4525-8700-1-sm
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 4525-8700-1-SM
1/6
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 1
I. PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang mempengaruhi untuk kesejahteraan
masyarakat adalah indikator pertumbuhan kebutuhan listrik
yang terus meningkat tiap tahunnya.
Oleh karena itu perlu diperhatikan kesinambungan dari
proses penyaluran tenaga listrik agar aktivitas dan kegiatan
dari masyarakat dapat berlangsung dengan baik.
Selain tersedianya pembangkitan yang cukup, hal lain yang
juga harus ditentukan adalah apakah kondisi transientjika
terjadi gangguan akan mengganggu operasi normal sistem atau
tidak.
PLTA Tanggari II GI Sawangan merupakan lingkup dari
sistem Minahasa yang saling terinterkoneksi dengan sistem
yang lainnya dimana dalam hal ini akan menganalisa apakah
sistem tersebut stabil atau tidak jika terjadi gangguan. Maka
dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul Analisa
Stabilitas Transien untuk Menentukan Waktu Pemutusan
Kritis (Critical Clearing Time) pada Jaringan Transmisi 70 kV
PLTA Tanggari II GI Sawangan dengan Menggunakan
Program Matlab.
II. LANDASAN TEORI
A. Sistem Tenaga ListrikSistem Tenaga Listrik adalah Sekumpulan
Pusat/Pembangkit Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban)
yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi
sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi agar tenaga
listrik dapat mengalir sesuai kebutuhan. Berikut gambar 1
adalah gambar skema tenaga listrik secara umum dari
pembangkit yang dihubungkan melalui saluran transmisi ke
Beban.
Gambar 1. Skema Pusat Listrik yang dihubungkan melalui saluran transmisi
ke Beban.
Analisa Stabilitas Transien Untuk Menentukan
Waktu Pemutusan Kritis (Critical Clearing Time)
Pada Jaringan Transmisi 70 kV PLTA Tanggari II-GI
Sawangan Dengan Menggunakan Program Matlab
James A. Pongtiku, Maickel Tuegeh, ST., MT., Ir. Hans Tumaliang, MT.,Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: [email protected]
Abstract - An electric power system is connected through the
interconnected transmission network is not free from
interference. The existence of disturbance can cause instability .
Instability can affect change in the system , such as a change in
voltage and frequency of the system . Sudden severe disorder that
is common in systems such as short circuit , conductor rupture ,
and increased loading can cause loss of synchronization . Itstretcher requires transient stability analysis that helps to
determine the time setting on / off relay protection and circuit
breaker disconnection time critical . In this thesis aims to
determine the critical clearing time in the event of disruption of
three phase on the electrical system of PLTA Tanggari II - GI
Sawangan . Therefore , simulation using matlab program
termination critical in determining the appropriate time to
anticipate system instability.
Keywords : Critical Clearing Time, Disturbance, Matlab
Programs, Transient Stability,
Abstrak - Suatu sistem tenaga listrik yang dihubungkan
secara terinterkoneksi melalui jaringan transmisi tidak lepasdari adanya gangguan. Adanya gangguan yang terjadi dapat
menimbulkan ketidakstabilan. Ketidakstabilan dapat
mempengaruhi perubahan pada sistem, berupa perubahan
pada tegangan dan frekuensi sistem. Gangguan berat yang
bersifat mendadak pada sistem yang sering terjadi seperti
hubung singkat, putusnya penghantar, dan meningkatnya
pembebanan dapat menyebabkan hilangnya sinkronisasi. Hal
terebut memerlukan analisa stabilitas transien yang membantu
untuk menentukan setting waktu on/off relai proteksi , dan
waktu pemutusan kritis circuit breaker. Pada tugas akhir ini
bertujuan untuk mengetahui waktu pemutusan kritis (Critical
Clearing Time) pada saat terjadi gangguan tiga phasa (3 phase
fault) pada sistem kelistrikan PLTA Tanggari II - GI
Sawangan. Oleh karena itu, dilakukan simulasi dengan
menggunakan program matlab dalam menentukan waktupemutusan kritis yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya
ketidakstabilan sistem.
