laporan modul 3 jatuh kelompok 1
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 1/51
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Tujuan pembelajaranA. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mempelajari modul ini, maka mahasiswa diharapkan
dapat menjelaskan tentang defnisi, proses terjadinya jatuh, serta aktor-
aktor risiko yang berperan yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia
Lanjut, baik aktor intrinsik maupun aktor ekstrinsik.
B. Tujuan Instruksional !usus (TI)
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat
!. "enjelaskan #eori-teori $roses "enua sebagai proses perkembangan
normal.
!.%. "enjelaskan #eori &Geneti' (lo'k&
!.). "enjelaskan #eori "utasi Somatik *+rror (atastrophe
!.. "enjelaskan #eori usaknya Sistem !mun #ubuh
!.. "enjelaskan #eori 0erusakan 1kibat adikal 2ebas
!.3. "enjelaskan #eori 1kibat "etabolisme/#eori Glikasi
!!. "enjelaskan +ek $enuaan pada anatomi dan fsiologi sistem organ.
!!!. "enjelaskan aktor-aktor risiko jatuh baik intrinsik maupun eksitrinsik.
!4. "enjelaskan penyebab-penyebab jatuh pada Usia Lanjut.
4. "elakukan pengkajian/pendekatan diagnostik se'ara paripurna pada
pengelolaan pasien geriatri.
4.%. 1namnesis riwayat jatuh, penyakit yang menyertainya.
4.). $emeriksaan 5isik.
%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 2/51
4.. $emeriksaan $enunjang.
4.. "enentukan Status 5ungsional.
4.3. "enentukan Status 0ogniti.
4.6. "enentukan Status Gi7i.
4!. "elakukan peren'anaan/penatalaksanaan serta pen'egahan agar
penderita tidak jatuh berulang.
)
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 3/51
BAB II
PE"BAHA#AN
$.1 #kenario
#kenario 1
Seorang Laki-laki umur 8 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
nyeri pada pangkal paha kanan akibat jatuh sehingga mengganggu dan nyeri
sekali bila berjalan. 0eadaan ini dialami sejak % bulan yang lalu. $enderita
sebelum jatuh kalau berjalan agak pin'ang karena mengeluh lutut sering
sakit dan bengkak serta sering tersandung saat berjalan. Sejak 9 tahun
terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat ken'ing manis, tekanan
darah tinggi, jantung dan rematik. :uga pernah serangan stroke tahun lalu.
iwayat merokok *; .
$.$ ata #ulit% -
$.& ata'alimat uni%
Laki-laki 8 tahun
- <yeri pangkal paha kanan akibat jatuh
- "engganggu dan nyeri saat berjalan
- 0eluhan dirasakan sejak % bulan yang lalu
- Sebelum jatuh, jalan pin'ang
- "engeluh lutut sakit, bengkak dan sering tersandung
- iwayat konsumsi obat =", tekanan darah tinggi, jantung dan rematik
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 4/51
- iwayat pengobatan dahulu stroke sejak tahun yang lalu
- iwayat kebiasaan "erokok *;
$.* "in+ "ap
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 5/51
Pertan,aan
%. :elaskan teori-teori proses menua>). :elaskan perubahan anatomi dan fsiologi pada proses menua>. :elaskan perubahan imunologik pada proses menua>. :elaskan defnisi, penyebab, dan aktor risiko jatuh pada lansia>3. :elaskan se'ara singkat sindroma geriatri>
6. :elaskan hubungan riwayat penyakit dahulu dengan terjadinya jatuhpada skenario>
9. :elaskan mekanisme nyeri dan bengkak pada lutut>8. :elaskan hubungan riwayat pengobatan pasien dengan keadaan pasien
saat ini>?. :elaskan alur diagnosis pada pasien>%@. :elaskan komplikasi yang dialami pasien dengan keadaan pasien
saat ini>%%. :elaskan penatalaksanaan pada lansia dan pen'egahan agar
pasien tidak jatuh berulang>
3
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 6/51
-irni Tiana Aprielia ($1&/&10)
1 2elaskan teoriteori proses menua3
#eori AGenetic clock &
"enurut teori ini menua telah diprogram se'ara genetik untuk spe'ies-
spe'ies tertentu. #iap spe'ies mempunyai didalam nu'lei *inti selnya
suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu.
:am ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak
berputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan
meninggal dunia, meskipun tanpa disertai ke'elakaan lingkungan atau
penyakit akhir yang katastroal *malapetaka yang besar yang datang tiba-
tiba, ben'ana alam. 0onsep genetik 'lo'k didukung oleh kenyataan
bahwa ini merupakan 'ara menerangkan mengapa pada beberapa
spe'ies terlihat adanya perbedaan harapan hidup yang nyata.Salah satu pengembangan teori ini adalah #eori #elomere, yang
menunjukkan bahwa pada setiap mitosis sel, bagian telomere =<1 akan
memendek. =engan makin pendeknya telomere ini maka kemampuan sel
untuk membelah menjadi terbatas dan pada akhirnya berhenti.
"utasi Somatik * #eori +rror (atastrophe
Bal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menganalisis aktor-
aktor penyebab terjadinya proses menua adalah aktor lingkungan yang
menyebabkan terjadinya mutasi somatik. Sekarang sudah umum diketahui
bahwa radiasi dan 7at kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya
6
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 7/51
menghindari radiasi dan 7at kimia yang bersiat toksik dapat
memperpanjang umur."enurut teori tersebut menua diakibatkan oleh menumpuknya
berbagai ma'am kesalahan sepanjang kehidupan manusia. 1kibat
kesalahan tersebut akan berakibat kesalahan metabolisme yang dapat
mengakibatkan kerusakan sel dan ungsi sel se'ara perlahan.
usaknya Sistem !mun #ubuh
"utasi yang berulang atau perubahan protein pas'a translasi, dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali
dirinya sendiri *sel re'ognition. :ika mutasi somatik
menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal
ini akan dapat menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yangmegalami perubahan tersebut sebagi sel asing dan
menghan'urkannya.$erubahan inilah yang menjadi dasar terjadinya
peristiwa autoimun *Goldstein, %?8?. #eori auto-imun ini awalnya
diajukan oleh 2urnet, Calort dan (omort *2usse, )@@).Basilnya dapat pula berupa reaksi antigen / antibodi yang luas mengenai
jaringan-jaringan beraneka ragam, eek menua jadi akan menyebabkan
reaksi histoinkomtabilitas pada banyak jaringan.
Salah satu bukti yang ditemukan ialah bertambahnya preDalensi auto
antibodi berma'am-ma'am pada orang lanjut usia *2ro'klehurst, %?89.=isisi lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami
penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker
menjadi menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah-belah. !nilah
yang menyebabkan kanker yang meningkat sesuai dengan meningkatnya
umur *Suhana, %??.
#eori "enua 1kibat "etabolisme$ada tahun %?3, "'0ay et al., memperlihatkan bahwa pengurangan
Aintake& kalori pada rodentia muda akan menghambat pertumbuhan dan
memperpanjang umur. $erpanjangan umur karena penurunan jumlah
kalori tersebut, antara lain disebabkan karena penurunan jumlah kalori
tersebut, karena menurunnya salah satu atau beberapa proses
9
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 8/51
metabolisme. #erjadi penurunan, pengeluaran hormon yang merangsang
prolierasi sel, misalnya insulin, dan hormon pertumbuhan. $entingnya
metabolisme sebagai aktor penghambat umur panjang, dikemukakan pula
oleh 2alin dan 1llen *%?8?. "enurut mereka ada hubungan antara tingkat
metabolisme dengan panjang umur."odifkasi 'ara hidup yang kurang bergerak menjadi lebih banyak
bergerak mungkin juga dapat meningkatkan umur panjang.
0erusakan 1kibat adikal 2ebas
adikal bebas merupakan 'ontoh produk limbah metabolisme yang dapat
menyebabkan kerusakan apabila terjadi akumulasi. <ormalnya radikal
bebas akan dihan'urkan oleh en7im pelindung, namun beberapa berhasillolos dan berakumulasi di dalam organ tubuh. adikal bebas yang terdapat
di lingkungan seperti kendaraan bermotor, radiasi, sinar ultraDiolet,
mengakibatkan perubahan pigmen dan kolagen pada proses penuaan.
adikal bebas tidak mengandung =<1. Eleh karena itu, radikal bebas
dapat menyebabkan gangguan genetik dan menghasilkan produk-produk
limbah yang menumpuk di dalam inti dan sitoplasma. 0etika radikal bebas
menyerang molekul, akan terjadi kerusakan membran selF penuaan
diperkirakan karena kerusakan sel akumulati yang pada akhirnya
mengganggu ungsi.
adikal bebas yang sering dianggap sebagai ragmen molekular yang
tak berpasangan., dapat terbentuk di dalam tubuh akibat proses metabolik
normal di dalam mitokondria juga sebagai produk sampingan di dalam
rantai pernapasan. Untuk organisme aerobik, radikal bebas terutama
terbentuk pada saat respirasi *aerob di dalam mitokondria, karena ?@
oksigen yang diambil oleh tubuh manusia, masuk ke dalam mitokondria.
Saat terjadinya proses respirasi tersebut oksigen dilibatkan dalam
mengubah bahan bakar menjadi 1#$ melalui en7im-en7im respirasi di
dalam mitokondria, maka radikal bebas akan dihasilkan sebagai 7at
8
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 9/51
antara. adikal bebas yang terbentuk adalah superoksida *E), radikal
hidroksil *EB, dan juga peroksida hidrogen *B)E). adikal bebas bersiat
merusak, karena sangat reakti, sehingga dapat bereaksi dengan =<1,
protein, asam lemak tak jenuh, seperti dalam membran sel, dan dengan
gugus SB.
:adi pada intinya radikal bebas dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat
beregenerasi.
Ar4!a 5u+ians,a ($1&/&1$)
$. 2elaskan peruba!an anatomi +an 6siolo4i pa+a proses menua3
0ardioDaskular
• 1trof pada serat otot endo'ardium
• 1terosklerosis pada pembuluh darah
• $eningkatan tekanan sistolik
• 2erkurangnya pengisian Dentrikel kiri• $enurunan jumlah sel yang mengatur denyut jantung
• $enurunan sensitiftas pada baroreseptor
• $eningkatan tekanan darah
• $eningkatan emphasis pada kontraksi atrium dengan terdengarnyasuara S
• "eningkatnya aritmia
?
