lo kirim cah2.docx

12
1. INDRA PENGLIHATAN Pertimbangan anatomik Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari bercak-bercak primitif yang peka cahaya pada permuk aan inverteb rata. Dalam wadah pelind ungny a, tiap mata mempunyai suatu lapisan rese ptor, suatu sist em len sa unt uk memusat kan cahaya pad a reseptor, dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.

Upload: amalianaayunisa

Post on 13-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 1/12

1. INDRA PENGLIHATAN

Pertimbangan anatomik 

Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari bercak-bercak primitif 

yang peka cahaya pada permukaan invertebrata. Dalam wadah pelindungnya, tiap mata

mempunyai suatu lapisan reseptor, suatu sistem lensa untuk memusatkan cahaya padareseptor, dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 2/12

Gambar

a.  Sklera

Lapisan pelindung luar bola mata disebut sklera, yang disebelah depan berubah menjadi

kornea yang transparan, fungsinya untuk membiarkan berkas cahaya untuk masuk ke dalam

mata.

b.   Badan koroid 

Di sebelah dalam sklera adalah badan koroid, yaitu suatu lapisan berpigmen yang

mengandung banyak dari pembuluh-pembuluh darah yang memberi makan bentukan-

 bentukan dalam bola mata.Dua pertiga posterior dari badan koroid dilapisi oleh retina, di sini

terdapat jaringan syaraf yang mengandung reseptor.

c.   Lensa

Lensa kristalina adalah struktur transparan yang dipertahankan tempatnya oleh ligamentum

ciliaris atau biasa disebut onula iini.!onula ini melekat pada bagian anterior badan koroid

yang menebal.

"orpus cliare mengandung serabut-serabut otot sirkuler dan serabut-serabut membujur yang

melekat dekat perbatasan kornea dan sklera.

#ungsi lensa ialah untuk memfokuskan cahaya yang berasal dari benda agar jatug tepat di

retina mata.

d.   Iris

Di depan lensa terdapat iris yang memberi warna pada mata. $ris mengandung serabut-serabut

otot siruler yang berfungsi untuk menyempitkan dan serabut-serabut radial yang berfungsi

melebarkan pupil.%erubahan-perubahan pada diameter pupil dapat menimbulkan sampai &

kali perubahan pada jumlah cahaya yang mencapai retina.

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 3/12

#ungsi utama iris adalah untuk meningkatkan jumlah cahaya masuk kedalam mata pada

waktu gelap dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk kedalam mata pada waktu

terang.

e.   Retina'ersusun dalam 1( lapisan dan mengandung sel-sel batang dan sel-sel kerucut

)ang berfungsi sebagai reseptor bagi indera penglihatan, ditambah dengan * jenis neuron+

1.  el bipolar 

.  el ganglion

.  el horisontal

*.  el amakrin

el kerucut yang dekat dengan badan koroid bersinaps dengan sel ganglion./kson sel

ganglion berkumpul dan meninggalkan bola mata sebagai nervus opticus.el horisontal

menghubungkan sel reseptor satu dengan sel reseptor lainnya. Dan sel amakrin

menghubungkan sel ganglion satu sama lainnya di dalam lapisan pleksiform luar.

0arena lapisan reseptor retina merapat dengan badan koroid, sehingga berkas cahayaharus melalui lapisan sel ganglion dan sel bipolar agar bisa mencapai sel batang dan sel

kerucut.Lapisan pigmen koroid disebelah luar retina menyerap berkas cahaya, dan mencegah

 pantulan kembali melalui retina. %antulan seperti ini akan menimbulkan kekaburan pada

 bayangan penglihatan.

nsur-unsur saraf retina terikat bersama-sama oleh sel-sel glia yang disebut sel-sel

muller.2ervus opticus meninggalkan bola mata dan pembuluh darah retina masuk ke dalam

 bola mata pada sebuah tempat mm medial dan sedikit ke atas dari katup belakang dari bola

mata. Daerah ini telihat melalui oftalmoskop sebagai papila nervi optici. Disini tidak terdapat

reseptor penglihatan dan akibatnyabercak ini buta atau biasa disebut bercak buta.

