managemen pertemuan 1-3

Upload: matheus-vito-krisnanto

Post on 13-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    1/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    MANAJEMEN EKSPLORASI

    I. Pengertian Manajemen

    1.1. Pengertian Manajemen.

    Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli adalah berbeda

    beda, tetapi pada pokoknya semua pendapat tersebut mempunyai pengertian yang sama,

    perbedaan yang ada hanyalah terletak latar belakang keahlian masing-masing, sehingga

    tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya,

    F.W. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen moderen atau dikenal pula dengan nama

    manajemen ilmiah, Henry Fayol mengemukakan teknikmanajemen dalam industri.

    asalah keterpaduan seluruh karya!an merupakan kun"i penting keberhasilan suatu

    produksi. #. $!en menekankan pentingnya sumberdaya manusia yang bukan semata-

    mata sebagai mesin produksi, H. %merson menekankan bah!a dalam manajemen akal

    sehat atau common sensemerupakan kun"i yang penting.

    Diantara definisi yang diberikan para ahli manajemen tersebut adalah sebagai

    berikut&

    '. Stoner ( Wankel& manajemen adalah proses meren"anakan, mengorganisasikan,

    memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses

    penggunaan sumberdaya organisasi untuk men"apai tujuan-tujuan organisasi yang

    sudah ditetapkan.

    ). Terry& anajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan meren"anakan,

    meng-organisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lain

    untuk men"apai tujuan yang telah ditetapkan.

    *. $ei +iang +ee& anajemen adalah ilmu dan seni meren"anakan, mengorganisasi,

    mengarahkan, mengkoordinasikan serta menga!asi tenaga manusia dengan

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    2/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    bantuan alat-alat untuk men"apai tujuan yang ditetapkan.

    1.2. Proses Manajemen

    Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bah!a

    manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu&

    '. eren"anaan.

    ). engorganisasian

    *. engarahan.

    . engkoordinasian

    . enga!asan

    /elima ma"am fungsi manajemen ini sangat penting didalam menjalankan

    semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat

    berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat ter"apai.

    0ambar '-' diba!ah ini memperlihatkan bah!a mekanisme kerja dari fungsi-

    fungsi manajemen tersebut dimulai dari adanya keinginan, kebutuhan serta informasi.

    1danya keinginan dan kebutuhan 2dalam hal inimisalkan keinginan kebutuhan pasar

    membutuhkan mineral tertentu3 akan mendorong seseorang4organisasi4perusahaan

    melakukan sesuatu 2dalam hal ini melakukan eksplorasi3. aksud tersebut akan lebih

    terdorong untuk dilakukan bila mana telah tersedia sejumlah informasi 2kebutuhan

    pasar, mineral yang dikehendaki dapat diketemukan disuatu daerah 5, dsb3

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 2

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    3/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    0ambar '-'. ekanisme kerja Fungsi-fungsi anajemen

    Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi4lembaga

    tentu mempunyai tujuan6 penentuan tujuan sebaiknya harus dibuat se"ara&

    '. Spesifik& jelas apa yang ingin di"apai atau diperoleh

    ). #ealistis& bis di"apai dan bukan angan-angan

    *. Terukur& memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya

    . Terbatas !aktu& mempunyai batas !aktu sebagai target kapan tujuan tersebut harus

    bisa di"apai

    Dan untuk men"apai tujuan tersebut perlu dibuat perencanaan terlebih dahulu,

    se"ara garis besar peren"anaan ini menggambarkan tentang&

    '. 1pa

    ). 7agaimana

    *. engapa

    . /apan akan dilaksanakan.

    /emudian ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 3

    Informasi

    KeinginanDan

    Kebutuhan

    Perencanaan

    Pengorganisasian

    Pengarahan

    Pengkoordinasian

    Pengawasan

    Tujuan

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    4/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    kerjanya, bagaimana !e!enang, tanggung ja!ab serta pertanggung ja!aban masing-

    masing kegiatan 2pengorganisasian3

    /arena pelaksana organisasi terdiri dari orang-orang yang mempunyai berbagai

    ma"am keinginan, kebutuhan serta pola berfikir yang berbeda-beda !alaupun telah

    diorganisir didalam !adah organisasi belum tentu kegiatan seseorang searah dengan

    yang lain, oleh karena itu perlu diadakan pengarahanagar masing-masing bersedia

    menyumbangkan tenaganya semaksimal mungkin untuk men"apai tujuan sesuai dengan

    yang telah ditetapkan.