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 10/51
• "eningkatnya resiko hipotensi akibat perubahan posisi
• "anuDer DalsalDa dapat menyebabkan penurunan tekanan darah
• $enurunan kemampuan untuk beraktiDitas
<eurologi
• $enurunan jumlah neuron dan peningkatan jumlah dan ukuran padasel neuroglial
• $engurangan jumlah sara dan serabut sara
• 1trof pada otak dan peningkatan cranial dead space
• $enebalan leptomeninges pada medulla spinalis
• $eningkatan resiko terjadinya penyakit neurologi 'erebro Das'ular
• $arkinsonism
• 0onduksi melemah pada serat sinap
• $enurunan ingatan jangka pendek• $erubahan pada gaya berjalan wide based, shorter stepped, fexed
orward
• "eningkatnya resiko perdarahan sebelum timbulnya gejala
espiratori
• $enurunan elastisitas jaringan paru
• 0alsifkasi dinding torak
• 1trof silia• $enurunan kekuatan otot respirasi
• $enurunan tekanan parsial oksigen pada arteri
• "enurunnya pertukaran udara
• $eningkatan terjadinya ineksi dan atele'tasis
• $eningkatan terjadinya aspirasi
• $enurunan respon Dentilasi terhadap hipoksia dan hiperkapnia
• $eningkatan sensitiftas terhadap narkotik0ulit
• "engurangnya ketebalan pada dermis dan epidermis• $enipisan pada papilla
• 1trof kelenjar keringat
• $enurunan Daskularisasi
• (ross-linking kolagen
• egresi elastin
• $enurunan lemak subkutan
%@
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 11/51
• $enurunan melanosit
• $enurunan dari prolierasi fbroblast
• $enipisan kulit dan peningkatan terjadinya robekan pada kulit
• 0ulit kering dan pruritus
• $enurunan keringat dan kemampuan meregulasi suhu tubuh
• $eningkatan kekeriputan pada kulit
• "enurunnya kelenturan kulit
• Bilangnya lapisan lemak yang melindungi tulang sehingga
menyebabkan terjadinya nyeri
• "eningkatnya kebutuhan proteksi terhadap matahari
• $eningkatan waktu penyembuhan terhadap luka
Gastrointestinal
• $enurunan ukuran hepar• 2erkurangnya stabilisasi dan absorbsi kolesterol
• 5ibrosis dan atrof pada kelenjar saliDa
• $enurunan tonus otot intestinal
• 1trof dan penurunan jumlah pada taste bud
• #erlambatnya pengosongan pada esophagus
• $enurunan sekresi asam hidroklorida
• $enurunan sekresi asam lambung
• 1trof mukosa
• $enurunan absorbs kalsium
• $erubahan intake karena penurunan nasu makan
• asa tidak nyaman setelah makan berhubungan dengan terlambatnyapengosongan lambung
• "enurunnya absorbsi kalsium dan 7at besi
• $erubahan eektiDitas dari obat
• "eningkatnya resiko terjadinya konstipasi, spasme esophagus, danpenyakit diDertikular
Urinaria
• 2erkurangnya massa ginjal
• 2erkurangnya glomerulus
• $enurunan jumlah neron
• $erubahan dinding pembulu darah ke'il
• $enurunan tonus otot kandung kemih
• "enurunnya G5
%%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 12/51
• "enurunnya kemampuan penyimpana 'adangan sodium
• $enurunan creatinine clearance
• $eningkatan 2U< *blood urea nitrogen
• "enurunnya aliran darah ginjal
• $erubahan ekskresi obat
• "enurunnya kemampuan untuk pengen'eran urin
• $enurunan kapasitas kandung kemih dan meningkatnya urin residual
• "eningkatnya urgensi
eproduksi
• 1trof dan fbrosis pada dinding serDiks dan uterus
• $enurunan elastisitas dan lubrikasi pada Dagina
• $enurunan hormone dan berkurangnya oosit
• $enurunan tubulus seminierous• $rolierasi pada stroma dan jaringan glandular
• $enurunan kelenjar mammae
• 4agina kering
• <yeri dan rasa terbakar saat inter'ourse
• "enurunnya Dolume 'airan semen dan kemampuan untuk ejakulasi
• 2erkurangnya eleDasi testis
• $rostat hipertrof
• :aringan penghubung payudara digantikan dengan jaringan adiposa
"us'uloskeletal
• $enurunan massa otot
• $enurunan aktiftas myosin adenosine triosat
• 0erusakan dan keringnya tulang rawan sendi
• $enurunan massa tulang dan aktiftas osteoblast
• $enurunan kekuatan otot
• $enurunan densitas tulang
•
2erkurangnya tinggi badan• <yeri sendi
• $eningkatan resiko raktur
• $erubahan gaya berjalan dan postur tubuh
Sensorik Disual
%)
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 13/51
• $enurunan ungsi sel batang dan keru'ut
• 1kumulasi pigmen
• $enurunan pergerakkan mata
• $eningkatan tekanan intraokuler
• 1trof otot siliaris
• $eningkatan ukuran lensa dan kekuningan pada lensa
• "enurunnya sekresi air mata
• $enurunan tajam penglihatan, lapang pandang, dan adaptasi 'ahaya
• $eningkatan sensitiDitas terhadap silau
• $eningkatan insiden glau'oma
• Sulit untuk membedakan warna bir, hijau, dan ungu
• "eningkatnya kekeringan mata dan iritasi
Sensorik auditori
• $enurunan neuron pendengaran
• 2erkurangnya rekuensi pendengaran dari tinggi ke rendah
• $eningkatan serumen
• 1ngiosklerosis pada telinga
• "enurunnya ketajaman pendengaran
• Sulit mendengar ketika ada kebisingan
• $enumpukan serumen dapat menyebabkan kehilangan pendengaran
Sensorik pen'iuman, perabaan, dan penge'ap
• "enurunnya jumlah serabut sara olaktori
• Bilangnya kemampuan untuk merasakan manis dan asin , pahit danasam tetap
• $enurunan sensasi
• 0etidakmampuan untuk men'ium bau
• $enurunan intake makanan
• 2erkurangnya kemampuan untuk mengenali tanda bahaya padalingkungan air panas, alarm kebakaran, atau benda ke'il yang dapatterinjak
+ndokrin
• $enurunan hormone testosterone, growth hormone, insulin, adrenal,androgen, aldosterone, dan tiroid
• $enurunan respon suhu tubuh
%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 14/51
• $eningkatan nodul dan fbrosis pada tiroid
• $enurunan angka metaboli' basal
• $enurunan termoregulasi
• "enurunnya kemampuan untuk mentoleransi stress sepertipembedahan
• "enurunnya pembentukan keringat dan regulasi temperature• "enurunnya temperature suhu tubuh sehingga pada saat ineksi tidak
terjadi peningkatan suhu tubuh
• "enurunnya respon insulin dan toleransi glukosa
• "enurunnya sensitiDitas tubulus renal terhadap hormone anti diureti'
• $eningkatan berat badan
• $eningkatan resiko terjadinya penyakit tiroid
%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 15/51
Nia 7itri,ani ($1&/&11)
&. 2elaskan peruba!an imunolo4ik pa+a usia lanjut3
Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan untuk
mempertahankan keutuhn tubuh, sebagai perlindungan terhadap bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Untuk
mempelajari pengaruh usia terhadapp sistem imun dan terjadinya
ineksimaka harus dipertimbangkan eratnya kaitan saat perubahan-
perubahan sistem imun yang mulai terjadi dalam rentang hidupnya.
a. 0elenjar timus0elenjar timus termasuk dalam organ limoid primer pada mamalia dan
penge'ilannya dikenal sebagai inDolusi yang merupakan gejala umum
menyertai proses penuaan pada manusia. $emeriksaan anatomis pada
kelejar timus menunjukkan bahwa ukuran maksimal pada usia pubertas, dan
dengan meningkatnya usia terjadi proses penge'ilan. $ada usia 3-3@ tahun
jaringan kelenjar timus tinggal hanya sebesar 3-%@ saja. #elah diketahui
bahwa kelenjar timus sebagai kelenjar hormon sekaligus merupakan tempat
dierensiasi sel-sel limosit # sampai menjadi sel imunokompeten. Bormon
yang dihasilkan sebagai polipeptida ditemukan didalam darah dan diduga
penting untuk kelanjutan proses dierensiasi limosit selama berada didalam
kelenjar ataupun setelah meninggalkannya. $ada manusia kadar hormone ini
menurun mulai pada usia )@-@ tahun dan pada usia 6@ tahun sudah sulit
diukur kadarnya. 0elenjar timus tidak hanya sebagai organ dierensiasi saja
tetapi juga endokrin dengan mengeluarkan aktor timik *5#S, timopoetin
*#$3, en7im resisten Darian *#", dan timosin *#B.Sel # progenitor yang berasal dari susmsum tulang akan menuju
kelenjar timus dan dipengaruhi hormon tirosin menjadi dewasa dan
dilepaskan ke dalam peredaran darah sekitar 3. Sepanjang rentang hidup
manusia, semua organ jaringan limoid yang solid akan mengalami reduksi
%3
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 16/51
dalam Dolume dan massanya. Bal ini jelas sekali pada kelenjar timus.
!nDolusi mulai masa pubertas karakteristik ditandai adanya infltrasi kelenjar
oleh jaringan fbrous dan lemak serta berkurang massa seluler. Sentrum
germinatiDum jumlahnya berkurang menjadi fbroti' serta klasifkasi.
0onsekuensinya kemampuan kelenjar timus untuk mendewasakan sel
limosit # pada manusia, yaitu diperolehnya reseptor pada eritrosit sel
domba pada permukaan selnya. *(=). =ugaan adanya reseptor ini maka
sel-sel limosit # yang telah dewasa dapat membentuk bangunan roset
dengan eritrosit domba. Sehingga dengan 'ara demikian dapat diikuti
perubahan kemampuan kelenjar timus yang berkaitan dengan proses
penuaan. 0alau limosit muda tidak mampu membentuk roset dengan
eritrosit domba, maka sebaliknya mereka mampu membentuk roset dengan
eritrosit manusia sendiri *otoroset. 0egagalan limosit muda menjadi dewasa
dalam kelenjar timus diperlihatkan dengan bertambahnya jumlah limosit
muda dalam kelenjar timus dan peredaran darah tepi.
b. 0elenjar lime, pat'hes $eyerHs dan limpaErgan limoid sekunder seperti limpa, kelenjar lime, pat'hes $eyerHs
yang tersebar di dinding saluran 'erna, tonsil, dan apendiks merupakan sel
limosit dewasa memberi respons terhadap antigen. Ergan ini diperlukanuntuk prolierai dan dierensiasi limosit yang sudah tersensitisasi dan
berungsi menangkap dan mengumpulkan bahan asing dan dengan eekti
serta merupakan tempat utama produksi antibodi dan sensitisasi sel # yang
antigen spesifk. "eskipun tidak ada perubahan morologi yang besar pada
organ limoid sekunder bersama proses penuaan, tetapi 'onsensus umum
meunjukkan bahwa pengaruh yang terbesar pada sel 2 dan perubahan tidak
pasti pada jaringan yang didominasi oleh sel #. espon antibodi spesifk
terhadap antigen se'ara bermakna menurun di kelenjar lime dan dijumpai
pula penurunan jumlah produksi antibodi. $erubahan humoral yang
ditemukan di jaringan tersebut seringkali akibat perubahan dari sel # yang
diperlukan untuk mema'u repons antibodi. $erubahan morologi dengan
proses penuaan telah diuraikan pada limpa, tetapi perubahan ini tidk
%6
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 17/51
konsiten. $embesaran limpa dengn bertambahnya usia dapat akibat
sekunder dari penyakit yang mendasariny. espons sel # dari limpa menurun
terhadap mitogen dengan meningkatnya usia yang telah dibuktikan pada
hewan per'obaan.
