laporan mp si jal.docx

Upload: fathulrizal

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    1/8

    Transcript

    1. LAPORAN PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN TANAMAN PANGAN

    (Acara I) PENGENALAN ALAT PENGOLAH TANAH Disusun oleh M. Yuwan

    Kilmi 131710201007 (TEP A) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

    UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN

    TEKNIK PERTANIAN 2014

    2.BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tanah pada lahan

    pertanian merupakan kegiatan awal yang biasanya dilakukan oleh para

    petani sebelum menanam. Pengolahan tanah pada lahan pertanian terbagi

    menjadi dua macam diantaranya pengolahan tanah primer dan pengolahan

    lahan sekunder baik itu pada tanah kering atau tegal maupun tanah sawah

    yang terjangkau oleh irigasi. Pengolahan tanah primer dilakukan dengan

    tujuan untuk membalikkan tanah dengan cara dibajak sedangkan pengolahan

    tanah sekunder menggunakan garu yang bertujuan untuk lebih

    meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik bagi

    pertumbuhan benih maupun tanaman, disamping itu juga tujuan lain dari

    pengolahan tanah sekunder ini adalah untuk mengawetkan lengas tanah dan

    meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih

    menghancurkan sisa-sisa tanaman serta mencampurnya dengan tanah.

    Dalam pengolahan tanah baik itu tanah primer maupun tanah sekunder, pastitidak akan terlepas dari bantuan berupa alat dan mesin pertanian untuk

    memudahkan pekerjaan. Menurut Gultom (2013) Alat mesin pertanian adalah

    berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam usaha pertanian, dan juga

    berguna untuk mempermudah budidaya serta peningkatan kualitas dan

    kuantitas hasil pertanian. Alat dan mesin pertanian ini, ada yang secara

    konvensional artinya dalam pengolahan tanah masih tradisional yaitu dengan

    menggunakan tenaga ternak seperti sapi atau kerbau. Tetapi ada juga yang

    secara modern yaitu menggunakan traktor. Traktor merupakan sumber

    tenaga mekanis yang bersifat tenaga linier dan tenaga perputaran. Tenaga

    mekanis ini, merupakan salah satu penghasil tenaga mekanik yaitu motorbakar. Peralatan yang digunakan dalam pembajakan adalah berbagai jenis

    bajak, yaitu : bajak tanah kering (singkal yang sempit), bajak tanah sawah

    singkal relatif lebar, bajak rotary (dapat membajak dan menggaru pada saat

    yang bersamaan

    3.sekaligus), bajak piringan, bajak singkal sisir (slatted moldboard plow, giant

    plow, cangkul, linggis, gancu, dan genjlik). 1.2 Tujuan Praktikum Berangkat

    dari latar belakang diatas, maka tujuan dari praktikum ini antara lain sebagai

    berikut. a) Mengetahui fungsi bagian-bagian aktif dan pasif traktor serta

    kegunaannya dalam pengolahan tanah primer dan sekunder, untuk

    memperlancar operasi lapang. b) Mengenal berbagai pola pengolahan tanah

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-2-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-2-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-3-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-3-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-3-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-2-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    2/8

    yang umum dilaksanakan. c) Memperpanjang umur pakai semua implemen.

    1.3 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah untuk

    menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya penyusun laporan

    untuk mengerti dan dapat mengenal lebih dalam tentang berbagai macam

    alat pengolah tanah baik itu alat pengolah tanah primer maupun alat

    pengolah tanah sekunder.

    4.BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengolahan Tanah Mengolah tanah

    merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengubah tanah atau lahan

    pertanian dengan menggunakan suatu alat pertanian sedemikian rupa

    sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya, ditinjau dari struktur

    dan porositas tanah. Yang paling penting dalam pengolahan tanah selain

    menjamin struktur dan porositasnya adalah untuk menjamin keseimbangan

    antara air, udara, dan suhu dalam tanah. Maka pengolahan tanah mutlak

    perlu guna menciptakan lingkungan yang cukup baik. (Kanisius : 1983).

