refrat efusi pleur
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
1/26
BAB I
Pendahuluan
Pleura terdiri dari dua membran yaitu pleura pars visceralis yang menutup permukaan
paru dan pleura parietalis yang menutup dinding dada bagian dalam dan diafragma.
Keduanya bertemu di hulus paru. Pleura visceralis merupakan pendukung mekanis paru
sehingga mempengaruhi bentuk paru, membatasi ekspansi paru serta membantu ekspirasi.
Oleh karena jaringan ikat dibawah mesotel berhubungan dengan parenkim paru, pleura
visceralis membatu distribusi tekanan negatif pleura keseluruh paru. Ruang antar pleura
merupakan jalan keluar dari edema paru. Penelitian menunjukan bahwa ada kenaikan tekanan
hidrostatik atau perubahan permiabilitas membran, edema paru akan dicegah dengan adanya
ruang antar pleura. Pada dekompensasi jantung akan terjadi efusi pleura untuk mengeluarkan
cairan edema paru.
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. ecara normal, ruang pleural
mengandung sejumlah kecil cairan !" sampai #"ml$ berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi !melt%er & u%anne, '(('$.Penyakit paru pada pleura masih sangat banyak, sekitar )((( orang per # juta populasi
manusia pada setiap tahunnya menderita penyakit pleura.
Refrat Efusi Pleura Page 1
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
2/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
*. Anatomi dan Fisiologi Pleura
Pleura terbentuk dari dua membran serosa, yakni pleura visceral yang melapisi paru
serta pleura parietal yang melapisi dinding toraks bagian dalam. Pada hakikatnya kedua
lapis membran ini saling bersambungan di dekat hilus, yang secara anatomis disebut
sebagai refleksi pleura. Pleura visceral dan parietal saling bersinggungan setiap kali
manuver pernapasan dilakukan, sehingga dibutuhkan suatu kemampuan yang dinamis
dari rongga pleura untuk saling bergeser secara halus dan lancar. +itinjau dari permukaan
yang bersinggungan dengannya, pleura visceral terbagi menjadi empat bagian, yakni
bagian kostal, diafragama, mediastinal, dan servikal. !#$etiap paru dipisahkan dari dinding thoraks dan struktur lain disekitarnya oleh
suatu kantung tertutup berdinding rangkap yaitu kantung pleura. nterior kantung pleura
dikenal sebagai rongga pleura. +alam gambar, ukuran rongga pleura sangat diperbesar
untuk memudahkan visualisasi- pada kenyataannya, lapisan lapisan kantung pleura
berkontrak erat satu sama lain. Permukaan pleura mengeluarkan suatu cairan intrapleura
tipis, yang melumasi permukaan pleura selagi keduanya saling bergeser sewaktu
pergerakan nafas. !'$
/ekanan intrapleura merupakan tekanan di dalam kantung pleura. /ekanan ini,
yang juga dikenal sebagai tekanan intrathoraks, adalah tekanan yang ditimbulkan diluar
paru di dalam rongga thoraks. /ekanan intrapleura biasanya lebih rendah dari pada
tekanan atmosfer, rerata 0"1 mm2g saat istirahat. eperti tekanan darah yang dicatat
dengan menggunakan tekanan atmosfer sebagai titik refrensi !yaitu, tekanan darah
sistolik #'( mm2g adalah #'( mm2g lebih besar dari tekanan atmosfer 01( mm2g atau
dalam kenyataan, 33(mm2g$, 0"1 mm2g kadang kadang disebut sebagai tekanan 45
mm2g. 6amun, sebenarnya tidak ada tekanan negatif absolut. /ekanan 45 mm2gmenjadi negatif karena dibandingkan dengan tekanan atmosfer normal sebesar 01(
mm2g. 7ntuk menghindari kebingungan, kita akan menggunakan nilai positif absolut
sepanjang pembahasan kita mengenai pernafasan. !'$
/ekanan intrapleura tidak menyeimbangkan diri dengan tekanan atmosfer atau
intra4alveolus karena tidak ada komunikasi langsung antara rongga pleura dengan
atmosfer atau paru. Karena kantung pleura adalah suatu kantung tertutup tanpa lubang,
maka udara tidak dapat masuk atau keluar meskipun mungkin dapat terdapat gradien
tekanan antara kantung pleura dan daerah sekitar. !'$
Refrat Efusi Pleura Page 2
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
3/26
Rongga toraks lebih besar daripada paru yang tidak teregang karena dinding
thoraks tumbuh lebih cepat daripada paru sewaktu perkembangan. 6amun, dua gaya
daya kohesif !rekat$ cairan intrapleura dan gradien transmural menahan dinding thoraks
dan paru saling berdekatan, meregangkan paru untuk mengisi rongga thoraks yang lebih
besar. !'$
+aya Kohesif &airan ntrapleura, molekul molekul air didalam cairan
intrapleura menahan tarikan yang memisahkan mereka karena molekul molekul ini
bersifat polar dan saling tarik. +aya rekat yang terbentuk di cairan intrapleura cenderung
menahan kedua permukaan pleura menyatu. Karena itu, cairan intrapleura dapat
dianggap sebagai 8lem9 antara bagian dalam dinding thoraks dan paru. Pernahkah anda
mencoba memisahkan kedua permukaan licin yang disatukan oleh suatu lapisan tipis
cairan, misalnya dua kaca obyek basah: ;ika sudah, anda mengetahui bahwa kedua
permukaan bertindak seolah keduanya direkatkan oleh lapisan tipis air. !#$ elastisitas
dinding toraks serta !'$ elastisitas paru.5Pleura parietal memiliki persarafan, sehingga
iritasi terhadap membran ini dapat mengakibatkan rasa alih yang timbul di regio dinding
torako4abdominal !melalui n. interkostalis$ serta nyeri alih daerah bahu !melalui n.
