9. bab iv (fix)

Upload: ajengmsr

Post on 24-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    1/24

    BAB IV

    KONSEP PERANCANGAN

    4.1. Justifikasi Konsep Makro

    Daerah kabupaten/kota di wilayah Kedungsepur masih menunjukkan kesenjangan

    perekonomian. Hal ini terlihat pada terpusatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang terhadap

    wilayah kabupaten/kota di sekitarnya. Kondisi tersebut didukung oleh keberadaaan pelabuhan

    internasional, bandara, dan stasiun kereta api sehingga dapat menunjang pergerakan barang

    maupun aktivitas masyarakat di wilayah Kedungsepur. Data PDR wilayah Kedungsepur !ahun

    "##$ menunjukkan Kota Semarang menyumbang Rp %&.'&%.(&",'( atau $",(() *+artono, "##(.

    -akta tersebut menunjukkan kesenjangan antara Kota Semarang dengan wilayah disekitarnya.

    Permasalahan utama di wilayah Kedungsepur terkait dengan pengembangan industri adalah

    tidak adanya integrasi antar industri dalam wilayah Kedungsepur itu sendiri. Salah satu indikasinya

    adalah belum terdapatnya okus industri di masingmasing wilayah Kedungsepur. Sebagai 0ontoh

    Kabupaten Demak dan Kabupaten Kendal memiliki banyak okus industri, seperti industri pertanian,

    garmen dan kayulapis. Hal ini juga dapat ditemui di Kabupaten Semarang maupun Kabupaten

    1robogan. Permasalahan lain yang berkaitan dengan pengembangan industri di Kedungsepur

    adalah minimnya penyediaan pemukiman bagi pekerja industri di masing masing kabupaten/kota di

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    2/24

    akan dijadikan sebagai kawasan terbabangun dan kawasan yang akan tetap diperuntukkan alam

    seperti pertanian, perkebunan, tambak, dan lainlain.

    4. Penerapan Konsep Makro

    Didalam konsep Sustainable Industrial Estate Development, terdapat tema utama yakni

    berupa Sustainable Developmentyang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui

    pemanaatan sumberdaya alam se0ara bijaksana, eisien, dan memperhatikan keberlangsunganpemanaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang *Kesepakatan

    global yg dihasilkan K!! Dunia di Rio de 5aneiro ra6il, %77". erikut adalah penerapan konsep

    yang mampu mengatasi setiap permasalahan di Kedungsepur.

    !a"e# IV.1Penerapan Konsep $i Ke$un%sepur

    Peran&an%an 'i#a(a) !ransportasiBerke#an*utan

    Ka+asan In$ustri Ka+asan ,unian

    Kawasan perindustrian

    dikembangkan dengan

    mempertimbangkan

    aksesibilitas yang ada, di

    masingmasing kawasan

    yang ada.

    Penerapan konsep

    sustainable transportsalah

    satunya dengan konsep

    dryportsehingga ada

    integrasi dalam hal

    aktivitas perindustrian

    Penerapan konsep

    compactsebagai turunan

    dalam sustainable

    developmentakan menjadi

    a0uan dalam

    pengembangan kawasan

    Penerapan konsep

    compact sebagai turunan

    dalam sustainable

    development akan

    menjadi a0uan dalam

    membangun kawasan

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    3/24

    Sumber: Hasil Analisis, 2014

    Kawasan Strategis :asional *KS: Perkotaan Kedungsepur yang men0akup Kabupaten

    Kendal, Kabupaten Demak, 2ngaran *Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang dan

    Purwodadi *Kabupaten 1robogan memiliki potensi industri masingmasing. Pada Kabupaten

    Kendal, sektor industri 0enderung berupa pengolahan Sumber Daya ;lam seperti kehutanan, logam

    dan perikanan. Kabupaten Demak memiliki potensi industri kimia, garmen dan perikanan. erbeda

    halnya dengan Kabupaten Semarang *2ngaran dengan industri yang berkembang berupa

    makanan dan manuaktur, Kabupaten 1robogan *Purwodadi memiliki industri kimia dan tambang

    serta Kota Salatiga yang mengembangkan industri di bidang makanan. Selanjutnya Kota Semarang

    dengan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung dan lebih maju dibandingkan

    kabupaten/kota lain di kawasan Kedungsepur memiliki industri yang lebih beragam.