    8adi untuk men"apai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan

    yang sama disatukan didalam suatu !adah yang disebut fungsi, tentu saja fungsi yang

    harus dilakukan banyak dan berbeda-beda. $leh karena itu fungsi-fungsi yang berbeda-

    beda ini perlu dikoordinasikansedemikian rupa agar supaya tidak terdapat kontradiksi

    antara fungsi yang satu dengan yang lainnya untuk menuju sasaran yang sama.

    Sebuah ren"ana yang telah ditetapkan saat ini dimaksudkan untuk dilaksanakan

    pada !aktu mendatang. /eadaan4!aktu yang akan datang akan penuh dengan ketidak

    pastian yang sering menimbulkan berbagai akibat dan penyimpangan, sehingga hasil

    kerja yang telah di"apai tidak sesuai dengan apa yang telah diren"anakan. 9ntuk

    menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlampau jauh dari ren"ana, maka perlu

    diadakanpengawasan/pengendalian.

    II. KONSEP MANAJEMEN EKSPLORASI MINERAL

    2.1. Umum

    eksplorasi mineral merupakan suatu usaha ekonomi, sehingga pertimbangan

    ekonomi adalah sangat penting. Dalam setiap kegiatan ekonomi peren"anaan teknis

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e (

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    5/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    merupakan hal yang mutlak. Setiap usaha ekonomi memerlukan suatu peren"anaan

    yang "ermat dari segi biaya dan perhitungan untung rugi.

    7erdasarkan dari pengertian tersebut diatas suatu eksplorasi juga memerlukan

    suatu manajemen seperti halnya dengan usaha-usaha lainnya dalam bidang ekonomi

    lainnya.

    2.2. Eksporasi Se!agai Usa"a Ekonomi #eresiko $inggi.

    7erbeda dengan usaha ekonomi lainnya, eksplorasi adalah suatu akti:itas

    ekonomi yang beresiko tinggi, sehingga memerlukan peren"anaan yang seksama untuk

    meminimalkan resiko dan menekankan pada manfaat biaya 2"ost benefit3. #esiko ini

    adalah resiko geologi, resiko teknologi, resiko ekonomi 2pasar3 dan resiko politik.

    Semua jenis resiko ini harus diperhitungkan sebelum diputuskan untuk melaksanakan

    suatu suatu proyek eksplorasi.

    Dalam diklat manajemen eksplorasi sumberdaya mineral ini yang akan dibahas

    dibatasi hanya pada resiko geologi, karena resiko inilah yang paling besar dan

    merupakan faktor dalam membuat keputusan.

    9ntuk menghadapi resiko tersebut ada beberapa paradigma yang dihadapi.

    Salah satu paradigma yang terpenting dalam eksplorasi adalah adanya pentahapan

    dimana pada ahir suatu tahap dilakukan suatu keputusan6 dilanjutkan atau tidak. ;ni

    disebabkan karena biaya eksplorasi akan meningkat sesuai dengan masuknya ke tingkat

    berikutnya. Tingkat berikutnya harus mempunyai peluang yang lebih besar dan resiko

    yang lebih ke"il.

    Dengan demikian eksplorasi merupakan suatu urutan atau rentetan kegiatan

    yang bertujuan men"iutkan4memperke"il daerah penyelidikan dengan meningkatkan

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 5

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    6/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    peluang untuk menemukan obyektif dengan dibarengi dengan memperke"il resiko

    kegagalan, sehingga dapat menggunakan metoda eksplorasi yang lebih dapat diper"ayai.

    aradigma yang ada dijadikan dasar dalam menyusun apa yang disebut strategi

    eksplorasi yang menyangkut bagaimana menentukan urutan dan rentetan kegiatan

    eksplorasi untuk memperke"il resiko kegagalan dan meningkatkan peluang untuk

    keberhasilan.

    2.%. Unsur Peuang &aam Eksporasi.

