bab 2_elda

Upload: may-arthadwie-mantara

Post on 10-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    1/24

    16

    I. Bahan Bacaan1. Muhammad H rasyid, 1993, Elektronika Daya, Prentice Hall

    Inc Edisi Indonesia

    2. Mohan Undeland. Robbins, 1995,Power Electronic Converter

    Applications and Design, John Wiley & Sons, 2nd, Edition

    3. D.W. Hart, 1997, Introduction to Power Electronic Prentice Hall

    4. Chyril W Lander, 1981,Power Electronic McGraw-Hill, Inc

    II. BacaanTambahan

    SESI / PERKULIAHAN KE : 3 - 4

    TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat :

    1. Menjelaskan daya listrik arus searah (DC)

    2. Menjelaskan daya listrik arus bolak-balik (AC)

    3. Menjelaskan rangkaian seri dan parallel komponen R,L,C pada

    daya listrik arus searah dan bolak-balik

    4. Mengidentifikasi penerapan Listrik AC dan DC dalam

    kehidupan sehari-hari

    Pokok Bahasan : Karakteristik Sistem DC dan AC

    Deskripsi Singkat :

    Kuliah ini akan membahas tentang dasar listrik arus searah yaitu

    pengertian tegangan dan arus searah serta dasar listrik arus bolak-balik

    satu phasa serta rangkaian seri dan paralel dari komponen RLC dalam

    arus listrik bolak-balik.. Pembahasan dasar listrik arus bolak-balik (AC).

    yaitu tegangan, arus, sudut fasa, dan beda fasa, respon elemen dalam AC,rangkaian seri berbeban resistor dan induktor dalam arus bolak-balik,

    rangkaian paralel arus listrik bolak-balik.

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    2/24

    17

    III.Pertanyaan Kunci / Tugas

    Ketika anda membaca bahan bacaan berikut, gunakanlah pertanyaan

    pertanyaan berikut ini untuk memandu anda :

    1. Formulasikan arus dan tegangan bolak-balik serta parameter-

    parameternya

    2. Jelaskan rangkaian AC sederhana yang terdiri atas R, L dan C

    menggunakan diagram fasor

    3. Menjelaskan peristiwa resonansi pada rangkaian RLC dan

    pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

    4. Sebuah alat listrik dengan hambatan 80 ohm dihubungkan dengan

    tegangan jala-jala 220 V. Tentukan :

    a. tegangan efektif

    b. tegangan maksimum

    c. tegangan puncak-puncak

    d. tegangan rata-rata

    e. kuat arus efektif

    f. kuat arus maksimum

    g. kuat arus rata-rata

    5. Sebuah sumber tegangan menghasilkan tegangan bolak-balik sebesar 40

    V pada sudut fase 30o. Tentukan :

    a. tegangan masimum

    b. tegangan efektif

    c. tegangan yang dihasilkan pada saat sudut fasenya 60o

    6. Sebuah kumparan 200 lilitan berbentuk persegi panjang dengan sisi

    10 cm posisinya menghadap garis gaya magnet 0,032 T.

    Hitunglah tegangan maksimum bila kumparan diputar dengan

    frekuensi 30/ phi Hz

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    3/24

    18

    BAB 2

    KARAKTERISTIK SISTEM DC DAN AC

    2.1. Dasar Listrik Arus Searah (DC)

    2.1.1. Generator arus searah.

    Generator arus searah adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi

    energi listrik, sedangkan penggerak dari generator disebut prime mover yang

    dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dan lain sebagainya. Prinsip kerjanya

    adalah berdasarkan hukum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit

    dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang

    dipasang pada sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi

    tegangan searah.

    2.1.2. Batere atau Accumulator.

    Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya

    berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan

    efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel,

    adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenagalistrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga

    kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang

    dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang

    berlawanan didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang

    berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam

    suatu larutan kimia.

    2.1.3. Arus Listrik:

    Arus listrik adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor

    akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya

    tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. 1 ampere arus adalah mengalirnya

    electron sebanyak 628x1016

    atau sama dengan 1 Coulumb per detik meliwati suatu

    penampang konduktor.

