bab hipertensi

Upload: niezar-j-za

Post on 24-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di Negara industri hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di

    Indonesia Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperbaikan oleh dokter

    yang bekerja pada kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat

    jangka panjang yang di timbulkannya. Berdasrkan penyebabnya hipertensi dibagi

    menjadi 2 yaitu : Hipertensi primer, yang tidak di ketahui penyebabnya atau diopatik,

    Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.

    (uyono, 2!!", h #$%&

    Di Indonesia banyak penderita hipertensi diperkirakan "$ juta orang, tetapi

    hanya #', yang merupaka hipertensi terkontrol. rivalensi )*"$' pada orang de+asa,

    $!' diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka

    enderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak

    mengetahui -aktor resikonya, dan !' merupakan hipertensi esensial. Hasil peneltian

    dari /0NI1 (multinational monitoring kardiovasular diseases&, angka kejadian di

    Indonesia berkisar 2*"3' diberbagai daerah, jadi di Indonesia saat ini kira*kira terdapat

    2! juta orang penderita hipertensi.

    (4eblog, ririns&

    erjalanan penyakit hipertensi sangatlah perlahan. enderita hipertensi mungkin

    tidak menunjukan gejala selama bertahun*tahun, masa laten ini menyelubungi

    perkembangan penyakit, sampai terjadi kerusakan organ yang penting. Bila terdapat

    gejala maka biasanya bersi-at non*spesi-ik. /isalnya sakit kepala atau pusing, apabila

    hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dira+at mengakibatkan kelemahan karena

    stroke atau gagal ginjal mekanis.

    (ylvia nderson, 2!!) : h $3%&

    enyakit jantung hipertensi ditegakan bila dapat dideteksi hipertro-i ventrikelkiri sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh -eri-er dan

    beban akti- ventrikel kiri. 5aktor yang menentukan hipertro-i ventrikel kiri adalah

    derajat dan lamanya peningkatan diastolik. engaruh -aktor genetik disini lebih jelas.

    (/ansjoer, 2!!" : h ##"&

    Hipertensi biasanya dimulai 6diam*diam7 umumnya setelah usia %! tahun atau

    #! tahun. Dalam kasus*kasus penegahan, penyakit ini bisa dimulai lebih a+al. ada

    tahap a+al, tekanannya mungkin naik seara berkala, misalnya pada situasi stress

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    2/36

    biasanya, ketika mengendarai mobil jarak jauh, dan kembali ke normal lebih lama dari

    biasanya. tau tekanannya mungkin hanya naik saat bekerja, tidak pada istirahat atau

    berlibur. ada kasus*kasus seperti ini kita membiarakan 6hipertensi labil7. tau jika

    angkanya terletak diatas kesasaran normal, kita menyebutnya 6hipertensi perbatasan7

    namun, jika angkanya diatas normal seara konsisten, penyakitnya telah berkembang

    ketahap 6stabil7 hipertensi kronis bisa memiliki berbagai bentuk. 1ontohnya sangat

    banyak, bahkan setiap rumah sakit mengetahui orang*orang muda dengan tekanan darah

    yang sangat tinggi, dari 2!!8"2! samapi 2$!*"#!.

    (Hans p. +ol-. 2!!) : h )%&

    ada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. ngka yang

    lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik& angka yang lebih rendah

    diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik& tekanan darah kurang dari "2!83!

    mmHg di de-enisikan sebagai 6normal7 pada tekanan darah tinggi bisanya terjadikenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah

    "#!8! mmHg atau keatas, diukur kedua lengan iga dalam jangka beberapa minggu.

    (+eblog, 4ikipedia*indonesia8&

    1.2 Ruang lingkup

    Dalam penulisan kasus ini penulisa akan mengambil kasus yaitu 6suhan

    9epera+atan pada n./ dengan ;angguan istem 9ardiovasular Hipertensi di

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    3/36

    . /ampu menyusun perenanaan kepera+atan pada n./ dengan gangguan sistem

    9ardiovasuler Hipertensi di ruang mengkudu

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    4/36

    BAB II

    TIN&AUAN TE'RITI(

    2.1 Hipertensi

    2.1.1 De)inisi

    Imu pengobatan mende-inisikan hipertensi sebagai suatu peningkatan kronis

    (yaitu meningkat seara berlahan*lahan, bersi-at menetap& dalam tekanan darah arteri

    sistolik yang bisa disebabkan oleh berbagai -aktor, tetapi tidak peduli apa penyebabnya,

    mengikuti suau pola yang khas. (4ol--.2!!) : h )2&

    Hipertensi dide-enisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya

    "#! mmHg atau tekanan diastoliknya sedikitnya ! mmHg. Istilah tradisional tentanghipertensi 6ringan7 dan 6sedang7 gagal menjelaskan pengaruh utama tekanan darah

    tinggi pada penyakit kardiovaskular. (nderson : 2!!). h $32&

    Darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang

    berada pada tingkatan diatas normal. 9onsek+ensi dan keadaan ini adalah timbulnya

    penyakit yang menggangu tubuh penderita. Dalam penyakit hipertensi merupakan

    masalah kesehatan dan memerlukan penanggulangan dengan baik. (udjas+andi : 2!!2.

