penilaian-sekuritas (1).pdf

Upload: annisa-isnadini

Post on 17-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    1/14

    PENILAIAN SEKURITAS

    (VALUI NG SECURITI ES)

    Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukkan hak untuk memperoleh bagian

    dari prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai

    kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan secara

    garis besarnya dapat dibagi menjadi sekuritas ekuitas (equity securities) dan sekuritas utang

    (debt securities). Sekuritas utang pada umumnya disebut wesel (notes), surat utang

    (debentures) dan obligasi (bond). Penilaian sekuritas mempunyai pengertian proses

    penentuan nilai pasar suatu sekuritas. Dalam penilaian sekuritas digunakan konsep adanya

    hubungan yang berbanding lurus antara resiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan

    (disyaratkan) oleh investor.

    A. Obligasi (bond)

    1. Pengertian dan Karakteristik Obligasi

    Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang saham obligasi telah

    memberikan pinjaman hutang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu, emiten obligasi

    akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi, berupa kupon (bunga) yang

    dibayarkan secara periodik terhadap investor (fixed income), serta pelunasan obligasi padasaat jatuh tempo. Obligasi merupakan salah satu sekuritas yang memberikan pendapatan

    tetap, yaitu berupa bunga, namun demikian pendapatan obligasi tidak hanya berupa bunga,

    tapi juga capital gain, yaitu selisih harga jual dan harga beli obligasi.

    Karakteristik obligasi meliputi :

    Nilai pari atau nilai nominal

    Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh

    perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)

    Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang

    mengeluarkan obligasi

    Maturity date (tanggaljatuh tempo)

    Tanggal dimana nilai par harus dibayar.

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    2/14

    P a g e | 2

    2. Nilai dan Imbal Hasil Obligasi

    Seiring dengan berlalunya waktu, tingkat bunga di pasar dapat berubah. Namun

    begitu, arus kas dari sebuah obligasi akan tetap sama. Sebagai akibatnya, nilai obligasi akan

    mengalami fluktuasi. Ketika tingkat bunga naik, nilai sekarang dari arus kas obligasi yang

    masih tersisa akan turun, dan nilai obligasi tersebut akan berkurang. Ketika tingkat bunga

    turun, obligasi itu akan memiliki nilai yang lebih tinggi. Tingkat bunga yang diminta pasar

    atas suatu obligasi disebut imbal hasil sampai jatuh tempo (yield to maturityYTM)

    obligasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

    mempengaruhi yield to maturity, faktor-faktor tersebut antara lain likuiditas (Setyarini dan

    Nurfauziah, 2004), keputusan investasi (Handayani dan Artini, 2012), tingkat suku bunga

    SBI (Indarsih, 2011 dan Surya dan Nasher, 2011), maturitas (Indarsih, 2011), exchange rate

    (Surya dkk, 2011) dan debt to equity ratio(Surya dkk, 2011).

    Obligasi yang dijual dengan harga yang lebih kecil dari nilai nominalnya disebut

    sebagai obligasi disagio (discount bond). Sedangkan, obligasi yang dijual dengan harga lebih

    besar dari nilai nominalnya disebut sebagai obligasi agio (premium bond). Harga jual suatu

    obligasi dipengaruhi oleh pendapatan bunga obligasi dan tingkat bunga yang berlaku dipasar.

    Risiko yang timbul bagi pemilik obligasi dari tingkat bunga yang berfluktuasi disebut

    risiko tingkat bunga (interest rate risk). Berapa besar risiko tingkat bunga dari sebuah

    obligasi akan tergantung pada seberapa sensitif harganya terhadap perubahan tingkat bunga.

    Sensitivitas ini berhubungan langsung dengan dua hal yaitu waktu jatuh tempo dan tingkat

    kupon. Dengan demikian, jika semua hal dianggap sama, semakin lama waktu jatuh tempo,

    maka risiko tingkat bungannya akan semakin besar. Jika semua hal dianggap sama, semakin

    rendah tingkat kupon, maka risiko tingkat bunganya akan semakin besar.

    3. Penilaian Obligasi

    Nilai obligasi adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang

    akan datang.

