modul tambahan teknik digital 5

Upload: muhammad-rifki

Post on 08-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    1/16

    5

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    2/16

    Percobaan 05

    Operasi Serial&Paralel, Register dan Counter

    Operasi Serial&Paralel, Register dan Counter

    I. Bahan BacaanMano, M. Morris and Charles R. Kime; Logic and Computer Design Fundamentals;

    Bab 7, New Jersey; Prentice-Hall Inc., 2008.

    Sandige, Richard S.;Modern Digital Design; Bab 5, 7; Singapore; Mc-Graw Hill Inc.;

    1990.

    II. Tujuan Percobaan1. Mempelajari prinsip-prinsip operasi-operasi biner secara paralel dan serial, prinsip

    penggabungan operasi paralel dan operasi serial dan prinsip-prinsip perubahan

    dari operasi paralel ke serial dan sebaliknya.

    2. Mempelajari prinsip kerja counter.

    III.Teori DasarA. Operasi-Operasi Biner

    1. Operasi ParalelPada operasi paralel tidak diperlukan pewaktuan, dimana bit-bit input

    dimasukkan dan diproses sekaligus, sementara bit-bit output bisa langsung didapat

    dalam selisih waktu terhadap input yang sangat kecil. Untuk percobaan ini pada

    rangkaian paralel yang digunakan ditambahkan pewaktuan yang berfungsiuntuk

    mempermudah kita mengamati urutan operasi paralel yang terjadi. Skema blok

    rangkaian untuk operasi paralel dapat dilihat pada gambar 5.1.

    Gambar 5.1 Blok diagram operasi paralel

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    3/16

    2. Operasi SerialPada operasi serial bit-bit input dimasukkan secarasatu-persatu, diproses

    satu-persatu dan hasilnya merupakan bit-bit yang diperoleh secara satu-persatu.

    Supaya proses tersebut dapat berlangsung dangan baik diperlukan pewaktuan,

    dimana setiap saut kali pewaktuan akan memproses satu pasangan bit input dan

    menghasilkan satu bit output. Untuk proses serial diperlukan memori (dalam hal

    ini digunakan shift register) yang berfungsi untuk menyimpan bit-bit input dan

    output. Pada setiap pewaktuan akan terjadi pergeseran bit-bit pada shift register.

    Skema blok rangkaian untuk operasi serial dapat dilihat pada gambar 5.2.

    Gambar 5.2 Blok diagram operasi serial

    3. Operasi Gabungan Serial Dan ParalelPada operasi gabungan ini diperlukan pewaktuan terutama untuk bagian

    serial dan untuk menandakan awal dan akhir dari operasi paralel, sehingga

    peralihan dari serial ke paralel atau sebaliknya dapat terjadi pada saat yang tepat.

    Untuk menyusun urutan pewaktuan yang tepat dari rangkaian gabungandapat

    dilakukan secara manual, mula-mula urutan pewaktuan untuk operasi serial

    dihitung, kemudian ditambahkan di depan atau di belakang urutan pewaktuan

    untuk operasi paralel.

    B. CounterPada umumnya semua rangkaian logika digital menggunakan counter di

    dalamnya. Komputer digital misalnya, menggunakan counter untuk mengendalikan

    urutan dan eksekusi dari langkah-langkah pemrograman di dalamnya. Rangkaian

    counter dibuat dengan cara menghubungkan rangkaian-rangkaian dalam flip-flop

    menjadi satu, sehingga keluaran beberapa flip-flop di dalam rangkaian counter tersebut

    berganti-ganti keadaan dalam suatu urutan yang dikehendaki. Rangkaian counter

    dibedakan menjadi dua macam, yaitu rangkaian counter sinkron dan rangkaian counter

    asinkron.

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    4/16

    Di dalam rangkaian counter sinkron, semua flip-flop dihubungkan dan

    dikendalikan langsung secara serempak oleh eksternal clock yang sama. Sebagai

    akibatnya, semua flip-flop dalam rangkaian counter sinkron akan berubah kondisinya

    dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan di dalam rangkaian counter asinkron, semua

    flip-flop tidak dihubungkan atau dikendalikan langsung secara serempak oleh eksternalclock yang sama, tetapi oleh masing-masing keluaran flip-flop yang sebelumnya.