frenikus$.
Refrat Efusi Pleura Page 3
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
4/26
*ntara kedua lapis membran serosa pleura terdapat rongga potensial, yang terisi oleh
sedikit cairan yakni cairan pleura. Rongga pleura mengandung cairan kira4kira sebanyak
(,) ml kg4#dengan kandungan protein yang juga rendah !sekitar # g dl 4#$. ecara umum,
kapiler di pleura parietal menghasilkan cairan ke dalam rongga pleura sebanyak (,(# ml
kg4# jam4#. +rainase cairan pleura juga ke arah pleura parietal melalui saluran limfatik
yang mampu mendrainase cairan sebanyak (,'( ml kg 4#jam4#. +engan demikian rongga
pleura memiliki faktor keamanan '(, yang artinya peningkatan produksi cairan hingga '(
kali baru akan menyebabkan kegagalan aliran balik yang menimbulkan penimbunan
cairan pleura di rongga pleura sehingga muncul efusi pleura.
Refrat Efusi Pleura Page 4
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
5/26
?ambar ' adalah bentuk kompartmen pleuropulmoner yang tersimplifikasi. /erdapat lima
kompartmen, yakni mikrosirkulasi sistemik parietal, ruang interstisial parietal, rongga
pleura, intestisium paru, dan mikrosirkulasi visceral.
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
6/26
?ambar ) ?ambar !a$ merupakan hipotesis 6eggard !#C'0$ yang menggambarkan
hipotesis tentang pembentukan serta drainase cairan pleura. 2ipotesis ini terlalu
sederhana karena mengabaikan keberadan interstisial dan limfatik pleura- sedangkan !b$
merupakan teori yang saat ini diterima berdasarkan percobaan terhadap kelinci.
=iltrasi cairan pleura terjadi di plura parietal !bagian mikrokapiler sistemik$ ke rongga
interstitium ekstrapleura. ?radien tekanan yang kecil mendorong cairan ini ke rongga
pleura.)6ilai antara intersitisium parietal dengan rongga pleura relatif kecil !@(,)$,
sehingga pergerakan protein terhambat dan akibatnya kandungan protein cairan pleura
relatif rendah !# g dl4#$ dibandingkan dengan interstisium parietal !'," g dl4#$".
ementara itu drainase cairan pleura sebagian besar tidak melalui pleura visceral
!sebagaimana yang dihipotesiskan oleh 6eggard$, sehingga pada sebagian besar keadaan
rongga pleura dan interstisium pulmoner merupakan dua rongga yang secara fungsional
terpisah dan tidak saling berhubungan. Pada manusia pleura visceral lebih tebal
dibandingkan pleura parietal, sehingga permeabilitas terhadap air dan %at terlarutnya
relatif rendah. aluran limfatik pleura parietal dapat menghasilkan tekanan subatmosferik
4#( cm2'O.
