tata tertib sidang munas xxviii amsa-indonesia
TRANSCRIPT
7/23/2019 Tata Tertib Sidang Munas XXVIII AMSA-Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/tata-tertib-sidang-munas-xxviii-amsa-indonesia 1/5
TATA TERTIB SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL XXVIII AMSA-INDONESIA
Pasal 1
Ketentuan Umum
Bentuk penyelenggaraan adalah sidang yang dipimpin oleh pimpinan sidang terpilih dengan
menjunjung tinggi azas musyawarah mufakat.
Pasal 2
Waktu dan Tempat
Sidang AMSA-Indonesia diadakan pada Musyawarah Nasional (Munas), Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa di tempat yang telah disepakati bersama.
Pasal 3
Pimpinan Sidang
3.1 Pimpinan sidang ialah presidium I yang merupakan bagian dari tim presidium.
3.1.1 Tim presidium terdiri dari 3 (tiga) orang peserta sidang yang telah ditentukan oleh
forum dan disahkan oleh Advisory Board .
3.1.2 Tugas presidium I adalah sebagai pimpinan sidang, presidium II sebagai notulis,
dan presidium III sebagai pencatat waktu (time-keeper ).
3.2 Tim presidium bertanggung jawab mengatur seluruh persidangan.
3.3 Tim presidium tidak mempunyai hak bicara.
7/23/2019 Tata Tertib Sidang Munas XXVIII AMSA-Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/tata-tertib-sidang-munas-xxviii-amsa-indonesia 2/5
Pasal 4
Peserta Sidang
4.1 Peserta sidang adalah anggota AMSA-Indonesia yang menghadiri sidang dan terdaftar
pada panitia yang mengadakan sidang.
4.2 Peserta sidang terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau:
4.2.1 Peserta penuh adalah delegasi dari universitas anggota AMSA-Indonesia.
4.2.2 Peserta peninjau adalah delegasi dari universitas observer AMSA-Indonesia.
Pasal 5
Hak dan Kewajiban Peserta
5.1 Hak peserta penuh adalah sebagai berikut :
5.1.1 Hak bicara : adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
5.1.2 Hak suara : adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan dan
disampaikan kepada pimpinan sidang melalui perwakilan universitas.
5.1.3 Hak memilih : adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
5.1.4 Hak dipilih : adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.
5.2 Hak peserta peninjau hanya hak bicara.
5.3
Kewajiban peserta sidang adalah sebagai berikut :
5.3.1 Peserta sidang wajib mematuhi tata tertib sidang.
5.3.2 Peserta sidang wajib berpakaian rapi dan sopan.
5.3.3 Peserta sidang wajib meminta persetujuan pimpinan sidang apabila izin untuk
keluar/masuk dari sidang sesuai dengan etika persidangan.
7/23/2019 Tata Tertib Sidang Munas XXVIII AMSA-Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/tata-tertib-sidang-munas-xxviii-amsa-indonesia 3/5
Pasal 6
Mekanisme Kuorum
6.1 Sidang secara sah dibuka apabila dihadiri minimal ! N, dimana N adalah jumlah
universitas anggota AMSA-Indonesia.
6.2 Apabila ayat 6.1 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 1 x 15 menit.
6.3 Apabila kuorum tidak terpenuhi setelah sidang ditunda selama 1 x 15 menit, maka sidang
dapat dilanjutkan dengan persetujuan minimal " n + 1, dimana n adalah universitas anggota
AMSA-Indonesia yang hadir dalam sidang.
Pasal 7
Pengambilan Keputusan
7.1 Pengambilan keputusan diupayakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
7.2 Jika diperlukan bisa melakukan mekanisme lobi selama 2 x 10 menit atas persetujuan
peserta sidang dan dilanjutkan dengan musyawarah.
7.2.1 Lobi adalah mekanisme di luar sidang untuk menyatukan pendapat antara pihak-
pihak yang memiliki kepentingan selama maksimal 2 x 10 menit.
7.3 Apabila musyawarah dan lobi tidak terpenuhi, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara universitas terbanyak (voting ).
7.3.1 Suara universitas adalah suara yang mewakili universitas tersebut.
7.4
Keputusan dinyatakan sah apabila jumlah suara universitas sejumlah minimal " n + 1,
dimana n adalah jumlah universitas yang hadir dalam sidang.
7/23/2019 Tata Tertib Sidang Munas XXVIII AMSA-Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/tata-tertib-sidang-munas-xxviii-amsa-indonesia 4/5
Pasal 8
Peninjauan Kembali
8.1 Peninjauan kembali adalah upaya untuk meninjau ulang ketetapan, keputusan dan hal-hal
terkait yang telah disepakati dan disetujui oleh pimpinan sidang.
8.2 Peninjauan kembali dapat diajukan oleh setiap peserta sidang.
Pasal 9
Penggunaan Palu Dalam Rapat
Macam-macam penggunaan palu rapat ialah sebagai berikut :
9.1 Satu kali ketukan berarti :
9.1.1 Mengesahkan keputusan/kesepakatan sidang poin per poin (keputusan sementara),
atau
9.1.2 Pengalihan palu sidang, atau
9.1.3
Menskors / menyabut kembali penskorsan yang waktunya tidak lama (30 menit).
9.2 Dua kali ketukan berarti :
9.2.1 Menskors / menyabut penskorsan yang waktunya lama (lebih dari 30 menit), atau
9.2.2 Peninjauan kembali.
9.3 Tiga kali ketukan berarti :
9.3.1 Pembukaan/penutupan rapat, atau
9.3.2 Mengesahkan keputusan akhir sidang.
9.4 Ketukan berulang kali berarti :
9.4.1 Peringatan, atau
9.4.2 Meminta perhatian peserta sidang.
7/23/2019 Tata Tertib Sidang Munas XXVIII AMSA-Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/tata-tertib-sidang-munas-xxviii-amsa-indonesia 5/5
Pasal 10
Interupsi
Setiap peserta sidang berhak mengajukan interupsi setelah mendapatkan persetujuan pimpinan
sidang terlebih dahulu.
Pasal 11
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur diatas akan ditetapkan kemudian berdasarkan keputusan sidang.