa tetapi

    seluruh karakteristik atau si'at yang dimiliki suatu subyek atau obyek tersebut

    (Hidayat ;;;, 2010 51#.

    Pada penelitian ini populasinya adalah Seluruh balita di Posyandu

    Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten

    Boonegoro ahun 201", sebanyak 55 balita.

    3.3.2 $am'el

    Sampel adalah elemenelemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan

    me&akilinya (Setiadi, 2008 188#. Sampel adalah bagian populasi terangkau yang

    dapat dipergunakan sebagai subek penelitian melalui sampling (ursalam, 2009

    91#.

    Sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh balita di Posyandu Baugen4ile *

    dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201",

    sebanyak 55 balita.

    3.3.3 $am'ling

    Samplin!adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

    dapat me&akili populasi. eknik sampling merupakan $ara$ara yang ditempuh

    dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benarbenar sesuai

    dengan keseluruhan subek penelitian (ursalam, 2009 9+#. Pada penelitian ini

    sampling yang digunakan adalah non-probability samplin! yaitu teknik

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    43/59

    "+

    pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi

    setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menadi sampel. -alam

    penelitian ini $ara pengambilan sampel yaitu dengan teknik sampel non-

    probabilitydengan $ara total samplin!. Total samplin!adalah $ara pengambilan

    sampel dengan mengambil anggota populasi semua menadi sampel. Eara ini

    dilakukan bila populasinya ke$il, seperti bila sampelnya kurang dari tiga puluh

    maka diambil seluruhnya dan diadikan sampel penelitian (Hidayat ;.;ziz

    ;limul, 2010 81#.

    3. "(enti!ikasi 7aria*el

    Gariabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

    saa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelaari sehingga diperoleh in'ormasi

    tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 200! +!#.

    Pada penelitian ini 4ariabelnya yaitu keadian stunted.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    44/59

    ""

    3., De!inisi 6'erasi&nal

    -e'inisi operasional adalah de'inisi berdasarkan karakteristik yang diamati

    dari sesuatu yang dide'inisikan tersebut (ursalam, 2009 101#.

    abel +.1 -e'inisi operasional gambaran keadian stunted pada balita di

    Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo

    %abupaten Boonegoro ahun 201".

    Gariabel-e'inisi

    operasional*ndikator ;lat ukur Skala %ategori

    Gariabel

    dependen%e(adian

    stunted

    inggi

    badan yangkurang dari

    standar

    normal

    tinggi

    balita

    menurut

    umur

    %riteria stunted

    /ika tinggi badanyang kurang

    menurut umur

    (:2S-# atau

    kurang dari

    standart tinggi

    badan balita

    menurut umur

    Abser4asi

    -ata bukuoperasitimbangbidan

    ominal %riteria Stunted

    1. ormal, (ikatinggi badan

    balita J 2 S-sesuai umur.

    2. Stunted, (ikatinggi badan

    balita : 2 S-sesuai umur.

    +. Se4erelystunted, badan

    balita : + S-sesuai umur

    %ode Stunted 2Se4erelyStunted 1

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    45/59

    "5

    3.0 Pengum'ulan (an Teknik Analisa Data

    3.0.1 Pengum'ulan (ata

    Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subek dan proses

    pengumpulan karakteristik subek yang diperlukan dalam suatu penelitian

    (ursalam, 2009 111#.

    1. Proses pengumpulan data

    Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari -irektur

    ;kademi %esehatan )aek&esi Boonegoro peneliti meminta izin dari %epala

    -inas Bakesbangpolinmas %abupaten Boonegoro, %epala -inas %esehatan

    %abupaten Boonegoro, selanutnya meminta iin dari %epala -esa Sukoreo

    %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro, %emudian Peneliti men$ari

    responden yang sesuai dengan sampel dan melakukan pendekatan kepada

    responden untuk mendapatkan persetuuan dari responden. -ata didapatkan

    dari sumber data subek yang diteliti dan diambil dengan obser4asi. inggi

    badan balita diketahui dengan pengukuran tinggi badan balita Pengambilan

    data dilakukan di posyandu -esa Sukoreo yaitu posyandu Baugen4ile * dan

    Baugen4ile **.