    Pengolahan tanah atau lahan pertanian dibedakan menjadi dua macam yaitu

    pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. a) Pengolahan

    Tanah Primer Pengolahan tanah primer merupakan Kegiatan pengolahan

    tanah yang dilakukan dengan cara membalik tanah pertanian dengan

    kedalaman lebih dari 15 cm sampai dengan 90 cm dan bentuk ukuranya

    berupa bongkahan yang lebih besar. Pengolahan tanah biasanya dilakukan

    dengan menggunakan traktor (yang sifatnya mekanis) atau menggunakan

    tenaga ternak seperti kerbau, sapi, dan lembu (yang sifatnya tradisional atau

    secara konvensional). Pada saat proses pengolahan tanah pertama, terdapat

    beberapa keuntungan yaitu dipotong, membalik, mengisi udara dalam tanah,

    menanam atau menisi gulma, pada saat bajak beroprasi tanah akan

    terpotong oleh pisau dari bajak, dan kemudian terbalik sehingga bagian tanah

    yang dalam akan keluar dan bagian dalamnya terisi udara dan gulma.

    Adapun fungsi dari pengolahan tanah pertama yaitu mempersiapkan

    pengolahan tanah kedua, bentuk bongkahan tanah tadi akan terurai adanya

    air dilahan.

    5.b) Pengolahan Tanah Skunder Pengolahan tanah skunder atau

    pengolahan tanah kedua ini dilakukan setelah pengolahan tanah pertama.Pengolahan tanah kedua ini bertujuan, agar bogkahan tanah dari pengolahan

    primer sebelumnya menjadi gembur, rata dan tekturnya lebih halus. Manfaat

    lain yang didapatkan adalah lahan menjadi bersih sisa-sisa tanaman dan

    tumbuhan pengganggu yang hancur dan bercampur dengan lapisan tanah.

    2.2 Macam Macam Alat Pengolahan Tanah Pengolahan lahan pada areal

    pertanian terbagi menjadi dua macam, yaitu pengolahan lahan pertama yang

    bertujuan untuk membalik tanah dan pengolahan lahan kedua yang bertujuan

    untuk meratakan tanah setelah mengalami proses pembalikkan tanah. Alat

    yang digunakan pun dalam proses pengolahan lahan sangatlah berbeda

    antara pengolahan lahan pertama dengan pengolahan lahan kedua. Berikut

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-4-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-4-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-5-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-5-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-4-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-5-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    3/8

    beberapa macam alat pengolahan lahan untuk pengolahan lahan pertama

    dan pengolahan lahan kedua adalah sebagai berikut. 1) Alat pengolahan

    lahan pertama Bajak singkal, dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis

    tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bajak piring, Bajak piringan

    fungsinya sama dengan bajak singkal, tetapi singkalnya diganti dengan

    piringan. Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk memotong dan

    membalik tanah. Bajak rotari, bajak yang terdiri dari pisau-pisau berputar.

    Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka

    bajak ini terdiri dari pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu

    poros yang berputar karena digerakkan oleh suatu motor. Bajak chisel, alat

    ini tidak membalik tanah seperti bajak yang lain. Tetapi hanya memecah

    tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai. Bajak

    subsoil, alat ini sering digunakan untuk memecah lapisan keras didalam

    tanah.

