efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura

7/21/2019 Efusi Pleura Adalah Akumulasi Cairan Yang Berlebihan Pada Rongga Pleura

1/38

Efusi pleuraadalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut

mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat

mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.

Pleural effusion occurs when too much fluid collects in the pleural space (the space between thetwo layers of the pleura). It is commonly known as water on the lungs. It is characteri!ed by

shortness of breath, chest pain, gastric discomfort (dyspepsia), and cough.

"erdapat empat tipe cairan yang dapat ditemukan pada efusi pleura, yaitu #

$. Cairan serus (hidrothora%)

&. 'arah (hemothotaks)

. Chyle (chylothoraks)

. *anah (pyothoraks atau empyema)

Hemotoraks(darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab

lainnya adalah#


2/38

pecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga

pleura

kebocoran aneurisma aorta(daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian

mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura

gangguan pembekuan darah. 'arah di dalam rongga pleura tidak membeku secara

sempurna, sehingga biasanya mudah dikeluarkan melalui sebuah jarum atau selang.

Empiema(nanah di dalam rongga pleura) bisa terjadi jika pneumoniaatau abses paru menyebar

ke dalam rongga pleura. +mpiema bisa merupakan komplikasi dari#

Infeksi pada cedera di dada

Pembedahan dada

Pecahnya kerongkongan

bses di perut

Pneumonia

Kilotoraks(cairan seperti susu di dalam rongga dada) disebabkan oleh suatu cedera pada salurangetah bening utama di dada (duktus torakikus) atau oleh penyumbatan saluran karena adanya

tumor.

-ongga pleura yang terisi cairan dengan kadar kolesterol yang tinggi terjadi karena efusi pleura

menahun yang disebabkan olehtuberkulosis atauartritis rematoid.

Diagnosis

Pada pemeriksaan fisik, dengan bantuanstetoskop akan terdengar adanya penurunan suarapernafasan. pabila cairan yang terakumulasi lebih dari // ml, biasanya akan menunjukkan

gejala klinis seperti penurunan pergerakan dada yang terkena efusi pada saat inspirasi, padapemeriksaan perkusi didapatkan dullness0pekak, auskultasi didapatkan suara pernapasan

menurun, dan 1ocal fremitus yang menurun.

2ntuk membantu memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan berikut#


3/38

Rontgen dada

-ontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis efusi

pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan.

CT scan dada

C" scan dengan jelas menggambarkan paru3paru dan cairan dan bisa menunjukkan adanya

pneumonia, abses paruatau tumor

USG dada

245 bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang jumlahnya sedikit,sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.

Torakosentesis

Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaanterhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan cairan melalui

sebuah jarum yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh

pembiusan lokal).

Biopsi

6ika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka dilakukan biopsi, dimana

contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk dianalisa.

Pada sekitar &/7 penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab dariefusi pleura tetap tidak dapat ditentukan.

Analisa cairan pleura

+fusi pleura didiagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan di konfirmasi dengan

foto thoraks. 'engan foto thoraks posisi lateral decubitus dapat diketahui adanya cairan dalamrongga pleura sebanyak paling sedikit / ml, sedangkan dengan posisi P atau P paling tidak

cairan dalam rongga pleura sebanyak // ml. Pada foto thoraks posisi P atau P ditemukan

adanya sudut costophreicus yang tidak tajam.


4/38

Bronkoskopi

8ronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan yang terkumpul.

8ila efusi pleura telah didiagnosis, penyebabnya harus diketahui, kemudian cairan pleura diambildengan jarum, tindakan ini disebut thorakosentesis. 4etelah didapatkan cairan efusi dilakukan

pemeriksaan seperti#

$. 9omposisi kimia seperti protein, laktat dehidrogenase (:';), albumin, amylase, p;, dan

glucose

&. 'ilakukan pemeriksaan gram, kultur, sensitifitas untuk mengetahui kemungkinan terjadi

infeksi bakteri

. Pemeriksaan hitung sel

. 4itologi untuk mengidentifikasi adanya keganasan

:angkah selanjutnya dalam e1aluasi cairan pleura adalah untuk membedakan apakan cairantersebut merupakan cairan transudat atau eksudat. +fusi pleura transudatif disebabkan oleh faktor

sistemik yang mengubah keseimbangan antara pembentukan dan penyerapan cairan pleura.


5/38

memburuk jika penderita batuk atau bernafas dalam). 9adang beberapa penderita tidak

menunjukkan gejala sama sekali.

5ejala lainnya yang mungkin ditemukan#

3 batuk

3 cegukan

3 pernafasan yang cepat

3 nyeri perut.

Penatalaksanaan

"he best way to clear up a pleural effusion is to direct treatment at what is causing it, rather than

treating the effusion itself. If heart failure is re1ersed or a lung infection is cured by antibiotics,

the effusion will usually resol1e. ;owe1er, if the cause is not known, e1en after e%tensi1e tests,

or no effecti1e treatment is at hand, the fluid can be drained away by placing a large3bore needle

or catheter into the pleural space, just as in diagnostic thoracentesis. If necessary, this can berepeated as often as is needed to control the amount of fluid in the pleural space. If large

effusions continue to recur, a drug or material that irritates the pleural membranes can be injectedto deliberately inflame them and cause them to adhere close together>a process called sclerosis.

"his will pre1ent further effusion by eliminating the pleural space. In the most se1ere cases, open

surgery with remo1al of a rib may be necessary to drain all the fluid and close the pleural space.

