bab 2 beda asi sufor

Upload: lidya-nazir

Post on 13-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    1/22

    BAB 2 BEDA ASI SUFOR

    Susu sapi

    Komposisi susu sapi berbeda dengan komposisi ASI (table 6.1). Perbedaan yang

    penting terdapat pada konsentrasi protein dan mineral yang lebih tinggi dan laktosa yang

    lebih rendah. Lagipula pada susu sapi rasio antara protein whey dan kasein (!"#!). $auh

    lebih rendah bila dibandingkan dengan rasio tersebut pada ASI (6!"%!). &alaupun baik

    protein whey maupun kasein merupakan protein berkualitas tinggi' akan tetapi kasein di

    bawah pengatuh asam lambung menggumpal sehingga lebih sukar di erna oleh enim*

    enimnya. Perbedaan terdapat pula pada asam lemaknya' ASI lebih banyak mengandung

    asam lemak tidak +enuh hingga mudah dierna sedangkan tidak demikian dengan lemak susu

    sapi. ASI banyak mengandung asam linolei.' asam lemak esensial bagi manusia'. Asamlemak susu sapi yang tidak diserap mengikat kalsium dan mungkin berbagai trae elements

    hingga dapat menghalang*halangi masuknya at*at tadi. Kandungan kolesterol ASI lebih

    tinggi +ika dibandingkan dengan kolesterol yang terdapat pada susu sapi. Adapun mengenai

    ,itamin*,itaminnya' ,itamin dari golongan - lebih banyak terdapat pada susu sapi karena

    sapi dapat mensintesisnya. &alaupun demikian ASI mengandung ukup ,itamin yang

    dibutuhkanoleh bayi. Kadar besi dan luor baik pada susu sapi maupun pada ASI terdapat

    rendah hingga tidak dapat menukupi kebutuhan bayi.

    Formula bayi

    Pada aumumnya ormula bayi dibuat dari susu sapi yang diubah komposisinya hingga

    dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar

    mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak sapi perah

    Table 6.1 : KOMPOSISI ASI DAN SUSU SAPI

    Analisa Raa!raa Asi iap 1"" ml Susu Sapi iap 1"" ml

    Protein (g) 1.1 /./

    Kaseine !.% .0

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    2/22

    &hei !.0 !.6

    Lemak (g) %. /.0

    Karbohidrat (g) 6.# %.2

    Abu (g) !. !.0

    3nergy (Kkal) 0 6.6

    4ineral

    5atrium (mg) 16 1

    Kalium (mg) 1 1/0

    Kalsium (mg) /% 110

    osor (mg) 1% 2

    4agnesium (mg) % 1

    -esi ! !

    Seng /!!*!! /!!*!!

    4angan !.0*1. *%

    7embaga %! /!

    Selenium 1./* !.*

    Khlorida /2 1!/

    Iodium / %.0

    5utriia 8ademeum (12#%)

    dan harganya yang relati,e murah.

    ormula awal dibagi dalam golongan ormula adaptasi dan ormula lengkap

    a. ormula adaptasi ( adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bagi bayi baru lahir)

    untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susuna ormula adaptasi sangat mendekati

    susunan ASI (table 6.) dan sangat baik bagi bayi baru lahir sampai umur % bulan. Pada

    umur dibawah /*% bulan ungsi saluran penernaan dan gin+al belum sempurna hingga

    pengganti ASInya harus mengandung at*at gii yang mudah dierna dan tidak

    mengandung mineral yang berlebihan maupun kurang.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    3/22

    Komposisi yang dian+urkan oleh 3SP9A5 (1200) setelah bubuk ormula tersbut

    diairkan sesuai petun+uk prosedurnya ialah:Lemak :

    Kadar lemak disarankan antara '0*%'1 g tiap 1!! ml. komposisi asam lemaknya harus

    sedemikian hingga bayi umur 1 bulan dapat menyerap sedikitnya # ;.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    4/22

    lemak dengan berat molekul rendah. tin+a. P> yang rendah ini disertai kapasitas buer yang rendah

    pula karena rendahnya kandungan protein dan osat' memberi dampak yang baik untuk

    menekan pertumbuhan 3sherihia ?oli dalam usu bayi yang mendapat ASI.

