proposal pkm mikroalga-cr

21
 PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN MIKROALGA UNTUK PENGOLAHAN LOGAM KROMIUM (Cr) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI  BIDANG KEGIATAN:  PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Adi Wiguna 15713001 2013 Afriana Maharani Puteri 15713030 2013 Ganjar Abdillah Amar 11213021 2013 Gesit Nurdaksina 15713004 2013 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2014

Upload: afriana-maharani-puteri

Post on 18-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 1/21

 

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN MIKROALGA UNTUK PENGOLAHAN LOGAM

KROMIUM (Cr) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI 

BIDANG KEGIATAN: 

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Adi Wiguna 15713001 2013

Afriana Maharani Puteri 15713030 2013

Ganjar Abdillah Amar 11213021 2013

Gesit Nurdaksina 15713004 2013

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2014

Page 2: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 2/21

 

Page 3: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 3/21

 

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL..............................................................................................................i 

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN ...................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

RINGKASAN ................................................................................................... v

Bab I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

2.1 Pengenalan Logam Berat Kromium............................................................ 4

2.2 Pereduksi yang Berkelanjutan..................................................................... 4

2.3 Beragam Jenis Mikroalga............................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 6

3.1 Persiapan ..................................................................................................... 6

3.2 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 8

4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 8

4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

iii

Page 4: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 4/21

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 

Lampiran 2. Justifikasi Dana

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian TugasLampiran4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 

iv

Page 5: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 5/21

 

RINGKASAN

Menurunnya ketersediaan air bersih di Indonesia akibat pencemaran air yang

disebabkan oleh logam berat pada limbah cair buangan industri menuntut para insinyur

lingkungan untuk memeras otak lebih dalam lagi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Biofiltrasi adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah pencemaran air tersebut.

Biofiltrasi merupakan salah satu proses pengolahan air limbah secara biologis yang pada

 prinsipnya melibatkan mikroorganisme sebagai media penghancur bahan-bahan pencemar

tertentu. Mikroalga adalah salah satu jenis mikroorganisme yang mampu melakukan proses

adsorpsi kandungan ion logam berat pada limbah, pada penelitian ini yaitu ion logam

kromium (Cr).

Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak dari mikroalga adalah dengan

memanfaatkan biomassa dari sel vegetatif mikroalga yang dikeringkan agar menjadi

 biomassa yang praktis dan mudah dibawa. Biomassa adalah bahan biologis yang hidup atau

 barumati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial.

Penelitian ini bersifat eksploratif dan bertujuan untuk menciptakan suatu metode

 pemanfaatan mikroalga sebagai biofilter di industriuntuk proses adsorpsi logam berat.

Perkembangan pemanfaatan mikroalga dalam mengelola kadar logam berat pada limbah

logam buangan pabrik akan sangat membantu mengurangi pencemaran air di Indonesia.

Kata kunci : Mikroalga, Biofiltrasi, Logam Berat, Biomassa, Kromium, Adsorpsi.

v

Page 6: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 6/21

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 

Latar Belakang

Air merupakan salah satu aspek terpenting dalam kelangsungan hidup mahkluk hidup

di bumi. Air adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi mahkluk hidup karena dengan air

mahkluk hidup dapat bernapas, berkembang biak, bermetabolisme, bertahan hidup,

melindungi diri dan masih banyak lagi kegunaan air di muka bumi ini. Untuk manusia

sendiri, air sudah menjadi kebutuhan pokok dalam melangsungkan hidup, terutama air bersih.

Oleh karena itu, ketersediaan air bersih harus tetap dijaga agar manusia dapat tetap bertahan

hidup.Akhir-akhir ini, di Indonesia marak terjadi pencemaran air yang disebabkan oleh

limbah cair buangan industri yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme alami di daerah

sumber air. Tingkat pencemaran air yang disebabkan oleh bahan-bahan non-organik atau

 bahan kimiawi disebut Chemical Oxygen Demand (COD) sementara untuk tingkat kekeruhan

air disebut  Dissolved Oxygen (DO). Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan

 pencemar (polutan) ke dalam air, yang dapat berupa gas, bahan terlarut, maupun partikulat.

