paru devi
TRANSCRIPT
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Bronkiektasis merupakan pelebaran dan distorsi bronkus ukuran sedang
(diameter jalan nafas >2 mm) yang bersifat permanen dan irreversibel. Dilatasi
bronkus sering berhubungan dengan pneumonia akut dan dengan beberapa tipe
atelektasis, tetapi pada pneumonia atau atelektasis, dilatasi akan sembuh sendiri
(9! dalam " bulan). Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal, dapat
terjadi melalui berbagai #ara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang
mengenai dinding bronkial , baik se#ara langsung maupun tidak, yang
mengganggu sistem pertahanannya. $eadaan ini mungkin menyebar luas, atau
mungkin mun#ul di satu atau dua tempat. %e#ara khusus, bronkiektasis
menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus
berukuran ke#il yang berada diba&ahnya sering membentuk jaringan parut dan
menyempit. $adang'kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar,
seperti yang terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan
yang disebabkan oleh adanya respon imunologis terhadap jamur spergillus).
Di negara barat angka kematian dan kesakitan terus meningkat, kondisi ini
tetap menjadi salah satu alasan untuk menjadi perhatian mengenai angka
kesakitan di negara berkembang. Berbagai ma#am faktor telah diidentifikasi
sebagai predisposisi terjadinya bronkiektasis fibrosis non kistik (non'*+). nfeksi
berulang, defisiensi imun, kemasukan benda asing, asma, tuber#ulosis dan
diskinesia primer bulu getar adalah beberapa hal yang menjadi faktor resiko.
Bronkiektasis post infeksi pada penderita normal akan sering menyertai dan di
1
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 2/22
negara berkembang beberapa pasien dengan kelainan tersebut memiliki penyakit
sistemik yang mendasari.,2,
2
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 3/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi
(ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik,
persisten atau irrevesibel. $elainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan'
perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot polos
brokus, tulang ra&an dan pembuluh'pembuluh darah. Brokus yang terkena
umumnya adalah bronkus ukuran sedang (medium size), sedangkan bronkus besar
umumnya jarang."
2.2 Klasifikasi
Berdasarkan kelainan anatomis bronkiektasis, dibagi " variasi-
. Bronkiektasis tabung (tubular, silindris, fusiformis), merupakan
bronkiektasis yang paling ringan dan sering ditemukan pada bronkiektasis
yang menyertai bron#hitis kronik.
2. Bronkiektasis $antong (sa##ular) merupakan bentuk bronkiektasis yang
klasik, ditandai dengan adanya dilatasi dan penyempitan bronkus yang
bersifat irregular. Bentuk ini kadang kadang berbentuk kisata (#ysti#
bronkiektasis).
". Bronkiektasis vari#ose merupakan bentuk diantara bentuk tabung dan
kantung. stilah ini digunakan karena perubahan bentuk bronkus
menyerupai varises pembuluh vena.
3
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 4/22
natomi Bronkus
Dari gambar dapat kita lihat bah&a #abang utama bronkus kanan dan kiri
akan ber#abang menjadi bronkus lobaris dan bronkus segmentalis. /er#abangan
ini berjalan terus'menerus menjadi bronkus yang ukurannya semakin ke#il sampai
akhirnya menjadi bronkiolus terminalis, yaitu bronkiolus yang tidak mengandung
alveoli. Bronkiolus terminalis mempunyai diameter kurang lebih mm.
Bronkiolus tidak diperkuat oleh kartilago tetapi dikelilingi oleh otot polos
sehingga ukurannya dapat berubah. %eluruh saluran udara sampai pada tingkat ini
disebut saluran penghantar udara karena fungsinya menghantarkan udara ke
tempat pertukaran gas terjadi. %etelah bronkiolus terdapat asinus yang merupakan
unit fungsional dari paru. sinus terdiri atas bronkiolus respiratorius, duktus
alveolaris dan sakkus alveolaris terminalis. sinus atau kadang disebut lobulus
primer memiliki diameter ,0 sampai #m. 1erdapat sekitar 2" per#abangan
mulai dari trakea sampai sakkus alveolaris terminalis. lveolus dipisahkan dari
alveolus di dekatnya oleh septum. ubang pada dinding ini dinamakan pori'pori
$ohn yang memungkinkan komunikasi antara sakkus. lveolus hanya selapis sel
saja, namun jika seluruh alveolus yang berjumlah sekitar " juta itu
dibentangkan akan seluas satu lapangan tenis.
