titrasi serimetri ppt

23

Upload: akuf-suradal-wibisono

Post on 09-Oct-2015

1.233 views

Category:

Documents


240 download

DESCRIPTION

TITRASI SERIMETRI PPT

TRANSCRIPT

TITRASI SERIMETRI

TITRASI SERIMETRI

Disusun oleh :Fahmi SaputraM. Didit HerdiansyahM. Rizki adipriatnaGaluh Putera SSuradal AkufYoga ArdiansyahAris MunandarPENGERTIANTitrasi Serimetri adalah titrasi menggunakan larutan baku serium sulfat, untuk zat uji yang bersifat reduktor.Contoh: Titrasizat uji yang mengandung ion ferro.

Prinsip :Larutan zat uji dalam suasana asam dititrasi dengan larutan baku serium sulfat (Ce(SO4)2).

Reaksi :(untuk zat uji yang mengandung ion ferro)Fe2+Fe3++ eoksidasiCe4++ eCe3+reduksiFe2++ Ce4+Fe3++ Ce3+redoks

Reaksi yang terjadi:Perubahan warna indikator pada titik akhir titrasi adalahdari merah menjadi biru pucat.

Titrasi dilakukan dalam suasana asam , karena pada kebasaan yang relatif rendah mudah terjadi hidrolisis dari garam serium (IV) sulfat menjadi serium hidroksida yang mengendap,oleh karena itu titrasi harus dilakukan pada media asam kuat.

Serium sulfat merupakan zat pengoksid yang sangat kuat, potensial reduksinya dalam asam sulfat 1-8 N pada 250 C adalah 1,43+/-0,05 volt.

Ia dapat digunakan hanya dalam larutan asam, paling baik dalam konsentrasi 0,5 N atau lebih tinggi, selagi larutan dinetralkan, atau garam-garam yang mengendap.

KEBAIKAN SERIUM SULFAT

Sangat stabil pada penyimpanan yang lama Reaksi ion serium (IV) dengan reduktor dalam larutan asam memberikan perubahan valensi yang sederhana Merupakan oksidator yang baik Dapat digunakan untuk menetapkan kadar larutan yang mengandung klorida dalam konsentrasi tinggi.

KEBURUKAN SERIUM SULFAT

Larutan serium (IV) sulfat dalam asam klorida pada suhu didih tidak stabil karena terjadi reduksi oleh asam dan terjadi pelepasan klorin

STANDARISASI LARUTAN SERIUM SULFAT1. Timbang kira-kira 0,2 g arsen oksida, yang sebelumnya dikeringkan pada suhu 105-1100 C selama 1-2 jam, pindahkan ke gelas kimia 400 mL / labu Erlenmeyer 350 mL.

2. + 20 mL larutan natrium hidroksida sekitar 2 M, panaskan campuran perlahan-lahan sampai arsen oksida benar-benar larut.

3. Dinginkan sampai suhu kamar, tambahkan 100 mL air, diikuti dengan 25 mL asam sulfat 2,5 M.4. + 3 tetes larutan osmium tetroksida 0,01 M ( 0,25 g osmium tetroksida dilarutkan dalam 100 mL asam sulfat 0,05 M) dan 0,5 mL indicator asam N-fenilantranitrat (atau 12 tetes feroin)

5. Titrasi dengan larutan serium sulfat sampai timbul warna tajam yang pertama.

Penetapan tembaga dalam tembaga klorida

1. Siapkan larutan ammonium besi(III) sulfat dengan melarutkan 10 g dalam 80 mL asam sulfat 6N, encerkan menjadi 100 mL dengan asam yang sama kekuatannya.

2. Timbang kira-kira 0,3 g sample tembaga klorida, masukan ke dalam sebuah labu Erlenmeyer yang kering,

3. Tambahkan 25 mL larutan besi(III)4. Aduk sampai larut dan tambahkan 2 tetes indicator feroin dan titrasi dengan serium sulfat.

PERHITUNGAN

mL titrasi x [CeSO4] x Berat Ekivalen CuCl2 x 100 %Penimbangan

PEMBAHASAN

Serium sulfat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat, potensial reduksinya dalam asam sulfat 1-8 N pada 250 C adalah 1,43+/-0,05 volt. Dapat digunakan hanya dalam larutan asam, paling baik dalam konsentrasi 0,5 N atau lebih tinggi. Larutan berwarna kuning.PembakuanLarutan Baku Sekunder: serrium (IV) sulfatLarutan Baku Primer: FeSO4Reaksi yang terjadi:Ce4+ + Fe2+ Ce3+ + Fe3+Indikator : ferroinBerlangsung dalam suasana asam