    6.2) Alat pengolahan lahan kedua Alat dan mesin pertanian yang digunakan

    untuk melakukan pengolahan tanah kedua adalah alat pengolahan tanah

    jenis garu (harrow). Penggunaan garu, selain bertujuan untuk lebih

    meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk

    pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan

    lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan

    jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan

    tanah. Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua

    adalah : garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow);

    garu bergigi per (springs tooth harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan

    khusus (special harrow). Garu piringan (disk harrow), mempunyai ukuran dan

    kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini

    disebabkan karena pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan

    tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah

    pertama. Selanjutnya, karena draft penggaruan lebih kecil dari draft

    pembajakan, maka dengan besar daya penarikan yang sama, lebar kerja

    garu akan lebih besar dibandingkan dengan lebar kerja bajak, dengan

    demikian jumlah piringan garu piringan dengan sendirinya akan lebih banyakdibandingkan dengan bajak piringan. Garu bergigi paku (spikes tooth harrow)

    atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang sudah umum

    digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan, umumnya

    giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah

    sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah

    diolah dengan bajak singkal.Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan

    tenaga traktor biasanya terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan

    gigi pada batang penempatan disusun berselang-seling antara batang

    penempatan yang satu dengan lainnya. Garu bergigi paku digunakan untuk

    meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan, lebih cocok

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-6-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-6-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-6-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    4/8

    digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk

    memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau

    baru tumbuh.

    7.Garu bergigi per (spring tooth harrow) ini, secara keseluruhan

    konstruksinya hampir menyerupai garu bergigi paku, hanya gigi-giginya

    terbuat dari per atau pegas. Alat ini lebih sesuai digunakan untuk tanah yang

    mudah dihancurkan dan untuk memberantas gulma yang mempunyai

    perakaran yang cukup kuat dan dalam. Hal ini dikarenakan garu bergigi per

    mempunyai penetrasi kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan

    garu bergigi paku. Dari sifatnya yang lentur dan bentuknya yang lengkung

    akan dapat mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga

    terlempar keluar ke permukaan tanah. Garu-garu khusus (special harrow),

    biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan tanah dengan tujuan

    yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan tujuan khusus

    untuk memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah, atau

    untuk menggemburkan tanah secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk

    membuat bedengan (seed bed) yang lebih layak.. Macam-macam garu

    khusus antara lain adalah : pencacah gulma atau seresah (weeder mulcher);

    garu potong putar (rotary cross harrow); penggemburan tanah (soil surgeon).

    8.BAB 3. METODOLGI 2.1 Waktu Dan Tempat Hari : Jumat Tanggal : 16 Mei

    2014 Pukul : 13.00 selesai Tempat : Laboratorum motor bakar FTP Unej

    2.2 Alat Yang Digunakan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah

    sebagai berikut ini. a) Macam macam alat pengolahan tanah pertama (I) b)

    Macam macam alat pengolahan tanah kedua (II) 2.3 Metode Praktikum

    Mengamati semua alat pengolah tanah primer dan sekunder secara mekanis

    Menyebutkan kegunaan dari semua alat pengolah tanah primer dan sekunder

    secara mekanis tersebut Menggambarkannya pada tempat yang telah

    disediakan Mulai Selesai

    9.BAB 4. PEMBAHASAN 3.1 Alat Pengolahan Tanah Macam macam alat

    pengolahan tanah berdasarkan praktikum adalah. a. Bajak Singkal Bagian

    Fungsi 1. Singkal Untuk mengangkat dan membalik tanah 2. Mata Bajak

    Untuk memotong tanah 3. Penahan Samping Menjaga keseimbangan bajak4. Kerangka kuat Menempelkan bajak 5.Titik Gandeng Menggandengkan

    antara bajak dengan traktor 6. Handle Untuk mengatur kedalaman

    pembajakan 7. Landslide Untuk melindungi kaki agar tidak kena mata bajak

    b. Bajak Singkal Rotary Bagian Fungsi 1. Pisau Bajak Memecah tanah saat

    berputar 2. Titik Gandeng Menyambung traktor degan implement 3. Batang

    Tarik Menyambung titik gandeng dan titik tarik 4. Handle Kedalaman

    Mengatur kedalaman bajak 5. Kerangka Kuat Memperkuat bajak

    10.c. Bajak Singkal 2 Arah d) Bajak Piringan 1. Titik gandeng Penggandeng

    bajak dengan traktor 2. Batang tarik Menarik bajak 3. Kerangka kuat Tempat

    menempel bajak 4. Skeapper Membalik tanah 5. Piringan Memotong tanah

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-7-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-7-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-8-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-8-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-9-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-9-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-10-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-10-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-7-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-8-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-9-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-10-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    5/8

