buletin edisi ke-5

72
GELIAT BISNIS DI  ASEAN MEDIA PUBLIKASI DIREKTORA T JENDERAL KERJA SAMA ASEAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN K O M U N I T A S Buletin   A S E A N Edisi 5 / AGUSTUS 2014 l Peluang K erja Sama Bisnis di Myanmar l Kesiapan Filipina Men yongsong Kom unitas ASEAN l Geliat Vietnam dari Arena Perdagangan Bebas l Persiapan Malaysia Menghadapi K omunitas Ekonomi ASEAN 2015 REPORTASE WISA TA PRESS RELEASE l Asean T ourism Forum 2014: Memanfaatkan Momentum l Petumbuhan Industri Pariwisata ASEAN l Kesiapan Maluku Menyongsong K omunitas Ek onomi ASEAN 2015 l Masa Depan ASEAN dan Isu-isu P enting Lainnya LAPORAN UTAMA LAPORAN KHUSUS

Upload: okfirda

Post on 26-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 1/72

GELIAT BISNIS DI ASEAN

MEDIA PUBLIKASI DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA ASEAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI RITIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN

K O M U N I T A SBuletin 

 ASEANEdisi 5 / AGUSTUS 2014

l  Peluang Kerja Sama Bisnis di Myanmarl  Kesiapan Filipina Menyongsong Komunitas ASEANl  Geliat Vietnam dari Arena Perdagangan Bebasl  Persiapan Malaysia Menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015

REPORTASE WISATA PRESS RELEASE

l  Asean Tourism Forum 2014: Memanfaatkan Momentuml  Petumbuhan Industri Pariwisata ASEANl  Kesiapan Maluku Menyongsong Komunitas Ekonomi ASEAN 2015l  Masa Depan ASEAN dan Isu-isu Penting Lainnya

LAPORAN UTAMA

LAPORAN KHUSUS

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 2/72

Masa Depan ASEANDan Isu-Isu Penting Lainnya

LAPORAN UTAMA

LAPORAN KHUSUS WISATA

PRESS RELEASE

REPORTASE

04

34

62

66

40

35

31

49

51

53

55

57

59

29

06

24

10

19

22

27

16

43

46

48

Warga Negara IndonesiaDapat Berkunjung Ke MyanmarTanpa Visa Untuk Jangka WaktuTertentu

Geliat VietnamDalam Arena PerdaganganBebas

APA KATAMEREKA

POJOKSOSIALISASI

KALENDERASEAN

Tubbataha ReefsNatural Park

Partisipasi Pemuda ASEANDalam PembangunanKomunitas ASEAN 2015

Asian Tourism Forum:Memanfaatkan MomentumPertumbuhan IndustriPariwisata ASEAN

Peluang Dan Kerja Sama BisnisIndonesia - Myanmar

Kesiapan Myanmar

Menyongsong TerwujudnyaKomunitas Ekonomi ASEAN2015

Persiapan Malaysia MenghadapiKomunitas Ekonomi ASEAN2015

APA KATA MEREKA

Kesiapan FilipinaMenyongsong KomunitasEkonomi ASEAN

Mengenallebih dekat negara Vietnam

Rangkaian Pertemuan47th AMM/PMC/15th APTFMM/4th EAS FMM/2IthARF

DAFTAR ISI 

Kemitraan Strategis Parlemendan Pemerintah DalamMembantu Pembangunan dan

Konsolidasi Komunitas ASEAN

Kesiapan Provinsi MalukuMenyongsong KomunitasEkonomi ASEAN 2015

ASEAN FUN RUN 5K & ASEANVillage “Run The ASEAN Way”

Lomba Fotogra:“Warna Warni dalam BingkaiASEAN”

Pusat Pemuda ASEAN PertamaDi Indonesia

Peluncuran OrganisasiKehumasan ASEAN

Yuk Kita Mengenal Visa

 Jenesys 2.0:Pengalaman, Pembelajaran danPersahabatan

HUT ASEAN (ASEAN Day)2014Sekretariat ASEAN Jakarta

2

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 3/72

K O M U N I T A SBuletin 

 ASEANEdisi 5 / AGUSTUS 2014

Pembina : Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN:

I Gusti Agung Wesaka Puja;

Penanggung Jawab: Sekretaris Direktorat Jenderal KerjaSama ASEAN: Iwan Suyudhie Amri;

Redaktur: Widya Sinedu;

Penyunting/Editor: Ahmad Firman Sejati,Didik Trimardjono,

Hari Budiarto,  Endang Rusmihaty;

Desain Gras/ Fotografer:Tuwuh Ismail,

Endang Susilowati;

Pembuat Artikel: Edy Mulya, Susilo, Fatima Alatas, M.

Rizali Noor, Mekar Andaryani Pradipta,Rina F. Wahyuningsih,

Made Santi Ratnasari, Braviano AriefAdilaksono, Erwin Muhammad Akbar,Kevin Tangkuman, Fitri Erna Muslikah;

Sekretariat: Kasirun, Mulyanto, Avi DewaniHarahap, Priya Novian, Putri Cita Puspita Dewi,

Rudiyatmanto, TB. M. Ramadhan,Ika Yuli Indarti;

Alamat Redaksi: Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Kementerian Luar Negeri, Jl. TamanPejambon No. 6, Jakarta Pusat,

 Telp. 021-3509050/021-3509059,Fax. 021-3509050

Bagi Anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi,kritik dan saran, silahkan kirim melalui e-mail: [email protected]

Pesta demokrasi untuk memilihanggota parlemen danPresiden dan Wakil Presiden

telah usai. Kini saatnya kitakembali memfokuskan perhatianpada upaya Indonesia memasukiKomunitas ASEAN 2015. Kita patutbernapas lega karena, dalam debat

calon Presiden dan Wakil Presidenbeberapa waktu yang lalu mengenaiupaya Indonesia memasukiKomunitas ASEAN telah mulaidiangkat. Hal ini sangat membantudalam memberikan pemahamanbagi berbagai komponen bangsa.Terkait dengan ini, dalam edisibuletin ini diulas kesiapan beberapanegara ASEAN seperti Myanmar,Filipina dan Vietnam dalammemasuki Komunitas ASEAN. Halini dimaksudkan untuk memberikanperbandingan bagi Indonesia dalam

melakukan kesiapan di tingkatnasional.

Buletin Komunitas ASEAN edisiV ini memuat informasi mengenaipotensi kerja sama investasiIndonesia dan Myanmar. Liputanmengenai Myanmar dalam buletinini memang secara khusus diangkatmengingat Myanmar merupakanKetua ASEAN. Informasi tersebutdiharapkan dapat bermanfaat bagikalangan usaha di Indonesia yangmemerlukan informasi mengenai

peluang dan potensi ekonomi dinegara anggota ASEAN.

Tim Buletin juga telah melakukanwawancara dengan sektor UKMIndonesia untuk melihat kesiapanIndonesia dalam menyambutKomunitas ASEAN ditinjau darikaca mata kalangan usaha. Kamimengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihakyang telah memberikan masukanbagi persiapan nasional dalammewujudkan Komunitas ASEAN.

Sebagai kelanjutan dari Edisikeempat, buletin edisi kelima ini masihmemuat informasi mengenai upayasosialisasi Komunitas ASEAN yangdilaksanakan oleh Ditjen Kerja SamaASEAN di Kota Ambon dan sekitarnya.Buletin ini juga memuat informasi diseputaran perayaan Hari Ulang Tahun

ASEAN terutama kegiatan Lomba Fotodan kegiatan ASEAN Fun 5K & ASEANVillage.

Dalam Pojok pengenalan wisataNegara anggota ASEAN, diulaswisata di negara Filipina. Pada edisikali ini juga kami berupaya untukmemperkenalkan bahasa dan budayanegara anggota ASEAN.

Untuk memperkaya buletinKomunitas ASEAN ini, kami senantiasamengharapkan partisipasi pembacamengirimkan tulisan, baik berupa

artikel, opini, pengalaman perjalanan,maupun sumbang saran. Kami jugamengucapkan terima kasih kepadaberbagai pemangku kepentingan,baik di pusat maupun di daerah yangtelah membantu pelaksanaan kegiatansosialisasi Komunitas ASEAN.

Apabila para pembaca inginmendapatkan buletin KomunitasASEAN untuk dibagikan dilingkungankerja, kampus, sekolah dan masyarakatsilahkan menghubungi redaktur.

Buletin ini juga dapat diakses

dalam Jaringan Online di laman www.kemlu.go.id.

Akhir kata, semoga buletinKomunitas ASEAN Edisi kelima inidapat memberikan manfaat bagi kitasemua.

Jakarta, Agustus 2014Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEANKementerian Luar Negeri RI

Iwan Suyudhie Amri

CATATAN REDAKSI

3

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 4/72

Di sela-sela pertemuan KTT ASEANKe-24 di Nay Pyi Taw, Myanmar,Menteri Luar Negeri RI dan

Menteri Luar Negeri Myanmar telahmenandatangani Persetujuan PembebasanVisa bagi Pemegang Paspor Biasa. Perjanjiantersebut memberikan kebebasan bagi setiapwarga negara Indonesia maupun Myanmaruntuk saling berkunjung.

Visa merupakan dokumen yang dikeluarkanoleh sebuah negara untuk memberikanizin seseorang masuk ke negara tersebutdalam suatu periode waktu dan tujuan

Warga Negara Indonesia DapatBerkunjung ke Myanmar

Tanpa Visa

Untuk Jangka Waktu Tertentutertentu. Sesuai dengan perjanjian tersebut,warga negara Indonesia (WNI) diberikanbebas visa untuk berkunjung ke Myanmarselama 14 hari. Sementara bagi warganegara Myanmar, diberikan kebebasanvisa untuk berkunjung ke Indonesia selama30 hari. Pemberlakuan bebas visa iniakan dilaksanakan setelah kedua negaramelaksanakan prosedur ratikasi.

 Pembebasan visa ini melengkapipersetujuan pembebasan visa yangdilakukan oleh Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya yakni Singapura,

Gambar: Pemandangan Malam di Swedhagon Pagoda, Myanmar 

Photo By: Regis Vincent upakaizin k 

Malaysia, Thailand, Filipina, BruneiDarussalam, Vietnam, Kamboja danterakhir Myanmar. Khusus untuk Laos, WNItidak perlu mengurus visa di kedutaan besarLaos di Jakarta, tetapi perlu meminta visapada saat kedatangan (visa on arrival)  dibandara Laos.

Setelah pemberlakuan perjanjian

tersebut, WNI yang bepergianke negara-negara ASEAN cukupmenggunakan paspor saja tanpa visa.Hal ini otomatis akan mempermudahdan menekan biaya kunjungan WNI

4

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 5/72

Negara Masa Berlaku Keterangan

Brunei 14 Hari Bebas Visa

Kamboja 30 Hari Bebas Visa

Malaysia 30 Hari Bebas Visa

Myanmar* 30 Hari Bebas Visa

Filipina 21 Hari Bebas Visa

Singapura 30 Hari Bebas Visa

Thailand 30 Hari15 Hari

Bebas Visa (Melalui Udara)Bebas Visa (melalui Darat)

Vietnam 30 Hari Bebas Visa

Laos 30 Hari Visa disaat kedatangan

*Dalam proses ratikasi 

Daftar Masa Berlaku Bebas Visa Negara-negara ASEAN

Gambar: Dengan ditiadakannya wajib visa, diharapkan dapat meningkatkan jumlah turis yang akan berkunjung ke Myanmar 

ke negara-negara ASEAN, termasuk keMyanmar.

Indonesia melalui Peraturan Pemerintahnomor 43/2011 mengenai PerubahanKetiga Atas Keputusan Presiden Nomor 18

Tahun 2003 Tentang Bebas Visa KunjunganSingkat telah memberikan bebas visa 30hari antara lain bagi warga negara anggotaASEAN. Sedangkan berdasarkan peraturannasional Myanmar, Pemerintah Myanmarmemberikan bebas visa 14 hari bagipemegang paspor, sebagaimana diberikankepada Vietnam, Kamboja dan Filipina.

Berkaitan dengan hubungan bilateralIndonesia-Myanmar, perjanjian ini akansemakin memperat konektivitas keduanegara terutama meningkatkan aruspariwisata,  people-to-people contact   serta

kerjasama ekonomi dan investasi keduanegara.

Seusai penandatanganan perjanjian,dalam sesi tanya jawab dengan wartawan,Menlu RI menyampaikan bahwa denganpenandatanganan perjanjian ini, telahmeningkatan fase hubungan Indonesia-Myanmar yaitu ke fase tingkat kenyamananyang lebih tinggi (high comfort level ).Indonesia dan Myanmar merupakan negaramulti etnis yang dengan demikian, akan

memudahkan kedua negara untuk salingbekerjasama dalam segala bidang termasukbertukar pandangan dan informasi antarakedua pemerintah, LSM dan masyarakat,seperti dalam solusi konik antar etnisdan saling mendukung pemajuan prosesdemokrasi.

Penandatanganan Persetujuan Bebas Visabagi Pemegang Paspor Biasa RI-Myanmar

ini merupakan tindak lanjut komitmenIndonesia dalam mendukung  ASEANFramework Agreement on Visa Exemption yang ditandatangani di Kuala Lumpur pada23 Juli 2006.

5

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

Sumber: Direktorat Politik danKeamanan ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 6/72

Peluang Kerja Sama

Bisnis Di Myanmar 

Bisnis yang terjalin antara Indonesiadengan Myanmar, secara terbukatelah memberi peluang masuknya

berbagai investasi dari Indonesia untukberbagai sektor. Pertama, di sektorprimer yaitu pertanian, perikanan,dan pertambangan. Kedua, sekunder/ manufaktur yaitu pengolahan makanandan minuman, peralatan mesin, danotomotif. Ketiga, sektor tersier dalam

penyediaan infrastruktur seperti listrik,air, telekomukasi, jasa perdagangan,pariwisata dan perbankan.

Beberapa peluang dan potensi strategisekonomi, investasi dan perdagangan

di Myanmar yang dapat digarap olehIndonesia di masa mendatang antara lain:

Pertanian

Myanmar saat ini memiliki lahanpertanian mencapai hampir 11,9 jutahektar atau sekitar 35% dari total luaslahan. Total luas lahan Myanmar adalah635.520 kilometer persegi. Jumlah

investasi asing di sektor ini masih dibawah 1% dibandingkan dengan sektorlainnya. Myanmar mampu menghasilkan14-15 juta ton beras per tahun sementarakonsumsi beras dalam negeri sebesar 11-13 juta ton per tahun.

Myanmar telah mengekspor 5.000 tonberas ke Indonesia pada tahun 2012.Dengan telah ditandatangani MoU onRice Trade antara Indonesia dan Myanmarpada April 2013 diharapkan perdaganganberas antara kedua negara akan dapatmeningkat dimasa depan.

Selain beras, Myanmar memproduksitebu melalui lima basis produksi, yaitu

Mandalay, Bago, Magway, Sagaing danShan. Terdapat 21 pabrik gula yang 18diantaranya masih beroperasi. Myanmartidak mengijinkan impor gula, namunmelakukan ekspor gula seharga US$ 250per ton.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Myanmar Thein Sein saat penandatangan MOU on Rice TradeVisa merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara untuk memberikan izin seseorang masuk ke negara tersebut dalam

6

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 7/72

Kelapa sawit juga menjadi basis produksikelapa sawit. Pada tahun 2010, Myanmarmemiliki lahan seluas 120.000 hektarsebagai basis produksi kelapa sawit yangdikelola oleh pihak swasta. Myanmarmembutuhkan 850.000 ton minyak

kelapa sawit per tahun dan melakukanimpor sekitar 300.000 ton per tahun.Pabrik pengolahan minyak kelapasawit sangat dibutuhkan seiring denganperkembangan produksi kelapa sawit,sehingga investor memiliki kesempatanyang tinggi jika ingin mendirikan pabrikpengolahan minyak kelapa sawit diMyanmar.

Pupuk

Pupuk merupakan salah satu imporutama Myanmar dan sangat mahal

diproduksi secara lokal. Saat ini Myanmarmengonsumsi 800.000 ton pupuk,sementara produksi pupuk lokal tidakmencukupi hanya 100.000 ton, sehinggakebutuhan pupuk tersebut sebagianbesar didatangkan dari impor. Eksportirutama pupuk (urea) ke Myanmar adalahPersatuan Emirat Arab dan Tiongkok. Padatahun 2013 Indonesia telah mengeksporpupuk ke Myanmar sebesar 200.000 ton.Ekspor tersebut didasarkan pada MoU onFertilizer off Take tahun 2015.

Produk Kehutanan

Luas hutan Myanmar mencakup lebihdari setengah total luas wilayahnya dandimiliki seluruhnya oleh pemerintah.

Permintaan akan hasil hutan sangatberagam baik untuk konsumsi lokalmaupun ekspor, seperti kayu jati yangbernilai tinggi untuk diekspor. Totalekspor kayu jati Myanmar di duniamencapai 80% akan tetapi, penebangan

ilegal dan yang tidak transparanmengurangi keuntungan Myanmar disektor kehutanan dan mengarah padaperusakan hutan. Myanmar dinilaibelum mampu mengembangkan usahapemprosesan kayu, oleh karena itu adapeluang bagi Indonesia untuk berinvestasidalam mengolah kayu jati menjadiproduk dengan nilai lebih tinggi sepertioorin, furnitur, dan barang bernilai tinggilainnya.

Perikanan

Sektor perikanan merupakan sektor yangsangat penting karena sebagian besarpopulasi mengkomsumsi ikan. Industriaquaculture berada di peringkat ketigadari total pendapatan devisa setelahsektor pertanian dan kehutanan. Sektor initelah berkembang dengan pesat selama10 tahun terakhir. Myanmar memilikigaris pantai sepanjang 3.000 km,beberapa muara besar, delta, dan banyakpulau lepas pantai dengan keberagamanhabitat pantai, termasuk terumbu karang,mangrove, pantai berpasir, dan lahan

berlumpur. Sumber daya perikanan yangsaat ini digunakan masih kurang dari60%, dimana kesempatan untuk tumbuhmasih sangat besar. Myanmar memilikilaut dalam yang produktif dan sumber

daya perikanan dengan potensi produksisebesar 1,05 juta ton variasi produkperikanan. Saat ini pemprosesan danekspor sumber daya perikanan dilakukanoleh sektor swasta.

Pertambangan

Myanmar memiliki sumber daya mineralyang beragam seperti tembaga, emas,timbal, timah, tungsten, seng, nikel, perak,krom, serta batu mulia seperti giok, rubi, sar dan berlian. Batu mulia Myanmarterutama ruby  dan giok terkenal di duniakarena kualitasnya dan menjadi sumberekspor terbesar ketiga bagi Myanmar.Produksi rubi di Myanmar diperkirakanmencapai 90% dari total produksi rubidunia, namun masih banyak batu muliatersebut yang dijual melalui pasar gelap.

Nilai investasi untuk sektor pertambanganMyanmar sekitar US$ 3 miliar denganrincian investasi asing sebesar US$2,7 miliar dan sisanya investasi lokal.Dengan potensi ini apakah Indonesia siapuntuk mengambil bagian dalam sektorpertambangan?.

Semen

Myanmar memproduksi semen sebanyak2,83 juta ton per tahun sementarakonsumsi dalam negerinya sebesar 6 juta ton, karenanya Myanmar banyak

mengimpor semen hingga US$ 150 jutatahun 2011-2012. Harga semen lokalsekitar US$ 7-8 per sak, sementara hargasemen impor berkisar US$ 5-6 per sak.

Myanmar berencana membangun pusat penerbangan Internasional yang baru

sumber foto: Myanmar-Bussiness

7

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 8/72

Kebutuhan Myanmar terhadap semencukup tinggi tersebut menjadi peluangbagi Indonesia untuk dapat ikut sertamemenuhinya.

Energi

Myanmar kaya dengan sumber dayaalam dan memiliki potensi yang sangattinggi di bidang hydro-power  dan proyekeksplorasi gas dan minyak. Kekayaansumber daya alam Myanmar mencakupsumber daya energi yang substantif.Myanmar memiliki cadangan gas alamterbesar ke-10 di dunia yang diperkirakansebesar 90 triliun kubik di 19 tambang didaratan dan 3 tambang di lepas pantai.Potensi Myanmar terhadap investasiasing (Foreign Direct Investment/ FDI)dalam bidang energi dari negara-negara

Asia terbuka lebar. Khusus di bidanglistrik, perusahaan listrik IndonesiaPLN telah melakukan peningkatankapasitas kelistrikan yang mencakuppengelolaan efsiensi energi (penguranganelectricity loss), pembangkitan, trasmisidan pengelolaan dalam pembangunanpembangkit listrik bertenaga batubara.Myanmar secara khusus mengundanginvestasi Indonesia dalam bidangeksplorasi dan eksploitasi migas sertaprogram peningkatan kapasitas.

Batu Bara

Myanmar juga merupakan negarapenghasil batu bara. Saat ini sebuahpembangkit listrik tenaga batu barasedang dibangun di Tigyit Shan State

yang diprediksikan akan meningkatkanproduksi batu bara Myanmar. Keinginanpemerintah Myanmar untuk meningkatkankapasitas kelistrikan, khususnyapembangkit listrik yang bertenagabatu bara (coal red power plants).

Menanggapi hal ini PT Timah bersamaPT Bukit Asam, PLN dan PT Wijaya Karyasecara patungan menawarkan sebuahpaket kerja sama dengan Myanmar yangmencakup ekspor batu bara Indonesiake Myanmar, pembangunan pembangkitlistrik bertenaga batu bara (coal red power plant ) dan pembangunan smelter plant.

Manufaktur

Myanmar memiliki potensi untuk menjadibasis produksi komponen dan produk jadi

bagi para produsen internasional karenakedekatannya dengan jalur logistik yangvital dan rantai pasokan global. Denganpopulasi pekerja yang cukup tinggi danketersediaan bahan mentah, industrimanufaktur sangat cocok dikembangkandi Myanmar. Karena perusahaan lokalbelum mampu dalam mengembangkanproses manufaktur untuk meningkatkankeuntungan dari bahan mentah, makamasih diperlukan perusahaan asingtermasuk perusahaan Indonesia untukmengisi kekosongan tersebut.

Saat ini lebih dari 600 pabrik milikpemerintah beroperasi secara penuhpada 18 zona industri yang dijalankanoleh swasta. Kesempatan investasi asingdi bidang manufaktur masih terbuka

lebar. Saat ini sektor manufaktur barumemberikan kontribusi sebesar 11,1%dari PDB, dengan kepemilikan 26% olehBUMN, 1% koperasi dan 73% sektorswasta.

Tekstil/Garmen

Potensi pengembangan tekstil dangarmen di Myanmar masih terbuka lebarkarena dukungan sumber daya alam yangmelimpah, tenaga kerja dengan biayarendah, fasilitas manufaktur dan lokasigeogras yang menguntungkan. Peluangperusahaan tekstil/garmen Indonesiauntuk dapat berinvestasi di Myanmarsangat terbuka luas

Perhubungan

Pengembangan sektor perhubungandi Myanmar khususnya terkait denganASEAN Connectivity   bermanfaat baginegara-negara di kawasan ASEANtermasuk Indonesia. Karena posisigeogras Myanmar yang strategis diASEAN khususnya dalam konteksintegrasi ekonomi ASEAN. Pengembangansektor perhubungan Myanmar yaitupenerbangan langsung dan jalur pelayaranlangsung masih sangat dibutuhkan.Maskapai penerbangan Malaysia,Thailand, Singapura, dan Tiongkoksaat ini sudah melakukan penerbangan

langsung ke Myanmar. Kesempatan bagiperusahaan penerbangan Indonesia(Garuda Indonesia dan swasta lainnya)untuk terbang ke Myanmar terbuka luas.Selain itu, Indonesia juga diharapkan

Ratusan Pagoda menghiasi kota Bagan, Myanmar 

8

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 9/72

dapat menanamkan modalnya diMyanmar antara lain untuk mendukungpasokan suku cadang pesawat domestikMyanmar yang sebagian besar sudah tuadan kurang peremajaan. Sementara itu,terbuka juga kesempatan pelayaran dari

Pelabuhan Dawei di Provinsi Tanintharyi(Myanmar) ke Pelabuhan Ulee Lheue(Banda Aceh).

Infrastruktur

Terdapat peluang yang cukup besar bagipara kontraktor asing untuk memanfaatkanpembangunan di Myanmar, khususnyapembangunan sarana pendukungekonomi seperti pelabuhan, jalan, irigasi(dam), bangunan perkantoran danperumahan, pengembangan pelabuhanlaut, serta pembangunan jalan raya dan

rel kereta api.

Pariwisata/Perhotelan

Myanmar tidak hanya kaya akan sumberdaya alam tapi juga potensi pariwisatayaitu warisan budaya dan keindahaneksotik alam Myanmar merupakan dayatarik tersendiri bagi wisatawan. Indonesiadapat menjajaki peluang investasi disektor pariwisata seperti pembangunanresort dan hotel. Myanmar menawarkanpeluang kerja sama ekonomi yang cukupbesar dan potensial untuk penanamanmodal asing di sektor pariwisata/ perhotelan. Pada bulan Januari 2013, jumlah turis asing yang datang melaluiYangon International Airport   meningkat9,3% dari tahun sebelumnya mencapai

383.561 orang. Lebih dari dua per tiga jumlah tersebut merupakan turis negara-negara Asia, antara lain Thailand, Jepangdan Tiongkok. Keberadaan 691 hotel diseluruh Myanmar belum dapat memenuhipeningkatan pesat aktivitas pariwisata.