    Dengan adanya resiko tinggi dari eksplorasi sudah barang tentu ada peluang

    untuk diketemukan. Dalam meren"anakan suatu program eksplorasi peluang ini yang

    harus diperhitungkan, dan harus ter"ermin dalam anggaran eksplorasi. 8ika peluang itu

    ke"il maka badgetnyapun ke"il dan sebaliknya

    7erbagai metoda untuk menghitung peluang telah dikembangkan, antara lain

    dengan menggunakan apa yang disebut model eksplorasi.

    2.'. Eksporasi Se!agai Sistem Operasi.

    erlu disadari bah!a pelaksanaan eksplorasi itu melibatkan pengerahan

    sumberdaya manusia dari berbagai keahlian dan keterampilan, peralatan eksplorasi dan

    mesin-mesin pendukung untuk berbagai kegiatan utama maupun pendukung kususnya

    transportasi. Hal-hal ini tentu melibatkan dana yang besar, suatu organisasi yang

    memadai dan terkoordinasi, sehingga kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan

    manfaat biaya.

    Suatu usaha eksplorasi moderen melibatkan pemikiran yang kreatif,

    penggunaan metoda-metoda pengambilan data yang "anggih, seperti teknik indra jauh,

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e )

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    7/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    sur:ey teknik geofisika udara maupun darat dan laut, maupun sur:ey geology, serta

    pengerahan perlengkapan perlengkapan dan sumberdaya manusia yang melibatkan

    masalah transportasi dalam lingkungan yang kurang menguntungkan atau logistik serta

    masalah-masalah lain yang melibatkan sejumlah dana besar sampai jutaan dolar

    1merika.

    %fektifitas dari suatu usaha eksplorasi merupakan fungsi dari strategi, dana,

    personil, taktik dan "ara-"ara e:aluasi. 9ntuk ini maka suatu strategi kusus harus

    dikembangkan dimana pemahaman yang baik mengenai proses-proses dan respons dari

    gejala mineralisasi merupakan titik tolaknya, untuk dapat memperbaiki peluang untuk

    diketemukan.

    Sebagai suatu usaha ekonomi, peran"angan eksplorasi harus memenuhi tiga

    persaratan utama, yaitu&

    '. %fektif, berarti penggunaan !aktu, tenaga dan terutama penggunaan

    metoda4peralatan yang sesuai dengan sasaran eksplorasi.

    ). %fisien, berarti harus seekonomis mungkin tanpa mengorbankan efekti:itas, dengan

    prinsip biaya yang serendah-rendahnya untuk dapat menghasilkan hasil yang

    setinggi mungkin.

    *. anfaat biaya 2

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    8/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    '. 11 =1>0 H1#9S D;1 H1#9S D;1 =1? 2strategi pentahapan serta metoda yang

    dipakai3.

    . 7%#11 >;+1; %/$>$; D1#; 01> =1>0 1/1>

    D;/%T%9/1>.

    . 7%#11 >;+1; %>>=1.

    @. 7101;1>1 %+91>0 D1> #%S;/$>=1.

    III. S$RA$E(I) $A*AP &AN MO&EL EKSPLORASI.

    %.1. Staregi Eksporasi

    Starategi eksplorasi adalah ilmu peren"anaan dan pengarahan kegiatan

    eksplorasi bersekala besar untuk mendapatkan daerah yang sangat fa:orabel akan

    terdapatnya "ebakan mineral atau akumulasi hidrokarbon sebelum pen"arian yang

    sesungguhnya.

    enurut retorius 2'A@B3, yang dimaksud strategi eksplorasi adalah menggeluti

    permasalahan mengenai apa yang akan di"ari, dimana men"arinya, dan bagaimana "ara

    men"arinya, dan ini berkisar seputar pengaruh dari teori-teori genetik atau model

    "ebakan dan hipotesa target dari penemuan di masa yang akan datang.

    %.1.1. Kepentingan strategi +aam eksporasi.

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e *

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    9/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    1da aspek-aspek yang diperlukan dalam eksplorasi, untuk dapat mendekati

    keberhasilan dalam men"apai tujuan eksplorasi, aspek-aspek yang memerlukan strategi

    tersebut adalah&

    '. 1spek peluang atau probabilitas&

    Tidak unsur kepastian dalam eksplorasi, yang ada hanyalah peluang dan

    probabilitas.