    4ineral :

    Seperti dapat dilihat pada table 6.1 konsentrasi sebagian besar mineral dalam susu sapi

    seperti natrium' kalium' kalsium' oror' magnesium' khlorida' lebih tinggi /*% kali

    dibandingkan dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan ormula adaptasi

    kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga +umlahnya berkisar antara !' dan

    !'/% g"1!! ml. kandungan mineral dalam susu ormula adaptasi memang rendah dan

    mendekati yang terdapat pada ASI (table 6.). penurunan kadar mineral diperlukan sangatoleh karena bayi baru lahir belum dapat mengekskresi dengan sempurna kelebihannya.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    5/22

    b. ormula awal lengkap (omplete starting ormula) berarti susunan at giinya lengkap

    dan pemberiannya dapat dimulai setelah bayi dilahirkan. -erbeda dengan oemula

    adaptasi yang diuraikan terlebih dahulu' pada ormula yang disebut

    Table 6.# : Analisa Raa!raa $erba%ai Formula A&apasi

    at gii ormula Adaptasi ASI Susu Sapi

    Lemak

    Protein

    &hey

    Kesein

    Kerbohidrat

    3nergy

    4ineral

    5a

    K

    ?a

    P

    ?l4g

    e

    ?u

    Ba

    4n

    I

    /.% * /.6%

    1. * 1.6

    !.2 C !.26

    !.6 C !.6%

    0. C 0.%

    60 C 60.6

    !. C !./

    1 C %

    C 0

    %%.% C 6!

    #./ C /%

    /0 C %1%.6 C /

    !. C 1./

    %! C

    !./ C !.%

    0 C 1.#

    6.2 C 0.1

    /.! C .

    1.1 C 1.%

    !.0 C !.2

    !.% C !.

    6.6 C 0.1

    6 C 0!

    !.

    1!

    %!

    /!

    1!

    /!%

    !.

    /.

    /.1

    !.6

    .

    %.%

    61

    !.#

    !

    1!

    11%

    2!

    1!1

    !.1

    menurut brosur masing*masing produsen.

    dikutip dari 5utriia 8ademeum' 12#%.

    Resi'o Pemberian Susu Formula Unu' $ayi &an Ana'!Ana'

    1. 4eningkatkan resiko asma

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    6/22

    . Menin%'a'an resi'o asma

    Sebuah penelitian di Ariona' Amerika Serikat yang menggunakan sampel 1.%6 bayi

    sehat menun+ukkan hubungan yang kuat antara menyusui dan gangguan pernaasan pada

    bayi. >asil penelitian menun+ukkan bahwa anak*anak di bawah umur 6 tahun yang tidak

    disusui sama sekali' akan memiliki resiko gangguan pernaasan tiga kali lebih besar

    dibandingkan dengan anak*anak yang disusui.

    Penelitian pada .1#% anak yang dilakukan oleh >ospital or Sik ?hildren di 7oronto'

    Kanada menun+ukkan bahwa resiko asma dan gangguan pernapasan menapai angka !;

    lebih tinggi pada bayi yang diberi susu ormula' dibandingkan dengan bayi yang

    mendapatkan ASI sampai dengan usia 2 bulan atau lebih.

    Para peneliti di Australia -arat melakukan penelitian terhadap 6! anak*anak untuk

    melihat peningkatan resiko asma dan gangguan pernaasan pada 6 tahun pertama. Anak*

    anak yang tidak mendapatkan ASI beresiko %!; lebih tinggi terkena asma dan gangguan

    pernaasan dibandingkan dengan anak*anak yang mendapatkan ASI eksklusi

    sekurangnya % bulan. Para peneliti ini merekomendasikan untuk memberikan ASI

    eksklusi sekurangnya % bulan untuk mengurangi resiko terkena asma dan gangguan

    pernaasan.

    Para ahli melihat pada 2 penelitian terbaru untuk menge,aluasi dampak DmelindungiE

    terhadap asma dan penyakit pernapasan atopik lainnya yang diberikan oleh ASI. Setelah

    menggunakan kriteria penilaian yang ketat' terdapat 1 penelitian yang memenuhi

    persyaratan untuk die,aluasi' dan ke*1 penelitian tersebut menun+ukkan manaat"eek

    melindungi yang diberikan oleh ASI dari resiko asma. Para ahli menyimpulkan' tidak

    menyusui atau memberikan ASI pada bayi akan meningkatkan resiko asma dan penyakit

    pernaasan atopik.