%ada katup belakang bola mata terdapat bercak yang berwarna kuning yang

merupakan tempat dari fovea centralis yaitu bagian retina yang menipis dan tidak mengadung

sel-sel batang diman kerucut berdesak-desakkan sangat padat dan dimana sangat sedikit sel

dan tidak ada pembuluh darah yang menutupi reseptor. #ovea adalah dimana titik penglihatan

 paling besar. /pabila perhatian orang ditujukan pada sebuah benda, mata normal akan

 bergerak sehingga berkas cahaya yang datang dari benda itu jatuh pada fovea.

uplai darah bernutrisi pada lapisan dalam retina berasal dari arteria retina sentralis

yang memasuki bola mata melalui pusat saraf optik dan selanjutnya mempercabangkan diri

untuk menyuplai seluruh permukaan dalam retina.

Lapisan terluar retina yang melekat pada badan koroid yang juga merupakan jaringan kaya

 pembuluh darah di antara retina dan sklera.

1.  Lintasan saraf 

/kson sel-sel ganglion berjalan ke caudal dalam nervus poticus dan tractus opticus dan

 berakhir pada corpus genicalatum laterale 3suau bagian dari talamus4

erabut serabut dari masing-masing hemiretina nasal mengadakan persilangan

3decussatio4 pada chiasma opticum.

"abang-cabang akson sel ganglion melintas dari tractus opticus ke daerah prakektal dari otak 

tengah dan colliculus superior inilah dimana terbentuk hubungan yang mengawali refleks

 penglihatan.

.  5eseptor 

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 4/12

'iap-tiap sel batang dan sel kerucut dibagi dalam segmen dalam dan luar, daerah inti dan

daerah sinaps.egmen luar berubah menjadi cilia dan terdiri dari tumpukan yang teratur 

 berupa kantong-kantong gepeng yang terbentuk dari membran.0antong-kantong inilah yang

mengandung pigmen yang peka cahaya.

egmen luar sel batang secara terus menerus diperbaharui dengan pembentukan kantong-

kantong yang baru pada ujung dalam segmen dan fagositosis kantong-kantong-kantong yanglama dari ujung luar oleh sel epitel pigmen.

#ovea tidak mengandung batang, dan tiap-tiap sel kerucut fovea dihubungkan oleh satu

hipoler kerdil dengan satu sel ganglion, sehingga tiap-tiap sel kerucut fovea dihubungkan

dengan satu serabut dalam nervus opticus.

Dalam mata Manusia memiliki kira-kira 6 juta sel kerucut dan 1( juta sel batang. /kan

tetapi hanya 1, juta serabut saraf dalam tiap nervus opticus.

el batang sangat peka terhadap cahaya dan merupakan reseptor untuk penglihatan malam

3penglihatan skotopik4. $ndra penglihatan skotopik ini tidak mampu mengurai detail dan

 batas-batas benda atau menentukan warna.

el kerucut mempunyai ketajaman lebih besar dan merupakan sistem untuk penglihatan

 pada cahaya yang terang 3penglihatan fotofik4 dan untuk penglihatan warna. 7adi ada jenisinput ini, masing-masing berfungsi secara maksimum pada keadaan penerangan yang

 berbeda yang dinamakan 8teori penglihatan rangkap9.

.  Mekanisme fotoreseptor 

%erubahan potensial yang menimbulkan potensial aksi pada retina dibangkitkan oleh kerja

cahaya pada senyawa peka cahaya pada sel batang dan sel kerucut. /pabila cahaya diserap

oleh at ini, bangunnya akan berubah dan perubahan ini bertanggung jawab untuk 

 pembentukan aktivitas saraf.

enyawa peka cahaya 3fotosensitif4 pada mata manusia dan kebanyakan mamalia lainnya

tersusun dari protein yang dinamakan opsin, dan retinen1, aldehida dari vitamin A1.$stilah

retinen1 dipakai untuk membedakan senyawa ini dengan retinen yang ditemukan pada mata

 beberapa jenis binatang. 0arena retinen adalah aldehiada maka biasa disebut juga dengan

retinal. :itamin / sendiri adalah alkohol dan karena itu dinamakan sebagai 5etinol.

 Rodopsin adalah pigmen peka cahaya pada sel batang.;iasanya disebut sebagai ungu

 penglihatan 3visual purple4.<psinnya disebut scotopsin.

7umlah rodopsin dalam reseptor berbanding terbalik dengan cahaya yang masuk ke mata.