D. +efinisi
Refrat Efusi Pleura Page 6
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
7/26
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam
kavum pleura diantara pleura parietalis dan visceralis dapat berupa cairan transudat atau
eksudat. Pada keadaan normal rongga pleura hanya mengandung cairan sebanyak #( '( ml,
cairan pleura komposisinya sama dengan cairan, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar
protein lebih rendah yaitu #," grFdl.!1$
Efusi Pleura adalah akumulasi cairan tidak normal di rongga pleura yang diakibatkan
trasudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.!3$
Efusi Pleura adalah akumulasi cairan dalam rongga pleura yang merupakan
konsekuensi perubahan faktor faktor yang berhubungan dengan pembentukan dan
reabsorbsi cairan pleura.!0$
Efusi pleura adalah terkumpulnya cairan abnormal dalam ruang pleura, bisa
disebabkan karena produksi cairan yang berlebihan, berkurangnya absorbsi cairan pleura atau
keduanya. Efusi pleura merupakan manifestasi penyakit tersering ditemui pada penyakit
penyakit pleura !C$
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam
kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura visceralis dapat berupa cairan transudat
atau cairan eksudat !#($
Efusi pleura adalah sebuah hasil dari penumpukan cairan pada rongga pleura yang
dapat menimbulkan masalah medis. !##$
&. Etiologi dan EpidemiologiPenelitian yang pernah dilakukan di Rumah akit Persahabatan, dari ''C kasus efusi
pleura ;uli #CC5 ;uni #CC0, keganasan merupakan penyebab utama diikuti oleh
tuberkulosis, empiema toraks, dan kelainan ekstra pulmoner. Penyakit jantung kongestif
dan sirosis hepatis merupakan penyebab tersering efusi transudatif sedangkan keganasan
dan tuberkulosis merupakan penyebab tersering efusi eksudatif.
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
8/26
b$ Efusi pleura eksudatif terjadi apabila faktor lokal yang mempengaruhi
pembentukan dan penyerapan cairan pleura mengalami perubahan
Kriteria Gight pada efusi pleura
#. Protein total pleura F serum protein total H (,"
'. G+2 pleura F serum G+2 H (,1
). G+2 pleura H 'F) dari nilai tertinggi atau nilai normal G+2 serum
Efusi pleura transudatif dibedakan dengan eksudatif melalui pengukuran kadar Gaktat
+ihidrogenase !G+2$ dan protein dalam cairan pleura.
Efusi pleura eksudatif memenuhi paling tidak salah satu kriteria berikut ini, sementara
efusi pleura transudatif tidak memenuhi satupun kriteria dibawah ini >
a. Protein cairan pleura F protein serum H (,"
b. G+2 cairan pleura F cairan serum H (,1
c. G+2 cairan pleura melebihi dua per tiga dari batas atas nilai G+2 yang normal di
dalam serum
d. +alam keadaan meragukan bisa diukur perbedaan antara protein plasma cairan
pleura dan serum. *pabila melebihi #,' gI maka cairan eksudat
e. &holesterol dan bilirubin hasilnya tidak lebih baik dari kriteria di atas
Kriteria # dan ' biasanya sudah cukup membedakan antara transudat dan eksudat.
PARAMETER TRANSUDAT EKSUDAT
Warna
BJ
Jumlah
Jenis
Rialta
!lu"osa
Protein
Rasion Protein T #
E$%lasma
&D'
Rasio &D' T # E$%lasma
;ernih
#,(#1
edikit
P
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
9/26
#. Pleuritis karena virus dan mikoplasma > virus coJackie, ricketsia,
chlamydia. &airan efusi biasanya eksudat dan berisi leukosit antara #((
1(((Fcc.
'. Pleuritis karena bakteri piogenik, permukaan pleura ditempati oleh bakteri
yang berasal dari parenkim paru dan menjalar secara hematogen. Dakteri
penyebabnya dapat aerob maupun anaerob !treptococus pneumoniae,
taphylococcus aureus, Pseudomonas, 2emophilus, E. &oli,
=usobakterium
). Pleuritis karena fungi, penyebabnya !aktinomikosis, aspergilus,
kriptococcus, dll. Efusi pleura timbul karena reaksi hipersensitivitas
terhadap oraganisme tersebut
5. Pleurits tuberkulosa merupakan komplikasi yang paling banyak terjadi
melalui focus subpleural yang robek atau melalui cairan K?D
". Efusi pleura karena neoplasia misalnya pada tumor primer pada paru,
mamae, kelenjar limfe, gaster, ovarium.
1. Efusi pleura karena penyakit kolagen - GE, Pleuritis rheumatoid,
skleroderma
0. Penyakit *+, pada sarkoma kapoksi yang diikuti oleh efusi para
pneuomonik
b. /ransudat disebabkan oleh
#. ?angguan kardiovaskular
'. 2ipoalbuminemia
). 2idrothoraJ hepatik
5.
