terowongan 1
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Terowongan 1
1/7
I. LATAR BELAKANG
PT Arutmin Indonesia sebagai perusahaan tambang skala besar dengan produktifitas sebesar !"#
$t ton pada tahun %& dan pelabuhan batubara skala internasional memiliki ' lokasi tambang
dan pelabuhan utama (NPL)T *. +emua lokasi penambangan PT Arutmin Indonesia terletak di
pro,insi Kalimantan +elatan" mulai dari Asam-asam sampai ke +enakin.
Gambar . Lokasi PT Arutmin Indonesia
PT Arutmin Indonesia memiliki ,isi $angka pan$ang dalam upaa konser,asi /adangan dengan
telah memulai mengka$i potensi tambang ba0ah permukaan mulai tahun 112. Proek Tambang
Ba0ah Permukaan Per/obaan se$ak tahun %&&% merupakan program perusahaan untuk
mempela$ari kelaakan teknis sebagai upaa di dalam memaksimalkan /adangan di daerah
tambang terbuka ang berpotensi untuk dilakukan penambangan dengan sistem tambang ba0ah
permukaan.
Gambar %. Laout Portal
Pada akhir tahun %& proek per/obaan ini telah selesai dan berdasarkan pengalaman ang
diperoleh" saat ini sedang disusun studi kelaakan tambang ba0ah permukaan di +enakin untuk
men$adi tambang ba0ah permukaan ang laak se/ara teknis dan ekonomis.
Gambar 2. Kondisi Tero0ongan
Tambang ba0ah permukaan per/obaan di +a$una menggunakan sistem penanggaan dengan
menggunakan baut batuan atau baut kabel berkuat tarik besar sebagai penangga primer.
Penangga sekunder berupa penambahan baut batuan dan atau 3iten " penangga kau dan
penangga besi ba$a akan dipasang sesuai dengan kondisi tero0ongan. Bera0al dari adana
ke/elakaan runtuhan atap pada tahun %&&!" mana$emen tambang ba0ah tanah permukaan +a$unatelah melakukan koreksi dan perbaikan meneluruh terhadap sistem penanggaan dan
pemantauanna.
In,estigasi keruntuhan atap telah mengungkap faktor-faktor penebab kegagalan penanggaan
atap sebagai berikut4
. Lebihna beban mudstone antara lapisan batubara +L dan +5% .
%. Adana pengaruh tinggina tekanan air di lapisan batubara +5%.
2. Pengaruh sifat kelemahan strukturalna sendiri.
'. Pengurangan ketebalan lapisan atap batubara men$adi &"2m mengurangi retakan lapisan atap
dan elastisitas penopang untuk menahan beban.!. Keefektifan roof bolt berkurang karena sebagian roof bolt di$angkarkan pada mudstone.
6. Lebar tero0ongan ang diluar dari standar ang ditentukan
+ebagai hasil dari in,estigasi tersebut diusulkan beberapa rekomendasi aitu4
. 7esain penanggaan atap harus meliputi pembatasan dan pengurangan tekanan air terhadap
beban mudstone.
%. +istem penanggaan harus dirumuskan berdasarkan kondisi tero0ongan dan perubahanna.
-
7/24/2019 Terowongan 1
2/7
2. 5enambah ketinggian $alan utama agar dapat men$angkarkan baut ke lapisan batubara +5%
akan menambah stabilitas atap.
'. Pengurangan $umlah baut kabel dapat dilakukan pada persimpangan dengan sistem penangga
utama ang lebih efektif.
!. +etidakna &"'m atap batubara diperlukan untuk memberikan /onfinement pada stone
interburden.6. 5odul mesh sebaikna digunakan untuk memberikan /onfinement dan men/egah
ketidakteraturan atap batubara dimana struktur tersebut dipasang.
#. TARP sistem penanggaan dan A58 untuk menambah pengenalan dan kontrol bahaa ang
perlu dikembangkan dan dilaksanakan di Ren/ana 5ana$emen +trata +atui.
9. Training resmi bagi peker$a dilaksanakan pada sistem ini (TARP* termasuk penilaian berkala.
II. TARP
TARP merupakan suatu prosedur ang mengatur aturan" tanggung $a0ab dan tindakan ang
harus dilakukan oleh setiap kara0an tambang ba0ah tanah per/obaan +atui. Prosedur ini sangat
diperlukan untuk men$amin terpeliharana kestabilan atap dan tero0ongan di tambang ba0ahpermukaan se/ara berkesinambungan.
TARP disusun berdasarkan pengalaman di lapangan dan perhitungan keteknikan ang harus
memenuhi beberapa parameter seperti di ba0ah ini4
. 5en$elaskan parameter-parameter kondisi dilapangan untuk dirumuskan dalam beberapa
kategori tero0ongan.