5odopsin dan $odopsin disintesis oleh vitamin /, sehingga ketika terjadi /vitaminosis

vitamin / akan menimbulkan gangguan penglihatan. Diantara gangguan ini yang paling dini

adalah buta malam atau niktalopia. 0eadaan ini pertama kali menarik perhatian terhadap

 peran vitamin / dalam fungsi sel batang, defisiansi vitamin / berkembang apabila

 pendapatan sehari-hari akan vitamin iniyang larut dalam lemak berkuran atau penyerapanvitamin / oleh usus terganggu. Defisiensi yang bertahan mempunyai hubungan dengan

 perubahan anatomik pada sel batang dan sel kerucut yang diikuti dengan degenerasi lapisan

saraf retina.

*.  Mekanisme pembentukan bayangan

Mata mengubah energi dalam spektrum cahaya yang terlihat menjadi potensial aksi dalam

nervus opticus.%anjang gelombang cahaya terlihat adalah kira-kira =>-> nm. ;ayangan

dari benda disekitarnya akan difokuskan pada retina. ;erkas cahaya yang mengenai retina

akan menimbulkan potensial pada sel batang dan sel kerucut. $mpuls yang dibentuk dalam

retina akan dihatarkan ke korteks serebri, dimana akan di timbulkan kesan penglihatan.

&.  /komodasi

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 5/12

%roses dimana kecembungan lensa diperbesar dinamakan /komodasi. %ada saat diam,

lensa dipertahankan tegang oleh keregangan ligamentum ciliaris. 0arena bahan lensa liat dan

kapsula lensa sangat kenyal, lensa akan ditarik menjadi bentuk yang gepeng. ;ila pandangan

diarahkan pada benda yang dekat M. ciliaris akan berkontraksi. $ni akan menurunkan jarak 

antara tepi-tepi corpus ciliare dan melemaskan ligamentum ciliaris, sehingga lensa melentur 

dan menjadi lebih konveks. %erubahan dalam bentuk ini dapat menambah sebanayak 1Dioptri pada daya bias mata.

6.  ?erakan mata

%ergerakan mata di pengaruhi enam otot yang berdempet ke sklera yang mengendalikan

 pergerakan mata dalam orbit.@nam otot ini diatur oleh saraf kranial $$$ 3okulomotor4, $:

3trochlear4 dan :$ 3abducens4.

 

'erdapat * jenis gerakan mata.Masing-masing dikendalikan oleh sistem saraf yang berlainan

tetapi menggunakan lintasan akhir yang bersam-sama.

/dapun ke empat gerakan mata tersebut yaitu+

1.  accades, yaitu gerakan tersendat-sendat yang tiba-tiba terjadi bila pandangan bergeser darisatu benda ke benda lainnya.

.  ?erakan vestibuler, yaitu gerakan penyesuaian yang terjadi sebagai respons terhadap

rangsangan yang timbul dalam canalis semisircularis, dan mempertahankan fiksasi

 penglihatan apabila kepala bergerak.

.  ?erakan konvergen, yaitu ketika aksis penglihatan saling mendekati apabila perhatian

diarahkan pada benda yang dekat dengan pengamat.

*.  ?erakan pemburu yang lain, yaitu gerakan mata yang mengikuti benda yang bergerak.

>.  istem cairan mata A "airan intraokular 

Mata diisi dengan ciran intraokular yang mempertahankan tekanan yang cukup pada bola

matauntuk menjaga distensinya.

"airan intraokular dibagi menjadi bagian, yaitu+

1.  Bumor aCuosus, yang berada di antara permukaan posterior lensa dan retina.

. Bumor aCuosus adalah cairan yang mengalir bebas.Bumor aCuosus secara terus menerus

dibentuk dan direabsorbsi. 0eseimbangan antara pembentukan dan reabsorpsi mengatur

volume total dan tekanan cairan intraokular.

. Bumor viterus atau badan viterus, adalah sebuah massa dari gelatin yang diletakkan oleh

sebuah jaringan fibriler halus yang terutama tersusun dari molekul proteoglikan yang sangat

 panjang.

.  0elainan pada indra penglihatan

a.  %resbiopia, yaitu keadaan dimana lensa hampir sama sekali tidak dapat berakomodasi.