Telekomunikasi

Pemerintah Myanmar tengah melakukanreformasi dan privatisasi di bidang jasatelekomunikasi. Jumlah populasi Myanmarsekitar 60 juta jiwa, sementara tingkatkepadatan pengguna telekomunikasidi Myanmar masih sekitar 4,28% daritotal populasi. Pada tahun 2011/2012pengguna internet baru berjumlah500.000 orang. Target pemerintah tahun2016 untuk meningkatkan pengguna jasatelekomunikasi dapat mencapai 39,5 juta

orang berupa penambahan sambungantelepon tetap (xed line) dan jaringanseluler. Pada Agustus 2013 PT TelkomIndonesia telah menyepakati untukmenjalin kerja sama guna memanfaatkanpeluang sektor telekomunikasi diMyanmar.

Perbankan

Sektor perbankan di Myanmar telahmengalami deregulasi besar-besaran. Padatanggal 11 Juli 2013, Presiden Myanmar,U Thein Sein telah menandatangani UUBank Sentral baru setelah mendapatkanpersetujuan dari Parlemen Myanmar yaitumelepaskan Bank Sentral Myanmar dariKementerian Keuangan dan Pendapatansehingga menjadi institusi yang independent.

Selanjutnya Bank Sentral Myanmar jugatelah melakukan regulasi sektor perbankanterkait kepemilikan bank menjadi bankmilik pemerintah, swasta, perusahaankeuangan dan kantor perwakilan bankasing. Bank Sentral Myanmar telah

memberikan izin kepada 11 bank lokaluntuk melakukan perdagangan tigavaluta asing yang merupakan mata uangkuat yaitu dolar Amerika, Euro dan dolarSingapura. Selain itu, 4 bank swasta lokalyaitu Cooperatives Bank , KanbawzaBank, Asia Green Development Bank  danAyeyarwady Bank juga telah diberikan izinuntuk menangani transaksi kiriman uangke Myanmar dari para pekerja imigranyang bekerja di Singapura, Thailand danMalaysia.

Penggunaan jasa perbankan di Myanmar

masih tergolong cukup rendah. Masuknya jaringan pembayaran internasionalmulai tahun 2012, yaitu Mastercardbekerjasama dengan CooperativeBank   dan Visa bekerja sama denganMyanmar Oriental Bank Ltd, merupakanperkembangan yang cukup signikanterhadap industri perbankan di Myanmar.

Adapun peluang-peluang di berbagaisektor tersebut kiranya dapat lebihmendorong para pengusaha Indonesiabaik BUMN maupun swasta Indonesiauntuk ikut serta secara aktif berperan

dalam mengambil peluang danmemanfaatkan potensi kerja sama bisnisdengan Myanmar.

Sumber: KBRI Yangon

sumber foto: mekongresponsibletourism.org 

9

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 10/72

M

yanmar sebagai sebuah negarayang belum lama mengalamiperubahan sistem politik dan

menerapkan keterbukaan diharapkandapat segera siap menghadapiKomunitas Ekonomi ASEAN 2015tersebut. Menurut survei terbaru,dengan Produk Domestik Bruto (PDB)per kapita sebesar US$ 875, Myanmarmerupakan yang terendah diantara 10negara anggota ASEAN lainnya. Sebagaiperbandingan, PDB per kapita negaralower middle income lainnya di ASEANseperti Lao PDR sudah sebesar US$1,279.

Selain indikator ekonomi yang kurangmenggembirakan, Myanmar masihmemiliki berbagai kendala terkaitdengan kesiapannya menghadapiKomunitas Ekonomi ASEAN 2015.Kendala-kendala tersebut antara

lain sektor kebutuhan dasar sepertipelayanan kesehatan, pendidikan,pelayanan sosial dan ekonomi yangmasih belum memadai. Kondisi tersebutmenimbulkan kekhawatiran baginegara-negara anggota ASEAN lainnyaapakah Myanmar benar-benar siapmenuju Komunitas Ekonomi ASEAN2015 mendatang.

Kesiapan Myanmar menghadapiterwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN2015 akan banyak bergantung padaupaya mengatasi berbagai “pekerjaanrumah” di sejumlah sektor sepertiinfrastruktur, listrik dan telekomunikasi,

serta layanan kesehatan dan pendidikan,termasuk peningkatan kemampuansumber daya manusianya yang masihbelum memadai. Selain itu ketersediaandan penerapan regulasi yang kondusifuntuk pertumbuhan ekonomi termasuk

Kesiapan MyanmarMenyongsong Terwujudnya Komunitas

Ekonomi ASEAN Tahun 2015Myanmar saat ini menjadi Ketua ASEAN periode tahun 2014. Keketuaan Myanmar ini dalamsejarahnya merupakan pengalaman pertama bagi negara tersebut untuk menjadi tuan rumah danmemimpin sebuah organisasi internasional beserta rangkaian pertemuan tingkat tinggi di dalamnya.Keketuaan Myanmar tahun 2014 ini juga merupakan tahun yang penting, tidak terkecuali Myanmar,untuk seluruh negara anggota ASEAN terkait dengan persiapan memasuki Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.

faktor pendukung yang sangat pentingbagi kesiapan Myanmar menghadapiKomunitas Ekonomi ASEAN 2015 danmengejar ketertinggalannya dibandingnegara-negara anggota ASEAN lainnya. 

Prediksi IMF MengenaiEkonomi Myanmar Keterbukaan ekonomi Myanmar sejaktahun 2011 telah dapat mengundangmasuknya investasi asing dan menjadipotensi kekuatan ekonomi barudi kawasan Asia Tenggara. Hal iniditunjukkan dengan pertumbuhanekonomi Myanmar di tahun 2014 yangmelebihi pertumbuhan ekonomi rata-rata dunia sebesar 7,8%. Diperkirakantren positif pertumbuhan ekonomitersebut dapat terus berlangsung hingga2 tahun ke depan.

Pemandangan kota Yangon di malam hari 

Sumber foto: www.mayshan.com

10

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 11/72

Pada acara  Asia and Pacic RegionalEconomic Outloook 2014, DirekturDepartemen Asia Pasik InternationalMonetary Fund   (IMF), ChangyongRhee menyampaikan terdapat 3 kuncipenting untuk terus mengembangkan

perkonomian kawasan. Pertama, kawasanAsia-Pasik akan tetap menjadi wilayahyang paling dinamis di dunia gunaterus menjaga kestabilan pertumbuhanekonomi di tahun skal 2014. Kedua,pondasi makro-ekonomi yang kuat sertaupaya/tindakan yang cepat mengatasikrisis keuangan telah ikut membantunegara-negara Asia keluar dari situasidimana risiko eksternal telah surut.Ketiga, upaya reformasi struktural yangdiperlukan guna melanjutkan momentumpertumbuhan jangka menengah sehinggamengurangi dampak krisis keuangan,

menjaga kepercayaan investor dankeuangan dalam jangka pendek, sertakepemimpinan pertumbuhan yangberkesinambungan dalam jangkapanjang.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomiMyanmar, Rhee menambahkan bahwadiperlukan upaya dalam memanfaatkanmasuknya modal asing secara bijaksanadalam membangun sarana infrastrukturdengan stabilitas mikro-ekonomi. Terkaitdengan hal tersebut, IMF telah menjalinhubungan kerja sama dengan Bank Sentral

Myanmar dalam hal pemberian bantuanteknis di sektor keuangan Myanmar yangdiarahkan pada reformasi nilai tukar,liberalisasi pasar dan kebijakan ekonomiyang berorientasi pasar.

Selain itu, Pemerintah Myanmar jugaberencana akan menyempurnakan UU

Foreign Direct Investment   (FDI) yangdisahkan pada tanggal 2 November 2012lalu, yang nantinya akan memudahkanbagi perusahaan asing disektor jasadan manufaktur untuk memulai usahabisnisnya di Myanmar.

Ditambahkan, salah satu informasi yangdapat mendukung pertumbuhan ekonomiMyanmar adalah dengan diterimanyaMyanmar sebagai bagian dari GeneralizeSystrem Preference  (GSP) Uni Eropa,ekspor garmen pada tahun skal 2013-2014 sudah mencapai hampir dua kalilipat US$ 700 juta yang dihasilkan padatahun 2012 sebelumnya sehingga menarikperusahaan asing seperti perusahaanminuman berakohol Heineken, Carlsberg,perusahaan semen Slam Cement Groupdan Nissan Corp telah memulai kegiatan

usaha bisnisnya di Myanmar.

Investasi asing saat ini, khususnya di sektormigas, merupakan penggerak utama bagipertumbuhan ekonomi Myanmar. Selainitu, program reformasi pemerintah yangdisertai stabilitas ekonomi makro danminat investor yang tinggi membuatekonomi berkembang secara signikan.

IMF meyakini bahwa pertumbuhanekonomi Myanmar ke depan secaraumum cukup menjanjikan. Dalamkenyataan, memang terlihat bahwa

ekonomi Myanmar menunjukkandinamika perkembangan yang cukuppesat, yang tampak dari pertumbuhanpasar domestik maupun peningkatanhubungan perdagangan ekspor dan imporantara Myanmar dengan negara-negaralain, termasuk Indonesia. Informasikondisi perekonomian Myanmar yang

didapatkan dari pemerintah Myanmarmenunjukkan bahwa terdapat peluangpotensi kerja sama ekonomi cukupterbuka bagi negara-negara lain, termasukdari kalangan BUMN maupun pengusahaIndonesia yang berminat untuk

berinvestasi dan bekerjasama di Myamar.

Peluang Investasi PerusahaanAsing ke Myanmar

Pemerintah Myanmar mengakhiri 5dekade isolasi di bawah rezim militerdengan mulai membuka diri terhadapliberalisasi ekonomi. Liberalisasi iniberarti membuka kesempatan bagiinvestor asing untuk turut serta dalammewujudkan pertumbuhan ekonomiMyanmar. Menurut survei yang dilakukan

oleh United Overseas Bank Ltd (UOB)menambahkan bahwa sekitar 70%pebisnis di Asia akan melakukan ekspansibisnis ke Myanmar dalam 12 bulan kedepan di tahun 2015 mendatang.

Hal ini menegaskan bahwa negara-negaraAsia Tenggara tetap menjadi tujuanutama investasi bagi perusahaan asingguna mencari peluang pertumbuhanekonomi regional. UOB menambahkanterdapat peluang yang cukup besar terkaitdengan investasi di bidang jasa danconsumer goods sebagai buah dari proses

transformasi Myanmar yang cepat.

Pada tahun skal 2013 – 2014 totalinvestasi asing Myanmar mencapai USD42 miliar (naik 192,85% dari tahunskal periode sebelumnya). Investorasing ini berasal dari 34 negara yangtertarik menanamkan modal pada sektor

Sumber foto: ASEAN Secretariat 

Para pemimpin negara anggota ASEAN menghadiri 24th ASEAN Summit di Myanmar 

11

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 12/72

manufaktur, energi, minyak dan gas,pertambangan, hotel properti, perikanan,peternakan, serta agribisnis.

Keterlibatan investor asing dalamperekonomian Myanmar mampumembuka lapangan kerja bagi 50.751penduduk Myanmar. Sektor pertanianyang menjadi andalan di Myanmar telahlama ditekan oleh kebijakan politikpemerintah yang buruk dan mengekang,serta kondisi infrastruktur yang tidakmemadai. Dengan liberalisasi ekonomi,Myanmar berencana untuk mendukungproduksi beras sebagai komoditasandalan agar mampu bersaing denganThailand, Vietnam, dan Kamboja.

Tantangan bagi sebagian besar negara-negara ASEAN dalam investasi adalahketersediaan infrastruktur dalammenunjang iklim investasi yang kondusif.Hal ini juga berlaku bagi Myanmar.Menurut Ivan Chu selaku ManajerOperasi Bisnis, Soon Hong Seng Pvt

Ltd mengatakan bahwa perkembanganekonomi Myanmar yang cukup pesatmemerlukan dukungan perbaikaninfrastruktur di segala bidang. Hal inimerupakan potensi bisnis dan peluangpasar untuk masuknya alat perangkat keras(Hardware) dan produk keselamatan.

Myanmar akan tetap menjadi tujuanekspansi yang menarik bagi pebisnismanufaktur asing karena biaya tenagakerja yang kompetitif. Namun demikian,seiring pertumbuhan ekonomi yang pesat,Myanmar akan menghadapi tantangan

dalam implementasi berbagai UU yangbaru dan peraturan/regulasi lainnyaterkait investasi.

Direktur Eksekutif UOB Group, SamCheong mengatakan bahwa peluang

bisnis di Myanmar begitu nyata namun juga terdapat resiko dan tantangan. Terkaitdengan hal tersebut UOB memandangperlu untuk memperkuat dukungan danmemperluas usaha bisnis ke pasar Myanmar.Pada tahun 2013 lalu, UOB membentuk FDI Advisory Unit   di Myanmar yang berfungsimembantu client  (perusahaan asing) yang telahberoperasi untuk mengamankan investasinyadi Myanmar. Saat ini investor asing/pebisnismasih merasakan kakhawatiran, dimanaketika melakukan ekspansi bisnis ke Myanmarmasih terdapat hambatan berupa terbatasnyapembiayaan bank. Hal ini diakibatkan olehUU dan regulasi di bidang moneter yangkurang mendukung.

Indonesia dapat memanfaatkan peluangketerbukaan ekonomi Myanmar untuk

lebih mengambil peran dan langkah-langkah dalam rangka menjalinpengembangan kerja sama ekonomibilateral baik sektor manufaktur maupunberbagai sektor lainnya yang potensial.

Kesiapan Usaha Kecil danMenengah

Usaha kecil dan menengah (UKM)Myanmar menghadapi ketidakpastianmenyongsong terbentuknya KomunitasEkonomi ASEAN tahun 2015 mendatang.Terbentuknya Komunitas ASEANmeningkatkan pergerakan barang bebas, jasa, investasi, tenaga kerja terampildan modal di seluruh negara kawasanAsia Tenggara. Sejauh ini pelaku UKMterutama dari Thailand dan Malaysia

selalu mengincar Myanmar sebagaitempat investasi yang menjanjikansehubungan dengan faktor tenaga kerjamurah dan biaya produksi yang masihrendah.

UKM di Myanmar tampak masihterhambat dengan keterbatasan tenagakerja terampil, dana dan kendala teknislainnya, yang membuat UKM lokaltidak mudah bersaing saat berlakunyaKomunitas ASEAN tahun 2015mendatang. U Khaing Myint, Sekretaris Jenderal Myanmar Rubber Plantationand Producers Assosiation  mengatakanbahwa dukungan dan bantuan berupapinjaman dari Pemerintah Republik UniMyanmar yang sangat kecil, sehinggaUKM lokal sangat sulit bertahan ditengahKomunitas Ekonomi ASEAN 2015. Waktutersisa menyongsong terbentuknya

Pelabuhan bongkar muatan di Myanmar 

Buruh pabrik perusahaan konveksi 

Sumber foto: MyanmarBussinessConsultant.com

12

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 13/72

sumber foto: Theredthread.org  sumber foto: my hot pink passport 

UKM kerajinan kain tenun khas Myanmar 

Komunitas Ekonomi ASEAN 2015membuat UKM Myanmar berupaya kerasmengembangkan dan mengoperasikanusahanya, walau sering terkendalaoleh pembiayaan, infrastruktur yangkurang memadai dan pasar yang belumberkembang.

Selanjutnya, U Aye Lwin, Sekretaris Unionof Myanmar Federation of Chambers

of Commerce and Industry   (UMFCCI)mengatakan bahwa Myanmar saat initidak memiliki undang-undang yangdapat melindungi pelaku UKM bila mananegara-negara di kawasan Asia Tenggaranantinya masuk ke Myanmar. Padatahun 2007 lalu, setelah para pemimpinnegara-negara anggota ASEAN sepakatuntuk membentuk Komunitas EkonomiASEAN di tahun 2015, pengusaha lokaldan pemerintah menghadiri berbagaiseminar ekonomi, pertemuan dan forum,termasuk Forum Ekonomi ASEAN.Namun pengetahuan pengusaha UKMlokal Myanmar yang masih kurang,serta dana bantuan berupa pinjamandari pemerintah yang tidak mencukupisemakin memperparah situasi. PengusahaUKM lokal Myanmar menyalahkanketidakmampuan Pemerintah RepublikUni Myanmar dalam memberikanbantuan yang tepat, karena UKMpusat yang dikelola oleh negara tidakefektif bagi UKM daerah. Selain itu,masih terdapatnya kendala bagi UKMlokal Myanmar saat mendapatkanbantuan pinjaman dari Small & Medium

Industrial Development Bank (SMIDB),karena pengusaha UKM lokal Myanmardiharuskan melalui berbagai tahapanyang rumit untuk mendapatkan pinjaman.Selain itu, SMIDB juga menerima danadalam jumlah terbatas dari Pemerintah

Republik Uni Myanmar, sehingga sulitbagi UKM Myanmar untuk tetap bertahan.

Sebagai informasi, saat ini terdapat lebihdari 64.000 UKM terdaftar di Myanmar,sementara jumlah UKM yang tidakterdaftar diperkirakan mencapai 62.000

Ketidaksiapan UKM Myanmar dalammenghadapi/menyongsong terbentuknya

Komunitas Ekonomi ASEAN tahun2015 mendatang tampaknya sudahdiperkirakan sebelumnya. Hal initentunya juga menjadikan “PR (pekerjaanrumah)” tersendiri, dan karenanyamemerlukan perhatian yang lebih sertakesungguhan dari segenap pemangkukepentingan terkait di Myanmar, baik darikalangan pemerintah, UMFCCI (KADINMyanmar) maupun jajaran swasta

Myanmar, termasuk para pelaku UKMMyanmar. Terkait dengan itu, diperlukanperbaikan bagi peningkatan kapasitasUKM Myanmar baik dari sisi pengelolaanmanajerial yang melibatkan sumber dayamanusia (SDM) yang lebih terampil,maupun dari sisi dukungan modal sertasarana dan pra-sarana yang sejauh inimasih terlihat minim/terbatas disebagianbesar UKM yang ada di Myanmar.

Dengan semakin dekatnya waktupembentukan Komunitas EkonomiASEAN tahun 2015, dan adanyakehadiran pelaku UKM Thailand danMalaysia menjadi bukti yang jelas bahwamereka siap untuk mengisi kekuranganyang ada pada UKM Myanmar. Hal ini juga merupakan peluang bagi Indonesiauntuk turut-serta lebih berperan aktif

Bursa efek Yangon bekerja sama dengan Bursa Efek Jepang 

Sumber foto: Topdogtrading 

13

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 14/72

dalam mendorong kemajuan UKMMyanmar, antara lain dengan menjalinkerja sama progam capacity-building  guna ikut mendorong peningkatankapasitas SDM, terutama bagi parapelaku UKM di Myanmar, yang bisadilakukan dengan mengundang pelakuUKM disana ataupun dengan mengirimahli/pakar Indonesia ke Myanmar gunamemberikan sharing experience  terkaitpengelolaan UKM di Indonesia. Kesemua langkah tersebut pada gilirannya

diharapkan juga dapat ikut mendorongbagi upaya peningkatan/ pengembangankerjasama ekonomi/bisnis secarabilateral antara Indonesia dan Myanmar.

Bursa Efek Myanmar Siap AkhirTahun 2015

perusahaan-perusahaan yang terdaftardi pasar modal.

Bursa efek Yangon yang akan dioperasikanoleh Myanmar Economic Bank   bekerjasama dengan  Japan’s Tokyo  StockExchange  dan Daiwa Securities Group,dimana perjanjian usaha patungan ( JointVenture) tersebut merupakan upayatindak lanjut dari nota kesepahamanmengenai bantuan teknik Jepang untukpengembangan pasar modal yang telahditandatangani antara Bank SentralRepublik Uni Myanmar dan DaiwaResearch Institute serta Bursa Efek Tokyo,pada bulan Mei 2014 lalu di Nay Pyi Taw.Wakil Menteri Keuangan Uni Myanmar Dr.Maung Maung Thein juga menyampaikanbahwa terdapat 6 (enam) perusahaanlokal yang akan didaftarkan pada pasar

modal/bursa efek tahap awal, termasukMyanmar    Agro-Busniness Public Co (MAPCO) dan  Asia Green DevelopmentBank   ( AGDB). Saat ini Daiwa Instituteof Research dari Jepang telah membantumempersiapkan secara sistematis daftarperusahaan-perusahaan lokal Myanmar,termasuk Myanmar Thilawa SEZ HoldingsPublic Ltd kedepannya diharapkan segeraterdaftar dalam bursa efek/pasar modal.

Managing Director MAPCO Ye MinAgung, mengkonrmasi ketertarikanMyanmar  Agro-Busniness Public Co 

(MAPCO) terdaftar dalam pasar modal/ bursa efek, dimana Daiwa Security Grouptengah berupaya membantu menjadikansalah satu perusahaan anggota pasar

Mandalay Bridge

Pelabuhan Yangon

sumber foto: Shutterstock 

sumber foto: Razak Kadir 

Pemerintah Republik Uni Myanmarberencana akan mendirikan bursaefek pertama di Myanmar pada bulanOktober 2015 mendatang denganbantuan teknik dari Jepang. WakilMenteri Keuangan Uni Myanmar Dr.Maung Maung Thein mengungkapkanbahwa alasan utama untuk dibangunnya

pasar modal, karena bursa efek yangberlangsung secara simultan, termasukpembentukan komisi sekuritas danpertukaran, serta kesiapan dari

14

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 15/72

modal sesuai dengan standar dan praktekperusahaan publik internasional.

Selanjutnya, Pemerintah Republik UniMyanmar juga telah memberlakukanSecurities and Exchange Law   pada bulan

 Juli 2013 lalu untuk membuka jalanterbentuknya bursa efek/pasar modalpertama di Myanmar. Dalam kaitan itu,Pemerintah Republik Uni Myanmar telahmemberikan izin pendirian perusahaanpublik sebagai upaya untuk membentukpasar modal.

Directorate of Investment and Company Administration  (DICA) telah mendorongmasyarakat untuk berinvestasi diperusahaan publik, dimana perusahaanpublik disarankan memiliki setidaknya7 (tujuh) pemegang saham awal untuk

menjual saham kepada masyarakat agarmenjadikan usaha yang berkelanjutansecara ekonomi sehingga dapatmenciptakan lapangan pekerjaan bagitenaga kerja terampil. Disamping itu,perusahaan-perusahaan yang mengajukanpermohonan pasar modal atau bursa efek juga diharuskan menjelaskan adanyamodal awal, prioritas usaha bisnis,portofolio saham, keanggotaan padadewan direksi serta kualikasinya, danberbagai hal lainnya terkait pengalihansaham, bagi hasil, audit dan pemilihandewan direksi.

Proyek Pembangunan YangonRailways Station

pada negara-negara anggota ASEANuntuk menghadapi persaingan dalamKomunitas ASEAN tahun 2015. Negara-negara ASEAN, termasuk Myanmar,masih belum menyediakan infrastrukturyang memadai. Oleh karena itu untuk

mempercepat pembangunan infrastruktur,Pemerintah Myanmar membuka kerjasama dengan negara-negara lain dalambidang pembiayaan proyek infrastruktur,termasuk rencana pembangunan kawasanpusat Stasiun Yangon.

Peresmian “Comprehensive Developmentfor Yangon Central Railways StationComplex”  menandakan rencanaMyanmar dalam revitalisasi jaringankereta api dengan menggandeng peranserta investor asing dalam pembangunanproyek infrastruktur transportasi kereta

api di negara tersebut. Investasi proyektersebut diperkirakan mencapai 22,5miliar dolar AS.

Proyek pembangunan tersebut akan dibangun di atas lahan seluas sekitat 25.3hektar, termasuk pembangunan gedungbertingkat dan hotel bertaraf internasional.Wakil Menteri Perkeretaapian RepublikUni Myanmar, U Myint Thein mengatakanbahwa Pemerintah Myanmar akanmelaksanakan proyek pembangunansesuai dengan proses tender internasionaldan akan memilih pemenang tender pada

minggu ketiga bulan November tahun2014. Rencana pembangunan proyek iniakan dimulai pada bulan Februari atauMaret tahun 2015 mendatang.

Myanmar Railways di bawah KementerianPerkeretaapian Republik Uni Myanmarbekerja sama dengan perusahaankonsultan internasional menentukanbentuk pelaksanaan proyek melalui

sistem  joint venture (usaha patungan)perusahaan asing dengan perusahaanlokal. Pemerintah Myanmar melalui subsidisekitar 40-45 miliar Kyats (41-46 juta dolarAS) per tahun, selain itu diperlukan pulaupaya mengembangkan bisnis terkait jalur

rel kereta api sehingga dapat mengurangisubsidi tahunan. Saat ini PemerintahMyanmar telah menyusun rencanaprogram kerja pembangunan pemukimankembali dan rencana konseptual atasproyek tersebut, dimana fase pertamaproyek pembangunan berfokus padapemukiman kembali masyarakat yangtinggal di jalur rel kereta api serta relokasitempat pabrik kereta api di dalam wilayahproyek.

