3. narasi kupa
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
1/13
1
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai
dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan
pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dalam rangka
mengintegrasikan APBD dengan perkembangan dan/atau perubahankeadaan yang terjadi dalam satu tahun anggaran, diperlukan adanya
penyesuaian APBD yang dibahas bersama antara DPRD (legislatif) dengan
pemerintah daerah (eksekutif) dalam penyusunan prakiraan perubahan
atas APBD tahun anggaran yang bersangkutan.
Dasar perubahan APBD menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dijabarkan dalam
pasal 154 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah meyebutkan bahwa perubahan APBD dapat
dilakukan apabila terjadi: 1) perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA); (2) keadaan yang menyebabkan
harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan,
dan antar jenis belanja; (3) keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
2/13
2
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
lebihtahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan;
(4) keadaan darurat; dan (5) keadaan luar biasa.
Berdasarkan laporan hasil perkembangan proyeksi pendapatan
daerah, alokasi belanja daerah, serta sumber dan penggunaan pembiayaan
daerah dalam tahun 2015 ternyata tidak sesuai lagi dengan asumsi yang
tertuang dalam Kebijakan Umum APBD Tahun 2015 yang ditetapkan
sebelumnya, terjadi pergeseran antar jenis belanja dan adanya saldo
anggaran lebih tahun sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
perlu disusun Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Perubahan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD Tahun 2015 sebagai salah
satu dokumen perencanaan pembangunan yang harus dibuat karena
adanya perbedaan asumsi, pergeseran belanja dan saldo anggaran lebih
dimaksud.
Dalam pasal 155 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahmenyebutkan Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Perubahan Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara APBD disajikan secara lengkap penjelasan
mengenai : (1) perbedaan asumsi dengan KUA yang ditetapkan
sebelumnya (KUA Induk); (2) program dan kegiatan yang dapat diusulkan
untuk ditampung dalam Perubahan APBD dengan mempertimbangkan sisa
waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan; (3) capaian target
kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam Perubahan APBD
apabila asumsi KUA tidak tercapai; dan (4) capaian target kinerja program
dan kegiatan yang harus ditingkatkan dalam Perubahan APBD apabila
melampaui asumsi KUA.
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
3/13
3
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2015
adalah, untuk :
1. Mensinkronkan arah kebijakan umum pembangunan Provinsi Bali
Tahun 2015 dengan perkembangan yang terjadi selama tahun
anggaran berjalan.
2. Mengefektifkan pelaksanaan rencana pembangunan dan penggunaan
anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun 2015.
3.
Pedoman dalam penyusunan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara dan Perubahan APBD Tahun 2015 yang selanjutnya akan
dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Perubahan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah.
1.3.
Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun
2015 adalah :
1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
4/13
4
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
6.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2015.
7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali Tahun Anggaran 2015.
8. Peraturan Gubernur Bali Nomor 74 Tahun 2014 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali TahunAnggaran 2015.
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
5/13
5
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
BAB II
KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD
2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD
Kebijakan pembangunan daerah Bali adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran melalui peningkatan pembangunan ekonomi dan
pembangunan sosial budaya yang merupakan modal dasar masyarakat
Bali. Pembangunan ekonomi bertumpu pada tiga sektor andalan, yaitu
sektor pertanian, sektor industri kecil, menengah dan rumah tangga, serta
sektor pariwisata.
