makalah ainure

7/24/2019 makalah ainure

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-ainure 1/20

1

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Di susun Guna Memahami Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Ainur Rosidah, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

( STKIP MPL )

TAHUN AJARAN 2015 -2016



2

NAMA KELOMPOK

No Nama NPM Paa!

1 SITI MUNAWAROH 1"020021

2 DIMAS ARDY SETIAWAN 1"020062

# 120200

" 120200

5 120200

6



3

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim.

Syukur alhmdulilah, segala pui atas kehadirat allah S!T, atas limpahan rahmat dan hidayah"

#ya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga dapat menyusun

makalah ini tepat pada $aktunya.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mem%erikan kemudahan %agi kita dalam proses

%elaar terutama pada mata kuliah & P$%&o'o% *+,%,%&a+ & terkhususnya yang %ehu%ungan

dengan memahami tentang P*%a' a+a& .*ma$a'a ,a'am o$*$ .*'a/a.

Adapun penulisan dalam makalah ini , disusun se'ara sistematis %erdasarkan metode (

metode yang ada, agar mudah di pelaari dan di pahami sehingga dapat menam%ah $a$asan

pemikiran para pem%a'a.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. )leh karena

itu, kritik dan saranyang mem%angun saya harapkan dari para pem%a'a agar dapat di adikan

se%agai %ahan pertim%angan demi kesempurnaan makalah ini.

Pringse$u, #o*em%er +-

P*+'%$



4

DATAR ISI

NAMA KELOMPOK2

KATA PENGANTAR#

DATAR ISI"

3A3 15

PENDAHULUAN5

A LATAR 3ELAKANG53 RUMUSAN MASALAH5

4 TUJUAN5

D MANAAT6

3A3 II

PEM3AHASAN

A KONSEP DASAR ANAK 3ERMASALAH

3 SE3A3-SE3A3 PRILAKU 3ERMASALAH

4 3ENTUK -3ENTUK PRILAKU 3ERMASALAH12

3A3 III17

PENUTUP17

A SIMPULAN17

3 SARAN17

DATAR PUSTAKA20



5

3A3 1

PENDAHULUAN

A La8a 3*'a&a+

Setiap anak mengalami tahap"tahap perkem%angan. Tahap"tahap perkem%angan anak se'ara

umum sama. Pada setiap tahap perkem%angan, setiap anak dituntut dapat %ertindak atau

melaksanakan hal"hal /perilaku0 yang menadi tugas perkem%angannya dengan %aik. Pada

dasarnya pelaksanan %im%ingan dan konseling di sekolah dasar adalah guru kelas yang se'ara

keseluruhan %ertanggung a$a% atas perkem%anagan anak di kelasnya. 1al ini

memungkinkan guru untuk meem%eri layanan %im%ingan se'ara terpadu melalui proses

pem%elaaran. Melalui layanan dasar %im%ingan guru untuk mem%antu seluruh sis$a untuk

meme'ahkan masalahnya terutama Prilaku Bermasalah,. Meskipun guru telah mem%erikan

%antuan %erupa %im%ingan terhadap sis$anya, masalah anak tetap selalu ada.

!alaupun perilaku %ermasalah mungkin hanya tampak pada se%agian sis$a, namun perhatian

guru harus tertuu kepada semua sis$a. #amun sis$a yang %ermasalah ialah seorang anak

yang memeliki masalah yang le%ih %anyak atau le%ih mendalam di%andingkan dengan anak

yang lain meskipun anak tidak menyadarinya.

3 Rm$a+ Ma$a'a

-. Konsep dasar anak %ermasalah

+. Se%a%"se%a% prilaku %ermasalah2. Bentuk"%entuk prilaku %ermasalah

4 T/a+

Tuuan disusunnya makalah ini untuk memperlan'ar semua kegiatan proses %elaar

Mahasis$a STK3P MP4, dan mempermudah pen'apaian materi pem%elaaran Pendidikan

Psikologi Pendidikan.



6

D Ma+!aa8

-. Agar kita dapat mengetahui pengertian memahami tentang Perihal anak

%ermasalah dalam proses %elaar.+. Memperluas $a$asan pemikiran kita mengenai materi ini



7

3A3 II

PEM3AHASAN

A Ko+$* Da$a A+a& 3*ma$a'a

Dalam pendekatan %im%ingan perkem%angan, guru dimungkinkan untuk mem%erikan

layanan %im%ingan, guru mem%antu seluruh murid. #amun sekali telah mem%erikan %antuan

terhadap seluruh murid, ada saa murid yang %erperilaku %ermasalah.

