rencana audit yang tanggap1.pdf
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
1/11
RENCANA AUDIT YANG TANGGAP
Tinjauan Umum
Dalam tahap kedua dalam suatu proses audit (tahap menanggapi risiko), tujuannya ialah
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai risiko yang dinilai ( assessed risk ). Hal
ini dapat dicapai dengan merancang dan mengimplementasikan tanggapan yang tepat
(appropriate response ) terhadap risiko salah saji material yang dinilai, pada tingkat laporan
keuangan maupun tingkat asersi.
Langkah Awal
Langkah awal untuk merancang tanggapan audit yang efektif adalah dengan membuat daftar darisemua risiko yang dinilai dan dikembangkan pada akhir tahap penilaian risiko. Pada tahap itu,
risiko sudah diidentifikasi dan dinilai pada:
Tingkat laporan keuangan; dan
Tingkat asersi untuk area laporan keuangan dan disclosures
Tanggapan Menyeluruh (Overall Response)
Risiko yang pervasif pada tingkat laporan keuangan ditangani melalui rancangan dan
implementasi tanggapan menyeluruh oleh auditor. Dalam membuat tanggapan menyeluruh,
auditor juga menentukan:
Intensnya anggota tim audit
Staf mana yang ditugaskan, apakah mereka mempunyai keterampilan khusus ? Atau apakah tim
menggunakan tenaga ahli ?
Luasnya supervisi yang digunakan selama audit.
Perlunya memasukkan unsur pendadakan ( elements of unpredictability ) dalam memilih prosedur
audit selanjutnya yang akan dilaksanakan
Setiap perubahan yang ahrus dibuat berkenaan dengan sifat, waktu pelaksanaan, atau luasnya
prosedur audit.
Materialitas dalam Merancang Pengujian
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
2/11
Faktor kunci dalam menentukan luasnya suatu prosedur audit ialah performance materiality atau
materialitas pelaksanaan. Performance materiality ditetapkan untuk memperhitungkan risiko
tertentu berkenaan dengan suatu saldo akun, transaksi, atau disclosures dalam laporan keuangan.
Kotak Peralatan Auditor
Dalam membuat rencana auditor terinci, auditor akan menggunakan kearifan profesionalnya
( professional judgment ) untuk memilih jenis prosedur audit yang tepat.
Kita dapat membayangkan suatu kotak peralatan auditor yang berisi:
Prosedur substantif dasar ( substantive procedures-basic )
Prosedur substantif yang diperluas ( substantive procedures-extended ) Prosedur analitikal substantif ( substantive analytical procedures )
Uji pengendalian ( test of controls )
Prosedur Substantif Dasar
Prosedur substantif dasar mencerminkan kenyataan bahwa:
Penilaian risiko oleh auditor bersifat judgemental dan mungkin tidak dapat mengidentifikasi
semua salah saji material; dan Ada kendala bawaan ( inherent limitations ) dalam pengendalian internal termasuk management
override .
Prosedur Substantif Yang Diperluas
Contoh prosedur substantif yang diperluas antara lain:
Prosedur yang disesuaikan untuk menanggapi faktor risiko khusus, jenis kecurangan lainnya,
atau risiko sognifikan; dan
Prosedur yang serupa dengan basic prosedures, tetapi luasnya prosedur ditingkatkanuntuk
mencapai tingkat yang tepat dalam menurunkan risiko.
Uji Pengendalian
Ketika pengendalian inti berfungsi secara efektif, uji pengendalian ( test of controls ) dapat
dilaksanakan untuk memperoleh bukti audit mengenai suatu asersi.
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
3/11
Prosedur Analitikal Substantif
Prosedur analitikal substantif dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Perbandingan sederhana diantara data
Model prakiraan ( predictive models ) saja atau dikombinasikan dengan uji pengendalian atau
prosedur substantif lainnya, sudah cukup untuk menekan risiko sudit ke tingkat rendah yang
dapat diterima (acceptably low level )
Rencana Audit Responsif
Ada tiga langkah umum yang dijalankan auditor dalam menyusun rencana:
Tanggapi risiko yang dinilai pada tingkat laporan keuangan (atau tanggapan menyeluruh, overallresponsive)
Identifikasi prosedur tertentu yang diperlukan untuk area laporan keuangan yang material; dan
Terntukan prosedur audit dan luasnya.
