makalah good corporate governance
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
1/7
MAKALAH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Tata kelola korporat menjadi menarik perhatian karena banyak para ahli yang berpendapat bahwa
kelemahan dalam tata kelola korporat merupakan salah satu sumber utama kerawanan ekonomi yang
menyebabkan buruknya perekonomian beberapa Negara Asia yang terkena krisis financial pada tahun 1997
dan 1998.
roposisi kepemilikan pihak publik untuk perusahaan!perusahaan yang listed di "ursa #fek
$akarta %"#$& masih sangan terbatas' yang pada tahun 1997 hanya sekitar (9'7). *al ini berarti bahwa
para pendiri perusahaan!perusahaan tersebu masih menjadi pemegang saham pengendali. +ecara umum
fenomena adanya pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas %yang dapat
menimbulkan agency problems& dijumpai disebagian besar peusahaan!perusahaan tersebut.
,alam konteks administrasi pemerintah' fokus analisis tata kelola adalah perdebatan mengenai
keterbatasan pengendalian oleh pemerintah %-uncoro' (/&.
"erdasarkan kajian!kajian tersebut di atas' maka penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang tata
kelola korporat yang baik.
II. RUMUSAN MASALAH
"erdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas' maka masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini' yaitu sebagai berikut0
1. Apa yang dimaksud dengan tata kelola %Governance&
(. "agaiamana tentang tata kelola yang kuat dan yang lemah
2. "agaimana analisis berbasis biaya transaksi
/. "agaimana tata kelola korporat di lingkungan "34N
5. "agaimana tata kelola di era otonomi daerah
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
2/7
6. Apa penyebab kegagalan tata kelola
III. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
"erdasarkan permasalahan di atas' maka tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini' yaitu
sebagai berikut0
1. 4enjelaskan apa yang dimaksud dengan tata kelola %Governance&
(. 4enerangkan tentang tata kelola yang kuat dan yang lemah
2. 4enguraikan analisis berbasis biaya transaksi
/. 4endeskripsikan tata kelola korporat di lingkungan "34N
5. 4emahami tata kelola di era otonomi daerah
6. 4enjelaskan penyebab kegagalan tata kelola
BAB II
PEMBAHASAN
TATA KELOLA KORPORAT YANG BAIK
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
I. PENGERTIAN GOVERNANCE
engertian governance amat beragam. ada dasarnya ia diartikan sebagai tata kelola yang
berhubungan dengan interaksi antara pemerintah dengan masyarakat. +edangkan governingberarti
semua kegiatan sosial' ekonomi' ploitik' dan adminstratif yang dilakukan sebagai upaya untuk
mengarahkan' mengendlikan' mengawasi atau mengelola masyarakat.
:; %Forum for Corporate Governance in Indonesia& mendefinisikan tata kelola korporat
%Corporate Governance& sebagai brerikut %Tjager et al' (20(5!(6&
seperangkat pengaturan yang mengatur hubungan antara pemegang' pengurus %pengelola&
perusahaan' pihak kreditur' pemerintah' karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal
lainnya yang berkaitan dengan hak!hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
3/7
mengendalikan perusahaan. Tujuan tata kelola korporat ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan %stakeholders&.estor takut dan enggan menanam modal di ;ndonesia karena ketidakmampuan sistem peradilan
untuk melaksanakan kontrak' meningkatnya kerusuhan' dan tingkat pelanggaran hukum dan keamanan.
2. @angkanya sumber daya pemerintah ternyata hilang karena sistem manajemen keuangan dan pengadaan
barang yang tidak transparan' manipulasi dan banyak kebocoran.
,alam praktiknya tidak mudah untuk memilih dan membedah mengapa yang terjadi adalah tata
kelola yang lemah dan kuat. Tabel berikut mencoba mengurai kompleksitas' dinamika dan
keanekaragaman tata kelola %-ickert' 19920 "ab 19& yang tergantung dari interaksi antara pemerintah dan
masyarakat.