    #. Menin%'a'an resi'o aler%i

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    7/22

    Anak*anak di inlandia yang mendapatkan ASI lebih lama memiliki resiko lebih rendah

    untuk terkena penyakit atopik' eksim' alergi makanan dan gangguan pernaasan karena

    alergi. Pada usia 10 tahun' resiko gangguan pernaasan karena alergi pada mereka yang

    tidak mendapatkan ASI (atau mendapat ASI dalam +angka waktu pendek) adalah 6;'

    sementara pada mereka yang disusui lebih lama hanya %;.

    -ayi yang memiliki riwayat asma"gangguan pernaasan karena memiliki riwayat alergi

    dari keluarganya' diteliti untuk penyakit dermatitis atopik dalam tahun pertama

    kehidupannya. 4enyusui eksklusi selama tiga bulan pertama diakui dapat melindungi

    bayi dari penyakit dermatitis.

    Pengaruh dari konsumsi harian ibu akan ,itamin ? dan 3 pada komposisi anti*oksidan di

    ASI sebagai at yang melindungi bayi dari kemungkinan terkena penyakit atopik diteliti.

    4akanan yang dikonsumsi oleh ibu yang menderita penyakit atopik dipantau selama %

    hari' kemudian diambil sampel ASI dari ibu yang memiliki bayi dengan usia 1 bulan.

    >asil penelitian menun+ukkan bahwa konsumsi ,itamin ? sehari*hari pada makanan ibu

    dapat meningkatkan kadar ,itamin ? pada ASI. Semakin tinggi kadar ,itamin ? pada ASI

    dapat menurunkan risiko terkena penyakit atopik pada bayi.

    (. Men%)amba per'emban%an 'o%nii*

    Fntuk menentukan dampak dari memberikan ASI eksklusi dengan perkembangan

    kogniti pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah' digunakanlah metode

    GBayley scale of infant developmentH ketika bayi berumur 1/ bulan dan GWechler

    Preschool and Primary Scales of IntelligenceH pada anak ketika berumur tahun.

    Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah memberikan ASI seara eksklusi (tanpa

    tambahan ,itamin"supplemen apapun) pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir

    rendah terbukti memberikan keuntungan yang signiikan pada perkembangan kogniti

    dan pertumbuhan isik yang lebih baik.

    4enyusui terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang' karena memiliki

    pengaruh positi pada pendidikan dan perkembangan kogniti di masa kanak*kanak' tegas

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    8/22

    sebuah penelitian di Inggris. Analisis regresi yang dilakukan pada sebuah penelitian

    menyatakan bahwa menyusui seara signiikan berkorelasi positi dengan pendidikan dan

    keerdasan.

    %/2 anak sekolah di Amerika Serikat yang lahir antara tahun 1221 C 122/ serta memiliki

    berat badan lahir rendah (di bawah 1'!! gram) diberikan beberapa +enis tes kogniti.

    >asilnya' anak*anak yang memiliki berat badan lahir rendah dan tidak pernah disusui

    enderung memiliki nilai"hasil tes yang rendah pada tes I' kemampuan ,erbal'

    kemampuan ,isual dan motorik dibandingkan mereka yang disusui"mendapatkan ASI.

    Penelitian pada anak*anak yang lahir dari keluarga miskin di ilipina membuktikan

    bahwa anak*anak yang mendapatkan ASI sampai umur 1*1# bulan memiliki nilai yang

    lebih tinggi pada Gnon,erbal intelligene testH. 3ek seperti ini akan lebih besar

    dampaknya pada bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (1.6 dan 2.# poin lebih

    tinggi). Para peneliti menyimpulkan' bahwa memberikan ASI"menyusui dalam +angka

    waktu yang lama sangatlah penting' apalagi setelah mengenalkan 4akanan Pendamping

    ASI (4P*ASI)' terutama untuk bayi berat badan lahir rendah.

    +. Menin%'a'an resi'o in*e'si saluran perna*asan a'u ,ISPA-

    Anak*anak di -rail yang tidak disusui"mendapatkan ASI beresiko 16'0 kali lebih tinggi

    terkena pneumonia dibandingkan anak*anak yang semasa bayinya disusui seara

    eksklusi.