Rencana transformasi secara besar-besarandari proyek pembangunan Yangon Central

Railways Station  menjadi salah satuproyek yang penting, di mana pemerintahMyanmar mengundang investor baiklokal maupun asing guna memberikangagasannya dalam menjalankan programkerja untuk membangun proyek YangonCentral Railways Station secara luas.

Rencana Pelaksanaan pembangunanproyek kawasan Yangon Railways Station secara komprehensif menunjukkanbahwa Pemerintah Myanmar telah mulaiberupaya memperhatikan pembangunaninfrastruktur sarana dan prasarana bagi

kepentingan nasional negaranya yang saatini masih jauh dari memadai, termasukdi bidang transportasi perkeretaapiandan sarana-prasarana terkait lainnya.Pembangunan sarana infrastruktur inidiharapkan dapat memacu daya saingMyanmar dengan negara anggota ASEANlainnya.

Pembangunan Yangon Railway Station yang melibatkan investor asing 

Sumber: KBRI Yangon

sumber foto: Florian Group

 Infrastruktur merupakan sarana utamayang mendukung pertumbuhan ekonomidi suatu negara. Tantangan penyediaaninfrastruktur yang memadai ditekankan

15

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 16/72

sementara itu keterlibatannya dalamperdagangan internasional adalahmengimpor produk yang tidak dimilikioleh negara tersebut. Dengan cara ini,setiap negara akan memaksimalkanmanfaat dari perdagangan internasional. Jadi, dalam memasuki “dunia yang datar”yang konon diciptakan oleh FTA, setiapnegara harus fokus pada industri utamayang mampu membantu menahan arus

barang dari negara lain.

Pertanyaannya adalah, potensi apa sajayang dimiliki Vietnam untuk masuk danberkompetisi dalam perdagangan bebasASEAN? Selama bertahun-tahun, para ahliVietnam berpendapat mengenai apakahpertanian merupakan industri utamaVietnam atau tidak. Vietnam memilikipotensi sumber daya alam seperti tanahyang subur dan kondisi iklim yang cocokuntuk menjadi produsen dan eksportirproduk pertanian seperti beras, kopi,

Beberapa hal yang dibahas padaperundingan tersebut antara lain: i)kesiapan Vietnam sebagai negara yang

baru terbuka dalam berkompetisi bebasdengan negara lain; ii) sektor-sektor unggulaninfrastruktur dan kelembagaan, termasukSDM dalam negeri; iii) sektor-sektor unggulanyang akan dimajukan Vietnam (comparativeadvantage), dan kemampuan para pelaku usahaVietnam untuk bersaing di pasar luar negeri; iv)kemampuan negosiator atau negosiasi Vietnamdalam berbagai negosiasi/ perundingan,termasuk juga ketersediaan negosiator yangmemadai untuk berbagai forum.

Pemerintah Vietnam secara khususmenyuarakan optimismenya bahwaVietnam akan mampu memanfaatkanpeluang perluasan pasar ekspor darihasil penandatanganan kesepakatanperdagangan seperti FTA dengan Uni Eropayang diperkirakan akan selesai pada akhirtahun 2014. Namun beberapa pengamatmeragukan pendapat pemerintah tersebut,bahkan menganggap pernyataan tersebut

hanya sekedar teori dalam ekonomiinternasional. Menurut mereka Vietnambelum memiliki kekuatan yang cukupuntuk “bermain bersama” dan memegangpasarnya sendiri di arena perdaganganbebas.

Menurut teori “keunggulan komparatifyang dikembangkan” oleh ekonom DavidRicardo (1772-1823), sebuah bangsaharus berkonsentrasi pada produksidan produk ekspornya dimana negaratersebut memiliki keunggulan komparatif,

Geliat Vietnam dalam Arena 

Perdagangan BebasDalam persiapan menuju

 perdagangan bebas Vietnamtelah berupaya membuka

 pasar melalui perundingan perjanjian TPP (Trans-PacifcPartnership).

16

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

Image : Suasana malam di kota Ho Chin Minh

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 17/72

kacang mete dan lada. Namun, para ahlitelah menunjukkan bahwa produk yangdiakui secara internasional adalah berasThailand beras Jepang, kacang mete India,atau kopi Italia dan Amerika. Hanya ketikaharga minyak mentah menjadi murah,

kadang-kadang orang berbicara tentangVietnam.

“Central Institute for EconomicManagement”  baru-baru inimemperkenalkan enam industri utamasebagai ujung tombak sektor industri diVietnam: elektronik, mesin pertanian,pengolohan hasil pertanian dan hasillaut, galangan kapal, energi, sertamanufaktur mobil dan suku cadang.Faktanya, industri yang diseleksisejak tahun 2007 dan didukungdengan kebijakan pemerintah dalam

pembangunan, hingga saat ini belumdapat berkembang sebagaimana yangdiharapkan, karena nilai impor yangdilakukan sektor industri yang dimaksudterus bertambah setiap tahunnya.

Menurut sumber General Statistics Ofce (GSO). Pada tahun 2013 nilai impor mesindan suku cadang meningkat sebesar 16%dari tahun sebelumnya. Impor elektronik,komputer dan aksesoris juga naik 34,9%.Vietnam juga mengimpor pakan ternakdan bahan mentah senilai US$ 3 miliar.

Atau naik 23 % dibanding tahun sebelumnya.Sementara itu, nilai ekspor beras Vietnammencapai US$ 3 miliar. Secara umum, apa yangseharusnya menjadi keunggulan komparatifVietnam (sektor pertanian), seharusnya dibuatmenjadi yang tebaik. Hal-hal seperti inilah

yang menjadi tolak ukur bahwa industri utamadalam strategi pembangunan nasional masihbelum berkembang.

Selama tahun 2013, total nilai eksporVietnam naik sebesar 15,4% menjadiUS$ 132,20 miliar. Dari angka tersebutnilai ekspor perusahaam investasi asingmencapai US$ 88,40 miliar. Sebagianbesar komoditi ekspor utama Vietnamtahun 2013 yang berasal dari perusahaaninvestasi asing, adalah:

No. Komoditi Nilai Ekspor

(DalamMiliar – US$)

1 Ponsel dan

aksesoris

21,50

2 Tekstil dan

produk tekstil

20.00

3 Komputer dan

elektronik 

10.70

4 Alas kaki 8,30

Data GSO terakhir menunjukan bahwadalam dua bulan pertama tahun 2014,nilai ekspor Vietnam naik 12,3% menjadiUS$ 21,06 miliar, sedangkan nilai impornaik 17% US$ 244 juta. Menurut Headof GSO’s Trade Department , Le Thi Minh

Thuy, surplus perdagangan nasional padaData GSO terakhir menunjukkan bahwadalam dua bulan pertama tahun 2014,nilai ekspor Vietnam naik 12,3% menjadiUS$ 21,06 miliar, sedangkan nilai impornaik 17% menjadi US$ 244 juta. MenurutHead of GSO’s Trade Department , Le ThiMinh Thuy, surplus perdagangan nasionalpada dua bulan pertama tahun 2014karena besarnya kontribusi perdagangansektor FDI yang mengalami surplushingga US$ 2,10 miliar (nilai ekspor US$13,85 miliar dan nilai impor US$ 11,74miliar). Sementara itu, sektor ekonomi

domestik mengalami desit perdagangansebesar US$ 1,85 miliar (nilai impor US$9,05 miliar ekspor US$ 7,20 miliar).

Tanpa keunggulan komparatif, neracaperdagangan Vietnam akan segera beradadi bawah tekanan besar. Misalnya, jikainasi kesepakatan TPP selesai, makadaging sapi impor dari Australia denganharga yang sama seperti daging Vietnam,tetapi dengan kualitas yang lebih tinggiakan mendominasi pasar domestik.

sumber foto: Istockphoto

17

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 18/72

Kasus lainnya terjadi pada akhir tahunlalu, perusahaan Vietnam “Hoang AnhGia Lai Group” telah menuai keberatandan kritik dari para produsen gula lokalketika mengusulkan kepada pemerintahVietnam untuk mengimpor 30.000– 40.000 ton gula mentah dari laos,dan melakukan pemurnian melalui

distilasi (penyulingan) di Vietnam, untukkemudian di ekspor kembali ke China.Dalam kasus ini, sekjen Vietnam Sugarand Sugarcane Association, Nguyen Haimenyatakan ketidaksetujuannya denganmenyebut bahwa praktik tersebutdilegalkan, maka dapat “membunuh”produsen gula lokal dan petani tebu.

Assosiasi ini juga mengajukan petisiuntuk meminta bantuan pemerintahmengatasi kasus tersebut. Intervensipemerintah terhadap praktik dagangyang dilakukan perusahaan “Hoang AnhGia Lai Group” tersebut masih dapatberjalan saat ini, namum tidak berlakudimasa mendatang, sekali Vietnammemasuki arena FTA maka urusan bisnistidak akan beralih ke pemerintah.

Sumber Kementerian Perindustriandan Perdagangan (MoIT) menyebutkanbahwa saat ini Vietnam sedangberupaya keras untuk menyelesaikanperundingan perjanjian perdaganganbebas Kemitraan Trans Pasik (TPP). DanFTA antara Vietnam-Uni Eropa yang Baru

menyelesaikan perundingan keenam(13-17 Januari 2014). Jika perjanjianperdagangan tersebut dapat diselesaikanpada tahun 2014, Kemenperindag yakinakan berdampak positif bagi eksporVietnam (pada tahun 2014 ditargetkan

sebesar US$ 145 miliar, naik 10 %dibanding tahun lalu).

Perjanjian TPP yang diikuti 12 negaraakan membentuk 40% dari GDP globaldan mencapai lebih dari 30% daritotal pendapatan ekspor-impor dunia.Berdasarkan fakta tersebut, Vietnam

optimis mampu memanfaatkan peluanguntuk memperluas pasar eksporproduknya ke negara-negara anggota TPP.

Vietnam juga sedang membahas FTAdengan Uni Eropa, bila perjanjian tersebutdapat disepakati oleh kedua pihak, makaVietnam akan mendapatkan keuntungandari preferensi tarif dan berkurangnyahambatan perdagangan. Pasar UniEropa akan menjadi target pasar terbesarproduk asal Vietnam seperti tekstil dan

produk tekstil, kulit dan produk hasilpertanian.

Sejauh ini, fakta menunjukkan bahwaFTA tidak setara dengan “arenabermain” seperti yang dikatakan negarapenggasnya. Pihak-pihak yang terlibatakan terikat dengan regulasi FTA, dimana

dalam perjalanannya akan terlihatbahwa negara yag lebih kuat yang akanmenetapkan peraturan, dan negara yanglebih lemah biasanya kalah pada tahapnegosiasi. Vietnam harus memikirkansecara serius tentang bagaimana caranyauntuk menjadi cukup kuat bertahandalam lingkungan yang seperti itu, karenasiapa yang lebih kuat bertahan, akanberkembang kemudian.

Sumber: KBRI Hanoi

18

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

 Biji Kopi olahan Vietnam

Sumber: Freepik 

Biji Kopi Vietnam Sumber: Thefrogpot  

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 19/72

Berdasarkan Laporan National Statistic Ofce (NSO)Filipina yang dirilis akhir Januari 2014, pertumbuhan GDPFilipina tahun 2103 mencapai 7,2%, meningkat dibandingtahun 2012 yang tercatat sebesar 6,8%. Pertumbuhan Inimerupakan pertumbuhan dua tahunan tertinggi yang pernahdicapai Filipina sejak tahun 1954-1955. Dengan pertumbuhan7,2% tersebut, Filipina menjadi negara dengan pertumbuhantertinggi kedua di Asia setelah Tiongkok yang tumbuh 7,7%.

Kesiapan Filipina Menyongsong

Komunitas ASEAN

Pembangunan Infrastruktur di kota Davao yang pesat 

19

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 20/72

Data dari National StatisticalCoordination Board   (NSCB)Filipina mencatat pertumbuhan

Gross National Income  (GNI) sebesar7,5% pada tahun 2013, naik dibandingtahun 2012 yang tercatat 6,5%. GDP

per kapita juga naik sebesar 5,4%dibandingkan 5,0% pada tahun 2012.Sementara itu, sepanjang tahun 2013,nilai Peso mengalami penurunan danmencatat nilai terendah dalam tiga tahunterakhir dan sempat mencapai Php 45,35per USD. Inasi di tahun 2013 tercatatsebesar 3% atau masih di bawah dariproyeksi pemerintah yang sebesar 3-5%.Tingkat inasi tertinggi tercatat padabulan Desember 2013 yang mencapai4,1% atau yang tertinggi dalam dua tahunterakhir.

Di sisi pengeluaran, konsumsi domestikmenunjukkan kenaikan sebesar 5,6%pada tahun 2013, sedangkan belanjapemerintah naik sebesar 8,6%. Sementaraitu, nilai ekspor pada tahun 2013 tercatatsebesar USD 53,978 miliar, naik 3,6%dari tahun 2012 yang tercatat sebesarUSD 52,1 miliar. Produk elektronikmenjadi penyumbang ekspor terbesardengan USD 21,82 miliar atau turun3,97% dibanding tahun 2012. Produkekspor utama lainnya adalah komponenlogam, bahan kimia, produk makanandan minuman, peralatan mesin dan buah-

buahan (pisang, nanas dan mangga).Negara tujuan utama ekspor Filipinaadalah Jepang (21,16%), Amerika Serikat(14,49%), RRT (12,19%), Hongkong(8,18%) dan Singapura (7,44%).

Saat ini diperkirakan sekitar 10 jutapenduduk Filipina atau sekitar 10% dari

total populasi bekerja di luar negeri. Salahsatu penyumbang terbesar GDP Filipinayaitu remitansi dari Overseas FilipinoWorkers  (OFW) yang sampai denganbulan November 2013, nilai remitansiOFW tercatat sebesar USD 20,605 milyar.

Belum ada data pasti mengenai remitansibulan Desember 2013, tetapi diperkirakan jumlahnya akan lebih besar dibandingkanbulan-bulan sebelumnya, mengingatbanyak OFW yang mengirimkan uanguntuk keluarganya yang membutuhkandana untuk rekontruksi pasca bencanaserta keperluan perayaan natal.

IndustriSektor industri pada tahun 2013 tumbuhpesat dan secara keseluruhan mengalamipeningkatan 9,5%. Sementara itu, sektor jasa juga mengalami pertumbuhan sebesar7,1%. Salah satu andalan Filipina di sektor jasa adalah sub-sektor Business ProcessOutsourcing (BPO) yang menyumbangsekitar USD 13,2 milyar atau 5,2% dariGDP Filipina pada tahun 2012. Sektor jasalainnya yang menunjukkan pertumbuhansignikan adalah sektor jasa transportasi,pergudangan dan komunikasi yang naik5,5%, sektor intermediasi nansial yangnaik 12,4% dan sektor properti yangtumbuh 8,4%.

Pertanian

Sektor pertanian menjadi sektor denganpertumbuhan yang paling memprihatinkan.Meskipun menyerap sepertiga tenaga kerjanasional, tapi pertumbuhan sektor pertaniandan kehutanan di tahun 2013 tercatathanya sebesar 1,1%. Termasuk dalam

kategori sektor pertanian adalah subsektorpeternakan yang hanya tumbuh 1,75% dansubsektor perikanan yang tumbuh 1,23%.

Pariwisata

Di bidang pariwisata, Filipina berhasilmenarik 4,3 juta wisatawan pada tahun2012 dan untuk tahun 2013, sampaidengan bulan September Filipinaberhasil menarik 3,1 juta wisatawan danmenghasilkan devisa sekitar USD 4,95milyar. Pemerintah Filipina menjadikansektor pariwisata sebagai salah satu fokuspembangunan mengingat kemampuansektor ini untuk menyerap tenaga kerja.Pemerintah Filipina menganggarkan satumilyar Peso (USD 214 juta) untuk sektorpariwisata tahun 2013 atau sekitar duakali lipat anggaran tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, saat ini Filipinamasih berada diperingkat 82 dari 140negara dalam 2013 Travel and TourismCompetitive Ranking dari World EconomicForum.

Kondisi Ekonomi Tahun 2014

Pada tahun 2014, Pemerintah Filipinamenargetkan pertumbuhan ekonomisebesar 6,5 - 7,5%, dimana IMFmemprediksi ekonomi Filipina tumbuhsebesar 6.3%. Optimisme ini didukungoleh besarnya belanja pemerintah dalamrangka rekonstruksi pasca bencanayang menganggarkan sekitar USD 3,3%miliar, belum termasuk rekonstruksi yangdidukung oleh bantuan dana asing. Inasitahun 2014 sementara ini diproyeksikanpada kisaran 4,5%, dan pada tahun2015 sebesar 3,2%. Sementara itu,konsumsi domestik diperkirakan akantumbuh pada kisaran 6-7% dari tahun2014-2018, ekspor juga diprediksi akanmeningkat seiring membaiknya kondisiekonomi di Eropa dan Amerika Serikatserta stabilnya ekspor ke Jepang. Desit

skal diperkirakan akan naik tetapi tidaklebih dari 2% dari GDP, karena devisadiperkirakan akan meningkat seiringpertumbuhan sektor jasa dan tingginyaremintasi dari OFW.

Menurut analisa Organisation forEconomic Cooperation and Development(OECD), pertumbuhan riil GDP Filipinauntuk periode 2014-2018 diproyeksikansebesar 5.7%. Pertumbuhan ini didukungoleh tingginya konsumsi domestik,belanja infrastruktur, dan implementasireformasi ekonomi struktural. Menurut

OECD, Filipina harus memfokuskan diripada kebijakan yang dapat mengatasitiga masalah utama Filipina, yaitupenciptaan lapangan kerja, kesiapan danketahanan menghadapi bencana alam,

20

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

Gereja Catedral, Manila

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 21/72

pembangunan infrastruktur untuk daerah-daerah termiskin. Sektor jasa IT BPOdiprediksi menjadi salah satu sektor yangberkembang paling pesat di tahun 2014dengan pertumbuhan sekitar 17% denganpendapatan yang diproyeksikan mencapai

USD 18 miliar. Tenaga kerja yang diserapsektor ini pada tahun 2014 diperkirakanakan mencapai 1,4 juta orang, dari 900ribu orang pada tahun 2013.

Di sektor properti, menurut surveiUrban Land Institute, kota Maniladiperkirakan akan menjadi tempatinvestasi paling prospektif ke-4 di AsiaPasik, setelah Tokyo, Shanghai dan Jakarta. Pertumbuhan sektor properti inididukung oleh perkembangan sektor jasaBPO yang membutuhkan banyak gedungperkantoran.

Mengagumkan di tengahkeprihatinan

Pencapaian ekonomi Filipina padatahun 2013 menunjukan perkembanganyang mengagumkan dengan mencapaipertumbuhan ekonomi kedua terbaik diAsia. Kecenderungan ini diperkirakanakan terus berlanjut pada beberapa tahunmendatang. Stabilitas politik NasionalFilipina setidaknya akan tetap terjagasampai masa pemilu presiden berikutnya

pada tahun 2016. Namun capaianekonomi ini belum menyentuh lapisanmasyarakat bawah, program InclusiveGrowth yang dicanangkan pemerintahFilipina masih dirasakan berupa jargon.Bahkan berdasarkan survei yangdilakukan beberapa lembaga swasta,tingkat kemiskinan dan pengangguranmasih cukup tinggi. Target pemerintahAquino untuk mengurangi angkakemiskinan menjadi16,5% pada tahun2015 sulit dicapai karena diperkirakansaat ini masih sekitar 25% penduduk yangtergolong miskin.

Salah satu perhatian pemerintah Filipinasaat ini adalah rendahnya FDI yangmasuk ke Filipina dibandingkan rata-rata negara ASEAN lainnya. Pembatasankepemilikan modal asing menjadi salahsatu kendala yang mengurangi minat parainvestor. Perubahan peraturan mengenaikepemilikan modal asing ini diharapkandapat segera terwujud pada tahun ini,sehingga dapat mendorong peningkatanFDI, khususnya di sektor manufakturyang akan membuka banyak lapangan

pekerjaan.

Selain harus menghadapi resiko efek dariperubahan ekonomi global dan kawasan,Filipina juga riskan menghadapi bencana

alam skala besar. Di samping itu, Filipina juga harus berhati-hati menghindarieskalasi yang lebih besar dari masalahkeamanan di Filipina Selatan danpersengketaan dengan RRT.

Kesiapan Sektor Industri danPerdagangan Filipina dalamMenghadapi KomunitasASEAN 2015

Pemerintah Filipina melalui Departmentof Trade and Industry (DTI) semakin gencarmelakukan sosialisasi mengenai Non-Tariff Measures (NTM) yang diberlakukanoleh negara-negara ASEAN. Hal inimenindaklanjuti kekhawatiran terbesarFilipina pada sektor UKM yang dinilai

belum sepenuhnya siap menghadapipersaingan bisnis dengan negara-negarabesar ASEAN lainnya. Data terakhir yangdirilis oleh DTI menyebutkan sektorUKM di Filipina mencapai lebih dari99% atas seluruh jumlah perusahaandi Filipina dan berkontribusi terhadapsekitar 65% lapangan pekerjaan. Salahsatu isu yang menjadi keprihatinan bagibanyak pelaku UKM adalah sulitnyamendapatkan bantuan modal usahameskipun pemerintah telah mendorongsektor perbankan untuk UKM.

Sejak tahun 2012, DTI telah meluncurkanPhilippine Business Registry (PBR)untuk memudahkan proses pendaftaranperusahaan secara terpadu dan online.Pada Bulan Januari 2014, DTI semakinmenyempurnakan sistem ini denganmenyediakan fasilitas electronic payment  untuk pendaftaran nama perusahaan.PBR berfungsi juga untuk menguatkankomitmen pemerintah dalam penyediaanpelayanan yang berkualitas dan

mengurangi korupsi dalam birokrasi.

Untuk mendukung kesiapan sektor UKM,DTI telah menjalankan program antaralain:

Program Shared Service Facility   (SSF)dimana pemerintah menyediakanmesin/peralatan kerja yang dapatdigunakan bersama oleh beberapaindustri UKM sekaligus. Dengananggaran sebesar Php 700 juta(US$ 16,05 juta), DTI menargetkanpembangunan 800 SSF di seluruhpropinsi.

Program SME Roving Academy , yaituprogram pelatihan khusus untuk parapengusaha UKM yang disesuaikandengan kebutuhan masing-masing

pengusaha. Pada tahun 2013, DTItelah menyelenggarakan 167 sesiSME Roving Academy  dengan jumlahpelaku UKM yang mengikuti programini mencapai 16.790 orang.

Bantuan nansial antara lain melaluiprogram  Access of Small Enterprisesto Sound Lending Opportunities(ASENSO) dan pemberian insentifbagi bank yang bersedia memberikankredit kepada UKM.

Penyediaan laman khusus mengenaisektor UKM di website  resmi DTI.Dalam laman tersebut disampaikanberbagai macam informasi yangbermanfaat bagi para pelaku UKM,antara lain panduan cara memulaiusaha, daftar alternatif ide usaha,proses perizinan, proses mendapatkanbantuan nansial serta daftar programdan fasilitas yang disediakan olehpemerintah, swasta dan mitra asing.untuk sektor UKM.

Makati, kawasan berikat yang menjadi sentral perekonomian di Filipina

sumber foto: Cgstock.com

21

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 22/72

Persiapan Malaysia

Menghadapi Komunitas EkonomiASEAN 2015

Pemberlakuan KA terutama KomunitasEkonomi ASEAN (KEA) berimplikasiterhadap relevansi “ ASEAN Way” 

dalam penyelesaian sengketa ekonomidan perdagangan yang disertai denganmekanisme dispute settlement yang lebihefektif. Malaysia menyatakan telah siapkarena sudah menerapkan liberalisasiekonomi dengan memberikan peluang

Tahun 2015 merupakan moment penting bagi Malaysia untukmenjabat sebagai Ketua ASEAN karena tahun tersebut bertepatandengan awal pemberlakuan Komunitas ASEAN (KA) 2015.

bagi kepemilikan asing secara penuh.Perekonomian Malaysia yang semulaberbasis pada pertambangan danpertanian lambat laun beralih pada sektormanufaktur.

Nilai investasi bidang manufaktur jasatahun 2014 ditargetkan sebesar USD 17miliar dengan rekor total nilai investasi

tertinggi pada tahun 2013 mencapai USD68 miliar dan membuka192 ribu lapanganpekerjaan baru pada sekitar 5.669 proyek.Selain itu, perekonomian Malaysia yangkuat dan sehat dengan pertumbuhan4,6% pada tahun 2013 dengan target4,5%-5,5% pada tahun 2014 membuatMalaysia siap menyongsong KEA 2015.Ekonomi Malaysia berfokus terhadap

Petronas Tower 

sumber foto: Stockexchange

22

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 23/72

 ekspor beberapa komoditas unggulan,yaitu minyak mentah, minyak kelapasawit, karet, dan produk elektronik.