Efek proses penuaan pada sel spesik Limosit
Studi longitudinal pada orang sehat memperlihatkan bahwa jumlah
total limosit di darah tepi tidak berubah se'ara bermakna dengan proses
penuaan. Bubungan dengan proses penuaan meperlihatkan penurunan
jumlah absolut dan proporsi relatiDe sel # yang beredar. Se'ara bermakna
tampak penurunan jenis supresor/sitotoksik *(=8, L+U)1. espons sel #
terhadap mitogen, alloantigen, dan antigen konDensional berkurang denganmeningkatnya usia. $ermukaan sel # menunjukkan kemampuan untuk untuk
menginduksi aktiDasi sel # dan respons prolierasi pada (=, (=), dan (=)8.
$ada permukaan sel # dewasa terdapat (= yang dapat bergabung dengan
antigen pada tempat ikatan dan melibatkan tranduksi signal. "ediator yang
penting intrasel adalah ion kalsium. 0onsentrasi basal ion kalsium intrasel
berkurang pada proses penuaan yang akan mengurangirespons atau aktiasi
mitogen melalui (=. 1da kolerasi antara ungsi sel # pada respons
hipersensitiDitas tipe lambat kulit terhadap tes antigen, reaksi transer
limosit.dan rejeksi grat dan grat versus host diseases. $ada usia lanjut
respons terhadap antigen kulit dan injeksi subkutan allogenik limosit
berkurang. :umlah sel (=8 menurun pada usia lanjut disertai dengan
meningkatnya (=. Sedangkan limosit yang membentuk otoroset
meningkat jumlahnya. 1kibat pergeseran perbandingan jumlah populasi
limosit sel (=; dan (=8; tersebut, maka menyebabkan perubahan
kualitas respons imun. Limosit dapat mengalami perubahan kandungan
beberapa en7im penting dalam proses metabolisme apabila usia bertambah.
Perubahan imunitas seluler !munitas seluler tergantung pada integritas ungsional limosit #.
"aniestasi imunitas yang nyata dari imunitas seluler adalah reaksi
%9
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 18/51
hipersensitiDitas tipe lambat dan penolakan jaringan asing. $ada usia lanjut
dengan adanya penurunan imunitas seluler maka hipersensitiDitas tipe
lambat setelah mndapat uji tulis jelas dibandingkan dengan orang yang lebih
muda usianya. $erubahan respons imun seluler pada kelompok usia lanjut
mungkin disebabkan oleh perubahan terhadap antigennya atau kehilangan
kenangan imunologiknya. Bal ini dibuktikan dengan uji imunisasi dengan tes
dini tro'hloroben7ene, ternyata pada usia diatas 9@ tahun sebesar 9@ tidak
memiliki kenangan imunologiknya, sedangkan pada usia muda memiliki ?3
menunjukkan hal tersebut. 0eterlmbatan membentuk limosit # sitotoksik
akan mengganggu respons imun terhadap ineksi. $er'obaan inDitro dengan
bahan mitogen menunjukkan bahwa kemampuan prolierasi limosit # yang
berasal dari donor usia lanjut mempunyai derajat yang lebih rendah
dibandingkan usia muda. $enurunan repon iun seluler pada usia lanjut
sebagian disebabkan oleh kegagalan sel # dalam menghasilkan interleukin-).0emampuan sistem imun humoral dapat dinilai dengan menghitung
jumlah limosit atau mengukur kadar immunoglobulin dalam serum. Usia
yang bertambah akan diikuti oleh perubahan perbandingan subpopulasi
limosit #. Bal ini ditunjukkan dengan perubahan kadar !g dan semakin tua
seseorang, maka kadar !g1 dan !gG dalam serum akan meningkat, tetapi
sebaliknya kadar !g" 'enderung turun. 0enaikan kadar !g1 dan !gG dalam
serum diikuti dengan kenaikan kadarnya dalam 'airan otak. 0adar kelas
immunoglobulin pada ineksi parasit sangat khas, seperti !g" pada penyakit
malaria dan !g+ pada ineksi 'a'ing. =emikian pula antibodi alamiah seperti
antieritrosit domba dan autoantibodi kadarnya tinggi pada usia lanjut.
1utoantibodi yang ditemukan di usia lanjut men'erminkan bahea yang
bersangkutan dapat bertahan hidup, oleh karena memiliki kadar autoantibodi
yang tinggi. Sedangkan kelompok yang tidak men'apai usia lanjut justru
kadar autoantibodinya lebih rendah. =engan demikan adanya autoantibodi
belum tentu menyebabkan keadaan patologis. 1utoantibodi yang tedapat
dalam serum manusia lanjut usia memiliki spesiftas berbagai ma'am,
bahkan diantaranya memliki terhadap limosit #s, sehingga keadaan ini dapat
%8
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 19/51
mengganggu ungsi pengaturan sistem imun se'ara umum. 1utoantibodi
yang timbul berma'am-berma'am akibat perubahan sistem limosit 2 yang
mengahasilkan autoantibodi dibandinkan dengan jenis limosit lain.
1utoantibodi anti-idiotipe dibutuhkan untuk mengendalikan respon imun,
tetapi apabila berlebihan seperti pada usia lanjut akan menghambat
respons imun apabila tubuh tepapar antigen. 2iasanya respons imun
berbentuk !gG lebih mudah terganggu dibandingkan !g". $enurunan respon
imun selain disebabkan oleh supresi anti idiotipe dikaitkan dengan
menurunnya afnitas antigen terhadap reseptor yang ada pada permukaaan
limosit. Supresi respon atibodi yang ditemukan pada usia lanjut tidak
disebabkan oleh pengaruh limosit # saja tetapi juga oleh monosit dan
prostaglandin. espon imun humoral pada usia lanjut terganggu pada
peningkatan aktiftas limosit #s dan kerusakan limosit 2, namun penyebab
utama adalah penurunan aktiftas #h. 0alaupun ada kerusakan limosit 2
perubahannya tidak begitu besar. 0eadaan ini meningkatkan rekuensi
ineksi dan penyakit autoimun pada usia lanjut. 2erkurangnya respon
terhadap ineksi bakterial dapat akibat proses penuaan dengan deek ungsi
antibodi.Imunitas non spesik
$opulasi makroag dan monosit mengatur aspek yang berbeda. $ada
respons imun spesifk dan tidak sepesifk. "akroag dan monosit penting
dalam regulsi respon sel # dan sel 2 dengan menghasilkan banyak aktor
solubeel serta langsung memberikan respon imun dengan kontak langsung.
Sel <0 merupakan sel lain yang terlibat pada imunitas tidak spesifk dan
penting untuk melawan bakteri, Dirus dan parasit. 1ktiftisa sel <0 pada usia
lanjut meningkat atau tidak berbeda dengan usia muda. 2agian yang penting
adalah (=36 dan (=%6. (=36 sampai (=%6; sebagian dari subset yang akti
dan tidak berubah dengan proses penuaan. (=36; - (=%6; dan (=36; -
(=%6 memperlihatkan aktiDitas sel <0 yang rendah pada usia muda
dibandingkan dengan (=36 (=%6-, tetapi selekti dan jumlahnya meningkat
se'ara progresi dengan proses penuaan. $ada beberapa strain,
%?
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 20/51
meningkatnya aktiDitas sel <0 dapat berhubungan dengan meningkatnya
surDiDal. Bal ini menunjukkan proses penuaan meningkatnya imunitas tidak
spesifk sehingga dapat hidup lebih lama.
Sitokin dan proses penuaan$roses penuaan memperlihatkan produksi sitokin terganggu dan tidak
eektinya ekspresi dari reseptor !L-) serta afnitas ikatannya dengan
reseptor menurun. !L-) merupakan limokin yang bersiat mitogenik dan
aktor yang menyebabkan pertumbuhan sel # dan mempunyai kemampuan
meningkatkan respon imun selular melalui aktiDitas sitotoksik limosit t,
aktiDitas sel <0 melalui intereron gama maupun respon humoral dengan
'ara meningkatkan sintesis dan sekresi antibody. Sedangkan !L-, !L-6 dan
#<5 meningkat se'ara bermakna pada usia lanjut, akan tetapi aktiDitas sel
<0 rendah yang berhubungan dengan rendahnya kadar !L-), akibat
menurunnya raksi sel #B. 2egitupula aktiDitas sitotoksik sel monosit. #idak
ada perubahan yang konsisten selain !L-), berhubungan dengan proses
penuaan.
Asesmen 8un4si imun pa+a usia lanjut+Daluasi awal ungsi sistem imun dimulai dengan menentukan jumlah
sel imun kompeten pada darah tepi. :umlah sel darah putih dan jumlahkomponen utama menurut jenis morologinya meliputi limosit, monosit,
netrofl yang biasanya memberikan gambaran stabil sepanjang masa
kehidupan usia dewasa. Bal yang harus diperhatikan yaitu adanya Dariasi
jumlah sel darah menentukan ungsi imun in DiDo dengan tes kulit
hipersensitiDitas tipe lambat yang biasanya terjadi setelah %)-) jam injeksi
intra dermal dengan antigen $urifed $rotein =eriDate *$4=. $emeriksaan ini
harus hati-hati, sebab mudah terjadi trauma kulit pada usia lanjut. Sebaiknya
dapat dilakukan pemeriksaan multi test cell mediated immunity dengan
tujuh antigen standar. 1dapun pemeriksaan yang dianjurkan dapat dilihat
pada table ) dan ringkasan ungsi sistem imun dan proses penuaan dapat
dilihat pada table .
