58621016 efusi pleura
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Efusi pleura (adanya cairan di ruang pleura) yang muncul lebih sedikit
pada anak-anak dibandingkan orang dewasa dapat disebabkan oleh beragam
infeksi dan penyakit bukan infeksi. Kebanyakan informasi yang ada tentang efusi
pleura berasal dari penelitian orang dewasa. Penyebab dari efusi pleura pada anak-
anak berbeda secara nyata dibandingkan orang dewasa tersebut. Pada orang
dewasa, kebanyakan penyebab efusi pleura adalah gagal jantung kongestif
(transudat), dan bakteri pneumonia serta keganasan adalah penyebab utama dan
sering untuk eksudat.
Efusi pleura timbul sebagai akibat dari suatu penyakit, sebab itu
hendaknya dicari penyebabnya. engan sarana yang ada, sangat sulit untuk
menegakkan diagnosis efusi pleura tuberkulosis sehingga sering timbul anggapan
bahwa penderita tuberkulosis paru yang disertai dengan efusi pleura, efusi
pleuranya dianggap efusi pleura tuberkulosis, sebaliknya penderita bukan
tuberkulosis paru yang menderita efusi pleura, efusi pleuranya dianggap bukan
disebabkan tuberkulosis. !al ini tidak selalu benar, karena tuberkulosis paru dapat
disertai efusi pleura yang bukan karena tuberkulosis dan sebaliknya non
tuberkulosis paru dapat disertai efusi pleura karena tuberkulosis. "ambaran klinik
dan radiologik antara transudat dan eksudat bahkan antara efusi pleura
tuberkulosis dan non tuberkulosis hampir tidak dapat dibedakan, sebab itu
pemeriksaan laboratorium menjadi sangat penting
1
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
2/21
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Definisi
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan
dari dalam ka#um pleura diantara pleura parietalis dan pleura #iseralis dapat
berupa cairan transudat atau cairan eksudat .,dimana kondisi ini jika dibiarkan
akan membahayakan jiwa penderitanya. Penyebab efusi pleura bisa bermacam-
macam seperti gagal jantung, adanya neoplasma (carcinoma bronchogenic dan
akibat metastasis tumor yang berasal dari organ lain), tuberculosis paru, infark
paru, trauma, pneumoni, syndroma nefrotik, hipoalbumin dan lain sebagainya. $
%erdasarkan jenis cairan yang terbnetuk, cairan pleura dibagi menjadi
transudat, eksudat dan hemoragis
&) 'ransudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung
kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis kepatis), syndroma #ena
ca#a superior, tumor, sindroma meig.
) Eksudat disebabkan oleh infeksi, '%, preumonia dan sebagainya, tumor, ifark
paru, radiasi, penyakit kolagen.
) Effusi hemoragis dapat disebabkan oleh adanya tumor, trauma, infark paru,
tuberkulosis.
*) %erdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi dibagi menjadi unilateral dan
bilateral. Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan
penyakit penyebabnya akan tetapi effusi yang bilateral ditemukan padapenyakit-penyakit dibawah ini +Kegagalan jantung kongestif, sindroma
nefrotik, asites, infark paru, lupus eritematosus systemic, tumor dan
tuberkulosis.
2
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
3/21
2.2. Anatomi dan fisiologi Pleua
Pleura terletak dibagian terluar dari paru-paru dan mengelilingi paru.
Pleura disusun oleh jaringan ikat fibrosa yang didalamnya terdapat banyak kapiler
limfa dan kapiler darah serta serat saraf kecil. Pleura disusun juga oleh sel-sel
(terutama fibroblast dan makrofag). Pleura paru ini juga dilapisi oleh selapis
mesotel. Pleura merupakan membran tipis, halus, dan licin yang membungkus
dinding anterior toraks dan permukaan superior diafragma. apisan tipis ini
mengandung kolagen dan jaringan elastis.
$
!am"a 1a. natomi ongga Pleura !am"a 1". natomi ongga Pleura
(/ikro)
da macam pleura yaitu pleura parietalis dan pleura #iseralis. Pleura
parietalis melapisi toraks atau rongga dada sedangkan pleura #iseralis melapisi
paru-paru. Kedua pleura ini bersatu pada hilus paru. alam beberapa hal terdapat
perbedaan antara kedua pleura ini yaitu pleura #iseralis bagian permukaan luarnya
terdiri dari selapis sel mesotelial yang tipis (tebalnya tidak lebih dari 0 1m).
iantara celah-celah sel ini terdapat beberapa sel limfosit. i bawah sel-sel
3
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
4/21
mesotelia ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit. 2eterusnya
dibawah ini (dinamakan lapisan tengah) terdapat jaringan kolagen dan serat-serat
elastik. Pada lapisan terbawah terdapat jaringan intertitial subpleura yang sangat
banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari . Pulmonalis dan . %rankialis
serta pembuluh getah bening. Keseluruhan jaringan pleura #iseralis ini menempel
dengan kuat pada jaringan parenkim paru.$
Pleura parietalis mempunyai lapisan jaringan lebih tebal dan terdiri dari
sel-sel mesotelial juga dan jaringan ikat (jaringan kolagen dan serat-serat elastik).
alam jaringan ikat, terdapat pembuluh kapiler dari . 3nterkostalis dan .
