landasan bagus

6
 Pengantar Pendidikan Landasan Pendidikan dan Penerapannya 08/11/2013Afid Burhanuddi n 2 Comments Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tet api lebih ditentukan oleh insti nknya, sedangka n manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasa an guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen. Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus.Pertama ,mempersiapka n generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsunga n hidup masyarakat dan peradaban . Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi penolong bagi umat manusia. Landasa n Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di negara kita Indonesia,ag ar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasi atau pija kan yang san gat kuat kare na pend idika n di setia p negara tida k sama .Untu k nega ra kita diperlukan landasan pendidikan berupa landasan hukum,landasan filsafat,landasan sejarah,landa san sosial budaya,landa san psikologi,dan l andasan ekonomi . B. Fokus Masalah 1. Pen didika n di tinjau dar i be ber apa ba tas an a rti dan pe nge rtian secara kese lur uha n. 2. Pen jel asan landasan dari sudut pandang filosofis , sosiologis, kul tur al, dan psikologis. 3. Pe nger ti an asas- asa s pokok pe ndid ik an. 4. Progra m penerapan pendidikan. C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca mengenai Landasan-landa san pendidikan dan penerapannya. BAB II KAJIAN TEORI A. LANDASAN PENDIDIKAN Pendidikan sebaga i usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasa n ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.

Upload: fitria-nh

Post on 07-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

  • Pengantar Pendidikan

    Landasan Pendidikan dan Penerapannya08/11/2013 Afid Burhanuddin 2 CommentsPendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusiadengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instinknya,sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan gunamenuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya danmanakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya,begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dandosen.Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapatmenjalankan tiga fungi sekaligus.Pertama,mempersiapkan generasi muda untuk untukmemegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransferpengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalamrangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsunganhidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerianbahwa pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengandemikian pendidikan dapat menjadi penolong bagi umat manusia. Landasan Pendidikanmarupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan duniapendidikan.Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di negara kitaIndonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasiatau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap negara tidak sama.Untuk negarakita diperlukan landasan pendidikan berupa landasan hukum,landasan filsafat,landasansejarah,landasan sosial budaya,landasan psikologi,dan landasan ekonomi .B. Fokus Masalah1. Pendidikan ditinjau dari beberapa batasan arti dan pengertian secara keseluruhan.2. Penjelasan landasan dari sudut pandang filosofis, sosiologis, kultural, dan psikologis.3. Pengertian asas-asas pokok pendidikan.4. Program penerapan pendidikan.

    C. TujuanTujuan penulisan makalah ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi jugabertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca mengenai Landasan-landasanpendidikan dan penerapannya.

    BAB IIKAJIAN TEORI

    A. LANDASAN PENDIDIKANPendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlahlandasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangatpenting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia danmasyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis,sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuanpendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untukmenjemput masa depan.

  • 1. Landasan Filosofisa. Pengertian Landasan FilosofisLandasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan,menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekatpengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kitakenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatismedan Progresivisme dan Ekstensialismea) EsensialismeEsensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts)atau bahan ajar esensial.b) PerenialismePerenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial)yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.c) Pragmatisme dan ProgresifmePragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaanpraktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentangpendidikan tradisional.d) RekonstruksionismeRekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembagapendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan NasionalPasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkanpancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsaIndonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.2. Landasan Sosiologisa. Pengertian Landasan SosiologisDasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristikmasayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari olehsosiologi pendidikan meliputi empat bidang:1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.2. Hubungan kemanusiaan.3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antarasekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.3. Landasan Kulturala. Pengertian Landasan KulturalKebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapatdilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasipenerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denganperkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-normabaru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebuttransformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dantransformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.b. Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem Pendidikan NasionalPelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upayapendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal

  • ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dannegara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.4. Landasan Psikologisa. Pengertian Landasan PsikologisDasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak.Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaanmerupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian danpenemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap pesertadidik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalammenentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaranserta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan PsikologisPemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahamipeserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantuproses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.5. Landasan Ilmiah dan Teknologisa. Pengertian Landasan IPTEKKebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untukmengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraanpendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslahmendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikanbukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yangsadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkanfungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan IlmiahIptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebihbaik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanyapendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembanganiptek. Bahan ajar seyogyanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan denganhasil perolehan informasi maupun cara memperoleh informasi itu dan manfaatnya bagimasyarakat.