)@
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 21/51
#abel ). $emeriksaan ungsi imun yang dianjurkan
<
E
:+<!S $+"+!0S11<
%. $emeriksaan jumlah darah lengkap dan hitung jenis leukosit.). $emeriksaan kuantitati imunoglobulin *!gG, !g1, !g".. 5ungsi sel # *in DiDo tes kulit intradermal untuk respons
hipersensitiDitas tipe lambat.. 5ungsi sel 2
#iter antibodi terhadap pathogen umum atau antigen dari Daksin!sohemaglutinin #iter antibodi sebelum dan sesudah imunisasi
3. 1ktiDitas dan kuantitati komplemen6. 5ungsi granulosit
#es nitroblue tetra7olium, daya bunuh terhadap bakteri, kemampuan
agosit.
#abel . ingkasan ungsi sistem imun dan proses penuaan
<
E
0+#+1<G1<
%. $enurunan produksi hormone kelenjar timus
). 2erkurangnya produksi in Ditro dan respons !L-). $enurunan prolierasi sel dalam respons terhadap stimulasi mitogen . $enurunan cell-mediated cytotoxicity
3. $eningkatan sensitiDitas seluler terhadap prostaglandin +)6. $eningkatan sintesis antibody anti idiotipe9. $enurunan kadar respons antibody spesifk8. $eningkatan adanya antibodi autoimun?. $eningkatan insidens imunoprotein mono'lonal pada serum%@
.
#idak adanya perubahan ungsi sel <atural 0iller
%%.
#idak ada perubahan jumlah limosit 2 dalam darah tepi
%)
.
$enurunan reaksi hipersensitiDitas tipe lambat
%
.
#idak ada perubahan jumlah limosit pada darah tepi.
)%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 22/51
Gangguan mekanisme pertahanan tubuh dan infeksi $enyakit ineksi terjadi akibat interaksi antara pejamu dengan agen
dan lingkungan. 1dapun aktor risiko pejamu untuk terjadinya ineksi pada
usia lanjut meliputi pengaruh lingkungan, perubahan aal pada sistem organ
dan sistem tubuh , penyakit komorbid yang meningkatan suseptibilitas
ineksi dan serta adanya gangguan mekanisme pertahanan tubuh.Semua aktor risiko ineksi pada usia lanjut, integritas mekanisme
pertahanan tubuh terhadap ineksi kuman menjadi aktor terpenting. 5ungsi
agositosis dari sel monosit, makroag dan granulosit tetap berungsi se'ara
baik pada usia lanjut. 1kan tetapi pada penderita diabetes mellitus,
gangguan hematologi' atau keganasan lain ungsinya akan menurun."ekanisme pertahanan terhadap ineksi oleh bakteri, dapat berkaitan
dengan siat mikroorganisme yang bersangkutan dan pada penyakit yang
diakibatkan. $atogenesis pada sebagian mikroorganisme dan inDasiDe tidak
tergantung toksin semata,sehingga imunitas yang dibutuhkan adalah yang
mampu membunuh bakteri tersebut.$ada ineksi jamur, ternyata makroag yang diaktikan oleh limokin
dan sel # yang berperan pada mekanisme pertahanan tubuh penderita .
sedangkan pada ineksi proto7oa dan 'a'ing respons imun berupa selule danhumoral. $ada umumnya respons seluler lebih eekti terhadap proto7oa
intraseluler dan antibody lebih eekti terhadap parasit ekstraseluler dalam
darah dan 'airan jaringan. $ada umumnya komplemen dan atibodi
merupakan sistem imun yang akti untuk memisahkan mikroorganisme yang
berada bebas dalam darah atau jaringan.
))
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 23/51
#!an+, #eta D9i Tama ($1&/&1//)
*. 2elaskan 8ator8aktor risiko +an pen,ebabpen,ab jatu! pa+a
lansia:
7aktor ;isiko
Untuk dapat memahami a'tor risiko jatuh, maka harus dimengerti bahwa
stabilitas badan ditentukan atau dibentuk oleh
a #,stem sensorik Iang berperan di dalamnya adalah Disus *penglihatan, pendengaran,
ungsi Destibuler, dan propriosepti. Semua gangguan atau perubahan
pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan. Semua penyakit
telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran. 4ertigo tipe perier
sering terjadi pada lansia yang diduga karena adanya perubahan ungsi
Destibuler akibat proses menua. <europati perier dan penyakitdegeneratiDe leher akan mengganggu ungsi propriosepti *#inetti, %??).
Gangguan sensorik tersebut menyebabkan hamper sepertiga penderita
lansia mengalami sensasi abnormal pada saat dilakukan uji klinis.b #,stem sara8 pusat
SS$ akan memberikan respon motori' untuk mengantisipasi input
sensorik. $enyakit SS$ seperti stroke, $arkinson, hidrosealus tekanan
normal, sering diderita oleh lansia dan menyebabkan gangguan ungsi
SSp sehingga berespon tidak baik terhadap input sensorik *#inetti, %??). o4niti8
$ada beberapa penelitian, dementia diasosiasikan dengan meningkatnya
risiko jatuh.+ "usuloskeletal
5a'tor ini disebutkan oleh beberapa peneliti merupakan a'tor yang
benar-benar murni milik lansia yang berperan besar terhadap terjadinya
)
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 24/51
jatuh. Gangguan mus'uloskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan
*gait dan ini berhubungan dengan proses menua yang fsiologis.
Gangguan gait yang terjadi akibat proses menua tersebut antara lain
disebabkan oleh
• 0ekakuan jaringan penghubung
• 2erkurangnya massa otot
• $erlambatan konduksi sara
• $enurunan Disus/ lapang pandang
• 0erusakan propriosepti
Iang kesemuanya menyebabkan
• $enurunan range o motion *E" sendi
• $enurunan kekakuan otot, terutama menyebabkan kelemahan
ekstremitas bawah
• $erpanjangan waktu reaksi
• 0erusakan persepsi dalam
• $eningkatan postural sway *goyangan badan
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelemahan gerak, langkah yang
pendek, penurunan irama, dan pelebaran bantuan basal. 0aki tidak dapat
menapak dengan kuat dan lebih 'enderung gampang goyah. $erlambatan
reaksi mengakibatkan seorang lansia susah/ terlambat mengantisipasi bila
terjadi gangguan seperti terpeleset, tersandung, kejadian tiba-tiba, sehingga
memudahkan jatuh.
Se'ara singkat a'tor risiko jatuh pada lansia dibagi dalam dua golongan
besar, yaitu *0ane, %??
% 5a'tor-aktor intrinsi') 5a'tor-aktor ekstrinsik
Pen,ebabPen,ebab 2atu! Pa+a Lansia
)
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 25/51
$enyebab jatuh pada lansia biasanya merupakan gabungan beberap a'tor,
antara lain *0ane, %??F euben, %??6F #inetti, %??)F (ampbell, %?89F
2ro'klehurst, %?89.
1 eelakaan% merupakan penyebab jatuh yang utama *@-3@ kasus
jatuh lansia
"urni ke'elakaan misalnya terpeleset, tersandung.
Gabungan antara lingkungan yang buruk dengan kelainan-kelainan
akibat proses menua misalnya karena mata kurang awas,benda-
benda di rumah tertabrak, lalu jatuh.$ N,eri kepala +an atau <erti4o& Hipotensi ort!ostati%
• BypoDolemia/ 'urah jantung rendah
• =isungsi otonom• $enurunan kembalinya darah Dena ke jantung
• #erlalu lama berbaring
• $engaruh obat-obatan hipotensi
• Bipotensi sesudah makan
* =batobatan
• =iureti'/ antihipertensi
• 1ntidepresan trisiklik
• SedatiDe
• 1ntipsikotik
• Ebat-obat hipoglikemik• alkohol
> Proses pen,akit ,an4 spesi6k $enyakit-penyakit akut seperti
• 0ardioDaskulera 1ritmiab Stenosis aorta' Sinkope sinus 'arotis
• <eurologia #!1
b Stroke' Serangan jantungd $arkinsone 0ompresi sara spinal karena spondilosis $enyakit 'erebelum
I+iopatik *belum jelas sebabnya/ #inkop%
• Drop attack *serangan roboh
)3
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 26/51
• $enurunan darah ke otak se'ara tiba-tiba
• #erbakar matahari
7ator7aktor Lin4kun4an 5an4 #erin4 Di!ubun4kan Den4an
eelakaan Pa+a Lansia%
% 1lat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil,
atau tergeletak di bawah.) #empat tidur atau C( yang rendah/ jongkok. #empat berpegangan yang tidak kuat/ tidak mudah dipegang.
a Lanntai yang tidak data baik ada trapnya atau menurun.b 0arpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/ menekuk
pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang li'in atau mudah
tergeser.' Lantai yang li'in atau basah.d $enerangan yang tidak baik *kurang atau menyilaukan.e 1lat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun 'ara
penggunaannya.
7ator7aktor #ituasional 5an4 "un4kin "empresipitasi 2atu!
1 Akti<itasSebagian besar jatuh terjadi padaa saat lansia melakukan aktiDitas biasa
seperti berjalan, naik atau turun tangga, mengganti posisi. Banya sedikitsekali *3, jatuh terjadi pada saat lansia melakukan aktiDitas berbahaya
seperti mendaki gunung atau olahraga berat. :atuh juga sering terjadi
pada lansia dengan banyak kegiatan dan olahraga, mungkin disebabkan
oleh kelelahan atau terpapar bahaya yang lebih banyak. :atuh juga sering
terjadi pada lansia yang imobil *jarang bergerak ketika tiba-tiba dia ingin
pindah tempat atau mengambil sesuatu tanpa pertolongan.$ Lin4kun4an
Sekitar 9@ jatuh pada lansia terjadi di rumah, %@ terjadi di tangga,dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak disbanding saat
naik, yang lainnya terjadi karena tersandung/ menabrak benda
perlengkapan rumah tangga, lantai yang li'in atau tak rata, penerangan
ruang yang kurang& Pen,akit akut
)6
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 27/51
=i77iness dan syn'ope, sering menyebabkan jatuh. +ksaserbasi akut dari
penyakit kronik yang diderita lansia juga sering menyebabkan jatuh,
misalnya sesak naas akut pada penderita penyakit paru obstrukti
menahun, nyeri dada tiba-tiba pada penderita penyakit jantung iskemik,
dan lain-lain.
