vitamin pada lansia

12
7/23/2019 Vitamin Pada Lansia http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 1/12 BAB I PENDAHULUAN Orang berusia lanjut ternyata seringkali mengalami masalah malnutrisi walaupun mereka tidak kelihatan kurus. Semakin bertambah umur seseorang, semakin tinggi risiko menderita malnutrisi. Menderita penyakit tertentu, menurunnya fungsi fisiologis, pola makan yang salah, faktor ekonomi,  berkurangnya kontak sosial, serta mengkonsumsi banyak obat adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya malnutrisi pada usia lanjut. Bila malnutrisi tidak ditangani dengan baik akan membawa konsekuensi defisiensi energi, protein dan nutrisi lainnya yang dapat berakibat pada meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan serta menurunnya kualitas hidup seseorang. Hal ini sebenarnya dapat dihindari dengan asupan nutrisi tepat dan menerapkan pola hidup sehat sejak dini. 1 Survey yang representatif dan terenana mengenai epidemiologi dementia  belum pernah dilakukan hingga saat ini. !amun diperkirakan terdapat "#,$ juta  penderita dementia saat ini, dengan #%&juta kasus baru setiap tahunnya, 'umlah ini akan bertambah dua kali lipat dalam "( tahun menjadi )1 juta penderita pada tahun "(#(. Sebagian besar penderita dementia tinggal di negara berkembang, dan  proporsi ini akan semakin meningkat dari &(* pada saat ini menjadi +1* pada "(#(. eningkatan jumlah penderita dementia tidak merata di seluruh dunia, dimana peningkatan di negara maju menapai 1((* dalam kurun waktu "((1% "(#(, sedangkan di negara seperti -ndia, hina, dan /sia Selatan dapat menapai $((* pada periode yang sama. 'umlah ini menapai 11,"* dari seluruh lansia dengan disabilitas. /ngka ini bahkan jauh melampaui stroke 0,2*3, gangguan musuloskeletal 0)*3 ataupun penyakit kardiovaskular 02*3. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk segera menemukan upaya preventif dan kuratif yang dapat membantu lansia dalam menghadapi dementia. Salah satu upaya yang mungkin dapat diberikan adalah pemberian suplementasi vitamin bagi lansia, yaitu vitamin B, , 4, dan 5. !amun hingga saat ini, belum ada rekomendasi baku yang dapat digunakan untuk pemberian vitamin tersebut. "  1

Upload: stephanie-wirjomartani

Post on 18-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 1/12

BAB I

PENDAHULUAN

Orang berusia lanjut ternyata seringkali mengalami masalah malnutrisi

walaupun mereka tidak kelihatan kurus. Semakin bertambah umur seseorang,

semakin tinggi risiko menderita malnutrisi. Menderita penyakit tertentu,

menurunnya fungsi fisiologis, pola makan yang salah, faktor ekonomi,

 berkurangnya kontak sosial, serta mengkonsumsi banyak obat adalah faktor yang

mempengaruhi terjadinya malnutrisi pada usia lanjut. Bila malnutrisi tidak 

ditangani dengan baik akan membawa konsekuensi defisiensi energi, protein dan

nutrisi lainnya yang dapat berakibat pada meningkatnya biaya pemeliharaan

kesehatan serta menurunnya kualitas hidup seseorang. Hal ini sebenarnya dapat

dihindari dengan asupan nutrisi tepat dan menerapkan pola hidup sehat sejak dini.1

Survey yang representatif dan terenana mengenai epidemiologi dementia

 belum pernah dilakukan hingga saat ini. !amun diperkirakan terdapat "#,$ juta

 penderita dementia saat ini, dengan #%&juta kasus baru setiap tahunnya, 'umlah ini

akan bertambah dua kali lipat dalam "( tahun menjadi )1 juta penderita pada tahun

"(#(. Sebagian besar penderita dementia tinggal di negara berkembang, dan proporsi ini akan semakin meningkat dari &(* pada saat ini menjadi +1* pada

