laporan farmako kelompok f3
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 1/12
Tujuan
1. Menjelaskan perbedaaan mula kerja dan lama kerja berbagai obat vasodilator
2. Menjelaskan dan mengamati efek vasodilator kerja cepat ( amilnitrit secara inhalasi).
Kerja sedang ( isosorbid dinitrat, secara sublingual dan kerja lambat ( penta eritritol tetra
nitrat, secara oral) yang diberikan pada orang percobaan
. Menjelaskan faramakodinamik obat!obat vasodilator
". Membangun kerja sama yang dinamis dalam kelompok selama pengamatan
Landasan Teori
Isosorbid Dinitrat
#enyakit jantung iskemik adalah keadaan berbagai etiologi, yang menyebabkan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard. #enyebab paling umum
iskemia miokard adalah aterosklerosis. Keberadaan aterosklerosis menyebabkan penyempitan
pada lumen pembuluh arteri koronaria epikardial sehingga suplai oksigen miokard berkurang.
$skemia miokard juga dapat terjadi karena kebutuhan oksigen miokard meningkat secara tidak
normal seperti pada hipertrofi ventrikel atau stenosis aorta. %ika kejadian iskemik bersifat
sementara maka berhubungan dengan angina pektoris, jika berkepanjangan maka dapat
menyebabkan nekrosis miokard dan pembentukan parut dengan atau tanpa gambaran klinis
infark miokard
&bat yang umum digunakan yaitu antiangina (senya'a nitrat, penghambat beta,
penghambat kanal kalsium) dan asetosal ($sselbacher, 2). enya'a nitrat bekerja melalui
dua mekanisme. ecara in vivo senya'a nitrat merupakan pro drug yaitu menjadi aktif
setelah dimetabolisme dan menghasilkan nitrogen monoksida (*&). +iotransformasi
senya'a nitrat yang berlangsung intraseluler ini dipengaruhi oleh adanya reduktase ekstrasel
dan reduced tiol (glutation) intrasel. *itrogen monoksida akan membentuk kompleks
nitrosoheme dengan guanilat siklase dan menstimulasi enim ini sehingga kadar c-M#
meningkat. elanjutnya c-M# akan menyebabkan defosforilasi miosin, sehingga terjadi
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 2/12
relaksasi otot polos. Mekanisme kerja yang kedua yaitu akibat pemberian senya'a nitrat,
endotelium akan melepaskan prostasiklin (#-$2) yang bersifat vasodilator. +erdasarkan
kedua mekanisme ini, senya'a nitrat dapat menimbulkan vasodilatasi, dan pada akhirnya
menyebabkan penurunan kebutuhan dan peningkatan suplai oksigen.
A. Sasaran Terapi
asodilatasi pembuluh arteri koronaria epikardial.
B. Tujuan Terapi
Mengatasi nyeri angina dengan menyeimbangkan suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
C. Strategi Terapi
#ada serangan akut angina diberikan kombinasi dua macam antiangina (dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping) dan asetosal. %ika serangan angina
tidak membaik pada pemberian kombinasi dua macam antiangina, maka dapat diberikan
kombinasi tiga macam antiangina. /ntiangina digunakan karena dapat menurunkan
kebutuhan oksigen miokard dan meningkatkan suplai oksigen miokard sehingga
keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen tercapai. /setosal digunakan karena
dapat mencegah atau mengurangi agregasi trombosit, dengan demikian aliran darah tidak
semakin terhambat
D. Indikasi
#rofilaksis dan pengobatan angina0 gagal jantung kiri.
E. Kontra-indikasi
ipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif
hipertrofik, stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia
berat, trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit.
F. Bentuk sediaan
ablet, tablet sublingual, tablet lepas lambat, kapsul, cairan injeksi, aerosol, krim,
buccal spray, dan spray transdermal.