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    4/24

    19

    (2.1)

    2.1.4. Kuat Arus Listrik.

    Kuat arus listrik adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya

    elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan

    waktu. Difinisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan

    1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Rumus rumus

    untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu.

    (2.2)

    1 (satu) Coulomb = 6,28 x 1018

    electron

    Keterangan :

    Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb

    I = Kuat Arus dalam satuan Amper.

    t = waktu dalam satuan detik.

    Contoh :

    Sebuah batere memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit.

    Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?.

    Jawab : Diketahui : I = 0,5 amp

    t = 2 menit.

    Ditanyakan : Q (muatan listrik).

    Penyelesaian : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik

    Q = I x t

    = 0,5 x 120 = 60 coulomb.

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    5/24

    20

    2.1.5. Rapat Arus.

    Difinisi : rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm

    2

    luaspenampang kawat Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat

    arus, kuat arus dan penampang kawat.

    (2.3)

    Keterangan :

    S = Rapat arus [ A/mm]

    I = Kuat arus [ Amp]

    q = luas penampang kawat [ mm]

    2.1.6. Tahanan dan daya hantar.

    Tahanan difinisikan sbb : 1 (satu Ohm / ) adalah tahanan satu kolom air

    raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm pada temperatur 0 C.

    Daya hantar didifinisikan sbb : Kemampuan penghantar arus atau daya hantar

    arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan

    yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya

    kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung

    besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus.

    (2.4)

    Keterangan :

    R = Tahanan kawat listrik [ /ohm]

    G = Daya hantar arus [Y/mho]

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    6/24

    21

    Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas

    penampangnya. Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta

    tahanan jenis (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah :

    (2.5)

    Keterangan :

    R = tahanan kawat [ /ohm]

    l = panjang kawat [meter/m] l

    = tahanan jenis kawat [mm/meter]

    q = penampang kawat [mm]

    faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis

    material sangat tergantung pada :

    panjang tahanan

    luas penampang konduktor.

    jenis konduktor temperatur.

    2.2. Dasar Listrik Arus Bolak Balik (AC)

    2.2.1. Tegangan dan Arus Bolak-Balik

    Gaya gerak listrik dapat dihasilkan oleh kumparan yang bergerak diantara

    medan magnet. Gaya gerak listrik (ggl) yang dihasilkan berupa tegangan yang

    dapat dilukiskan pada gambar 2.1 berikut. Tegangan listrik yang berubah dengan

    waktu seperti gambar tersebut sering disebut dengan tegangan bolak-balik (AC =

    Alternating Current). Jika kumparan tersebut berputar dengan frekuensi sudut ,

    maka persamaan tegangan bolak-balik dapat dinyatakan dengan fungsi sinusoida

    sebagai berikut :

    Keterangan : (2.6)

    v = Tegangan sesaat

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    7/24

    22

    Vm = Tegangan Maksimum

    f = Frekuensi

    T = Periode = waktu untuk satu gelombang

    w = kecepatan sudut = 2p = 2p/T = radian perdetik

    Frekuensi dalam listrik AC merupakan banyaknya gelombang yang terjadi

    dalam satu detik. Jika waktu yang diperlukan oleh satu gelombang disebut periode

    (T) maka.

    t = 1 / T atau T = 1 / f (2.7)

    jika generator mempunyai P kutub dan berputar sebanyak N kali dalam satu

    menit, maka frekuensi mempunyai persamaan sebagai berikut :

    (2.8)Keterangan :

    P = Jumlah kutub generator

    N = Jumlah putaran permenit (rpm)

