pola bentuk kota
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
1/40
@RPS, 2015 1Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
MORPHOLOGI KOTA
RP14-1207
POLA/BENTUK KOTA
Oleh:
Rulli Pratiwi Setiawan, ST, M.Sc.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
2/40
@RPS, 2015 2Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
MATERI KULIAH
POKOK BAHASAN
Struktur internal kota
SUB POKOK BAHASAN
Delimitasi administrasi dan Ekspresi keruangan dari morfologi kota
KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami struktur internal kota.
Mahasiswa dapat menggunakan unsur ini dalam perencanaan.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
3/40
@RPS, 2015 3Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
Perkembangan kota dari waktu ke waktu menyangkut aspek-
aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik.
Aspek fisik
berkaitan dengan penggunaan lahan
Morfologi permukiman menyoroti eksistensi keruangan
kekotaan pada bentuk-bentuk/wujud dari karakteristik kota.
Menurut Herbert (1973), tinjauan terhadap morfologi kota
ditekankan pada bentuk-bentuk fisik dari lingkungan kekotaan,
yang tercermin pada:
1. Sistem jalan-jalan yang ada
2. Blok-blok bangunan baik daerah hunian maupun bukan
3. Bangunan-bangunan individual
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
4/40
@RPS, 2015 4Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
Menurut Conzen (1960) analisis morfologi kota didasarkan pada
areal yang secara fisik menunjukkan kenampakan ke-kota-an.
Karena percepatan pertumbuhan kenampakan fisik kota tidaksama untuk setiap bagian terluar kota, maka bentuk morfologi
kota sangat bervariasi.
Sementara itu, batas administrasi kota relatif sama untuk periode
waktu yang lama.
Penentuan batas administrasi kota bermaksud untuk memberikan
batas terhadap permasalahan kota, sehingga memudahkan
pemerintah kota untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
timbul.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
5/40
@RPS, 2015 5Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
Mengacu pada hubungan antara eksistensi batas fisik kota dan
batas administrasi kota, terdapat 3 macam kemungkinan
hubungan (Northam, 1979), yaitu :
1. Under Bounded City
2. Over Bounded City
3. True Bounded City
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
6/40
@RPS, 2015 6Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
1. UNDER BOUNDED CITY
Sebagian besar batas fisik ke-kota-an berada jauh di luar batas
administrasi kota.
UnderBoundedCity
Sumber:Yunus,2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
7/40
@RPS, 2015 7Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
Underbounded City.. lanjutan
Kondisi ini memungkinkan munculnya masalah pengaturan
wilayah, karena wewenang pemerintah kota untukmerencanakan ruang wilayah hanya terbatas pada daerah
yang terletak di dalam batas administrasi pemerintahan kota.
Sementara daerah di luar batas administrasi kota menjadi
wewenang pemerintah daerah lain, sehingga memungkinkan
timbulnya goal conflictsdalam perencanaan tata ruang.
Logical action yang paling mungkin adalah memperluas
wilayah administrasi kota, sehingga mencakup semua built
up areas.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
8/40
@RPS, 2015 8Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
2. OVER BOUNDED CITY
Sebagian besar batas fisik ke-kota-an berada di dalam batas
administrasi kota.
OverBoundedCity
Sumber:Yunus,2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
9/40
@RPS, 2015 9Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
Overbounded City .. lanjutan
Kondisi initidak menimbulkan konflikantara pemerintah kota
dengan pemerintah daerah sekitarnya, karena wilayahadministrasi kota sendiri meliputi wilayah yang luas dan
meliputi daerah-daerah di sekitarnya.
Perencanaantata ruang kotadan kemungkinan perluasannya
masih dalamwewenang pemerintah kota.
Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah konversi lahan
pertanian menjadi lahan non pertanian, terutama di negara-
negara dimana pertanian memegang peranan basar dalam
perekonomian negara.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
10/40
@RPS, 2015 10Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
3. TRUE BOUNDED CITY
Batas fisik kota koinsiden dengan batas administrasi kota.
Memudahkan pemerintah kota dalam perencanaan tataruangnya, karena seluruh areal kekotaan berada pada batas
administrasi kota.
