makalah sistem perbankan indonesia

Upload: alvian-zuhry-arantha

Post on 26-Feb-2018

274 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    1/22

    MAKALAH SISTEM PERBANKAN

    INDONESIA

    PERKEMBANGAN PERBANKAN DI

    INDONESIA

    Disusun oleh : Sella Sopiana Prai!i

    NPM : "#$%%%'#

    $

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    2/22

    PROGRAM (OKASI ADMNISTRASIKE)ANGAN*PERBANKAN)NI(ERSITAS INDONESIA

    TAH)N +$"#

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT saya ucapkan atas selesainya

    Makalah Perkembangan Perbankan Di Indonesia Mata kuliah Sistem Perbankan

    Indonesia Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari!"ya mustahil makalah ini

    dapat terselesaikan

    #emudian saya tak lupa mengucapkan terima kasih sedalam!dalamnya kepada

    $apakDrs Said %redenda Arismunandar MSi selaku dosen mata kuliah Sistem

    Perbankan Indonesia yang memberikan tugas makalah yg mengcangkup seputar system

    perbankan Indonesia& sehingga menambah 'a'asan saya tentang Perbankan Indonesia

    Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini #arena itu&

    saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala

    kekurangan dan kesalahan dari makalah ini Terima #asih

    Depok& () *ktober (+,-Penyusun&

    "

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    3/22

    Sella Sopiana Prati'i

    DA,TAR ISI

    #ata pengantar,

    Da.tar isi(

    $ab ,/ Pendahuluan0

    $ab (/ Isi-

    $ab 0/ Analisis,)

    $ab -/ #esimpulan,1

    Da.tar pustaka(+

    +

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    4/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi.

    Sebelum sampai pada praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada banyak permasalahan

    yang terkait dengan masalah-masalah perbankan ini. Masalah utama yang muncul dalam

    praktik perbankan ini adalah pengaturan sistem keuangan yang berkaitan dengan

    mekanisme penentuan volume uang yang beredar dalam perekonomian. Sistem

    keuangan, yang terdiri dari otoritas keuangan (financial authorities), sistem perbankan

    dan sistem lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam

    perekonomian suatu Negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitasjasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan,

    termasuk pasar uang dan pasar modal.

    Secara umum lembaga keuangan dapat dikelompokan dalam dua bentuk yaitu lembaga

    keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Sistem perbankan di Indonesia

    dibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank

    Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum, dapat menghimpun dana dari masyarakat secara

    langsung dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito berjangka, lalu

    menyalurkan kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

    lainnya. Bank umum dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintaspembayaran. Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat, berdasarkan peraturan perundang-

    undangan, dalam pelaksanaan kegiatannya menghimpun dana, dapat menerima tabungan

    dan deposito berjangka, namun tidak diperkenankan menerima simpanan giro dan tidak

    diperkenankan member jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan jenis lembaga

    keuangan bukan bank dapat berupa lembaga pembiayaan, perusahaan model ventura,

    perusahaan anjak piutang, perusahaan pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit,

    dana pensiun, pegadaian, pasar modal dan lain-lain.

    &

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    5/22

    Perkembangan perbankan yang semakin dinamis dan kompleks membuat otoritas

    moneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

    Dengan adanya API, diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak hanya pada segmen

    pasar domestik tetapi juga pada pasar internasional.

    BAB II

    ISI

    A. Perkembangan Perbankan di Indonesia

    Situasi perbankan Indonesia praderegulasi

    Pada periode tahun 1974-1982 perekonomian Indonesia berkembang cukup baik karena

    ditopang oleh ekspor migas yang cukup tinggi. Tingginya harga minyak pada saat itu

    memengaruhi penerimaan dalam negeri sehingga dana pembangunan cukup tersedia

    untuk menunjang kegiatan investasi. Pada saat itu masyarakat yang belum menemukan

    sasaran investasi yang tepat menyimpan dana nya di bank sehingga terjadi kelebihan

    likuiditas yang cukup besar. Di samping itu juga Bank Indonesia (central bank)

    menyediakan kredit likuiditas dengan syarat yang mudah dan lunak untuk membiayai

    pengembangan sektor yang potensial.