    Fntuk menentukan aktor*aktor resiko dalam mendeteksi ISPA pada balita' sebuah

    rumah sakit di India membandingkan !1 kasus dengan /11 kun+ungan pemeriksaan.

    4enyusui adalah salah satu dari sekian aktor yang dapat menurunkan tingkat risiko ISPA

    pada balita.

    -eberapa sumber yang digunakan untuk meneliti hubungan antara menyusui dan resiko

    ISPA pada bayi yang lahir ukup bulan. Analisis dari data*data yang diteliti menun+ukkan

    pada negara*negara berkembang' bayi yang diberikan susu ormula mengalami / kali

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    9/22

    lebih sering gangguan pernaasan yang membutuhkan perawatan intensi di rumah sakit'

    dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI eksklusi selama % bulan atau lebih.

    . Menin%'a'an resi'o o'lusi %i%i pa&a ana'

    Salah satu keuntungan menyusui adalah membuat gigi anak tumbuh rapih dan teratur.

    Penelitian yang dilakukan pada 1.1/! balita (usia /* tahun) untuk mengetahui dampak

    dari tipe pemberikan makanan dan akti,itas menghisap yang tidak tepat terhadap

    pertumbuhan gigi yang kurang baik. Akti,itas menghisap yang kurang baik (menghisap

    botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi"oklusi gigi pada anak.

    7er+adinya Hposterior ross*biteH pada gigi anak lebih banyak ditemukan pada anak*anak

    yang menggunakan botol susu serta anak*anak yang suka DmengempengE. Persentase

    terkena ross*bite pada anak ASI yang menyusu langsung 1/; lebih keil dibandingkan

    mereka yang menyusu dari botol. >asil penelitian menyimpulkan bahwa semakin awal

    bayi menyusu dari botol dua kali lebih besar besar terkena risiko maloklusi"kerusakan

    pada gigi dibandingkan bayi yang menyusu langsung"tidak menyusu dari botol.

    6. Menin%'a'an resi'o in*e'si &ari susu *ormula yan% er'onaminasi

    Pada kasus teremarnya susu ormula dengan 3nterobater Sakaakii di -elgia'

    ditemukan 1 bayi yang menderita 5erotiing 3netroolitis (53?) dan bayi yang

    meninggal setelah mengkonsumsi susu ormula yang teremar bakteri tersebut.

    Sebuah kasus di Amerika Serikat menyebutkan bahwa seorang bayi berusia ! hari

    meninggal dunia karena menderita panas' tahyardiaJdan mengalami penurunan ungsi

    pembuluh darah setelah diberikan susu ormula yang teremar bakteri 3*Sakaakii di

    5I?F.

    /. Menin%'a'an resi'o 'uran% %i0i %i0i buru'

    Pada tahun !!/ ditemukan bayi yang mengkonsumsi susu ormula berbahan dasar

    kedelai di Israel harus mendapatkan perawatan intensi di rumah sakit akibat

    enephalopathy.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    10/22

    ini menyebutkan bahwa tingkat tiamin pada susu ormula tidak dapat diidentiikasikan.

    Pada bayi yang mengkonsumsi susu ormula berbasis kedelai sering ditemukan ge+ala

    kekurangan tiamin' yang harus ditangani oleh terapi tiamin.

    2. Menin%'a'an resi'o 'an'er pa&a ana'!ana'

    Pusat Studi Kanker Anak di Inggris melakukan penelitian terhadap /.!! kasus kanker

    anak dan hubungannya dengan menyusui. >asil penelitian menun+ukkan adanya

    pengurangan tingkat resiko terkena leukemia dan kanker lain apabila seorang anak

    memperoleh ASI ketika bayi. Studi pada 110 kasus aute lymphotic leukemia yang

    dilakukan di Fnited Arab 3mirates menun+ukkan bahwa menyusui seara eksklusi

    selama 6 bulan atau lebih akan meminimalkan resiko terkena kanker leukemia dan

    lymphoma (getah bening) pada anak.

    7idak menyusui adalah salah satu penyebab terbesar kanker pada ibu. Suatu penelitian

    mengemukakan tingkat kerusakan genetis yang signiikan pada bayi usia 2*1 bulan yang

    sama sekali tidak disusui. Para peneliti menyimpulkan bahwa kerusakan genetis berperan

    penting dalam pembentukan kanker pada anak atau setelah anak*anak tsb tumbuh

    dewasa.