Mengingat di masa mendatang kota selalu mengalami
perluasan wilayah, makakerjasama/koordinasi kerja dengan
pemerintah daerah sekitarnya perlu dilakukansedini mungkin.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
11/40
@RPS, 2015 11Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
STRUKTUR INTERNAL KOTA
UnderBoundedCity(Yunus,2005) OverBoundedCity(Yunus,2005)
True
Bounded
City
(Yunus,
2005)
Batasfisik kota
Keterangan:
Batasadministrasi kota
Rute Transportasi
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
12/40
@RPS, 2015 12Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Beberapa variasi ekspresi keruangan morfologi kota menurut
berbagai ahli:
A. Bentuk-bentuk Kompak
Compact Forms
)
1. Bentuk bujur sangkar (Square cities)
2. Bentuk empat persegi panjang (Rectangular cities)
3. Bentuk kipas (Fan shaped cities)
4. Bentuk bulat (Rounded cities)
5. Bentuk pita (Ribbon cities)
6. Bentuk gurita/bintang (Octopus/star shaped cities)
7. Bentuk yang tidak berpola (Unpatterned cities)
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
13/40
@RPS, 2015 13Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
B. Bentuk-bentuk Tidak Kompak
Non Compact Forms
)
Bentuk-bentuk areal kekotaan yang tidak kompak pada
pokoknya merupakan satu daerah kekotaan yang mempunyai
areal kekotaan terpisah-pisah oleh kenampakan bukan
kekotaan. Pemisahnya dapat berupa kenampakan topografis
maupun kenampakan agraris.
Beberapa contohnya:
1. Bentuk terpecah (Fragmented cities)
2. Bentuk berantai (Chained cities)
3. Bentuk terbelah (Split cities)
4. Bentuk stellar (Stellar cities)
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
14/40
@RPS, 2015 14Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
A. Bentuk-bentuk Kompak
1. Bentuk bujur sangkar
Square cities
)
Kota berbentuk bujur sangkar menunjukkan adanya kesempatan
perluasan kota ke segala arah yang relatif seimbang, dan
kendala fisik relatif tidak begitu berarti.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
15/40
@RPS, 2015 15Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
2. Bentuk empat persegi panjang
Rectangular cities
)
Melihat bentuknya terlihat bahwa dimensi memanjang lebih
besar daripada dimensi lebar. Hal ini kemungkinan timbul
karena adanya hambatan fisik kota pada salah satu sisinya.
Sumber:Yunus,2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
16/40
@RPS, 2015 16Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
3. Bentuk kipas
Fan shaped cities
)
Bentuk semacam ini sebenarnya merupakanbentuk sebagian
lingkaran.
Dalam hal ini perkembangan ke arah luar lingkaran kota
mempunyaikesempatan yang sama untuk berkembang.
Oleh sebab-sebab tertentu bagian lainnya mengalami
hambatan perkembangan areal kekotannya.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
17/40
@RPS, 2015 17Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Bentuk kipas .. lanjutan
Hambatan-hambatan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Hambatan-hambatan alami (natural constraints)
Contoh: perairan, pegunungan
2. Hambatan-hambatan buatan (artificial constraints)
Contoh: saluran buatan, zoning, ring roads
Kendala-kendala pada kota berbentuk kipas dapat berada di 3
bagian, yaitu:
1. Bagian dalam dari lingkaran
2. Bagian luar dari lingkaran
3. Bagian dalam dan luar dari lingkaran
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
18/40
@RPS, 2015 18Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Keterangan:
(a) Kota-kota pelabuhan yang terletak di dataran
rendah dan daerah belakangnya relatif datar.
Kendala perkembangan areal terletak pada
bagian dalam lingkaran, yaitu tubuh perairan.
(b) Kota-kota yang berada dan berkembang di delta
sungai yang besar. Kendala perkembangan
areal berada pada bagian dalam dan luar
lingkaran.
(c) Bentuk lingkaran yang hampir sempurna.Kendala perkembangan berupa pegunungan
(lereng terjal) atau berupa water body (teluk).
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
19/40
@RPS, 2015 19Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Karlsruhe,Germany
Sumber:www.wikimapia.org,2009
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
20/40
@RPS, 2015 20Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
4. Bentuk bulat
Rounded cities
)
Bentuk semacam ini merupakanbentuk paling idealdari suatu
kota, karena kesempatan berkembang ke arah luar dapat
dikatakan seimbang.