    2. *nstrumen penelitian

    *nstrumen adalah alat ukur yang dipergunakan untuk pengumpulan data

    penelitian (Setiadi, 2008 168#. /enis instrumen yang digunakan dalam

    pengumpulan data pada penelitian ini adalah obser4asi. Abser4asi yaitu suatu

    hasil perbuatan i&a se$ara akti' dan penuh perhatian untuk menyadari adanya

    rangsangan yang meliputi melihat, men$atat umlah dan tara' akti'itas

    tertentu yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti (otoatmodo S,

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    46/59

    "6

    2010 9+#. Abser4asi dengan pengukuran tinggi badan digunakan untuk

    mengetahui tinggi badan balita.

    +. empat penelitian dan &aktu penelitian

    1# empat penelitian

    Penelitian ini mengambil lokasi di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa

    Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro.

    2# =aktu penelitian

    =aktu penelitian dilakukan pada bulan ;pril/uni 201".

    3.0.2 Teknik analisa (ata

    1. $ditin!

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    47/59

    "8

    -ari pengolahan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan data

    kemudian dimasukkan dalam tabel distribusi yang dikon'irmasi dalam bentuk

    prosentase.

    100I

    'P=

    %eterangan

    P K Prosentase.

    ' K /umlah sampel berdasarkan kategori pengukuran.

    K /umlah keseluruhan sampel (Budiarto, 2002 +8#.

    Hasil prosentase tersebut dapat diinterpretasikan dengan menggunakan

    kriteria kualitati' sebagai berikut

    a. 90 100 ayoritas

    b. 80 !9 Sebagian besar

    $. 51 69

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    48/59

    "!

    Penghitungan mean dengan rumus sebagai berikut

    n

    &

    &

    n

    i

    i== 1

    %eterangan

    Li -ata yang ke i

    n ;dalah umlah data

    2# edian

    edian adalah mengurutkan dan membagi data menadi dua bagian

    sama besar, dan kemudian menghitung ilai data yang membagi data

    menadi dua bagian tersebut.

    Penghitungan median dengan rumus sebagai berikut

    2

    1+=n

    'd

    %eterangan

    d ;dalah posisi data median

    n /umlah data

    +# odus

    odus pada prinsipnya adalah menghitung umlah data yang paling

    sering mun$ul dalam sekelompok data.

    Penghitungan modus dengan rumus sebagai berikut

    +

    +=

    +

    i

    ffff

    ff('

    mmm

    mm

    #1(#1(

    #1(

    0(#(

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    49/59

    "9

    %eterangan

    B epi kelas ba&ah dari kelas modus

    'm rekuensi dari kelas modus

    'm1 rekuensi dari kelas sebelum (di atas# kelas modus

    'mM1 rekuensi dari kelas sesudah (di ba&ah# kelas modus

    i *nter4al kelas (Santoso Singgih, 200+ 991"6#.

    3. Etika Penelitian

    asalah etika penelitian kepera&atan merupakan masalah yang sangat

    penting dalam penelitian, mengingat penelitian kepera&atan berhubungan

    langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat

    ;;;, 2009 !2!+#. asalah etika yang harus diperhatikan antara lain

    3..1 Lem*ar 'ersetujuan 'enelitian atauInformed Consent

    erupakan bentuk persetuuan antara peneliti dengan responden penelitian

    dengan memberikan lembar persetuuan. Informed consent tersebut diberikan

    sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetuuan untuk

    menadi responden. uuan informed consentadalah agar subek mengerti maksud

    dan tuuan penelitian, mengetahui dampaknya. /ika responden tidak bersedia

    maka peneliti harus menghormati hak responden.

    3..2 Tan'a nama atauAnnonimity

    erupakan masalah yang memberikan aminan dalam penggunaan subek

    penelitian dengan $ara tidak memberikan atau men$antumkan nama responden

    pada lebar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

    untuk hasil penelitian yang akan disaikan.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    50/59

    50

    3..3 %erahasiaan atau Confidentiality

    erupakan masalah etika dengan memberikan aminan kerahasiaan hasil

    penelitian, baik in'ormasi maupun masalahmasalah lainnya semua in'ormasi

    yang telah dikumpulkan diamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok

    dan tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

    3. %eter*atasan limitasi4

    )imitasi adalah keterbatasan dalam suatu penelitian dan mungkin

    mengurangi kesimpulan se$ara umum (ursalam, 2009 "8#.

    -alam penelitian keterbatasan yang dihadapi adalah

    1. *nstrumen pengumpulan menggunakan kuesioner atau angket memungkinkan

    responden mena&ab dengan tidak uur.