    Nilai obligasi sekarang = PV annuitas + PV par value

    Rumus :

    Bunga dalam tahun t Nilai pari obligasi

    Vb = -------------------------- + ----------------------(1 + tingkat pengembalian) (1 + tingkat pengembalian)

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    3/14

    P a g e | 3

    n It M

    Vb = -------- + ----------t =1 (1 + kb)

    t (1 + kb)n

    Vb = I (PVIFA kb,n ) + M (PVIFkb,n)

    4.Jenis - Jenis Obligasi

    Terdapat beberapa jenis obligasi dilihat dari karakteristik obligasi, institusi yang

    menerbitkan, dan sebagainya. Obligasi selain diterbitakan oleh perusahaan (corporate bond)

    dapat pula diterbitkan oleh pemerintah.

    a. Obligasi pemerintah

    Peminjam dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah

    untuk memenuhi kebutuhan dana guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan

    oleh pemerintah. Di Indonesia pemerintah juga melakukan peminjaman dana dengan

    menerbitkan berbagai surat utang, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI).

    ORI adalah obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan warga

    Negara Indonesia. Investor dapat memperoleh ORI dengan dua cara. Pertama, melalui

    agen penjual pada saat penerbitan ORI oleh pemerintah atau disebut dengan pasar

    perdana. Kedua, dengan membeli ORI dari investor lain yang telah memiliki ORI atau

    disebut pasar sekunder, melalui anggota bursa atau agen penjual.

    b. Obligasi Kupon Nol (Zero Coupon Bonds)

    Obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali harus ditawarkan dengan harga

    yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya disebut zero coupon bonds atau zeroes.

    Untuk kepentingan pajak, penerbit zero coupon bonds membebankan biaya bunga

    setiap tahun sekalipun tidak ada bunga yang sesungguhnya dibayar. Hal yang sama

    juga dilakukan oleh pemegang obligasi, yaitu harus membayar pajak setiap tahun,

    sekalipun tidak ada bunga yang diterima.

    c. Obligasi dengan Bunga Mengambang

    Sampai saat ini obligasi yang dibahas adalah obligasi dengan bunga tetap. Dengan

    obligasi suku bunga mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan

    dengan perkembangan suku bunga dipasar. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan

    penerbit, obligasi dengan bunga mengambang memiliki keuntungan dibandingkan

    dengan obligasi suku bunga tetap jika suku bunga dipasar mengalami penurunan, dan

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    4/14

    P a g e | 4

    akan mempunyai dampak merugikan jika suku bunga dipasar meningkat. Obligasi

    dengan suku bunga mengambang memiliki beberapa karakteristik:

    o Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan

    nilai nominal pada saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu yang

    disebut dengan put provision

    o Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan maksimum.

    5. Pasar Obligasi

    Obligasi juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Transaksi obligasi juga dapat

    dilakukan melalui agen penjual yang ditunjuk. Agen penjual adalah perusahaan yang ditunjuk

    untuk melakukan penjualan obligasi kepada investor pada saat penerbitan obligasi, baik olehperusahaan maupun pemerintah yang disebut pasar perdana. Selain melalui anggota bursa

    secara langsung, investor dapat menyampaikan order beli/jual obligasi ke sistem transaksi

    bursa melalui agen penjual ke anggota bursa untuk kemudian diteruskan ke sistem transaksi

    bursa.

    Investor dapat membeli atau menjual obligasi dipasar sekunder. Perdagangan obligasi

    dibursa dilakukan menggunakan sistem transaksi yang ada di Bursa Efek Indonesia, yaitu

    Fixed Income Trading System (FITS), melalui anggota bursa yang telah memasang system

    tersebut. Investor yang ingin membeli atau menjual obligasi di bursa, terlebih dahulu harus

    menghubungi anggota bursa yang memiliki sistem FITS. Setelah membuka rekening efek di

    anggota bursa, investor dapat menyambapikan order beli atau jual melalui anggota bursa

    yang dipilih. Selanjutnya anggota bursa akan meneruskan order investor tersebut ke dalam

    sistem FITS. Transaksi terjadi apabila terdapat penawaran jual atau beli pada harga yang

    sesuai.

    B.

    Saham (Stock)

    1. Pengertian Saham

    Saham (Stock) adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham merupakan salah

    satu alternatif sumber jangka panjang bagi suatu perusahaan.