;iasanya terjadi pada penglihatan orang yang sudah lanjut usia.

 b.  @metropia, yaitu mata akan dianggap norma atau 8emetrop9 biala cahaya sejajar dari objek

 jauh difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total.$ni berarti bahwa mata

emetrop dapat melihat semua objek jauh secara jelas dengan otot siliaris yang

relaksasi.2amun untuk melihat objek dekat, otot siliaris harus berkontraksi agar mata dapat

 berakomodasi dngan baik.

c.  Biperopia 3penglihatan jauh4

;iasanya terjadi akibat bola mata terlalu pendek atau kadang-kadang karena lensa terlalu

lemah.%ada keadaan ini cahaya sejajar kurang dibelokkan oleh sistem lensa sehingga tidakterfokus di retina.

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 6/12

%asien hiperopia sering tidak dapat berakomodasi cukup kuat untuk memfokuskan objek jeuh

sekalipun, apalagi untuk memfokuskan objek dekat.

d.  Miopia 3penglihatan dekat4

0eadaan ini biasanya disebabkan karena bola mata yang terlalu panjang atau kadang-kadang

karena daya bias sistem lensa terlalu kuat.%ada miopia sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh difokuskan didepan

retina.

e.  /stigmatisma

Merupakan kelainan refraksi mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu

 bidang difokuskan pada jarak yang berbeda dari bidang yang tegak lurus terhadap bidang

tersebut.

Bal ini paling sering disebabkan oleh terlalu besarnya lengkung kornea pada salah satu

 bidang di mata.

f.  0atarak 0atarak adalah kelainan mata yang terjadi pada orang tua.0atarak adalah suatu daerah

 berkabut atau keruh didalam lensa.%ada stadium dini pembentukan katarak, protein dalam

serabut-serabut lensa di bawah kapsul mengalami denaturasi.

g.  trabismus 3mata juling4

(sumber : Guyton & Hall.2007.Buku ajar fsiologi kedokteran. Alih bahasa:

Irawati. Jakarta: EGC

!" 2 #

!" $ #

!" % #

!" #

 2o 6.

1 Parotitis

%arotitis merupakan penyakit infeksi pada kelenjar parotis akibat virus. %enyakit ini

merupakan penyebab edema kelenjar parotis yang paling sering. 0ejadian parotitis saat ini

 berkurang karena adanya vaksinasi. $nsidens parotitis tertinggi pada anak-anak berusia antara

*-6 tahun. <nset penyakit ini diawali dengan adanya rasa nyeri dan bengkak pada daerah

sekitar kelenjar parotis. Masa inkubasi berkisar antara hingga minggu. ?ejala lainnya

 berupa demam, malaise, mialgia, serta sakit kepala.

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 7/12

2 Penyakit infeksi virus lainnya

%enyakit kelenjar saliva dapat disebabkan oleh adanya infeksi cytomegalovirus, yang

sering terjadi pada bayi baru lahir dan dapat menyebabkan mental retardasi serta kelainan

fisik, hepatosplenomegali, ikterik, dan trombositopenia purpura. :irus lain yang dapat

menginfeksi kelenjar saliva bisa berupa o!ackievirus  A, "chovirus, virus In#luen$a A serta

virus  Lymphocytic chorimeningitis. 'erapi pada penyakit yang disebabkan karena infeksi

virus berupa terapi simtomatis.

Tuberkulosis !rimer kelen"ar saliva

%enyakit ini biasanya unilateral. 0elenjar saliva yang paling sering terkena adalah

kelenjar parotis. 0ebanyakan penyakit ini merupakan penyebaran dari fokus infeksi

tuberkulosis pada tonsil atau gigi. %enyakit ini biasanya terlihat dalam dua jenis yaitu dalam

 bentuk lesi inflamasi akut atau lesi berbentuk tumor yang kronis. Diagnosis ditegakkan

dengan pemeriksaan acid   #ast salivary stain dan puri#ied proteine derivative  skin test . 'erapi

terhadap penyakit ini sama dengan terapi pada infeksi tuberkulosis akut.