Penatalaksanaan tergantung pada penyakit yang mendasari terjadinya efusi pleura. spirasicairan menggunakan jarum dapat dilakukan untuk mengeluarkan cairan pleura, apabila jumlah

cairan banyak dapat dilakukan pemasangan drainase interkostalis atau pemasangan ?4'. +fusi

pleura yang berulang mungkin memerlukan tambahan medikamentosan atau dapat dilakukan

tidakan operatif yaitu pleurodesis, dimana kedua permukaan pleura ditempelkan sehingga tidakada lagi ruangan yang akan terisi oleh cairan.

Keperawatan

$. *yeri akut0kronis


6/38

&. Insomnia

. Pertukaran gas tidak efektif

. 9elelahan

. Intoleransi akti1itas

@. -esiko ketidakseimbangan nutrisi# kurang dari kebutuhan tubuh

=. 9oping indi1idu tidak efektif

The core responsibilities of nurses:

"o pre1ent nocturia, gi1e drug in the morning


7/38

AreBuent turning and ambulation are important to facilitate drainage the nurse administers

analgesics as prescribed and as needed.

If chest tube drainage and a water3seal system is used, the nurse is responsible for

monitoring the systems function and recording the amount of drainage at prescribed

inter1als.

If a patient is to be managed as an outpatient with a pleural catheter for drainage, the

nurse is responsible for educating the patient and family regarding management and care

of the catheter and drainage system.


8/38

ASKEP TUBERCULOSIS (TBC )

Apakah tuberculosis itu?

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh mikobacterium tuberculosis.

Bahaya TBC Paru?

Penyebab kematian ke-3 di Indonesia (SKRT Depkes !!"#

$enyerang SD$ usia "-"%th(usia produkti

Di Indonesia penderita T' menular )*" +uta.

Penderita T' menularkan kepada ) orang perorang pertahun dan yangdiserang kebanyakan golongan ekonomi lemah.

Akibat TBC pada Masyarakat?

$empengaruhi ekonomi keluarga,umum

$enambah banyaknya anak yatim,piatu atau yatim piatu

Putus sekolah

Kasus gagal

Pengobatan meningkat karena biaya pengobatan tinggi.

Apa Tanda tanda TBC Paru?

'atuk lama lebih dari 3 minggu

Demam

'erat badan menurun

Keringat malam

$udah lelah

a&su makan hilang

yeri dada


9/38

'atuk darah

Apakah TBC menular?

T' dapat menular terutama bila dalam dahaknya ditemukan kuman T'.

Apa saja yang diperiksa untuk penyakit TBC?

namnesis

Tes mantou/

Pemeriksaan dahak mikroskopik

Pemeriksaan &oto rontgen paru

Bagaimana merawat penderita TBC hingga sembuh?

$inum obat teratur dan benar sesuai an+uran dokter selama enam bulan

$elibatkan anggota keluarga untuk menga0asi dan memastikan penderitaT'* minum obat dengan teratur dan benar (D1TS#.

Dasar pelaksanaan

Pendidikan keluarga dan peran serta keluarga 2

elaskan bah0a T' dapat sembuh

$inum obat secara teratur dan benar selama 4 bulan , lebih terus-menerus

$akan yang baik dengan menu gi5i seimbang

Istirahat yang cukup

!aktor"#aktor yang mempengaruhi hasil pengobatan $elati%e tidak penting

Istirahat

Perumahan

Diet


10/38

Pera0atan

Iklim

Sanatorium

6actor psikis

Relati7e penting 2

8uasnya penyakit

Penting 2

enis*+umlah dan dosis obat yang cukup

Keteraturan berobat.

$engapa harus melakukan pemeriksaan rutin9

$emantau kema+uan pengobatan

$engetahui ada,tidaknya e&ek samping obat

$emeriksa kesehatan dan memberikan in&ormasi

$emberikan obat-obatan

$esiko penularan

Penularan melalui udara

nggota keluarga

Sahabat

Rekan seker+a

Penderita T' dengan 'T egati7e umumnya tidak menular

Penderita dengan 'T positi7e sangat menular

Penderita dengan 'T positi7e setelah diobati beberapa minggu* risikopenularan kecil

1rang dengan in&eksi :I; * imunitas rendah atau penyakit lainnya


11/38

Stop rokok*hindari minum alcohol*obat bius

'erobat teratur

angan stop obat sendiri

nggota keluarga ikut akti& memperhatikan penderita minum obat teraturdan benar (D1TS#

'ila batuk mulut ditutup

Sebaiknya minum obat dalam keadaan perut kosong ( pagi #

$akan-makanan yang bergi5i dan cukup istirahat.

Mencegah TBC?

:idup sehat

$akan yang bergi5i

Istirahat cukup

1lahraga teratur

:indari stress

'ila batuk ditutup mulutnya

angan meludah sembarangan

8ingkungan sehat

;aksinasi pada bayi dan anak

ASKEP PADA KLIEN GAGAL JANTUNG

A. DEFINISI


12/38

B. ETIOLOGI

sik berat

II. Timbul ge+ala sesak pada akti>tas >sik sedang

III. Timbul ge+ala sesak pada akti>tas ringan

I;. Timbul ge+ala sesak pada akti>tas sangat ringan, istirahat


13/38


14/38

E. PENATALAKSANAAN

Tu+uan pengobatan adalah 2

- Dukung istirahat untuk mengurangi beban ker+a +antung.

- $eningkatkan kekuatan dan e>siensi kontraktilitas miokarium dengan preparat

&armakologi* dan- $embuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan

terapi antidiuretik* diit dan istirahat.

T'%ai Fa%ma$oogi :

- tas ,istirahat

Keletihan* insomnia* nyeri dada dengan kti>tas* gelisah* dispnea saat istirahat atau

akti>tas* perubhan status mental* tanda 7ital berubah saat berakti>tas.