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
10/26
mesotelial masuk ke dalam rongga pleura. elain itu cairan pleura dapat melalui
pembuluh limfe sekitar.!'$
Proses penumpukan cairan dalam pleura dapat disebabkan oleh peradangan. Dila
proses radang oleh kuman piogenik akan terbentuk pusFnanah, sehingga terjadi
empiemaFpiotoraks. Dila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar pleura dapat
menyebabkan hemotoraks.!'$
Efusi cairan dapat berbentuk transudat, terjadinya karena penyakit lain bukan
primer paru seperti gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindroma nefrotik, dialisis
peritonium, hipoalbumin oleh berbagai keadaan, perikarditis konstriktiva, keganasan,
atelektasis paru dan pneumotoraks.!'$
Efusi eksudatif terjadi bila ada proses radang yang menyebabkan permabilitas
kapiler pembuluh darah pleura meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat
atau kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Penyebab pleuritis
eksudativa yang paling sering adalah karena mikobakterium tuberkolosis dan dikenal
sebagai pleuritis eksudativa tuberkulosa. ebab lain seperti parapneumoni, parasit
!amuba, paragonimiosis, ekinokokkus$, jamur, pneumonia atipik !virus, mikoplasma,
fever, legionella$, keganasan paru, proses imunologik seperti pleuritis lupus, pleuritis
reumatoid, sarkoidosis, radang sebab lain sepertis pankreatitis, asbesitosis, pleurits
uremia dan akibat radiasi.!'$
+alam keadaan normal hanya terdapat #( '( ml cairan dalam rongga pleura,
yang berfungsi untuk melicinkan kedua pleura pars visceralis dan parietalis yang saling
bergerak saat bernafas. +alam keadaan normal juga terjadi filtrasi cairan ke dalam
rongga pleura melalui kapiler pleura parietalis dan diabsorbsi oleh kapiler dan saluran
limfe pleura pars visceralis dengan kecepatan seimbang dengan kecepatan
pembentukannya. ?angguan yang menyangkut proses penyerapan dan pembentukan
cairan pleura akan menimbulkan penumpukan cairan pleura secara patologis didalam
rongga pleura.
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
11/26
dapat menyebabkan hemothoraks. Proses terjadinya pneumothoraks karena pecahnya
alveoli dekat parietalis sehingga udara akan masuk kedalam rongga pleura. Proses ini
sering disebabkan oleh trauma dada atau alveoli pada daerah yang terkena trauma
menjadi kurang elastis lagi seperti pada pasien emfisema paru !2alim et al, '((0$.
Efusi pleura terjadi apabila produksi cairan pleura meningkat )( kali dari normal
!melewati kapasitas maksimum ekskresinya$ dan atau adanya gangguan absorbsinya.
&airan Pleura >
#. Eksudat
'. /ransudat
). &hylus
Pada cairan pleura eksudat protein rasionya dengan plasma H (," sedangkan lactat
dihidrogenase rasio H (,1 sedangkan chylus warnanya putih seperti susu dan
mengandung banyak lemak. Eksudat disebabkan oleh karena adanya kerusakan pada
capillary bed di paru dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini biasanya didapatkan pada
keganasan, infeksi maupun inflamasi. /ransudat bisa disebabkan karena tekanan
hidrostatik yang meningkat atau tekanan osmotik yang menurun. Keadaan ini didapatkan
karena kegagalan pemompaan jantung, kadar protein yan rendah atau vena cava superior
syndrom.
*bsorbsi terhambat oleh karena
#. Obstruksi pada stomata
'. ?angguan kemampuan kontraksi saluran lymfe
). nfiltrasi pada kelenjar getah bening
5. Kenaikan tekanan vena sentral tempat masuknya saluran lymfe
*pabila cairan eksudat berbau busuk kemungkinan penyebabnya adalah infeksi
bakteri anaerob. *pabila baunya seperti urine kemungkinan ada urinothoraks. Eksudat
yang kemareahan harus diperiksa hematokritnya dan bila H "(I kesimpulannya adalah
hemathoraks. *pabila hematokritnya kurang dari # I arti klinisnya tidak ada, sedangkan
apabila H #I kemungkinana adalah keganasan, emboli paru, atau efusi pleura karena
trauma
Efusi cairan transudat terjadi karena penyakit lain bukan primer dari paru seperti
gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik, dialisis peritonium. 2ipoalbumin
Refrat Efusi Pleura Page 11
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
12/26
oleh berbagai keadaan, perikarditis konstriktiva, keganasan, etelektasis paru dan
pneumothoraks !2alim et al,'((0$.
