teori iut tanpa kop
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
1/16
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu ukur tanah adalah bagian kecil dari ilmu yang lebih luas, yang
disebut Ilmu Geodesi. Geodesi adalah suatu ilmu yang bertujuan untuk
menyelidiki bentuk permukaan tanah, kedalaman, dan ukuran dari sebagian
atau keseluruhan permukaan tanah yang kemudian dilakukan penggambaran
berupa peta.
1. Tujuan Ilmiah : Mempelajari permukaan bumi.
2. Tujuan Praktis : Membuat gambaran sebagian besar atau sebagian
kecil dari permukaan bumi yang dinamakan peta.
idang !ur"ey dan Pemetaan atau biasanya disebut dengan Ilmu #kur
Tanah untuk $urusan !ipil hanya mempelajari tujuan praktinya saja yaitu
untuk membuat peta bagi keperluan%keperluan teknik sipil.
Tujuan tersebut diatas dicapai dengan melakukan pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan lapangan, yaitu melakukan pengukuran&pengukuran yang
diperlukan dan membuat catatan dari hasil pengukuran dalam da'tar yang
sistematis.
2. Pekerjaan kantor, yaitu mengadakan perhitungan%perhitungan dari hasil
pengukuran dan penggambaran pengukuran dan penggambaran diatas
kertas.
Mengingat pula untuk pekerjaan%pekerjaan sipil baik besar maupun
yang kecil, bangunan gedung, trase jalan raya, rel kereta api, saluran
pengairan dsb. (al ini memerlukan pekerjaan ukur tanah sebagai pekerjaan
pendahuluan sebelum memasuki pekerjaan utama.
)an pekerjaan ukur tanah tersebut harus dikerjakan seteliti mungkin,
karena keakuratan mempengaruhi mutu dari bangunan tersebut. #ntuk itu
1
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
2/16
diperlukan suatu bidang persamaan yang dipilih sedimikian rupa sehingga
dapat memenuhi.
Proyeksi bidang persamaan diambil :
a. idang *llipside, apabila luas daerah pengukuran lebih besar daripada
++ km2.
b. idang bulatan, apabila luas daerah pengukuran lebih besar dari 1 km2.
c. idang datar, apabila luas daerah pengukuran tidak melebihi dari ++ km2.
)ari ketiga bidang persamaan tersebut, point -a dan -b dipelajari
dalam geodesi tinggi, sehingga dalam Ilmu #kur Tanah diambil bidang
persamaan yang mempunyai ukuran terbesar ++ km2.
#ntuk itu maka praktikum Ilmu #kur Tanah ini, praktikan dituntut
untuk dapat mempergunakan dan mengetahui man'aat dari alat ukur yang
digunakan , sebab selain untuk dapat meman'aatkan dalam disiplin ilmu
teknik sipil juga sebagai syarat mutlak bagi para mahasis/a untuk lulus pada
mata kuliah Ilmu #kur Tanah.
#ntuk memindahkan muka bumi diatas kertas, maka :
a. Terlebih dahulu melakukan pengukuran diatas permukaan bumi.
b. Menghitung hasil pengukuran itu dan menggambarnya diatas kertas.
1.2. Maksud dan Tujuan
Praktikum Ilmu #kur Tanah dilaksanakan agar sis/a0i dapat
memahami, mengerti dan mahir menggunakan alat ukur aterpass. #ntuk
mengetahui dan mengenal cara penggunaan alat #kur aterpass.
Tujuan husus :
#ntuk menentukan beda tinggi dari suatu titik yang telah diketahui
ketinggiannya.
)apat mengolah hasil pengukuran dan menggambarnya.
2
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
3/16
1.3. Waktu dan Temat Pengukuran
aktu pelaksanaan Praktikum adalah selama 1 - !atu (ari pada hari
kamis tanggal 23 4gustus 215 yang berlokasi di seputar alai 6atihan erja
Industri -6I Maluku #tara & Ternate , yaitu sebagai berikut :Pengukuran aterpas : 6okasi )epan Gedung 4ula 6I.