Pencemar memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah,

 pembuangan limbah pertanian, limbah domestik perkotaan, pembuangan limbah industri, dan

lain- lain (Effendi, 2003).

Pencemaran air sudah terjadi hampir di setiap sungai di Indonesia, mayoritas limbah

tersebut berasal dari pabrik bahan kimia dan pabrik produksi barang-barang yang terbuat dari

logam. Pernyataan itu dibuktikan dengan adanya pencemaran air akibat logam berat yang

terjadi di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat akibat aktivitas penambangan emas dan perak di

 bagian tengah sungai ini. Selain Sungai Kapuas, Sungai di kota Surabaya mayoritas sudah

tercemar logam berat jenis Kromium (Cr) dengan kadar DO dan COD yang melebihi nilai

ambang batas sungai kelas I. Kandungan Kromium pada sedimen sebanyak 75,46 mg/kg

massa kering pada musim kemarau dan 41,75 mg/kg saat musim penghujan (Yudhi, 2011).

Hal itu terjadi karena aktivitas industri kimia yang membuang limbah hasil produksi ke

daerah aliran sungai tersebut.

Logam berat pada limbah cair merupakan masalah utama dalam pengendalian dampak

 pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengendalikan kandungan logam berat

tersebut adalah dengan cara biofiltrasi. Biofiltrasi merupakan salah satu proses pengolahan air

1

Page 7: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 7/21

 

limbah secara biologis yang pada prinsipnya melibatkan mikroba sebagai media penghancur

 bahan-bahan pencemar tertentu. Mikroorganisme yang digunakan untuk menghancurkan

 bahan-bahan pencemar tersebut adalah mikroalga dengan memanfaatkan biomassanya

sebagai pengubah unsur logam pada limbah cair menjadi senyawa nitrat . Mikroalga adalah

mikroorganisme dapat digunakan untuk mereduksi kandungan logam berat seperti Kromium

(Cr) yang mencemari sebagian besar sungai-sungai di Indonesia. Dalam penggunaannya,

mikroalga biasa digunakan peneliti untuk memecah senyawa-senyawa pencemar yang

 bersifat organik karena sel yang dimiliki mikroalga adalah sel vegetatif tanpa tahu manfaat

lain dari bakteri ini seperti mengurangi kadar COD dan mereduksi kandungan logam berat

 pada limbah cair.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain.

1.  Bagaimana cara membuat biomassa mikroalga menjadi suatu produk sederhana yang

 praktis dan efisien?

2.  Berapa kadar kromium dalam sampel limbah cair kromium sebelum dan sesudah

ditambahkan biomassa mikroalga?

3.  Bagaimana efektivitas penggunaan biomassa mikroalga  dalam mengurangi kadar

kromium pada sampel limbah cair kromium?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut.

1.  Menentukan cara membuat biomassa mikroalga menjadi suatu produk sederhana yang

 praktis dan efisien.

2.  Menentukan kadar kromium dalam sampel limbah cair krom sebelum dan sesudah

ditambahkan biomassa mikroalga.

3.  Menentukan efektivitas penggunaan biomassa mikroalga  dalam mengurangi kadar

kromium pada sampel limbah cair kromium.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini berupa biosorben mikroalga dalam bentuk biomassa yang

sudah dikeringka sehingga memudahkan penggunaan mikroalga tersebut untuk proses

 pengolahan limbah cair khususnya yang mengandung senyawa logam berat jenis kromium

(Cr). Penemuan ini akan sangat berguna bagi bidang ilmu pengusul mengingat pengusul

2

Page 8: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 8/21

 

adalah mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan sehingga hasil penelitian ini akan

sangat membantu dalam hal pengolahan limbah logam. Ada pula pengusul dari mahasiswa

Rekayasa Hayati yang bidang ilmunya adalah meneliti tentang bagaimana cara

memanfaatkan ilmu biologi untuk menjawab permasalahan limbah dan energi. Biosorben

mikroalga ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal pengelolaan

limbah cair khususnya kromium (Cr).