4
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 5/22
Gambar 1. Anatomi Bronkus.
Bronks !e"#ra, mempunyai bentuk yang lebih besar, lebih pendek dan
letaknya lebih vertikal daripada bronkus sinistra. 3al ini disebabkan oleh desakan
dari ar#us aortae pada ujung #audal tra#hea ke arah kanan, sehingga benda'benda
asing mudah masuk ke dalam bronkus de4tra. /anjangnya kira'kira 2,0 #m dan
masuk kedalam hilus pulmonis setinggi vertebra thora#alis 5. 5ena 6ygos
melengkung di sebelah #ranialnya. teria pulmonalis pada mulanya berada di
sebelah inferior, kemudian berada di sebelah ventralnya. 7embentuk tiga #abang
(bronkus sekunder), masing'masing menuju ke lobus superior, lobus medius, dan
lobus inferior. Bronkus sekunder yang menuju ke ke lobus superior letaknya di
sebelah #ranial a.pulmonalis dan disebut bronkusepar ter ialis. *abang bronkus
yang menuju ke lobus medius dan lobus inferior berada di sebelah #audal
a.pulmonalis disebut bronkushyparterialis. %elanjutnya bronkus sekunder tersebut
memper#abangkan bronkus tertier yang menuju ke segmen pulmo.8
Bronks sinis#ra, mempunyai diameter yang lebih ke#il, tetapi bentuknya
lebih panjang daripada bronkus de4tra. Berada di sebelah #audal ar#us aortae,
5
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 6/22
menyilang di sebelah ventral oesophagus, du#tus thora#i#us, dan aorta thora#alis.
/ada mulanya berada di sebelah superior arteri pulmonalis, lalu di sebelah
dorsalnya dan akhirnya berada di sebelah inferiornya sebelum bronkus ber#abang
menuju ke lobus superior dan lobus inferior, disebut letak bronkus hyparterialis.
/ada tepi lateral batas tra#hea dan bronkus terdapat lymphonodus
tra#heobron#hialis superior dan pada bifur#atio tra#hea (di sebelah #audal)
terdapat lymphonodus tra#heobron#hialis inferior. Bronkus memperoleh
vas#ularisasi dari a.thyroidea inferior. nnervasinya berasal dari .vagus, n.
:e#urrens, dan trun#us sympathi#us.8
2.$ E#iolo%i
Bronkiektasis sampai sekarang masih belum jelas. amun diduga
bronkiektasis dapat timbul se#ara kongenital maupun didapat.
1. Kelainan kon%eni#al
Bronkiektasis terjadi sejak individu masih dalam kandungan. +aktor
genetik atau faktor pertumbuhan dan perkembangan memegang peranan
penting. Bronkiektasis yang timbul kongenital biasanya mengenai hampir
seluruh #abang bronkus pada satu atau kedua bronkus. %elain itu,
bronkiektasis kongenital biasanya menyertai penyakit'penyakit kongenital
seperti +ibrosis kistik, Kertagener Syndrome, William Campbell syndrome,
Mounier-Kuhn Syndrome, dll."
2. Kelainan !i!a&a#
6
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 7/22
Bronkietasis yang didapat sering berkaitan dengan obstruksi bronkus.
Dilatasi bronkus mungkin disebabkan karena kelainan didapat dan
kebanyakan merupakan akibat dari proses berikut-
a. Infeksi
Bronkiektasis sering terjadi sesudah seorang anak menderita
pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama. /neumonia
merupakan komplikasi pertusis maupun influen6a yang diderita semasa
anak, tuberkulosis paru, dan sebagainya."
