strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

11
92  Received June 1  st  ,2012; Revised June 25 th  , 2012; Accepted July 10 th  , 2012 STRATEGI PERBAIKAN KUALIT AS GULA BERDA SARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1 , Dina Ariningsih  2 1,2  Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiy ah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura e-mail: [email protected] , [email protected],  Abstrak PG. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan gula d engan kualitas terbaik di daerah Pati. Sala h satu str ategi peningk atan kualitas dengan menerapkan metode Peta Kend ali X dan R untuk m enganalisa produk Gula y ang dilihat dari kadar Brik, Polaritas dan HKnya. Dari penelitian yang penulis lakukan tentang has il analisis pada g ula di dalam laboratorium yaitu dari analisa Brix didapatkan UCL = 99.8, LCL = 99, Range = 99.388, sta ndar deviasi = 0.225 da n Cp = 0,59 <1,33 artinya proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. Dari an alisa Polaritas didapatkan UCL = 100 .044, LCL = 97.14, Range = 98.592, standar deviasi = 0.484 dan Cp = 0,59 <1,33 artinya proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. Dari analisa HK didapatkan UCL = 100.155, LC L = 97.429, Range = 98.792, s tandar deviasi = 0.45 dan Cp = 0,99 <1,33 artinya proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. Dari analisa perbaikan faktor yang mempengaruhi kualitas adalah bahan baku tidak sesuai standar, mesin yang digunakan sudah tua da n kurang perawatan sehingga mesin m udah r usak, peralatan  produksi kurang bersih, metode yang digunakan kurang jelas sehingga terjadi kelalaian pekerja dalam melaksanakan tugas.  Kata kunci  Control Chart, Peta Kendali X dan R, Fishbone 1. PENDAHULUAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan peta kendali untuk menganalisis gula PG. XYZ merupakan suatu perusahaan gula terbesar di daerah Pati, kar ena menghasilkan produk gula dengan kualitas bagus dan sesuai standart. Dalam pemilihan bahan baku pun disesuaikan dengan standar mutu terbaik. Kualitas gula pada perusahaan ini sangat diperhatikan, hal tersebut untuk menarik para konsumen agar mengkonsumsi hasil produksi pada perusahaan ini. Produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mempunyai kecocokan penggunaan bagi dirinya. Pandangan lain mengatakan kualitas adalah barang atau jasa yang dapat menaikkan status pemakai. Ada juga yang me ngatakan bar ang atau jasa yang memberikan manfaat pada pemakai ( measure of utility  and usefulness). Kualitas barang atau jasa dapat berkenaan dengan keandalan, ketahanan, waktu yang tepat, penampilannya, integritasnya, kemurniannya, individualitasnya, atau kombinasi dari berbagai faktor tersebut. pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri (1998:210) adalah “Pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas barang

Upload: reenoaldiandru

Post on 13-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 1/11

92

 Received June 1 st  ,2012; Revised June 25th , 2012; Accepted July 10th , 2012

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUANPROSES KONTROL

Mila Faila Sufa *1, Dina Ariningsih 2

1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasurae-mail: [email protected], [email protected],

 Abstrak

PG. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan gula dengankualitas terbaik di daerah Pati. Salah satu strategi peningkatan kualitas denganmenerapkan metode Peta Kendali X dan R untuk menganalisa produk Gula yangdilihat dari kadar Brik, Polaritas dan HKnya. Dari penelitian yang penulis lakukantentang hasil analisis pada gula di dalam laboratorium yaitu dari analisa Brixdidapatkan UCL = 99.8, LCL = 99, Range = 99.388, standar deviasi = 0.225 dan Cp =0,59 <1,33 artinya proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasiyang telah di tentukan. Dari analisa Polaritas didapatkan UCL = 100.044, LCL = 97.14,Range = 98.592, standar deviasi = 0.484 dan Cp = 0,59 <1,33 artinya prosesmenghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. Darianalisa HK didapatkan UCL = 100.155, LCL = 97.429, Range = 98.792, standardeviasi = 0.45 dan Cp = 0,99 <1,33 artinya proses menghasilkan produk yang tidaksesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. Dari analisa perbaikan faktor yangmempengaruhi kualitas adalah bahan baku tidak sesuai standar, mesin yangdigunakan sudah tua dan kurang perawatan sehingga mesin mudah rusak, peralatan produksi kurang bersih, metode yang digunakan kurang jelas sehingga terjadikelalaian pekerja dalam melaksanakan tugas. 