    Selain potensi tersebut, diantara kabupaten/kota Kawasan Kedungsepur juga memiliki

    keterkaitan. ;ntara Kabupaten Kendal dan Kota Semarang keterkaitan berupa industri di bidang

    otomoti dan komponen elektronik. Keterkaitan industri di bidang tekstil juga terjadi antara

    Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan Kota Salatiga. Sedangkan untuk kabupaten lainnya,

    keterikatan berupa industri pengolahan pertanian. Dengan potensi dan keterkaitan tersebut belum

    mampu membuat kawasan industri di Kedungsepur berkembang apabila dibandingkan dengan

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    4/24

    misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau pemerataan, memperluas kesempatan

    kerja, tidak padat modal dan teknologi yang digunakan adalah teknologi menengah atauteknologi maju. 8ontohnya industri aneka pengolahan makanan, aneka pengolahan

    kebutuhan sandang, aneka kimia dasar, dan aneka industri bahan bangunan.4. In$ustri pertanian merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi berbagai ma0am

    produk hasil olahan yang bermanaat. Dalam industri pertanian terdapat serangkaian

    kegiatan yang saling berhubungan dan berinteraksi membentuk suatu sistem yang biasa

    disebut sistem industri pertanian. Sistem industri pertanian meliputi subsistem produksi

    bahan baku *produksi budidaya tanaman, proses pengolahan sampai pemasaran dan

    distribusi. Subsistem produksi budidaya tanaman merupakan kediatan mengkonversi atau

    memanaatkan sumber daya alam untuk dihasilkan bahan mentah hasil pertanian. Sub

    sistem pengolahan merupakan kegiatan untuk mempreservasi dan mentransormasi hasil

    pertanian dari subsistem produksi menjadi produk hasil olahan yang diren0anakan. Sub

    sistem pemasaran atau distribusi merupakan kegiatan membawa produk hasil ke pasar,

    masyarakat, atau konsumen. !ujuan dari indutri pertanian adalah men0iptakan produk

    olahan hasil pertanian yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi apabila dibandingkan

    dengan nilai jual bahan mentah.Dengan demikian dalam industri pertanian diperlukan aktor

    d k i d t i t i d t di d b i k i t k i

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    5/24

    Sumber: Hasil Analisis, 2014

    Ga-"ar 4.1Karakteristik Ka"upaten0Kota $i Ka+asan Ke$un%sepur

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    6/24

    Ka"upaten0Kota Karakteristik Sarana Prasarana !ransportasi

    d. Dekat dengan andara ;hmad

    >aniKabupaten 1robogan a. +emiliki topograi yang datar

    b. !erdapat potensi tambang semena. Dilalui jalur daratb. Dilalui jalur kereta api

    Kabupaten Semarang a. +emiliki topograi yang berbukitb. !erdapat potensi perkebunan dan kayu

    a. a. Dilalui jalur darat

    Kota Salatiga a. +emiliki topograi yang berbukitb. !erdapat banyak tenaga kerja

    b. a. Dilalui jalur darat

    Sumber: Hasil Analisis, 2014

    erdasarkan gambaran tersebut, maka jenis industri yang berpotensi dikembangkan di