Menanggapi Risiko Fraud
Risiko kecurangan atau fraud (termasuk management override ) dapat terjadi di semua entitas,
dan perlu mendapat perhaian ketika auditor menyusun rencana audit. Langkah pertama ialahmenilai risiko potensial terjadinya kecurangan, dan kemudian merancang tanggapan menyeluruh
dan tanggapan terinci yang tepat.
Management override atau menajemen yang sengaja meniadakan atau melemahkan pengendalian
dapat dilakukan terhadap atau dalam hubungan dengan: journal entries , estimasi oleh
manajemen, transaksi penting, transaksi hubungan istimewa, ( related-party transaction ), dan
pengakuan pendapatan ( revenue recognition )
Risiko Salah Saji dalam Presentasi dan Disclosure
Prosedur yang spesifik perlu dirancang untuk menanggapi risiko yang bertalian dengan
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Prosedur spesifik ini memastikan apakah:
Semua laporan dalam perangkat laporan keuangan disajikan dengan cara yang mencermiankan
klasifikasi dan penjelasan informasi keuangan dengan benar;
Penyajian laporan keuangan termasuk pengungkapan (disclosures) yang memadai dari hal-hal
yang material dan ketidakpastian.
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
4/11
Manajemen mengungkapkan hal-hal tertentu mengenai situasi dan fakta yang diketahui oleh
auditor pada saat penandatanganan laporan auditor.
Menentukan Lengkapnya Rencana Auditor
Sebelum menyimpulkan suatu audit sudah lengkap, auditor mempertimbangkan faktor-faktor
berikut:
Apakah semua area laporan keuangan sudah tercakup ?
Adakah kebutuhan akan konfirmasi eksternal ?
Dapatkah bukti yang diperoleh tahun lalu, digunakan ?
Apakah perlu tenaga ahli ?
Apakah proses tutup buku sudah diinput ?
Apakah risiko signifikan telah ditangani ?
Apakah bukti yang diperoleh dari pengujian di tengah tahun, sudah dimutakhirkan ?
Apakah risiko potensial terjadinya kecurangan, mendapat perhatian auditor ?
Dokumentasikan Tanggapan Menyeluruh dan Rencana Audit Terinci
Tanggapan menyeluruh dapat didokumentasikan sebagai sebuah dokumen yang beriri sendiri( stand-alone document ) atau yang lebih lazim, sebagai bagian strategi audit menyeluruh ( overall
audit strategy ).
Rencana audit terinci (detailed audit plan) sering didokumentasikan dalam bentuk program audit
yang menggambarkan secara garis besar, sifat dan luasnya proseur asersi yang diperiksa.
Komunikasi Mengenai Rencana Audit
Strategi audit menyeluruh, tanggapan menyeluruh, dan rencana audit sepenuhnya merupakan
tanggung jawab auditor. Namun, sering kali bermanfaan untuk membahas unsur-unsur dalam
rencana audit terinci dengan manajemen. Pembahasan seperti ini menyebabkan perubahan kecil
mengenai penetapan waktu dan akan memfasilitasi pelaksanaan prosedur tertentu.
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
5/11
PROSEDUR AUDIT SELANJUTNYA
Tinjauan Umum Prosedur Substantif
Prosedur substantif dapat dilaksanakan auditor untuk :
Mengumpulkan bukti tentang asersi yang menjadi dasar dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan ( embedded ) dalam salio akun dan jenis transaksi
Mendeteksi salah saji yang material
Uji Pengendalian (Test Of Controls)
Uji pengendalian dilakukan auditor untuk mengumpulkan bukti mengenai berfungsinya secara
efektif pengendalian internal
Menangani asersi-asersi tertentu
Mencegah atau menemukan dan mengoreksi kesalahan dan kecurangan yang material.
Prosedur Substantif
Prosedur Substantif dirancang oleh auditpr untuk mendeteksi salah saji yang material pada
tingkat asersi ( at te assertion level ). Ada dua jenis prosedur substantif, adalah sebagai berikut:
Test of details (uji rinci)sebagai prosedur substantif, test of details ini melihat substansi
(misalnya dari satu akun) dengan menganalisis rincian atau detailnya.
Substantive analytical procedures (prosedur analitikal substansi) sama seperti test of details,
sebagai prosedur substantif ia melihat substansi angka dalam laporan keuangan.
Uji Rinci (Test of Details)
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam uji rinci adalah sebagai berikut:
Saldo akun, transaksi, dan disclosure yang material.
