3. narasi kupa

Upload: rahmat-hidayat

Post on 25-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    1/13

    1

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar Belakang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai

    dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan

    pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai perencanaan,

    pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dalam rangka

    mengintegrasikan APBD dengan perkembangan dan/atau perubahankeadaan yang terjadi dalam satu tahun anggaran, diperlukan adanya

    penyesuaian APBD yang dibahas bersama antara DPRD (legislatif) dengan

    pemerintah daerah (eksekutif) dalam penyusunan prakiraan perubahan

    atas APBD tahun anggaran yang bersangkutan.

    Dasar perubahan APBD menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58

    Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dijabarkan dalam

    pasal 154 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah meyebutkan bahwa perubahan APBD dapat

    dilakukan apabila terjadi: 1) perkembangan yang tidak sesuai dengan

    asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA); (2) keadaan yang menyebabkan

    harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan,

    dan antar jenis belanja; (3) keadaan yang menyebabkan saldo anggaran

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    2/13

    2

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    lebihtahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan;

    (4) keadaan darurat; dan (5) keadaan luar biasa.

    Berdasarkan laporan hasil perkembangan proyeksi pendapatan

    daerah, alokasi belanja daerah, serta sumber dan penggunaan pembiayaan

    daerah dalam tahun 2015 ternyata tidak sesuai lagi dengan asumsi yang

    tertuang dalam Kebijakan Umum APBD Tahun 2015 yang ditetapkan

    sebelumnya, terjadi pergeseran antar jenis belanja dan adanya saldo

    anggaran lebih tahun sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka

    perlu disusun Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Perubahan

    Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD Tahun 2015 sebagai salah

    satu dokumen perencanaan pembangunan yang harus dibuat karena

    adanya perbedaan asumsi, pergeseran belanja dan saldo anggaran lebih

    dimaksud.

    Dalam pasal 155 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

    13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahmenyebutkan Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Perubahan Prioritas

    dan Plafon Anggaran Sementara APBD disajikan secara lengkap penjelasan

    mengenai : (1) perbedaan asumsi dengan KUA yang ditetapkan

    sebelumnya (KUA Induk); (2) program dan kegiatan yang dapat diusulkan

    untuk ditampung dalam Perubahan APBD dengan mempertimbangkan sisa

    waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan; (3) capaian target

    kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam Perubahan APBD

    apabila asumsi KUA tidak tercapai; dan (4) capaian target kinerja program

    dan kegiatan yang harus ditingkatkan dalam Perubahan APBD apabila

    melampaui asumsi KUA.

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    3/13

    3

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    1.2. Tujuan

    Tujuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2015

    adalah, untuk :

    1. Mensinkronkan arah kebijakan umum pembangunan Provinsi Bali

    Tahun 2015 dengan perkembangan yang terjadi selama tahun

    anggaran berjalan.

    2. Mengefektifkan pelaksanaan rencana pembangunan dan penggunaan

    anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun 2015.

    3.

    Pedoman dalam penyusunan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran

    Sementara dan Perubahan APBD Tahun 2015 yang selanjutnya akan

    dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

    (RKA) Perubahan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

    1.3.

    Dasar Hukum

    Dasar hukum penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun

    2015 adalah :

    1.

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

    sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

    Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah.

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    4/13

    4

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

    tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

    Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang

    Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

    Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

    6.

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang

    Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    Tahun Anggaran 2015.

    7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2014 tentang Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali Tahun Anggaran 2015.

    8. Peraturan Gubernur Bali Nomor 74 Tahun 2014 tentang Penjabaran

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali TahunAnggaran 2015.

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    5/13

    5

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    BAB II

    KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD

    2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

    Kebijakan pembangunan daerah Bali adalah meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan

    pengangguran melalui peningkatan pembangunan ekonomi dan

    pembangunan sosial budaya yang merupakan modal dasar masyarakat

    Bali. Pembangunan ekonomi bertumpu pada tiga sektor andalan, yaitu

    sektor pertanian, sektor industri kecil, menengah dan rumah tangga, serta

    sektor pariwisata.