"(#(. eningkatan jumlah penderita dementia tidak merata di seluruh dunia,

dimana peningkatan di negara maju menapai 1((* dalam kurun waktu "((1%

"(#(, sedangkan di negara seperti -ndia, hina, dan /sia Selatan dapat menapai

$((* pada periode yang sama. 'umlah ini menapai 11,"* dari seluruh lansia

dengan disabilitas. /ngka ini bahkan jauh melampaui stroke 0,2*3, gangguan

musuloskeletal 0)*3 ataupun penyakit kardiovaskular 02*3. Oleh karena itu,

sangatlah penting untuk segera menemukan upaya preventif dan kuratif yang dapat

membantu lansia dalam menghadapi dementia. Salah satu upaya yang mungkin

dapat diberikan adalah pemberian suplementasi vitamin bagi lansia, yaitu vitamin

B, , 4, dan 5. !amun hingga saat ini, belum ada rekomendasi baku yang dapat

digunakan untuk pemberian vitamin tersebut. "

 

1

Page 2: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 2/12

BAB II

PEMBAHASAN

Vitamin B

/da banyak kemungkinan mekanisme, rendahnya vitamin B1" dapat

mempengaruhi fungsi otak, dan karenanya fungsi kognisi, dan mekanisme ini tidak 

 benar benar eksklusif. Salah satu kemungkinan lain adalah bahwa efek tersebut

diperantarai oleh homoysteine, karena rendahnya vitamin B%1" dikaitkan dengan

ketinggian konsentrasi homoysteine 0tHy3.$

4efisiensi /sam 6olat78itamin B dan 8itamin B1" mengakibatkan gangguan

 pembentukan Methonine sehingga terjadi penumpukan Homosistein0Hiperhomosisteinemia3.# Hiperhomosisteinemia merupakan faktor risiko penyakit

4emensia 8askuler. 0edgar3 Homosistein adalah hasil produk asam amino

metionin yang mengandung sulfur 0 sulfur containing amino acid methionine) yang

terbentuk dari donor metil universal S/M selama metilasi dari biomolekul dan

hidrolisis S%adenosilhomosistein. 9emudian homosistein yang remetilasi dengan

metionin melalui metilentetrahidrofolat menghasilkan siklus metabolisme satu

karbon dimana homosistein menurunkan kadar vitamin B.2  eningkatan

Homosistein 0Hy3 berdampak neurotoksis seara langsung dan penelitian

mengatakan bahwa peningkatan Hy merupakan faktor resiko timbulnya gangguan

fungsi kognitif pada enyakit /l:eimer.2

erubahan yang terkait dengan rendahnya vitamin B%1" mungkin memediasi

efek pada kognisi; atrofi otak dan kerusakan pada white matter . Hilangnya seara

 progresif jaringan otak 0atrofi3 terbukti sebagai faktor yang berhubungan dengan,

atau menyebabkan, penurunan kognitif dan demensia dan baru baru ini

menunjukkan rendahnya vitamin B1" merupakan salah satu preditor dari

wholebrain atrophy di komunitas lansia. rogesifitas dari atrofi otak dihubungkan

dengan konsentrasi plasma vitamin B1" antara )(( sampai 1&( pmol7< dan dengan

konsentrasi holotransobalamin dari "2(%"2 pmol7<.$

2

Page 3: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 3/12

4ari beberapa penelitian didapatkan hasil sebagai berikut ;

• =erdapat hubungan antara kadar homosistein plasma yang tinggi dan onset

demensia.) emberian sumplemen vitamin efektif menurunkan kadar homosistein

tetapi dikatakan tidak ada efek menguntungkan pada target kognitif utama.

&

• >endahnya kadar vitamin B1" memiliki hubungan yang positif 0signifikan kuat3

dengan keparahan defisit kognitif.# 4ari peneniltian, tidak ada efek signifikan yang

ditemukan, akan tetapi, ditemukan beberapa keterkaitan dengan riwayat penyakit

dan efek spesifik dari umur. 4i dalam subgroup dengan stroke, sebagai ontoh

 partisipan setuju menerima vitamin B ditambah omega%$% fatty aid seara

signifikan lebih sedikit terjadi penurunan pada temporal orientation dibandingan

dengan yang setuju menerima plaebo.$

• Suplementasi 8itamin B1" harus dipertimbangkan sebagai modal intervensi

 prefentif dan terapetik pada kasus 4emensia 8askuler.# pasien yang mengkonsumsi

kombinasi asam folat dan vitamin B1" menurunkan konversi gangguan kognitif 

ringan menjadi demensia.+  =etapi pada penelitian lain, dikatakan pengobatan

dengan suplemen B1" tidak mengubah fungsi kognitif.)

