laporan farmako kelompok f3

12
Tujuan 1. Menjel askan p erbedaa an mula k erja d an lama k erja be rbagai obat va sodila tor 2. Menjel askan dan men gamati ef ek vasodi lator ker ja cepat ( amil nitri t secara inh alasi ). Kerja sedang ( isosorbid dinitrat, secara sublingual dan kerja lambat ( penta eritritol tetra nitrat, secara oral) yang diberikan pada orang percobaan . Menjel askan faramakodina mik obat!obat vasodi lator ". Memban gun ker ja sama yang dinamis dalam kelompok selama pengamatan Landasan T e ori Isosorbid Dinitrat #enyakit ja ntung is kemik adal ah ke adaan be rbagai et io logi , ya ng me nyebabka n ket ida kse imb anga n antara sup lai dan kebutuh an oks ige n mio kar d. #eny ebab pal ing umum iskemia miokard adalah aterosklerosis. Keberadaan aterosklerosis menyebabkan penyempitan  pada lumen pembuluh arteri koronaria epikardial sehingga suplai oksigen miokard berkurang. $skemia miokard juga dapat terjadi karena kebutuhan oksigen miokard meningkat secara tidak nor mal sepert i pada hipert rofi vent rik el ata u ste nos is aor ta. %ik a kej adian isk emik ber sif at sementara ma ka ber hubun gan dengan angin a pek tori s, ji ka berkepanj ang an maka dapat menyebabkan nekrosis miokard dan pembentukan parut dengan atau tanpa gambaran klinis infark miokard &bat yang umum digunakan yai tu antiangina (se nya 'a nit rat , peng hambat beta,  penghambat kanal kalsium) dan asetosal ($sselbacher, 2 ). en ya'a nitrat bekerja melalui dua mekanisme. ecara in vivo seny a'a nitr at merupakan  pro drug  yaitu menjadi aktif set elah dimeta bol isme dan men ghas ilk an nit rogen monoks ida (*&). +iotra nsf ormasi senya'a nitrat yang berlangsung intraseluler ini dipengaruhi oleh adanya reduktase ekstrasel dan reduced  tio l (gl utat ion) int ras el. *it rogen monoks ida akan membent uk komplek s nitrosoheme dengan guanilat siklase dan menstimulasi enim ini sehingga kadar c-M# meningk at. elanj utnya c-M# akan menyeb abkan defos foril asi miosi n, sehin gga terja di

Upload: joshua

Post on 13-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 1/12

Tujuan

1. Menjelaskan perbedaaan mula kerja dan lama kerja berbagai obat vasodilator 

2. Menjelaskan dan mengamati efek vasodilator kerja cepat ( amilnitrit secara inhalasi).

Kerja sedang ( isosorbid dinitrat, secara sublingual dan kerja lambat ( penta eritritol tetra

nitrat, secara oral) yang diberikan pada orang percobaan

. Menjelaskan faramakodinamik obat!obat vasodilator 

". Membangun kerja sama yang dinamis dalam kelompok selama pengamatan

Landasan Teori

Isosorbid Dinitrat

#enyakit jantung iskemik adalah keadaan berbagai etiologi, yang menyebabkan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard. #enyebab paling umum

iskemia miokard adalah aterosklerosis. Keberadaan aterosklerosis menyebabkan penyempitan

 pada lumen pembuluh arteri koronaria epikardial sehingga suplai oksigen miokard berkurang.

$skemia miokard juga dapat terjadi karena kebutuhan oksigen miokard meningkat secara tidak 

normal seperti pada hipertrofi ventrikel atau stenosis aorta. %ika kejadian iskemik bersifat

sementara maka berhubungan dengan angina pektoris, jika berkepanjangan maka dapat

menyebabkan nekrosis miokard dan pembentukan parut dengan atau tanpa gambaran klinis

infark miokard

&bat yang umum digunakan yaitu antiangina (senya'a nitrat, penghambat beta,

 penghambat kanal kalsium) dan asetosal ($sselbacher, 2). enya'a nitrat bekerja melalui

dua mekanisme. ecara in vivo  senya'a nitrat merupakan  pro drug   yaitu menjadi aktif 

setelah dimetabolisme dan menghasilkan nitrogen monoksida (*&). +iotransformasi

senya'a nitrat yang berlangsung intraseluler ini dipengaruhi oleh adanya reduktase ekstrasel

dan reduced   tiol (glutation) intrasel. *itrogen monoksida akan membentuk kompleks

nitrosoheme dengan guanilat siklase dan menstimulasi enim ini sehingga kadar c-M#

meningkat. elanjutnya c-M# akan menyebabkan defosforilasi miosin, sehingga terjadi