# $iala%enitis su!uratif akut

%enyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1. ebagian besar penyakit ini

melibatkan kelenjar parotis, dan terkadang juga melibatkan kelenjar submandibula. eringnya

terjadi keterlibatan kelenjar parotis dibandingkan dengan kelenjar saliva lainnya disebabkan

karena aktivitas bakteriostatis pada kelenjar parotis lebih rendah dibandingkan pada kelenjar 

saliva lainnya. 0emungkinan penyakit ini disebabkan karena adanya stasis saliva, akibat

adanya obstruksi atau berkurangnya produksi saliva. #aktor predisposisi lain terjadinya

 penyakit ini adalah striktur duktus atau kalkuli. ;erkurangnya produksi kelenjar saliva bisa

disebabkan karena konsumsi beberapa obat. %asien pasca operasi juga dapat menderita

 penyakit ini akibat produksi saliva yang kurang yang diikuti dengan higiene oral yang buruk 

?ejala yang sering dirasakan pada penderita penyakit ini adalah adanya pembengkakan yang

disertai dengan rasa nyeri. ;isa didapatkan adanya saliva yang purulen pada orifisium duktus

saliva, yang mudah didapatkan dengan sedikit pemijatan di sekitar kelenjar. <rganisme

 penyebab infeksi dapat berupa Staphylococcus aureus, Streptococcus  pneumonia, "schericia

coli, serta  %aemophylus  in#luen$ae. ;akteri anaerob penyebab yang paling sering adalah

 Bacteroides melaninogenicus dan Streptocccus micros. 'erapi pertama yang harus dilakukan

adalahhidrasi secara adekuat, perbaikan higiene oral, pemijatan secara berulang pada daerah

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 8/12

sekitar kelenjar, serta antibiotik intravena. %emberian antibiotik secara empiris perlu

dilakukan sambil menunggu hasil kultur resistensi.

& $iala%enitis kronis

@tiologi dari sialadenitis kronis adalah sekresi saliva yang sedikit dan adanya stasis

saliva.0elainan ini lebih sering terjadi pada kelenjar parotis. ;eberapa pasien dengan

sialadenitis kronis merupakan rekurensi dari parotitis yang diderita saat masih kecil. ebagian

 besar penderita menunjukkan adanya kerusakan yang permanen pada kelenjar yang

disebabkan infeksi supuratif akut. %enyakit ini dapat memudahkan terjadinya sialektasis,

ductal ectasia, serta destruksi asinar yang progresif.

' $ialolitiasis

alah satu penyakit pada kelenjar saliva adalah terdapatnya batu pada kelenjar saliva.

/ngka kejadian terdapatnya batu pada kelenjar submandibula lebih besar dibandingkan

dengan kelenjar saliva lainnya, yaitu sekitar (E. 7uga (E terjadi pada kelenjar parotis, dan

1E terjadi pada kelenjar sublingualis. alah satu penyakit sistemik yang bisa menyebabkan

terbentuknya batu adalah penyakit gout, dengan batu yang terbentuk mengandung asam urat.

0ebanyakan, batu pada kelenjar saliva mengandung kalsium fosfat, sedikit mengandung

magnesium, amonium dan karbonat. ;atu kelenjar saliva juga dapat berupa matriks organik,

yang mengandung campuran antara karbohidrat dan asam amino. Duktus pada kelenjar 

submandibula lebih mudah mengalami pembentukan batu karena saliva yang terbentuk lebih

 bersifat alkali, memiliki konsentrasi kalsium dan fosfat yang tinggi, serta kandungan sekret

yang mukoid. Disamping itu, duktus kelenjar submandibula ukurannya lebih panjang, dan

aliran sekretnya tidak tergantung gravitasi. ;atu pada kelenjar submandiula biasanya terjadi

di dalam duktus, sedangkan batu pada kelenjar parotis lebih sering terbentuk di hilum atau di

dalam parenkim. ?ejala yang dirasakan pasien adalah terdapat bengkak yang hilang timbul

disertai dengan rasa nyeri. Dapat teraba batu pada kelenjar yang terlibat.

( $arkoi%osis

arkoidosis merupakan penyakit granulomatosa dengan etiologi yang belum jelas.

ecara klinis, manifestasi penyakit ini ke kelenjar saliva hanya sekitar 6E, namun secara

histologi, keterlibatan pada kelenjar saliva dapat mencapai E. alah satu contoh dari

 penyakit ini adalah sindroma  %eer#ordt dengan gejala berupa uveitis, pembesaran kelenjar 

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 9/12

 parotis, serta paralisis fasialis. ?ejala awal yang dialami dapat berupa demam, malaise,

kelemahan, mual, serta keringat di malam hari.