    secara vertical 6. Penahan samping Untuk meluruskan bajak dan juga

    sebagai penahan samping 7. Handle Kedalaman Mengatur kedalaman bajak

    8. Roda Mengatur kedalaman bajak Bagian Fungsi 1. Singkal Untuk

    membolak balik tanah 2. Handle Perubah Arah Pengatur arah bajak 3.

    Handle Kedalaman Pengatur kedalaman bajak 4. Handle Posisi Mengatur

    posisi bajak 5. Titik gandeng Penghubung traktor dengan bajak 6. Panahan

    Samping Untuk menyeimbangkan dan menahan bajak 7. Batang Tarik

    Menarik bajak 8. Coulter Membelah tanah 9. Landslide Untuk melindngi kaki

    agar tidak menyentuh mata bajak

    11.e) Glebek f) Garu Sisir 3.2 Bajak Chisel Bajak chisel atau bajak pahat

    merupakan sebuah bajak yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit

    yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung

    dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Bar ini secara garis besar

    dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a) kaku, adalah konstruksi yang

    berat Jenis batang ini terbuat dari baja dengan kadar karbon tinggi. Batang

    ini mungkin berbentuk lurus mungkin juga berbentuk lengkung. b) lentur

    (flexible) Ukurannya biasanya lebih panjang dan lebih ramping. Terbuat dari

    baja yang dicampur dengan nikel. Bekerja seperti aksi dari per. Batang (bar)

    ini 1. Titik Gandeng Penghubung traktor dengan bajak 2. Batang tarik

    Menarik bajak 3. Kerangka Kuat Tempat menempel bajak 4. Penahan Untuk

    meluruskan bajak dan juga sebagai penahan samping 5. Mata bajak

    Memotong tanah 1.titik gandeng Menghubungkan traktor dengan bajak

    2.kerangka kuat Memperkuat bajak 3.batang tarik Menarik bajak 4.plat

    Meratakan tanah 5.pisau bajak Membawa gulma ke tepi

    12.dipasang pada kerangka yang mana jarak bar yang satu dengan yang

    lain masing- masing 30 cm, dapat juga antara (30 60) cm untuk ukuran

    bajak pahat yang besar. Bajak pahat ini dapat dipergunakan untuk

    pembajakan dangkal maupun dipergunakan untuk pembajakan dalam

    sampai kedalaman 45 cm, tergantung pada keperluan dan jenis mata

    pahatnya. Berdasarkan jenisnya pula, lebar kerja alat sangat bervariasi

    tergantung dari sumber daya penarik dan keperluannya. 3.2.1 Gambar

    Beserta Penjelasan (Fungsi + keterangan) Gambar 1. Bajak ChiselKeterangan : A = Titik gandeng, berfungsi untuk menggandengkan bajak

    dengan traktor. B = Batang tarik, berfungsi untuk menarik bajak ketika bajak

    tersebut di sambungkan dengan traktor yang sedang berjalan. C = Kerangka

    kuat, berfungsi sebagai penguat ketika bajak tersebut digunakan. D = Mata

    bajak, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah tanah. 3.2.2 Kelebihan