• Hubungan antara kadar /sam 6olat78itamin B terhadap defisit kognitif tidak 

signifikan pada studi ini mungkin dikarenakan ukuran sampel yang kurang besar 

0n?&(3.# =etapi pada penelitian lain, didapatkan kadar folat yang lebih tinggi pada

awal penelitian berhubungan dengan tingkat konversi yang lebih rendah untuk 

demensia, terutama pada wanita.+ Studi lain didapatkan hasil, pada grup dengan

 penyakit al:eimer, terdapat korelasi antara kadar folat pada plasma dan asupan

asam folat, namun tidak ada korelasi antara kadar homosistein plasma dengan total

vitamin B& yang dikonsumsi. =idak ada korelasi signifikan antara kadar vitamin

B1" plasma dan asupan vitamin B. Sedangkan pada grup dengan gangguan

kognitif ringan, kadar folat plasma berkorelasi dengan asupan protein, vitamin B",

vitamin B&, dan asam folat. 9adar vitamin B1" plsama berkolerasi dengan asupan

asam folat, dan kadar homosistein plasma tidak berkorelasi dengan asupan vitamin

B" yang dikonsumsi.2

• engobatan dengan vitamin B1" dan asam folat pada pasien gangguan kognitif 

ringan dapat memperlambat laju atrofi otak.)  enilaian otak dengan parameter 

morfologi dengan magneti resonane imaging didapatkan kadar folat yang lebih

tinggi pada awal penelitian berhubungan dengan tingkat atrofi lobus temporal

medial yang rendah dan tingginya kadar serum homosistein pada awal penelitian

3

Page 4: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 4/12

 berhubungan dengan tingginya atrofi otak seara global selama lima tahun. 9adar 

vitamin B1" dan folat yang tinggi selama 2 tahun dikaitkan dengan kejadian yang

lebih rendah terhadap atrofi sedang7berat otak seara global. enggunaan vitamin

B1" atau asam folat dalam lima tahun terakhir, terlepas dari durasi atau ara

asupan, berhubungan dengan rendahnya tingkat hyperintensities periventrikel dan

lesi white matter  dibandingkan dengan penggunaan non vitamin.+

• /supan makanan yang mengandung vitamin B dan suplementasi vitamin B

 berkorelasi negatif dengan kadar homosistein plasma, namun berkorelasi dengan

skor penilaian fungsi kognitif.2  8itamin B1" oral sama efektifnya dengan

 parenteral vitamin B1" pada pasien dengan defisiensi B1".)

Vitamin C

/sam askorbat 0vitamin 3 adalah sebuah antioksidan larut air yang poten

tanpa sintesis di dalam otak. 8itamin pertama kali diisolasi oleh Sent%@yorgyi

 pada tahun 1"). Senyawa ini banyak dijumpai pada sitrus dan sayuran berdaun

hijau gelap.,1(

=eori stres oksidatif merupakan teori yang paling banyak menjelaskan

kerusakan sel neuron pada proses penuaan. Meningkatnya stress oksidatif pada

usia lanjut menyebabkan penumpukan produk oksidasi lipid, asam nukleat dan

 protein yang akhirnya menyebabkan disfungsi sel.11

  =eori kaskade amyloid merupakan teori yang banyak diyakini para ahli sebagai

 penanda pada demensia. enelitian pada hewan dan manusia menunjukkan adanya

 penumpukan beta%amyloid 0/A3 yang merupakan komponen utama plak senilis

 pada otak penderita demensia al:heimer.

Bentuk oligomer /A seara langsung menghasilkan H"O" dan meningkatkan

 produksi >OS 0>eative Oygen Speies3 di mitokondria. /A #( dan /A #"

merupakan penanda yang paling signifikan menunjukkan adanya gangguan fungsi

kognitif terutama pada demensia.1(

Beberapa sumber menunjukkan sebuah peran dari antioksidan, termasuk //,

dalam mengurangi kerusakan oksidatif pada neuron dan mengurangi terbentuknya

 plak amiloid. Hewan perobaan telah menunjukkan #(* // dalam otak 

diperbaharui setiap harinya dan // dipertahankan sebesar 1( CM dalam neuron.

9adar // ini mengurangi stres oksidatif neuron melalui proteksi membran sel dan

4

Page 5: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 5/12

4!/, serta mengurangi toksisitas A%amiloid dan memperbaharui antioksidan

lainnya.