    Sebuah penelitian yang menggunakan bukti*bukti atas dampak menyusui pada risiko

    terkena leukemia mempela+ari 111 kasus yang / diantaranya mengemukakan hal

    tersebut.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    11/22

    untuk melihat dampak menyusui pada konsumsi makanan yang mengandung protein

    gluten serta resiko terkena penyakit kronis. Seara menge+utkan ditemukan bukti bahwa

    %!; anak*anak bawah umur dua tahun (baduta) yang disusui"mendapatkan ASI berisiko

    lebih keil terhadap penyakit kronis' walaupun mengkonsumsi makanan yang

    mengandung protein gluten.

    asa terbakar pada saat -A- dan penyakit ?rohn adalah penyakit gastrointestinal kronis

    yang sering ter+adi pada bayi susu ormula. Suatu meta*analisis pada 10 kasus yang

    mendukung hipotesis bahwa menyusui mengurangi resiko penyakit ?rohn dan ulerati,e

    olitis.

    Fntuk memper+elas dampak dari pemberian 4PASI yang terlalu dini (ontoh: dampak

    dari menyusui dibandingkan tidak menyusui lama menyusui dampak menyusui dan

    hubungannya dengan pemberian makanan yang mengandung protein gluten) pada resiko

    penyakit kronis' para peneliti melihat kembali literatur tentang menyusui dan penyakit

    kronis. 4ereka menemukan bahwa anak*anak yang menderita penyakit kronis hanya

    mendapatkan ASI"disusui dalam +angka waktu pendek. Sementara anak*anak yang

    disusui lebih lama resiko terkena penyakit kronis ini ; lebih rendah. Para peneliti

    mendeinisikan mekanisme perlindungan yang diberikan ASI' yaitu:

    (1) melan+utkan pemberian ASI"menyusui menghambat penyerapan gluten pada tubuh'

    () ASI melindungi tubuh dari ineksi intestinal. Ineksi dapat menyebabkan penurunan

    daya tahan tubuh bayi sehingga gluten dapat masuk ke dalam lamina propria. Penelitian

    yang lain menyebutkan bahwa IgA dapat menurunkan respon antibody terhadap gluten

    yang dierna.

    1". Menin%'a'an resi'o &iabees

    Fntuk memastikan hubungan antara konsumsi susu sapi (dan susu ormula bayi berbahan

    dasar susu sapi) dan respon antibodi bayi pada protein susu sapi' peneliti di Italia

    mengukur respon antibodi pada 16 bayi ASI dan 1 bayi usia % bulan yang

    mengkonsumsi susu ormula. -ayi susu ormula meningkatkan antibodi beta*asein yang

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    12/22

    bisa menyebabkan diabetes type 1' dibandingkan dengan bayi ASI. Para peneliti tersebut

    menyimpulkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusi sekurangnya % bulan

    beresiko lebih rendah terhadap diabetes type 1' karena ASI dapat menegah pembentukan

    anti*bodi beta*asein.

    Studi yang dilakukan pada %6 suku Indian Kanada yang menderita diabetes tipe II

    diookkan dengan 2 +enis ontrol penyakit diabetes. Kemudian dibandingkanlah resiko

    pre dan post*natal dari suku Indian yang disusui dan yang tidak disusui. 4enariknya'

    ditemukan suatu akta baru bahwa ASI dapat menurunkan resiko terkena penyakit

    diabetes tipe II.

    Penggunaan susu ormula' makanan pengganti ASI dan susu sapi yang lebih dini pada

    bayi' adalah ator*aktor yang meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe I ketika

    dewasa. Sebayak 10 anak Swedia dan #6 anak Lithuania usia 1 tahun yang didiagnosa

    menderita penyakit diabetes tipe I dibandingkan dengan pasien non*diabets. >asil

    penelitian menun+ukkan bahwa memberikan ASI seara eksklusi sekurangnya bulan

    dan dilan+utkan sampai usia 0 atau 2 bulan (dengan 4P*ASI) dapat mengurangi resiko

    terkena diabetes.

    asil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada bayi yang

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    13/22

    lahir prematur maupun ukup bulan' ASI dapat mengendalikan tekanan darah pada batas

    normal sampai mereka tumbuh dewasa.

