sop igd.doc

26
SOP IGD KEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM NO ALAT ALAT UKURAN JUMLAH SATUAN A PEMERIKSAAN UMUM 1 Meja instrumen 2 rak 1 buah 2 Bak instrument tertutup kecil 1 buah 3 Bak instrument tertutup medium 1 buah 4 Bak instrument besar ( obsgin) 1 buah 5 Tromol kasar Diameter sekitar 27 cm 2 buah 6 Nierbekken/ Kidney disk Ukuran 23 cm 2 buah 7 Nierbekken/ Kidney disk Ukuran 30 cm 2 buah 8 Timbangan injak dewasa Sekitar 430 x320 x 70 mm 1 buah 9 Standard infus Ketinggia n dapat diatur sekitar 105-185 cm 1 buah 10 Lampu periksa halogen 1 Unit 11 Tensimeter/ spyhgnomanometer dewasa Manset dewasa 1 buah 12 Stetoskop dupleks dewasa 1 buah 13 Thermometer klinik ( alektrik) 1 buah 14 Tabung oksigen + regulator 1 m3 1 Unit

Upload: taufik-nino

Post on 08-Jul-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOP IGD.doc

SOP IGDKEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM 

NO ALAT ALAT UKURAN JUMLAH SATUANA PEMERIKSAAN

UMUM1 Meja instrumen 2 rak 1 buah2 Bak instrument tertutup kecil 1 buah3 Bak instrument tertutup medium 1 buah4 Bak instrument besar ( obsgin) 1 buah5 Tromol kasar Diameter

sekitar 27 cm2 buah

6 Nierbekken/ Kidney disk Ukuran 23 cm 2 buah7 Nierbekken/ Kidney disk Ukuran 30 cm 2 buah8 Timbangan injak dewasa Sekitar 430

x320 x 70 mm

1 buah

9 Standard infus Ketinggian dapat diatur sekitar 105-185 cm

1 buah

10 Lampu periksa halogen 1 Unit11 Tensimeter/spyhgnomanometer dewasa Manset

dewasa1 buah

12 Stetoskop dupleks dewasa 1 buah13 Thermometer klinik ( alektrik) 1 buah14 Tabung oksigen + regulator 1 m3 1 Unit15 Masker oksigen+kanula nasal dewasa 2 Unit16 Tempat tidur periksa ( examination

bad)2 Unit

17 Rak alat serbaguna 1 buah18 Penutup baki rak alat serbaguna 2 buahB PENANGANAN

EMERGENSI DEWASA

1 Kit resusitasi dewasa 1 Unit2 Endhotracheal tube dewasa 2,5 1 buah3 Endhotracheal tube dewasa 3 1 buah4 Endhotrachal tube dewasa 4 1 buah5 Stilet untuk pemasangan ETT No 1 2 buah6 Nasogastric tube dewasa 5 1 buah

Nasogastric tube dewasa 8 1 buah

Page 2: SOP IGD.doc

C BAHAN HABIS PAKAI

1 Benang chromic (jarum tapper 0) 2/0 1 kotak2 Benang chromic (jarum tapper 0) 3/0 1 kotak3 Spuit disposable (steril) 1 100 Buah4 Spuit disposable (steril) 3 200 Buah5 Spuit disposable (steril) 5 200 Buah6 Spuit disposable (steril) 10 50 Buah7 Spuit disposable(steril) 20 50 Buah8 There-way stopcock  (steril) 1 Buah9 Infuse set dewasa 50 Buah10 Kateter intravena 16G 50 Buah11 Kateter intravena 18G 50 Buah12 Kateter intravena 20 G 50 Buah13 Kateter penghisap lender dewasa 8 1 Buah14 Kateter penghisap lender dewasa 10 1 Buah15 Sarung tangan steril 7 50 Pasang16 Sarung tangan steril 7,5 50 Pasang17 Sarung tangan steril 8 50 Pasang18 Sarung tangan panjang (manual

pasenta)7,5 5 Pasang

19 Sarung tangan panjang (manual plasenta)

8 5 Pasang

20 Sarung tangan rumah tangga serbaguna 2 Pasang21 Sabun cair untuk cuci tangan 1 buah22 Plester non woven 5 x 5 cm 1 buahD INSERSI

DANEKSTRAKSI1 Mangkok iodine 10 cm 1 Buah2 Tanakulum Schroeder 1 Buah3 Klem kasa lurus (sponge foster straihgt) 1 Buah4 Gunting mayo CVD 1 Buah5 Alogator ekstrakto AKRD 1 Buah6 Sonde uterus sims 1 Buah

Page 3: SOP IGD.doc

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LABORATORIUM

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

HEMOGLOBIN ( cara sahli)

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan penambahan larutan HCl, lalu kadar asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar.