Guru perlu memahami perilaku %ermasalah ini se%a% &murid yang %ermasalah5 %iasanyanya

tampak di dalam keseluruhan interaksi dengan lingkungannya. Memahami perilaku

%ermasalah mengandung arti %ah$a guru harus le%ih sensiti6 terhadap interaksi antara

%er%agai kekuatan dan 6aktor di dalam lingkungan pesesrta didik dengan penampilan perilaku

peserta didik disekolah.

Pada dasarnya setiap peserta didik memiliki masalah" masalah emosional dan penyesuaian

sosial $alaupun masalah itu tidak selamanya menim%ulkan perilaku %ermasalah yang kronis.Kiranya kita dapat mengaatakan %ah$a &peserta didik %ermasalah5 ialah seseorang yang

memiliki masalah le%ih %anyak atau le%ih mendalam yang menadikan ia menderita

karenanya.

Terhadap peserta didik yang menunukkan perilaku %ermasalah ini seringkali guru

mem%erikan perlakuan se'ara langsung dan drastis yang tidak arang dinyatakan dalam

%entuk hukum 6isik. 7ara lain atau pendekatan seperti ini seringkali tidak mem%a$a hasil

yang diharapkan karena perlakuan terse%ut tidak didasarkan kepada pemahaman apa yang

ada di%alik perilaku %ermasalah, %agaimanapun, %ukanlah tugas yang mudah dan seringkali

diperlukan %antuan dari pakar di%idang pekeran" pekeraan psikologis /konselor dan ahli

psikologis0. Sekalipun demikian pemahaman terhadap perilaku %ermasalah %ukanlah sesuatu

yang mustahil untuk dilakukan guru.

Perilaku %ermasalah adalah suatu persoalan yang harus menadi kepedulian guru, %ukan

semata"mata perilaku itu mengganggu proses pem%elaaran melainkan suatu %entuk perilaku

agresi6 maupun pasi6 yang dapat menim%ulkan kesulitan dalam %ekerasama dengan teman.

Guru perlu memahami perilaku %ermasalah ini se%a% &murid yang %ermasalah5 %iasanya



8

tampak di dalam kelas %ahkan dia menampakkan perilaku %ermasalah itu dalam keseluruhan

interaksi dengan lingkungannya.

Tidak selamanya masa remaa anak di sekolah %eralan mulus. Mulai dari mendapatkan

prestasi %elaar yang memuaskan, memiliki teman yang saling mendukung, memiliki

hu%ungan yang %aik dengan guru dan teman serta kegiatan yang %isa mengeluarkan dan

mengem%angkan potensi ter%aik anak. Tidak %anyak uga orangtua mampu mengontrol anak

dalam menalani masa sekolah mereka. Mengantar dan menemput ke sekolah, %erkonsultasi

dengan $ali kelas tentang anak, %ertemu dengan teman"teman anak dan menanyai semua

kegiatan %elaar anak di sekolah misalnya. Semua ini dikarenakan kesi%ukan orangtua. Kerap

kali orangtua yang si%uk menghadapi anak yang &%ermasalah5 di sekolah. Artinya, anak

mengalami kesulitan, %aik dalam %elaar dan %ergaul dengan teman se%aya yang mem%uat

mereka melakukan tindakan agresi6, %aik 6isik atau *er%al. Salah satu permasalahan umum

yang dialami oleh anak di sekolah adalah prestasi %elaar yang kurang memuaskan yang

mem%uat orangtua sedikit memeras otak dan men'ari %er%agai 'ara untuk meningkatkan

prestasi %elaar anak.

3 S*.a.-$*.a. P%'a& 3*ma$a'a

1 Ka+ M*maam% Ma8*% P*'a/aa+

Banyak anak yang mengalami kesulitan %elaar dise%a%kan karena %elum

memahami materi pelaaran dengan %aik. Mereka sering kali &dipaksa5 untuk

memahami materi pelaaran yang %elum mereka pahami. 3ni %isa teradi karena

anak merasa malu untuk %ertanya kepada guru, merasa sulit karena tidak

memahami materi se%elumnya yang %erkatan dengan pelaaran saat ini. Bisa uga

karena anak terlalu asik %ermain dengan teman se%angkunnya yang mem%uat

mereka tidak memperhatikan guru menelaskan di depan kelas. Bisa aga karena

anak %elum memperlaari materi pelaaran di rumah yang mem%uat mereka le%ih

sulit memahami pemaparan guru di kelas.