$ehadiran Staphylococcus aureus dikaitkan dengan fibrosis kistik
atau aspergillosis bronkopulmonalis alergi. spergillus fumigatus
merupakan organisme komensal. spergillosis bronkopulmonalis alergi
adalah suatu keadaan yang mempengaruhi pasien asma dan melibatkan
kerusakan saluran napas yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Bronkiektasis pada pasien dengan aspergillosis bronkopulmonalis alergi
ini disebabkan oleh reaksi imun pada aspergillus, kerja dari mikotoksin,
elastase dan interleukin'8 dan interleukin'0 dan pada tahap kemudian
terjadi invasi jamur se#ara langsung pada saluran napas. %ebuah laporan
baru'baru ini menunjukkan peningkatan dan penurunan fungsi paru
dengan penggunaan kortikosteroid setelah terapi itrakona6ol menunjukkan
organisme spergillus juga mungkin menginfeksi. 1idak mengherankan
bah&a bronkiektasis dapat digambarkan pada pasien dengan Acquired
mmunode!iciency Syndrome (D%), menyebabkan terjadinya infeksi
saluran pernapasan berulang dan merusak respons host. $ebanyakan
7
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 8/22
pasien memiliki jumlah *D8 yang rendah, sebelumnya ada infeksi
piogenik, pneumo#ysti#, dan infeksi mikobakteri, dan pneumonia
interstisial limfositik (pada anak).
b. 'bs#rksi bronks
;bstruksi bronkus dapat disebabkan oleh berbagai ma#am sebab
seperti korpus alienum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar lainnya
terhadap bronkus. 7enurut penelitian para ahli diketahui bah&a infeksi
ataupun obstruksi bronkus tidak selalu nyata (automatis) menimbulkan
bronkiektasis.
Gambar 2. Perbe!aan %ambaran &ar(&ar normal !en%an &ar(
&ar &en%i!a& bronkiek#asis.
2.) E&i!emiolo%i
Bronkiektasis merupakan penyebab kematian yang amat penting pada negara'
negara berkembang. Di negara'negara maju seperti %, bronkiektasis mengalami
penurunan seiring dengan kemajuan pengobatan. /revalensi bronkiektasis lebih
8
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 9/22
tinggi pada penduduk dengan golongan sosioekonomi yang rendah. Bronkiektasis
umumnya terjadi pada penderita dengan umur rata'rata "9 tahun, terbanyak pada
usia < = tahun. %ebab kematian yang terbanyak pada bronkiektasis adalah
karena gagal napas. ebih sering terjadi pada perempuan daripada laki'laki, dan
yang bukan perokok.8,0
2.* Pa#ofisiolo%i
Berdasarkan defenisinya, bronkiektasis menggambarkan suatu keadaan
dimana terjadi dilatasi bronkus yang ireversibel (> 2 mm dalam diameter) yang
merupakan akibat dari destruksi komponen muskular dan elastis pada dinding
bronkus. :usaknya kedua komponen tersebut adalah akibat dari suatu proses
infeksi, dan juga oleh pengaruh #ytokine inflamasi, nitrit okside dan netrophili#
protease yang dilepaskan oleh system imun tubuh sebagai respon terhadap
antigen.0
Bronkiektasis dapat terjadi pada kerusakan se#ara langsung dari dinding
bronkus atau se#ara tidak langsung dari intervensi pada pertahanan normal jalan
nafas. /ertahanan jalan nafas terdiri dari silia yang berukuran ke#il pada jalan
nafas. %ilia tersebut bergerak berulang'ulang, memindahkan #airan berupa mu#us
yang normal melapisi jalan nafas. /artikel yang berbahaya dan bakteri yang
terperangkap pada lapisan mukus tersebut akan dipindahkan naik ke tenggorokan
dan kemudian batukkan keluar atau tertelan.0
9
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 10/22
Gambar $. Gambaran bronks &a!a bronkiek#asis
2.+ Dia%nosis
1. Gambaran klinis
7anifestasi klasik dari bronkiektasis adalah batuk dan produksi
sputum harian yang mukopurulen sering berlangsung bulanan sampai
tahunan. Batuk kronik yang produktif merupakan gejala yang menonjol.