Kondisi Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2015 tumbuh
sebesar 6,20% (Y-ON-Y) namun mengalami konstraksi sebesar 1,53% (Q-
TO-Q). Total perekonomian Bali pada triwulanan I 2015 yang diukur
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku (ADHB) mencapai Rp 41,99 trilyun dan berdasarkan atas dasar
harga konstan (ADHK) mencapai Rp.31,02 trilyun. Ekonomi Bali triwulan I
2015 bila dibandingkan triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh 6,20 persen
melambat jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar 6,55 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 10,93 persen sementara bila
dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi
triwulan I 2015 (y-on-y) adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
tangga yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,42 persen. Ekonomi Bali
triwulan I 2015 mengalami kontraksi sebesar 1,53 persen bila
dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi
diakibatkan karena berkontraksinya Lapangan Usaha Penggalian sebesar
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
6/13
6
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
13,68 persen, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan sebesar 13,40
persen dan Pertanian sebesar 4,04 persen, namun disisi lain pertumbuhan
ekonomi triwulan I 2015 ini didorong oleh Lapangan Usaha Informasi dan
Komunikasi yang tumbuh sebesar 3,80 persen, Jasa Lainnya tumbuh
sebesar 2,01 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 0,83
persen. Dari sisi pengeluaran kontraksi disebabkan karena berkontraksinya
semua komponen pengeluaran kecuali Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga yang mampu tumbuh 0,17 Persen. Ekonomi triwulan I 2015 masih
didominasi oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar 23,31 persen diikuti oleh lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 14,48 persen. Beberapan lapangan
usaha yang memiliki kontribusi diatas 6 persen diantaranya Transportasi
dan Pergudangan (9,16 persen), Konstruksi (9,01 persen), Perdagangan
Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (8,30 persen) dan
Industri Pengolahan sebesar 6,54 persen. Sementara kontribusi terbesardari sisi komponen pengeluaran pada triwulan I 2015 yaitu Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (48,73 persen) diikuti Ekspor Barang dan Jasa
(36,29 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 31,25
persen. Hal ini membutuhkan stimulus guna meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi Bali agar mampu terealisasi sesuai target yang
diproyeksikan. Stimulus tersebut dilaksanakan dengan merancang
program kegiatan yang mampu mendukung laju pertumbuhan ekonomi ke
arah yang positif. Hal lain yang masih menjadi tantangan yaitu anomali
iklim dan cuaca ekstrem yang membuat tekanan harga pangan semakin
besar, kurangnya kreatifitas masyarakat Bali dalam persaingan dunia kerja,
harga bahan bakar minyak diperkirakan akan mempengaruhi kondisi
perekonomian Bali, menyebabkan perlu adanya inovasi/perubahan dalam
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
7/13
7
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
struktur penganggaran pembangunan, namun demikian kondisi
tersebut secara signifikan mempengaruhi target-target makro ekonomi
tahun 2015 yang telah ditetapkan.
Beberapa hal yang menyebabkan perubahan asumsi dasar
perubahan APBD tahun 2015 adalah: (1) perubahan asumsi Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) karena terjadinya pelampauan proyeksi
pendapatan daerah secara total dan perubahan alokasi belanja daerah; (2)
adanya pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan
antar jenis belanja; (3) adanya saldo anggaran lebih
tahun sebelumnya
yang harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan serta adanya
kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan; dan (4) adanya
kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
2.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam Perubahan APBD
Tahun 2015 ini target Pendapatan Daerah diperkirakan
mengalami perubahan dari target semula Rp.4.608.608.717.976,00
menjadi Rp.4.910.815.141.866,50 atau meningkat sebesar
Rp.302.206.423.890,50 (6,56%) yang terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah semula Rp.2.840.927.951.000,00 menjadi
Rp.2.988.114.689.337,25 meningkat sebesar Rp.147.186.738.337,25(5,18%) yang terdiri dari :
Pajak Daerah semula Rp.2.583.385.032.710,00 menjadi
Rp.2.666.464.220.853,00 atau bertambah sebesar
Rp.83.079.188.143,00 (3,22%).
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
8/13
8
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
Retribusi Daerah semula Rp.37.393.205.200,00 menjadi
Rp.45.583.066.200,00 bertambah sebesar Rp.8.189.861.000,00
(21,90%).
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan semula sebesar Rp.87.040.109.590,00 menjadi
Rp.105.276.390.717,25 bertambah sebesar Rp.18.236.281.127,25
(20,95%).
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah semula sebesar
Rp.133.109.603.500,00 menjadi Rp.170.791.011.567,00 meningkat
sebesar Rp.37.681.408.067,00 (28,31%).