upernatan cairan pleura harus diperiksa apabila ada kekeruhan, cairan seperti
susu, atau mengandung darah. Kekeruhan yang hilang setelah centrifuge disebabkan
adanya sel atau jaringan yang rusak. *pabila dengan centrifuge tetap keruh cairan
tersebut adalah kilothoraks atau pseudokilothoraks. Kilothoraks merupakan proses
penyakt akut, pleura tidak menebal, tidak didapatkan kristal kolesterol, serta kadar
trigliseridnya melebihi ##(mgI. Pseudokilothoraks merupakan proses penyakit kronis,
pleura menebal, bisa didapatkan kristal kolesterol serta trigliserida pleura tidak
meningkat.!1$
Protein cairan pleura, peningkatan protein pada efusi pleura yang kadarnya sangat
bervariasi memang tidak dapat dipakai sebagai pedoman untuk diagnostik. *kan tetapi
apabila kadarnya melebihi "gI kemungkinan tuberkulosa lebih besar. Kadar protein
yang kurang dari (,"gI kemungkinan didapatkan urinothoraks, peritonial dialysis, atau
efusi pleura yang timbul oleh karena kesalah pemasangan intravascular catheter.!1$
Gactate +ehidrogenase !G+2$ cairan pleura menggambarkan permiabilitas
membran yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk melihat tingkat inflamasi darimembran tersebut. +engan kata lain G+2 bisa dipakai sebagai sarana evaluasi aktifitas
penyakitnya.
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
13/26
*mylase cairan pleura, berguna untuk mengetahui penyebab efusi pleura eksudat.
Peningkatan amylase didapatkan pada perforasi esophagus, penyakit pankreas, dan
keganasa. Peningkatan amylase terjadi ' jam setelah adanya rupturnya esophagus.!1$
+idapatkan efusi pleura sampai "(I pada pankreatitis akut. Pada umumnya
gejala utama pankreatitis akut adalah sesak nafas dan nyeri pleura. Pada beberapa kasus
terjadi hubungan antara pseudokista di pankreas dengan rongga antar pleura sehingga
menimbulkan efusi pleura kronis tanpa gejala abdomen. Efusi pleura seperti itu sering
dianggap oleh karena malignansi. Kadar amylase bisa sangat tinggi yaitu H5((( 7Fml.
!1$
el darah putih dan hitung jenisnya pada cairan pleura, mempunyai makna
diagnostik yang terbatas. *pabila jumlah sel darah putihnya kurang dari #((( FLl
cairannya adalah transudat dan bila lebih biasanya cairannya eksudat. *pabila lebih dari
#(.((( FLl cairannya empyema dan efusi parapnemoni akan tetapi bisa juga didapatkan
pada pancreatitis, emboli paru serta penyakit kolagen pembuluh darah dan kadang bisa
didapat pada keganasan serta tuberkulosa. !1$
2itung jenis sel darah putih lebih berarti dibanding dengan jumlah sel darah putih
pada cairan pleura. Kelainan aku yaitu pnemoni, emboli paru, pancreatitis, absesabdomen dan tb paru tahap awal akan menunjukan P
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
14/26
Penyebab lain dari eusinofil di pleura adalah asbesitosis !"'I$, reaksi obat
nitrofurantoin, atau dantrolene, paragonimiasis !khas disertai glukosa rendah, p2 rendah
dan G+2 tinggi$, serta &hurg trauss yndrome.!1$
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
15/26
o Palpasi > penurunan fremitus taktil dan vokal
o Perkusi > pekak pada perkusi
o *uskultasi > penurunan bunyi nafas
*pabila terjadi inflamasi, maka terjadi friksi iga. *pabila terjadi
atelektasis kompresif !kolaps paru parsial$ dapat menyebabkan bunyi nafasbronkus !Nard et al '((0$
Pemeriksaan fisik secara duduk dan berbaring akan berlainan, karena
cairan akan berpindah tempat. Dagian yang sakit akan kurang bergerak dalam
pernafasan, fremitus melemah !taktil dan vocal$. Pada perkusi didapatkan
daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan akan membentuk garis
melengkung !garis Ellis +amoiseu$
+idapati segitiga ?arland, yaitu daerah yang pada perkusi redup
timpani dibagian atas garis Ellis +amoiseu. egitiga ?rocco Rochfus%, yaitu
daerah pekak karena cairan mendorong ke mediastinum ke sisi lain, pada saat
auskultasi daerah ini didapati vesikuler melemah dengan ronki.
