4525-8700-1-sm

Upload: abdul-aziz

Post on 17-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 4525-8700-1-SM

    1/6

    e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 1

    I. PENDAHULUAN

    Salah satu faktor yang mempengaruhi untuk kesejahteraan

    masyarakat adalah indikator pertumbuhan kebutuhan listrik

    yang terus meningkat tiap tahunnya.

    Oleh karena itu perlu diperhatikan kesinambungan dari

    proses penyaluran tenaga listrik agar aktivitas dan kegiatan

    dari masyarakat dapat berlangsung dengan baik.

    Selain tersedianya pembangkitan yang cukup, hal lain yang

    juga harus ditentukan adalah apakah kondisi transientjika

    terjadi gangguan akan mengganggu operasi normal sistem atau

    tidak.

    PLTA Tanggari II GI Sawangan merupakan lingkup dari

    sistem Minahasa yang saling terinterkoneksi dengan sistem

    yang lainnya dimana dalam hal ini akan menganalisa apakah

    sistem tersebut stabil atau tidak jika terjadi gangguan. Maka

    dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul Analisa

    Stabilitas Transien untuk Menentukan Waktu Pemutusan

    Kritis (Critical Clearing Time) pada Jaringan Transmisi 70 kV

    PLTA Tanggari II GI Sawangan dengan Menggunakan

    Program Matlab.

    II. LANDASAN TEORI

    A. Sistem Tenaga ListrikSistem Tenaga Listrik adalah Sekumpulan

    Pusat/Pembangkit Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban)

    yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi

    sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi agar tenaga

    listrik dapat mengalir sesuai kebutuhan. Berikut gambar 1

    adalah gambar skema tenaga listrik secara umum dari

    pembangkit yang dihubungkan melalui saluran transmisi ke

    Beban.

    Gambar 1. Skema Pusat Listrik yang dihubungkan melalui saluran transmisi

    ke Beban.

    Analisa Stabilitas Transien Untuk Menentukan

    Waktu Pemutusan Kritis (Critical Clearing Time)

    Pada Jaringan Transmisi 70 kV PLTA Tanggari II-GI

    Sawangan Dengan Menggunakan Program Matlab

    James A. Pongtiku, Maickel Tuegeh, ST., MT., Ir. Hans Tumaliang, MT.,Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: [email protected]

    Abstract - An electric power system is connected through the

    interconnected transmission network is not free from

    interference. The existence of disturbance can cause instability .

    Instability can affect change in the system , such as a change in

    voltage and frequency of the system . Sudden severe disorder that

    is common in systems such as short circuit , conductor rupture ,

    and increased loading can cause loss of synchronization . Itstretcher requires transient stability analysis that helps to

    determine the time setting on / off relay protection and circuit

    breaker disconnection time critical . In this thesis aims to

    determine the critical clearing time in the event of disruption of

    three phase on the electrical system of PLTA Tanggari II - GI

    Sawangan . Therefore , simulation using matlab program

    termination critical in determining the appropriate time to

    anticipate system instability.

    Keywords : Critical Clearing Time, Disturbance, Matlab

    Programs, Transient Stability,

    Abstrak - Suatu sistem tenaga listrik yang dihubungkan

    secara terinterkoneksi melalui jaringan transmisi tidak lepasdari adanya gangguan. Adanya gangguan yang terjadi dapat

    menimbulkan ketidakstabilan. Ketidakstabilan dapat

    mempengaruhi perubahan pada sistem, berupa perubahan

    pada tegangan dan frekuensi sistem. Gangguan berat yang

    bersifat mendadak pada sistem yang sering terjadi seperti

    hubung singkat, putusnya penghantar, dan meningkatnya

    pembebanan dapat menyebabkan hilangnya sinkronisasi. Hal

    terebut memerlukan analisa stabilitas transien yang membantu

    untuk menentukan setting waktu on/off relai proteksi , dan

    waktu pemutusan kritis circuit breaker. Pada tugas akhir ini

    bertujuan untuk mengetahui waktu pemutusan kritis (Critical

    Clearing Time) pada saat terjadi gangguan tiga phasa (3 phase

    fault) pada sistem kelistrikan PLTA Tanggari II - GI

    Sawangan. Oleh karena itu, dilakukan simulasi dengan

    menggunakan program matlab dalam menentukan waktupemutusan kritis yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya

    ketidakstabilan sistem.