Page 2: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 2/12

relaksasi otot polos. Mekanisme kerja yang kedua yaitu akibat pemberian senya'a nitrat,

endotelium akan melepaskan prostasiklin (#-$2) yang bersifat vasodilator. +erdasarkan

kedua mekanisme ini, senya'a nitrat dapat menimbulkan vasodilatasi, dan pada akhirnya

menyebabkan penurunan kebutuhan dan peningkatan suplai oksigen.

A. Sasaran Terapi

asodilatasi pembuluh arteri koronaria epikardial.

B. Tujuan Terapi

Mengatasi nyeri angina dengan menyeimbangkan suplai dan kebutuhan oksigen miokard.

C. Strategi Terapi

#ada serangan akut angina diberikan kombinasi dua macam antiangina (dengan tujuan

meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping) dan asetosal. %ika serangan angina

tidak membaik pada pemberian kombinasi dua macam antiangina, maka dapat diberikan

kombinasi tiga macam antiangina. /ntiangina digunakan karena dapat menurunkan

kebutuhan oksigen miokard dan meningkatkan suplai oksigen miokard sehingga

keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen tercapai. /setosal digunakan karena

dapat mencegah atau mengurangi agregasi trombosit, dengan demikian aliran darah tidak 

semakin terhambat

D. Indikasi

#rofilaksis dan pengobatan angina0 gagal jantung kiri.

E. Kontra-indikasi

ipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif 

hipertrofik, stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia

 berat, trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit.

F. Bentuk sediaan

ablet, tablet sublingual, tablet lepas lambat, kapsul, cairan injeksi, aerosol, krim,

 buccal spray, dan spray transdermal.

G. Dosis dan Aturan pakai

• Sublingual 3 4!1 mg

• Oral 3 sehari dalam dosis terbagi, angina !12 mg

Page 3: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 3/12

• Inus Intra!ena 3 2!1 mg5jam0 dosis lebih tinggi sampai 2 mg5jam mungkin

diperlukan

". Eek sa#ping

akit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi

 bradikardi paradoksikal). 6fek samping yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat,

mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut, sinkop,

 pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.

I. $eringatan 

• -angguan hepar atau ginjal berat0 hipotiroidisme, malnutrisi, atau hipotermia0

infark miokard yang masih baru0 sistem transdermal yang mengandung logam harus

diambil sebelum kardioversi atau diatermi.

enya'a nitrat kerja panjang atau transdermal dapat mengakibatkan toleransi (efek terapi

 berkurang). %ika toleransi diperkirakan setelah penggunaan sediaan transdermal, sediaan tersebut

harus dilepas selama beberapa jam berurutan dalam setiap kurun 'aktu 2" jam

LA%&TA' %I'GE% LAKTAT

7arutan Ringer’s saline ditemukan pada a'al 188 oleh ydney 9inger, seorang ilmu'an

$nggris. 9inger mempelajari detakan jantung dari seekor katak yang diletakkan di luar tubuh

katak tersebut. :ia berharap untuk menemukan larutan pengganti di dalam darah yang dapat

memungkinkan jantung yang terpisah tersebut untuk berdetak secara normal dalam jangka 'aktu

tertentu. 7arutan garam inorganic yang kemudian ditemukan dan dimodifikasi oleh /le;is

artman dengan tujuan untuk menangani asidosis pada anak. artmann kemudian

menambahkan laktat, yang kemudian berperan sebagai buffer asam. &leh sebab itu kemudian

larutan tersebut disebut larutan < Ringer Laktat = atau < Larutan Hartmann=.

7arutan 9inger 7aktat sering digunakan sebagai cairan pengganti setelah kehilangan

 banyak darah akibat trauma, pasca bedah, atau luka bakar. ebelumnya, 9inger 7aktat sering

digunakan sebagai penginduksi pengeluaran urin pada pasien dengan gagal ginjal.