3

Page 9: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 9/21

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Logam Berat Kromium

Logam berat dapat didefinisikan sebagai zat yang dapat melepaskan satu atau lebih

elektron yang menyebabkan menjadi kation atau ion bermuatan postif. Logam berat

diidentifikasikan mempunyai berat jenis lebih tinggi dari 5 gr/cm3, detailnya logam berat

memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik dan panas yang tinggi, mempunyai kilauan

logam dan memiliki kekuatan dan kelenturan yang tinggi (Bradl dan Bradl, 2005). Saat ini

telah banyak diketahui bahwa logam berat terdapat pada atmosfer, udara, tanah dan air dalam

 bentuk partikel/ ion-ion maupun dalam bentuk senyawa. Dengan begitu logam berat pundapat masuk kedalam setiap tubuh makhluk hidup termasuk manusia dalam proses

 pengambilan nutrisi, pernafasan maupun langsung terserap melewati lapisan luar tubuh.

Salah satu logam berat yang menjadi perhatian manusia adalah kromium (Cr) yang

memiliki nomor 24 dan berat atom 52. Logam golongan VI-B ini dapat memiliki tiga bentuk

 berbeda yaitu Cr 2+, Cr 3+ dan Cr 6+. Dari ketiga ion kromium, hanya Cr 6+ yang bersifat racun

atau toksik. Kromium dapat menyerang kulit dan selaput lendir juga dapat menjadi kanker

apabila langsung terpapar dalam jangka waktu yang lama (Anderson, 2007 dalam Sudiarta,

2010).

Keberadaan logam kromium sangat tinggi pada industri logam, gelas, electroplating,

manufaktur obat-obatan, produsen peralatan listrik, produk plastik dan masih ada industri

lainnya. Kromium dengan bilangan oksidasi 6 atau dapat disebut kromium heksavalen sulit

mengendap juga oksidator kuat, sehingga diperlukannya zat pereduksi agar Cr(VI) bisa

menjadi Cr(III) dalam bentuk hidroksida.

2.2 Pereduksi yang Berkelanjutan

Zat pereduksi dalam pengolahan air berion logam berat ini menjadi kajian utama

 penelitian kami. Tidak menggunakan suatu zat yang hanya mereduksi dan setelahnya zat

 pereduksi akan habis, melainkan menggunakan suatu sistem metabolisme makhluk mikro

agar sustainable atau berkelanjutan yaitu makhluk hidup dari komoditas mikroalga.

Saat ini mikroalga telah banyak dimanfaatkan seperti penghasil oli, protein, nutrisi,

 pigmen dan masih banyak lagi. Tentunya tidak hanya sebatas itu, mikroalga memiliki potensi

4

Page 10: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 10/21

 

 besar dalam permasalahan lingkungan salah satunya pencemaran air. Terdapat banyak zat

yang menjadikan suatu perairan tercemar khususnya logam kromium yang bersifat racun.

Membiarkan koloni mikroalga  berkerumul atau menjadi suatu kesatuan yang utuh dan

memiliki luas permukaan yang besar bertujuan agar memiliki tingkat keefektifitasan yang

tinggi terhadap pemurnian medium atau sampel yang tercemar logam Cr(VI). Kesatuan yang

utuh tadi dapat disebut sebagai biofilm dimana membutuhkan nutrisi tertentu untuk

mikroalga agar dapat tetap hidup dan membiakkan dirinya serta paling penting untuk

akativitas metabolisme.

2.3 Beragam Jenis Mikroalga

Mikroalga atau bisa disebut mikrofita merupakan alga yang berukuran mikroskopis

yang dapat ditemukan pada medium perairan ataupun laut. Biasanya bersifat uniseluler

fotoautotrof. Spesies yang ada yakni Spirulina sp., Chlorella sp,. Dunaliella sp,

Schizochytrium sp. Aphanizomerion sp., Botryococcus sp., Nahnochloroplasts sp dan lainnya.