El8a ;i?k, ($1&/&1*)
>. 2elaskan men4enai sin+rom 4etriatri3
Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada orang tua yang dapatmempengaruhi kualitas hidup pasien dan dikaitkan denganke'a'atan.$enampilan suatu penyakit pada lanjut usia sering berbedadengan pada usia muda. =i samping itu harus dapat dibedakan, apakahkelainan yang terjadi berkenaan dengan perubahan karena bertambahnyausia, atau memang ada suatu proses patologi sebagai penyebabnya.
)9
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 28/51
Sindrom geriatri' antara lain adalah Sindroma serebral3 Gangguan otonom6 !nkontinensia urin
9 Gangguan kesadaran dan kogniti pada usia lanjut *konusio J demetia8 :atuh? =e'ubitus%@ $enyakit tulang dan patah tulang
1 #IND;="A #E;EB;AL
Sindroma serebral adalah kumpulan gejala yang terjadi akibat perubahanpatologik dari aliran darah serebral. $ada usia lanjut banyak terjadiperubahan-perubahan pada system pembuluh darah arteri otak.$embentukan plak atheroma banyak dijumpai pada system karotis. =engan
adanya kelainan anatomis pada pembuluh darah arteri pada usia lanjut,dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentanterhadap perubahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun a'torlain misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti ungsi jantungdan bahkan ungsi otak sendiri yang berkaitan dengan pengaturan tekanandarah *system otonom.!nsufsiensi sirkulasi di daerah batang otak yang dapat menimbulkan pusingatau kepala terasa ringan dan tiba-tiba jatuh. =engan adanya plak-plakatheroma maka lumen pembuluh darah arteri otak sempit di beberapatempat, sehingga gangguan unsi jantung *seperti fbrilasi atrium/Dentrikuler, inark jantung akut yang berakibat (25 *'erebral blood Kow
menurun sesaat dapat berakibat gangguan sirkulasi serebral, yang bila'ukup lama akan berakibat penurunan kesadaran.!nsufensi serebral yang siatnya episodi' ditambah dengan gangguansirkulasi otak yang meluas dan berlangsung berkepanjangan, lama kelamaanakan berakibat atrof otak dan beberapa perubahan patologis khas yang lain.$ada usia lanjut umumnya dijumpai kelainan Daskuler, antara lainarterios'lerosis. 0elainan lain biasanya berhubungan dengan hipertensi
$. @AN@@UAN =T=N="Gangguan otonom merupakan salah satu di antara berbagai sindromgeriatri', artinya gangguan otonom merupakan keadaan-keadaan yang
sering didapatkan pada usia lanjut, sering memerlukan usaha yang 'ukupsukar untuk menemukan penyebab dan pengobatannya, dan menyebabkangangguan yang 'ukup berarti yang sering mengganggu kualitas hiduppenderita lansia.2eberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan sara otonom pada usia lanjut adalah
• 2ahwa dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan padaAneurotransmisi& pada ganglion otonom, yang berupa penurunan
)8
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 29/51
pembentukan asetilkolin yang disebabkan terutama oleh penurunanen7im utama, yaitu kolin-esterase. 0eadaan tersebut 'enderung untukmenurunkan ungsi otonom
• #erdapat perubahan morologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor kolin.
Sebagai akibat keseluruhan terdapat ke'enderungan dari usia lanjut untukmengalami penurunan aktiDitas otonom. =i samping penyebab fsiologiktersebut, perubahan patologik terutama akibat penyakit pembuluh darahotak seringkali, menyebabkan gangguan ungsi otonom. $erubahan patologikinilah yang sering mendasari terjadinya gangguan uns otonom pada banyakpenderita usia lanjut.=iantara berbagai gangguan otonom pada usia lanjut yang perludiperhatikan adalah hipotensi ortostatik, gangguan pengaturan suhu,pengaturan kandung kemih dan gerakan esophagus dan usus besar.Bipotensi ortostatik, misalnya, merupakan salah satu penyebab yang seringmengakibatkan seorang lansia jatuh dengan segala akibatnya. Sedangkan
hipertermia dan hipotermia merupakan gangguan regulasi temperaturetubuh yang segala akibat dan komplikasinya pada usia lanjut sering bersiatatal.
&. IN=NTINEN#IA U;IN
!nkontinensia urin merupakan salah satu keluhan utama pada penderita
lanjut usia. Seperti halnya dengan keluhan pada suatu penyakit, bukan
merupakan diagnosis, sehingga perlu di'ari penyebabnya. 2atasan
inkontinensia adalah pengeluaran urin *atau eses tanpa disadari, dalam jumlah dan rekuensi yang 'ukup sehingga mengakibatkan masalah
gangguan kesehatan dan so'ial. !nkontinensia urin mempunyai dapak medi',
psikososial dan ekonomik. =ampak medi' dari inkontinensia urin antara lain
dikaitkan dengan ulkus de'ubitus, ineksi saluran kemih, urosepsis, gagal
ginjal dan mortalitas yang meningkat.
$engisian kandung kemih dilakukan dengan 'ara relaksasi kandung kemih
melalui penghambatan kerja sara parasimpatis dan kontraksi leher kandung
kemih yang dipersaraf oleh sara simpatis serta somati' yang mempersaraf
otot dasar panggul. $engosongan kandung kemih melalu persaraan
kolinergik parasimpatis yang menyebabkan kontraksi kandung kemih
sedangkan eek simpatis kandung kemih berkurang. jika kortek serebri
)?
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 30/51
menekan pusat penghambatan pusat kortikal ini dapat disebabkan karena
usia sehingga lansia sering mengalami unkontinensia urin. 0arena dengan
kerusakan dapat mengganggu koordinasi antara kontraksi kandung kemih
dan relaksasi uretra yang mana gangguan kontraksi kandung kemih akan
menimbulkan inkontinensia.
*. @AN@@UAN E#ADA;AN DAN =@NITI7 PADA U#IA LAN2UT
(=N7U#I= AUT DAN DE"ENTIA)
1 0onusio
0onusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh ungsi kogniti yang
ditandai oleh memburuknya se'ara mendadak derajat kesadaran dan
kewaspadaan dan terganggunya proses berfkir yang berakibat terjadinya
disorientasi.
"etabolism otak terutama tergantung pada jumlah glukosa dan oksigen
yang men'apai otak, dan berbeda dengan organ lain, tidak mempunyai
tempat penyimpanan yang 'ukup dan oleh karenanya tergantung pada
pasokan dari sirkulasi darah. $enurunan mendadak dari pasokan tersebut
akan mengganggu jalur metaboli' otak dan menyebabkan terjadinya
konusio. Bal ini sangat men'olok pada usia lanjut, dimana berbagai
mekanisme 'adangan homeostati' sudah sangat buruk. #iga kelompok
penyebab yang bisa dikatakan sebagai penyebab utama konusio akut, yaitu
keadaan patologik intraserebral, keadaan patologik ekstraserebral dan
penyebab iatrogeni'. 0ehilangan/ gangguan sensorik dan depresi juga dapat
memi'u terjadinya konusio akut.
Gambaran klasik penderita berupa kesadaran menurun, gangguan padamemori jangka oendek mungkin disertai dengan gangguan mengingat
memori jangka panjang dan halusinasi atau mis-interpretasi Disual,
penurunan mendadak dari kemampuan untuk mempertahankan perhatian
terhadap rangsangan luar *antara lain pertanyaan harus diulang karena
perhatiannya mengembara atau perhatian penderita mudah teralihkan oleh
@
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 31/51
rangsangan luar yang baru *jawaban penderita atas pertanyaan terdahulu
tidak sesuai ata ber'abang terhadap kejadian lain.
2 =ementia
=ementia adalah suatu sindrom klinik yang meliputi hilangnya ungsi
intelektua dan ingatan/ memori sedemikian berat sehingga menyebabkan
disungsi hidup sehari-hari. Garis besar maniestasi kliniknya adalah sebagai
berikut- $erjalana penyakit yang bertahap *biasanya selama beberapa bulan
atau tahun- #idak terdapat gangguan kesadaran *penderita tetap sadar
$roses menua tidak dengan sendirinya menyebabkan terjadinya dementia.
$enuaan menyebabkan terjadinya perubahan anatomi dan biokimiawi
disusunan syara pusat.
>. 2ATUH
:atuh serinh terjadi atau dialami oleh usia lanjut. 2anyak a'tor yang
berperan di dalamnya, baik a'tor intrinsi' dalam diri lansia tersebut seperti
gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan
sendi, sinkop dan di77iness, serta a'tor ekstrinsik seperti lantai yang li'in
dan tidak rata, tersandung benda-benda, penglihatan kurang karena 'ahaya
kurang terang, dan sebagainya.
5raktur kolum emoris merupakan komplikasi utama akibat jatuh pada lansia
yang berhubungan dengan proses menua dan osteoporosis. $erlukaan
jaringan lunak yang serius seperti subdural hematom, hemarthroses, memar
dan keseleo otot juga sering merupakan komplikais akibat jatuh.
. DEUBITU#
Ulkus de'ubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini
merupakan masalah yang khusus pada usia lanjut. 0ekhususannya terletak
pada insiden kejadiannya yang erat kaitannya dengan imobilitas. !mobilitas
%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 32/51
menyebabkan de'ubitus bila berlangsung lama. #erjadinya ulkus disebabkan
gangguan aliran darah setempat, dan juga keadaan umum dari penderita.
=e'ubitus adalah kerusakan/ kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
pada suatu area se'ara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat. Calaupun semua bagian tubuh dapat mengaami
de'ubitus, bagian bawah dari tubuhlah yang terutama berisiko tinggi dan
membutuhkan perhatian khusus.
Ulkus de'ubitus terjadi akibat iskemia jaringan yang berlanjut. #ekanan
menyebakan iskemia jaringan dan ha ini lebih berat terjadi bila tubuh
dibaringkan pada suau permukaan yang tidak mengikuti seluruh lekukan
bagian tubuh yang dibawah. 0eadaan umum yang jelek ditambah suplai
darah ke jaringan yang berkurang pada lanjut usia juga mempunyai peran
untuk terjadinya iskemia jaringan dan timbulnya de'ubitus.
1rea yang biasa terjadi de'ubitus adalah tempat diatas tonjolan tulang dan
tidak dilindungi 'ukup dengan lemak subkutan, misalnya daerah sa'rum,
daerah trokanter mayor dan spina is'hiadi'a superior anterior, daerah tumit
dan siku.
Usia lanjut memiliki potensi besar untuk terjadi de'ubitus karena perubahan
kulit berkaitan dengan bertambahnya usia antara lain
- 2erkurangnya jaringan lemak subkutan- 2erkurangnya jaringan kolagen dan elasti'- "enurunnya efsiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit menjadi
tipis dan rapuh
Selain imobilitas dan terbatasnya tingkat aktiDitas, a'tor risiko lain
timbulnya ulkus de'ubitus adalah inkontinensia, malnutrisi, diabetes
mellitus, insufsiensi Das'ular, obesitas, hipoalbuminemia, dementia berat
dan berubahnya tingkat kesadaran.
