managemen pertemuan 1-3
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
1/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
MANAJEMEN EKSPLORASI
I. Pengertian Manajemen
1.1. Pengertian Manajemen.
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli adalah berbeda
beda, tetapi pada pokoknya semua pendapat tersebut mempunyai pengertian yang sama,
perbedaan yang ada hanyalah terletak latar belakang keahlian masing-masing, sehingga
tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya,
F.W. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen moderen atau dikenal pula dengan nama
manajemen ilmiah, Henry Fayol mengemukakan teknikmanajemen dalam industri.
asalah keterpaduan seluruh karya!an merupakan kun"i penting keberhasilan suatu
produksi. #. $!en menekankan pentingnya sumberdaya manusia yang bukan semata-
mata sebagai mesin produksi, H. %merson menekankan bah!a dalam manajemen akal
sehat atau common sensemerupakan kun"i yang penting.
Diantara definisi yang diberikan para ahli manajemen tersebut adalah sebagai
berikut&
'. Stoner ( Wankel& manajemen adalah proses meren"anakan, mengorganisasikan,
memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses
penggunaan sumberdaya organisasi untuk men"apai tujuan-tujuan organisasi yang
sudah ditetapkan.
). Terry& anajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan meren"anakan,
meng-organisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lain
untuk men"apai tujuan yang telah ditetapkan.
*. $ei +iang +ee& anajemen adalah ilmu dan seni meren"anakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasikan serta menga!asi tenaga manusia dengan
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
2/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
bantuan alat-alat untuk men"apai tujuan yang ditetapkan.
1.2. Proses Manajemen
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bah!a
manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu&
'. eren"anaan.
). engorganisasian
*. engarahan.
. engkoordinasian
. enga!asan
/elima ma"am fungsi manajemen ini sangat penting didalam menjalankan
semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat ter"apai.
0ambar '-' diba!ah ini memperlihatkan bah!a mekanisme kerja dari fungsi-
fungsi manajemen tersebut dimulai dari adanya keinginan, kebutuhan serta informasi.
1danya keinginan dan kebutuhan 2dalam hal inimisalkan keinginan kebutuhan pasar
membutuhkan mineral tertentu3 akan mendorong seseorang4organisasi4perusahaan
melakukan sesuatu 2dalam hal ini melakukan eksplorasi3. aksud tersebut akan lebih
terdorong untuk dilakukan bila mana telah tersedia sejumlah informasi 2kebutuhan
pasar, mineral yang dikehendaki dapat diketemukan disuatu daerah 5, dsb3
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 2
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
3/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
0ambar '-'. ekanisme kerja Fungsi-fungsi anajemen
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi4lembaga
tentu mempunyai tujuan6 penentuan tujuan sebaiknya harus dibuat se"ara&
'. Spesifik& jelas apa yang ingin di"apai atau diperoleh
). #ealistis& bis di"apai dan bukan angan-angan
*. Terukur& memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya
. Terbatas !aktu& mempunyai batas !aktu sebagai target kapan tujuan tersebut harus
bisa di"apai
Dan untuk men"apai tujuan tersebut perlu dibuat perencanaan terlebih dahulu,
se"ara garis besar peren"anaan ini menggambarkan tentang&
'. 1pa
). 7agaimana
*. engapa
. /apan akan dilaksanakan.
/emudian ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 3
Informasi
KeinginanDan
Kebutuhan
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengawasan
Tujuan
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
4/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
kerjanya, bagaimana !e!enang, tanggung ja!ab serta pertanggung ja!aban masing-
masing kegiatan 2pengorganisasian3
/arena pelaksana organisasi terdiri dari orang-orang yang mempunyai berbagai
ma"am keinginan, kebutuhan serta pola berfikir yang berbeda-beda !alaupun telah
diorganisir didalam !adah organisasi belum tentu kegiatan seseorang searah dengan
yang lain, oleh karena itu perlu diadakan pengarahanagar masing-masing bersedia
menyumbangkan tenaganya semaksimal mungkin untuk men"apai tujuan sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
8adi untuk men"apai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan
yang sama disatukan didalam suatu !adah yang disebut fungsi, tentu saja fungsi yang
harus dilakukan banyak dan berbeda-beda. $leh karena itu fungsi-fungsi yang berbeda-
beda ini perlu dikoordinasikansedemikian rupa agar supaya tidak terdapat kontradiksi
antara fungsi yang satu dengan yang lainnya untuk menuju sasaran yang sama.