    Situasi perbankan Indonesia pascarederegulasi

    Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat

    beberapa tahun terakhir ini. Hal itu disebabkan oleh adanya serangkaian langkah

    deregulasi di bidang perbankan. Ada beberapa deregulasi di bidang perbankan danmoneter yang secara kronologis dapat dikemukakan sesuai urutan waktu pengumuman

    kebijaksanaan deregulasi.

    a. kebijaksanaan pemerintah tanggal 1 Juni 1983

    Kebijaksanaan ini bertujuanuntuk menggairahkan pengerahan dana masyarakat.

    #

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    6/22

    Kebijaksanaan tersebut antara lain berisi penghapusan sistem pagu kredit dan mengurangi

    kredit likuiditas, Bank Indonesia tidak menetapkan tingkat suku bunga deposito maupun

    suku bunga pinjaman, dan kebijaksanaan moneter dengan Sertifikat Bank Indonesia

    (SBI) dan penyediaan fasilitas diskonto.

    b. Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 88)

    Latar belakang kebijaksanaan ini dilandasi oleh kebijaksanaan 1 Juni 1983 yang ternyata

    mendapat penghimpunan dana untuk investasi swasta. Selanjutnya pihak swasta

    berpartisipasi lebih besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan

    menciptakan iklim yang memungkinkan bank-bank beroperasi lebih efisien dan perluasan

    jaringan kantor bank.

    c. Kebijaksanaan Pemerintah 25 Maret 1989

    Kebijaksanaan ini merupakan penyempurnaan Pakto 88 yang berisikan tentang

    penyempurnaan pendirian BPR. Dalam kebijaksanaan baru ini usaha BPR tidak boleh

    menerima simpanan dalam bentuk giro, tidak diperkenankan pindah wilayah dan

    membuka kantor cabang dan tidak perlu penyesuaian modal bagi BPR baru tetapi

    disesuaikan dengan kebutuhan modal. BPR yang akan meningkatkan usahanya untuk

    menjadi bank umum harus mempunyai modal sebesar Rp. 10 miliar.

    d. Kebijaksanaan Pemerintah 29 Januari 1990

    Latar belakang kebijaksanaan ini untuk mendukung pembangunan yang makin efisien.

    Untuk itu perlu disempurnakan aturan tentang Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)

    yang jumlahnya masih relatif tinggi dan menyempurnakan sistem perkreditan.

    Kebijaksanaan yang diambil meliputi mengurangi secara bertahap pemberian KLBI,

    KLBI diberikan secara terbatas untuk swasembada pangan (KUT), pengembangan

    koperasi (kredit koperasi KUD dan anggota koperasi primer), dan peningkatan investasi

    (pembiayaan pembangunan) PIR trans, KPR yang diberikan dengan maksimum sebesar

    Rp. 50 juta dan jumlah kredit yang disediakan minimum 20% disalurkan untuk usaha

    kecil dan kegiatan koperatif yang produktif.

    e. Paket Kebijakan Pemerintah Februari 1991

    Inti kebijaksanaan ini meliputi beberapa aspek penting yang terdiri dari :

    1. penyempurnaan persyaratan perizinan, kepemilikan dan kepengurusan bank, yang

    '

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    7/22

    meliputi beberapa aspek antara lain pemilik dan pengelola bank harus memenuhi

    persyaratan tertentu sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kepentingan masyarakat

    sehingga kesehatan sebuah bank harus diupayakan secara kontinuitas sejak berdiri,

    pembukaan kantor cabang atau perwakilan dan penyertaan bank di luar negeri, pendirian

    kantor bank, dan persyaratan pembukaan kantor BPR dan merger.

    2. Ketentuan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian (prudential regulation) yang

    meliputi permodalan bank, jaminan pemberian kredit, kredit untuk pembelian saham dan

    pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit, kredit untuk pembelian

    saham dan pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau

    legal lending limit, dan garansi bank.