    ). 1spek pertaruhan dengan resiko sangat tinggi&

    Dalam suatu usaha ekonomi tidak ada suatu usaha yang beresiko sangat tinggi

    seperti dalam eksplorasi mineral atau minyak dan gas-bumi. #esiko ini terus

    menerus menghantui sukses dari suatu usaha eksplorasi, sehingga pada setiap saat

    harus diambil keputusan apakah usaha ini dilanjutkan atau tidak.

    *. 1spek parameter geologi yang tidak diketahui sebelumnya.

    Salah satu masalah dalam eksplorasi adalah bah!a sebelum akti:itas eksplorasi

    berlangsung tidak semua parameter geologi sebagai syarat keberadaannya suatu

    "ebakan mineral dapat diketahui, bahkan mungkin saja ada para meter yang tidak

    berlaku.

    . 1spek keberadaan data yang merupakan situasi sesaat.

    /eberhasilan eksplorasi sangat tergantung dari kondisi atau situasi geologi yang

    ada, atau lebih tepat lagi penafsiran geologi dari suatu daerah berkembang dengan

    adanya kemun"ullan data baru, karena penafsiran ini bersifat induktif akumulatif.

    . 1spek kegagalan salah satu akti:itasnya.

    Dalam eksplorasi dapat terjadi salah satu metoda eksplorasi tidak menghasilkan

    gejala geologi yang diharapkan hadir, sehingga harus diputuskan langkah

    berikutnya.

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e &

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    10/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    %.1.2. $ujuan Strategi.

    Tujuan strategi menurut 0riffits 2'A@C3, adalah bagaimana mengarahkan semua

    usaha untuk men"apai sasaran eksplorasi yang dilaksanakan dengan peren"anaan,

    pengorganisasian dan pengendalian semua unsur dalam suatu sistem penyerangan.

    >amun tujuan terpenting dalam strategi adalah dari segi ekonomi, yaitu&

    '. %fisiensi& men"apai sasaran dengan biaya dan !aktu seminimal mungkin

    ). %fekti:itas& penggunaan metoda atau teknologi se"ara efektif.

    *. manfaat biaya dari penggunaan metoda eksplorasi& suatu gejala geologi yang

    menjadi petunjuk dapat saja dieksplorasidengan suatu metoda tertentu se"ara akurat,

    tetapi biayanya sangat mahal. ungkin saja dipilih metoda yang kurang akurat

    tetapi "ukup baik dengan biaya yang lebih murah. Hal ini terutama juga tergantung

    dari besarnya nilai obyektif yang diharapkan. isalnya dalam eksplorasi minyak

    dan gasbumi, penggunaan seismik yang mahal sering digunakan pada tahap a!al

    dari suatu program eksplorasi, tetapi dalam eksplorasi batubara yang menggunakan

    petunjuk geologi yang sama, sur:ey seismik jarang dilakukan, ke"uali jika hasilnya

    akan sangat menguntungkan, misalnya menghindari masalah-masalah penambangan

    dikemudian hari yang dapat mengakibatkan biaya operasijauh lebih mahal lagi.

    . emperke"il #esiko& strategi eksplorasi ditujukan untuk memperke"il resiko untuk

    menderita kerugian besar. 9ntuk ini harus memberikan kesempatan untuk

    mengambil keputusan setiap saat apakah usaha ini dilanjutkan atau tidak atau

    mengambil alternatif lainnya sebelum suatu kerugian besar terjadi.

    %.1.%. ,aktor Pertim!angan eksporasi.