Sebuah ren"ana yang telah ditetapkan saat ini dimaksudkan untuk dilaksanakan
pada !aktu mendatang. /eadaan4!aktu yang akan datang akan penuh dengan ketidak
pastian yang sering menimbulkan berbagai akibat dan penyimpangan, sehingga hasil
kerja yang telah di"apai tidak sesuai dengan apa yang telah diren"anakan. 9ntuk
menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlampau jauh dari ren"ana, maka perlu
diadakanpengawasan/pengendalian.
II. KONSEP MANAJEMEN EKSPLORASI MINERAL
2.1. Umum
eksplorasi mineral merupakan suatu usaha ekonomi, sehingga pertimbangan
ekonomi adalah sangat penting. Dalam setiap kegiatan ekonomi peren"anaan teknis
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e (
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
5/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
merupakan hal yang mutlak. Setiap usaha ekonomi memerlukan suatu peren"anaan
yang "ermat dari segi biaya dan perhitungan untung rugi.
7erdasarkan dari pengertian tersebut diatas suatu eksplorasi juga memerlukan
suatu manajemen seperti halnya dengan usaha-usaha lainnya dalam bidang ekonomi
lainnya.
2.2. Eksporasi Se!agai Usa"a Ekonomi #eresiko $inggi.
7erbeda dengan usaha ekonomi lainnya, eksplorasi adalah suatu akti:itas
ekonomi yang beresiko tinggi, sehingga memerlukan peren"anaan yang seksama untuk
meminimalkan resiko dan menekankan pada manfaat biaya 2"ost benefit3. #esiko ini
adalah resiko geologi, resiko teknologi, resiko ekonomi 2pasar3 dan resiko politik.
Semua jenis resiko ini harus diperhitungkan sebelum diputuskan untuk melaksanakan
suatu suatu proyek eksplorasi.
Dalam diklat manajemen eksplorasi sumberdaya mineral ini yang akan dibahas
dibatasi hanya pada resiko geologi, karena resiko inilah yang paling besar dan
merupakan faktor dalam membuat keputusan.
9ntuk menghadapi resiko tersebut ada beberapa paradigma yang dihadapi.
Salah satu paradigma yang terpenting dalam eksplorasi adalah adanya pentahapan
dimana pada ahir suatu tahap dilakukan suatu keputusan6 dilanjutkan atau tidak. ;ni
disebabkan karena biaya eksplorasi akan meningkat sesuai dengan masuknya ke tingkat
berikutnya. Tingkat berikutnya harus mempunyai peluang yang lebih besar dan resiko
yang lebih ke"il.
Dengan demikian eksplorasi merupakan suatu urutan atau rentetan kegiatan
yang bertujuan men"iutkan4memperke"il daerah penyelidikan dengan meningkatkan
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 5
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
6/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
peluang untuk menemukan obyektif dengan dibarengi dengan memperke"il resiko
kegagalan, sehingga dapat menggunakan metoda eksplorasi yang lebih dapat diper"ayai.
aradigma yang ada dijadikan dasar dalam menyusun apa yang disebut strategi
eksplorasi yang menyangkut bagaimana menentukan urutan dan rentetan kegiatan
eksplorasi untuk memperke"il resiko kegagalan dan meningkatkan peluang untuk
keberhasilan.
2.%. Unsur Peuang &aam Eksporasi.
Dengan adanya resiko tinggi dari eksplorasi sudah barang tentu ada peluang
untuk diketemukan. Dalam meren"anakan suatu program eksplorasi peluang ini yang
harus diperhitungkan, dan harus ter"ermin dalam anggaran eksplorasi. 8ika peluang itu
ke"il maka badgetnyapun ke"il dan sebaliknya
7erbagai metoda untuk menghitung peluang telah dikembangkan, antara lain
dengan menggunakan apa yang disebut model eksplorasi.
