bab ii analisis korelasi

18
 BAB II ANALISIS KORELASI 1. Korelasi Product Momen Pearson Pada bab analisis korelasi kita akan memulai dengan pembahasan mengenai korelasi momen pearson. Korelasi pearson ini merupakan korelasi yang paling  banyak digunakan u ntuk melihat ukuran korelasi liniear a ntar dua variabel. Korelasi momen pearson ini pada prinsipnya adalah untuk melihat korelasi antar dua variabel (bivariate model) yang memiliki skala interval atau rasio. Selain persyaratan skala data, korelasi pearson ini juga mensyaratkan data haruslah berdistribusi normal dan sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau mendekati homogen, serta jika dilakukan analisis regresi pada variabel tersebut regresinya haruslah berupa regresi linier. Untuk pembahasan mengenai regresi linier akan kita bahas pada bab selanjutnya. Korelasi pearson dapat kita intepretasikan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan untuk menyatakan seberapa  besar sumbangan variabel satu terhadap variabel yang lainnya.  Nilai perhitungan dari korelasi pearson  dapat menggambarkan sejauh mana data menggerombol disekitar garis lurus. Oleh karena itu kita dapat melihat secara visual apakah ada korelasi antar dua v ariabel dengan melihat scatter pl otnya. Jika data menggerombol mengikuti garis dengan kemiringan positif maka dapat dikatakan ada korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah. Begitu sebaliknya  jika data menggerombol mengikuti kemiringan negatif maka dapat dikatakan ada korelasi negatif yang tinggi. Nilai korelasi (tinggi/rendah) semakin menurun secara

Upload: habibpamungkas

Post on 04-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 1/18

BAB II ANALISIS KORELASI

1.  Korelasi Product Momen Pearson

Pada bab analisis korelasi kita akan memulai dengan pembahasan mengenai

korelasi momen pearson. Korelasi pearson ini merupakan korelasi yang paling

 banyak digunakan untuk melihat ukuran korelasi liniear antar dua variabel. Korelasi

momen pearson ini pada prinsipnya adalah untuk melihat korelasi antar dua variabel

(bivariate model) yang memiliki skala interval atau rasio. Selain persyaratan skala

data, korelasi pearson ini juga mensyaratkan data haruslah berdistribusi normal dan

sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau mendekati homogen, serta jika

dilakukan analisis regresi pada variabel tersebut regresinya haruslah berupa regresi

linier. Untuk pembahasan mengenai regresi linier akan kita bahas pada bab

selanjutnya.

Korelasi pearson dapat kita intepretasikan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan untuk menyatakan seberapa

 besar sumbangan variabel satu terhadap variabel yang lainnya.

 Nilai perhitungan dari korelasi pearson   dapat menggambarkan sejauh

mana data menggerombol disekitar garis lurus. Oleh karena itu kita dapat melihat

secara visual apakah ada korelasi antar dua variabel dengan melihat scatter plotnya.

Jika data menggerombol mengikuti garis dengan kemiringan positif maka dapat

dikatakan ada korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah. Begitu sebaliknya

 jika data menggerombol mengikuti kemiringan negatif maka dapat dikatakan ada

korelasi negatif yang tinggi. Nilai korelasi (tinggi/rendah) semakin menurun secara

Page 2: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 2/18

numeric jika data semakin terpencar dari garis lurusnya. Jika data mengikuti pola

yang acak maka kedua variabel mempunyai korelasi nol. Untuk lebih jelasnya mari

kita liat contoh scatter plot sederhana dibawah ini

Pengujian korelasi pearson dalam analisis korelasi mempunyai beberapa

tahapan, berikut adalah tahapan yang harus kita lalui

a.  Tuliskan hipotesisnya Ho dan H1 baik secara kalimat maupun secara

statistik.

Ho : = 0

H1 : ≠ 0 

 b.  Untuk memudahkan perhitungan buatlah sebuah tabel bantuan yang

memuat nilai ,, , ,. 

Page 3: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 3/18

c.  Hitung nilai r dengan menggunakan rumus 

d.  Tentukan taraf signifikansi pengujian (α)

e.  Uji signifikansi hasil perhitungan dengan menggunakan uji t.

f. 

Bandingkan nilai   dengan  pada taraf signifikansi α dan

derajat bebas n-2. Tentukan keputusan, tolak ho apabila   ≥   yang artinya signifikan.

g.  Tulislah kesimpulan dari hasil pengujian.