%. +istem penanggaan diterapkan sesuai kondisi tero0ongan dan perubahan kondisina
2. Pola dan desain penanggaan harus dapat men/akup beberapa kondisi tero0ongan semaksimal
mungkin
'. +etiap personel terkait harus mengerti dan dapat melaksanakan tanggung $a0abna seperti
ang diatur dalam TARP
!. 7eteksi dini dan reaksi seketika harus dapat terlaksana
6. +istem monitoring dan e,aluasi hasil monitoring dapat segera disimpulkan dan di terapkan
dilapangan
#. E,aluasi terhadap TARP ang sudah ada harus berlangsung se/ara berkelan$utan sesuai
pengalaman terhadap kondisi-kondisi baru dan kelemahan-kelemahan ang ter$adi pada sistem
7alam penusunanna prosedur tanggap darurat (TARP* ini perlu melibatkan kara0an
operasional" insinur geo-teknik" insinur tambang" ahli geo-teknik dan lain-lain. :aktor-faktor
aktual ang ada sebelum prosedur ini di buat harus dipertimbangkan dan men$adi bahan masukan
ang berharga dalam penusunan TARP seperti data tell tale" data e;tensometer" lebar
tero0ongan" data pull out test" dan lain-lain. 7engan demikian" maka prosedur ang disusun
nantina harus mudah dimengerti oleh kara0an ang terlibat langsung dalam kegiatanpenero0ongan sehingga pemasangan sistem penanggaan dapat dilakukan dengan tepat dan
efektif.
Insinur tambang dan atau geo-teknik perlu memastikan bah0a sistem penanggaan ang telah
dipasang sudah sesuai dengan kriteria dan aturan ang ada. Prosedur tanggap darurat ini $uga
bersifat dinamis" ang artina bah0a segala bentuk pengaruh dan faktor kestabilan tero0ongan
ang baru ditemukan" harus dapat dimasukan ke dalam TARP.
TARP ang telah disusun dan disahkan harus segera disosialisasikan kepada kara0an ang
-
7/24/2019 Terowongan 1
3/7
terlibat langsung dalam proses penero0ongan dan pera0atan tero0ongan. Pengu$ian se/ara
berkesinambungan terhadap pengetahuan para kara0an tersebut perlu dilakukan untuk
men$amin telah dipahamina aturan tersebut. TARP akan lebih baik ditempatkan pada tempat-
tempat tertentu di tero0ongan dan dibagikan ke kara0an ang terlibat langsung untuk
mempermudah dan men$amin penerapanna dengan benar. Inspeksi rutin perlu dilakukan untuk
memastikan TARP telah diterapkan dengan benar dilapangan dan disusun laporan kondisitero0ongan sesuai TARP.
Gambar '. 7iagram Alur +istem Penanggaan
III. PARA5ETER 7AN KATEGENI+->ENI+ PEN@ANGGA @ANG 7IGNAKAN
Tambang ba0ah permukaan di +a$una menggunakan sistem penanggaan dengan menggunakan
baut batuan atau baut kabel berkuat tarik besar sebagai penangga primer. Prinsip penanggaan
setelah diterapkanna TARP di tambang adalah mendapatkan efek penggantungan dari baut
batuan ataupun baut kabel ang di$angkarkan pada lapisan ang kompak (lapisan batubara +5%*
minimal '! /m untuk baut batuan dengan pan$ang %"#m. +emakin $auh $arak +5% dari atap
tero0ongan" semakin pan$ang pen$angkaran ang harus dilakukan di +5% sesuai dengan beban
immediate roof ang akan bertambah. 7engan kefleksibelan pan$ang dan kelenturanna" baut
kabel akan digunakan sebagai penangga primer apabila baut batuan ang ada tidak dapatmen$angkau lapisan +5%. Baut batuan ang kaku tidak dapat dipasang apabila pan$anga
melebihi ketinggian tero0ongan. Penangga sekunder berupa penambahan baut batuan dan atau
baut kabel berkuat tarik besar" penangga kau dan penangga besi ba$a akan dipasang sesuai
dengan kondisi tero0ongan. 7iba0ah ini
adalah spesifikasi dari $enis penangga ang digunakan di tambang ba0ah tanah +atui.
-
7/24/2019 Terowongan 1
4/7
. Baut Batuan Tpe lir dengan Pengikat Resin
Baut Batuan Tpe lir (Thread Bar* dapat digunakan sebagai penangga primer ataupun
sekunder. Baut ini $uga dapat dipasang di atap ataupun di dinding. +istem pengikatan baut adalah
dengan menggunakan resin. Resin ang berbentuk kapsul akan dipasang pada setiap baut ang
dipasang.
Ada beberapa $enis resin ang digunakan disesuaikan dengan kondisi air pada lubang borna.Resin-resin tersebut dibedakan dengan 0arna untuk membedakan tipe resinna baik itu tipe
paling /epat kering" /epat kering" sedang" lambat"sangat lembat.ntuk kondisi ang basah ntuk
memperoleh efek penggantungan ang optimal" maka pan$ang baut ber,ariasi sesuai ketebalan
atap agar baut dapat di$angkarkan dengan pembungkusan resin minimal '! /m di lapisan
batubara +5%. mumna digunakan baut dengan pan$ang %"' dan %"#m. Baut kabel berkuat tarik
tinggi dipasang sebagai penangga primer apabila lapisan batubara +5% $arakna lebih dari %"
m dari atap tero0ongan. Pada situasi ini baut batuan dengan pan$ang %" m akan dipasang
sebagai penangga sementara sebelum baut kabel tersebut dipasang.