    Gambar 2.1. Bentuk gelombang tegangan listrik bolak-balik

    2.2.2.NILAI MAKSIMUM DAN EFEKTIF TEGANGAN DAN ARUS

    BOLAK-BALIK

    Tegangan listrik bolak-balik selalu berubah tergantung dari waktu dan

    tegangan maksimumnya. Salah satu alat untuk mengukur tegangan listrik bolak-

    balik adalah osiloskop. Osiloskop juga dapat dipakai untuk mengukur frekuensi

    dan tegangan maksimum. Tegangan dan arus efektif adalah nilai tegangan dan

    arus bolak-balik yang memberi efek panas (kalor) yang sama dengan suatu nilai

    tegangan /arus searah. Nilai efektif disebut juga dengan nilai akar rata-rata

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    8/24

    23

    kuadrat (root mean square).Nilai efektif dari tegangan atau arus bolak-balik akan

    ditunjukkan oleh alat ukur listrik, seperti Voltmeter dan Amperemeter. Selain nilai

    efektif dan nilai maksimum, pada arus bolak-balik juga dikenal nilai rata-rata

    (average value) dan tegangan puncak-puncak (peak to peak). Hubungan antara

    nilai efektif, nilai maksimum dan nilai rata-rata dari tegangan dan arus bolak-balik

    adalah :

    = 0,707 Tegangan Maksimum

    Veff = 0,707 x Vm (2.9)

    = 0,707 . Arus maksimum

    Ieff = 0,707 x Im (2.10)

    Keterangan :

    Vef= tegangan efektif (Volt)

    Vm = tegangan maksimum (V)

    Ief= kuat arus efektif (A)

    Im = kuat arus maksimum (A)

    Vp-p = tegangan puncak ke puncak (V)

    Contoh :

    Suatu tegangan bolak-balik mempunyai persamaan V = 311 sin 200tTentukan

    tegangan efektifnya !

    Penyelesaian :

    Diketahui : Dari persamaan, Vm = 311 V

    Veff = 0,707 x Vm

    Vef = = 0,707 x 311 = 220 V

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    9/24

    24

    LATIHAN :

    1. Persamaan tegangan bolak-balik dituliskan : V= 110 Sin 200t Tentukan :

    a. tegangan maksimum

    b. tegangan puncak-puncak

    c. tegangan efektif

    d. frekuensi

    e. periode

    2. Sebuah alat listrik dengan hambatan 80 ohm dihubungkan dengan tegangan

    jala-jala 220 V. Tentukan :

    a. tegangan efektif

    b. tegangan maksimum

    c. tegangan puncak-puncak

    d. tegangan rata-rata

    e. kuat arus efektif

    f. kuat arus maksimum

    g. kuat arus rata-rata

    3. Sebuah sumber tegangan menghasilkan tegangan bolak-balik sebesar 40 V

    pada sudut fase 30o. Tentukan :

    a. tegangan masimum

    b. tegangan efektif

    c. tegangan yang dihasilkan pada saat sudut fasenya 60o

    4. Sebuah kumparan 200 lilitan berbentuk persegi panjang dengan sisi 10 cm

    posisinya menghadap garis gaya magnet 0,032 T. Hitunglah tegangan

    maksimum bila kumparan diputar dengan frekuensi 30/ Hz

    5. Sebuah alat listrik berhambatan 5 ohm mengalir arus efektif 40 A. Hitung :

    a. kuat arus maksimum

    b. tegangan efektif

    c. tegangan maksimum

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    10/24

    25

    6. Diketahui grafik kuat arus (I) terhadap waktu (t) berikut :

    Dari grafik, tentukan :

    a. Kuat arus maksimum

    b. kuat arus efektif

    c. periode

    d. frekuensi

    e. persamaan kuat arus

    7. Sebuah ampermeter AC dihubungkan dengan sumber tegangan menunjukkan

    angka 50 A. Jika hambatan dalam ampermeter 0,05 ohm dan frekuensi sumber

    tegangan 50 Hz, tentukan tegangan pada waktu 0,5 sekon setelah sumber

    tegangan dihidupkan

    2.2.3.RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK

    Rangkaian arus bolak-balik adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri

    dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan dengan sumber

    arus bolak-balik. Komponen elektronika tersebut dapat berupa resistor (hambatan

    murni), inductor atau kapasitor.

    a. Rangkaian Resistor (R).Rangkaian yang terdiri dari sebuah sumber tegangan bolak baliik dan

    sebuah resistor seperti Gambar 2.2. di bawah

    Gambar 2.2. Rangkaian R dengan sumber AC

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    11/24

    26

    Persamaan tegangan sumber

    v = Vm Sin wt

    Persamaan tegangan pada Resistor R

    v = i R

    v = tegangan sesaat

    i = arus sesaat

    R = resistansi

    Sehingga

    (2.11)Pada beban resistor murni tegangan dan arus mempunyai fasa sama (sefase)seperti ditunjukkan pada gambar 2.3.