Aki%atnya, mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan pada saat uian

karena se'ara pemahaman mereka %elum tahu. #ilai uian %uruk mem%erikan

mereka pemahaman %aru %ah$a %elaar ternyata sulit dan hanya orang"orang

tertentu saa yang %isa mendapatkan nilai %agus.



9

2 L%+&+a+ 3*ma%+ 9a+ Sa'a

4ingkungan %ermain anak menetukan sikap dan perilaku yang mereka miliki. 8ika

lingkungan %ermain anak adalah orang"orang %erprestasi maka mereka uga akan

merasa le%ih mudah untuk %elaar karena adanya dukungan dari teman"temannya.Sayangnya, ika anak %ergaul dengan anak yang tidak %erperstasi dan %erprilaku

kurang %aik. Maka anak uga akan menyerap dan menadikan sikap dominan

dalam kelompak menadi si6at mereka. 8ika kelompok anak suka %er%i'a tidak

sopan kepada orang lain, kemungkinan %esar anak uga akan melakukan hal sama.

Makanya tidak arang anak %erani mela$an orangtua. 3ni karena pengaruh

lingkungan %ermain anak.

# T%,a& M*+*8a% U+8& Aa M**&a 3*'a/a

3ni yang paling %anyak teradi pada anak. Mereka tidak mengetahui untuk apa

mereka harus sekolah. Aki%atnya, mereka hanya menalani satu rutinitas

mem%osankan yang harus mereka hadapi setiap harinya.

3ni uga menelaskan mengapa anak malas sekolah dan %elaar. Mereka hanya

melihat %e%an yang harus dihadapi %ukan keuntungan yang akan didapatkan untuk

masa depan mereka dengan %elaar ke sekolah.

" 3*.a+ Emo$% 9a+ M**&a P*+,am

9ang mempengaruhi perilaku anak seperti si6at malas, prestasi %elaar yang

rendah, hu%ungan yang %uruk dengan teman atau orangtua tidak lepas dari emosi

negati6 yang mereka alami dan pendam selama ini. Seperti merasa tidak mampu,

tidak per'aya diri, diterta$akan oleh teman, dieek karena mendapat nilai %uruk

http://aquariuslearning.co.id/mengapa-anak-tidak-mendengarkan/

http://bacakilat.com/7-penyebab-anak-malas-belajar/

http://bacakilat.com/hambatan-mental-biang-keladi-dari-prestasi-belajar-yang-rendah/

http://bacakilat.com/solusi-terbaik-orangtua-mengatasi-kebiasaan-malas-belajar-pada-anak/

http://bacakilat.com/5-rahasia-mengatasi-rasa-malas-belajar/


http://aquariuslearning.co.id/mengapa-anak-tidak-mendengarkan/

http://bacakilat.com/7-penyebab-anak-malas-belajar/

http://bacakilat.com/hambatan-mental-biang-keladi-dari-prestasi-belajar-yang-rendah/

http://bacakilat.com/solusi-terbaik-orangtua-mengatasi-kebiasaan-malas-belajar-pada-anak/





10

atau tidak mempu mena$a% pertanyaan guru sering kali mem%uat mereka ingin

menghindari sekolah.

7ontoh nyata adalah anak yang sulit %angun tidur. )rangtua harus mem%angunkan

anak %erkali"kali agar ia mau %ersiap"siap untuk %erangkat sekolah. Tapi saat hari

li%ur, mereka %isa %angun le%ih a$al dari orangtua. Bahkan mereka yang

mem%angunkan orangtua mereka. Pernah mengalami hal seperti ini

5 Ka+ M*+,aa8 P*a8%a+ ,a+ Ka$% Sa9a+ ,a% Oa+8a

Perhatian orangtua mem%eri pengaruh yang sangat %esar dalam menaga moti*asi

anak dalam %elaar, %aik di sekolah atau di rumah. 9ang teradi, orangtua lalai

akan hal ini. Aki%atnya anak menadi tidak termoti*asi, %erprilaku kurang %aik

dan tentunnya prestasi %elaar mereka pun menurun. anak yang mengalamimasalah di sekolah sering kali mereka yang kurang mendapat perhatian dan kasih

sayang dari orangtua. Perhatian orangtua %agaikan %ahan %akar %agi anak dalam

melakukan kegiatan mereka sehari"hari.