Namun pada kenyataannya PemerintahMalaysia masih protektif denganmenerapkan kebijakan proteksi industristrategis seperti otomotif dan perbankan.Bidang otomotif berkembang karenaadanya pengaruh dari investasi Jepangsehingga mesin pertumbuhan ekonomiutamanya lebih mengandalkan padakegiatan ekspor.

Malaysia memiliki ikatan ekonomi lebihbesar dengan negara-negara non-ASEANuntuk perdagangan bebas dalam kerangkaFTA (Free Trade Area), yaitu kerja sama

dengan Jepang, Pakistan, Selandia Baru,India, Chile, Australia, dan Turki. Namunhal ini bukan berarti menutup peluangkerja sama ekonomi intra-ASEANyang justru terbuka lebar. Keterbukaanterhadap kompetisi dengan asing dibukalebar karena mengingat pasar domestikMalaysia yang dikategorikan kecil.Prioritas utama pembangunan Malaysiaadalah penguatan UKM disertai denganupaya proteksi produk domestik. Menurutpelaku bisnis, komitmen Malaysia dalamKEA dengan regulasi negara tersebutmasih memiliki gap yang lebar.

Struktur ekonomi Malaysia masihmemusatkan pada ekspor yang membuatekonomi Malaysia berkembangpesat sejak 20 tahun terakhir, namun

masalahnya adalah produk yang diekspormasih berkualitas relatif rendah. Namun jika dilihat secara keseluruhan, ekonomiMalaysia dapat menahan resiko dengan

kemampuan bertahan menghadapi krisismoneter tahun 2009. Menurut FitchRatings, ekonomi Malaysia menunjukkanproyeksi yang negatif ditandai denganmeningkatnya investasi asing namuncadangan devisa negara tersebut justrumenurun. Transaksi berjalan dapat runtuhdari posisi surplus, bahkan tahun laluMalaysia nyaris mengalami desit. Namun

hal tersebut dapat dihindari dengan caratetap mampu menekan harga produkkeuangannya.

Keunggulan ekonomi Malaysia terletakpada elemen makro-ekonomi yang stabildengan tingkat inasi dan penganggurandi bawah 3%. Selain itu utang luar negeriMalaysia rendah dan simpanan valutaasing yang sehat.

Sumber : KBRI Kuala Lumpur

Monorel di Kuala Lumpur 

23

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN UTAMA

Gedung Pencakar Langitdi Kuala Lumpur 

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 24/72

Masa Depan ASEAN dan

Isu-isu Penting lainnya

24 LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Presiden RI dalam gagasan ADGs

tersebut telah menyampaikandua aspirational goals, yaitu

menggandakan PDB ASEAN dari USD2,2 triliun menjadi USD 4,4 triliundan memangkas separuh persentasekemiskinan di kawasan ASEAN dari18,6% menjadi 9,3% pada tahun 2030.Diharapkan negara anggota ASEAN laindata juga menyampaikan aspirational goals  yang akan memperkaya ADGstersebut.

Selain gagasan  ASEAN DevelopmentGoals, KTT menyambut baik usulanIndonesia terkait dengan Indo-PacicTreaty of Friendship and Cooperation,sebagai implementasi Declaration ofthe East Asia Summit on The Principlesfor Mutually Benecial Relations (Bali

Para Pemimpin negara-negara anggota ASEAN padaKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN Mei 2014di Myanmar menyambut baik gagasan pembentukan ASEAN Development Goals (ADGs) yang diprakarsaiPresiden RI. Gagasan ini diharapkan dapat menjadikomponen dalam Visi Komunitas ASEAN pasca-2015.

Principles), dan menugaskan para Menlu

ASEAN untuk secara aktif membahasusulan tersebut. Usulan pembentukanIndo-Pacic Treaty   ini diajukan untukmenanggapi berbagai perkembangandan tantangan di kawasan Indo-Pacic,antara lain, yaitu dengan adanya trustdecit, unresolved territorial disputes, dan perubahan politik dan ekonomi dikawasan.

Dalam kesempatan tersebut, parapemimpin ASEAN sependapat saat iniASEAN sedang berada pada critical juncture  dengan adanya berbagaiperkembangan dan perubahan politik,dan sosial budaya di kawasan. Dengandemikian terdapat berbagai langkahyang harus dilakukan untuk memastikanproses integrasi dan Community Building  

dapat berjalan dengan baik. Dalam

kaitan itu, para Pemimpin ASEANmenekankan kembali pentingnyakonektivitas ASEAN dan mendorongimplementasi Master Plan on ASEANConnectivity   (MPAC) secara menyeluruh.Hal ini guna meningkatan pertumbuhanekonomi dan mempersempit kesenjanganpembangunan, yang pada akhirnyadiharapkan dapat berkontribusi padaupaya integrasi ASEAN dan communitybuilding.

Disepakati bersama akan pentingnyamenggalang dukungan dari sektorswasta dan negara-negara mitra wicaraguna mewujudkan program konektivitasASEAN, antara lain melalui  ASEANInfrastructure Fund.  Di samping itu, ASEAN Business Travel Card   dan

Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 25/72

25LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

kerangka bebas visa merupakan langkahuntuk meningkatkan  people-to-peopleconnectivity .

Terkait future of ASEAN Community ,para Pemimpin ASEAN menyampaikan

bahwa ASEAN harus mempertahankansentralitasnya terutama pada berbagai ASEAN-led processes. ASEAN diharapkandapat terus mendorong pencapaiancommon objectives  seperti  good governance  dan perlindungan hakpekerja migran, melalui kerja sama yangterus ditingkatkan.

Para Pemimpin ASEAN mengharapkanpenguatan kelembagaan ASEAN,termasuk penguatan Sekretariat ASEAN,guna menghadapi berbagai tantangansejalan dengan perkembangan ASEAN.

Singapura secara khusus menyampaikanharapannya agar rekomendasi HighLevel Task Force  (HLTF) yang akandisampaikan pada KTT berikutnya dapatmenguatkan kinerja organ-organ ASEANdalam mendukung proses pembangunanKomunitas ASEAN.

Terkait penguatan Sekretariat ASEAN,Malaysia mengusulkan agar annualbudget   Sekretariat ASEAN dapatdilipatgandakan sehingga dapat memberidukungan terhadap berbagai programsecara maksimal.

Dalam melaksanakan hubungan dengannegara mitra wicara, KTT ke-24 ASEANmenyambut baik dan mendukungdisahkannya Guidelines for ASEAN’sExternal Relations  oleh Menteri LuarNegeri ASEAN pada  ASEAN ForeignMinisters’ Meeting , 10 Mei 2014 di NayPyi Taw, Myanmar. Guidelines  tersebutdapat dijadikan sebagai pedoman dandasar dalam memperkuat kerja samaeksternal ASEAN.

Berkenaan dengan semakin meningkatnya

pihak eksternal baru yaitu negara-negarayang ingin mendapatkan status formalkemitraan dengan ASEAN, para PemimpinASEAN berpandangan bahwa denganberpedoman pada Guidelines for ASEAN’sExternal Relations, perlu dipertimbangkanmengenai kemungkinan dibukanyakembali peluang penambahan MitraWicara ASEAN, termasuk penghapusanmoratorium Mitra Wicara yang telahditerapkan sejak tahun 1999.

Selain itu, KTT juga menekankanpentingnya mendorong Mitra Wicara/ pihak eksternal ASEAN untuk terusmemperkuat dan mengkonsolidasikanhubungan dan kerja samanya denganASEAN melalui ketiga pilar ASEAN. MitraWicara ASEAN juga diharapkan dapat

mendorong upaya integritas ASEANdalam mencapai Komunitas ASEAN 2015.

Sehubungan dengan hal tersebut, KTTmenegaskan perlunya ASEAN untuksegera menyelesaikan perumusan ASEAN Community Post-2015 Vision yang mencerminkan peningkatan good governance, connectivity, people-oriented  dan people-centered ASEAN.

ASEAN pasca 2015 diharapkan semakinterintegrasi, memiliki kapasitas dan dapatlebih merangkul Mitra Wicara dengan

tetap mempertahankan sentralitas dankepemimpinan ASEAN di kawasan. Prinsipsentralitas ASEAN juga dirasa semakin pentingseiring dengan dinamika interaksi antarnegara di kawasan yang semakin meningkat.

Terkait future directions, KTT menegaskanpentingnya upaya ASEAN dalam memperkuatperanannya guna menjamin kawasan yangstabil, aman dan damai sebagai prasyarat bagipembangunan ekonomi dan perwujudanKomunitas ASEAN. Dalam kaitan tersebut,Pemimpin ASEAN menegaskan komitmenbersama dalam memajukan prinsip dan

norma yang tertuang dalam TAC, PiagamASEAN dan Declaration of the EAS on thePrinciples for Mutually Benecial Relations(Bali Principles).

Mengenai isu Laut Tiongkok Selatan,khususnya mengenai perkembanganinsiden terkait pembangunan deep seaoil rig   di sekitar kepulauan Paracel,para Pemimpin ASEAN mengapresiasidisepakatinya sebuah stand-alonestatement   pada tingkat Menlu sebagaiposisi bersama ASEAN yang kembalimenyerukan implementasi secaramenyeluruh terhadap Declaration on theConduct of Parties in the South China Sea(DOC) dan mempercepat penyusunanCode of Conduct in the South ChinaSea (COC). Pertemuan juga menegaskan

komitmen yang tercantum dalam Six-Point Principles  dan upaya dari masing-masing pihak untuk menahan diri agartidak memperuncing ketegangan.

Para Pemimpin ASEAN menyampaikankeprihatinan atas berlanjutnya konik diTimur Tengah yang menimbulkan dampakkemanusiaan yang serius. Oleh karenaitu, para Pemimpin ASEAN kembalimendorong dihentikannya kekerasandi Timur Tengah, khususnya krisiskemanusiaan di Suriah dan penyelesaiandamai konik Palestina-Israel pasca

keputusan sepihak Israel yang menundaproses pembicaraan damai.

Terkait perkembangan terakhir di Ukraina pascapemisahan wilayah Crimea, KTT menyerukan

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 26/72

26 LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

agar pihak-pihak terkait dapat saling menahandiri guna mengurangi ketegangan sertamendorong penyelesaian damai berdasarkanprinsip penghormatan kedaulatan, danintegritas kewilayahan. Terkait krisis disemenanjung Korea pasca rencana uji coba

nuklir untuk keempat kalinya oleh Korea Utara,Indonesia mendorong adanya upaya menahandiri, dan dimulainya kembali negosiasi Six-Party Talks.  Indonesia berpandangan bahwaASEAN dapat memfasilitasi komunikasimelalui mekanisme seperti  ASEAN RegionalForum (ARF).

Pada pembahasan mengenai isu perubahaniklim, beberapa negara ASEAN menyampaikanbahwa ASEAN harus meningkatkankemampuan mengatasi bencana alam secaraefektif dan cepat. Untuk mengatasi hal ini,beberapa usulan yang disampaikan adalah

pembentukan ASEAN rapid response capacitydan pembentukan early warning system.

Terkait arsitektur kawasan, secara khususPresiden RI menekankan pentingnyapeningkatan status Declaration of the East AsiaSummit on the Principles for Mutually BenecialRelations (Bali Principles) menjadi instrumenmultilateral yang mengikat secara hukumdan menerapkannya di wilayah yang lebihbesar melalui proposal pembentukan Indo-Pacic Treaty of Friendship and Cooperation. Selanjutnya Presiden RI mengajak PemimpinASEAN untuk menugaskan para Menlu ASEAN

guna menindaklanjuti proposal dimaksud.

Terkait Regional Comprehensive EconomicPartnership  (RCEP), beberapa negaramenyampaikan bahwa meskipun ASEANsedang dalam proses integrasi ekonomi,namun demikian protectionism dan berbagaihambatan perdagangan lainnya harus

dihindari.

Dalam hubungannya dengan G-20,para Pemimpin ASEAN menyambut baikpertemuanG-20 Finance Ministers and CentralBank Governors’ Meeting di Sydney padaFebruari 2014 yang menghasilkan komitmenuntuk mengembangkan kebijakan yangambisius namun realistis, yaitu menargetkanpertumbuhan ekonomi dunia 2% dalam 5tahun ke depan.

KTT kali ini merupakan KTT ASEAN terakhirbagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

setelah berpartisipasi secara aktif selama 10tahun belakangan. Para Pemimpin ASEANmemuji kontribusi positif Presiden SBY sebagaiseorang pemimpin yang dapat mengantisipasitantangan ASEAN ke depan dan telah banyakberperan dalam pembentukan KomunitasASEAN melalui berbagai gagasan yangdisampaikan.

KTT menghasilkan dua dokumen pokok, yakniNay Pyi Taw Declaration on the Realizationof the ASEAN Community by 2015  danChairman’s Statement of the 24th ASEANSummit. Nay Pyi Taw Declaration menegaskan

komitmen ASEAN untuk memperkuat

solidaritas dan peranan ASEAN dalammenjaga perdamaian, stabilitas, harmoni dankesejahteraan di kawasan Asia Tenggara. DalamNay Pyi Taw Declaration, para PemimpinASEAN juga menyatakan pentingnya untukmemperkuat solidaritas dan peranan ASEAN

dalam menjaga perdamaian, stabilitas,harmoni dan kesejahteraan di kawasan AsiaTenggara. Selain itu, deklarasi ini juga memuatkomitmen Pemimpin ASEAN terkait denganisu-isu seperti; Laut Tiongkok Selatan, Protocolto the Treaty on the Southeast Asia NuclearWeapon-Free Zone (SEANWFZ), memperkuatsentralitas ASEAN dalam evolving regionalarchitecture, mendorong implementasi ActionLines, meningkatkan kerjasama dalam bidang Science, Technology and Innovation (STI) danpenanggulangan bencana.

Sementara itu, Chairman’s Statement of the

24th ASEAN Summit  memuat perkembangandan posisi ASEAN terhadap berbagai isu,antara lain, menyambut baik upaya Indonesiauntuk membentuk sebuah Treaty of Friendshipand Cooperation  di kawasan Indo-Pasikdan peninjauan ulang terhadap TOR ASEANIntergovernmental Comission on HumanRights (AICHR).

Sumber: Polkam ASEAN

Konferensi Pers KTT ASEAN ke-24

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 27/72

Kemitraan Strategis Parlemen dan PemerintahDalam Membantu Pembangunan dan

Konsolidasi Komunitas ASEANKemitraan strategis antara pemerintah dan parlemen di ASEAN semakin diperkuat dengan pelaksanaan pertemuanantara para Pemimpin ASEAN dengan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) dalam rangka KTT ke-24 ASEAN Mei2014 di Myanmar.

AIPA merupakan lembaga kerjasamaantar parlemen negara-negaraASEAN yang bertujuan untuk

memajukan solidaritas, pemahaman dan

kerjasama di antara para anggotanya. Padaawalnya AIPA bernama AIPO ( ASEANInter-Parliamentary Organization  danberdiri pada tanggal 2 September 1977.Dalam Sidang Umum di Kuala Lumpurbulan Agustus 2007, lembaga tersebutsecara resmi berubah nama menjadi AIPA,dan memiliki status sebagai lembaga yangteraliasi dengan ASEAN sesuai denganAnnex 2 Piagam ASEAN.

Presiden Myanmar sebagai KetuaASEAN, menyampaikan tentang peranpenting AIPA, terutama dalam proses

pembuatan aturan hukum di negaramasing-masing guna memperkuat danmendukung keberhasilan Pemerintahmenuju Komunitas ASEAN yang  people-centered dan  people-driven. Pada

Pertemuan Para Pemimpin ASEAN denganpara perwakilan AIPA ini MadamePany Yathotou sebagai Presiden AIPAmenyampaikan tentang kesiapan AIPA

untuk mendukung Komunitas ASEAN2015, melalui pembuatan dan penguatanaturan hukum di tiga pilar.

Pada Pertemuan tersebut Presiden RI,Perdana Menteri Laos, Perdana MenteriViet Nam dan Deputi Perdana MenteriThailand juga menyampaikan pandanganterkait dengan peran AIPA dalammendukung berbagai kerjasama ASEAN.Secara umum, para pemimpin ASEAN danperwakilan AIPA memiliki pemahamanyang sama mengenai peran strategis AIPAdalam mendukung tercapainya Komunitas

ASEAN 2015.

Pertemuan menggarisbawahi bahwakerja sama yang terjalin selama iniantara AIPA dan ASEAN perlu terus

dipertahankan dan ditingkatkan. Sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari prosespembentukan Komunitas ASEAN 2015,keberadaan AIPA sebagai perwakilan

masyarakat dipandang memiliki posisiyang sangat strategis, terutama dalam halimplementasi kesepakatan-kesepakatanASEAN di ketiga pilar Komunitas ASEANdalam peraturan perundang-undangannasional di masing-masing Negara.

Para pemimpin ASEAN menyampaikanagar komitmen bersama eksekutif danlegislatif ini dapat lebih berorientasipada upaya implementasi berbagaikebijakan dan resolusi AIPA pada levelnasional masing-masing negara anggotaASEAN. Pemimpin juga melihat perlunya

lebih banyak melibatkan AIPA dalamkegiatan ASEAN yang dipandang relevanseperti seminar atas isu-isu yang perlumendapatkan perhatian, partisipasi dandukungan parlemen. Para pemimpin

27LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

 Acara Pembukaan KTT ke-24

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 28/72

ASEAN menyampaikan agar langkah-langkah ini dapat diwujudkan dalamkomitmen bersama eksekutif danlegislatif.

Pertemuan antara para pemimpinASEAN dengan perwakilan AIPA jugamenyadari dan menyepakati bahwauntuk menjalankan upaya-upayamenjadikan ASEAN sebagai organisasiyang berorientasi kepada masyarakat,penguatan kerja sama melalui komunikasidan pertemuan berkala antara SekretariatASEAN dan AIPA perlu ditingkatkan.Dengan demikian diharapkan sinergidapat lebih terbangun dan rasa turut

saling memiliki terhadap ASEAN besertatujuannya dapat lebih cepat tercapai.Dalam kaitan ini, para Pemimpin ASEANmendukung masukan dan rekomendasiyang disampaikan perwakilan AIPAtermasuk dalam menjembatani

kepentingan masyarakatdan pemerintah di semuanegara anggota ASEAN.

Presiden RI secara khususmenyampaikan perluadanya pemahaman bersama antara Pemerintahdan Parlemen. Hal iniperlu dilakukan supayatidak ada kesenjangan ditingkat nasional denganberbagai perkembangandan kemajuan yang telahdicapai di tingkat ASEAN,sehingga pandangan

Pemerintah dan Parlemendapat lebih terintegrasi.

28 LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Bendera-Bendera negara Peserta KTT

Gedung tempat terlaksananya KTT ke-24

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 29/72

Partisipasi Pemuda ASEAN

Dalam PembangunanKomunitas ASEAN 2015

dapat mengedepankan prinsip non-diskriminasi, persamaan, perdamaian,perlindungan dan pembangunanKomunitas ASEAN yang inklusif, yangsejalan dengan prinsip-prinsip hak-hakasasi manusia, demokrasi, keadilandan kebebasan dalam semua aspekkehidupan; menciptakan komunitasregional yang inklusif,  people-centereddan youth-driven; serta menciptakanlingkungan yang kondusif bagi kalanganpemuda pada tingkat regional, nasional

dan lokal.

 ASEAN Youth juga mengusulkan agar para

Presiden Myanmar, U Thein Sein,yang memimpin pertemuanmenyampaikan selamat atasterselenggaranya Pertemuan

 ASEAN Youth Forum 2014 di Yangon,Maret 2014 dengan tema “OneCommunity, One Strategy and Youthfor Unity ”. Dalam hal ini, Presiden UThein Sein menyambut baik Deklarasi ASEAN Youth Forum  yang dikeluarkanoleh pertemuan forum pemuda ASEANdimaksud. Disampaikan juga oleh

Presiden U Thein Sein bahwa tema ASEANYouth Forum 2014 sejalan dengan mottoKomunitas ASEAN yakni “One Vision,

Perwakilan ASEAN Youth telah melakukan pertemuan dengan ASEAN Leaders di sela-sela KTT ke-24 ASEAN, Mei 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar. Dalam pertemuan ini, ASEAN Youth diwakili oleh 20 pemuda dari 10 negara anggota ASEAN. Indonesia diwakili oleh Morentalisa Hutapea dari Institute forEssential Service Reform dan Nasrullah dari ASEAN Student Organization and Networking.

One Identity and One Community.”  Juga ditekankan mengenai pentingnyamengembangkan sektor kepemudaanyang merupakan investasi yang sangatberarti di masa mendatang.

 ASEAN Youth, yang diwakili perwakilanpemuda Myanmar, menyampaikanpenghargaan kepada PemerintahMyanmar yang telah mengundangperwakilan  ASEAN Youth dalam KTT ke-24 ASEAN. Dalam kesempatan itu, sesuai

dengan Deklarasi  ASEAN Youth Forum,perwakilan  ASEAN Youth  dari Myanmarmenyampaikan aspirasinya agar ASEAN

Pengembangan sektor kepemudaanmerupakan investasi yang sangatberarti di masa mendatang 

29LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 30/72

Pemimpin ASEAN mengakui secara penuh ASEAN Youth Movement  sebagai lembagaregional yang otonom dan independent  yang mewakili suara kalangan pemudaAsia Tenggara, dan memonitor sertamengevaluasi implementasi kebijakan,

agenda dan rekomendasi-rekomendasiterkait pemuda. Dalam kaitan ini, ASEAN Youth  meminta agar ASEANdapat memfasilitasi pendekatan terhadappendidikan formal dan non-formal yanginklusif, non-diskriminatif, berdasarkebutuhan, mudah diakses dan berpusatpada hak-hak asasi manusia. ASEANjuga diminta untuk mereformasi danmembatalkan kebijakan-kebijakan danundang-undang yang mengkriminalisasidan mendiskriminasi secara tidak langsungkalangan pemuda karena pandangan danstatus politik, identitas dan ekspresi gender,

agama serta status sosial ekonomi mereka. 

Di akhir kesempatan,  ASEAN Youth mengharapkan agar ASEAN dapatmendorong partisipasi kalangan pemudadi semua sektor khususnya dari kalangankelompok-kelompok pemuda yangrentan seperti para remaja putri, kalanganpemuda dengan orientasi seksual yangberbeda, identitas gender, difabel,indigenous people, agama minoritas,

kalangan migran, statelessnes, orangmiskin, bahasa minoritas, wanita hamil,pengidap penyakit HIV dan AIDS sertapemuda putus sekolah.

Dalam kerjasamanya dengan kalangan

generasi muda, ASEAN Youth mendorongagar ASEAN perlu segera melakukanlangkah-langkah terkait dengan berbagaiisu, seperti peranan pemuda danpengaruh mereka terhadap perdamaiandan rekonsiliasi;  good governance,demokrasi dan kebebasan berpendapat,menjamin lapangan kerja danpenghidupan yang layak bagi kalanganpemuda Asia Tenggara dan pendidikanberkualitas bagi semua pemuda AsianTenggara. Peningkatan hak-hak pemudadalam isu gender, seksualitas, dan aksesterhadap kesehatan dan pendidikan

tentang seks serta menjamin keselamatan,kebebasan dan hak-hak pemuda dalamisu trafcking, refugees, statelessness danpekerja migran.

Presiden RI dalam tanggapannyamenyampaikan bahwa Komunitas ASEANtidak hanya merupakan komunitasekonomi dan komunitas politik namun juga merupakan komunitas sosial budayayang mengedepankan  people-to-people

contact . Disebutkan juga bahwa peranangenerasi pemuda sangat penting dalampembangunan Komunitas ASEAN 2015,dan oleh sebab itu kalangan pemudaharus meningkatkan peran serta aktifmereka dalam pembangunan Komunitas

ASEAN. Disebutkan bahwa pada tahun2030, ASEAN akan menjadi lebih kokoh,rule-based , dengan tingkat GDP yangdiharapkan dua kali lebih tinggi dantingkat kemiskinan yang menurun 50%.Tahun 2030 akan merupakan era pemudamasa kini, dan untuk itu kalanganpemuda agar lebih berperan. Presiden RIlebih lanjut menyatakan bahwa ASEANmemberi kesempatan kepada kalanganpemuda untuk menentukan nasib masadepan ASEAN.

Pertemuan ditutup oleh Presiden

Myanmar yang menekankan pentingnyapartisipasi aktif pemuda menjelangKomunitas ASEAN 2015 dan keterlibatankalangan pemuda dalam pembentukan ASEAN Post-2015 Vision.

Sumber: Direktorat Polkam ASEANSalah satu usaha dari Asean YouthCentre adalah menciptakan komunitasregional yang inklusif, people-centereddan youth-driven

Sumber: Asean Youth Centre

30 LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 31/72

konsultasi Menteri Pariwisata ASEANdengan  ASEAN China Centre,  ASEAN Japan Centre, dan  ASEAN Korea Centre.Rangkaian ATF 2014 dilanjutkan denganTravel Expo (Travex) yang menghadirkansellers dan buyers  hingga tanggal 24 Januari 2014.