G. Dosis dan Aturan pakai
• Sublingual 3 4!1 mg
• Oral 3 sehari dalam dosis terbagi, angina !12 mg
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 3/12
• Inus Intra!ena 3 2!1 mg5jam0 dosis lebih tinggi sampai 2 mg5jam mungkin
diperlukan
". Eek sa#ping
akit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi
bradikardi paradoksikal). 6fek samping yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat,
mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut, sinkop,
pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.
I. $eringatan
• -angguan hepar atau ginjal berat0 hipotiroidisme, malnutrisi, atau hipotermia0
infark miokard yang masih baru0 sistem transdermal yang mengandung logam harus
diambil sebelum kardioversi atau diatermi.
enya'a nitrat kerja panjang atau transdermal dapat mengakibatkan toleransi (efek terapi
berkurang). %ika toleransi diperkirakan setelah penggunaan sediaan transdermal, sediaan tersebut
harus dilepas selama beberapa jam berurutan dalam setiap kurun 'aktu 2" jam
LA%&TA' %I'GE% LAKTAT
7arutan Ringer’s saline ditemukan pada a'al 188 oleh ydney 9inger, seorang ilmu'an
$nggris. 9inger mempelajari detakan jantung dari seekor katak yang diletakkan di luar tubuh
katak tersebut. :ia berharap untuk menemukan larutan pengganti di dalam darah yang dapat
memungkinkan jantung yang terpisah tersebut untuk berdetak secara normal dalam jangka 'aktu
tertentu. 7arutan garam inorganic yang kemudian ditemukan dan dimodifikasi oleh /le;is
artman dengan tujuan untuk menangani asidosis pada anak. artmann kemudian
menambahkan laktat, yang kemudian berperan sebagai buffer asam. &leh sebab itu kemudian
larutan tersebut disebut larutan < Ringer Laktat = atau < Larutan Hartmann=.
7arutan 9inger 7aktat sering digunakan sebagai cairan pengganti setelah kehilangan
banyak darah akibat trauma, pasca bedah, atau luka bakar. ebelumnya, 9inger 7aktat sering
digunakan sebagai penginduksi pengeluaran urin pada pasien dengan gagal ginjal.
#enggunaan tersering lainnya adalah sebagai penanganan untuk gagal ginjal kronik pada
he'an kecil, dimana larutan biasanya dimasukkan secara subkutan daripada secara $ntravena.
:engan cara ini, larutan akan dapat segera diberikan kepada he'an tersebut dengan cepat tanpa
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 4/12
perlu mencari vena. 7arutan ini kemudian akan diserap secara pelan dari ba'ah kulit menuju
aliran darah.
7arutan 9inger 7aktat dengan pemberian secara $ pada umumnya di ukur dengan
peritungan kadar kekurangan cairan dan perkiraan deficit cairan. >ntuk mengganti cairan , dosis
pada umumnya adalah 2! ml5kg ++5 jam. 9inger 7aktat tidak cocok digunakan dalam jangka
'aktu yang lama karena kadar odium (1 m6?57) yang dianggap terlalu tinggi, terutama
untuk anak!anak, dan kadar #otassium (" m6?57) yang yang terlalu rendah menurut kadar
elektrolit yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari!hari.