    kabupaten/kota kawasan Kedungsepur adalah sebagai berikut9

    !a"e# IV.4Pen%e-"an%an In$ustri per Ka"upaten0Kota $i Ka+asan Ke$un%sepur

    Ka"upaten0Kota Jenis In$ustri Catatan

    Kabupaten Kendal Kimia Dasar, Pertanian, serta +esin dan

    ?ogam Dasar

    Kota Semarang Kimia Dasar, +esin dan ?ogam Dasar, serta

    ;neka 3ndustri

    Kabupaten Demak Kimia Dasar, ;neka 3ndustri, +esin dan

    ?ogam Dasar, serta Pertanian

    Pengembangan industri +esin dan

    ?ogam Dasar harus mampu

    didukung dengan teknologi dan

    Sumber Daya +anusia yang sudah

    maju

    K b t 1 b Ki i D

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    7/24

    Disamping permasalahan lingkungan, permasalahan lainnya adalah banyaknya pola permukiman

    disekitar kawasan industri yang ragmented. Pola permukiman ragmented di sekitar kawasanindustri timbul karena daya tarik kawasan industri yang memerlukan tenaga kerja dengan jumlah

    yang banyak berbanding lurus dengan kebutuhan para pekerja akan rumah atau tempat tinggal

    yang banyak pula. Perkembangan permukiman yang tidak terkontrol menimbulkan pola permukiman

    yang ragmented. 5ika permasalahan ini dibiarkan begitu saja, maka akan berpotensi terjadinya

    urban sprawl. 2ntuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan pembangunan

    kawasan industri yang berkelanjutan.

    4.4. Penerapan Konsep Eco Compact Industrial Development

    Konsep Eco %ompact Industrial Developmentmerupakan salah satu konsep gabungan

    yang terdiri dari Konsep Eco Industrialdan %ompact Industrial.

    a. Konsep Eco Industrial

    4kologi industri ini merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan

    berkelanjutan.4kologi industri merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah sistem

    industri, aktivitas ekonomi dan hubungannya yang undamental dengan sistem alam. !ujuan

    utama ekologi industri adalah untuk memajukan dan melaksanakan konsepkonsep

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    8/24

    3de kota kompak ini pada awalnya adalah sebuah respon dari pembangunan kota a0ak

    *urban spra&l development. erdasarkan pendekatan tersebut konsep compact industrialdimaksudkan untuk meran0ang kawasan industri yang padat dengan mengintensikan

    penggunaan lahan di 6ona industri sehingga menjadi lebih eisien dengan susunan

    compactdengan banyak lahan sisa yang dapat digunakan sebagai ruang terbuka.Pendekatan

    compact industrialyang pada dasarnya merupakan pengaplikasian konsep compact city juga

    memiliki sistem ataupun tipikal yang sama dengan konsep compact city itu sendiri. ;dapun

    menurut 5enks *"###, pendekatan compact citymeliputi hal9

    %. +eningkatkan kawasan terbangun dan kepadatan penduduk permukiman

    ". +engintensikan aktiitas ekonomi, sosial budaya perkotaan

    '. +emanipulasi ukuran kota, bentuk dan struktur perkotaan serta sistem permukiman

    dalam rangka men0apai manaat keberlanjutan lingkungan, sosial, dan global, yang

    diperoleh dari pemusatan ungsi perkotaan.

    Sementara itu menurut Roy0hansah *"##$ terdapat enam aktor penting sebagai atribut

    compact cityyaitu pemadatan populasi, pengonsentrasian kegiatan, intensiikasi transportasi

    publik, ukuran optimal kota, kesejahteraan sosialekonomi dan proses menuju kota yang

    kompak. !erdapat beberapa bentuk penerapan konsep 0ompa0t industrial pada kawasan

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    9/24

    erdasakan deinisi diatas, konsep eco)compactadalah pembangunan industri merupakan

    suatu konsep yang memperhatikan sistem lingkungan dalam pelaksanaannya melaluiperan0angan kawasan industri ramah lingkungan dan memiliki kepadatan yang tinggi demi

    keberlanjutan lingkungan, sosial dan global di masa yang akan datang. 4kologis akan berperan

    pada setiap proses pelaksanaan dalam industri, mulai dari proses praproduksi yang akan

    dilaksanakan dengan eisiensi bahan bakuC proses produksi yang akan dilaksanakan dengan

    metode dan teknologi produksi ramah lingkunganC dan pas0aproduksi yang akan

    memperhatikan pengolahan limbah hasil produksi agar tidak merusak keseimbangan

    lingkungan. Sedangkan konsep compact akan diwujudkan dengan konsep +ransit riented