    Kondisi Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2015 tumbuh

    sebesar 6,20% (Y-ON-Y) namun mengalami konstraksi sebesar 1,53% (Q-

    TO-Q). Total perekonomian Bali pada triwulanan I 2015 yang diukur

    berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

    berlaku (ADHB) mencapai Rp 41,99 trilyun dan berdasarkan atas dasar

    harga konstan (ADHK) mencapai Rp.31,02 trilyun. Ekonomi Bali triwulan I

    2015 bila dibandingkan triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh 6,20 persen

    melambat jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya

    sebesar 6,55 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

    Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 10,93 persen sementara bila

    dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi

    triwulan I 2015 (y-on-y) adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah

    tangga yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,42 persen. Ekonomi Bali

    triwulan I 2015 mengalami kontraksi sebesar 1,53 persen bila

    dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi

    diakibatkan karena berkontraksinya Lapangan Usaha Penggalian sebesar

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    6/13

    6

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    13,68 persen, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan sebesar 13,40

    persen dan Pertanian sebesar 4,04 persen, namun disisi lain pertumbuhan

    ekonomi triwulan I 2015 ini didorong oleh Lapangan Usaha Informasi dan

    Komunikasi yang tumbuh sebesar 3,80 persen, Jasa Lainnya tumbuh

    sebesar 2,01 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 0,83

    persen. Dari sisi pengeluaran kontraksi disebabkan karena berkontraksinya

    semua komponen pengeluaran kecuali Pengeluaran Konsumsi Rumah

    Tangga yang mampu tumbuh 0,17 Persen. Ekonomi triwulan I 2015 masih

    didominasi oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan

    Minum sebesar 23,31 persen diikuti oleh lapangan usaha Pertanian,

    Kehutanan dan Perikanan sebesar 14,48 persen. Beberapan lapangan

    usaha yang memiliki kontribusi diatas 6 persen diantaranya Transportasi

    dan Pergudangan (9,16 persen), Konstruksi (9,01 persen), Perdagangan

    Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (8,30 persen) dan

    Industri Pengolahan sebesar 6,54 persen. Sementara kontribusi terbesardari sisi komponen pengeluaran pada triwulan I 2015 yaitu Pengeluaran

    Konsumsi Rumah Tangga (48,73 persen) diikuti Ekspor Barang dan Jasa

    (36,29 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 31,25

    persen. Hal ini membutuhkan stimulus guna meningkatkan laju

    pertumbuhan ekonomi Bali agar mampu terealisasi sesuai target yang

    diproyeksikan. Stimulus tersebut dilaksanakan dengan merancang

    program kegiatan yang mampu mendukung laju pertumbuhan ekonomi ke

    arah yang positif. Hal lain yang masih menjadi tantangan yaitu anomali

    iklim dan cuaca ekstrem yang membuat tekanan harga pangan semakin

    besar, kurangnya kreatifitas masyarakat Bali dalam persaingan dunia kerja,

    harga bahan bakar minyak diperkirakan akan mempengaruhi kondisi

    perekonomian Bali, menyebabkan perlu adanya inovasi/perubahan dalam

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    7/13

    7

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    struktur penganggaran pembangunan, namun demikian kondisi

    tersebut secara signifikan mempengaruhi target-target makro ekonomi

    tahun 2015 yang telah ditetapkan.

    Beberapa hal yang menyebabkan perubahan asumsi dasar

    perubahan APBD tahun 2015 adalah: (1) perubahan asumsi Kebijakan

    Umum Anggaran (KUA) karena terjadinya pelampauan proyeksi

    pendapatan daerah secara total dan perubahan alokasi belanja daerah; (2)

    adanya pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan

    antar jenis belanja; (3) adanya saldo anggaran lebih

    tahun sebelumnya

    yang harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan serta adanya

    kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan; dan (4) adanya

    kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

    2.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah

    Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam Perubahan APBD

    Tahun 2015 ini target Pendapatan Daerah diperkirakan

    mengalami perubahan dari target semula Rp.4.608.608.717.976,00

    menjadi Rp.4.910.815.141.866,50 atau meningkat sebesar

    Rp.302.206.423.890,50 (6,56%) yang terdiri dari:

    1. Pendapatan Asli Daerah semula Rp.2.840.927.951.000,00 menjadi

    Rp.2.988.114.689.337,25 meningkat sebesar Rp.147.186.738.337,25(5,18%) yang terdiri dari :

    Pajak Daerah semula Rp.2.583.385.032.710,00 menjadi

    Rp.2.666.464.220.853,00 atau bertambah sebesar

    Rp.83.079.188.143,00 (3,22%).

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    8/13

    8

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    Retribusi Daerah semula Rp.37.393.205.200,00 menjadi

    Rp.45.583.066.200,00 bertambah sebesar Rp.8.189.861.000,00

    (21,90%).

    Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

    Dipisahkan semula sebesar Rp.87.040.109.590,00 menjadi

    Rp.105.276.390.717,25 bertambah sebesar Rp.18.236.281.127,25

    (20,95%).

    Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah semula sebesar

    Rp.133.109.603.500,00 menjadi Rp.170.791.011.567,00 meningkat

    sebesar Rp.37.681.408.067,00 (28,31%).

    2. Dana Perimbangan semula Rp.1.025.947.166.976,00 menjadi

    Rp.1.143.802.634.000,00 bertambah sebesar Rp.117.855.467.024,00

    (11,49%) yang terdiri dari:

    Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil Bukan Pajak semula

    Rp.149.853.188.976,00 menjadi Rp.167.708.656.000,00 atau

    bertambah sebesar Rp.17.855.467.024,00 (11,92%).

    Dana Alokasi Umum tidak mengalami perubahan/tetap sebesar

    Rp.831.597.268.000,00.

    Dana Alokasi Khusus semula Rp.44.496.710.000,00 menjadi

    Rp.144.496.710.000,00 atau bertambah sebesar

    Rp.100.000.000.000,00 (224,74%).

    3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah semula

    Rp.741.733.600.000,00 menjadi Rp.778.897.818.529,25 bertambah

    sebesar Rp.37.164.218.529,25 (5,01%) terdiri dari :

    Hibah semula Rp.4.316.600.000,00 menjadi Rp.4.673.400.000,00

    atau bertambah sebesar Rp.356.800.000,00 (8,27%).

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    9/13

    9

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus semula

    Rp.525.647.000.000,00 menjadi Rp.525.323.000.000,00 atau

    berkurang sebesar Rp.324.000.000,00 (-0,06%).

    Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

    tidak mengalami perubahan/tetap sebesar Rp.211.770.000.000,00

    menjadi Rp.248.901.418.529,25 bertambah sebesar

    Rp.37.131.418.529,25 (17,53%).

    2.3 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

    Belanja Daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang

    berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal ini

    bertujuan untuk memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

    Perubahan penyusunan Belanja Daerah diprioritaskan untuk menunjang

    efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

    dalam rangka melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan yang menjaditanggung jawabnya.

    Kebijakan perubahan Belanja Daerah dilakukan dalam rangka memenuhi

    perubahan beban pengeluaran atas Belanja Tidak Langsung yang meliputi

    Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan

    Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga, dengan rincian :

    1.

    Belanja pegawai sebelum perubahan sebesar Rp.903.501.398.111,53 setelahperubahan menjadi Rp.901.115.194.302,24 atau menurun sebesar

    Rp.2.386.203.809,29 (-0,26%).

    2. Belanja subsidi tidak mengalami perubahan/tetap sebesar

    Rp.10.000.000.000,00.

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    10/13

    10

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    3. Belanja Hibah sebelum perubahan sebesar Rp.734.607.912.000,00 setelah

    perubahan menjadi Rp.831.164.601.000,91 bertambah sebesar

    Rp.96.556.689.000,91 (13,14%).

    4.

    Belanja bantuan sosial tidak mengalami perubahan/tetap sebesar

    Rp.159.280.601.000,00.

    5.

    Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa sebelum

    perubahan sebesar Rp.977.284.566.793,00 setelah perubahan menjadi

    Rp.1.261.417.124.491,49 bertambah sebesar Rp.284.132.557.698,49

    (29,07%).

    6. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa dan

    Partai sebelum perubahan sebesar Rp.648.609.494.795,00 setelah

    perubahan menjadi Rp.656.975.501.876,40 atau meningkat sebesar

    Rp.8.366.007.081,40 (1,29%).

    7. Belanja Tidak Terduga sebelum perubahan sebesar Rp.30.000.000.000,00

    setelah perubahan menjadi Rp.5.001.983.116,25 menurun sebesarRp.24.998.016.883,75 (-83,33%).

    Berdasarkan rincian tersebut di atas, maka total Belanja Tidak Langsung

    yang semula Rp.3.463.283.972.699,53 menjadi Rp.3.824.955.007.787,29

    bertambah sebesar Rp.361.671.033.087,76 (10,44%).