#enggunaan tersering lainnya adalah sebagai penanganan untuk gagal ginjal kronik pada

he'an kecil, dimana larutan biasanya dimasukkan secara subkutan daripada secara $ntravena.

:engan cara ini, larutan akan dapat segera diberikan kepada he'an tersebut dengan cepat tanpa

Page 4: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 4/12

 perlu mencari vena. 7arutan ini kemudian akan diserap secara pelan dari ba'ah kulit menuju

aliran darah.

7arutan 9inger 7aktat dengan pemberian secara $ pada umumnya di ukur dengan

 peritungan kadar kekurangan cairan dan perkiraan deficit cairan. >ntuk mengganti cairan , dosis

 pada umumnya adalah 2! ml5kg ++5 jam. 9inger 7aktat tidak cocok digunakan dalam jangka

'aktu yang lama karena kadar odium (1 m6?57) yang dianggap terlalu tinggi, terutama

untuk anak!anak, dan kadar #otassium (" m6?57) yang yang terlalu rendah menurut kadar 

elektrolit yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari!hari.

&%ET"A'E

>rethane digunakan secara tunggal atau sebagai kombinasi dengan obat lain sebagai anastesi

untuk he'an percobaan di laboratorium. alah satu keuntungan menggunakan urethane adalah

efek anastesi yang cukup lama tanpa mengakibatkan perubahan fisiologi yang berarti. 6fek 

anastesi yang tahan lama dan stabil yang diberikan secara $ menghasilkan kelainan minimal

 pada system cardiovaskuler dan depresi respirasi. Keuntungan lainnya dari penggunaan urethane

adalah kenyataan bah'a urethane memproduksi derajat analgesia yang sangat dalam

dibandingkan anastesi lainnya. Kualitas ini mengakibatkan urethane digunakan sebagai pilihan

utama dan cocok untuk prosedur bedah yang dilakukan pada he'an percobaan seperti kodok,

kelinci dan lainnya. #enggunaan urethane untuk pembelajaran keselamatan, obat klinik, maupun

 penggunaan lainnya sangat terbatas. *amun pengguanaan pada manusia diduga memba'a

 bahaya kesehatan. >rethane telah diklasifikasi sebagai mutagen dan karsinogenik. etelah

menyerap melalui kulit, maka akan segera menuju organ!organ, tulang, dapat menembus

 plasenta, mengakibatkann tumor pada fetus, dan perubahan pada kulit. &leh sebab itu, ada

kemungkinan terpapar urethane kepada para pekerja laboratorium yang menggunakan urethane

sehingga urethane dilabel larutan kimia yang berbahaya.

6fek yang dihasilkan cukup berbahaya seperti3

1. 6fek sitotoksik 

2. 6fek karsinogenik5 mutagenic

. 6fek transplasenta

". 6fek farmakologis 3

Glikosida digitalis

Page 5: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 5/12

-likosida digitalis memberikan efek inotropik positif dan digunakan secara luas untuk gagal

 jantung, kerja inotropiknya merupakan hasil peningkatan ion kalsium intra sel dan juga

menjadi dasar terbentuknya aritmia yang disebabkan oleh keracunan digitalis. -likosida

digitalis meningkatkan kemiringan fase " terutama jika @KA  rendah. -likosida digitalis juga

memberikan kerja fagotonus yang mencolok, menyebabkan penghambatan arus kalisum

dinodus / dan aktivasi arus ion kalium diperantarai asetilkolin diatrium. :engan demikian

efek elektrofisiologis tidak langsung glikosida digitalis yang utama adalah hiperpolarisasi,

 pemendekan potensial aksi atrium, dan meningkatkan kerefrakteran nodus /. #eningkatan

kerefrakteran nodus / menjadi dasar kegunaan digitalis untuk menghentikan aritmia reentry

yang melibatkan nodus /,dan mengendalikan respons ventrikel pada pasien yang

mengalami fibrilasia atrium.ediaan digitalis terutama bermanfaat umtuk fibrilasi atrium,

karena banyak pasien tersebut mengalami gagal jantung, yang keadaanya dapat diperburuk 

oleh obat pemblok nodus / lainnya seperti bloker saluran ion kalsium atau antagonis

reseptor B!adrenergik. *amun, pada banyak pasien gagal jantung lanjut, aktivitas

simpatiknya sangat meningkat, sehingga digitali tidak terlalu efektif dalam menurunkan laju.