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan yang bergerk di bidang kesehatan ingin melihat

hubungan dari besarnya biaya pengeluaran untuk iklan dengan nilai pernjualan yang

dapat dicapai. Mereka mengambil sampel dari data biaya iklan dan nilai penjualan

dari database setahun terakhir dan diambil secara acak. Berikut data yang diperoleh.

Page 4: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 4/18

  Jawaban:

a. 

Hipotesis

Ho : = 0 (Tidak ada korelasi antara biaya iklan dengan nilai penjualan)

H1 : ≠ 0 (Terdapat korelasi antara biaya iklan dengan nilai penjualan

 b. 

Tabel bantuan

c.  Hitung nilai r

= 10×19467− 240×788

√ 10×6066− 240 ×√ 10×63268− 788 

=0.9261306 

d.  Taraf nyata 0.5

e.  Uji Signifikansi

=0.9261306√ 10− 2

√ 1− 0.9261306 

=6.9445 

Page 5: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 5/18

f.  Keputusan, tolak ho karena   ≥ , 6.9445  ≥ 1.860 yang artinya

signifikan.

g. 

Kesimpulan, dengan tingkat kepercayaan 95% kita yakin bahwa terdapat

korelasi yang kuat (0.9261306) antara besar pengeluaran untuk biaya iklan dengan

nilai penjualan yang diperoleh. 

Perhitungan menggunakan software R

a.  Import data ke R stat 

 b.  Mendefinisikan variabel

Page 6: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 6/18

c.  Menghitung korelasi (default pada R adalah pearson)

d.  Melihat plot dan abline

Page 7: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 7/18

e.  Uji Hipotesis (default R adalah korelasi pearson)

 Nilai p value kurang dari alpha sehingga keputusan tolak Ho.

2.  Korelasi Rank Spearman

Korelasi rank spearman pertama kali diperkenalkan pada tahun 1904 oleh

seorang ahli psikologi yang bernama Charles Spearman. Teori ini dia kemukakan

dalam meletakkan dasar psikonometri sebagai salah satu ilmu kuantitatif. Untuk

melihat lebih jauh mengenai profil dari Chareles Spearman pembaca dapat

melihatnya melalui internet atau buku- buku biografi tokoh.

Pada prinsipnya korelasi rank spearman untuk menguji sebuah hipotesis

korelasi dari data yang mempunyai skala variabel minimal berskala

Page 8: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 8/18

ordinal(berbentuk rangking). Skala yang dapat diuji dengan menggunakan korelasi

rank spearman juga dapat berbeda, contohnya kita ingin mengetahui korelasi antara

suatu variabel berskala ordinal dengan variabel berskala numerik. Yang perlu di

garis bawahi adalah ketika kita menggunakan data kuantitatif pada korelasi

spearman adalah tidak terpenuhinya kondisi kenormalan data.

Langkah awal untuk melakukan perhitungan korelasi spearman adalah

mengurutkan data mulai dari yang terkecil atau bisa juga dari yang terbesar pada

variabel dependennya, misalnya kita akan mencari korelasi peringkat masuk

 perguruan tinggi terhadap nilai ipk yang diperoleh mahasiswa tersebut, maka data

yang diurukan adalah peringkat masuknya (dibuat rankingnya). Formula untuk

menghitung korelasi spearman

Dimana :  adalah perbedaan ranking dan  adalah banyaknya observasi

Contoh :

Sebuah mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi akan meneliti hubungan

antara peringkat masuk ke perguruan tinggi dengan nilai ip yang didapat selama

mengikuti perkuliahan, sampel yang diambil adalah 10 mahasiswa yang ada di

kelasnya. Berikut data yang diperoleh

Page 9: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 9/18

 

Selanjutnya kita beri peringkat untuk nilai ip mulai dari yang tersebar. Dan

menghitung perbedaan rangkingnya. Berikut hasilnya dalam bentuk tabel

Setelah itu kita dapat menghitung korelasinya dengan rumus di atas

 = 1− 6∑    −  

 = 1−   6.28

10

 −10 

 = 0.8303 

Page 10: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 10/18

Jika kita melihat hasil perhitungan kita dapat menyimpulkan bahwa terdahap

hubungan yang cukup kuat antara peringkat masuk mahasiswa dengan ip yang

diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

Dalam kenyataan terkadang kita menemukan data yang didalamnya terdapat

 peringkat yang sama, sebagai contoh bagaimana jika pada mahasiswa yang

mempunyai peringkat masuk 4 ternyata juga mempunyai ip yang sama dengan

mahasiswa yang masuk dengan peringkat satu yaitu sebesar 3.2. Pertanyaan yang

akan muncul bagaimana kita menentukan rankingnya? Untuk kasus seperti ini

rangking yang diberikan adalah nilai rata-rata dari ranking tersebut. Bingung? Mari

kita lihat contohnya biar mudah. Kita masih menggunakan kasus yang sama tetapi

kita tambahkan case untuk rangking yang sama.