&%ET"A'E
>rethane digunakan secara tunggal atau sebagai kombinasi dengan obat lain sebagai anastesi
untuk he'an percobaan di laboratorium. alah satu keuntungan menggunakan urethane adalah
efek anastesi yang cukup lama tanpa mengakibatkan perubahan fisiologi yang berarti. 6fek
anastesi yang tahan lama dan stabil yang diberikan secara $ menghasilkan kelainan minimal
pada system cardiovaskuler dan depresi respirasi. Keuntungan lainnya dari penggunaan urethane
adalah kenyataan bah'a urethane memproduksi derajat analgesia yang sangat dalam
dibandingkan anastesi lainnya. Kualitas ini mengakibatkan urethane digunakan sebagai pilihan
utama dan cocok untuk prosedur bedah yang dilakukan pada he'an percobaan seperti kodok,
kelinci dan lainnya. #enggunaan urethane untuk pembelajaran keselamatan, obat klinik, maupun
penggunaan lainnya sangat terbatas. *amun pengguanaan pada manusia diduga memba'a
bahaya kesehatan. >rethane telah diklasifikasi sebagai mutagen dan karsinogenik. etelah
menyerap melalui kulit, maka akan segera menuju organ!organ, tulang, dapat menembus
plasenta, mengakibatkann tumor pada fetus, dan perubahan pada kulit. &leh sebab itu, ada
kemungkinan terpapar urethane kepada para pekerja laboratorium yang menggunakan urethane
sehingga urethane dilabel larutan kimia yang berbahaya.
6fek yang dihasilkan cukup berbahaya seperti3
1. 6fek sitotoksik
2. 6fek karsinogenik5 mutagenic
. 6fek transplasenta
". 6fek farmakologis 3
Glikosida digitalis
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 5/12
-likosida digitalis memberikan efek inotropik positif dan digunakan secara luas untuk gagal
jantung, kerja inotropiknya merupakan hasil peningkatan ion kalsium intra sel dan juga
menjadi dasar terbentuknya aritmia yang disebabkan oleh keracunan digitalis. -likosida
digitalis meningkatkan kemiringan fase " terutama jika @KA rendah. -likosida digitalis juga
memberikan kerja fagotonus yang mencolok, menyebabkan penghambatan arus kalisum
dinodus / dan aktivasi arus ion kalium diperantarai asetilkolin diatrium. :engan demikian
efek elektrofisiologis tidak langsung glikosida digitalis yang utama adalah hiperpolarisasi,
pemendekan potensial aksi atrium, dan meningkatkan kerefrakteran nodus /. #eningkatan
kerefrakteran nodus / menjadi dasar kegunaan digitalis untuk menghentikan aritmia reentry
yang melibatkan nodus /,dan mengendalikan respons ventrikel pada pasien yang
mengalami fibrilasia atrium.ediaan digitalis terutama bermanfaat umtuk fibrilasi atrium,
karena banyak pasien tersebut mengalami gagal jantung, yang keadaanya dapat diperburuk
oleh obat pemblok nodus / lainnya seperti bloker saluran ion kalsium atau antagonis
reseptor B!adrenergik. *amun, pada banyak pasien gagal jantung lanjut, aktivitas
simpatiknya sangat meningkat, sehingga digitali tidak terlalu efektif dalam menurunkan laju.
:i lain pihak, penurunan laju yang sedikit saja bahkan dapat membantu memperbaiki gagal
jantung. :emikian juga, pada keadaan lain se'aktu tonus simpatik yang tinggi
mengendalikan penghantaran atrioventrikel yang cepat, terapi digitalis mungkin hanya
sedikit efektif dalam memperlambat laju. #eningkatan aktivitas simpatik dan hipoksia dapat
memperbesar perubahan automatisitas dan :/: yang diinduksi digitalis, sehingga
meningkatkan risiko keracunan digitalis. +entuk komplikasi lanjut tirotoksikosis adalah
peningkatan bersihan digitalis. 6fek utama glikosida jantung terhadap 6K- adalah
perpanjangan #9 dan perubahan repolarisasi ventrikel non spesifik yang mekanisme
penyebabnya belum dipahami.
4. 6fek merugikan3
6. Keracunan digitalis merupakan masalah klinis yang laim. /ritmia, mual, gangguan
fungsi kognitif, serta pandangan mengabur atau menguning merupakan manifestasi yang
umum. eringkali gejala tersebut tidak segera dikenali, karena gejala!gejala tersebut tidak
segera dikenali, karena gejala!gejala tersebut sering terjadi pada pasien dengan penyakit
stadium lanjut yang mengonsumsi berbagai obat. Konsentrasi digitalis dalam serum yang
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 6/12
tinggi, hipoksia (misalnya karena penyakit kronis) dan hipokalemia, hipomagnesemia,
serta hiperkalsemia menyebabkan pasien rentan terhadap aritmia yang diinduksi digitalis.