Tidak semua mikroalga dapat dimanfaatkan dalam pemurnian air yang mengandung kromat

(VI). Hanya beberapa yang diyakini yaitu dapat bereproduksi cepat juga memiliki

metabolisme yang tinggi dapat dengan mudah beradaptasi di lingkungan baru sehingga akan

menjadi kebal dan tahan terhadap situasi ekstrim.

Ciri-ciri mikroalga yang akan kami ambil dalam penelitian dapat menjadi acuan kami

dalam pembentukan sistem biomassa mikroalga yang dapat memurnikan limbah kromat(VII)

dengan efisien, cepat dan efektif. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam

 pembentukkan sistem biomassa mikroalga untuk water treatment dari logam berat

kromium(VI).

5

Page 11: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 11/21

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 

Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan studi literatur serta persiapan alat dan bahan yang akan

digunakan dalam penelitian. Sampel yang digunakan adalah sampel sintetis yaitu air yang

ditetesi kromium dengan kadar 1000 ppm yang kemudian diencerkan sesuai kebutuhan. Alat

yang digunakan dalam penelitian yaitu labu takar 100 mL, 500 mL, gelas ukur 50 mL, 100

mL, 500 mL, 1 L, labu erlenmeyer 125 mL, 250 mL, pipet 5 mL, pH meter, timbangan,

magnetic stirrer , oven, mortar, saringan, spatula, corong pisah 100 mL, jarring plankton net,

dan sarung tangan. Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu biomassa mikroalga,

aquades, sodium alginat, CaCl2, kalium dikromat, HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, HCl 0,1 N; 1 N,

HNO3  0,2 N; 1 N, H2SO4  0,1 N; 1 N; 4 N, KOH 0,1 N; 1 N, NaOH 0,1 N; 1 N, 1,5-

dyphenilcarbazid .

3.2 Prosedur penelitian

Penelitian dimulai dengan mengambil sampel mikroalga berwarna hijau dari kolam

umum yang sedang mengalami panen mikroalga. Mikroalga lalu disaring dengan

menggunakan jaring  plankton net . Spesies dominan mikroalga yang biasa ditemukan di

kolam umum antara lain Microcystis sp., Lingbya sp., Spirulina sp., dan Aphanizomenon

sp. Mikroalga yang telah diperoleh kemudian dibilas dengan aquades dan dimasukkan ke

dalam botol dan disimpan di lemari pendingin agar awet dan tidak mudah berjamur.

Biomassa mikroalga harus mengalami perlakuan lebih dulu dengan modifikasi kimia

menggunakan asam dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja biosorpsi. Biomassa

ditimbang 300 gram kemudian dimasukkan ke dalam larutan 0,1 N HCl dengan

 perbandingan 1:3, selanjutnya biomassa didiamkan selama 3 jam. Biomassa yang sudah

diaktivasi, dioven selama 20 jam pada temperatur 70ºC, dihaluskan, dan disaring dengan

saringan untuk mendapatkan serbuk biomassa mikroalga berukuran lebih kecil.

Serbuk biomassa mikroalga diimobilisasi dengan mencampur serbuk biomassa

sejumlah 4,5 gram dan 2,5 gram sodium alginat dalam gelas ukur 100 mL, kemudian

dilarutkan dengan aquades sebanyak 100 mL sedikit demi sedikit sambil diaduk bertahap.

Selanjutnya diteteskan ke dalam larutan CaCl2 4% (4 gram CaCl2 dalam 100 mL aquades)

dengan bantuan corong pisah. Immobilisasi dibantu dengan magnetic stirrer   yang bertujuan untuk mengaduk larutan CaCl2  dan biosorben agar tidak terjadi penempelan

6

Page 12: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 12/21

 

 biosorben yang diimobilisasi satu dengan lainnya. Biosorben yang terbentuk dalam

larutan CaCL2  4% dipindahkan ke dalam larutan CaCl2  0,5% dan disimpan di lemari

 pendingin.