- Sirkulasi

Ri0ayat :T I$ akut*


15/38

- $akanan , cairan

Kehilangan na&su makan mual* muntah* penambahan 'bsigni>kan* Pembengkakan

ektrimitas ba0ah* diit tinggi garam pengunaan diuretic distensi abdomen edema

umum dll.

- :ygiene

Keletihan selama akti>tas pera0atan diri* penampilan kurang- eurosensori

Kelemahan* pusing letargi* perubahan perilaku dan mudah tersinggung

- yeri,kenyamanan

yeri dada akut kronuk nyeri abdomen sakit pada otot gelisah

- Perna&asankeamanan

Dispnea saat akti>tas tidur sambil duduk atau dngan beberapa bantal.btuk dengan

atau tanpa sputum penggunaan bantuan otot perna&asan oksigen dll. 'unyi na&as

0arna kulit.

- Interaksi socialPenurunan akti>tas yang biasa dilakukan

P'm'%i$aan Diagno"i$ :

(a# 6oto torak dapat mengungkapkan adanya pembesaran +antung* edema atau

e&usi pleura yang menegaskan diagnosa :6.

(b# @K< dapat mengungkapkan adanya takhikardi* hipertropi bilik +antung dan

iskemi (+ika disebabkan oleh $I#.

(c# @lektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium yang rendah shg hasil

hemodilusi darah dari adanya kelebihan retensi air.

F. DIAGNOSA KEPERA*ATAN

Penurunan per&usi +aringan behubungan dngan menurunnya curah +antung *

hipoksemia +aringan* asidosis* dan kemungkinan thrombus atau emboliKemungkinan dibuktikan oleh 2

Daerah peri&er dingin

@K< ele7asi segmen ST E F patologis pada lead tertentu

RR lebih dari =% /, menit

Kapiler re>ll 8ebih dari 3 detik

yeri dada


16/38

adi lebih dari )) /, menit

Ter+adi peningkatan en5im +antung yaitu K* ST* 8D8,:D8

In"'%+'ni :nger* kapiler re>ll 3-" detik* nadi

4)-))/ , menit* TD =),H) mm:g

$encana Tindakan

$onitor 6rekuensi dan irama +antung

1bser7asi perubahan status mental

1bser7asi 0arna dan suhu kulit , membran mukosa

Jkur haluaran urin dan catat berat +enisnya

Kolaborasi 2 'erikan cairan I; l sesuai indikasi

Pantau Pemeriksaan diagnostik , dan laboratorium mis @K


17/38

tanda 7ital berubah.

Kemungkinan terhadap kelebihan 7olume cairan ekstra7askuler

6aktor resiko meliputi 2

Penurunan per&usi gin+al* peningkatan natrium, retensi air* peningkatan tekanan

hidrostatik atau penurunan protein plasma ( menyerap cairan dalam areainterstisial, +aringan #

Kemunkinan dibuktikan oleh 2 tidak adanya tanda-tanda dan ge+ala ge+ala membuat

diagnosa actual.

Tujuan

Keseimbangan 7olume cairan dapat dipertahankan selama dilakukan tindakan

kepera0atan selama di RS

(riteria

$empertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh tekanan darah

dalam batas normal* tak ada distensi 7ena peri&er, 7ena dan edema dependen* paru

bersih dan berat badan ideal ( '' idealT' )) M ) N#

Perencanaan tindakan 2

Jkur masukan , haluaran* catat penurunan * pengeluaran* si&at konsentrasi* hitung

keseimbangan cairan

1bser7asi adanya oedema dependen

Timbang '' tiap hari

Pertahankan masukan total caiaran =))) ml,=% +am dalam toleransi kardio7askuler

Kolaborasi 2 pemberian diet rendah natrium* berikan diuetik.

Ka+i ;P setelah terapi diuretic

Pantau ;P dan tekanan darah.

Poa na+a "ida$ '+'$"i+Oang berhubungan dengan 2

Penurunan 7olume paru* hepatomegali* splenomigali

Kemungkinan dibukikan oleh 2

Perubahan kedalaman dan kecepatan perna&asan *gangguan pengembangan dada*


18/38

Dapat dihubungakan dengan 2 ketidakseimbangan antar suplai oksigen miocard dan

kebutuhan* adanya iskemik, nekrotik +aringan miocard.

Kemungkinan dibuktikan oeh 2

tas* ter+adinya disritmia*

kelemahan umum

Tu+uan 2Ter+adi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan kepera0atan

selama di RS

Kriteria 2 &rekuensi +antung 4)-)) /, menit dan TD =)-H) mm:g

Rencana tindakan 22

atat &rekuensi +antung* irama* dan perubahan TD selama dan sesudah akti>tas

Tingkatkan istirahat ( di tempat tidur #

'atasi akti>tas pada dasar nyeri dan berikan akti>tas sensori yang tidak berat.

elaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat akti>tas* contoh bengun dari kursi

bila tidak ada nyeri* ambulasi dan istirahat selam +am setelah mkan.

Ka+i ulang tanda gangguan yang menun+ukan tidak toleran terhadap akti>tas atau

memerlukan pelaporan pada dokter.

DAFTAR PUSTAKA

'runner E Suddarth* 'uku +ar Kepera0atan $dikal 'edah* edisi H* !!* @


19/38

D Aluidotoraks yang tak bisa diatasi dengan pungsi

KEG#N!!N

"erapi # drenase cairan rongga pleura.

Pemantauan # untuk mengetahui ada0tidaknya tindakan lebih lanjut (torakotomi).

$!%!$ :

4istem $ botol

4istem & botol

4istem botol

dengan0tanpa Continuous suction

"eknik Pemasangan

Persiapan'uk steril

lkohol dan betadin:idocaine &7

6arum suntik G spetnya

8enang silk no $ G jarum9lem toraks (-umel)

5unting

*eedle holder

Aorceps jaringanPisau operasi no $

4lang dada (dren toraks)

4arung tanganPersetujuan operasi

"eknik Pemasangan #Pada spatium inter costal IH 0 H di :inea a%illaris anterior.