;ntuk mengatasi masalah terse%ut, orangtua %isa menggunakan %e%erapa 'ara %erikut :

1) M*m.*%&a+ T*&+%& 3*'a/a 9a+ T*a8

Kurang pahamnya anak akan materi pelaaran disekolah %isa diatasi dengan

teknik %elaar. Tentunya dengan teknik %elaar yang %isa menum%uhkan dan

meningkatkan minat %elaar mereka. 8ika saat ini 'ara %elaar yang anak gunakan

masih sama dengan 'ara %elaar yang orangtua dulu gunakan, tentunya anak akan

mengalami hal yang le%ih kurang sama seperti orangtua alami.

Anak akan stres dan tidak termoti*asi. Belum lagi %e%an materi yang mereka

harus %a$a saat sekarang auh le%ih %anyak daripada saat masa orangtua sekolah.

Tapi, masalah ini %isa diatasi dengan teknik %elaar yang %isa meman6aatkan

kemampuan otak anak. Artinya dalam proses %elaar, anak menggunkan

kemampuan otak mereka. 3ni tentu sangat %er%eda dengan teknik %elaar yang

%anyak digunakan pada umumnya. Dengan menggunakan kemamuan alami yang

dimiliki setiap orang, akan memudahkan anak dalam menyerap dan memahami

materi pelaaran yang mereka pelaari. Dengan %egitu, mereka %isa menikmati

proses %elaar yang %erlangsung di sekolah. Teknik %a'akilat 6or student adalah

metode %elaar yang kami sangat sarankan untuk anak Anda gunakan. Teknik

http://bacakilat.com/beban-siswa-dalam-belajar/


http://bacakilat.com/student/

http://bacakilat.com/metode-belajar-yang-bisa-memberi-atmosfir-baru-dalam-proses-belajar-mengajar/


http://bacakilat.com/student/

http://bacakilat.com/metode-belajar-yang-bisa-memberi-atmosfir-baru-dalam-proses-belajar-mengajar/



11

%elaar yang mampu meman6aatkan kemampuan otak anak. Menggunakan kedua

%elah otak dan teknik ini %ersadarkan hasil riset dari %er%agai ilmu terapan yang

%er%eda. Dengan %egitu, proses %elaar menadi le%ih 'epat dan menyenangkan.

Tetunya anak akan memahami materi pelaaran yang mereka pelaari dengan

sangat %aik.

2) D&+a+ ,a% Oa+ 8a

Masalah yang dihadapi anak akan mudah diatasi dengan adanya dukungan dalam

%entuk perhatian dan kasih sayang orangtua. Dukungan dan kasih sayang

orangtua adalah %ahan %akar utama yang anak %utuhkan untuk menalani

kehidupan mereka. Anak yang kekurangan perhatian dan kasih sayang dari

orangtua memungkinkan mereka melakukan perilaku yang merugikan. 3ni %isa

teradi dengan mereka men'ari perhatian dan dukungan dari lingkungan %ermain

mereka. Semua kem%ali kepada lingkungan anak %ermain. 8ika lingkungan anak

positi6 maka anak akan positi6. Begitu uga se%aliknya. Denga perhatian orangtua

tentu akan mem%antu anak mengatasi perasalah yang ada.

3ni hanya %isa dilakukan ika orangtua %ersedia memper%aiki komunikasi dan

menalin hu%ungan yang le%ih %aik antara anak orangtua dan sesama pasangan.

#) P*maama+ ,a+ T/a+ A&a+ S*&o'a

Banyak anak tidak mengetahui untuk apa mereka harus sekolah. 3ni mem%uat

mereka stres dan merasa terpaksa untuk %elaar. ;ntuk mengatasi hal ini, haruslah

di%erikan pemahaman yang elas %agi anak mengapa mereka harus %elaar dan

pergi ke sekolah. Penelasan ini harus sealan dengan impian yang mereka miliki.

Dengan mengetahui impian anak akan le%ih memudahkan anak memahami

mengapa mereka harus %elaar di sekolah. Apa saa yang harus mereka kuasai

untuk %isa mendapatkan impian mereka

") T*&+%& M*moam D%%

Perilaku yang tidak mendukung dan mengham%at kemauan haruslah diganti

dengan perilaku yang le%ih mendukung. Tanpa teknik yang tepat, ke%erhasilan

peru%ahan akan sangat ke'il sekali karena adanya si6at mempertahankan diri di

pikiran %a$ah sadar.