)
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 33/51
/. PEN5AIT TULAN@ DAN PATAH TULAN@
$enyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dari sindrom
geriatri', dalam arti insidens dan akibatnya pada usia lanjut yang 'ukup
signifkan. Sepanjang hidup tulang mengalami perusakan *dilaksanakan oleh
sel osteoklas dan pembentukan *dilakukan oleh sel osteoblast yang
berjalan bersama-sama, sehingga tulang dapat membentuk modelnya sesuai
dengan pertumbuhan badan *proses remodeling. Eleh karena itu dapat
dimengerti bahwa proses remodeling ini akan sangat 'epat pada usia
remaja.
$enyakit tulang yang sering dijumpai pada lansia antara lain
% Esteoporosis1dalah suatu keadaan berkurangnya massa tulang sedemikian
sehingga hanya dengan trauma minimal tulang akan patah. $enurunan
massa tulang ini sebagai akibat dari berkurangnya pembentukan,
meningkatnya perusakan *destruksi atau kombinasi dari keduanya.) Esteomalasia
Suatu penyakit tulang metaboli' yang ditandai dengan terjadinya
kekurangan kalsifkasi matriks tulang yang normal. $enyakit paget tulang
Suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kombinasi antarapeningkatan reabsorbsi dan deposisi tulang. Sebagai akibatnya bukan
saja terjadi deormitas akan tetapi juga raktur. $enyakit 0eganasan #ulang
0hondrosarkoma dan osteosar'oma merupakan keganasan yang bisa
dijumpai pada usia lanjut. Gejala utama berupa nyeri, pembengkakan
tulang dan deormitas.3 Esteomilitis 1kut
!neksi pada tulang bisa berasal langsung dari luar akibat trauma atau
tindakan bedah, berasal dari ineksi didekatnya, penyebarannya se'ara
hemtogen tersering didaerah Dertebrae dimana sumsum tulangnyamengandung banyak pembuluh darah.6 Esteomilitis 0ronik
0eadaan ini merupakan kelanjutan dari osteomilitis akut atau dari
ineksi #2.
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 34/51
Nina Amelin+a ($1&/&1$)
. 2elaskan !ubun4an ri9a,at pen,akit +a!ulu +en4an kelu!an
sekaran4 pa+a skenario3
2utuh anamnesis tambahan apakah nyeri pada pangkal paha pada s'enario
disebabkan oleh jatuh.
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 35/51
Bubungan riwayat penyakit dengan terjadinya jatuh
a $enderita pernah mengalami stroke, apabila bagian otak yang terkena
adalah lobus kanan, maka kaki kiri pasien bisa mengalami lumpuh, sehingga
kaki kanan pasien lebih sering dipakai atau untuk bertumpu yang
menyebabkan ketidakseimbangan sehingga pasien jatuhb $asien menderita =", penderita =" terkadang memiliki masalah berupa
retinopati diabetik yang dapat menyebabkan Disus menurun, sementara
penglihatan memegang peranan penting dalam menerima rangsangan
propiosepti yang berungsi untuk menjaga keseimbangan.' $asien menderita penyakit jantung. $enyakit jantung yang biasa terjadi pada
lanjut usia, yaitu penyakit jantung koroner, payah jantung, dan stenosis
aorta. $enyakit jantung tersebut dapat menyebabkan penurunan 'urah
jantung sehingga terjasi penurunan distribusi oksigen pada seluruh jaringan
termasuk otak sehigga bisa menimbulkan sinkop. Bal tersebut dapat menjadi
aktor resiko terjadinya jatuh.d =iketahui pasien mengkonsumsi obat rematik. $enggunaan obat <S1!=
untuk mengobati rematik meningkatkan aktor resiko osteoporosis. Setiap
hari sel-sel tulang yang lama akan mati dan akan digantikan oleh sel tulang
yang baru. Steroid memper'epat kematian sel tulang dan memperlambat
pembentukan selt ulang baru yang menyebabkan penurunan kepadatan
tulang *osteoporosis. Sehingga pasien mudah jatuh dan apabila pasien
jatuh, besar kemungkinan terjadi raktur dan nyeri.e $ada skenario, pasien menggunakan obat anti hipertensi untuk mengatasi
tekanan darah tingginya. $enggunaan obat anti hipertensi yang berlebihan
dalam jangka panjang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik *pasien tiba-
tiba jatuh dari posisi jongkok / duduk mau berdiri, 'ontoh diuretik
menyebabkan orang berulang kali harus ke kamar ke'il untuk 210, selain itudapat pula menyebabkan syok hipoDolemik.
Anu4ra! ab+urro!man ($1&/&1$>)
3
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 36/51
. 2elaskan "ekanisme terja+in,a n,eri +an ben4kak pa+a lutut
ber+asarkan skenario3
=efnisi <yeri
$engalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang a'tual atau potensial. <yeri adalah alasan utama
seseorang untuk men'ari bantuan perawatan kesehatan. <yeri dapat terjadi
bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa
pemeriksaan diagnosti' atau pengobatan.
=efnisi 2engkak
$embesaran pada tubuh. 2engkak merupakan salah satu dari lima 'iri
utama pada peradangan, bersama rasa sakit, panas, warna kemerahan, dan
disungsi. "enurut penyebabnya bengkak dapat bersiat traumati', radang
dan lainnya.
$ada s'enario terjadinya bengkak pada lutut mungkin dikarenakan pasien
mengalami kerusakan pada tulang rawan atau hilangnya tulang rawan.
=engan hilangnya tulang rawan maka ruang sendi akan menyempit. dalam
perkembangan tulang rawan menjadi tipis dan menjadi terpe'ah dari
tempatnya. #ulang-tulang disekitarnya akan bereaksi menjadi lebih tebal dan
bertumbuh tulang baru * yang biasa disebut pengapuran , selaput
pembungkus sendi *synoDium meradang dan menebal. 0emudian hal ini
dapat menyebabkan 'airan sendi bertambah sehingga timbul
pembengkakan.
$ada s'enario terjadinya nyeri pada lutut mungkin dikarenakan adanya
kerusakan awal di mulai dari hyalin 'artilago sendi lutut, dimana terjadi
pembentukan osteoft pada rawan sendi dan jaringan sub'hondaral yang
menyebabkan penurunan elastisitas dari sendi. Selain permukaan sendi
*tulang rawan sendi, juga mengenai daerah-daerah sekitar sendi seperti
tulang sub'hondral, 'apsulligament yang membungkus sendi dan otot-otot
6
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 37/51
yang melekat berdekatan dengan sendi. $erubahan-perubahan yang terjadi
pada permukaan sendi *hyalin 'artilago berkenaan dengan perubahan
biokimiawi di bawah permukaan kartilago yang meningkatkan sintesa timidin
dan glisin. Lesi permulaan ini disusul oleh proses pemusnahan kartilago
se'ara progresi. 1kibat dari ketidakseimbangan antara regenerasi dengan
degenerasi tersebut maka akan terjadi pelunakan, perpe'ahan dan
pengelupasan lapisan rawan sendi yang akan terlepas sebagai 'orpus libera
yang dapat menimbulkan pengun'ian ketika sendi bergerak. $ada tulang
sub'hondral terjadi reparasi berupa s'lerosis. =engan peningkatan aktiDitas
tulang dan pembentukan spur pada tepi sendi yang dapat membatasi
gerakan. #ulang di bawah kartilago menjadi keras dan tebal serta terjadi
perubahan bentuk dan kesesuaian dari permukaan sendi. :ika kerusakan
berlangsung terus berlanjut maka, bentuk sendi tidak beraturan dengan
adanya penyempitan 'elah sendi, osteoft, ketidakstabilan dan deormitas.
=engan terbentuknya osteoft maka akan mengiritasi membrana sinoDialis
dimana terdapat banyak reseptor-reseptor nyeri dan ini akan menimbulkan
hydrops. 0arena terpaparnya ujung-ujung sara poli-modal yang <yeri yang
ditimbulkan akan menyebabkan spasme otot dan keterbatasan lingkup gerak
sendi. :ika hal ini dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan kontraktursehingga lingkup gerak sendi akan lebih terbatas.
9
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 38/51
;ani ;a!ma+i,anti ($1&/&10)
0. 2elaskan !ubun4an ri9a,at pen4obatan +a!ulu +en4an kea+aan
pasien saat ini3
=bat Anti!ipertensi
=ikenal 3 kelompok obat lini pertama yang la7im pada hipertensi yaitudiureti', $enyekat reseptor beta adrenergi', penghambat angiotensin-'onDerting en7yme, penghambat reseptor angiotensin, antagonis kalsium
Diureti
=iureti' bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehinggamenurunkan Dolume darah dan 'airan ekstraseluler. 1kibatnya terjadinyapenurunan 'urah jantung dan tekanan darah.
Golongan tia7id
#ia7id dapat digunakan sebagai obat tunggal pada hipertensi ringan sampaisedang, atau dalam kombinasi dengan antihipertensi lain denganmekanisme kerja yang berbeda sehingga dosisnya dapat dikurangi, tia7idmen'egah retensi 'airan oleh antihipertensi lain sehingga eek obat-obattersebut dapat bertahan. <amun tia7id memiliki eek samping terutama
dalam pemakaian dosis yang tinggi dapat menyebabkan hypokalemia karenamengurangi insulin yang dapat berbahaya pada pasien yang mendapatdigitalis.
Pen4!ambat a+renoreseptor Beta (Bloker)
-bloker digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringansampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung 'oroner,pasien dengan aritmia supraDentrikel dan Dentrikel tanpa kelainan konduksi,
8
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 39/51
pada pasien muda dengan sirkulasi hiperdinamik. +ek samping beta blokeryaitu bradikardia, bronkospasme.
Pen4!ambat a+renoseptor al8a (bloker)
Selekti menghambat ala-% yang digunakan sebagai antihipertensi. +ek
samping yang bisa ditimbulkan adalah hipotensi ortostatik sering terjadipada pemberian dosis awal atau peningkatan dosis, dan usia lanjut mudahmengalami enomena dosis pertama ini, gejalanya berupa pusing sanpaisinkop.