'isinfeksi medan operasi dengan alkohol dan betadin.

"utup dengan duk steril.

'ilakukan lokal anestesi.Insisi kulit di atas costa H atau HI di l. a%illaris anterior.


20/38

Posisi pasien J duduk (G //)

:etakkan botol ?4' pada posisi yang mudah diamati.

:etak slang ?4' dibuat rapi dan jangan menyilang badan. 4lang harus bersih darikotoran0debris.

2jung slang harus terendam dalam air (sistem $ botol).

Aungsi ?4' baik bila#

4istem $ botol# adanya undulasi di slang ?4' yg sesuai dengan gerak pernafasan.

4istem continuous suction # ada gelembung& udara pada botol kontrol tekanan.wasi produksi dren setiap jam pada jam pertama, setelah itu tiap & jam dan harus dicatat dan

cairan dibuang, serta botol ?4' dicuci dengan sa1lon

9apan ?4' dicabut K"ergantung

Indikasi Pemasangan

;+


21/38

DE&N"

"umor ganas pada retina (:apisan nukleus)


22/38

Group !

a. "umor tunggal, EF dd pd0dibelakang eBuator

Group !

a. "umor tunggal, 3$/ dd pd0dibelakang eBuator

b. "umor multiple, 3$/ dd pd0dibelakang eBuator

Group !

a. da lesi anterior ke eBuatorb. "umor tunggal F $/ dd dibelakang eBuator

Group "

a. "umor multiple, beberapa F $/ ddb. Perluasan lesi anterior

Group "

a. "umor menempati lebih dari setengah retinab. Hitreus menyebar

Penatalaksanaan $edis

"ergantung pada ukuran dan lokasi tumor"umor kecil#

a. Cryotherapy

b. #aser terapi

c. Pla$ue radioterapid. Thermoterapi

"umor yang lebih besar#a. kemoterapi

b. radioterapi

c. Pembedahan

6ika menyerang satu mata# 9eseluruhan bola mata diangkat

6ika menyerang kedua mata# bedah mikro

PENGK!'!N

-iwayat 9eluarga

"anda dan gejala

Pemeriksaan fisik# 9aji reaksi pupil terhadap cahaya, ukuran dan leukoria

+1aluasi strabismus


23/38


24/38

bronkial.Pada tipe ini mempunyai si&at-si&at2 timbul se+ak kanak-kanak* pada &amili

ada yang menderita asma* adanya eksim pada 0aktu bayi* sering menderita

rinitis.Di Inggris +elas penyebabya :ouse Dust $ite* di JS tepungsari bunga

rumput.

=.3 sma bronkial campuran ($i/ed#Pada golongan ini* keluhan diperberat baik oleh&aktor-&aktor intrinsik maupun ekstrinsik.

%. 'eberapa &aktor yang sering men+adi pencetus serangan asma ialah2a. lergen*

baik yang berupa inhalasi seperti debu rumah* tungau* serbuk sari* bulu binatang*

bulu kapas* debu kopi,teh* maupun yang berupa makanan seperti udang* kepiting*

5at penga0et* 5at pe0arna dsb.b. In&eksi saluran napas* terutama oleh 7irus seperti

Respiratory syncitial* parain?uensa* dsb.c. Ketegangan atau tekanan +i0a.d.

1lahraga,kegiatan +asmani* terutama lari.e. 1bat-obatan seperti penyekat beta*

salisilat* kodein* dsb.&. Polusi udara atau bau yang merangsang seperti asap rokok*

semprot nyamuk* par&um* asap industri* dsb.

/. P'na"aa$anaan:

. Caktu serangan.

a 'ronkodilatora. laksis in&eksi* ada in&eksi sekunder.

@kspektoransia. $emudahkan dikeluarkannya mukus dari saluran napas. 'eberapa

ekspektoran adalah2 air minum biasa (pengencer sekret#*


25/38

membran dari cell mast atau baso>l sehingga2 mencegah ter+adinya degranulasi

dari cell mast* mencegah pelepasan histamin* mencegah pelepasan Slo0 Reacting

Substance o& anaphylaksis* mencegah pelepasan @osinophyl hemotatic 6actor#.

P'ngo0a"an Non M'di$am'n"oa:

. Caktu serangan2. pemberian oksigen* bila ada tanda-tanda hipoksemia* baik atas dasar ge+ala

klinik maupun hasil analisa gas darah.

.= pemberian cairan* terutama pada serangan asma yang berat dan yang

berlangsung lama ada kecenderungan ter+adi dehidrasi. Dengan menangani

dehidrasi* 7iskositas mukus +uga berkurang dan dengan demikian memudahkan

ekspektorasi.

.3 drainase postural atau chest physioterapi* untuk membantu pengeluaran dahak

agar supaya tidak timbul penyumbatan.

.% menghindari paparan alergen.

. Di#a% '%angan

=. Pendidikan,penyuluhan.Penderita perlu mengetahui apa itu asma* apa

penyebabnya* apa pengobatannya* apa e&ek samping macam-macam obat* dan

bagaimana dapat menghindari timbulnya serangan. $enghindari paparan alergen.

Imti dari pre7ensi adalah menghindari paparan terhadap alergen.

=.= Imunoterapi,desensitisasi.Penentuan +enis alergen dilakukan dengan u+i kulit

atau pro7okasi bronkial. Setelah diketahui +enis alergen* kemudian dilakukan

desensitisasi.

=.3 Relaksasi,kontrol emosi.untuk mencapai ini perlu disiplin yang keras. Relaksasi

>sik dapat dibantu dengan latihan napas.