    Perkembangan jumlah bank dan kantor bank

    Selama periode tahun 2004-2009 jumlah bank dan kantor bank termasuk bank

    perkreditan rakyat mengalami peningkatan yang sangat pesat. Selama 6 tahun jumlah

    bank mengalami pertumbuhan sebesar 92,48% atau menurun rata-rata -7,52% setiap

    tahun. Dalam tahun 2004 terdapat 133 bank, turun menjadi 123 pada tahun 2009. Selain

    itu selama 6 tahun terakhir jumlah kantor bank mengalami pertumbuhan 157,456% atau

    meningkat rata-rata setiap tahun 57,45% yaitu dari 7.939 kantor bank pada tahun 2004

    menjadi 12.500 kantor bank pada tahun 2009.

    Perkembangan dana dan kredit bank

    Dalam periode 2004-2009 tingkat pertumbuhan dana bank yang dihimpun dari

    masyarakat jika dilihat menurut kelompok bank, dan jenis mata uang, maka tahun 2004

    bank umum swasta nasional devisa berhasil menghimpun dana lebih besar. Pada periode

    yang sama jumlah kredit bank yang berhasil dikucurkan dari sector ekonomi paling besar

    didonimasi oleh sektor industry, diikuti sektor jasa, dan yang terakhir adalah sektor

    pertanian.

    B. Sistem Perbankan di Indonesia

    Bank-bank yang beroperasi di Indonesia saat ini pada dasarnya dikelompokkan ke dalam

    Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan Bank Indonesia berfungsi

    %

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    8/22

    sebagai bank sentral. Namun demikian, sejalan dengan terjadinya perubahan dalam

    sistem keuangan terutama yang terkait dengan kelembagaan perbankan sebagai dampak

    dikeluarkannya undang-undang di bidang keuangan dan perbankan.

    Definisi Bank (menurut UU No.10 Tahun1998)

    Badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

    simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan

    taraf hidup masyarakat.

    Pengelompokan Bank Umum

    1. Aspek Fungsi

    a. Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik Negara yang tugas

    pokoknya membantu pemerintah, contoh : Bank Indonesia

    b. Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari simpanan pihak

    ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana, contoh : BNI, BRI,

    dll

    c. Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya berasal dari

    penerimaan simpanan deposito serta commercial paper, contoh : Bank Jatim, Bank DKI,

    dll.

    d. Bank Desa, adalah kantor bank di suatu desa yang tugas utamanya adalahmelaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka program

    pemerintah memajukan pembangunan desa.

    e. BPR, adalah kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur penghimpun dana

    masyarakat maupun menyalurkan dana nya di sektor pertanian dan pedesaan.

    -

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    9/22

    2. Status Kepemilikan

    a. Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan Negarayang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU tersendiri, contoh : BNI, BRI, BTN

    b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang didirikan dalam bentuk

    perseroan terbatas, di mana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI dan/ atau badan-badan

    hukum di Indonesia, contoh : BCA, Bank Mega, Bank Danamon.

    c. Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank yang sudah

    ada di luar negeri atau dalam bentuk campuran antara bank asing dengan bank nasional

    yang sudah ada di Indonesia. Bank asing ini hanya diperkenankan menjalankan

    operasinyadi lima kota besar di Indonesia, contoh : Citibank, HSBC.

    d. Bank Pembangunan Daerah, adalah bank yang pendiriannya berdasarkan peraturan

    daerah propinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah kota dan

    pemerintah kabupaten, di wilayah yang bersangkutan, dan modalnya merupakan harta

    kekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan, contoh : Bank Jatim.

    e. Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan

    pihak swasta nasional, contoh : Bank UOB Buana, ANZ Panin Bank.

    3. Kegiatan Operasional

    a. Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang diberikan oleh

    Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan lalu lintas devisa serta

    hubungan koresponden dengan bank asing di luar negeri, contoh : BCA, Bank Mega,

    Bank Bukopin.

    b. Bank Nondevisa, adalah bank yang operasionalnya hanya melaksanakan transaksi di

    dalam negeri, tidak melakukan transaksi valuta asing, dan tidak melakukan hubungan

    dengan bank asing di luar negeri.