Jarak dari pusat kota ke bagian luarnya sama.
Tidak ada kendala-kendala fisik yang berartipada sisi-sisi luar
kota.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
21/40
@RPS, 2015 21Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Bentuk bulat .. lanjutan
Kota dapatberkembang baik secara natural maupun dengan
perencanaan yang disertai peraturan tata ruang untuk
mencapai bentuk bulat.
Pada kota yang berbentuk bulat dengan perencanaan,batas
terluar kota ditandai dengan green belt zoning atau growthlimitation, sehingga terciptalah bentuk bulat artificial.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
22/40
@RPS, 2015 22Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Moscow,Russia
Sumber:
www.wikimapia.org,
2009
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
23/40
@RPS, 2015 23Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
5. Bentuk pita
Ribbon cities
)
Bentuk ini mirip rectangular city, namun dimensi
memanjangnya jauh lebih besardaripada dimensi melebar.
Pada bentuk ini terlihat adanyaperan jalur memanjang (jalur
transportasi) yang sangat dominan dalam mempengaruhi
perkembangan kota, dan terhambatnya perluasan ke arah
samping.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
24/40
@RPS, 2015 24Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
6. Bentuk gurita/bintang
Octopus star shaped cities
)
Peranan jalur transportasi sangat dominan.
Dalam hal ini pengaruh jalur transportasi tidak hanya pada
satu arah, tetapi ke beberapa arah ke luar kota.
Hal ini dimungkinkan jika daerah hinterland dan daerah
pinggirannya tidak memberikan hambatan fisik terhadap
perkembangan kota.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
25/40
@RPS, 2015 25Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
7. Bentuk yang tidak berpola
Unpatterned cities
)
Pola initerbentuk pada suatu daerah dengan kondisi geografis
yang khusus, dimana kota tersebut telah menciptakan latar
belakang kendala pertumbuhannya sendiri. Misalnya pada
sebuah kota pulau (island city) yang mengikuti bentuk cekungan
yang ada.
Sumber:Yunus,2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
26/40
@RPS, 2015 26Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
B. Bentuk-bentuk Tidak Kompak
Non Compact Forms
)
1. Bentuk terpecah
Fragmented cities
)
Kota jenis inipada awal pertumbuhannya mempunyai bentuk
yang kompak dalam skala yang kecil.
Dalamperkembangan selanjutnya ternyata perluasan areal
perkotaan baru tidak langsung menyatu dengan kota
induknya, tetapi membentuk exclavesdi daerah pertanian
sekitarnya.
Kenampakan ke-kota-an baru ini dikelilingi oleh areal
pertanian yang dihubungkan dengan kota induk serta
exclaves oleh jaringan transportasi yang memadai.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
27/40
@RPS, 2015 27Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Untuknegara-negara yang sedang berkembang,exclaves ini
kebanyakan berupa daerah permukiman, baik permukiman
baru maupun lama yang telah berubah fungsi dari sifat
perdesaan menjadi sifat kekotaan.
Lama-kelamaandaerah-daerah kekotaan yang terpisah-pisah
tersebut dapat menyatu dan membentuk kota yang lebih
besar dan kompak.
Kota
Terpecah (Yunus,
2005)
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
28/40
@RPS, 2015 28Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
2. Bentuk berantai
Chained cities
)
Kota ini sebenarnya jugamerupakan bentuk terpecah, namun
karenaterjadinya hanya di sepanjang rutetertentu, maka kota
iniseolah-olah merupakan mata rantai yang dihubungkan oleh
rute transportasi.
Dalam perkembangan selanjutnya mungkin saja pola iniberkembang menjadiribbon city.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
29/40
@RPS, 2015 29Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
3. Bentuk terbelah
Split cities
)
Kota ini sebenarnya merupakan kota yang kompak, namun
berhubung adaperairan yang cukup lebar membelah kotanya,
maka seolah-olah kota tersebut terdiri dari 2 bagian yang
terpisah. Dua bagian ini dihubungkan oleh jembatan atau ferry
(contoh:Kota Budapest yang dibelah oleh Sungai Danube; Kota
Buda di bagian barat dan Kota Pest di bagian timur).