2.'. Eksporasi Se!agai Sistem Operasi.
erlu disadari bah!a pelaksanaan eksplorasi itu melibatkan pengerahan
sumberdaya manusia dari berbagai keahlian dan keterampilan, peralatan eksplorasi dan
mesin-mesin pendukung untuk berbagai kegiatan utama maupun pendukung kususnya
transportasi. Hal-hal ini tentu melibatkan dana yang besar, suatu organisasi yang
memadai dan terkoordinasi, sehingga kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan
manfaat biaya.
Suatu usaha eksplorasi moderen melibatkan pemikiran yang kreatif,
penggunaan metoda-metoda pengambilan data yang "anggih, seperti teknik indra jauh,
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e )
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
7/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
sur:ey teknik geofisika udara maupun darat dan laut, maupun sur:ey geology, serta
pengerahan perlengkapan perlengkapan dan sumberdaya manusia yang melibatkan
masalah transportasi dalam lingkungan yang kurang menguntungkan atau logistik serta
masalah-masalah lain yang melibatkan sejumlah dana besar sampai jutaan dolar
1merika.
%fektifitas dari suatu usaha eksplorasi merupakan fungsi dari strategi, dana,
personil, taktik dan "ara-"ara e:aluasi. 9ntuk ini maka suatu strategi kusus harus
dikembangkan dimana pemahaman yang baik mengenai proses-proses dan respons dari
gejala mineralisasi merupakan titik tolaknya, untuk dapat memperbaiki peluang untuk
diketemukan.
Sebagai suatu usaha ekonomi, peran"angan eksplorasi harus memenuhi tiga
persaratan utama, yaitu&
'. %fektif, berarti penggunaan !aktu, tenaga dan terutama penggunaan
metoda4peralatan yang sesuai dengan sasaran eksplorasi.
). %fisien, berarti harus seekonomis mungkin tanpa mengorbankan efekti:itas, dengan
prinsip biaya yang serendah-rendahnya untuk dapat menghasilkan hasil yang
setinggi mungkin.
*. anfaat biaya 2
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
8/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
'. 11 =1>0 H1#9S D;1 H1#9S D;1 =1? 2strategi pentahapan serta metoda yang
dipakai3.
. 7%#11 >;+1; %/$>$; D1#; 01> =1>0 1/1>
D;/%T%9/1>.
. 7%#11 >;+1; %>>=1.
@. 7101;1>1 %+91>0 D1> #%S;/$>=1.
III. S$RA$E(I) $A*AP &AN MO&EL EKSPLORASI.
%.1. Staregi Eksporasi
Starategi eksplorasi adalah ilmu peren"anaan dan pengarahan kegiatan
eksplorasi bersekala besar untuk mendapatkan daerah yang sangat fa:orabel akan
terdapatnya "ebakan mineral atau akumulasi hidrokarbon sebelum pen"arian yang
sesungguhnya.
enurut retorius 2'A@B3, yang dimaksud strategi eksplorasi adalah menggeluti
permasalahan mengenai apa yang akan di"ari, dimana men"arinya, dan bagaimana "ara
men"arinya, dan ini berkisar seputar pengaruh dari teori-teori genetik atau model
"ebakan dan hipotesa target dari penemuan di masa yang akan datang.
%.1.1. Kepentingan strategi +aam eksporasi.
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e *
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
9/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
1da aspek-aspek yang diperlukan dalam eksplorasi, untuk dapat mendekati
keberhasilan dalam men"apai tujuan eksplorasi, aspek-aspek yang memerlukan strategi
tersebut adalah&
'. 1spek peluang atau probabilitas&
Tidak unsur kepastian dalam eksplorasi, yang ada hanyalah peluang dan
probabilitas.