    2. %eterbatasan kemampuan peneliti karena peneliti baru pertama kali

    melakukan penelitian sehingga hasil penelitian yang diperoleh belum

    sempurna.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    51/59

    51

    BAB

    HA$"L PENEL"T"AN DAN PEMBAHA$AN

    Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan pengumpulan data

    penelitian yang berudul >3ambaran keadian stunted pada balita di Posyandu

    Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten

    Boonegoro ahun 201"?. Hasil penelitian ini disaikan dalam bentuk diagram dan

    tabel serta keterangan singkat. Penyaian data tersebut meliputi gambaran lokasi

    penelitian, data umum dan data khusus. -ata umum berupa karakteristik

    responden berdasarkan umur balita, enis kelamin balita dan status gizi balita.

    Sedangkan data khusus disaikan berupa distribusi berdasarkan 4ariabel yang

    diteliti yaitu keadian stunted pada balita* kemudian dilakukan pembahasan

    tentang hasil penelitian yang diperoleh.

    .1 Hasil Penelitian

    .1.1 )am*aran l&kasi 'enelitian

    Penelitian ini dilakukan di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo

    %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro dengan penelasan sebagai

    berikut

    1.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    52/59

    52

    +. -ata demogra'i

    1# /umlah penduduk lakilaki 2."82 orang2# /umlah penduduk perempuan 2."99 orang

    +# /umlah penduduk ".981 orang

    "# /umlah %epala %eluarga 1."12 %%

    5# /umlah penduduk berdasarkan usia

    a. 012 bulan 111 orang

    b. 15 tahun 1.206 orang

    $. 68 tahun 169 orang

    d. 81! tahun !!! orang

    e. 1956 tahun 2.906 orang

    '. -iatas 56 tahun 1.0"1 orang

    ". asilitas umum

    1# asilitas pendidikan

    a. Play 3roup 1 unit

    b. % 1 unit.

    $. S- + unit.

    d. SP 1 unit.

    e. S;

    2# asilitas peribadatan

    a. asid 1 unit.

    b. ushola 29 unit.

    +# asilitas kesehatan

    a. Pustu

    b. Posyandu " unit.

    $. Bidan desa 1 orang.

    d. antri %esehatan 1 orang.

    e. -okter 1 orang.

    .1.2 Data Umum

    Pada bab ini akan disaikan data umum responden yang meliputi umur

    balita, enis kelamin dan status gizi. -ata tersebut diuraikan sebagai berikut

    1. %arakteristik responden berdasarkan usia balita

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    53/59

    5+

    25%

    25%18%

    31%

    Usia Balita

    13-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-60 bulan

    Sumber + ,ata primer kuesioner penelitian bulan 'ei Tahun %/

    3ambar ".1 -istribusi usia balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa

    Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun

    201"

    Berdasarkan gambar ".1 dapat diketahui bah&a dari 55 responden,

    kurang dari sebagian balita berusia "960 bulan (5 tahun# yaitu sebanyak 18

    balita (+0,91#.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    54/59

    5"

    2.85

    25

    /enis %elamin

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    55/59

    55

    9!

    2

    Status gizi

    ormal

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    56/59

    56

    .1.3 Data %husus

    Pada bab ini akan disaikan data khusus dari penelitian yaitu keadian

    stunted pada balita.

    abel ".1 -istribusi keadian stunted di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa

    Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201"

    o. inggi badan rekuensi Prosentase (#

    1.

    2.

    +.

    ormal

    Stunted

    Se4erely stunted

    ++

    20

    2

    60

    +6,+6

    +,6"

    /umlah 55 100Sumber + ,ata primer kuesioner penelitian bulan 'ei Tahun %/

    Berdasarkan tabel ".1 di atas dapat diketahui bah&a dari 55 responden, lebih

    dari sebagian balita dengan tinggi badan normal yaitu ++ responden (60#.

    .2 Pem*ahasan

    Pada pembahasan ini akan disaikan data penelitian mengenai 3ambaran

    keadian stunted pada balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo

    %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201". -ata tersebut akan

    diuraikan sebagai berikut

    Berdasarkan hasil penelitian dari 55 responden, diketahui bah&a lebih dari

    sebagian balita dengan tinggi badan normal yaitu ++ responden (60#.

    Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (:2S-#, ditandai

    dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam

    men$apai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted

    merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan

    digunakan sebagai indikator angka panang untuk gizi kurang pada anak (7ni$e',

    201+ 2#. -alam 'ase pertumbuhannya, ada beberapa 'aktor yang mempengaruhi

    tinggi badan seorang anak yaitu 'aktor genetik, 'aktor gizi, 'aktor hormon dan

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    57/59

    58

    'aktor lingkungan. Selain itu, pemenuhan kebutuhan ekonomi yang baik dapat

    berdampak terhadap ketersediaan pangan yang mengandung gizi seimbang.