6okasi )epan orkshop ejuruan angunan
E
7
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
4/16
BAB II
TE!"I DA#A"
2.1 Te$r% Dasar
2.1.1. Alat Ukur Waterass
A. Te$r% Dasar Untuk Alat Ukur Waterass.
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat ukur
/aterpass - alat ukur penyipat datar .
Maksud pengukuran tinggi ini untuk menentukan beda tinggi
antara dua titik . bila beda tinggi h diketahui antar dua titik 4 dan ,
sedang tinggi titik 4 diketahui sama dengan (a dan titik sama dengan
(b dan tingginya tidak lebih dari, maka tinggi titik :
H& ' Ha ( )
8ang diartikan beda tinggi antara dua titik 4 dan titik adalah
jarak antara dua bidang ni"o yang melalui titik 4 dan . #mumnya
bidang ni"o adalah bidang yang lengkung , tetapi bila jarak 4 dan kecil,
maka kedua bidang ni"o yang melalui titik 4 dan dapat dianggap
sebagai bidang yang mendatar .
Alat ini dibedakan atas dua bagian , yaitu :
4lat ukur penyipat datar tanpa teropong .
4lat ukur penyipat datar memakai teropong .
5
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
5/16
B. Penentuan &eda t%ngg% antara dua t%t%k .
Penentuan beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara
penempatan alat ukur penyipat datar , tergantung pada keadaan lapangan .
Cara Pertama .
)engan menempatkan alat ukur penyipat datar diatas salah satu
titik . Tinggi a garis bidik -titik tengah teropong diatas titik diukur
dengan mistar . )alam keadaan seimbang ,garis bidik diarahkan ke mistar
yang diletakkan diatas titik lainnya , ialah titik 4 .
Pembacaan pada mistar dimisalkan b , maka angka b ini
menyatakan jarak antara angka b dengan mistar .maka beda tinggi antara
titik 4 dan titik adalah :t ' & ( a
Cara Kedua .
4lat ukur penyipat datar ditempatkan antara titik 4 dan titik ,
sedang titik 4 dan titik ditempatkan masing masing sebuah mistar .
jarak antara penyipat datar ke titik 4 dan diambil kira kira sama, sedang
alat ukur penyipat datar tidaklah perlu diletakkan pada suatu garis lurus
yang menghubungkan titik 4 dan .
4rahkan garis bidik dengan gelembung ditengah tengah mistar 4 -
belakang dan ke mistar - depan , dan misalkan pembacaan pada dua
+
A
Waterpass
Garis bidik
b
B
b
t
a
Waterpass
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
6/16
mistar berturut & turut adalah b -belakang dan m -muka. Ingat bah/a
angka & angka pada rambu menyatakan jarak antara angka dan alas
mistar,maka dengan mudah dapat dimengerti,bah/a beda tinggi antara
titik 4 dan adalah :
t ' & ( m
Cara Ketiga .
4lat ukur penyipat datar ditempatkan tidak diantara titik 4 dan ,
tidak pula diatas salah satu patok , tetapi disebelah kiri titik 4 atau
disebelah kanan titik ,jadi keluar 4 . (al ini dilakukan karena terpaksa,
disebabkan karena adanya penghalang seperti sungai, selokan ,atau
saluran air lainnya antara kedua titik tersebut .
9
(ii) m
1) Waterpass
(v) A(iv) B
(iii) b
(vi) t
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
7/16
Pembacaan yang dilakukan pada mistar diletakkan diatas titik titik
4 dan sekarang adalah berturut turut & danmlagi , sehingga denganmudah lihat pada gambar , bah/a beda tinggi
t ' & ( m
)ari ketiga cara pangukuran penyipat data adalah cara dengan alat
ukur penyipat datar yang antara kedua mistar yang memberi hasil paling
teliti,karena kesalahan yang mungkin masih ada pada pengaturan dapat
saling memperkecil, apalagi jarak antara alat ukur panyipat datar kedua
mistar dibuat sama ,akan menghilangkan pengaruh tidak sejajarnya garis
bidik dan garis arah ni"o,hal ini nantinya akan dibicarakan lebih lanjut .