). 1spek pertaruhan dengan resiko sangat tinggi&
Dalam suatu usaha ekonomi tidak ada suatu usaha yang beresiko sangat tinggi
seperti dalam eksplorasi mineral atau minyak dan gas-bumi. #esiko ini terus
menerus menghantui sukses dari suatu usaha eksplorasi, sehingga pada setiap saat
harus diambil keputusan apakah usaha ini dilanjutkan atau tidak.
*. 1spek parameter geologi yang tidak diketahui sebelumnya.
Salah satu masalah dalam eksplorasi adalah bah!a sebelum akti:itas eksplorasi
berlangsung tidak semua parameter geologi sebagai syarat keberadaannya suatu
"ebakan mineral dapat diketahui, bahkan mungkin saja ada para meter yang tidak
berlaku.
. 1spek keberadaan data yang merupakan situasi sesaat.
/eberhasilan eksplorasi sangat tergantung dari kondisi atau situasi geologi yang
ada, atau lebih tepat lagi penafsiran geologi dari suatu daerah berkembang dengan
adanya kemun"ullan data baru, karena penafsiran ini bersifat induktif akumulatif.
. 1spek kegagalan salah satu akti:itasnya.
Dalam eksplorasi dapat terjadi salah satu metoda eksplorasi tidak menghasilkan
gejala geologi yang diharapkan hadir, sehingga harus diputuskan langkah
berikutnya.
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e &
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
10/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
%.1.2. $ujuan Strategi.
Tujuan strategi menurut 0riffits 2'A@C3, adalah bagaimana mengarahkan semua
usaha untuk men"apai sasaran eksplorasi yang dilaksanakan dengan peren"anaan,
pengorganisasian dan pengendalian semua unsur dalam suatu sistem penyerangan.
>amun tujuan terpenting dalam strategi adalah dari segi ekonomi, yaitu&
'. %fisiensi& men"apai sasaran dengan biaya dan !aktu seminimal mungkin
). %fekti:itas& penggunaan metoda atau teknologi se"ara efektif.
*. manfaat biaya dari penggunaan metoda eksplorasi& suatu gejala geologi yang
menjadi petunjuk dapat saja dieksplorasidengan suatu metoda tertentu se"ara akurat,
tetapi biayanya sangat mahal. ungkin saja dipilih metoda yang kurang akurat
tetapi "ukup baik dengan biaya yang lebih murah. Hal ini terutama juga tergantung
dari besarnya nilai obyektif yang diharapkan. isalnya dalam eksplorasi minyak
dan gasbumi, penggunaan seismik yang mahal sering digunakan pada tahap a!al
dari suatu program eksplorasi, tetapi dalam eksplorasi batubara yang menggunakan
petunjuk geologi yang sama, sur:ey seismik jarang dilakukan, ke"uali jika hasilnya
akan sangat menguntungkan, misalnya menghindari masalah-masalah penambangan
dikemudian hari yang dapat mengakibatkan biaya operasijauh lebih mahal lagi.
. emperke"il #esiko& strategi eksplorasi ditujukan untuk memperke"il resiko untuk
menderita kerugian besar. 9ntuk ini harus memberikan kesempatan untuk
mengambil keputusan setiap saat apakah usaha ini dilanjutkan atau tidak atau
mengambil alternatif lainnya sebelum suatu kerugian besar terjadi.
%.1.%. ,aktor Pertim!angan eksporasi.