    Gambar 2.3. Bentuk gelombang beban R pada sumber AC

    Daya sesaat ( P )

    = (2.12)

    Untuk satu gelombang nilai rata-rata

    Sehingga daya

    (2.13)

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    12/24

    27

    b. Rangkaian Induktor (L)Bila tegangan bolak-balik dipasang pada inductor murni seperti

    ditunjukkan pada gambar 2.4. di bawah, maka inductor menghaislkan ggl yang

    melawan sumber yang besarnya

    v

    Gambar 2.4..Rangkaian inductor L pada AC

    Tegangan sumber

    Sehingga

    ()

    (2.14)

    Arus sesaat (i) maksimum jika mempunyai nilai 1 makapersamaan arus pada inductor menjadi

    Arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut

    atau 90

    0

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    13/24

    28

    Bentuk gelombang tegangan dan arus pada inductor dapat dilihat dalam gambar

    2.5. berikut ini

    Gambar 2.5.Bentuk gelombang tegangan dan arus pada induktor

    Daya Sesaat (P)

    P = v.i

    (2.15)Daya untuk seluruh siklus

    Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa inductor murni tidak menyerap

    daya listrik, hanya menyimpan energy listrik sesaat dalam jumlah terbatas

    c. Rangkaian Kapasitor (C)Rangkaian yang terdiri dari sebuah sumber tegangan bolak-balik dan

    sebuah kapasitor C ditunjukkan pada gambar 2.6 di bawah

    Gambar 2.6 Rangkaian kapasitor C

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    14/24

    29

    Tegangan sumber mempunyai persamaan

    Muatan pada kapasitor

    q = C. v

    q = Muatan pada plat kapasitor

    C = Kapasitansi kapasitor

    V = Beda potensial / tegangan

    Persamaan arus

    (2.16)

    Dari persamaan tersebut terlihat bahwa arus mendahului tegangan dengan sudut

    atau 900 . Bentuk gelombang tegangan dan arus ditunjukkan pada gambar 2.7.

    Gambar 2.7. Bentuk gelombang tegangan dan arus

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    15/24

    30

    Daya sesaat pada kapsitor C (P)

    (2.17)

    Daya untuk seluruh siklus

    Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa kapasitor tidak menyerap daya listrik.

    Karakteristik tegangan dan arus dari ketiga elemen pasif tersebut dapat dilihat

    dalam table 2.1 berikut :

    Tabel 2.1. Karakteristik tegangan dan arus elemen pasif

    LATIHAN :

    1. Hitunglah penunjukan voltmeter dari suatu tegangan bolakbalik gelombang

    sinus yang menunjukan 200 volt puncak - puncak jika dilihat CRO !

    2. Hitunglah arus yang mengalir pada lampu dan tahanan lampu bila lampu pijar

    220230 volt, 100 watt dipasang pada tegangan 225volt. !

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    16/24

    31

    3. Sebuah kompor listrik 225 volt, 900 watt mempunyai elemen pemanas 5 m.

    hitunglah arus dan tahanan elemen. Jika elemen pemanas putus, kemudian

    disambung sehingga panjangnya menjadi 4,8 m. hitunglah besar tahanan, arus

    dan daya kompor yang dipasang pada tegangan 225 volt !

    4. Hitunglah arus dan daya yang diserap oleh kapasitor, jika dua buah kapasitor

    60 mF dan 40 mF diseri dan dipasang pada tegangan 220 V, 50 HZ !

    2.2.4. RANGKAIAN SERI ARUS BOLAK-BALIKa. Rangkaian Seri Resistor dan Induktor

    Sebuah resistor R ohm dan Induktor L henry diseri dan dihubungkan

    dengan sebuah sumber tegangan arus bolakbalik seperti gambar 2.8 di bawah

    ini.