12

4 3*+8&-.*+8& P%'a& 3*ma$a'a

Dapat mem%edakan pendekatan se%agai seorang guru ataukah pendekatan se%agai seorang

pem%im%ing yang diguanakan untuk mem%antu mengatasi sis$a yang %ermasalah.

Pendekatan pem%im%ing adalah menghindari penggunaan sanksi %agi sis$a %ermasalah.

Ke%utuhan %im%ingan sema'am ini se%enernya tak ter%atas %agi sis$a yang %ermasalah dan

tidak mampu mengatasinya, melaikan sis$a yang tidak %ermasalah pun memerlukan, karena

seseorang mengerti %ah$a manusia tidak pernah lepas dari masalah. Karena itu, %im%ingan

perlu di%erikan se%elum indi*idu terse%ut terlanur mengalami kesulitan.

De$asa ini ke%utuhan %im%ingan disekolah semakin dirasakan penting nya, kaena masalah"

masalah yang dihadapi sis$a semakin kompleks se%agai aki%at kemauan teknologi, dan

kepadatan penduduk. Dalam kehidupan sehari"hari dikelas, seorang guru sering kali

menumpai tingkah laku sis$a yang menadikan perhatian tersendiri diantara tingkah laku

sis$a yang lain. Disamping mengaar di klas, ternyata seorang guru perlu memperhatikan

tingkah laku yang negati6 dan harus diarahkan pada yang positi6. Sementara tingkah laku

yang positi6 ditingkatkan kearah yang le%ih %aik lagi.

Adapun pendekatan konseling adalah se%uah pendekatan dalam menangani tingkah laku

negati6 sis$a yang %ertuuan untuk mengu%ah tingkah laku negati6 terse%ut menadi tingkah

laku positi6 dengan usaha"usaha tertentu. Pendekatan konseling digunakan supaya tingkah

laku negati6 dapat ditekan atau dihilangkan dan menadi tingkah laku positi6, sementara

pendekatan %im%ingan adalah suatu pendekatan dalam meningkatkan tingkah laku positi6

supaya menadi yang le%ih %aik lagi.

Salah satu kesulitan memahami perilaku %ermasalah ialah karena perilaku terse%ut tampil

dalam perilaku menghindar atau mempertahankan diri. Dalam psikologi perilaku ini dise%ut

mekanisme pertahanan diri yang dise%a%kan oleh karena peserta didik menghadapi

ke'emasan dan tidak mampu menghadapinya. Ke'emasan pada dasarnya adalah %erupa

ketegangan psikologis aki%at dari ketidakpuasan dalam pemenuhan ke%utuhan. Dise%ut

mekanisme penahanan diri karena dengan perilaku terse%ut, indi*idu dapat mempertahankan

diri atas atau menghindar dari situasi yang menim%ulkan ketegangan. Mekanisme perilaku ini

%erentang mulai dari %entuk"%entuk yang normal sampai kepada %entuk"%entuk perilaku

psikologis.

Bentuk umum dari perilaku mekanisme pertahan diri ini ialah :



13

a Ra$%o+a'%$a$%

Mekanisme perilaku rasionalisasi ditunukan dalam %entuk mem%erikan penelasan

atas perilaku yang dilakukan oleh indi*idu, penelasan yang tampak %iasanya 'ukup

logis dan rasional tetapi pada dasarnya apa yang didasarkan %ukan merupakan

penye%a% nyata karena se%enarnya indi*idu %ermaksud menyem%unyikan latar

%elakang perilakunya.

. S%&a .*m$a+

Sikap ini tampak dalam perilaku agresi6, menyerang, mengganggu, %ersaing dan

mengan'am lingkungan.

: M*+&m ,%% $*+,%%Perilaku ini tampak dalam $uud men'ela diri se%agai penye%a% utama kesalahan

atau kegagalan. Perilaku ini teradi karena indi*idu 'emas %ah$a orang lain tidak

akan menyukai seseorang yang sekiranya seseorang mengkritik orang lain. )rang

seperti ini memiliki ke%utuhan untuk diakui dan disukai yang amat kuat.

, R**$%

Perilaku represi ditunukkan dalam %entuk menyem%unyikan dan menekan penye%a%

yang se%enarnya ke luar %atas kesadaran. 3ndi*idu %erupaya melupakan hal"hal yang

menim%ulkan penderitaan hidupnya.