Kata Kunci : Gangguan, Kestabilan Transien, Progam
Matlab, Waktu Pemutusan Kritis
[11]
-
7/23/2019 4525-8700-1-SM
2/6
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (201
Di dalam suatu keadaan sistem tenaga li
interkoneksi seperti ini tidak luput dari adany
sistem sehingga menyebabkan terganggunya
mengalir diberbagai bagian dari sistem.
gangguan yang sering terjadi itu adalah pad
transmisi, dimana dapat menimbulkan kerus
suatu sistem khususnya dalam masalah pera
yang akan tercakup dalam keadaan studi kesta
Maka dalam hal ini sangat diperlukan suatuntuk dapat menganalisa suatu sitem untuk
kerusakan, sehingga pencegahan kerusakan
saluran-saluran transmisi beserta cara-cara un
sistem pada saat terjadi gangguan-gangguan si
B. Stabilitas Sistem Tenaga Listrik
Stabilitas sistem tenaga listrik adalah s
sistem tenaga listrik dengan operasi awa
mendapatkan kembali dan mempertahanka
kondisi operrasi dalam sistem setelah men
Batas stabilitas sistem adalah daya-daya
mengalir melalui suatu titik dalam sistem unt
ketika keseluruhan sistem tanpa menyeb
stabilitas. Gangguan pada sistem tenaga listridua, yaitu gangguan kecil dan gangguan
kecil dalam bentuk perubahan beban yan
kontiyu dan sistem menyesuaikan dengan p
Selain itu pada gangguan besar, sistem har
dari dalam maupun dari luar sistem, termasu
pada saluran teransmisi atau lepasnya p
pembangkit.
Dalam ketidakstabilan yang terjadi pa
tenaga listrik dapat terjadi dalam bentuk-ben
bergantung bentuk gangguan yang terjadi.
tenga listrik dapat diklasifikasikan berdasar
diantaranya sifat alami dari ketidakstabila
terkait parameter sistem utama, dimana ketidiamati. Sifat alami lainnya adalah ukuran
menunjukkan pada metode perhitungan d
ketidakstabilan yang sesuai. Selain dua si
terdapat juga sifat alami yaitu proses dan re
harus diambil untuk menjadi pertimbangan d
kestabilan.
Faktor-faktor utama dalam masalah stabili
PM= Prime Mover
G = Generator sinkron
X = Reaktansi saluran
SL = Sumbu beban
Gambar 2. Diagram faktor-faktor utama dalam
[8]
), ISSN 2301-8402
trik yang saling
kesalahan pada
aliran daya yang
ebanyakan dari
saluran-saluran
akan besar pada
lihan (transient)
ilan.
studi kestabilanemnimalisirkan
peralatan pada
uk perlindungan
stem.
atu kemampuan
l tertentu untuk
kesetimbangan
alami gangguan.
maksimum yang
uk dipertahankan
abkan hilangnya
k dibagi menjadiesar. Gangguan
g terjadi secara
rubahan kondisi.
s dapat bertahan
k hubung singkat
erasi dari suatu
da suatu sistem
tuk tertentu yang
Stabilitas sistem
an beberapa hal,
yang dihasilkan
akstabilan dapatgangguan yang
alam menangani
fat alami diatas
tang waktu yang
lam menentukan
tas adalah:
asalah kestabilan.