4. P'ng$a!ian.

1., Anamn'i.

namnesis pada penderita asma sangat penting* berguna untuk mengumpulkan

berbagai in&ormasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. sik yang mendukung diagnosis

asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain* +uga berguna untuk

mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma

4.=. Si"im P'%naaan:


26/38

'atuk mula-mula kering tidak produkti& kemudian makin keras dan seterusnya

men+adi produkti& yang mula-mula encer kemudian men+adi kental. Carna dahak

+ernih atau putih tetapi +uga bisa kekuningan atau kehi+auan terutama kalau ter+adi

in&eksi sekunder.

6rekuensi pernapasan meningkat

1tot-otot bantu pernapasan hipertro> 'unyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang meman+ang disertai

ronchi kering dan 0hee5ing.

@kspirasi lebih daripada % detik atau 3/ lebih pan+ang daripada inspirasi bahkan

mungkin lebih.

Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan2

- :iperin?asi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior

rongga dada yang pada perkusi terdengar hipersonor.

- Pernapasan makin cepat dan susah* ditandai dengan pengakti&an otot-otot bantu

napas (antar iga* sternokleidomastoideus#* sehingga tampak retraksi suprasternal*

supracla7ikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung.

Pada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat dan dangkal

dengan bunyi pernapasan dan 0hee5ing tidak terdengar(silent chest#* sianosis.

4.=.= Si"'m Ka%dio2a$#'%:

Tekanan darah meningkat* nadi +uga meningkat


- takhikardi makin hebat disertai dehidrasi.

- Timbul Pulsus paradoksusdimana ter+adi penurunan tekanan darah sistolik lebih

dari ) mm:g pada 0aktu inspirasi. ormal tidak lebih daripada " mm:g* pada

asma yang berat bisa sampai ) mm:g atau lebih.

Pada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun* gangguan irama +antung.

4. =.3 Si"'m '%a%a+an:

Komposmentis


- cemas,gelisah,panik

- sukar tidur* banyak berkeringat dan susah berbicara

Pada keadaan yang lebih berat kesadaran menurun* dari disorientasi dan apati

sampai koma. Pada pemeriksaan mata mungkin ditemukan miosis dan edema papil.

4.3 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK4.3. 8aboratorium2

8ekositosis dengan neutro>l yang meningkat menun+ukkan adanya in&eksi

@osino>l darah meningkat G ="),mm3 * +umlah eosino>l ini menurun dengan

pemberian kortikosteroid.

4.3.= nalisa gas darah2:anya dilakukan pada penderita dengan serangan asma

berat atau status asmatikus. Pada keadaan ini dapat ter+adi hipoksemia* hiperkapnia

dan asidosis respiratorik. Pada asma ringan sampai sedang Pa1= normal sampai


27/38

sedikit menurun* Pa1= menurun dan ter+adi alkalosis respiratorik. Pada asma yang

berat Pa1= +elas menurun* Pa1= normal atau meningkat dan ter+adi asidosis

respiratorik.

4.3.3 Radiologi2 Pada serangan asma yang ringan* gambaran radiologik paru

biasanya tidak menun+ukkan adanya kelainan. 'eberapa tanda yang menun+ukkanyang khas untuk asma adanya hiperin?asi* penebalan dinding bronkus*

7askulasrisasi paru.

4.3.% 6aal paru2 $enurunnya 6@;

4.3." J+i kulit2 Jntuk menun+ukkan adanya alergi

4.3.4 J+i pro7okasi bronkus2 Dengan inhalasi histamin* asetilkolin* alergen.

Penurunan 6@; sebesar =)N atau lebih setelah tes pro7okasi merupakan petanda

adanya hiperreakti7itas bronkus.

3. Diagnoa K''%a4a"an

. 'ersihan +alan napas tidak e&ekti& berhubungan dengan peningkatan produksi

sekrit dan bronchospasme

=. Pola pernapasan tidak e&ekti& berhubungan dengan penurunan ekspansi paru

selama serangan akut.

3. nsietas berhubungan dengan kesulitan bernapas* takut menderita* dan ,atau

takut serangan berulang.

%. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya in&ormasi tentang

penatalaksanaan pera0atan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Karnen


28/38

timbulnya bulla (lepuh# dengn berbagai ukuran (misalnya -) cm# pada kulit yang

tampak normal dan membrane ukosa (misalnya mulut dan 7agina# ('runner* =))=#

Pem>gus 7ulgaris adalah salah satu penyakit autoimun yang menyerang kulit dan

membrane mukosa yag menyebabkan timbulnya bula atau lepuh biasanya ter+adi di

mulut* idung* tenggorokan* dan genital (000.pem>gus.org.com# Pada penyakit

pem>gus 7ulgaris timbul bulla di lapisan terluar dari epidermis klit dan membranemukosa. Pem>gus 7ulgaris adalah autoimmune disorder yaitu system imun

memproduksi antibody yang menyerang spesi>k pada protein kulit dan membrane

mukosa. ntibodi ini menghasilkan reaks yang menimbulkan pemisahan pada

lapisan sel epidermis (akantolisis# satu sama lain karena kerusakan atau

abnormalitas substansi intrasel. Tepatnya perkembangan antibody menyerang

+aringan tubuh (autoantibody# belum diketahui.

B. ETIOLOGI

Penyebab dari pem>gus 7ulgaris dan &actor potensial yang dapat dide>nisikan

antara lain2. 6aktor genetic

=. JmurInsiden ter+adinya pem>gus 7ulgaris ini meningkat pada usia ")-4) tahun.

