bahan sgd 3 annisa
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Bahan Sgd 3 Annisa
1/3
Derajat Luka
Hukum pidana Indonesia mengenal delik penganiyaan/luka yang terdiri dari tiga
tingkatan dengan hukuman yang berbeda yaitu
1. derajat ringan (pidana maksimum 3 bulan penjara),
Rumusan hukum tentang derajat ringan sebagaimana diatur dalam pasal 35 (1) !"H#
menyatakan bah$a %penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pen&arian, dian&am, sebagai penganiayaan
ringan'. adi
bila luka pada seorang korban diharapkan dapat sembuh sempurna dan tidak
menimbulkan penyakit atau komplikasinya, maka luka tersebut dimasukkan ke dalam
kategori tersebut.
. derajat sedang (pidana maksimum tahun bulan), dan
rumusan hukum tentang penganiayaan (sedang) sebagaimana diatur dalam pasal 351 (1)
!"H# tidak menyatakan apapun tentang penyakit. *ehingga bila kita memeriksa seorang
korban dan didapati %penyakit' akibat kekerasan tersebut, maka korban dimasukkan ke
dalam kategori tersebut.+
3. derajat berat (pidana maksimum 5 tahun).
rumusan hukum tentang penganiayaan yang menimbulkan luka berat diatur dalam pasal
351 () !"H# yang menyatakan bah$a ika perbuatan mengakibatkan lukaluka berat,yang bersalah dian&am dengan pidana penjara paling lama lima tahun'. -uka berat itu
sendiri telah diatur dalam pasal !"H# se&ara limitati0. *ehingga bila kita memeriksa
seorang korban dan didapati salah satu luka sebagaimana di&antumkan dalam pasal
!"H#, maka korban tersebut dimasukkan dalam kategori tersebut.+
-uka berat menurut pasal !"H# adalah
jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,
atau yang menimbulkan bahaya maut2
tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pen&arian2
kehilangan salah satu pan&a indera2 mendapat &a&at berat
menderita sakit lumpuh2
terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih2
gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
-
7/21/2019 Bahan Sgd 3 Annisa
2/3
Bukti- Bukti Medis Korban Kekerasan Seksual
#emeriksaan 0isik bertujuan men&ari buktibukti 0isik yang terkait dengan tindakan kekerasan
seksual, men&akup pemeriksaan
daerah pubis (kemaluan bagian luar), yaitu adanya perlukaan pada jaringan lunak atau
ber&ak &airan mani2
penyisiran rambut pubis (rambut kemaluan), yaitu apakah adanya rambut pubis yang
terlepas yang mungkin berasal dari pelaku, penggumpalan atau perlengketan rambut
pubis akibat &airan mani2
daerah ula dan kulit sekitar ula/paha bagian dalam (adanya perlukaan pada
jaringan lunak, ber&ak &airan mani)2
labia mayora dan minora (bibir kemaluan besar dan ke&il), apakah ada perlukaan pada
jaringan lunak atau ber&ak &airan mani2
estibulum dan 0our&hette posterior (pertemuan bibir kemaluan bagian ba$ah),apakah ada perlukaan2
hymen (selaput dara), &atat bentuk, diameter ostium, elastisitas atau ketebalan, adanya
perlukaan seperti robekan, memar, le&et, atau hiperemi). 4pabila ditemukan robekan
hymen, &atat jumlah robekan, lokasi dan arah robekan (sesuai arah pada jarum jam,
dengan korban dalam posisi litotomi), apakah robekan men&apai dasar (insersio) atau
tidak, dan adanya perdarahan atau tanda penyembuhan pada tepi robekan2 agina (liang senggama), &ari perlukaan dan adanya &airan atau lendir2
seriks dan porsio (mulut leher rahim), &ari tandatanda pernah melahirkan dan
adanya &airan atau lender uterus (rahim), periksa apakah ada tanda kehamilan2
anus (lubang dubur) dan daerah perianal, apabila ada indikasi berdasarkan anamnesis2
mulut, apabila ada indikasi berdasarkan anamnesis, daerahdaerah erogen (leher, payudara, paha, dan lainlain), untuk men&ari ber&ak
mani atau air liur dari pelaku2 serta tandatanda kehamilan pada payudar dan perut.
#emeriksaan penunjang
#ada kasus kekerasan seksual, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
untuk men&ari buktibukti yang terdapat pada tubuh korban. *ampel untuk pemeriksaan
penunjang dapat diperoleh dari, antara lain
pakaian yang dipakai korban saat kejadian2 diperiksa lapis demi lapis untuk men&ari
adanya tra&e eiden&e yang mungkin berasal dari pelaku, seperti darah dan ber&ak
mani, atau dari tempat kejadian, misalnya ber&ak tanah atau daundaun kering2
-
7/21/2019 Bahan Sgd 3 Annisa
3/3
rambut pubis2 yaitu dengan menggunting rambut pubis yang menggumpal atau
mengambil rambut pubis yang terlepas pada penyisiran2 kerokan kuku2 apabila korban melakukan perla$anan dengan men&akar pelaku maka
mungkin terdapat sel epitel atau darah pelaku di ba$ah kuku korban2
s$ab2 dapat diambil dari ber&ak yang diduga ber&ak mani atau air liur dari kulitsekitar ula, ula, estibulum, agina, 0orniks posterior, kulit bekas gigitan atau
&iuman, rongga mulut (pada seks oral), atau lipatanlipatan anus (pada sodomi), atau
untuk pemeriksaan penyakit menular seksual2
o darah2 sebagai sampel pembanding untuk identii kasi dan untuk men&ari
tandatanda intoksikasi 4#642 dan
o urin2 untuk men&ari tanda kehamilan dan intoksikasi 4#64.