 ASEAN Tourism Forum  merupakanforum pariwisata terbesar di ASEANuntuk membahas perkembangan dankeberlangsungan sektor kepariwisataan di

wilayah ASEAN, dan ATF 2014 mengambiltema “Advancing Tourism Together” dengan maksud untuk menegaskankembali kerjasama pariwisata yang telahterjalin antara pemerintah dan pihakswasta dalam memfasilitasi pembangunan

Pertemuan ke-11 Tourism Working Groupdengan India (TWG-11), Pertemuanke-5  ASEAN-Russian Federation TourismConsultation, The 1st   ASEAN-BrazilTourism Consultation, serta Pertemuanke-24 NTOs ASEAN dengan negara PlusThree yaitu Tiongkok, Jepang, dan Korea(NTO+3-24).

Rangkaian pertemuan NTO’s kemudiandilanjutkan dengan rangkaianpertemuan Tingkat Menteri Pariwisata

pada Pertemuan ke-17  ASEAN TourismMinisters (M-ATM-17), Pertemuan ke-5Menteri Pariwisata ASEAN dengan India(M-ATM+India-5), Pertemuan ke-13Menteri Pariwisata ASEAN dengan negara Plus Three (M-ATM+3-13) serta Pertemuan

Pertumbuhan pariwisata yang cukupmenggembirakan di kawasanASEAN mendorong Kementerian

Pariwisata negara anggota ASEAN untukterus meningkatkan kerjasama dalamhal pariwisata. Salah satu upaya yangdilakukan adalah dengan mengadakanforum untuk membahas strategipeningkatan kinerja pariwisata di ASEAN.Pada tanggal 16-23 Januari 2014, telahdiselenggarakan Rangkaian pertemuan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2014 di kota

Kuching, Sarawak, Malaysia.

Rangkaian pertemuan tersebut terbagimenjadi Pertemuan ke-39 NationalTourism Organisations  (Pejabat TingkatTinggi) negara anggota ASEAN (NTOs-39),

Asian Tourism Forum: Memanfaatkan Momentum

Pertumbuhan Industri PariwisataASEAN 

Meeting of Asean Tourism Minister yang ke-17 di Malaysia

31

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN KHUSUS

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 32/72

Tourist Arrivals in ASEANas of 31 January 2014

77.7 79.7 157.5 109.9 104.4 214.3 124.2 117.9 242.1 115.9 93.2 209.1

692.8 1,468 2,161.6 853.2 1,655.1 2,508.3 1,101.1 1,780.8 2,881.9 1,514.3 2,070.0 3,584.3

2,101.8 4,221.9 6,323.7 2,33.5 4,664.4 7,002.9 3,258.5 4,391.2 7,649.7 2,607.7 5,436.8 8,044.5

1,611.0 397.4 2,008.4 1,990.9 522.1 2,513.0 2.191.2 532.3 2,723.6 2,712.5 617.6 3,330.1

18,386.4 5,259.8 23,646.2 18,937.2 5,640.0 24,577.2 18,885.3 5,829.0 24,714.3 18,809.7 6,223.0 25,032.7

524.0 238.5 762.5 512.3 279.2 791.5 100.4 716.0 816.4 151.1 907.9 1,059.0

255.6 2,761.5 3,017.1 298.2 3,222.3 3,520.5 331.7 3,585.8 3,917.5 375.2 3,897.6 4,272.8

3,650.9 6,030.0 9,681.3 4,779.6 6,859.0 11,638.7 5,372.2 7,799.1 13,171.3 5,732.7 8,758.5 14,491.2

4,074.7 10,075.2 14,149.8 4,534.2 11,402.2 15,936.4 5,529.9 13,568.4 19,098.3 6,462.6 15,891.3 22,353.9

318.9 3,453.3 3,772.3 465.9 4,584.0 5,049.9 838.4 5,175.6 6,014.0 1,363.8 5,483.9 6,847.7

31,693.8 33,986.5 65,680.3 34,820.0 38,932.7 73,752.6 37,732.9 43,496.1 81,229.0 39,845.5 49,379.8 89,225.2

ekonomi, pelestarian lingkungan dankesejahteraan masyarakat di kawasanASEAN. Tujuan pertemuan  ASEANTourism Forum (ATF) adalah:

Untuk mempromosikan ASEAN

sebagai tujuan yang atraktif danmemiliki banyak sisiMenciptakan dan meningkatkankesadaran bahwa ASEAN sebagaikawasan tujuan turis yang kompetitifdi Asia PasikMenarik lebih banyak turis ke masing-masing negara anggota ASEAN atau

1.

 2.

3.

kombinasi antar negaraMempromosikan perjalanan turisinternal ASEANMemperkuat kerja sama antar sektordalam industri turis ASEAN

Dalam ATF 2014, Indonesia menekankanpentingnya akselerasi implementasi dariMaster Plan of ASEAN Connectivity dan ASEAN Tourism Strategic Plan dalamrangka mendukung pencapaian  ASEANEconomic Community 2015. Selain itu,Indonesia juga menekankan pentingnyamenaruh perhatian pada 3 isu utama,

4.

5.

yaitu: (i) peningkatan pembangunanfasilitas infrastruktur bandara dan daribandara ke tempat wisata atau kotautama; (ii) peningkatan koordinasilintas sektor untuk memprioritaskanpembangunan pariwisata, pentingnya

beberapa regulasi ekonomi terkait lowcost carriers, openskies yang bertahap danpajak; dan (iii) pentingnya pembangunanpariwisata berkelanjutan terkait denganisu lingkungan dan perubahan iklimglobal.

Pertumbuhan Sektor Pariwisata

Perkembangan sektor pariwisata sepanjangtahun 2013 cukup menggembirakan di

tengah ketidakpastian dan perlambatanpertumbuhan ekonomi global. Kontribusisektor pariwisata terhadap perekonomian(PDB) negara-negara ASEAN, termasukIndonesia, mencapai sekitar 8-9%.Sementara itu, dalam hal penyerapantenaga kerja, sektor pariwisata menyerap8,53 juta pekerja atau sekitar 7,72% daripenyerapan tenaga kerja secara nasional.

Pada tahun 2013, tercatat 90,2 juta kunjungan turis regional daninternasional berwisata ke ASEAN.Angka tersebut merupakan peningkatan

12% jika dibandingkan angkakunjungan wistawan ke ASEAN tahun

2012. Sektor pariwisata diperkirakanmenyumbangkan devisa ke negaraASEAN sebesar US$9,07 miliar pada2012 atau naik 6,03% dibandingkantahun sebelumnya.

Menurut The World Tourism Organization(UNWTO), ASEAN merupakan kawasanyang memiliki tingkat pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara (wisman)tertinggi di dunia pada tahun 2013, dimana pertumbuhan wisman ke AsiaTenggara adalah 12%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang hanya

mencapai 5%. Saat ini Asia Tenggaramenyumbang 7,3% dari total wisman

global dan dengan prospek pertumbuhanyang diperkirakan masih baik ke depan,diperkirakan akan mencapai 10,3% pada2030.

Hal serupa juga disampaikan WorldTravel and Tourism Council  (WTTC) yangmemperkirakan pemberlakuan kebijakankemudahaan visa (visa facilitation) dapatmenambah kunjungan wisatawan sebesar6-10 juta orang ke ASEAN pada 2016,dan akan mendongkrak peningkatanpendapatan sebesar 7- 10 juta dolar AS.

Tabel 1

Tabel jumlah Kunjungan Turis ke ASEAN

2009 2010 2011 2012

Intra-ASEAN

Extra-ASEAN

Total Intra-ASEAN

Extra-ASEAN

Total Intra-ASEAN

Extra-ASEAN

Total Intra-ASEAN

Extra-ASEAN

TotalCountry

Brunei Darrusalam

Cambodia

Indonesia

Lao PDR

Malaysia

Myanmar

The Philippines

Singapore

Thailand

Vietnam

ASEAN

Source: Asean Tourism Statistic Database (compiled from data submissions, publications/reports, and/or websites of national tourismorganisations/agencies

Note: Details may not add up to totals due to rounding off errors

in thousand arrivals

ASEAN Statistic

32

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN KHUSUS

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 33/72

Dari data Sekretariat ASEAN di ataskita dapat melihat total kunjungan turisdi Negara-negara ASEAN untuk tahun2009-2011 dengan total kedatangan89,225,200. Kunjungan terbanyak yaituke Malaysia sebanyak 25,032,700 disusul

oleh Thailand 22,353,900 dan untukposisi ketiga yaitu Singapura sebanyak14,491,200. Posisi keempat yaituIndonesia dengan jumlah 8,044,500,yang kelima Vietnam 6,847,700, posisi keenam Filipina 4,272,800, posisi ketujuh

Kamboja 3,584,300, posisi ke delapanLaos dengan jumlah 3,330,100, posisike sembilan Myanmar yaitu 1,059,000dan kunjungan terendah dipegang olehBrunei Darussalam dengan total 209,100.

Persiapan Indonesia Menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN

The Visa Global Travel Intentions Survey2013/ Millward Brown 2013 melaporkanbahwa di tengah persaingan pariwisatadi ASEAN, Indonesia kini menjadi salahsatu negara di Asia Pasik yang disukaisebagai tujuan wisata. Berdasarkanpenelitian Visa yang berjudul  GlobalTravel Intentions Study 2013, mayoritaswisatawan asing yang berkunjung keIndonesia berasal dari Malaysia (22persen), Singapura (21 persen), danAustralia (20 persen).

Menurut survei yang melibatkan 12.631responden dari 25 negara tersebut,beberapa alasan kedatangan wistawanasing adalah karena biaya wisata dinegara ini dianggap sesuai dengananggaran liburan (good value for money ),

keindahan alam Indonesia, dan cuacaIndonesia yang di nilai lebih bersahabat.

Sementara itu, survei juga menyimpulkanbahwa pengeluaran turis selama berwisatadi Indonesia jauh lebih sedikit ketimbangdi negara lain. Wisatawan yang datang keIndonesia, rata-rata menghabiskan US$1.634, sekitar Rp 18,2 juta per perjalanan.

Sedangkan pengeluaran turis globalmencapai US$ 2.930 atau Rp 32,7 juta perperjalanan. Namun yang menarik yaitu,

turis dari Australia cenderung memilikipengeluaran yang lebih besar dibandingturis asal Malaysia atau Singapura ketikaberkunjung ke Indonesia. Turis Australiabisa menghabiskan US$ 4.118 atau Rp 46 juta di Indonesia, sementara wisatawan

Malaysia sekitar US$ 1.145, setara Rp 12 juta dan Singapura sebesar US$ 618 atauRp 6,9 juta.

Dalam rangka persiapan Indonesiamenghadapi Komunitas Ekonomi ASEANtahun 2015, pekerja profesi pariwisataIndonesia harus memenuhi standar yangdiakui oleh negara ASEAN. Oleh karena itu,penguatan kualitas sumber daya manusiauntuk dapat bersaing dengan pekerjapariwisata negara ASEAN lainnya mutlakdiperlukan.

Selain itu, Industri pariwisata Indonesiatidak dapat dilepaskan dari mobilitasperjalanan turis yang melalui sejumlahlokasi perjalanan. Oleh karena itu,frekuensi penerbangan dan pembukaan

Sumber: Platarankomodo & PanoramamioLabuan Bajo, NTT 

Pembangunan Bandara Kualanamu di Medanuntuk mendukung persiapan Indonesia dalammenghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN

33

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

LAPORAN KHUSUS

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 34/72

 jalur baru dengan harga rendah akansangat menentukan konektivitas. Untukitu, dukungan infrastruktur yang memadai,seperti sarana bandara, perbaikan jalan dan layanan informasi yang jelas,menjadi penentu berkembangnya industri

pariwisata.

Pemerintah Indonesia optimis bahwadi tahun 2025 akan terjadi kenaikan jumlah wisatawan di nusantara menjadi400 juta orang dan 20 juta orangwisatawan mancanegara. Kenaikan inidapat terealisasi jika melihat data rata-rata perkembangan pariwisata nasional.Pertumbuhan ini melahirkan peluangbesar bagi para pelaku bisnis industripariwisata untuk kian memantapkanserta mengembangkan bisnisnya.Yang menarik dari bisnis pariwisata

adalah bahwa sektor ini memberikanmultiplier effect terhadap industri lain(makanan, akomodasi, transportasi,hiburan, pameran) sehingga investasi

yang dikembangkan harus ditempatkanpada pemain-pemain pariwisata yangmemang memiliki kompetensi untukbersinergi dengan komponen pariwisatalainnya.

Kedepan, kinerja dan prospekpertumbuhan sektor turis masih akanterus meningkat, dan menurut paraMenteri Pariwisata ASEAN, hal inidisebabkan oleh beberapa faktor,yaitu (i) perbaikan infrastruktur danpeningkatan konektivitas denganpeningkatan penerbangan langsungdan perluasan dari low cost carriers; (ii) peningkatan daya beli di kawasanAsia; (iii) penyempurnaan dan fasilitasivisa; dan (iv) kerjasama baik antar-ASEAN maupun dengan beberapa mitrautamanya di Asia. Sekitar 46% dari

wisman yang ke ASEAN berasal dariASEAN (intra-ASEAN) dan 32% dari Asialainnya terutama RRT, Jepang, Korea danIndia.

Kemudahan aplikasi visa merupakaninstrumen yang penting untukmendongkrak pertumbuhan sektorpariwisata, pembangunan ekonomi dansosial, serta penciptaan lapangan kerja.Untuk itu Pemerintah Indonesia saat

ini telah melakukan beberapa langkahpengembangan sistem pelayanan visadan paspor. Saat ini pemerintah Indonesiatelah mengembangkan system sapphire yang menawarkan pelayanan eksklusifbagi para pengunjung terpercaya(trusted travellers) untuk meningkatkankenyamanan, dan kecepatan prosesperjalanan di bandara Internasional.Selain itu, Pemerintah saat ini jugatelah meresmikan penggunaan pasporbiometrik, proses aplikasi visa secaraonline, dan berupaya keras mewujudkan ASEAN common visa, atau visa tunggal

ASEAN bagi para warga negara di luarASEAN yang akan melakukan perjalananke wilayah Asia Tenggara.

Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

34 LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Sumber Orbitz

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 35/72

35LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Kesiapan Provinsi MalukuMenyongsong Komunitas Ekonomi

ASEAN 2015

Direktorat Jenderal Kerja SamaASEAN bekerja sama denganPemerintah Provinsi Maluku dan

TVRI Ambon telah menyelenggarakanDialog Interaktif bertema ”MenyongsongKomunitas Ekonomi ASEAN 2015”pada tanggal 27 Februari 2014, denganmenghadirkan Direktur KSEA danAsisten III Biro Pengembangan Ekonomidan Investasi-Sekretariat Daerah Maluku

sebagai narasumber.

Dialog Interaktif tersebut ditayangkanoleh TVRI Ambon pada jam  primetime  sebagai upaya untuk memberikaninformasi mengenai KEA 2015 secaralebih luas kepada seluruh pemirsa TVRIMaluku yang mampu menjangkau lebihdari 950 ribu penduduk, atau setaradengan lebih dari 50% penduduk ProvinsiMaluku. Kegiatan ini dipandang pentingdan efektif dalam mendesiminasikaninformasi dan memberikan pemahamanyang proporsional mengenai KEA 2015kepada masyarakat luas.

Dengan menggunakan gaya bahasayang lebih membumi, dalam dialoginteraktif tersebut Direktur KSEA kembalimenekankan bahwa KEA 2015 sejalandengan kepentingan dan kebutuhanIndonesia sebagaimana telah ditunjukkanoleh para Pemimpin Indonesia sejak awalkemerdekaan. Lebih lanjut Direktur KSEAmenyampaikan bahwa Indonesia, yangdiprediksi memiliki perekonomian jauhlebih besar dari saat ini, memerlukan

sarana KEA 2015 untuk mewujudkanprediksi tersebut. Indonesia sejatinya tidakhanya melakukan perdagangan dengannegara anggota ASEAN, melainkan jugadengan negara maju di dunia.

Terkait dengan hal tersebut, maka dayasaing produk Indonesia menjadi kuncipenting dalam mengekspor produkIndonesia ke negara-negara maju, danKEA 2015 dipandang sebagai training ground yang bagus bagi Indonesia.Dengan demikian, peningkatan dayasaing merupakan hal mutlak yang

harus dilakukan oleh Indonesia, baikdengan atau tanpa adanya KEA 2015,karena Indonesia harus meningkatkanperekonomian nasional. Namundemikian, selain peluang yang ditawarkan,disadari pula adanya tantangan yang

harus diselesaikan. Untuk itu, Indonesiaharus mampu mengelola tantangan yangada menjadi peluang, dan bukan menjadiancaman.

Sementara itu, Asisten III Biro PengembanganEkonomi dan Investasi-Sekretariat DaerahMaluku menyampaikan pandangan yangsejalan dengan komitmen nasional, yaitubahwa Maluku harus mempersiapkan

diri dalam menghadapi persaingan KEA2015. Terutama potensi besar di sektorperikanan, perkebunan, dan pertambangan,serta pariwisata yang tersebar di lebihdari 1.500 pulau. Potensi tersebut harusdikelola secara tepat dan proporsionalagar dapat memberikan manfaat nyatabagi perekonomian Maluku, yang padagilirannya akan berkontribusi positif padaperekonomian Indonesia.

Melengkapi kegiatan dialog interaktiftersebut, Direktorat Jenderal Kerja SamaASEAN bekerja sama dengan FakultasHukum Universitas Pattimura (FH Unpatti),Ambon, telah menyelenggarakan KuliahUmum mengenai KEA 2015 di AulaFH Unpatti sebagai rangkaian kegiatanSosialisasi KEA 2015.

Kuliah Umum dibuka oleh PembantuRektor (Purek) IV Unpatti dan dihadirioleh beberapa Dekan serta lebih dari300 dosen dan mahasiswa dari seluruhfakultas di Unpatti. Kuliah Umum tersebutsedianya akan diberikan kepada sekitar150 peserta, namun mengingat tingginya

antusiasme peserta, maka alokasi jumlahpeserta Kuliah Umum tersebut ditambahdan diisi dengan paparan mengenaiintegrasi ekonomi ASEAN oleh DirekturKSEA.

Dalam sambutannya, Purek IVUnpatti menyampaikan apresiasi dandukungannya kepada KementerianLuar Negeri yang aktif memberikanpemahaman mengenai perkembanganKEA 2015 kepada seluruh pemangkukepentingan, khususnya kepada paramahasiswa. Diseminasi informasi

mengenai KEA 2015 kepada mahasiswadipandang penting karena mereka akanmenjadi aktor utama integrasi ekonomiASEAN ke depan.

Sebagai agent of change, para mahasiswadiharapkan mampu menyebarluaskanpemahaman yang baik mengenai KEA2015 kepada seluruh masyarakat.Berkaitan dengan kompetisi duniakerja yang semakin ketat ke depannya,tidak hanya antar lulusan universitas se-Indonesia namun juga se-ASEAN. Purekmenekankan pentingnya para mahasiswauntuk meningkatkan daya saing

intelektualitas, termasuk penguasaanbahasa asing, baik bahasa Inggris maupunbahasa salah satu negara anggota ASEANsebagai modal untuk mendapatkanpekerjaan di luar Indonesia.

Terkait dengan visi dan komitmenIndonesia dalam integrasi di kawasan,Direktur KSEA menyampaikan bahwaKEA 2015 sejalan dengan kepentingandan kebutuhan Indonesia sebagaimanatelah ditunjukkan oleh para PemimpinIndonesia sejak awal kemerdekaan.Sejak tergabung dalam MAPHILINDO(Malaysia-Philippines-Indonesia) yangdibentuk tahun 1963, Indonesia sudahmenekankan pentingnya perluasankerja sama di Asia Tenggara, baik terkait jumlah negara maupun sektor yangdikerjasamakan.

Usulan tersebut juga telah disampaikanoleh Presiden ke-2 RI dalam SidangUmum MPR tahun 1966 yang ditujukanuntuk menciptakan stabilitas perdamaiandi kawasan demi pertumbuhan ekonomi.Setahun berselang, aspirasi Indonesia

tersebut kemudian tertuang dalamkesepakatan pembentukan ASEAN padatahun 1967.

Dalam perkembangannya, tigadasawarsa pasca pembentukan ASEAN,perekonomian negara-negara ASEANdihantam Krisis Finansial Asia. Ditahun 1997, Indonesia mencatat minus pertumbuhan ekonomi, padahal rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesiaperiode 1990—1997 berada di kisaran6,9%. Sementara di sisi lain, RRT danIndia meraih kebangkitan ekonomi

dan muncul sebagai kekuatan ekonomibaru di Asia. Kebangkitan kedua negaratersebut menjadi tantangan tersendiribagi negara-negara ASEAN secaraindividu.

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 36/72

36 LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Sehubungan dengan hal itu, maka integrasiekonomi sepuluh negara anggota ASEANdipandang penting guna meningkatkan dayatawar, daya saing, dan daya tarik ASEAN vis-à-vis RRT dan India. Pada tahun 2007, paraPemimpin ASEAN menyepakati percepatan

pembentukan KEA yang semula dijadwalkanpada tahun 2020 menjadi tahun 2015.Percepatan tersebut dilatar belakangi olehadanya kecenderungan penurunan biayaproduksi di ASEAN yang diperkirakandapat mencapai 20%, peningkatankemampuan daya saing kawasan ASEAN,dan penyelarasan pencapaian MilleniumDevelopment Goals 2015.

Walaupun dengan potensi SDA dan bonusdemogra yang dimiliki, namun disadaribahwa tantangan menuju KEA 2015bukanlah suatu yang mudah, akan tetapi

peluang dalam memanfaatkan integrasiekonomi ASEAN tersebut seyogyanya dapatmendorong seluruh elemen bangsa untukmeningkatkan daya saing nasional. Terlepasdari tantangan infrastruktur, pola pikir (mind-set) merupakan salah satu tantangan terbesarbagi masyarakat Indonesia, yang cenderunginward looking  dan pesimis.

Terkait dengan hal itu, masyarakat Indonesia,khususnya kalangan pengusaha dan UMKM,harus memiliki pola pikir outward lookinguntuk memanfaatkan peluang KEA 2015,

terutama untuk mengekspor produk nasionalke sembilan negara ASEAN.

Ada beberapa hal yang mengemukadalam diskusi tersebut, diantaranya bahwapembangunan ekonomi daerah harus

sejalan dengan potensi dan kebutuhansuatu daerah. Bagi Maluku, potensi besar dibidang kelautan, perikanan, pertambangandan pertanian rupanya menjadi basispengembangan perekonomian yangterencana.

Dalam konteks pembangunan ekonominasional, Maluku dapat berkoordinasi danbersinergi dengan provinsi lain di Indonesiadalam meningkatkan perekonomianmasing-masing yang pada gilirannyaakan berkontribusi pada perekonomianIndonesia. Kerja sama antara Ambon dan

Sidoarjo di sektor perikanan dimana Ambonsebagai penyuplai ikan dan Sidoarjo sebagaipusat pengalengan/  packaging , merupakancontoh positif yang perlu diperbanyak danditingkatkan.

Berikutnya adalah mengenai kesiapanMaluku dalam menghadapi KEA 2015,hal ini juga perlu ditingkatkan, terutamadari segi daya saing SDM dan produk.Dalam kaitan tersebut, civitas  akademika,khususnya Universitas Pattimura, diharapkandapat melakukan kajian-kajian untuk dapat

dijadikan masukan bagi Pemerintah ProvinsiMaluku dalam proses penentuan kebijakan.Diseminasi informasi mengenai KEA 2015memang harus dilakukan ke segala lapisanmasyarakat, tidak hanya kepada masyarakatyang berada di kota-kota besar, melainkan

 juga daerah terpencil. Terkait dengan hal ini,maka sosialisasi kepada kalangan mahasiswadipandang penting untuk menyiasatibesarnya wilayah Indonesia dengan harapanmahasiswa dapat menjadi corong informasikepada masyarakat luas.

Kuliah Umum berlangsung dengan baikdan lancar, dimana para peserta, khususnyamahasiswa, menunjukkan antusiasmeyang tinggi. Hal ini ditunjukkan denganbanyaknya pertanyaan yang diajukan olehpara peserta untuk mengetahui lebih detilmengenai KEA 2015 sehingga jadwal Kuliah

Umum ini terpaksa ditambah dari waktuyang telah ditentukan.

Universitas Pattimura, sebagai PSA (PusatStudi ASEAN) pertama di Maluku, perlusenantiasa diberdayakan dalam rangkapersiapan nasional menghadapi KEA2015. Selain terkait kegiatan diseminasiinformasi KEA 2015, kegiatan penelitian-penelitian tentang tantangan dan potensidaerah sebagai masukan pemerintahIndonesia sangat diperlukan.