    Development yang akan mengatur alur pengangkutan barang dan manusia. Selain itu, konsep

    kompak pun akan diwujudkan di kawasan hunian sekitar dalam rangka menghindari enomena

    urban spra&lyang sering terjadi di kotakota di sekitar kota besar. Poin penting lainnya dalam

    penerapan konsep kompak adalah eisiensi lahan dengan (ig( rise building dan mi- used

    landuse, dimana dampak selanjutnya adalah dapat meningkatkan lahan serapan untuk air

    hujan.

    %ompact industrial merupakan salah satu bentuk pengembangan dari konsep compact

    development yang lebih terarah dalam lingkup peran0angan kawasan industri. Konsep

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    10/24

    lebih eisien serta mampu menambah area tangkapan air hujan.

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    11/24

    kelautannya dikelola se0ara optimal. ;kan tetapi kenyataanya hasil kelautan yang ada tidak di

    optimalkan se0ara baik, hal inilah yang menyebabkan permasalahan sosial dan perekonomian

    masyarakat di kawasan pesisir yaitu pendapatan masyarakat yang di bawah standar kurangnya

    lapangan kerja, jika dilihat se0ara umum pengelolaan potensi luat juga bisa membantu dalam

    pertumbuhan dan pembangunan perekonomian di wilayah Demak sehingga nantinya bisa

    membantu dalam pembangunan inrastuktur dan pengolahan lingkungan yang baik.Dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang ada di Kelurahan Sidogemah

    Ke0amatan Sayung Kabupaten Demak konsep maritim diharapkan dapat menyelesaikan

    permasalahan berupa pengelolaan potensi lokal sehingga nantinya bisa membantu dalam

    perekonomian masyarakat dan daerah.Selain adanya potensi di lokasi peran0angan, terdapat juga

    permasalahan yang mengganggu aktivitas masyarakat. +asalah yang paling mendominasi adalah

    terkait dengan degradasi lingkungan. Desa Sidogemah merupakan daerah yang mengalami

    penurunan tanah men0apai #,% 0m per tahunnya. Kondisi tersebut disebabkan karena penggunaan

    air tanah yang berlebihan. Kondisi tersebut menyebabkan Desa Sidogemah mengalami rob dan

    banjir, bahkan rob terjadi hampir setiap hari saat menjelang sore. anjir juga disebabkan oleh

    luapan air sungai karena berisi sampahsampah rumah tangga. Selain itu karena dekat dengan

    industri, air di Desa Sidogemah mulai ter0emar. Dampaknya, untuk konsumsi seharihari

    k l bih ilih k i d i i dik l l i di id S l i

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    12/24

    4.2. Penerapan Konsep Maritime Green Industrial Estate

    Penerapan konsep +134 menga0u pada indikator konsep messo 483D diantaranya

    kawasan yang terintegrasi dengan sistem alam, 0onserving energy, !ransit

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    13/24

    %7. +enjadi salah satu pengembangan yang mendukung program nasional dan daerah terkait

    adanya pengembangan hasil kelautan.

    4.2.1. Konsep Local Maritime Eco Development

    a. Justifikasi Pe-i#i)an Konsep Local Maritim Eco Development

    Kelurahan Sidogemah, Ke0amatan Sayung merupakan salah satu daerah yang

    diperuntukan guna kawasan industri hal tersebut berdasarkan berdasarkan Ren0ana !ata Ruang

    @ilayah *R!R@. Dimana berdasarkan R!R@ Ke0amatan Sayung merupakan ke0amatan yang

    diperuntukkan untuk kawasan industri dengan luasan paling besar. Salah satu potensi yang ada di

    Desa Sidogemah adalah hasil pertambakan karena penggunaan lahan sebesar &() berupa

    tambak. Potensi tambak di kelurahan Sidogemah merupakan salah satu potensi yang bisa

    dikembangkan apabila dimanaatkan se0ara optimal guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