    h "?&

    ekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadipeningkatan tekanan darah seara kronis (dalam jangka lama& penderita yang

    mempunyai sekurang*kurangnya tiga baaan tekanan darah yang melebihi "#!8!

    mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. ekanan darah

    tinggi adalah salah satu resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan

    merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. (+eblog, +ikipediaindonesia&

    2.1.2 Anat$mi *isi$l$gi

    istem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan

    saluran lim-e. @antung merupakan organ penting yang memompa darah dan memeliharaperedaran melalui saluran tubuh.

    rteri memba+a darah dari jantung

    Aena memba+a dara ke jantung

    9apiler menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan merupakan

    jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan. Disini juga terjadi pertukaran gas

    dalam airan ekstra seluler atau intershil. aluran lim-e mengumpulkan, menggiring dan

    menyalurkan kembali ke dalam lim-enya yang dikeluarkan melalui dinaing kapiler halus

    http://surabaya-ehealth.org/wikipediahttp://surabaya-ehealth.org/wikipediahttp://surabaya-ehealth.org/wikipedia
  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    5/36

    untuk membersihkan jaringan. aluran lim-e ini juga dapat dianggap menjadi bagian

    sistem peredaran.

    Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah

    dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri temporalis diatas

    tulang temporal atau arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki. 9eepatan denyut

    jantung dalam keadaan sehat berbeda*beda, dipengaruhi penghidupan, pekerjaan,

    makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut sesuai dengan siklus jantung jumlah

    denyut jantung ?! berarti siklus jantung ?! kali per menit.

    9eepatan normal denyut nadi per menit :

    ada bayi yang baru lahir

    elama tahun pertama

    elama tahun keduaada umur $ tahun

    ada umur "! tahun

    ada orang de+asa

    "#!

    "2!

    ""!)*"!!

    3!*!

    )!*3!

    (eare. 2!! : h "$"&

    ekanan Darah

    ekanan darah sangat penting dalam sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk

    daya dorong yang mengalirkan darah didalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena

    sehingga darah didalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena sehingga terbentukaliran darah yang menetap. @antung bekerja sebagai pemompa darah dapat

    memindahkan darah dari pembuluh vena ke pembuluh arteri. ada sirkulasi tertutup

    aktivitas pompa jantug berlangsung dengan ara mengadakan kontraksi dan relaksasi

    sehingga menimbulkan perubahan tekanan darah dan sirkulasi darah. ada tekanan

    darah didalam arteri kenaikan arteri pada punaknya sekitar "2! mmHg tekanan ini

    disebut tekanan stroke. 9enaikan ini menyebabkan aorta mengalami distensi sehingga

    tekanan didalamnya turun sedikit. ada saat diastole ventrikel, tekanan aorta enderung

    menurun sampai dengan 3!mmHg. ekanan ini dalam pemeriksaan disebut dengan

    tekanan diastole.

    9eepatan ekanan

    9eepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah.

    Darah dalam aorta bergerak epat, dalam arteri keepatan berkurang dan sangat lambat

    pada kapiler, dalam arteri keepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. 5aktor

    lain yang membantu aliran darah kejantung maupun gerakan otot kerangka

    mengeluarkan tekanan diatas vena, gerakkan yang dihasilkan perna-asan dengan naik

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    6/36

    turunnya dia-ragma yang bekerja sebagai pemopa, isapan yang dikeluarkan oleh atrium

    yang kosong se+aktu diastole menarik darah dari vena dan tekanan darah arterial

    mendorong darah maju. erubahan tekanan nadi pengaruhi oleh -aktor yang

    mempengaruhi tekanan darah, misalnya pengaruh usia dan penyakit arteriosklerosis.

    ada keadaan arteriosklorosis, olasitias pembuluh darah kurang bahkan menghilang

    sama sekali, sehingga tekanan nadi meningkat.