:i lain pihak, penurunan laju yang sedikit saja bahkan dapat membantu memperbaiki gagal

 jantung. :emikian juga, pada keadaan lain se'aktu tonus simpatik yang tinggi

mengendalikan penghantaran atrioventrikel yang cepat, terapi digitalis mungkin hanya

sedikit efektif dalam memperlambat laju. #eningkatan aktivitas simpatik dan hipoksia dapat

memperbesar perubahan automatisitas dan :/: yang diinduksi digitalis, sehingga

meningkatkan risiko keracunan digitalis. +entuk komplikasi lanjut tirotoksikosis adalah

 peningkatan bersihan digitalis. 6fek utama glikosida jantung terhadap 6K- adalah

 perpanjangan #9 dan perubahan repolarisasi ventrikel non spesifik yang mekanisme

 penyebabnya belum dipahami.

4. 6fek merugikan3

6. Keracunan digitalis merupakan masalah klinis yang laim. /ritmia, mual, gangguan

fungsi kognitif, serta pandangan mengabur atau menguning merupakan manifestasi yang

umum. eringkali gejala tersebut tidak segera dikenali, karena gejala!gejala tersebut tidak 

segera dikenali, karena gejala!gejala tersebut sering terjadi pada pasien dengan penyakit

stadium lanjut yang mengonsumsi berbagai obat. Konsentrasi digitalis dalam serum yang

Page 6: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 6/12

tinggi, hipoksia (misalnya karena penyakit kronis) dan hipokalemia, hipomagnesemia,

serta hiperkalsemia menyebabkan pasien rentan terhadap aritmia yang diinduksi digitalis.

Meskipun keracunan digitalis dapat menyebabkan hampir semua bentuk aritmia,

 beberapa tipe aritmia tertentu bersifat khas. /ritmia yang harus menimbulkan kecurigaan

kuat terhadap terjadinya keracunan digitalis adalah takikardia terkait :/: yang muncul

 bersama fungsi nodus sinus atau nodus /. akikardia atrium karena blok / bersifat

khas tetapi bigemini ventrikel (denyut sinus bergantian dengan denyut yang berasal dari

ventrikel), takikardia ventrikel <dua arah= (sangat jarang terjadi), takikardia

 persambungan /, serta berbagai derajat blok / juga dapat muncul. #ada keracunan

 berat (misalnya ingesti untuk bunuh diri), tampak adanya hiperkalemia parah karena

keracunan ion natrium dan ion kalium /#!ase dan bradiaritmia berat, yang mungkin

tidak merespon terhadap terapi pacu jantung. #asien dengan kadar digitalis serum yang

tinggi, resiko percepatan fibrilasi ventrikel oleh kardioversi :C (pemulihanirama jantung

normal dengan kejutan elektris) mungkin meningkat, sedangkan pada pasien dengan

kadar terapeutik digitalis dalam darah, kardioversi :C dapat digunakan secara aman.

D. +entuk keracunan digitalis ringan mungkin tidak memerlukan terapi khusus sellain

 pemantauan ritme jantung hingga gejala dan tanda toksisitasnya menghilang.

+radikardia sinus dan blok / sering merespons terhadap adanya atropine intravena,

tetapi efeknya hanya bersifat sementara. etiap aritmia serius yang terjadi harus diobati

dengan anti digoksin fragment Eab, yang sangat efektif untuk mengikat digoksin dan

digikoksin. Konsentrasi glikosida dalam serum sangat meningkat pada penggunaan anti

 body anti digitalis, tetapi hal ini hanya menggambarkan obat yang terikat (tidak aktif 

secara farmakologi). #emacuan jantung sementara mungkin dibutuhkan untuk disfungsi

nodus sinus atau nodus / tingkat lanjut. :igitalis memberikan efek vasokonstriksi arteri

secara langsung yang dapat berbahaya terutama pada pasien arterosklerosis lanjut yang

menerima obat intravena.