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 10
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
11/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
Strategi eksplorasi juga tidak akan lepas dari Faktor-faktor yang dapat
berpengaruh terhadap pelaksanaan eksplorasi, faktor-faktor tersebut adalah&
otensi #esour"es
/ondisi 0eologi
osisi 0eografi
olitik
eraturan pemerintah setempat
erijinan
Transportasi hasil eksploitasi
7iaya
%.1.'. Progam Eksporasi Minera Regiona
Strategi untuk /eberhasilan suatu eksplorasi juga tergantung dari program
peren"anaan kerjanya yang dibuat, adapun program tersebut adalah sebagai berikut&
Pemii"an -Seetion/
ertimbangan keuangan
tersedia untuk perioda thn
emilihan mineral
sesuai demand
emilihan area
sesuai dengan mineral interest
ertimbangan metoda yang diinginkan
studi literatur6 pemetaan geologi pendahuluan6 foto udara pendahuluan6
prospektor6 aerial fotografi6 airborne geophysis"6 ground geophysis6
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 11
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
12/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
sur:ei geokimia6 pemboran6 petrologi"al ( ore dressing in:estigation
Renana -Panning/
$rganisasi personil eksplorasi
enerapan metoda yang dipilih
studi pustaka
interpretasi foto udara yang tersedia
peninjauan kondisi geologi di lapangan
peninjauan dari udara
pemetaan geologi
pemanfaatan tenaga prospektor 2pen"ari3
sur:ei airborne dan ground geofisika
sur:ei geokimia
pemboran
analisa petrologi ( pemisahan bijih
Laporan -Reporting/
+aporan perkegiatan eksplorasi se"ara khusus
periodik & tiap minggu
final
khusus
+aporan semua aktifitas eskplorasi
periodik & tiap bulan
periodik & tiap tahun
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 12
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
13/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
#e:ie! struktur organisasi personil
$enaga a"i -$e"nia sta00/
Field geologist ( geophysi"s
$ffi"e geologist
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
14/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
1ktifitas eksplorasi se"ara keseluruhan
engeluaran biaya
Hasil kegiatan eksplorasi
%.2. $a"ap Eksporasi
9ntuk melaksanakan kegiatan eksplorasi supaya mendapatkan hasil yang
sesuai dengan keinginan4tujuan dibutuhkan beberapa tahapan dalam pelaksanaannya,
adapun tahapan dalam eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut&
'. enyelidikan umum.
Dalam penyelidikan umum ini terdiri dari ) tahap, yaitu&
a. Sur:ei tinjau&
Tahap penyelidikan umum untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi
bagi keterdapatan bahan galian pada skala regional, terutama berdasarkan hasil
studi regional, diantaranya pemetaan geologi, pemotretan udara dan metoda tidak
langsung llainnya, dan peninjauan lapangan pendahuluan yang penarikan
kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi dari data yang ada
b. rospeksi
Tahap penyelidikan umum untuk membatasi daerah potensi endapan bahan galian
dengan kategori sumber daya tereka, yang menjadi tahap eksplorasi umum
). %ksplorasi
terdiri dari dua tahap, yaitu&
a. %ksplorasi umum.
Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi a!al dari suatu endapan yang
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1(
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
15/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan a!al mengenai ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas, untuk mendapatkan sumber daya
tertunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat digunakan dalam penentuan untuk
dilakukukannya tahap eksplorasi rin"i atau tidak
b. %ksplorasi rin"i
/egiatan eksplorasi dengan mendelliniasi se"ara rin"i dalam * dimensi terhadap
endapan bahan galian untuk dapat menentukan sumber daya terukur. Tahap ini
dilakukan sebelum dilakukan studi kelayakan tambang
%.%. Mo+e Eksporasi.
/egiatan eksplorasi memerlukan managemen yang efisien, mulai dari
pemilihan model geologi, serta pemilihan metoda eksplorasi serta memperkerjakan
geologist dan geo-sicience lain dengan berbagai latar belakang pendidikan dan
pengalaman untuk menemukan ore dengan biaya sedikit, tapi mendapatkan hasil
yang maksimum dalam !aktu yang sesingkat mungkin.
%ksplorasi adalah suatu kegiatan bisnis dengan subjek penelitian. Di ba!ah ini
adalah sebuah model tahapan eksplorasi 2S%, SeGuential %ploration odel3 yang
dapat digunakan sebagai batasan kegiatan eksplorasi. S% adalah urutan dari kegiatan
eksplorasi dengan diakhiri penentuan keputusan pada setiap akhir tahapannya, dimana
setiap tahap akan memba!a ke makin berkurangnya resiko kegagalan eksplorasi dan
makin meningkatnya biaya eksplorasi 2gambar *.'3.