Sampel kromium yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sintetis kromium

heksavalen yaitu dengan mengoven garam kalium dikromat selama 1 jam untuk

menghilangkan air yang terkandung di dalamnya. Kalium dikromat seberat 2.829 mg

dicampurkan dengan 1000 mL aquades menggunakan labu takar untuk mendapatkan

kromium heksavalen dengan konsentrasi 1000 ppm. Larutan sampel kromium heksavalen ini

kemudian disimpan dan diencerkan sesuai kebutuhan untuk dipakai dalam pengujian. pH

larutan sampel kromium diatur pada pH 1 dengan menambahkan larutan HCl 0,1 N dan 1 N

dengan bantuan pH meter. Konsentrasi limbah kromium pada saat penelitian ini adalah 5

 ppm.

Pengujian biosorpsi dengan sistem batch dilakukan dengan menggunakan erlenmeyer 250

mL yang mengandung 50 mL kromium heksavalen konsentrasi awal 5 ppm dengan dosis

 biosorben 10 g terimobilisasi (ekivalen dengan 0,83 biosorben). Erlenmeyer diagitasi dengan

kecepatan 180 rpm selama 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 135, 150, 165, dan 180 menit.

Pengukuran kromium dilakukan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang

540 nm dengan menggunakan 1,5-diphenylcarbazide. Pengukuran absorbansi warna ungu

dilakukan pada panjang gelombang 540 nm setelah didiamkan selama 10 menit.

7

Page 13: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 13/21

 

BAB IV 

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 

4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada tabel berikut.

Tabel 1. Rancangan anggaran biaya

1.  Peralatan Penunjang

Material Kuantitas HargaSatuan

(Rp)

Harga Total Keterangan

Labu erlenmeyer 125

ml

2 25.000,- 50.000,-

Labu erlenmeyer 250

ml

2 42.500,- 85.000,-

Corong pisah 100 ml 2 86.000,- 172.000,-Labu takar 100 ml 2 95.000,- 190.000,-

Labu takar 500 ml 2 175.000,- 350.000,-

Pipet volume 5 ml 5 52.500,- 262.500,-

Gelas ukur 50 ml 1 63.500,- 63.500,-

Gelas ukur 100 ml 1 73.750,- 73.750,-

Gelas ukur 500 ml 1 178.000,- 178.000,-

Gelas ukur 1 liter 1 350.000,- 350.000,- pH meter 1 200.000,- 200.000,-

Timbangan 1 100.000,- 100.000,-

Oven 1 510.000,- 510.000,-

Mortar 2 350.000,- 700.000,-

Saringan 1 50.000,- 50.000,-

Spatula 2 80.000,- 160.000,-

 Magnetic Stirrer 1 750.000,- 750.000,-

Jaring plankton net   10 25.000,- 250.000,-

8

Page 14: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 14/21

 

SUBTOTAL (Rp)  4.500.000,-

2.  Bahan habis pakai

Material Kuantitas Harga (Rp) Keterangan

Aqua dm 10 L 30.000,-

Sodium Alginat 25 kg 250.000,-

CaCl2  100 gr 26.000,-

Kalium dikromat 100 gr 58.000,-

Asam Klorida 2 L 300.000,- Natrium Hidroksida 500 gr/botol 200.000,-

Asam Nitrat 2 L 80.000,-

Asam Sulfat 2 L 330.000,-

1,5-diphenylcarbazide  25 gram 2.860.000,-

SUBTOTAL (Rp) 4.134.000,-

3. 