    Kata Kunci : Gangguan, Kestabilan Transien, Progam

    Matlab, Waktu Pemutusan Kritis

    [11]

  • 7/23/2019 4525-8700-1-SM

    2/6

    e-journal Teknik Elektro dan Komputer (201

    Di dalam suatu keadaan sistem tenaga li

    interkoneksi seperti ini tidak luput dari adany

    sistem sehingga menyebabkan terganggunya

    mengalir diberbagai bagian dari sistem.

    gangguan yang sering terjadi itu adalah pad

    transmisi, dimana dapat menimbulkan kerus

    suatu sistem khususnya dalam masalah pera

    yang akan tercakup dalam keadaan studi kesta

    Maka dalam hal ini sangat diperlukan suatuntuk dapat menganalisa suatu sitem untuk

    kerusakan, sehingga pencegahan kerusakan

    saluran-saluran transmisi beserta cara-cara un

    sistem pada saat terjadi gangguan-gangguan si

    B. Stabilitas Sistem Tenaga Listrik

    Stabilitas sistem tenaga listrik adalah s

    sistem tenaga listrik dengan operasi awa

    mendapatkan kembali dan mempertahanka

    kondisi operrasi dalam sistem setelah men

    Batas stabilitas sistem adalah daya-daya

    mengalir melalui suatu titik dalam sistem unt

    ketika keseluruhan sistem tanpa menyeb

    stabilitas. Gangguan pada sistem tenaga listridua, yaitu gangguan kecil dan gangguan

    kecil dalam bentuk perubahan beban yan

    kontiyu dan sistem menyesuaikan dengan p

    Selain itu pada gangguan besar, sistem har

    dari dalam maupun dari luar sistem, termasu

    pada saluran teransmisi atau lepasnya p

    pembangkit.

    Dalam ketidakstabilan yang terjadi pa

    tenaga listrik dapat terjadi dalam bentuk-ben

    bergantung bentuk gangguan yang terjadi.

    tenga listrik dapat diklasifikasikan berdasar

    diantaranya sifat alami dari ketidakstabila

    terkait parameter sistem utama, dimana ketidiamati. Sifat alami lainnya adalah ukuran

    menunjukkan pada metode perhitungan d

    ketidakstabilan yang sesuai. Selain dua si

    terdapat juga sifat alami yaitu proses dan re

    harus diambil untuk menjadi pertimbangan d

    kestabilan.

    Faktor-faktor utama dalam masalah stabili

    PM= Prime Mover

    G = Generator sinkron

    X = Reaktansi saluran

    SL = Sumbu beban

    Gambar 2. Diagram faktor-faktor utama dalam

    [8]

    ), ISSN 2301-8402

    trik yang saling

    kesalahan pada

    aliran daya yang

    ebanyakan dari

    saluran-saluran

    akan besar pada

    lihan (transient)

    ilan.

    studi kestabilanemnimalisirkan

    peralatan pada

    uk perlindungan

    stem.

    atu kemampuan

    l tertentu untuk

    kesetimbangan

    alami gangguan.

    maksimum yang

    uk dipertahankan

    abkan hilangnya

    k dibagi menjadiesar. Gangguan

    g terjadi secara

    rubahan kondisi.

    s dapat bertahan

    k hubung singkat

    erasi dari suatu

    da suatu sistem

    tuk tertentu yang

    Stabilitas sistem

    an beberapa hal,

    yang dihasilkan

    akstabilan dapatgangguan yang

    alam menangani

    fat alami diatas

    tang waktu yang

    lam menentukan

    tas adalah:

    asalah kestabilan.