Kata kunci — Control Chart, Peta Kendali X dan R, Fishbone

1. PENDAHULUANDalam penelitian ini penulis menggunakan peta kendali untuk menganalisis

gula PG. XYZ merupakan suatu perusahaan gula terbesar di daerah Pati, karena

menghasilkan produk gula dengan kualitas bagus dan sesuai standart. Dalam

pemilihan bahan baku pun disesuaikan dengan standar mutu terbaik. Kualitas gula

pada perusahaan ini sangat diperhatikan, hal tersebut untuk menarik para konsumen

agar mengkonsumsi hasil produksi pada perusahaan ini. Produk dikatakan berkualitas

apabila produk tersebut mempunyai kecocokan penggunaan bagi dirinya. Pandangan

lain mengatakan kualitas adalah barang atau jasa yang dapat menaikkan status

pemakai. Ada juga yang mengatakan barang atau jasa yang memberikan manfaat

pada pemakai (measure of utility   and usefulness). Kualitas barang atau jasa dapat

berkenaan dengan keandalan, ketahanan, waktu yang tepat, penampilannya,

integritasnya, kemurniannya, individualitasnya, atau kombinasi dari berbagai faktor

tersebut. pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri (1998:210) adalah

“Pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas barang

Page 2: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 2/11

IJCCS ISSN: 1978-1520   

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

93

yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan

berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan.” Tujuan utama pengendalian

kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan bahwa kualitas produk atau jasa yang

dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan

biaya yang ekonomis atau serendah mungkin.

Peta kendali proses (Process Control Chart ) merupakan alat Statistical Process

Control (SPC) yang memberikan gambaran kinerja dari suatu proses. Peta kendali

proses  menghasilkan tampilan grafis dengan sumbu vertikal sebagai karakteristik

kualitas terukur  dari sampel dan sumbu horisontal sebagai nomor sampel atau waktu.

Pada umumnya ada 2 kelompok jenis data yang terdapat pada peta   kendali yaitu

variabel dan atribut. Pada penelitian ini penulis meneliti peta kendali variabel. 

Umumnya peta kendali yang digunakan oleh perusahaan industri adalah peta kendali x

 – R. Peta kontrol X–Bar (rata-rata) dan R (range) digunakan untuk memantau proses

yang menpunyai karakteristik berdimensi kontinue, sehingga peta kontrol X-Bar dan R

sering disebut sebagai peta kontrol untuk data variabel. Peta kontrol X-Bar

menjelaskan kepada kita tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam

ukuran titik pusat (central tendency ) atau rata-rata dari proses. Hal ini mungkin

disebabkan oleh faktor-faktor seperti, peralatan yang dipakai, peningkatan temperatur

secara gradual, perbedaan metode yang digunakan dalam shift yang kedua, material

baru, tenaga kerja baru yang belum dilatih, dan lain-lain. Sedangkan peta kontrol R

(range) menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran

variasi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan homogenitas produk yang

dihasilkan melalui suatu proses. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakor-faktor seperti,

bagian peralatan yang hilang, minyak pelumas yang tidak mengalir dengan baik,

kelelahan pekerja, dan lain-lain

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PG. XYZ yang merupakan pabrik gula terbesar di

kota Pati. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pustaka

yaitu dengan mencari referensi dari literatur dalam bentuk buku atau jurnal yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode penelitian yang kedua adalah

dengan studi lapangan yaitu mengadakan pengamatan dan pengambilan data

terhadap obyek penelitian. Studi ini dilakukan untuk mendapatkan data primer yang

berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan

Page 3: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 3/11

    ISSN: 1978-1520 

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

94

 jalan wawancara, yaitu cara pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan

pihak – pihak yang terkait dan pengamatan langsung, yaitu cara pengumpulan data

dengan melakukan pengamatan langsung terhadap data – data yang diperlukan. Untuk

pengolahan data, peneliti menggunakan metode peta kendali dan analisa kemampuan

proses. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

Perbandingan antara banyaknya cacat dengan semua pengamatan, yaitu setiap

produk yang diklasifikasikan sebagai “diterima” atau “ditolak” (yang diperhatikan

banyaknya produk cacat).

Langkah-langkah pembuatan peta kendali - p :

1. Tentukan ukuran contoh/subgrup yang cukup besar (n > 30),

2. Kumpulkan banyaknya subgrup (k) sedikitnya 20–25 sub-grup

3. Hitung untuk setiap subgrup nilai proporsi unit yang cacat, yaitu :

p = jumlah unit cacat/ukuran subgrup

4. Hitung nilai rata-rata dari p, yaitu p dapat dihitung dengan :

5. Hitung batas kendali dari peta kendali x :

UCL = p + n

 p p )1(3

 

 

LCL = p – n

 p p )1(3

 

 

6. Plot data proporsi (persentase) unit cacat serta amati apakah data

tersebut berada dalam pengendalian atau diluar pengendalian.

Capability index yang diartikan sebagai suatu index yang mengggambarkan

seberapa jauh proses tersebut dapat memenuhi spesifikasi yang diharapkan. Dengan

mengetahui Capability index, hal ini akan membantu kita dalam memfokuskan pada

target value(value yang paling diinginkan pelanggan/konsumen). Meskipun output

100% berada di dalam spesifikasi limit, bisa jadi pelanggan/konsumen tidak puas dan

memungkinkan hilangnya bisnis (dalam suatu usaha/perusahaan). Spesifikasi Limit

merupakan batas-batas yang ditentukan oleh pelanggan/konsumen (internal maupun

eksternal) ataupun target yang harus dicapai. Specifikasi Limit ada 2 jenis, yaitu :

Upper Specification Limit (USL) dan Lower Specification Limit (LSL). Ketika Cp

digunakan, nilainya akan dibandingkan terhadap nilai tertentu yang diinginkan. Nilai Cp

Page 4: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 4/11

IJCCS ISSN: 1978-1520   

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

95

yang berada di bawah 1 berarti toleransinya lebih kecil dari penyebaran pengukuran 6

σ dan ada sample pada populasi yang berada di luar batas spesifikasi.

Kriteria (rule of thumb) dari indeks kapabilitas adalah:

1. Cp > 1,33, maka kapabilitas proses dianggap baik (capable).

2. 1,00 < Cp < 1,33, maka kapabilitas proses dianggap baik namun perlu

pengendalian ketat apabila Cp telah mendekati 1,00 (capable with tight control

as Cp approaches 1,00).

3. Cp < 1,00, maka kapabilitas proses dianggap tidak baik/rendah (not

capable), sehingga perlu ditingkatkan performansinya melalui perbaikan proses

itu.

 Angka-angka Cp=1,33 dan Cp=1,0 ini berdasarkan referensi pengendalian

kualitas 3-sigma

Indeks kapabilitas proses Cp memiliki keterbatasan, yaitu:

(1) indeks Cp tidak dapat digunakan apabila proses yang akan dikendalikan itu hanya

memiliki

satu batas spesifikasi (hanya memiliki USL atau LSL saja), dengan kata lain indeks Cp

hanya dapat digunakan apabila proses yang akan dikendalikan itu memiliki dua nilai

batas

spesifikasi (USL dan LSL).indeks Cp tidak mampu mendeteksi process centering, di

mana jika nilai rata-rata proses ( ) tidak tepat sama dengan nilai target (T) atau tidak

tepat tepat berada ditengah dari interval nilai USL dan LSL, maka indeks Cp akan

memberikan misleading results (hasil yang salah dalam pembuatan keputusan). Dalam

Cp, tidak memperhitungkan rata-rata proses, hanya terfokus pada spread (persebaran

data). Jika sistem tidak centered di dalam batas spesifikasi, maka nilai Cp kurang

memberikan gambaran yang sebenarnya.