C. Stabilitas Transient
Stabilitas Transient yang mer
suatu sistem tenaga untuk me
setelah megalami gangguan besar
selama sekitar satu swing (yang
bahwa pengatur tegangan otoma
belum bekerja. Analisis Stabilita
pendekatan model non linear. Sta
fungsi dari kondisi operasi dan gangMasalah kestabilan peralihan m
yang tidak lagi memungkinkan p
persamaan tidak linier differen
diselesaikan dengan metoda langs
iterasi. Masalah kestabilan peraliha
kedalam kestabilan ayunan pertam
majemuk (multiswing). Kestabilan
pada model generator yang
memasukkan sistem pengaturannya
yang periode waktu yang diselid
setelah timbulnya gangguan pada si
berada dalam kondisi serempak s
pertama, maka kita katakan sis
kestabilan ayunan majemuk menclebih lama, dan karenanya harus
pengaruh sistem pengaturan genera
didalam periode waktu yang cuk
mesin dengan perincian yang lebih
menggambarkan kinerjanya dengan
Pada bagan gambar 3 menunj
pada sistem tenaga listrik, yak
stabilitas frekuensi, dan stabilitas te
Gambar 3. Klasifikasi Stabilitas
2
upakan kemampuan dari
pertahankan sinkronisasi
yang bersifat mendadak
pertama) dengan asumsi
is (AVR) dan governor
s transien menggunakan
ilitas transien merupakan
guan. enyangkut gangguan besar
oses kelinieran, sehingga
sial dan aljabar harus
ng atau dengan prosedur
dapat lebih lanjut dibagi
(first-swing) dan ayunan
yunan pertama didasarkan
cukup sederhana tanpa
. Biasanya periode waktu
iki adalah detik pertama
tem. Bila mesin dikatakan
ebelum berakhirnya detik
em ini stabil. Masalah
akup periode telaah yangmempertimbangkan juga
or terhadap kinerja mesin
p lama. Model model
tinggi harus dibuat untuk
tepat.
ukan klasifikasi stabilitas
i stabilitas sudut rotor,
angan..
Sistem Tenaga listrik[4]
-
7/23/2019 4525-8700-1-SM
3/6
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (201
D. Parameter Keadaan Transien
Kondisi sistem yang benar-benar mantap
pernah ada. Perubahan beban selalu terja
Penyesuaian oleh pembangkit akan dil
gevernor dari penggerak mula dan eksitasi ge
Perubahan kondisi sistem yang seketika,
akibat adanya gangguan hubung singkat pa
listrik, dan pelepasan atau penambahan b
secara tiba-tiba. Akibat adanya perubahansistem ini, maka keadaan sistem akan beru
lama ke keadaan baru.
E. Dinamika Rotor Dan Persamaan Ayu
Persamaan ayunan mesin merupakan
yang mengatur dinamika (gerak) putar
Dalam studi kestabilan persamaan tersebut
differensial orde kedua yang dapat dituliskan
persamaan differensial orde pertama di mana
s
H
2
dt
d=Pm Peper unit
F. Kriteria Luas Sama (Equal Area Crit
Studi stabilitas transient meliputi penent
tidaknya keserempakan setelah mesin men
Gangguan tersebut dapat berupa pembe
kehilangan pembangkit, kehilangan beban ya
gangguan pada sistem. Keadaan keadaa
selama, dan sesudah terjadinya gangguan
dengan menganalisis lengkungan lengku
dalam gambar 4.. Ini hanya dapat dicap
peningkatan kecepatan yang dihasilkan dari
Pm yang konstan. Mesin bekerja pada titik se
titik ini daya input mekanik Pm0 = Pe0 seperti
gambar 5. Penambahan daya input tiba-tiba
oleh garis horizontal Pm1. Dengan Pm1 > Pe0,
pada rotor adalah positif dan sudut daya ber
Kelebihan energi yang tersimpan pa
percepatan awal adalah :
0
)( dPP em = luas abc = l
Gambar 4. Kriteria luas sama pada kecepata
Gambar 5. Kriteria luas sama pada perubahan beban
), ISSN 2301-8402
sebenarnya tidak
i dalam sistem.
akukan melalui
erator.
biasanya terjadi
da sistem tenaga
ban yang besar
ondisi kerja dariah dari keadaan
an
ersamaan dasar
esin serempak.
dalah persamaan
sebagai dua buah
, s
(1)
rion)
an tercapai atau
alami gangguan.
banan tiba-tiba,
g besar, ataupun
n fisik sebelum,
dapat dimengerti
gan sudut daya
ai dengan suatu
daya percepatan
timbang 0. Pada
ditunjukan pada
yang dinyatakan
daya percepatan
tambah.
a rotor selama
uas A1 (2)
n serempak.
mendadak.