Tujuan Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan alat :1.     Hemoglobinometer (hemometer) sahli terdiri dari :a.    Gelas berwarna sebagai warna standar.b.    Tabung hemometer dengan perubahan skala putih 2 sampai dengan 22

skala merah untuk hematokrit.c.    Pengaduk dari gelas.d.   Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ µl.e.    Pipet Pasteur.f.     Kertas saring / tissue/kain kasa kering.2.    Reagen.a.    Larutan HCl 0,1 Nb.    Aquades.

Pelaksanaan :1.     Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2.2.     Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20

µl.

Page 4: SOP IGD.doc

3.     Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.

4.     Masukkan darah sebananyak 20 µl ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCl tadi tanpa menimbulka gelombang udara.

5.     Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali.

6.     Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.7.     Asam hematin yangterjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes

sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas sampai didapt warna yang sama dengan warna standar.

8.     Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ni adalah permukaan terendah dari larutan.Pelaporan :Dinyatakan dalam gr/dl

        

Unit Terkait Laborat

UPT. Puskesmas Tembilahan kota

HITUNG LEOKOSIT

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Menghitung jumlah lekosit yang ada dalam volume tertentu.

Tujuan Menghitung lekosit dalam darah.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan alat :1.     Pipet lekosit.2.     Kamar hitung.3.     Mikroskop.4.     Counter tally (bila ada).

Page 5: SOP IGD.doc

Reagen 1.     Larutan turk

Pelaksanaan :1.    Hisaplah darah kapiler / darah EDTA dengan pipet lekosit sampai tepat pada

garis 0,5.2.    Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan cara

menghapus dari pertengahan pipet kebawah dengan kertas saring/ tissue secara cepat.

3.    Masukkan ujung pipet ke dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45° dan larutan turk dihisap perlahan-lahan (jangan sampai timbul gelembung udara sampai garis 11)

4.    Angkatlah pipet dari airan dan tutup ujungnya dan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.

5.    Kocoklah pipet dengan menutup ujung-ujung pipet dengan ibu jari dan jari tengah selama 2-3 menit.Bila tidak akan segera diperiksa, letakkan pipet tersebut dalam posisi horizontal.

6.    Ambilah kamar hitung improved neubauer yang bersih, letakkan kamar hitung ini di dengan kaca penutup terpasang mendatar diatasnya.

7.    Kocokklah kembali pipet yang telah diisi tadi, kemudian buangla cairan ke dalam batang kapiler pipet sebanyak 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30°C pada permukaan kamar hitung serta menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan-lahan dengan sendirinya.

8.    Biarkan kamar hitung berada di atas mikroskop selama 2 menit agar lekosit mengendap. Bila tidak segera hitung dapat disimpan dalam petridish tertutup yang berisi kapas basah.

Unit Terkait Laborat

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

HITUNG JENIS LEOKOSIT

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Menghitung jumlah lekosit yang ada dalam volume tertentu.

Page 6: SOP IGD.doc

Tujuan Menghitung jumlah tiap-tiap jenis lekosit dalam darah.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan alat :1.     Mikroskop.2.     Kaca obyek yang kering bebas debu dan lemak.3.     Lancet steril.4.     P;encatat waktu.5.     Rak pengecatan.6.     Rak pengering.7.     Minyak imersi.8.     Kaca penggeser.9.     Pisnsil kaca.

Reagen :1.     Larutan wright.2.     Larutan penyanggah dengan pH6,4.

Cara Pemeriksaan :1.     Pembuatan sediaan apus darah.a.       Teteskan satu tetes darah diatas kaca objek ±2cm dari tepi.

letakkan kaca tersebut di atas meja dengan darah sebelah kanan.b.      Dengan kanan tangan diletakkan kaca penggeser di sebelah kiri tetesan

darah.c.       Gerakkan ke kanan hingga menyentuh tetesan tersebut.d.      Biarkan darah menempel dan menyebar rata di pinggir kaca penggeser.e.       Segera geserkan kaca tersebut ke kiri dengan sudut 30° - 45°. Jangan

menekan kaca penggeser tersebut ke bawah.f.       Biarkan kesediaan tersebut kering di udara. Lalu tulislah nama pasien, pada

bagian tebal dari sediaan dengan pinsil kaca.2.    Pewarnaan sediaan apus.

a.       Letakkan sediaan yang akan diwarnai pada rak pewarna dengan lapisan darah di atas. Kemudian teteskan 20 tetes larutan wright dan biarkan selama 20 menit.

b.      Lalu teteskan sama banyaknya lsrutsn penyanggah ke atas sediaan dan biarkan 5 menit.

c.       Siramlah sediaan itu dengan aquades. Mula-mula perlahan-lahan kemudian keras-keras untuk membersihkan sediaaan dari kotoran.