Cara kerja

1. iap kelompok menyiapkan 2 orang percobaan yang siap puasa " jam sebelum praktikum

dimulai

Page 7: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 7/12

2. atu orang percobaan lain disiapkan untuk demonstrasi , dan tidak perlu puasa.

ebaiknya orang percobaan berkulit 'arna putih atau kuning agar efek vasodilatasi kulit

 jelas terlihat

. /lat!alat yang dibutuhkan3 tensimeter, stetoskop, termometer kulit, arloji dan sapu tangan

". &bat!obat vasodilator 3 amilnitrit 3 inhalasi

$sosorbid dinitrat 3 sub lingual

 *itrogliserin 3 oral

atalaksana

1. #ercobaan inhalasi amilnitrit ( demonstrasi)

&rang percobaan yang telah disiapkan diminta berbaring di atas meja laboratorium

dengan tenang. etelah berbaring 4 menit, lakukanlah pengukuran tekana darah, denyut

 jantung , frekuensi nafas dan suhu kulit. >langi sekali lagin pengukuran ini dengan jeda 4

menit, dan hitung rata!rata dari pengukuran tadi sebagai nilai parameter basal.

ebelum memecahkan ampul amilnitrit, bagilah tugas sehingga hanya seorang mahasis'a

untuk mengamati satu pengukuran yaitu 3 tekanan darah, denyut jantung, frekuensi nafas,

dan suhu kulit dan 'arna kulit muka

%ika semua pengamat telah siap, instruktur akan memecahkan satu ampul amilnitrit yang

terbungkus saptu tangan di depan hidung orang percobaan dan mintalah ia segera

menghirup uap yang keluar dari ampul dengan cepat dan lalu menahan nafasnya selama

ia sanggup

Masing!masing mahasis'a yang bertugas mengamati parameter tadi, segera melakukan

 pengukuran pertama ketika orang percobaan menghirup amilnitrit yang dipecahkan di

Page 8: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 8/12

depan hidungnya. /gar pengukuran lebih mudah dilakukan, sebaiknya manset dan

tensimeter dalam keadaan terpasang, dan stetoskop siap di fossa cubiti, dan apeks jantung

( untuk mendengarkan denyut jantung). 7akukanlah pengukuran seluruh parameter tadi

tiap menit sampai seluruh parameter tadi kembalik ke keadaan basal.

Catatlah 'aktu terjadinya perubahan parameter sebagai mula kerja obat vasodilator kerja

cepat, dan 'aktu sampai parameter kembali ke basal, sebagai lama kerja obat. elain itu

tanyakan dan catat semua gejala lain yang terjadi pada &# sesudah praktikum sampai 2"

 jam sesudahnya, untuk mengenali efek samping dan efek lainnya.

#erhatian 3 ampul amilnitrit hanya boleh dipecahkan oleh 5 atau diba'ah penga'asan

instruktur. +ila &p mengeluh pusing, penglihatan gelap, segera letakan kepalanya lebih

rendah dari badan dan mintalah untuk bernapas dalam.

2. #ercobaan obat vasodilator oral dan sublingual

2 &# dari masing!masing kelompok yang telah mempersiapkan diri tidak makan " jam

sebelum percobaan, berbaring di atas meja laboratorium dengan tenang. 7akukanlah

 pengukuran parameter basal, tekanan darah, denyut jantung 5 nadi, frekuensi nafas, dan

suhu kulit sebanyak 2 kali dengan interval 4 menit dan hitung rata!ratanya .

%ika paengamatan parameter telah selesai, mintalah obat vasodilator kepada instruktur,

serta perhatikan baik!baik cara pengunannya apakah harus ditaroh di ba'ah lidah

( sublingual) atau ditelan dengan segelas air( oral) . jangan tertukar.

7akukanlah parameter di atas untuk orang percobaan 3

a. >ntuk orang yang mendapat sublingual dilakukan tiap menit selama menit.

 b. >ntuk yang mendapat obat oral laukan tiap 14 menit selama 2 jam atau bila parameter 

telah kembali ke nilai basal.

anyakan gejala!gejala apa yang dirasakan oleh &# selama percobaan dan 2" jam

setelahnya

Page 9: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 9/12

+andingkanlah data!data yang diperoleh oleh kelompok lain apakah ada beda mula kerja,

lama kerja dari masing!masing obat vasodilator yang diberikan.

. :igitalis

elain mempelajari obat vasodilator pada &#. pada praktikum ini juga dapat dipelajari

efek digitalis pada manusia melalui pengamatan yang dilakukan pada jantung kodok.