4ari hasil penelitian didapatkan;

• 4ari hasil penelitian terhadap $ subyek berusia diatas &2 tahun yang dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok demensia yang berjumlah #$ orang

dimana 12 orang dengan penyakit al:heimer dan 12 orang dengan demensia senilis

dan kelompok kontrol dengan subyek tanpa gangguan kognitif dengan diberikan

asupan vitamin yang sama pada kedua kelompok ditemukan bahwa terdapat

 penurunan kadar plasma vitamin yang berbanding lurus dengan penurunan nilai

fungsi kognitif berdasarkan tes MMS5 pada kelompok demensia dibandingkan

dengan kelompok kontrol.1(

• 4ilakukan penelitian untuk mengetahui efek antioksidan dari vitamin pada

subyek dengan demensia dan hasil penelitian 4ari penelitian yang telah dilakukan,

ditemukan bahwa penurunan kognitif pada penyakit /l:heimer tidak dapat

dijelaskan oleh masing%masing kadar // baik dalam SS maupun plasma seara

terpisah, namun rasio dari kadar // dalam SS;plasma dapat memprediksi

 penurunan kognitif. >asio // dalam SS; plasma lebih tinggi pada pasien dengan

 penyakit /l:heimer daripada kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi

 peningkatan DkonsumsiE dari // oleh otak yang mengalami stres oksidatif, dimana

kadar // dalam plasma menjadi lebih rendah 0pernyataan 13. 4i sisi lain dari hasil

observasi sampel, hal ini juga menunjukkan bahwa penurunan kognitif yang paling

lambat ditemukan pada rasio // dalam SS;plasma yang paling tinggi

0pernyataan "3.

eneliti berpikir bahwa pernyataan yang terakhir 0pernyataan "3 lebih masuk akal,

sehingga peneliti menggunakan data mengenai integritas sawar darah otak 0CSF 

 Albumin Index3 untuk menguji kemungkinan ini. Hubungan >asio // dalam

SS;plasma dengan CSF Albumin Index mendukung hipotesis bahwa rasio //

yang rendah pada beberapa pasien mungkin disebabkan oleh disfungsi sawar darah

otak. 4isfungsi sawar darah otak mengganggu kemampuan otak dalam

mempertahankan rasio // dalam SS;plasma agar tetap tinggi, karena //

 berdifusi keluar dari sistem saraf pusat mengikuti penurunan konsentrasi gradien.

5

Page 6: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 6/12

• Studi sebelumnya pada ahe ounty menunjukkan penurunan fungsi kognitif 

yang lebih ringan dan resiko al:heimer yang lebih rendah pada orang yang

mengonsumsi antioksidan.11

Vitamin D

8itamin 4 termasuk hormon steroid yang menghambat neurosteroid di SS dan

defisit kronik vitamin 4 yang bersifat neurotropik, antiinflamasi, serta

antioksidan.1"

aparan sinar matahari yang terbatas, gangguan kapasitas dari kulit untuk 

memproduksi vitamin 4, dan kurangnya asupan vitamin 4 dapat menyebabkan

kekurangan vitamin 4 pada orang tua, yang mempengaruhi hampir 2(* dari orang

dewasa yang lebih tua.1$

>eseptor dari 8itamin 4 diekspresikan di seluruh otak , termasuk daerah yang

terlibat dalam memori seperti hippoampus dan dentate gyrus. 4emikian pula ,

en:im yang mensintesis bentuk aktif dari vitamin 4 , 1a % hidroksilase , diproduksi

di beberapa daerah otak . Bentuk aktif dari vitamin 4 , 1,"2dihydroy % vitamin 4$

0 1,"2 % 4$ 3 , mengatur kerja neutrofil rotrophin , seperti faktor pertumbuhan saraf 

, neurotrophin, dan glial derivat faktor neurotropik , dan kelangsungan hidup , pengembangan , dan fungsi sel%sel saraf. Seara in vitro , vitamin 4 menstimulasi

makrofag , yang meningkatkan pembersihan plak amyloid,penanda dari /4.