    Masukan dari eksternal clock hanya diberikan untuk masukan flip-flop dalam urutan

    pertama dari rangkaian. Itulah sebabnya rangkaian counter asinkron akan menjadi lebih

    sulit untuk didesain daripada rangkaian counter sinkron.

    Rangkaian counter menggunakan berbagai macam kode dalam perhitungannya.

    Ada rangkaian counter n-bit biner, rangkaian counter n-bit BCD, dan lain sebagainya.

    Selain itu rangkaian counter pun dapat didesain untuk melakukan perhitungan maju,

    mundur, atau bahkan dapat untuk kedua-duanya. Berikut ini adalah gambar diagram

    blok dari 4-bit binary asynchronous counter dan 4-bit binary synchronous counter:

    Gambar 5.3 4-bit binary asynchronous counter

    Gambar 5.4 4-bit binary synchronous counter

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    5/16

    Sedangkan Timing Diagram dari kedua rangkaian counter tersebut dapat dilihat

    pada gambar berikut ini:

    Gambar 5.5 Timing diagram dengan 4-bit binary counter

    Dari timing diagram diatas dapat dilihat bahwa counter akan menghasilkan angka

    dari 0000 sampai 1111 (0-f bila diubah ke dalam hexadecimal), namun dalamaplikasinya sehari hari biasanya kita hanya membutuhkan counter yang menghitung 0-9

    saja (0000-1001), untuk itu kita menggunakan decade counter.

    Gambar 5.6 Asynchronous decade counter

    Untuk membuat decade counter, cukup hubungkan Q3 dengan Q1 dengan sebuah

    gerbang NAND. Sehingga ketika counter mencapai angka 1010, counter akan

    mengclear seluruh jk flip flop sehingga angka yang dihasilkan akan 0000.

    IV.Perangkat yang digunakanA. Serial & Parallel Adder

    1. Digital Circuit Trainer2. Binary Serial Adder and Subtractor

    B. Counter1. Catu daya

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    6/16

    2. Modul Advance Logi Trainer3. IC 74LS93 (4-bit binary asynchronous counter)4. IC 74LS90 (4-bit decade asynchronous counter)5. IC 74LS163 (4-bit binary synchronous counter)6.

    IC 74LS162 (4-bit decade synchronous counter)

    7. IC NE555 (Timer)8. Kabel

    V. Prosedur PercobaanA. Serial & Parallel Adder

    1. Susun rangkaian seperti padagambar pada bagian VIII. Minta peunjuk asistenbila menemukan kesulitan dalam menyususn rangkaian berdasarkan gambar

    tersebut.

    2. Setelah rangkaian tersusun dengan baik dan benar, dibawah pengawasanasisten nyalakan alat.

    3. Masukkan bilangan-bilangan yang akan dioperasikan.4. Mulai proses operasi dari bilangan-bilangan tersebut. amati dan catat yang

    terjadi pada tiap-tiap sequence selama operasi tersebut berlangsung.

    5. Tuliskan hasil percobaan ke dalam tabel pada bagian VII.B. Counter

    1. Dengan menggunakan catu daya yang tersedia, hubungkan tegangan sebesar 5volt dengan modul Advance Logic Trainer

    2. Pasangkan IC 74LS93 (4-bit binary asynchronous counter) pada modulAdvance Logic Trainer dan hubungkan masing-masing kaki yang

    dipergunakan dari IC tersebut dengan modul SWITCH (untuk masukan) dan

    modul LED (untuk keluaran) dari modul Advance Logic Trainer.

    3. Hubungkan pula kaki clock IC yang bersangkutan dengan sinyal clock darimodul IC NE555 pada modul Advance Logic Trainer.

    4. Perhatikan keluaran yang terjadi. Bagaimana pengaruh sinyal clock terhadapkeluaran tersebut? Isilah keluaran yang terjadi pada tabel F.

    5. Ulangi langkah 2, 3 dan 4 untuk IC 74LS90 (4-bit decade asynchronouscounter), IC 74LS163 (4-bit binary synchronous counter), dan IC 74LS162 (4-

    bit decade synchronous counter). Isilah masing-masing keluaran yang terjadi

    pada Tabel G, H dan I.

    VI. Tugas dan PertanyaanA. Serial & Parallel Adder

    1. Berdasarkan data yang telah didapat, analisa dan jelaskan satu-persatu yangterjadi tiap-tiap urutan.

    2. Lakuakn perhitungan secara manual dan bandingkan dengan hasil percobaan.Beri penjelasan dari hasil perbandingan tersebut.