    C. Stabilitas Transient

    Stabilitas Transient yang mer

    suatu sistem tenaga untuk me

    setelah megalami gangguan besar

    selama sekitar satu swing (yang

    bahwa pengatur tegangan otoma

    belum bekerja. Analisis Stabilita

    pendekatan model non linear. Sta

    fungsi dari kondisi operasi dan gangMasalah kestabilan peralihan m

    yang tidak lagi memungkinkan p

    persamaan tidak linier differen

    diselesaikan dengan metoda langs

    iterasi. Masalah kestabilan peraliha

    kedalam kestabilan ayunan pertam

    majemuk (multiswing). Kestabilan

    pada model generator yang

    memasukkan sistem pengaturannya

    yang periode waktu yang diselid

    setelah timbulnya gangguan pada si

    berada dalam kondisi serempak s

    pertama, maka kita katakan sis

    kestabilan ayunan majemuk menclebih lama, dan karenanya harus

    pengaruh sistem pengaturan genera

    didalam periode waktu yang cuk

    mesin dengan perincian yang lebih

    menggambarkan kinerjanya dengan

    Pada bagan gambar 3 menunj

    pada sistem tenaga listrik, yak

    stabilitas frekuensi, dan stabilitas te

    Gambar 3. Klasifikasi Stabilitas

    2

    upakan kemampuan dari

    pertahankan sinkronisasi

    yang bersifat mendadak

    pertama) dengan asumsi

    is (AVR) dan governor

    s transien menggunakan

    ilitas transien merupakan

    guan. enyangkut gangguan besar

    oses kelinieran, sehingga

    sial dan aljabar harus

    ng atau dengan prosedur

    dapat lebih lanjut dibagi

    (first-swing) dan ayunan

    yunan pertama didasarkan

    cukup sederhana tanpa

    . Biasanya periode waktu

    iki adalah detik pertama

    tem. Bila mesin dikatakan

    ebelum berakhirnya detik

    em ini stabil. Masalah

    akup periode telaah yangmempertimbangkan juga

    or terhadap kinerja mesin

    p lama. Model model

    tinggi harus dibuat untuk

    tepat.

    ukan klasifikasi stabilitas

    i stabilitas sudut rotor,

    angan..

    Sistem Tenaga listrik[4]

  • 7/23/2019 4525-8700-1-SM

    3/6

    e-journal Teknik Elektro dan Komputer (201

    D. Parameter Keadaan Transien

    Kondisi sistem yang benar-benar mantap

    pernah ada. Perubahan beban selalu terja

    Penyesuaian oleh pembangkit akan dil

    gevernor dari penggerak mula dan eksitasi ge

    Perubahan kondisi sistem yang seketika,

    akibat adanya gangguan hubung singkat pa

    listrik, dan pelepasan atau penambahan b

    secara tiba-tiba. Akibat adanya perubahansistem ini, maka keadaan sistem akan beru

    lama ke keadaan baru.

    E. Dinamika Rotor Dan Persamaan Ayu

    Persamaan ayunan mesin merupakan

    yang mengatur dinamika (gerak) putar

    Dalam studi kestabilan persamaan tersebut

    differensial orde kedua yang dapat dituliskan

    persamaan differensial orde pertama di mana

    s

    H

    2

    dt

    d=Pm Peper unit

    F. Kriteria Luas Sama (Equal Area Crit

    Studi stabilitas transient meliputi penent

    tidaknya keserempakan setelah mesin men

    Gangguan tersebut dapat berupa pembe

    kehilangan pembangkit, kehilangan beban ya

    gangguan pada sistem. Keadaan keadaa

    selama, dan sesudah terjadinya gangguan

    dengan menganalisis lengkungan lengku

    dalam gambar 4.. Ini hanya dapat dicap

    peningkatan kecepatan yang dihasilkan dari

    Pm yang konstan. Mesin bekerja pada titik se

    titik ini daya input mekanik Pm0 = Pe0 seperti

    gambar 5. Penambahan daya input tiba-tiba

    oleh garis horizontal Pm1. Dengan Pm1 > Pe0,

    pada rotor adalah positif dan sudut daya ber

    Kelebihan energi yang tersimpan pa

    percepatan awal adalah :

    0

    )( dPP em = luas abc = l

    Gambar 4. Kriteria luas sama pada kecepata

    Gambar 5. Kriteria luas sama pada perubahan beban

    ), ISSN 2301-8402

    sebenarnya tidak

    i dalam sistem.

    akukan melalui

    erator.

    biasanya terjadi

    da sistem tenaga

    ban yang besar

    ondisi kerja dariah dari keadaan

    an

    ersamaan dasar

    esin serempak.

    dalah persamaan

    sebagai dua buah

    , s

    (1)

    rion)

    an tercapai atau

    alami gangguan.

    banan tiba-tiba,

    g besar, ataupun

    n fisik sebelum,

    dapat dimengerti

    gan sudut daya

    ai dengan suatu

    daya percepatan

    timbang 0. Pada

    ditunjukan pada

    yang dinyatakan

    daya percepatan

    tambah.

    a rotor selama

    uas A1 (2)

    n serempak.

    mendadak.