?. +iagnostik
+iagnosis dapat ditegakan berdasarkan anamnesis baik dan pemeriksaan fisik yang
teliti, diagnosis pasti dapat ditegakan dengan biopsi dan analisis cairan.!'$
Refrat Efusi Pleura Page 15
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
16/26
?ambar diatas menggambarkan alur diagnosis efusi pleura menggunakan algoritma
pemeriksaan tertentu. ebagai contoh, cairan dengan kecenderungan transudat
memerlukan kecurigaan ke arah>
Refrat Efusi Pleura Page 16
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
17/26
#. ?agal jantung kiri !kongestif$, sebab terjadi kongesti cairan di paru akibat kegagalan
pompa jantung mengakibatkan peningkatan tekanan vaskular paru. 6/4proD6P
H#"(( pgFmG mengonfirmasi efusi pleura akibat gagal jantung kongestif.
'. 2idrotoraks hepatik, akibat sirosis dan ascites.
). Emboli paru5. indroma nefrotik
". +ialisis peritonela
1. Obsgtruksi sindroma kava superior
2. Pemeriksaan Penunjang
o Dronkoskopi
Pada bronkoskopi dapat melihat adanya obstruksi pada bronkus
Refrat Efusi Pleura Page 1(
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
18/26
o =oto /horaks dan 7?
Pada foto dada anterior posterior !*P$ permukaan cairan yang terdapat
didalam rongga pleura akan membentuk bayangan seperti kurva, dengan permukaan
daerah lateral lebih tinggi dari pada bagian medial, tampak sudut kostofrenikus
menumpul !+avey, '(()$. Pada foto dada lateral dekubitus cairan bebas akan
mengikuti posisi gravitasi !2alim et al, '((1$
ni merupakan hasil 7? dari pasien laki laki usia 3) tahun, gambaran
dibawah ini menunjukan efusi pleura dengan garis garis putih yang merupakan
pleura parietalis dan hitam yang merupakan pleura visceralis. +iantara kedua pleura
terdapat ruang anaerob yang merupakan efusi pleura.
Refrat Efusi Pleura Page 1*
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
19/26
?ambaran radiologi yang penting ditemukan pada efusi pleura adalah
penumpulan sudut kostofrenikus pada foto posteroanterior. ;ika foto polos toraks tidak
dapat menggambarkan efusi, diperlukan apencitraan radiologi lain seperti ultrasound
dan &/. Efusi yang sangat besar dapat membuat hemitoraks menjadi opak dan
menggeser mediastiunum ke sisi kontralateral. Efusi yang sedemikian masif
umumnya disebabkan oleh keganasan, parapneumonik, empiema, dan tuberkulosis.
6amun apabila mediastinum bergeser ke sisi di mana efusi pleura masif berada, perlu
dipikirkan kejadian obstruksi endobronkial ataupun penekanan akibat tumor
*spirasi cairan pleura sebagai sarana diagnostik maupun terapeutik.
Pelaksanaannya sebaiknya dalam posisi duduk. *spirasi dilakukan pada bagian bawah
paru sela iga linea aksilaris posterior dengan jarum abbocath nomor #5 atau #1.
Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi #((( #"(( cc pada setiap
aspirasi, selanjutnya untuk diagnosis cairan pleura dilakukan pemeriksaan >
a. Narna cairan
&airan pleura berwarana agak kekuning kuningan !serous santrokom$
b. Diokimia
/erbagi atas efusi pleura transudat dan eksudat
c. itologi
+igunakan sebagai diagnostik penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel
sel patologis atau dominasi sel sel tertentu
el neutrofil > pada infeksi akut
el limfosit > pada infeksi kronik !pleuritis tb atau limfoma maligna$
el mesotel > bila meningkat pada infark paru
el giant > pada arthritis rheumatoid
el G E > pada GE
el maligna > pada paruFmetastase
d. Dakteriologi
&airan pleura umumnya steril, bila cairan pleura dapat mengandung
mikroorganisme berupa bakteri aerob maupun anaerob. Paling sering
pneumokokus, E &oli, Klebsiela, Pseudomonas, Enterobacter.
e. Diopsi pleura
+apat menunjukan "( 0"I diagnosis kasus pleuritis tuberkolosa dan tumor
pleura. Komplikasi biopsi adalah pneumotoraks, hemotoraks, penyebaran
infeksi atau tumor pada dinding dada !2alim et al, '((1$.