Berikut adalah spesifikasi dari baut batuan ang digunakan.
Tabel . +pesifikasi Baut Batuan+tandar Kekuatan Baut 5inimum Tpi/al
@eild +trength 2#!5Pa '&kN '&&5Pa !&kN
ltimate Tensile +trength !#&5Pa %&kN 69&5Pa %!&kN
)al/ulated +hear +trength '&kN #&kN
+tandar Elongation # %%
niform Elongation &
%. Baut Kabel Berkuat Tarik Besar (3iten )able Bolt*
Baut kabel berkuat tarik besar dipasang sebagai penangga primer apabila lapisan batubara +5%
$arakna lebih dari %" m dari atap tero0ongan. Pada situasi ini baut batuan dengan pan$ang %"
m akan dipasang sebagai penangga sementara sebelum baut kabel tersebut dipasang. 7engan
sifat kelenturan dan keflesibelanna dalam pan$ang ang digunakan" baut kabel ini dapat
dipasang untuk men$angkau lapisan +5% tanpa harus mempertinggi dimensi tero0ongan. Baut
kabel ini terdiri dari % buah 0ire strand dengan diameter %mm untuk masing-masing 0ire.
7iba0ah ini adalah spesifikasi baut kabel ang digunakan di tambang ba0ah tanah per/obaan
satui ang pan$angna disesuaikan dengan kondisi perlapisan.
Tabel %. +pesifikasi 3iten )able Bolt
+tandar Kekuatan Baut 5inimum Tpi/al
@eild +trength '9&kN !&&kN
ltimate Tensile +trength !1&kN 6&kN
niform Elongation 2-'
5ass Per 5etre %.9#kg)able (+trand* 7iameter %2.!mm
2. =ire 5esh dan 7ouble = +trap
ntuk meningkatkan kekompakan di daerah sekitar atap dan men/egah ter$atuhna bongkahan
batuan berukuran ke/il" maka akan di pasang mesh pada atap dan dinding. 7ouble = +trap
merupakan plat besi tipis dan pan$ang ang digunakan agar baut batuan atau baut kabel dapat
dipasang pada satu garis. Plat ini $uga dapat meningkatkan kekompakan batuan di daerah atap.
-
7/24/2019 Terowongan 1
5/7
'. Penangga Kau
Penangga kau Kelas I dan II akan dipasang dalam bentuk single prop sampai ke penangga
/ribbing pada lokasi-lokasi ang diperlukan. +ehubungan dengan keterbatasan persediaana"
maka penangga kau digunakan sebagai penangga sekunder di daerah-daerah tertentu ang
$arang di lalui peralatan.
!. Penangga Ba$aPada tempat-tempat ang memiliki kestablian atapna /ukup rendah dan sulit untuk di atasi
dengan baut batuan ataupun baut kabel" akan dipasang penangga ba$a. Penangga ba$a akan
dipasang $uga pada kondisi khusus dimana ditemui patahan dengan thro0 ang lebih dari
meter.
?. 7E+AIN +I+TE5 PEN@ANGGAAN TA5A
Ren/ana mana$emen strata dan TARP $uga diperlukan termasuk penga0asan se/ara meneluruh
dan sistem assesment bahaa. Berikut ini adalah kalkulasi desain untuk sistem suspensi4
Berat strata ang akan ditahan per roof bolt4
=B C B.hlr.7R.%!nB
C !"! ; %.& ; "& ; %! C !!kN
!
=B C berat immediate roof
B C lebar $alan
7R C >arak antar baris baut batuan
3lr C ketebalan lempengan atap
nB C $umlah roof bolt
:ma; C Kekuatan utama roof bolt
:aktor Keamanan Roof Bolt C :ma; C %!& C '"!=b !!
Kekuatan Pen$angkaran pada Lapisan batubara +5%
+B C Kekuatan pull out
Pan$angna pen$angkaran
7ari pull out test ang dilakukan pada lapisan batubara +5%" kekuatan kuat tarik (pull out* rata
&"6 ton atau &' kN dengan rata-rata pan$ang pengkapsulan 2'#"!mm.
+B C &' kN C &.2kNDmm
2'#"!mm
>ika ada baut ang di$angkarkan &"'!m ke lapisan batubara +5% maka kekuatan pen$angkaran
adalah 4
:A C LA ; +B C '!& ; &"2 C 2! kN
:aktor keamanan dibandingkan dengan daa selip $angkar
-
7/24/2019 Terowongan 1
6/7
:
-
7/24/2019 Terowongan 1
7/7
ini men/akup pelaporan hasil pemantauan monitoring atap dan informasi lain ang sangat
penting dan menun$ang keselamatan kara0an dalam beker$a.
?I. +