    Kebijakan perubahan belanja daerah juga dilakukan untuk memenuhi

    adanya perubahan beban pengeluaran atas Belanja Langsung yang terdiri dariBelanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal yang

    dimaksudkan untuk membiayai seluruh kegiatan pembangunan dalam

    Perubahan APBD Tahun 2015 baik yang bersifat prioritas maupun penunjang

    dalam rangka pemecahan masalah dan pencapaian sasaran dan target

    pembangunan.

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    11/13

    11

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    Total Belanja Langsung mengalami perubahan, semula dialokasikan

    sebesar Rp.1.526.181.126.489,54 menjadi Rp.1.745.931.351.369,90 bertambah

    sebesar Rp.219.750.224.880,36 (14,40%).

    Dengan demikian, total Belanja Daerah yang semula dialokasikan

    Rp.4.989.465.099.189,07 menjadi Rp.5.570.886.357.157,19 bertambah sebesar

    Rp.581.421.257.968,12 (11,65%) sehingga defisit anggaran yang semula sebesar

    Rp.380.856.381.213,07 menjadi Rp.660.071.215.290,69 bertambah sebesar

    Rp.279.214.834.077,62 (73,31%).

    2.4 Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

    Penerimaan pembiayaan daerah bersumber dari :

    a) Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya.

    SiLPA tahun anggaran sebelumnya untuk tahun 2014 mengalami

    perubahan karena adanya penghematan/efisiensi belanja dan

    pelampauan target pendapatan. Semula diperkirakan sebesar

    Rp.580.856.381.213,07 kemudian menjadi Rp.905.742.777.163,47

    sehingga bertambah sebesar Rp.324.886.395.950,40 (55,93%).

    b) Pencairan Dana Cadangan, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).

    c) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, tidak mengalami

    perubahan (Rp.0,00).

    d)

    Penerimaan Pinjaman Daerah, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).e)

    Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman, tidak mengalami perubahan

    (Rp.0,00).

    f)

    Penerimaan Piutang Daerah, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).

    Berdasarkan rincian tersebut, jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerahsemula

    Rp. 580.856.381.213,07 menjadi Rp. 905.742.777.163,47 bertambah sebesar

    Rp. 324.886.395.950,40 (55,93%).

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    12/13

    12

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    Pengeluaran Pembiayaan Daerah dialokasikan untuk :

    a)

    Pembentukan Dana Cadangan, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).

    b)

    Penyertaan Modal (Investasi) Daerah, tidak mengalami perubahan sebesar

    Rp.200.000.000.000,00.

    c)

    Pembayaran Pokok Utang, tidak mengalami perubahan

    (Rp.0,00).

    d) Pemberian Pinjaman Daerah, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).

    e) Penguatan Modal Pemerintah Daerah, tidak mengalami perubahan

    (Rp.0,00).

    Dari uraian di atas, diperoleh jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah tetap

    sebesar Rp.200.000.000.000,00. Dengan demikian, Pembiayaan Netto yang

    semula Rp.380.856.381.213,07 menjadi Rp.705.742.777.163,47 bertambah

    sebesar Rp.324.886.395.950,40 (85,30%).

    Pembiayaan Netto sebesar Rp.705.742.777.163,47 diarahkan untuk

    menutupi defisit anggaran baik untuk keperluan Belanja Langsung maupun

    Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.660.071.215.290,69, sehingga masih

    terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SiLPA) sebesar

    Rp.45.671.561.872,78 yang bersumber dari SiLPA BLUD Tahun 2014 pada

    Rumah Sakit Indera sebesar Rp.24.320.056.488,45 dan pada Rumah Sakit Jiwa

    Rp.12.878.873.277,33, peningkatan target pendapatan pada BLUD Rumah Sakit

    Indera sebesar Rp.2.455.600.000,00, sisa dana transfer Pemerintah Pusat (DAK)

    yang tidak teralokasi menjadi belanja sebesar Rp.5.477.015.107,00 dan sisa

    alokasi dana DBH-CHT yang tidak terserap menjadi belanja sebesar

    Rp.540.017.000,00.

  • 7/25/2019 3. Narasi KUPA

    13/13

    13

    Pemerint ah Provinsi Bali

    Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015

    BAB III

    PENUTUP

    Demikian Kebijakan Umum Perubahan ABPD ini dibuat untuk menjadi

    pedoman dalam penyusunan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara

    dan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2015.

    Selanjutnya dokumen Kebijakan Umum Perubahan APBD ini dituangkan

    dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Bali dengan DPRD Provinsi

    Bali.