8itamin 4 juga mengurangi amiloid yang menetuskan sitotoksisitas dan apoptosis

 pada neuron%neuron primer kortikal. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa

amyloid % b menginduksi sintesisnitrat oksida, bagian dari proses inflamasi dari /4

, tergantung pada gangguan dari jalanya reseptor vitamin 4.1#

4ari hasil penelitian didapatkan;

enelitian sistematis data arus dari ross%setional dan studi longitudinal

menunjukkan hubungan antara kadar "20OH3 8itamin 4 yang rendah dengan

 penurunan fungsi kognitif, tetapi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi

eksekutif.1#,12 ada kelompok dengan intake vitamin 4 paling tinggi dapat

dihubungkan dengan rendahnya resiko munulnya penyakit /l:heimer 

dibandingkan kelompok lain.1"  !amun mengenai penggunaan suplementasi

6

Page 7: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 7/12

vitamin 4 untuk menegah /l:heimer dan demensia masih membutuhkan

 penelitian lebih lanjut.1&

@ambar 1. 6aktor%faktor yang mempengaruhi level 8itamin 4 dan potensinya di sistem saraf pusat.1$

Vitamin E

Otak adalah bagian yang memiliki metabolisme yang tinggi yang membuat

organ tersebut menjadi rentan terhadap kerusakan. /kumulasi dari kerusakan yang

sedikit dalam jangka waktu yang panjang dapat berkontribusi pada perkembangan

demensia.1+ 

8itamin 5 0alfa%tokoferol3 adalah vitamin yang larut lemak dengan aksi yang

 berkaitan dengan sifat antioksidannya. Bentuk vitamin 5 yang paling banyak 

dalam tubuh dan memiliki aktivitas biologis paling tinggi adalah %ɑ

=oopherol.8itamin 5 dapat seara alami ditemukan di membran sel di mana ia

 berperan dalam menekan radikal bebas yang diinduksi lipid peroksidasi. >adikal

 bebas adalah sebuah molekul oksigen yang berada di tubuh dan menari sebuah

elektron, kadang%kadang merusak jaringan sehat dalam proses yang disebut

oksidasi. >adikal bebas mengganggu integritas membran sel. Sebagai pembersih

radikal bebas, vitamin 5 melindungi asam lemak tak jenuh ganda membran%terikat

dan :at oksigen%sensitif lainnya dari oksidasi.

1),1

 

7

Page 8: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 8/12

4ari penelitian didapatkan;

• ada penelitian ditemukan "#* dari peserta yang berpartisipasi memiliki

resiko yang lebih rendah untuk terkena demensia karena asupan peningkatan

asupan vitamin 5

1+

• Seara biohemial, terdapat peningkatan level antioksidan vitamin 5 pada

S6 setelah terapi kombinasi selama 1 bulan, dan tetap tinggi kadarnya

sampai 1 tahun dan terdapat penurunan yang signifikan dari oksidasi

lipoprotein, sebagai bukti terdapat suatu efek antioksidan yang terapai pada

airan serebrospinal."(

• enelitian menunjukan bahwa pemberian 8itamin 5 "((( unit

internasional7hari, dapat menghambat perlambatan penurunan fungsi pada

 penderita /l:heimer 4isease derajat ringan sampai sedang, dengan

menggunakan Fuestionnaire /l:heimerGs 4isease ooperative Study7/tivities

4aily <iving -nventory 0/4S%/4<3. !amun tidak ada bukti pemberian

8itamin 5 merupakan terapi penegahan untuk terjadinya /l:heimer disease

dan juga 8itamin 5 tidak dapat menyembuhkan /l:heimer disease."1

enemuan ini juga mendukung hipotesis bahwa diet dengan memodifikasi

konsentrasi 8it 5 dalam plasma dapat mempengaruhi resiko penurunan fungsi

kognitif pada usia lanjut."1,""

BAB III

8

Page 9: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 9/12

KESIMPULAN

Hingga saat ini, belum ada rekomendasi pasti suplementasi vitamin pada kasus

dementia, namun, banyak penelitian yang memberikah hasil yang menjanjikanmengenai suplementasi vitamin B, , 4, dan 5.

Suplementasi vitamin B dihubungkan dengan dengan penurunan kadar 

homosistein yang dapat memperlampat terjadinya dementia, dan juga diduga berperan

untuk menghambat terjadinya atrofi otak, sehingga diduga dapat menegah terjadinya

dementia.

Sedangkan pemberian vitamin , memiliki peran sebagai antioksidan, yang

 berperan dalam proses stress oksidatif. Selain itu, pemberian anti oksidan juga

terbukti berperan menurunkan resiko terjadinya /l:heimer.