Dengan penambahan , daya li
saat = 1 maka daya input yang b
daya percepatan adalah nol pada titi
kecepatan serempak. Oleh karena i
listrik Pebertambah secara kontinyu
Sekarang Pm < Pe yang menye
kearah kecepatan serempak hingga
energi yang tersimpan pada rotor s
sebagai berikut :
mak
dPP em
1
)( 1 = luas bd
Dari persamaan (2) dan (3) dida
|luas A1| = |luas
G. Aplikasi Metode Kriteria L
Tiga Fasa
Untuk keandalan yang semp
dirancang untuk kestabilan peralih
fasa pada lokasi yang menimbulkan
sudah merupakan praktek yang dijal
Untuk menentukan sudut da
diperlukan penyelesaian persamaan
hal ini, dimana daya listrik sela
penyelesaian analitik untuk Criti
ditentukan. Sehingga didapatkan
berikut :
Waktu Pemutus Kritis,
m
c
cPf
Ht
0
0
.
)(2
Sudut Pemutus Kritis,
2
0 )(/cosr
PP makmakmk
H. Program Matlab Simulink.
Program matlab merupakan b
canggih untuk komputansi t
pemograman semuanya ada didala
untuk digunakan, karena permasa
dinyatakan dalam bentuk notasi
kegunaan program matlab ada
komputansi, pengembangan- algori
pembuatan prototype, analisa dat
serta pembuatan aplikasi termasukinterface.
III. METODE
A. Gambaran Umum
PLTA Tanggari II dan Gardu In
suatu bagian yang termasuk dari sis
terinterkoneksi. PLTA Tanggari II d
ini dihubungkan oleh jaringan tr
dalam proses penyaluran daya
[4]
[4]
3
strik bertambah, dan pada
aru adalah Pm1. Walaupun
k ini, rotor berputar di atas
tu sudut daya dan daya
abkan motor diperlambat
= mak, maka kelebihan
elama perlambatan adalah
e = luas A2 (3)
atkan suatu hubungan :
A2| (4)
as Sama pada Gangguan
rna, suatu sistem harus
n terhadap gangguan tiga
pengaruh terburuk, dan ini
ankan secara universil.
waktu pemutus kritis,
ayunan non linear. Dalam
a gangguan adalah nol,
al Clearing Time dapat
persamaannya sebagai
(5)
1
012 coscos
r
rr mak
(6)
ahasa pemograman yang
eknik. Suatu integrasi
lingkungan yang mudah
lahan dan pemecahannya
atematika. Secara umum
lah untuk matematika-
tma, pemodelan, simulasi,
a, eksplorasi, visualisasi,
pembuatan graphical user
PENELITIAN
duk Sawangan merupakan
tem Minahasa yang saling
an Gardu Induk Sawangan
ansmisi 70 kV. Dimana,
yang disalurkan melalui
[4]
-
7/23/2019 4525-8700-1-SM
4/6
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 4
jaringan transmisi ini seringkali mengalami ketidakstabilan
sehingga terjadinya perubahan kondisi pada sistem. Perubahan
kondisi sistem yang seketika, terjadi akibat adanya gangguan
hubung singkat pada sistem tenaga listrik, dan pelepasan atau
penambahan beban yang benar secara tiba-tiba. Oleh karena
itu pada periode peralihan di antara kedua keadaan diperlukan
suatu analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan untuk
sistem tersebut kembali stabil.
B. Prosedur Penelitian
Untuk penelitian ini, tahapan yang dilakukan antaralain
ada lima tahap, yaitu yang pertama mengumpulkan dan
mempelajari literature-literatur yang berhubungan dengan
penentuan kestabilan sistem pada periode transien. Kemudian
tahap selanjutnya adalah menentukan data-data dan parameter
secara langsung dari instansi terkait yang diperlukan untuk
menunjang perhitungan dan penentuan Critical Cleaning
Time. Tahap yang ketiga mengumpulkan data-data teknis
secara langsung dari instansi terkait. Tahap yang keempat
mengolah data yang telah diperoleh berdasarkan teori-teori
yang ada dengan menggunakan program matlab. Tahap yang
terakhir adalah melakukan penulisan berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan.