    9eepatan aliran darah dibagian tengah dan pada bagian tepi (-eri-er& yang dekat

    dengan permukaan bagian dalam dinding arteri adalah sama, aliran bersi-at sejajar yang

    konsentris dengan arah yang sama jika dijumpai suatu aliran darah dalam arteri yang

    mengarah kesegala jurusan sehingga memberikan gambaran aliran yang yang tidak

    laner. 9eadaan dapat terjadi pada darah yang mengatur melalui bagian pembuluh darah

    yang mengalami sumbatan atau vasokonstriksi. (DrsH.yai-uddin. 2!!) : h "%!&

    2.1.3 Eti$l$gi

    Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan

    penanggulangan yang baik. erdapat beberapa -aktor yang mempengaruhi prevalensi

    hipertensi seperti umur, obesitas, asupan garam yang tinggi adanya ri+ayat hipertensi

    dalam keluarga.

    Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

    ". Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut

    juga hipertensi idiopatik. erdapat sekitar $' kasus banyak -aktor yang mempengaruhi

    seperti genetik, lingkungan hiperaktivitas susunan sara- simpatis. Dalam de-ekekstesi

    Na peningkatan Na dan 1a intra selular dan -aktor*-aktor yang meningkatkan resiko

    seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.

    2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar $' kasus. enyebab

    spesi-iknya diketahui seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal. Hipertensi vasular

    renal dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain*lain. (ri- /anjoer.

    2!!" : h $"3&

    enyebab hipertensi lainnya adalah -eokromositoma, yaitu tumor pada kalenjar

    adrenal yang menghasilkan hormone edine-rin (adrenalim& atau noredine-rin

    (noradrenalin& kegemukan (obesitas&, gaya hidup yang tidak akti- (malas&, stress,alkohol, atau garam dalam makanan bisa memiu terjadinya hipertensi pada orang*

    orang yang memiliki kenaikan yang diturunkan stress enderung menyebabkan

    kenaikan tekanan darah untuk sementara +aktu. @ika stress berlalu, maka tekanan darah

    biasanya akan kembali normal. (4eblog, 4ikipedia indonesia&

    2.1." Pat$)isi$l$gi

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    7/36

    ada stadium permulaan hipertensi hipertro-i yang terjadi adalah di-usi

    (konsentik&. ada masa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri. ada stadium

    selanjutnya, karena penyakit berlanjut terus, hipertro-i menjadi tak teratur dan akhirnya

    akibat terbatasnya aliran darah koroner menjadi eksentrik, berkurangnya rasio antara

    masa dan volume jantung akibat peningkatan volume diastolik akhir adalah khas pada

    jantung dengan hipertro-i eksentrik. Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan seara

    menyeluruh -ungsi pompa (penurunan -raksieleksi& penigkatan tegangan dinding

    ventrikel pada saat sistolik peningkatan konsumsi oksigen ke otot jantung serta

    penurunan e-ek*e-ek mekanik pompa jantung. Diperburuk lagi bila disertai dengn

    penyakit dalam jantung koroner.

    4alaupun tekanan perkusi koroner meningkat, tahanan pembumluh darah

    koroner juga meningkat sehingga adangan aliran darah koroner berkurang. erubahan

    hemodinamik sirkulasi koroner pada hipertensi berhubungan erat dengan derajat

    hipertro-i otot jantung.da 2 -aktor utama penyebab penurunan adangan aliran darah koroner yaitu :

    ". enebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertro-i otot polar dalam resitensi

    seluruh badan. 9emudian terjadi valensi garam dan air mengakibatkan berkurangnya

    ompliane pembuluh ini dan meningkatnya tahanan peri-er.

    2. eningkatan hipertro-i mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler per unit otot

    jantung bila timbul hipertro-i menjadi -aktor utama pada stadium lanjut dan gambaran

    hemodinamik ini

    @adi -aktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit

    meskipun tampak sebagai penyebab patologis yang utama dari gangguan aktivitasmekanik ventrikel kiri. (ri- /anjoer. 2!!" : h ##"&

    2.1.+ Tan%a %an ,ejala

    emeriksaan yang paling sederhana adalah palpasi hipertensi karateristik lama,

    untuk bertambah bila terjadi dibatasi ventrikel kiri iktusikordis bergerak kiri ba+ah,

    pada kultasi asien dengan hipertensi konsentri dapat ditemukan $ bila sudah terjadi

    jantung didapatkan tanda*tanda rusiensi mitra velature. (ri- /ansjoer. 2!!" : h ##2&

    ada stadium ini hipertensi, tampak tanda*tanda rangsangan sipatis yang

    diakibatkan peningkatan aktivitas system neohormonal disertai hipertomia pada

    stadium, selanjutnya mekanisme kopensasi pada otot jantung berupa hiperpeuti. (rir