Kota Ambon Sumber: 123trf.com

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 37/72

Hasil Lengkap Kuesioner

Kegiatan Kuliah Tamu“Menyongsong Komunitas Ekonomi ASEAN 2015: Menghadapi Tantangan dan Menangkap Peluang”

Universitas Pattimura Fakultas Hukum

1. Latar belakang peserta Kegiatana. Pelaku usahab. Mahasiswac. PNSd. Profesi lainnya

2. Pemahaman peserta mengenai KEA  2015a. Tidak tahub. Sedikit tahu

(pernah dengar tapi kurang paham)c. Cukup mengetahui

(mengerti, tapi tidak begitu mendalam)d. Sudah mengetahui

3. Sumber informasi mengenaiKEA 2015

a. Media elektronik (TV/radio)b. Media cetakc. Kegiatan seminar/sosialisasi

d. Media online (internet)

4. Kesiapan Indonesia menghadapipersaingan di KEA 2015

a. Tidak siapb. Belum siapc. Sudah siapd. Sangat siap

5. Daya saing Indonesiadibandingkan negara lain

a. Tertinggal dari negaraASEAN lain

b. Sama dengan negaraASEAN lain

c. Unggul dari negara ASEAN  laind. Tidak tahu

6. Dukungan terhadap KEA 2015

a. Tidak mendukungb. Biasa sajac. Mendukung

7. Tantangan paling besar dihadapi olehIndonesia dalam perwujudan KEA 2015

a. Daya Saing nasional yangmasih lemah

b. Infrastruktur kurangmemadai

c. Peraturan Nasional yangtidak harmonis denganperjanjian yang dimilikiASEAN

d. Kurangnya fasilitasi yangdiberikan oleh pemerintahuntuk mendukung pengusaha

8. Peluang bagi Maluku menuju pembentukanKomunitas Ekonomi ASEAN 2015

a. Pangsa pasar yang lebih besarb. Potensi untuk mendatangkan

investasi ke Malukuc. Ekonomi ASEAN yang

terintegrasi akan mendorongperkembangan ekonomiyang stabil

d. Meningkatnya produksi dankesempatan ekspor denganadanya pengurangan tarif

e. Lainnya

9. Sikap menghadapi KEA 2015a. Optimisb. Pesimisc. Biasa saja

10. Pandangan peserta mengenaiurgensi penyelenggaraankegiatan

a. Tidak perlub. Perluc. Tidak tahu

11. Pandangan peserta terhadap manfaat kegiatana. Bermanfaat

b. Kurang bermanfaatc. Sangat bermanfaatd. Biasa saja

37LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 38/72

Apa kata

MEREKA

? Alhadi, seorang penjaga toko batik di Thamrin Cityyang bernama “Tawangsari Batik” tidak mengetahuibahkan belum pernah mendengar kata ASEANmaupun Komunitas ASEAN 2015. Meskipun belum

tahu mengenai Komunitas ASEAN, Alhadi berpendapat jika ada persaingan dengan pedagang dari luarIndonesia yaitu dari negara-negara anggota ASEANyang lain, dia akan siap untuk bersaing. “Kalau adaorang luar sih kita gak takut tersaingi, yang penting kanusaha kita sendiri supaya terlihat bagus bagi pelangganatau konsumen. Hanya Pemerintah Indonesia perlu lebihgencar lagi mempromosikan pariwisata agar banyak yangdatang ke Indonesia. Tentu saja perlu didukung samainfrastruktur yang memadai, misalnya jalan diperbaikiagar semuanya berjalan lancar. Bagi saya sendiri, harusada strategi dalam hal kebahasaan dengan mencaripenerjemah Bahasa Inggris dan belajar sedikit-sedikitbisa komunikasi sama pelanggan ataupun pesaing

yang berasal dari luar Indonesia”, kata Pak Alhadi yangsekaligus pemilik agen travel di tempat yang sama.

Pak Firman yang memiliki kios toko baju koko dan batik “Avicena” diThamrin City mengaku pernah mendengar nama ASEAN tetapi kurang tahusecara detail. Bapak yang berusia 61 tahun ini mengaku bahwa barang yangdijualnya asli produk Indonesia sehingga tidak takut menghadapi persainganPasar Bebas ASEAN pada tahun 2015 mendatang.“Kita sih bersaing sesuai

kemampuan diri sendiri aja sih, yang penting usaha jalan dan dagangan laku,urusan dapur selesai, anak-anak bisa sekolah. Kalau orang luar bisa bahasaasing, tapi kan mereka gak bisa Bahasa Indonesia, jadi gak perlu takut. Biaryang atas (pemerintah) yang mikirin ekonomi. Tapi sejauh ini mereka belumsosialisasi langsung, mungkin sudah ada sosialisasi tapi ujung-ujungnyagak dipake” jelas pak Firman.

Meskipun demikian, Pak Firman merasa pesimis dengan kondisi perekonomianIndonesia, terutama di bidang perdagangan. “Bahkan sebelum AFTA dimulai pun

kondisi Indonesia aja sudah dijajah sama produk-produk Cina. ASEAN masuk, kita bakal mati, gak bebas ajasusah, itu semua semenjak ada barang-barang Cina yang berkuasa di pasar Indonesia dari tahun 1992 hingga 1998, bahkanhingga saat ini. Ini semua karena biaya produksi di Indonesia masih tergolong tinggi. Pemerintah yang harusnya mikirin itu,misalnya ngasih subsidi usaha” tuturnya.

Tapi meskipun demikian Pak Firman memiliki harapan agar semua pedagang Indonesia dapat bersaing secara sehat. “Jangansampai kita jadi pembantu di negeri sendiri. Orang dagang itu harus siap bersaing dengan siapa pun lawannya, semuatergantung kualitas produk barang yang kita jual, jadi tak perlu takut” tutupnya.

Alhadi

Firman

38

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

APA KATA MEREKA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 39/72

Olis yang bekerja sebagai penjaga toko Mon’s Collection di Thamrin City  belum pernah mendengar ASEAN tetapi hanya tahu adanya Asia Tenggara.Olis dengan t  yang menjual barang-barang buatan dalam negeri mengakusiap bersaing dengan pelaku usaha negara ASEAN di era persaingan bebas.Olis tidak memungkiri bahwa bahasa menjadi strategi yang penting untukmeningkatkan jumlah pelanggan di e ra perdagangan bebas. “Kalau adapembeli dari luar ya kita harus pake Bahasa Inggris, setidaknya bahasa-bahasa dasar dalam jual beli harus bisa dikuasai. Meskipun bukan Bahasa

Inggris yang fasih-fasih banget”, tuturnya.

Komunitas ASEAN secara definisi adalah sebuahkelompok sosial atau organisasi yang terdiri dariNegara-negara Asia Tenggara yang bekerja samaatau memiliki tujuan, pandangan yang sama danatau ketertarikan terhadap masing-masing negaradalam hal sumber daya dan lain sebagainya. Intinyayaitu  ASEAN Community   ini dibentuk berdasarkantujuan yang sama yaitu membangun negara-negaraanggotanya dalam hal ekonomi, politik – keamananmaupun sosial budaya. Komunitas ASEAN inimemberikan kesempatan bagi masyarakat terutamamasyarakat Indonesia, untuk dapat berpartisipasisecara lebih aktif dan memanfaatkan setiap peluangyang ada dengan sebaik-baiknya.

Komunitas ASEAN pada tahun 2015 mendatang jugamembawa dampak cukup besar bagi kalangan muda-mudi untuk dapat ikut berpartisipasi secara langsung

Olis

Kevin C. Tangkuman

Afah

dengan potensi yang ada. Hal ini menjadi tantanganbagi kita sebagai generasi penerus bangsa untuk dapatbersaing menunjukan yang terbaik kepada negara-negaralain bahwa kita bisa. Hanya saja yang menjadi tantangandi kalangan muda- mudi yaitu “keberanian”, setiap orangmemiliki kemampuannya masing-masing tetapi tidaksemua berani menunjukan kemampuannya.

Ini adalah peluang yang sangat baik dan sayang untukdilewatkan begitu saja, karena dengan berpartisipasi dalamkomunitas ASEAN itu artinya kita sudah berkontribusiterhadap pembangunan negara tercinta kita RepublikIndonesia. Semoga dengan adanya Komunitas ASEAN iniIndonesia menjadi semakin maju dan menjadi lebih baiklagi. Prepare your selves and follow the ASEAN Communityin The one vision, one identity and one community. Areyou ready?

Apa kata

MEREKA

Disainer Kriya Toko yang mendalami bisnis di bidang fashion berbahan dasar kulithewan menyatakan siap dengan adanya Komunitas ASEAN. Afifah nama gadis salahsatu pemilik Toko tersebut mengaku meskipun pernah mendengar ASEAN, namunbelum pernah tahu kalau akan ada Komunitas ASEAN pada tahun 2015. “Menurutsaya bagus dengan adanya konsep perdagangan bebas ini, karena dagang itungomongin kualitas, jadi kalau jelek atau kualitas rendah pasti konsumen tahulah. Pemerintah Indonesia selama ini sudah mempermudah perizinan dalam halproduksi barang, meskipun konsep toko kami pake kulit hewan liar misalnya kulitular dan buaya, pemerintah tidak melarang. Tapi kendalanya cuma satu saat mau ekspansibisnis ke luar negeri, yaitu terkait sistem pengamanan bandara yang tidak meloloskankulit asli. Terutama konsumen yang dari luar negeri sangat susah untuk memenuhi permintaan merekakarena kendala ini. Sebenarnya potensi pasar kami dapat dikatakan besar bagi konsumen asing, karena kami telahmenerapkan strategi online shop. Harapan saya sih dapat membuka cabang usaha di luar Indonesia saat nantiKomunitas ASEAN diberlakukan”, terangnya. “Pemberlakuan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 mendatangsesungguhnya membuka peluang besar bagi mereka yang berjiwa entrepreneur  sejati” tambahnya.

39

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

APA KATA MEREKA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 40/72

Tubbataha Reefs Natural ParkFilipina merupakan salah satu negara ASEAN yang berbentuk kepulauan,hampir sama seperti topogra wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauanyang memiliki wilayah laut yang luas, Filipina dianugerahi dengan keindahan panorama kehidupan bawah laut, dan salah satu objek wisata bahari yang paling terkenal adalah gugusan Terumbu Karang Tubbataha Reefs Natural Park.

Terumbu karang Pulau Tubbatha yang terkenal 

40

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

WISATA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 41/72

Sejak tahun 1993, gugusan terumbukarang ini dinyatakan sebagai SitusWarisan Dunia oleh UNESCO

(United Nations Educational, Scienticand Cultural Organization) di bawahnaungan PBB (Perserikatan Bangsa-

Bangsa). Selain itu, ekosistem terumbukarang Tubbataha juga dilindungi secaraketat oleh Pemerintah Filipina sebagaitaman nasional laut dengan konservasialam untuk 1000 spesies biota laut dansudah terdaftar menjadi salah satu daritujuh keajaiban dunia.

Dahulu sering dilakukan ekspedisimemancing Tubbataha oleh masyarakatdengan perahu motor, akhirnya tradisitersebut dihentikan demi kelangsunganekosistem bawah laut Tubbataha. Haltersebut karena aksi kampanye yang

dilakukan oleh kelompok penyelam danpecinta lingkungan yang khawatir akankeadaan terumbu karang. Sejak saat ituPresiden Corazon Aquino menetapkanTubbataha sebagai taman nasional pada11 Agustus 1988.

Pemerintah Filipina menetapkan peraturanpemerintah melalui Proclamation  No.306 dan Peraturan Presiden No. 507untuk melindungi ekosistem laut yangada. Coast Guard   (penjaga pantai)Filipina di bawah Departemen Pertahananditugaskan untuk menjaga kondisi murni

ekosistem Tubbataha dari penangkapanikan ilegal dan eksplorasi menyelamyang tidak sah. Terumbu karang ini jugadilindungi oleh pemerintah di bawahExecutive Order President   dan beradadi bawah pengawasan bersama dari

Dewan Palawan untuk PembangunanBerkelanjutan (PSCD) dan DepartemenLingkungan Hidup dan Sumber DayaAlam (DENR). Taman Nasional Laut ini merupakan salahsatu ekosistem laut tertua di Filipina dantermasuk ke dalam coral triangle, yaituarea segitiga dengan keindahan terumbukarang yang mencakup perairan laut tropismeliputi Indonesia, Malaysia, Papua NewGuinea, Pulau Solomon, dan Timor-Leste.Wilayah yang menjadi bagian dari coraltriangle memiliki tingkat keanekaragaman

laut yang tinggi sehingga berperanpenting dalam kegiatan konservasi danmengurangi efek pemanasan globalkarena dapat menyerap karbondioksidadi bumi.

Luas wilayah Taman Nasional ini sekitar33.200 hektar dengan habitat ekosistemlaut kualitas tinggi yang dihuni oleh350 spesies terumbu karang dan sekitar500 spesies ikan. Secara keseluruhanTubbataha Reefs Marine Park   termasuk Jessie Beezley Reef  memiliki luas wilayah100.000 hektar. Kawasan wisata bahari

ini berada di sekitar 150 kilometertenggara Puerto Princesa City (ProvinsiPalawan, Filipina), yaitu tepatnya dikawasan Laut Sulu. Tempat diving   yangterletak di tengah Laut Sulu terisolasisehingga ekosistemnya masih cukup

terjaga. Penyelam harus berhati-hatisaat melakukan kegiatan diving   karenaberpotensi akan merusak ekosistemlaut Tubbataha yang tergolong sensitifdan lunak. Tubbataha menyuguhkanpemandangan interaksi beragam faunadunia bawah laut yang menakjubkandengan panorama bentangan langit biruyang tak terbatas sehingga menampakkanlautan yang jernih dan tenang, serta jarakpandang kegiatan penyelaman yangsangat jelas pada kedalaman 30 hingga45 meter di bawah permukaan laut.

Kawasan Tubbataha terbentuk atas duaPulau karang yaitu Tubbataha Reefs Atoll  Utara dan Selatan yang menutupi hampirdua per tiga bagian dari luas wilayahnya.Kedua pulau karang tersebut membentuklaguna berpasir dan bagian dari dataranrendah pantai yang terkena saat surut.Pada bagian selatan Tubbataha terdapatmercusuar yang juga berfungsi sebagaisurga bagi burung adat dan penyu.Hewan laut yang berukuran besar dapatdijumpai di taman laut ini, yaitu parimanta, paus, penyu, lumba-lumba, ikanhiu, dan Napoleon Wrasse.

Pulau Tubbataha terkenal sebagai habitat dari berbagai jenis burung 

41

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

WISATA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 42/72

Akses

Untuk sampai di Taman Laut NasionalTubbataha, turis dari Indonesia dapatterbang menggunakan pesawat dari Jakarta tujuan Manila, kemudianmelanjutkan perjalanan menuju KotaPuerto Princesa di Provinsi Palawan.

Maskapai pesawat yang terbang dari Jakarta dengan harga tiket terjangkaumisalnya Tiger Air, Jetstar, dan Air Asia.Di Provinsi Palawan terdapat penyedia jasa operator diving  yang bersertikat danditunjuk secara resmi oleh pemerintahagar keamanan dan keselamatanpengunjung terjamin. Kegiatan diving   diTubbataha hanya dapat dilakukan padabulan Maret hingga Juni saat kondisilaut stabil dan tenang di musim panas.Pengunjung biasanya terlebih dahulumemesan (booking) jauh-jauh hari karenaakses yang panjang membuat persiapanharus benar-benar matang dan harus

datang dalam waktu kunjungan yangtepat. Dari Provinsi Palawan, turis dapatmelanjutkan perjalanan menggunakankapal boat selama 10 jam.

Fasilitas

Untuk mempermudah pengunjung,

di kawasan wisata ini juga tersediaakomodasi penginapan di Palawan,misalnya De Loro Inn and Restaurant,A&A Plaza Hotel, dan Remari Pension.Selain itu terdapat pula pusat penjualancinderamata yaitu Ranger Station.

Tempat wisata tak akan lengkap jikatidak memiliki makanan khas. Salah satumakanan khas Filipina yang bisa dicicipidi kota Palawan adalah Sinigang yangmerupakan sup tradisional ala Filipinayang mempunyai rasa asam karenamengandung buah-buahan seperti jeruknipis, mangga maupun buah belimbing.

Karakternya hampir sama dengan sayurasam yang ada di Indonesia. Makananlainnya adalah Pinakbet, yaitu bahanutamanya adalah sayuran seperti terong,labu, tomat ditambah udang ataupunpasta ikan. Untuk camilan, pengunjungdapat mencoba makanan Bibingka, yaitusejenis kue beras yang ditaburi keju

putih, gula serta parutan kelapa. Kue inibiasanya disajikan untuk perayaan Natal.Untuk jenis minuman, dapat mencicipihalo-halo yakni minuman es ala Filipinayang berisi buah nangka, pisang, dagingkelapa muda, ubi ungu, ketan, jagung danditambah dengan susu serta es krim yangmenggoda.

Disadurkan dari beberapa sumber

Terumbu karang yang menjadi tempat habitat para ikan laut yang beraneka ragam

Berbagai Jenis Kuliner lokal pulau Tubbatha Sumber: Allrecipes.com

Sumber: WWF 

42

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

WISATA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 43/72

Mengenal Lebih DekatNegara VietnamSiapa tidak kenal Vietnam? Negeri indah dengan sejarah perang sik di era perang dingin telah menjadikan negeri ini sebagai salah satu simbol semangat

 perjuangan negara-negara di Aia Tenggara.

Keindahan alam Ha Long bay, Vietnam

Sumber: Experiencefull

43

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

WISATA

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 44/72

Ho Chi Minh Mausoleum

44

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

WISATA

Ibukota Vietnam terletak di kotaHanoi. Vietnam meproklamasikankemerdekaannya dari tangan Prancispada bulan September 1945. Vietnamadalah negara yang bernama resmiInternasional the Socialist Republik of

Vietnam.  Sistem pemerintahan yangdianut ialah republik sosialis-komunis.Kepala negara Vietnam dijabat olehseorang presiden, sedangkan kepalapemerintahan dijabat oleh seorangperdana menteri. Baik presiden maupunperdana menteri dipilih oleh MajelisNasional Vietnam.

Mata uang Vietnam ialah Dong. ForwardSoldel   menjadi lagu kebangsaan, yangdibawakan pada upacara resmi, acarakenegaraan Vietnam dan di ASEAN.Penduduk Vietnam sebagian besar terdiridari orang Vietnam yang aslinya dikenalsebagai orang Champa dan Montagna,Vietnam bagian utara; sedangkan orangMuang, Tay dan Nung di bagian selatan.Mereka kebanyakan tinggal di sekitarsungai merah dan ibukota Hanoi dibagian utara, serta bagian selatan sungaimekong. Penduduk Vietnam sebagianbesar orang Vietnam, dan beberapaorang Tiongkok, Thai, dan Khmeryang merupakan kelompok pedudukpendatang. Penduduk Vietnam sebagianbesar menganut agama Budha. Bahasa

resmi yang digunakan adalah bahasaVietnam.

Pakaian tradisional Vietnam dikenaldengan nama “Áo Dài”  yang khususdipakai saat acara pernikahan ataupesta. Áo dài  berwarna putih dijadikanpakaian seragam yang diwajibkan untukpelajar perempuan di kebanyakansekolah tinggi di Vietnam.  Áo Dài  dahulunya dipakai oleh pria dan wanita,tetapi kini hanya dipakai oleh kalanganperempuan, kecuali untuk peristiwa

kebudayaan tradisional yang tertentu dimana ada lelaki yang memakainya.

Banyak jenis makanan Vietnam yangberminyak, namun bagi yang tidakcocok tersedia masakan Vietnam yangbanyak bersayur. Hidangan-hidanganutama yaitu nasi, kicap, dan sosis ikandan daging ikan olahan yang diracikbiasanya dengan pemanis (gula), pedas(lada serrano), masam (limau), nuocmam (sosikan), dan divariasi olehberaneka rempah-rempah.

Sumber: Panoramio

Sumber: PanoramioHoanKiem Lake (Hanoi)

La Residence Hotel Spa Mgallery Collection Hue

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 45/72

45

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Ho Chi Minh Mausoleum

WISATA

Pariwisata

 Jumlah pengunjung ke Vietnam meningkatdengan cepat dalam 5 tahun terakhir.sekitar 6,8 juta turis asing pengunjungvietnam pada taun 2012 yang berartimengalami peningkatan 50% dari tahun2009 (3,7 juta). Vietnam mengkategorikanibukota ke wilayah pantai yang telahterkenal akan pantai-pantai dan tourkapalnya. Staff  hotel dan pemandu wisatadapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggrisdengan baik.

Bagi anda yang ingin menjadikanVietnam sebagai tujuan wisata, hendaklahmemperhatikan hal-hal berikut:

1. Masyarakat Vietnam sangatmenghormati komunikasi danmenjadikannya bagian darikebudayaan, sebagai turis wajibmenjaga komunikasi yang baik.

2. Biasanya, ketika pertama kali bertemudengan orang lain yang belumdikenal, orang Vietnam ragu – raguuntuk memulai komunikasi, bahkantakut! Oleh karena itu sebaiknyasang wisatawanlah yang memulaikomunikasi.

3. Vietnam juga telah mengeluarkanperaturan baru yaitu dilarang merokokdi tempat umum.

4. Masyarakat Vietnam sangatmenghargai agama atau kepercayaanorang lain. Sebagai pengunjunghendaklah kita ikut menghormatikepercayaan masyarakat Vietnam.

5. Ketika berwisata ke Vietnamsebaiknya meminta bantuan wargaasli setempat atau biro perjalananwisata agar mendapatkan informasidetail pusat wisata yang dikunjungiterkait peraturannya.

6. Berpakaian sopan ketika mengunjungitempat tinggal penduduk lokal dan

situs keagamaan, dll.7. Jangan menawarkan uang secara

langsung kepada orang-orangminoritas sebaiknya menyumbangkanke badan amal lokal atau menawarkanhadiah kecil, seperti pena.

Salah satu tempat yang menjadi favoritbagi turis lokal maupun mancanegara,yaitu “Ho-Chi-Minh Mausoleum.” Tempatini merupakan makam pemimpin Vietnam(Ho-Chi-Minh) yang dikenal dengan UncleHo. Saat berkunjung ke tempat ini, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan,antara lain:

1. Kalau tas yang anda bawa/kenakanbentuknya mirip tas/ransel dan terlihatbesar, anda tidak boleh masuk. Tetapi,

kalau bentuknya seperti dompet,penjaga akan mengijinkan andamasuk.

2. Dan untuk menunjukan rasahormat kepada Uncle Ho, tidakdiperkenankan untuk memasukan

tangan kedalam saku. Bagimereka, hal demikian bisa dinilaikalau anda tidak menaruh hormat.Anda juga tidak boleh membawamakanan, termasuk air minum,handphone,  dan kamera. Jadi,periksalah sebelum anda masuk kedalam.

3. Pengunjung tidak boleh ngobrolsaat melewati makam Uncle  Ho,

harus tetap diam dan terus berjalan.

4. Pengunjung diharuskan untukmengenakan pakaian yang sopan,yaitu pakaian sampai dibawahlutut dan tentu saja menutupi bahu.Kalau anda nekat, mungkin anda

langsung ditegur atau bahkan tidakdiperkenankan masuk ke dalam.

Sumber: Vietindotravel 

Perahu Layar tradisional Vietnam

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 46/72

Rangkaian Pertemuan 47th ASEANMinisters’ Meeting (47th AMM)/PostMinisterial Conference (PMC)/15th

 ASEAN Plus Three Foreign Ministers’Meeting (15th EAS FMM/4th East AsiaSummit Foreign Ministers’ Meeting (4thEAS FMM)/ 21th ASEAN Regional Forum(21st ARF)  telah dilaksanakan di Nay PyiTaw, Myanmar pada tanggal 5-10 Agustus2014. Rangkaian pertemuan tersebutdiawali dengan Pertemuan Senior Ofcials’Meeting  pada tanggal 5 – 7 Agustus 2014.

Secara garis besar, pertemuan 47th AMMpada tanggal 8 Agustus 2014 membahasmengenai  ASEAN Community Buildingdan visi komunitas ASEAN paska 2015.Selain itu, dibahas pula mengenai isu-isuregional dan internasional yang menjadi

perhatian bersama seperti perkembangandi Laut Tiongkok Selatan, situasi di JalurGaza dan Irak, serta ditembaknya pesawatMalaysia  Airlines  MH-17 di wilayahUkraina. Pertemuan ini diadakan dalam 2(dua) sesi yakni pleno dan retreat .

Dalam Pertemuan 15th APT FMM  yangdiselenggarakan pada tanggal 9 Agustus2014, para Menteri Luar Negeri membahaskemajuan kerja sama dalam kerangka APTdi bidang politik keamanan, ekonomi,dan sosial budaya. Para Menlu ASEANmendukung penandantangan MoU on

 APT Tourism Cooperation  pada saat ASEAN Tourism Forum pada bulan Januari2014. Masih dalam rangkaian pertemuanAMM, tanggal 9 – 10 Agustus 2014,Menlu ASEAN juga telah menyelesaikanrangkaian Pertemuan tingkat Menteri

ASEAN dengan negara-negara MitraWicara, yaitu; Selandia Baru, India,Republik Korea, Republik Rakyat Tiongkok(RRT), Australia, Kanada, Uni Eropa, Rusia,Amerika Serikat, dan Jepang.

Pada Pertemuan tingkat Menteri ASEAN –Selandia Baru, kedua pihak sepakat untukmemajukan kerjasama pengembanganenergi terbarukan. Selain itu, ASEANbersama dengan Selandia Baru siap untukmenyambut peringatan 40 tahun kerjasama kemitraan ASEAN – Selandia Barupada tahun 2015.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN – Indiamenyambut baik kebijakan India ‘LookEast Policy’   dalam kerangka KemitraanStrategis ASEAN-India, terutama dukungan

India terhadap proses pembentukan ASEAN Community 2015 dan dukunganIndia dalam upaya memperkuat sentralitasASEAN.