1erjadi hampir 9! pasien.,"
%putum yang ber#ampur darah atau hemoptisis dapat menjadi
akibat dari kerusakan jalan napas dengan infeksi akut. %putum yang
dihasilkan dapat berbagai ma#am, tergantung berat ringannya penyakit dan
ada tidaknya infeksi sekunder. %putum dapat berupa mukoid,
mukopurulen, kental dan purulen. ika terjadi infeksi berulang, sputum
menjadi purulen dengan bau yang tidak sedap. Dahulu, jumlah total
sputum harian digunakan untuk membagi karakteristik berat ringannya
10
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 11/22
bronkiektasis. %putum yang kurang dari ml digolongkan sebagai
bronkiektasis ringan, sputum dengan jumlah '0 ml perhari
digolongkan sebagai bronkiektasis moderat dan sputum lebih dari 0 ml
digolongkan sebagai bronkiektasis berat. amun sekarang, berat ringannya
bronkiektasis dikalsifikasikan berdasarkan temuan radiologis. /ada pasien
fibrosis kistik, volume sputum pada umumnya lebih banyak dibanding
penyakit penyebab bronkiektasis lainnya. Dispnea dan mengi terjadi pada
?0 ! pasien. yeri dada pleuritis terjadi pada 0 ! pasien dan
men#erminkan adanya distensi saluran napas perifer atau pneumonitis
distal yang berdekatan dengan permukaan pleura viseral.
2. Pemeriksaan fisik
Ditemukannya suara napas tambahan pada pemeriksaan fisik dada,
termasuk crackles (? !), &hee6ing ("8 !), dan ronki (88 !) adalah
petunjuk untuk diagnosis. Dahulu, clubbing !inger atau jari tabuh adalah
gambaran yang sering ditemukan, tapi saat ini prevalensi gambaran
tersebut hanya " !. /enyakit utama yang mengaburkan bronkiektasis
adalah penyakit paru obstruktif kronik (//;$). /erbandingan gambaran
dari dua kondisi disajikan pada 1abel .
Tabel.1 /erbedaan antara //;$ dan bronkiektasis
,ariabel PP'K Bronkiek#asis
/enyebab 7erokok nfeksi@genetik@imun defek
nfeksi %ekunder /rimer
/redominan organisme
dalam sputum
Streptococcus pneumoniae"
#eamophilus in!luenzae
#eamophilus in!luenzae"
$seudomonas aeroginosa
;bstruksi saluran napas A A
11
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 12/22
dan hiperresponsif
:ontgen thoraks 3iperlusens, hiperinflasi,
dilatasi saluran napas
Dilatasi dan penebalan
saluran napas, mukous plug
%putum 7ukoid, jernih /urulen, " lapis
$. Pemeriksaan &enn-an%
a S&irome#ri
/ada spirometri sering menunjukkan keterbatasan aliran udara,
dengan rasio penurunan volume ekspirasi paksa dalam satu detik (+5)
untuk memaksa volume kapasitas paksa (+5*), +5* normal atau sedikit
berkurang dan +5 menurun. /enurunan +5* menunjukkan bah&a
saluran udara tertutup oleh lendir, dimana saluran napas kolaps saat
ekspirasi paksa atau adanya pneumonitis pada paru. 7erokok dapat
memperburuk fungsi paru dan memper#epat kerusakan.
3yperresponsiveness saluran napas dapat ditunjukkan, dimana 8 !
pasien memiliki 0 ! atau peningkatan yang lebih besar pada +5
setelah pemberian agonis beta'adrenergik, dan " sampai <9 ! pasien
yang tidak memiliki terlihat penurunan +5 memiliki 2 ! penurunan
+5 setelah pemberian histamin atau metha#holine.