    /ansjoer. 2!!" : h ##2&

    ;ambaran klinis seperti sakit kepala adalah serta gejala gangguan -ungsi distolik

    dan peningkatan tekanan pengsien ventrikel +alaupun -ungsi distolik masih normal, bila

    berkembang terus terjadi hipertensi eksentri dan akhirnya menjadi dilarasi ventrikel

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    8/36

    kemudian gejal banyak datang. tadium ini kadang kala disertai dengan sirkulasi ada

    adangan aliran darah ovoner dan makin membentuk kelaianan -ungsi mekanik8pompa

    jantung yang selekti-. (/ansjor, 2!!" : h ##2&

    2.1.- $mplikasi

    0rgan*organ tubuh sering terserang akibat hipertensi antara lain masa berupa

    pendarahan vetria, bahkan gangguan pada penglihatan sampai kebutahan, gagal jantung,

    peahnya darah otak. (ri- /ansjoer, 2!!"&

    2.1. Penatalaksanaan

    engbobatan dirujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal,

    pengobatan jantung karena hipertensi, mengurangi morbilitas dan moralitas terhadap

    penyakit kardiovasular dan menurunkan -aktor resiko terhadap penyakit kardiovasular

    semaksimal mungkin.

    =ntuk menurunkan tekanan darah, dapat ditujukan % -aktor -isiologis yaitu :

    menurunkan isi airan intravasular dan non darah dengan neolistik menurunkan

    aktivitas susunan sara- simpatis dan respon kardiovasular terhadap rangsangan tahanan

    pri-er dengan obat vasediator. (ri- /anjoer, 2!!"&

    2.1./ Pen0ega!an

    ". Berhenti merokok seara total dan tidak mengkonsumsi alkohol

    2. /elakukan antisipasi -isik seara teratur atau berolaraga seara teratur dapat

    mengurangi ketegangan pikiran (strees& membantu menurunkan berat badan, dapat

    membakar lemak yang berlebihan.

    %. Diet rendah garam atau makanan, kegemukan (kelebihan berat badan harus segera di

    kurangi&

    #. Catihan ohlaraga yang dapat seperti senam aerobi, jalan epat, dan bersepeda paling

    sedikit ? kali dalam seminggu.

    $. /emperbanyak minum air putih, minum 3* "! gelas8 hari.

    ). /emeriksakan tekanan darah seara normal 8 berkala terutama bagi seseorabg yang

    memiliki ri+ayat penderita hipertensi.

    ?. /enjalani gaya hidup yang +ajar mempelejari ara yang tepat untuk mengendalikan

    stress.

    (Bambang ade+o, 2!!#&

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    9/36

    2.1. Peng$atan

    @enis*jenis pengobatan

    ". rti hipertensi non 5armokologis

    indakan pengobatan supparat, sesuai anjuran dari natural ammitoe ditation

    evalution treatmori o- high blood preasure

    a. umpukan berat badan obesitas

    b. 9onsumsi garam dapur

    . 9urangi alkohol

    d. /enghentikan merokok

    e. 0laraga teratur

    -. Diet rendah lemak penuh

    g. emberian kalium dalam bentuk makanan sayur dan buah

    2. 0bat anti hipertensi

    a. Dioverika, pelanar kening yang diterapkan kurangin volume input

    b. enyakit beta (B.Bloker&

    . ntoganis kalsium

    d. Canbi 1 (nti 1anvertity nEyine&

    e. 0bat anti hipertensi santral (simpatokolim&

    -. 0bat penyekar beng. Aasodilatov

    (ri- /ansjoer, 2!!", $22&

    %. erubahan gaya hidup

    Dilain pihak gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit

    hipertensi dan berbagai penyakit digenerati- lainnya.

    F /engkurangi konsumsi garam

    F /elakukan olaraga seara teratur dan dinamik

    F /embiasakan bersikap dinamik seperti memilih menggunakan tangga dari pada lim-aF /enghentikan kebiasaan merokok

    F /enjaga kestabilan BB

    /enjauhkan dan menghindari stress dengan pendalaman angka sebagai salah satu

    upayahnya.

    2.1.1 Pemeriksaan penunjang

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    10/36

    emeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum melakukan terapi

    bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan -aktor lain atau menari penyebab

    hipertensi, biasanya diperiksa unaralis darah peri-er lengkap kemih darah (kalium,

    natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolestrol total, kolestrol HDI, dan 9;&.

    ebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti klirens kreatinin

    protein urine 2# jam, asam urat, kolestrol CDC, H dan ekokardiogra-i.