C. Data Teknis
Data teknis yg bersumber dari PT. PLN Suluttenggo
(AP2B Sistem Minahasa), dimana tabel I. berikut menyatakan
akan data reaktansi dan kontanta inersia pada salah satu
generator PLTA Tanggari II. Selanjutnya tabel II. berikut
menyatakan akan data reaktansi trafo GI- Sawangan dan
PLTA Tanggari II. Kemudian tabel III. berikut menyatakan
akan data reaktansi saluran transmisi GI- Sawangan dan PLTA
Tanggari II. Serta tabel IV. berikut menyatakan akan data
infinite bus GI- Sawangan.
TABEL I. DATA REAKTANSI DAN KOSNTANTA INERSIA PADAGENERATOR
Generator
Reaktansi
(X) dalam
p.u
Konstanta Inersia
Mesin (H) dalam
MJ/MVA
J 0.25 8
TABEL II. DATA REAKTANSI PADA TRAFO
TrafoReaktansi (X)
dalam p.u
1 j0,0873
2 j0,0873
TABEL III. DATA REAKTANSI SALURAN TRANSMISI
Saluran
Transmisi
Reaktansi (X)
dalam p.u
1 j0,43
2 j0,43
TABEL IV. DATA REAKTANSI SALURAN TRANSMISI
Infinite Bus
Daya (S)
dalam p.u
0.74 + j0.29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Menghitung Reaktansi Saluran
1. Menghitung reaktansi saluran sebelum terjadi gangguan
(gambar 6)
2
231
231
11 T
STSTST
STSTST
Tq XXXX
XXXXXjX
087,0215,0215,043,0
215,0215,043,0087,025,01 j
jjj
jjjjjjX
= 087,095,0087,025,0 jjjj
= puj 374,1
2. Menghitung reaktansi saluran saat terjadi gangguan
(gambar 7) kemudian dihubung bintang (gambar 8)
231
21
1.2
))((
STSTST
STST
XXX
XXX
215,0215,043,0
)215,0)(43,0(1.2
jjj
jjX
= puj 1,0
231
31
2.2
))((
STSTST
STST
XXX
XXX
215,0215,043,0
)215,0)(43,0(2.2
jjj
jjX
= puj 10,0
231
32
3.2
))((
STSTST
STST
XXX
XXX
215,0215,043,0
)215,0)(215,0(3.2
jjj
jjX
= puj 053,0
Setelah itu rektansi salurannya dihubung delta (gambar 9)
jX =
3
32222131 ))(())(())((
Z
ZXZXZXXZXX TTTqTq
053,0
)053,0)(187,0()187,0)(33,0()053,0)(33,0(
j
jjjjjjjX
= puj 64,1
qE'
25.0jXg 087.01 jXT
43.01 jXST
215.02 jXST 215.03 jXST
001
087.02 jXT
-
7/23/2019 4525-8700-1-SM
5/6
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (201
24.0j
qE'
087.0j j
43.0j
215.0j215.0j
1
1
2
2
3
3
Gambar 7. Diagram reaktansi selama gangguan seditanahkan dan dihubung Y untuk mencari impeda
24.0j 087.0j 1.0j .0j
053.0jqE'
Gambar 8. Diagram reaktansi ketika saluran telah d
qE'
64.1j
Gambar 9. Diagram reaktansi setelah ditransfor
25.0j
qE'
087.0j j
43.0j
1
2 3
Gambar 10. Diagram reaktansi setelah terjadi
), ISSN 2301-8402
087.
001
4
ua saluransi pengganti
87
001
ihubung bintang
001
asikan Y-
087.0
001
4
gangguan
3. Menghitung reaktansi saluran
(gambar 10)
2113 TSTTq XXXXjX
43,0087,025,0 jjjj
puj 854,0
B. Hasil Analisa ProgramAnalisa Sudut (gambar 11) dan
Kritis (Critical Clearing Time) yan
menggunakan program matlab.