b Pemeriksaan ra!iolo%is
/on#%en #0oraks
Dengan pemeriksaan foto thoraks, maka pada bronkiektasis dapat
ditemukan gambaran seperti diba&ah ini-8,0
a. %ing shado&
1erdapat bayangan seperti #in#in dengan berbagai ukuran
(dapat men#apai diameter #m). Dengan jumlah satu atau lebih
bayangan #in#in sehingga membentuk gambaran Choneycomb
12
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 13/22
appearance atau Cbounches o! grapes (gambar 0). Bayangan
#in#in tersebut menunjukkan kelainan yang terjadi pada bronkus.b. 'ramline shado&
Eambaran ini dapat terlihat pada bagian perifer paru. Bayangan
ini terlihat terdiri atas dua garis paralel yang putih dan tebal yang
dipisahkan oleh daerah ber&arna hitam. Eambaran seperti ini
sebenarnya normal ditemukan pada daerah parahilus.'ramline
shado& yang sebenarnya terlihat lebih tebal dan bukan pada daerah
parahilus
Gambar ). Gambaran 0oneomb a&&earane.
c. 'ubular shado& ni merupakan bayangan yang putih dan tebal.
ebarnya dapat men#apai = mm. Eambaran ini sebenarnya
menunjukkan bronkus yang penuh dengan sekret. Eambaran ini
jarang ditemukan, namun gambaran ini khas untuk bronkiektasis
(gambar <B).
13
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 14/22
Gambar *. 3A. Tan!a &ana0 menn-kan %ambaran Ring shadow4
3B. Gambaran tubular shadow.
Bronko%rafi
7erupakan pemeriksaan foto dengan pengisian media kontras ke
dalam sistem saluran bronkus pada berbagai posisi (/, ateral, ;blik).
/emeriksaan ini selain dapat menentukan adanya bronkiektasis, juga dapat
menentukan bentuk'bentuk bronkiektasis yang dibedakan dalam bentuk
silindris (tubulus, fusiformis), sakuler (kistik) dan varikosis.
14
(A) (B)
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 15/22
Gambar +. Bronko%rafi5 kini #eknik an% kno namn ele%an
!a&a# menn-kkan bronkiek#asis silin!ris an% !iser#ai
!ila#asi bronks lobs ba6a0
7T(San #0ora"
*1'%#an dengan resolusi tinggi menjadi pemeriksaan penunjang
terbaik untuk mendiagnosis bronkiektasis, mengklarifikasi temuan dari
foto thora4 dan melihat letak kelainan jalan napas yang tidak dapat terlihat
pada foto polos thora4. *1'%#an resolusi tinggi mempunyai sensitivitas
sebesar 9?! dan spesifisitas sebesar 9"!. *1'%#an resolusi tinggi akan
memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan dinding bronkus.
7odalitas ini juga mampu mengetahui lobus mana yang terkena, terutama
penting untuk menentukan apakah diperlukan pembedahan.",8
*1'%#an, terutama resolusi tinggi dapat menghasilkan gambar yang
menunjukan dilatasi saluran napas dengan ketebalan dengan ketebalan ,'
,00 mm (Eambar 9 dan ). %ebagai konsekuensinya, saat ini
pemeriksaan ini adalah teknik standar atau untuk mengkonfirmasi
diagnosis bronkiektasis.",8
15
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 16/22
2.8 Pena#alaksanaan
a. Pen%elolaan Umm
/engelolaan ini ditujukan terhadap semua pasien bronkiektasis, meliputi-
1. 9eni&#akan lin%kn%an an% baik !an #e&a# ba%i &asien
*ontohnya membuat ruangan hangat, udara ruangan kering, men#egah
atau menghentikan merokok, men#egah atau menghindari debu, asap dan
sebagainya."
2. 9em&erbaiki !rainase sekre# bronks
7elakukan drainase portural tindakan ini merupakan #ara yang
paling efektif untuk mengurangi gejala, tetapi harus terjadi se#ara terus'
menerus. /asien diletakkan dengan posisi tubuh sedemikaian rupa
sehingga dapat di#apai drainase sputum se#ara maksimal. 1iap kali
melakukan drainase postural dikerjakan selama '2 menit samapi
sputum tidak keluar lagi dan tiap hari dikerjakan 2 sampai 8 kali. /rinsip
drainase postural ini adalah usaha mengeluarkan sputum dengan bantuan
gravitasi. Fntuk keperluan tersebut, posisi tubuh saat dilakukan drainase
postural harus disesuaikan dengan letak bronkiektasisnya. 1ujuannya
16
Gambar :. /ada *1 resolusi tinggi menunjukan dilatasi saluran
napas pada kedua lobus dan lingula. /ada potongan melintang,
dilatasi saluran napas menunjukan ringlike appearan#e.