/ammaria interna, pembuluh getah bening dan banyak reseptor saraf-saraf
sensorik yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. 2istem
persarafan ini berasal dari ner#us intercostalis dinding dada. Keseluruhan jaringan
pleura parietalis ini menempel dengan mudah, tapi juga mudah dilepaskan dari
dinding dada di atasnya.
i antara pleura terdapat ruangan yang disebut spasium pleura, yang
mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan permukaan dan
memungkinkan keduanya bergeser secara bebas pada saat #entilasi. 4airan
tersebut dinamakan cairan pleura. 4airan ini terletak antara paru dan thoraks.
'idak ada ruangan yang sesungguhnya memisahkan pleura parietalis dengan
pleura #iseralis sehingga apa yang disebut sebagai rongga pleura atau ka#itas
pleura hanyalah suatu ruangan potensial. 'ekanan dalam rongga pleura lebih
rendah daripada tekanan atmosfer sehingga mencegah kolaps paru. 5umlah normal
cairan pleura adalah &0-0 cc.$
4
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
5/21
4airan pleura berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura
parietalis dan pleura #iseralis bergerak selama pernapasan dan untuk mencegah
pemisahan toraks dan paru yang dapat dianalogkan seperti dua buah kaca objek
yang akan saling melekat jika ada air. Kedua kaca objek tersebut dapat bergeseran
satu dengan yang lain tetapi keduanya sulit dipisahkan. 4airan pleura dalam
keadaan normal akan bergerak dari kapiler di dalam pleura parietalis ke ruang
pleura kemudian diserap kembali melalui pleura #iseralis. !al ini disebabkan
karena perbedaan tekanan antara tekanan hidrostatik darah yang cenderung
mendorong cairan keluar dan tekanan onkotik dari protein plasma yang cenderung
menahan cairan agar tetap di dalam. 2elisih perbedaan absorpsi cairan pleura
melalui pleura #iseralis lebih besar daripada selisih perbedaan pembentukan
cairan oleh pleura parietalis dan permukaan pleura #iseralis lebih besar dari pada
pleura parietalis sehingga dalam keadaan normal hanya ada beberapa mililiter
cairan di dalam rongga pleura.$
2.# Etiologi
!ambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan
seperti pada dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma
meig (tumor o#arium) dan sindroma #ena ka#a superior.*
Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis,
pneumonia, #irus), bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga
pleura, karena tumor dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. i
3ndonesia 607 karena tuberculosis.*
Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit
5
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
6/21
neoplastik, tromboembolik, kardio#askuler, dan infeksi. 3ni disebabkan oleh
sedikitnya satu dari empat mekanisme dasar +*
Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik
Penurunan tekanan osmotic koloid darah
Peningkatan tekanan negati#e intrapleural
danya inflamasi atau neoplastik pleura
Penyebab lain dari efusi pleura adalah+
"agal 5antung
Kadar protein yang rendah
2irosis
Pneumonia
%lastomikosis
Koksidioidomikosis
'uberkulosis
!istoplasmosis
Kriptokokosis
bses dibawah diafragma
rtritis rematoid
Pankreatitis
Emboli paru
'umor
upus eritematosus sistemik
Pembedahan jantung
4edera di dada
8bat-obatan (hidrala9in, prokainamid, isonia9id, fenitoin,klorproma9in,
nitrofurantoin, bromokriptin, dantrolen, prokarba9in)
Pemasanan selang untuk makanan atau selang intra#ena yang kurang baik.
6
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
7/21
2.$.Patofisiologi
Penyebaran kuman /ikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga
tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan adanya luka yang terbuka
pada kulit. 3nfeksi kuman ini sering terjadi melalui udara (airbone) yang cara
penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang terinfeksi
sebelumnya.
Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita '%4 membuang
ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar.
alam dahak dan ludah ada basil '%4-nya, sehingga basil ini mengering lalu
diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah
maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan
bersarang serta berkembangbiak di paru-paru. :
Pada permulaan penyebaran akan terjadi beberapa kemungkinan yang bisa
muncul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar melewati getah
bening atau pembuluh darah. Kejadian ini dapat meloloskan kuman dari kelenjar
getah bening dan menuju aliran darah dalam jumlah kecil yang dapat
menyebabkan lesi pada organ tubuh yang lain. %asil tuberkolusis yang bisa
mencapai permukaan al#eolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri
dari &- basil. engan adanya basil yang mencapai ruang al#eolus, ini terjadi
dibawah lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, maka hal ini bisa
membangkitkan reaksi peradangan. %erkembangnya leukosit pada hari hari
pertama ini di gantikan oleh makrofag.Pada al#eoli yang terserang mengalami
konsolidasi dan menimbulkan tanda dan gejala pneumonia akut. %asil ini juga
7
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
8/21
dapat menyebar melalui getah bening menuju kelenjar getah bening regional,
sehingga makrofag yang mengadakan infiltrasi akan menjadi lebih panjang dan
yang sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epitelloid yang dikelilingi oleh
limfosit,proses tersebut membutuhkan waktu &0-0 hari. %ila terjadi lesi primer
paru yang biasanya disebut focus ghon dan bergabungnya serangan kelenjar getah
bening regional dan lesi primer dinamakan kompleks ghon. Kompleks ghon yang
mengalami pencampuran ini juga dapat diketahui pada orang sehat yang kebetulan
menjalani pemeriksaan radiogram rutin.%eberapa respon lain yang terjadi pada
daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronkus dan
menimbulkan ka#itas.Pada proses ini akan dapat terulang kembali dibagian selain
paru-paru ataupun basil dapat terbawa sampai ke laring ,telinga tengah atau usus.
Ka#itas yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa adanya pengobatan dan
dapat meninggalkan jaringan parut fibrosa. %ila peradangan mereda lumen
bronkus dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dengan
perbatasan bronkus rongga. %ahan perkijauan dapat mengental sehingga tidak
dapat mengalir melalui saluran penghubung, sehingga ka#itas penuh dengan
bahan perkijauan dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak lepas.Keadaan
ini dapat tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama atau membentuk lagi
hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat peradangan aktif.
:
alam keadaan normal hanya terdapat &0-0 ml cairan di dalam rongga
pleura. 5umlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya tekanan hidrostatis
pleura parietalis sebesar ; cm !8. kumulasi cairan pleura dapat terjadi apabila
tekanan osmotik koloid menurun misalnya pada penderita hipoalbuminemia dan
8
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
9/21
bertambahnya permeabilitas kapiler akibat ada proses keradangan atau neoplasma,
bertambahnya tekanan hidrostatis akibat kegagalan jantung dan tekanan negatif
intra pleura apabila terjadi atelektasis paru
Effusi pleura berarti terjadi pengumpulan sejumlah besar cairan bebas
dalam ka#um pleura. Kemungkinan penyebab efusi antara lain (&) penghambatan
drainase limfatik dari rongga pleura, () gagal jantung yang menyebabkan tekanan
kapiler paru dan tekanan perifer menjadi sangat tinggi sehingga menimbulkan
transudasi cairan yang berlebihan ke dalam rongga pleura () sangat menurunnya
tekanan osmotik kolora plasma, jadi juga memungkinkan transudasi cairan yang
berlebihan (*) infeksi atau setiap penyebab peradangan apapun pada permukaan
pleura dari rongga pleura, yang memecahkan membran kapiler dan
memungkinkan pengaliran protein plasma dan cairan ke dalam rongga secara
cepat
9
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
10/21
10
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
11/21
2.% &anifestasi Klinis
danya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan,
setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. %ila cairan banyak, penderita akan
sesak napas. Pada anak masalah pernapasan adalah hal yang paling sering
dikeluhkan. pabila dihubungkan dengan penyebabnya berupa pneumonia maka
gejala yang muncul adalah batuk, demam, sesak nafas, menggigil. pabila
penyebabnya bukan pneumonia, maka gejala pada anak mungkin tidak ditemukan
sampai efusi yang timbul telah mencukupi untuk menimbulkan gejala sesak nafas
atau kesulitan bernafas.*,$
11
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
12/21
danya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan
nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi),
banyak keringat, batuk, banyak riak. e#iasi trachea menjauhi tempat yang sakit
dapat terjadi jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signifikan.*
Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan,
karena cairan akan berpindah tempat. %agian yang sakit akan kurang bergerak
dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan #ocal), pada perkusi didapati
daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis
melengkung (garis Ellis amoiseu).$
idapati segitiga "arland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani
dibagian atas garis Ellis omiseu. 2egitiga "rocco-ochfus9, yaitu daerah pekak
karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini
didapati #esikuler melemah dengan ronki.*
2.' Diagnosis
Pemeriksaan radiologik (ontgen dada), pada permulaan didapati
menghilangnya sudut kostofrenik. %ila cairan lebih 00ml, akan tampak cairan
dengan permukaan melengkung. /ungkin terdapat pergeseran di mediatinum. *
'orakosentesis < pungsi pleura untuk mengetahui kejernihan, warna,
biakan tampilan, sitologi, berat jenis. Pungsi pleura diantara linea aksilaris
anterior dan posterior, pada sela iga ke-6. idapati cairan yang mungkin serosa
(serotorak), berdarah (hemotoraks), pus (piotoraks) atau kilus (kilotoraks). %ila
12
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
13/21
cairan serosa mungkin berupa transudat (hasil bendungan) atau eksudat (hasil
radang).*
4airan pleural dianalisis dengan kultur bakteri, pewarnaan gram, basil
tahan asam (untuk '%4), hitung sel darah merah dan putih, pemeriksaan kimiawi
(glukosa, amylase, laktat dehidrogenase (!), protein), analisis sitologi untuk
sel-sel malignan, dan p!.*
Pada pemeriksaan fisik, dengan bantuan stetoskopakan terdengar adanya
penurunan suara pernafasan. =ntuk membantu memperkuat diagnosis, dilakukan
pemeriksaan berikut+
(ontgen dada
ontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan
untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan.
!am"a 2."ambaran radiologis efusi pleura daerah hemitoraks kanan
)T*S+an dada , 4' scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan
bisa menunjukkan adanyapneumonia, abses paruatau tumor.
13
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
14/21
!am"a #. 4'-2can menunjukkan adanya akumulasi cairan sebelah kanan
-diuti/ dai e/ustaaan 10
US! dada , =2" bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan
yang jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.
!am"a $. =2" Efusi pleura dengan celah yang multiple Toaosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui
torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan
diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh pembiusan lokal).:
Pada orang dewasa, torakosentesis sebaiknya dilakukan pada setiap
pasien dengan efusi pleura yang sedang-berat, namun pada anak-anak tidak
semuanya memerlukan torakosentesis sebagai prosedur yang sama. Efusi
parapneumonik yang dihubungkan dengan sudut costoprenicus yang tumpul
minimal tidak seharusnya mendapat prosedur torakosentesis.>
14
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
15/21
'orakosentesis atau penyaluran saluran dada (chest tube drainage)
dianjurkan pada pasien anak-anak yang memiliki demam menetap, toksisitas,
organism tertentu (misalnya S.aereus atau pneumococcus), nyeri pleura,
kesulitan dalam bernafas, pergeseran mediastinum, gangguan pernafasan yang
membahayakan. Chest tube drainagesemestinya segera dilakukan apabila dari
hasil analisa cairan pleura menunjukkan p! kurang dari :, kadar glukosa ?
*0mg
Pada anak dilakukan apabila peradangan efusi pleura tidak bisa
dijelaskan. 'eknik ini memiliki peran yang terbatas pada anak-anak namun
memiliki kepentingan yang besar dalam membedakan '% atau keganasan.
@ang menjadi komplikasi utama adalah pneumotoraks dan perdarahan.:
Analisa +aian /leua
'abel . Perbedaan 'ransudat dan Eksudat
15
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
16/21
Bonoso/i , %ronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan
sumber cairan yang terkumpul.
Pemeisaan la"oatoium
(&) arah + danya kurang darah, ada sel A sel darah putih yang meningkatkan
serta laju endap darah meningkat terjadi pada proses aktif.
() 2putum + itemukan adanya %asil tahan sam (%') pada sputum yang
terdapat pada penderita tuberkulosis paru yang biasanya diambil pada pagi
hari.
() 'est 'uberkulosis + 'est tuberkulosis memberikan bukti apakah orang yang
dites telah mengalami infeksi atau belum. 'es menggunakan dua jenis bahanyang diberikan yaitu + 8ld tuberkulosis (8') dan Purifled Protein eri#ati#e
(PP) yang diberikan dengan sebuah jarum pendek (&,
dengan cara mecubit daerah lengan atas dalam 0,& yang mempunyai kekuatan
dosis 0,000& mg
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
17/21
isamping pemeriksaan tersebut diatas, secara biokimia diperiksakan juga
cairan pleura +
- Kadar p! dan glukosa. %iasanya merendah pada penyakit-penyakit
infeksi, arthritis reumatoid dan neoplasma
-Kadar amilase. %iasanya meningkat pada paulercatilis dan metastasis
adenocarcinona
b. nalisa cairan pleura
- 'ransudat + jernih, kekuningan
- Eksudat + kuning, kuning-kehijauan
- !ilothoraB + putih seperti susu
- Empiema + kental dan keruh
-Empiema anaerob + berbau busuk
- /esotelioma + sangat kental dan berdarah
c. %akteriologis
5enis kuman yang sering ditemukan dalam cairan pleura adalah pneamo
cocclis, E-coli, klebsiecla, pseudomonas, enterobacter. Pada pleuritis '%
kultur cairan terhadap kuman tahan asam hanya dapat menunjukkan yang
positif sampai 0 7.