Unit Terkait Laborat

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

L E DNo Dokumen No. Revisi Halaman

Page 7: SOP IGD.doc

0 1

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Laju Endap Darah

Tujuan Untuk mengetahui banyaknya sel-sel darah yang mengendap dalam waktu tertentu.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Bahan :

1.     Darah vena dengan antikoagulen.

Persiapan alat :

1.     Pipet westergren.

2.     Rak westergren.

Pelaksanan :

1.     Pipetlah larutan NaCl 0,85% (PZ) sebanyak 0,25 ml (menggunakan pipet

westergren sampai tanda 150)

2.     Pipetlah darah sebanyak 1 ml (menggunakan pipet westergren sampai tanda

nol (0), masukkanlah kedalam tabung reaksi yang berisi PZ, lalu kocok.

3.     Pipetlah campuran darah tersebut dengan menggunakan pipet yang sama

sampai tanda nol.

4.     Letakkanlah pada`rak westergren dalm sikap tegak \lurus.

5.     Tunggulah selama 1 jam, baca nilai L.E.D nya.

Unit Terkait Laborat

Page 8: SOP IGD.doc

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan golongan darah

Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :1.     Kaca`obyek.2.     Lancet.3.     Kapas alkohol.

Reagen :1 set antisera yang berisi :

a.     Serum anti A.b.     Serum anti B.c.     Serum anti AB.d.    Anti Rh faktor.

Cara pemeriksaan :1.     Taruhlah pada kaca objek :a.   1 tetes serum anti A.b.  1 tetes serum anti B.c.   1 tetes serum anti ABd.  1 tetes anti Rh factor.2.    Setetes kecil darah kapiler atau diteteskan pada serum-serum tersebut diatas.

Page 9: SOP IGD.doc

Campur dengan ujung lidi (satu lidi untuk satu macam campuran).3.    Goyangkan kaca obyek dengan mmbuat gerakan melingkar selama 4 menit.4.    Lihat bagian mana yang ada aglutinasinya

Perhatian !Bila :

1.      Anti A aglutinasi positifAnti B aglutinasi negatif           golongan darah AAnti AB aglutinasi positif

2.      Anti A aglutinasi negatifAnti B aglutinasi positif            golongan darah BAnti AB aglutinasi positif

3.      Anti A aglutinasi positifAnti B aglutinasi positif            golongan darah ABAnti AB aglutinasi positif

4.      Anti A aglutinasi negatifAnti B aglutinasi negatif           golongan darah OAnti AB aglutinasi negative

5.      Anti Rh faktor aglutinasi positif    Rh+Anti Rh faktor aglutinasi negatif   Rh-

Unit Terkait Laborat

Page 10: SOP IGD.doc

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

B T A

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

PengertianPemeriksaan sputum BTA

Tujuan Untuk menemukan adanya bakteri tahan asam dalam dahak penderita.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :1.    Kaca obyek yang bersih tidak berminyak dan tidak bergores.2.    Lampu spritus.3.    Pensil kaca.4.    Rak pewarna.5.    Rak pengering.

Reagen :Larutan Ziehl neelsen.Cara Pembuatan :

1.      Kaca obyek diberi nomor kode/nomor pasien/nama pasien pada sisi kanan kaca`obyek.

2.      Pilih bagian dahak yang kental, warna kuning kehijauan, ada`perkejuan, ada`pus atau darah. Ambil sedikit bagian teresebut dengan memakai sengkelit/ose yang sebelumnya dibakar dahulu sampai pijar. Kemudian didinginkan.

3.      Ratakan diatas kaca obyek dengan ukuran ± 2 – 3 cm. apusan dahak jangan terlampau tebal atau terlampau tipis. Keringkan pada suhu kamar.

4.      Ose sebelum dibakar dielupkan dulu kedalam botol yang berisi campuran alkohol 70% dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 dengan tujuan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose (untuk mencegah terjadinya perikan atau aerosol pada waktu ose dibakar yang dapat menularkan kuman tubercoluse).

Page 11: SOP IGD.doc

5.      Kemudian rekatkan/fiksasi dengan cara melakukan di atas lidah api dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 – 5 detik. Setelah itu sediaan langsung diwarnai dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.