    4. Penciptaan Uang Giral

    .

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    10/22

    a. Bank Primer, adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak sekedar

    menghimpun dan menyalurkan dana nya, tetapi juga melaksanakan semua transaksi yang

    berhubungan langsung dengan kas.

    b. Bank Sekunder, adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya sekedar

    melaksanakan transaksi kas secara langsung.

    5. Sistem Organisasi

    a. Unit Banking System, adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya mempunyai

    satu kantor saja dan melayani masyarakat di sekitar wilayah itu. Contoh : BPR baik

    konvensional maupun syariah.

    b. Branch Banking Syistem, adalah bank yang kegiatan operasionalnya di beberapa

    wilayah dan memiliki beberapa kantor cabang, di mana sistem organisasi, keuangan, dan

    sumber daya manusia terkait dengan kantor pusat. Contoh : Bank Danamon, Bank Mega,

    Bank BCA.

    Fungsi Bank

    Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

    menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Misalnya adalah :

    a. Agent of Trust

    Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana

    maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila

    dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

    disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut,

    dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank.

    b. Agent of development

    Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor riil tidak dapat

    dipisahkan. Sektor riil tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak

    bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat

    diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil. Kegiatan bank tersebut

    /

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    11/22

    dapat mendorong masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta

    kegiatan konsumsi barang dan jasa. Dan kelancaran kegiatan investasi-distribusi-

    konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

    c. Agent of Service

    Bank memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang

    ditawarkan bank ini erat kaitanya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara

    umum. Berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan

    bank, dan penyelesaian tagihan.

    C. LEMBAGA KEUANGAN

    Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya bidang keuangan, melakukan

    penghimpunan, dan penyaluran dana kepada masyarakat, terutama guna membiayai

    investasi perusahaan. Definisi lain mengatakan lembaga keuangan adalah suatu lembaga

    yang melancarkan pertukaran barang dan jasa dengan penggunaaan uang atau kredit dan

    membantu menyalurkan tabungan sebagian masyarakat kepada sebagian masyarakat yang

    membutuhkan pembiayaan dana untuk investasi.

    Lembaga keuangan terutama memberikan kredit dan menanamkankan dananya pada

    surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan menawarkan secara luasberbagai jenis jasa keuangan antara lain: simpanan, kredit, proteksi asuransi, program

    pensiun, penyediaan mekanisme pembayaran, dan mekanisme transfer dana. Lembaga

    keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani

    masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Sering lembaga keuangan disebut sebagai

    lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary) karena fungsi pokoknya

    melakukan intermediasi antara defisit unit dengan surplus unit.

    "$

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    12/22

    Dari pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa fungsi lembaga keuangan adalah

    sebagai lembaga yang menjembatani kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan

    dana (idle funds) yang umumnya disebut juga saver unit dengan kelompok yang

    membutuhkan dana atau kekurangan dana (borrower unit).

    Pengelompokan Lembaga Keuangan

    Seperti yang kita ketahui bahwa lembaga keuangan (LK) dapat dikelompokkan menjadi

    lembaga keuangan bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Lembaga

    keuangan bank terdiri dari bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR), dan

    bank campuran, sedangkan lembaga keuangan bukan bank dapat dikelompokkan menjadi

    lembaga pembiayaan dan investasi serta penjualan surat-surat berharga (development

    finance corporation and investment finance corporation) dan lembaga keuangan lainnya.

    Lembaga pembiayaan dan investasi serta penjualan surat-surat berharga terdiri dari

    leasing, modal ventura, anjak piutang, dan pasar modal. Sedangkan lembaga keuangan

    lainnya terdiri dari pegadaian, asuransi, dan dana pensiun.

