bab 6 revisi final edan

7/23/2019 Bab 6 Revisi Final Edan

1/6

Pada sampel kasus yang pemahaman tentang TB baik atau cukup sebanyak

67%, sedangkan kelompok kontrol sebanyak 75%. Hal ini berarti pemahaman

penderita mengenai TB lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.

Berdasarkan rekapitulasi kuisioner, pengetahuan responden tentang penyakit TB

cukup baik. Tingkat pengetahuan yang dipahami responden ini meliputi penyebab

penyakit TB (tabel .!", tindakan yang dilakukan agar TB cepat sembuh (tabel

.5" , apa yang harus diperhatikan agar TB cepat sembuh apabila telah berobat ke

#umah $akit atau Puskesmas (tabel .6", cara penularan TB (tabel .7". sumber

penularan TB (tabel .", bentuk penularan penyakit TB (tabel .&", masuknya

penyakit TB ke tubuh (tabel .'", kapan harus aksin TB (tabel .')" dan

pengetahuan tentang keramik dapat mencegah perkembangbiakan kuman TB

(tabel .*". $edangkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang

penyakit TB yang meliputi TB dapat dicegah dengan aksinasi (tabel .''",

upaya yang harus dilakukan pada kamar tidur penderita TB (tabel .'*", penderita

TB boleh berobat ke dukun+alternati (tabel .'!", harus membuka -endela kamar

tidur setiap pagi (tabel .'" dan penanganan pada alat makan dan minum pada

penderita TB (tabel .'&".

Tabel .'' menun-ukkan baha sebagian besar responden tidak

mengetahui baha /aksinasi tidak dapat mencegah penularan penyakit TB.

0enurut buku 1231, aksin TB ini sesungguhnya hanya berungsi untuk

menurunkan resiko ter-adinya komplikasi TB yang berat. $ehingga banyak ibu4

ibu pasien yang merasa sudah aman terhadap penularan penyakit TB ke anaknya.

Pengetahuan yang salah ini seharusnya harus segera diperbaiki agar ibu4ibu selalu


2/6

mempunyai pengetahuan yang tepat tentang penyakit TB agar masyarakat selalu

aspada dan selalu berusaha untuk mencegah tertularnya penyakit TB.0aka dari

itu sebaiknya petugas kesehatan harus memberikan inormasi kepada setiap

masyarakat, khususnya memberikan edukasi kepada orang tua anak yang akan

diberikan imunisasi B agar orang tua tetap aspada dan tetap berusaha untuk

mencegah anaknya tertular penyakit TB.

Pada tabel .'* menun-ukkan baha sebagian besar responden

mempunyai pemahaman yang kurang tentang upaya yang harus dilakukan untuk

kamar tidur pasien agar penderita lebih cepat sembuh. #esponden yang tidak

mengetahui penanganan kamar tidur penderita TB bisa4bisa memperparah

penyakit TB itu sendiri. $emisal penerangan cahaya matahari yang kurang di

kamar, akan menambah kelembaban kamar yang akan semakin memberikan

suasana yang baik bagi kuman TB untuk berkembang biak. Hal ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh H8 baha kuman TB rentan terhadap sinar

ultra/iolet. $ehingga petugas kesehatan harus lebih meningkatkan kegiatan

kun-ungan rumah ke penderita TB untuk memeriksa keadaan kamar tidur dan

memberikan penyuluhan kepada keluarga untuk selalu men-aga kebersihan kamar

dan memberikan pencahayaan alami di dalam kamar tersebut agar kamar tidak

lembab.

Pada tabel .'! menun-ukkan baha sebagian besar responden masih

mempunyai pemahaman baha penderita TB boleh berobat ke pengobatan

alternati/e ataupun dukun. Hal ini sangat keliru dengan pedoman pengobatan TB

yang menyatakan baha pengobatan TB harus dilaksanakan selama 6 bulan tanpa


3/6

henti dan tidak bisa menggunakan obat lain selain obat yang telah ditetapkan. -ika

hal ini tidak ditangani, pasien TB yang sedang men-alankan pengobatan mencari

pengobatan alternati/e dan tidak melan-utkan pengobatan TB yang tepat sampai 6

bulan dan bisa menyebabkan timbulnya ke-adian drop out.

Pada tabel .' menun-ukkan baha sebagian besar responden tidak

membuka -endela kamar tidur setiap pagi. Hal ini dapat mengurangi pertukaran

udara didalam kamar sehingga dapat menambah kelembaban di dalam kamar.

9elembaban yang tinggi merupakan media yang baik bagi kuman TB untuk

berkembang biak. Hal ini tidak sesuai dengan teori dari H8 baha penyakit TB

akan lebih mudah menular pada keadaan /entilasi udara yang tidak bagus.

$ehingga petugas kesehatan harus menekankan akan pentingnya membuka

-endela kamar tidur setiap pagi kepada masyarakat.

