sop touring part ii (1)

Upload: iezky-zictsky-tobing

Post on 26-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 SOP Touring Part II (1)

    1/6

    Touring menggunakan sepeda

    bikers. Kegiatan berkendara men

    Untuk lebih menyatukan komand

    berjamaah atau touring konvoi.

    berkonvoi perlu dipahami oleh pselamat.

    Creat By : E

    otor secara bersama-sama merupakan salah s

    ju tempat yang jauh.

    , maka perlu digunakan aturan atau tata tertib

    Penggunaan aturan baik itu kode-kode serta

    ra bikers. Agar perjalanan dapat berjalan lanca

    ick NVLF Jakarta

    tu kegiatan para

    alam berkendara

    tata cara dalam

    dan tiba dengan

  • 7/25/2019 SOP Touring Part II (1)

    2/6

    Creat By : Erick NVLF Jakarta

    Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang saya ambil dari fanpage

    Divisi Humas Mabes Polri.

    Hand Code (Kode Tangan)

    Gunakan hanya tangan kiri

    Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood

    Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom

    Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom

    Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)

    Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)

    Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk

    Foot Kode (Kode Kaki)

    Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri

    Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan

    Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, relkereta api

    Horn Code (Kode Klakson)

    Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya

    sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)

    Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop

    Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood

    Aturan Dasar

    Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan

    Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan

    Patuhi semua standar SAFETY RIDER

    Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point

    Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.

  • 7/25/2019 SOP Touring Part II (1)

    3/6

    Creat By : Erick NVLF Jakarta

    Tata Cara PemberangkatanBerlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point,emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)

    RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya

    danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)

    Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)

    RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah

    siap

    Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).

    Tata Cara Konvoi

    Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur

    Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya

    Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak

    menghindar bila terjadi pengereman mendadak

    Atur jarak aman sesuai kecepatan Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj

    Tidak melanggar lampu merah

    Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta

    dibelakang

    Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)

    Hidupkan lampu hazard (opsional)

    Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop

    Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara

    Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC

    Tidak saling mendahului Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar

    Usahakan selalu dan tetap tenang

    Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan

    Tata Cara di Lampu Lalu Lintas (Lalin) atau di Persimpangan

    RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari

    putusnya konvoi

    Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC

    Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus

  • 7/25/2019 SOP Touring Part II (1)

    4/6

    Creat By : Erick NVLF Jakarta

    Tata Cara Konvoi Terputus

    Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)

    RC mengurangi kecepatan

    Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp

    mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj

    Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code

    Tata Cara Menghalau Penyusup

    Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan

    Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup

    Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik

    Tata Cara Peserta Mengalami Masalah

    Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan

    RC memberhentikan konvoi Sp advice RC bila tidak mengetahui

    Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut

    Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun

    Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur

  • 7/25/2019 SOP Touring Part II (1)

    5/6

    Creat By : Erick NVLF Jakarta

    PETUGAS-PETUGAS DALAM

    ROMBONGAN

    Punya motor keren, suka kumpul sama temen-temen pasti seru. Pasti kegiatannya banyak macem, dari bongkar

    motor bareng, nonton motogp bareng, sampai mungkin gandengan bareng, eh gak kali ya, apapun dijabanin asal

    rame. Pastilah kalau sudah kumpul-kumpul gitu pernah riding rame rame beriringan. Biasanya sih disebutnya touring,

    kalau jaraknya lumayan jauh, nama kerennya sih Rally.

    Kadang sebagai pendatang baru, kita pasti malu nanya tentang hal perintilan yang sebenernya harus diketahui

    sebelum berkendara iring-iringan. Iyalah anak baru, udah tampang keren, motor paling mantep, lulusan universitas

    terkemuka, masa gak tau soal berkendara iring-iringan, apatuh tadi namanya Rally ya? Gengsi bro! Nah biar ga

    keliatan beloon beloon banget, lebih baik baca artikel ini bro.