*. Pengukuran Alat Ukur Waterass
4da dua macam pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat
ukur penyipat datar ,yaitu :
1. Pengukuran tinggi dengan tinggi garis bidik .
(viii) B
(vii) m
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
8/16
cara lain untuk pengukuran dengan segera ditentikan tinggi titik
titik,ialah bila tinggi garis bidik diketahui. Tinggi garis bidik dapat
ditentukan dengan dua cara yaitu :
a. 4lat ukur penyipat datar ditempatkan dengan sumbu kesatunya
dengan tegak lurus diatas suatu titik -tugu yang telah diketahui
tingginya dan tinggi garis bidik diatas tugu itu diukur dengan
mistar . ila sekarang tinggi garis bidik ada t a diatas tugu dan
alas tugu mempunyai Tt, maka tinggi garis bidik adalah:
t gb ' T t + t a
b. 8ang diletakkan diatas tugu bukan alat ukur penyipat datar, tetapimistar, sedang alat ukur penyipat datar diletakkan diluar tugu
itu .)engan gelembung ni"o di tengah tengah garis bidik diarahkan
ke mistar dan pembacaan adalah a , bila tinggi alas tugu adalah T t
,maka tinggi garis bidik adalah :
3
Garis bidik
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
9/16
t gb ' T t + a
Penentuan garis bidik dengan cara kedua adalah lebih teliti,
karena sukar dan kasarnya pengukuran tinggi garis bidik diatas
tugu. !ebagai titik garis bidik diambil titik tengah teropong .
)engan diketahuinya tinggi garis bidik dapatlah dengan
cepat dan mudah menentukan tinggi titik yang diukur dengan
segera. Tempatkan mistar diatas titik itu, arahkan garis bidik ke
mistar dengan gelembung ditengah tengah, lakukan pembacaan
pada mistar itu maka tinggi titik sama dengan :
T, ' t gb - &
)imana:
t gb ; Tinggi garis bidik
& ; Pembacaan mistar yang diletakkan diatas titik yang
diukur
Maka tinggi yang diukur selalu akan sama dengan tinggi garis
bidik yang dikurangi pembacaan pada mistar .
; -2. 2. !KM
mm untuk pengukuran tingkat pertama.
2
> ; -2. 2. !KM
mm untuk pengukuran tingkat kedua.
7 > ; -2. 2. ! KM mm untuk pengukuran tingkat tiga.
Pada rumus rumus ! KM berarti jarak pengukuran yang dinyatakan
dalam kilometer. esarnya ketelitian dalam pengukuran penyipat datar
yang dilakukan untuk suatu rencana pekerjaan teknis tergantung pada
maksud yang bersangkutan dengan rencana itu . Maka untuk rencana
pekerjaan teknis harga batas k dan k> diatas tidak mempunyai arti, karena
untuk pekerjaan teknis telah ditentukan ketelitian ketelitian teknis
tersendiri .
E. Tekn%k Per)%tungan dan $rmula Anal%sa
Per)%tungan untuk r$/%l memanjang.
1. Perhitungan $arak ?ptis
a0 D ' Ba ( B& 0 , 1
)imana :
D ; $arak optis
Ba ; enang atas
B& ; enang ba/ah
2. Perhitungan eda Tinggi
11
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
12/16
) ' Bt& - Btm
)imana :
) ; eda tinggi
Bt& ; enang tengah belakang.