odel urutan kegiatan eksplorasi ini terdiri atas tujuh tahap, setiap tahap
diakhiri dengan keputusan diteruskan 2goI3 atau tidak 2no goI3. /eputusan untuk
meneruskan harus dibarengi dengan data yang "ukup serta adanya dana dan strategi
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 15
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
16/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
untuk meneruskan tahapan berikutnya. /e-tujuh tahapan itu adalah &
'. Regiona Stu+45 tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data regional 2yang
telah ada 3 seperti laporan pendahuluan, peta-peta, pustaka, studi geofisik dan
geokimia, foto udara dan "itra satelit, serta teori metalogenik. 1khir dari tahap ini
adalah bisa memilih 2menentukan3 daerah untuk studi lapangan. Tahapan ini bisa
menghabiskan !aktu '-) tahun.
). Area Seetion5 meliputi kegiatan studi lapangan regional untuk men"ek data
regional6 pilot studi atau sur:ey geokimia dan geofisik6 akhir dari kegiatan ini
adalah merekomendasikan untuk melakukan eksplorasi pada satu daerah anomali.
Waktu '-) tahun.
*. $arget Anomai5 2rank anomaly3 termasuk pemetaan geologi detail 2trenching
danpitting36 reconnaissancegeofisik dan geokimia sur:ey6 menge:aluasi daerah
anomali untuk pekerjaan lebih detail6 me-rangking daerah anomali serta
mempersiapkan anggaran untuk tahapan berikutnya. Waktu /egiatan '-) tahun.
. Prospet (eneration5 2rank prospect3 meliputi kegiatan detail pemetaan6
geofisik, geokimia, pitting, trenching6 menentukan daerah mineralisasi dan
memperkirakan jumlah dan kadar "adangan daerah prospek6 me-rangking daerah
prospek untuk prioritas eksplorasi selanjutnya serta menentukan anggaran dan
tahap eksplorasi yang akan dilakukan kemudian. Waktu '-) tahun.
. Siing up t"e Prospet52grid prospect3 meliputi kegiatan pemetaan dan sampling
detail melalui pemboran dan pitting untuk menentukan gambaran kasar dari
:olume dan kadar dari mineralisasi yang bernilai ekonomis6 test laboratorium
untuk kebutuhan metalurgi, serta asesoris logam atau mineral sebagai ekstra dari
mineral utama6 me-rangking daerah prospek dan membuat anggaran serta program
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1)
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
17/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
untuk tahap lanjutan serta mempersiapkan untuk pemboran inti sedalam beberapa
ratus meter. Waktu '-) tahun.
@. E3auation5merupakan tahapan yang paling mahal, meliputi kegiatan pemboran
inti,pitting, trenchingdan analisis sampel6 bulk samplingdan testing metalurgi6
perhitungan oleh ahli tambang untuk kemungkinan kemampuan penambangan6
perhitungan "adangan dan kadarnya. Waktu '-) tahun.
C. ,easi!iit4 Stu+45kegiatannya meliputi melakukan lebih banyak pemboran inti6
pembangunan ba!ah tanah untuk bulk sampling dan metalurgi testing serta
pengolahan6 menghitung nilai ekonomis mulai dari biaya penambangan,
pengolahan, transportasi, pembangunan mine site, dll. 8uga meliputi studi politik
dan sosial serta efek lingkungan. Tahap ini diakhiri dengan keputusan untuk
membuka tambang atau menutup kegiatan eksplorasi 2gambar '.)3.
Dari uraian di atas S% dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu &
a. tahapan eksplorasi6 berupa kegiatan reconnaissance, initial follow up, detail follow
up
b. tahapan pengembangan6 meliputi kegiatanfeasibility study, konstruksi tambang
c. tahapan penambangan6 meliputi operasional tambang
Setiap tahapan bertujuan &
Tahap ' & untuk memilih lapangan 2lokasi3 penelitian6
Tahap ) & untuk menentukan daerah anomali6
Tahap * & untuk memilih daerah sasaran untuk studi lebih lanjut6
Tahap & untuk mendeterminasi keberadaan mineralisasi6
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
18/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
Tahap & untuk membatasi daerah penambangan,
untuk memperhitungkan "adangannya6
Tahap @ & untuk pembuktian "adangannya6
Tahap C & untukfeasibility study, pembangunan tambang
I6. PENA,SIRAN &AN PENILAIAN &A$A *ASIL EKSPLORASI
'.1. Anaisa +an Integrasi +ata "asi eksporasi.