Lain-lain

Material Kuantitas Harga (Rp) Keterangan

Tissue 3 roll 3.000,-

Plastik Klip 1 roll 5.000,-

Laporan 3 buah 100.000,-

Ballpoint 2 buah 10.000,-

Logbook 1 buah 30.000,-

Label 2 buah 10.000,-

Ember 2 buah 30.000,-

SUBTOTAL (Rp) 188.000,-

TOTAL (Rp) 8.822.000,-

9

Page 15: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 15/21

 

4.2 Jadwal Kegiatan

TahapMinggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Persiapan dan study literature

Pembuatan sample krom

Pengembangbiakan mikroalga

Panen mikroalga

Packaging mikroalga

Aktivasi biomassa mikroalga

Uji Biosorbsi mikroalgaUji Isoterm Biosorbsi

Analisis Kuantitatif

Interpretasi data

Penyusunan Laporan

Evaluasi

10

Page 16: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 16/21

 

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Anthony, Renil dan Runger, Troy. 2014.  An Approach to Microalgal Production Systems for

Comoditie.2. Ariyanti, D. Dan Handayani N.A.  Mikroalga Sebagai Sumber Biomasa Terbarukan: Teknik

 Kultivasi dan Pemanenan.

3. Devianto, Luhur Akbar. 2014.  Desorpsi dan Recovery Kromium Hexavalen dari Biosorben

 Mikroalga. 

4. 

Fachrullah, Muhammad Rezza. 2011.  Laju Pertumbuhan Mikroalga Penghasil Biofuel Jenis

Chlorella sp. dan Nannochloropsis sp. yang Dikultivasi Menggunakan Air Limbah Hasil

 Penambangan Timah di Pulau Bangka.

5. 

Indhumathi P., Shabudeen, S. Shoba dan Saraswathy. 2014. The removal of chromium from

aqueous solution by using green micro algae Isochrysis Galbana. India.

6. June Owen O. Nacorda, Milagrosa R. Martinez-Goss, and Nerissa K. Torreta . 2010.

 Bioremoval and Bioreduction of Chromium (VI) by the Green Microalga, Chlorella

vulgaris Beij., Isolated from Laguna de Bay, Philippines. Philippines.

7. Michalak, I., Zielinska, A., Chojnacka, K. Dan Matula, Jan. 2007.  Biosorption of Cr(III) by

 Microalgae and Macroalgae: Equilibrium of the Process.

8. Mouwerik, M.V., Stevens, L., Seese, M.D. dan Basham, W.. 1997.  Environmental

Contaminants Encyclopedia Chromium Vi (Hexavalent Chromium) Entry. 

9. Santoso, Arif Dwi; Rahmania A., Darmawan dan Susanto, Joko P. 2011.  Mikroalga Untuk

 Penyerapan Emisi CO2 dan Pengolahan Limbah Cair di Lokasi Industri.

10. Singhvi P dan Chhabra M. 2013. Simultaneous Chromium Removal and Power Generation

Using Algal Biomass in a Dual Chambered Salt Bridge Microbial Fuel Cell. India. 

11. 

Sujin Jeba Kumar, T., Balavigneswaran, C.K., Arun Vijay.M. and Srinivasa Kumar.K.P. .

2009. Biosorption of Lead(II) and Chromium(VI) by Immobilized Cells of Microalga .

12. Wolkers, Hans; Barbosa, Maria; Kleinegris, Dorinde, Bosma, Rouke dan Wijffels, H. Rene.

2011. Microalgae:The Green Gold of The Future. Wageningen: Propres.

11

Page 17: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 17/21

 