Meskipun keracunan digitalis dapat menyebabkan hampir semua bentuk aritmia,
beberapa tipe aritmia tertentu bersifat khas. /ritmia yang harus menimbulkan kecurigaan
kuat terhadap terjadinya keracunan digitalis adalah takikardia terkait :/: yang muncul
bersama fungsi nodus sinus atau nodus /. akikardia atrium karena blok / bersifat
khas tetapi bigemini ventrikel (denyut sinus bergantian dengan denyut yang berasal dari
ventrikel), takikardia ventrikel <dua arah= (sangat jarang terjadi), takikardia
persambungan /, serta berbagai derajat blok / juga dapat muncul. #ada keracunan
berat (misalnya ingesti untuk bunuh diri), tampak adanya hiperkalemia parah karena
keracunan ion natrium dan ion kalium /#!ase dan bradiaritmia berat, yang mungkin
tidak merespon terhadap terapi pacu jantung. #asien dengan kadar digitalis serum yang
tinggi, resiko percepatan fibrilasi ventrikel oleh kardioversi :C (pemulihanirama jantung
normal dengan kejutan elektris) mungkin meningkat, sedangkan pada pasien dengan
kadar terapeutik digitalis dalam darah, kardioversi :C dapat digunakan secara aman.
D. +entuk keracunan digitalis ringan mungkin tidak memerlukan terapi khusus sellain
pemantauan ritme jantung hingga gejala dan tanda toksisitasnya menghilang.
+radikardia sinus dan blok / sering merespons terhadap adanya atropine intravena,
tetapi efeknya hanya bersifat sementara. etiap aritmia serius yang terjadi harus diobati
dengan anti digoksin fragment Eab, yang sangat efektif untuk mengikat digoksin dan
digikoksin. Konsentrasi glikosida dalam serum sangat meningkat pada penggunaan anti
body anti digitalis, tetapi hal ini hanya menggambarkan obat yang terikat (tidak aktif
secara farmakologi). #emacuan jantung sementara mungkin dibutuhkan untuk disfungsi
nodus sinus atau nodus / tingkat lanjut. :igitalis memberikan efek vasokonstriksi arteri
secara langsung yang dapat berbahaya terutama pada pasien arterosklerosis lanjut yang
menerima obat intravena.
Cara kerja
1. iap kelompok menyiapkan 2 orang percobaan yang siap puasa " jam sebelum praktikum
dimulai
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 7/12
2. atu orang percobaan lain disiapkan untuk demonstrasi , dan tidak perlu puasa.
ebaiknya orang percobaan berkulit 'arna putih atau kuning agar efek vasodilatasi kulit
jelas terlihat
. /lat!alat yang dibutuhkan3 tensimeter, stetoskop, termometer kulit, arloji dan sapu tangan
". &bat!obat vasodilator 3 amilnitrit 3 inhalasi
$sosorbid dinitrat 3 sub lingual
*itrogliserin 3 oral
atalaksana
1. #ercobaan inhalasi amilnitrit ( demonstrasi)
&rang percobaan yang telah disiapkan diminta berbaring di atas meja laboratorium
dengan tenang. etelah berbaring 4 menit, lakukanlah pengukuran tekana darah, denyut
jantung , frekuensi nafas dan suhu kulit. >langi sekali lagin pengukuran ini dengan jeda 4
menit, dan hitung rata!rata dari pengukuran tadi sebagai nilai parameter basal.