    (/ansjoer ri-,2!!! : #&

    2.2 Asu!an epera4atan

    suhan kepera+atan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam

    praktek kepera+atan. Hal ini biasanya disebut sebagai suatu pendekatan problem

    solving yang memerlukan ilmu teknik dan keterampilan interversional dan ditujukan

    untuk memenuhi kebutuhan klien.(Iyert el, al, ")&

    2.2.1 Pengkajian

    engkajian adalah langkah pertama dari proses kepera+atan melalui kegiatan

    pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dapat pasien guna mengetahui

    berbagai permasalahan yang ada.

    (EiE limul. 2!! : h 3$&

    dapun pengkajian pada pasien hipertensi menurut Doengoes, et al (2!!"& adalah

    ". ktivitas istirahat

    ;ejala : 9elelahan umum, kelemahan, letih, na-as pendek, gaya hidup

    anda : * 5rekuensi jantung meningkat

    * erubahan trauma jantung (takipnea&

    2. irkulasi

    ;ejala :

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    11/36

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    12/36

    anda : * Distres respirasi

    * Bunyi na-as tambahan

    * ianosis

    . 9eamanan

    ;ejala : * ;angguan koordinas 8 ara berjalan

    * Hipotesia pastural

    anda : * 5rekuensi jantung meningkat

    * erubahan trauma jantung (takipnea&

    "!. embelajaran8enyebab

    ;ejala : 5aktor resiko keluarga : hipertensi, aterosporosis, penyakit jantung, D/

    2.2.2 Diagn$sa epera4atan

    Diagnosa kepera+atan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang,

    keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan

    yang aktual atau potensial. (EiE limul, 2!! : h 2&

    Nanda menyatakan bah+a diagnosa kepera+atan adalah keputusan klinik

    tentang respon individu. 9eluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual

    atau potensial. ebagai dasar seleksi intervensi kepera+atan untuk menapai tujuan

    asuhan kepera+atan sesuai dengan ke+enangan pera+at. emua diagnosa kepera+atan

    harus didukung oleh data. Dimana menurut Nanda diartikan sebagai de-ensial

    arakteristik de-inisi karakteristik tersebut dinamakan tanda dan gejala suatu yang dapatdiobservasi dan gejala sesuai yang dirasakan oleh klien.

    /enurut Doengoes, et al (2!!"&, diagnosa kepera+atan yang mungkin

    ditemukan pada pasien dengan hipertensi adalah :

    ". 1urah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap b8d peningkatan a-terload,

    vasokontriksi, iskemia miokardia, hipertro-i d8d tidak dapat diterapkan adanya tanda*

    tanda dan gejala yang menetapkan diagnosis aktual

    2. Nyeri (akut&, sakit kepala b8d peningkatan tekanan vaskuler selebral d8d

    melaporkan tentang nyeri berdenyut yang terletak pada regiu suboksipital. erjadi pada

    saat bangun dan hilang seara spontan setelah beberapa +aktu%. Intoleran aktivitas b8d kelemahan umum d8d laporan verbal tentang kelebihan

    atau kelemahan

    #. Nutrisi, perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b8d masukan berlebihan dengan

    kebutuhan merabolik d8d berat badan "!'*2!' lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk

    tubuh

    $. 9oping, individual, in-ekti- b8d krisis situasional8maturasional, perubahan hidup

    beragam d8d menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan

    ). 9urang pengetahuan (kebutuhan belajar& mengenai kondisi renana pengobatan

    b8d kurang pengetahuan 8 daya ingat d8d menyatakan masalah, meminta in-ormasi.

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    13/36

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    14/36

    Diagnosa 9epera+atan II

    Nyeri (akut&, sakit kepala b8d peningkatan tekanan vaskuler selebral d8d

    melaporkan tentang nyeri berdenyut yang terletak pada regium suboksipital. erjadi

    pada saat bangun dan hilang seara spontan setelah beberapa +aktu.

    Intervensi :

    F 9aji respon pasien terhadap aktivitas

    F Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas

    F Instruksikan pasien terhadap teknik penghematan energi

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    15/36

    Nutrisi perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b8d masukan berlebihan dengan

    kebutuhan merabolik d8d berat badan "!'*2!' lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk

    tubuh.

    Intervensi :

    F 9aji kee-ekti-an strategi koping dengan mengobservasi prilaku

    F ara- laporan gangguan tidur

    F Bantu pasien untuk mengidenti-ikasi sresor spesi-ik dan kemungkinan startegi untuk

    mengatasinya

    F Dorong pasien untuk mengevaluasi prioitas tubuh.