Prosedur audit yang diwajibkan
Perlunya prosedur konfirmasi eksternal
Risiko yang signifikan
Timing (penentuan waktu)
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
6/11
Dalam menentukan prosedur substantif mana yang paling tepat menanggapi risiko yang dinilai
(assessed risk), auditor apat melaksanakan:
Uji rinci ( test of details ) saja; atau
Kalau tidak ada salah saji material yang signifikan, prosedur analitikal substantif saja; atau
Kombinasi uji rinci dan prosedur analitikal substantif.
Melaksanakan Prosedur Substantif pada Tanggal Interim
Ketika prosedur substantif dilaksanakan paa tanggal interim, auditor wajib melaksanakan
prosedur substantif selanjutnya, atau prosedur substantif yang dikombinasikan dengan uji
pengendalian untuk periode tersisa.
Prosedur Audit untuk Periode Sisa
Ketika prosedur audit dilaksanakan pada tanggal interim:
Bandingkan konfirmasi pada akhir tahun/periode dengan informasi terkait/ pembanding
(compare information ) pada tanggal interim
Identifikasi angka-angka yang kelihatannya janggal atau tidak umum ( unusual )
Sewaktu merencanakan prosedur analitikal substantif, lihat apakah prakiraan saldo akhirtahun/periode dari jenis transaksi atau akun tertentu memang dapat dibuat; dan
Perhatikan prosedur entitas untuk menganalisis dan menyesuaikan jenis transaksi atau saldo
akun pada tanggal interim.
Prosedur Substantif yang Dilaksanakan pada Periode yang Lalu
Penggunaan bukti audit yang diperoleh melalui prosedur substantif yang dilaksanakan pada
periode yang lalu, dapat dimanfaatkan dalam perencanaan audit tahun ini.
Konfirmasi Eksternal
Mengenai tujuan prosedur permintaan konfirmasi eksternal ( external conformation ), ISA 505.5
menyatakan:
Tujuan audit dalam menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, ialah merancang dan
melaksanakan prosedur untuk memperoleh bukti audit yang relevan dan andal
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
7/11
Sewaktu menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, auditor wajib mengendalikan seluruh
proses permintaan konfirmasi, termasuk:
a) Menentukan informasi yang harus dikonfirmasi atau akan diminta;
b) Memilih siapa yang akan dimintai konfirmasinya;
c) Merancang permintaan konfirmasi;
d) Mengirimkan formulir konfirmasi.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan auditor dalam melaksanakan
prosedur konfirmasi:
Kendalikan seluruh proses konfirmasi
Apakah jawaban konfirmasi itu andal/dapat dipercaya ? Evaluasi hasil konfirmasi secara keseluruhan.
Prosedur Analitikal Substantif
Ketika merancang dan melaksanakan prosedur analitikal substantif, secara terpisah atau dalam
kombinasi dengan uji rinci, sebagai prosedur substantif sesuai dengan ISA 330, auditor wajib:
a) Menentukan tepatnya suatu prosedur analitikal substantif tertentu untuk suatu asersi tertentu,
dengan memperhatikan risiko salah saji yang dinilai auditor dan uji rinci, jika ada, untuk asersi
tersebut;
b) Evaluasi keandalan data yang menjadi dasar ekspektasi auditor mengenai angka yang
diprakirakan dan ratios yang digunakan.
c) Kembangkan ekspektasi mengenai jumlah ( amounts ) atau rasio, dan evaluasi apakah ekspektasi
tersebut cukup tepat untuk mengidentifikasi salah saji, secara terpisah atau tergabung dengan
salah saji lainnya, bisa menyebabkan laporan keuangan disalahsajikan secara material; dan
d) Menentukan antara jumlah yang tercatat dalam pembukuan dengan angka prakiraanyang
didasarkan atas nilai ekspektasi tang dapat diterima tanpa melakukan invertigasi lebih lanjut.
Faktor-faktor yang harus diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam merancang prosedur
analitikal substantif.
Cocok tepatnya penggunaan prosedur analitikal substantif tersebut, dengan sifat asersi yang
diperiksa.
Keandalan data (internal atau eksternal) yang digunakan untuk mneguji ekspektasi dari angka
yang dicatat atau rasio yang dikembangkan.
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
8/11
Apakah ekspektasi cukup tepat ( sufficiently precise ) untuk menunjuk salah saji yang material
pada tingkat asurans yang dikehendaki.