. Penatalaksanaan
/erapi pada penyakit dasarnya !antibiotik$, kemudian terapi paliatif !efusi pleurahemoragic$
Refrat Efusi Pleura Page 1+
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
20/26
*spirasi cairan pleura selain bermanfaat untuk memastikan diagnosis, aspirasi dapat
dikerjakan dengan tujuan terapetik. /orakosentesis dapat dilakukan sebagai berikut >
#. Penderita dalam posisi duduk dengan kedua lengan merangkul atau diletakan
diatas bantal, jika tidak mungkin duduk, aspirasi dapat dilakukan pada
penderita dalam posisi tidur terlentang.
'. Gokasi penusukan jarum dapat didasarkan dari hasil rontgen foto toraks, atau
daerah sedikit medial dari ujung scapula, atau pada linea aksilaris media
dibawah batas suara sonor dan redup.
). etelah dilakukan anastesi secara memadai, dilakukan penusukan dengan
jarum berukuran besar, misalnya nomor #3. Kegagalan aspirasi biasanya
disebabkan karena penusukan jarum telampau rendah sehingga mengenai
difragma atau terlalu dalam sehingga mengenai jaringan paru, atau jarum tidak
mencapai rongga pleura karena jaringan subkutis atau pleura parietalis
terlampau tebal.
5. Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi #((( #"(( cc pada
setiap aspirasi. 7ntuk mencegah terjadinya edema paru akibat pengembangan
paru secara mendadak. elain itu pengambilan cairan dalam jumlah besar
Refrat Efusi Pleura Page 2%
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
21/26
secara mendadak menimbulkan refleks vagal, berupa batuk, bradikardi, aritmi
yang berat, dan hipotensi.
Pemasangan N+
;ika jumlah cairan cukup banyak, sebaiknya dipasang selang toraks dan
dihubungkan dengan N+, sehingga cairan dapat dikeluarkan secara lambat dan
aman. Pemasangan N+ dilakukan sebagai berikut >
#. /empat untuk memasukan selang toraks biasanya di sela iga 0, 3, C linea
aksilaris media atau ruang sela iga ke ' atau ke ) linea midklavikularis
'. etelah dibersihkan dan dianastesi, dilakukan sayatan transversal selebar
kurang lebih ' cm sampai subkutis
). +ibuat satu jahitan matras untuk mengikat selang
5. ;aringan subkutis dibedakan secara tumpul dengan klem sampai mendapatkan
pleura parietalis
Refrat Efusi Pleura Page 21
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
22/26
". elang dan trokar dimasukan ke dalam rongga pleura dan kemudian trokar
ditarik. Pancaran cairan diperlukan untuk memastikan posisi selang toraks
1. etelah posisi benar, selang dijepit dan luka kulit dijahit dan dibebat dengan
kasa dan plester.
0. elang dihubungan dengan botol penampung cairan pleura. 7jung selang
dihubungkan dengan botol penampung cairan pleura. 7jung selang diletakkan
dibawah permukaan air sedalam sekitar 'cm, agar udara dari luar tidak dapat
masuk ke rongga pleura
3. N+ perlu diawasi setiap hari dan jika sudah tidak terlihat undulasi pada
selang, kemungkinan cairan sudah habis dan jaringan paru mengembang.
7ntuk memastikan dilakukan foto toraks.
C. elang toraks dapat dicabut jika produksi cairanFhari #(( ml dan jaringan
paru telah mengembang. elang dicabut pada saat ekspirasi maksimum.
Refrat Efusi Pleura Page 22
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
23/26
Pleurodesis
Dertujuan untuk melekatkan pleura visceralis dan parietalis, merupakan
penanganan terpilih pada efusi pleura keganasan. Dahan yang digunakan adalah
sitostatistika seperti tiotepa, bleomisin, nitrogen mustard, " fluorourasil, adramisin,
dan deksorubisin. etelah cairan pleura dapat dikeluarkan sebanyak banyaknya, obat
sitostatika !misal- tiotepa 5"mg$ diberikan selang waktu 0#( hari. Pemberian obat,
tidak perlu pemasangan N+. etelah #) hari, jika berhasil akan terjadi peluritis
obliteratif yang menghilangkan rongga pleura, sehingga mencegah penimbunan
kembali cairan dalam rongga tersebut. Obat lain adalah tetrasiklin. Pada pemberian
obat ini N+ harus dipasang dan paru dalam keadaan mengembang. /etrasiklin "((
mg dilarutkan dalam )("( ml larutan garam faal, kemudian dimasukan ke rongga
pleura melalui selang toraks ditambah dengan larutan garam faal #()( ml untuk
membilas selang, serta lidokain 'I #( ml, untuk mengurangi rasa nyeri yangditimbulkan obat ini. *nalgetik narkotika diberikan ##," jam sebelum pemberian
Refrat Efusi Pleura Page 23
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
24/26
tetrasiklin juga berguna untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. elang toraks diklem
selama 1 jam dan posisi penderita diubah ubah agar penyebaran tetrasiklin merata
diseluruh bagian rongga pleura. *pabila dalam waktu '5 53 jam cairan tidak keluar,
selang toreaks dapat dicabut.