    Ada beberapa perbedaan dan persamaan antara kedua bank ini, seperti perbedaan LKB

    dan LKBB dari sisi kewajiban financial LKB dan LKBB, yaitu kewajiban LKB dapat

    berupa uang, sedangkan kewajiban LKBB tidak dapat diklasifikasikan sebagai uang.

    Sedangkan dari aspek kemampuan kedua lembaga keuangan dalam menciptakan kredit

    dan uang, LKB memiliki kemampuan untuk menciptakan kredit, mengedarkan uang, dan

    menambah jumlah uang beredar, sedangkan LKBB menyalurkan dana kepada masyarakat

    melalui penyertaan modal atau membiayai investasi perusahaan. Sedangkan kesamaan

    LKB dan LKBB adalah kedua lembaga keuangan ini ikut melancarkan pertukaran produk

    dengan menggunakan uang dan instrument kredit dan membantu menyalurkan dana

    penabung kepada pengusaha.

    a) Lembaga Keuangan Bank

    1. Bank sentral

    2. Bank Umun

    3. Bank Perkreditan Rakyat

    b) Lembaga Keuangan Bukan Bank

    ""

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    13/22

    1. Lembaga Pembiayaan

    Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam

    bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung

    dari masyarakat. Bidang usaha lembaga pembiayaan, adalah sebagai berikut :

    Leasing

    Anjak piutang

    Modal ventura

    Kartu kredit

    Pasar modal

    Pembiayaan konsumen

    2. Perusahaan Perasuransian

    Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 dapat

    digolongkan sebagai berikut :

    Usaha asuransi terdiri atas : asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi

    Usaha penunjang asuransi yang terdiri atas : pialang asuransi, pialang reasuransi,

    penilai kerugian, konsultan aktuaria, dan agen asuransi

    3. Dana Pensiun

    Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

    menjanjikan manfaat pensiun. Jenis dan pensiun terdiri atas Dana Pensiun Pemberi Kerja

    dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

    4. Perusahaan efek

    "+

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    14/22

    Perusahaan yang dapat melakukan kegiatan penjamin emisi (underwriting), perantara

    pedagang efek, dan manajer insetasi.

    5. Reksa Dana

    Reksa dana disebut juga investment fund atau mutual funds adalah wadah yang

    dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

    diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

    6. Pegadaian

    Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara

    gadai yang telah dikenal sejak jaman Hindia Belanda. Tugas pokok Perum Pegadaian

    adalah menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan memberi uang pinjaman

    berdasarkan hukum gadai.

    Peran Lembaga Keuangan

    Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peran yang penting dalam sistem

    keuangan, yaitu :

    1. Pengalihan Aset (asset transmutation)

    Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan pinjaman kepada pihak yang

    membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Sumber dana

    pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya

    dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini Bank dan lembaga

    keuangan bukan bank telah berperan sebagai pengalih asset yang likuid dari unit surplus

    (lenders) kepada unitdefisit (borrowers).

    2. Transaksi (transaction)

    Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai kemudahan kepadapelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Dalam ekonomi modern,

    transaksi barang dan jasa tidak terlepas dari transaksi keuangan. Transaksi keuangan

    selalu diperlukan baik secara langsung dalam jual beli barang jadi, maupun dalam

    transaksi jual beli bahan mentah dan setengah jadi dalam proses produksi.

    3. Likuiditas (liquidity)

    "&

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    15/22

    Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk

    berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing

    memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik

    dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan

    kata lain, lembaga keuangan secara bersamaan menyalurkan likuiditas kepada pihak yang

    memerlukan tambahan likuiditas, dengan cara menyalurkan dana dari pihak yangmengalami kelebihan likuiditas.

    4. Efisiensi (efficiency)

    Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan

    jangkauan pelayanan. Peranan Bank dan lembaga keuangan bukan bank sebagai broker

    adalah menemukan peminjam dan pengguna modaltanpa mengubah produknya.

    D. Arsitektur Perbankan Indonesia

    Pada awal januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi mengumumkan

    implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) di mana salah satu program API

    adalah mempersyaratkan modal minimum bagi bank umum (termasuk BPD) menjadi

    Rp.100 miliar selambat-lambatnya pada tahun 2011.

    Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankanIndonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri

    perbankan untuk rentang waktu 5 sampai 10 tahun ke depan.

    Visi API adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna

    menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong

    pertumbuhan ekonomi nasional.

    Sistem perbankan yang sehat dibangun dengan permodalan yang kuat sehingga akan

    mendorong kepercayaan nasabah (stakeholder) yang pada akhirnya akan mampu

    memperkuat permodalan melalui pemupukan laba ditahan. Selanjutnya perbankannasional yang beroperasi secara efisien akan mampu meningkatkan daya saingnya

    sehingga tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik tetapi justru diharapkan produk

    dan jasa perbankan yang ditawarkan bank nasional mampu bersaing di pasar

    Internasional. Oleh karenanya, dalam 10-15 tahun ke depan, API menginginkan adanya 2

    sampai 3 bank dengan skala bank internasional, 3 sampai 5 bank nasional, 30 sampai 50

    bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu, dan BPR serta bank

    "#

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    16/22

    dengan kegiatan usaha terbatas.

    Enam Pilar API

    Guna mempermudah pencapaian visi API sebagaimana diuraikan di atas maka ditetapkan

    beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu :

    1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi

    kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang

    berkesinambungan.

    2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacupada standar internasional.

    3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi

    serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.

    4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi

    internal perbankan nasional.

    5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industriperbankan yang sehat.

    6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

    Tantangan ke Depan

    1. Kapasitas Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah

    Kemampuan permodalan perbankan Indonesia saat ini mengindikasikan bahwa

    pertumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut sulit dicapai jika perbankan nasional tidak

    "'

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    17/22

    memperbaiki kondisi permodalannya.

    2. Struktur Perbankan yang Belum Optimal

    Belum optimalnya struktur permodalan di Indonesia ditandai dengan terkonsentrasinyastruktur perbankan hanya pada 11 bank besar (yang menguasai 75% asset perbankan

    Indonesia).

    3. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Perbankan yang Dinilai

    oleh Masyarakat Masih Kurang

    Kurangnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan ditandai dengan seringnya

    terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses terhadap kredit dan

    tingginya suku bunga kredit serta masih banyak praktik penyediaan jasa keuangan yang

    informal.

    4. Pengawasan Bank yang Masih perlu Ditingkatkan

    Disebabkan oleh masih terdapatnya beberapa prinsip prudensial yang belum ditetapkan

    secara baik, koordinasi pengawasan yang masih perlu ditingkatkan, kemampuan SDM

    pengawasan yang belum optimal, dan pelaksanaan law-enforcement pengawasan yang

    belum efektif.

    5. Kapabilitas Perbankan yang Masih Lemah

    Hal ini ditandai dengan kurangnya corporate governance dan core banking skills pada

    sebagian besar perbankan sehingga diperlukan perbaikan yang cukup mendasar pada dua

    hal tersebut.

    6. Profitabilitas dan Efisiensi Operasional Bank yang Tidak Suistainbel

    Faktor tidak suistainbel-nya profitabiltas dan efisiensi karena lemahnya struktur aset

    produktif bank-bank dan sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas tradingyang fluktuasi serta rendahnya rasio aset per nasabah.

    7. Perlindungan Nasabah yang Perlu Ditingkatkan

    Perlindungan terhadap nasabah merupakan tantangan perbankan yang berpengaruh

    terhadap sebagian masyarakat kita.

    "%

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    18/22

    8. Perkembangan Teknologi Informasi

    Perkembangan teknologi informasi menyebabkan makin pesatnya perkembangan jenis

    dan kompleksitas produk dan jasa bank sehingga resiko-resiko yang muncul menjadi

    lebih besar dan bervariasi.

    Program Kegiatan Api

    1. Program penguatan struktur perbankan nasional

    Hal ini dilakukan dengan cara memperkuat permodalan bank, memperkuat daya saing

    BPR, meningkatkan akses kredit.