Pada pertemuan tingkat Menteri ASEAN –Republik Korea kedua pihak sepakat untukmenekankan agar pembahasan mengenaioutcome documents CommemorativeSummit   bulan Desember 2014 segeradilakukan, guna menghasilkan outcomedocument  yang bersifat substantif ke depanuntuk kerja sama kemitraan ASEAN-ROK.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN – RRTmembahas berbagai isu perkembangankerja sama terutama di bidang ekonomikhususnya terkait ASEAN-China Free Trade Area. Terkait isu Laut Tiongkok Selatan,para Menlu ASEAN mengharapkan agar

kemajuan pembahasan tata perilaku(COC) yang telah dicapai sejauh ini padatahun 2011 dalam  Guidelines on theDOC dapat dijadikan landasan untukmenyelesaikan Code of Conduct   lebihcepat demi tercapainya kawasan yangstabil dan damai.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN– Australia menekankan pentingnyapeningkatan kerja sama ASEAN – Australiasehingga tidak hanya dalam bidangtransportasi, perdagangan, ekonomi,namun juga dalam hubungan  people-to- people connectivity.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN –Kanada mengapresiasi peran dan kontribusiKanada dalam mendukung peningkatan

kerja sama kemitraan ASEAN-Kanada.Pertemuan juga mencatat harapan untukmeningkatkan implementasi Plan of Actionto Implement Joint Declaration on ASEAN-Canada Enhanced Partnership (2010-2015),  serta meningkatkan kerja sama people-to-people dalam bentuk pertukaranpemuda, pelatihan dan pertukaran awakmedia, serta kerjasama bidang pendidikan.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN – UniEropa menyepakati tindak lanjut RencanaAksi Bandar Seri Begawan yang berfokuspada pembentukan Komunitas ASEAN

2015, antara lain melalui pendidikan,pembangunan sumber daya alam, bahasa,pariwisata, kebudayaan,  people-to-peoplecontact , hingga isu non tradisional, sepertipenanggulangan bencana alam.

46

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

Rangkaian Pertemuan 47th AMM/PMC/15th APTFMM/4th EAS FMM/2Ith ARF

Nay Pyi Taw, Myanmar 5 – 10 Agustus 2014

acara ASEAN Minister Meeting di Myanmar 

PRESS RELEASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 47/72

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN – Rusiamenekankan pentingnya mempercepatimplementasi Comprehensive Programmeof Action (CPA) to Promote Cooperationbetween ASEAN and the RussianFederation (2005-2015), termasuk dengan

memanfaatkan secara efektif ASEAN-Russian Federation Dialogue PartnershipFinancial Fund (ARDPFF), serta memulaipenyusunan Comprehensive Programmeof Action yang baru dan lebih efektif.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN –Amerika Serikat (AS) membahas berbagaiperkembangan dalam kerja sama ASEAN– AS di berbagai bidang, sebagaimanayang telah diprogram dalam Rencana AksiASEAN – US 2011 – 2015. Disampingitu, Pertemuan menyambut baik rencanapenyelenggaraan Pertemuan KTT Ke-2

ASEAN – AS (2nd ASEAN – US Summit) di Nay Pyi Taw, November mendatang.Hal ini dipandang sebagai salah satu upayauntuk peningkatan kerja sama ASEAN – ASke arah yang lebih strategis.

Pertemuan tingkat Menteri ASEAN– Jepang mengapresiasi komitmen Jepang untuk mendukung pembentukanKomunitas ASEAN melalui perpanjangan Japan ASEAN Integration Fund (JAIF) 2.0yang akan dialokasikan untuk mendukungkerja sama pada empat bidang prioritasyaitu maritime cooperation, disaster

management, counter terrorism dantransnational crime, ASEAN Connectivity, serta area kerja sama lain sebagaimana

tercantum dalam Vision Statementdan Implementation Plan of the VisionStatement.

Pertemuan ke-4 Menlu East Asia Summit(EAS) tanggal 10 Agustus 2014 membahas

mengenai arah ke depan bagi kerja samaEAS dan mempersiapkan pertemuan KTTEAS yang akan diselenggarakan di NayPyi Taw, Myanmar pada bulan November2014. Para Menlu EAS juga menyepakatiuntuk mensinergikan EAS denganmekanisme yang ada di kawasan sepertiARF dan ASEAN Defence Minister Meeting – Plus (ADMM – Plus) sebagai bagian dariarsitektur regional. Selain itu pertemuan juga membahas berbagai isu internasionaldiantaranya; Laut Tiongkok Selatan, situasiTimur Tengah khususnya Jalur Gaza,Ukraina, wabah virus Ebola, dan situasi di

Semenanjung Korea.

Sementara dalam 21st ASEAN RegionalForum  (ARF), para Menteri ARF bertukarpandangan mengenai isu-isu yangsedang berkembang dan membutuhkanperhatian di kawasan, antara lain programnuklir Korea Utara, krisis di Ukraina, danperkembangan situasi di Timur Tengahtermasuk situasi di Jalur Gaza, Irak,Suriah dan Libya. Secara khusus MenluRI menyampaikan bahwa tantangan yangberkembang di kawasan dan di duniamenuntut ARF untuk lebih berperan

dan berkontribusi dalam menciptakanperdamaian dan keamanan, terutamamelalui peningkatan dialog yang lebih

interaktif dan memperhatikan concernsand interests satu sama lain.

Di sela-sela rangkaian kegiatan 47th AMM  pada tanggal 8 Agustus 2014,Menteri Luar Negeri ASEAN juga telah

mengadakan pertemuan dengan  ASEANIntergovernmental Commission on HumanRights (AICHR) Representatives. Beberapaisu yang dibahas dalam pertemuan tersebutantara lain implementasi Five Year WorkPlan 2010-2014 dan implementasi ASEANHuman Rights Declaration.  Sehubungandengan hal tersebut, secara khusus MenluRI menyampaikan agar AICHR fokuskepada pelaksanaan mandat perlindunganyang belum dilaksanakan.

Indonesia memandang penting seluruhrangkaian Pertemuan tersebut di atas

sebagai komitmen Indonesia dalam rangkamemajukan perdamaian dan stabilitas dikawasan. Dokumen yang dihasilkan dariseluruh rangkaian Pertemuan tersebut diatas antara lain, yaitu  Joint Communique47th ASEAN Foreign Ministers’ Meeting,Chairman Statement on the Post MinisterialConference (PMC), Joint Statement on ASEAN – Norway Partnership, Plan of Action to Implement the Phnom PenhDeclaration on EAS Development Initiative,dan Plan of Action to Implement ASEAN – Australia Comprehensive Partnership 2015 – 2019.

47

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

PRESS RELEASE

 ASEAN Foreign ministers’ meeting with AICHR Representatives

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 48/72

ASEAN yang pada 8 Agustus kemaringenap berusia 47 tahun, menjadisebuah bukti bahwa Perserikatan

Negara-Negara Asia Tenggara ini adalahperserikatan yang solid dan makindewasa. Dalam rangka merayakanulang tahun ASEAN tersebut pada 10Agustus 2014 kemarin, KementerianLuar Negeri RI bekerja sama dengan Asean Secretariat,  Pemprov DKI Jakarta,dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untukmengadakan acara  ASEAN Fun Run dan ASEAN Village yang bertemakan “Run The ASEAN Way”. Kegiatan ini juga sekaligusbentuk sosialisasi kepada masyarakatluas tentang Komunitas ASEAN 2015.Acara ini dibuka secara resmi dari pihakKementerian Luar Negeri oleh BagasHapsoro selaku Staf Ahli ManajemenKementerian Luar Negeri, dari pihakPemprov DKI Jakarta oleh SylvianaMurni selaku Deputi Gubernur BidangBudaya dan Pariwisata, lalu ada wakildari Sekretariat ASEAN, AKP Mochtanselaku Deputy-Secretary General ASEANCommunity and Cooperate Affairs. Acara ASEAN Fun Run

  dan ASEAN Village

 kali ini turut disponsori oleh AmazingThailand, Air Asia, Milo, Nescafe, Nestle,RS M.H Thamrin, Sunpride, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah keseluruhanpeserta sekitar 5.000 an cukup jauh dariperkiraan semula yang hanya 3.000peserta  ASEAN FunRun  dan ASEANVillage.

ASEAN FUN RUN 5K & ASEAN Village“Run The ASEAN Way”

Kegiatan pertama yaitu  ASEAN Fun Run5K, peserta yang berjumlah 1.500 dilepasmelalui pengibaran bendera start   yaitu diMonas oleh Bagas Hapsoro selaku StafAhli Manajemen Kementerian Luar Negeri.Peserta Fun Run ini berlari sepanjang 5 KMdengan  5 checkpoints (di tiap kilometer)yang masing-masing bernuansa negara-negara ASEAN. 5 checkpoints tersebutterdiri dari: i. Bank Mandiri (Brunei &Filipina); ii. Sarinah (Indonesia & Kamboja);iii. Bundaran HI (Laos & Malaysia); iv.Menara Topas (Myanmar & Singapura); v.

BPPT (Thailand & Vietnam).

Pada pos-pos tersebut, pesertamendapatkan stiker negara-negaraASEAN yang akan ditempel pada nomorpeserta oleh panitia. Di sekitar BundaranHI juga disediakan pos refreshmentdimana peserta dapat mengambilair mineral untuk menyegarkan diri.Salah satu hal yang unik dalam acaraini adalah saat mencapai garis nish, semua peserta dikalungkan medali tanpaterkecuali sebagai tanda penghargaantelah mengikuti acara “ ASEAN FunRun  5K”. Namun seluruh peserta harusmenunjukkan seluruh stiker   negaraASEAN yang didapat sepanjang rutelari kepada panitia untuk mendapatkanmedali tersebut.

Acara pokok lainnya yang tidak kalahpenting ialah  ASEAN Village  tepatnya

di silang barat daya Monas. Sambilberistirahat setelah berlari, peserta bisamengunjungi  ASEAN Village, karena ASEAN Village itu terdiri dari stan-stan yangmenggambarkan kebudayaan, pariwisatadan aneka kuliner yang menjadi identitasdan kekayaan budayanya masing-masing.Contohnya seperti booth  dari NegaraSingapura, mereka mempromosikankepada pengunjung tentang negaramereka. Selain itu, terdapat juga standari beberapa kementerian di Indonesia,seperti Kementerian Luar Negeri RI

(ASEAN Corner), Kementerian Koperasidan UKM (hasil usaha seperti batik, dll),setiap sponsor juga mendirikan stannyamasing-masing.

Kemeriahan semakin bertambah denganadanya penampilan-penampilan sepertitarian tradisional Filipina, tarian Papua,dan dari seorang penyanyi yang juga DutaMuda ASEAN Leo Mokodompit.

Melalui kegiatan itu, Kementerian LuarNegeri RI ingin mendorong kesadaranmasyarakat untuk lebih mengenaltentang Komunitas ASEAN 2015, apakeuntungannya untuk masyarakat, danperan Indonesia sebagai aktor pentingdalam ASEAN sehingga diharapkan pada2015 mendatang masyarakat sudah siapdengan Komunitas ASEAN.

48

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

PRESS RELEASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 49/72

Lomba Fotogra:“Warna Warni dalam Bingkai ASEAN”

Salah satu event   yang diadakan olehSekretariat Direktorat Jenderal KerjaSama ASEAN, Kementerian Luar

Negeri RI yaitu lomba fotogra yangbertemakan “Warna-warni dalam BingkaiASEAN”. Event   ini juga sekaligus untukmemperingati HUT ASEAN ke-47, yang jatuh pada 8 agustus 2014 yang lalu.

Penjurian lomba fotogra dilakukan padatanggal 21 dan 23 juli 2014, dengan jumlah karya yang masuk yaitu 1275 karya.Dewan juri terdiri dari Hermanus Prihatna

(Kepala Divisi Pemberitaan Foto-LKBNAntara), Beawiharta (Fotografer Reuters Jakarta), Iwan Suyudhie Amri (SekretarisDirektorat Jenderal Kerja Sama ASEAN).Setelah melakukan penjurian, dewan jurimenemukan 20 karya terbaik yang terbagiatas kategori umum dan kategori mahasiswa/ pelajar. Seleksi pun terus berlanjut secaraketat hingga akhirnya menemukan 3 karyaterbaik untuk kategori umum dan 3 karyaterbaik kategori mahasiswa/pelajar.

Pengumuman juara dilakukan pada 10agustus 2014, di sela-sela kegiatan ASEANFun Run & Village yang diadakan di Monas, Jakarta Pusat. Hadiah dan penghargaanyang diberikan untuk karya-karya terbaikyaitu berupa uang tunai, Sertikat dancinderamata ASEAN berupa buku SelayangPandang, Ayo Kenali ASEAN, Brosur ASEAN,T-Shirt , Topi, dan Flashdisk . Uang tunaiyang diterima untuk 3 karya terbaik yaitumasing-masing mendapatkan Rp 6.000.000(Pemenang I), Rp 4.000.000 (Pemenang II),dan Rp 2.000.000 (Pemenang III). 

Kategori Umum Kategori Mahasiswa/Pelajar

Pemenang I:Baharuddin Raja Baso Judul Foto :“Pulang Sekolah”

Pemenang II:Muhammad Shofan Kurniawan Judul Foto :“Santri dan Bhiksu”

Pemenang III:Budi Winarno Judul Foto :“Persiapan Pemecahan Rekor Muri”

Pemenang I:Kartika Yulia Ismed Judul Foto :“ASEAN”

Pemenang II:Yusuf Nugroho Judul Foto :“Perahu Sekolah”

Pemenang III:Siti Zukfa Husna Judul Foto :“Untitled”

Komunitas ASEAN 2015 semakin dekat, segala bentuk pemasyarakatan akan Komunitas ASE- AN terus dilakukan tak terkecuali mengadakan event-event besar yang diharapkan mampumemberi pemahaman yang lebih kepada masyarakat tentang komunitas ASEAN.

Berikut pemenangnya!

Pemenang Juara I Kategori UmumBaharuddin Rajo Baso“Pulang Sekolah”

49

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

PRESS RELEASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 50/72

50

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

PRESS RELEASE

Pemenang Juara I Kategori Mahasiswa/Pelajar Kartika Yulia Ismed “ASEAN”

Pemenang Juara II Kategori UmumMuhammad Shofan Kurniawan“Santri dan Bhiksu

Pemenang Juara II Kategori Mahasiswa/Pelajar Yusuf Nugroho“Perahu Sekolah”

Pemenang Juara III Kategori UmumBudi Winamo“Persiapan Pemecahan Rekor”

Pemenang Juara III Kategori Mahasiswa/Pelajar Siti Zukfa Husna“Untitled”

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 51/72

Pusat Pemuda ASEAN PertamaDi Indonesia: Dari Desa Untuk

Komunitas ASEAN

Komunitas ASEAN 2015 sudahdi depan mata. Sepuluh NegaraASEAN berkomitmen membangun

satu komunitas dengan satu identitasdan visi bersama. Seluruh masyarakatIndonesia, baik masyarakat perkotaanmaupun pedesaan dituntut untuk siap

meraih kesempatan maupun menghadapitantangan yang muncul dari KomunitasASEAN. Jumlah desa di Indonesiayang mencapai 79.702 dapat menjadikomponen utama dalam persiapanmenghadapi Komunitas ASEAN. Desasudah memiliki modal berupa masyarakatyang well connected , sumber daya alam,dan kebudayaan yang kuat.

Untuk mempersiapkan masyarakatdesa menghadapi komunitas ASEAN,Kementerian Pemuda dan Olah Raga

berinisiatif untuk mendirikan  ASEANYouth Center di pedesaan.  ASEAN Youth

Gambar 1,2,3: Upacara peresmian Komunitas ASEAN di Garut 

51

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 52/72

Center bertujuan untuk menjadi pusatinformasi mengenai ASEAN dan wadahkolaborasi komunitas-komunitas pemudadalam menyambut Komunitas ASEAN.

Pendirian  ASEAN Youth Center   di

Panawuan ini sangat strategis danrepresentatif. Desa ini memiliki potensiyang dapat dikembangkan untukmendukung komunitas ASEAN 2015.Dalam enam tahun terakhir, KampungPanawuan kian menjadi pusat perhatianberbagai kalangan masyarakat lokal,nasional, bahkan internasional. Hal ituditandai dengan terpilihnya Panawuanmenjadi tuan rumah International YouthForumpada 2008 yang diikuti 250 pemuda-pemudi dari 32 negara. Kemudian terdapatpula helatan akbar, “Walk the Peace”  (10negara), “Action for Life” (delapan negara),

serta kunjungan “Daegu University Korea.”Tidak berhenti sampai di situ, KampungPanawuan sejak 2013 diproyeksikanmenjadi desa wisata. Kampung Panawuankini mulai aktif membangun desa wisatadengan daya tarik utama kain tenun ikatsutra.

 ASEAN Youth Centre Garut adalah hasilkerjasama pemuda lokal Panawuan yangtergabung dalam Panawuan Institute bekerja sama dengan Indonesia Studentand Youth Forum  (ISYF) dan PusatPemberdayaan dan Pengembangan

Pemuda Indonesia. Pendirian ASEAN

Youth Center ini didukung penuh olehKementerian Pemuda dan Olahraga,Kementerian Luar Negeri, serta PemerintahDaerah Kabupaten Garut.

Ke depan,  ASEAN Youth Center   Garut

bertujuan untuk memberdayakanmasyarakat pedesaan di Garut melaluipengembangan potensi yang telah ada.Ide tersebut diwujudkan melalui berbagaiprogram berlandaskan tiga pilar KomunitasASEAN yang manfaatnya dapat dirasakanlangsung oleh masyarakat, khususnya yangterkait dengan peningkatan taraf hidup.

Sebagai contoh, untuk mendukungKomunitas Ekonomi ASEAN, ASEAN Youth

Center   Garut akan menyusun proyekpemberdayaan yang fokus utamanyaadalah mengembangkan rantai nilai (valuechain) barang dan jasa di KabupatenGarut yang nantinya dapat dikembangkanmenjadi cluster   ASEAN. Setiap program

 ASEAN Youth Center   Garut akanmendorong keterlibatan aktif semua sektormasyarakat, khususnya kaum wanita,pemuda dan komunitas lokal.  ASEANYouth Center   siap menjadi wadah bagiseluruh elemen masyarakat, khususnyapara pemuda, untuk berkontribusi dalampersiapan menuju Komunitas ASEAN.

Sumber: Direktorat KFA

Gambar atas & bawah: ASEAN Youth Center siap menjadi wadah bagiseluruh elemen masyarakat 

52

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 53/72

Untuk pertama kalinya di AsiaTenggara, para praktisi humasmembentuk organisasi kehumasan

ASEAN. Inisiatif ini terwujud melaluiDeklarasi  ASEAN  Public Relations Network   pada tanggal 2 Juni 2014 diASEAN Sekretariat, Jakarta. Kegiatanyang diprakarsai London School of PublicRelations (LSPR) Jakarta ini, bertujuan

untuk membentuk wadah bagi profesiHumas diseluruh negara ASEAN untuksaling mengenal, bersatu dan berbagipengalaman mengenai best practice Kehumasan di negaranya masing masing.

Peluncuran

Organisasi Kehumasan ASEAN

Acara peresmian organisasi kehumasanASEAN ini dihadiri oleh Dirjen KerjaSama ASEAN, I Gusti Agung Wesaka Puja; Deputy Secretary General of ASEAN forCommunity and Corporate Affairs,  Dr.AKP Mochtan, Ph.D, serta para praktisi,pakar dan akademisi bidang kehumasandari negara-negara anggota ASEAN sepertiIndonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,

Philipinna dan Vietnam.

“Profesi Humas memegang perananpenting dalam mewujudkan  people to people contact.  Untuk itu, partisipasi

masyarakat kehumasan di negara ASEANperlu didorong untuk turut berpartisipasidalam proses pembangunan KomunitasASEAN”, ujar Dirjen Kerja Sama ASEAN,I Gusti Agung Wesaka Puja. “Kemlumenyambut positif berdirinya  ASEANPR Network dengan harapan organisasiini dapat mendukung upaya-upayapeningkatan kesadaran, partisipasi dan

rasa memiliki terhadap ASEAN di kalanganmasyarakat kehumasan di ASEAN danmasyarakat umum”, lanjutnya.

Senada dengan Dirjen Kerja Sama ASEAN,Dr. AKP Mochtan, Deputy SecretaryGeneral of ASEAN for Community andCorporate Affairs juga menyambut gembirakehadiran  ASEAN PR Network   jelangrealisasi komunitas ASEAN. “PrakarsaDeklarasi  ASEAN PR Network   berperanmenghidupkan kembali upaya-upayaakreditasi organisasi kehumasan ASEAN. ASEAN Secretariat   telah menerima secararesmi registrasi ASEAN PR Network  untukmenjadi badan akreditasi ASEAN, danakan diproses sesuai prosedur resmi yangberlaku di ASEAN”, ujarnya.

Dalam acara Deklarasi  ASEAN PRNetwork   juga dilangsungkan perhelatan“Certication and Recognition Awardingto Best ASEAN Member Countries PRPracticioners and Best Practioner inIndonesia” yang memberikan penghargaankepada para akademisi, praktisi kehumasandi perusahaan dan lembaga negara, serta

para praktisi dan tokoh Humas dari negaraASEAN. Juru Bicara Komisi PemberantasanKorupsi (KPK), Johan Budi, dan Juru BicaraMabes Polri, Brigjen Boy Rai Amarberhasil meraih penghargaan “Best PRPractioner in Indonesia”.

Profesi Humas memegang peranan penting dalam mewujudkan people to people contact. Untuk itu,

 partisipasi masyarakat kehumasan di negara ASEAN perlu didorong untuk turut berpartisipasi dalam proses pembangunan Komunitas ASEAN”, ujar Dirjen Kerja Sama ASEAN, I Gusti Agung Wesaka Puja.

Direktur LPSR/Ketua Perhumas Indonesia, PritaKemal Gani 

53

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 54/72

Peluncuran  ASEAN PR Network   jugadiikuti dengan konferensi yang mengusungtema “Facing a Cascade of Transformationin ASEAN Public Relations Network” yang diselenggarakan pada 3 Juni 2014 diAuditorium Prof. Dr. Djajusman, London

School of Public Relations (LPSR), Jakarta.Direktur Jenderal Kerja Sama ASEANmenyampaikan bahwa tema konferensiberkaitan erat dengan transformasi ASEANdari kerjasama antar pemerintah negaraASEAN menjadi kerjasama ASEAN yangberpusat pada masyarakat. PembentukanKomunitas ASEAN 2015 memerlukanperan dari para praktisi bidang kehumasanuntuk membantu menciptakan  people-driven  dan  people-centered ASEAN sebagaimana ditegaskan kembali olehpara Kepala Negara ASEAN pada KTTke 24 ASEAN untuk menciptakan

kondisi yang memungkinkan masyarakatASEAN untuk ikut berpartisipasi danmendapatkan manfaat dari kerjasamaASEAN.

Sementara itu, Direktur LPSR/KetuaPerhumas Indonesia, Prita Kemal Gani,menyampaikan bahwa dengan semakindekatnya pembentukan Komunitas ASEAN2015, diperlukan suatu wadah bagi parapraktisi dan komunitas humas di ASEANuntuk saling membangun konektivitas,kolaborasi, pertemanan dan kesamaanpemahaman dalam isu kehumasan.

Dengan adanya Komunitas ASEAN 2015,maka kompetisi bagi para ahli dibidang

kehumasan akan semakin meningkatmengingat terbukanya kesempatan bagisetiap orang yang memiliki kualikasiprofesi sesuai permintaan pasar. Olehkarenanya, pembentukan  ASEAN PublicRelations Network berperan penting guna

mempersiapkan para stake holders dibidang kehumasan dalam menghadapitantangan Komunitas ASEAN 2015.

Menurut Direktur Jenderal Informasidan Komunikasi Publik, KementerianKomunikasi dan Informatika RI, FreddyTulung, salah satu tantangan terbesar jelangterbentuknya Komunitas ASEAN 2015adalah penyebaran informasi dan strategikomunikasi mengenai ASEAN, yangmencakup manfaat dan kegiatan-kegiatanyang telah dilaksanakan ASEAN kepadamasyarakat. Selama ini, keterlibatan

masyarakat dan pengetahuan masyarakatmengenai Komunitas ASEAN masihminim. Hal ini merupakan peluang bagipara ahli humas ASEAN untuk membantuASEAN dalam proses sosialisasi kegiatandan manfaat kerjasama ASEAN.

Konferensi ini turut menghadirkanpembicara dari beberapa Negara anggotaASEAN antara lain: (i) Nico Wattimena,Pengajar Senior LPSR; (ii) K. Bhavani,Mantan Presiden IPRS, (Singapura);(iii) Dato’ Haji Ibrahim Abdul Rahman,Dirjen Departemen Informasi, Presiden

IPRM (Malaysia); (iv) Bao Nguyen Quoc,Managing Director Public Relations

(Vietnam); (v) Parichart Sthapitanonda,Profesor Universitas Chulolongkorn(Thailand); (vi) Ramon R. Osorio, Presiden PR society (Filipina) dan (vii) Puanshameem Abdul Jalil, Mantan PresidenIPRM (Malaysia).