Cpk : Index yang menunjukkan seberapa baik suatu sistem dapat memenuhi

spesifikasi limit.

Perhitungan Cpk menggunakan estimasi sigma dan dapat digunakan untuk

menunjukkan potensi suatu sistem dalam memenuhi spesifikasi. Dalam Cpk, rata-rata

proses diperhitungkan sehingga proses tidak perlu centered terhadap target. Indeks

Cpk ini dapat digunakan jika proses yang akan dikendalikan harus berdistribusi normal.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut data hasil analisa gula di Laboratorium PG. XYZ. Data yang diambil

adalah hasil dari analisa gula yang dibedakan menjadi 3 macam, yaitu kadar Brik

Page 5: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 5/11

    ISSN: 1978-1520 

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

96

(kadar kekentalan gula), Polaritas (kadar gula murni) dan HK (kemurnian gula). Penulis

memperoleh informasi data hasil analisa gula pada tahun 2010-2011.

Tabel 3.1. Data Hasil Analisis Gula

SampelData Hasil Analisis Gula

Brik Polaritas HK

1 99.5 98.2 98.8

2 99.5 98.2 98.8

3 99.5 98.5 98.7

4 99.1 98.5 98.6

5 99.3 98.1 98.7

6 99.2 99.2 99.9

7 99.3 98.6 98.9

8 99.3 98.1 98.7

9 99.3 99.7 99.8

10 99.3 98.1 98.8

11 99.6 98.2 99.2

12 99.1 98 98.9

13 99.5 99.2 99.7

14 99.8 98.5 98.2

15 99.4 98.4 97.2

16 99.8 99.5 98.7

17 99 98.2 98.5

18 99.5 98.6 98.7

19 99.3 99.1 99.2

20 99.2 98.8 98.7

21 99.4 98.6 98.7

22 99.6 98.5 98.8

23 99.5 98.3 98.8

24 99.1 98.8 98.5

25 99.6 98.9 98.3

Jumlah 2484.7 2464.8 2469.8

Page 6: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 6/11

IJCCS ISSN: 1978-1520   

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

97

Pengolahan Data

a.  Perhitungan Kadar Brik

Menentukan Nilai UCL dan LCL analisa kadar Brik untuk X_Bar dan R Chart:

Tabel 3.2. Hasil Analisa Brik untuk X_Bar

X_bar

UCL 100.064

LCL 98.712

X BAR 99.388

STDEV 0.225

1 SD 99.613 99.163

2 SD 99.839 98.937

Tabel 3.3 Hasil Analisa Brik untuk R Chart

R_chart

UCL 0.939

LCL 0

R_chart 0.365

STDEV 0.191

1 SD 0.556 0.174

2 SD 0.748

-

0.018

Sedangkan data kapabilitas proses digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Gambar 3.1. Peta Kendali X_Bar Brik

Page 7: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 7/11

    ISSN: 1978-1520 

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

98

 

Gambar 3.2. Peta Kendali R- Chart Brik

Gambar 3.3. Capability of  Brik

 b.  Perhitungan Kadar Polaritas

Menentukan Nilai UCL dan LCL analisa Polaritas untuk X_Bar dan R Chart

Tabel 3.4 Hasil Analisa Polaritas untuk X_Bar

X_bar

UCL 100.044

LCL 97.14

X BAR 98.592

STDEV 0.484

1SD 99.076 98.108

2SD 99.56 97.624

Page 8: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 8/11

IJCCS ISSN: 1978-1520   

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

99

Tabel 3.5. Hasil Analisa Polaritas untuk R Chart

R_chart

UCL 2.088

LCL 0

R_chart 0.811

STDEV 0.426

1SD 1.237 0.385

2SD 1.662 -0.040

Gambar 3.4. Peta Kendali R Chart Polaritas

Gambar 3.5. Peta Kendali X bar Chart Polaritas

Page 9: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 9/11

    ISSN: 1978-1520 

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

100

 