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.  Peralatan Penunjang 

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Harga Total Keterangan

Labu erlenmeyer 125

ml

Tempat reaksi

 biomassa mikroalga

2 25.000,- 50.000,-

Labu erlenmeyer 250

ml

Tempat reaksi

 biomassa mikroalga

2 42.500,- 85.000,-

Corong pisah 100 ml Menambahkan

larutan CaCl2 kelarutan biomassa

secara bertahap

2 86.000,- 172.000,-

Labu takar 100 ml Pengenceran

sampel kromium

2 95.000,- 190.000,-

Labu takar 500 ml Pengenceran

sampel kromium

2 175.000,- 350.000,-

Pipet volume 5 ml Mengambil zat-zatcair yang

digunakan

5 52.500,- 262.500,-

Gelas ukur 50 ml Mengukur volume

larutan

1 63.500,- 63.500,-

Gelas ukur 100 ml Mengukur volume

larutan

1 73.750,- 73.750,-

Gelas ukur 500 ml Mengukur volume

larutan

1 178.000,- 178.000,-

Gelas ukur 1 liter Mengukur volume

larutan

1 350.000,- 350.000,-

 pH meter Mengukur pH

larutan

1 200.000,- 200.000,-

Timbangan Menimbang massa

zat-zat yang

digunakan

1 100.000,- 100.000,-

Page 18: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 18/21

 

Oven Mengeringkan

 biomassa mikroalga

1 510.000,- 510.000,-

Mortar Menumbuk

 biomassa mikroalga

2 350.000,- 700.000,-

Saringan Menyaring larutan

 biomassa mikroalga

1 50.000,- 50.000,-

Spatula Alat pengaduk

 biomassa mikroalga

2 80.000,- 160.000,-

 Magnetic Stirrer Pengadukan

 biomassa

1 750.000,- 750.000,-

Jaring plankton net   Menjaring

mikroalga dari

kolam

10 25.000,- 250.000,-

SUBTOTAL (Rp)  4.500.000,-

2.  Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga (Rp) Keterangan

Aqua dm Pembilas, reaktan 10 L 30.000,-Sodium Alginat Reaktan 25 kg 250.000,-

CaCl2  Reaktan 100 gr 26.000,-

Kalium dikromat Reaktan 100 gr 58.000,-

Asam Klorida Reaktan 2 L 300.000,-

 Natrium Hidroksida Reaktan 500 gr/botol 200.000,-

AsamNitrat Reaktan 2 L 80.000,-

AsamSulfat Reaktan 2 L 330.000,-

1,5-diphenylcarbazide  Pengukuran konsentrasi

kromium heksavalen

25 gram 2.860.000,-

SUBTOTAL (Rp) 4.134.000,-

Page 19: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 19/21

 

3.  Lain-lain

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga (Rp) Keterangan

Tissue Membersihkan meja dan

alat praktikum bersih dan

kering

3 roll 3.000,-

Plastik Klip Menyimpan sampel serbuk

mikroalga dan menutup

sampel dari kontak dengan

udara luar

1 roll 5.000,-

Laporan  Print-out laporan 3 100.000,-

Ballpoint Alat tulis penunjang 2 buah 10.000,-

LogBook Dokumentasi penelitian 1 buah 30.000,-

Label Menandai botol sampel 2 pack 10.000,-

Ember Menyimpan mikroalga saat

 pengambilan

2 buah 30.000,-

SUBTOTAL (Rp) 188.000,-

TOTAL (Rp) 8.822.000,-

Page 20: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 20/21

 

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas anggota dalam kelompok diperlihatkan

dalam table berikut.

 No  Nama / NIM  ProgramStudi 

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas 

1 Adi Wiguna Rekayasa

Infrastruktur

Lingkungan

Infrastruktur

Lingkungan

10 jam/minggu Membantu run

 penelitian

analisis

sampel,

interpretasi

data.

2 Afriana

Maharani

Puteri

Rekayasa

Infrastruktur

Lingkungan

Infrastruktur

Lingkungan

10 jam/minggu Memimpin

tim,

melakukan run

 penelitian,

laporan.

3 Ganjar

Abdillah

Ammar

Rekayasa

Hayati

Bioengineering 10 jam/minggu Membantu run

 penelitian

 biomassa,

interpretasi

data.

4 Gesit Nurdaksina

RekayasaInfrastruktur

Lingkungan

InfrastrukturLingkungan

10 jam/minggu Membantu pembuatan

laporan dan

dokumentasi.

Page 21: Proposal PKM Mikroalga-cr

7/23/2019 Proposal PKM Mikroalga-cr

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-pkm-mikroalga-cr 21/21