    Sebenernya yang hal yang paling dasar yang musti kita ketahui pas mau berkendara iring iringan adalah petugas

    petugas yang berperan di rombongan itu. Apalagi kalau tugas kita cuma peserta, ga mau kan jadi pengacau dan

    bikin berantakan rombongan. Oke kita bahas saja ya beberapa petugas yang umumnya ada di setiap acara konvoi

    kendaraan.

    1. Road Captain

    Road Captain (disingkat RC) adalah pemimpin konvoi iring iringan kendaraan, yaitu pengendara yang paling depan

    dari rombongan iring iringan. Tugasnya simple, yaitu mimpin rombongan. RC ini punya kewajiban untuk mengetahui

    jalur yang ditempuh, ya masa mau konvoi tapi nyasar. Dan sebagai peserta iring iringan 1 hal yang perlu kita ingat,

    RC gak boleh disalip bro dan ga boleh ga diikutin. Kalo RC disalip jadinya terkudeta lah si RC sama elu bro (ngapain

    juga sih mengkudeta RC kaga ada gunanya). Nah kalo gak diikutin itu namanya pembelot, mending ga usah ikut

    rombongan itu mah, Tapi jangan khawatir bro, RC itu umumnya memikirkan rombongan yang mengikutinya. Jadi

    kalau kebelet pipis atau harus isi bensin, ada petugas lain yang tugasnya care sama anggota rombongan.

    2. Sweeper

    Kalau dari artinya penyapu, tapi kalau di rombongan konvoi posisinya berada di paling belakang, jadi lo gak perlu

    takut untuk ketinggalan bro. Sama seperti RC, umumnya sweeper juga harus tau jalan. Fungsi dari sweeper ini

    adalah memantau anggota rombongan, menghitung lengkap atau nggak, menginformasikan ke RC apabila terjadi

    permasalahan pada anggota konvoi. Jadi kalau misalnya saat berkendara trus bensin sudah mau abis, angkat

    tangan aja, nanti sweeper nyamperin, infoin ke dia kalau bensin lu mau abis bro, nanti si sweeper akan nyusul RC

    dan infoin bahwa anggota konvoi ada yang kehabisan bensin. Nah karena tugasnya mengharuskan si sweeper untuk

    mengejar RC, ya u know lah motornya sekenceng apa.

    3. Technical Officer

    Keren amat yah namanya, padahal tugasnya bawa toolkit yang kumplit untuk jaga jaga jika terjadi kendala teknis

    pada kendaraan anggota rombongan. Umumnya sih orangnya asik, eh maksud saya, orangnya tau mengenai how

    to how how troubleshooting permasalahan motor, misal: motor mogok, ban gembos, tali kopling putus. Jadi ni orang

    bawaannya paling berat lah pastinya soalnya dia bawa kunci kunci. Mungkin kalau perjalanan jauh dia ngurangin

    perbekalan baju ganti kali demi membawa toolkitnya. Bagusnya sih si technical officer ini diletakin di depannya

    sweeper ya.

  • 7/25/2019 SOP Touring Part II (1)

    6/6

    Creat By : Erick NVLF Jakarta

    4. Dokumentasi

    Inimah ga usah dijelasin lagi, disuru bawa kamera aja buat narsis narsis dah. Dan yang pasti si petugas dokumentasi

    ini fotonya paling sedikit diantara yang lainnya.

    5. Petugas P3K

    Petugas P3K wajib membawa peralatan P3K standar. Ya kalau terjadi apa apa pada saat berkendara, misal

    kecelakaan kecil, at least dia bertanggung jawab memberikan penanganan awal terhadap luka yang terjadi. Enaknya

    sih kalau dia itu cewek ya. Ngarep banget ya.

    Bila terjadi kecelakaan minor injured :

    1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti

    2. Korban dirawat sementara

    3. Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perluBila terjadi kecelakaan major injured :

    1. Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)

    2. Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin

    3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya

    4. Evakuasi dipimpin langsung oleh RC

    5. RC broadcast berita dan

    6. Wajib stop touringBila terjadi mogok :

    1. Klotur emergency stop2. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta

    3. Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.