* Ko+!om%8a$

Perilaku ini ditunukkan dalam %entuk menyelamatkan diri dengan atau terhadap

harapan"harapan orang lain. Dengan memenuhi harapan orang lain, maka dirinya akan

terhindar dari ke'emasan. )rang seperti ini memiliki harapan sosial dan

ketergantungan yang tinggi.

! S%+%$

Perilaku sinis mun'ul dari ketidak%erdayaan indi*idu untuk %er%uat atau %er%i'ara

dalam kelompok. Ketidak%erdayaan ini mem%uat dirinya kha$atir atas penilaian

orang lain terhadap dirinya.



14

Po9*&$%

3ndi*idu yang menggunakan teknik proyeksi ini, %iasanya sangat 'epat dalam

memperlihatkan 'iri pri%adi indi*idu lain yang tidak anak sukai dan apa yang anak

perhatikan itu akan 'enderung di%esar"%esarkan. Teknik ini mungkin dapat digunakan

untuk mengurangi ke'emasan karena dia harus menerima kenyataan akan ke%urukan

dirinya sendiri.

I+8*'*&8a'%$a$%

Apa%ila indi*idu menggunakan teknik intelektualisasi, maka anak akan menghadapi

situasi yang seharusnya menim%ulkan perasaan yang amat menekan dengan 'ara

analitik, intelektual dan sedikit menauh dari persoalan. Dengan kata lain, %ila

indi*idu menghadapi situasi yang menadi masalah, maka situasi itu akan

dipelaarinya atau merasa ingin tahu apa tuuan se%enarnya supaya tidak terlalu

terli%at dengan .persoalan terse%ut se'ara emosional. Dengan intelektualisasi, manusia

dapat sedikit mengurangi hal"hal yang pengaruhnya tidak menyenangkan %agi dirinya,

dan mem%erikan kesempatan pada dirinya untuk meninau permasalah se'ara

o%yekti6.

% a+8a$%

Dengan %er6antasi pada apa yang mungkin menimpa dirinya, indi*idu sering merasa

men'apai tuuan dan dapat menghindari dirinya dari peristi$a"peristi$a yang tidak

menyenangkan, yang dapat menim%ulkan ke'emasan dan yang mengaki%atkan

6rustrasi. 3ndi*idu yang seringkali melamun terlalu %anyak kadang"kadang

menemukan %ah$a kreasi lamunannya itu le%ih menarik dari pada kenyataan yang

sesungguhnya.Tetapi %ila 6antasi ini dilakukan se'ara proporsional dan dalam

pengendalian kesadaraan yang %aik, maka 6antasi terlihat menadi 'ara sehat untuk

mengatasi stres, dengan %egitu dengan %er6antasi tampaknya menadi strategi yang

'ukup mem%antu.

/ D*+%a' (m*+9a+&a' &*+9a8aa+)

Bila indi*idu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau menolak

adanya pengalaman yang tidak menyenangkan /se%enarnya mereka sadari

sepenuhnya0 dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri. Penyangkalan

kenyataan uga mengandung unsur penipuan diri.



15

& M*+*'a&

Bila indi*idu merasa diliputi oleh stres yang lama, kuat dan terus menerus, indi*idu

'enderung untuk men'o%a mengelak. Bisa saa se'ara 6isik mereka mengelak atau

mereka akan menggunakan metode yang tidak langsung.

' R**$%

Regresi merupakan respon yang umum %agi indi*idu %ila %erada dalam situasi

6rustrasi, setidak"tidaknya pada anak"anak. 3ni dapat pula teradi %ila indi*idu yang

menghadapi tekanan kem%ali kepada metode perilaku yang khas %agi indi*idu yang

%erusia le%ih muda. Anak mem%erikan respons seperti indi*idu dengan usia yang

le%ih muda / anak ke'il 0. Misalnya anak yang %aru memperoleh adik, akan

memperlihatkan respons mengompol atau menghisap empol tangannya, padahal

perilaku demikian sudah lama tidak pernah lagi dilakukannya. Regresi sering teradi

karena kelahiran adiknnya dianggap se%agai se%agai krisis %agi dirinya sendiri.