    2. Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan

    Dalam tahap ini memformalkan proses indikasi dalam membuat kebijakan perbankan dan

    juga implementasi secara bertahap 25 basel core principles for effective banking

    supervision.

    3. Program Peningkatan Fungsi Pengawasan

    Dalam tahap ini meningkatkan koordinasi antar lembaga pengawas, melakukan

    konsilidasi sektor perbankan Bank Indonesia, meningkatkan kompetensi pemeriksa bank,

    mengembangkan sistem pengawasan berbasis resiko, meningkatkan efektivitas

    enforcement.

    4. Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan

    Dalam tahap ini meningkatkan good corporate governance, meningkatkan kualitas

    manajemen resiko perbankan, meningkatkan kemampuan operasional bank.

    5. Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan

    Dalam tahap ini mengembangkan biro kredit, mengoptimalkan penggunaan badan

    pemeringkat kredit.

    6. Program Peningkatan Perlindungan Nasabah

    "-

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    19/22

    Dalam tahap ini menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah, membentuk lembaga

    mediasi independen, menyusun transparansi informasi produk, mempromosikan edukasi

    untuk konsumen.

    Bab III

    ANALISIS

    Dalam pembahasan hasil analisis ini dikemukakan secara garis besar tentang de.inisi

    keuangan negara& ruang lingkup keuangan negara& sumber keuangan negara& serta

    pengurus keuangan negara dimana de.inisi keuangan negara secara ringkas adalah

    ".

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    20/22

    keuangan negara adalah semua hak dan ke'ajiban negara yang dapat dinilai dengan

    uang& serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan

    milik "egara berhubung dengan pelaksanaan hak dan ke'ajiban tersebut

    Dalam penjelasan 2ndang!2ndang "omor ,3 Tahun (++0 tentang #euangan "egara

    dinyatakan bah'a pendekatan yang digunakan dalam merumuskan #euangan "egara

    adalah dari sisi objek& subjek& proses& dan tujuan Dari sisi objek& yang dimaksud dengan

    #euangan "egara meliputi semua hak dan ke'ajiban negara yang dapat dinilai

    dengan uang& termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang .iskal& moneter dan

    pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan& serta segala sesuatu baik berupa uang&

    maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan

    hak dan ke'ajiban tersebut Dari sisi subjek& yang dimaksud dengan #euangan

    "egara meliputi seluruh subjek yang memiliki4menguasai objek sebagaimana tersebut di

    atas& yaitu/ pemerintah pusat& pemerintah daerah& perusahaan negara4daerah& dan badan

    lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara 5alu ruang linkgup keuangan negara

    meliputi hak negara& ke'ajiban negara& penerimaan negara6daerah& pengeluaran

    negara6daerah&kekayaan negara6daera& serta kekayaan pihak lain dan yang terakhir

    sumber keuangan negara terdapat pada pajak& retribusi& keuntungan bumn&hibah&

    penjualan kekayaan& serta penerimaan bea dan cukai

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan mulai dari praderegulasi

    sampai pascaderegulasi. Pengklasifikasian perbankan sesusai dengan jenis, kepemilikkan,

    "/

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    21/22

    kegiatan usaha, pembentukkan uang giral serta sistem organisasi nya. Lembaga keuangan

    dibagi menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank yang masing-

    masing memiliki tugas dan fungsi nya sendiri-sendiri. Dan untuk menciptakan perbankan

    yang sehat, kuat dan efisien maka diperlukan Arsitektur Perbankan Indonesia.

    DAFTAR PUSTAKA

    Latumaerissa, Julius R.2011.BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

    LAIN.Jakarta:Salemba Empat.

    Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru.2006.BANK DAN LEMBAGA

    KEUANGAN LAIN.Jakarta :Salemba empat

    http://sutomoadi.wordpress.com/2013/06/25/tugas-makalah-perkembangan-

    perbankan-di-indonesia/

    +$

  • 7/25/2019 Makalah Sistem Perbankan Indonesia

    22/22