    Sumber daya lokal pesisir yang ada di Kabupetan Demak khsusnya Ke0amatan Sayung

    masih banyak yang belum dioptimalkan dalam pengolahan perikanan dari sektor kelautan, padahal

    dengan memanaatkan kawasan pesisir se0ara baik, bisa membantu dalam pertumbuhan

    perekonomian masyarakat di Sidogemah Ke0amatan Sayung dan membantu dalam pembangunan

    perekonomian di wilayah Demak sehingga nantinya bisa membantu dalam pembangunan

    i k d l h li k b ik di i i i l b l k i k

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    14/24

    petani tambakdan adanya pengolahan ikan skala ke0il yang men0emari lingkungan. Hal ini

    diperparah dengan kondisi inrastuktur yang belum mendukung dalam perkembangan hasilhasil

    tambak dan sering terjadinya rob sehingga mengurangi hasil tambak.

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    15/24

    ". +engakomodir hasilhasil perikanan tambak Kabupaten Demak dengan komoditas ikan

    kakap, bandeng, udang dan kepiting'. +engolah dan meningkatkan hasilhasil perikanan tambak sehingga nantinya mempunyai

    harga jual yang tinggi=. +enyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat dengan dibangunnya industri

    pengolahan hasil tambak yang bisa menyerap masyarakat pesisir$. +en0iptkan lapangan kerja berupa pembangunan jenis industri pengolahan perikanan

    dengan mempertimbangkan SD+ dan SD; yang ada&. +ewadahi dan mengikutsertakan masyarakatmasyarakat yang bekerja dalam sektor

    perikanan tambak seperti petani tambak, pelaku pengoalahan ikan skala ke0il dan

    masyarakat pesisir lainya.. +eningkatkan kesejahtraan masyatakat di kawasan pesisir dengan memanaatkan hasil

    perikanan tambak berupa pengolahan ikan dengan pendapatan ratarata masyakarat

    meningkat sampai Rp ".###.###,## atau diatas 2+R Kabupaten Demak.(. +eningkatkan pendapatan daerah dengan adanya industri pengolahan perikananSedangkan eco development merupakan konsep yang dilatar belakangi oleh adanya

    permasalahan lingkungan sehingga nantinya bisa membantu dalam penyelesain permasalahan

    lingkungan berupa rob, pen0amaran air dan udara. Dimana dalam penerapan konsep e0o

    development yang akan dterapkan di Kelurahan Sidogemah yaitu 9

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    16/24

    4.2.. Konsep Eco Green Living

    a. Justifikasi Pe-i#i)an Konsep Eco Green Living

    @ilayah studi yang akan diperuntukkan sebagai kawasan industri berada di Desa

    Sidogemah, Ke0amatan Sayung, Kabupaten Demak. erdasarkan Ren0ana !ata Ruang @ilayah

    *R!R@ Kabupaten Demak, ren0ana peruntukan kawasan industri berada di delapan ke0amatan.

    :amun, untuk peruntukan kawasan industri terluas berada di Ke0amatan Sayung. Hal tersebut juga

    disesuaikan dengan keberadaan beberapa industri di Ke0amatan Sayung berupa industri

    manuaktur. Salah satu potensi yang ada di Desa Sidogemah adalah hasil pertambakan karena

    penggunaan lahan sebesar &() berupa tambak. Hasil pertambakan seperti udang, ikan bandeng,

    ikan asin dan kepiting tidak hanya dipasarkan disekitar Pasar Sayung melainkan sampai ke Kota

    Demak, Semarang dan Kudus. Selain adanya potensi di lokasi peran0angan, terdapat juga

    permasalahan yang mengganggu aktivitas masyarakat.