/egiatan eksplorasi pada hakekatnya adalah usaha-usaha untuk mendapatkan
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1*
Gambar 1.1 Diagram tahapan eksplorasi (Sequential Exploration Model)
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
19/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
data geologi yang diperlukan untuk penafsiran akan adanya daerah-daerah yang
berpeluang akan adanya "ebakan mineral atau akumulasi migas.
enafsiran geologi merupakan tahap hasil kegiatan eksplorasi yang merupakan
hal yang mutlak dilakukan dan harus dilakukan se"ara terus menerus selama kegiatan
berlangsung. enafsiran tersebut harus dilakukan se"ara menyeluruh dan berangsur
memberikan hasil yang definitif akan ada tidaknya suatu "ebakan yang layak
diusahakan se"ara komersial.
Hasil penafsiran geologi ini disimpulkan pada ahir setiap tahapan eksplorasi,
sehingga apakah diketemukan diketemukan daerah-daerah yang lebih ke"il yang jauh
lebih memungkinkan didapatkannya suatu "ebakan yang sesuai dengan obyektif dari
program eksplorasi dan dapat dilakukan keputusan apakah tahapan berikutnya akan
dilanjutkan atau tidak.
Semakin berlanjut tahapannya, semakin men"iut daerah eksplorasinya, semakin
"anggih metoda eplorasinya dan semakin biayanya, engan demikian resikonya harus
semakin ke"il dan berarti penafsiran geologinya harus lebih tepat dan teliti
'.2. Pemii"an +an peniaian sasaran.
Tujuan ahir dari suatu kegiatan eksplorasi adalah diketemukannya sasaran
eksplorasi atau laJim juga disebut prospek untuk ditindak lanjuti pada eksplorasi detail
dengan berbagai metoda sehingga diketemukan suatu "ebakan mineral. 7iasanya
diketemukan lebih dari satu sasaran, sehingga terjadi masalah mana yang harus ditindak
lanjuti terlebih dahulu. 1dalah menjadi suatu strategi eksplorasi untuk melakukan
penilaian atau lebih tepat lagi rangkingI terhadap sasaran-sasaran ini, mana yang
mempunyai rangking atau prioritas lebih dulu.
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 1&
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
20/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
'.%. Pen4usunan +an kriteria rangking sasaran eksporasi.
7anyak berbagai metoda dikembangkan untuk menyusun rangking sasaran
eksplorasi, namun ada * 2tiga3 hal yang sering dijsdikan keputusan sasaran eksplorasi
mana yang didahulukan untuk ditindak lanjuti, yaitu&
'. peluang geologi.
). eluang besarnya "adangan.
*. /esampaian daerah.
/eputusan ini juga tergantung dari strategi eksplorasi yang dianut, yang juga
tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. /ebijaksanaan 2poli"y3 dari perusahaan
didasarkan pada dana yang tersedia, masalah jangka !aktu serta jenis kontrak dengan
pemerintah dan para pemegang saham. ara pemegang saham ke"il pada umumnya
menginginkan hasil yang "epat, sedangkan perusahaan multinasional !aktu ada
dipihaknya. /adang-kadang kesampaian daerah merupakan faktor penting, tetapi dapat
juga peluang untuk mendapatkan "adangan besar adalah faktor penting. 1dakalanya
bagi perusahaan baru di daerah eksplorasi ini ingin memantapkan dulu keberadaannya
dengan diketemukan suatu "ebakan mineral dengan "adangan mineral yang dapat
diproduksi, terutama untuk menetapkan 2establish3 keberadaan "ebakan mineral di
daerah kuasa pertambangannya. Dalam hal ini peluang geologi dan kesampaian daerah
merupakan faktor penting dalam pemilihan4seleksi sasaran.