-ompleksitas' ,inamika' dan -eanekaragaman Tata -elola
do-it-alone government co -arrangement
-ompleksitas
*ubungan sebab!akibat
-etergantungan unilateral
,ibagi dalam hal unit atau disiplin
-eseluruhan dan sebagian
+aling ketergantungan multidimensional
4enangani jaringan komunikasi
,inamika @ineritas dan produktabilitas ola nonlinier dan Chaos.
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
4/7
-ontinu dan berubah!ubah
enggunaan mekanismefeed-forward
Tidak kontinu dan tidak berubah!ubah
enggunaan mekanismefeed-whilefeed-back
-eanekaragaman endekatanBanalisis berdasarkan rata!rata
From rules to e!ecption
Analisis situasional dan diskrit
from e!ception to rules
III. ANALISIS BERBASIS BIAYA TRANSAKSI
*adiah Nobel dalam ;lmu #konomi tahun 1991 kepada Conald oase merupakan tonggak penting
pengakuan ;nternasional terhadap jasa!jasanya dalam mengembangkan Analisis "iaya Transaksi %A"T&.
iri sentral analisis coase dapat disimak dari definisinya mengenai biaya transaksi berikut ini %oase'
196&0
3ntuk melakukan suatu transaksi pasar' diperlukan identifikasi dengan siapa seseorang
bertransaksi' menginformasikan kepada masyarakat bahwa seseorang ingin berusaha beserta persyaratan
yang dipenuhi' melakukan negosiasi hingga penawaran' menulis kontrak' melakukan pemeriksaan yang
diperlukan untuk meyakinkan bahwa syarat!syarat kontrak telah diikuti dan sterusnya.
oase percaya bahwa biaya transaksi tidak hanya mempengaruhi penyususnan kontrak tetapi juga
mempengaruhi barang dan jasa yang diproduksi %oase' 1995&. Argumennya' adanya biaya transaksi akan
mendorong munculnya perusahaan. ertanyaan bagaimana memproduksi< dan apa yang
diproduksi
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
5/7
1. "iaya salah adaptasi %maladaptation costs& yang terjadi ketika transaksi menyimpang dari yang
disyaratkan.D
(. "iaya tawar!menawar %haggling costs& yang terjadi bila upaya bilateral dilakukan untuk mengoreksi
kesalahan yang terjadiD
2. "iaya penyusunan dan pengelolaan %set up and running costs& yang diasosiasikan denga struktur tata
kelola di mana perselisihan diidentifikasiD
/. "iaya pengikatan %bonding costs& yang mempengaruhi penjagaan komitmen %illiamson' 19850 (1&.
"iaya!biaya di atas terkait langsung dengan spesifik asset' ketidak pastian lingkungan' dan
ketidakpastian perilaku.
IV. TATA KELOLA KORPORAT DI LINGKUNGAN BUMN
"erkaitan dengangood coporate governance %::& di lingkungan "34N' penerpannya merujuk
pada -eputusan 4enteri "34N No. 117B4!4"3B((. -eputusan yang bersifat sektoral seperti ini
termasuk berbagai peraturan "apepam untuk emiten!emiten di pasar modal tidak memiliki pertentnagan
dengan kerangka hukum.
enerapan :: dalam suatu organisasi dinilai merupakan suatu usaha untuk membangun budaya
korporasi yang baru' sehingga tanpa kepemimpinan oranisasi yang memadai akan sangat sulit
mengimplementasikan ::.
enerapan :: bukanlah suatu opsi melainkan sebuah kaharusan bagi "34N ;ndonesia.
enerapan :: di "34N akan bermanfaat baik bagi Negara dalam hal menurunkan tingkat country
riskmaupun bagi setiap "34N dalam hal meningkatkan nilai perusahaan.
enerapan :: berarti penolakan terhadap nilai!nilai' keyakinan' asumsi!asumsi dasar lama yang
berciri tidak adanya transparansi' tidak adanya kewajaran %fairness&' tidak adanya akuntanbilitas dan
tanggung jawab yang jelas.