) Penyakit autoimun

 Sindroma Sjogren

indroma jogren dapat ditandai dengan adanya destruksi kelenjar eksokrin yang

dimediasi oleh limfosit. Bal ini menyebabkan terjadinya Ferostomia dan keratokonjuntivitis

sika. %enyakit ini merupakan penyakit autoimun yang terbanyak setelah artritis rematoid.

embilan puluh persen sindrom ini terjadi pada wanita dewasa namun dapat juga diderita

oleh anak-anak. 0ebanyakanpenderita berusia sekitar &( tahun. indroma ini diklasifikasikan

menjadi tipe yaitu primer dan sekunder. %ada tipe primer penyakit ini hanya melibatkan

kelenjar eksokrin saja, sedangkan pada tipe sekunder berhubungan dengan penyakit autoimun

seperti rematoid artritis. ?ejala yang ada meliputi rasa terbakar pada mulut, rasa ada pasir 

 pada mata, Ferostomia, pembengkakan pada kelenjar saliva 3pada tipe primer terjadi sekitar 

(E dan pada tipe sekunder antara (-*(E4. %embengkakan bisa terjadi secara intermiten

ataupun permanen

* $iala%enosis

0elainan ini merupakan istilah nonspesifik untuk mendeskripsikan suatu pembesaran

kelenjar saliva yang bukan merupakan reaksi inflamasi maupun neoplasma. %atofisiologi

 penyakit ini masih belum jelas. %embesaran kelenjar saliva biasanya terjadi asimtomatik.

%ada penderita obesitas dapat terjadi pembengkakan kelenjar parotis bilateral karena

hipertrofi lemak. 2amun perlu dilakukan pemeriksaan endokrin dan metabolik yang lengkap

sebelum menegakkan diagnosis tersebut karena obesitas dapat berkaitan dengan berbagai

macam penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, hiperlipidemia dan menopause.

umber +

'amin, usyana dan Duhita )assi, (11,  &enyakit 'elenjar Saliva (an &eran

Sialoendoskopi )ntuk (iagnostik (an *erapi. 7akarta. Departemen 'B'. #0 $

(+ anatomi , fisiologi , struktur fungsional telinga

Telinga Luar

'elinga luar GmengumpulkanG suara dan mengirimkan ke membran timpanic. ;agian terlihat

terluar disebut %inna tersebut. Bal ini membantu dalam deteksi agak directionality 3untuk 

frekuensi tinggi4. ;eberapa kelelawar echolocating telah dikembangkan sangat pinnae dengansensitivitas directional tinggi. /njing dan kucing bisa mengubah pinna mereka untuk mencari

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 10/12

suara. ;agian tengah yang mendalam dari pinna disebut konka 3gua4. Membran timpanic(tympanus atau gendang telinga) - memisahkan telinga luar dan dalam, dan bergetar dalam menanggapi suara insiden. Ini adalah berbentuk kerucut, membran hampir transparan, 55-90 mm2 di daerah.

Telinga -agian Tenga.

'elinga tengah transfer energi suara 3dalam bentuk getaran mekanis4 dari membran timpani, pada

koklea. 0arena tindakan transformator nya, telinga tengah sesuai dengan impedansi rendah dari

udara ke impedansi tinggi dari cairan koklea, sehingga menyebabkan transfer jauh lebih efisien

energi ke telinga dalam. 5ongga telinga tengah adalah sekitar cc dalam volume. Bal ini

dihubungkan dengan tabung &-mm panjang 3eustachian tube4 ke rongga hidung. 'abung

estachius menyediakan untuk pemerataan tekanan dan mencegah gendang telinga dari meledak 

karena perbedaan tekanan statis di atasnya.

Anatomi Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari serangkaian rngga tulang yang disebut labirin tulang sertaduktus dan sakulus membran yang disebut labirin membran (!rake ". #., $gl %. andMitchell &. %. M., 200').

