bahan sgd 3 annisa

Upload: annisa-rahmani

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Bahan Sgd 3 Annisa

    1/3

    Derajat Luka

    Hukum pidana Indonesia mengenal delik penganiyaan/luka yang terdiri dari tiga

    tingkatan dengan hukuman yang berbeda yaitu

    1. derajat ringan (pidana maksimum 3 bulan penjara),

    Rumusan hukum tentang derajat ringan sebagaimana diatur dalam pasal 35 (1) !"H#

    menyatakan bah$a %penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan

    untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pen&arian, dian&am, sebagai penganiayaan

    ringan'. adi

    bila luka pada seorang korban diharapkan dapat sembuh sempurna dan tidak

    menimbulkan penyakit atau komplikasinya, maka luka tersebut dimasukkan ke dalam

    kategori tersebut.

    . derajat sedang (pidana maksimum tahun bulan), dan

    rumusan hukum tentang penganiayaan (sedang) sebagaimana diatur dalam pasal 351 (1)

    !"H# tidak menyatakan apapun tentang penyakit. *ehingga bila kita memeriksa seorang

    korban dan didapati %penyakit' akibat kekerasan tersebut, maka korban dimasukkan ke

    dalam kategori tersebut.+

    3. derajat berat (pidana maksimum 5 tahun).

    rumusan hukum tentang penganiayaan yang menimbulkan luka berat diatur dalam pasal

    351 () !"H# yang menyatakan bah$a ika perbuatan mengakibatkan lukaluka berat,yang bersalah dian&am dengan pidana penjara paling lama lima tahun'. -uka berat itu

    sendiri telah diatur dalam pasal !"H# se&ara limitati0. *ehingga bila kita memeriksa

    seorang korban dan didapati salah satu luka sebagaimana di&antumkan dalam pasal

    !"H#, maka korban tersebut dimasukkan dalam kategori tersebut.+

    -uka berat menurut pasal !"H# adalah

    jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,

    atau yang menimbulkan bahaya maut2

    tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan

    pen&arian2

    kehilangan salah satu pan&a indera2 mendapat &a&at berat

    menderita sakit lumpuh2

    terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih2

    gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.

  • 7/21/2019 Bahan Sgd 3 Annisa

    2/3

    Bukti- Bukti Medis Korban Kekerasan Seksual

    #emeriksaan 0isik bertujuan men&ari buktibukti 0isik yang terkait dengan tindakan kekerasan

    seksual, men&akup pemeriksaan

    daerah pubis (kemaluan bagian luar), yaitu adanya perlukaan pada jaringan lunak atau

    ber&ak &airan mani2

    penyisiran rambut pubis (rambut kemaluan), yaitu apakah adanya rambut pubis yang

    terlepas yang mungkin berasal dari pelaku, penggumpalan atau perlengketan rambut

    pubis akibat &airan mani2

    daerah ula dan kulit sekitar ula/paha bagian dalam (adanya perlukaan pada

    jaringan lunak, ber&ak &airan mani)2

    labia mayora dan minora (bibir kemaluan besar dan ke&il), apakah ada perlukaan pada

    jaringan lunak atau ber&ak &airan mani2

    estibulum dan 0our&hette posterior (pertemuan bibir kemaluan bagian ba$ah),apakah ada perlukaan2

    hymen (selaput dara), &atat bentuk, diameter ostium, elastisitas atau ketebalan, adanya

    perlukaan seperti robekan, memar, le&et, atau hiperemi). 4pabila ditemukan robekan

    hymen, &atat jumlah robekan, lokasi dan arah robekan (sesuai arah pada jarum jam,

    dengan korban dalam posisi litotomi), apakah robekan men&apai dasar (insersio) atau

    tidak, dan adanya perdarahan atau tanda penyembuhan pada tepi robekan2 agina (liang senggama), &ari perlukaan dan adanya &airan atau lendir2

    seriks dan porsio (mulut leher rahim), &ari tandatanda pernah melahirkan dan

    adanya &airan atau lender uterus (rahim), periksa apakah ada tanda kehamilan2

    anus (lubang dubur) dan daerah perianal, apabila ada indikasi berdasarkan anamnesis2

    mulut, apabila ada indikasi berdasarkan anamnesis, daerahdaerah erogen (leher, payudara, paha, dan lainlain), untuk men&ari ber&ak

    mani atau air liur dari pelaku2 serta tandatanda kehamilan pada payudar dan perut.

    #emeriksaan penunjang

    #ada kasus kekerasan seksual, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

    untuk men&ari buktibukti yang terdapat pada tubuh korban. *ampel untuk pemeriksaan

    penunjang dapat diperoleh dari, antara lain

    pakaian yang dipakai korban saat kejadian2 diperiksa lapis demi lapis untuk men&ari

    adanya tra&e eiden&e yang mungkin berasal dari pelaku, seperti darah dan ber&ak

    mani, atau dari tempat kejadian, misalnya ber&ak tanah atau daundaun kering2

  • 7/21/2019 Bahan Sgd 3 Annisa

    3/3

    rambut pubis2 yaitu dengan menggunting rambut pubis yang menggumpal atau

    mengambil rambut pubis yang terlepas pada penyisiran2 kerokan kuku2 apabila korban melakukan perla$anan dengan men&akar pelaku maka

    mungkin terdapat sel epitel atau darah pelaku di ba$ah kuku korban2

    s$ab2 dapat diambil dari ber&ak yang diduga ber&ak mani atau air liur dari kulitsekitar ula, ula, estibulum, agina, 0orniks posterior, kulit bekas gigitan atau

    &iuman, rongga mulut (pada seks oral), atau lipatanlipatan anus (pada sodomi), atau

    untuk pemeriksaan penyakit menular seksual2

    o darah2 sebagai sampel pembanding untuk identii kasi dan untuk men&ari

    tandatanda intoksikasi 4#642 dan

    o urin2 untuk men&ari tanda kehamilan dan intoksikasi 4#64.