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 10

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    11/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    Strategi eksplorasi juga tidak akan lepas dari Faktor-faktor yang dapat

    berpengaruh terhadap pelaksanaan eksplorasi, faktor-faktor tersebut adalah&

    otensi #esour"es

    /ondisi 0eologi

    osisi 0eografi

    olitik

    eraturan pemerintah setempat

    erijinan

    Transportasi hasil eksploitasi

    7iaya

    %.1.'. Progam Eksporasi Minera Regiona

    Strategi untuk /eberhasilan suatu eksplorasi juga tergantung dari program

    peren"anaan kerjanya yang dibuat, adapun program tersebut adalah sebagai berikut&

    Pemii"an -Seetion/

    ertimbangan keuangan

    tersedia untuk perioda thn

    emilihan mineral

    sesuai demand

    emilihan area

    sesuai dengan mineral interest

    ertimbangan metoda yang diinginkan

    studi literatur6 pemetaan geologi pendahuluan6 foto udara pendahuluan6

    prospektor6 aerial fotografi6 airborne geophysis"6 ground geophysis6

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 11

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    12/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    sur:ei geokimia6 pemboran6 petrologi"al ( ore dressing in:estigation

    Renana -Panning/

    $rganisasi personil eksplorasi

    enerapan metoda yang dipilih

    studi pustaka

    interpretasi foto udara yang tersedia

    peninjauan kondisi geologi di lapangan

    peninjauan dari udara

    pemetaan geologi

    pemanfaatan tenaga prospektor 2pen"ari3

    sur:ei airborne dan ground geofisika

    sur:ei geokimia

    pemboran

    analisa petrologi ( pemisahan bijih

    Laporan -Reporting/

    +aporan perkegiatan eksplorasi se"ara khusus

    periodik & tiap minggu

    final

    khusus

    +aporan semua aktifitas eskplorasi

    periodik & tiap bulan

    periodik & tiap tahun

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 12

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    13/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    #e:ie! struktur organisasi personil

    $enaga a"i -$e"nia sta00/

    Field geologist ( geophysi"s

    $ffi"e geologist

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    14/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    1ktifitas eksplorasi se"ara keseluruhan

    engeluaran biaya

    Hasil kegiatan eksplorasi

    %.2. $a"ap Eksporasi

    9ntuk melaksanakan kegiatan eksplorasi supaya mendapatkan hasil yang

    sesuai dengan keinginan4tujuan dibutuhkan beberapa tahapan dalam pelaksanaannya,

    adapun tahapan dalam eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut&

    '. enyelidikan umum.

    Dalam penyelidikan umum ini terdiri dari ) tahap, yaitu&

    a. Sur:ei tinjau&

    Tahap penyelidikan umum untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi

    bagi keterdapatan bahan galian pada skala regional, terutama berdasarkan hasil

    studi regional, diantaranya pemetaan geologi, pemotretan udara dan metoda tidak

    langsung llainnya, dan peninjauan lapangan pendahuluan yang penarikan

    kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi dari data yang ada

    b. rospeksi

    Tahap penyelidikan umum untuk membatasi daerah potensi endapan bahan galian

    dengan kategori sumber daya tereka, yang menjadi tahap eksplorasi umum

    ). %ksplorasi

    terdiri dari dua tahap, yaitu&

    a. %ksplorasi umum.

    Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi a!al dari suatu endapan yang

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1(

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    15/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan a!al mengenai ukuran,

    bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas, untuk mendapatkan sumber daya

    tertunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat digunakan dalam penentuan untuk

    dilakukukannya tahap eksplorasi rin"i atau tidak

    b. %ksplorasi rin"i

    /egiatan eksplorasi dengan mendelliniasi se"ara rin"i dalam * dimensi terhadap

    endapan bahan galian untuk dapat menentukan sumber daya terukur. Tahap ini

    dilakukan sebelum dilakukan studi kelayakan tambang

    %.%. Mo+e Eksporasi.

    /egiatan eksplorasi memerlukan managemen yang efisien, mulai dari

    pemilihan model geologi, serta pemilihan metoda eksplorasi serta memperkerjakan

    geologist dan geo-sicience lain dengan berbagai latar belakang pendidikan dan

    pengalaman untuk menemukan ore dengan biaya sedikit, tapi mendapatkan hasil

    yang maksimum dalam !aktu yang sesingkat mungkin.