AeIn!ibitor
$enggunaan 1(+ inhibitor eekti untuk hipertensi ringan, maupun berat.+ek samping nya berupa hipotensi depat terjadi pada wal pemberian 1(+-inhibitor terutama pada hipertensi dengan aktiDitas renin yang tinggi,hyperkalemia dapat terjadi pada pasien dengan gangguan ungsi ginjal ataupasien yang juga mendapat diureti' hemat kalium, 1!<S, suplemen kalium
atau M-bloker
An4iotensin reeptor blokerC A;B
12 sangat eekti menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensidengan kadar renin yang tinggi seperti hipertensi renoDaskular danhipertensi geneti'. +ek samping hipotensi dapat terjadi pada pasien dengankadar renin tinggi seperti hipoDolemia, gagal jantung, hipertensirenoDaskular.
=bat Diabetes melitus
• !nsulin
"erupakan obat utama =" tipe % dan beberapa jenis =". !nsulin memilikieek samping hipoglikemia yang utama yang paling sering terjadi akibatdosis yang terlalu besar, tidak tepatnya waktu makan dengan waktuter'apainya kadar pun'ak insulin, atau karena adanya a'tor yang dapatmeningkatkan sensitiDitas terhadap insulin, missal insufsiensi adrenal ataupituitary, ataupun akibat kerja fsik yang berlebihan.
• Ebat 1ntidoabetik Eral1da 3 golongan antidiabetik oral *1=E yang dapat digunakan untuk ="dan telah dipasarkan di !ndonesia yakni golongan sulonylurea,tia7olidinedion, meglitinid biguanid, penghambat a-glikosidase. +eksamping bisa menyebabkan hipoglikemia dan koma hipoglikemia yangdiinduksi oleh obat kerja panjang, terutama pada pasien lanjut usia sepertipada s'enario.
=bat ;ematik
Ebat 1!<S *1nti !nKamasi <on Steroid, yaitu merupakan kelompok obatuntuk mendapatkan eek analgetika, antipiretika, dan anti-inKamasi. E1!<Smerupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan-peradangan di
?
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 40/51
dalam dan sekitar sendi. <amun 1!<S memiliki eek samping yang palingsering adalah tukak pepti' yang kadang-kadang disertai anemia sekunderakibat perdarahan saluran 'erna.
"emang banyak eek samping dari obat-obatan yang berperan sebagaipenyabab jatuh. Seperti yang sudah dijelaskan diatas eek samping dariobat-obat yang di konsumsi pasien pada kasus merupakan penyebab jatuhlansia.
+ek samping obat antihipertensi seperti diureti' dan 1(+ inhibitor yaituhypokalemia yang dapat menyebabkan kelemahan otot, lemas, muntah,pusing atau paralisis sehingga memungkinkan terjadinya jatuh pada pasien.$ada pemakaian obat M-bloker dan 12 jangka panjang dapat menyebabkanhipotensi ortostatik sering terjadi pada pemberian dosis awal ataupeningkatan dosis, dan usia lanjut mudah mengalami enomena dosispertama ini, gejalanya berupa pusing sanpai sinkop. #erjadinya penurunantekanan darah yang tiba-tiba saat berubah posisi duduk atau tegak yangmemungkinkan pasien jatuh. Sedangkan obat antidiabetes yang dipakaipasien kemungkinan insulin dan antidiabetik yang memiliki eek sampinghipoglikemia jika pasien tidak mendapatkan dosis yang tepat, tidak makan'ukup atau dengan gangguan ungsi hepar dan atau ginjal, namunhipoglikemia tidak mudah dikenali karna timbul perlahan tanpa tanda akutdan dapat menyebabkan disungsi otak sampai koma yang dapatmenyebabkan jatuh pada pasien. $ada s'enario pasien memiliki riwayatkonsumsi obat rematik, kemungkinan yang dikonsumsi adalah <S1!=, <S1!=dapat menyebabkan jatuh karna memiliki eek samping yang paling seringyaitu tukak pepti', dimana tukak pepti' dapat disertai dengan anemia akibatperdarahan saluran 'erna.
;a8!ani 7a,,a+! ($1&/&1/)
. 2elaskan alur +ia4nosis pa+a pasien3
$ada dasarnya sebuah asesmen lengkap geriatri yang baik haruslah
dapat mengungkap kelainan terutama ungsional dari semua organ atau
sistema penderita usia lanjut se'ara keseluruhan, bukan saja ungsi yang
bersiat organ fsik, akan tetapi juga ungsi kejiwaan dan ungsi sosial.
@
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 41/51
=engan maksud agar dapat meninjau keseluruhan dari gangguan
fsisnya, psikososial dan juga gangguan ungsional sehingga nantinya dapat
mengidentifkasikan masalah tersebut termasuk mengidentifkasikan aktor
resiko yang berperan. 0emudian meren'anakan penatalaksanaan
menyeluruh dengan penekanan pada kemampuan ungsional pasien atau
setidaknya memberikan perhatian yang sama dengan diagnosis dan
pengobatan penyakit sebab kompleksitas masalah pada usia lanjut yang
dapat meningkatkan resiko.
$emeriksaan dapat meliputi
I ANA"NE#I#
1namnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi mata
yang melihat penderita jatuh atau keluarganya. 1wal anamnesis serupa
dengan semua anamnesis yang lain, yaitu berupa identitas penderita, tetapi
pertanyaan-pertanyaan berikut dilakukan dengan lebih terin'i dan terarah,
sebagai berikut
I+entitas pen+erita % nama, alamat, umur, perkawinan, anak
*jumlah, jenis kelamin,dan beraapaa yang masih tinggal bersamapenderita, pekerjaan, keadaan sossial ekonomi. #ermasuk dalam bagian ini adalah anamnesis mengenai aktor risiko
sakit, yaitu usia sangant lanjut *N 9@ tahun, duda hidup sendiri, baru
kematian orang terdekat, baru sembuh dari sakit/pulang opname,
gangguan mental nyata, menderita penyakit progesi, gangguan
mobilitas, dan lain-lain. U ;P# Seputar A:1#UB& men'ari penyebab jatuhnya misalnya
apa karena terpelesetC tersandung, berjalan, perubahan posisi badan,
waktu mau berdiri dari jongkok atau sebaliknya, sedang buang air ke'il
atau besar, sedang batuk atau bersin, sedang menoleh tiba-tiba
ataupun aktiDitas lainnya
%
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 42/51
@ejala ,an4 men,ertai seperti nyeri dada, berdebar-debar, nyeri
kepala tiba-tiba, Dertigo, pingsan, lemas, konusio, inkontinens, sesak
naas.
Penilaian sistem % bagian ini berbeda dengan anamnesis penderita
golongan umur lain, karena tidak berdasarkan Amodel medik&
*tergantung pada keluhan utama. Barus selalu diingat bahwa pada
usia lanjut, keluhan tidak selalu menggambarkan penyakit yang
diderita, seringkali justru memberikan keluhan yang tidak khas.
$enilaian sistem dilaksanakan se'ara urut, misalnya mulai dari sistem
sara pusat saluran naas atas dan bawah seterusnya sampai kulit
integumen. =an lain-lain.
Untuk mendapat jawaban ynag baik, seringkali diperlukan
aloanamnesis dari orang/ keluarga yang merwatnya sehari-hari. Anamnesis tentan4 berba4ai 4an44uan ,an4 ter+apat
menelan, masalah gigi, gigi palsu, gangguan komunikasi/bi'ara,
nyeri/gerak yang terbatas pada anggota badan, dan lain-lain.
;PD ,an4 rele<an pernah menderita hipertensi, =", stroke,
parkinsonisme, osteoporosis, sering kejang, penyakit jantung, rematik,
depresi, reumatik dll epriba+ian perasaan !atiC kesa+aran +an e8ekn,a *alo-
anamnesis atau pengamataan konuso, 'uriga/bermusuhan,
mengembara, gangguan tidur atau keluhan malam hari, daya ingat,
dan lain-lain. 1pabila di'atat untuk dapat dilaksanakan asesmen
khusus kejiwaan atau bahkan konsultasipsiko-geriatrik. ;i9a,at tentan4 problema utama 4eriatri (sin+rom 4eriatri)
pernah stroke, #!1/!<=, hipotensi ortostatik, jatuh, inkontensia
urin/alDi, dementia, dekubitus, pataah tulang. "engingat gangguan
kogniti sering tidak tediagnosis, maka pemeriksaannya dengan tes
mental harus selalu dikerjakan ;P= eDiew obat O obatan yang diminum baik sebelum sakit ini
yang diminum dirumah, baik yang berasal dari resep dokter atau yng
)
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 43/51
dibeli bebas *termasuk jamu-jamuan. antihipertensi, diuretik,
autonomik bloker, antidepresan, hipnotik, anPiolitik, analgetik,
psikotropik. Anamesis tentan4 kebiasaan ,an4 meru4ikan kese!atan
merokok, mengunyah tembakau, minum alkohol, dan lain-lain.
#anyakan juga pola makan, kebiasaan olahraga dan riwayat alergi. ;e<ie9 kea+aan lin4kun4an aktiDitas sehari-hari, tempat jatuh,
apakah li'in/bertingkat-tingkat dan tidak datar, bagaimana
pen'ahayaannya
II PE"E;I#AAN 7I#I#
$emeriksaan fsik yang dapat dilakukan antara lain
a Tan+a -ital <adi, tensi, respirasi, suhu badan *panas/hipotermi.
$emeriksaan tekanan darah, harus dilakukan dalam keadaan tidur,
duduk dan berdiri, masing-masing dengan selang %-) menit, untuk
meelihat kemungkinan terdapatnya hipotensi ortostatikb #istem %
epala +an le!er penurunan Disus, penurunan pendengaran,
nistagmus, gerakan yang menginduksi ketidakseimbangan,
bising arteri karotis, 0G2, kel. tiroid 2antun4 aritmia, kelainan katup
Paru suara naas tambahan, lapang dada yang tertinggal
Neurolo4i perubahan status mental, defsit okal, neuropati
perier, kelemahan otot, instabilitas, kekakuan, tremor. "uskuloskeletal nyeri tekan, myalgia, atritis, perubahan
sendi, pembatasan gerak sendi problem kaki *podiatrik,
deormitas.