    2. JenisJenis Saham

    Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis (Fakhruddin dan

    Hadianto, 2001: 12), yaitu:

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    5/14

    P a g e | 5

    1) Saham Biasa (common stocks)

    Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam hal

    pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut

    dilikuidasi atau surat berharga yang dijual oleh perusahaan yang menjelaskan nilai

    nominal dan pemiliknya diberi hak suara. Saham biasa ini merupakan saham yang paling

    banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.

    Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasanya memiliki hak yaitu:

    a. Hak Kontrol

    Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini

    berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja

    yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak

    kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan

    pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan

    pemegang saham.

    b.

    Hak menerima Pembagian Keuntungan

    Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan

    bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi

    sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang

    ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan

    sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam

    bentuk dividen.

    c. Hak Preemtive (preemtive right)

    Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika

    perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan

    mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan

    akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak

    preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli

    tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

    Saham biasa mempunyai dua sifat, yaitu:

    1. Saham biasa memberikanhak atas dividen pada pemiliknya, asalkan

    perusahaan memiliki keuntungan untuk membayarkan dividen

    2.

    Saham dapat dijual di masa mendatang, harapannya akan memperoleh

    keuntungan dari harga jual dibanding dengan harga belinya ()

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    6/14

    P a g e | 6

    2) Saham Istimewa(preferred stocks)

    Saham preferen adalah surat berharga yang dijual suatu perusahaan yang mempunyai

    nilai nominal, dimana pemiliknya memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen.

    Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena

    bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil seperti yang

    dikehendaki investor.

    Ada beberapa hal yang menyebabkan saham preferen serupa dengan saham biasa yaitu

    mewakili kepemilikan ekuitas, diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas

    lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan saham preferen dengan

    obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa

    berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa.

    Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut :

    a. Preferen terhadap dividen

    Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih

    dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.

    Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu

    memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun

    sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang

    saham biasa menerima dividennya.

    b.

    Preferen pada waktu likuidasi

    Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan

    dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi

    likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya

    termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.

    Saham preferen lebih aman dibandingkan saham biasa karena memiliki klaim

    terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. Dan

    pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa, contohnya

    hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusaha

    sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak

    lengser.

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    7/14

    P a g e | 7

    3. Penilaian Saham

    Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham (Hartono, 2000: 79), yaitu :

    a.

    Nilai buku

    Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika

    dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar

    aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.

    b. Nilai pasar

    Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di

    pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi

    dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah

    yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.

    c.

    Nilai intrinsik

    Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar

    saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu

    mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran

    kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain.

    Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam

    memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat

    tertentu. Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel

    ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham

    misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk

    mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga. Tujuan

    penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai

    saham suatu perusahaan yang akan digunakan sebagai rujukan manajemen sebagai

    pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan. Beberapa penelitian telah

    dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, faktor-

    faktor tersebut antara lain suku bunga (Utami dan Rahayu, 2003), kurs rupiah (Utami dkk,

    2003), profitabilitas (ROI) (Rijah, 2008), book value equity per share (Subiyantoro dan

    Andreani, 2003)dan return on equity(Subiyantoro dkk, 2003).

    4. Pendekatan Dalam Penentuan Nilai Intrinsik Saham

    Ada dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya (intrinsik)

    saham, yaitu

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    8/14

    P a g e | 8

    a.Fundamental security analysisatau company analysis

    Analisis harga saham yang mendasarkan pada data yang berasal dari keuangan

    perusahaan ( misal laba, dividen, penjualan)

    b.Technical analysis

    Analisis harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham (misal harga

    saham, volume transaksi)

    Pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental yaitu:

    1) Pendekatan nilai sekarang (present value)

    Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai

    sekarang (present value) semua aliran kas saham yang diharapkan di masa datang dengan

    tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor. Dalam hal ini nilai intrinsik

    atau disebut juga dengan nilai teoritis suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto

    semua aliran kas yang akan diterima investor pada masa yang akan datang.

    Komponen dalam penentuan nilai saham dnegan pendekatan nilai sekarang adalah

    aliran kas (cash flow). Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan

    pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa earning yang dibagikan

    dalam bentuk dividen. Dengan demikian kita bisa menggunakan komponen deviden sebagai

    dasar penilaian saham.

    Penentuan nilai saham (pendekatan nilai sekarang) dengan menggunakan komponen

    deviden dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Model Diskonto Deviden .