    %ksplorasi adalah suatu kegiatan bisnis dengan subjek penelitian. Di ba!ah ini

    adalah sebuah model tahapan eksplorasi 2S%, SeGuential %ploration odel3 yang

    dapat digunakan sebagai batasan kegiatan eksplorasi. S% adalah urutan dari kegiatan

    eksplorasi dengan diakhiri penentuan keputusan pada setiap akhir tahapannya, dimana

    setiap tahap akan memba!a ke makin berkurangnya resiko kegagalan eksplorasi dan

    makin meningkatnya biaya eksplorasi 2gambar *.'3.

    odel urutan kegiatan eksplorasi ini terdiri atas tujuh tahap, setiap tahap

    diakhiri dengan keputusan diteruskan 2goI3 atau tidak 2no goI3. /eputusan untuk

    meneruskan harus dibarengi dengan data yang "ukup serta adanya dana dan strategi

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 15

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    16/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    untuk meneruskan tahapan berikutnya. /e-tujuh tahapan itu adalah &

    '. Regiona Stu+45 tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data regional 2yang

    telah ada 3 seperti laporan pendahuluan, peta-peta, pustaka, studi geofisik dan

    geokimia, foto udara dan "itra satelit, serta teori metalogenik. 1khir dari tahap ini

    adalah bisa memilih 2menentukan3 daerah untuk studi lapangan. Tahapan ini bisa

    menghabiskan !aktu '-) tahun.

    ). Area Seetion5 meliputi kegiatan studi lapangan regional untuk men"ek data

    regional6 pilot studi atau sur:ey geokimia dan geofisik6 akhir dari kegiatan ini

    adalah merekomendasikan untuk melakukan eksplorasi pada satu daerah anomali.

    Waktu '-) tahun.

    *. $arget Anomai5 2rank anomaly3 termasuk pemetaan geologi detail 2trenching

    danpitting36 reconnaissancegeofisik dan geokimia sur:ey6 menge:aluasi daerah

    anomali untuk pekerjaan lebih detail6 me-rangking daerah anomali serta

    mempersiapkan anggaran untuk tahapan berikutnya. Waktu /egiatan '-) tahun.

    . Prospet (eneration5 2rank prospect3 meliputi kegiatan detail pemetaan6

    geofisik, geokimia, pitting, trenching6 menentukan daerah mineralisasi dan

    memperkirakan jumlah dan kadar "adangan daerah prospek6 me-rangking daerah

    prospek untuk prioritas eksplorasi selanjutnya serta menentukan anggaran dan

    tahap eksplorasi yang akan dilakukan kemudian. Waktu '-) tahun.

    . Siing up t"e Prospet52grid prospect3 meliputi kegiatan pemetaan dan sampling

    detail melalui pemboran dan pitting untuk menentukan gambaran kasar dari

    :olume dan kadar dari mineralisasi yang bernilai ekonomis6 test laboratorium

    untuk kebutuhan metalurgi, serta asesoris logam atau mineral sebagai ekstra dari

    mineral utama6 me-rangking daerah prospek dan membuat anggaran serta program

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1)

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    17/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    untuk tahap lanjutan serta mempersiapkan untuk pemboran inti sedalam beberapa

    ratus meter. Waktu '-) tahun.

    @. E3auation5merupakan tahapan yang paling mahal, meliputi kegiatan pemboran

    inti,pitting, trenchingdan analisis sampel6 bulk samplingdan testing metalurgi6

    perhitungan oleh ahli tambang untuk kemungkinan kemampuan penambangan6

    perhitungan "adangan dan kadarnya. Waktu '-) tahun.

    C. ,easi!iit4 Stu+45kegiatannya meliputi melakukan lebih banyak pemboran inti6

    pembangunan ba!ah tanah untuk bulk sampling dan metalurgi testing serta

    pengolahan6 menghitung nilai ekonomis mulai dari biaya penambangan,

    pengolahan, transportasi, pembangunan mine site, dll. 8uga meliputi studi politik

    dan sosial serta efek lingkungan. Tahap ini diakhiri dengan keputusan untuk

    membuka tambang atau menutup kegiatan eksplorasi 2gambar '.)3.