Dengan regresi /mundur0 ini indi*idu dapat lari dari keadaan yang tidak

menyenangkan dan kem%ali lagi pada keadaan se%elumnya yang dirasakannya penuh

dengan kasih sayang dan rasa aman, atau indi*idu menggunakan strategi regresi

karena %elum pernah %elaar respons"respons yang le%ih e6ekti6 terhadap pro%lem

terse%ut atau anak"anak sedang men'o%a men'ari perhatian.

m %&$a$%

Dalam menghadapi kehidupannya indi*idu dihadapkan pada suatu situasi menekan

yang mem%uatnya 6rustrasi dan mengalami ke'emasan, sehingga mem%uat indi*idu

terse%ut merasa tidak sanggup lagi untuk menghadapinya dan mem%uat

perkem%angan normalnya terhenti untuk sementara atau selamanya. Dengan kata lain,

indi*idu menadi ter6iksasi pada satu tahap perkem%angan karena tahap %erikutnya

penuh dengan ke'emasan. 3ndi*idu yang sangat tergantung dengan indi*idu lain

merupakan salah satu 'ontoh pertahan diri dengan 6iksasi, ke'emasan

menghalanginya untuk menadi mandiri. Pada remaa dimana teradi peru%ahan yang

drastis seringkali dihadapkan untuk melakukan mekanisme ini.

+ S*$%

Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang"terangan dituukan

menaga agar impuls"impuls dan dorongan"dorongan yang ada tetap teraga /mungkin

dengan 'ara menahan perasaan itu se'ara pri%adi tetapi mengingkarinya se'ara



16

umum0. 3ndi*idu se$aktu"$aktu mengesampingkan ingatan"ingatan yang

menyakitkan agar dapat menitik %eratkan kepada tugas, ia sadar akan pikiran"pikiran

yang ditindas /supresi0 tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan"dorongan

atau ingatan yang ditekan /represi0

o R*a:8%o+ !oma8%o+ (*m.*+8&a+ *a&$%)

3ndi*idu dikatakan mengadakan pem%entukan reaksi adalah ketika dia %erusaha

menyem%unyikan moti6 dan perasaan yang sesungguhnya /mungkin dengan 'ara

represi atau supresi0, dan menampilkan ekspresi $aah yang %erla$anan dengan yang

se%etulnya. Dengan 'ara ini indi*idu terse%ut dapat menghindarkan diri dari

ke'emasan yang dise%a%kan oleh keharusan untuk menghadapi 'iri"'iri pri%adi yang

tidak menyenangkan. Ke%en'ian, misalnya tak arang di%uat samar dengan

menampilkan sikap dan tindakan yang penuh kasih sayang, atau dorongan seksual

yang %esar di%uat samar dengan sikap sok su'i, dan permusuhan ditutupi dengan

tindak ke%aikan.

Semua perilaku mekanisme pertahanan diri mempunyai karakteristik :

/-0. Menolak, memalsukan, atau menga'aukan kenyataan

/+0. Dilakukan tanpa menyadari latar %elakang perilaku terse%ut. Pola perilaku ini

dipelaari, yang 'enderung kepada pengurangan ke'emasan %ukan meme'ahkan

masalah yang menadi dasar penye%a% ke'emasan itu.

D T*&+%& 3%m.%+a+ A+a& 9a+ 3*ma$a'a

Disekolah sangat mungkin ditemukan sis$a yang %ermasalah, dengan menunukkan %er%agai

geala penyimpangan perilaku yang merentang dari kategori ringan sampai dengan %erat.

;paya untuk menangani sis$a yang %ermasalah, khususnya yang terkait dengan pelanggaran

disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu : /-0 pendekatan disiplin dan

/+0 pendekatan %im%ingan dan konseling. Penanganan sis$a %ermasalah melalui pendekatan



17

disiplin meruuk pada aturan dan ketentuan atau tata terti% yang %erlaku disekolah %eserta

sangsinya. Se%agai salah satu komponen organisasi sekolah, aturan atau tata terti% sis$a

%eserta sangsinya perlu ditegakkan untuk men'egah sekaligus mengatasi teradinya %er%agai

penyimpangan perilaku sis$a. Kendati demikian, sekolah %ukan &lem%aga hukum5 yang

harus mengo%ral sangsi kepada sis$a yang mengalami gangguan penyimpangan perilaku.

Se%agai lem%aga pendidikan, ustru kepentingan utamanya adalah %agaimana %erusaha

menyem%uhkan segala penyimpangan perilaku yang teradi pada para sis$anya.