    Dengan penambahan , daya li

    saat = 1 maka daya input yang b

    daya percepatan adalah nol pada titi

    kecepatan serempak. Oleh karena i

    listrik Pebertambah secara kontinyu

    Sekarang Pm < Pe yang menye

    kearah kecepatan serempak hingga

    energi yang tersimpan pada rotor s

    sebagai berikut :

    mak

    dPP em

    1

    )( 1 = luas bd

    Dari persamaan (2) dan (3) dida

    |luas A1| = |luas

    G. Aplikasi Metode Kriteria L

    Tiga Fasa

    Untuk keandalan yang semp

    dirancang untuk kestabilan peralih

    fasa pada lokasi yang menimbulkan

    sudah merupakan praktek yang dijal

    Untuk menentukan sudut da

    diperlukan penyelesaian persamaan

    hal ini, dimana daya listrik sela

    penyelesaian analitik untuk Criti

    ditentukan. Sehingga didapatkan

    berikut :

    Waktu Pemutus Kritis,

    m

    c

    cPf

    Ht

    0

    0

    .

    )(2

    Sudut Pemutus Kritis,

    2

    0 )(/cosr

    PP makmakmk

    H. Program Matlab Simulink.

    Program matlab merupakan b

    canggih untuk komputansi t

    pemograman semuanya ada didala

    untuk digunakan, karena permasa

    dinyatakan dalam bentuk notasi

    kegunaan program matlab ada

    komputansi, pengembangan- algori

    pembuatan prototype, analisa dat

    serta pembuatan aplikasi termasukinterface.

    III. METODE

    A. Gambaran Umum

    PLTA Tanggari II dan Gardu In

    suatu bagian yang termasuk dari sis

    terinterkoneksi. PLTA Tanggari II d

    ini dihubungkan oleh jaringan tr

    dalam proses penyaluran daya

    [4]

    [4]

    3

    strik bertambah, dan pada

    aru adalah Pm1. Walaupun

    k ini, rotor berputar di atas

    tu sudut daya dan daya

    abkan motor diperlambat

    = mak, maka kelebihan

    elama perlambatan adalah

    e = luas A2 (3)

    atkan suatu hubungan :

    A2| (4)

    as Sama pada Gangguan

    rna, suatu sistem harus

    n terhadap gangguan tiga

    pengaruh terburuk, dan ini

    ankan secara universil.

    waktu pemutus kritis,

    ayunan non linear. Dalam

    a gangguan adalah nol,

    al Clearing Time dapat

    persamaannya sebagai

    (5)

    1

    012 coscos

    r

    rr mak

    (6)

    ahasa pemograman yang

    eknik. Suatu integrasi

    lingkungan yang mudah

    lahan dan pemecahannya

    atematika. Secara umum

    lah untuk matematika-

    tma, pemodelan, simulasi,

    a, eksplorasi, visualisasi,

    pembuatan graphical user

    PENELITIAN

    duk Sawangan merupakan

    tem Minahasa yang saling

    an Gardu Induk Sawangan

    ansmisi 70 kV. Dimana,

    yang disalurkan melalui

    [4]

  • 7/23/2019 4525-8700-1-SM

    4/6

    e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 4

    jaringan transmisi ini seringkali mengalami ketidakstabilan

    sehingga terjadinya perubahan kondisi pada sistem. Perubahan

    kondisi sistem yang seketika, terjadi akibat adanya gangguan

    hubung singkat pada sistem tenaga listrik, dan pelepasan atau

    penambahan beban yang benar secara tiba-tiba. Oleh karena

    itu pada periode peralihan di antara kedua keadaan diperlukan

    suatu analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan untuk

    sistem tersebut kembali stabil.

    B. Prosedur Penelitian

    Untuk penelitian ini, tahapan yang dilakukan antaralain

    ada lima tahap, yaitu yang pertama mengumpulkan dan

    mempelajari literature-literatur yang berhubungan dengan

    penentuan kestabilan sistem pada periode transien. Kemudian

    tahap selanjutnya adalah menentukan data-data dan parameter

    secara langsung dari instansi terkait yang diperlukan untuk

    menunjang perhitungan dan penentuan Critical Cleaning

    Time. Tahap yang ketiga mengumpulkan data-data teknis

    secara langsung dari instansi terkait. Tahap yang keempat

    mengolah data yang telah diperoleh berdasarkan teori-teori

    yang ada dengan menggunakan program matlab. Tahap yang

    terakhir adalah melakukan penulisan berdasarkan penelitian

    yang telah dilakukan.