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    16/36

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    17/36

    Implementasi adalah proses kepera+atan dengan melaksanakan berbagai

    strategis kepera+atan (tindakan kepera+atan& yaitu telah direnanakan. (EiE limuml.

    2!!" : h ""&

    ujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam menapai tujuan yang

    telah ditetapkan yang menakup peningkatan kesehatan penegahan penyakit.

    emulihan kesehatan dan mempasilitas koping perenanaan tindakan kepera+atan akan

    dapat dilaksanakan dengan baik. @ika klien mempunyai keinginan untuk berpatisipasi

    dalam pelaksanaan tindakan kepera+atan selama tahap pelaksanaan pera+at terus

    melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan pera+atan yang paling sesuai

    dengan kebutuhan klien tindakan.

    dapun implementasi pada pasien hipertensi adalah :

    Diagnosa kepera+atan I :

    F /emantau D

    F /enatat keberadaan

    F ukultasi tonus jantung dan bunyi na-as

    F /emberikan lingkungan yang tenang, nyaman, kurang aktivitas 8 keributan

    lingkungan

    F Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

    Diagnosa kepera+atan II :

    F /engkaji respon pasien terhadap aktivitas

    F /emberikan dorongan untuk melakukan aktivitas

    F /engintruksikan pasien terhadap teknik penghematan energy

    Diagnosa kepera+atan III :

    F /embiarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak,

    garam dan gula sesuai indikasi

    F /enetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan

    F /engkaji ulang masukkan kalori harian dan pilihan diet

    Diagnosa kepera+atan IA

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    18/36

    F /engkaji kee-ekti-an strategi koping dengan mengobservasi prilaku

    F /enatat laporan gangguan tidur

    F /embantu pasien untuk mengidenti-ikasi stesor spesi-ik dan kemungkinan strategi

    untuk mengatasinya

    F /endorong pasien untuk mengevaluasi prioritas tubuh

    Diagnosa kepera+atan A

    F /engkaji kesiapan dan hambatan dalam belajar

    F /enetapkan dan nyatakan batas Hd normal

    F /embantu pasien untuk mengidenti-ikasi -aktor*-aktor resiko kardiovaskuler

    F /embahas pentingnya menghentikan merokok

    Diagnosa kepera+atan AI :

    F /emberi penguatan pentingnya kerjasama dalam regimen pengobatan dan

    mempertahankan perjanjian tindak lanjut

    F /enjelaskan tentang obat yang diresep bersamaan dengan rasional

    F /enyarankan untuk sering mengubah posisi, olaraga kaki saat baring

    2.2.+ E5aluasi

    valuasi adalah tahap terakhir proses kepera+atan dengan ara menilai sejauh

    mana tujuan diri renana kepera+atan terapai atau tidak. (EiE limul. 2!! : hi "2&

    ujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam menapaitujuan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien

    berdasarkan respon klien terhadap tindakan kepera+atan yang diberikan sehingga

    pera+at dapat mengambil keputusan:

    ". /engakhiri tindakan kepera+atan (klien telah menapai tujuan yang ditetapkan&

    2. /emodi-ikasi renana tindakan kepera+atan (klien memerlukan +aktu yang lebih

    lama untuk menapai tujuan&

    (lyer, at al, ")&

    dapun evaluasi kepera+atan pada pasien dengan hipertensi adalah :

    Diagnosa I

    F Berpatisipasi dalam aktivitas yang menurunkan d beban kerja jantung

    F /empertahankan d dalam rentang individu yang dapat diterima

    F /emperlihatkan irama dan -rekuensi jantung stabil dalam rentang normal pasien

    Diagnosa II

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    19/36

    F Berpatisipasi dalam aktivitas yang diinginkan8diperlukan

    F /elaporkan tindakan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur

    F /enunjukkan penurunan dalam tanda intoleransi -isiologi

    Diagnosa III

    F /elaporkan nyeri 8 ketidak nyamanan hilang 8 terkontrol

    F /engungkan metode yang memberikan pengurangan

    F /engikuti reGman -armokologi yang diresepkan

    Diagnosa IA

    F /engidenti-ikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan

    F /enunjukkan perubahan pola makan

    F /elakukan 8 mempertahankan program olaraga yang tepat seaar individual

    Diagnosa A

    F /engidenti-ikasi prilaku koping e-ekti- konsekuensinya

    F /endemontrasikan penggunaan keterampilan 8 metode koping e-ekti-

    Diagnosa AI

    F /enyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen

    F /empertahankan d dalam perimeter normal

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    20/36

    BAB III

    TIN&AUAN A(U(

    3.1 Pengkajian

    3.1.1 I%entitas Pasien

    a. Identitas engkajian

    Nama : n./

    @enis 9elamin : Caki*laki

    =mur : )! ahun

    tatus erka+inan : 9a+in

    gama : Islam

    endidikan : /

    ekerjaan : ensiun

    lamat : @ln.ederhana ;g.empurna 9e.Binjai elatan

    anggal /asuk : ") pril 2!"2

    No.