    Gambar 2.8. Rangkaian dengan beban R dan L

    Drop tegangan seperti terlihat pada D OAB . Drop tegangan pada R = V R

    digambarkan oleh vektor OA, dan drop tegangan pada L = VL digambarkan oleh

    vektor AB. Tegangan Sumber V merupakan jumlah secara vektor dari VRdan VL.

    (2.18)

    Besaran disebut impedansi (Z) dari rangkaian yaituZ2 = R2 + XL

    2

    Dario gambar di atas terlihat bahwa arus ketinggalan terhadap tegangan dengan

    sudut adalah :

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    17/24

    32

    Daya (P)

    Daya rata-rata yang diserap rangkaian R-L merupakan hasil kali V dengan

    komponen I yang searah dengan V

    P = V I Cos

    Cos disebut factor daya rangkaian

    Daya = Volt Ampere (VA) x Faktor Daya

    Watt = VA x Cos Jika daya dalam kilowatt maka

    KW = KVA x Cos

    P = VI Cos = VI x (R/Z)

    P = V/Z x I x R

    P = I2 R

    Faktor daya dapat dirumuskan sebagai berikut :

    1. Kosinus beda fase antara arus dan tegangan

    2.

    3.

    Sehingga

    Jika digambarkan dengan segitiga daya seperti ditunjukkan gambar 2.9. berikut

    Daya dapat dibedakan menjadi :

    - Daya aktif = P = kW

    - Daya reaktif = Q = kVAR

    - Daya semu = S = kVA

    - Hubungan ketiga jenis daya

    Gambar 2.9. Segitiga daya

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    18/24

    33

    Hubungan ketiga jenis daya adalah sebagai berikut :

    S2 = P2 + Q2

    kVA2 = kW2 + kVAR2

    kW = kVA Cos

    kVAR = kVA Sin

    b. Rangkaian Seri Resistor dan KapasitorSebuah resistor R dan kapasitor C diseri dan diberi tegangan bolak-balik

    seperti ditunjukkan pada gambar 2.10. berikut

    Gambar 2.10. Rangkaian RC seri dan diagram phasornya

    VR= I.R = drop tegangan pada R (fasa sama denagn nol)

    VC = I.XC= drop tegangan pada C (ketinggalan terhadap I dengan sudut /2)

    XC = reaktansi kapasitif (diberi tanda negatif) karena arah VC pada sudut negative

    Dari gambar di atas terlihat bahwa I mendahului V dengan sudut dimana

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    19/24

    34

    c. Rangkaian Seri Resistor, Induktor, dan KapasitorSebuah rangkaian seri RLC dengan sumber tegangan bolak-balik seperti

    ditunjukkan gambar 2.11.di bawah ini

    Gambar 2.11.Rankaian R-L-C seri

    VR = I. R = drop tegangan pada R sefasa dengan I

    VL = I. XL = drop tegangan pada L mendahului I dengan sudut 900

    VC = I. XC = drop tegangan pada C ketinggalan terhadap I dengan sudut 900

    V = tegangan sumber yang merupakan jumlah semua vector dari VR,

    VC, dan VC seperti ditunjukkan pada gambar 2.12. berikut ini

    Gambar 2.12..Diagram phasor

    Beda fasa antara tegangan dan arus

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    20/24

    35

    Sedangkan factor daya

    Jika sumber tegangan diberikan

    Sehingga arus mempunyai persamaan

    Tanda positif bila arus mendahului tegangan XL < XC atau beban bersifat kapasitif

    Tanda negative bila arus ketinggalan terhadap tegangan XL > XC atau beban

    bersifat induktih

    LATIHAN :