#abirin tulang terdiri dari estibulum, kanalis semisirkularis dan kklea. "ngga tulang inidibatasi dengan peritneum dan mengandung cairan ernih disebut cairan perilim*e.+erbatasan dengan perilim*e tetapi tidak mengisi seluruh ruangan labirin tulang terdapatlabirin membransa yang terdiri dari duktus semisirkularis, duktus kklearis, utrikulus dansakulus. "uang labirin membransa ini diisi dengan cairan endlim*e.

truktur dari telinga dalam membantu penyampaian in*rmasi ke tak tentangkeseimbangan dan pendengaran yaitu

a. duktus kklear sebagai rgan pendengaran.b. duktus semisirkularis, utrikulus dan sakulus sebagai rgan keseimbangan.

ambar/ /2.2 Membran #abirin

!ikutip dari teks rays &natmy

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 11/12

Persarafan Telinga Dalam

erus estibulkklearis (nerus akustikus) yang dibentuk leh bagian kklear danestibular di dalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar nerus *asialisdan masuk ke batang tak antara pns dan medulla blngata. el sel sensris estibularis

dipersara*i nerus kklearis dengan ganglin estibularis (carpa) terletak di dasar meatusakustikus internus. el-sel sensris pendengaran dipersara*i nerus kklearis denganganglin spiralis 1rti terletak di mdilus, pada dasar meatus akustikus internus terletakganglin estibulare (!naldsn, 99).

Fisiologi Pendengaran

3rses mendengar dia4ali dengan dengan ditangkapnya energi bunyi leh daun telingadalam bentuk gelmbang yang dialirkan melalui udara atau tulang kklea. etaran tersebut

menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulangpendengaran yang akan mengampli*ikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengarandan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lnng.

nergi getar yang telah diampli*ikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan

tingkap lnng sehingga cairan perilim*e pada skala estibuli bergerak. etaran diteruskan

melalui membrana "eissner yang mendrng cairan endlim*e sehingga akan menimbulkan

gerak relati* antara membran basilaris dan membran tektria. 3rses ini merupakan

rangsangan mekanik yang menyebabkan teradinya de*leksi steresilia sel-sel rambut,

sehingga kanal in terbuka dan teradi pelepasan in bermuatan listrik dari badan sel.

6eadaan ini menimbulkan prses deplarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

neurtransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan ptensial aksi pada sara* 

auditrius lalu dilanutkan ke nukleus auditrius lalu dilanutkan ke nukleus auditrius sampai

ke krteks pendengaran (area 79-'0) di lbus tempralis (+rake, 6.1 et all, 200').

Sloane Ethel. Anatomi Fisiologi untuk pemula. Soepardi , efiaty Arsyad Prof.dr.sp THT.

2007 uku a!ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan kepala dan leher. "akarta#

$alai pener$itan F%&' 

 

8.

ekresi salia berlangsung terus menerus dan dapat ditingkatkan leh re*leks.

"e*leks salia sederhana teradi ketika kemreseptr dan reseptr tekan didalam

rngga mulut berespns terhadap keberadaan makanan . pada pengakti*an ,

reseptr reseptr ini menghasilkan impuls serat-serat sara* a*eren yang memba4a

in*rmasi ke pusat salia , yang terletak di medula batang tak , seperti semua pusat

tak yang mengntrl aktiitas pencernaan. 3usat liur , selanutnya mengirim impuls

melalui sara* tnm ekstrinsik kekelenar salia untuk meningkatkan sekresi salia.

7/24/2019 lo kirim cah2.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lo-kirim-cah2docx 12/12

3ada re*leks salia terkndisi salia teradi tanpa stimulasi ral. :anya berpikir

melihat , mencium , atau mendengar perbuatan makanan yang le;at memicu salia

melalui re*lek ini. "espn yang dipelaari berdasarkan pengalaman sebelumnya .

sinyal yang berasal dari luar mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan

makanan bekera melalui krteks serebri untuk merangsang pusat liur dimedula .

3usat salia mengntrl deraat pengeluaran liur melalui sara* tnm yang

mensara*i kelenar salia. "espn simpatis dan parasimpatis dikelenar liur tidak

antagnistic. timulasi parasimpatis yang lebih dminan dalam sekresi liur

menghasilkan liur yang segera keluar , encer , umlahnya banyak , dan kaya en;im.

timulasi simpatis mengeluarkan liur dengan lume terbatas , kental dan kaya

mukus