2. Dana Perimbangan semula Rp.1.025.947.166.976,00 menjadi
Rp.1.143.802.634.000,00 bertambah sebesar Rp.117.855.467.024,00
(11,49%) yang terdiri dari:
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil Bukan Pajak semula
Rp.149.853.188.976,00 menjadi Rp.167.708.656.000,00 atau
bertambah sebesar Rp.17.855.467.024,00 (11,92%).
Dana Alokasi Umum tidak mengalami perubahan/tetap sebesar
Rp.831.597.268.000,00.
Dana Alokasi Khusus semula Rp.44.496.710.000,00 menjadi
Rp.144.496.710.000,00 atau bertambah sebesar
Rp.100.000.000.000,00 (224,74%).
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah semula
Rp.741.733.600.000,00 menjadi Rp.778.897.818.529,25 bertambah
sebesar Rp.37.164.218.529,25 (5,01%) terdiri dari :
Hibah semula Rp.4.316.600.000,00 menjadi Rp.4.673.400.000,00
atau bertambah sebesar Rp.356.800.000,00 (8,27%).
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
9/13
9
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus semula
Rp.525.647.000.000,00 menjadi Rp.525.323.000.000,00 atau
berkurang sebesar Rp.324.000.000,00 (-0,06%).
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
tidak mengalami perubahan/tetap sebesar Rp.211.770.000.000,00
menjadi Rp.248.901.418.529,25 bertambah sebesar
Rp.37.131.418.529,25 (17,53%).
2.3 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal ini
bertujuan untuk memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
Perubahan penyusunan Belanja Daerah diprioritaskan untuk menunjang
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dalam rangka melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan yang menjaditanggung jawabnya.
Kebijakan perubahan Belanja Daerah dilakukan dalam rangka memenuhi
perubahan beban pengeluaran atas Belanja Tidak Langsung yang meliputi
Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga, dengan rincian :
1.
Belanja pegawai sebelum perubahan sebesar Rp.903.501.398.111,53 setelahperubahan menjadi Rp.901.115.194.302,24 atau menurun sebesar
Rp.2.386.203.809,29 (-0,26%).
2. Belanja subsidi tidak mengalami perubahan/tetap sebesar
Rp.10.000.000.000,00.
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
10/13
10
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
3. Belanja Hibah sebelum perubahan sebesar Rp.734.607.912.000,00 setelah
perubahan menjadi Rp.831.164.601.000,91 bertambah sebesar
Rp.96.556.689.000,91 (13,14%).
4.
Belanja bantuan sosial tidak mengalami perubahan/tetap sebesar
Rp.159.280.601.000,00.
5.
Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa sebelum
perubahan sebesar Rp.977.284.566.793,00 setelah perubahan menjadi
Rp.1.261.417.124.491,49 bertambah sebesar Rp.284.132.557.698,49
(29,07%).
6. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa dan
Partai sebelum perubahan sebesar Rp.648.609.494.795,00 setelah
perubahan menjadi Rp.656.975.501.876,40 atau meningkat sebesar
Rp.8.366.007.081,40 (1,29%).
7. Belanja Tidak Terduga sebelum perubahan sebesar Rp.30.000.000.000,00
setelah perubahan menjadi Rp.5.001.983.116,25 menurun sebesarRp.24.998.016.883,75 (-83,33%).
Berdasarkan rincian tersebut di atas, maka total Belanja Tidak Langsung
yang semula Rp.3.463.283.972.699,53 menjadi Rp.3.824.955.007.787,29
bertambah sebesar Rp.361.671.033.087,76 (10,44%).
Kebijakan perubahan belanja daerah juga dilakukan untuk memenuhi
adanya perubahan beban pengeluaran atas Belanja Langsung yang terdiri dariBelanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal yang
dimaksudkan untuk membiayai seluruh kegiatan pembangunan dalam
Perubahan APBD Tahun 2015 baik yang bersifat prioritas maupun penunjang
dalam rangka pemecahan masalah dan pencapaian sasaran dan target
pembangunan.