;. +iagnosa Danding
Konsolidasi paru akibat pneumoni
Keganasan paru disertai kolaps paru
Pneumotoraks
=ibrosis paru
K. Komplikasi
a$ =ibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang
baik akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis.
Keadaan ini disebut dengan fibrotoraks. ;ika fibrotoraks meluas dapat
menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada jaringan4jaringan yang berada
dibawahnya. Pembedahan pengupasan!dekortikasi$ perlu dilakukan untuk
memisahkan membrane4membran pleura tersebut.
b$ *telektasis
*talektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan
oleh penekanan akibat efusi pleura.c$ =ibrosis paru
=ibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru
dalam jumlah yang berlebihan. =ibrosis timbul akibat cara perbaikan jaringan
sebagai kelanjutan suatu proses penyakit paru yang menimbulkan peradangan.
Pada efusi pleura, atalektasis yang berkepanjangan dapat menyebabkan
penggantian jaringan paru yang terserang dengan jaringan fibrosisd$ Kolaps paru
Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ektrinsik
pada sebagian F semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan
mengakibatkan kolaps paru
G. Prognosa
/ergantung penyakit yang mendasari, pada kasus tertentu, dapat sembuh sendiri
setelah diberikan pengobatan adekuat terhadap penyakit dasarnya.
Refrat Efusi Pleura Page 24
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
25/26
BAB III
Kesim%ulan
&airan antara pleura memang dibutuhkan agar meminimalisir gesekan antar pleura,
akan tetapi apabila cairan tersebut terakumulasi terlalu banyak dapat menimbulkan efusi
pleura. Efusi pleura terbanyak bersifat eksudat dan disebabkan oleh malignansi dan
tuberkulosis. Karakteristik efusi eksudatif adalah unilateral, melibatkan hemitoraks kanan
dan bersifat masif. Karakteristik efusi transudatif adalah bilateral, melibatkan hemitoraks
kanan dan bersifat tidak masif. Efusi pleura tuberkulosis mempunyai median G+2 dan
protein cairan pleura serta rasio protein cairan pleura terhadap serum lebih tinggi tetapi
tidak berbeda bermakna dibandingkan efusi pleura ganas sedangkan efusi pleura ganas
memiliki median leukosit lebih tinggi. ?radien albumin EP? lebih tinggi dan berbeda
bermakna dibandingkan efusi /D.
+alam menegakan diagnosis efusi pleura membutuhkan beberapa langkah, mulai dari
anamnesa, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. +ari anamnesa biasanya
pasien merasa sesak, dan sesak dirasa semakin memberat apabila pasien beraktifitas. +ari
pemeriksaan fisik biasanya didapatkan ketertinggalan nafas, suara redup pada saat perkusi
di daerah efusi pleura, dan suara nafas vesikuler yang melemah saat auskultasi. +ari
pemeriksaan penunjang kita dapat melihat gambaran efusi pleura !radiologi$, selain itu
kita juga dapat mementukan etiologi dari efusi pleura !pemeriksaan cairan pleura$.+alam tatalaksana efusi pleura biasa dilakukan pemasangan N+, dengan
pemasangan alat tersebut cairan dalam pleura dapat dikeluarkan. elain dikeluarkan
cairan dalam pleura juga dapat diperiksa untuk menegakan diagnosis efusi, agar dapat
mengarahkan kita pada tatalaksana yang akan kita ambil. Pemantauan setelah tindakan
juga dibutuhkan karena komplikasi dari tindakan pemasangan N+ adalah
pneumothoraks.
Refrat Efusi Pleura Page 25
-
7/23/2019 Refrat Efusi Pleur
26/26
+aftar pustaka
#. Nitmer G '(#' 6ov #(. *vailable from> http>FFwww.oucom.ohiou.eduFdbms4
witmerF+ownloadsFNitmer4thoraJ.pdf'. herwood Gauralee. 2uman Physiology > =rom &ells to ystems. Edisi 1 "('
"(5. E?& > '((0
). ;eremy, et al. Efusi Pleura. *t a ?lance