9adar vitamin 4 yang rendah pada lansia dihubungkan dengan resiko

terjadinya penurunan fungsi kognitif, namun hingga saat ini, dibutuhkan penelitian

lebih lanjut untuk memberikan rekomendasi penggunaan vitamin 4 untuk menegah

dementia.

emberian vitamin 5 pada pasien /l:heimer dapat memperlambat terjadinya

 penurunan fungsi kognitif seara objektif. Selain itu vitamin 5 juga terbukti dapat

menegah terjadinya dementia pada lansia.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini

 belum ada penelitian yang ukup kuat untuk dijadikan auan rekomendasi pemberian

suplementasi vitamin pada lansia sebagai terapi definitif pada dementia. !amun,

 banyak penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk menegah terjadinya

dementia. 4ibutuhkan penelitian lebih lanjut, untuk menilai efektifitas, durasi

 pemberian, jumlah pemberian, dan efek samping suplementasi vitamin pada lansia

untuk menegah dementia sebelum dijadikan suatu panduan baku.

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 10/12

1. >ina 9 9usumaratna. D!utrition and -mmune System in the 5lderlyE. Universa

 Medicina. "((& "20$3;1#(%1#+.

". leusa 6erri, Martin rine, arol Brayne, Henry Brodaty, <aura 6ratiglioni,

Mary @anguli, 9athleen Hall, 9a:uo Hasegawa, Hugh Hendrie, IueFin Huang,

/nthony 'orm, olin Mathers, aulo > Mene:es, 5li:abeth >immer, Maria

Sa:ufa. D@lobal revalene of 4ementia; a 4elphi onsensus StudyE.  ancet .

"((2$&&02($3;"11"%"11+.

$. /ndreeva 8, 9esse%@uyot 5, Barberger%@ateau , 6e:eu <, Herberg S, @alan

. Dognitive funtion after supplementation with B vitamins and long%hain

omega%$ fatty aids; anillary findings from the SJ.6O<.OM$ randomi:ed

trialE. =he /merian 'ournal of linial !utrition; "(11#;"+)K)&. /vailable

form ; http;77ajn.nutrition.org7ontent7#717"+).full.pdf   L /essed ; 1$

 !ovember "(12.

#. !aik !S, <amani S. Study of Serum 6oli /id and 8itamin B1" levels in

atients of 8asular 4ementia. International !ournal of Science

and "esearch#"(12 #013; 1$$"%1$$2.

$# %yesoo& 'im( gotpin 'im( *on !ang( Seong +oon 'im( ,amsoo Chang#

 Association between inta&e of - .itamins and Cognitive function in elderly

 'oreans with Cognitive Impairment# ,utrition !ournal# /012 31451)6117#

8# Aisen Paul, Schneider Lon, Sano Mary, DiazArras!ia "a#on,

$an Dyc% &hris!o'her (, d%%) (i*h Dose + i!a#in

Su''le#en!a!ion and &o*ni!i$e Decline in Alzhei#er-s Disease.

A "ando#ized &on!rolled /rial) 0a!ional ins!i!u!es o heal!h

'ulic access) AMA) 28 c! 15 315. 17741783)+. Blasko, M Hinterberger", @ 9emmler, S 'ungwirth, N 9rampla, = <eitha, 9 

Hein: =ragl, 6isher. onversion 6rom Mild ognitive -mpairment =o

4ementia; -nfluene Of 6oli /id /nd 8itamin B1" Jse -n =he 8ita ohort.

9he !ournal of ,utrition( %ealth : Aging . "(1" 1&0)3; &)+%&#.

). astelli, Bolaman. !ational entre for Biotehnology -nformation ; 8itamin B

1" and ognitive 6untion.Ontario Health =ehnol /ssess Ser. "(1$ 1$0"$3; 1K 

#2.

. Bowman @<, 4odge H, 6rei B, alabrese , Oken BS, 9aye '/, uinn '6.

/sorbi /id and >ates of ognitive 4eline in /l:heimerGs 4isease.  ! 

1

Page 11: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 11/12

 Al;heimers <is# "(( 1&013; $K).0

1(. 9.5. harlton,=.<. >abinowit, <.!. @efeen, M./.4hansay. <ower lasma

8itamin but not 8itamin 5 onentraton in dementia pastient. =he 'ournal of 

 !utrition, Health P /ging 8olume ), !umber ", "((#.