    B. ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKANAsas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir,baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapatbeberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakanpendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas BelajarSepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar.1. Asas Tut Wuri HandayaniSebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asasyang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P.Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulododan Ing Madyo Mangun Karso.Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satukesatuan asas yaitu:1. Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)2. Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dansemangat)3. Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)2. Asas Belajar Sepanjang Hayat

  • Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lainterhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat merancangdan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal danhorisontal.Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lainterhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dandiimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.1. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dankesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengankehidupan peserta didik di masa depan.2. Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antarapengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.3. Asas Kemandirian dalam BelajarDalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajaritu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan biladiperlukan.Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utamasebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalammelatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

    BAB IIIPEMBAHASAN

    PENERAPAN PENDIDIKAN

    1. Program Aksi Penerapan Pendidikan IslamiTantangan yang dihadapi umat Islam saat ini dalam bidang pendidikan Islami ialah belummemiliki teori pendidikan Islami yang komprehensif dan integral dalam membentuk pribadiMuslim yang diharapkan dan bagaimana menemukan teori pendidikan Islami itu menjadipraktis dan aplikatif. Namun demikian, jika dicermati perkembangannya, Islamisasi disiplinini merebak kuat dan karenanya perbincangan tentang Islamisasi disiplin ilmu menguat tajam.Dalam perkembangan sekarang ini, telah muncul Islamic Anthropology yang dipelopori olehMerril Wynn Davies dan Akbar S. Akhmad, Islamic Economy yang dipelopori olehMuhammad Anwar dan Muhammad Najatullah Siddiqie, Islamic Sociology diprakarsaioleh Ilyas B. Yunus dan Muhammad al-Mubarrak, Psikologi Islami (Islamic Psychology)digerakkan oleh Malik B. Badri, Muhammad Utsman Najati dan Hanna Djumhana Bastamandan terakhir ini sedang diperbincangkan adalah pendidikan Islami (Islamic Education).Mencermati perkembangan di atas, maka ada sejumlah program aksi yang diperludiperbincangkan untuk pengembangan profesionalitas guru dan unggul dalam menerapkanpendidikan Islami di Aceh. Beberapa program aksi yang mendesak untuk dikembangkan, diantaranya:Pertama, mewujudkan keunggulan dalam mutu lulusan. Masa depan umat manusia di abad 21sangat ditentukan oleh seberapa jauh ia mampu eksis secara fungsional di tengah-tengahkehidupan global yang amat kompetitif. Dalam situasi tersebut manusia yang akan surviveadalah yang dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan dapat mengisi peluang tersebutdengan produktif. Sementara itu, faktor kepribadian atau moralitas yang baik akan menjadisalah satu daya tarik dalam berkomunikasi dengan sesama manusia. Masa depanmembutuhkan manusia-manusia kreatif, inovatif, dinamis, terbuka, bermoral baik, mandiriatau penuh percaya diri, menghargai waktu, mampu berkomunikasi dan memanfaatkan