TABEL V. HASIL PERHIT
WAKTU PEMU
Gambar 11.Kurva hasil perhitu
B
A
C
D
5
setelah terjadi gangguan
087,0
Waktu (tabel V) Pemutus
g telah didapatkan dengan
NGAN SUDUT DAN
US KRITIS
gan sudut pemutus kritis
E
F
-
7/23/2019 4525-8700-1-SM
6/6
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN 2301-8402 6
Sudut motor maju dari 0 ke sudut pemutus kritis k yang
berarti berubah dari titik B ke titik C. Pada titik D, keluaran
daya listrik Pe melebihi masukan daya mekanis Pm sehingga
diperlukan kestabilan dengan menentukan sudut dan waktu
pemutusan kritis. Akibatnya kecepatan rotor menurun
sementara Peberubah dari titik C ke titik D. Pada titik D ke E
kecepatan rotor mulai kembali pada kecepatan serempak
walaupun rotor melebihi pada kondisi kecepatan tetap dan
harus terus mengurangi kecepatan.Sehingga pada titik E ke titik F daya mekanis melebihi
daya listrik dan kecepatan rotor naik lagi sehingga mencapai
kecepatan serempak pada titik F (sudut rotor sudah maju
sampai mak). Sudut mak ditentukan dari kriteria luas sama
yaitu A1 = A2. Terlihat dalam hasil analisa bahwa pemutusan
yang diperlukan pada detik 0,40293 dengan sudut pemutusan
kritis yang didapatkan 98,16220
V. KESIMPULAN
Dalam menentukan waktu pemutusan dalam menggunakan
program matlab dapat disimpulkan dalam beberapa hal, antara
lain dengan menentukan lengkung ayunan untuk panjangnyawaktu yang diizinkan sebelum diputuskannya gangguan dari
sistem tenaga listrik tersebut didapatkan nilai waktu
pemutusan kritis 0,40293 detik, interval waktu ini sangat
penting untuk melakukan manuver terhadap jaringan apakah
sistem akan segera dibuka pemutusnya atau tidak, sehingga
dibutuhkan proteksi yang baik dalam hal pengamanan agar
pada keadaan peralihan disistem PLTA Tanggari II - GI
Sawangan melalui jaringan transmisi sistem Minahasa dapat
ditangani secara cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Stevenson, W.D,Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat,
Kamal Idris, Penterjemah, Jakarta : Erlangga. 1984.
[2] C. Cekmas, Sistem Tenaga Listrik, Yogyakarta : Andi, 2006.
[3] S . Sudirham,Analisis Sistem Tenaga. Bandung. 2012.
[4] Kundur, Prabha, dkk,Definition and Classification of Power
System Stability, IEEE Transactions on Power System, Vol.19, 2004.
[5] Kundur, Prabha,Power System Stability and Control, McGraw-
Hill, Inc. California, 1994.
[6] H. Saadat,Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc, 1999.
[7] D. Das,Electrical Power Systems, New Delhi : Institute of
Technology, 2006.
[8] Irsan, Perbaikan Stabilitas Peralihan Menggunakan Breaking
Resistor Pengendali Logika Fuzzy Dengan Metode Kriteria
Sama Luas, Skripsi, Universitas Indonesia, Depok. 2008.
[9] Widhiana, Nyoman, dkk,Perhitungan CCT (Critical Clearing
time)Untuk Analisis Kestabilan Transient Pada SistemKelistrikan 500 kV Jawa Bali, Jurnal Teknik POMITS,
Vol. 1, No. 1, 2012.
[10] Pujiriyanto, A, Cepat Mahir Matlab, Tutorial Matlab : PDF, 2004.
[11] Pongtiku, James, Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Transmisi
70 kV/150 kV, Laporan Kerja Praktek, Universitas Sam
Ratulangi, Manado, 2013.