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    21/36

    b. enanggung @a+ab

    Nama : n.D

    Hubungan dengan asien : anak

    ekerjaan : N

    =mur : 2$ ahun

    lamat : @ln.ederhana ;g.empurna 9e.Binjai elatan

    3.1.2 elu!an Utama

    asien datang kerumah sakit, mengatakan kapala pusing, nyeri pada tungkai,

    sakit kepala disertai leher terasa tegang dan kaku.

    3.1.3 Ri4a6at ese!atan (ekarang

    asien dira+at dirumah sakit umum Dr.

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    22/36

    ;enogram

    9eterangan :

    : Caki*laki

    : erempuan

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    23/36

    : Caki*laki eit (meninggal&

    : erempuan eit (meninggal&

    : inggal satu rumah

    : Hubungan 8 pertalian keluarga

    : enderita 8 pasien

    Dari keterangan genogram diatas orangtua pasien keduanya sudah meninggal,

    orang tua laki*laki pasien meninggal karena terserang penyakit kanker hati, sedangkan

    ibu pasien meninggal karena penyakit hipertensi, dari hasil perka+inan ke*2 orangtua

    pasien terdapat "! jumlah saudara pasien, dari kesepuluh jumlah saudara kandung

    pasien tersebut dirini sebagai beriku : anak pertama perempuan, dan anak kedua

    perempuan, kedua anak perempuan tersebut meninggal karena menderita penyakit

    kanker rahim. 9emudian anak ketiga laki*laki adalah pasien yang menderita penyakit

    hipertensi yang dira+at dirumah sakit umum Dr.

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    24/36

    9eadaan umum : Cemah

    enampilan : asien kurang rapi dan bersih

    n : 1ompos mentis (onsious& yaitu kesadaran normal (dengan prevalensi "$& sadar

    sepenuhnya, dapat menja+ab semua pertanyaan tentang keadaannya

    B : "?3 m

    BB : # 9g

    1iri ubuh : ;emuk

    3.1./ Pengkajian P$la *ungsi$nal

    a. 9epala

    Bentuk kepala bulat, rambut hitam lurus kulit kepala bersih tidak terdapat ketombe

    b. englihatanBaik, tidak ada ikterus, konjungtiva tidak anemis pupil isokor dan slekta baik tidak

    dijumpai

    . eniuman

    Bentuk dan posisi, anatomis tidak dijumpai kelainan dapat membedakan bau*bauan

    d. endengaran

    endengaran baik serumen ada dalam batas normal tidak ada dijumpai adanya

    peradangan dan pendarahan

    e. /ulut

    idak ada masalah pada rongga mulut, gigi bersih, tidak ada pendarahan maupun

    peradangan

    -. erna-asan

    idak ada masalah pada -rekuensi dan irama perna-asan

    g. @antung

    5rek+ensi denyut jantung diba+ah normal "!!8i, bunyi jantung berirama, tidak adanya

    dijumpai nyeri pada dada

    h. bdomen

    ada abdomen tidak dijumpai kelainan begitu juga pada palpasi hepar

    i. kstremilasi

    pasien mengatakan susah menggerakkan kedua kakinya dan pasien sulit beraktivitas,semua aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan pera+at

    j. ola 9ebiasaan

    ". Nutrisi

    ebelum masuk

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    25/36

    2. liminasi

    BB : ebelum masuk

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    26/36

    )

    ?

    3

    "!""

    9reatinim

    =ri aid

    1holesterol total

    /glyeride

    HDCCDC

    ",!3

    ?,3

    "2

    %

    %3?2

    !,)*""

    %,#*?!

    J2!!

    J"$!

    K$$J"$!

    /g8dC

    /g8dC

    /g8dC

    /g8dC

    /g8dC/g8dC

    No ;ula Darah Hasil Normal

    "

    2

    %

    #

    uasa

    2 @am pp

    dd random

    serologi

    ?$*""$

    J"2!

    2

    3.1.1 Analisa Data

    N' DATA PEN7EBAB #A(ALAH

    "D: asien mengatakan kepala pusing,

    dan leher terasa tegang.

    D0: : tampak meringis kesakitan,

    kondisi badan lemah.