    Model Diskonto Deviden merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan

    mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa yang akan datang. Secara

    sistematis, model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

    P0 = D1 + D2 + D3 + ....... + D~

    (1 + k) (1 + k)2 (1 + k)3 (1 + k)~

    Keterangan :

    P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen

    D1,D2,D3,D~ = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang

    K = Tingkat return yang diisyaratkan

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    9/14

    P a g e | 9

    Dalam persamaan diatas dapat dilihat bahwa aliran dividen yang diterima investor

    merupakan aliran dividen yang tidak terbatas dan bersifat konstan. Namun dalam

    kenyataannya, ada kalanya perusahaan membayarkan dividen secara tidak teratur, jumlahnya

    tidak konstan atau dengan kata lain pembayarannya mengalami pertumbuhan (growth).

    Dalam situasi tersebut, investor harus memprediksi dividen saham, ada tiga pendekatan yang

    dapat digunakan untuk menghitung dividen saham, yaitu :

    a. Model Pertumbuhan Nol (zero growth)

    Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak akan

    mengalamai pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akan

    tetap sama dari waktu ke waktu.

    Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

    Keterangan,

    P0= Nilai saham

    D = dividend saham

    k = tingkat return yang disyaratkan pd saham

    b.

    Model Pertumbuhan Konstan (constan growth)

    Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan nilai

    saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan

    selama waktu tak terbatas.

    Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut :

    )(

    )1(

    )1(

    )1(.. .

    )1(

    )1(

    )1(

    )1(

    00

    0

    2

    2

    000

    gk

    gDP

    k

    gD

    k

    gD

    k

    gDP

    Keterangan,

    P0 = Nilai saham

    D0 = dividen saham

    P0 = D

    k

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    10/14

    P a g e | 10

    k = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

    g = tingkat pertumbuhan dividen perusahaan

    c. Model Pertumbuhan Tidak Konstan/Ganda (nonconstan growth)

    Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik

    pertumbuhan yang fantastis di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan

    dividen dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pada beberapa tahun awal selama

    masa pertumbuhan fantastis, perusahaan mungkin akan mampu membayar dividen

    dengan pertumbuhan diats normal, namun setelah melewati masa tersebut

    pertumbuhan tingkat dividen yang dibayarkan perusahaan mungkin akan lebih

    rendah dari masa sebelumnya, dan akan bertumbuh secara tetap.

    Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:

    1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian: (a) bagian awal yang meliputi

    aliran dividen yang fantastis, dan (b) aliran dividen dengan pertumbuhan

    yang konstan.

    2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian awal).

    3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode

    pertumbuhan konstan (bagian b).

    4.

    Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian

    perhitungan aliran dividen

    Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut :

    )1(

    n.. .

    )1(

    2

    )1(

    120 k

    D

    k

    D

    k

    DP

    Keterangan :

    P0 = Nilai saham

    n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen

    Dn = dividen (tahun n)

    k = tingkat return yang disyaratkan

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    11/14

    P a g e | 11

    2) PendekatanPrice Earning Ratio

    Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan multipler, dimana investor akan

    menghitung berapa kali (multipler) nilai earning yang tercermin dalam harga sutu saham.

    Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap

    earning perusahaan. PER juga mencerminkan berapa rupiahkah yang harus dibayarkan

    investor saham untuk memperoleh satu rupiah earningperusahaan.

    Pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    E

    P

    sahamlembarperLaba

    sahamlembarperHargaPER

    beredarsahamjumlah

    perusahaanearninglembarPerEarning

    3) Pendekatan Penilaian Saham Lainnya

    a. Rasio Harga/Nilai Buku

    Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat dipakai untuk

    menentukan nilai saham. Karena secara teoritis nilai pasar suatu saham harus

    mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai buku banyak digunakan

    untuk menilai saham-saham sektor perbankan. Hasil penelitian menemukan bahwa

    saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang rendah akan

    menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi dibanding saham-saham

    yang memiliki rasio harga/nilai buku yang tinggi.

    b. Rasio Harga/Aliran Kas

    Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning

    perusahaan. Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan

    informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data

    aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi

    investor tentang perubahan nilai saham yang akan terjadi.