    !erkait dengan permukiman yang ada di Desa Sidogemah terdapat masalah utama yang

    paling mendominasi, yakni degradasi lingkungan ini berupa penurunan tanah yang men0apai %# 0m

    pertahunnya. Hal ini dikarenakan penggunaan air tanah yang berlebihan. Kondisi tersebut

    menyebabkan Desa Sidogemah mengalami rob dan banjir, bahkan rob terjadi hampir setiap hari

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    17/24

    Ke0amatan Sayung memiliki potensi air tanah yang 0ukup besar, namun dengan adanya

    penggunaan air tanah atau penyedotan yang berlebih membuat ketersediaannya berkurang.

    Selain itu hal tersebut juga akan berdampak pada penurunan permukaan tanah pada waktu

    yang akan datang.

    ?etak Ke0amatan Sayung yang berada didaerah pesisir, membuat daerah ini rentan terkena

    banjir rob.

    eberapa kelurahan/desa di daerah ini juga berpotensi banjir yang diakibatkan oleh luapan

    sungai. Hal tersebut diperparah dengan kondisi sistem drainase yang buruk dan tak terawat. Semakin pesatnya perkembangan industri di sekitar Ke0amatan Sayung, membuat

    kebutuhan akan perumahan juga meningkat. Perumahan yang hijau dan tetap asri sangat

    dibutuhkan untuk perumahan disekitar kawasan industri tersebut.

    Pertumbuhan penduduk yang meningkat itu pula membuat peningkatan volume jumlah

    kendaraan juga meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada terganggunya aliran barang

    maupun manusia.

    Dibutuhkan suatu kawasan permukiman yang dapat menampung tenaga kerja pada daerah

    industri, serta kawasan tersebut dapat terintegrasi langsung dengan kawasan industri.

    Peningkatan jumlah penduduk di sekitar daerah ini juga akan menimbulkan permasalahan

    peningkatan volume sampah pada waktu yang akan datang.

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    18/24

    lebih awal lokasi area atau kawasan yang perlu dilindungi sebelum menetapkan lokasi

    pengembangan area terbangun atau pembangunan inrastruktur *pustaka.pu.go.id.

    Prinsipprinsip green in"rastructure adalah hemat energi, berkelanjutan dan ramah

    lingkungan. Pengembagan inrastruktur yang dijalankan berpedoman pada penyediaan

    inrastruktur hijau, aman, dan berorientasi kepada masyarakat. penanaman pohon dalam

    kegiatan pembangunan, preservasi, dan peningkatan jalan raya dengan tujuan untuk

    menekan emisi karbon panjang. 5alan baru ditanami pohon trembesi yang menurut kajian

    mampu menyerap karbondioksida 0ukup besar atau "(,= dalam ton/pohon/tahun dibanding

    tanaman lain. Rumput vetiver juga sangat baik untuk menahan erosi dangkal. Sistem

    jaringan/koridor hijau yang menghubungkan pusatpusat hijau * taman, kawasan lindung,dll

    inrastruktur hijau ternyata tidak hanya mampu menjaga keseimbangan ekologi, tetapi bahkan

    mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. 3nrasruktur hijau mampu

    berperan juga sebagai kerangka yang mensejajarkan pembangunan dan konservasi

    *antroposentris dan ekosentris, serta perlu diren0anakan sebelum pembangunan *+ark ;.

    enedi0t, Ph.D.,4dward !. +0+ahon, 5.D. !he 8onservation -und, "##%.

    3nrastruktur hijau merupakan suatu jaringan yang saling berhubungan antara sungai,

    lahan basah, hutan, habitat kehidupan liar dan daerah alami diwilayah perkotaanC jalur hijau,

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    19/24

    Ga-"ar 4.Penerapan Konsep Green Infrastru&ture Pa$a Ja#an

    Penerapan green drainase dapat berupa penerapan (ydraulic conductivity. Penerapan

    green &ater installation dapat berupa penyediaan lahan kosong sebagai kawasan penyerapan

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    20/24

    dengan penggunaan teknologi angkutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan akibat

    kendaraan bermotor. entukbentuk yang terkait dengan upaya pen0egahan atau

    pengurangan jumlah perjalanan yang tidak perlu dapat berupa pengembangan kawasan

    terpadu yang masuk kategori compact cityseperti kawasan super)bloc$, kawasan mi-)used

    one, maupun transit)oriented development. Selain itu, pengurangan jumlah perjalanan dapat

    dilakukan dengan melakukan manajemen kebutuhan transport *!D+ +ransport Demand

    .anagement.