Pada neonatal yang mengidap pem>gus 7ulgaris karena terin&eksi dari antibody

sang ibu.3. Disease associationPem>gus ter+adi pada pasien dengan penyakit

autoimun yang lain* biasanya myasthenia gra7is dan thymoma.

C. MANIFESTASI KLINIS

Sebagian besar pasien pada mulanya ditemukan dengan lesi oral yang tampak

sebagai erosi yang bentuk ireguler terasa nyeri* mudah berdarah dan sembuhnya

lambat. 'ulla pada kulit akan membesar* pecah dan meninggalkan daerah-daerah

erosi yang lebar serta nyeri yang disertai dengan pembentukan kusta dan

perembesan cairan. 'au yang menusuk dan khas akan memancar dari bulla danserum yang merembes keluar. Kalau dilakukan penekanan yang minimal akan

ter+adi pembentukan lepuh atau pengelupasan kulit yang normal (tanda icolsky#

kulit yang erosi sembuh dengan lambat sehingga akhirnya daerah tubuh yang

terkena sangat luas * superin&eksi bakteri sering yang ter+adi. Komplikasi yang

sering pada pem>gus 7ulgaris ter+adi ketika proses penyakit tersebut menyebar

luas. Sebelum ditemukannya kortikosteroid dan terapi imunosupresi&* pasien sangat

rentan terhadap in&eksi sekunder. 'akteri kulit mudah mencapai bula karena bula

mengalami perembesan cairan* pacah dan meninggalkan daerah terkelupas yang

terbuka terhadap lingkungan.


29/38

meningkatkan resiko timbulnya scar.

=. $alignansi dari penggunaan imunosupresi&'iasanya ditemukan pada pasien yang

mendapat terapi immunosupresi&.

3.


30/38

alamat* golongan darah* penghasilan* hubungan pasien dengan penanggung +a0ab*

dll.

=. Ri0ayat pasien sekarangPada umumnya penderita pem>gus 7ulgaris biasanya

dira0at di rumah sakit pada suatu saat se0aktu ter+adi pada suatu saat se0aktu

ter+adi eksaserbasi* pera0at segera mendapatkan bah0a pem>gus 7ulgaris bisa

men+adi penyebab ketidakmampuan bermakna. sik Pengka+ian kulit melibatkan seluruh area kulit* termasuk

membrane mukosa* kulit kepala dan kuku. Kulit merupakan cermin dari kesehatan

seseorang secara menyeluruh dan perubahan yang ter+adi pada kulit umumnya

berhubungan dengan penyakit pada system organ lain. Inspeksi dan palpasi

merupakan prosedur utama yang digunakan dalam memeriksa kulit. 8esi kulit

merupakan karakteristik yang paling menon+ol pada kelainan dermatologic. Pada

pasien pem>gus 7ulgaris muncul bulla yaitu suatu lesi yang berbatas +elas*

mengandung cairan* biasanya lebih dari " mm dalam diameter* dengan struktur

anatomis bulat. Inspeksi keadaan dan penyebaran bulla atau lepuhan pada kulit.

Sebagian besar pasien dengan pem>gus 7ulgaris ditemukan lesi oral yang tampak

tererosi yang bentuknya ireguler dan terasa sangat nyeri* mudah berdarah* dan

sembuhnya lambat. Daerah-daerah tempat kesembuhan sudah ter+adi dapat

memperlihatkan tanda-tanda hiperpigmentasi. ;askularitas* elastisitas* kelembapan

kulit* dan hidrasi harus benar-benar diperhatikan. Perhatian khusus diberikan untuk

mengka+i tanda-tanda in&eksi.

". Pengka+ian psikologisDimana pasien dengan tingkat kesadaran menurun* maka

untuk data psikologisnya tidak dapat di dinilai* sedangkan pada pasien yang tingkatkesadarannya agak normal akan terlihat adanya gangguan emosi* perubahan

tingkah laku emosi yang labil* iritabel* apatis* kebingungan keluarga pasien karena

mengalami kecemasan sehubungan dengan penyakitnya. Data social yang

diperlukan adalah bagaimana pasien berhubungan dengan orang terdekat dan

lainnya* kemampuan berkomunikasi dan perannya dalam keluarga. Serta

pandangan pasien terhadap dirinya setelah mengalami penyakit pem>gus 7ulgaris.

4. Data,pangka+ian spiritualDiperlukan adalah ketaatan terhadap agamanya*

semangat dan &alsa&ah hidup pasien serta ketuhanan yang diyakininya.

. Pemeriksaan diagnostico ikolskyUs signo Skin lesion biopsy (T5ank test#o 'iopsy

dengan immuno?uoresceneH. Penatalaksanaan umumo Kortikosteroido Preparat imunosupres (a5atioprin*

siklo&os&amid* emas#

Diagnosa Kepera0atan'erdasarkan data-data hasil pengka+ian kepera0atan*

diagnosa kepera0atan pasien mencakup2

. yeri pada rongga mulut berhubungan dengan rangsangan u+ung-u+ung sara&

karena pembentukan bulla dan erosi.


31/38

=. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan rupture bulla dan daerah kulit

yang terbuka (terkelupas#

3. nsietas dan kemampuan koping tidak e&ekti& berhubungan dengan penampilan

kulit dan tidak ada harapan untuk kesembuhan.

%.


32/38

kasekitan* kegatalan dan bersisik halus (http2,,aslimtaslim.com#.