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    12/14

    P a g e | 12

    c. Economic Value Added (EVA)

    EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan

    nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja

    manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka

    akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan. EVA dihitung dengan

    mengurangkan keuntungan operasi perusahaan dengan biaya modal perusahaan,

    baik untuk biaya hutang (cost of debt) maupun modal sendiri (cost of equity).

    Secara matematis, EVA suatu perusahaan dapat dituliskan sebagai berikut:

    EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak besarnya biaya

    modal operasi dalam rupiah setelah dikurangi pajak

    EVA = [EBIT (1 pajak)] [(modal operasi) (persentase biaya modal

    setelah pajak)]

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    13/14

    P a g e | 13

    KESIMPULAN

    Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukkan hak untuk memperoleh bagian

    dari prospek atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai

    kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Penilaian sekuritas mempunyai pengertian proses

    penentuan nilai pasar suatu sekuritas. Dalam penilaian sekuritas digunakan konsep adanya

    hubungan yang berbanding lurus antara resiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan

    (disyaratkan) oleh investor. Sekuritas yang umumnya diterbitkan oleh perusahaan adalah

    obligasi dan saham. Obligasi (bond) adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang

    obligasi telah memberikan pinjaman hutang bagi emiten penerbit obligasi. Nilai obligasi

    adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang. Saham(Stock) adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham terdiri dari dua jenis,

    yaitu saham biasa dan saham preferen. Nilai saham dapat dihitung dengan berbagai

    pendekatan, yaitu pendekatan nilai sekarang (present value), pendekatan Price Earning

    Ratio (PER) dan pendekatan nilai saham lainnya.

  • 7/23/2019 Penilaian-Sekuritas (1).pdf

    14/14

    P a g e | 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Fakhruddin, M dan Hadianto M. Hadianto, 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di

    Pasar Modal, Gramedia: Jakarta.

    Handayani, Ida Ayu Made Wiryandari Kusuma dan Luh Gede Sri Artini, 2012. Pengaruh

    Faktor Ekonomi Makro, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap

    Yield Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia, Universitas Udayana, Bali.

    Hartono, Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE: Yogyakarta.

    Indarsih, Nanik, 2011. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Rating, Likuiditas dan

    Maturitas Terhadap Yield To Maturity Obligasi,Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 1.

    Nurfauziah dan Adistien Fatma Setyarini, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Yield Obligasi Perusahaan (Studi Kasus Pada Industri Perbankan dan Industri Farmasi),

    Jurnal Siasat BisnisNo. 9 Vol.2, Hal 241-256.

    Rajah, Siti, 2008. Pengaruh Profitabilitas (ROI) Terhadap Harga Saham Pada PT. Ultrajaya

    Milk Indutry and Trading Company, Tbk., Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

    Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield dan Bradford D. Jordan. 2009, Pengantar

    Keuangan Perusahaan, Buku 1 Edisi 8, Diterjemahkan Oleh Ali Akbar Yulianto,

    Rafika Yuniasih dan Christine. Salemba Empat: Jakarta.

    Subiyantoro, Edi dan Andreani Fransisca, 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal

    Indonesia),Jurnal Manajemen dan KewirausahaanVol 5 No. 2 Hal 171-180.

    Sudana, I Made, 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Erlangga:

    Jakarta.

    Surya, Budhi Arta dan Teguh Gunawan Nasher, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI,

    Exchange Rate, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, dan Bond Terhadap Yield

    Obligasi Korporasi Di Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Bandung.Utami, Mudji dan Mudjilah Rahayu, 2003. Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan

    Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi,

    Jurnal Manajemen dan KewirausahaanVol 5 No. 2 Hal 123-131.

    Endang, 2010, Penilaian Sekuritas, http://endang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/BAB-III-

    PENILAIAN-SEKURITAS-doc.doc

    Mulyana, Deden, 2010.Penilaian Saham, http://www.deden08m.wordpress.com

    http://endang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/BAB-III-PENILAIAN-SEKURITAS-doc.dochttp://endang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/BAB-III-PENILAIAN-SEKURITAS-doc.dochttp://www.deden08m.wordpress.com/http://www.deden08m.wordpress.com/http://endang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/BAB-III-PENILAIAN-SEKURITAS-doc.dochttp://endang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/BAB-III-PENILAIAN-SEKURITAS-doc.doc