    +ransit riented Developmentadalah upaya revitalisasi kawasan lama atau kawasan

    terpadu baru yang berlokasi pada jalurjalur transportasi utama seperti jalur K;, busway, dll

    dengan mengembangkan kawasan berungsi 0ampuran *mi-ed)use antara ungsi hunian,

    komersial dan perkantoran. Sebuah kawasan !

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    21/24

    +enyediakan asilitas untuk mendorong penggunaan sarana angkutan tak bermotor

    seperti jalur sepeda, jalur pejalan kaki yang dapat mengurangi ketergantungan kepada

    kendaraan bermotor. 5alur sepeda dan pejalan kaki lebih lebar dibanding jalur untuk

    kendaraan bermotor. ' m untuk jalur pejalan kaki

    +enerapkan jam kerja yang lebih leksibel atau penggeseran waktu kerja * staggering

    &or$ (ours dan pemisahan waktu kerja dan sekolah untuk mengurangi beban lalulintas

    pada jam pun0ak.

    +enerapkan 0ongestion pri0ing, pengenaan tari parkir yang tinggi pada kawasan

    kawasan 8D untuk memberikan disinsenti bagi pengguna kendaraan pribadi.

    Pengenaan tari parkir yang tinggi tersebut sebesar Rp "### per jam untuk kendaraan

    bermotor roda dua dan untuk kendaraan bermotor roda empat sebesar Rp $### per jamC. Green Design Housing

    %. %onserving energy*hemat energi 9

    +engoperasikan bangunan se0ara ideal yaitu dengan menggunakan sumber energi

    yang langka dan membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan kembali se

    sedikit mungkin, seperti meminimkan penggunaan pen0ahayaan buatan dengan

    memaksimalkan pen0ahayaan alami dari sinar matahari dengan banyak bukaan pada

    bangunan dan mengurangi penggunaan penyejuk ruangan dengan memaksimalkan

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    22/24

    Selain prinsipprinsip mengenai eco)green design, terdapat konsepkonsep yang

    juga perlu dijadikan pertimbangan ran0angan pembangunan, diantaranya 9

    Site lanningdan kulit bangunan

    Site planning*orientasi bangunan berkaitan dengan pemilihan lokasi. 5ika lahan

    menghadap ke barat, desain bangunan dapat direkayasa. ;tau, jika ingin tampak

    depan bangunan minim bukaan karena menghadap ke arah barat, kulit bangunan

    atau dinding bangunan harus lebih tebal untuk mengurangi panas yang masuk. I

    Penghematan energi3ni juga berkaitan dengan kulit bangunan. angunan yang eisien tentu akan

    menggunakan energi yang lebih ke0il. angunan dengan banyak bukaan akan

    lebih hemat energi daripada bangunan dengan penggunaan pendingin ruangan.

    Penggunaan lampu ?4D juga mampu turut serta dalam penghematan energi

    dalam green design (ousing.

    Konservasi air

    ?ahan yang ada tidak seluruhnya digunakan sebagai JullJ bangunan, akan lebih

    baik jika ada area atau daerah resapan air.

    Kondisi udara dalam ruangan

    3ni berkaitan dengan masalah pen0ahayaan dan penghawaan. Pertimbangan

    penggunaan bukaan pada bangunan se0ara eisien yang diungsikan sebagai

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    23/24

    Sumber: Hasil Anallisis 5elompo$ 67 dan 87, 2014

    Ga-"ar 4./

    99

  • 7/25/2019 9. BAB IV (fix)

    24/24

    Ba%an Konsep Ka+asan In$ustri Si$o%e-a)

    100