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
11/13
11
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
Total Belanja Langsung mengalami perubahan, semula dialokasikan
sebesar Rp.1.526.181.126.489,54 menjadi Rp.1.745.931.351.369,90 bertambah
sebesar Rp.219.750.224.880,36 (14,40%).
Dengan demikian, total Belanja Daerah yang semula dialokasikan
Rp.4.989.465.099.189,07 menjadi Rp.5.570.886.357.157,19 bertambah sebesar
Rp.581.421.257.968,12 (11,65%) sehingga defisit anggaran yang semula sebesar
Rp.380.856.381.213,07 menjadi Rp.660.071.215.290,69 bertambah sebesar
Rp.279.214.834.077,62 (73,31%).
2.4 Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah
Penerimaan pembiayaan daerah bersumber dari :
a) Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya.
SiLPA tahun anggaran sebelumnya untuk tahun 2014 mengalami
perubahan karena adanya penghematan/efisiensi belanja dan
pelampauan target pendapatan. Semula diperkirakan sebesar
Rp.580.856.381.213,07 kemudian menjadi Rp.905.742.777.163,47
sehingga bertambah sebesar Rp.324.886.395.950,40 (55,93%).
b) Pencairan Dana Cadangan, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).
c) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, tidak mengalami
perubahan (Rp.0,00).
d)
Penerimaan Pinjaman Daerah, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).e)
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman, tidak mengalami perubahan
(Rp.0,00).
f)
Penerimaan Piutang Daerah, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).
Berdasarkan rincian tersebut, jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerahsemula
Rp. 580.856.381.213,07 menjadi Rp. 905.742.777.163,47 bertambah sebesar
Rp. 324.886.395.950,40 (55,93%).
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
12/13
12
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
Pengeluaran Pembiayaan Daerah dialokasikan untuk :
a)
Pembentukan Dana Cadangan, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).
b)
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah, tidak mengalami perubahan sebesar
Rp.200.000.000.000,00.
c)
Pembayaran Pokok Utang, tidak mengalami perubahan
(Rp.0,00).
d) Pemberian Pinjaman Daerah, tidak mengalami perubahan (Rp.0,00).
e) Penguatan Modal Pemerintah Daerah, tidak mengalami perubahan
(Rp.0,00).
Dari uraian di atas, diperoleh jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah tetap
sebesar Rp.200.000.000.000,00. Dengan demikian, Pembiayaan Netto yang
semula Rp.380.856.381.213,07 menjadi Rp.705.742.777.163,47 bertambah
sebesar Rp.324.886.395.950,40 (85,30%).
Pembiayaan Netto sebesar Rp.705.742.777.163,47 diarahkan untuk
menutupi defisit anggaran baik untuk keperluan Belanja Langsung maupun
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.660.071.215.290,69, sehingga masih
terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SiLPA) sebesar
Rp.45.671.561.872,78 yang bersumber dari SiLPA BLUD Tahun 2014 pada
Rumah Sakit Indera sebesar Rp.24.320.056.488,45 dan pada Rumah Sakit Jiwa
Rp.12.878.873.277,33, peningkatan target pendapatan pada BLUD Rumah Sakit
Indera sebesar Rp.2.455.600.000,00, sisa dana transfer Pemerintah Pusat (DAK)
yang tidak teralokasi menjadi belanja sebesar Rp.5.477.015.107,00 dan sisa
alokasi dana DBH-CHT yang tidak terserap menjadi belanja sebesar
Rp.540.017.000,00.
-
7/25/2019 3. Narasi KUPA
13/13
13
Pemerint ah Provinsi Bali
Kebijakan UmumPerubahan APBD Tahun Anggaran 2015
BAB III
PENUTUP
Demikian Kebijakan Umum Perubahan ABPD ini dibuat untuk menjadi
pedoman dalam penyusunan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
dan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2015.
Selanjutnya dokumen Kebijakan Umum Perubahan APBD ini dituangkan
dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Bali dengan DPRD Provinsi
Bali.