ada bulan 4ei (1 para pejabat dan staf pemerintah pusat dan daerah meyetujui bebrapa prinsip
tata kelola yang baik yang perlu diterapkan di ;ndonesia. rinsip tersebut adalah %4ishra' et al. (10 (2&0
1. artisipasi
(. enegakan hukum
2. Transparansi
/. Cesponsif
5. emerataan
6. Fisi stratejik
7. #fekti>itas dan #fisiensi
8. rofesionalisme
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
6/7
9. Akuntabilitas
1. engawasan
V. TATA KELOLA DI ERA OTONOMI DAERAH
+alah satu isu yang banyak dibahas dalam era otonomi daerah adalah tata kelola yang baik
diimplementasikan dalam praktik birokrasi di ;ndonesia. ,alam implementasi otonomi daerah diberbagai
daerah di ;ndonesia' beberapa kecenderungan yang menyedihkan adalah0
1. -uatnya semangat memungut retribusi' pajak maupun pungutan lainnya dengan kurang memperhatikan
pelayanan publik secara optimal.
(. Cendahnya akuntabilitas pemerintah daerah maupun ,C,
%+yaukani' :affar' = Casyid' ((&. raktik bad governance"tata kelola yang buruk' lebih mencuat
kepermukaan dan menjadi wacana publik.
3tomo %(5' 16!17& melihat tata kelola dari sisi makro dan mikro. Tata kelola di dalam rangka
otonomi secara makro menghendaki interaksi atau kompatibilitas diantara pemerintah %public&' swasta
%private& dan masyarakat %community&. +edangkan secara mikro di dalam daerah yakni ,C,' -epala
,aerahB akil -epala ,aerah' erngkat ,aerah' dan komponen masyarakat serta swasta. -ompatibilitas
tidak saja dapat dilakukan dengan komunikasi' negosiasi dan interaksi' tetapi juga dengan kepedulian
mereka terhadap fungsi' misi dan tugasnya masing!masing.
VI. PERLUNYA REFORMASI TATA KELOLA
,engan harapan dan mandat yang besar dari rakyat dan warisan kinerja makroekonomi yang
membaik selama periode 4egawati' pemerintah +"E!$- memiliki peluang emas untuk melakukan
perubahan mendasar bagi ;ndonesia.
1. 4engubah sumber pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi menjadi digerakkan oleh in>estasi
dan ekspor. 3ntuk itu diperlukan perbaikan iklim in>estasi dan mengembalikan kepercayaan dunia bisnis.
@emahnya perencanaan dan koordinasi peraturan perundangan' baik pada tingkat >ertikal dan pada tingkat
hori?ontal terus terjadi.
(. ara birokrat dan pejabat di pusat maupun daerah masih berperilaku sebagai C#,ATGC dan belum
menjadi fasilitator bagi dunia bisnis. ;ni tantangan terbesar +"E dan kabinetnya. "ila mau meningkatkan
kinerja ekspor dan menumpas korupsi' maka disarankan0 membersihkan< jalan raya' pelabuhan' bea
cukai' dan kepolisian dari berbagai bentukgrease money.
-
7/25/2019 Makalah Good Corporate Governance
7/7
2. ,iperlukan rencana reformasi yang komprehensif dan berjangka menengah' setidaknya 5 tahun kedepan.
Tiadanya :"*N dan @G; %letter of Intent& menuntut pemerintah untuk menjelaskan bagaimana arah
perubahan yang akan ditempuh. residen +"E memang sudah menugaskan 4enteri Negara erencanaan
embangunan NasionalB-etua "appenas untuk menyusun perencanaan jangka menengahBpanjang' namun
hingga 1 hari pemerintahannya nampaknya belum diumumkan. "elajar dari perencanaan pembangunan
nasional di masa lalu' setidaknya dikenal beberapa kecenderungan0
"elum dimasukkannya dimensi spesial dalam perencanaan pembangunan.
endekatan sektoral masih lebih menonjol dari pada regional
"elum dianutnya perencanaan antisipatif terhadap berbagai macam gangguan< % disruption& baik karena
alam maupun manusia.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
I. KESIMPULAN
:; %Forum for Corporate Governance in Indonesia& mendefinisikan tata kelola korporat
%Corporate Governance& sebagai brerikut %Tjager et al' (20(5!(6& seperangkat pengaturan yang
mengatur hubungan antara pemegang' pengurus %pengelola& perusahaan' pihak kreditur' pemerintah'
karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak!hak
dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan tata
kelola korporat ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan
%stakeholders&.