@ritroderma ditandai dengan 0arna kulit yang kemerahan dan bias mengakibatkan

pasien menggigil kedinginan karena banyak kehilangan kalori yang dilepaskan le0at

lesi. @ritroderma dan dermatitis e/&oliati7e biasanya dipakai untuk men+elaskan

penyakityang sama dalam literature. @ritroderma di+elaskan sebagai dilatasi yang

menyebar dari pembuluh darah kutaneus. pabila proses in?amasi disertai denganeritroderma secara subtansial akan meningkatkan proli&erasi sel epidermal dan

mengurangi 0aktu transit sel melalui epidermis yang bisa menimbulkan sisik

bertanda (http2,,000.emedicine.com#

B. E"ioogi

Penyebab yang umum adalah &aktor-&aktor genetik* akibat pengobatan dengan

medikamentosa tertentu dan in&eksi. Penyakit ini bisa +uga merupakan akibat lan+ut

(sekunder# dari psoriasis* eksema* dermatitis seboroik* dermatitis kontak* dermatitis

atopik* pitiriasis rubra pilaris* dan lim&oma maligna. (6K J


33/38

sebagai kompensasi dari kehilangan suhu tubuh.@pidermis yang matur secara cepat

kegagalan kulit untuk menghasilkan barier permeabilitas e&ekti& di stratum

korneum. Ini akan menyebabkan kehilangan cairan transepidermal yang berlebihan.

ormalnya kehilangan cairan dari kulit diperkirakan %)) ml setiap hari dengan dua

pertiga dari hilangnya cairan ini dari proses transpirasi epidermis manakala

sepertiga lagi dari perspirasi basal. Kekurangan barier pada eritroderma inimenyebabkan peningkatan kehilangan cairan ekstrarenal. Kehilangan cairan

transepidermal sangat tinggi ketika proses pembentukan sisik (scaling# memuncak

dan menurun "-4 hari sebelum sisik menghancur.:ilangnya sisik eks&oliati& yang

bias mencapai =)-3) gr,hari memicu kapada timbul kaedaan hipoalbuminemia yang

biasa di+umpai pada dermatitis e/&oliati&a. :ipoalbiminemia muncul akibat

menurunnya sintesis atau meningkatnya metabolisme albumin. @dema biasanya

paling sering ditemukan* biasanya akibat peralihan cairan ke ekstrasel. Respon

imun mungkin bias berubah* sering adanya peningkatan gammaglobulin*

peningkatan serum Ig@ pada beberapa kasus* dan D%V sel-T lim&ositopenia pada

in&eksi :I;.Penyakit eritroderma dapat disertai dengan , tanpa rasa gatal. Kulit

dapat membaik seperti kuli normal lainnya setelah 0arna kemerahan* putih atau

kehitaman bekas psoriasis bernanah (psoriasis postulosa# dan seluruh kulit akan

men+adi merah disertai badan menggigil. Penyakit-penyakit yang diduga

menyebabkan timbulnya eritroderma yaitu 2Psoriasis$erupakan penyakit kronik*

residi& yang ditandai dengan adanya plak eritematous* berbatas tegas dengan

skuama berlapis-lapis ber0arna putih keperakan dan biasanya idiopatik. Penyakit ini

bias mengenai siku* lutut* kulit kepala* dan region lumbosakral. 6enomena Koebner

(yakni munculnya lesi-lesi baru akibat trauma >sis disekitar lesi lama# biasanya

positi&* tanda uspit5 (adanya bercak kemerahan akibat terkelupasnya skuama yang

ada# +uga positi&* &enomena tetesan lilin (bila ada skuama digaruk* maka timbul

0arna putih keruh seperti tetesan lilin# positi&. 'ila tidak ada tanda-tanda tersebut*

kausa psoriasis bias disingkirkan.Pitiriasis rubra pilaris$erupakan penyakit

eritroskuamosa yang menyerupai psoriasis dan dermatitis seboroik* dengan

penyebab idiopatik. Perbedaannya terutama pada orientasi lesi yang &olikuler*

dengan erupsi yang relati7e lebih coklat disbanding psoriasis dan dermatitis

seboroik. Pitiriasis seboroik +arang atau tak pernah mengenai kulit kepala.

Dermatitis seboroik merupakan dermatitis yang ter+adi pada daerah seboroik

(daerah yang banyak mengandung kelen+ar sebasea , lemak#* seperti batok kepala*

alis* kelopak mata* lekukan nasolabial* dengan kelainan kulit berupa lesi dengan

batas tak teratur* dasar kemerahan* tertutup skuama agak kuning dan berminyak.

Dermatitis kontak alergi$erupakan dermatitis yang ter+adisetelah adanya kontakdengan suatu bahan* secara imunologis. Reaksi ini termasuk reaksi hipersensiti7itas

lambat tipe I;. Cu+ud kelainan kulit bias berupa eritem,edema,7esikel yang

bergerombol atau 7esikel yang membasah* disertai rasa gatal. 'ila kontak ber+alan

terus* maka dermatitis ini dapat men+alar ke daerah sekitarnya dan keseluruh

tubuh.

Dermatitis &otokontak alergi$erupakan dermatitis yang ter+adi setelah adanya


34/38

kontak dengan suatu bahan* secara imunologis. Reaksi ini termasuk reaksi

hipersensiti7itas lambat tipe I;. Cu+ud kelainan kulit bias berupa

eritem,edema,7esikel yang bergerombol atau 7esikel yang membasah* disertai rasa

gatal. 'ila kontak ber+alan terus* maka dermatitis ini dapat men+alar ke daerah

sekitarnya dan keseluruh tubuh.

Dermatitis atopikCu+ud kelainan berupa papula

D. Pa"o-ioigi

. l diantara in>ltrate eosino>l*

$ikosis &ungoides,se5ary syndrome bisa membentuk gambaran in>ltrate seperti

monotonous band yang terdiri dari sel mononuclear-cerebri&orm yang besar*

sepan+ang dermoepidermal +unction atau sekitar pembuluh darah di dalam dermis

papillary* epidermitropism tanpa spongiosis dan mikroabses pautrier tanpa

epidermis

b. @ritroderma akibat perluasan penyakit kulitPenyakit kulit yang bisa meluas

men+adi eritroderma misalnya psoriasis* pem>gus &ollasius* dermatitis atopik*

pitiriasis rubra pilaris* liken planus* dermatitis seboroik pada bayi.

c. @ritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan 'erbagai penyakit atau

kelainan alat dalam termasuk keganasan dan in&eksi &okal alat dalamd.