Untuk rumus perhitungan  juga akan berubah menjadi

Contoh penyelesaian:

Page 11: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 11/18

 

=

210 − 1012

  − 0− 0.5− 30.5

2 10 − 1012

  − 0 10 − 1012

  − 0.5 

=0.8145934 

Untuk menguji signifikansi dari haril korelasi yang diperoleh kita dapat

mengganakan tabel r spearman akan tetapi jika n>30 dapat kita dekati dengan

menggunakan pendekatan distribusi normal (nilai Z). Berikut langkah yang harus

dipenuhi

a.  Mendefiniskan hipotesis

 b.  Tentukan nilai signifikansinya

c.  Hitung nilai korelasi

d.  Bandingkan dengan nilai r dengan r table atau nilai z jika n>30

e.  Kesimpulan dari uji

Contoh Test Hipotesis dengan menggunakan program R. Dalam kasus ini kita

gunakan contoh pada kasus yang terdapat ranking yang sama.

Page 12: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 12/18

a.  Mendefiniskan hipotesis

Ho : = 0 (Tidak ada korelasi antara peringkat masuk ke perguruan tinggi dengan ip

selama kuliah)

H1 :  ≠ 0 (korelasi antara peringkat masuk ke perguruan tinggi dengan ip selamakuliah)

 b.  Tentukan nilai signifikansinya

α=0.05

c.  Hitung nilai korelasi dengan program R

  Import data

  Definisikan variabel

 

Hitung nilai r

Page 13: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 13/18

Hasilnya sama dengan saat kita hitung secara manual, lihat kembali

 pembahasan sebelumnya.

d. 

Menjalankan test

Secara manual dengan melihat table, nilai pada table adalah sebesar

0.648. sehingga r hitung lebih besar daripada r table.

e.   Nilai p-value kurang dari 0.05 sehingga keputusan tolak Ho. Jika melihat table

nilai r hitung > r table maka keputusan sama yaitu tolak Ho

f. 

Kesimpulan, dengan tingkat kepercayaan 95% kita yakin bahwa terdapat

korelasi yang cukup kuat (0.8145934) antara peringkat masuk dengan perolehan

nilai ip ketika kuliah.

Latihan Soal:

1.  Sebuah perusahaan ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas produk

yang dihasilkan oleh pekerja dengan nilai tes bakat pada awal ketika masuk bekerja.

Kulitas barang bernilai antara 1 sampai dengan 3.

Page 14: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 14/18

1.  Kualitas produk yang dihasilkan rata-rata buruk

2.  Kualitas produk yang dihasilakan cukup baik

3. 

Kualitas produk yang dihasilkan baik

Berikut data dari ke 10 pekerja yang terambil menjadi sampel.

Hitunglah korelasinya dan uji apakah hasil yang diperoleh signifikan atau tidak.

2.  Sebuah institusi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan jasa transportasi

udara ingin meneliti hubungan antara nilai kualitas layanan yang diberikan kepada

 penumpang dengan volume jumlah penumpang yang dapat diserap. Data diambil

dari database penumpang diambil rata-rata perbulan dan rata-rata penilaian yang

diberikan oleh penumpang range nilai 0-100 tiap bulannnya. Berikut adalah data

yang diperoleh.

Page 15: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 15/18

 

Hitung besar korelasiny dan uji apakah korelasinya signifikan atau tidak.

Page 16: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 16/18

Penyelesaian dengan menggunakan software R

1.  Soal Pertama

Kesimpulan: dengan tingkat kepercayaan 95% kita yakin bahwa terdapat

hubungan yang kuat antara nilai test bakat dengan kualitas produk yang dia

hasilkan.

Page 17: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 17/18

2.  Soal Kedua

Kesimpulan: dengan tingkat kepercayaan 95% kita yakin bahwa terhadat

hubungan linier yang cukup kuat antara penilian terhadapa pelayanan dengan

 jumlah penumpang.

Page 18: Bab II Analisis Korelasi

7/21/2019 Bab II Analisis Korelasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-korelasi 18/18

Referensi:

1.  Walpole, Ronald,E.1995.Pengantar Statistika.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

2. 

Walpole, Ronald,E.,Raymond.H.Myers.1995. Ilmu Peluangdan Statistika untuk

 Insiyur dan Ilmuwan. Bandung: Penerbit ITB