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
30/40
@RPS, 2015 30Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
Budapest,Hungary
Sumber:
www.wikimapia.org,
2009
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
31/40
@RPS, 2015 31Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
BENTUK FISIK KOTA
4. Bentuk stellar
Stellar cities
)
Kondisi ini biasanya terdapat pada kota-kota besar yang
dikelilingi oleh kota satelit.
Dalam hal initerjadi penggabungan antara kota besar utama
dengan kota satelit di sekitarnya, sehingga kenampakan
morfologi kotanya mirip telapak katakdimana pada ujung-
ujungnya terdapat bulatan.
Proseskonurbasiyang terus-menerus akanmembawa bentuk
ini ke arah megapolitan.
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
32/40
@RPS, 2015 32Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan dan kegiatannya,mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang ke-kota-an.
Ketersediaan ruang di dalam kota yang tetap dan terbatas,
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang untuk tempat
tinggal dan kedudukan fungsi-fungsi selalu akan mengambil
ruang di daerah pinggiran kota.
Gejala pengambilalihan lahan urban di daerah pinggiran kota
disebut dengan invasion. Proses perembetan kenampakan fisik ke-kota-an ke arah luar
disebut urban sprawl.
3 macam proses perluasan areal ke-kota-an (urban sprawl):
1. Concentric development/low density continuous development
2. Ribbon development/linear development/axial development
3. Leap frog development/checker-board development
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
33/40
@RPS, 2015 33Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
1. Perembetan Konsentris
Concentric Development Low Density
Continuous Development
)
Harvey Clark (1971) menyebut sebagai low density,
continuous development.
Wallace (1980) menyebut sebagaiconcentric development.
Jenisperembetan areal kekotaanyang palinglambat.
Perembetan perlahan-lahan terbatas pada semua bagian-
bagian luar kenampakan fisik kota.
Karena sifat perembetannya yang merata di semua bagian
luar kenampakan kota yang sudah ada, maka tahap
berikutnya akan membentuk suatu kenampakan morfologi
kota yang relatif kompak.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
34/40
@RPS, 2015 34Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
.. lanjutan
Peran transportasi terhadap perembetannya tidak begitu
besar.
City
core
Newdevelopment
ofurbanlanduses
Perembetan Konsentris
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
35/40
@RPS, 2015 35Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
2. Perembetan Memanjang
Ribbon Development Linear
Development Axial Development
)
Tipe ini menunjukkan ketidakmerataan perembetan arealkekotaan di semua bagian sisi-sisi luar dari daerah kota
utama.
Perembetan paling cepat terlihat di sepanjang jalur
transportasi yang ada, khususnya yang bersifat menjari
(radial) dari pusat kota.
Daerah di sepanjang rute transportasi utama merupakan
tekanan paling beratdari perkembangan.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
36/40
@RPS, 2015 36Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
.. lanjutan
Makin banyaknya konversi lahan pertanian ke lahan non
pertanian.
Makin banyaknya penduduk, makin banyaknya kegiatan non
agraris, dan padatnya bangunan, akan mengurangi
produktivitas lahan.
Perembetan Memanjang
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
37/40
@RPS, 2015 37Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
3. Perembetan Meloncat
Leap Frog Development Checker Board
Development
)
Tipeperkembangan ini dianggap merugikanoleh kebanyakan
pakar lingkungan, tidak efisien dalam arti ekonomi, tidak
mempunyai nilai estetika dan tidak menarik.
Perkembanganlahan kekotaannya terjadi berpencaran secara
sporadisdantumbuh di tengah-tengah lahan pertanian.
Keadaan inimenyulitkan pemerintah kota untuk membangun
prasarana dan sarana kota.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
38/40
@RPS, 2015 38Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
PEREMBETAN KENAMPAKAN FISIK KOTA
.. lanjutan
Tipe inicepat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan
pertanian pada wilayah yang luas, sehingga penurunan
produktivitas pertanian lebih cepat terjadi.
Perencanaan tata ruang kota dengan jenis perkembangan
areal seperti ini lebih sulitdibandingkan dengan yang lain.
Perembetan Meloncat
Sumber:
Yunus,
2005
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
39/40
@RPS, 2015 39Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP - ITS
REFERENSI
1. Yunus, Hadi Sabari (2005).Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta.
-
7/24/2019 Pola Bentuk Kota
40/40
@RPS 2015 40Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP ITS
THANK YOU