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 17/22
adalah untuk menggerakkan sputum dengan pertolongan gaya gravitasi
agar menuju ke hilus paru bahkan mengalir sampai tenggorokan sehingga
mudah dibatukkan keluar. pabila dengan mengatur posisi tubuh pasien
seperti tersebut diatas belum diperoleh drainase sputum se#ara maksimal
dapat dibantu dengan tindakan memberikan ketukan dengan jari pada
punggung pasien (tabotage)."
b. Pen%elolaan k0ss
1. Kemo#era&i
$emoterapi pada bronkiektasis dapat digunakan-). %e#ara
kontinyu untuk mengontrol infeksi bronkus (%/), 2). Fntuk pengobatan
eksaserbasi infeksi akut pada bronkus@paru, atau "). $eduanya.
$emoterapi disini mengunakan obat antibiotik tertentu. /emilihan
antibiotik mana yang harus dipakai sebaiknya berdasarkan hasil uji
sensitivitas kuman terhadap antibiotik. ntibiotik hanya diberikan kalau
diperlukan saja, yaitu apabila terdapat eksaserbasi infeksi akut. ntibiotik
diberikan selama ?' hari, terapi tunggal atau kombinasi beberapa
antibiotik, samapai kuman penyebab infeksi terbasmi atau sampai terjadi
konversi &arna sputum yang semula ber&arna kuning@hijau menjadi
mukoid (putih jernih). %elanjutnya ada dosis pemeliharaan. da yang
berpendapat bah&a kemoterapi dengan antibiotik ini apabila berhasil akan
dapat mengurangi gejala batuk, jumlah sputum dan gejala lainnya terutama
pada saat ada eksaserbasi akut, tetapi keadaan ini hanya bersifat
sementara."
17
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 18/22
2. Drainase sekre# !en%an bronkosko&
*ara ini penting dikerjakan terutama pada permulaan pera&atan
pasien. $eperluannya antara lain adalah untuk ). 7enentukan darimana
asal sekret, 2). 7engidentifikasi lokali stenosis atau obstruksi bronkus, dan
"). 7enghilangkan obstruksi bronkus dengan sustion drainage daerah
obstruksi tadi (misalnya pada pengobatan atelektasis paru).
$. Pen%oba#an sim#oma#ik
/engobatan ini hanya diberikan jika timbul gejala yang mungkin
menganggu atau membahayakan pasien.
a Pen%oba#an obs#rksi bronks
pabila ditemukan tanda obstruksi bronkus yang diketahui dari
hasil uji faal paru (! 5/ G ?!) dapat diberikan obat bronkodilator.
%ebaiknya se&aktu dilakukan uji faal paru dan diketahui adanya tanda
obstruksi saluran napas sekaligus dilakukan tes terhadap obat
bronkodilator. pabila hasil tes bronkodilator positif, pasien perlu
diberikan obat bronkodilator tersebut."
b Pen%oba#an 0i&oksia
/ada pasien yang mengalami hipoksia (terutama pada &aktu
terjadinya eksaserbasi akut) perlu diberikan oksigen. pabila pada
pasien telah terdapat komplikasi bronkitis kronik, pemberian oksigen
harus hati'hati, harus dengan aliran rendah (#ukup liter@menit)."
Pen%oba#an 0emo&#isis
18
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 19/22
pabila perdarahan #ukup banyak (masif), mungkin
merupakan perdarahan arterial yang memerlukan tidakan operatif
segera untuk menghentikan perdarahannya, dan sementara harus
diberikan transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang."