    Sebuah penelitian di FK menge,aluasi tingkat kolesterol pada 1.!! anak dan rema+a

    usia 1/*16 tahun dan menyimpulkan bahwa ASI menegah penyakit kardio,askular

    karena dapat mengurangi kadar total kolesterol dan kadar Lasil penelitian ini menyebutkan' bayi yang memperoleh ASI terbukti dapat

    mengendalikan metabolisme pengolahan lemak di tubuh dengan baik' yang menyebabkan

    kadar kolesterol yang rendah dan menghindarkan dari resiko penyakit kardio,askular.

    Sebuah studi di Inggris yang meneliti %.06/ anak*anak usia 0' tahun menyebutkan

    bahwa anak*anak berusia 0 tahun dan tidak pernah mendapatkan ASI memiliki

    keenderungan tekanan systoli dan diastoli yang lebih tinggi dibandingkan anak*anak

    yang mendapatkan ASI semasa bayinya. Ada pengurangan sebesar !.mm>g setiap /

    bulan apabila anak mendapatkan ASI eksklusi. Para peneliti menyarankan pemberian

    ASI eksklusi sekurangnya / bulan' karena terbukti dapat mengurangi 1; populasi

    orang*orang yang menderita penyakit tenakan darah tinggi' dan mengurangi 1'; tingkat

    kematian penduduk karena darah tinggi.

    1#. Menin%'a'an resi'o obesias

    Fntuk menentukan dampak pemberian makanan bayi pada obesitas masa kanak*kanak'

    studi besar di Skotlandia meneliti indeks massa tubuh dari /.!! anak usia /2*%

    bulan. Setelah eliminasi aktor*aktor yang bias' status sosial ekonomi' berat lahir dan

    +enis kelamin' pre,alensi obesitas seara signiikan lebih tinggi pada anak*anak diberi

    susu ormula' mengarah pada kesimpulan bahwa pemberian susu ormula terkait dengan

    peningkatan risiko obesitas.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    14/22

    terhadap obesitas. 3ek perlindungan ini lebih besar pada bayi yang seara eksklusi

    disusui ASI.

    7indak lan+ut akti dari # pasang ibu dan bayi di $erman digunakan untuk menentukan

    hubungan antara tidak menyusui dan peningkatan risiko kelebihan berat badan dan

    obesitas. Setelah dua tahun tindak lan+ut' #'% persen dari anak*anak kelebihan berat badan

    dan '# persen sangat kelebihan berat badan: #'2 persen tidak pernah disusui' sementara

    6'/ persen disusui selama paling sedikit enam bulan.

    Anak*anak yang mendapatkan ASI eksklusi lebih dari tiga bulan dan kurang dari enam

    bulan memiliki ! persen pengurangan resiko' sementara mereka yang telah ASI

    eksklusi selama paling sedikit enam bulan memiliki 6! persen pengurangan resiko untuk

    men+adi gemuk dibandingkan kepada mereka yang diberi susu ormula.

    1(. Menin%'a'an resi'o in*e'si saluran pen5ernaan

    7u+uh ratus tu+uh puluh enam bayi dari 5ew -runswik' Kanada' diteliti untuk

    mengetahui hubungan antara pernapasan dan penyakit gastrointestinal dengan menyusui

    selama enam bulan pertama kehidupan. 4eskipun angka pemberian ASI ekslusi rendah'

    hasil menun+ukkan eek perlindungan yang signiikan terhadap total penyakit selamaenam bulan pertama kehidupan. -agi mereka yang disusui ASI ' insidensi ineksi

    gastrointestinal adalah %0 per persen lebih rendah tingkat penyakit pernapasan adalah /%

    persen lebih rendah daripada mereka yang tidak disusui.

    Perbandingan antara bayi yang menerima ASI terutama selama 1 bulan pertama

    kehidupan dan bayi yang seara eksklusi diberikan susu ormula atau disusui ASI selama

    selama tiga bulan atau kurang' menemukan bahwa penyakit diare dua kali lebih tinggi

    untuk bayi yang diberikan susu ormula dibandingkan mereka yang disusui ASI.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    15/22

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    16/22

    tertunda dari satu +am pertama sampai tu+uh hari. Inisiasi setelah hari pertama terkait

    dengan '% kali lipat peningkatan risiko kematian. Penulis menyimpulkan bahwa 16

    persen kematian bayi dapat diegah +ika semua bayi disusui se+ak hari pertama dan

    persen dapat diegah bila menyusui dimulai selama satu +am pertama.