Btm ; enang tengah muka
7. Perhitungan eda Tinggi @ata & @ata
)r ' )r0 + )l00
)imana :
)r ; eda tinggi rata&rata
)r0; eda tinggi pengukuran pergi
)l0 ; eda tinggi pengukuran pulang
5. Perhitungan oreksi
k ' - s
)imana
k ; oreksi
s ; esalahan ; )r0 + )l00
+. Perhitungan Tinggi Titik #tama
Pn ' Pn-10 + ) + 4
)imana :
Pn ; tinggi patok ke%n
Pn-10 ; tinggi titik sebelum patok ke&n
) ; beda tinggi
4 ; oreksi perpatok
9. Perhitungan emiringan
' )5L , 16
)imana :
; kemiringan titik
12
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
13/16
) ; beda tinggi ; Pn & P -n&1
L ; jarak ukur
Per)%tungan untuk Pr$/%l mel%ntang
1. Perhitungan eda Tinggi )etail
Hd ' Ts - Btd
)imana :
Hd ; beda tinggi detail
Ts ; tinggi pesa/at
Btd ; benang tengah detail
2. Perhitungan Tinggi Titik )etail
Pnd ' Pn + Hd
)imana :
Pnd ; tinggi titik detail utama yang ditinjau
Pn ; Tinggi patok utama
Hd ; eda tinggi detail
7. Perhitungan emiringan )etail
d ' Hd 5L , 16
)imana :
d ; kemiringan detail
Hd ; beda detail
L ; jarak ukur
17
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
14/16
BAB III
ANALI#I# DAN PE"HITUN7AN WATE"PA##
3.1. Data Laangan
Terlampir
3.2. "umus 8ang D%gunakan Untuk P$l%g$n Ter&uka
Per)%tungan untuk r$/%l memanjang.
1. Perhitungan Jarak Optis
D ' Ba ( B& 0 , 1
2. Perhitungan beda tinggi
) ' Bt& - Btm
3. Perhitungan beda tinggi rata-rata
)r ' )r0 + )l0 0
4. Perhitungan koreksi
k ' - s
5. Perhitungan tinggi titik utama
Pn ' Pn-10 + ) + 4
6. Perhitungan Kemiringan
' )5L , 16
Perhitungan untuk Profil melintang
1. Per)%tungan 9arak !t%s
15
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
15/16
&0 D ' Ba ( B& 0 , 1
2. Perhitungan Beda inggi !etail
Hd ' Ts - Btd
7. Perhitungan inggi itik !etail
Pnd' Pn + Hd
4. Perhitungan kemiringan detail
d ' Hd 5 L , 16
3.3. Per)%tungan 5 Peng$la)an data
Terlampir
3.:. "umus 8ang D%gunakan Untuk P$l%g$n Tertutu
". Perhitungan Jarak Optis
D ' Ba ( B& 0 , 1
2. Perhitungan beda tinggi
;) ' Bt& - Btm
3. Perhitungan Koreksi
k ' e05
-
7/25/2019 Teori IUT Tanpa Kop
16/16
BAB I@
PENUTUP
:.1 4es%mulan
!etelah melakukan praktek, sis/a dapat mengenal alat&alat yang
digunakan dalam ilmu ukur tanah dan sudah dapat mempergunakan sesuai
dengan 'ungsi dan kegunaannya masing&masing dan dapat :
1. Membuat garis lurus di lapangan
2. Mengukur beda tinggi
7. Pengukuran titik&titik poligon
5. Pengukuran titik pro'il
+. Pengukuran site plant
(arapan kami dengan adanya praktikum pengukuran tanah ini para
sis/a untuk dapat mempergunakan alat&alat pada /aktu mempraktekkannya
dilapangan sesuai dengan kondisi dan situasi lapangan.
:.1 #aran
iranya elas !ur"ey dan Pemetaan untuk berikutnya di sarankan
agar tetap dilanjutkan dan di upayakan sedemikian mungkin agar Instruktur
supaya bisa lebih ?n Time lagi.