Seberapa besat perbedaan antara angka yang dicatat dan nilai ekspektasi ( expected values ), yang
bisa diterima atau ditolerir.
Perbedaan dengan Ekspektasi
Prosedur untuk menginvestigasi lebih lanjut perbedaan (antara recorded amounts dengan
auditors expectation ) dapat terdiri atas:
Pertimbangkan kembali metode dan faktor yang digunakan untuk merumuskan ekspektasi;
Tanya atau minta penjelasan dari manakemen tentang kemungkinan sebab-sebab perbedaan.
Lakukan prosedur audit laiinya untuk menguatkan penjelasan yang diberikan manajemen.
Dengan hasil investigasi diatas, auditor dapat menyimpulkan bahwa perbedaan anatara recorded
amounts dengan auditors expectation adalah:
Tidak mencerminkan salah saji; atau
Mungkinmencerminkan salah saji, dan diperlukan prosedur audit selanjutnya untuk memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat bahwa salah saji yang material terjadi atau tidak terjadi.
Prosedur Analitikal Lainnya
Menganalisis dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut:
Perbandingan secara rinci antara angka laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun yang lalu
atau dengananggara tahun berjalan
Data komparatif untuk semua jenis produk atau jenis pelanggan
Analisis rasio ( ratio analysis )
Grafik ( graphs )
Prosedur Analitikal dalam Merumuskan Opini
Berikut ini terjemahan ISA 520.6 mengenai prosedur analitikal dalam merumuskan opini auditor:
Auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur analitikal menjelang akhir audit untuk
membentunya merumuskan kesimpulan menyeluruh mengenai apakah laporan keuangan entitas
konsisten dengan pemahaman auditor mengenai entitas tersebut.
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
9/11
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
10/11
Uji Pengendalian dengan Rotasi
Sebelum bukti audit yang diperoleh dalam audit periode yang lalu boleh digunakan, auditor perlu
melihat apakah bukti tersebut mempunyai relevansi untuk periode berjalan. Ini memerlukan
konfirmasi atau penegasan mengenai pengendalian tertentu ( spesific controls ) dengan:
Bertanya kepada manajemen dan pihak-pihak lain mengenai perubahan yang terjadi; dan
Amati atau inspeksi pengendalian internal untuk menentukan bahwa ia masih terus
diimplementasi.
-
7/24/2019 rencana audit yang tanggap1.pdf
11/11
KESIMPULAN
Dalam tahap kedua dalam suatu proses audit (tahap menanggapi risiko), tujuannya ialahmemperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai risiko yang dinilai ( assessed risk ). Hal
ini dapat dicapai dengan merancang dan mengimplementasikan tanggapan yang tepat
(appropriate response ) terhadap risiko salah saji material yang dinilai, pada tingkat laporan
keuangan maupun tingkat asersi.
Faktor kunci dalam menentukan luasnya suatu prosedur audit ialah performance materiality atau
materialitas pelaksanaan. Performance materiality ditetapkan untuk memperhitungkan risiko
tertentu berkenaan dengan suatu saldo akun, transaksi, atau disclosures dalam laporan keuangan.
Risiko kecurangan atau fraud (termasuk management override ) dapat terjadi di semua entitas,
dan perlu mendapat perhaian ketika auditor menyusun rencana audit. Langkah pertama ialah
menilai risiko potensial terjadinya kecurangan, dan kemudian merancang tanggapan menyeluruh
dan tanggapan terinci yang tepat.
Strategi audit menyeluruh, tanggapan menyeluruh, dan rencana audit sepenuhnya merupakan
tanggung jawab auditor. Namun, sering kali bermanfaan untuk membahas unsur-unsur dalam
rencana audit terinci dengan manajemen. Pembahasan seperti ini menyebabkan perubahan kecil
mengenai penetapan waktu dan akan memfasilitasi pelaksanaan prosedur tertentu.
Prosedur Substantif dirancang oleh auditpr untuk mendeteksi salah saji yang material pada
tingkat asersi ( at te assertion level ). Ada dua jenis prosedur substantif yaitu: Test of details (uji
rinci) dan Substantive analytical procedures (prosedur analitikal substansi)
Tujuan audit dalam menggunakan prosedur konfirmasi eksternal ialah merancang dan
melaksanakan prosedur untuk memperoleh bukti audit yang relevan dan andal