'.%.1. Ranking peuang geoogi.
#anking ini ditentukan dengan berbagai kriteria geologi, yang tidak lain adalah
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 20
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
21/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
petunjuk-petunjuk geologi. >amun ranking tersebut juga ditentukan oleh jenis atau
model "ebakannya, karena pada umumnya sasaran yang diketemukan itu lebih dari satu
jenis model.
'. 8enis atau model geologi detail dari sasaran yang diketemukan. asing-masing
model ini diberikan nilai bobot se"ara k!antitatif. Selain itu berbagai jenis model ini
dapat pula men"erminkan besaran dari "adangan yang diharapkan.
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
22/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
'. #epresentasi data yang diamati pada&
a. ermukaan.
b. Tero!ongan
". +og pemboran.
emerlukan&
'. ketelitian
). jenis dari data& Kuantitatif 2hitungan3 dan Kualitatif 2interpretasi3
asalah& tidak semua data dapat di"antumkan pada peta&
'. data-data yang rele:an saja.
). dipergunakan o:erlays
untuk penafsiran data-data keras harus diperlihatkan se"ara jelas.
'. pada denah4peta
). pada penampang.
+obang bor, tero!ongan, singkapan harus diperlihatkan, demikian juga dengan "ut of
grade, peta assay.
enafsiran data geologi.
Data-data hasil usaha eksplorasi tidak bermanfaat kalau tidak dilakukan penafsiran
geologi. 1da ke"endrungan bah!a hasil dari pemboran itu hanya ditafsirkan dari segi
pertambangan belaka, kususnya hanya menafsirkan ada tidaknya "ebakan mineral
saja dan mengabaikan prinsip geologi, dengan dalih bah!a yang di"ari itu bentuk
serta besarnya "adangan saja dan sering dilupakan bah!a suatu "ebakan mineral itu
adalah suatu obyek geologi.
'.'.2. Koreasi7penerusan +ata.
Dasar-dasar untuk korelasi ini adalah&
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 22
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
23/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
'. prinsip-prinsip geologi yang telah dipelajari.
a. prinsip kesinambungan
b. prinsip stratigrafi
". prinsip intrusi
d. prinsip struktur
e. prinsip ketidak selarasan.
). berdasarkan origin dari endapan mineral tersebut yang telah didapatkan pada studi
singkapan, studi pola struktur, petrografi, mineralogi dan sebagainya, serta
pengendali-pengendali geologinya.
*. berdasarkan pengalaman dan proyeksi dari ' le:el ke le:el yang lain
koreksi penerusan data tidak boleh dilakukan tanpa prinsip.
'.'.%. $ugas utama7a"ir.
enggambarkan bentuk "ebakan mineral seteliti mungkin dalam bentuk&
1. dalam bentuk peta
2. dalam bentuk penampang
%. dalam blok diagram
'. dalam bentuk tiga dimensi
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 23
-
7/23/2019 Managemen Pertemuan 1-3
24/24
Manajemen eksplorasi 2015 Pertemuan 1 - 3
DAFTAR PUSTAKA.
Adjat Sudrajat,1999, TEK!"!#I DA $AA%E$E S&$'E(DA)A$IE(A", Penerbit IT' 'andung*
Andrew +*hite,199-, $AA#E$E !. $IE(A" EKSP"!(ATI!, /rinted
b0 (osso Print, Preston, 2ictoria Austra3ia*
'asu Swasta, Ibnu Sukotjo,1999, PE#ATA( 'ISIS $!DE(, "ibert0,
)og0akarta*
Koesoemadinata,******, #E!"!#I EKSP"!(ASI, atatan Ku3iah, Penerbit IT'
'andung*
***************************, EKSP"!(ASI #E!KI$IA, catatan ku3iah, %urusan teknik
geo3ogi &ni4ersitas Padjadjaran 'andung*
Nama : Matheus Vito KrisnantoNIM : 111.130.20Kelas : ! "#elasa$ %am 0.30 0&.15 Pa'e 2(