11. 6otuhi M, Qandi , Hayden 9M, 9hahaturian /S, S:ekely /, Nengreen H.

Better ognitive erformane in 5lderly =aking /ntioidant 8itamins 5 and

Supplements in ombination with !S/-4s; =he ahe ounty Study.

 Al;heimers <ement . "(() May #0$3; ""$K""+.

1". /nnweiler , >olland I, Shott /.M, Blain H, 8ellas B, Herrmann 6.>,

Beauhet O. E Higher 8itamin 4 4ietary -ntake is assoiated with <ower >isk 

of /l:heimerGs 4isease ; / + Iears 6ollow%upE.  !ournal of erontology6

 M=<ICA SCI=,C=S . "(1"&+011(3;1"(2%1"11. /vailable form ;

doi;1(.1($7@erona7gls1(+ L/essed ; 2 !ovember "(12.

1$. 5tgen thorlief, Sander 4irk, Sander 9erstin, 6 Hans. 8itamin 4 4efiieny,

ognitive -mpairment and 4ementia; / Systemati >eview and Meta%/nalysis.

 !ournal of <ementia and eriatric Cognitive <isorder . "(1" $$013; "(%"$).

L/essed on 2 !ovember "(12

1#. =homas '. <ittlejohns, MS, Nilliam 5. Henley, h4 -ain /. <ang, h4, et al.

8itamin 4 and the risk of dementia and /l:heimer disease. /merian /ademy

of !eurology "(1#. L/esed ; 2 !ovember "(12

12. 5 Slinin I, et al. /ssoiation Between Serum "20OH3 8itamin 4 and the >isk of 

ognitive 4eline in Older Nomen.  !ournal of erontology6 M=<ICA

SCI=,C=S# "(1". L/essed; 2 !ovember "(12

1&. <iang S,Hong 6.' .D8itamin 4 defiieny is assoiated with inreased risk of 

/l:heimerGs disease and dementia; evidene from meta%analysisE. !ournal of 

 ,utrition !ournals."(12. /vailable from;

http;77www.nutritionj.om7ontent71#717+& L /essed ; 2 !ovember "(12.

1+. 5li:abeth 5. 4evore, S4, 6ranine @rodstein, S4, 6rank '/ van >ooij, 4S,

/lbert Hofman, M4, Meir ' Stampfer, M4, 'aFueline M Nitteman, h4,

MoniFue MB Breteler, M4. 4ietary /ntioidants and <ong%term >isk of 

4ementia. Arch ,eurol# "(1( &+0+3;)1%)"2.

1). >avaglia @, 6orti , <uiesare /, et al. lasma toopherol and risk of ognitive

impairment in an elderly italian ohort. =he /merian 'ournal of linial

11

Page 12: Vitamin Pada Lansia

7/23/2019 Vitamin Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/vitamin-pada-lansia 12/12

 !utrition. "(() )+; 1$(& K 1$1$.

1. Ionghua <i, Shumei <iu, Iigang man, !ing <i, Iu Qhou. 5ffets of 8itamins 5

and ombined with R%arotene on ognitif 6untion in the 5lderly.

5perimental and =herapeuti Mediine. "(12 ; 1#)%1#$.

"(. /rlt, S.Muller=homsen,=.Beisiegel,J.9ontush,/.5ffet of One%Iear 8itamin

and 5 Supplementation on erebrospinal 6luid Oidation arameters and

linial ourse in /l:heimerGs 4isease.!eurohem.>es."(1",$+01"3,"+(&%

"+1#.

"1. MaurieN. 4ysken, M4 Mary Sano, h4at all. 5ffet of 8itamin 5 and

Memantine on 6untional 4eline in /l:heimer 4isease. =he =5/M%/4 8/

ooperative >andomi:ed =rial. 'ournal of the /merian Medial /ssoiation.

"(1#$11013;$$%##. L /essed ; 11 !ovember "(12.

"". 8alory !. avlik, >ahelle S. 4oody, Susan 4. >ountree, 5veleen '. 4arby.

8itamin 5 Jse -a /ssoiated with -mproved Survival in an /l:heimerGs 4isease

ohort. 4ementia and @eriatri ognitive 4isorders. "(( "); 2$&%2#(.

L /essed ; 11 !ovember "(12.

12