    C. Data Teknis

    Data teknis yg bersumber dari PT. PLN Suluttenggo

    (AP2B Sistem Minahasa), dimana tabel I. berikut menyatakan

    akan data reaktansi dan kontanta inersia pada salah satu

    generator PLTA Tanggari II. Selanjutnya tabel II. berikut

    menyatakan akan data reaktansi trafo GI- Sawangan dan

    PLTA Tanggari II. Kemudian tabel III. berikut menyatakan

    akan data reaktansi saluran transmisi GI- Sawangan dan PLTA

    Tanggari II. Serta tabel IV. berikut menyatakan akan data

    infinite bus GI- Sawangan.

    TABEL I. DATA REAKTANSI DAN KOSNTANTA INERSIA PADAGENERATOR

    Generator

    Reaktansi

    (X) dalam

    p.u

    Konstanta Inersia

    Mesin (H) dalam

    MJ/MVA

    J 0.25 8

    TABEL II. DATA REAKTANSI PADA TRAFO

    TrafoReaktansi (X)

    dalam p.u

    1 j0,0873

    2 j0,0873

    TABEL III. DATA REAKTANSI SALURAN TRANSMISI

    Saluran

    Transmisi

    Reaktansi (X)

    dalam p.u

    1 j0,43

    2 j0,43

    TABEL IV. DATA REAKTANSI SALURAN TRANSMISI

    Infinite Bus

    Daya (S)

    dalam p.u

    0.74 + j0.29

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Menghitung Reaktansi Saluran

    1. Menghitung reaktansi saluran sebelum terjadi gangguan

    (gambar 6)

    2

    231

    231

    11 T

    STSTST

    STSTST

    Tq XXXX

    XXXXXjX

    087,0215,0215,043,0

    215,0215,043,0087,025,01 j

    jjj

    jjjjjjX

    = 087,095,0087,025,0 jjjj

    = puj 374,1

    2. Menghitung reaktansi saluran saat terjadi gangguan

    (gambar 7) kemudian dihubung bintang (gambar 8)

    231

    21

    1.2

    ))((

    STSTST

    STST

    XXX

    XXX

    215,0215,043,0

    )215,0)(43,0(1.2

    jjj

    jjX

    = puj 1,0

    231

    31

    2.2

    ))((

    STSTST

    STST

    XXX

    XXX

    215,0215,043,0

    )215,0)(43,0(2.2

    jjj

    jjX

    = puj 10,0

    231

    32

    3.2

    ))((

    STSTST

    STST

    XXX

    XXX

    215,0215,043,0

    )215,0)(215,0(3.2

    jjj

    jjX

    = puj 053,0

    Setelah itu rektansi salurannya dihubung delta (gambar 9)

    jX =

    3

    32222131 ))(())(())((

    Z

    ZXZXZXXZXX TTTqTq

    053,0

    )053,0)(187,0()187,0)(33,0()053,0)(33,0(

    j

    jjjjjjjX

    = puj 64,1

    qE'

    25.0jXg 087.01 jXT

    43.01 jXST

    215.02 jXST 215.03 jXST

    001

    087.02 jXT

  • 7/23/2019 4525-8700-1-SM

    5/6

    e-journal Teknik Elektro dan Komputer (201

    24.0j

    qE'

    087.0j j

    43.0j

    215.0j215.0j

    1

    1

    2

    2

    3

    3

    Gambar 7. Diagram reaktansi selama gangguan seditanahkan dan dihubung Y untuk mencari impeda

    24.0j 087.0j 1.0j .0j

    053.0jqE'

    Gambar 8. Diagram reaktansi ketika saluran telah d

    qE'

    64.1j

    Gambar 9. Diagram reaktansi setelah ditransfor

    25.0j

    qE'

    087.0j j

    43.0j

    1

    2 3

    Gambar 10. Diagram reaktansi setelah terjadi

    ), ISSN 2301-8402

    087.