3emoptisis yang mengan#am kehidupan (lebih dari < ml darah
per hari) dapat terjadi pada pasien dengan bronkiektasis. %etelah jalan
napas telah dilindungi dengan pasien berbaring di sisi tempat
perdarahan yang di#urigai atau dengan intubasi endotrakeal,
bronkoskopi atau *1 dari thoraks diyakinkan membantu menentukan
lobus atau sisi yang mengalami perdarahan. ika intervensi radiologi
tersedia, aortography dan kanulasi dari arteri bronkial untuk
memgambarkan lokasi ekstravasasi darah atau neovaskularisasi
sehingga embolisasi yang dapat ditunjukan. /embedahan mungkin
masih diperlukan untuk direseksi daerah yang di#urigai mengalami
perdarahan.",
! Pen%oba#an !emam
/ada pasien dengan eksaserbasi akut sering terdapat demam,
terlebih jika terjadi septikemia. /ada keadaan ini selain perlu diberikan
antibiotik yang sesuai, dosis #ukup, perlu ditambahkan abat antipiretik
lainnya.
e Pembe!a0an
19
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 20/22
/eran pembedahan untuk bronkiektasis telah menurun tetapi tidak
menghilang. 1ujuan dari operasi pengangkatan tumor termasuk
menghilangkan tumor obstruktif atau residu dari benda asing,
pengangkatan segmen atau lobus yang paling rusak dan diduga
berkontribusi terhadap eksaserbasi akut, sekret yang sangat kental, impaksi
lendir. /engambilan daerah yang memiliki perdarahan abnormal yang
tidak terkontrol, dan pengambilan dari paru rusak yang di#urigai
menyembunyikan organisme seperti 7. 7D:'1B atau avium 7. #omple4.
1iga pusat bedah telah menggambarkan pengalaman mereka dengan
operasi tersebut selama dekade terakhir, dengan rata'rata tindak lanjut
empat sampai enam tahun. 7ereka telah men#atat perbaikan dalam gejala
di lebih dari 9 ! pasien, dengan mortalitas perioperatif kurang dari " !.
ndikasi pembedahan berupa pasien bronkiektasis yang terbatas
dan resektabel yang tidak berespon terhadap tindakan konservatif yang
adekuat, dan pasien bronkiektasis yang terbatas tetapi sering mengalami
infeksi berulang atau hemoptisis masif. $ontraindikasi pembedahan
berupa pasien bronkiektasis dengan //;$, pasien bronkiektasis berat dan
pasien dengan komplikasi korpulmonum kronik dekompensata."
2.: Pro%nosis
/rognosis pasien bronkiektasis tergantung pada berat'ringannya serta
luasnya penyakit &aktu pasien berobat pertama kali. /emilihan pengobatan se#ara
tepat (konservatif atau pembedahan) dapat memperbaiki prognosis penyakit. /ada
20
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 21/22
kasus yang berat dan tidak diobati, prognosisnya buruk, survivalnya tidak akan
lebih dari 0'0 tahun. $ematian pasien tersebut biasanya karena pneumonia,
empiema, payah jantung kanan, hemoptisis dan lain'lain. /ada kasus'kasus tanpa
komplikasi bronkitis kronik berat dan difus biasanya disabilitasnya ringan."
DA;TA/ PUSTAKA
. Barker, lan +, 7.D., Bronkietasis, ngl 7ed, 5ol. "8<, o. = 7ay 2,
22
2. :adema#her, essi#a, et al. Bronchiectasis()iagnosis and 'reatment. Diakses
pada tanggal 2 anuari 22 dari http-@@&&&.n#bi.nlm.nih. gov
@pm#@arti#les@/7*"288<?@
". :ahmatullah /. Bronkiektasis" Buku A*ar lmu $enyakit )alam +ilid ,disi
Kelima. ditor ru H %udoyo. Balai /enerbit +$F. akarta. 29.
21
7/23/2019 paru devi
http://slidepdf.com/reader/full/paru-devi 22/22
8. mmons . Bronchiectasis. Diakses pada tanggal 2 anuari 22 dari
http-@@emedi#ine.meds#ape.#om@arti#le@29<9<'overvie&Isho&all.0. 3assan . Bronchiectasis maging.Diakses pada tanggal 2 anuari 22 dari
http-@@emedi#ine.meds#ape.#om@arti#le@"08<?'overvie&I sho&all.
22