    ;pabila kondisi ekonomi orang tua tidak men$ukupi terhadap pemenuhan asupan

    gizi yang baik, maka pertumbuhan anak dapat terganggu (ida dan aya, 2012

    109112#.

    Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah&a lebih dari sebagian balita di

    Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten

    Boonegoro ahun 201" dengan tinggi badan normal, namun masih terdapat 20

    balita (+6,+6# mengalami stunted (pendek# dan 2 balita (+,6"# mengalami

    se4erely stunted (sangat pendek#, hal ini dikarenakan berbagai 'aktor seperti

    halnya dapat disebabkan oleh 'aktor genetik dan 'aktor gizi. Pada 'aktor genetik

    yaitu pada enis kelamin balita diketahui bah&a sebagian besar balita adalah laki

    laki. %e$epatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak &anita

    berbeda dengan anak lakilaki, perempuan akan mengalami masa pubertas lebih

    dahulu dibandingkan dengan lakilaki sehingga pertumbuhan pada balita

    perempuan lebih $epat dibandingkan pada balita lakilaki. Sedangkan pada 'aktor

    gizi diketahui bah&a dari 55 responden, mayoritas balita dengan status gizi

    normal yaitu 5" responden (9!,1!#, status gizi balita merupakan indikator dari

    terpenuhinya gizi balita. -engan keadaan ini membuktikan bah&a pada balita

    asupan gizinya telah terpenuhi sehingga menadikan pertumbuhan balita menadi

    optimal.

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    58/59

    5!

    BAB ,

    %E$"MPULAN DAN $ARAN

    Pada bab ini akan disaikan kesimpulan dan saran penelitian tentang

    >3ambaran keadian stunted pada balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa

    Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201"?.

    %esimpulan dan saran tersebut diuraikan sebagai berikut

    ,.1 %esim'ulan

    -ari hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan

    penelitian yaitu

    Pada responden di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan

    ambakreo %abupaten Boonegoro tahun 201", lebih dari sebagian balita dengan

    tinggi badan normal.

    ,.2 $aran

    ,.2.1 Bagi Res'&n(en

    -iharapkan ibu yang mempunyai balita dengan tinggi badan kurang

    (stunted# sebaiknya dapat bekera sama dengan tenaga kesehatan setempat guna

    memperoleh penyuluhan tentang 'aktor'aktor yang mempengaruhi teradinya

    stunted. *bu sebaiknya dapat mengetahui $ara yang benar dalam pengasuhan anak

    sehingga proses pertumbuhan anak dapat lebih optimal. Selain itu stimulasi untuk

    pertumbuhan dan perkembangan anak uga penting sehingga ibu perlu untuk

  • 7/25/2019 Kti Tinggi Badan

    59/59

    59

    men$ari in'ormasi tentang $ara memberikan stimulasi yang benar pada anak

    sesuai usia perkembangannya.

    ,.2.2 Bagi "nstansi Pela/anan %esehatan

    -apat memberikan tindakan penanganan dan penyuluhan kesehatan.

    indakan penanganan dapat diberikan oleh tenaga kesehatan yaitu dengan

    penyuluhan pada ibu balita tentang 'aktor'aktor yang mempengaruhi teradinya

    stunted. *bu dielaskan $ara yang benar dalam pengasuhan anak sehingga proses

    pertumbuhan anak dapat lebih optimal. *bu uga diaarkan $ara memberikan

    stimulasi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat meningkatkan

    proses tumbuh kembangnya sehingga dapat mengoptimalkan proses tumbuh

    kembangnya dan men$iptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi.

    ,.2.3 Bagi Peneliti selanjutn/a

    Hasil penelitian ini sebaiknya dapat dikembangkan oleh peneliti selanutnya

    sebagai data a&al dalam meneliti masalah pertumbuhan dan perkembangan anak

    terutama yang berkaitan dengan keadian stunted. Penelitian lanutan dapat

    dikembangkan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda dan

    menggunakan umlah sampel yang lebih besar. Selain itu masalah penelitian dapat

    dikembangkan dengan menggunakan 'aktor'aktor yang mempengaruhi keadian

    stanted sehingga hasil penelitian yang diperoleh bisa lebih baik.