    1. Menin%'a'an resi'o oiis me&ia &an in*e'si saluran elin%a

    $umlah otitis media akut meningkat seara signiikan dengan menurunnya durasi dan

    eksklusi,itas menyusui. -ayi Amerika yang diberikan ASI eksklusi selama empat bulan

    atau lebih mengalami penurunan ! persen dibandingkan dengan bayi yang tidak

    disusui. Penurunan sebesar %! persen ke+adian dilaporkan berasal dari bayi ASI yang

    diberikan tambahan (makanan"susu ormula) lain sebelum usia empat bulan.

    Antara usia enam dan 1 bulan insiden pertama otitis media lebih besar untuk bayi susu

    ormula daripada untuk bayi ASI eksklusi. Fntuk bayi ASI eksklusi insidensi ini

    meningkat dari persen men+adi 1 persen dibandingkan kenaikan dari % persen

    men+adi 06 persen untuk bayi ang hanya diberikan susu ormula. Para penulis

    menyimpulkan bahwa menyusui bahkan untuk +angka pendek (tiga bulan) akan seara

    signiikan mengurangi episode dari otitis media selama masa kanak*kanak.

    16. Menin%'a'an resi'o e*e' sampin% 'onaminasi lin%'un%an

    Sebuah studi -elanda menun+ukkan bahwa pada usia enam tahun' perkembangan kogniti

    dipengaruhi oleh paparan pra*lahir terhadap poliklorinasi bienil (P?-) dan dioksin. 3ek

    buruk paparan pra*lahir pada hasil neurologis +uga ditun+ukkan dalam kelompok susu

    ormula tetapi tidak dalam kelompok yang diberikan ASI. 4eskipun ter+adi paparan P?-

    mealui ASI' studi ini menemukan bahwa pada usia 1# bulan' % bulan' dan pada usiaenam tahun suatu eek yang menguntungkan dari menyusui ASI terlihat pada kualitas

    gerakan' dalam hal kelanaran' dan dalam tes perkembangan kogniti.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    17/22

    sekolah. Penelitian ini +uga memberikan bukti menyusui ASI melawan perkembangan

    merugikan dari eek P?- dan dioksin.

    Penelitian yang lain dilakukan di -elanda untuk menentukan eek paparan pra* lahir

    terhadap poliklorinasi bienil (P?-)' mempela+ari bayi yang disusui ASI dan bayi yang

    diberikan susu ormula pada saat mereka berusia sembilan tahun.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    18/22

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    19/22

    dapat dilihat dalam % minggu pertama kehidupan. 4enurut Lanting

    (122%)' pada penelitian terhadap bayi yang diberi asupan susu ormula

    seara eksklusi atau diampur dengan ASI pada % minggu pertama

    kehidupan memiliki perkembangan neurologis yang lebih lambat

    dibandingkan dengan bayi yang memperoleh ASI seara eksklusi

    paling tidak selama # hari pertama setelah lahir.

    ASI memiliki at yang tidak dimiliki oleh susu lain' yaitu

    polyunsaturated atty Aids (PFA). Asam lemak ini seara istimewa

    menyatu dengan membran sel sara di mana sekitar 6!; otak manusia

    tersusun oleh lemak. Komponen utama asam lemak ini adalah A dan

    AA yang mempunyai peran penting dalam perkembangan korteks otak

    dan retina (&>=' !!0).

    Anak*anak yang mengkonsumsi ASI terdapat peningkatan I dan

    keterampilannya. >al tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan

    kemampuan relek kogniti merupakan eek dari PFA pada masa awal

    perkembangan sara bayi.

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    20/22

    dikarenakan ada permasalahan dengan ASI maka susu ormula men+adi

    satu*satunya pilihan nutrisi bagi bayi. Akan tetapi' kandungan dalam

    perpustakaan.uns.a.id digilib.uns.a.id

    ommit to user

    16

    susu ormula tidak dapat menyamai kandungan gii yang terdapat

    dalam ASI. 7ermasuk di dalamnya AA dan A yang sangat penting

    untuk perkembangan sel*sel otak (-riawan' !!%).

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    21/22

  • 7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor

    22/22