Pada tabel .'& menun-ukkan baha sebagian besar responden tidak

memisahkan peralatan makan dan minum antara penderita TB dengan keluarga

yang tidak menderita TB. Hal ini sebenarnya tidak dibenarkan, karena menurut

H8 penularan penyakit TB ini melalui droplet infection sehingga penyakit TB

-uga dapat menular melalui alat makan yang sudah terkontaminasi dahak ataupun

percikan dahak.0aka dari itu masyarakat harus mengetahui hal ini.

:otoatmod-o (*7" menyatakan baha pengetahuan merupakan hasil

dari tahu dan ini ter-adi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu

ob-ek tertentu. $ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menimbulkan rasa

percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan


4/6

baha pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang.

Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tuan ; Tuan 9abupaten 9etapang

9alimantan Barat yang dilakukan oleh 3di Heru $utomo (*&", ditemukan

baha responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah akan meningkatkan

risiko untuk terkena penyakit TB paru sebesar ',57 kali lebih besar dibandingkan

dengan responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi.

Berdasarkan tabel .*& didapatkan hasil baha 7*% dari responden

mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup baik tentang penyakit TB. :amun

pada hasil analisis data pada 7* responden, didapatkan 8# ',5 yang berarti ada

pengaruh antara tingkat pengetahuan tentang TB terhadap ke-adian TB . Hal ini

berarti masyarakat yang memliki pengetahuan yang kurang tentang TB memiliki

resiko ',5 kali lebih besar terkena TB dibandingkan masyarakat yang memiliki

tingkat pengetahuan yang cukup tentang TB. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh blum baha aktor perilaku dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan dan sikap seseorang. $esuai dengan pendapat tersebutpengetahuan

sesorang dapat memengaruhi ter-adinya kasus TB. Pengetahuan yang rendah

tentang TB memperbesar kemungkinan ke-adian penyakit tersebut, karena

seseorang yang kurang atau tidak memahami atau mengetahui proses penularan

TB yang sedang ter-adi tidak mengetahui pula tentang tindakan pencegahannya.

Pada tabel .*' menun-ukkan baha kemauan masyarakat 9edundung

untuk mengikuti penyuluhan tentang penyakit TB sebesar )6,''%. Hal ini

menun-ukkan baha tingkat kemauan masyarakat 9edundung untuk mengikuti


5/6

penyuluhan masih rendah. 0aka dari itu petugas kesehatan Puskesmas

9edundung harus meningkatkan kemauan masyarakat untuk mengikuti program

penyuluhan TB dengan lebih akti dalam menga-ak masyarakat untuk mengikuti

penyuluhan yang diadakan oleh Puskesmas 9edundung.

Pada tabel .** menun-ukkan tingkat partisipasi masyarakat untuk

mengikuti penyuluhan tentang penyakit TB, dimana sebesar !5,!% masih belum

mengikuti penyuluhan tentang penyakit TB. Hal ini menun-ukkan masyarakat

9edundung partisipasi masyarakat 9edundung yang masih kurang dalam

mengikuti penyuluhan tentang penyakit TB. 0aka dari itu petugas kesehatan

Puskesmas 9edundung harus meningkatkan partisipasi masyarakat untuk

megikuti penyuluhan dengan memberikan penyuluhan yang lebih menarik agar

masyarakat -uga tertarik mengikuti penyuluhan.

Pada tabel .*) menun-ukkan !),6% responden belum pernah dia-ari

tentang cara mengeluarkan dahak dengan benar oleh petugas kesehatan. Hal ini

menun-ukkan petugas kesehatan Puskesmas 9edundung masih kurang dalam

memberi edukasi tentang cara mengeuarkan dahak dengan /enar.0aka dari itu

petugas kesehatan Puskesmas 9edundung harus lebih sering memberitahukan cara

mengeluarkan dahak yang benar, yang dapat dilakukan melalui pemasangan

poster atau pembagian selebaran maupun secara lisan.

Pada tabel .*6 menun-ukkan 5&,7)% responden tidak pernah

mendapatkan selebaran inormasi tentang penyakit TB. Hal ini menun-ukkan

baha petugas kesehatan Puskesmas 9edundung kurang memberikan selebaran

yang berisi inormasi penyakit TB.0aka dari itu petugas kesehatan Puskesmas


6/6

9edundung harus lebih sering memberikan selebaran yang berisi tentang

inormasi penyakit TB.

Pada tabel .*7 menun-ukkan !,*% responden belum pernah

diberitahukan tentang cara pemeriksaan penyakit TB. Hal ini menun-ukkan

petugas kesehatan Puskesmas 9edundung kurang mensosialisasikan cara

pemeriksaan penyakit TB kepada masyarakat 9elurahan 9edundung, 9ecamatan

0agersari, 9ota 0o-okerto. 0aka dari itu petugas kesehatan Puskesmas

9edundung harus lebih sering mensosialisasikan cara pemeriksaan penyakit TB,

yaitu dengan penyuluhan, pemasangan poster, pamlet, maupun pembagian lealet.

bab 6 revisi final edan

Documents