ebelum memecahkan ampul amilnitrit, bagilah tugas sehingga hanya seorang mahasis'a
untuk mengamati satu pengukuran yaitu 3 tekanan darah, denyut jantung, frekuensi nafas,
dan suhu kulit dan 'arna kulit muka
%ika semua pengamat telah siap, instruktur akan memecahkan satu ampul amilnitrit yang
terbungkus saptu tangan di depan hidung orang percobaan dan mintalah ia segera
menghirup uap yang keluar dari ampul dengan cepat dan lalu menahan nafasnya selama
ia sanggup
Masing!masing mahasis'a yang bertugas mengamati parameter tadi, segera melakukan
pengukuran pertama ketika orang percobaan menghirup amilnitrit yang dipecahkan di
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 8/12
depan hidungnya. /gar pengukuran lebih mudah dilakukan, sebaiknya manset dan
tensimeter dalam keadaan terpasang, dan stetoskop siap di fossa cubiti, dan apeks jantung
( untuk mendengarkan denyut jantung). 7akukanlah pengukuran seluruh parameter tadi
tiap menit sampai seluruh parameter tadi kembalik ke keadaan basal.
Catatlah 'aktu terjadinya perubahan parameter sebagai mula kerja obat vasodilator kerja
cepat, dan 'aktu sampai parameter kembali ke basal, sebagai lama kerja obat. elain itu
tanyakan dan catat semua gejala lain yang terjadi pada &# sesudah praktikum sampai 2"
jam sesudahnya, untuk mengenali efek samping dan efek lainnya.
#erhatian 3 ampul amilnitrit hanya boleh dipecahkan oleh 5 atau diba'ah penga'asan
instruktur. +ila &p mengeluh pusing, penglihatan gelap, segera letakan kepalanya lebih
rendah dari badan dan mintalah untuk bernapas dalam.
2. #ercobaan obat vasodilator oral dan sublingual
2 &# dari masing!masing kelompok yang telah mempersiapkan diri tidak makan " jam
sebelum percobaan, berbaring di atas meja laboratorium dengan tenang. 7akukanlah
pengukuran parameter basal, tekanan darah, denyut jantung 5 nadi, frekuensi nafas, dan
suhu kulit sebanyak 2 kali dengan interval 4 menit dan hitung rata!ratanya .
%ika paengamatan parameter telah selesai, mintalah obat vasodilator kepada instruktur,
serta perhatikan baik!baik cara pengunannya apakah harus ditaroh di ba'ah lidah
( sublingual) atau ditelan dengan segelas air( oral) . jangan tertukar.
7akukanlah parameter di atas untuk orang percobaan 3
a. >ntuk orang yang mendapat sublingual dilakukan tiap menit selama menit.
b. >ntuk yang mendapat obat oral laukan tiap 14 menit selama 2 jam atau bila parameter
telah kembali ke nilai basal.
anyakan gejala!gejala apa yang dirasakan oleh &# selama percobaan dan 2" jam
setelahnya
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 9/12
+andingkanlah data!data yang diperoleh oleh kelompok lain apakah ada beda mula kerja,
lama kerja dari masing!masing obat vasodilator yang diberikan.
. :igitalis
elain mempelajari obat vasodilator pada &#. pada praktikum ini juga dapat dipelajari
efek digitalis pada manusia melalui pengamatan yang dilakukan pada jantung kodok.
#ada akhir praktkum ini mahasis'a dapat 3
a. Menjelaskan efek farmakodinamik digitalis terhadap frekuensi denyut atrium dan
ventrikel, interval denyut atrium dan ventrikel dan kekuatan kontraksi atrium dan
ventrikel. ( efek kronotropik, inotropik, dan dromotropik), dan mengamati pada
jantung kodok
b. Menjelaskan dan memperhatikan dan mengamati efek toksik dan letal digitalis
c. Memahami pengertian kecilnya margin of safety( perbedaan antara dosis terapi degan
dosis letal) digitalis dan implikasi klinisnya
#ersiapan
1. e'an coba3 kodok atau rana, berukuran agak besar.