    3. Jelaskan hubungan jumlah urutan dari operasi yang dilakukan dengan jumlahbit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    7/16

    B. Counter1. Bandingkanlah hasil-hasil yang didapat dari masing-masing percobaan dengan

    referensi! Buatlah analisa singkat jika terjadi ketidakcocokan dan setelah itu

    terangkanlah kembali prinsip kerja dari masing-masing rangkaian counter

    yang telah dicobakan!2. Terangkan bagaimana prinsip pembagian frekuensi clock pada rangkaian

    asynchronous counter!

    3. kerjakanlah tugas tambahan yang diberikan oleh asisten!VII. Tabel

    Tabel A. Serial Adder

    SequenceA

    23 22 21 20

    B

    23 22 21 20

    23 22 21 20AnBnCnSn

    1

    2

    3

    .

    .

    dst.

    Tabel B. Serial Subtractor (1s Complement)

    Sequence A

    23 22 21 20

    B

    23 22 21 20

    23 22 21 20

    AnBnCompCnSnCompl.

    Ans

    1

    2

    3

    .

    .

    dst.

    Tabel C. Serial Subtractor (2s Complement)

    Sequence A

    23 22 21 20

    B

    23 22 21 20

    23 22 21 20

    AnBnCompCnSnCompl.

    Ans

    1

    2

    3

    .

    .

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    8/16

    dst.

    Tabel D. Parallel Adder

    Sequence A21 20

    B21 20

    2423 22 21 20

    S1S0C1C0

    1

    2

    3

    .

    .

    dst.

    Tabel E. Parallel Subtractor (1s Complement)

    Sequence A

    21 20

    B

    21 20

    2423 22 21 20AnBnSnCnCn-1

    1

    2

    3

    .

    .

    dst.

    Tabel F. 2-Bit Multiplier

    Sequence A

    2423 22 21

    20

    B

    2423 22 21

    20

    2423 22 21

    20

    QAQBQCQDAnBnSnCn

    Cn-1

    1

    2

    3

    .

    .

    dst.

    Tabel G. 4-bit binary asynchronous counter (IC 74LS93)

    Count Qa Qb Qc Qd Count Qa Qb Qc Qd

    0 8

    1 9

    2 10

    3 11

    4 12

    5 13

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    9/16

    6 14

    7 15

    Catatan : R0 (1) = 0; R0 (2) = 0

    Tabel H. 4-bit decade asynchronous counter (IC 74LS90)

    Count Qa Qb Qc Qd Count Qa Qb Qc Qd

    0 5

    1 6

    2 7

    3 8

    4 9

    Catatan : R0 (1) = 0; R0 (2) = 0; Rg (1) = 0; Rg (2) = 0

    Tabel I. 4-bit binary synchronous counter (IC 74LS163)

    Count Qa Qb Qc Qd Count Qa Qb Qc Qd

    0 8

    1 9

    2 10

    3 11

    4 12

    5 13

    6 14

    7 15

    Catatan : CLEAR = 1; LOAD = 1; DATA INPUT A,B,C,D= 0; ENABLE P,T =1

    Khusus untuk count/hitungan ke-15 atau biner 1111, coba perhatikan juga apa yang terjadidengan keluaran ripple carry IC 74LS163.

    Agar dapat lebih leluasa, maka asisten dapat mengubah-ubah masukan data input A,B,C danD tidak harus 0000 dan LOAD dengan sendirinya juga tidak selalu 1.

    Tabel J. 4-bit decade synchronous counter (IC 74LS162)

    Count Qa Qb Qc Qd Count Qa Qb Qc Qd

    0 8

    1 9

    2 10

    3 11

    4 12

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    10/16

    5 13

    6 14

    7 15

    Catatan : CLEAR = 1; LOAD = 1; DATA INPUT A,B,C,D= 0; ENABLE P,T =1

    VIII.RangkaianA. Operasi Serial

    1. Serial Adder2. Serial Subtractor (1s Complement)3. Serial Subtractor (2s Complement)

    B. Operasi Paralel1. Parallel Adder2. Parallel Subtractor (1s Complement)3. 2-Bit Multiplier

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    11/16

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    12/16

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    13/16

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    14/16

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    15/16

  • 7/22/2019 Modul Tambahan Teknik Digital 5

    16/16