    Bajak Chisel Kelebihan dari bajak chisel ini, adalah untuk memecah tanah

    yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inci. Alat ini dilengkapi dengan 2

    buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman

    pemecah tanah. Alat ini, sering digunakan sebelum pembajakan tanah

    dimulai (Daywin et al, 2008 :53). Adapun kelebihan lain dari bajak chisel

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-11-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-11-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-12-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-12-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-11-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-12-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    6/8

    adalah untuk memecah tanah yang keras dan kering, ini biasa dilakukan

    sebelum pembajakan untuk tanah tertentu; dipergunakan untuk pengerjaan

    praktis pada tanah bawah; dipergunakan pada D C B A

    13.tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk memotong sisa-sisa

    perakaran yang berada dalam tanah; dipergunakan untuk memecah lapisan

    keras (hardpan) atau plow sole; untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah,

    sehingga dapat mengurangi erosi. 3.2.3 Kekurangan Bajak Chisel

    Kekurangan dari bajak chisel sendiri adalah tidak dapat membalik tanah

    seperti kebanyakan bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah (Daywin et

    al, 2008 :53). 3.3 Bajak Raksasa Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk

    sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100

    sampai 180 cm. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di

    dalam tanah dapat diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak

    singkal atau bajak piringan. Gambar 2. Bajak Raksasa Keterangan : A = Titik

    gandeng, berfungsi untuk menggandengkan bajak dengan traktor. B =

    Batang tarik, berfungsi untuk menarik bajak ketika bajak tersebut di

    sambungkan dengan traktor yang sedang berjalan. C = Kerangka kuat,

    berfungsi sebagai penguat ketika bajak tersebut digunakan. D = Mata bajak,

    berfungsi sebagai tempat untuk mengolah tanah. D C B A

    14.Keuntungan dari bajak raksasa dapat mencangkup lahan yang relatif luas

    dalam waktu yang relatif singkat, selain itu bajak dapat menembus tanah

    relatif dalam sehingga memudahkan dalam pengolahan tanah, pembalikkan

    dan persiapan tanah untuk proses pengolahan tanah selanjutnya.

    Kekurangan dari bajak raksasa adalah hanya dapat dilakukan pada lahan

    yang sangat luas dan besar karena sulit dilakukan paa lahan yang sempit

    dan tenaga yang dibutuhkan untuk menggunakan bajak raksasa ini harus

    banyak sehingga hanya akan membuang-buang tenaga. 3.4 Bajak

    Sederhana Yang Ditarik Oleh ternak Alat pengolah tanah tradisional,

    sangatlah bermacam macam. Mulai dari cangkul, garpu, parang, pacul

    ragak, dan lain sebagainya. Sedangkan alat pengolah yang bersifat

    tradisional yang biasa ditarik oleh hewan ternak salah satunya adalah waluku

    (bajak). Menurut Siregar et al (1990 : 66), waluku secara garis besar terdiridari badan waluku dan bagian tajamnya yang disebut singkal. Dalam

    penerapannya untuk mengolah tanah, waluku itu memerlukan alat lain yang

    disebut pasangan. Pasangan adalah alat perakitan ternak yang ujungnya

    dipasang dengan waluku itu sendiri. 3.4.1 Gambar Beserta Penjelasan

    (Fungsi + keterangan) Gambar 3. Waluku Gambar 4. Pasangan Keterangan :

    A = Titik Gandeng, berfungsi sebagai titik yang dipasang dan digandengkan

    dengan pasangan. F EA B C D

    15.B = Batang Tarik, berfungsi untuk menarik bajak tersebut ketika

    digunakan untuk membalik tanah. C = Kerangka Penguat, berfungsi sebagai

    titik penguat pada waluku tersebut. D = Mata Bajak, berfungsi sebagai tempat

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-13-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-13-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-14-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-14-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-15-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-15-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-13-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-14-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-15-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    7/8

    untuk membalik tanah. E = Titik gandeng, berfungsi sebagai titik gandeng

    atau tempat untuk menyambung ujung waluku. F = Penahan Samping,

    berfungsi sebagai tempat untuk menahan bajak tersebut ketika dipasangkan

    pada punggung hewan ternak biasanya juga sebagai tempat untuk

    mengikatkan tali tersebut pada hewan ternak. 3.4.2 Kelebihan Bajak

    Sederhana Keunggulan dari waluku (bajak) tradisional ini selain untuk

    membalik tanah juga dapat meningkatkan hubungan sosial diantara petani

    seperti ketika akan meminjam peralatan maupun hewan penarik (kerbau atau

    sapi) pada petani lain dan komunikasi saat sedang membajak sawah-sawah

    mereka yang khas dengan nyanyian-nyanyian daerah asal mereka. Berbeda

    dengan bajak modern, kebiasaan-kebiasaan tersebut pun mulai hilang.

