contoh telaah kritis artikel terapi revisi

Upload: briantara-bagus-haryanto

Post on 10-Feb-2018

291 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    1/12

    TELAAH KRITIS ARTIKEL TERAPI

    Clinical trial : Safety and Efficacy of Tien-Hsien Liquid Practical in Patients

    with Refractory Metastatic Breast Cancer: A Randomized, Double-Blind,

    Placebo-Controlled, Parallel-Group, Phase IIa Trial

    Disusun oleh:

    BRIANTARA BAGUS HARYANTO

    1102009057

    KELOMPOK A-8

    TUTOR

    dr. FAISAL DRISSA HASIBUAN Sp.PD

    SEMESTER VII

    TAHUN AKADEMIK 2012 2013

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    2/12

    PICO

    Nama : Briantara Bagus H

    NPM : 1102009057

    Kelompok : A-08

    1. SKENARIO:

    Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke sebuah rumah sakit untuk

    memeriksa kondisi kesehatannya. Setelah dilakukan berbagai

    pemeriksaan, pasien didiagnosis mengidap kanker payudara dan telah

    bermetastasis ke daerah lain. Kebetulan pasien berasal dari keluarga etnis

    cina. Setelah keluarganya mendapat kabar tersebut, keluarganya pun

    menyarankan agar pasien mengonsumsi obat herbal tradisional cina yaitu

    Tien-Hsien.

    2. PERTANYAAN KLINIS:Apakah Tien-Hsien aman dan bermanfaat bagi penderita kanker

    payudara?

    3. KOMPONEN PICO:Patient /Population/Problem : penderita kanker payudara

    Intervention/ Indicator : Tien-Hsien liquid practical (THL-P)

    Comparison/Control : placebo

    Objective/Outcome :

    Primer : peningkatan GHS/QOL scale menururt EORTC-QLQ-C30

    Sekunder :

    a) Peningkatan functional and symptom standardized scales menurutEORTC-QLQ-Q30 dan Breast Cancer 23 (BR23)

    b) Perubahan berat badan

    c) Efek imunomodulating dari treatment pada limfosit berdasarkanFACSCalibur melalui antibodi monoklonal dan BD MultiSET software

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    3/12

    4. KATA KUNCI: Tien-Hsien liquid, Phase IIa trial, safety, efficacy, double blind

    5. PEMILIHAN SITUS: hindawi.com

    6. LIMITATION: last 10 year

    7. HASIL PENCARIAN : 3 artikel

    8. ARTIKEL YANG DIPILIH : : Wen HK, Chien AY, Chih HL, King JC. Safety andEfficacy of Tien-Hsien Liquid Practical in Patients with RefractoryMetastatic Breast Cancer: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled, Parallel-Group, Phase IIa Trial. Hindawi Publishing Corporation:2012

    9. NAMA PENGARANG: Wen HK, Chien AY, Chih HL, King JC

    10.CRITICAL APPRAISAL SESUAI AREA PENELITIAN YANG DILIH OLEH MAHASISWA(TERLAMPIR) : artikel terapi

    TELAAH KRITIS ARTIKEL TERAPI

    Clinical trial : Safety and Efficacy of Tien-Hsien Liquid Practical in Patients with Refractory

    Metastatic Breast Cancer: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled, Parallel-

    Group, Phase IIa Trial

    I. Apakah hasil penelitian ini valid?

    Petunjuk primer

    1.Apakah penempatan pasien kedalam kelompok terapi dirandomisasi?

    Jawab : iya terdapat di methods,yaitu block randomization

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    4/12

    2.Apakah semua pasien yang dimasukkan ke dalam penelitian dipertimbangkan

    dan disertakan dalam pembuatan kesimpulan

    a.Apakahfollow-up lengkap?

    Jawab : hasil follow up tidak lengkap ,dari partisipan dari rumah sakit universitas

    nasional taiwan antara juni 2009 sampai juni 2011. Dari 63 pasien yang akan di

    rekrut pada penelitian 10 orang keluar karena tidak percaya pada pengobatan, 2

    keluar karena pindah rumah sakit dan 7 keluar karena menolak. Kemudian 44

    partisipan sisanya dilakukan randomisasi untuk dibagi ke kelompok yang

    diterapi dengan THL-P dan plasebo dengan perbandingan 2:1,sehingga

    didapatkan 30 orang pada grup THL-P dan 14 orang pada grup plasebo.

    Kemudian 2 orang dari grup THL-P di eksklusi dan 3 orang dari plasebo

    dieksklusi karena tidak sesuai dengan kriteria. Dari yang masing-masing grup,hanya 13 orang yang menyelesaikan proses penelitian, sementara pada grup

    plasebo semuanya mengundurkan diri sehingga tidak ada sama sekali yang

    menyelesaikan penelitian ini pada grup plasebo.

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    5/12

    b.Apakah semua pasien dianalisis pada kelompok randomisasi semula?

    Jawab : iya, selain menerapkannya kriteria inklusi dan eksklusi, dan menilai

    keadaan baseline pasien,pasien juga teridentifikasi dari 44 pasien yang

    berpartisipasi, 9 orang memiliki metastasis pada tulang, 19 orang pada liver, 18

    orang pada paru, 4 orang pada otak dan mengenai umur, berat dan tinggi pasien,

    keadaan limfonodi, stadium penyakit, GHS/QOL, metastasis, skala fungsional dan

    skala gejala pada partisipan dan keadaan lain.

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    6/12

    Petunjuk sekunder

    1.Apakah pasien, petugas kesehatan dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?

    Jawab : iya terdapat di method, dengan pembutaan double-blind.