)leh karena itu, disinilah pendekatan yang kedua perlu digunakan, yaitu pendekatan melalui

%im%ingan dan konseling. Ber%eda dengan pendekatan disiplin yang memungkinkan

pem%erian sanksi untuk menghasilkan e6ek era, penanganan sis$a %ermasalah melalui

%im%ingan dan konseling ustru le%ih mengutamakan pada upaya penyem%uhan dengan

menggunakan %er%agai layanan dan teknik yang ada. Penanganan sis$a %ermasalah melalui

%im%ingan dan konseling sama sekali tidak menggunakan %entuk sangsi apa pun, tetapi le%ih

mengendalikan pada teradinya kualitas hu%ungan interpersonal yang saling per'aya diantara

konselor dan sis$a yang %ermasalah, sehingga setahap demi setahap sis$a terse%ut dapat

memahami dan menerima diri dan lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri guna

ter'apaianya penyesuaian diri yang le%ih %aik. Selain itu ada upaya mem%antu peserta didik

mengatasi perilaku %ermasalah dan menggantinya dengan perilaku yang e6ekti6 menghendaki

keterampilan khusus dari guru. Bagi guru SD yang %erperan se%agai guru kelas sekaligus

se%agai guru pem%im%ing, penanganan dan pen'egahan perilaku %ermasalah dapat ditempuh

dengan mengem%angkan kondisi pem%elaaran yang dapat memper%aiki kesehatan mental

peserta didik. Kepem%im%ingan guru dalam proses pem%elaaran dinyatakan dalam upaya

mengem%angkan dan memelihara lingkungan %elaar yang sehat.

Ada %e%erapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk memperoleh lingkungan %elaar yang

sehat :

a. Meman6aatkan pengaaran kelas se%agai $ahana untuk %im%ingan kelompok. Dalam

hal ini guru dapat %ekera sama dengan konselor sekolah, ika disekolah terse%ut telah

ada konselor atau guru pem%im%ing.



18

%. Meman6aatkan pendekatan"pendekatan kelompok dalam melakukan %im%ingan.

Dalam me$uudkan 6ungsi %im%ingan didalam proses pem%elaaran, guru dapat

menggunakan metode yang %er*ariasi yang memungkinkan peserta didik

mengem%angkan keterampilan kehidupan kelompok. Metode yang dimaksud adalah

sosiometri, %ermain peran, dan diskusi.

'. Mengadakan kon6erensi kasus dengan meli%atkan para guru dan orang tua murid.

Kon6erensi kasus ini dimaksudkan untuk menemukan alternati6 peme'ahan kasus.

d. Menadikan segi kesehatan mental se%agai salah satu segi e*aluasi. <*aluasi

disekolah seyogyanya tidak hanya menekankan kepada segi hasil %elaar tetapi uga

perlu memperhatikan perkem%angan peserta didik. !alaupun kepri%adian itu tidak diadikan 6aktor penentu ke%erhasilan peserta didik.

e. Menaruh kepedulian khusus terhadap 6aktor"6aktor psikologis yang perlu

dipertim%angkan dalam mengem%angkan strategi pem%elaaran.



19

3A3 III

PENUTUP

A S%m'a+

Menurut 1urlo'k / -==2 : ->? 0

Anak usia sekolah dasar atau sering disee%ut inte 'hildhood %erlangsungdari usia enam tahun

sampai ti%a saatnya anak menadi matang se'ara seksual.

Pada umumnya usia anak %erkisar antara ?"-+ tahun akhir masa kanak"kanak memiliki

karakteristik yang %er%eda dengan anak prasekolah. Pertum%uhan dan perkem%angan aspek

psiko6isik anak %eralan relati6 le%ih tenang, perlahan"lahan dan seim%ang. Aspek psiko6isik

yang dimaksud meliputi perkem%angan 6isik, inteligensi, emosi, %ahasa, sosial, moral dan

religi.

Anak sekolah dasar merupakan tahapan perkem%angan menuu masa remaa a$al sehingga

perkem%angan seyogyanya mampu dilalui dengan %aik. #urihsan mengemukakan tugas"tugas perkem%angan yang hendak di'apai.

3stilah kematangan karir untuk sis$a sekolah dasar adalah kesadaran karir karena pada tahap

ini anak masih %erada pada tingkatan kesadaran se%agai %entuk kematangan karir pada

tahapannya.

3 Saa+

Dalam usia sekolah dasar ini masih sangat %utuh %im%ingan dari orang tua atau guru

pem%im%ing untuk menentukan karirnya. 8adi %agi orang tua atau guru pem%im%ing le%ih

memperhatikan perkem%angan anak.



20

DATAR PUSTAKA

M+a+,% ( 1776 ) Program Bimbingan Karir di Sekolah; Ja&a8a < D%&8%

D*,%&.,

makalah ainure

Documents