17
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
18/21
2.. Penatalasanaan Efusi Pleua
Pada efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa
intubasi melalui selang iga. %ila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau
bila empiemanya multiokuler, perlu tindakan operatif. /ungkin sebelumnya dapat
dibantu dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik. Pengobatan
secara sistemik hendaknya segera dilakukan, tetapi terapi ini tidak berarti bila
tidak diiringi pengeluaran cairan yang adeCuate.
=ntuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi dapat
dilakukan pleurodesis yakni melengketkan pleura #iseralis dan pleura parietalis.
Dat-9at yang dipakai adalah tetrasiklin, %leomicin, 4orynecbaterium par#um dll.
&. Pengeluaran efusi yang terinfeksi memakai pipa intubasi melalui sela iga.
. 3rigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (%etadine).
. Pleurodesis, untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi.
*. 'orasentesis+ untuk membuang cairan, mendapatkan spesimen (analisis),
menghilangkan dispnea.
$. ater seal drainage (2) rainase cairan (ater 2eal rainage) jika efusi
menimbulkan gejala subyektif seperti nyeri, dispnea, dll. 4airan efusi
sebanyak & A &, liter perlu dikeluarkan segera untuk mencegah meningkatnya
edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka pengeluaran cairan
berikutya baru dapat dilakukan & jam kemudian.
18
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
19/21
>. ntibiotika jika terdapat empiema.
:. 8peratif.
TORAKOSENTESIS Pada Efusi Pleura
19
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
20/21
2.. Kom/liasi
&. Fibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase
yang baik akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan
pleura #iseralis. Keadaan ini disebut dengan fibrotoraks. 5ika fibrotoraks
meluas dapat menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada jaringan-
jaringan yang berada dibawahnya. Pembedahan pengupasan(dekortikasi)
perlu dilakukan untuk memisahkan membrane-membran pleura tersebut.
. talektasis
talektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang
disebabkan oleh penekanan akibat efusi pleura.
. Fibrosis paru
Fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat
paru dalam jumlah yang berlebihan. Fibrosis timbul akibat cara perbaikan
jaringan sebagai kelanjutan suatu proses penyakit paru yang menimbulkan
peradangan. Pada efusi pleura, atalektasis yang berkepanjangan dapat
menyebabkan penggantian jaringan paru yang terserang dengan jaringan
fibrosis.
*. Kolaps Paru
20
-
7/24/2019 58621016 Efusi Pleura
21/21
Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan
ektrinsik pada sebagian < semua bagian paru akan mendorong udara keluar
dan mengakibatkan kolaps paru.
DA3TA( PUSTAKA
&. lsagaff !ood, bdul /ukty, (&;;$). asar A asar 3lmu Penyakit Paru.
irlangga =ni#ersity Press. 2urabaya.
. min muhammad, !ood lsagaff. (&;6;). Pengantar 3lmu Penyakit Paru.
irlangga =ni#ersity Press. 2urabaya.
. /ansjoer, , 00&, Kapita Selekta KedokteranEdisi ke 5ilid 3, 5akarta +
/edia esculapius FK=3.
*. 2oeparman, 2arwono aspadji. (&;;0). 3lmu Penyakit alam 5ilid 33.
%alai Penerbit FK=3. 5akarta.
$. 2yamsuhidayat, im de 5ong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi e#isi,
5akarta, E"4, &;;:.
>. Elisna 2yahruddin, hmad !udoyo, Girwan rief, Efusi Pleura "anas
Pada Kanker Paru, epartemen Pulmonologi dan 3lmu Kedokteran
espirasi.Fakultas Kedokteran =ni#ersitas 3ndonesiaA 2 Persahabatan,
5akarta
:. D Samsul Haun A4 Efusi Pleura 'uberkulosis, Laboratorium/U!
en"akit aru !akultas Kedokteran Uni#ersitas Airlangga $SU% %r
Soetomo, Suraba"a. Sumber & cerminkedokteran no.'(.tahun)**+
21