    D : "?!8"!! mmHg

    ols : ! 8i

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    27/36

    Diagnosa 9epera+atan

    ". ;angguan rasa nyaman nyeri b8d peningkatan tekanan darah d8d pasien tampak meringis

    kesakitan, kondisi badan lemah.

    D : "?!8"!! mmHg

    ols : ! 8i

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    28/36

    3.1.11 Diagn$sa epera4atan

    Nama : n./

    =mur : )! ahun

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    29/36

    pasien tidak

    dengan makanan

    disediakan

    F Dengan memb

    penjelasanmakanan pada p

    agar pasien meng

    man-aat makanan

    % D: asien

    mengatakan susah

    tidur

    D0: pasien tampak

    puat, mata ekung,

    tidur malam 2jam pasien susah

    tidur siang

    ;angguan istirahat

    tidur b8d e-ek

    hospitalisasi d8d

    pasien tampak

    puat, mata ekung,

    tidur malam 2

    jam susah tidursiang

    Istirahat

    tidur

    pasien

    terpenuhi

    F Beri pasien

    ruangan yang

    nyaman

    F Batasi jam

    berkunjung

    pasien L pagi jam

    "!*"2ore ")*"?

    /alam "*2"

    F Batasi jumlah

    pengunjung

    F Hindari keributan

    F

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    30/36

    menjangkau b

    barang yang dipe

    pasien

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    31/36

    BAB I:

    PE#BAHA(AN

    ada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan, yang penulis temukan

    dalam praktek tentang kasus implementasi antara tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus

    di

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    32/36

    edangkan diagnosa kepera+atan yang ditemukan pada tinjauan kasus

    ". ;angguan rasa nyaman nyeri b8d peningkatan tekanan darah d8d pasien tampak meringis

    kesakitan, kondisi badan lemas.

    D : "?!8"!! mmHg ols : ! 8i

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    33/36

    dapun berbandingan antara diagnosa kepera+atan menurut tinjauan teoritis

    yang tidak terdapat pada tinjauan kasus

    ". 1urah jantung, penurunan resiko tinggi terhadap b8d peningkatan arteroid vasa

    kontriksi, iskemia intruksi d8d tidak dapat diterapkan adanya tanda dan gejala yang

    menetapkan diagnosis aktual. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena p tidak ada

    penurunan resiko tinggi terhadap urah jantung

    2. /ekanisme koping b8d krisis situasional d8d ketidak nyamanan untuk mengatasi atau

    meminta bantuan. Ini tidak dijumpai pada tinjauan kasus karena p mempunyai

    mekanisme koping yang baik

    %. 9urangnya pengetahuan mengenai renana pengobatan b8d kogniti-. Ini tidak baik

    dijumpai pada tinjauan karena p memahami prosedur pengobatan yang diberikan oleh

    tim medis.

    edangkan diagnosa kepera+atan pada tinjauan kasus yang tidak ditemukan

    pada tinjauan teoritis

    ". ;angguan istirahat tidur b8d e-ek hospitalisasi d8d pasien tampak puat, mata ekung,

    tidur malam # jam susah tidur siang

    ".3 Peren0anaan

    /erupakan lanjutan dari diagnose kepera+atan dalam rangka mengatasi

    permasalahan yang timbul, penulis menyusun satu perenanaan tindakan kepera+atan

    agar asuhan kepera+atan yang diberikan dapat dilakasanakan lebih rasional dan benar*

    benar berkualitas sehingga kebutuhan p dapat terpenuhi dengan optimal.

    "." Pelaksanaan

    ada dasarnya dalam tahap pelaksanaan penulis tetap mengau pada

    perenanaan yang disusun sebelumnya dimana semua renana tindakan dapat

    dilaksanakan dengan baik tanpa adanya kesulitan atau hambatan yang berarti. Hal inidapat terlaksana dengan baik berkat adanya kerja sama yang baik antara penulis dengan

    p, keluarga p dan tim medis juga tersedianya -asilitas yang memadai.

    ".+ E5aluasi

    /erupakan proses penapaian tujuan yang baik antara penulis dengan keluarga

    p, dokter dan pera+at ruangan, sehinigga hasil yang ditetapkan dapat diamati dengan

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    34/36

    jelas, disamping itu p memberikan respon yang positi- terhadap tindakan kepera+atan

    yang diberikan oleh pera+at.

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    35/36

    BAB :

    E(I#PULAN DAN (ARAN

    +.1 esimpulan

    etelah penulis menguraikan tentang proses kepera+atan pada pasien hipertensi

    yang dira+at di

  • 7/25/2019 BAB Hipertensi

    36/36

    DA*TAR PU(TAA

    Dorgoes, 2!!",