6.      Pewarnaan Ziehl Neelsen :a.       Letakkan sediaan di atas rak pewarna. Kemudian tuang larutan Carbol

Fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan.b.      Panasi sediaan secara hati-hati idatas api selama 3 menit sampai keluar uap,

tetapi jangan sampai mendidih atau kering. Kemudian api digeser dan sediaan didiamkan selama 5 menit.

c.       Cuci dengan aquadest yang mengalir sampai zat warna yang bebas terbuang.d.      Tuang HCl alcohol 3% sampai warna merah dari fuchsin hilang.e.       Bilas dengan air mengalir.f.       Tuangkan larutan Methylen blue 0,1% sampai menutupi seluruh permukaan

dan tunggu 10 – 20 detik.g.      Bilas dengan air mengalir.h.      Keringkan di rak pengering (jangan dibawah sinar matahari langsung).i.        Baca`pada mikroskop dengan perbesaran 100x.

Unit Terkait Laborat

Page 12: SOP IGD.doc

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

WIDAL

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

PengertianPemeriksaan untuk mengetahui adanya antibody (uji kualitatif) titor antibody (uji kuantitatif) terhadap infeksi slmonela typhosa.

Tujuan Untuk membantu diagnosa penyakit thypus.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :1.     Obyek glass.2.     Pipet.3.     Pengaduk.

Prosedur :1.     Kualitatifa)    0,06 ml serum diteteskan pada 4 tempat terpisah pada obyek glass.b)    Masing-masing ditetesi dengan antigen salmonella.c)    Diaduk, digoyang melingkar, dibaca aglutinasi.2.    Kuantitatif

a)      Dilakukan pengenceran serum.b)      Tiap pengenceran diteteskan pada obyek glass.c)      Dari masing-masing pengenceran dilakukan test seperti pada test kualitatif.

Interpretasi Hasil : Serum (ml)0,040,020,020,005

Titer antibody1 : 401 : 801 : 1601 : 320

Unit Terkait Laborat

Page 13: SOP IGD.doc

UPT. Puskesmas Tembilahan kota

TES KEHAMILAN

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya hormon human chorionie gonadotropin (HCG) dalam urine.

Tujuan Untuk membantu diagnose kehamilan dini.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :1.       Strip tes kehamilan.

Prosedur :1.       Strip tes dan urine harus pada suhu (15 – 30°c) untuk pengujian.2.       Lepaskan strip tes ke dalam kemasan yang disegel.3.       Celupkan strip ke dalam urine dengan panah menunjuk kearah urine. Ambil

strip setelah 3 derik lalu letakkan strip ditempat datar, permukaan bersih, kering dan nonpenyerap (jangan biarkan tingkat urine melebihi MAX pada garis penanda).

Cara Membaca Hasil Tes :1.        Negatif, artinya tidak hamil, jika hanya satu warna yang muncul di zona

kontrol.2.        Positif, artinya sedang hamil, jika terlihat warna yang berbeda muncul di

zona control dan zona uji. Intensitas warna dari tes mungkin bervariasi karena berbagai tahap kehamilan memiliki konsentrasi yang berbeda dari hormon hCG.

Page 14: SOP IGD.doc

3.        Invalid, tidak terlihat warna sama sekali, atau hanya terlihat di zona uji dan tidak di daerah control

Positif Invalid Invalid Negatif  

Unit TerkaitLaborat

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

SEDIMEN URINE

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 1

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian

Tujuan Menemukan adanya unsur-unsur sedimen organik dan anorganik dalam urine secara mikroskopik.

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :2.       Sentifuge.

Page 15: SOP IGD.doc

3.       Mikroskop.4.       Obyek glass.5.       Cover glass.6.       Pipet.

Prosedur :1.       Kocok urine dalam botol supayasdimen tercampur rata.2.       Masukkan 5 – 10 ml urine ke dalam tabung sentifuge.3.       Disentifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm.4.       Tuang urine bagian atas hingga tersisa ½ ml urine.5.       Kocok tabung untuk mencampur sedimen.6.       Dengan pipet tetes, diteteskan 1 tetes sedimen pada obyek glass, kemudian

ditutup dengan cover glass.7.       Periksa dibawah mikroskop.    Mula-mula dengan perbedaan obyektif 10x (lapang pandang keci/LPK)

kemudian dengan pembesaran obyektif 40x lapang pandang besar / LPB)Unit Terkait Laborat

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

PEMERIKSAAN DAHAK

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 2

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian Pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung untuk diagnosa dalam program penanggulangan TB.