    2.Apakah pada awal penelitian kedua kelompok sama?

    Jawab : ya, tidak ada perbedaan yang berarti antara grup THL-P dengan grup

    plaeso dalam hal umur, berat badan, tinggi badan, stadium kanker, durasi

    penyakit dan skala EORTO-QLQ-C30.

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    7/12

    3.Disamping intervensi eksperimen, apakah kedua kelompok mendapat perlakuan

    yang sama?

    Jawab : iya, peneliti mengurangi perbedaan treatment diluar penelitian, berupa

    melarang terapi paliatif radiasi, sementara yang diijinkan hanyalah injeksi

    antipiretik perhari sehingga tidak ada perbedaan yang berarti pada kedua grup.

    II. Apa hasilnya?

    1.Berapa besar efek terapi?

    Jawab : dari artikel ini peneliti tidak mencantumkan angka data hasil penelitian

    secara detail sehingga tidak bisa dihitung nilai CER, EER, ARR, ARI dan NNT.

    Dalam artikel ini hanya dicantumkan nilai jadi berupa two sample t-test, Fishers

    exact test dan Mann-Whitney U test dan presisi estimasinya. Hasil GHS/QOL dan

    skala fungsional seperti fisik, emosional, peran, kognitif membaik secara

    signifikan baik terhadap baseline maupun terhadap plasebo, sementara nilai sosial

    membaik secara signifikan hanya terhadap baseline. Sementara pada skala gejala,

    kategori kelelahan yang membaik secara signifikan. Bentuk tubuh danfuture

    perspective membaik secara signifikan hanya terhadap baseline. Nilai efek

    samping terapi sistemik, gejala lengan, rambut rontok juga membaik secara

    signifikan terhadap baseline dan plasebo. Sementara dari nilai efek modulasi, nilaiCD3, CD4/CD8, CD19, CD16+56 meningat secara signifikan terhadap base line

    dan plasebo.

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    8/12

    2.Bagaimana presisi estimasi efek terapi?

    Jawab: dari semua outcome yang ingin dilihat, outcome primer yaitu GHS/QOL

    standardized scale of EORTO-QLQ-C30 memiliki pevilium < 0,05 terhadap

    baseline dan plasebo, artinya THL-P memiliki manfaat yang lebih baik

    dibandingkan plasebo untuk outcome primer. Outcome sekunder berupa

    standardized functional and symptom scales of EORTO-QLQ-BR23 memiliki

    pevilium < 0,05 terhadap baseline tetapi untuk kategori efek samping terapisistemik juga berpevilium

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    9/12

    dibanding plasebo hanya dalam kategori efek samping terapi sistemik saja dalam

    outcome sekunder. Efek modulasi imun juga memiliki pevilium < 0,05 terhadap

    baseline dan plasebo, artinya THL-P lebih bermanfaat dibanding plasebo dalam

    memodulasi imun

    Outcome primer

    Outcome sekunder skala fungsional dan gejala

    Outcome sekunder efek imunomodulasi

    III. Apakah hasilnya akan membantu saya dalam merawat pasien?

    1.Apakah hasil ini dapat diterapkan pada pasien?

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    10/12

    Jawab : ya, penelitian ini sudah menentukan kriteria inklusi dan eksklusi yang

    dikondisikan untuk bisa diterapkan pada pasien kanker payudara. Adapun kriteria

    inklusinya antara lain perempuan, usia 20 sampai 80 tahun, yang secara histologi

    atau sitologi terdiagnosis kanker payudara dengan bukti klinis metastatik progresif

    dan mengalami salah satu dari tidak ada yang memuaskannya respon setelahpengobatan primer atau pasien tidak berniat menerima perawatan konvensional

    tambahan. Sementara kriteria eksklusi antara lainjika mereka pernah menerima

    radioterapi, terapi endokrin, obat antineoplastik, atau agen hormonal sebagai pengobatan

    adjuvant atau terapi untuk metastasis kanker payudara dalam waktu 2 minggu sebelum

    memasuki studi. Kriteria eksklusi tambahan termasuk infeksi yang tidak terkendali,

    riwayat penyakit autoimun, dan riwayat penyakit serius lain selai karsinoma sel basal kulit

    yang diderita 3 tahun sebelum awal dilakukan penelitian. Kemudian jika ditinjau dari

    harga atau biaya dari THL-P sendiri tidak bisa ditentukan karena tidak dicantumkan

    mengenai biaya pada artikel ini.

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    11/12

    2.Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien?

    Jawab : selain dari besarnya manfaat terapi yang diketahui melalui penelitian ini,

    THL-P juga dari hasil penelitian tidak ditemukan adanya efek samping. Adapun

    efek buruk yang dialami pasien tidaklah berhubungan dengan terapi menggunakan

    THL-P seperti muntah, konstipasi, diare dan rambut rontok. Dari sisi pasien, untuk

    populasi etnis cina sudah terbiasa dalam mengonsumsi obat herbal tradisional.

    Kesimpulan

    Penggunaan THL-P 20ml 3 kali dalam sehari selama 24 minggu secara

    signifikan mampu meningkatkan nilai QOL, fisik, emosional, fungsi kognitif,

    menurunkan kelelahan dan efek samping terapi sistemik kanker dan mampu

    memodulasi efek imun pada limfosit pasien dengan kanker payudara yang

    sudah bermetastasis THL-P tidak menginduksi efek samping, sehingga

    penggunaannya bermanfaat dan aman bagi pasien.

  • 7/22/2019 Contoh Telaah Kritis Artikel Terapi Revisi

    12/12