    1. Sebuah inductor 0,25 H dan sebuah kapasitor 200 uF dirangkai seri dan

    dihubungkan dengan sumber tegangan yang menghasilkan arus dengan

    persamaan I = 5 sin 400 t Ampere. Tentukan :

    a. impedansi rangkaian

    b. persamaan tegangan sesaat

    2. Sebuah rangkaian arus bolak-balik 220 V dan frekeunsi 55 Hz dihubungkan

    dengan rangkaian seri RL. Jika hambatan R = 110 ohm, dan tegangan pada

    ujung-ujung resistor 40 V, tentukan :

    a. Tegangan pada ujung-ujung induktor

    b. besarnya induktansi diri inductor

    3. Rangkaian seri RL dengan L = 0,6 H dan R = 20 ohm dihubungkan dengan

    tegangan bolak-balik 220 V frekuensinya 100 Hz. Tentukan :

    a. Impedansi rangkaian

    b. Besarnya arus efektif rangkaian

    c. Sudut fase antara I dan V

    4. Sebuah rangkaian seri RC masing-masing R = 60 ohm dan XC = 80 ohm

    dihubungkan dengan sumber tegangan 110 V frekuensi 50 Hz. Tentukan :

    a. kuat arus yang melalui rangkaian

    b. tegangan ujung-ujung resistor

    c. tegangan ujung-ujung kapasitor

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    21/24

    36

    5. Sebuah rangkaian seri RLC dengan R = 120 ohm, L = 0,4 H dan C = 20 mF

    dihubungkan dengan tegangan 200 V frekuensi sudutnya 100 rad/s. Tentukan :

    a. impedansi rangkaian

    b. arus listrik pada rangkaian

    c. Daya pada rangkaian

    6. Hambatan 10 ohm dan inductor 20 ohm dirangkai seri dihubungkan dengan

    sumber tegangan sehingga mengalir arus sebesar 4 A. Tentukan :

    a. tegangan resistor

    b. tegangan inductor

    c. impedansi rangkaian

    d. tegangan sumber (tegangan rangkaian)

    e. sudut fase antara I dan V

    7. Sebuah rangkaian RC dengan R = 100 ohm dan XC = 240 ohm dialiri arus

    Sebesar 1 A. Tentukan :

    a. tegangan sumber

    b. sudut fase antara I dan V

    c. impedansi rangkaian

    2.2.5. RANGKAIAN PARALEL ARUS LISTRIK BOLAK-BALIKDalam rangkaian arus bolak-balik apabila beban diparalel maka untuk

    menganalisis rangkaian tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara, antara

    lain :

    1. Metode Vektor

    Misalkan rangkaian paralel terdiri dari dua cabang seperti Gambar 2.13 di

    bawah ini

    Gambar 2.13 Rangkaian AC dengan beban diparalel

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    22/24

    37

    Dari cabang A diperoleh persamaan sebagai berikut :

    Dari cabang B diperoleh persamaan sebagai berikut :

    Pada cabang A arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut 1.

    Sedangkan pada cabang B arus mendahului tegangan dengan sudut 2 dan arus I

    merupakan jumlah vector dari I1 dan dapat dijelaskan dengan gambar 2.14

    Gambar 2.14.Vektor dari rangkaian RLC paralele

    Arus I1 dan I2 mempunyai komponen ke sumber x (komponen aktif) dan

    komponen ke sumber Y (komponen reaktif)

    Jumlah komponen aktif I1 dan I2 = I1cos 1 + I2cos 2

    Jumlah komponen reaktif = I2Sin 2I1Sin 1

    Sehingga arus total I

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    23/24

    38

    Sedangkan sudut fase antara V dan I

    2. Metode AdmitansiRangkaian seperti gambar 2.15. dapat dianalisis dengan metode admitansi

    seperti berikut

    Gambar 2.15. Rangkaian AC dengan beban paralel

    LATIHAN :

    1. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !

  • 7/22/2019 BAB 2_ELDA

    24/24

    39

    2. Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah induktor yang mempunyai

    induktansi 0,25 H dan resistansi 50 ohm dan di parallel dengan kapasitor 4 mF

    3. Sebuah kumparan mempunyai resistansi 8 W dan induktansi 0,0191 Hdiparalel dengan kapasitor 398 mF dan resistansi 6 W serta dihubungkan

    dengan tegangan 200 V, 50 Hz.

    Hitunglah:

    a. Arus masing-masing cabang.

    b. Daya masing-masing cabang

    c. Arus total

    d. Sudut fase antara arus dan tegangan