    Menurut Siregar et al (1990 : 68) menyatakan bahwasanya bajak jenis

    tradisional ini atau waluku pembuatannya sangat sederhana sehingga para

    petani dapat membuatnya sendiri dan dapat menghemat pengeluaran biaya.

    3.4.3 Kekurangan Bajak Sederhana Kekurangan dari bajak model tradisional

    ini, adalah hanyak digunakan untuk mengolah tanah persawahan irigasi

    (Siregar et al, 1990 : 67). Karena badan waluku tersebut terbuat dari kayu

    waru, mesikupun kayu waru posisi uratnya (melingkar lingkar) dan sifatnya

    tidak mudah patah. Tetapi jika waluku tersebut digunakan untuk membalikkan

    tanah yang sifatnya kering dan bebatuan maka waluku tersebut akan patah

    juga.

    16.BAB 5. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang

    disampaikan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1)

    Keunggulan dari berbagai macam bajak lebih banyak dibandingkan

    kelemahan dari masing masing bajak tersebut. 2) Bajak chisel dapat

    disebut juga sebagai bajak pahat, yang memiliki mata pahat dan terletak

    pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Bar tersebut

    bersifat kaku dan lentur. 3) Bajak tradisional sangat bermacam macam

    salah satu diantaranya adalah waluku atau sebutan lain dari bajak tradisional

    tersebut. Dalam penggunaannya waluku tersebut menggunakan pasangan

    untuk dipasangkan pada punggung hewan ternak. 4.2 Saran Berdasarkan

    fakta yang terdapat di lapang, penulis memberikan sebuah saran yangmungkin dapat bermanfaat. Ketika praktikum, sebaiknya alat pengolah tanah

    tersebut dipraktekkan cara kerjanya di lapang sehingga praktikan dapat lebih

    mengerti lagi, tentang prinsip kerja alat pengolah tanah.

    17.DAFTAR PUSTAKA Budi, S. Tanpa Tahun. Alat Pertanian.

    http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2358_05_PB/files/res/downloads/down

    load_0288.pdf. [20 Mei 2014]. Daywin, F. J., Sitompul, R. G., Hidayat, I. 2008.

    Mesin Mesin Budidaya Pertanian Di Lahan Kering. Graha Ilmu : Bogor.

    Gultom, R. 2013. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian. dikutip pada 17 Mei

    2014 di http://tujuhbelasdesember.blogspot.com/2013/05/alat-dan-mesin-

    pertanian.html. [13 Mei 2014]. IPB. 2014. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah.

    http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-16-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-16-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-17-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-17-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-16-638.jpg?cb=1408590148http://image.slidesharecdn.com/laporanalsintan1-140820220149-phpapp01/95/laporan-alsintan-1-17-638.jpg?cb=1408590148
  • 7/21/2019 laporan mp si jal.docx

    8/8

    http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budida ya

    %20Pertanian/Alat%20Pengolahan%20tanah/index4april.html. [22 Mei 2014].

    Kanisius, A.A., 1973. Tanah dan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius. Siregar, H.

    R. J., Abu, R., Wahyungsih., Galba, S., Saadah, S. 1990. Teknologi Pertanian

    Tradisional Sebagai Tanggapan Aktif Masyarakat Terhada Lingkungan Di

    Cianjur. Depdikbud : Jakarta. Universitas Sumatera Utara. Tanpa Tahun. Alat

    Dan Mesin Pengolah Tanah. http://ocw.usu.ac.id/course/download/313-

    MESIN -

    PERALATAN/tep.202_handout_alat_dan_mesin_pengolahan_tanah.pdf. [15

    Mei 2014].