  • peluang serta menjadikan orang lain sebagai mitra yang saling menguntungkan.Dengan memperhatikan keunggulan kompetitif masa depan di atas, maka lulusan pendidikanIslam hendaknya senantiasa memiliki sikap berpegang teguh kepada nilai-nilai spiritual yangbersumber pada ajaran agama semakin dibutuhkan masyarakat masa depan. Hal yangdemikian diperlukan untuk mengatasi berbagai kegoncangan jiwa atau stress akibatkekalahan, kelelahan atau keterbatasan daya dalam bersaing dengan orang lain untukmemperebutkan kesempatan atau sebagai akibat dari kehidupan sekuler-materialistik yangsemakin merajalela.Kedua, beberapa indikator keunggulan lulusan pendidikan Islam yang perlu diperjuangkan,yakni:1. secara akademik, lulusan pendidikan Islam dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yanglebih tinggi, terutama pada PTN terkemuka.2. secara moral, lulusan pendidikan Islam dapat menunjukkan tanggung jawab dankepeduliannya kepada masyarakat sekitarnya.3. secara individual, lulusan pendidikan Islam semakin meningkat ketakwaannya.4. secara sosial, lulusan pendidikan Islam dapat berinteraksi dan bersosialisasi denganmasyarakat sekitarnya dan5. secara kultural, lulusan pendidikan Islam mampu menginterpretasikan ajaran agamanyasesuai dengan lingkungan sosialnya.Dengan kata lain, dimensi kognitif intelektual, afektifemosional, psikomotorik-praktis dan kultural dapat terbina secara seimbang dan selaras.Inilahindikator-indikator yang dapat dijadikan tolok ukur untuk melihat ketepatan strategipenerapan pendidikan Islam yang diterapkan.Ketiga, pengembangan profesionalitas guru. Pengembangan profesionalitas guru di satupihak mengacu kepada sikap guru terhadap profesinya, dan di satu pihak lagi adalah derajatpengetahuan dan keterampilan yang dimiliki guru dalam rangka melakukan pekerjaannyasebagai guru. Ada dua hal yang sangat inti dalam pengembangan profesionalitas ini, yaknipanggilan hidup dan keahlian.a. Guru hendaknya menyadari benar bahwa profesi yang disandangnyaadalah sebagai pemenuhan panggilan hidupnya. Artinya itulah lapanganpengabdiannya dan itulah lapangan kehidupannya. Kriteria panggilanhidup mengacu kepada pengabdian, sekarang orang lebih senangmenyebutnya dengan dedikasi.b. Guru hendaknya menyadari benar bahwa profesi guru yang disandangnyaadalah diperoleh dengan suatu keahlian khusus. Oleh karenanya, kriteriakeahlian khusus mengacu kepada mutu layanan yang tercermin dalamproses belajar mengajar.Jika demikian halnya, maka persoalan dedikasi dan keahlian guru itulah yang secarasungguh-sungguh hendak dikembangkan profesionalitasnya. Sebagai pendidik profesional,guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga harusmemiliki pengetahuan dan kemampuan profesional. Karena adanya pendidik profesional itu,maka sekolah-sekolah unggul bernuansa Islami-lah yang dilirik dan menjadi alternatif pilihanmasyarakat di masa kini dan masa depan, Insya Allah.

    BAB IVKESIMPULAN

    1. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan.Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkanpancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia. Perkembangan

  • masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional.Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapatdilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasipenerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Iptek merupakan salahsatu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai padapermulaan kehidupan manusia.2. Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuanberpikir.Ada tiga asas pokok Pendidikan yaitua. Asas Tut wuri Handayani.b. Asas Belajar Sepanjang Hayat.c. Asas Kemandirian dalam Belajar.3. Tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini dalam bidang pendidikan Islami ialahbelum memiliki teori pendidikan Islami yang komprehensif dan integral dalam membentukpribadi Muslim yang diharapkan dan bagaimana menemukan teori pendidikan Islami itumenjadi praktis dan aplikatif.BAB VPENUTUP

    Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalammakalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnyapengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judulmakalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yangmembangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis padakhususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

    DAFTAR PUSTAKAHasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Edisi Revisi 5, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2006Pidarta Made, Landasan Kependidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1997Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Ciptahttp://www.kompas.com.Penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia kelas B. Makalah disusun guna memenuhi sebagian tugas kelompok pada matakuliah Pengantar Pendidikan tahun akademik 2013/2014 dengan dosen pengampu AfidBurhanuddin, M.Pd.Anggota kelompok:1. Anang Adi Saputra2. Dwi Rahmawati3. Hermawanto4. Nur Faelani5. Supriyadi6. Yunita Nurul Aini