IdiopatikSpecimen histologik tidak spesi>k 0alau bagaimanapun* ulangan biopsy

bisa menun+ukan bukti dari mikosis &ungiodes .

. Gam0a%an $ini$a.

eritroderma akibat alergi obat secara sistemikOang dimaksud masuknya obat secara

sistemik yaitu masuknya obat kedalam badan melalui beberapa +alan antara lain

2melalui mulut* hidung* suntikan,in&us* rektum* 7agina* sebagai obat mata* obat

kumur* tapal gigi atau obat luar kulit.Jmumnya alergi timbul secara akut dalam

0aktu ) hari. $ula-mula kulit ber0arna kemerahan yang menyeluruh tanpa

disertai skuama. Pada 0aktu penyembuhan baru timbul skuama.b. @ritoderma

akibat peluasan penyakit kulit.Oang sering ter+adi adalah akibat psoriosis dan

dermatitis seboreik pada bayi (penyakit leiner# .# @ritroderma akibat psoriasis Pada anamnesis hendaknya ditanyakan apakah

pernah menderita psoriasis* penyakit bersi&at menahun dan residi& dengan skuama

yang berlapis-lapis dan kasar diatas kulit yang eritematosa dengan batas yang

tegas

=# Penyakit linear @rirtoderma deskuamati7um Kelainan ini hamper selalu

memperlihatkan skuama yang banyak dan kekuning-kuningan di kepala.

Jsia penderita sekitar % minggu s,d =) minggu.


35/38

Keadaan umum baik* biasanya tanpa keluhan. K

kelainan kulit berupa eritemadiseluruh tubuh penderita disertai skuama kasar.

c. @ritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasanOang sering yaitu

sindroma se5ary.Penyakit ini termasuk lim&oma* ada yang mengatakan sadium dini

mikosis &ungoides* terdapat pada orang de0asa pada laki-laki usia 4% tahun dan

pada 0anita usia "3 tahun. Ditandai dengan eritema yang menyeluruh disertaiskuama yang kasar dan berlapis-lapis dan rasa gatal yang hebat. uga terdapat

in>ltrasi pada kulit yang edema. Sebagian penderita terdapat splenomegali*

limpadenopati super>cial* alopesia* hiperpigmentasi* hyperkeratosis palmaris dan

plantaris* serta kuku yang disropi. danya sel se5ary pada darah peri&er dan

in>ltrasi pada dermis bagian atas adalah agak khas pada biopsy sindroma

ini.@ritroderma biasanya muncul pada mereka yang berusia diatas %) tahun.

'iasanya lebih bayak mengenai lak-laki dibandingkan dengan 0anita.


36/38

termolegulasi yang normal sebagai akibat dari ?uktuasi suhu karena 7asodilatasi

dan kehilangan cairan le0at e7aporasi. Keseimbangan cairan dan elektrolit harus

dipertahankan karena ter+adinya kehilangan air dan protein yang cukup besar dari

permukaan kulit. Preparat e/pander mungkin diperlukan. ('runner E suddart#

P'm'%i$aan a0o%a"o%i#mPada pemeriksaan laboratorium didapatkan eusino>lia pada dermatitis e/&oliati7a

oleh karena dermatitis atopik. k#.(ermin Dunia

Kedokteran o. %* !!=#TerapiPera0atan di rumah sakit sangat dian+urkan untuk

memperoleh pera0atan medis dan pemeriksaan laboratorium yang baik.

Pengobatan topikal pelembut (untuk mandi berupa emulsi dan mungkin +uga

bentuk-bentuk lain# sangat membentu. Kortikosteroid (prednisone %) mg setiap hari

dalam dosis pemeliharaan# +uga diberikan. 1bat-obat tersebut mengurangi

kekakuan dari ge+ala yang ada. ntibiotik diperlukan +uga bila diduga ada in&eksi

sekunder.Pera0atan di rumah sakit tidak diperlukan bila pasien dianggap kooperati&

dengan dokter yang mera0at* para pasien,penderita dermatitis e/&oliati7a

menun+ukan adanya perbaikan * hanya dengan sistem ra0at +alan sa+a. (6K J


37/38

menyebabkan high-output.:ipotermia dapat pula ter+adi karena peningkatan aliran

darah dalam kulit yang ditambah lagi dengan kehilangan air le0at kulit sehingga

ter+adi kehilangan panas le0at radiasi* konduksi dan e7aporasi. Perubahan pada

tanda-tanda 7ital harus dipantau dengan ketat dan dilaporkan.Sebagaimana setiap

dermatitis yang akut* terapi topikal digunakan untuk meredakan ge+ala (terapi

simtomatik#. Rendaman yang meringankan ge+ala kompres dan pelemasan kulitdengn preparat emolien dipakai untuk mengobati dermatitis yang kuat. Pasien

cenderung men+adi sangat mudah tersinggung karena rasa gatalnya yang hebat.

Preparat kortikosterid oral atau parenteral dapat diresepkan kalau penyakit tersebut

tidak terkendali oleh terapi yang lebih konser7ati&. Setelah penyebabnya yang

spesi>k* terapi yang diberikan dapat lebih spesi>k. Pasien dinasehati untuk

menghindari semua iritan demasa mendatang* khususnya obat-obatan ('runner E

Suddart#.

=. Diagnosa Kepera0atana#


38/38

efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura

Documents