    Dari uraian di atas S% dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu &

    a. tahapan eksplorasi6 berupa kegiatan reconnaissance, initial follow up, detail follow

    up

    b. tahapan pengembangan6 meliputi kegiatanfeasibility study, konstruksi tambang

    c. tahapan penambangan6 meliputi operasional tambang

    Setiap tahapan bertujuan &

    Tahap ' & untuk memilih lapangan 2lokasi3 penelitian6

    Tahap ) & untuk menentukan daerah anomali6

    Tahap * & untuk memilih daerah sasaran untuk studi lebih lanjut6

    Tahap & untuk mendeterminasi keberadaan mineralisasi6

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    18/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    Tahap & untuk membatasi daerah penambangan,

    untuk memperhitungkan "adangannya6

    Tahap @ & untuk pembuktian "adangannya6

    Tahap C & untukfeasibility study, pembangunan tambang

    I6. PENA,SIRAN &AN PENILAIAN &A$A *ASIL EKSPLORASI

    '.1. Anaisa +an Integrasi +ata "asi eksporasi.

    /egiatan eksplorasi pada hakekatnya adalah usaha-usaha untuk mendapatkan

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1*

    Gambar 1.1 Diagram tahapan eksplorasi (Sequential Exploration Model)

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    19/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    data geologi yang diperlukan untuk penafsiran akan adanya daerah-daerah yang

    berpeluang akan adanya "ebakan mineral atau akumulasi migas.

    enafsiran geologi merupakan tahap hasil kegiatan eksplorasi yang merupakan

    hal yang mutlak dilakukan dan harus dilakukan se"ara terus menerus selama kegiatan

    berlangsung. enafsiran tersebut harus dilakukan se"ara menyeluruh dan berangsur

    memberikan hasil yang definitif akan ada tidaknya suatu "ebakan yang layak

    diusahakan se"ara komersial.

    Hasil penafsiran geologi ini disimpulkan pada ahir setiap tahapan eksplorasi,

    sehingga apakah diketemukan diketemukan daerah-daerah yang lebih ke"il yang jauh

    lebih memungkinkan didapatkannya suatu "ebakan yang sesuai dengan obyektif dari

    program eksplorasi dan dapat dilakukan keputusan apakah tahapan berikutnya akan

    dilanjutkan atau tidak.

    Semakin berlanjut tahapannya, semakin men"iut daerah eksplorasinya, semakin

    "anggih metoda eplorasinya dan semakin biayanya, engan demikian resikonya harus

    semakin ke"il dan berarti penafsiran geologinya harus lebih tepat dan teliti

    '.2. Pemii"an +an peniaian sasaran.

    Tujuan ahir dari suatu kegiatan eksplorasi adalah diketemukannya sasaran

    eksplorasi atau laJim juga disebut prospek untuk ditindak lanjuti pada eksplorasi detail

    dengan berbagai metoda sehingga diketemukan suatu "ebakan mineral. 7iasanya

    diketemukan lebih dari satu sasaran, sehingga terjadi masalah mana yang harus ditindak

    lanjuti terlebih dahulu. 1dalah menjadi suatu strategi eksplorasi untuk melakukan

    penilaian atau lebih tepat lagi rangkingI terhadap sasaran-sasaran ini, mana yang

    mempunyai rangking atau prioritas lebih dulu.

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1&

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    20/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    '.%. Pen4usunan +an kriteria rangking sasaran eksporasi.

    7anyak berbagai metoda dikembangkan untuk menyusun rangking sasaran

    eksplorasi, namun ada * 2tiga3 hal yang sering dijsdikan keputusan sasaran eksplorasi

    mana yang didahulukan untuk ditindak lanjuti, yaitu&

    '. peluang geologi.

    ). eluang besarnya "adangan.

    *. /esampaian daerah.

    /eputusan ini juga tergantung dari strategi eksplorasi yang dianut, yang juga

    tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. /ebijaksanaan 2poli"y3 dari perusahaan

    didasarkan pada dana yang tersedia, masalah jangka !aktu serta jenis kontrak dengan

    pemerintah dan para pemegang saham. ara pemegang saham ke"il pada umumnya

    menginginkan hasil yang "epat, sedangkan perusahaan multinasional !aktu ada

    dipihaknya. /adang-kadang kesampaian daerah merupakan faktor penting, tetapi dapat

    juga peluang untuk mendapatkan "adangan besar adalah faktor penting. 1dakalanya

    bagi perusahaan baru di daerah eksplorasi ini ingin memantapkan dulu keberadaannya

    dengan diketemukan suatu "ebakan mineral dengan "adangan mineral yang dapat

    diproduksi, terutama untuk menetapkan 2establish3 keberadaan "ebakan mineral di

    daerah kuasa pertambangannya. Dalam hal ini peluang geologi dan kesampaian daerah

    merupakan faktor penting dalam pemilihan4seleksi sasaran.