    001

    4

    ua saluransi pengganti

    87

    001

    ihubung bintang

    001

    asikan Y-

    087.0

    001

    4

    gangguan

    3. Menghitung reaktansi saluran

    (gambar 10)

    2113 TSTTq XXXXjX

    43,0087,025,0 jjjj

    puj 854,0

    B. Hasil Analisa ProgramAnalisa Sudut (gambar 11) dan

    Kritis (Critical Clearing Time) yan

    menggunakan program matlab.

    TABEL V. HASIL PERHIT

    WAKTU PEMU

    Gambar 11.Kurva hasil perhitu

    B

    A

    C

    D

    5

    setelah terjadi gangguan

    087,0

    Waktu (tabel V) Pemutus

    g telah didapatkan dengan

    NGAN SUDUT DAN

    US KRITIS

    gan sudut pemutus kritis

    E

    F

  • 7/23/2019 4525-8700-1-SM

    6/6

    e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 6

    Sudut motor maju dari 0 ke sudut pemutus kritis k yang

    berarti berubah dari titik B ke titik C. Pada titik D, keluaran

    daya listrik Pe melebihi masukan daya mekanis Pm sehingga

    diperlukan kestabilan dengan menentukan sudut dan waktu

    pemutusan kritis. Akibatnya kecepatan rotor menurun

    sementara Peberubah dari titik C ke titik D. Pada titik D ke E

    kecepatan rotor mulai kembali pada kecepatan serempak

    walaupun rotor melebihi pada kondisi kecepatan tetap dan

    harus terus mengurangi kecepatan.Sehingga pada titik E ke titik F daya mekanis melebihi

    daya listrik dan kecepatan rotor naik lagi sehingga mencapai

    kecepatan serempak pada titik F (sudut rotor sudah maju

    sampai mak). Sudut mak ditentukan dari kriteria luas sama

    yaitu A1 = A2. Terlihat dalam hasil analisa bahwa pemutusan

    yang diperlukan pada detik 0,40293 dengan sudut pemutusan

    kritis yang didapatkan 98,16220

    V. KESIMPULAN

    Dalam menentukan waktu pemutusan dalam menggunakan

    program matlab dapat disimpulkan dalam beberapa hal, antara

    lain dengan menentukan lengkung ayunan untuk panjangnyawaktu yang diizinkan sebelum diputuskannya gangguan dari

    sistem tenaga listrik tersebut didapatkan nilai waktu

    pemutusan kritis 0,40293 detik, interval waktu ini sangat

    penting untuk melakukan manuver terhadap jaringan apakah

    sistem akan segera dibuka pemutusnya atau tidak, sehingga

    dibutuhkan proteksi yang baik dalam hal pengamanan agar

    pada keadaan peralihan disistem PLTA Tanggari II - GI

    Sawangan melalui jaringan transmisi sistem Minahasa dapat

    ditangani secara cepat dan tepat.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Stevenson, W.D,Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat,

    Kamal Idris, Penterjemah, Jakarta : Erlangga. 1984.

    [2] C. Cekmas, Sistem Tenaga Listrik, Yogyakarta : Andi, 2006.

    [3] S . Sudirham,Analisis Sistem Tenaga. Bandung. 2012.

    [4] Kundur, Prabha, dkk,Definition and Classification of Power

    System Stability, IEEE Transactions on Power System, Vol.19, 2004.

    [5] Kundur, Prabha,Power System Stability and Control, McGraw-

    Hill, Inc. California, 1994.

    [6] H. Saadat,Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc, 1999.

    [7] D. Das,Electrical Power Systems, New Delhi : Institute of

    Technology, 2006.

    [8] Irsan, Perbaikan Stabilitas Peralihan Menggunakan Breaking

    Resistor Pengendali Logika Fuzzy Dengan Metode Kriteria

    Sama Luas, Skripsi, Universitas Indonesia, Depok. 2008.

    [9] Widhiana, Nyoman, dkk,Perhitungan CCT (Critical Clearing

    time)Untuk Analisis Kestabilan Transient Pada SistemKelistrikan 500 kV Jawa Bali, Jurnal Teknik POMITS,

    Vol. 1, No. 1, 2012.

    [10] Pujiriyanto, A, Cepat Mahir Matlab, Tutorial Matlab : PDF, 2004.

    [11] Pongtiku, James, Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Transmisi

    70 kV/150 kV, Laporan Kerja Praktek, Universitas Sam

    Ratulangi, Manado, 2013.