sop hidrogen.pdf

Upload: annita-karunia-savitri

Post on 09-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 SOP HIDROGEN.pdf

    1/3

    PENGGUNAAN LIMBAH ALUMINIUM UNTUK

    PRODUKSI GAS HIDROGEN DAN PEMBUATAN TAWAS

    1. DASAR TEORI

    Energi merupakan komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena hampir

    semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung terhadap ketersediaan energi. Menipisnya

    cadangan energi tersebut menjadi isu global dan membuat manusia terdesak untuk mencari

    sumber alternatif lain. Salah satunya alternatifnya ialah gas hidrogen. Gas hidrogen merupakan

    gas yang tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar, dan memiliki massa yang ringan. Gas

    hidrogen merupakan salah satu unsur yang sangat reaktif oleh karena itu jarang ditemukan dalam

    keadaan bebas. Gas hidrogen dipiih karena merupakan salah satu bahan bakar ramah lingkungan.

    Hal itu dibuktikan dari hasil pembakaran gas hidrogen ialah air untuk menghasilkan energi setara

    dengan minyak bumi dan gas alam . Selain itu gas hidrogen dipilih karena merupakan salah satu

    energi yang dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai bahan baku tersedia yaitu limbah

    aluminium. Limbah aluminium jika ditambahkan dengan larutan basa kuat dapat menghasilkan

    gas hidrogen yang cukup banyak. Penggunaan aluminium bekas ini juga merupakan cara yang

    tepat dalam menanggulangi masalah lingkungan terhadap limbah aluminium dalam rumah

    tangga.

    Limbah cair hasil produksi gas hidrogen berupa air dan Al(OH)3 dapat dimanfaatkan

    untuk pembuatan tawas sebagai absorben dalam penjernihan air. Tawas atau alum adalah

    kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal berbentuk kubus dan bersifat isomorf . Tawas

    ini dikenal dengan nama KAl(SO4)2.12 H2O yang dikenal banyak sebagai koagulan didalam

    pengolahan air maupun limbah. Sebagai koagulan sangat efektif untuk mengendapkan partikel

    yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi.

    2. TUJUAN

    - Mengetahui cara memproduksi gas hidrogen dengan aluminium bekas

  • 5/19/2018 SOP HIDROGEN.pdf

    2/3

    - Membuat alat penampung gas hidrogen (hidrogen storage)

    - Mengetahui cara pembuatan tawas hasil libah cair produksi gas hidrogen

    - Membandingkan tawas yang dihasilkan dengan absorben lainnya

    3. METODELOGI

    2.1 Alat dan Bahan

    Alat-alat yang dibutuhkan pada praktikum ini, antara lain: erlenmayer, crystalyst disk,

    batang pengaduk, spatula, pipet tetes, corong kaca, corong Buchner, kertas saring, timbangan

    analitik, gelas ukur lemari asam, hot plate, labu ukur, gelas beaker, erlenmayer, balon, ban,

    selang, pentil ban, botol kaca, stirrer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, kaleng biskuit, cawan

    petri, dan kaca arloji.

    Bahan-Bahan yang digunakan pada praktikum ini, antara lain: 50ml KOH 20%, es batu,

    aquades, limbah alumunium, H2SO4 (air aki), aluminium foil, FeCl3 0,1%, bromtimol blue 0,01

    ppm, dan NaOH 50 ml

    2.2 Prosedur Kerja

    -

    Pembuatan Gas Hidrogen

    Air dimasukkan kedalam botol air mineral pada reaktor yang telah dibuat sebanyak setengah

    botol.Kemudian botol tersebut dimasukkan kedalam gelas piala.Selanjutnya NaOH 3 M

    diukur sebanyak 50 ml dengan gelas ukur, lalu dimasukkan ke dalam botol sirup

    kaca.Setelah itu, aluminium foil ditimbang dan dipotong kecil-kecil.Lalu dimasukkan ke

    dalam botol sirup kaca berisi NaOH, kemudian botol sirup tersebut ditutup rapat.Gas H2

    yang terbentuk lalu diamati dan diukur volumenya. Untuk percobaan menggunakan balon,

    selang pada tutup botol air mineral dilepas dan dipasangkan pada balon. Langkahselanjutnya sama seperti yang telah diuraikan di atas.

    - Pembuatan Hidrogen Storage

  • 5/19/2018 SOP HIDROGEN.pdf

    3/3

    Diawali dengan merangkai alat penyimpanan yaitu botol kaca bekas yang digunakan

    tutupnya dilubangi dan dipasang dengan pentil lalu dihubungkan selang. Lalu dipasang ban

    bekas pada ujung selang lainnya .

    Selanjutnya, diisi botol tersebut dengan 1 gram alumunium dan disiapkan larutan

    NaOH dalam gelas beaker 100 ml. Masukkan larutan NaOH itu ke dalam botol kaca bekas

    dan langsung ditutup dengan tutup yang telah dihubungkan selang dan ban.

    - Pembuatan Tawas

    Limbah aluminium dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 1 gram dan dimasukkan

    ke dalam Erlenmeyer. Diambahkan larutan 50 ml KOH 20%. Setelah itu, dipanaskan dengan

    api kecil. Proses pemanasan dihentikan sampai gelembung-gelembung gas hilang. Lalu

    disaring larutannya dan dinginkan filtratnya. Ditambahkan asam sulfat 50% tetes demi tetes

    ke dalam filtrat sambil diaduk. Kemudian disaring lagi dan dinginkan filtratnya didalam es.

    Kristal tawas yang terbentuk disaring dan dicuci dengan 20 ml etanol 70%. Endapan

    dikeringkan. Kemudian ditimbang hingga konstan.

    - Pengujian Tawas

    Tawas yang telah dihasilkan diuji dengan larutan FeCl30,1 % dan larutan bromtimol blue0,01 ppm. Diawali dengan tawas ditimbang sebanyak 1, 2, dan 3 gram. Lalu masing-masing

    dimasukkan kedalam tabung reaksi telah berisi 5 ml larutan FeCl3.Lalu dihomogenkan dan

    didiamkan beberapa saat kemudian amati perubahan yang terjadi. Lakukan hal yang sama

    dengan absorben zeolit.