III PE"E;I#AAN TA"BAHAN
;a+iolo4i melihat ada tidaknya raktur, keganasan
Laboratorium pemeriksaan darah rutin, G=S, +lektrolit, Urin,
albumin, SGE# dan SG$#, raksi lipid, 5ungsi tiroid Assesmen 7un4sional
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 44/51
=ilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebiasaan pasien dan
aspek ungsionalnya dalam lingkungannya. !ni sangat bermanaat untuk
men'egah terjadinya jatuh ulangan
=ilakukan obserDasi atau pen'arian terhadap
Akti<itas !i+up se!ari!ari *1BS +asar, yang memerukan
kemamuan tubuh untuk berungsi sederhana, misalnya bangun dari
tempat tidur, berpakaian, ke kamar mandi/ C(, bangku langsung
duduk dikursi, ketika berjalan, ketika membelok atau berputar badan,
ketika mau duduk dibawah. *lihat tabel ) Akti<itas !i+up se!ari!ari instrumental (AH# intrumental)C
yang selain memerlukan kemampuan dasar, juga memerlukan
berbagai koordinasi kemampuan otot, susunan sara yang lebih rumit,
juga kemampuan berbagai organ kogniti lain *lihat tabel ). emampuan mental +an ko4niti8 , terutama menyangkut ungsi
intelek, memori lama dan memori tentang hal-hal yang baru saja
terjadi. Seperti telah dikemukakan diatas, pemeriksaan mental/kogniti
ini harus dianggap sebagai pemeriksaan tanda Dital, terutama untuk
mendiagnosis dan memonitor kemajuan penatalaksanaan terhadap
konusio *1GS, )@@6. "obilitas dapat berjalan sendiri tanpa bantuan, menggunakan alat
bantu, memakai kursi roda atau dibantu
=ari assesmen ungsi tersebut di atas dapat ditentukan tiga tingkat
kemampuan dari seorang lansia, yaitu
0emampuan untuk melakukan kegiatan tersebut di atas tanpa
bantuan orang lain. 0emampuan untuk melakukan kegiatan dengan sedikit bantuan.
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 45/51
Sama sekali tidak mampu untuk melakukan kegiatan di atas
tanpa bantuan orang lain.
Basil ini akan menentukan tindakan rehabilitati yang akan
dilaksanakan tentu saja, mengingat penyebabnya, tidak hanya melibatkan
modalitas rehabilitati, tetapi berbagai anggota tim geriatri.
Tabel $. Penilaian 8un4si akti<itas !i+up se!ari!ari (AH#)1ktiDitas hidup sehari-hari dasar *basi' a'tiDities o daily liDing
• "akan
• 2erpakaian
• 2ergerak/ambulasi
• 2eralih tempat/transer *dari ## dan C(
• 210/kontinenQ
• 2erdandan/grooming
1ktiDitas hidup sehari-hari instrumental *intrumental 1=L
• "enulis
• "emba'a
• "embersihkan rumah
• 2erbelanja
• "en'u'i-setrika pakaian
• <aik-turun tangga
• Gunakan telepon
•
"enangani obat-obatan• "enangani keuangan
• "empu menangani pembayaran pembantu/pekerja rumah tangga
*misal berkebun
• "ampu pergi jauh *dengan kendaraan umum/ke luar kota
=ari 0ane et al *%??
PENDEATAN DIA@N=#TI 2ATUH
=irekomendasikan untuk melakukan asesmen pada semua lansia sebagai
bagian dari pemeriksaan rutin yang meliputi
% Semua lansia yang kontrol rutin di puskesmas atau dokter atau tenaga
kesehatan lain wajib ditanya tentang jatuh minimal satahun sekali.
3
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 46/51
) Semua lansia yang pernah dilaporkan jatuh satu kali wajib diobserDasi
dengan meminta untuk melakukan the get up and go tes. 1pabila
pasien dapat melakukan tanpa kesulitan tidak memerlukan asesmen
lanjutan.
$asien yang mengalami kesulitan untuk melakukan tes itu memerlukan
kajian yang lebih lanjut
Se'ara singkat, langkah menuju diagnosa bisa diringkas dalam langkah
% =iskusikan dengan pasien, keluhan yang berhubungan dengan
ungsi mobilitas pasien) EbserDasi gaya berjalan dengan atau tanpa alat bantu jalan <ilai semua komponen sistem lokomotor pasien EbserDasi sekali lagi dengan pengetahuan yang kita dapat dari
keluhan pasien
6
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 47/51
Fitra Anest,a ($1&/&1&$)
1. 2elaskan komplikasi ,an4 +apat +ialami pasien karena jatu!3
:atuh dapat mengakibatkan berbagai jenis 'edera, kerusakan fsik dan
psikologis. 0erusakan fsik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh adalah
patah tulang panggul. :enis raktur lain yang sering terjadi akibat jatuh
adalah raktur pergelangan tangan, lengan atas dan pelDis serta kerusakan
jaringan lunak. =ampak psikologis adalah walaupun 'edera fsik tidak terjadi,
syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak
konsekuensi termasuk ansietas, hilangnya rasa per'aya diri, penbatasan
dalam aktiDitas sehari-hari, alaobia atau obia jatuh *Stanley, )@@6
omplikasi Pa+a Pasien Akibat 2atu!%
:atuh pada lansia menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti *0ane,
%??F 4an-der-(ammen, %??%
1 Perlukaan (injur,)
- usaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau
tertariknya jaringan otot, robeknya arteri / Dena
- $atah tulang *raktur
• $elDis
• 5emur *terutama kollum
• Bumerus
• Lengan bawah
9
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 48/51
• #ungkai bawah
• 0ista
- Bematom subdural
$ Pera9atan ruma! sakit
-
0omplikasi akibat tidak dapat bergerak *imobilisasi- isiko penyakit-penyakit iatrogenik
& Disabilitas
- $enurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fsik
- $enurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan keper'ayaan diri, dan
pembatasan gerak
* ;isiko untuk +imasukkan +alam ruma! pera9atan (nursin4
!ome)
3 "enin44al
Deni Nelissa ($1&/&1&&)
11. jelaskan penatalaksanaan jatu! pa+a lansia +an pene4a!an
a4ar pen+erita ti+ak jatu! berulan4 :
PENATALA#ANAAN
$enatalaksanaan penderita jatuh dengan mengatasi atau
mengeleminasi aktor resiko, penyebab jatuh dan menangani komplikasinya.
$enatalaksanaan ini harus terpadu dan membutuhkan kerja tim yang terdiri
dari dokter *geriatrik, neurologik, bedah ortopedi, rehabilitasi medik,
psikiatrik, dll, sosialworker, arsitek, dan keluarga penderita.
$enatalaksanaan bersiat indiDidualis, artinya berbeda untuk setiap
kasus karena perbedaan aktor-aktor yang bersama-sama mengakibatkan
jatuh. 2ila penyebab merupakan penyakit akut penanganannya menjadi
lebih mudah, sederhana, dan langsung bisa menghilangkan penyebab jatuh
serta eekti. #etapi lebih banyak pasien jatuh karena kondisi kronik,
multiaktorial sehingga diperlukan terapi gabungan antara obat, rehabilitasi,
perbaikan lingkungan, dan perbaikan lansia itu. $ada kasus lain interDensi
8
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 49/51
diperlukan untuk men'egah terjadinya jatuh ulangan, misalnya pembatasan
bepergian/aktiftas fsik, penggunaan alat bantu gerak.
Untuk penderita dengan kelemahan otot ekstremitas bawah dan
penurunan ungsional terapi diokuskan untuk meningkatkan kekuatan dan
ketahanan otot sehingga memperbaiki ungsionalnya. Sering terjadi
kesalahan, terapi rehabilitasi hanya diberikan sesaat sewaktu penderita
mengalami jatuh. $adahal terapi ini diperlukan se'ara terus-menerus sampai
terjadi peningkatan kekuatan otot dan status ungsional.
#erapi untuk penderita dengan penurunan gait dan keseimbangan
diokuskan untuk mengatasi penyebab/aktor yang mendasarinya. $enderita
dimasukkan dalam progam gait training dan pemberian alat bantu berjalan.
2iasanya progam rehabilitasi ini dipimpin oleh fsioterapis.
$enderita dengan di77iness syndrom, terapi ditujukan pada penyakit
kardioDaskuler yang mendasari, menghentikan obat-obat yang
menyebabkan hipotensi postural seperti beta bloker, diureti' dan
antidepresan. #erapi yang tidak boleh dilupakan adalah memperbaiki
lingkungan rumah/tempat kegiatan lanjut usia seperti tersebut di
pen'egahan jatuh.
PENFE@AHAN
1da usaha pokok untuk pen'egahan jatuh yaitu
a. !dentifkasi aktor resiko
$ada setiap lanjut usia perlu dilakukan pemeriksaan untuk men'ari
adanya aktor instrinsik risiko jatuh, perlu dilakukan assessment keadaan
?
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 50/51
sensorik, neurologis, muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering
menyebabkan jatuh.
0eadaan lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan
jatuh harus dihilangkan. $enerangan rumah harus 'ukup tetapi tidak
menyilaukan. Lantai rumah datar, tidak li'in, bersih dari benda-benda
ke'il yang susah dilihat, peralatan rumah tangga yang sudah tidak aman
*lapuk, dapat bergerser sendiri sebaiknya diganti, peralatan rumah ini
sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
jalan/tempat aktiDitas lanjut usia. 0amar mandi dibuat tidak li'in
sebaiknya diberi pegangan pada dindingnya, pintu yang mudah dibuka.
C( sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di dinding.
b. $enilaian keseimbangan dan gaya berjalan *gait
Setiap lanjut usia harus dieDaluasi bagaimana keseimbangan
badannya dalam melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi. 2ila
goyangan badan pada saat berjalan sangat berisiko jatuh, maka
diperlukan bantuan latihan oleh rehabilitasi medis. $enilaian gaya berjalan
juga harus dilakukan dengan 'ermat, apakah kakinya menapak dengan
baik, tidak mudah goyah, apakah penderita mengangkat kaki dengan
benar pada saat berjalan, apakah kekuatan otot ekstremitas bawah
penderita 'ukup untuk berjalan tanpa bantuan. 0esemuanya itu harus
dikoreksi bila terdapat kelainan/penurunan.
'. "engatur/ mengatasi aktor situasional
3@
7/23/2019 Laporan Modul 3 Jatuh Kelompok 1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-modul-3-jatuh-kelompok-1 51/51
5aktor situasional yang bersiat serangan akut yang diderita lanjut usia
dapat di'egah dengan pemeriksaan rutin kesehatan lanjut usia se'ara
periodik. 5aktor situasional bahaya lingkungan dapat di'egah dengan
mengusahakan perbaikan lingkungan , aktor situasional yang berupa
aktiftas fsik dapat dibatasi sesuai dengan kondisi kesehatan lanjut usia.
1ktiftas tersebut tidak boleh melampaui batasan yang diperbolehgkan
baginya sesuai hasil pemeriksaan kondisi fsik. "aka di anjurkan lanjut
usia tidak melakukan aktiftas fsik yang sangat melelahkan atau berisiko
tinggi untuk terjadinya jatuh.