2. /lat!alat 3 tempat fiksasi kodok, jarum pentul, gunting anatomis dan chirurgis, pinset,
semprit tuberkulin
. +ahan atau at larutan uretan 1F dan larutan ringer. &bat 3 larutan tinctura digitalis 1F
atalaksana
1. #ilih satu kodok untuk satu kelompok, suntikan dalam saccus lympaticus dorsalisnya
larutan uretan 1F sebanyak 2 ml.
2. +ila sudah terjadi anestesi pada kodok, fiksasi lah kodok pada papan fiksasi dengn posisi
terlentang, dengan telapak tangan dan kaki terfiksasi dengan jarum pentul.
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 10/12
. +ukalah toraks kodok dimulai dengan kulit, dilanjutkan dengan lapisan diba'ahnya,
dengan irisan berbentuk , dimulai dari ba'ah proccesus ensiformis ke lateral sampai
jantung terlihat jelas dan hindari tindakan yang menyebabkan pendarahan.
". +ila jantung telah tampak, singkirkan jaringan yang menutupinya, dan bukalah secara
hati!hati perikard jantung kodok yang tampak sebagai selubung jantung ber'arna perak.
4. ekarang jantung tampak utuh, teteskan segera setete larutan ringer laktat untuk
membasahi jantung. 7alu perhatikan dengan teliti siklus jantung antara sistol dan diastol,
terutama dengan memperhatikan bentuk dan 'arna ventrikel.
G. etapkan frekuensi denyut jantung per menit selama kali dan ambil rata!ratanya.
D. eteskan larutan tinctura digitalis 1F dengan tetesan kecil melalui semprit tuberkulin
yang dilepas jarumnya, langsung pada permukaan jantung, tiap dua menit dan hitung
frekuensi denyut jantungnya tiap selesai meneteskan digitalis.
8. #elajarilah perubahan!perubahan yang terjadi pada siklus jantung (sistol!diastol) dan
perubahan 'arna jantung. #emberian digitalis akan mnyebabkan penurunan frekuensi
jantung, ventrikel akan ber'arna lebih merah pada saat diastol dan menjadi lebih putih
pada saat sistol, serta amati juga interval / yang makin besar. al!hal tadi sesuai
dengan efek terapi digitalis pada manusia. #enetesan digitalis diteruskan tiap dua menit
sampai terjadi keadaan keracunan yang teramati sebagai terjadinya hambatan jantung
parsial disusul dengan hambatan jantung mutlak dan berakhir dengan berhentinya denyut
ventrikel biasanya dalam keadaan sistol (asistole).
H. entukan apakah jantung telah berhenti berdenyut tadi masih bisa dirangsang dengan
rangsangan mekanis yaitu dengan menyentuh permukaannya dengan pinset.
1. +uatlah catatan dari seluruh pengamatan tadi, dan buatlah kurva yang menggambarkan
hubungan antara frekuensi denyut jantung dengan jumlah tetesan digitalis yang dipakai.
"asil kerja praktiku#
Isosorbid-dinitrat
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 11/12
A. ORAL
OP :
O’ 15 15 15 15TekananDarahFrekuensiNapasDenyutNadiSuhu kulit
SUBLINGUAL
OP : I Gede
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0’ Jedastlh5menit
Rata-rata
3meni
tpertama
3menitkedua
3 3 3 3 3 3 3 3
TD
FN
DN
S
Digitalis
Iaktu Erekuensi denyut atrium Erekuensi denyut ventrikel
Menit ke!
Menit ke!2
Menit ke!"
Menit ke!G
Menit ke!8
Menit ke 1
Menit ke!12
7/23/2019 Laporan Farmako Kelompok f3
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmako-kelompok-f3 12/12
Menit ke !1"
Menit ke!1G
Menit ke!18
$e#ba(asan )