    '.%.1. Ranking peuang geoogi.

    #anking ini ditentukan dengan berbagai kriteria geologi, yang tidak lain adalah

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 20

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    21/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    petunjuk-petunjuk geologi. >amun ranking tersebut juga ditentukan oleh jenis atau

    model "ebakannya, karena pada umumnya sasaran yang diketemukan itu lebih dari satu

    jenis model.

    '. 8enis atau model geologi detail dari sasaran yang diketemukan. asing-masing

    model ini diberikan nilai bobot se"ara k!antitatif. Selain itu berbagai jenis model ini

    dapat pula men"erminkan besaran dari "adangan yang diharapkan.

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    22/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    '. #epresentasi data yang diamati pada&

    a. ermukaan.

    b. Tero!ongan

    ". +og pemboran.

    emerlukan&

    '. ketelitian

    ). jenis dari data& Kuantitatif 2hitungan3 dan Kualitatif 2interpretasi3

    asalah& tidak semua data dapat di"antumkan pada peta&

    '. data-data yang rele:an saja.

    ). dipergunakan o:erlays

    untuk penafsiran data-data keras harus diperlihatkan se"ara jelas.

    '. pada denah4peta

    ). pada penampang.

    +obang bor, tero!ongan, singkapan harus diperlihatkan, demikian juga dengan "ut of

    grade, peta assay.

    enafsiran data geologi.

    Data-data hasil usaha eksplorasi tidak bermanfaat kalau tidak dilakukan penafsiran

    geologi. 1da ke"endrungan bah!a hasil dari pemboran itu hanya ditafsirkan dari segi

    pertambangan belaka, kususnya hanya menafsirkan ada tidaknya "ebakan mineral

    saja dan mengabaikan prinsip geologi, dengan dalih bah!a yang di"ari itu bentuk

    serta besarnya "adangan saja dan sering dilupakan bah!a suatu "ebakan mineral itu

    adalah suatu obyek geologi.

    '.'.2. Koreasi7penerusan +ata.

    Dasar-dasar untuk korelasi ini adalah&

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 22

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    23/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    '. prinsip-prinsip geologi yang telah dipelajari.

    a. prinsip kesinambungan

    b. prinsip stratigrafi

    ". prinsip intrusi

    d. prinsip struktur

    e. prinsip ketidak selarasan.

    ). berdasarkan origin dari endapan mineral tersebut yang telah didapatkan pada studi

    singkapan, studi pola struktur, petrografi, mineralogi dan sebagainya, serta

    pengendali-pengendali geologinya.

    *. berdasarkan pengalaman dan proyeksi dari ' le:el ke le:el yang lain

    koreksi penerusan data tidak boleh dilakukan tanpa prinsip.

    '.'.%. $ugas utama7a"ir.

    enggambarkan bentuk "ebakan mineral seteliti mungkin dalam bentuk&

    1. dalam bentuk peta

    2. dalam bentuk penampang

    %. dalam blok diagram

    '. dalam bentuk tiga dimensi

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 23

  • 7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3

    24/24

    Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3

    DAFTAR PUSTAKA.

    Adjat Sudrajat,1999, TEK!"!#I DA $AA%E$E S&$'E(DA)A$IE(A", Penerbit IT' 'andung*

    Andrew +*hite,199-, $AA#E$E !. $IE(A" EKSP"!(ATI!, /rinted

    b0 (osso Print, Preston, 2ictoria Austra3ia*

    'asu Swasta, Ibnu Sukotjo,1999, PE#ATA( 'ISIS $!DE(, "ibert0,

    )og0akarta*

    Koesoemadinata,******, #E!"!#I EKSP"!(ASI, atatan Ku3iah, Penerbit IT'

    'andung*

    ***************************, EKSP"!(ASI #E!KI$IA, catatan ku3iah, %urusan teknik

    geo3ogi &ni4ersitas Padjadjaran 'andung*

    Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 2(