Tujuan Menegakkan diagnosis dan menetukan klasifikasi / tipe, menilai kemajuan pengobatan, menentukan tingkat penularan.

Page 16: SOP IGD.doc

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :

1.     Kaca sediaan / obyek glass.

2.     OSG.

3.     Lampu spirtus.

4.     Pinset.

5.     Botol berisi pasir dan alkohol 70%

Prosedur :

1.    Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas dama dengan pot

dahak.

2.    Buka pot dengn hati-hati untuk menghindari terjadinya droplet (percikan

dahak).

3.    Buat sediaan hapus dengan oase (sengkelit) dengan urutan sebagai berikut :

a)      Panaskan oase diatas nyala api spirtus sampai merah dan biarkan sampai

dingin.

b)      Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-hijauan

(purulen) menggunakan oase yang telah disterilkan diatas.

c)      Oleskan dahak secara merata (janga terlalu tebal tapi jangan terlalu tipis)

pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2x3 cm.

d)     Masukkan oase ke dalam botol (berukuran 300 – 500 cc) yangberisi pasir

dan alkohol 70% (setinggi 3-5 cm diatas pasir), kemudian digoyang-

goyangkan untuk melepaskan partikel yang melekat pada oase / sengkelit.

e)      Setelah itu dekatkan oase tersebut pada api spirtus sampai kering, kemudian

dibakar pada api spirtus tersebut sampai membara.

f)       Keringkan sediaa diudara terbuka, jangan terkena sinar matahari langsung

atau diatas api, biasanya memerlukan waktu sekitar 15 – 30 menit, sebelum

sediaan hapus tersebut fiksasi.

g)      Gunakan pinset untuk megambil sediaan yang sudah kering pada sisi

Page 17: SOP IGD.doc

berlabel dengan hapusan dahak menghadap keatas.

h)      Lewatkan di atas lampu spirtus sebanyak 3 kali (memerlukan waktu sekitar

3 – 5 detik) untuk fiksasi (kalau terlalu lama dapat merubah bentuk kuman

dan membuat sediaan pecah).

Unit Terkait Laborat

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

PEEWARNAAN ZIEHL NEELSEN

No Dokumen No. Revisi Halaman

0 2

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal Terbit

Pengertian

Page 18: SOP IGD.doc

Tujuan Untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam (BTA) antara lain mycobacterium tuberculosis, mycobacterium non tuberculosis dan mycobacterium leprae

KebijakanDalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.

Prosedur Persiapan Alat :

1.    Kit reagen Ziehl Neelsen berisi :a)    Carbol fuctisin 0,3%.b)   Asam alkohol 3%.c)    Methylene blue 0,3%2.    Rak pengecatan.3.    Corong dengan kertas filter.4.    Pipet.5.    Pinset.6.    Lampu spirtus.7.    Air mengalir.8.    Rak pengering.

Prosedur :

1.       Letakan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pad arak pewarnaan, beri jarak kurang lebih satu jari antara satu sediaan dengan sediaan yang lain.

2.       Tuangkan karbol fuchsion 0,3% melalui kertas saring hingga mengenangi seluruh permukaan sediaan.

3.       Panasi dari bawah menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap (jangan sampai mendidih).

4.       Diamkan selama 5 menit.5.       Bilas sediaan dengan hati-hati menggnaka air mengalir.6.       Genangi dengan asam alkohol 3%.7.       Bilas sediaan dengan hati-hati menggunkan air mengalir.8.       Ulangi pemberian asam alkohol sampai tidak tampak warna mera fuchsion.9.       Genangi sediaan dengan methylene blue 0,3% selama 0-20 detik.10.   Bilas sediaan dengan hati-hati mengunakan air mengalir.11.   Keringkan sediaan pad arak pengering.12.   Baca sediaan dengan menggunakan mikroskop binokuler pembesar 1000X

Interpretasi Hasil :Positif : BTA akan terlihat berwarna merah terang dengan latar belakang biru tanpa ada kotoran dan pewarnaan.

Pembacaan Hasil :Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan skala IUATLD sebagai berikut :

Page 19: SOP IGD.doc

1.      Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negative.2.      Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang

ditemukan.3.      Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).4.      Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + atau (2+).5.      Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + + atau (3+).

Penulisan gradasi hasil bacaan penting untuk menunjukkan keparahan penyakit dan tingkat penularan penderita tersebut.

Catatan :Bila ditemukan 1 – 3 BTA dalam 100 lapang pandang,

Unit Terkait Laborat