Hal-hal yang mengemuka dalamkonferensi antara lain perlunya prosespembentukan reputasi ASEAN baikinternal (ke masyarakat) maupun eksternal(dunia internasional) dimana praktisibidang kehumasan dapat banyak berperan.Sementara tantangan yang dihadapi duniakehumasan di ASEAN selama ini adalah:(i) kurangnya representasi institusi/ahlibidang humas dari Negara-negara ASEAN,khususnya dari Negara-negara CLMV; (ii)sumber pendanaan bagi kegiatan-kegiatankehumasan. Peran kehumasan dalam

proses pembangunan ASEAN tidak hanyaterbatas sebagai badan yang mendukungpilar (ASCC) melainkan untuk membantuketiga pilar ASEAN secara menyeluruhkhususnya di pilar ekonomi (AEC) yangmemerlukan upaya sosialisasi ASEANsingle market   dan free movement of persons dan capital .

Sumber: Dit.KFA

Peresmian Organisasi Kehumasan ASEAN

54

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 55/72

bisnis, keluarga, jurnalistik, atau singgahuntuk meneruskan perjalanan ke negaralain.Visa kunjungan terdiri daria. Visa Kunjungan;b. Visa Kunjungan Beberapa Kali

Perjalanan;c. Visa Kunjungan Saat Kedatangan.

Visa Tinggal TerbatasVisa tinggal terbatas diberikan kepadawarga negara asing :a. Bekerja sebagai rohaniawan, tenaga

ahli, pekerja, peneliti, atau pelajar.b. Dalam rangka bergabung untuk

bekerja di atas kapal yangberoperasi

Visa adalah izin tertulis yangdiberikan oleh pejabat yangberwenang pada Perwakilan RI

atau di tempat lainnya yang ditetapkanoleh Pemerintah Republik Indonesia yangmemuat persetujuan bagi orang asinguntuk masuk dan melakukan perjalananke wilayah Indonesia. Visa terdiri daribeberapa jenis, yaitu:

Visa DiplomatikVisa diplomatik diberikan kepada warganegara asing pemegang paspor diplomatikdan paspor lain untuk masuk wilayahIndonesia guna melaksanakan tugas yangbersifat diplomatik

Visa DinasVisa dinas diberikan kepada warganegara asing pemegang paspor dinasdan paspor lain yang akan melakukanperjalanan ke wilayah Indonesia dalamrangka melaksanakan tugas resmi yangtidak bersifat diplomatik dari pemerintahasing yang bersangkutan atau organisasiinternasional

Visa KunjunganVisa kunjungan diberikan kepada warganegara asing yang akan melakukanperjalanan ke wilayah Indonesia dalamrangka kunjungan tugas pemerintahan,pendidikan, social budaya, pariwisata,

Yuk Kita Mengenal Visa

Cover Paspor Indonesia Sumber: Meento

55

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 56/72

  di wilayah perairan nusantara, lautteritorial, landas kontinen, dan atauZona Ekonomi Ekslusif Indonesia

Visa tinggal terbatas terdiri daria. Masa berlaku 6 bulan;

b. Masa berlaku 1 tahun;c. Masa berlaku 2 tahun;d. Visa tinggal terbatas saat

kedatangan dengan masa berlaku30 hari.

Bebas Visa Kunjungan Singkat

Bebas Visa Kunjungan Singkat adalahkunjungan tanpa visa yang diberikansebagai pengecualian bagi warga negaradari negara tertentu yang bermaksud

mengadakan kunjungan ke Indonesiadalam rangka berlibur, kunjungan sosialbudaya, kunjungan usaha, dan tugaspemerintahan. Bebas visa kunjungansingkat diberikan dalam waktu 30 haridan tidak dapat diperpanjang masa

berlakunya, dan tidak dapat dialihstatuskan menjadi izin keimigrasianlainnya. Dasar pemberian Bebas VisaKunjungan Singkat adalah Perpres No. 43tahun 2011 tentang “Perubahan KetigaAtas Keputusan Presiden No. 18 Tahun

2003 tentang Bebas Visa KunjunganSingkat,” berikut negaranya:

Visa Kunjungan Saat Kedatangan (Visa on Arrival)Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor M.HH-01.GR.01.06 tahun 2010, ditetapkan 63 negara subjek VoA:

RRT

56

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 57/72

Saya juga berharap dan selalu optimisbahwa sebagai negara pluralis, Indonesiadapat terus menjaga kebudayaan yangdimiliki. Menunjukkannya pada dunia luarbahwa Indonesia adalah miniatur dunia

dimana semua orang dengan berbagailatar belakang yang berada di dalamnyadapat hidup dengan damai dan sejahtera.Gemah ripah loh jinawi.

Memenuhi undangan pemerintah Jepang, 22 pemuda Indonesia telah mengunjungi Jepang dalam program JENESYS 2.0 Japan-East Asia Network of Exchange forStudents and Youths (JENESYS) 2.0: Japan-ASEAN-Oceanian Students & YouthExchange yang bertemakan Cultural, Heritage and Art. Program ini diikuti oleh peserta dari 10 negara anggota ASEAN, Timor Leste, Australia dan New Zealand.Berikut beberapa kesan dari para peserta yang mengikuti program tersebut:

Jenesys 2.0:

Pengalaman,Pembelajaran danPersahabatan

Raden Fitra Pradipta, 23 tahunJogjakarta.

Dalam program JENESYS 2.0 ini, saya

ditempatkan di Yamagata prefecture,sebuah daerah yang mendapatkannominasi sebagai daerah terasri karenakeunggulan alamnya. Yamagata jugaterkenal sebagai daerah penghasil ceridan daging sapi berkualitas. Untuk sampaidi Yamagata, saya menggunakan keretapeluru Shinkansen dari Tokyo Shinkansenyang dikenal sebagai salah satu transportasiandalan Jepang yang tersohor di berbagaibelahan bumi. “Rugi dong kalau saya takmencobanya.” Saat berada di Yamagataselama tiga hari, kami melakukan

beberapa kunjungan ke berbagai institusipemerintahan, sekolah, dan melakukankegiatan bercocok tanam. Kami jugadibagi menjadi beberapa kelompok yangberanggotakan 4-8 orang dan tinggalbersama dengan warga setempat.

Salah satu kegiatan yang paling berkesanadalah JAO Festival dimana kami akanmementaskan tarian tradisional. Saatitu saya sadar, betapa Indonesia adalahnegara yang penuh dengan warna,memiliki banyak kebudayaan dari Sabang-Merauke. Indonesia memiliki banyak

ragam adat istiadat, gerakan tari, dan jugaragam pakaian adat, seperti yang kamikenakan saat pementasan tersebut. Takheran bila banyak peserta yang kemudianmengabadikan warna-warni kami denganmengajak foto bersama.

Kami sangat meyakini bahwa usaha kerastidak akan pernah sia-sia. Malam itu kamiseolah berhasil memukau hadirin, sepertiartis yang selalu dinantikan penggemarnya.Kami semakin yakin, bahwa Indonesia

adalah negara yang sangat kaya. Kamisemakin bangga menjadi bagian darinegeri ini, memaknai semboyan BhinnekaTunggal Ika.

 Jenesys 2.0 telah memberikan sebuahpelajaran baru dalam proses perjalananhidup saya. Saya dapat melatih kesadarandiri untuk taat pada peraturan pemerintah,beretika, dan menjunjung tinggikebudayaan sebagai identitas diri sebuahnegara dan bangsa. Memahami bahwasebuah penanaman kesadaran harusdibangun dari mulai lingkup yang kecil,yakni melalui keluarga.

Tak hanya itu saja, menurut saya setiapnegara juga harus mempunyai karakteryang kuat sebagai akar jati diri bangsa,sebagai salah satu pondasi kebangsaan.Contoh baik soal keteladanan juga harusdiberikan kepada generasi muda agarmampu membuat lter  budaya luar denganlebih kritis dan objektif.

Di kemudian hari, saya berharap dapatmengimplementasikan pengalaman dan

pengetahuan yang telah saya dapatkanselama program. Kedua hal tersebut semoganantinya akan mampu saya pergunakanuntuk menjaga kebudayaan, agama,kebanggaan atas budaya, semangat untukterus belajar, melaksanakan keteraturan.

57

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 58/72

Dicky Afriawan, 23 tahun,Jakarta.

 JENESYS 2.0 2014 merupakansalah satu program yang membawakesan tersendiri bagi saya. Denganbanyaknya peserta, sangat tidak

mungkin menjalin keakraban dengankeseluruhan anggota peserta dalamwaktu singkat. Namun, jauh dari niatyang terlalu besar tersebut, keramahan

dari housefam membawa kehangatan

masyarakat Jepang ke relung hati yangterdalam.

Pada awal sebelum menginjakan kaki di Jepang, banyak dari kami berspekulasimengenai tujuan lain dari kegiatan ini.Meskipun dalam Hand Book   telah ditulis dengan sangat jelas bahwa kegiatanini bertujuan untuk memperkenalkanbudaya Jepang serta menyamakanpersepsi. Namun, ada yang beranggapanbahwa program ini memiliki tujuanuntuk menarik perhatian kalangan

muda ASEAN-Oceania agar menjadiwarga negara Jepang atau setidaknyamenempuh pendidikan tinggi sertabekerja di Jepang, dengan alasan bahwa Jepang membutuhkan banyak angkatanmuda berkaitan dengan demogras-nya.

Tak bisa dipungkiri bahwa alasantersebut ada benarnya, dankemungkinanyapun sangatlah besar jikadi kemudian hari kita akan lebih tertarikdengan Jepang baik itu dalam kontekspendidikan ataupun masalah pekerjaandan mungkin juga akan berujung pada

perubahan status kependudukan, whoknows?  Terlepas dari itu semua, sayarasa program ini baik untuk membentukembrio masyarakat internasional

Anindya Aranira, 16 tahunJakarta.

Dalam program JENESYS 2.0 saya tergabung dalam kelompok yang mengunjungi

prefektur Shimane. Di Shimane terdapat sebuah daerah bernama Yoshika.Yoshika adalah daerah yang sangat hijau serta terasa sekali kentalnya budaya Jepang. Disana kami mendapat kesempatan untuk merasakan pemandian airpanas khas Jepang. Kami juga sempat bercocok tanam di Yoshika pada harikedua, dan mengunjungi SMA disana untuk melihat apa perbedaan danpersamaan pendidikan serta kemajuan pemuda-pemudi di Jepang.

Hal yang paling menarik adalah saat kami menginap semalam dirumahtradisional warga setempat dan merasakan kehidupan tradisional rakyat Jepang,walaupun pembicaraan agak kurang lancar akibat kebanyakan penduduk Jepangtak fasih berbahasa Inggris. Dalam perjalanan 3 hari 2 malam ini, partisipan punberhasil menjalin persahabatan baru dengan orang-orang dari berbagai negaraserta merasakan menjadi rakyat Jepang yang sesungguhnya.

Pembelajaran yang didapatkan di Jepang tak hanya didapatkan dari kegiatan-kegiatan resmi. Namun, kami juga belajar gaya hidup yang baik, misalnya menjadi tepat waktu karena budaya Jepangdan jadwal yang padat. Kami juga dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada serta mempelajari hal-halbaru. Mendapat teman baru dari Indonesia maupun Jepang dan ASEAN serta Oceania memperluas networking  kami.Hal tersebut bermanfaat untuk menemukan perbedaan dan persamaan budaya serta mempromosikan budaya sendirikepada orang-orang dari negara lain. Terakhir, kami dapat mempelajari budaya-budaya baru terutama budaya Jepangdan menjadikan segala hal dalam perjalanan ini pelajaran untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan memajukannya.Perjalanan ini merukapakan kesempatan yang sangat berharga, menyenangkan, dan tak terlupakan.

yang beranggotakan kaum muda.

Sembilan hari adalah waktu yangsangat singkat, namun Sembilanhari itu sangatlah berarti, pertukaraninformasi dan juga budaya yangkami lakukan merupakan bentuk soft  diplomasi yang menekankan  peopleto people relations.

Mengingat ASEAN akan memasukimomen Komunitas ASEAN padatahun 2015, saya rasa kegiatan inimemberikan kesempatan sangatbesar bagi kaum muda ASEAN untuk

saling mengenal budaya satu samalain serta bertukar informasi baik ituberupa obrolan entertainment hinggake permasalahan politik-ekonomidomestik ataupun regional daninternasional, hampir semua pesertamemiliiki pola pikir yang sangatmaju dan juga visioner . Networking  yang dibangun melalui kegiatankami akan mempermudah kamiuntuk mendengarkan dan berbicaradi kancah internasional.

58

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 59/72

HUT ASEAN (ASEAN Day) 2014Sekretariat ASEAN

 JakartaSekretariat ASEAN di Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2014 telah

menyelenggarakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ASEAN yang ke-47 ditahun ini.

59

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

REPORTASE

Sekretariat ASEAN di Jakarta padatanggal 18 Agustus 2014 telahmenyelenggarakan perayaan Hari

Ulang Tahun (HUT) ASEAN yang ke-

47 di tahun ini. HUT ASEAN (ASEANDay)  sendiri sebenarnya jatuh padatanggal 8 Agustus setiap tahunnya,namun mengingat di waktu yang samapada tahun ini sedang diselenggarakanRangkaian Pertemuan  ASEAN MinisterialMeeting   (AMM) di Myanmar, makaSekretariat ASEAN memutuskan untukmenunda perayaan tersebut hingga 10hari setelahnya.

Myanmar sendiri sebagai tuan rumahpenyelanggaraan Rangkaian PertemuanAMM dan sekaligus Ketua ASEAN tahun2014 telah mengadakan perayaan HUTASEAN ke-47 tanggal 8 Agustus 2014 ditingkat nasional. Atas inisiatif tersebut,Menlu RI, Marty Natalegawa dan SekjenASEAN, Le Luong Minh, menyampaikanapresiasi serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Myanmar.

Perayaan HUT ASEAN ke-47 di SekretariatASEAN pada tanggal 18 Agustus 2014lalu dihadiri oleh Menlu RI, Wakil MenluRI, jajaran Pimpinan Kementerian Luar

Negeri, seluruh Duta Besar/Wakil TetapNegara Anggota ASEAN, dan korpsdiplomatik di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RImenyampaikan pidatonya di hadapanseluruh undangan. Mengawali pidatonya,Menlu RI mengajak seluruh undanganuntuk memberikan selamat, apresiasi,dan applause  kepada Sekretaris JenderalASEAN beserta jajarannya atas supportyang telah diberikan selama 47 tahunperjalanan ASEAN. Selain itu, Menlu RI juga mengingatkan seluruh undangan,khususnya yang berasal dari negaraanggota ASEAN, terhadap pentingnyakontribusi Pendiri dan Pemimpin negara-negara ASEAN atas kesuksesan perjalananASEAN hingga saat ini.

Terdapat 3 (tiga) hal yang di garisbawahi oleh Menlu RI dalam pidatonyasehubungan dengan HUT ASEAN yang ke-47. Pertama, Menlu RI dalam kesempatanini kembali menegaskan komitmenIndonesia terhadap ASEAN. Disampaikanbahwa ASEAN akan selalu menjadibagian dari kebijakan Pemerintah RI sertapolitik luar negeri Indonesia. Selain itu,pengejawantahan kebijakan nasional

secara langsung dan tidak langsung akantercermin di ASEAN. Kedua, Menlu RI juga menegaskan keyakinan Indonesiaatas kemampuan dan kapasitas ASEAN

dalam proses pembentukan KomunitasASEAN 2015 (ASEAN CommunityBuilding).  Hal tersebut dibuktikandengan hasil-hasil evaluasi dan capaianrencana aksi yang positif di Ketiga PilarASEAN (Politik-Keamanan, Ekonomi,dan Sosial Budaya). Ketiga, Menlu RImengajak seluruh anggota ASEAN untukdapat memberikan sumbangsihnyaterhadap dunia internasional. ASEANharus dapat memproyeksikan kontribusi,ide, dan pengalamannya kepada duniainternasional. Cuplikan lengkap pidatoMenlu RI dimaksud dapat ditemui padahalaman berikut.

Acara tersebut juga dimeriahkan olehberbagai atraksi kesenian tradisionalIndonesia, diantaranya Tari Saman dan TariNandak. Di sela-sela kegiatan tersebut,Sekretariat ASEAN juga mengumumkandan menampilkan beberapa karya senipemenang lomba Foto dan Lukisandalam rangka HUT ASEAN ke-47 yangdiselenggarakan oleh Sekretariat ASEAN.

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 60/72

Dear friends, a very good morning andwhat a real delight, a real delight anda huge honour for me to be able to

be with you all this morning. I had spokenearlier with the secretary general, I recallthe fact that of course during just beforethe ASEAN day we’re all in Nay Pyi Taw onthe occasion of Myanmar Chairmanship of ASEAN and very kindly, Myanmar as chairof ASEAN has organize a very importanta very solemn celebration of our ASEANday and that notwithstanding our ASEANSecretary General has taken the initiativeto as well has an event here in Jakarta tocommemorate ASEAN Day and thereforeSecretary General I am really grateful anddeeply appreciated of your initiative.

Dear friends and colleagues, as wecelebrate of commemorate the 47th year of ASEAN, let us rst and foremost pay tributeto all those past ASEAN leaders, past and present, who have contributed hugely andimmensely to ASEAN community building.It has been thanks to the foresight and

the wisdom of those who had preceededus back 47th years ago that we’re nowenjoying the benet of their foresight andtheir wisdom. And I feel that rst andforemost an occasion of this type must bean occasion for us to pay tribute and tothank for those who had serve us, serve ASEAN, not only the Leaders, the Ministers,but above all, above all Secretary Generalthose in ASEAN Secretariat who have formany years contributed immensely to the ASEAN ideas. And I like to ask colleaguesnow to show our appreciation to the ASEANSecretariat.

Secretary General, as always I know timeis of constraint I will make simply 3 basic points if I may. The rst point is simply toreafrm Indonesia’s commitment to ASEANin a way the term of commitment to ASEAN.It is suggested that we are outside ASEANand we are committing ourselves to ASEAN.Happily, over the decades since is ASEANfounding, we have increasingly foundeventually is impossible to distinguished,to delineate, to differentiate betweenIndonesia and ASEAN and therefore whenwe formulate, we execute and we carry out

of from our policy, our policy seems generalit is essentially always ASEAN centric. So forIndonesia the commitment to ASEAN is asnatural as the execution and the carrying

Celebration of ASEAN Day,ASEAN SecretariatJakarta, 14 Agustus 2014

VerbatimMenteri Luar Negeri RI

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 61/72

61LAPORAN KHUSUS

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

out of its form our policy. Just to illustrateSecretary General, the transformation, therecent transformation in Indonesia over thepast, decade or so in terms of democratizationand transformation has been mirrored in away with the transformation in ASEAN itselfand that I think illustrates how close thenexus delicates between development inIndonesia, hopefully positive ones, as wellas development within ASEAN, and that therst point I’d like to reafrm that Indonesiais strongly committed to ASEAN in termsthat ASEAN is very much part and parcel ofIndonesia’s global outlook.

Two further point, Secretary General and dearfriends, I have the strongest of condencesin ASEAN’s capability and capacity inthe irreversibility of ASEAN Community. Iremember back in 2003 – 2002, when we allembark on this ASEAN community buildingprocess, many questioned and wonderedwhat it is that we are all embarking upon.Transforming what has been and associationto a community. But I think even for the past,

ten years also has proven that kind of foresightwhat a very well founded one. And thanks tothe effort especially by the Secretary Generaland ASEAN Secretariat who have kept all ofus ASEAN member state honest by your veryfrank intended assessment of where we areat each time in terms of ASEAN CommunityBuilding those benchmark 80% of 75%,benchmark we have all been focussed inachieving in the focus ASEAN communitybuilding. This must be our biggest priorityefforts.

ASEAN Community Building cannot be

contracted out to third party. It is our ownproject, it is must be for us to follow it diligently,strongly with sense of urgency on a day in andday out bassist. I cannot, cannot agree morewith what Secretary General said it is nowin terms of making Community even morepeople centred, people relevant that must beour key challenge. Under the Chairmanshipof Myanmar this year and Malaysia to come,an even more convince that we will get therein terms of the ASEAN Community Building.Development elsewhere in other part of theworld, remind us actually what would be analternative scenario.

When you look at other region where conictare prevalent, creating not only difcultiesin interstate relation, but above all creatinghardship among ordinary population and

 people. So what ASEAN has achieved interms of community is a very preciousquality and let not be little of that kind ofachievement. My only footnote with respectmy own personal footnote and I think theSecretary General is very familiar with this, Ialways recall or believe, that community, asense of community cannot be enacted. It iscannot be simply legislated by the adoptionof a resolution, the adoption of declaration,ratication of certain agreements.Community in the nal narrative is a sense,

we feeling, as they say.

 And here where is we really need to benurturing, and developing headed ofthinking as a ten and not simply assumingthat the adoption of certain regulation,declaration by themselves by itself willtransform ASEAN to a community. Andhere I’m looking at ourselves in ASEAN,especially the government of ASEAN wemust be willing to demonstrate in concretefashion when we speak of a caring andsharing community. If we care and if we

share sometimes we need to know andbe informed and show interest in oneanother development. Such interest is notmeant to be hostile, is not meant to benosy but it’s simply a demonstration ofcaring within one big family. I hope as we progress as community, government, andrepresentatives of government, can be abit more open, and a bit more acceptingof that consequence of a community, onethat is more open minded and seeing theengaging of our fellow partners as beingsomething that is positive endeavour andnot something that is to be seen as a threat.

My third and nal point is the notion of ASEAN, as Secretary General said, ASEANin a global community of nations. Dare todream as I recall now in our anthem. OurLeaders back in 1967, they dare to dreamalthough then relations between SouthEast Asian countries we’re not the mostconducive, they dare to dream that there isan alternatives script for South East Asia. Thatis why they began the process of ASEAN in1967 and onwards. I believe our generationof leaders, our generation of future leadersmust have equal aspiration not too simply

take things as they are. And here, SecretaryGeneral and dear friends, I believe in a mostsincerest ways, that ASEAN can aspired to greater things in term of our contribution to

the region in ASEAN has been beneciaryto region that is peaceful, that is stableand that’s why we have allowed we havemade possible for our economy to develop.The time has come now for ASEAN to bevalue adding party to the regions peace andstability. We cannot simply be beneciarywe must be actual net contributor. in thisconnection without wanting to get in tomuch detail, eventually, how we canwe extrapolate, how can we project the ASEAN experience to the wider region,the ASEAN experience where upon amongothers, the idea of using forces settling thisamong us by use threat of forces is simplynow unthinkable. How can we make suchmindset, such outlook prevalent not onlyamong ASEAN, but among the non-ASEAN,East Asia, Asia Pacic, Indian Ocean, PacicOcean parties. I believe we have to start thatendeavour from now. Otherwise we willnd ourselves a community in a very hostile,in a very difcult environment and that kindof community cannot be sustained. So bylooking out, by reaching out, we are not to

trying to become a busy body that actuallysuch a self preservation in a way.

So I hope Secretary General and dearfriends, we can all think of new aspirationand daring to dream about ASEAN future.Three points; Indonesia and ASEAN areone, Indonesia is rmly committed to ASEAN and secondly we have condentin the ASEAN Community project, to beachieved in good time with the footnotethat left go beyond ofcial them. Let ensurethat there is real manifest differences cometo 2015 to what have been before 2015. Let

us go beyond trying to enact community,let us create a sense of ASEAN Communitynurture sense of ASEAN community andthe third point about ASEAN in a globalcommunity of nation, let’s be ambitious onthis. I believe ASEAN has one quality thatother countries or party may not have. Weare not a threat to any other party in ourregion. There is an acceptability of ASEANin our region, we say we are in the drivingseat, we say we are in centrality, lets drivesomewhere we have to take the region to avision where we want to take it, we cannotsimply stand still, thank you very much

Secretary General.

 

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 62/72

ASEAN Fun Run 5K

Pictures Gallery

62

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

POJOK SOSIALISASI

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 63/72

63

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

POJOK SOSIALISASI

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 64/72

64

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

POJOK SOSIALISASI

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 65/72

65

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

POJOK SOSIALISASI

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 66/72

ASEAN Notional

CalenderAgustus

66

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

KALENDER ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 67/72

67

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

KALENDER ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 68/72

September

68

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

KALENDER ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 69/72

69

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

KALENDER ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 70/72

70

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

KALENDER ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 71/72

“Asean is obviously a very important association for us. Over the past 30 years Asean has made greatstrides in regional cooperation covering a number of areas, although recently it has been under strainbecause of the nancial crisis and other challenges.”

-Halsanah Bolkiah-

71

KOMUNITAS ASEAN  Edisi 5 / Agustus 2014

KALENDER ASEAN

7/25/2019 Buletin Edisi Ke-5

http://slidepdf.com/reader/full/buletin-edisi-ke-5 72/72

Myanmar

Myanmar - Magical Place

Thailand - Phuket 

Vietnam - Hung King Day Phillipina - CebuLao PDR - Ha Long River 

Kamboja - Ta Phrom Singapura - Botanische Garden