#ada akhir praktkum ini mahasis'a dapat 3

a. Menjelaskan efek farmakodinamik digitalis terhadap frekuensi denyut atrium dan

ventrikel, interval denyut atrium dan ventrikel dan kekuatan kontraksi atrium dan

ventrikel. ( efek kronotropik, inotropik, dan dromotropik), dan mengamati pada

 jantung kodok 

 b. Menjelaskan dan memperhatikan dan mengamati efek toksik dan letal digitalis

c. Memahami pengertian kecilnya margin of safety( perbedaan antara dosis terapi degan

dosis letal) digitalis dan implikasi klinisnya

#ersiapan

1. e'an coba3 kodok atau rana, berukuran agak besar.

2. /lat!alat 3 tempat fiksasi kodok, jarum pentul, gunting anatomis dan chirurgis, pinset,

semprit tuberkulin

. +ahan atau at larutan uretan 1F dan larutan ringer. &bat 3 larutan tinctura digitalis 1F

atalaksana

1. #ilih satu kodok untuk satu kelompok, suntikan dalam saccus lympaticus dorsalisnya

larutan uretan 1F sebanyak 2 ml.

2. +ila sudah terjadi anestesi pada kodok, fiksasi lah kodok pada papan fiksasi dengn posisi

terlentang, dengan telapak tangan dan kaki terfiksasi dengan jarum pentul.

Page 10: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 10/12

. +ukalah toraks kodok dimulai dengan kulit, dilanjutkan dengan lapisan diba'ahnya,

dengan irisan berbentuk , dimulai dari ba'ah proccesus ensiformis ke lateral sampai

 jantung terlihat jelas dan hindari tindakan yang menyebabkan pendarahan.

". +ila jantung telah tampak, singkirkan jaringan yang menutupinya, dan bukalah secara

hati!hati perikard jantung kodok yang tampak sebagai selubung jantung ber'arna perak.

4. ekarang jantung tampak utuh, teteskan segera setete larutan ringer laktat untuk

membasahi jantung. 7alu perhatikan dengan teliti siklus jantung antara sistol dan diastol,

terutama dengan memperhatikan bentuk dan 'arna ventrikel.

G. etapkan frekuensi denyut jantung per menit selama kali dan ambil rata!ratanya.

D. eteskan larutan tinctura digitalis 1F dengan tetesan kecil melalui semprit tuberkulin

yang dilepas jarumnya, langsung pada permukaan jantung, tiap dua menit dan hitung

frekuensi denyut jantungnya tiap selesai meneteskan digitalis.

8. #elajarilah perubahan!perubahan yang terjadi pada siklus jantung (sistol!diastol) dan

 perubahan 'arna jantung. #emberian digitalis akan mnyebabkan penurunan frekuensi

 jantung, ventrikel akan ber'arna lebih merah pada saat diastol dan menjadi lebih putih

 pada saat sistol, serta amati juga interval / yang makin besar. al!hal tadi sesuai

dengan efek terapi digitalis pada manusia. #enetesan digitalis diteruskan tiap dua menit

sampai terjadi keadaan keracunan yang teramati sebagai terjadinya hambatan jantung

 parsial disusul dengan hambatan jantung mutlak dan berakhir dengan berhentinya denyut

ventrikel biasanya dalam keadaan sistol (asistole).

H. entukan apakah jantung telah berhenti berdenyut tadi masih bisa dirangsang dengan

rangsangan mekanis yaitu dengan menyentuh permukaannya dengan pinset.

1. +uatlah catatan dari seluruh pengamatan tadi, dan buatlah kurva yang menggambarkan

hubungan antara frekuensi denyut jantung dengan jumlah tetesan digitalis yang dipakai.

"asil kerja praktiku#

Isosorbid-dinitrat

Page 11: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 11/12

A. ORAL

OP :

O’ 15 15 15 15TekananDarahFrekuensiNapasDenyutNadiSuhu kulit

SUBLINGUAL

OP : I Gede

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0’ Jedastlh5menit

Rata-rata

3meni

tpertama

3menitkedua

3 3 3 3 3 3 3 3

TD

FN

DN

Digitalis

Iaktu Erekuensi denyut atrium Erekuensi denyut ventrikel

Menit ke!

Menit ke!2

Menit ke!"

Menit ke!G

Menit ke!8

Menit ke 1

Menit ke!12

Page 12: Laporan Farmako Kelompok f3

7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 12/12

Menit ke !1"

Menit ke!1G

Menit ke!18

$e#ba(asan )