Gambar 3.6. Proses Capability of Polaritas

Rekomendasi Perbaikan yang dapat dilakukan berfokus pada kriteria kualitas gula,

yaitu kadar HK karena pada data ini terjadi out of control , dimana pada sampel ke-15

datanya melebihi LCL(batas control bawah) sehingga data tersebut harus diganti atau

dihilangkan. Perbaikan dilakukan dengan menggunakan diagram sebab-akibat atau

biasa disebut diagram fishbone. Berikut gambar diagram fishbonenya :

Gambar 3.7 Diagram sebab-akibat akibat defect

Faktor-faktor yang berpengaruh yang mengakibatkan defect :

1) Material

Kualitas bahan baku sangat berpengaruh pada kualitas produk. Bahan baku harus

disesuaikan dengan standar yang sudah ditentukan.

Page 10: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 10/11

IJCCS ISSN: 1978-1520   

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

101

2) Mesin

Mesin yang digunakan sudah usang/tua dan kurangnya perawatan menyebabkan

mesin mudah rusak.

3) Lingkungan

Kurangnya kebersihan pada mesin/peralatan produksi menyebabkan mesin mudah

berkarat sehingga akan menghambat proses produksi.

4) Metode

Instruksi kerja yang diberikan kurang rinci dan pemeriksaan proses atau produk yang

dilakukan kurang teliti.

5) Manusia

Kemampuan dan keahlian menyebabkan banyak defect  yang terjadi karena kelalaian

pekerja dalam melaksanakan tugas, pengawasan dan perawatan terhadap mesin. Dan

kurangnya pelatihan operator yang berkala tiap tahun menyebabkan operator kurang

disiplin dalam pelaksanaan tugas.

4. KESIMPULAN

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang hasil analisis pada gula di dalam

Laboratorium PG.XYZ Pati yaitu dari analisa Brix didapatkan nilai UCL = 99.8, nilai

LCL = 99, nilai Range = 99.388, nilai standar deviasi = 0.225 dan nilai Cp = 0,59 <1,33

artinya proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di

tentukan. Dari analisa Polaritas didapatkan nilai UCL = 100.044, nilai LCL = 97.14,

nilai Range = 98.592, nilai standar deviasi = 0.484 dan nilai Cp = 0,59 <1,33 artinya

proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di

tentukan. Dari analisa HK didapatkan nilai UCL = 100.155, nilai LCL = 97.429, nilai

Range = 98.792, nilai standar deviasi = 0.45 dan nilai Cp = 0,99 <1,33 artinya proses

menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. Dari

analisa perbaikan HK Faktor-faktor yang mempengaruhi defect berdasarkan diagram

fishbone adalah bahan baku yang mempunyai kualitas yang tidak sesuai standar,

mesin yang digunakan sudah tua dan kurangnya perawatan menyebabkan mesin

mudah rusak, kebersihan pada mesin atau peralatan produksi, metode yang digunakan

kurang rinci, dan terjadi kelalaian pekerja dalam melaksanakan tugas, pengawasan

dan perawatan terhadap mesin.

Page 11: strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

7/25/2019 strategi perbaikan kualitas gula berdasarkan proses kemampuan kontrol

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-perbaikan-kualitas-gula-berdasarkan-proses-kemampuan-kontrol 11/11

    ISSN: 1978-1520 

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

102

DAFTAR PUSTAKA

[1] Besterfield, Dale H. 1994. Quality Control. United States of America: Prentice-Hall

International, Inc.

[2] Gaspersz, V. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

[3] Octavia, Tanti. Juni 2000. Studi Tentang Peta Kendali p yang Distandarisasi

untuk Proses Pendek Kualitas. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Kristen Petra. Jurnal Teknik Industri VOL. 2, NO. 1, JUNI 2000: 53 – 64. .

http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial