dinamika motivasi ibu asuh

214
i DINAMIKA MOTIVASI IBU ASUH DI SOS DESA TARUNA SEMARANG SKRIPSI Rr. MARIA KARTIKA SUMANTO 04.40.0016 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008 Perpustakaan Unika

Upload: hayuning-martha

Post on 24-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 1/214

i

DINAMIKA MOTIVASI IBU ASUH

DI SOS DESA TARUNA SEMARANG

SKRIPSI

Rr. MARIA KARTIKA SUMANTO

04.40.0016 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2008

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 2/214

ii

Dipertahankan di Depan Penguji Skripsi

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan

Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana Psikologi

Pada Tanggal :

27 Februari 2008

Mengesahkan,

Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata

Dekan

______________________________

TH. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si

Dewan Penguji Tanda Tangan

1.  TH. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si

 ___________

2.  Dra. Sri Sumijati, M.Si

 ___________3.  Dra.RA.Praharesti Eryani, M.Si

 ___________

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 3/214

iii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk  :

  Pertama dan Terutama Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, Bunda Maria, dan

Malaikat yang senantiasa melindungiku.

  Papi yang senantiasa berdoa memberi semangat dan mendukung setiap masalah

datang padaku.

  Alm. Mami ( Mam, karya ini khusus untuk perjuangan dan cinta seorang ibu yang

telah kau berikan selama sepanjang hidup mu pada ku)

  Kakak (Sugio) dan kedua adik yang selalu menyayangiku (Nugroho dan Yosep)

  Sahabat-sahabat yang memberi penerangan dalam mencapai bintang harapan dan

kesuksesan ( Aris, Dita, Dini, Gun, Rosa, dan Nesy )

  Sahabat-sahabat yang memberi arti cinta dan kasih ( Tim PKM, PIA- PIR- Mudika

St. Antonius Agung Karang Panas, Peer Educator  )

 

Setiap pribadi yang senantiasa mencoretkan warna-warna yang indah dalam kisah

hidupku.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 4/214

iv

MOTTO

Lakukan hal yang biasa dengan kasih yang luar biasa

-  Mother Theresa

Trying hard better than Crying Hard 

Aku tak kan pernah menyesal terhadap semua yang telah kulakukan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 5/214

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, Bunda

Maria dan Malaikat Pelindungku karena limpahan karunia, rahmat, Nya, peneliti masih

diberi kesempatan untuk menyelesaikan karya sederhana ini.

Pada kesempatan ini Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap pribadi

yang dengan tulus memberikan dukungan dengan berbagai cara :

1.  Ibu TH. Dewi Setyorini. S.Psi., MSi, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ijin

 bagi terlaksananya penelitian ini.

2.  Ibu Dra. Sri Sumijati, MSi , selaku dosen pembimbing utama yang dengan

 penuh kesabaran telah meluangkan banyak waktu, pemikiran dan tenaga

untuk memberikan bimbingan dan dukungan moril kepada peneliti.

3.  Bapak Ferdinandus H. S.Psi., MSi, selaku dosen wali yang selalu

membimbing dan mendampingi peneliti dari awal masuk perkuliahan

sampai akhirnya peneliti bisa menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

4.  Para Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi yang telah memberi

 banyak kemudahan peneliti dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.

5.  Bapak Widjojoseno  selaku Pimpinan SOS Desa Taruna Semarang yang

telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di

Panti Asuhan tersebut.

6.  Mbak Agnes (Nesy)  yang selalu memberi dukungan cerita pengalaman-

 pengalaman dan masukkan kepada peneliti dalam menjalani penelitian.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 6/214

vi

7.  Ibu-ibu Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang X, Y, Z  (Subyek

Penelitian) Terimakasih atas kepercayaan, waktu yang sangat berharga, dan

 pengalaman hidup yang luar biasa yang telah dibagikan. Jangan Menyerah !

8.  Alm. Mami. Terima kasih atas cinta dan perjuangan untuk menunjukkan

 padaku siapa aku. Karya sederhana ini tidak berarti tanpa sentuhan cinta

seorang ibu.

9.  Keluargaku Papi, Mami (Alm), Kakak Sugio serta adikku (Nugroho

dan Yosep) yang selalu memberi dukungan baik dalam memberi inspirasi,

semangat maupun dukungan sarana untuk mengerjakan penelitian ini.

10. Sahabatku : Aries, Devi, Dita, Dini, Dion, Gunawan, Rosa dan Vero ,

Terima kasih untuk semua mimpi-mimpi indah dan idealisme yang sudah

kita bagi bersama. Kadang dengan mimpi itulah kita berjuang dan memaknai

 perjuangan untuk menggapai semua bintang harapan. Tetap Semangat! We

will survive !

11. Saudara-saudaraku Tim PKM (Pelayanan Kaum Muda)  Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang, Sr. Kristo, Sr. Ninfa, Br Cond, Mbak-

mbak dan Mas-mas (Aan, Andi-Rinda, Yanuar), saudara-saudara selapisku

(Petrus, Rosa, Ima, Dita, Stefano, Mbak Mita, Felix, Bona, Nana) dan adik-

adik lapisku yang tidak dapat aku sebut satu persatu. Terima kasih untuk

canda, kritik, kasih dan senyum yang indah yang telah kalian berikan telah

mewarnai perjuangan hidupku. Omni Pro Dominus, Domini Pro Omnes.

Just for Rosa : Terimakasih kamu mau menemani aku saat-saat sulit dalam

hidupku. Kamu orang HEBAT !

12. Saudara-saudara dalam Gereja St. Antonius Agung (Karang Panas): 

Romo Pri dan Romo Surya, Bu David dan adik-adik PIR, Bu Ambar dan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 7/214

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 8/214

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................................viii

DAFTAR SKEMA ..........................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

C. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi......................................................................................9

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi................................................13

3. Motivasi menurut Teori Kebutuhan Maslow................................................13

B. Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang......................................................... 22

C. Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh Di SOS Desa Taruna Semarang......29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian Kualitatif.........................................................................33

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 9/214

ix

B. Subyek Penelitian .............................................................................................. 35

C. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara ...................................................................................... 36

2. Metode Observasi.........................................................................................37

D. Kriteria Keabsahan Data....................................................................................39

E. Metode Analisis Data.........................................................................................41

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

A. Kancah Penelitian .............................................................................................. 44

B. Persiapan Pengumpulan Data

1. Survey...........................................................................................................46

2. Perijinan........................................................................................................47

C. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................47

D. Hasil Observasi dan Wawancara

1. Subyek I

a. Identitas Subyek I ................................................................................48

 b. Hasil Observasi dan Wawancara .........................................................48

c. Analisis Kasus ..................................................................................... 61

2. Subyek II

a. Identitas Subyek II...............................................................................67

 b. Hasil Observasi dan Wawancara .........................................................67

c Analisis Kasus ...................................................................................... 78

3. Subyek III

a. Identitas Subyek III..............................................................................84

 b. Hasil Observasi dan Wawancara .........................................................84

c. Analisis Kasus ..................................................................................... 93

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 10/214

x

BAB V PEMBAHASAN

A. Pembahasan ....................................................................................................... 99

B. Kelemahan Penelitian ........................................................................................ 118

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan..................................................................................................................119

2. Saran ............................................................................................................................123

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................125

LAMPIRAN ....................................................................................................................127 

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 11/214

xi

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema Dinamika Motivasi Subyek I...............................................................................66

Skema Dinamika Motivasi Subyek II..............................................................................83

Skema Dinamika Motivasi Subyek III ............................................................................98

Skema Dinamika Motivasi Seluruh Subyek ...................................................................117

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 12/214

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Wawancara Guide ........................................................................................................... 127

Observasi Guide ..............................................................................................................129

Hasil Wawancara Subyek I ............................................................................................. 130

Hasil Wawancara Subyek II ............................................................................................ 159

Hasil Wawancara Subyek III...........................................................................................176

Surat Ijin Penelitian dari Unika Soegijapranata kepada Pimpinan SOS Desa Taruna

Semarang ........................................................................................................................204

Surat Keterangan Penelitian dari SOS Desa Taruna Semarang ...................................... 205

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 13/214

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 14/214

2

 berbagai tingkatan umur yang hidup bersama-sama seperti kakak-adik. Tiap

cottage ditempati kurang lebih lima orang anak karena setiap cottage memiliki

 jumlah anak yang tidak sama, ada yang jumlahnya tiga anak tetapi ada juga

yang 10 anak dalam satu cottage.

Anak-anak dan Ibu Asuh membangun ikatan emosional. Hal ini

dikarenakan adanya makna dan harapan bahwa SOS Desa Taruna yang

dibentuk dapat menyerupai sebuah desa dengan kekerabatan antar warganya

yang terdiri dari beberapa keluarga. Di SOS Desa Taruna Semarang ada 14

cottage yang berada dalam satu lingkungan sehingga nampak sebagai sebuah

”desa”. Cottage  ini berupa rumah-rumah yang saling berdekatan atau biasa

disebut dengan bertetangga. Kehidupan di tiap cottage dibuat sedemikian rupa

sehingga mirip dengan kehidupan sebuah keluarga sesungguhnya dengan ibu

(asuh) sebagai pengelola keluarga yang otonom.

Kekhasan SOS Desa Taruna yakni keluarga SOS tinggal bersama,

membentuk lingkungan desa yang mendukung setiap anak dibesarkan dalam

keluarga, sehingga setiap anak dapat merasakan menjadi bagian dari keluarga

dan belajar tentang nilai, saling berbagi tanggung jawab dan semua

kegembiraan serta kesedihan di dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan

melalui keluarga di SOS Desa Taruna ini didasarkan pada prinsip, bahwa

setiap anak membutuhkan seorang Ibu, dan tumbuh secara alamiah dengan

kakak dan adik, di dalam rumah mereka sendiri, dan di dalam lingkungan desa

yang mendukungnya ( Manual SOS Children’s Village Organization  2002,

h.4). Selain mementingkan arti sebuah keluarga dalam SOS Desa Taruna

terdapat aktivitas layaknya sebagai sebuah ”desa”: adanya struktur

 pemerintahan seperti terdapat Kepala Rumah Tangga (Ibu Asuh tiap rumah),

Kepala Desa (perwakilan Ibu Asuh), sampai ke tingkat tertingginya adalah

Pimpinan SOS Desa Taruna Semarang sebagai Presidennya. Layaknya sebuah

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 15/214

3

desa dalam Panti Asuhan ini terdapat aktivitas rutin dimana tiap kepala

keluarga bertemu sebulan sekali. 

Di tiap cottage  Ibu Asuh mempunyai fungsi dan peran sebagai

 pengatur seluruh aktivitas mulai dari mengatur keuangan keluarga, peraturan

rumah tangga yang harus dipatuhi semua anggota keluarga, mengurus segala

keperluan anak-anaknya sampai pengasuhan seluruh anak asuh dalam rumah

tersebut. Kehadiran Ibu Asuh disini adalah ibu bagi anak-anaknya dalam arti

sesungguhnya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan dalam Ibrahim  (2002,

h.76-86) bahwa Ibu Asuh adalah seseorang yang mempunyai sikap mengasuh

yang baik dalam arti mampu mengembangkan kepribadian anak secara baik

yaitu sikap menerima. Sikap menerima adalah salah satu bentuk asuhan yang

 banyak memberikan reinforcement   positif-mencintai, memperhatikan,

mendukung, serta mampu menjalin hubungan yang dekat dengan anak-anak

asuhannya. Dengan sikap menerima itu diharapkan tidak terjadi ketimpangan

dalam salah satu perkembangan anak, baik perkembangan fisik, sosial,

kognitif maupun emosinya, karena tidak terpenuhinya salah satu akan

mengganggu perkembangan sehat bagi individu yang bersangkutan. Keempat

 perkembangan itulah yang menjadikan manusia mempunyai arti dan makna

 bagi lingkungannya. Jadi keempat macam perkembangan itu harus berjalan

secara serasi dan seimbang.

Menurut  Manual SOS Children’s Village Organization  (2002, h.3)

fungsi dan peran seorang Ibu Asuh adalah membangun hubungan yang mesra

dengan setiap anak yang dipercayakan kepadanya, dan memberikan rasa

aman, kasih sayang dan keseimbangan yang diperlukan oleh setiap anak. Hal

ini sesuai dengan pendapat Rutter dalam Monks, et. al.(1994) yang

menyatakan bahwa kasih sayang ibu merupakan syarat mutlak yang

diperlukan untuk menjamin suatu perkembangan psikis yang sehat pada anak.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 16/214

4

Pemberian kasih sayang ini tidak harus berasal dari ibu biologis, bisa juga dari

orang lain (ibu pengganti). Oleh karena itu SOS Desa Taruna mempunyai visi

yaitu menginginkan setiap anak dibesarkan dalam keluarga dengan kasih

sayang, rasa dihargai dan rasa aman dapat tercapai. Sebagai pengasuh, Ibu

Asuh tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya, membimbing

 perkembangan mereka, dan menjalankan segala urusan rumah tangga secara

mandiri. Ibu Asuh mengetahui dan menghormati latar belakang keluarga, akar

 budaya dan agama setiap anak.

Ibu asuh di SOS Desa Taruna dituntut untuk mengabdikan dirinya

secara total dan maksimal untuk mengasuh anak-anak yang telah dipercayakan

 padanya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Michael

Widjojoseno selaku Pimpinan SOS Desa Taruna Semarang, terdapat sejumlah

 persyaratan yang cukup berat dan mutlak harus terpenuhi bagi mereka yang

ingin mengabdikan diri sebagai Ibu Asuh di SOS Desa Taruna. Syarat –

syaratnya adalah:

1. 

Minimal berusia 22 tahun dan maksimal 40 tahun

2. 

Lulus tes wawancaara dan tes seleksi lainnya

3. 

Mempunyai naluri keibuan

4.  Mempunyai komitmen yang khas untuk menjadi Ibu Asuh yaitu

tidak boleh menikah selama masih bekerja di SOS Desa Taruna.

Kalau Ibu Asuh akhirnya memutuskan menikah maka

konsekuensinya adalah keluar dari Panti Asuhan SOS Desa

Taruna.

Persyaratan tersebut di atas harus dipenuhi bagi mereka yang akan

menjadi Ibu Asuh untuk menjamin totalitas Ibu Asuh dalam menjalankan

tugasnya mengingat waktu kerja yang tak terbatas dalam arti Ibu Asuh bekerja

dari bangun tidur sampai tidur malam tiba karena Ibu Asuh tinggal dan hidup

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 17/214

5

 bersama anak asuh. Komitmen Ibu Asuh untuk tidak menikah menurut Lukas

Formiatho wakil Pimpinan SOS Desa Taruna Lembang (www.freelists),

merupakan upaya agar anak-anak bisa menerima kasih sayang ibu sepenuhnya

dan tidak terbagi-bagi dengan orang lain selain anak asuhnya.

Tugas utama Ibu Asuh adalah memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan

anak-anak asuh untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik,

sosial, psikologis, mental dan spiritual. Dalam menjalankan pekerjaan tersebut

Ibu Asuh diharapkan tidak membedakan antara satu anak dengan anak yang

lainnya dan membangun ikatan emosional yang berlangsung secara terus

menerus. Beratnya tugas menjadi Ibu Asuh telah disadari oleh pihak SOS

Desa Taruna, sehingga sebelum seorang calon Ibu Asuh siap untuk menempati

satu cottage  untuk dikelolanya maka diwajibkan untuk mengikuti berbagai

 pelatihan dan live in  (tinggal untuk merasakan apa yang terjadi dalam suatu

cottage) di cottage-cottage  yang ada. Hal ini diperlukan mengingat bahwa

mereka akan menjadi seorang ibu yang merawat anak orang lain dengan

 berbagai latar belakang (yatim-piatu, anak yang terbuang dan terlantar, anak

dari keluarga broken home, serta miskin secara ekonomi) agama, kebiasaan,

usia dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan bekal pelatihan maupun live

in  akan memberi gambaran riil tentang kehidupan Ibu Asuh serta

memantapkan diri untuk tetap pada keputusannya menjadi Ibu Asuh.

Perbedaan latar belakang anak dan keunikan tiap pribadinya

menyebabkan totalitas pada diri Ibu untuk memahami tiap anak serta

mengasuh layaknya ibu kandung yang memberikan pemenuhan kebutuhan

fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi atau kasih sayang (asih), serta

kebutuhan akan stimulasi (asah) pada setiap anak asuhnya tanpa terkecuali.

Hal ini kadang menyebabkan seorang Ibu Asuh mempunyai kesulitan dalam

mengasuh anak-anak, dan tidak jarang menimbulkan konflik tersendiri dalam

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 18/214

6

 peran serta tugasnya sebagai Ibu Asuh. Beban berat serta godaan-godaan atau

hambatan sering menggoyahkan ketulusan pengabdiannya untuk meneruskan

keputusannya menjadi Ibu Asuh. Berdasarkan observasi awal dan wawancara

yang telah dilakukan oleh peneliti, Ibu Asuh yang bekerja di SOS Desa Taruna

Semarang mengaku bahwa ia dulu ingin berhenti sebagai Ibu Asuh,

dikarenakan adanya keputusasaan dan kebosanan dalam menjalani perannya

sebagai Ibu Asuh. Namun hingga kini dapat bertahan dikarenakan tidak tega

meninggalkan anak-anak yang diasuh sejak masih bayi.

Berbagai pengalaman yang didapat Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

tidak menyurutkan niat Ibu Asuh untuk tetap bertahan di Panti Asuhan

tersebut. Fakta yang terjadi adalah Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang

telah mengabdikan dirinya sebagai Ibu Asuh selama 20 – 24 tahun berjumlah

lima orang, masa abdi 15-19 tahun berjumlah enam orang, masa abdi 10-14

tahun berjumlah satu orang, masa abdi 5-9 tahun 1 orang, masa abdi kurang

dari 4 tahun satu orang. Bila berbagai pengalaman dan masa pengabdian Ibu

Asuh yang tidak sebentar tersebut dikaitkan dengan motivasi seseorang untuk

menjadi Ibu Asuh, tidak dapat dipastikan secara jelas alasan mengapa

seseorang membuat keputusan untuk menjadi Ibu asuh. Serta apa yang

membuat Ibu Asuh bertahan dalam pengabdiannya sebagai Ibu Asuh melihat

 begitu beratnya tugas serta pengalaman-pengalaman yang terjadi selama Ibu

Asuh mengabdikan diri di SOS Desa Taruna Semarang.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa fungsi dan peran

sebagai ibu asuh sangat berat karena tidak hanya menguras tenaga tetapi juga

melibatkan seluruh pikiran dan perasaan dalam memenuhi tanggung jawab

kepada anak-anak yang telah dipercayakan kepada ibu asuh. Tanggung jawab

tidak hanya untuk merawat secara biologis melainkan mendidik dan memberi

cukup perhatian kepada semua anak yang diasuh. Ibu asuh tetap bertahan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 19/214

7

dalam pengabdiannya walaupun banyak gangguan atau masalah yang muncul

 baik masalah dari diri sendiri, anak-anak asuh, pengurus SOS, ibu-ibu SOS,

maupun keluarga ibu asuh. Melihat begitu beratnya beban yang harus

ditanggung oleh ibu asuh seorang diri untuk mengasuh sejumlah anak-anak

maka peneliti ini ingin mengetahui bagaimana dinamika yang terjadi sehingga

Ibu Asuh masih bertahan di SOS Desa Taruna Semarang.

B. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini untuk mengetahui Dinamika Motivasi Ibu Asuh

di SOS Desa Taruna Semarang .

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a) 

Memberikan sumbangan informasi dan pengetahuan pada Psikologi

Perkembangan dalam kaitannya dengan dinamika motivasi Ibu Asuh di

SOS Desa Taruna Semarang .

 b) 

Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan

 bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian sejenisnya.

2. Manfaat Praktis

a)  Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukkan informasi kepada

 para pembaca, terutama bagi wanita yang menjadi Ibu Asuh di SOS

Desa Taruna Semarang untuk memahami dinamika motivasinya.

 b) 

Membantu SOS Desa Taruna Semarang untuk mengerti dan memahami

 bagaimana dinamika motivasi Ibu Asuh karena peran Ibu Asuh di SOS

Desa Taruna sangatlah penting untuk menjaga keberadaan SOS Desa

Taruna yang mempunyai tujuan mengembalikan anak-anak ke dalam

keluarganya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 20/214

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. 

Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Bicara tentang motivasi tidak akan lepas dari pembicaraan tentang

motif karena keduanya saling berkaitan erat. Secara etimologis, kata

motivasi berasal dari kata motif, yang berarti dorongan, kehendak, alasan

ataupun kemauan. Pengertian motivasi selalu berkaitan dengan perbuatan

atau tindakan seseorang. Tindakan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ada

faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhinya. Biasanya

 pengertian motivasi ini sering disinonimkan dengan pengertian motif.

Dalam penelitian ini akan dibedakan terlebih dahulu pengertian motif dan

motivasi. Motivasi tidak dapat lepas dari pengertian motif.

Gerungan (1997, h.139) menyatakan bahwa motif merupakan suatu

 pengertian yang melengkapi semua pergerakan alasan-alasan (dorongan-

dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

Menurut Hasibuan (1996, h.95) motif adalah suatu perangsang keinginan

dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang; setiap motif mempunyai

tujuan yang ingin dicapai. Pendapat ini dipertegas oleh Berelson dan.

Steiner (Hasibuan 1996, h.95) bahwa sebuah motif adalah suatu pendorong

dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau

mengarah kepada sasaran akhir.

Chaplin (1989, h. 310) mengatakan bahwa motif merupakan suatu

keadaan ketegangan dalam individu yang membangkitkan, memelihara

dan mengarahkan tingkah laku menuju tujuan tertentu atau sasaran.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 21/214

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 22/214

10

instrumental). Bila sudah dipenuhi, maka ketegangan akan melemah

(relief), sampai timbulnya ketegangan lagi karena munculnya kebutuhan

 baru. Inilah yang disebut daur motivasi.

1Kebutuhan timbul karena

determinan tertentu 

Melemahnya

tegangan

4Tujuan 2Tegangan 

3 Perilaku untuk

Memenuhi kebutuhan

Daur Motivasi

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

adanya proses yang akan merangsang timbulnya suatu keadaan

(bio)psikologis tertentu dalam tubuh disebut kebutuhan, kebutuhan

menciptakan suatu keadaan tegang (tension), dan ini mendorong perilaku

untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kekuatan penggerak yang

mendorong seseorang dari dalam diri untuk bertindak inilah yang disebut

motif atau motivasi yang membuat orang untuk memenuhi kebutuhan

tersebut.

Menurut Hasibuan (2001, hal.92) motivasi berasal dari bahasa latin

”movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Pengertian motivasi

selalu berkaitan dengan perbuatan atau tindakan seseorang. Tindakan ini

tidak terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor yang mendorong atau

mempengaruhinya.

Menurut Chaplin (1989, h.310) motivasi merupakan suatu variabel

 penyebab yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tingkah laku

di dalam organisme yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan,

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 23/214

11

dan menjalankan tingkah laku menuju sasaran. Motivasi ini memiliki

fungsi untuk menjalankan, mendorong dan menggerakkan seseorang atau

kelompok untuk melakukan sesuatu.

Menurut Atkinson (1999, h.14) Motivasi menyebabkan organisme

akan mengarahkan perilakunya ke arah tertentu dan akan melakukan

aktivitas tersebut lebih giat dibandingkan organisme yang tidak

termotivasi.

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang

anggota organisasi mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam

 bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk

menyelengggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya

dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan

 berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya

(Siagian,1995, h.138).

Motivasi mengacu kepada sejumlah kekuatan yang menghasilkan,

mengarahkan, dan mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu.

Seseorang tidak dapat melihat kekuatan tersebut, namun dapat melihat

hasilnya. Motivasi merupakan konsep ringkasan yang digunakan untuk

menjelaskan pola perilaku tertentu yang diamati. Motivasi adalah

 penggerak tingkah laku ke arah tujuan dengan disadari adanya tingkah

laku dan kegiatan manusia. Pada dasarnya motivasi ingin memberikan

 jawaban dari tiga persoalan yang menyangkut masalah manusia, yaitu

 berupa apa, mengapa dan bagaimana (Jewell dan Seagall, 1998, h.335).

Dalam bertindak atau berperilaku, seseorang atau individu bahkan

semua organisme akan memiliki suatu dorongan untuk bertingkah laku

guna memenuhi kebutuhannya. Ada juga yang mengatakan bahwa motif

dan motivasi itu hal yang sama. Irwanto (1994, h. 193) menganggap sama

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 24/214

12

antara motif dan motivasi yang merupakan daya dalam diri manusia untuk

 bergerak. Dengan demikian arti atau makna kata motif dan motivasi

tidaklah berbeda namun hanya penggunaannya saja yang berbeda-beda.

Ada yang menyebut motif, ada yang menyebut motivasi, dan ada juga

yang menyebut sebagai needs. Tetapi mempunyai makna yaitu suatu

kekuatan penggerak yang mendorong seseorang dari dalam diri untuk

 bertindak, dalam hal ini kebutuhan dimiliki seseorang yang akhirnya

mendorong untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuannya.

2. 

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Moekijat (2001, h. 10-11) menyatakan bahwa ada dua jenis faktor

yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja, yaitu :

a.  faktor internal

Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang terdapat

dalam seorang individu menambah motivasi internalnya.

Kekuatan-kekuatan ini mempengaruhi individu dengan

menentukan pikiran-pikiran yang selanjutnya akan membimbing

 perilakunya dalam situasi tertentu.

 b. 

faktor eksternal

Faktor eksternal ini mengandung kekuatan-kekuatan di luar diri

individu, seperti gaji, kondisi kerja, hubungan kerja, tanggung

 jawab pekerjaan, penghargaan.

Motivasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal adalah kebutuhan dan keinginan yang ada di dalam diri seseorang,

sedangkan faktor eksternal adalah kekuatan-kekuatan yang ada luar diri

individu, yang dipengaruhi oleh faktor internal orang lain.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 25/214

13

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Syah (2003, h.173) yang

menyebutkan ada 2 faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu :

a. 

faktor intrinsik

Faktor instrinsik merupakan suatu hal atau keadaan yang berasal

dari dalam diri individu sendiri, yang dapat mendorong dirinya

untuk melakukan suatu tindakan. Faktor instrinsik tersebut

misalnya: kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, cita-cita,

harga diri, perasaan menyenangi suatu hal dan adanya kebutuhan

akan sesuatu hal tersebut untuk kehidupan masa depan.

 b. 

faktor ekstrinsik

Faktor ekstrinsik merupakan suatu atau keadaan yang berasal dari

luar diri individu yang bersangkutan yang bisa juga mendorong

individu untuk melakukan suatu kegiatan agar keinginannya dapat

tercapai. Faktor ekstrinsik tersebut misalnya: pujian, hadiah,

teladan, dipengaruhi oleh harapan dariteman,orang tua serta

lingkungan.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan faktor-faktor yang memotivasi

seseorang dalam berperilaku meliputi faktor internal dan faktor eksternal.

3. 

Motivasi menurut Teori Kebutuhan Maslow

Maslow mengkonsepsikan pandangan perilaku organisme sebagai

sesuatu yang bersifat holistik merupakan satu kesatuan utuh yang tidak

dapat terpenggal-penggal. Individu merupakan keseluruhan yang padu dan

teratur, sehingga seluruh pribadianya digerakkan oleh motivasi dan

 bukannya sebagian (Budiharjo, 1997, h. 161). Maslow memformulasikan

teori motivasinya itu berdasarkan kebutuhan-kebutuhan manusia dan

menyusunnya dalam suatu hierarki. Manusia digerakkan oleh serangkaian

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 26/214

14

kebutuhan dasar, sesudah kebutuhan ini terpuasakan , maka akan beralih

ke taraf kebutuhan yang lebih tinggi lagi.

Menurut Ewen (1998, h.192) karakteristik orang dianggap sebagai

”wanting animals” atau hewan yang selalu meinginkan sesuatu, yang

artinya mencari dan meminta sesuatu. Salah satu yang diminta adalah

 pemuasan atau pemenuhan sampai yang lain datang. Pertumbuhan

seseorang selanjutnya naik ke tahap mencari kepuasan, kebahagiaan,

kepenuhan. Oleh Maslow disebut dengan aktualisasi diri. Pada dasarnya

tingkah laku manusia digerakkan oleh motif-motif atau keinginan untuk

memenuhi kebutuhan, karena individu merupakan keseluruhan yang padu

dan teratur maka seluruh pribadinyalah yang digerakkan oleh motivasi

 bukan hanya sebagian tubuhnya.

Teori Maslow tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa

manusia pada dasarnya adalah baik atau setidak-tidaknya netral, bukan

 jahat. Seperti halnya dengan keadaan fisiknya, kejiwaan manusia

mempunyai kebutuhan, kapasitas dan kecenderungan yang pada

 prinsipnya tidak ada yang jahat. Dari segi fisik manusia mempunyai indra,

merasa lapar, bertumbuh-kembang, berkembang biak dan sebagainya. Dari

segi kejiwaanpun manusia mempunyai kebutuhan, cita-cita, harapan,

usaha, dan sebagainya. Semua ini hakekatnya baik dan harus

dikembangkan ke arah yang makin baik.

Dalam paradigma seperti ini, Maslow berpendapat bahwa manusia

yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan diri sendiri

 berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam. Sementara orang-orang yang

terganggu jiwanya, yang anti-sosial, yang jahat adalah orang-orang yang

terhambat perkembangan dirinya yang frustrasi oleh gangguan-gangguan

dari luar.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 27/214

15

Salah satu teori Maslow dalam Sarwono (2000, h.169-171) yang

sangat terkenal adalah teori hierarki kebutuhan. Teori ini mengatakan

 bahwa ada lima macam kebutuhan manusia yang berjenjang ke atas,

seperti spiral yang makin melebar ke bawah (kebutuhan yang lebih tinggi

akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi). Maslow telah

mengemukakan suatu teori tentang motivasi manusia yang membedakan

antara kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) atau deficiency dan meta

kebutuhan-meta kebutuhan (meta needs) atau growth. Kebutuhan dasar

meliputi kebutuhan akan dorongan fisiologis, rasa aman, kebutuhan untuk

memiliki dan cinta serta kebutuhan akan penghargaan. Meta kebutuhan-

meta kebutuhan meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan,

kesatuan dan sebagainya. (Budiraharjo, 1997, h.163), (Hall dan Lindzey,

1978, h. 269), (Sarwono, 2000, h.170).

Maslow memformulasikan teori motivasinya berdasarkan kebutuhan

manusia dan menyusun dalam suatu hierarki. Maslow dalam Ewen (1998,

h.192) menjelaskan hierarki kebutuhan dengan mengidentifikasi dua motif

yaitu deficiency motives dan growth motives. Sedangkan menurut Maslow

dalam Pennington (2003, h.200) hierarki kebutuhan meliputi motivation

dan meta-motivation. Dengan demikian, penggunaan kata motif (Ewen

,1998, h.192) , motivasi (Pennington, 2003, h.200), serta needs (Hall dan

Lindzey, 1978, h. 269)  dalam teori hierarkhi kebutuhan Maslow dianggap

sama karena arti kata motif, motivasi dan needs menunjuk kepada

kekuatan yang mendorong atau menggerakkan organisme untuk bertindak

sesuatu. Penelitian ini menggunakan kata motivasi dalam menjelaskan arti

kekuatan yang mendorong atau menggerakkan organisme untuk bertindak

sesuatu.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 28/214

16

Menurut Maslow dalam Pennington (2003, h.200) hierarki

kebutuhan meliputi motivation  dan meta-motivation.  Motivation  terdiri

dari Physiological Needs, Safety Needs, Belonging Needs, Esteem Need.

Sedangkan Self Actualization masuk dalam Meta-motivation.

a.  Motivation 

Budiraharjo (1997,h. 163) mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan

dasar yang bersifat fisiologis dan psikologis meliputi sifat-sifat

sebagai berikut :

1)  Ketiadaan deficit needs menimbulkan penyakit

2)  Keberadaan deficit needs mencegah timbulnya penyakit

3) 

Pemulihan deficit needs menyembuhkan penyakit

4) 

Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana

orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan

 Esteem Needs

 Belonging Needs

Safety Needs

Psysiological Needs

 Motivation

 Meta

 MotivationSelf-

actualizatio

n

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 29/214

17

mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis

kepuasan yang lain.

5) 

Kalau seseorang tidak mempunyai motif ini, maka akan

terganggu kesehatannya.

6) 

Bersifat lemah, mudah diselewengakan dan dikuasai oleh proses

 belajar, kebiasaan, atau tradisi yang keliru.

7)  Diperlukan prakondisi yang penting dalam mencapai kebutuhan

dasar, yaitu kebebasan berbicara, mengekspresikan diri,

kebebasan untuk mempertahankan diri, kebenaran, kejujuran,

serta kebebasan dalam kelompok

Menurut Larsen dan Buss (2002, h. 245), salah satu yang khas dari

kebutuhan bertingkat adalah adanya pemenuhan kepuasan dari kebutuhan

terendah sebelum seseorang naik ke kebutuhan yang lebih tinggi.

Kebutuhan terendah dalam hierarki mempunyai kekuatan yang lebih atau

mempunyai tekanan yang lebih besar ketika kebutuhan tersebut tidak

terpuaskan dari pada kebutuhan yang lebih tinggi, karena kebutuhan yang

 berada di atas kurang memiliki daya juang dan kurang mendesak.

Maslow dalam Larsen dan Buss (2002, h. 245) memulai dengan

konsep kebutuhan secara bertingkat dengan kebutuhan dasar di bawah dan

aktualisasi diri di atasnya. Maslow mendefinisikan kebutuhan dasar yang

 bertingkat sebagai berikut : 

1) 

Pada tingkat yang paling bawah, terdapat  physiological needs 

yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan udara, makanan,

minuman , tidur dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan

(defisit) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan.

Kebutuhan ini menyebabkan manusia yang bersangkutan

kehilangan kendali atas perilakunya sendiri (agresif, tidak malu,

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 30/214

18

tidak mempunyai pertimbangan pada orang lain dan sebagainya).

Hal ini dikarenakan seluruh kapasitas manusia tersebut

dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan

dasarnya itu. Sebaliknya jika kebutuhan ini relatif sudah

tercukupi muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu

kebutuhan akan rasa aman (safety needs).

2)  Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan

keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur keteraturan situasi

yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan

sebagainya. Menurut Maslow dalam Budiraharja (1997, h. 164)

kebutuhan rasa aman sudah dirasakan individu sejak kecil ketika

seseorang mengeksplorasi lingkungannya. Kebutuhan akan rasa

aman menyebabkan manusia membuat peraturan, undang-

undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem asuransi,

 pensiun, dan sebagainya. Sama halnya dengan  physiological

needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan terlalu banyak tidak

dipenuhi maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa

terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung

ke arah yang makin negatif.

3)  Setelah kebutuhan fisiologik dan rasa aman relatif terpenuhi,

maka timbul belongingness needs (kebutuhan untuk dimiliki dan

dicintai). Orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan

akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan

dicintai. Ia ingin setia kawan dan butuh kesetia kawanan. Ia ingin

mempunyai kelompoknya sendiri, ingin mempunyai ”akar”

dalam masyarakat. Ia butuh menjadi bagian dari sebuah keluarga,

sebuah kampung, suatu marga. Orang yang tidak mempunyai

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 31/214

19

keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak

sekolah dan juga tidak bekerja merasa dirinya penggangguran

yang tidak berharga. Kondisi ini akan menurunkan harga diri

orang yang bersangkutan. Maslow (Budiraharja 1997, h. 164)

mengatakan bahwa seseorang membutuhkan rasa diingini dan

diterima oleh orang lain. Ada yang memuaskan kebutuhan ini

melalui berteman, berkeluarga, atau berorganisasi. Tanpa ikatan

ini akan merasa kesepian.

4)  Kebutuhan akan (esteem needs) penghargaan merupakan tingkat

akhir dari kebutuhan dasar (Budiraharja 1997, h. 164), jika

kebutuhan ketiga tersebut di atas relatif sudah dipenuhi, maka

timbul kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua

macam kebutuhan akan harga diri ini. Yang pertama adalah

kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri,

dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan

 penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi,

kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain.

Orang yang terpenuhi kebutuhan akan harga diri ini akan tampil

sebagai orang yang percaya diri dan tidak tergantung pada orang

lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya

meraih kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri (self

actualization).

Menurut Maslow dalam Boeree (2004, h.280-283) keempat

kebutuhan tadi (kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan rindu, harga

diri) disebut kebutuhan-kebutuhan defisit atau  D-needs. Jika kekurangan

sesuatu - mengalami defisit – merasa membutuhkan sesuatu. Tapi kalau

sudah memperoleh yang dibutuhkan, maka tidak akan merasakan apa-apa

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 32/214

20

lagi. Dengan kata lain, kebutuhan-kebutuhan itu tidak lagi mendorong dan

memotivasi. Maslow juga menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi

sebagai kebutuhan untuk bertahan. Kebutuhan ini sudah ada sejak manusia

dilahirkan sehingga mirip dengan insting, sehngga dapat disebut sebagai

kebutuhan-kebutuhan instinctold . Keempat kebutuhan ini dipelajari dalam

tahun-tahun pertama kehidupan manusia. Ketika kondisi tidak

menguntungkan atau ketika usaha-usaha untuk survive  terancam, akan

”mundur” ke level kebutuhan yang lebih rendah. Maslow mengatakan

 bahwa dengan bertanya tentang ”apa pandangan seseorang ke depan”-

dunia dan kehidupan seperti apa yang mereka inginkan di masa datang?

Dari sini dapat diketahui tentang apa yang mereka butuhkan.

b.  Meta - motivation 

Ketika basic needs  dalam hierarki kebutuhan Maslow sudah

terpenuhi, maka kebutuhan untuk aktualisasi diri dan pemahaman

kognitif menjadi muncul. Manusia kemudian dimotivasi oleh meta

kebutuhan-meta kebutuhan. Meta kebutuhan mempunyai ciri-ciri seperti

(Budiraharja 1997, h. 164) :

1) 

Tidak bersifat hierarkis, dapat mengganti satu sama lain

2)  Merupakan pembawaan manusia

3)  Bila tidak terpenuhi menimbulkan gangguan-gangguan yang

disebut metapatologi-metapatologi

Kebutuhan aktualisasi diri menurut Maslow ini adalah kebutuhan

”payung” yang di dalamnya terkandung 17 meta kebutuhan yang tidak

tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi . Jika meta kebutuhan

tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti : apatisme,

kebosanan, putus asa dan tidak mempunyai rasa humor lagi,

keterasingan dan mementingkan diri sendiri.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 33/214

21

Metakebutuhan-metakebutuhan dan metapatologis (Budiraharja

1997, h. 165)

B-Values Metapatologis-Metapatologis

Kebenaran Ketidakpercayaan, sinisme, skeptisme

Keindahan Kekasaran, kegelisahan, kehilangan

selera

Kesatuan-keparipurnaan Disentegrasi

Transedensi-dikotomi Pikiran hitam-putih, pandangan

sederhana tentang kehidupan

Kebaikan Kebencian, penolakan, kejijikan

Penuh energi; proses Mati, menjadi robot, kehilangan

semangat hidup, kekosongan

Keunikan individualitas Kehilangan perasaan diri dan

 perasaan yang berubah-ubah

Kesempurnaan Keputusasaan, tidak bisa kerja apa-

apa

Keperluan Kacau balau, tidak dapat diramalkan

Penyelesaian,

 penghabisan

Ketidaklengkapan, berhenti berjuang

Keadilan Kemarahan, ketidak percayaan, perlu

hati-hati

Keamanan Ketidak amanan, ketidakwaspadaan

Kesederhanaan Kekacauan, kebigungan, kehilanganorientasi

Kekayaan, keseluruhan,

dan kelengkapan

 perhatian pada dunia

Depresi, kegelisahan, kelelahan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 34/214

22

Kejenakaan Keseraman, paranoid, kesedihan

Kesanggupan untuk

 berdiri sendiri

Tanggungjawab diberikan pada orang

lain

Penuh arti Tidak berarti, putus asa, hidup sia-sia

Pada kebutuhan tingkat terakhir atau aktualisasi diri, Maslow

menyebut dengan motivasi pertumbuhan (sebagai lawan dari motivasi

defisit), kebutuhan-kebutuhan untuk ada (being-needs) atau  B-Needs. 

Kebutuhan ini mencakup hasrat untuk terus-menerus mewujudkan

 potensi potensi diri, keinginan untuk ”menjadi apa yang Anda bisa”.

Budiraharja (1997, h.166) mengatakan bahwa gerakan menuju ke

arah being needs bukan sesuatu yang otomatis walaupun manusia memiliki

kapasitas untuk tumbuh. Sedikit orang yang mampu mencapai aktualisasi

diri. Hal ini dikarenakan manusia memiliki dua kekuatan dalam dirinya.

Ada kekuatan yang menarik ke keamanan dan pertahanan diri yaitu rasa

takut, orang cenderung menarik ke belakang, takut mengambil resiko.

Kekuatan lain adalah menarik individu ke arah keseluruhan diri dan

keunikkan diri, ke arah berfungsinya semua kapasitas secara penuh.

Maslowpun mengatakan bahwa hanya 2 % dari seluruh populasi manusia

yang mampu untuk mengaktualisasikan diri sepenuhnya.

B. Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang

Ibu Asuh merupakan terjemahan dari kata allomother yang berasal

dari kata Yunani, yaitu Allo yang berarti ‘lain’ (other).  Allomother , dapat

diartikan sebagai ibu asuh, yaitu sebagai individu selain ibu yang ikut

mengasuh anak. Di dunia primata (juga pada gajah), salah satu tipe

allomother   yang umum adalah betina-betina muda dalam sebuah

komunitas. Betina muda primata membantu menggendong, mencarikan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 35/214

23

makanan, menjaga bayi primata dari pemangsa dan bahaya lainnya. Betina

gajah bahkan membantu sejak proses persalinan. Buat si ibu, bentuk-

 bentuk pengasuhan ini menguntungkan karena memberinya waktu untuk

 beristirahat, untuk mencari makan, bahkan untuk persiapan bereproduksi

kembali. Untuk sang bayi, ini adalah bagian dari proses belajar

 bersosialisasi, sedangkan untuk para betina muda, hal ini seperti sebuah

latihan, kursus, persiapan diri untuk menjadi seorang ibu. (Neenoy, 2005).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994,h.63) asal dari kata

mengasuh adalah asuh, yang dapat diartikan menjaga,merawat, mendidik,

membimbing, membantu dan melatih supaya dapat berdiri sendiri. Posisi

ibu diartikan sebagai perempuan yang telah menunaikan kewajibanya

sebagai ”perempuan sejati”. Ibu asuh diartikan sebagai seorang ibu yang

 bekerja sebagai pengasuh. Orang yang paling banyak mengasuh anak

adalah orang yang paling sering berhubungan dengan anak dengan maksud

mendidik dan membesarkan anak. (Pikunas dalam Ervika,2000).

Cinta ibu tidak bersifat instinktif tetapi bersifat emosional (afeksi).

Karena itu, cinta ibu tidak selalu berkaitan dengan kehamilan. Jadi sangat

wajar bila seorang wanita menampakkan perasaan keibuan kepada anak

angkat atau anak tirinya. Bukan suatu hal yang aneh bila ada wanita yang

 berorientasi kepada sifat keibuan terhadap objek lain. Biasanya wanita

semacam ini mencari profesi yang memungkinkan untuk memuaskan

 perasaan emosionalnya yang berkaitan dengan keibuan (Ibrahim,

2002,113). Lewis dalam Widyastuti mengatakan bahwa profesi yang

dilakukannya adalah sebagai ibu asuh atau merawat anak yang bukan

anaknya sendiri dengan tujuan seperti memenuhi kebutuhan akan

aktualisasi dan realisasi diri, meningkatkan kesejahteraan pribadi,

memanfaatkan kesempatan berinteraksi, menyumbangkan sesuatu yang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 36/214

24

kreatif bagi masyarakat atau sekedar mencari pengalaman di luar rumah. (

2003. h. 23).

Asal-usul sifat keibuan adalah suatu kondisi fisiologis tertentu, tetapi

ada beberapa faktor non gen yang mempengaruhi seperti faktor biologis,

sosiologis, dan peradaban. Ciri khas wanita yang feminin yang tidak

 bertentangan dengan perasaan keibuan adalah adanya semacam asimilasi

atau keseimbangan antara berbagai kecenderungan sebagai berikut

(Kartono, 1992, h.193):

1.  Narcissisme

Ibu yang narcisistic sering merasa resah dengan kerasnya lingkungan

terhadap anak-anaknya, dan berupaya untuk mendampingi anak dan

menjauhkan dari berbagai halangan.

2. Masochisme

Terlihat pada pengorbanan dirinya tanpa mengharapkan balasan dari

anak, serta rela menanggung derita demi ketenangan anak-anaknya.

Ciri sifat keibuan dapat dilihat dari (Kartono, 1992, h.193) :

1. Adanya cinta ibu terhadap anaknya

Kasih sayang ibu atau cinta ibu terhadap anak menutupi seluruh

unsur agresif dan seksual pada cinta. Tendeni agresivitas beralih

kepada pembelaan terhadap anaknya, sedangkan tendensi seksual

 berubah menjadi rasa cinta dan kasih sayang terlihat pada belaian

kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ibu.

2. Tidak bersifat instinktif

Helen Deutsch dalam Ibrahim (2002,113) berpendapat bahwa cinta

ibu tidak bersifat instinktif tetapi bersifat emosional atau afeksi.

Cinta ibu tidak selalu berkaitan dengan kehamilan. Seorang wanita

menampakkan perasaan keibuan kepada anak angkat atau anak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 37/214

25

tirinya. Menurut Ibrahim (2002,113) bukan suatu hal yang aneh bila

ada wanita yang berorientasi kepada sifat keibuan terhadap objek

lain.

3 Lebih terbuka hatinya bagi orang lain (Aku-lain), dan lebih sensitif

terhadap duka-derita orang lain, disertai rasa iba dan belas kasih.

Pada beberapa segi tertentu, wanita memandang orang laki-laki

sebagai kanak-kanak kecil yang harus dibimbingnya. Juga semua

anak-anak, terutama anak-anak yang tengah menderita kesengsaraan

 jasmaniah dan batiniah, dianggap oleh wanita yang bersangkutan

sebagai anaknya sendiri yang harus ditolongnya.

4. Perhatian banyak terarah pada relasi-relasi dengan orang lain.

Ciri sifat keibuan yang ”besorgend ” open  menyebabkan wanita

disebut bersifat lebih hetero-sentris (hetero; heteros  = orang lain,

yang lain), sehingga sifat yang dimunculkannya lebih bersikap

memelihara, melindungi, lebih menetap, dan mengawetkan

(konservasi). Sehubungan dengan sifatnya yang memelihara, dan

dikembangkan sejak ia menyadari akan kehadirannya seorang bayi

atau anak, maka kepada pribadi wanita kemudian banyak dituntut

sifat ”tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri”pada sifat

keibuannya. Ciri keibuan yang dialami ini ditandai oleh minatnya

yang lebih banyak tertuju pada kehidupan orang lain (Aku-lain).

(Kartono,1992,h.19-20).

Ibu dengan sifat keibuan harus memenuhi segala kebutuhan dasar

anak supaya anak dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Kebutuhan dasar anak terdiri dari (Ismail, 2006,h.2) :

1. Kebutuhan fisik-biomedis (Asuh)

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 38/214

26

Kebutuhan pertama yang dibutuhkan seorang anak meliputi :

nutrisi, imunisasi, kebersihan, aktivitas fisik, pelayanan kesehatan.

2. Kebutuhan emosi atau kasih sayang (Asih)

Kebutuhan akan kasih sayang sangat diperlukan oleh seorang

anak guna menentukan perkembangan psiko-sosial-emosi-mental

anak meliputi : pemberian kasih sayang, rasa aman, harga diri dan

dukungan kemandirian. Ikatan orang tua (terutama ibu) dan anak

yang mesra, selaras harus dimulai sejak dini dan permanen.

3. Kebutuhan stimulasi (Asah)

Stimulasi atau perangsangan dari luar anak merupakan cikal

 bakal proses pembelajaran anak, harus dimulai sejak awal

kehidupan. Biasanya aspek yang perlu sejak dini diberi rangsangan

antara lain sensorik, motorik, kognitif, komunikasi, sosio-

emosional, kreativitas, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan

moral-spiritual.

Ibu Asuh di SOS Desa Taruna memelihara dan mengasuh anak-anak

asuh seperti anak kandungnya sendiri dan menekankan pada rasa

kekeluargaan yang harus dirasakan oleh setiap anak karena SOS Desa

Taruna mempunyai sebuah visi dan misi yang berbeda dari secara

umumnya. Visi SOS Desa Taruna yaitu setiap anak dibesarkan dalam

keluarga dengan kasih sayang, rasa dihargai, dan rasa aman. Misi SOS

Desa Taruna adalah mendirikan keluarga-keluarga untuk anak-anak yang

kurang beruntung, membantu anak-anak dalam membentuk masa

depannya sendiri dan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk

 berkembang dalam masyarakat.

Dalam  Manual SOS Children’s Village Organization  (2002,h.2)

tertulis bahwa konsep SOS Desa Taruna menggunakan suatu pendekatan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 39/214

27

keluarga dalam pengasuhan jangka panjang anak-anak yatim piatu dan

terlantar. Konsep ini berdasarkan pada empat prinsip dasar yaitu :

a. 

Ibu : Setiap anak memiliki orang tua asuh

Ibu SOS membangun hubungan yang mesra dengan setiap anak yang

dipercayakan kepadanya, dan memberikan rasa aman, kasih sayang

dan keseimbangan yang diperlukan oleh setiap anak. Sebagai pengasuh

 profesional, Ibu Asuh tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya,

membimbing perkembangan mereka, dan menjalankan segala urusan

rumah tangga secara mandiri. Ibu Asuh mengetahui dan menghormati

latar belakang keluarga, akar budaya dan agama setiap anak

 b. 

Kakak Adik : Ikatan Keluarga tumbuh secara alamiah

Anak-anak laki-laki dan perempuan dari berbagai tingkat usia hidup

 bersama-sama sebagai kakak-adik, dan saudara sekandung selalu

tinggal dalam keluarga SOS yang sama. Anak-anak ini dan Ibu Asuh

mereka membangun ikatan emosional yang berlangsung secara

langgeng.

c. 

Rumah : Setiap keluarga menciptakan suasana rumah yang nyaman

Setiap Ibu Asuh menempati rumah yang dianggap sebagai tempat

tinggal sebuah keluarga, lengkap dengan keadaan yang unik pada

masing-masing rumah, ritme serta rutinitasnya. Di bawah atap rumah

ini, anak-anak benar-benar menikmati rasa aman dan rasa memiliki.

Anak-anak tumbuh dan belajar bersama-sama, saling berbagi tanggung

 jawab dan semua kegembiraan serta kesedihan di dalam kehidupan

sehari-hari

d.  Desa : Keluarga SOS merupakan bagian dari masyarakat

Keluarga SOS tinggal bersama,membentuk lingkungan desa yang

mendukung anak-anak menikmati kegembiraan masa kanak-kanak.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 40/214

28

Keluarga-keluarga saling berbagi pengalaman dan saling membantu.

Mereka juga hidup sebagai anggota yang berintegrasi dan memberikan

kontribusi bagi masyarakat setempat. Melalui keluarga, desa, dan

masyarakat, setiap anak belajar ambil bagian secara aktif di dalam

masyarakat.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan

 bahwa Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang adalah

seorang wanita yang melakukan kegiatan mengasuh dan merawat anak

orang lain dan berperan sebagai ibu pengganti yang menggantikan peran

ibu kandung secara penuh. Hal ini dilakukan dengan cara membangun

hubungan yang mesra dengan setiap anak yang dipercayakan kepadanya,

dan memberikan rasa aman, kasih sayang dan keseimbangan yang

diperlukan oleh setiap anak. Sebagai pengasuh di Panti Asuhan SOS Desa

Taruna Semarang, Ibu Asuh tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya,

membimbing perkembangan mereka, dan menjalankan segala urusan

rumah tangga secara mandiri. Ibu Asuh mengetahui dan menghormati

latar belakang keluarga, akar budaya dan agama setiap anak.

C. Motivasi Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang

Setiap orang memiliki motivasi dalam setiap perbuatan atau

tindakannya. Tindakan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor

yang mendorong atau mempengaruhinya. Irwanto (1994, h. 193),

mengatakan bahwa motivasi merupakan daya dalam diri manusia untuk

 bergerak, daya ini yang akhirnya mendorong untuk melakukan suatu

tindakan untuk mencapai tujuannya. Motivasi manusia terhadap sesuatu

sangat beragam. Tiap individu akan berbeda tujuan maupun cara

 pencapaian tujuan. Berbagai motivasi juga dimiliki oleh Ibu Asuh di SOS

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 41/214

29

Desa Taruna Semarang untuk mendorong dirinya memutuskan menjadi

Ibu Asuh.

Ibu Asuh yang sudah diterima dan bertahan dalam masa pengabdian

di SOS Desa Taruna Semarang tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi

awal, tetapi untuk juga dipengaruhi oleh komitmen, peran dan fungsi Ibu

Asuh yang ditetapkan oleh SOS Desa Taruna. Salah satu kekhasan yang

terdapat dalam SOS Desa Taruna terdapat komitmen di mana Ibu Asuh

tidak boleh menikah selama mengabdi di SOS Desa Taruna. Hal ini

disebabkan adanya alasan bahwa Ibu Asuh dalam merawat dan menjaga

anak-anak asuhnya harus total dan maksimal. Alasan tersebut

dimaksudkan untuk penekanan dalam membangun hubungan yang mesra

dengan setiap anak yang dipercayakan kepada Ibu Asuh, dan memberikan

rasa aman, kasih sayang dan keseimbangan dan kebutuhan-kebutuhan

dasar (asuh, asih, asah) yang diperlukan oleh setiap anak. Ibu Asuh harus

tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya, membimbing perkembangan

mereka, dan menjalankan segala urusan rumah tangga secara mandiri.

Fungsi dan peranan sebagai Ibu Asuh disini sangat penting karena Ibu

Asuh harus menyediakan kebutuhan anak-anaknya dari kebutuhan

 psikologis, biologis, serta spiritualitas.

Waktu 24 jam satu hari masih sangat kurang untuk memenuhi

semuanya itu pada sejumlah anak yang dirawat oleh Ibu Asuh seorang diri.

Keadaan Ibu Asuh dengan berbagai tugas dan peranannya ini sesuai

dengan sebuah studi tentang kehidupan seorang ibu kandung yang

dilakukan oleh Mery Boulton dalam Ibrahim (2003, h.24) terungkap

 bahwa sebagian ibu suka akan tugasnya yakni mengatur rumah dan

menjaga anak, namun sebagian besar lainnya merasa terbebani. Bagi Ibu

tugasnya tidak ada habisnya, mulai menyergap ketika bagun tidur hingga

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 42/214

30

larut malam. Menjaga anak dan rumah merupakan ”pekerjaan cinta” yang

gratis. Bukan saja Ibu tidak menerima upah atas tugas-tugasnya namun

yang lebih jelasnya, menjadi Ibu cukup terisolasi dari kehidupan sosial.

Peran dan tanggung jawab yang berat sebagai Ibu kandung tersebut

dialami juga oleh Ibu Asuh di SOS Desa Taruna, bahkan jauh lebih berat

karena Ibu Asuh dapat mengasuh anak lebih dari lima orang anak

sekaligus dengan berbagai latar belakang serta kekhasan masing-masing.

Disamping tugas yang berat Ibu Asuh mempunyai jaminan yang cukup

menjanjikan kehidupan yang mapan sebagai balas jasa atas totalitas

menjadi Ibu Asuh seperti imbalan berupa upah, uang belanja atau uang

untuk biaya sehari-hari baik untuk dirinya maupun untuk anak-anak

asuhnya, serta jaminan hari tua.

Berdasarkan realita kehidupan Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang mempunyai suatu motivasi yang melatar belakangi seorang

wanita akhirnya memutuskan untuk menjadi Ibu Asuh. Sejalan dengan

masa pengabdian, setiap Ibu Asuh mempunyai motivasi yang berubah-

ubah sesuai keadaan Ibu Asuh. Motivasi menurut Maslow dalam

Budiharjo (1997, h. 161) berupa hierarki di mana orang dapat berpindah-

 pindah dari satu tingkat ke tingkat di bawah atau di atasnya. Hierarki

motivasi berupa motivation  atau kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs)

dan meta – motivation atau meta kebutuhan-meta kebutuhan (meta needs).

Kebutuhan dasar meliputi lapar, kasih sayang (afeksi), rasa aman, harga

diri. Sedangkan meta kebutuhan-meta kebutuhan meliputi keadilan,

kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan dan sebagainya. Kebutuhan-

kebutuhan inilah yang akhirnya membuat seorang wanita memutuskan

untuk bertahan menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang dengan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 43/214

31

segala peran, tugas dan tanggung jawabnya yang tidaklah ringan untuk

menjadi ”ibu kandung” sejumlah anak.

Motivasi yang dimiliki Ibu Asuh menyebabkan adanya orientasi

 pada suatu tujuan tertentu yang akhirnya mendorong diri untuk tetap

 bertahan pada komitmen awal walaupun motivasi yang dimiliki sudah

 berbeda dari motivasi awal menjadi Ibu Asuh. Hal ini dikarenakan adanya

 pergerakkan yang terjadi dalam hierarki kebutuhan, dimana kebutuhan

akan bergerak naik jika kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi. Dalam

 penelitian ini ingin mengetahui secara mendalam dinamika motivasi yang

terjadi pada diri Ibu Asuh. Bila Ibu Asuh dapat menyadari motivasi dalam

dirinya akan sangat mudah untuk menemukan tujuan-tujuan yang ingin

dicapai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, sehingga dapat

membantu SOS Desa Taruna Semarang untuk mengerti dan memahami

 bagaimana dinamika motivasi Ibu Asuh. Mengingat bahwa peran Ibu Asuh

di SOS Desa Taruna sangatlah penting untuk menjaga keberadaan SOS

Desa Taruna yang mempunyai tujuan mengembalikan anak-anak ke dalam

keluarganya. Sehingga Ibu Asuh dapat total dan nyaman dalam

 pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian Kualitatif

Suatu Penelitian harus menggunakan metode penelitian yang ilmiah agar

hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Kebenarannya dapat

diterima secara obyektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 44/214

32

Sarantakos dalam Poerwandari (1998, h.29) pada penelitian kualitatif akan

menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkrip

wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video yang kemudian

diterjemahkan ke dalam pandangan-pandangan dasar interpretatif dan

fenomenologi. Peneliti ingin mengungkap secara mendalam, menyeluruh,

 jujur, dan apa adanya, untuk memahami manusia dan segala kompleksitasnya

sebagai makhluk subyektif, khususnya tentang dinamika motivasi Ibu Asuh.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2000,

h.3) metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang atau perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada

individu dan lingkungan secara holistik (menyeluruh). Peneliti menggunakan

metode kualitatif dengan pertimbangan bahwa suatu peristiwa dengan

 pertimbangan bahwa suatu peristiwa mempunyai arti dan makna yang tidak

dapat diungkap secara kuantitatif. Selain itu penelitian kualitatif digunakan

untuk memahami suatu fenomena sentral seperti proses atau peristiwa.

Eksplorasi terhadap suatu fenomena dibutuhkan karena masalah yang diteliti

cukup kompleks yang memerlukan pengertian secara lebih baik dan

mendalam. Peneliti kualitatif melihat gejala sosial sebagai suatu yang dinamis,

 penelitian tentang dinamika motivasi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna ini

menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengungkap dinamika

motivasi yang dimiliki seseorang yang sampai saat ini menjadi Ibu Asuh

sehingga akan nampak dinamikanya.

Dalam penelitian dinamika Motivasi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang ini, peneliti menggunakan metode kualitatif karena :

1. 

Sifat penelitian yang kasustik yang mencoba untuk meneliti sebuah

fenomena yang diangkat dari realitas kehidupan.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 45/214

33

2. 

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengenali

secara mendalam apa yang menjadi motivasi awal seseorang menjadi Ibu

Asuh dan dinamika motivasi yang dimiliki seseorang yang sampai saat

ini menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang. Penelitian ini

dipandang perlu untuk menggunakan metode penelitian yang memiliki

 perspektif emik yang memberikan penekanan terhadap pandangan

subyek terhadap pengalaman-pengalaman yang dialaminya.

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan desain Deskriptif,

karena :

1. Deskriptif bertujuan untuk memperoleh pengertian yang mendalam

mengenai situasi dan menggambarkan sesuatu atau subyek yang diteliti.

2. Lebih mementingkan proses, konteks, menemukan sesuatu

3. Deskriptif berusaha mendeskripsikan secara lebih intensif terhadap satu

unit tunggal atau satu sistem terbatas seperti seorang individu, suatu

 program, suatu peristiwa, suatu intervensi, suatu komunitas.

4. Peneliti mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya selama periode

waktu tertentu secara terus-menerus.

B. 

Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini penentuan subyek penelitian dilakukan dengan

 pendekatan purposif dimana sampel tidak dipilih berdasarkan peluang dan

sebelum penarikan sample sudah ditentukan dahulu kriteria-kriteria yang

merupakan karakteristik sample. Menurut Sarantakos (Poerwandari, 1998.

h.53) karakteristik prosedur pengambilan sample dalam penelitian kualitatif

meliputi diarahkan tidak pada jumlah sample yang besar, melainkan pada

kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian, tidak ditentukan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 46/214

34

secara kaku sejak awal, baik dalam jumlah maupun karakteristik sampelnya,

sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian, dan

tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak

melainkan pada kecocokan konteks.

Adapun karakteristik subyek penelitian ini adalah Ibu Asuh di SOS Desa

Taruna Semarang, dengan ciri-ciri sudah mengabdi sebagai ibu asuh di SOS

Desa Taruna Semarang minimal 5 tahun, mempunyai latar belakang

 pendidikan dan status marital serta masa pengabdian yang berbeda-beda

sehingga dapat diketahui dinamika motivasi pada subyek yang mempunyai

 perbedaan latar belakang.

C.  Metode Pengumpulan Data

Metode dan tipe pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sifatnya

terbuka, luwes dan beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan, serta sifat

subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen

 penelitian yang utama dalam pengumpulan data (Poerwandari 1998, h.40).

Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian

utama dalam pengumpulan data. Data hal ini peneliti berperan besar dalam

seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik tersebut,

mengumpulkan data hingga menganalisis dan menginterpreasikannya.

Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 1995, h.112), mengatakan sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain.

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dan sebagai metode utama sedangkan teknik observasi sebagai

metode pendukung.

1. Metode Wawancara

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 47/214

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 48/214

36

d.Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang

e.Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang

f. Situasi Ibu Asuh sekarang dan harapan di masa depan

Dalam pelaksanaan wawancara pedoman tersebut dapat

dikembangkan untuk memperoleh informasi secara lebih mendalam.

Peneliti dalam melakukan wawancara menggunakan alat bantu berupa

tape recorder , pena, dan buku catatan.

2. Observasi

Metode observasi yang digunakan adalah observasi non

 partisipan atau pengamatan murni, dimana peneliti hanya mengamati

tanpa terlibat dalam aktivitas yang berlangsung. Metode obserasi non

 partisipan digunakan supaya dapat membedakan dengan jelas kegiatan

mengamati dan kegiatan wawancara.

Patton (dalam Poerwandari, 1998, h.63) mengemukakan bahwa

observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam

 penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Selanjutnya

Patton juga mengungkapkan bahwa data hasil observasi menjadi

sangat penting karena :

a)  Peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik

dalam konteks dimana hal yang diteliti ada atau terjadi.

 b) 

Observasi memungkinkan peneliti untuk bersifat terbuka,

 berorientasi pada penemuan dari pada pembuktian, dan telah

mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara

lebih induktif.

c) 

Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh

subyek penelitian sendiri kurang disadari

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 49/214

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 50/214

38

Hasil observasi yang dilakukan diharapkan dapat lebih

mendukung data-data yang diperoleh dari wawancara.

D. Kriteria Keabsahan data

Moleong (2000, h. 192) mengemukakan uji kesahihan dan keandalan

dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara perpanjangan keikut

sertaan, ketekunan, metode triangulasi, pemeriksaan rekan sejawat melalui

diskusi analisi kasus negatif, kecukupan referensial, pengecekan anggota,

uraian rinci dan auditing. Uji kesahihan dan keterandalan dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode :

1. 

Perpanjangan keikutsertaan

Keikutsertaan penelitian sangat menentukan dalam pengumpulan data.

Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi

memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.

Perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun

kepercayaan para subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri

 peneliti sendiri.

2. 

Metode triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan triangulasi dimana wawancara sebagai metode utama dan

observasi sebagai metode pendukung penelitian.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Moleong (2000, h. 178) triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 51/214

39

data tersebut. Triangulasi ada tiga macam sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyelidik dan teori.

a. Triangulasi Sumber

Untuk mengecek balik derajat kepercayaan info melalui

wawancara dan dari orang lain atau dapat dengan jalan

membandingkan data hasil wawancara, membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

 b. Triangulasi Teori

Fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya

dengan satu atau lebih teori (Lincoln dan Cuba dalam Moleong , 2000,

h. 178) oleh karena itu dalam hal ini jika analisis telah menguraikan

 pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis,

maka penting sekali untuk mencari tema atau penjelasan pembanding.

3. 

Pemeriksaan sejawat

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan

sejawat.

4.  Kecukupan referensi

Dengan cara menggunakan bahan-bahan yang tercatat atau rekaman

sebagai patokan untuk menguji waktu diadakan analisis dan penafsiran

data.

E. Metode Analisis Data

Analisa data yaitu proses pengumpulan data agar dapat ditafsirkan.

Dalam pembuatan analisis sebelumnya dimulai dengan koding yaitu

membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh untuk dapat

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 52/214

40

mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga

data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.

Patton (dalam Poerwandari, 1998, h.105) juga mengungkapkan hal-hal

yang penting untuk analisis data kualitatif, yaitu :

1. 

Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati

2.  Melaporkan peristiwa-peristiwa kunci berdasarkan urutan

kepentingan peristiwa tersebut.

3.  Mendeskripsikan setiap tempat, setting, atau lokasi sebelum

mempresentasikan gambaran dan pola umumnya.

4. 

Memberikan fokus pada analisis dan presentasi pada individu-

individu atau kelompok-kelompok tersebut menjadi satu unit

analisis primer.

5. 

Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang

terjadi.

6. 

Memfokuskan pengamatan pada isu-isu yang diperkirakan akan

sejalan dengan upaya menjawab pertanyaan primer penelitian.

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan tiga unsur sebagai satu sistem yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan.

1. 

Preliminary Survey

Merupakan proses awal dari penelitian untuk mengetahui lebih

 jelas gambaran kondisi penelitian sehingga ditemukan beberapa

masalah yang mendukung untuk penentuan tema penelitian.

2. 

Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan

abstraksi data kasar yang didapat dari penelitian. Reduksi data dapat

 berupa membuat singkatan, koding memusatkan tema. Membuat

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 53/214

41

 batasan-batasan persoalan. Reduksi data adalah suatu bentuk analisi

yang mempertegas, memperpendek, membuang hal-hal yang tidak

 penting dan mengatur data sehingga kesimpulan data dapat dilakukan.

3. Penyajian Data

Suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan peneliti

dapat dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

deskriptif untuk penyajian data.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan pada setiap data yang diperoleh

di akhir pengumpulan data. Penarikan kesimpulan yang awal dijadikan

 pedoman sementara untuk menelusuri gejala yang semula kurang jelas,

agar hubungan gejala dan perbandingan dapat dilakukan untuk

memperoleh kejelasan setiap kesimpulan, senantiasa akan

mempertanyakan kembali dalam memperoleh pemahaman yang lebih

 jelas.

Langkah-langkah teknik analisa yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. 

Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber

2.  Mengkategorikan data yang diperlukan

3.  Menghubungkan dengan landasan teori yang ada

4. 

Menyusun interpretasi dinamika motivasi subyek

Langkah-langkah di atas menjelaskan perlunya kita beranjak dari

data konkrit, untuk semakin lama semakin mengarah pada

 pengembangan konsep (Poewandari, 1998, h. 95) :Data –kata kunci— 

tema—kategori—hubungan antar kategori—kategori (pola)

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 54/214

42

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

A. 

Kancah Penelitian

Sebelum memulai suatu penelitian, kancah penelitian perlu

ditetapkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar peneliti langsung

mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan di lapangan sebanyak

mungkin dan sesuai dengan tujuan penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan di SOS Desa Taruna Semarang yang terletak

di jalan Durian Km 1 RT 001 RW 003 Kelurahan Pedalangan Kecamatan

Banyumanik. Luas keseluruhan SOS Desa Taruna Semarang adalah tiga

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 55/214

43

hektar dengan jumlah 14 rumah (cottage) beserta sarana lain, seperti Kantor,

Wisma Tamu, Pendopo, Taman Kanak-kanak, Ruang Kegiatan, Tempat

Bermain, Lapangan Sepak Bola, Lapangan Basket, Lapangan Bulu Tangkis,

Wisma Bunda dan beberapa Rumah Pembina.

SOS Desa Taruna Semarang merupakan waralaba SOS Kinderdorf ,

yang didirikan oleh Herman Gmeiner pada tahun 1949. Beliau adalah

seorang mahasiswa kedokteran di Innsbruc, Austria yang pada akhirnya

tidak menyelesaikan kuliahnya karena mengikuti pangilan hatinya untuk

memperhatikan secara khusus pada anak-anak yang menjadi korban PD II.

Beliau menyatukan anak-anak korban Perang Dunia II ke dalam keluarga.

Bukan kandung, karena kebanyakan mereka kehilangan orangtua. SOS-

Kinderdorf  kini telah meluas di 132 negara, termasuk di Indonesia, dengan

gagasan utama mengembalikan anak ke keluarga. Pemikiran ini didasarkan

atas anak-anak yang kehilangan orang tua karena perang dan anak-anak

tersebut membutuhkan kasih sayang, seseorang yang mencintai mereka,

maka anak-anak tersebut membutuhkan orang tua. Kemudian pada

 pertengahan dasawarsa 1950-an, SOS Kinderdorf   telah berkembang ke

Perancis, Jerman Barat, Italia dan Afrika serta Amerika Latin. Sedangkan di

Indonesia sendiri Yayasan SOS Desa Taruna didirikan pada 1970 oleh Agus

Prawoto, yang baru selesai menuntut ilmu di Austria.

Di Indonesia SOS Kinderdorf  sekarang berjumlah delapan SOS Desa

Taruna yang berpusat di Lembang Bandung. SOS Desa Taruna menerapkan

 pola pengasuhan anak yang berbasis keluarga dan bersifat jangka panjang.

Anak-anak diharapkan mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan adik-

kakak layaknya dalam sebuah keluarga. Anak-anak tersebut baru dilepas

dari desa setelah mandiri. Konsep SOS Kinderdorf   ini cepat berkembang

karena didasarkan kepada gagasan keluarga sebagai unit terkecil dari

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 56/214

44

masyarakat yang sifatnya sangat universal. Disamping itu, setiap SOS selalu

 berusaha untuk menyesuaikan dengan adat istiadat setempat.

Setiap rumah di SOS Semarang dihuni oleh seorang ibu dengan

 beberapa orang anak kurang lebih lima orang anak. Dalam rumah tersebut

dikenalkan istilah ibu, kakak dan adik. Walaupun anak-anak yang tinggal

dalam satu rumah bukanlah saudara kandung tetapi diharapkan anak-anak

tersebut dapat menganggap satu sama lain sebagai saudara. Anak-anak asuh

ini diharapkan untuk merawat rumah yang ditinggalinya. Adapun tugas Ibu

Asuh disini adalah memberikan kasih sayang dan berperan layaknya ibu

kandung. Tetapi yang berbeda disini adalah ibu merawat anak-anak dengan

 berbagai macam latar belakang baik suku, agama, maupun adat kebiasaan

anak. Dalam merawat dan membimbing anak-anak Ibu Asuh juga dibantu

oleh para pembina dan Pemimpin SOS Desa Taruna, sebagai ”bapak”nya

anak-anak, yang secara tidak langsung ikut memberikan atau mengarahkan

anak-anak asuh. Walaupun demikian tugas maupun peran dari seorang Ibu

Asuh di SOS Desa Taruna tidaklah mudah seperti baby sister  karena selain

”dituntut” memberikan asuh, ibu asuh juga harus memberikan asih maupun

asah supaya anak-anak yang diasuhnya dapat berkembang menjadi pribadi-

 pribadi yang dewasa dan mandiri.

Menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna tidaklah semudah yang

dibayangkan, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. Ibu Asuh yang

diterima di SOS Desa Taruna Semarang adalah lolos tes masuk dan

 pelatihan atau training dan live in (tinggal untuk merasakan apa yang terjadi

dalam suatu cottage) di cottage-cottage  yang ada. Serta ketentuan mutlak

sebagai ibu asuh adalah tidak menikah. Hal ini disebabkan adanya pemikiran

 bahwa sebagai Ibu Asuh harus benar-benar total mengabdikan diri untuk

memberikan asuh, asih, maupun asah pada anak-anak asuhnya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 57/214

45

B. 

Persiapan Pengumpulan Data

1. 

Survey

Sebelum penelitian, dilakukan survey terhadap kancah penelitian

untuk mengetahui lebih jelas gambaran kondisi dan area penelitian

sehingga ditemukan masalah yang mendukung tema penelitian.

Survey dimulai akhir bulan September 2007 dilakukan di SOS

Desa Taruna Semarang yang tepat berada di jalan Durian Km 1 RT 001

RW 003 Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik. Survey dan

 pendekatan awal dilakukan agar peneliti lebih mengenal area dan ruang

lingkup penelitian serta mempermudah peneliti meminta kesediaan calon

subyek menjadi subyek penelitian sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

Selama survey peneliti melakukan pengamatan, pendekatan, dan

wawancara kepada beberapa narasumber untuk data-data dan informasi

 penelitian. Selain itu peneliti juga memperoleh informasi lebih dalam dari

seorang psikolog di Panti Asuhan SOS Desa Taruna selain artikel di

Internet yang berkaitan dengan SOS Kinderdorf .

2.  Perijinan

Peneliti melakukan permohonan izin penelitian setelah

mengadakan survey dan penelitian awal. Izin resmi penelitian mengenai

Dinamika Motivasi Ibu Asuh Di SOS Desa Taruna Semarang ini diberikan

oleh Fakultas Psikologi ditujukan kepada Pimpinan SOS Desa Taruna

Semarang dengan nomor surat 100/b.7.3/FP/X/2007

C. 

Pelaksanaan Penelitian

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 58/214

46

Pada pelaksanaan penelitian sesungguhnya, digunakan wawancara

sebagai metode utama, dan metode pendukung adalah observasi.

Peneliti melakukan survey pada akhir bulan September 2007.

Penelitian dilakukan pada bulan 23 Oktober 2007 sampai dengan 15

 November 2007. Wawancara dilakukan dalam 6 sampai 8 kali pertemuan.

Wawancara dan observasi dilakukan bersamaan. Pada subyek 1 dan

subyek 3 peneliti menggunakan tape recorder selama proses wawancara

atas kesediaan subyek, tetapi pada subyek 2, peneliti tidak menggunakan

tape recorder sehingga peneliti hanya mencatat dari hasil wawancara

karena subyek 2 tidak bersedia direkam.

D. 

Hasil Observasi dan Wawancara

1. 

Subyek I

a.  Identitas Diri Subyek

 Nama : X

Asal Daerah : Magelang

Urutan Kelahiran : anak ke 2 dari 10 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SMEA

Status Marital : Janda dua anak

Lama di SOS Semarang : 19 tahun

b. 

Hasil Observasi dan Wawancara

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 59/214

47

Pertama kali mengenal subyek, terlihat jelas bahwa subyek

adalah pribadi yang ramah, murah senyum dan keibuan. Subyek tegas

dalam pendirian dan terbuka pada siapapun yang ingin tahu tentang

dirinya. Pembawaan subyek yang riang, ekspresif dan spontan

membuatnya mudah dekat dengan siapa saja. Perawakan subyek yang

sedikit gemuk dengan kulit yang sawo matang. Penampilannya sehari-

hari sederhana tanpa makeup namun enak dipandang. Subyek memiliki

minat pada banyak hal terutama memasak, subyek merupakan salah

satu Ibu SOS yang suka memasak berbagai macam masakan maupun

makanan kecil.

Di rumah A2 SOS Desa Taruna Semarang subyek tinggal

 bersama kedelapan anak asuhnya yang terdiri dari 2 perempuan dan 6

laki-laki, dengan rentang usia yang berbeda-beda. Di rumah inilah

subyek menata rumah sesuai keinginan subyek. Dibagian teras rumah,

subyek meletakan bangku panjang, di ruang tengah sebelah kiri pintu

masuk terdapat kursi dan meja tamu, disebelah kanan pintu masuk

terdapat meja makan dengan kursi panjang disekitar meja makan. Meja

ini digunakan untuk tempat subyek dan anak-anaknya makan bersama

dan belajar. Di sekitar ruang tengah terdapat foto-foto subyek dan

anak-anaknya yang tertata cukup rapi. Di bawah foto-foto tersebut

terdapat lemari dan satu televisi. Di rumah ini terdapat 4 kamar tidur

utama, 2 kamar mandi, dan 2 WC. Dibelakang terdapat dapur kecil

lengkap dengan peralatan memasaknya. Di luar rumah terdapat

 berbagai jenis tanaman hias, buah-buahan, maupun sayur-sayuran.

Subyek   memberi kebebasan kepada anak-anaknya  untuk

 bermain di luar atau di dalam rumah tetapi setiap jam 9 malam semua

anak harus pulang ke rumah, karena subyek sudah mempunyai

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 60/214

48

 peraturan bagi anak-anaknya untuk pulang tepat jam 9 malam. Subyek

sudah mengatur tugas pada masing-masing anak setiap harinya di

selembar tugas harian yang dipasang di lemari es. Anak-anak subyek

sangat memperhatikan subyek, hal ini terlihat waktu subyek batuk-

 batuk, ada anak yang menanyakan keadaan subyek dan ada yang

membuatkan teh hangat untuk subyek. Anak-anak subyek sudak

seperti keluarga yang sebenarnya karena terlihat bahwa ada satu anak

subyek yang sudah besar membuatkan mie instan adiknya yang sedang

duduk menonton acara TV. Anak-anak subyek kurang dapat bersikap

hangat dan bersahabat dengan tamu atau orang baru, karena anak-anak

subyek terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Di malam hari

anak-anak subyek melakukan kegiatan seperti bermain di rumah lain,

 berbincang-bincang dengan anak yang lain di teras depan rumah, ada

yang melihat acara televisi, ada yang belajar di meja makan, ada yang

makan, ada yang sibuk di dapur dan ada yang sedang belajar di kamar

tidur.

Ketika subyek diwawancarai sangat tenang, bersahabat dan

senang bercerita banyak tentang kehidupannya. Tidak jarang subyek

mengeluarkan air mata sewaktu bercerita tentang almarhum suaminya

dan menceritakan rencana masa pensiunnya yang tidak akan lama lagi.

Subyek menjawab pertanyaan-pertanyaan banyak menggunakan kata-

kata yang diulang-ulang.

1. Latar Belakang Subyek

Subyek lahir dan dibesarkan di Magelang. Subyek lahir

26 Juli 1945. Subyek merupakan anak ke-2 dari 10 bersaudara,

tetapi sekarang jumlah saudara subyek 6 orang (3 laki-laki dan 3

 perempuan), karena kakak serta 2 adik subyek meninggal ketika

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 61/214

49

masih kecil. Hubungan subyek dengan adik-adiknya sangat baik

dan rukun, dan satu sama lain saling mendukung. Subyek sudah

tidak mempunyai ayah karena pada tahun 1998 ayah subyek

meninggal dunia, sehingga sampai saat ini subyek masih

mempunyai ibu yang berumur 82 tahun. Ayah subyek bekerja

sebagai guru SR (Sekolah Rakyat) atau SD sedangkan ibu subyek

adalah ibu Rumah Tangga. Subyek cukup terbuka dengan kedua

orang tua maupun saudara-saudaranya sehingga sampai sekarang

komunikasi antara subyek dengan adik-adiknya serta ibu tetap

terjalin walaupun tempat tinggal berjauhan.

Orang tua subyek sangat memperdulikan pendidikan

anak-anaknya, hal ini menyebabkan saudara subyek dapat

menyelesaikan sekolahnya di SPG sehingga sekarang saudara

subyek ada yang menjadi pegawai negeri, guru, polisi, polwan,

kepala sekolah. Walaupun demikian ada juga saudara subyek yang

tidak sekolah karena “cacat” dalam menyampaikan maksudnya

secara verbal, sehingga sampai sekarang adik subyek ini tinggal

 bersama ibu di rumah orang tua subyek. Kecacatan saudara subyek

dikarenakan waktu kecil sudah dikira meninggal tetapi tidak jadi

meninggal karena ada teman ayah subyek yang menyelamatkan

nyawanya dengan diperciki air dari batu akik yang dipunyainya.

Interaksi subyek dengan saudara-saudaranya cukup dekat dan

terbuka karerna komunikasi antar saudara tetap terjalin lancar.

Perbedaan usia yang relatif jauh membuat hubungan kakak adik

tersebut menjadi hubungan yang saling menyayangi antar saudara.

Subyek sudah menunjukkan sifat keibuannya saat masih kecil, hal

ini terjadi karena subyek menjadi kakak tertua di rumah dan oleh

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 62/214

50

orang tua subyek diberi tugas untuk menjaga ketiga adik laki-

lakinya. Masa remaja subyek lewati dengan penuh perjuangan

karena latar belakang ekonomi keluarga subyek hanya cukup untuk

kehidupan sehari-hari walaupun ayah subyek sudah bekerja sebagai

guru SD ditambah dengan pekerjaan sampingan menanam padi di

sawah. Setelah subyek beranjak dewasa subyek masih harus

menjaga ketiga adik perempuannya yang masih kecil-kecil.

Pada masa remaja subyek pernah menolak perintah

ayahnya untuk melanjutkan di SPG dan subyek memutuskan untuk

melanjutkan di SMEA. Belum sampai lulus SMEA subyek sudah

menikah dengan seorang tentara KOPASUS. Setelah lulus SMEA

subyek langung menerima ijabzah, pernikahan tersebut akhirnya

menggagalkan cita-cita subyek untuk menjadi perawat di Rumah

Sakit. Bagi subyek menjadi seorang perawat adalah salah satu

 profesi yang membanggakan karena dari kecil subyek senang bila

melihat perawat memakai seragam perawat yang putih, disamping

karena alasan materi subyek merasa kalau menjadi perawat dapat

menolong orang lain yang membutuhkan.

Pernikahan subyek dengan tentara menyebabkan subyek

harus tinggal di asrama Kartosuro dan meninggalkan keluarganya.

Bagi subyek meninggalkan keluarganya sangat tidak mudah karena

dari kecil subyek belum pernah pergi dari rumah, tetapi lama

kelamaan subyek terbiasa dengan keadaannya. Suami subyek

sering bertugas di Timor-timur, Kalimantan Utara, Irian Jaya,

menyebabkan suami subyek jarang berada di rumah, tetapi subyek

tidak merasa kesepian karena subyek mempunyai 2 orang anak

laki-laki. Setelah suami subyek pensiun dari tugasnya keluarga

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 63/214

51

subyek pindah dari asrama Katosuro ke rumah mertua sambil

menabung untuk membeli rumah sendiri. Akhirnya setelah 3 bulan

tinggal di rumah mertua, subyek dapat membeli rumah sendiri.

2. 

Situasi subyek sebelum masuk Panti Asuhan SOS Desa Taruna

Semarang

Sekitar 7 bulan setelah suami subyek pensiun dari

tugasnya, suami subyek meninggal dunia pada tahun 1985.

Peristiwa tersebut membuat subyek stres dan pekerjaan sehari-hari

hanya melamun saja di dalam rumah karena masih belum bisa

menerima kenyataan tersebut dan gunjingan dari para tetangga

tentang statusnya yang sudah janda. Tetangga subyek mempunyai

 persepsi negatif terhadap seorang janda, dan sering pula subyek

diganggu oleh laki-laki yang kurang kerjaan di desanya baik siang

atau malam hari Melihat subyek yang semakin tertekan, maka ibu

subyek meminta agar Bulek subyek mencarikan pekerjaan bagi

subyek. Bulek subyek menanyai subyek apakah ingin menikah

lagi, tetapi subyek menjawab tidak ingin menikah lagi. Mendengar

 jawaban tersebut, Bulek subyek memberi alamat SOS Desa Taruna

Semarang. Bulek meyakinkan subyek bahwa SOS Desa Taruna

inilah yang akan menjadi kehidupan baru bagi subyek untuk

menata kembali kehidupannya.

Stres yang berat akibat suami subyek meninggal dialami

oleh anak bungsu subyek yang tidak mau melanjutkan sekolahnya

sehingga anak bungsu subyek hanya mempunyai ijazah SD, hal ini

menyebabkan anak bungsu subyek tidak diterima menjadi tentara.

Subyek sudah berusaha untuk mendaftarkan anaknya menjadi

tentara sebanyak 4 kali, namun usaha tersebut sia-sia karena dari 4

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 64/214

52

kali mendaftar subyek hanya mendapat jawaban untuk menunggu

gelombang pendaftaran berikutnya. Dengan berjalannya waktu

anak bungsu subyek sudah mau bekerja sendiri di sawah dengan

menanam padi, pepaya, cabai. Hal ini membuat subyek sangat

 bahagia karena anak bungsunya sudah dapat menjalani kehidupan

seperti dahulu sebelum suami subyek meninggal ditambah adanya

dukungan yang penuh tentang keputusan subyek masuk SOS.

Subyek cukup senang karena keputusannya untuk masuk SOS

didukung oleh kedua orang tua, semua saudara subyek, serta bulek

yang berada di Semarang, Dukungan tidak datang dari anak

sulungnya karena waktu suami subyek meninggal anak sulungnya

lulus SMA kemudian bekerja di Jakarta, meskipun subyek sudah

 berusaha untuk mengirim surat kepada anak sulungnya tetapi tidak

ada balasan sampai subyek berada di SOS selama 9 bulan. Hal ini

menjadi masalah tersendiri bagi subyek karena anak sulungnya

seolah-olah marah kepada subyek atas keputusannya masuk SOS,

tetapi hal ini tidak menyurutkan niat subyek masuk SOS. Bulek

subyek sebelum memberi alamat Panti Asuhan SOS Desa Taruna

Semarang dan menyuruh subyek memasukkan lamaran ke SOS

Semarang, Bulek menceritakan semua tentang SOS dan tugas

sebagai Ibu Asuh kepada subyek karena bulek sudah sering ke SOS

dan mempunyai banyak cerita tentang situasi di SOS. Sebelum

subyek datang ke Semarang, subyek meminta surat keterangan dari

kelurahan tentang statusnya yang sudah janda, tetapi oleh Pak

Lurah subyek ditanya macam-macam dengan tujuan subyek tidak

 jadi melamar di SOS. Tetapi subyek tetap datang melamar di SOS

dan menjalani serangkaian tes-tes yang diadakan oleh SOS. Subyek

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 65/214

53

merasa kurang percaya diri dalam menjalani tes-tes tersebut karena

tes-tesnya kebanyakan menggambar padahal subyek tidak senang

menggambar dan tidak bisa menggambar secara baik. Tes-tes yang

dijalani subyek seperti tes melengkapi pola pada gambar yang

kosong (tes IQ), tes grafis, tes wartegg, dan tes wawancara.

Walaupun tidak yakin dengan hasil tesnya tetapi subyek tetap

 berharap untuk diterima di SOS.

Subyek menunggu hampir 2 bulan untuk mendapatkan

 jawaban bahwa dirinya diterima karena surat panggilan kerja

subyek tidak sampai ke tangan subyek. Suatu hari ada mobil SOS

datang ke rumah subyek untuk menjemput subyek karena subyek

tidak membalas surat panggilan tersebut. Sebelum berangkat ke

SOS subyek izin dengan orang tua dan kedua anaknya, baik orang

tua maupun anak bungsunya sangat setuju bila keputusan subyek

masuk SOS membuat subyek bahagia. Sedangkan anak sulungnya

yang berada di Jakarta tidak membalas surat subyek yang

mengatakan bahwa subyek akan masuk SOS. Surat yang tidak

dibalas tersebut tidak mengendurkan niat subyek untuk masuk

SOS. Keinginan masuk SOS ini sangat dipengaruhi oleh keadaan

subyek yang merasa sangat tertekan di tengah para tetangga yang

mempunyai persepsi negatif terhadap diri subyek yang sudah

 janda. Selain hal itu, subyek tidak punya kegiatan lagi setelah

suami meninggal dunia karena sudah tidak ada yang dirawatnya

karena kedua anak subyek sudah dewasa dan tidak terlalu

memerlukan subyek. Subyek akan sulit untuk melupakan

kenangan-kenangan bersama almarhum suaminya bila subyek

masih tinggal di rumahnya sendiri.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 66/214

54

3. 

Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang

Sesampainya subyek di SOS Desa Taruna, subyek

menghadap kepala pimpinan SOS Semarang dan mengatakan

 bahwa umur subyek sudah melebihi kriteria usia maksimal. Pihak

SOS tidak terlalu mempermasalahkan usia subyek, bahkan

menyakinkan subyek bahwa subyek adalah pilihan yang tepat

untuk mengasuh anak-anak di SOS. Berbagai dukungan datang

seolah menguatkan subyek dan membuat subyek berharap untuk

menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya dan dihormati oleh anak-

anak yang diasuhnya.

Pengalaman awal subyek menjadi Ibu Asuh langsung di

tempatkan di rumah A2 dengan 11 anak asuh dengan rentang usia

yang berbeda-beda, dimana yang paling besar baru SMP. Subyek

merasa ragu apakah dirinya mampu menyayangi anak-anak

tersebut seperti dia menyayangi anak kandungnya sendiri. Subyek

 belajar dari asisten yang ada di rumah tersebut selama 1 bulan

mengenai karakter tiap anak. Hambatan yang dirasakan subyek

waktu awal masuk SOS adalah mempunyai 1 anak yang nakal

malas, tidak sopan dan bicara kotor pada subyek sehingga

membuat subyek ingin keluar dari SOS. Hal ini dikarenakan

subyek tidak terbiasa untuk berkata kotor waktu di keluarga

subyek. Akhirnya subyek memberanikan diri untuk menemui

Pimpinan SOS untuk mengatakan bahwa dirinya tidak kuat bila ada

anak yang seperti itu. Bapak Pimpinan SOS meyakinkan subyek

untuk tetap sabar dalam menghadapi perilaku anak-anak tersebut.

Dukungan tidak datang dari Pimpinan SOS tetapi juga dari anak-

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 67/214

55

anak di rumah A2 yang siap membela subyek di hadapan anak

tersebut, hal ini membuat subyek yakin sekaligus bahagia karena

ada penghargaan terhadap dirinya sehingga subyek merasa dapat

 bertahan di SOS.

SOS memberi sedikit kebebasan bagi subyek untuk

mengambil uang pensiunan dan pulang ke rumah menjenguk orang

tua, adik subyek yang “cacat” serta anak bungsu subyek. Waktu

 pulang pertama kali, ayah subyek sangat senang melihat subyek

mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun psikis.

Ayah subyek sangat mendukung dan yakin bahwa subyek berada di

tempat yang tepat.

Perasaan subyek setelah melewati pengalaman pertama

yang cukup menggoyangkan diri untuk mengabdi di SOS tersebut

menambah keyakinan subyek untuk tetap berada di SOS karena

munculnya harapan dalam diri subyek untuk menyayangi anak-

anak tersebut dan supaya anak-anak yang diasuhnya kini dapat

menyayangi subyek seperti ibu kandungnya sendiri.

4. 

Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa

Taruna Semarang

Pengabdian subyek di SOS selama 19 tahun tidak lepas

dari pengalaman awal yang cukup membuat goyah subyek untuk

meneruskan pengabdiannya di SOS. Setelah peristiwa anak yang

nakal, malas dan tidak sopan tersebut menjadi penurut dan menjadi

lebih baik, subyek mendapat kejuatan dari anak sulungnya yang

sudah selama 9 bulan tidak diketahui kabar beritanya. Anak sulung

subyek datang ke SOS untuk melihat keadaan subyek, setelah anak

sulungnya bertemu dan mengetahui keadaan subyek di SOS

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 68/214

56

menjadi bersalah karena dahulu tidak mendukung keputusan

subyek untuk masuk SOS. Subyek merasa bahagia karena

keputusannya didukung oleh semua orang-orang yang dicintainya.

Setiap libur maupun hari raya subyek diperbolehkan oleh

SOS untuk pulang ke rumah orang tua subyek bersama anak

asuhnya yang berjumlah 11 orang. Waktu subyek pulang bersama

anak asuhnya para tetangga baru percaya kalau subyek benar-benar

 bekerja di Semarang. Kekaguman para tetangga terhadap pekerjaan

subyek bertambah saat ada salah satu anak asuh subyek yang

sering datang ke rumah orang tua subyek di desa untuk memberi

 beras, mie instan, dan lain sebagainya.

Setelah beberapa lama subyek di SOS mendapat bayi

 perempuan yang kemudian diberi nama Maria. Bagi subyek Maria

seolah kekuatan untuk bertahan di SOS karena waktu pertama kali

melihat Maria subyek langsung jatuh cinta pada bayi tersebut. Rasa

sayang subyek terhadap Maria bertambah ketika banyak orang

yang menyukai Maria karena Maria adalah bayi yang lucu, cantik

serta pintar. Semakin bertambah besar, Maria semakin membuat

subyek kagum karena prestasi yang cukup baik dalam kegiatan

menari serta judo. Setelah Maria, subyek berturut-turut mendapat 2

 bayi laki-laki, dengan adanya 3 bayi yang menjadi tanggung jawab

subyek semakin tidak tega untuk meninggalkan SOS karena

subyek merasa kasihan pada ketiga bayi ini tidak pernah dijenguk

oleh kedua orang tua mereka. Ketiga bayi ini merasa bahwa ibu

kandungnya adalah subyek, hal ini menambah penghargaan bagi

diri subyek karena subyek merasa berarti bagi anak-anak asuhnya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 69/214

57

Masa pengabdian subyek yang sudah 19 tahun tidak

dilewati dengan begitu saja, banyak hambatan yang mewarnai

 perjalanan subyek di SOS. Hambatan datang mulai dari

kekhawatiran subyek pada ibu dan adiknya yang “cacat” karena

semenjak ayah subyek meninggal dunia ibu subyek sering sakit-

sakitan dan di rumah hanya tinggal adik subyek yang tidak mampu

menjaga ibu dengan baik. Kekhawatiran inilah yang menyebabkan

subyek selalu pulang ke rumah 1 bulan sekali karena takut ada apa-

apa dengan ibu dan adiknya. Semua saudara subyek sudah

 berkeluarga dan bertempat tinggal di daerah yang berbeda-beda

sehingga sulit untuk selalu menjenguk ibu di rumah. Hambatan di

SOS yang dirasakan oleh subyek terutama jika ada kesalah

 pahaman yang terjadi dengan ibu-ibu SOS ini dialami oleh subyek,

dikarenakan subyek waktu awal di SOS membuat laporan

administrasinya sisa Rp. 20.000, karena ibu-ibu lain mengira

 bahwa uang kebutuhan sehari-hari yang diberikan oleh SOS

ditambah dari uang pensiunan alm. suami subyek. Padahal yang

terjadi bukan subyek menambah keuangan rumahnya dengan uang

 pensiunan tetapi subyek selalu membawa sayuran dan buah-buahan

dari rumah di desa, dengan demikian subyek dapat menghemat

uang belanja selama 3-5 hari. Selain masalah dengan ibu-ibu SOS,

subyek juga merasa sedih dan jengkel bila anak-anak tidak

menurut, sekolahnya tidak pintar dan sering melupakan perinah

atau perkataan subyek. Kekecewaan subyek ditambah dengan

adanya satu anak yang mencuri uang subyek berkali-kali. Subyek

 juga sering merasa bahwa kurang adanya perhatian dari Bapak

Pimpinan terhadap ibu-ibu SOS, karena Bapak jarang mengunjungi

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 70/214

58

ibu-ibu untuk menanyakan kabar. Menurut subyek dengan hanya

menanyakan kabar saja bagi subyek sudah merasa diperhatikan.

Subyek merasa takut kalau anaknya sakit pada tengah malam

karena subyek sungkan membangunkan sopir SOS untuk

mengantarkan subyek dan anaknya ke Rumah Sakit.

Bagi subyek mencintai anak yang diterimanya saat masih

 bayi akan lebih mudah karena seorang bayi belum dapat berkata

apa-apa dan bayi benar-benar membutuhkan seorang ibu untuk

membantunya bertahan hidup, sedangkan anak yang diterima

sudah besar agak sulit untuk mencintai karena anak yang sudah

 besar sudah dapat berpikir sesuai dengan kemauannya sendiri.

Subyek mengatakan kalau mencintai anak yang besar adalah suatu

 proses, dan hal itu sangat sulit. Tetapi sesulit apapun subyek

menyadari bahwa anak-anak yang berada disini butuh kasih

sayangnya.

Harapan subyek selama menjalani hidup di SOS

mempunyai harapan untuk anak-anaknya seperti subyek

menginginkan anak-anak perhatian dan mau membersihkan rumah

sewaktu subyek pergi, selain itu subyek ingin anak-anaknya patuh

terhadap apa yang telah diajarkannya sehingga tidak setiap kali

subyek harus memberi tahu lagi.

5. 

Keadaan Ibu Asuh sekarang dan harapan ke depan

Subyek dengan usia 62 tahun akan segera menyelesaikan

tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu asuh, dan

subyek telah mempunyai hak pakai seumur hidupnya di salah satu

rumah pensiunan di Wisma Bunda. Perasaan subyek yang gembira

karena akan menikmati masa tuanya tetapi masih ada rasa tidak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 71/214

59

tega meninggalkan anak-anak asuhnya terutama anaknya yang

masih kelas IV SD. Subyek merasa sedih bila anak-anaknya akan

hidup jauh dari dirinya dan diasuh oleh ibu lain, untuk mengurangi

kesedihan tersebut subyek berencana untuk pulang selama kurang

lebih satu bulan setelah surat keputusan bahwa dirinya akan

 pensiun. Tetapi setelah anak-anaknya dapat mulai dekat dengan ibu

 barunya, maka subyek akan tetap tinggal di SOS di Wisma Bunda.

Saudara, Ibu maupun anak kandung subyek menawarkan

kepada subyek untuk tinggal di rumah mereka dan berencana

membuatkan warung makan untuk subyek menyalurkan hobby

memasaknya dan mengisi waktu luangnya setelah pensiun dari

SOS, tetapi subyek tetap ingin berada tidak jauh dari anak-anak

asuhnya di SOS.

c. 

Analisa Kasus

Pengalaman hidup yang cukup sulit seperti kehilangan

seseorang yang dicintai membuat subyek mengambil suatu keputusan

untuk merubah hidupnya. Hal ini dikarenakan sebelum suaminya

meninggal dunia, hidup subyek terasa lengkap karena segala

kebutuhan hidup subyek dan keluarganya masih dapat tercukupi

dengan uang pensiun suaminya. Tidak lama setelah suaminya pensiun,

subyek sudah memiliki rumah tinggal sendiri serta subyek merasa

memiliki keluarga kecil yang bahagia dengan 1 orang suami dan 2

orang anak laki-laki sehingga terpenuhi kebutuhan akan mencintai dan

dicintai. Subyek menjadi salah satu bagian dari warga desa yang cukup

aktif dan berperan penting dalam membantu Ibu Lurah mengurus PKK

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 72/214

60

Kematian suami membuat subyek kehilangan figur yang

dicintai, dihormati dan yang mencintainya ( Belongingness and love

needs),  subyek merasa bahwa anak-anaknya yang mulai tumbuh

dewasa sudah tidak memerlukan kehadiran subyek karena anak-anak

subyek dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan subyek ( Belongingness

and love needs). Setelah subyek menyandang status janda, banyak para

tetangga yang mulai membicarakan segala tingkah laku yang

dilakukannya dan hal ini membuat subyek tidak bebas untuk

 beraktivitas, selain itu subyek juga merasa terganggu dengan beberapa

tetangga yang mulai menganggunya (safety needs), subyek juga

merasa bahwa dirinya tidak lagi menjadi bagian dari desa yang

ditempatinya dikarenakan adanya berbagai persepsi negatif dari

tetangganya tentang diri subyek yang sudah janda (belongingness and

love needs). Waktu luang yang dimiliki subyek digunakan hanya untuk

mengenang masa lalu bersama alm. suaminya, dengan hanya hidup

dalam kenangan membuat subyek bertambah sedih dan frustrasi akan

kehidupan yang dijalaninya dengan berbagai persepsi negatif dari

tetangga pada dirinya, hidup subyek seolah tak berarti lagi (esteem

needs). Subyek akhirnya memutuskan untuk merubah suasana

hidupnya dengan masuk SOS Desa Taruna Semarang, hal ini dapat

terjadi karena adanya informasi dari Bulek subyek yang

mengambarkan sebuah kehidupan di SOS Desa Taruna dan akhirnya

mempunyai keyakinan bahwa dapat menemukan kehidupan yang lebih

 baik dan lari dari kesedihan serta kekhawatiran pada pandangan warga

desa terhadap dirinya (safety needs), namun dibalik keyakinan

tersebut, subyek juga merasa tidak yakin dapat mencintai anak-anak

yang bukan anak kandungnya begitu juga sebaliknya subyek

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 73/214

61

mengharapkan anak-anak asuhnya dapat mencintai dan memperhatikan

dirinya (belongingness and love needs), subyek juga masih ragu

dirinya mampu untuk menjalani serangkaian tes masuk (esteem

needs). Subyek memperoleh keyakinan bahwa dirinya mampu untuk

masuk SOS Desa Taruna Semarang dikarenakan adanya dukungan dari

keluarga (orang tua) dan saudara-saudara subyek walaupun subyek

tinggal jauh dari keluarga besar, namun perhatian dan cinta dari

keluarga masih dapat subyek rasakan, selain hal tersebut ada juga

kepercayaan yang diperoleh subyek dari Bapak Pimpinan untuk

merawat dan mengasuh anak-anak SOS Desa Taruna Semarang.

Ditengah kepercayaan diri subyek untuk mengabdi di SOS Desa

Taruna Semarang, dukungan tidak subyek peroleh dari anak sulungnya

karena anak sulungnya tidak menyetujui tindakan subyek tersebut

(belongingness and love needs), ada juga persepsi negatif yang

diberikan oleh tetangga subyek karena persepsi salah terhadap

 pekerjaan subyek tersebut (esteem needs). Subyek lebih termotivasi

untuk tetap mengabdi di SOS Desa Taruna Semarang karena setelah

 beberapa bulan, akhirnya anak sulungnya datang meminta maaf dan

memperbaiki hubungan yang kurang baik dengan subyek, serta

dukungan pada keputusan subyek tersebut. Selain itu tetangga subyek

mulai memahami dan menghargai bahwa keputusan subyek mengabdi

di SOS Desa Taruna Semarang adalah sesuatu yang positif, ketika

subyek pulang ke rumah waktu liburan sekolah bersama anak-anak

asuhnya, serta adanya kebanggaan dari ayah subyek sehingga selalu

menceritakan pengalaman subyek pada semua orang yang ditemui.

Pengalaman subyek selama 19 tahun di SOS Desa Taruna

Semarang mempunyai dinamika terhadap keputusannya untuk tetap

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 74/214

62

mengabdi di SOS Desa Taruna Semarang. Ada pengalaman yang

cukup sulit dihadapi subyek hal ini dikarenakan anak-anak asuhnya

terasa asing bagi subyek, tetapi setelah beberapa lama subyek mulai

 belajar mencintai anak-anak asuhnya dan anak-anak mulai belajar

mencintai dirinya. Subyek merasa bahwa ada satu anak yang tidak

mencintai dirinya dan bersikap kurang ajar terhadap dirinya

(belongingness and love needs), hal ini membuat subyek merasa ragu

untuk melanjutkan pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang,

tetapi karena ada dukungan dan pembelaan dari anak-anak lain.

Subyek mulai mendapatkan bahwa selain ia mendapat cinta anaknya,

ia mendapat penghargaan dan bertambah kepercayaan diri untuk

mengasuh anak dari peristiwa tersebut ditambah dengan berubahnya

anak yang kurang tersebut menjadi anak yang baik, perhatian dan

selalu memberi sesuatu pada subyek.

Ada hambatan dalam pengabdian subyek seperti adanya

 persepsi negatif dari ibu-ibu SOS yang lain tentang keuangan keluarga

subyek. Subyek merasa kurang mempunyai hubungan yang akrab dan

hangat dengan beberapa Ibu SOS (belongingness and love needs).

Tetapi setelah subyek berhasil mengatasi kesalah pahaman yang

terjadi, subyek merasa sudah dapat menjalin hubungan yang akrab dan

mempunyai kesetia kawanan dengan ibu-ibu di SOS Desa Taruna

Semarang. Selain hambatan yang dirasakan subyek selama berada di

SOS Desa Taruna, subyek juga khawatir tentang keadaan ibu yang

sudah semakin tua dan sering sakit di rumah berdua dengan adik

subyek yang “cacat” (belongingness and love needs). Subyek tidak

tega meninggalkan ibu dan adiknya tetapi karena subyek memerlukan

uang untuk membiayai kehidupan ibu dan adiknya serta anaknya yang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 75/214

63

 bungsu ( physiological Needs), maka subyek pun harus tetap di SOS

Desa Taruna

Setelah subyek mengalami berbagai peristiwa subyek merasa

 percaya diri untuk merawat dan mengasuh anak-anaknya. Rasa bahagia

 bertambah ketika para tetangga yang percaya dan terkagum-kagum

dengan anak-anak asuh subyek yang sudah dapat membalas budi baik

subyek dengan sering ke rumah subyek di desa untuk menjenguk dan

membawakan sesuatu kepada ibu, anak kandung dan adik subyek.

Masa pengabdian subyek akan berakhir karena subyek tidak

 berapa lama lagi akan pensiun dari tanggungjawab dan perannya

sebagai Ibu Asuh. Subyek ingin setelah pensiun dirinya ingin

melakukan kegiatan yang disenanginya seperti menyalurkan hobbynya

memasak (self Actualization), tetapi subyek selalu memikirkan

 bagaimana anak-anaknya setelah dirinya pensiun, karena itulah subyek

tetap ingin menghabiskan dan menikmati masa pensiunnya (safety

 Needs) di SOS Desa Taruna sehingga subyek tetap dekat dengan anak-

anaknya ( Belongingness and love needs). Subyek juga bigung karena

di masa pensiunnya subyek masih sehat dan ingin melakukan kegiatan-

kegiatan dimana subyek merasa berharga dan mempunyai peranan

(esteem Needs).

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 76/214

64

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 77/214

65

Skema Dinamika Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh di PA. SOS Desa

Taruna Subyek I 

Safety Needs Belongingness and

love Needs

- Persepsi tetangga membuat subyek

tidak bebas beraktivitas

- Ada beberapa tetangga mulai“mengganggu”

- Suami meninggal-Anak-anak sudah bisa mandiri tidak

membutuhkan pengasuhan

- Tidak diterima menjadi bagian dari desa

yang ditempatinya

Persepsi negatif dari tetanggatentang status sebagai janda

Subyek frustrasi dan menganggap

hidupnya tidak berarti

Subyek merasa tidak mampu

menjalani tes seleksi

Subyek masuk menjadi Ibu Asuh di Panti

Asuhan SOS Desa Taruna Semarang

 Physiological Needs-Subyek membiayai kehidupan

ibu, adik yang “cacat” dan anak

subyek yang bungsu

Self ActualizationSubyek ingin menyalurkan hobby

memasak setelah dirinya pensiun

 Esteem NeedsPersepsi negative dari

 pekerjaan yang subyek lakukan

di SOSSubyek ingin tetap berguna dan

masih memiliki peran dalammasa pensiunnya

 Belongingness and love Needs

- Anak sulung tidak menyetujui keputusan subyekmasuk SOS

- Subyek merasa asing dengan anak-anak asuhnya

- Ada satu anak yang kurang ajar

- Subyek belum mempunyai hubungan yang baik

dengan ibu-ibu SOS yang lain.- Ibu subyek sudah tua dan sakit hanya tinggal

 berdua dengan adik subyek yang “cacat”

- Subyek ingin tetap berada di dekat anak-anakasuh walaupun sudah pensiun

Safety NeedsSubyek ingin menghabiskan dan

menikmati masa pensiun di tempat

yang sudah tersedia dengan berbagaifasilitas

 Esteem Needs

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 78/214

66

2. Subyek II

a. 

Identitas Diri Subyek

 Nama : Y

Asal Daerah : Yogyakarta

Urutan Kelahiran : 5 dari 5 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SMA

Status Marital : Belum Menikah

Lama di SOS Semarang : 7 tahun

b.  Hasil Observasi dan Wawancara

Kesan pertama bertemu subyek, ia terkesan sombong,

menutup diri, dan tegas, namun sebenarnya subyek merupakan pribadi

yang ramah, sangat terbuka, to the point, spontan dalam berbicara dan

memiliki selera humor. Paras subyek yang manis dengan kulit yang

 putih dan rambut ikal panjang, ditambah dengan perawakan subyek

terlihat tinggi langsing. Keseharian subyek tidak mementingkan

 penampilan karena subyek tidak terbiasa dengan make up, subyek

terbiasa memakai kaos oblong dan celana pendek. Subyek memiliki

minat pada banyak hal terutama menanam tanaman, subyek merupakan

salah satu Ibu SOS yang suka menanam tanaman berbagai macam

tanaman berada di sekitar teras rumah maupun di dalam rumah

sehingga kesan pertama yang muncul waktu berkunjung ke rumahnya

adalah asri, nyaman, rapi dan bersih.

Subyek tinggal di Rumah A5 SOS Desa Taruna Semarang

 bersama ketiga anak asuhnya yang terdiri dari 1 perempuan dan 2 laki-

laki, dengan rentang usia yang berbeda-beda. Di rumah inilah subyek

menata rumah sesuai keinginan subyek. Dibagian teras rumah, subyek

meletakan bangku panjang, di ruang tengah sebelah kiri pintu masuk

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 79/214

67

terdapat kursi dan meja tamu, disebelah kanan pintu masuk terdapat

meja makan dengan kursi kayu disekitar meja makan. Meja ini

digunakan untuk tempat subyek dan anak-anaknya makan bersama dan

 belajar. Di sekitar ruang tengah terdapat foto-foto subyek dan anak-

anaknya yang tertata cukup rapi. Di bawah foto-foto tersebut terdapat

tanaman hias dapat diantara lemari dan televisi. Di rumah ini terdapat

4 kamar tidur utama, 2 kamar mandi, dan 2 WC. Dibelakang terdapat

dapur kecil lengkap dengan peralatan memasaknya. Di luar rumah

terdapat berbagai jenis tanaman hias, buah-buahan, maupun sayur-

sayuran.

Subyek   memberi kebebasan kepada anak-anaknya  untuk

 bermain di luar atau di dalam rumah tetapi setiap jam 5 sore semua

anak harus pulang ke rumah, karena subyek sudah mempunyai

 peraturan bagi anak-anaknya untuk belajar pada sore hari. Subyek

sudah mengatur tugas pada masing-masing anak setiap harinya di

selembar tugas harian yang dipasang di lemari es. Perkecualian bagi

anak subyek yang masih duduk di bangku Tk, karena menurut subyek,

anak mulai dikenalkan kewajiban akan tugas rumah setelah masuk SD.

Walaupun demikian, anak subyek yang sedang duduk di bangku Tk ini

senang membantu pekerjaan rumah subyek maupun kakak-kakak.

Anak-anak subyek sangat patuh dan menghormati subyek,

hal ini terlihat waktu pulang sekolah anak-anak selalu menyapa subyek

dan bercerita tentang kegiatan serta nilai ulangan yang diperoleh.

Anak-anak subyek sudah seperti keluarga yang sebenarnya karena

terlihat bahwa Thea anak subyek yang paling kecil senang bermain

dengan Eka anak subyek yang lebih besar, begitu juga dengan Eka

sering memberikan mainan pada Thea. Anak-anak subyek dapat

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 80/214

68

 bersikap hangat dan bersahabat dengan tamu atau orang baru, karena

anak-anak subyek masih kecil-kecil dan senang diajak bermain. Di

sore hari anak-anak subyek melakukan kegiatan seperti belajar untuk

ulangan besok di sekolah, bermain dengan anak yang serumah di teras

depan atau di dalam kamar, terkadang melihat acara televisi.

Ketika subyek diwawancarai sangat tenang, tegas dan banyak

 bercerita tentang anak-anaknya terutama Thea yang lucu, polos, pintar,

dan kritis. Tidak jarang subyek subyek tertawa karena mengingat

kelucuan dan kenakalan yang dibuat oleh Thea. Subyek lebih banyak

 bercerita tentang Thea dari pada tentang dirinya karena bagi subyek

Thea adalah anak yang cukup kritis sehingga kalau bertanya harus

sampai Thea mengerti baru Thea akan berhenti bertanya.

1. Latar Belakang Subyek

Subyek lahir dan dibesarkan di Yogyakarta. Subyek

merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Hubungan subyek

dengan keluarganya tidak terlalu dekat karena subyek dibesarkan

dari keluarga yang agak permisif karena ayah dan ibu subyek

memberi kebebasan kepada anak-anak termasuk subyek dalam

menentukan pilihan hidupnya. Subyek mempunyai 4 orang kakak

yang cukup baik, namun subyek merasa paling dekat dengan

kakaknya yang keempat karena kakak tersebut sangat sayang dan

 perhatian dengan subyek, sehingga kalau subyek pulang ke rumah,

subyek akan lebih sering menginap di rumah kakak yang keempat.

Subyek kurang terbuka dengan kedua orang tua maupun saudara-

saudaranya sehingga waktu sudah masuk SOS Desa Taruna

subyek tidak terlalu mengindahkan larangan ibunya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 81/214

69

Subyek dibesarkan dari keluarga muslim yang tidak

terlalu mengutamakan kegiatan ritual agama, bagi keluarga subyek

agama yang dianut hanya sebatas keyakinan saja sehingga

 pendidikan agama di keluarga tidak subyek dapatkan. Ayah subyek

lebih menyukai kegiatan ritual kejawen dari pada keagamaan, hal

ini yang membuat subyek kurang adanya pendidikan nilai-nilai

agama yang pertama kali dianutnya. Subyek pindah agama Katolik

waktu SMA karena subyek mengenal dan tertarik agama Katolik

waktu sekolah di SMP Katolik sehingga ia memutuskan untuk

dibabtis dan menjadi Katolik. Subyek merasa tidak ditentang

maupun tidak didukung oleh keluarganya waktu ia akan dibabtis

karena tidak satupun diantara keluarga subyek yang datang di

acara pembabtisan, hal ini membuat subyek harus meminjam ibu

 baptis dari salah satu temannya.

Pada masa remaja subyek telah menyelesaikan

 pendidikannya di SMA. Setelah lulus SMA subyek memutuskan

untuk bekerja di bidang yang disukainya yaitu sosial karena bagi

subyek pekerjaan sosial menjadi cita-citanya sewaktu kecil hingga

sekarang, untuk mencapai cita-cita tersebut subyek bekerja di

lembaga sosial seperti di Panti Asuhan, Asrama, maupun Panti

Jompo di berbagai daerah. Dalam perjalanannya mengejar cita-

citanya tersebut, subyek berpacaran dengan seorang pemuda yang

 baik namun bagi subyek hubungan ini tidak dapat dilanjutkan ke

arah perkawinan karena subyek tidak menginginkan hal tersebut

dan subyek lebih nyaman dengan kehidupan dimana dirinya tidak

terikat dengan orang lain. Akhirnya subyekpun memutuskan untuk

tidak melanjutkan hubungan tersebut ke arah perkawinan dan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 82/214

70

subyek meyakinkan pada pacarnya untuk memilih gadis lain untuk

menjadi pendamping dalam hidup pacarnya. Hubungan subyek

dengan pacarnya masih terjalin baik sampai akhirnya pacarnya

mengenalkan calon istri pada subyek dan mereka sudah menikah

ditahun 2005. 

2. Situasi subyek sebelum masuk SOS Desa Taruna Semarang

Subyek menyadari bahwa dirinya sangat tertarik dengan

karya-karya sosial, oleh karena hal tersebut subyek mempunyai

 banyak pengalaman bersama anak-anak terlantar, orang-orang usia

lanjut, dan orang yang membutuhkan perawatan. Hal ini dibuktikan

oleh subyek dengan bekerja selama kurang lebih 5 tahun di Panti

Asuhan Bethlehem Temanggung yang dikelola oleh suster-suster

Penyelenggara Ilahi (PI), bekerja sebagai Ibu Asrama di

Purbalingga selama 3 tahun, bekerja selama kurang lebih 5 tahun di

Rumah Sakit Bersalin ST. Maria Tegal sebagai perawat walaupun

subyek bukan lulusan dari sekolah keperawatan Subyek juga

 pernah bekerja di Panti Werda di Jakarta selama 3 tahun. .

Pengalaman subyek di Panti Asuhan Bethlehem

Temanggung membuat subyek lebih kaya pengalaman dalam

menghadapi anak-anak asuh karena sistem yang digunakan di

Panti Asuhan tersebut mengharuskan satu rumah ditempati oleh

anak-anak yang pendidikan pada tingkat yang sama, antara ibu

asuh dengan anak-anak asuh tidak boleh mempunyai hubungan

yang akrab sehingga setiap tahun kenaikan kelas ibu dan anak-anak

selalu berpindah rumah, Ibu Asuh tidak hanya berperan sebagai ibu

di rumah tetapi setiap ibu harus mengikuti kegiatan rutin setiap hari

seperti membahas perilaku anak-anak dan berkonsultasi dengan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 83/214

71

 psikolog, evaluasi yang diberikan oleh suster setiap minggunya,

dan keterampilan menjahit. Ibu asuh juga harus membuat laporan

keuangan rumah tiap minggu. Tiap hari minggu ibu-ibu bergantian

mengajar sekolah minggu. Selain ada juga ketentuan bagi Ibu Asuh

untuk tidak menikah. Pengalaman-pengalaman yang dilalui subyek

di Panti Asuhan Bethlehem Temanggung tidak dapat bertahan

lama, hal ini disebabkan subyek merasa bahwa yang dilakukannya

kini hanya sementara karena Ibu Asuh di Panti Asuhan Bethlehem

Temanggung terikat kontrak. Selain itu juga ada sindiran-sindiran

dan persepsi negatif tentang Ibu Asuh yang bekerja di tempat itu

terlalu lama. Sindiran-sindiran ini bagi subyek kadang sangat

menyakitkan, untuk menghindari sindiran tersebut subyek

mengundurkan diri dari Panti Asuhan Bethlehem Temanggung dan

mencari suatu tempat yang menjanjikan untuk subyek dapat tinggal

dan mengabdikan dirinya secara total serta tidak ada lagi sindiran-

sindiran yang dikemukakan oleh anak-anak asuhnya tentang status

subyek yang masih lajang karena dari dalam diri subyek

menginginkan untuk tidak terikat dalam sebuah ikatan perkawinan.

Harapan subyek ini terwujud ketika Panti Asuhan Bethlehem

Temanggung mengadakan kunjungan ke SOS Desa Taruna, disaat

itu subyek tertarik dengan sistem yang ada SOS Desa Taruna

maka subyek mengirimkan lamaran ke SOS Desa Taruna. Subyek

menyakinkan diri bahwa SOS Desa Taruna adalah tempat yang

tepat bagi dirinya dengan mengajukan diri untuk live in selama satu

minggu sebelum dirinya mengikuti serangkaian tes masuk seperti

tes Psikologi, dan tes tentang pengasuhan anak secara teori dan

 praktek.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 84/214

72

3. Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang

Setelah subyek melewati tes masuk dan dinyatakan

diterima di SOS Desa Taruna sebagai asisten karena hasil tes

subyek kurang memenuhi kriteria menjadi Ibu Asuh di SOS Desa

Taruna tetapi subyek tetap menerima keputusan tersebut dan

subyek mengikuti training  selama 3 bulan, dan pada hari

 penentuan subyek tidak terlalu khawatir akan ditempatkan dimana.

Bagi subyek ditempatkan dimana saja tidak masalah baginya

karena subyek merasa tidak mempunyai tanggungan apapun dan

subyek merasa cukup senang dapat diterima karena menurut

subyek SOS Desa Taruna adalah suatu lembaga sosial yang telah

lama dicita-citakannya. Akhirnya subyek di tempatkan di SOS

Desa Taruna Semarang sehingga cukup dekat dengan rumah

subyek yang berada di Yogyakarta sehingga memudahkan subyek

untuk pulang ke rumah waktu liburan sekolah.

Bagi subyek menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna tidak

terlalu sulit karena subyek sudah mempunyai banyak pengalaman

yang hampir serupa dengan keadaan di SOS Desa Taruna. Subyek

sangat senang masuk di SOS Desa Taruna karena sistem kerja

yang total dan mengasuh anak dengan sistem keluarga kecil inilah

yang subyek cari dan harapkan. Walaupun begitu subyek juga

mengalami hambatan dalam mendampingi dan mengasuh anak-

anak yang datang lebih dahulu dari pada subyek karena menurut

subyek anak-anak tersebut sudah mempunyai pola dan kebiasaan

yang terbentuk oleh Ibu Asuh yang lama sehingga untuk

menyesuaikan dengan peraturan yang subyek buat cukup

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 85/214

73

mengalami kesulitan sehingga subyek harus menyesuaikan diri

dengan 14 anak yang sudah beranjak dewasa. Namun masalah

tersebut tidak terlalu menyulitkan adaptasi subyek terhadap anak-

anak karena subyek mempunyai cukup banyak pengalaman dalam

mengasuh anak sehingga subyek mudah untuk beradaptasi dengan

keadaan di SOS Desa Taruna.

Awalnya keluarga subyek terutama ibu tidak mendukung

keputusan subyek masuk di SOS Desa Taruna, karena adanya

syarat tidak boleh menikah selama bekerja di SOS Desa Taruna

namun subyek sudah mempunyai pendirian untuk tetap masuk SOS

Desa Taruna sehingga tidak terlalu memperdulikan tanggapan

orang-orang yang melarangnya masuk SOS Desa Taruna. Subyek

 berharapan bahwa dirinya dapat terus mengabdi di SOS Desa

Taruna karena hal tersebut yang selalu dicari dan diharapkan yaitu

menemukan sebuah lembaga yang menjamin dirinya untuk selalu

total tak terbatas waktu untuk melakukan karya-karya sosialnya.

SOS Desa Taruna mempunyai sistem kerja bagi ibu Asuh untuk

terus mengabdi dan tidak ada sistem kontrak beberapa tahun, tetapi

mengharap kesediaan Ibu Asuh untuk selama mungkin menjadi Ibu

Asuh, oleh karena hal tersebut subyek merasa hari depannya lebih

terjamin karena subyek dapat bekerja selama yang ia inginkan dan

sudah ada jaminan pensiunan. Kehadiran SOS Desa Taruna dirasa

sangat memenuhi harapan subyek untuk total dalam pekerjaannya

karena di SOS Desa Taruna jelas adanya suatu komitmen yang

harus dipegang untuk tidak menikah, berbeda dari lembaga sosial

yang pernah subyek jalani karena di lembaga tersebut masih

terdapat persepsi negatif tentang keberadaannya yang tidak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 86/214

74

menikah. Bagi subyek persepsi yang demikian sangat

menyinggung perasaannya dan banyak pihak tidak akan mengerti

alasan kenapa subyek memutuskan untuk bekerja sosial dan tidak

mau menikah.

4. Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa

Taruna Semarang

Subyek adalah seorang yang cukup tegas dalam pendirian

dan mempunyai prinsip yang tidak dapat dipengaruhi oleh orang

lain, karena bagi subyek tidak masalah kalau orang lain

mempunyai tanggapan yang berbeda dengan keinginan subyek.

Bagi subyek yang terpenting adalah bagaimana ia harus

menentukan jalan hidupnya dan bertanggung jawab atas hidupnya.

Dalam menghadapi anak-anak yang sudah beranjak dewasa subyek

 berusaha menyesuaikan diri namun karena kehadirannya tidak

terlalu diterima membuat subyek mempunyai prinsip bahwa apa

yang ia lakukan untuk kebaikan anak-anak tersebut, tetapi bila

tidak ditanggapi secara positif maka subyekpun kemudian

menyerahkan kembali kepada anak-anak tersebut. Hubungan

subyek dengan anak-anak yang sudah lama di rumah 5 hanya

sekedar formalitas saja tidak ada kedekatan yang lebih seperti

hubungan antara anak dengan ibu.

Subyek agak terkejut dengan sikap keluarganya yang

dahulu melarang ia masuk SOS Desa Taruna tetapi sekarang

mendukung subyek setelah subyek pulang membawa anak-anak

waktu liburan sekolah sehingga keluarga subyek mulai menyayangi

dan perhatian kepada anak-anak subyek Hal tersebut menambah

keyakinan subyek bahwa yang ia lakukan adalah jalan yang benar.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 87/214

75

Subyek sering membawa anak-anaknya ke rumah kakak-kakaknya

waktu liburan sekolah karena semua kakak subyek sudah

mempunyai keluarga dan tempat tinggal sendiri-sendiri di sekitar

Yogyakarta sehingga subyek sering kebigungan untuk menentukan

dimana dirinya dan anak-anak akan menginap. Dari keluarga

subyek hanya ibu yang belum sempat melihat anak-anak subyek

karena tidak berapa lama setelah subyek berada di SOS Desa

Taruna, ibu subyek meninggal dunia. Sedangkan ayah subyek

sudah meninggal dunia ketika subyek masih SMA. Dalam

 perjalanan hidup subyek di SOS Desa Taruna mengalami banyak

kesulitan

SOS Desa Taruna memperbolehkan ibu-ibu asuh untuk

menyalurkan hobby masing-masing seperti memasak, dan

menanam bunga. Subyek merasa di SOS Desa Taruna dirinya

dapat menyalurkan hobbynya menanam bunga, selain hal tersebut

SOS Desa Taruna mengizinkan subyek untuk dibantu asisten

dalam mengurus rumahnya. Dengan adanya asisten tersebut

membantu subyek untuk melakukan hobbynya. Subyek sangat

senang karena mendapat teman yang selalu memberi saran dan

kritik mengenai segala sesuatu yang dibuat oleh subyek mulai dari

 pengasuhan anak sampai merawat tanaman karena ternyata subyek

dengan asisten mempunyai hobby merawat tanaman.

5. Situasi Ibu Asuh sekarang dan harapan ke depan

Subyek sekarang merasa lebih bebas dan sudah tidak

mempunyai tanggungan di rumah karena orang tua subyek sudah

meninggal, sedangkan kakak-kakak subyek sudah bekerja dan

 bekeluarga. Subyek tetap membantu dalam hal keuangan untuk

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 88/214

76

 pendidikan keponakan-keponakannya, tetapi subyek tidak ingin

terikat harus memberi sejumlah uang setiap bulan pada keponakan-

keponakannya sehingga subyek mempunyai prinsip bahwa ia akan

memberi atau membantu pendidikan keponakan-keponakannya jika

dirinya mau dan mampu. Subyek tidak ingin terlalu terikat untuk

memberikan bantuan keuangan kepada keponakan-keponakannya

karena subyek sering menggunakan gajinya untuk menutupi

kekurangan dalam keuangan dalam rumah tangganya. Subyek

kurang dapat mengatur keuangan rumah tangganya sehingga harus

menggunakan uang pribadinya untuk memenuhi keperluan rumah

tangganya.

Subyek sekarang tinggal bersama ketiga anaknya yang

sangat ia sayangi dan menyayanginya. Namun keadaan ini tidak

membuat subyek bahagia karena subyek mendapat persepsi-

 persepsi negatif dari Ibu-ibu SOS yang lain karena rumahnya tidak

 pernah ditambah anak lagi padahal subyek tinggal dengan 3 orang

anak dalam satu rumah. Menurut subyek tanggapan ibu-ibu yang

lain mengenai hal ini dikarenakan subyek yang tidak mampu untuk

mengurus dan mengasuh anak-anak sehingga Bapak Pimpinan

tidak mempercayakan anak-anak yang datang kepada subyek.

Menanggapi hal tersebut subyek bertanya kepada Bapak Pimpinan

dan jawabannya hanyalah SOS Desa Taruna ingin mengembalikan

misi dimana anak Muslim akan tinggal dan diasuh oleh ibu Muslim

sedangkan anak Katolik akan tinggal dan diasuh oleh ibu Katolik.

Setelah mendengar alasan dari Bapak Pimpinan subyek kemudian

 berpikir lebih positif dan membiarkan orang-orang mempunyai

 persepsi tentang dirinya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 89/214

77

Subyek mempunyai harapan yang besar pada anak-

anaknya untuk menjadi anak yang pintar, sukses, taat beragama,

dan selalu menghargai orang lain. Dalam pengasuhan subyek tidak

 bosan-bosannya akan selalu mengulang-ulang nasehatnya supaya

anak-anak menjadi lebih baik serta subyek juga berusaha untuk

 bersikap adil supaya tidak saling merugiakan antar anak maupun

dirinya dengan salah satu anak. Subyek mempunyai harapan bahwa

 bila dirinya mampu dan masih dipercaya oleh Bapak Pimpinan

untuk mengasuh anak-anak maka subyek akan selamanya

mengabdi di SOS Desa Taruna sampai subyek paripurna dari

tugasnya mengasuh anak-anak. Subyek juga ingin menghabiskan

masa pensiunnya di SOS Desa Taruna karena subyek sudah merasa

nyaman dan tak kekurang suatu apapun serta subyek ingin selalu

dekat dengan anaka-anak yang pernah diasuhnya.

c. 

Analisa Kasus

Motivasi awal atau daya penggerak dalam diri subyek yang

akhirnya mendorong subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang

adalah subyek ingin mempunyai suatu pekerjaan yang menjamin

dirinya untuk mengabdikan dirinya secara total di satu tempat sehingga

subyek tidak terlalu suka dengan sistem kontrak kerja karena hal ini

membuat subyek tidak merasa aman dan nyaman (safety needs).

Sebenarnya subyek sudah mempunyai pekerjaan dan kehidupan yang

cukup nyaman tetapi subyek ingin mendapatkan suatu tempat dimana

dirinya tidak dipermasalahkan mengenai status subyek yang tidak

ingin terikat dalam pernikahan (safety needs) dan ingin diterima

keputusannya untuk tidak menikah (esteem needs) karena di tempat

subyek bekerja status subyek yang belum menikah sering mendapat

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 90/214

78

sindiran atau persepsi negatif dari anak-anak asuh tentang dirinya.

Situasi ini menyebabkan subyek sering berpindah-pindah pekerjaan.

Subyek akhirnya mendaftar di SOS Desa Taruna dengan keyakinan

 bahwa di tempat ini subyek merasa lebih nyaman dan mempunyai

 jaminan terhadap masa depannya (safety needs) serta subyek

menemukan kejelasan dari statusnya yang masih lajang karena di SOS

Desa Taruna membutuhkan Ibu-ibu yang tidak menikah sehingga

dapat total dalam mengasuh anak-anak yang dipercayakan padanya

serta subyek dapat memiliki hubungan yang dekat secara emosional

dengan anak-anak (belongingness and love needs).

Awal subyek tidak diterima sebagai Ibu Asuh karena dalam

tes seleksi masuk subyek belum memenuhi kriteria sebagai Ibu Asuh

sehingga subyek dinilai belum mampu untuk mengasuh anak-anak dan

hanya diterima sebagai asisten, namun tetap diterima subyek karena

subyek merasa bahwa SOS Desa Taruna menjadi wadah yang tepat

 bagi subyek untuk memenuhi harapan-harapan subyek. Selama subyek

menjadi asisten, subyek mencoba untuk dekat dengan Ibu-ibu dan

anak-anak karena subyek diberi kesempatan untuk berkeliling dari satu

rumah ke rumah yang lain. Subyek senang dan bangga karena akhirnya

ia menjadi Ibu asuh dan merasa dipercaya dan dianggap mampu

menggantikan Ibu Asuh di rumah 5 yang keluar dari SOS Desa

Taruna.

Ada banyak hambatan yang subyek alami selama di SOS

Desa Taruna Semarang seperti tidak ada dukungan dari ibu subyek

karena ibu subyek menginginkan subyek menikah dan membina

keluarga (belongingness and love needs). Setelah ibu subyek

meninggal dunia, hal ini membuat subyek merasa sudah tidak ada

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 91/214

79

tanggungan lagi karena orang tua subyek sudah meninggal dunia dan

kakak-kakak subyek sudah menikah dan berkeluarga tetapi subyek

 juga masih membantu sedikit masalah pendidikan keponakannya.

Subyek kurang dapat mengatur keuangan rumah tangganya sehingga

subyek sering menggunakan gajinya atau uang pribadinya untuk

menutupi kekurangan dalam keuangan rumah tangganya

( physiological needs) dan bila subyek mempunyai uang yang cukup

maka subyek membantu keponakan-keponakannya hanya karena

dirinya mau dan mampu sehingga subyek tidak setiap bulan harus

terikat dan subyek ingin bebas memberi sejumlah uang kepada

keponakan-keponakannya (safety need). 

Kakak-kakak subyek mendukung subyek masuk SOS Desa

Taruna Semarang terutama setelah subyek pulang dengan anak-

anaknya. Semua saudara subyek menjadi ikut terlibat dalam pemberian

kasih sayang pada anak-anak. Subyek juga mengalami sedikit hambat

dalam proses adaptasi dengan keadaan anak-anak dalam rumah 5 yang

 berjumlah 14 orang anak (belongingness and love needs). Subyek

mempunyai peraturan dan prinsip dalam mengasuh anak-anaknya yaitu

subyek menginginkan adanya keterbukaan dan adanya rasa percaya

antara dirinya dengan anak-anak (esteem needs) mengenai semua hal

yang disukai maupun tidak disukai, tetapi anak-anak subyek suka

melanggar dan tidak menuruti perintah maupun nasehat subyek (safety

need). Subyek merasa sulit untuk mengadakan hubungan yang dekat

dengan anak-anak yang sudah beranjak dewasa dan sudah lama berada

di SOS Desa Taruna karena mereka sudah terbentuk oleh kebiasaan-

kebiasaan yang dahulu (belongingness and love needs). Subyek

 berusaha untuk tetap menyesuaikan diri dan mendekatkan diri pada

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 92/214

80

anak-anaknya terutama subyek menjadi ingin dekat dan mempunyai

hubungan emosinal dengan tiga orang anak yang sekarang diasuhnya

(belongingness and love needs) tetapi subyek juga tetap bersikap tegas

 pada anak-anak bila mereka melanggar peraturan (safety need) 

sehingga subyek tetap dihargai sebagai sesorang ibu yang mampu

mengontrol tingkahlaku anak-anak asuhnya (esteem needs).  Subyek

 juga merasa tidak percaya diri akan kemampuannya mengasuh anak-

anak ketika anak-anak yang subyek asuh gagal dalam proses belajar

(esteem needs), tetapi karena ada sejumlah anak yang masih mau

menempuh pendidikan dengan baik dan mempunyai prestasi belajar

membuat subyek sedikit terhibur dan bangga.

Subyek sangat termotivasi untuk tetap bertahan di SOS Desa

Taruna ketika subyek merasa masih dibutuhkan oleh ketiga anaknya

(belongingness and love needs). Dukungan juga datang dari teman

subyek yang sekarang ini menjadi assiten dan sering berkunjung ke

rumah subyek untuk membantu subyek mengurus anak-anaknya dan

 banyak memberi masukkan yang berarti bagi subyek. Subyek juga

merasa kurang nyaman dan adanya ketakutan (safety needs) karena

adanya persepsi negatif dari Ibu-ibu SOS yang lain mengenai

ketidakmampuan subyek mengasuh anak-anak dengan baik (esteem

needs), hal ini terbukti dengan jumlah anak yang diasuh oleh subyek

hanya tiga orang dan tidak pernah bertambah. Subyek akhirnya

meminta kepastian dari Bapak Pimpinan mengenai hal tersebut setelah

subyek mendapatkan jawaban subyek berprinsip untuk tidak terlalu

memperdulikan masalah tersebut.

Keinginan subyek sekarang adalah menjadi ibu yang baik

dalam mendidik dan mengasuh anak-anak supaya mereka bisa mandiri

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 93/214

81

dan bertanggung jawab atas diri mereka masing-masing serta kuat

dalam iman (esteem needs), tetapi harapan sederhana itu sangat susah

untuk mencapainya. Subyek merasa bahwa anak-anaknya sangat

membutuhkan kehadiran subyek dalam hidup mereka (belongingness

and love needs) dan subyek akan tetap mengabdi di SOS Desa Taruna

selama dirinya mampu dan masih dipercaya untuk mengasuh anak-

anak (Esteem needs). Subyek juga berencana untuk menghabiskan

masa pensiunnya kelak di SOS Desa Taruna karena ia tidak nyaman

(safety needs) untuk tinggal bersama saudara-saudaranya dan subyek

akan merasa dekat dengan anak-anak(belongingness and love needs) .

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 94/214

82

Skema Dinamika Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh di PA. SOS Desa

Taruna Subyek II 

Safety Needs Belongingness and

love Needs

- Tidak menyukai pekerjaan dengan

sistem kontrak

- Subyek merasa terganggu dengansindiran-sindiran dari anak-anak

asuhnya mengenai statusnya yang

 belum menikah.

- Subyek tidak mempunyai hubungan yangdekat dengan anak-anak asuhnya di PA

lama tempat ia bekerja.

-Subyek ingin total dalam mengasuh anak-

anak sehingga tidak hanya merawat tetapi

 juga mencintai anak-anak asuhnya

-Subyek ingin alasannya untuk

tidak menikah dimengerti oleh

orang-orang sehingga tidak ada

 persepsi negatif

Subyek masuk menjadi Ibu Asuh di Panti

Asuhan SOS Desa Taruna Semarang

 Physiological Needs-Subyek kurang dapat mengatur

keuangan rumah tangga sehingga

sering minus

 Esteem Needs-Anak-anak kurang terbuka dan

menghargai subyek sebgai sosok ibu di

rumah

- Subyek ingin anak-anak menghargaidirinya sebagai ibu- Anak subyek gagal dalam sekolahnya

 Belongingness and love Needs- Ibu subyek tidak setuju dengan keputusan subyekmasuk ke PA SOS

- Subyek merasa asing dan sulit beradaptasi

dengan 14e orang anak.

- Anak-anak yang remaja kurang dekat dengansubyek.

- Subyek ingin tetap berada di dekat anak-anak

asuh karena anak-anak asuhnya membutuhkannya

Safety Needs-Anak-anak asuhnya suka melanggar dan tidak patuh

 pada peraturan subyek-Subyek ingin selalu bersikap tegas

-Subyek tidak nyaman tinggal bersama saudara-

saudaranya

-Subyek kurang nyaman dengan adanya persepsinegative tentang dirinya dari ibu-ibu SOS

 Esteem Needs

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 95/214

83

Subyek III

a. 

Identitas Diri Subyek

 Nama : Z

Asal Daerah : Malang

Urutan Kelahiran : Anak Pertama dari 6 bersaudara

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Status Marital : Belum Menikah

Lama di SOS Semarang : 14 tahun

b Hasil Observasi dan Wawancara

Pertama kali mengenal subyek, terlihat jelas bahwa subyek

adalah pribadi yang menarik , murah senyum dan mempunyai selera

humor yang tinggi. Subyek tegas dalam pendirian dan cukup terbuka

dengan orang yang baru dikenalnya. Pembawaan subyek yang riang

dan spontan membuatnya mudah dekat dengan siapa saja. Perawakan

subyek yang sedikit gemuk menambah kecantikan yang dimilikinya.

Penampilan subyek sehari-hari selalu rapi, bersih dan cantik karena

subyek masih memakai sedikit make-up  diwajahnya. Selain cantik

wajahnya, subyek mempunyai warna kulit kuning langsat, dan rambut

lurus sebahu. Subyek memiliki minat terutama pada banyak hal

terutama pada traveling.

Subyek tinggal di rumah A3 di SOS Desa Taruna Semarang

 bersama ketujuh anak asuhnya yang terdiri dari 3 perempuan dan 4

laki-laki, dengan rentang usia yang berbeda-beda. Di rumah inilah

subyek menata rumah sesuai keinginan subyek. Dibagian teras rumah,

subyek meletakan bangku panjang, di ruang tengah sebelah kiri pintu

masuk terdapat kursi dan meja tamu, disebelah kanan pintu masuk

terdapat meja makan dengan kursi panjang disekitar meja makan. Meja

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 96/214

84

ini digunakan untuk tempat subyek dan anak-anaknya makan bersama

dan belajar. Di sekitar ruang tengah terdapat foto-foto subyek dan

anak-anaknya yang tertata cukup rapi, terdapat juga tulisan arab, dan

gambar masjid. Di bawah foto-foto tersebut terdapat lemari yang berisi

tumpukkan boneka dan satu televisi. Di rumah ini terdapat 4 kamar

tidur utama, 2 kamar mandi, dan 2 WC. Dibelakang terdapat dapur

kecil lengkap dengan peralatan memasaknya.

Subyek mempunyai peraturan yang cukup ketat yang harus

dituruti oleh anak-anaknya seperti harus berada di rumah jam tujuh

malam, setelah itu makan malam bersama dengan di dahului doa

 bersama di meja makan, setelah itu masing-masing anak harus

mencuci gelas maupun piring yang dipakai sendiri. Setiap anak-anak

subyek mempunyai piring dan gelas masing-masing, jadi harus

 bertanggung jawab terhadap kebersihan piring dan gelas masing-

masing anak. Setelah selesai makan malam subyek dan anak-anaknya

melakukan sholat bersama, kemudian belajar di meja makan. Subyek

selalu adil dalam membagi apapun termasuk makanan.

Anak subyek terlihat mandiri tanpa diperintah subyek

langsung mengerjakan apa yang menjadi kebiasaannya seperti

mengambil jemuran setiap pulang sekolah, makan siang bersama-sama

dengan didahulu doa, bermain di dalam atau di luar rumah, kemudian

 pulang ke rumah untuk mandi, makan malam, belajar, dan tidur

malam. Anak subyek cukup dekat dengan subyek, dan selalu bertanya

atau izin subyek jika ingin melakukan sesuatu.

Ketika subyek diwawancarai sangat tenang, tegas dan banyak

 bercerita tentang anak-anaknya terutama pengalaman-pengalaman di

Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang yang bagi subyek sangat

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 97/214

85

 berkesan. Tidak jarang subyek subyek tertawa karena mengingat

 pengalaman-pengalaman di masa lalu. Subyek lebih banyak bercerita

tentang dirinya baik pengalaman cintanya maupun pengalaman di SOS

Desa Taruna Semarang.

1. Latar Belakang Subyek

Subyek lahir dan dibesarkan di Malang. Subyek

merupakan anak pertama dari 6 bersaudara. Hubungan subyek

dengan adik-adiknya sangat baik dan rukun, dan satu sama lain

saling mendukung serta adanya penerimaan terhadap pilihan hidup

masing-masing karena dari kecil subyek sudah diajarkan untuk

 bebas memilih sesuatu, tapi pilihan tersebut haruslah bertanggung

 jawab. Subyek dan saudara-saudaranya sangat menggangumi sosok

seorang ibu karena bagi subyek, ibunya adalah ibu yang dapat

membagi waktu antara Rumah Tangga dengan karier, Ibu subyek

dapat mengatasi segala persoalan dalam keluarga. Ayah subyek

tidak terlalu mendominasi dalam kehidupan keluarga subyek.

Subyek cukup terbuka dengan kedua orang tua maupun saudara-

saudaranya sehingga waktu sudah masuk Panti Asuhan SOS Desa

Taruna subyek sering menelepon ibunya untuk berkeluh kesah.

Masa kecil subyek diasuh oleh nenek, subyek menjadi

cucu pertama dan yang paling disayang, sampai akhirnya nenek

subyek meninggal dan membuat subyek untuk kembali ke

keluarganya. Selama tinggal bersama nenek subyek jarang

 berkomunikasi dengan anak kecil sehingga membuat subyek tidak

suka dekat dengan anak kecil, hal ini terjadi karena subyek tidak

terbiasa dengan kehadiran anak kecil.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 98/214

86

Pada masa remaja subyek telah menyelesaikan

 pendidikannya dan memperoleh gelar sarjana di Universitas di Bali

dengan mengambil jurusan Bimbingan Konseling. Dalam

 perjalanannya menempuh pendidikan tersebut, subyek berpacaran

dengan seorang pemuda daerah Bali yang kental dengan adat dan

keyakinan agama Hindu. Bagi subyek hubungan ini mengalami

 permasalahan dan sangat sulit mencapai titik tengah karena subyek

 beragama Muslim sedang pacar subyek beragama Hindu,

 perbedaan agama inilah subyek akhirnya memutuskan untuk

mengakhiri hubungannya itu. Pacar subyek tidak dapat berpindah

dari keyakinannya karena kalau pacar subyek pindah akan

dikucilkan oleh adat dan desanya. Sedangkan subyek sendiri

mempunyai prinsip bahwa keyakinannya tidak dapat digantikan

oleh apapun juga, walaupun pendidikan agama di keluarga subyek

tidak terlalu ketat atau disiplin, tetapi hanya sekedar dikenalkan

agama Islam dengan buku-buku bacaan rohani yang tersedia di

rumah, sehingga subyek dan saudara-saudaranya mengenal dan

mendalami agama Islam lebih banyak belajar dari buku-buku yang

tersedia dirumah. Orang tua subyek tidak menentang bila subyek

menginginkan untuk pindah keyakinan.

2. Situasi subyek sebelum masuk SOS Desa Taruna Semarang

Subyek merasa sangat kecewa, sedih, patah hati karena

harus mengakhiri hubungannya yang sudah berjalan selama 5

tahun. Subyek saat itu putus asa akan hubungan yang tidak jelas

tersebut, karena subyek seakan-akan di desak oleh keluarga dari

 pacarnya untuk pindah keyakinan tapi subyek sulit untuk pindah

keyakinan, bagi subyek dirinya sudah mantap dengan keyakinan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 99/214

87

tersebut. Subyek membuat keputusan untuk mundur dari hubungan

tersebut, dan ingin mempunyai kehidupan yang baru dengan

suasana baru, dan orang baru.

Subyek mengatasi rasa sakit di hatinya dengan berusaha

mencari pekerjaan, sampai akhirnya subyek membaca iklan kecik

di koran Jawa Pos yang bertuliskan dicari wanita tidak menikah,

karena tulisan itu subyek merasa tertarik dan merasa bahwa ini

dapat membantunya melupakan pengalaman pahitnya. Selain

tulisan wanita tidak menikah juga ada tulisan bersedia ditempatkan

dimana saja seperti di Flores, Bali, Semarang, Jakarta, Bandung,

hal ini membuat subyek semakin tertarik karena minatnya pada

traveling  akan tercapai. Persepsi subyek terhadap iklan tersebut

 bahwa kerjanya pindah-pindah dan mengurusi anak-anak yang

terkena bencana. Rasa tertarik itu diwujudkan subyek dalam surat

ke SOS untuk minta keterangan lebih lanjut. Disamping subyek

melamar di SOS, subyek melamar dan mendapat pekerjaan di

Salary, hal ini membuat subyek menjadi fokus dalam pekerjaannya

di Salary.

Subyek menerima surat keterangan tentang SOS dan

diminta untuk membuat Karya Ilmiah yang ditulis dengan pensil

tentang program yang akan ia jalankan ketika ia diterima. Selang

 berapa lama subyek mendapat surat balasan dari SOS yang berisi

 pernyataan bahwa subyek diterima di SOS Desa Taruna Indonesia,

waktu pertama subyek sangat terkejut menerima surat tersebut dan

subyek bigung pernah melamar dimana. Akhirnya subyek

memutuskan untuk datang ke Lembang untuk wawancara dan

 pemberitahuan tentang pekerjaannya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 100/214

88

Ibu subyek terkejut dan menentang keputusan subyek

untuk melepaskan pekerjaannya di Salary dan bekerja di SOS

yang subyek sendiri belum mengetahui dengan jelas pekerjaan

seperti apa yang akan ia lakukan dan juga ibu subyek merasa

 bahwa keputusan subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang

terlalu terburu-buru karena dengan masuk SOS Desa Taruna

subyek tidak menikah. Subyek belum mengetahui SOS Desa

Taruna Indonesia adalah panti asuhan sampai subyek berangkat ke

Lembang. Selain ibu bapak juga turut menentang keputusan subyek

namun bapak subyek adalah orang yang demokratis dan

menghargai pilihan subyek, begitu juga dengan saudara-saudara

subyek yang lain sangat menghargai keputusan subyek.

3. Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang

Subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang pada bulan

Agustus 1994, awal masuk menjadi asisten selama 6-7 bulan.

Kemudian subyek menempati rumah A3 rumah katolik dan anak-

anak yang tinggal di rumah tersebut sedang menginjak masa

remaja. Bagi subyek agak susah memberi keteladanan tentang

 pendidikan agama karena subyek hanya dapat mengingatkan tetapi

tidak ikut terlibat bersama anak-anaknya untuk berdoa sebelum dan

sesudah tidur dan ke gereja setiap hari minggu. Hambatan awal

yang dirasakan subyek adalah subyek mempunyai satu orang anak

yang selalu melanggar perintah serta senang membuat subyek

marah, hal ini disebabkan karena anak tersebut marah atas perilaku

subyek yang selalu membagi makanan yang diberikan oleh ibu

yang dulu di rumah tersebut, padahal makanan itu hanya untuk

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 101/214

89

anak itu dengan kedua adik kembarnya. Selain itu juga subyek

tidak suka dengan tindakan anak ini yang terlalu memanjakan adik-

adiknya. Kemarahan subyek memuncak pada saat anak itu pulang

larut malam dengan marah-marah karena pintu rumah sudah

terkunci.Subyek dan anak itu bertengkar hebat dan subyek seolah

sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, tetapi setelah peristiwa

tersebut berlalu anak-anak subyek dipisah-pisah dan rumah A3

menjadi rumah muslim. Walaupun anak-anak subyek sudah

dipisah-pisah namun hubungan yang baik masih terjalin baik

karena anak-anak subyek mudah dekat dengan subyek yang

mempunyai gaya pengasuhan yang cukup demokratis, sedangkan

anak yang selalu membuat masalah dengan subyek sering datang

ke rumah subyek dengan alasan menonton TV. Hubungan subyek

dengan anak itu sudah membaik dan tidak ada dendam sampai

akhirnya anak itu akan menikah dan meminta restu dari subyek.

Hambatan-hambatan dalam penyesuaian dengan

lingkungan SOS Desa Taruna Semarang, anak-anak di rumah A3,

serta penyesuaian terhadap peran barunya sebagai ibu membuat

subyek merasa ragu dengan keputusannya untuk masuk SOS Desa

Taruna Semarang, ditambah lagi adanya surat dari keluarga

 pacarnya yang mendesak subyek untuk kembali ke pacarnya.

Waktu subyek sedang bigung dan ingin berkeluh kesah, subyek

menelepon Ibunya, tetapi tanggapan ibu selalu menyuruh subyek

 pulang ke rumah dan keluar dari SOS Desa Taruna Semarang.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 102/214

90

4. Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa

Taruna Semarang

Subyek menempati rumah A3 sebagai rumah muslim

dengan anak-anak yang tinggal sekarang berjumlah tujuh orang

yang masih kecil-kecil sedangkan anak-anak yang lain berada di

luar SOS Desa Taruna Semarang karena ada yang belajar di

Magelang, Temanggung di Bina Grahita, ada yang sudah

dipulangkan karena anaknya terlalu nakal. Subyek merasa dengan

kehadiran anak-anak ini membantu subyek untuk meluluhkan hati

kedua orang tuanya agar dapat mendukung keputusan subyek

masuk SOS Desa Taruna Semarang, ini terjadi waktu subyek

 pulang libur sekolah bersama anak-anak yang masih kecil-kecil.

Selama 14 tahun subyek mengabdi di SOS Desa Taruna

Semarang mengalami banyak tantangan yang datang dari anak-

anaknya yang cukup sulit penanganannya, sehingga membuat

subyek harus sering berkonsultasi dengan para Psikolog maupun

Psikiater. Subyek sering datang ke Psikolog kalau sedang

mengalami masalah baik masalah diri sendiri maupun masalah

anak-anak. Subyek merasa bahwa dirinya banyak didukung dan

menemukan seseorang yang dapat membantunya mengenal dirinya

dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

Hambatan terbesar yang pernah subyek rasakan selama

ini adalah dirinya difitnah oleh keempat anaknya yang kebetulan

 pergi dari rumah selama berhari-hari. Keempat anaknya menuduh

subyek tidak mengizinkan mereka pulang dan makan. Mendengar

hal itu Bapak Pimpinan maupun Bapak Pembina hanya

menyalahkan subyek tanpa memeriksa keadaan yang sebenarnya,

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 103/214

91

karena hal ini subyek merasa dikecewakan dan tersakiti karena

usahanya mengasuh anak-anak tidak dipercayai oleh Bapak

Pimpinan dan Bapak Pembina. Subyek akhirnya memutuskan

untuk keluar dari SOS Desa Taruna Semarang karena sudah tidak

ada gunanya lagi dirinya di SOS Desa Taruna Semarang. Subyek

 berkonsultasi dengan seorang Psikolog karena subyek merasa stres,

frustrasi dan tidak kuat lagi. Subyek disarankan untuk

mempersiapkan anak-anak selama 1 tahun. Subyek benar-benar

mempersiapkan anak-anaknya dan sudah siap untuk keluar dari

SOS Desa Taruna Semarang, tetapi datanglah sesosok orang dari

SOS Pusat yang membantu mengawasi anak-anak. Hal ini

membuat subyek terkagum-kagum karena sosok bapak seperti

inilah yang dibutuhkannya untuk mengasuh anak-anak.

Keinginan subyek untuk keluar pun mulai luntur karena

subyek menerima anak yang ternyata mempunyai masalah yang

lebih berat dibanding dengan anak-anak yang lain, karena saran

dan pengertian Psikolog bahwa anak-anak sangat membutuhkan

sosok seorang seperti subyek, membuat subyek akhirnya

memutuskan untuk mencoba bertahan di SOS Desa Taruna

Semarang. Selain hal itu subyek juga bersyukur karena dengan

dirinya berada di SOS Desa Taruna Semarang dapat bertemu

dengan sosok-sosok yang memberinya banyak pelajaran dalam

hidup seperti subyek mulai bisa belajar berdialog dengan diri

karena adanya seorang Romo yang mengajari subyek untuk olah

 batin.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 104/214

92

5. Situasi Ibu Asuh sekarang dan harapan ke depan

Subyek sekarang ini sangat menikmati kehadirannya

ditengah-tengah anak-anak yang membutuhkan dirinya. Subyek

 berharap dirinya dapat menjadi ibu yang baik dalam mendidik dan

mengasuh anak-anak supaya mereka bisa mandiri dan bertanggung

 jawab atas diri mereka masing-masing serta kuat dalam iman.

Tetapi harapan sederhana itu sangat susah untuk mencapainya.

Subyek mencoba untuk melakukan yang terbaik yang bisa ia

lakukan bagi anak-anaknya tetapi bila sesuatu yang tidak baik

terjadi, subyek akan menanggapinya dengan lebih positif karena

subyek sudah berusaha menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anak.

c. Analisa Kasus

Motivasi awal atau daya penggerak dalam diri subyek yang

akhirnya mendorong subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang

adalah subyek ingin memulai hidup baru, dan berhenti dari bayang-

 bayang masa lalu dimana subyek masih berhubungan dengan pacarnya,

selama berhubungan dengan pacar atau keluarga pacar subyek merasa

kebebasannya ditekan untuk memilih agama yang diyakini oleh

keluarga pacarnya (safety needs). Subyek merasa cukup sulit menata

 perasaannya karena subyek masih mencintai pacarnya tersebut

(belongingness and love needs), tetapi memang tidak ada harapan bagi

subyek untuk terus mempertahankan hubungan pacaran beda agama

tersebut akhirnya subyek memutuskan untuk mengakhir hubungan

tersebut dan mencari kebebasannya untuk meyakini agamanya (safety

needs). Situasi ini menyebabkan subyek belum dapat menerima semua

yang telah terjadi sehingga subyek mencoba untuk mencari kesibukan

yang lain agar subyek dapat melupakan rasa cinta kepada pacarnya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 105/214

93

(belongingness and love needs). Subyek akhirnya mencari pekerjaan

dengan mendaftar di SOS Desa Taruna dan Perusahaan Salary. Subyek

membutuhkan suatu tempat, situasi dan orang-orang baru dimana

subyek dapat bebas dari tuntutan keluarga pacarnya untuk pindah

keyakinan dan subyek dapat meneruskan kehidupannya bebas dari rasa

 bimbang (safety needs) akan keputusannya untuk mundur dari

hubungan tersebut. Subyek memutuskan untuk keluar dari Perusahaan

Salary yang telah memberinya kehidupan yang baru namun subyek

memutuskan masuk SOS Desa Taruna Semarang karena dipengaruhi

oleh keyakinan dalam diri subyek bahwa melupakan dan

meninggalkan masa lalunya (safety need) dan mencari lingkungan dan

orang-orang yang benar-benar baru, selain itu subyek juga memperoleh

dukungan dari ayah serta saudara-saudara subyek atas keputusan

subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang. Walaupun semua

anggota keluarga besar subyek mendukung untuk menjadi Ibu Asuh di

SOS Desa Taruna Semarang, tetapi dukungan tidak diperoleh subyek

dari ibunya karena subyek terlalu terburu-buru memutuskan masuk

SOS Desa Taruna Semarang dan memutuskan untuk tidak menikah

(belongingness and love needs).

Pengalaman subyek selama 14 tahun di SOS Desa Taruna

Semarang mempunyai dinamika terhadap keputusannya untuk tetap

mengabdi di SOS Desa Taruna Semarang. Pada pengalaman awal

subyek dapat pemenuhan  safety need nya dikarenakan subyek benar-

 benar mendapat lingkungan, orang-orang serta pengalaman baru, tetapi

 belum beberapa lama subyek terusik oleh surat-surat dari keluarga

 pacarnya yang subyek kembali tidak tenang (safety need). Subyek

akhirnya berani untuk menghentikan hubungan dengan pacarnya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 106/214

94

maupun keluarga pacarnya, hal ini membuat subyek merasa kembali

tenang dan dapat menjalani kehidupannya. Di SOS Desa Taruna

Semarang subyek mencoba untuk menyesuaikan diri di lingkungan

 baru, anak-anak baru dan perannya sebagai ibu, subyek mengharapkan

kehadirannya diterima dan mempunyai hubungan yang hangat dan

akrab (belongingness and love needs) dengan cara melakukan

 pendekatan dengan setiap anak dan menjadi ibu yang demokratis dan

mempunyai peraturan dan prinsip dalam mengatur anak-anak asuhnya

(safety needs) sehingga kehadiran subyek dapat diakui oleh anak-anak

asuhnya (esteem needs). Subyek pun mendapat tanggapan positif dari

anak-anaknya, tetapi ada satu anak yang benar-benar menentang semua

 peraturan yang dibuat oleh subyek (safety needs) dan selalu ingin

membuat subyek marah sampai akhirnya emosi subyek meledak dan

terjadilah pertengkaran hebat (belongingness and love needs) sehingga

subyek merasa bahwa kehadirannya tidak diinginkan oleh anak

tersebut (esteem needs). Setelah itu hubungan subyek dan anak

tersebut menjadi lebih baik karena keduanya sudah mengetahui

masing-masing perasaan dan ada hubungan yang hangat dan akrab.

Peristiwa tersebut menambah motivasi subyek untuk tetap mengabdi di

SOS Desa Taruna Semarang sehingga subyek merasa dihargai oleh

anak tersebut waktu anak tersebut akan menikah dan meminta restu

dari subyek. Hal ini menyebabkan subyek bertambah percaya diri

untuk merawat dan mengasuh anak-anaknya..

Ada hambatan yang sangat besar dan membuat subyek ingin

keluar dari pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang karena

subyek merasa difitnah oleh keempat anaknya yang tiba-tiba pergi dari

rumah selama beberapa hari, waktu pulang keempat anak ini

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 107/214

95

melaporkan bahwa subyek yang mengusir mereka (esteem needs).

Bapak Pimpinan maupun Bapak Pembina langsung percaya dan

menyalahkan subyek, karena merasa bahwa dirinya tidak dipercayai

dalam mengurus anak (esteem needs) maka subyek memilih untuk

mengundurkan diri dari di SOS Desa Taruna Semarang. Hal ini

menyebabkan  motivasi subyek menurun dan subyek tidak dapat

memenuhi esteem needs  nya karena dirinya tidak lagi mendapat

kepercayaan dan orang lain meragukan statusnya sebagai Ibu yang

 baik serta subyek merasa sendirian dalam menghadapi anak-anak tidak

ada yang membantunya (belongingness and love needs). Tetapi karena

subyek mendapat seorang anak yang benar-benar membutuhkannya

sebagai sosok seorang ibu (esteem needs), maka subyek pun mulai

untuk kembali mengadakan hubungan yang hangat, akrab, serta

mencintai anak-anaknya (belongingness and love needs).

Subyek sangat termotivasi untuk tetap bertahan di SOS Desa

Taruna ketika subyek merasa dimengerti oleh salah seorang Psikolog

yang mengatakan bahwa tugas subyek sebagai ibu memang tidak

mudah serta anak-anak sangat membutuhkan sosok seorang seperti

subyek karena subyek adalah orang yang tegar dalam menghadapi

segala sesuatu. Dukungan juga datang dari Bapak Pimpinan pusat

yang berjanji untuk membatu subyek dalam mengawasi anak-anak

sehingga kejadian di masa lalu tidak akan terjadi lagi. Subyek sendiri

dalam hati mencoba untuk tetap bertahan dalam pengabdiannya yang

tidak mudah merawat anak-anak yang mempunyai masalah, sambil

mengolah batin seperti yang pernah diajarkan salah seorang Romo

 padanya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 108/214

96

Keinginan subyek sekarang adalah menjadi ibu yang baik

dalam mendidik dan mengasuh anak-anak supaya mereka bisa mandiri

dan bertanggung jawab atas diri mereka masing-masing serta kuat

dalam iman (esteem needs), tetapi harapan sederhana itu sangat susah

untuk mencapainya. Subyek merasa bahwa anak-anaknya sangat

membutuhkan kehadiran subyek dalam hidup mereka karena anak-

anak subyek mengalami permasalahan yang cukup berat sehingga

memerlukan orang yang benar-benar dapat mengawasi dan mengasuh

mereka.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 109/214

97

Skema Dinamika Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh di PA. SOS Desa

Taruna Subyek III 

Safety Needs  Belongingness and

love Needs

- Mencari lingkungan baru dimana

subyek bebas dari tuntutan keluarga

 pacarnya untuk pindah agama.- Subyek ingin mempertahankan

keyakinan agamanya

- Putus dengan pacar karena beda agama

sehingga ingin melupakan kenangan saat

masih pacaran.-Ibu subyek tidak setuju dengan keputusan

subyek untuk tidak menikah dan masuk

SOS

- Tidak diterima menjadi bagian dari desayang ditempatinya

Subyek masuk menjadi Ibu Asuh di Panti

Asuhan SOS Desa Taruna Semarang

 Physiological Needs-Subyek sudah terpenuhi pada

kebutuhan ini.

 Esteem Needs- Satu anak yang kurang menyukai dan menghargai

kehadiran subyek-Subyek difitnah oleh keempat anaknya karena

telah mengusir dari rumah.

-Bapak Pimpinan lebih mempercayai anak-anak

subyek dan meragukan pengasuhan subyek

- Subyek merasa dibutuhkan oleh anak-anaknyaSubyek ingin anak-anaknya mandiri dan bertanggung jawab

 Belongingness and love Needs-Ada pertengkaran hebat antara subyek dengan

salah satu anaknya.

-Subyek merasa sendirian dalam mengasuh dan

merawat anak-anaknya,.

- Subyek ingin mencurahkan rasa cintanya pada

anak-anak 

Safety Needs-Mendapat surat dari keluarga

 pacarnya yang kembali membujuk

subyek untuk rujuk dengan pacarnya-Satu anak menentang peraturan

subyek 

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 110/214

98

BAB V

PEMBAHASAN

A. 

Pembahasan

Ada beberapa motivasi yang mendorong individu untuk mengambil

keputusan menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang, misalnya adanya

keinginan menghilangkan kesedihan karena seseorang yang dicintai dan

mencintai sudah tidak ada, menghindari gunjingan masyarakat atau persepsi

negatif dari orang-orang disekitar, ingin melupakan kenangan bersama orang

yang dicintainya, mencari status dari persyaratan untuk tidak menikah selama

mengabdi di SOS Desa Taruna dan sebagainya.

Hampir seluruh subyek penelitian ini memiliki pengalaman atau suatu

 peristiwa di masa lalu yang kurang menyenangkan dalam hidupnya sehingga

 pada akhirnya memutuskan untuk menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang. Subyek pertama memiliki latar belakang dimana dirinya menjadi

sangat terganggu dan merasa sudah tidak menjadi bagian dalam masyarakat

desa setelah menyandang status janda karena suami subyek meninggal dunia.

Setiap hari yang subyek lakukan hanya di dalam rumah melamun, mengenang

kembali pengalaman bersama suaminya dan menangis. Orang-orang yang

menyayangi subyek seperti orang tua dan saudara-saudara menyarankan pada

subyek untuk memiliki suatu kegiatan sehingga tidak berlarut-larut dalam

kesedihan. Subyek kedua memiliki latar belakang dimana dirinya mempunyai

 banyak pengalaman bekerja di beberapa Panti Asuhan yang dirasa subyek

kurang nyaman dengan situasi yang ada di beberapa Panti Asuhan tersebut

karena pekerjaan yang dilakukan subyek tidak menjamin kehidupan di masa

depan, hal ini disebabkan oleh kerja dengan sistem kontrak. Alasan terutama

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 111/214

99

subyek memutuskan untuk masuk dalam SOS Desa Taruna Semarang adalah

karena adanya peristiwa dimana dirinya mendapat sindiran-sindiran dari anak-

anak asuhnya mengenai status subyek yang masih sendiri atau belum menikah.

Subyek juga kurang menikmati menjadi Ibu asuh di Panti Asuhan yang dahulu

karena adanya peraturan dimana subyek tidak boleh mempunyai hubungan

dekat dengan anak-anak asuhnya. Sedangkan subyek ketiga ingin melarikan

diri dari tekanan yang diberikan oleh keluarga pacarnya untuk pindah

keyakinan, selain hal tersebut subyek juga ingin melupakan semua kenangan

indah bersama pacar yang masih dicintainya. Pengalaman yang kurang

menyenangkan tersebut membuat subyek merasa sedih, kecewa dan tidak bisa

 berbuat apa-apa sementara kelangsungan hidup terus berjalan. Seluruh subyek

mencoba untuk bertahan dalam hidupnya dengan mencoba lari dari masa

lalunya dengan menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang untuk

mengatasi rasa sedih akibat kerasnya hidup, tidak ada pilihan lain, dan juga

karena alasan kebutuhan rasa aman (Safety needs).

Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang mempunyai motivasi-

motivasi yang menyebabkan atau mendorong ketiga subyek memutuskan

untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang dan bertahan dalam pengabdiannya

menjadi Ibu Asuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Chaplin (1989, h. 310)

mengenai motivasi yaitu suatu variabel penyebab yang digunakan untuk

menimbulkan faktor-faktor tingkah laku di dalam organisme yang

membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menjalankan tingkah laku

menuju sasaran. Motivasi yang dimiliki oleh Ibu asuh sangat beragam dan

mempunyai dinamika sendiri yang menyebabkan ketiga subyek bertahan

hingga sekarang. Menurut Maslow dalam Pennington (2003, h.200) hirarki

kebutuhan meliputi motivation  dan meta-motivation.  Motivation meliputi 

Physiological needs, Safety needs, Belongingness Needs, Esteem needs.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 112/214

100

Sedangkan Self Actualization  masuk dalam meta-motivation. Maslow dalam

Budiharjo (1997, h. 161) motivasi tersebut berdasarkan kebutuhan-kebutuhan

yang dimiliki oleh Ibu Asuh. Kebutuhan-kebutuhan ini mempunyai dinamika

dan dapat disusun dalam hieraki sehingga dapat dilihat kebutuhan mana yang

sudah terpenuhi dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Sebagian besar dari

ketiga subyek sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hierarki

motivasi tetapi karena adanya suatu peristiwa dalam hidupnya membuat ketiga

subyek mulai mencari dan berusaha untuk kembali memenuhi kebutuhan-

kebutuhan.

Kehidupan ketiga subyek sebelum mengalami peristiwa-peristiwa di

atas telah memenuhi sebagain kebutuhan-kebutuhan dasar seperti kebutuhan

Physiological needs  pada subyek 1 sudah terpenuhi karena subyek sudah

mempunyai penghasilan keluarga yang tetap dari pensiun suaminya, mampu

menyekolahkan anak-anaknya, subyek mempunyai rumah sendiri, Subyek 2

sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil kerjanya di

suatu lembaga sosial, begitu juga dengan subyek 3 yang telah memiliki

 pekerjaan dengan gaji yang cukup baik sehingga kebutuhan sehari-hari dapat

terpenuhi. Safety needs telah dipenuhi subyek 1 karena subyek dapat tinggal

di rumah dan di lingkungan desa dengan aman dan nyaman, sedangkan subyek

2 mendapatkan berbagai fasilitas selama bekerja. Pada subyek 3 dapat

memperoleh rasa nyaman dan aman karena subyek 3 tinggal bersama keluarga

dan segala fasilitas sudah tersedia di rumah Ketiga subyek juga merasakan

cinta dan dicintai dengan demikian  Belongingness and love needs sudah

terpenuhi,dapat dilihat pada subyek 1 yang merasakan dicintai dan mencintai

oleh suami dan anak-anaknya serta menjadi bagian dalam keluarganya

maupun masyarakat desanya, subyek 2 merasa menjadi bagian dari komunitas

tempatnya bekerja, sedangkan subyek 3 memiliki kekasih yang sangat

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 113/214

101

mencintai dan dicintainya. Pada tahap  Esteem needs  dapat dipenuhi oleh

ketiga subyek. Subyek 1 merasa dihargai dan diakui oleh masyarakat desanya

karena subyek sering membantu kegiatan di kelurahan. Sedangkan pada

subyek 2 dan 3 kurang nampak  esteem needs  karena kedua subyek tersebut

kurang menampakkan percaya diri dan belum mempunyai kebutuhan untuk

dianggap penting oleh orang lain dan lebih fokus pada hal-hal yang bersifat

diri sendiri. Sedangkan untuk self actualization  belum terpenuhi oleh ketiga

subyek karena ketiga subyek masih berada di kebutuhan-kebutuhan dasar

dalam hidupnya dan seperti yang dikatakan Maslow dalam Budiharjo (1997,h.

163) bahwa aktualisasi diri memerlukan lingkungan dimana seseorang bebas

mengungkapkan dirinya untuk mempelajari, memilih perilakunya, dan

mengejar nilai-nilai seperti kebenaran keadilan dan kejujuran.

Tahap-tahap dalam hierarki kebutuhan menurut Maslow sudah pernah

dipenuhi oleh ketiga subyek tetapi karena ada suatu peristiwa yang membuat

ketiga subyek harus kembali memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar kembali,

hal ini sesuai dengan revisi teori Maslow yang mengatakan bahwa saat

kebutuhan sudah mencapai pada tahap puncak bisa kembali pada kebutuhan

 basik lagi (Budiharjo 1997, h.165). Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam

hidup ketiga subyek menyebabkan adanya motivasi awal yang akhirnya

membuat ketiga subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang hingga sekarang.

Ketiga subyek mempunyai suatu dinamika motivasi yang mewarnai kehidupan

mereka, karena kebutuhan-kebutuhan yang muncul tidak hanya datang sekali

kemudian dipenuhi dan selesai, tetapi kebutuhan-kebutuhan dalam hierarki

motivasi dapat naik dan turun sesuai tahap-tahap dalam hierarki motivasi.

Dinamika motivasi dari awal masuk hingga sekarang yang dimiliki oleh ketiga

subyek meliputi :

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 114/214

102

1) 

Awal subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang

Motivasi awal subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang

dikarenakan adanya suatu peristiwa yang menyebabkan ketiga subyek

mengalami  safety needs, belongingness and love needs dan  esteem

needs, ketiga subyek ingin melakukan pemenuhan safety needs

belongingness and love needs dan esteem needs dengan cara menjadi

Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang. Peristiwa yang dialami

subyek 1 adalah kehilangan suaminya karena suaminya meninggal

dunia dan subyek menjadi bahan sindiran oleh tetangganya karena

status janda, karena peristiwa tersebut subyek 1 mengalami

belongingness and love needs  ditunjukkan dengan kesedihan yang

mendalam karena suami yang subyek cintai dan mencintai dirinya

meninggal dunia dan subyek menjadi janda menyebabkan subyek tidak

diterima menjadi bagian dari masyarakat desa tempat ia tinggal dan

merasa sudah tidak dibutuhkan oleh anak-anak kandungnya yang

sudah mulai dewasa. Pada subyek 2 mempunyai pengalaman

mengasuh anak-anak dimana dirinya tidak boleh mempunyai hubungan

yang dekat dengan anak-anak asuhnya, karena peristiwa tersebut

subyek 2 mengalami belongingness and love needs  ditunjukkan

keinginannya untuk memiliki hubungan yang dekat seperti ibu dengan

anak-anaknya. Sedangkan pada subyek 3 adanya pengalaman dimana

dirinya harus meninggalkan kekasih yang dicintai dan mencintainya

karena subyek tidak ingin didesak untuk pindah agama mengikuti

agama keluarga kekasihnya sehingga muncul belongingness and love

needs  karena subyek telah memutuskan hubungan dengan pacarnya

sehingga ia ingin pergi dan melupakan pacar yang masih dicintainya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 115/214

103

Pada subyek 1 dan 2 juga mengalami esteem needs  karena

 peristiwa tersebut adanya keinginan dari kedua subyek untuk dihargai

keberadaannya. Pada subyek 1 ingin dihargai dan tidak ada persepsi

negatif dari para tetangganya tentang status janda. Sedangkan pada

subyek 2 ingin adanya pengertian dari anak-anak asuhnya tentang

 pilihan subyek untuk tidak menikah sehingga tidak ada sindiran atau

 pesepsi negatif dari anak-anak asuhnya.

Ketiga subyek juga memunculkan safety needs dalam peristiwa

tersebut. Pada subyek 1 safety needs muncul karena adanya keinginan

untuk mencari suatu lingkungan yang aman dimana dirinya tidak

terganggu oleh persepsi maupun perilaku negatif tetangganya. Subyek

2 safety needs ditunjukkan pada keinginan subyek untuk menghindari

sindiran-sindiran dari anak-anak asuhnya mengenai status subyek yang

 belum menikah dan juga ada perilaku subyek yang sering berpindah-

 pindah pekerjaan karena selama bekerja di beberapa lembaga sosial

subyek belum merasa cocok di tempat kerjanya yang dahulu karena

kurang ada jaminan terhadap masa depannya sebagai pekerja kontrak.

Sedangkan subyek 3 safety needs  muncul karena subyek ingin bebas

dari tekanan keluarga pacarnya yang mengharuskan subyek untuk

 pindah keyakinan agama bila ingin tetap menjalani hubungan tersebut.

Ketiga subyek berusaha memenuhi safety needs  dengan cara

masuk SOS Desa Taruna Semarang, setelah merasa cukup nyaman dan

terhindar dari gangguan-gangguan tersebut ketiga subyek telah

melakukan pemenuhan  safety needs  karena pada subyek 1 merasa

sudah tidak mendapat gangguan dari tetangganya yang usil. Pada

subyek 2 merasa bebas dari sindiran-sindiran negatif dari anak-anak

asuhnya tentang dirinya yang belum menikah. Sedangkan pada subyek

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 116/214

104

3 mendapat lingkungan, orang-orang dan pengalaman baru serta bebas

dari tekanan keluarga pacarnya yang memaksa dirinya untuk pindah

keyakinan. 

2) 

Proses selama subyek berada di SOS Desa Taruna Semarang

Saat ketiga subyek memutuskan menjadi Ibu Asuh SOS Desa

Taruna Semarang belongingness and love needs muncul karena ketiga

subyek memerlukan waktu untuk mencintai dan diterima menjadi

 bagian SOS Desa Taruna Semarang sehingga ketiga subyek perlu

 beradaptasi dengan anak-anak asuh yang dipercayakan padanya, ibu-

ibu SOS yang lain dan lingkungan SOS Desa Taruna Semarang.

Pada subyek 1 mengalami kesulitan untuk menerima anak-anak

yang dipercayakan pada dirinya karena subyek merasa asing dengan

anak-anak tersebut dan subyek tidak yakin akan dapat mencintai anak-

anak tersebut seperti dirinya mencintai anak kandungnya sendiri. Pada

subyek 2 Semarang  belongingness and love needs muncul karena

 posisi subyek sebagai asisten di Panti Asuhan SOS Desa Taruna

Semarang yang tinggal terpisah dengan ibu-ibu dan anak-anak SOS

sehingga membuat subyek kurang mempunyai hubungan yang dekatdengan ibu-ibu SOS maupun anak-anak SOS. Sedangkan pada subyek

3 mengalami kesulitan menghadapi anak-anak yang sudah tinggal lama

di rumah yang dipercayakan padanya.

Ketiga subyek berusaha memenuhi belongingness and love

needs dengan cara-cara yang berbeda-beda. Pada subyek 1 melakukan

 penyesuaian dengan anak-anak yang diasuhnya dengan mencoba untuk

memahami satu persatu sifat atau karakter masing-masing anak.

Subyek 2 mencoba untuk mendekatkan diri dengan anak-anak dan ibu-

ibu SOS dengan cara subyek sering berkeliling dari satu rumah ke

rumah untuk membantu ibu-ibu mengasuh anak-anaknya. Sedangkan

subyek 3 menjadi sosok ibu yang cukup demokratis terhadap anak-

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 117/214

105

anak yang mulai beranjak dewasa sehingga dirinya dapat diterima dan

 peraturannya tidak selalu ditentang oleh anak-anak.

 Belongingness and love needs muncul lagi karena pada ketiga

subyek tidak mendapatkan dukungan dari pihak keluarga terutama ibu

mereka yang tidak setuju akan keputusan subyek masuk SOS Desa

Taruna Semarang dengan konsekuensi tidak akan menikah selama

mengabdi di SOS Desa Taruna. Tetapi ketiga subyek tidak

menghiraukan dan tetap memutuskan menjadi Ibu Asuh. Dukungan

dari keluarga terutama ibu akhirnya didapatkan subyek 1 dan 3 setelah

mereka pulang ke rumah bersama anak-anak asuhnya, hal ini membuat

ibu kedua subyek menjadi jatuh cinta dan sayang pada anak-anak

subyek. Pada subyek 1 tidak mendapat dukungan dari anak sulung,

tetapi setelah anak sulung mengunjungi dan melihat keadaan subyek,

anak sulung subyek mendukung dan meminta maaf karena dahulu

marah kepada keputusan subyek untuk masuk di SOS Desa Taruna

Semarang. Sedangkan dukungan dari ibu tidak didapatkan oleh subyek

2 karena sebelum subyek membawa pulang anak-anak asuhnya, ibu

subyek 2 sudah meninggal dunia, tetapi subyek mendapat dukungan

dari saudara-saudaranya.

Ketiga subyek kembali pada safety needs karena dihadapkan

dengan masalah-masalah yang terjadi selama proses menjadi Ibu Asuh

di SOS Desa Taruna Semarang. Pada subyek 1 muncul karena ada

 pencurian yang dilakukan oleh anak asuh subyek sendiri menyebabkan

subyek selalu waspada untuk meletakkan uang di rumah nya sendiri.

Sedangkan pada subyek 2 muncul karena subyek tidak ingin terikat

dengan tanggungan biaya pendidikan keponakan-keponakannya

sehingga subyek menegaskan untuk memberi bantuan biaya

 pendidikan sebatas kemampuan dan kemauan subyek. Pada subyek 3

ditunjukkan dengan adanya desakkan oleh keluarga pacar yang masih

sering menyurati subyek waktu subyek sudah menjadi Ibu Asuh,

tujuan dari surat tersebut meminta subyek untuk kembali ke pacarnya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 118/214

106

dan masuk keyakinan keluarga mereka. Hal ini membuat subyek

 bimbang dan tidak menemukan kenyamanan dalam hidupnya maka

subyek menegaskan kepada keluarga pacarnya untuk tidak

 berhubungan dengan subyek lagi.

 Belongingness and love needs muncul lagi karena pada ketiga

subyek mengalami masalah dalam menangani anak-anak yang telah

dipercayakan pada ketiga subyek. Pada subyek 1 mengalami suatu

masalah dengan salah satu anak asuhnya karena anak tersebut

 berperilaku sangat tidak sopan, kurang ajar dan selalu menentang

 peraturan maupun nasehat yang diberikan subyek sehingga terjadilah

 pertengkaran tetapi karena ada pembelaan dari anak-anak yang lain

membuat subyek merasa tidak sendirian dan dicintai oleh anak-

anaknya yang lain. Dengan berjalannya waktu anak tersebut menjadi

semakin baik dan menghormati dan mencintai subyek beserta keluarga

subyek. Pada subyek 2 mengalami kesulitan untuk dekat dengan 14

orang anak ditambah dengan usia mereka yang beranjak dewasa dan

sangat susah dikendalikan. Sedangkan subyek 3 mempunyai satu anak

yang selalu menentang kehadiran subyek sehingga membuat suatu

 pertengkaran antara subyek dengan anak tersebut. Setelah

 pertengkaran tersebut subyek dan anak tersebut berupaya untuk

 berkomunikasi dengan baik sehingga hubungan menjadi semakin

dekat.

Physiological needs  muncul pada subyek 1 dan 2 ketika

mereka dihadapkan pada tanggungan biaya hidup beberapa orang

dalam keluarganya. Pada subyek 1 physiological needs muncul karena

subyek masih harus membiayai hidup ibu, anak bungsu dan satu

adiknya yang tidak bisa bekerja. Sedangkan pada subyek 2

Physiological needs muncul karena keuangan rumah tangga subyek 2

sering mengalami deficit dari jatah pengeluaran yang diberikan Panti

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 119/214

107

Asuhan setiap bulan dan subyek masih membantu dalam hal keuangan

untuk menyelesaikan pendidikan keponakan-keponakannya.

 Esteem needs muncul pada ketiga subyek. Pada subyek 1 masih

terdapat persepsi negatif dari tetangga tentang pekerjaan subyek di

Semarang tetapi esteem needs dapat terpenuhi ketika tetangga melihat

subyek pulang dengan membawa anak-anak asuhnya sebagai bukti

 bahwa dirinya melakukan pekerjaan yang halal. Pada subyek 2 esteem

needs  muncul karena subyek mendapat persepsi negatif dari Ibu-ibu

SOS lain mengenai dirinya yang tidak mempunyai kemampuan untuk

merawat anak sehingga sampai sekarang rumah subyek hanya

ditinggali oleh 3 orang anak dan tidak pernah ditambah anak lagi oleh

Bapak Pimpinan. Pada subyek 3 mengalami sakit hati atas perilaku 4

orang anak yang menfitnah dirinya mengusir anak-anak tersebut dari

rumah serta Bapak Pimpinan dan Bapak Pembina mempercayai

 perkataan 4 orang anak tersebut tanpa bertanya pada diri subyek.

3) 

Keinginan subyek di masa mendatang

Maslow mengatakan bahwa dengan bertanya tentang ”apa

 pandangan seseorang ke depan”- dunia dan kehidupan seperti apa yang

mereka inginkan di masa datang? Dari sini dapat diketahui tentang apa

yang mereka butuhkan (Budiharjo, 1997, h.165).

Ketiga subyek mempunyai keinginan atau harapan di masa

mendatang mengenai keberadaannya sebagai manusia yang

mempunyai cita-cita. Keinginan tersebut muncul dan menunjukkan

adanya safety needs pada subyek 1 dan 2 ketika mereka dihadapkan

dengan harapan untuk masa depan hidupnya. Pada subyek 1 safety

needs  ini muncul karena subyek ingin menikmati masa pensiun di

Wisma Bunda dengan segala faslitilas yang telah disediakan SOS

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 120/214

108

Desa Taruna Semarang untuk para Ibu Asuh yang sudah paripurna

tugasnya sebagai Ibu Asuh. Sedangkan subyek 2 tidak ingin tinggal

 bersama saudara-saudaranya karena merasa kurang nyaman sehingga

subyek ingin menghabiskan masa pensiun di lingkungan SOS Desa

Taruna Semarang.

Adanya harapan ketiga subyek yang menunjukkan

 Belongingness and love needs dengan keinginan untuk tetap tinggal

dan mengabdikan seluruh dirinya untuk merawat dan mengasuh anak-

anak karena tidak tega meninggalkan anak-anak yang selama ini sudah

diasuh, serta subyek mulai mengerti bahwa kehadiranya sangat

dibutuhkan oleh anak-anak. Hal ini menyebabkan ketiga subyek

 berharap dirinya dapat selalu dekat dengan anak-anak walaupun masa

 pensiun kelak sudah diterima.

 Esteem needs  muncul kembali pada ketiga subyek ketika

mereka mempunyai keinginan untuk menjadi Ibu Asuh yang

 berkualitas. Hal ini nampak dari subyek 2 dan 3 yang ingin menjadi

ibu dengan kemampuan mengarahkan anak-anak dalam memperoleh

kehidupan yang lebih baik dan menjadi anak-anak yang mandiri,

 beriman serta bertanggung jawab dengan hidup, selain itu ada juga

kesadaran bahwa anak-anak masih membutuhkan kehadiran subyek

untuk mengasuh anak-anak. Pada subyek1 ada keinginan menjadi

 berguna di hari tuanya dengan melakukan sesuatu karena sebentar lagi

subyek akan pensiun dari tugas dan perannya sebagai ibu asuh. Pada

subyek 2 mempunyai keinginan untuk selama mungkin di SOS Desa

Taruna Semarang kalau dirinya masih dipercaya untuk mengasuh

anak-anak. Sedangkan pada subyek 3 menyadari bahwa kehadiran

dirinya sangat dibutuhkan oleh anak-anak asuhnya karena anak-anak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 121/214

109

yang dipercayakan padanya mengalami masalah-masalah yang cukup

 berat.

Pada subyek 1 adanya keinginan untuk membuka warung

makan, hal ini dikarenakan subyek merasa bahwa waktu pensiun sudah

semakin dekat dan subyek sudah tidak mempunyai tanggung jawab

dan peran dalam mengasuh anak sehingga subyek ingin menghabiskan

waktunya dengan menyalurkan hobby memasaknya. Keinginan

subyek 1 ini menunjukkan adanya self actualization. Pada kebutuhan

tingkat akhir atau aktualisasi diri, Maslow menyebut dengan meta – 

motivation atau motivasi pertumbuhan , kebutuhan untuk ada (being-

needs). Kebutuhan ini mencakup hasrat untuk terus-menerus

mewujudkan potensi-potensi diri, keinginan untuk “menjadi apa yang

anda bisa”.

Subyek 1 yang sudah berhasil mencapai tingkat ini karena

dalam diri subyek ingin mengaktualisasikan potensi memasak

makanan yang dimilikinya, sehingga waktu subyek menerima masa

 pensiunnya subyek akan mengisi waktu luangnya dengan membuka

warung makan untuk menyalurkan bakat dan potensinya memasak.

Subyek 2 dan 3 belum sampai pada tingkat ini karena menurut

Budiraharja (1997, h. 166) gerakan menuju ke arah being needs bukan

sesuatu yang otomatis walaupun manusia memiliki kapasitas untuk

tumbuh, namun sedikit orang yang mampu mencapai aktualisasi diri.

Hal ini dikarenakan manusia memiliki dua kekuatan dalam dirinya.

Ada kekuatan yang menarik ke keamanan dan pertahanan diri seperti

yang terjadi pada subyek 2 dan 3 yang menarik diri ke safety needs dan

belongingness and love needs, sedangkan kekuatan lain adalah

menarik individu ke arah keseluruhan diri dan keunikkan diri, ke arah

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 122/214

110

 berfungsinya kapasitas secara penuh seperti yang terjadi pada subyek

1.

Pada ketiga subyek banyak muncul motivation  karena subyek

masih membutuhkan kebutuhan-kebutuhan dasar yang bersifat

fisiologis dan psikologis yang belum terpenuhi dan sedang diusahakan

untuk dipenuhi sehingga membuat diri subyek tetap bertahan dalam

hidup.

Maslow mengkonsepsikan pandangan perilaku organisme sebagai

sebagai sesuatu yang bersifat holistik merupakan satu kesatuan utuh yang

tidak dapat terpengal-penggal. Ketiga subyek merupakan individu yang

mempunyai keseluruhan padu dan teratur sehingga seluruh pribadinya

digerakan oleh motivasi untuk menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna

Semarang.

Sebelum ketiga subyek memutuskan untuk menjadi Ibu Asuh di SOS

Desa Taruna Semarang, subyek sudah terlebih dahulu terpenuhi  physiological

needs  karena ketiga subyek mempunyai penghasilan dan kehidupan yang

mapan. Terlihat pada subyek 1 mempunyai rumah sendiri dan uang pensiun

alm. suami. Pada subyek 2 mempunyai pekerjaan dan penghasilan sebagai

 pekerja sosial di suatu lembaga sosial, begitu pula dengan subyek 3 yang

memiliki penghasilan yang lumayan besar dari pekerjaannya di Salary. Tetapi

ketiganya meninggalkan kehidupan yang sudah nyaman dan mapan tersebut

untuk menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna karena adanya suatu peristiwa

dalam hidup ketiga subyek sehingga dengan masuk SOS Desa Taruna

Semarang ketiga subyek dapat memeuhi safety needs dan belongingness and

love needs  terpenuhi. Tetapi untuk subyek 1 dan 2 motivasi awal juga

dipengaruhi adanya kebutuhan akan harga diri atau esteem needs. 

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 123/214

111

Menurut Ewen (1998, h. 192) karakteristik orang yang dianggap

sebagai “wanting animals” atau hewan yang selalu menginginkan sesuatu

yang artinya mencari dan meminta sesuatu. Salah satu yang diminta adalah

 pemuasan atau pemenuhan satu tahap yaitu  physiological needs  dan ingin

mencapai pemenuhan safety needs dan belongingness and love needs datang.

Menurut Maslow (Budiraharja, 1997, h. 161) manusia digerakkan oleh

serangkaian kebutuhan dasar, sesudah  physiological needs  terpuaskan maka

akan beralih ke taraf kebutuhan yang lebih tinggi yaitu safety needs  dan

belongingness and love needs. Physiological needs  seperti kebutuhan akan

udara, makanan, minuman, tidur, pendidikan dan keuangan untuk pemenuhan

hidup secara fisik sehari-hari pada ketiga subyek sudah cukup dipenuhi

sehingga dalam diri ketiga subyek tidak terlalu merasa kekurangan sesuatu

yang ada di dalam tubuhnya. Kebutuhan ini telah tercukupi maka muncullah

kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs).

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ketiga subyek

menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang karena untuk memenuhi

safety needs dan belongingness and love needs. Pada subyek 1 dan 2 motivasi

awal juga dipengaruh adanya keinginan untuk memenuhi esteem needs.

Meskipun motivasi awal atau daya penggerak untuk menjadi Ibu Asuh itu

sendiri pada masing-masing subyek berbeda namun keseluruhan subyek

memiliki tujuan yang sama yaitu mencari tempat yang aman dan menemukan

dirinya menjadi bagian dari suatu kelompok.

Pada ketiga subyek mencari suatu tempat dan suasana yang aman,

nyaman dan bebas dari tekanan dan gangguan dari orang-orang disekitarnya

dengan masuk SOS Desa Taruna Semarang. Setelah ketiga subyek berhasil di

terima di SOS Desa Taruna Semarang maka terpenuhilah safety needs dimana

ketiga subyek mendapat jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 124/214

112

keteraturan situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas.

Menurut Maslow (Budiraharja, 1997,h.164) kebutuhan ini menyebabkan

subyek membuat peraturan dalam mengatur rumah tangganya, dan

menginginkan fasilitas yang disediakan oleh Desa Taruna SOS supaya ibu-ibu

SOS mengabdi secara total. Setelah safety needs cukup terpenuhi sehingga

muncullah keinginan untuk mencapai belongingness and love needs. Pada

subyek 1 dan subyek 3 dimana keduanya ingin melupakan kenangan dari

 berbagai pengalaman indah bersama dengan orang yang dicintai dan mencintai

subyek karena orang tersebut sudah tidak dapat berada di samping subyek

sehingga membuat subyek memutuskan untuk tetap survive dalam hidup

dengan mencari kegiatan dimana subyek dapat memberi perhatian dan cinta

yang dimiliki kepada anak-anak asuhnya. Begitu pula dengan subyek 2 yang

ingin mencari hubungan yang lebih akrab lagi dengan anak-anak yang di

asuhnya karena berdasarkan pengalaman-pengalaman yang terdahulu subyek

 belum mempunyai hubungan yang dekat dan akrab dengan anak-anak

asuhnya. Pada kebutuhan ini ketiga subyek ingin mencintai mencintai dan

dicintai seseorang untuk menggantikan orang-orang yang tidak dapat mereka

cintai dan mencintainya lagi sehingga cinta dan perhatian menjadi terfokus

hanya untuk anak-anak asuhnya, subyek juga menginginkan setia kawan dan

 butuh kesetia kawanan dari sesama Ibu-ibu SOS dan Bapak Pimpinan. Dengan

demikian subyek merasa menjadi bagian dalam suatu komunitas di Panti

Asuhan SOS Desa Taruna Semarang dan tidak lagi merasa sendiri dan

kesepian dalam menjalani kehidupan ini (Budiraharja, 1997, h.164).

Kebutuhan ini belum terpenuhi ketika awal subyek masuk Panti Asuhan SOS

Desa Taruna Semarang karena subyek menjadi orang asing bagi lingkungan

Panti Asuhan tersebut dan anak-anak di rumah yang ditinggali subyek. Subyek

memerlukan waktu dan proses yang cukup lama serta menghadapi konflik-

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 125/214

113

konflik baik dalam dirinya maupun di luar dirinya untuk beradaptasi dengan

suasana dan lingkungan yang baru terutama dengan anak-anak asuh subyek.

Setelah subyek berhasil menyesuaikan diri dengan situasi tersebut membuat

subyek merasa bahwa kehadirannya dibutuhkan oleh anak-anak asuh dan

Pemimpin Panti Asuhan untuk menjalankan fungsi dan peran sebagai Ibu

Asuh di SOS Desa Taruna (Manual SOS Children’s village Organization,

2002, h3) yaitu membangun hubungan yang mesra dengan setiap anak yang

dipercayakan kepada Ibu untuk diberi rasa aman dan kasih sayang. Dengan

terpenuhinya kebutuhan tersebut membuat subyek ingin memenuhi kebutuhan

yang lebih tinggi yaitu esteem needs.

Ketiga subyek memerlukan proses yang panjang sebelum mencapai

esteem needs  karena subyek mengalami naik turun tahap dalam hierarki

motivasi karena adanya hambatan-hambatan yang terjadi dan subyek akan

mulai naik ke tahap yang lebih tinggi bila dapat menghadapi hambatan-

hambatan tersebut. Ketiga subyek sering berada di tahap safety needs dan 

belongingness and love needs  ketika berhadapan dengan anak-anak yang

 belum dapat menerima kehadiran subyek dengan segala peraturan yang

subyek terapkan dalam rumahnya sehingga yang terjadi banyak kenakalan-

kenakalan dan ketidak patuhan anak pada subyek serta membuat subyek

marah hingga hubungan yang kurang baik antara subyek dengan anak-anak.

Setelah melewati berbagai pengalaman bersama anak-anak membuat subyek

lebih bisa mengerti dan memahami setiap karakter pada anak sehingga

akhirnya ada suatu kepercayaan dalam diri subyek untuk merawat dan

mengasuh anak-anaknya.

Menurut Ismail (2006,h.2) subyek sebagai ibu dengan sifat keibuan

harus mampu dan berkompeten dalam memenuhi kebutuhan dasar anak-anak

asuhnya seperti kebutuhan fisik biomedis (asuh) yaitu subyek merasa mampu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 126/214

114

untuk memenuhi nutrisi makanan, kebersihan dan kesehatan anak-anak.

Subyek juga memberikan kasih sayang (asih) baik secara psiko-sosial-emosi-

mental dimana ketiga subyek mengharapkan anak-anak yang diasuhnya dapat

mempunyai harga diri dan kemandirian dalam hidupnya. Selain hal tersebut

subyek juga memberikan stimulasi (asah) baik secara sensorik, motorik,

kognitif, komunikasi, sosial-emosional, kreativitas sehingga anak-anak dapat

survive dalam hidup. Subyek juga mendapat penghargaan dan kepercayaan

dari Bapak Pimpinan untuk merawat dan mengasuh anak-anak, walaupun

demikian subyek merasa kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar

anak-anak sehingga tidak dapat mengarahkan anak-anak yang dipercayakan

 padanya menjadi mandiri dan sukses dalam hidup. Tetapi esteem needs 

dialami oleh subyek ketika melihat anak-anak subyek menjadi sukses dan

tetangga subyek menjadi kagum dengan subyek karena anak-anak yang diasuh

subyek sangat sayang dan perhatian dengan subyek dan keluarganya. Karena

subyek1 sudah mencapai pemenuhan di esteem needs  sehingga membuat

subyek mudah untuk naik ke tahap teratas dalam hierarki motivasi yaitu Meta-

motivation  atau aktualisasi diri. Sedangkan subyek 2 dan 3 belum terpenuhi

esteem needs- nya membuat keduanya masih dalam tahap pemenuhan esteem

needs  dan terkadang turun menjadi belongingness and love needs  hingga

safety needs .Menurut Maslow (Boeree, 2004, h. 280-283) ketika kondisi tidak

menguntungkan atau ketika usaha-usaha untuk survive terancam, maka subyek

akan “mundur” ke level kebutuhan yang lebih rendah.

Pada subyek 1 self-actualization  menjadi tahap yang akan dicapai

setelah dirinya menerima masa pensiun karena subyek akan

mengaktualisasikan diri dengan cara mewujudkan potensi-potensi diri serta

keinginan untuk menjadi yang subyek inginkan (Budiraharja 1997,h.165)

,yaitu menyalurkan potensi memasak dengan membuka warung makan. Self-

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 127/214

115

actualization pada subyek 1 meliputi penuh energi, kesanggupan untuk berdiri

sendiri dan hidup penuh arti karena subyek 1 ingin mempunyai arti di masa

 pensiunnya dan subyek ingin menghabiskan hari tuanya dengan sesuatu yang

dapat dilakukan sesuai dengan hobby dan kemampuannya, sehingga masa

tuanya mempunyai arti dan tidak menyusahkan orang-orang di sekitarnya.

Membuka warung adalah salah satu alternatif dari pengungkapan potensi

memasak yang dimilikinya.

Dalam menjalani pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang ketika

subyek memiliki harapan-harapan yang menjadi salah satu motivasi penting

untuk menguatkan ketiga subyek untuk tetap mengabdikan diri secara total

karena menurut Maslow pandangan seseorang tentang masa depan dan

kehidupan seperti apa yang ingin dijalani menjadi sesuatu yang penting untuk

diketahui karena dengan demikian akan diketahui apa yang subyek butuhkan

(Boeree 2004, h. 280-283). Harapan yang dipunyai ketiga subyek tidak jauh

 berbeda karena mereka bertiga menginginkan dirinya dapat mengarahkan dan

mampu membawa anak-anak asuhnya menjadi orang yang mandiri dan

 bertanggung jawab dalam hidup, disini dapat dilihat bahwa ketiga subyek

menginginkan esteem needs. Selain hal tersebut ketiga subyek juga ingin

menghabiskan masa pensiun di SOS Desa Taruna Semarang karena ada

 jaminan yang pasti dengan fasilitas yang lengkap di hari tuanya (safety needs),

dan tetap berada di sekitar anak-anak yang pernah mencintai dan dicintainya

(belongingness and love needs) karena subyek takut kesepian di hari tuanya

dan ingin tetap menjadi bagian dalam keluarga besar SOS Desa Taruna

Semarang.

Berdasarkan dinamika yang terjadi diantara ketiga subyek dapat dilihat

 bahwa adanya suatu hierarki dalam motivasi yang dibangun oleh ketiga

subyek dari awal masuk SOS Desa Taruna Semarang hingga dapat bertahan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 128/214

116

dalam pengabdian sekarang. Hierarki motivasi tersebut menuntut ketiga

subyek untuk memenuhi kepuasan dari kebutuhan terendah sebelum seseorang

naik ke kebutuhan yang lebih tinggi karena kebutuhan terendah mempunyai

kekuatan yang lebih atau mempunyai tekanan yang lebih besar ketika

kebutuhan tersebut tidak terpuaskan dari pada kebutuhan yang lebih tinggi

yang kurang mendesak dan kurang memiliki daya juang (Larsen dan Buss,

2002, h.245).

B.  Kelemahan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari adanya

sejumlah kelemahan yang menyertainya sehingga pelaksanaan penelitian

menjadi kurang maksimal. Kelemahan-kelemahan penelitian ini antara lain :

1. 

Muncul social desirability kecenderungan subyek menjawab pertanyaan

yang mengarah pada hal-hal yang baik dan masih menutup diri.

2. 

Saat wawancara ada anak-anak subyek yang sering mengganggu atau

terpecah konsentarsi dalam suatu pertanyaan sehingga subyek

kehilangan alur cerita dan terjadi pengulangan.

3. 

Ada beberapa orang-orang yang datang untuk bertamu atau bertanya

sesuatu saat wawancara dilaksanakan sehingga subyek memutus

 pembicaraan.

4. 

Jadwal subyek yang tidak pasti membuat pelaksanaan observasi dan

wawancara kurang maksimal karena perlu penyesuaian jadwal antara

subyek dan peneliti.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 129/214

117

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. 

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya dinamika motivasi

menurut hierarki kebutuhan Malow yang terjadi pada semua subyek.

Motivasi awal ketika ketiga subyek masuk SOS Desa Taruna

Semarang mempunyai kesamaan yaitu adanya keinginan untuk memenuhi

Safety needs dan  Belongingness and love needs  karena adanya peristiwa

dalam hidup ketiga subyek dimana mengharuskan ketiga subyek untuk

memenuhi kebutuhan tersebut dengan mencari suatu tempat yaitu di SOS

Desa Taruna Semarang sebagai Ibu Asuh. Kebutuhan akan esteem needs 

 juga menjadi motivasi awal untuk subyek 1 dan 2. Kenyataan yang terjadi

 bahwa selama menjadi Ibu Asuh subyek mengalami dinamika motivasi

tersebut adalah sebagai berikut:

1. 

Physiological needs

Kebutuhan ini untuk memenuhi kebutuhan secar fisik seperi

kebutuhan akan makanan, minuman, dan tempat tinggal.

Sebelum ketiga subyek memutuskan masuk SOS Desa Taruna

sudah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga dengan

mudahnya ketiga subyek naik ke tingkat Safety needs.

2. 

Safety needs

Kebutuhan untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan

dalam hidup sangat dibutuhkan oleh ketiga subyek sehingga

membuat ketiga subyek akhirnya masuk menjadi Ibu Asuh di

SOS Desa Taruna karena dirasa bahwa tersebut menjadi suatu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 130/214

118

tempat bagi ketiga subyek untuk memperoleh kenyamanan dan

keamanan dalam hidupnya. Setelah ketiga subyek merasa

cukup terpenuhi safety needs, maka ketiga subyek mulai naik

ke tahap Belongingness and love needs. 

3. 

 Belongingness and love needs

Kebutuhan untuk mendapatkan cinta dimana ketiga subyek

dapat mencintai dan dicintai dan menjadi bagian dalam suatu

kelompok. Seluruh subyek mengharapkan adanya suatu cinta

untuknya di SOS Desa Taruna sehingga dengan mudahnya

ketiga subyek dapat melupakan pengalaman mencintai dan

dicintai di masa lalu. Tetapi untuk mememenuhi kebutuhan

ketiga subyek harus beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Dalam perjuangannya mendapatkan belongingness and love

needs ketiga subyek mengalami turun naik antara safety needs 

dengan belongingness and love needs  karena untuk menjadi

 bagian dalam hidup anak-anak asuhnya ketiga subyek harus

membuat dirinya dan anak-anak yang diasuhnya nyaman dan

aman berada dekat dengan subyek. Inti dari perjuangan dan

 pengabdian subyek selama di SOS Desa Taruna adalah

memenuhi safety needs dan belongingness and love needs.

4. 

 Esteem needs

Kebutuhan untuk merasa dihargai dan diakui oleh diri sendiri

dan orang lain akan kemampuannya untuk mengasuh dan

merawat anak-anak yang dipercayakan pada ketiga subyek.

Dalam pengabdian ketiga subyek merasa tidak percaya diri dan

merasa kurang mampu menghadapi pengalaman-pengalaman

 bersama anak-anaknya. Tetapi karena kemauan dan kerja keras

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 131/214

119

subyek memenuhi belongingness and love needs sehingga cinta

ketiga subyek dapat terbalas dengan adanya perhatian dan

dicintai anak-anaknya. Dengan demikian subyek mendapatkan

 penghargaan dan keyakinan bahwa dirinya mampu dan dapat

dipercaya oleh SOS Desa Taruna Semarang untuk terus

merawat dan mengasuh anak-anak. Dengan banyaknya

 peristiwa maupun pengalaman yang telah terjadi membuat

ketiga subyek sulit untuk mempertahankan tingkat ini, sehingga

membuat seluruh subyek mengalami penurunan tingkat dalam

hierarki kebutuhan Maslow dan membawa ketiga subyek

 berjuang untuk mencapai tiap tingkat yang sudah pernah di

alaminya.

Dinamika Motivasi yang terjadi di atas telah dialami oleh ketiga

subyek, hal ini terjadi karena munculnya kebutuhan-kebutuhan di dalam

diri individu yang tidak lepas dari adanya pengalaman-pengalaman selama

 berada di SOS Desa Taruna Semarang. Pengalaman-pengalaman ini

muncul karena adanya determinan dari lingkungan (Keluarga di rumah,

Anak-anak asuh, Bapak Pimpinan, Bapak Pembina, dan Ibu-ibu SOS

lainnya) yang pada akhirnya akan mempengaruhi individu terhadap usaha-

usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut

sehingga kebutuhan dibawah terpenuhi dan membawa individu untuk naik

ke tahap di atas. Dalam penelitian ini ketiga subyek sudah mengalami

 pemenuhan di tahap Physiological needs serta adanya suatu pengalaman di

masa lalu dimana membuat subyek untuk segera memenuhinya dan

membawa ketiga subyek berusaha naik ke tahap di atas. Dengan latar

 belakang pengalaman-pengalaman dimana subyek membutuhkan tempat

yang aman dan nyaman, bebas dari tekanan-tekanan dari orang-orang di

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 132/214

120

sekelilingnya. Subyek akhirnya memutuskan masuk ke SOS Desa Taruna

Semarang dengan pemikiran subyek akan dapat memenuhi kebutuhan

akan rasa aman dan nyaman. Setelah kebutuhan tersebut subyek ingin

memenuhi kebutuhan untuk diterima menjadi bagian dalam hidup anak-

anak yang diasuhnya sehingga subyek harus beradaptasi dengan hidup

 barunya di SOS Desa Taruna. Untuk mememenuhi kebutuhan tersebut

subyek mulai terusik ketidaknyamanannya sehingga membuat subyek

harus kembali ke tahap di bawahnya. Perjuangan subyek untuk

mengembalikan pemenuhan kebutuhan di bawah untuk naik ketahap di

atas tidak mudah, tetapi dengan keinginan untuk memenuhi kebutuhan

tersebut membantu subyek untuk melewati segala hambatan, sehingga

akhirnya subyek dapat diterima dan dicintai anak-anaknya. Hal ini

membuat subyek menjadi percaya diri dan mendapat penghargaan dari

Bapak Pimpinan bahwa dirinya mampu merawat dan mengasuh anak-

anaknya. Tetapi rasa dihargai dan percaya diri tersebut tidak selamanya

dialami oleh subyek karena ada banyak kejadian dimana subyek harus

kembali turun dari tahap-tahap yang sudah dialaminya. Karena adanya

 pengalaman pemenuhan pada tahap yang di atas membuat subyek semakin

keras untuk memenuhi tahap-tahap tersebut.

B. 

Saran

Lewat penelitian ini peneliti ingin menyampaikan beberapa saran

 berhubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh :

1.  Bagi subyek penelitian

a. 

Hendaknya subyek mulai memahami dan mengerti bahwa

kehadiran subyek di SOS Desa Taruna Semarang sangat

 penting bagi anak-anak maupun pihak SOS sendiri,

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 133/214

121

sehingga subyek semakin termotivasi untuk tetap mengabdi

di SOS Desa Taruna Semarang.

 b. 

Subyek lebih terbuka dengan Ibu-ibu SOS yang lain

sehingga dapat saling belajar dari pengalaman-pengalaman

menghadapi masalah yang sedang dihadapi.

c. 

Subyek dapat lebih memanfaatkan pertemuan Ibu-ibu SOS

untuk sharing masalah-masalah pribadi, anak-anak asuh,

maupun lingkungan SOS Desa Taruna Semarang.

d. 

Subyek mempunyai komunikasi yang cukup terbuka dan

efektif dengan Bapak Pimpinan maupun Pengurus Panti

Asuhan SOS Desa Taruna Semarang sehingga dapat

memudahkan subyek menyampaikan masalah maupun

 perasaan yang dialami.

2.  Bagi pengurus SOS Desa Taruna Semarang

a.  Memberikan dukungan, kepercayaan, dan keyakinan pada

Ibu-ibu SOS bahwa dirinya sangat penting dan dibutuhkan

untuk terus menjalankan SOS Desa Taruna Semarang.

 b.  Ada perhatian lebih terutama pada Ibu SOS yang baru

seperti sering diadakan kunjungan ke rumah-rumah untuk

menanyakan keadaan Ibu-ibu SOS dan perkembangan

anak-anaknya maupun bermain bersama anak-anak di

dalam rumah sehingga membuat Ibu SOS yang baru mudah

untuk beradaptasi dengan lingkungan SOS dan merasa

”tidak sendiri” dalam mengasuh anak-anak dengan berbagai

macam latar belakang dan kepribadian.

c.  Sering diadakan sharing  antar Ibu-ibu SOS mengenai

 pengalaman hidup dahulu dan sekarang, sehingga ada suatu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 134/214

122

wadah dimana ibu-ibu dapat katarsis emosi dari masalah-

masalah yang sedang dihadapinya.

d. 

Membuat suatu acara seperti  Mother day  dimana semua

ibu-ibu SOS dalam 1 hari mendapat kesempatan untuk

”bebas” sejenak dari tugas dan tanggung jawab sebagai ibu

asuh dan merasa dicintai, dihargai oleh anak-anak yang

selama ini diasuhnya.

3. 

Saran untuk peneliti yang tertarik dengan penelitian ini :

a. 

Mengupayakan pendekatan yang lebih mendalam antara

 peneliti dan subyek penelitian sehingga peneliti juga dapat

ikut merasakan beban dan tanggung jawab yang dialami

oleh subyek .

 b.  Perlunya preliminary survey yang lebih mendalam untuk

mengenal lingkungan penelitian. Hal ini dilakukan untuk

lebih memahami lingkungan, permasalahan, dan aktivitas

subyek penelitian, juga berfungsi untuk menjalin rapport

yang baik antara peneliti, instansi tempat penelitian, dan

subyek penelitian sehingga dengan hubungan baik tersebut

keterbukaan dalam penelitian akan semakin baik.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 135/214

123

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,P. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta

AtkinsonR.L, Atkinson R.C. 1999. Pengantar Psikologi II . Edisi ke II. Alih

Bahasa Dr. Widjaja K. Editor Dr. Lyndon S. Batam : Interaksara

Boeree.C.2004. Personality Theories Melacak Kepribadian Anda Bersama

 Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasphie

Budiraharjo P.1997.  Mengenal Teori Kepribadian Mutakhir.Yogyakarta :

Kanisius

Chaplin. J.P. 1989. Kamus Psikologi. Cetakan ke-2 Jakarta : Mutiara

Departemen Sosial Republik Indonesia. 1986.  Petunjuk Teknis

 Pelaksanaan Penyatuan dan Pengentasan Anak Terlantar

 melalui Panti Asuhan Anak. Jakarta : Departemen Sosial

Ervika. 2000.  Perilaku Maternal   www.library.usu.ac.id (28 September

2007)

Ewen. R.1998. Personality.  London : Lawrence Erlbaum Associatiates

Publishers

Gerungan W. A.1997. Psikologi Sosial . Bandung: PT Eresco

Hall, CS, Lindzey G. 1993. Teori-teori Holistik (Psikologi Kepribadian 2) 

Yogyakarta : Kanisius

Hasibuan H.M.1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim Z. 2002. Psikologi Wanita. Bandung : Pustaka Hidayah

Irwanto, dkk. 1994. Psikologi Umum. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utami

Islamil D. 2006.  Layanan Kesehatan Yang Tepat Bagi Optimalisasi

Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Yogyakarta : Pediatri Sosial

Jewel,L.N dan Siegall.M. 1998.  Psikologi Industri, Organisasi Modern. 

Terjemahan : A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta : Arcan

Kartono.K.1992. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita

 Dewasa. Jilid 1.Bandung :Mandar Maju

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 136/214

124

Larsen R.J. dan BussD.M., 2002.  Personality Psychology. New York : The

Mc. Graw-Hill Companies

Lukas F. 2005. SOS Kinderdorf  . www.freelists.org (28 September 2007)

----------. 2002. Roots, Vision, Mission and Value. Jakarta : SOS Children’s

Village Organisation 

Moekijat.2001. Dasar-Dasar Motivasi. Bandung : CV. Pionir Jaya

Moleong, J.L.2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Monk, F,J, AMP, Hadinoto, S.R. 1996.  Psikologi Perkembangan.

 Pengantar Dalam berbagai bagiannya. Cetakan XX . Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Mulyati,R. 1997. Kompetensi Interpersonal Pada Anak Panti Asuhan dengan

Sistem Pengasuhan Tradisional dan Anak Panti Asuhan dengan

Sistem Pengasuhan Ibu Asuh.  Psikologika.  Yogyakarta :

Universitas Islam Indonesia. Tahun 2-No4 (43-49)

Penelitian Dinas Sosial .20 April 2007. www.journal.unair.ac.id   (28

September 2007)

Pennington D.2003. Essential Personality. New York: Oxford University

Perss inc.

Poerwandari, K. 1998.  Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Perilaku

 Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran

dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia

Sarwono S.W. 2000. Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh- tokoh

 Psikologi. Jakarta : PT Bulan Bintang

Siagian,S.P.1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Supratiknya,A.1993. Teori-teori Holistik (Organismik- Fenomenologi).

Yogyakarta : Kanisius

Walgito,B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 137/214

125

Wijayanti G.C.2005. Motivasi Hidup Bakti pada Biarawati santo Augustinus

dari Kerahiman Allah.  Skripsi.Univesitas Katolik Soegijapranata

Semarang (Tidak diterbitkan)

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 138/214

126

INTERVIEW GUIDE

Materi wawancara yang akan dilakukan kepada subyek telah

disusun sebagai berikut :

a. Latar belakang subyek penelitian :

1. Identitas subyek

2. Latar Belakang Keluarga (Orang Tua , Saudara, Suami/ anak)

3. Latar Belakang Pendidikan

b. Situasi subyek sebelum masuk Panti Asuhan SOS Desa

Taruna Semarang

1. Lingkungan secara fisik (deskripsi isi rumah)

2. Interaksi subyek dengan Orang tua, Saudara, Suami/ anak,

Teman

3. Pengalaman masa kecil

4. Pengalaman masa remaja

5. Keseharian dan kegiatan di waktu senggang

6. Cita-cita awal

c. Proses mendaftar sebagai Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS

Desa Taruna Semarang

1. Informasi tentang Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang

2. Alasan atau motivasi awal masuk Panti Asuhan SOS Desa

Taruna Semarang

Faktor yang mempengaruhi subyek mendaftar menjadi Ibu

Asuh

3. Cara mendaftar sebagai Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS Desa

Taruna Semarang

4. Tes-tes yang dijalani

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 139/214

127

5. Persepsi awal

6 Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak

d. Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS

Desa Taruna Semarang

1. Perasaan awal

2. Hambatan awal

3. Kebahagiaan awal

4. Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak

5. Harapan awal

6. Motivasi awal

e. Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di Panti Asuhan

SOS Desa Taruna Semarang

1. Perasaan

2. Hambatan

3. Kebahagiaan

4. Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak

5. Persepsi

6 Harapan

7. Motivasi untuk tetap mengabdi

f. Situasi Ibu Asuh sekarang

1. Perasaan

2. Hambatan

3. Kebahagiaan

4. Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak

5. Persepsi

6 Harapan ke depan

7. Motivasi untuk tetap mengabdi

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 140/214

128

PEDOMAN OBSERVASI

a. Keadaan fisik subyek, warna kulit, perawakan, rambut,

 penampilan.

 b. Keadaan lingkungan cottage di Panti Asuhan

c. Keadaan cottage : perabotan rumah, berantakan atau rapi.

d.. Sikap dan perilaku subyek terhadap anak asuhnya dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Interaksi anak-anak asuh terhadap subyek

f. Ekspresi wajah saat diwawancara : ceria, menggerutkan dahi.

g. Bahasa tubuh atau gerakan tubuh tertentu yang mungkin

muncul saat wawancara atau saat subyek menjawab

 pertanyaan-pertanyaan dari peneliti : menghindari kontak

mata saat menjawab, menggerak-gerakkan tangan,

memegang sesuatu, menghindari pertanyaan, memikir lama

untuk menjawab pertanyaan, dll.

h. Cara menjawab apakah saat mengungkapkan hal tersebut

terdapat tekanan-tekanan, pengulangan, dll.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 141/214

129

TABEL WAWANCARA SUBYEK I

Waktu Pelaksanaan :

23 Oktober – 27 Oktober 2007

a)  Identitas Subyek

 Nama : X

Usia : 62 tahun

Agama : Katolik

Urutan kelahiran : Anak kedua dari 10 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SMEA

Lama si PA.SOS Semarang : 19 tahun

Status Marital : Janda dua anak

 b) 

Hasil Wawancara

Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Kode Analisa

Tolong,

ceritakantentang

orang tua,

saudara dan

suami ibu ?

Dari orang tua saya dulu

cuma guru SR (sekolahRakyat), kalau sekarang SD.

Ibu saya cuma ibu Rumah

Tangga. Trus semua ada 10

anak tapi meninggal tiga

sekarang cuma tujuh. Saya

anak ke 2, trus laki-laki,

laki-laki, laki-laki trus yang

 belakang cewek tiga. Itu kok  

ya, Puji Tuhan semua jadi

 pegawai negeri ada yang

guru , polisi, tentara. Ada

satu yang cacat no.4 cewek,dulu katanya udah

meninggal, sudah disiapkan

di meja tu kok  sama seorang

tentara tu Pak Tarip yang

 punya batu akik dicelup-

celupkan ke air trus aire di

kepyur-kepyurke ke dia, dari

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 142/214

130

sini sampai kaki. Kok  

sekarang ngomong yang

lidahnya pendek ga  kaya

kita-kita, kalau mbak tikakalau ngomong sama dia ga 

tau maksudnya, tapi

orangnya jujur, grapyak  

sekali. Tapi istilahnya orang

di desa mo  potong padi ya

kalau tanya tanya “ lek meh

neng ndhi lek? Mo  potong

 padi punyanya siapa?” Jadi

saya tu ya bilang “Ti,, mbok  

kalau tanya satu kali saja

kan ndak   tau maksudnya,”

ya dia bilang “ngeh”. Dulu bapaknya (suami) ABRI

KOPASUS meninggal tahun

85, dia kan tentara di

 pasukan KPKAD Timor-

Timur, Irian Barat,

Kalimantan Utara. Dia trus

tugas trus Gestafo ambil

 jenazah dilubang buaya.

Saya sendiri punya anak

laki-laki sekarang da punya

cucu lima. Anak cowok

semua.

Anak

menikah

tahun

 berapa ?

Waduh  saya kok   lupa ya

mbak, saya sudah disini jadi

saya masuk sini mereka

masih sendiri semua.

C1 Subyek berani mengambil

keputusan untuk masuk SOS

Desa Taruna dikarenakan

subyek merasa bahwa anak-

anaknya sudah besar-besar,

mampu untuk mengurusi diri

sendiri, dan tidak terlalu

membutuhkan pengasuhan

yang total dari subyek.

Kalau adik-

adik ?

Saya adik saya polisi,

adiknya lagi kepala SD,adiknya guru, ini cewek

yang saya cerita tadi,

adiknya lagi polwan polisi di

Pati, yang terakhir ini

 bekerja di Medan. Sama

kerja dapat orang Batak tapi

anaknya kuliah di UNNES

C2 Keluarga subyek sangat

 perhatian akan keadaan subyekterutama keponakannya yang

kuliah di UNNES Semarang

sering mengunjungi subyek di

SOS Desa Taruna Perhatian ini

membuat subyek menyadari

 bahwa ia tetap diperhatikan

dan mempunyai hubungan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 143/214

131

 jadi setiap hari kesitu gitu.

Sekilas suami saya

meninggal tahun 85 saya

masuk sini tahun 88, 3 tahunsetelah suami meninggal.

yang akrab dengan keluarga

 besarnya walaupun subyek

sudah mempunyai kehidupan

sendiri.

Tau SOS

dari mana

 bu ?

Itu  ya  saya tau SOS karena

Bulek ada di Semarang,

Bulek juga polwan, tapi

sering masuk sama bapak

 pimpinan yang dulu, sering

masuk sini, trus ibu saya

”bilang mbok bocah kae

dicarike kerjaan, di rumah

kok ngelamun aja nanti ndak  

kaya orang stres”. Saya

ditanya sama Bulek ”kamuditinggal mati suami kamu

masih kepengen menikah ga 

?” ”Ga  ”saya jawab gitu.

” Nek ga ya ni saya kasih

alamat ikilah  lahan mu iki 

ladangmu disini ini, trus

saya cari informasi trus saya

kesini disuruh buat lamaran.

Terus saya ditanya ”ibu

katolik?” ”ya saya katolik”.

Saya buat lamaran trus

setelah itu saya mungkin

kurang lebih 9 lebih itu saya

dipanggil tes trus ke

Bandung.

Saya kalau ga  salah saya

datang kesini tu hari Kamis,

Jumat, Sabtu trus Minggu

sore berangkat. Trus Senen

 paginya saya langsung tes.

Tesnya tu ya” Pak tesnya

tidak mesti orang pinter

lulus, ga mesti orang bodoga diterima?”

Ya tesnya apa ya mbak,

tesnya ya gambar seperti

 batik-batik kotak-kotak

diberi bunga lengkap terus

ada kotak yang kosong, ”Ini

kalau diisiin  yang kosong

C1

C1

D1

Ibu subyek takut kalau subyek

terlalu stress dan ibu subyek

khawatir dengan keadaan

subyek yang sepanjang hari

melamun dan tidak

mengerjakan sesuatu setelah

suaminya meninggal dunia.

Ibu subyek meminta informasi

mengenai pekerjaan pada

Bulek subyek di Semarang

untuk mencarikan subyek pekerjaan sehingga subyek

tidak terlalu larut dalam

kesedihan.

Subyek tidak ingin menikah

lagi setelah suaminya

meninggal, sehingga membuat

Bulek subyek yakin untuk

menyarankan subyek masuk ke

SOS Desa Taruna. Menurut

Bulek subyek adalah saran

yang tepat untuk subyek

mencari suasana baru dan

memulai kehidupan baru

Subyek merasa kurang percaya

diri menghadapi tes masuk

menjadi Ibu Asuh SOS DesaTaruna karena subyek merasa

rendah diri akan

kemampuannya dan tidak

yakin kalau dirinya dapat

diterima di SOS Desa Taruna

karena dirinya hanya lulusan

SMEA.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 144/214

132

yang mana bu ?” ” Trus ibu

seumpamanya ibu bekerja di

suatu instansi tapi ibu punya

 janji ama temen  tapi disuatu instansi ada rapat

mendadak , ibu berat yang

mana ?”gitu. Trus ibu jawab

” Berat di Instansi to ya”.

Trus disuruh gambar yang

ada coretan situ trus disuruh

 jadi apa?” Tapi saya disuruh

gambar, kan saya ga bisa to,

trus gambar manusia laki-

laki atau perempuan, umur

 berapa, lagi ngapain. Tapi

saya ga  bisa gambar. ”Ya sebisanya tapi ga  boleh

disetip. Trus mo diulangi ga 

 bu ?” ” ah, saya malah 

 pusing” gitu. Trus ya itu

saya inget. 

Trus

wawancara

ada ga bu ?

Wawancara ga  ada tapi

cuma wawancara masalah

 pribadi. Saya itu yang tadi

saya cerita sama mbak tika

itu tentang Rumah Tangga

saya, saya ditinggal sama

suami saya. Trus  abis itu

saya pulang, mungkin 2

 bulan saya nunggu, saya

lulus  pa ga trus  eh, suatu

saat trus  ada mobil begitu

datang mobil SOS dari sini

orang Bu Uut, Mbak Yati,

Bu Hemi, Bu Susan sama

sopirnya itu lima.

Mencari rumah saya tu 

sampai muter-muter . Karena

mereka tanyanya bukan BuSatari tapi Sutarti janda RT

tapi ga  ada, mereka tanya

 pak Lurah ”Di sini yang ada

Bu Sutari. ”. Setelah dia

nyari muter-muter ga

ketemu. Mereka  ya  udah

tanya yang namanya Bu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 145/214

133

Sutari itu yang mana.  Trus

ke rumah saya. ”Oh ternyata

tu  bener Bu Sutari, gimana 

 bu ?” ”saya sudah ngarep-ngarep  bu ”. ”Ibu tu  tesnya

lulus sudah dipanggil ga 

nyampe,  ya  mungkin ga 

dikasih kelurahan karena

dulu saya minta surat

keterangan Pak Lurah bilang

gini ”Arep golek apa tho

mbak arep kesana-sana,

mbak Tari kan suaminya

sudah meninggal, anak

sudah besar-besar, rumah

sudah ada, ditinggali  pensiunan”. Saya jawab

”Itukan secara lahir pak, nek

remuke batin saya pak lurah

ga tau.” saya bilang gitu

Saya di rumah sering bantu

Bu lurah PKK, kesana-

kemari. Kan  saya  ya  sering

 bantu, “Bu Tari udah ga 

usah nyari kerja.”

D1

A2

A2

B2

B1

C2

Subyek sangat berharap untuk

diterima di SOS Desa Taruna

karena subyek tidak yakin

akan lulus tes masuknya tetapisubyek juga ingin diterima di

SOS Desa Taruna

Pak Lurah menganggap bahwa

keadaan subyek sudah sangat

terjamin karena subyek

mempunyai anak-anak yang

sudah besar-besar, sudah

mempunyai rumah sendiri dan

masalah keuangan juga

terbantu dengan uang pensiun

alm. suaminya sehingga tidak

ada gunanya subyek bekerja diluar kota, namun pemikiran

Pak Lurah salah karena subyek

merasa keadaannya sekarang

sangat menderita, dan hanya

dengan bekerja subyek dapat

melupakan kesedihannya

Subyek dikenal cukup aktif

dalam membantu kegiatan ibu-

ibu di kelurahan, sehingga Bu

lurah sangat menyayangkan

kalau subyek pergi dari desa

untuk bekerja di luar kota,

karena bagi Bu Lurah subyek

sangat membantu dalam

kegiatan PKK

Awal

masuk

 bagaimana

 perasaan

ibu ?

Ya saya masuk sini  ya  hari

I,II sampai 3 bulan, hari I itu

saya merasa aku ki ya tese 

lulus tapi apa aku bisa  ya 

mencintai anak-anak yang

anak saya dapatkan. Itu  ya 

masih saya pikir-pikir saya

disini 3 bulan I. Saya pulang bulan ke-3 baru boleh

 pulang ”Saya ambil

 pensiunan pak, nanti kalau

ga  diambil nanti

dikembalikan ke pusat.”Nah

itu ibu saya tanya, ”gimana

sudah mantep disana ?

D1

C1

A2

Subyek merasa ragu akan

kemampuan dirinya untuk

merawat anak-anak yang ia

dapatkan dari SOS Desa

Taruna walaupun ia lulus tes

masuk karena subyek tidak

yakin bahwa dirinya mampu

mencintai anak yang bukananak kandungnya. Bagi subyek

mencintai anak SOS Desa

Taruna membutuhkan waktu

dan penyesuaian yang tidak

sedikit.

Subyek merasa bahwa

keluarganya terutama Ayah

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 146/214

134

Kerasan ga?” Trus ayah

saya ”mbok , sudah ga usah

ditanya macem-macem wong

anaknya disana sudahkelihatan badannya seger .”

 Nah trus bulan ke-4 saya

diberi Maria itu. Itu trus

bikin  betah saya sampai

sekarang.

Meskipun  ya  waktu saya

masuk tu  anaknya 11 mbak, paling besar SMP kelas I

trus dikasih Maria jadi 12,

saya tu langsung kesini tu ga 

usah apa ya.

Trus masuk kan kesini,

disini ada ibu yang lama

yang masih muda, apa ya dia

 jadi asisten. Jadi satu saya

disini 1 bulan lebih trus dia

 pindah jadi satu sama asisten

lagi. Trus dia keluar.

B2

D1C1

yakin bahwa subyek lebih

 bahagia di SOS Desa Taruna

terlihat dari tubuh yang

semakin segar walaupun begituibu subyek cukup

mengkhawatirkan keadaan

subyek di SOS Desa Taruna

Kehadiran bayi bernama Maria

membuat subyek mendapatkan

seseorang yang benar-benar

membutuhkan dirinya setiap

waktu sehingga membuat

subyek merasa berarti dan

dapat bertahan di SOS Desa

Taruna sampai sekarang.

Subyek meragukan dirinyauntuk merawat 11-12 anak

sekaligus diawal pengabdian di

SOS Desa Taruna karena

subyek dahulu hanya

mempunyai 2 orang anak

tetapi sekarang yang terjadi

subyek harus mencintai dan

merawat 12 anak.

Penerimaan

tetangga

setelah Ibu

masuk SOS

?

Ada mbak...ada mbak, gini

 ya namanya ada orang yang

orangnya curiga, negatif.

Setelah disini berapa  ya

Agustus, September,

Oktober, November,

Desember. Mungkin liburan

ini tahun depan tahun 89,

anak-anak liburan kenaikan

kelas, saya pulang dengan

anak semua.  Ni  masih kecil

(Maria) trus itu tetanggasaya bilang ”wah bener

kalau sekarang orang-orang

 percaya kalau mbak Tari

kerja bener-bener .” ” kalau

kemaren-kemaren  dikira

menjual diri?” saya bilang

gitu” Termasuk kowe seng

D1

D2

Tanggapan negatif diperoleh

oleh subyek dari tetangganya

mengenai pekerjaan subyek di

Semarang, karena tetangga

subyek mengira kalau subyek

mengerjakan sesuatu yang

tidak benar atau menjual diri di

Semarang.

Akhirnya tetangga subyek

mempunyai persepsi positif

dan yakin kalau subyek apa

yang subyek kerjakan di SOS

Desa Taruna adalah pekerjaan

halal setelah tetangganya

melihat sendiri subyek pulang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 147/214

135

ngarani tho ! ya ndak tho,

kalau menjual diri saya

sudah ngak laku, orang yang

 punya duwit milih sengenom gitu.”

rumah di desa dengan

membawa anak-anak asuhnya

di SOS Desa Taruna.

Apa yang

membuat

ibu ingin

masuk SOS

?

Di kampung tho, beda

dengan dikota. Saya selama

menjanda di rumah, susah

loh  mbak, ia wong  di desa

kalau dandan sitik   sudah

dipikir wah ngopo, mo pergi

kemana dikira kemana, jadi

semakin kurus mbak, jadi

saya  tu  Tuhan saya terima

kasih bisa masuk juga, saya

terima kasih trus.

Setelah pulang anak-anak

itu, orang-orang itu

tanggapannya  ya  ndukung,

apalagi bapak saya rasanya

seneng sekali. Sama ibu

 bilang gini ”Aku tu  heran

sama bapakmu, itu semua

anaknya jadi pegawai kok  

kalau ada temen atau

saudara yang datang, kaya

 bangga seng diceritake kok

kowe terus , ki lho photone 

Tari sama anak-anaknya

sekarang, ” Tapi saya cuma

kecewa kok   bapak belum

lama melihat saya disini

lama sudah meninggal.

C1

D2

D2

Tanggapan negatif tetangga di

desa mengenai seorang janda

membuat ruang gerak subyek

sempit karena subyek tidak

dapat dengan bebas melakukan

sesuatu sesuai keinginannya

sehingga yang dilakukan

subyek setelah suaminya

meninggal hanyalah duduk

diam di rumah tanpa

melakukan apa pun. Subyektakut kalau apa yang

dilakukannya menjadi bahan

 pembicaraan tetangganya

Tetangga subyek menjadi

 percaya dan yakin tentang apa

yang dikerjakannya setelah

melihat anak-anak SOS Desa

Taruna

Ayah subyek merasa bangga

dengan pekerjaan subyek di

SOS Desa Taruna sehingga

membuat ayah subyek selalu

menceritakan sambil

menunjukkan foto subyek dan

anak-anak asuhnya. Subyek

merasa kecewa karena ayahnya

sudah meninggal sebelum

melihat subyek tinggal lama di

SOS Desa Taruna dan belum

melihat anak-anak asuhnya

tumbuh menjadi dewasa.

Memang bapak

 belum

melihat

anak-anak

ini?

Bapak sudah sempat   lihat,wong  saya sudah 10 tahun

disini, saya masuk tahun 88,

 bapak saya meninggal 98.

Tapi sekarang kalau melihat

sudah besar-besar.

Kalau yang besar-besar yang

sudah nikah tu  kalau hari

C2 Sikap anak-anak subyek yang

 perhatian dan sering

menjenguk ibu subyek

membuat ibu subyek menjadi

 bahagia karena di masa tuanya

 banyak orang yang

memperhatikan.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 148/214

136

raya sering kesana kok . Jadi

ibu saya tu  seneng. Trus

tetangga pada lihat ”kok anu

 ya  bu, anak-anaknya padanitik   pada ngasih  beras atau

ngasih  apa.” ”  Lo  itu kan 

dari nurani dia sendiri saya

ga  nyuruh itu mo nya

sendiri.

Yang kerja di Bandung kan 

ada jadi sopir di SOS

Bandung itu kalau liburan

sering bawa ibu-ibu ke Jawa

Tengah. “Bu kalau sesuk  

libur ku ta  bawa beras ya?”

”Ngawa beras meh ngongopo ?” “Meh ta kasih

mbah  (mbah itu ibu saya)

sama mas Joko, (mas joko

itu anak saya). “ya terserah

kamu kalau ngak   repot “

saya bilang gitu.  Trus dia

 bawa beras, ada supermi,ada

roti.

Tu ya orang-orang kampung

yang pada lihat pada geleng

kepala ternyata Bu Tari tu

ngamalke  pada mbales gitu. 

Trus setelah yang ini (Maria)

SMA, setelah itu ditambah

ini Tk, trus ya yang tadi beli

folio itu. Itu malah masih 25

hari mbak, masih merah itu,

tapi saya dapat 3 bayi,

ketiga-tiganya ga  pernah

ditengok sama sekali.

Makanya dia sekarang kaya

apa yang dijak tu ya ngakmau. Trus saya ngomong

“Ya jo ngono dek, justru

kamu berterima kasih kamu

dibawa kesini”. Seperti

kemarin yang saya ceritakan

 pada mbak tika itu ,” kalau

kamu dibuang di jalan

C2

C2

C2

Tetangga subyek kagum

setelah melihat anak-anaksubyek sering berkunjung ke

rumah subyek dengan

membawakan sesuatu. Sikap

anak-anak yang demikian

membuat tetangga subyek

mengerti bahwa apa yang

subyek lakukan benar-benar

tulus karena anak-anak subyek

 banyak yang perhatian pada

subyek dan keluarganya.

Anak subyek sering ke rumah

subyek di desa denganmemberi beras, roti, supermi

atau sesuatu untuk ibu dan

anak subyek. Padahal subyek

tidak menyuruh untuk

melakukan semua itu. Subyek

merasa apa yang dilakukan

anak-anaknya itu semua atas

inisiatif dari anak-anak dan

subyek tidak menuntut anak-

anak dapat melakukan hal

tersebut.

Tetangga subyek kagum

setelah melihat anak-anak

subyek sering berkunjung ke

rumah subyek dengan

membawakan sesuatu. Sikap

anak-anak yang demikian

membuat tetangga subyek

mengerti bahwa apa yang

subyek lakukan benar-benar

tulus karena anak-anak subyek

 banyak yang perhatian pada

subyek dan keluarganya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 149/214

137

ditemu kirik ?” ku bilang

gitu. “Besok kalau aku

kepengen, ku ta  ketemu ta 

liat wajahnya.” Saya kasihtau mungkin dengan

 bertambah umur dia berubah

 pikiran. Setelah bayi terakhir

yang muda tadi, sampai

sekarang kalau yang besar-

 besar dari flores ada 3, dari

kaliurang, ada satu dari

gombong itu dulu sudah

agak besar sudah 3 tahun,

tapi kalau di Gombong di

susteran tapi jarang diajak

komunikasi cuma dimandiin,dikasih makan, masukin

 bok. Umur 3 tahun belum

 bisa ngomong kok   mbak,

 pipis, berak itu ngobrok di

celana. Sampe  besar trus

gimana ya  ?Trus aku cari

cara gimana ya , dari bangun

tidur saya kasih toilet sampai

 bisa. Lama-lama bisa.

Waktu pesta yang besar-

 besar pesen ”ni dapat snack

sama nasi.  Nek   snack nya

sudah dimakan, nasinya

 jangan boleh dimakan”,

soalnya dia ga bisa ngerem 

 jadi saya yang kontrol.

Kalau ga ya ngobrok.  Di

SMP aja nunggak   2 kali ok

mbak, SMP kelas 1 ngulang,

SMP kelas 2 juga.

Jadi sekarang harusnya

sudah kelas 1 tapi sekarang

sudah ga ngobrok

D2

D2

Anak subyek ada yang masih

 belum dapat menjaga

kebersihan diri karena masih

 buang kotoran di celana atau

ngobrok. Hal ini membuat

subyek lebih ekstra untuk

merawat anak yang mengalami

masalah pada masa toilet

training. Subyek selalu

mengawasi dan mengontrol

anak tersebut, karena bagi

subyek anak ini perlu

seseorang yang mendampingi

dan melatihnya untuk dapat

mengontrol diri baik masalah

memasukkan makanan ke

dalam mulutnya maupun

mengeluarkan kotoran dengan

teratur dan tetap menjaga

kebersihan.

Anak subyek yang dulu masih

 buang kotoran dicelanasekarang sudah berangsur-

angsur mengalami kemajuan

karena sudah dapat menjaga

kebersihan saat buang kotoran.

Kalau

tanggapan

Orang tua

Mendukung, bilang gini

”anake ben neng omah,

anaknya biar di rumah

C2 Ibu subyek berjanji merawat

anak-anaknya dan membiarkan

subyek untuk memantapkan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 150/214

138

waktu ibu

masuk SOS

?

dengan saya kan  masih

sendirian semua. Kan  laki-

laki semua kalau perempuan

 ya saya ga tega.

C2

hatinya masuk ke SOS Desa

Taruna

Subyek akan berpikir ulang

untuk masuk SOS Desa Tarunakalau anak kandung subyek

 perempuan karena subyek

tidak tega dan takut

meninggalkan anak-anak

 perempuannya tetapi karena

anak subyek laki-laki sehingga

subyek berani untuk masuk

SOS Desa Taruna

Kira-kira

Ibu usia

 berapa

masukSOS?

43 tahun, kan sudah lewat 3

tahun kan paling tua 40

tahun, saya setelah

dipanggil ngadep  sama bapak ”Pak, saya usianya

sudah lebih lo pak”

”Ga papa  saya yakin anda

 pasti bisa”.  Eh, ternyata  yo,

saya  yo  termasuk golongan

sehat  yo  mbak,  yo  kalau

 pusing-pusing  ya  biasa

mbak kecapeaan tapi kalau

yang dimaksud sakit sampai

kedokter sampai anu

..apalagi sampai mondok.

Saya nggak   minta lo  mbak.

Sampai Mas Sugeng juru

 bayar ngomong gini, ” Bu,

kok sampean energik banget

tho ?” ”La ngopo tho mas?”

”Kancane entek pirang-

 pirang juta dewe.” ”Saya

nggak kepengen mas, 5 juta

10 juta saya gak kepengen,

saya  pengen yang sehat tapi

kalau Mas Sugeng ngasih

uang 50.000 untuk jajan,kalau saya  ga  dikasih, saya

mesti minta. Saya ga

 pengen kalau gitu.”

D2

D2

SOS Desa Taruna tidak

mempermasalahkan usia yang

melebihi ketentuan kriteria

 penerimaan Ibu Asuh karena

SOS Desa Taruna yakin

 bahwa subyek mampu untuk

mengabdi di SOS Desa Taruna

Karyawan bagian pembayaran

SOS Desa Taruna kagum

dengan kesehatan subyek yang

cukup baik sehingga subyek

terlihat mampu menjalani

 perannya sebagai ibu asuh

walaupun usianya yang sudah

tidak muda lagi

Tanggapan

anak

tentang

keputusan

Anak yang menentang anak

saya yang besar. Dia lulus

SMA, kerja di Jakarta. Ibu

ngirim layang ”Le, ibu 

C1 Menurut subyek, anak

kandung subyek yang besar

menentangnya masuk SOS

Desa Taruna karena waktu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 151/214

139

Ibu masuk

SOS ?

ketompo ning  Semarang”.

Itu ga  dibales tapi setelah

saya disini 9 bulan dia

kesini, ”anu le dulu kan takirimi layang kok ga dibales

? Ga nyampe tho?”

”Nyampe bu” ”ko ga

dibales ngopo?  Ibu ngarep-

ngarep, kamu selama ini

udah ga inget   wajah ibu

karo rupane ibu!” Dia ga 

 jawab trus dia nangis.

Ternyata dia minta maaf.

”Sekarang aku sudah lihat

sini,  pokoke  aku seneng

banget   lihat ibu kerja disinisaya sudah marem, mantep, 

mendukung  pokoke sak

basene  disini”. Anak saya

 belum tau saya disini

 bagaimana tapi setelah tau

dia bilang saya marem  lihat

ibu ibu kerja disini.

C2

subyek minta persetujuan anak

dengan mengirim surat ke

Jakarta tempat anak subyek

 bekerja, anak subyek tidakmemberi jawaban atau

membalas surat subyek,

 padahal subyek sangat

mengharap jawaban dari

anaknya.

Setelah anak subyek

mengetahui keadaan SOS Desa

Taruna, anak subyek meminta

maaf pada subyek karena dulutidak menyetujui subyek kerja

di SOS Desa Taruna karena

anak subyek belum

mengetahui keadaan di SOS

Desa Taruna, tetapi sekarang

anak sulung subyek sangat

mendukung subyek untuk terus

mengabdi di SOS Desa Taruna

Setelah ga

ada kabar

gimana

 perasaan

ibu ?

Ibu mikirnya layang iki

nyampe ora  ?Cuma saya

mikir tapi setelah dia kesini

saya tu  tanya dia nangis

terus gitu.

Kalau anak

yang kedua

 bagaimana

 bu?

Kalau yang ke-2 waktu dia

masih sendirian kan  dengan

anak-anak sini sayang. Tapi

kalau sekarang dia sudah

 punya anak sendiri ada

kecemburuan sosial. Sering-

sering  ya  cemburu dengan

anaknya. Kan waktu itu Mas

Joko gek  sendiri, itu baekan,

sekarang Mas Joko dia punya anak sendiri. Dah 

 pernah cucu saya tu  waktu

saya libur pulang tu, ”mbah

saya mbok dibeliin sepatu,

oh ya suk neng pasar mbek  

mbak Ria, kan  punya uang

waktu nabung.” Ah kalau

C2

C1

Anak bungsu subyek

mendukung subyek masuk

SOS Desa Taruna, hal ini

dapat dilihat bahwa anak

 bungsunya juga menyayangi

anak SOS Desa Taruna, tetapi

rasa sayang menjadi berkurang

setelah anak bungsu subyek

mempunyai anak sendiri

sehingga sering terjadikecemburuan antara anak-anak

SOS Desa Taruna dengan cucu

kandung subyek untuk

merebutkan perhatian anak

 bungsu subyek. Subyek merasa

kalau cucunya kurang dididik

oleh menantunya sehingga

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 152/214

140

dengan mbak Ria ga. Itu sisi

lain dikarenakan ibunya

sendiri cara

mengarahkannya kurang.(itukan menantu saya). Tapi

kalau adik-adik saya semua

sayang sama anak-

anak..ngemong. Adik saya

yang di Medan punya anak

kuliah di UNNES , trus adik

saya yang kepala sekolah tu 

 punya anak kalau kesini

seneng  dengan anak-anak,

ngajari kalau ada PR. Trus

adik saya yang di Pati semua

baek-baek .Cuma cucu (anak dari Mas

Joko)saya yang kurang,

kurang gimana  ya  mbak  yo.

Ya mungkin cemburu,

 padahal saya tu ya tetep 

istilahnya bantu mbak,

karena  ya  keluarga tu ya 

memang waktu bapak

(suami) meninggal disuruh

sekolah ga mo, cuma ndak  

 punya ijazah SMP cuma SD.

Tapi padahal badannya gede 

gagah tinggi besar seperti

 bapaknya. Dulu pernah ta 

daftarkan tentara 4 kali ga 

diterima. Cuma mbok ya

 bilang ” Iki  anak kompitama

tapi kowe bayar

semene”,tapi ndak   ” Anakmu

sok seng keri wae” bilang

gitu. Trus ku punya kenalan

kolonel di lawang sewu itu

”Bu, mbok ya sudah diterima,” saya ya sekarang sudah

Puji Tuhan bisa kerja ndak

ketung tani di rumah, nanem 

 padi, lombok, namem kates,

di samping itu sering

dimintai tolong gardena

ngerehab. Dipasrahi sama

C2

A1

A2

tidak dapat berbagi dengan

anak SOS Desa Taruna

Saudara-saudara subyek

memiliki perhatian dan rasa

sayang terhadap anak-anak

subyek yang berada di SOS

Desa Taruna. Subyek senang

karena anak-anak asuhnya

mendapat perhatian dan cinta

yang cukup dari keluarga besar

subyek

Subyek tetap membantu dalam

hal keuangan keluarga anak

 bungsu subyek karena anak

 bungsunya tidak mau

melanjutkan sekolah setelah

suami subyek meninggal dunia

sehingga hanya mempunyai

ijazah SD, dan sulit untuk

masuk tentara, padahal subyek

sudah mencoba memasukkan

anak bungsunya sampai 4 kali

dan semuanya gagal. Tetapi

sekarang anak bungsunya

dapat bekerja dan menafkai

keluarga dengan menanam

 padi, cabe, pepaya dan

membantu pembangunan di

Gardena. Subyek sudah tidak

terlalu mengkhwatirkan anak bungsunya karena sudah

mampu untuk menjaga dan

menghidupi keluarga, tetapi

sampai sekarang subyek tetap

membantu keluarga anak

 bungsunya karena tidak mau

dianggap pilih kasih antara

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 153/214

141

orang Poltabesnya sana

”Mas, mbok   ku tulung aku

dicarikan tenaga” dia kaya

mandor. Trus tau mbak, adayang minta tolong ”aku nek

 pengen ngawe omah  ukuran

semene, modele kaya ngene,

ndak duwe duwit sak mene

cukup ora?” Ya kaya istilahe

arsitek tapi arsitek nganu ya

kaya gambar rumah.

Sekarang itu ternak sapi

sambil tani, sambil kerja di

Gardena tapi anaknya pinter

sekolahnya. Pokoke ta 

 bantu. Kemarin anaknya ”Mbah saya bayari ya” ”yo,

tapi pesene mbah kuwi kuwe

sekolah sing  pinter ”.

cucu dan anak-anak asuhnya.

Dulu Ibu

 pengalaman

sekolahnya

gimana?

Saya cuma sampai SMEA,

waktu dulu saya di SMP.

Trus adik-adik saya yang

laki-laki semua di SPG,  ya 

trus saya jadi disuruh SPG,

ga  mau. Trus bapak sampe

 bilang ”Kamu tu  juga ga

mau nurut sama orang tua,

adik-adikmu laki-laki

sekolah SPG”. Semua tiga-

tiganya sekolah SPG semua.

Saya dari SMEA ndelalah 

kebetulan belum sampai

selesai sudah menikah tu 

mbak.

Kalau

 pendidikan

adik-adik

ibu?

Itu adik saya polisi juga SPG

tapi jadi polisi, Guru. Kalau

yang bodo dulu ga sekolah

 ya mbak. Kalau yang

Polwan ini SMPS sini dariSMPS itu ikut Bulek yang

nyuruh saya masuk sini.

Kalau  ya  paling kecil di

Klanpok Purwokerto itu. 3

 bulan trus itu di perumahan

BLK Silakitang Narutung.

Saya bilang ” Nduk, kalau

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 154/214

142

duwe bojo jangan orang sana

ya!” Eh  ternyata dapat orang

sana, sekarang sudah buat

rumah disana.Awal

ketemu

 bapak

gimana bu ?

Itu sekampung memang. Bar  

ujian langsung dapat ijabzah.

Jadi kerja setelah disini

(SOS) dapat dikatakan

 pelarian ya bisa, kalau ga 

ditinggal mati suami kan ga 

mungkin kesini.

B1 Pengalaman kerja subyek yang

 pertama kali di SOS Desa

Taruna sebagai tempat pelarian

 bagi subyek untuk tidak terlalu

sedih karena suaminya

meninggal dunia. Subyek tidak

mungkin akan bekerja jika

suaminya masih hidup.

Penyebab

 bapak

meninggal

kenapa ya?

Itu mungkin apa  ya  mbak

karena jantung. Kan dia di

 pasukan cape  mbak,

kecapekan. MungkinJantung, tapi kan,

sebelumnya sudah pernah

cek up kan ikut asuransi kan 

dia itu tho masukin asuransi,

itukan habis cek up sudah

 bagus, ga papa  tapi wong 

sore jam 4 masih ke sawah.

Banyak orang yang kaget, ya

 pada kaget. Ini lo  mbak dia

kan e..  Agustus, September,

Oktober, November,

Desember, Januari 85,

Februari. 7 bulan trus ambil

 pensiunan trus kan  ngrapel.

 Ngrapel gaji 7 bulan sama

tabungan pensiunan trus

Februari ngrapel trus beli

apa-apa, sebelum semua

 berkas-berkas di map. ”Pak,

mbok yo sudah lo wes ora

kanggo, kok iseh dilihat-

lihat”. ” Iki harta karun, bu

 belum tentu temen-temen yang sekarang masih dines,

 belum tentu pensiun masih

hidup kadang-kadang dia

tugas gugur,”gitu. Kan RPK

tugas trus mbak.

 E..  setelah dia meninggal

semua di map itu mbak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 155/214

143

untuk ngurus pensiun janda.

Ketua PKB nya tu ”loh, iki

ko  sudah lengakap disini

semua” ”Ga  tau Pak kokkayanya sudah ada yang

nyuruh gimana.”

Bapaknya bilang ”kayanya

ku iki  bu, kaya wong  ibarat

keluar dari penjara, tugas

saya tinggal satu, ngentaske 

anak saya dua itu.”  E.. 

ternyata belum sampai

mentas  yo!. Bapak sering

 berkhayal besok kalau punya

cucu cewek-cewek engko

ngene ” nduk , dimintakanrek   mbah uti” ” Alah

ngarang” ”lo, apa kowe

sudah  rak pengen nduwe

 putu to  bu?” bilang gitu.

Seumpama dia masih hidup,

cucu cewek-cewek tenan 

semua  po rak seneng rak

karuwan. Saya tu  sering

kalau saya keroso banget  

saat natalan tu mbak, natalan

di Gereja lihat orang-orang

 pada sekeluarga, saya tu trus

diingatkan. Trus pas sini ada

kunjungan baret ijo srondol

saya tu bisa nangis. ”Bu kok

kaya ada sesuatu?”, ”Saya

dulu pakaiannya kaya ibu-

ibu itu pak, trus Bapak

seperti bapak cuma beda

 barete. Bapak Baret hijau,

suami saya baret merah”,

 bilang gitu. Jadi kalau

sampai sekarang ini kalausaya sama tentara seperti

keluarga, dimanapun

walaupun belum kenal saya

 biasa selamat siang om saya

mesti gitu. Kalau di mobil di

 bus kalau saya bareng

tentara saya selalu tanya

C1 Subyek merasa sangat

kehilangan suami saat Natal di

Gereja karena melihat keluarga

orang lain masih lengkap.

Subyek merasa diingatkan

kembali kenangan bersama

suaminya saat kumpul satu

keluarga untuk merayakanmisa Natal di Gereja. Subyek

merasa sangat sedih ketika ada

kunjungan Baret Hijau Srondol

di SOS Desa Taruna karena

mengingatkan subyek pada

kehidupan masa lalunya

sebagai istri tentara dengan

memakai pakaian yang

dikenakan oleh tentara dan istri

tentara waktu kunjungan di

SOS Desa Taruna.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 156/214

144

tugasnya dimana, ”ibu pasti

dari keluarga ABRI ya?”

”kok tau” ”Biasanya kalau

umum manggil ga  pernahom ” ”ya saya dari keluarga

ABRI”

Bagaimana

hubungan

ibu dengan

orang tua ?

Ya  terbuka, Tapi dulu  ya 

waktu saya masih keluarga

namanya orang berkeluarga,

seumpamanya ada kesalahan

suami, kejelekan suami, saya

ndak   pernah bilang sama

orang tua saya meskipun

gimana  ya  mbak, istilahnya

rahasiane bojo kudune

ditutupi  sampe ibu saya bilang ”nek tari kalau nutup-

nutupi ”. Kalau saya mbak,

kalau lihat orang

 berkeluarga apa istilahe

 purikan. Tau purikan mbak?

Ada perselisihan trus

istrinya pergi ke rumah

orang tua, saya tu ga seneng.

Saya punya idaman kalau

saya sudah berkeluarga

 jangan sampai saya gitu.

Saya belum pernah sampai

 purikan, yo kalau rame-rame 

itu biasa  yo namane 

iramanya orang berkeluarga.

Tapi bapaknya tu  memang

kalau tentara tu  keras  ya 

mbak tapi pertama jadi

istrinya sampai sekarang

 belum pernah dikeplak,

dijewer. 

C2 Subyek mengagumi alm.

suaminya karena selama

 pernikahannya, alm. suaminya

memperlakukan dirinya

dengan baik dan bijaksana.

Bagi subyek suaminya adalah

sosok suami yang tidak pernah

sekalipun memukul atau

memperlakukan subyek

dengan kasar walaupun alm.

Suaminya adalah tentara.

Dulu waktu

ibu berkeluarga

tinggal

sendiri atau

ikut ibu

atau ibu

mertua?

Saya berkeluarga trus di

asrama Kartosuro. Setelahitu pindah ke kampung jadi

satu sama mertua di

Tuguran. Sebentar mbak,

abis  itu buat rumah sendiri.

Jadi sekarang rumah saya

ditempati anak saya yang

kecil. Rumah yang saya buat

Subyek merasa sangat sedih

dan kecewa karena rumah

yang dibangun bersama alm.

suaminya hanya sebentar saja

dirasakan oleh alm. suaminya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 157/214

145

itu adus keringet   saya,

nyelengi  mbak aku.  Mana 

setelah selesai kok  bapaknya

 belum lama tutup ngenggoniko meninggal. Saya tidur ga 

 pernah di rumah, ditempat

ibu saya. Kalau tidur di

rumah saya trus inget  mbak.

Ya saya sempat stres ,

mungkin kalau saya nggak

masuk SOS mungkin saya

gila.

Mertua saya.....maaf ya beda

agama, bapaknya kan

istilahe  juru kunci mesjid ,

saya bilang sama bapak ”ko panjengengan  bisa jadi

orang katolik padahal mbahe 

itu orang islam fanatik

,”mbak dulu. Saya kan sama

suami saya kan  katoliknya

duluan suami saya, tapi

kalau bapak saya kan  sudah

dari zaman Belanda sekolah

SPG di SPG Ambarawa, jadi

 bapak saya kalau doa  pake 

 bahasa Belanda  pinter .

Bapaknya (suami) bilang

”gini lo  bu aku kan  dulu

sekolah SD negeri ga lulus ,

trus pindah ke SD Sumber

Rejo itu SD Kanisius itu bisa

lulus, itu saya dibabtis di situ

, la  ijazah untuk masuk

tentara bisa dapat bayaran

untuk makan hidup ijazah

kanisius itu.

Saya baptis sambil terima

sakramen ijab itu, mbaksudah punya anak, saya

 babtis sama anak saya.

C1

B1

karena suami subyek

meninggal dunia, sedangkan

subyek sendiri tidak mampu

tidur di rumah tersebut karenaselalu teringat akan kenangan-

kenangan bersama alm.

suaminya, hal ini juga yang

membuat subyek stres, untuk

membantu subyek menghadapi

masalah tersebut, subyek

akhirnya membuat keputusan

untuk meninggakan rumah

yang penuh dengan kenangan

dan mencari suasana baru dan

membuat subyek merasa lebih

nyaman

Bagaimana

dengan

masa kecil

Ibu?

Waktu saya kecil saya rukun

sama semua adik saya.

Rukun saya tu  punya tugas

sendiri-sendiri. Tugas saya

di rumah setrika, nyuci. Trus

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 158/214

146

saya punya adik-adik 3

cowok-cowok, kan waktu itu

masih sendirian semua.

Kalau sekolah berangkat berempat naik sepeda

semua. Trus sampai

sekarang dekat.

Kalau waktu saya menikah

adik saya yang Polwan

masih Tk, jadi saya ga 

ngurus dia, trus yang ngurus

dia tu  yang cowok-cowok

itu. Tapi sering saya ajak ke

asrama.

Waktu

sudahmenikah

gimana

hubunganny

a dengan

keluarga ?

Ya  saya tu dari kecil selama

SD, SMP, SMEA ga pernah pisah dari orang tua. Saya

 pertama kali dibawa suami

saya ke asrama tu ya

kelingan omah trus lo mbak,

tapi lama-lama saya juga

mikir to ya  mbak. Setelah

kita punya anak sendiri  yo 

sudah saya biasakan untuk

ga mbok-mbokan.kan udah

 jadi mbok  sendiri.

Trus dipikir senenge yo

seneng waktu ikut suami

saya meskipun dalam rumah

Tangga ada apa  ya mbak,

ada kendala, cekcok, apa nek  

dong  kekurangan, tapi

rasane hidup tu lengkap.

Kalau janda di rumah tu ya 

sedih lo  mbak. Tanggapan

orang lain tu ga semua sama,

maksude  pernah dulu waktu

tidur digugahi orang. Ya

saya cuma ngadep   fotone  bapak ta pandangi, saya

cuma nangis saja, moga-

moga diparingi kuat.

Ada juga yang bilang gini

”Bu aku tadi malam ko

mimpi? ” ”Mimpi apa pak?”

” Mimpine  tidur sama kamu”

C2

B1

Subyek merasa bahagia waktu

ikut suami walaupun kadang

ada pertengkaran, ketidak

cocokan satu sama lain, dan

kekurangan tetapi subyek

merasa hidupnya lengkap

Ada tetangga subyek yang

suka mengganggu subyek

dikarenakan subyek sudah

 janda. Gangguan yang pernah

dialami subyek seperti ada

orang yang mencobamembangunkan subyek

malam-malam denga suara-

suara, tetapi subyek hanya bisa

menangis dan melihat foto

suaminya. Ada juga orang

yang sering menggoda subyek

dan mengarahkan pembicaraan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 159/214

147

”Oh to la waktu mimpi laper

 po kenyang ?” ”Ya sudah

makan” ” La kuwi

kekeyangan itu trus mimpinebrekakrak”  saya bilang

gitu.Itu kan  cuma mancing-

mancing. Saya susah jadi

 janda makane saya lari

kesini, saya sekarang ibarate 

saya sudah di SOS di rumah

sendiri meskipun ada

hambatan-hambatan sedikit.

 pada hubungan sex. Subyek

merasa sangat berat menjadi

 janda di desa banyak yang

mengganggu dan membuathidupnya tidak tenang dan

nyaman, sehingga dia

memutuskan untuk masuk ke

SOS Desa Taruna walaupun di

SOS Desa Taruna ada

hambatan-hambatannya juga.

Selama

masuk SOS

siapa yang

menjadi beban bagi

Ibu?

Ya  kalau ga  kepikiran ibu

dan adik saya sudah mantep 

disini. Kalau anak-anak saya

sudah berkeluarga ada yangngurusi istrinya sendiri.

Kalau yang saya pikirkan

ibu dan adik saya yang bodo.

Ya saya wira-wiri. Kalau

orang sudah tua aduh mbak,

manjane. Kalau saya pulang

 jadi rebutan antara ibu dan

anak saya yang bungsu. Trus

aku bilang ”Ah, aku nek  

 pada kaya ngene  aku nanti

ga  pulang ”aku bilang gitu.

”Ya udah aku ta ngalah biar

 putune ndisik ”. Tapi yang

namanya orang tua tetep ga

mo ngalah seperti bayi, udah

82 ok mbak.

C1 Subyek masih mengalami

keraguan untuk bertahan di

SOS Desa Taruna karena

subyek cukup khawatirmeninggalkan ibu dan adiknya

yang ”cacat” sendirian di

rumah sehingga menyebabkan

subyek harus sering menengok

keluarganya di desa. Sekarang

kondisi ibu subyek sudah tua

dan sering sakit sedangkan

adik subyek yang ”cacat” tidak

dapat melakukan apa-apa

karena untuk menjaga diri

sendiri saja tidak mampu

apalagi menjaga ibu subyek

yang sedang sakit.

Apa cita-

cita ibu

waktu

masih

muda?

Cita-cita  pengen  jadi

 perawat Rumah sakit.  Iya

kayane ki piye yo  mbak. Ya 

disisi lain ada materi  yo kita

kasarane  anak muda, disitu

ada menolong orang. Sampai

sekarang saya sudah pernahdiapusi  orang lo  mbak di

terminal terboyo. Saya

datang dari jauh nunggu 

saudara saya dipetuk , la di

depan WC ada orang bapak– 

 bapak dan ibu-ibu. Kalau

ibu-ibu nunggu suaminya

C1 Subyek mempunyai cita-cita

untuk jadi perawat di Rumah

sakit karena subyek senang

 bila melihat baju perawat yang

 putih. Selain itu subyek bisa

mendapat materi yang cukup

untuk memenuhi kebutuhanhidupnya serta dapat menolong

orang lain. Subyek adalah

orang yang cukup mudah

tersentuh oleh penderitaan

orang lain tetapi karena itu ia

 pernah tertipu oleh orang yang

dikira subyek adalah orang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 160/214

148

yang jadi kenek  bus sudah 1

 bulan ga  pulang, trus kalau

 bapak-bapak itu orangnya

rapi ”la panjenengan  Pak?”” Tunggu kenalan bu” . ” La

ko tunggu kenalan kenapa

 pak?” ”Saya tu mo pulang

ke Kudus tapi uangnya

kurang bu”. ” La  uangnya

kurang berapa ta aturi ya 

 pak , ta kasih kurang

 berapa?” Langsung saya

kasih 3000. Waktu saya

sudah mo  pulang lagi saya

dianter saudara sampai

terminal terboyo eh  ternyata bapak yang kemarin masih

ada di sana. Aku tadinya

ikhlas tapi sekarang dia

disini berarti saya diapusi

tho.

yang perlu pertolongan

diterminal Terboyo, tetapi

kenyataan subyek tertipu untuk

menolong orang tersebut danmemberikan uang kepada

orang itu.

La kenapa

ibu ingin

 jadi perawat

?

Ya nggak   sebetulnya ga,

rasanya cuma  pengen gitu.

 Lagian  kalau ke Rumah

sakit lihat pakaian perawat

kok kayanya apik gitu. Ya

itu trus kendalanya ketemu

 bapak.

Kenapa

akhirnya

Ibu masuk

ke SOS?

Ya  cuma gini lo  mbak, aku

ki yo  untuk mengisi waktu

luang, sambil bisa ngasih

kasih sayang anak-anak

yang disini. Dari pada aku

neng  omah , ku meh ngopo 

terus terang saya dikampung

, anak sudah besar-besar

ibarat meh  apa yo 

mbak,istilahe mo dagang ga 

 bisa utamane  itu, keduaharus punya modal. Kalau

disini tu kan modale  modal

ati  mbak.  Ati kan  cuma

 berusaha membuat ati sabar.

Ya seperti sekarang ini

sampai bisa bertahan 19

tahun.

C1

C2

Subyek masuk SOS Desa

Taruna karena anak-anaknya

sudah besar-besar dan tidak

 perlu perawatan subyek

sehingga subyek ingin

mengisi waktu luangnya

dengan melalukan sesuatu

yang berguna. Subyek sempat

 berpikir untuk berdagang di

desa tapi menurut subyek

 berdagang harus mempunyaimodal serta kemampuan

 berdagang. Sedangkan bekerja

di SOS Desa Taruna hanya

 bermodalkan hati yang sabar

untuk memberi kasih sayang

 pada anak-anak, dan subyek

yakin bahwa dirinya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 161/214

149

mempunyai semua hal itu.

Apa

 persepsi

awal ibu

mengenai

SOS?

 Iya  sedikit banyak sudah

digambarkan sama bulek. Ya

cuma nganu .. mesake anak-

anak.

Bagaimana

 pengalaman

awal ibu

masuk

SOS?

Awalnya saya juga ini mbak,

 belajar mengenal sifat anak-

anak. Kan ada satu yang

bikin saya nangis. Satu anak

tu  nakal, males, kalau main

 pulangnya malam pernah

dodok-dodok ta bukai 

 pertama, kedua . Yang

ketiga ga ta bukai dia misuh-misuh  mbak, misuh-misuh 

suaranya kotor-kotor, saru-

saru trus ta buka tapi trus ta

tampek , dia bilang bangsat .

”Trus yang bangsat tu kamu

 pa  ibu ? Disini ga kamu tok

yang diatur tapi ibu juga

diatur.” Saya matur   bapak,

tu  saya tidak betah, itu saya

goyang  ya pengen bali-bali.

”Bapak saya gini lo  pak,

saya selama ini di rumah tuga  pernah mendengar

 perkataan seperti itu.”

”Seng  sabar  ya  bu, saya

yakin ibu pasti sabar” Tapi

nanti kalau berani lagi dia

dikeroyok sama yang lain,

yang lain mbelani saya . Dia

dijotosi sampai nangis,

Tapi sekarang sudah kerja yo 

 baik, kalau ada hadiah,

 bonus dari bose  dikasih

saya.  Nek   manggil saya

mami dia sendiri.

C1

D1

C2

Awal subyek di SOS sudah

mempunyai masalah dengan 1

anak yang nakal, malas, dan

tidak punya sopan-santun,

 bicaranya kotor dan berani

menentang subyek. Subyek

merasa tidak yakin bahwa

dirinya bisa mengatasi anak

yang nakal tersebut dan subyekingin keluar dari SOS Desa

Taruna karena tidak biasa

dengan lingkungan yang suka

 berbicara ” jorok” atau

”kotor”. Waktu subyek masih

tinggal di desa tidak ada satu

orang rumah yang berbicara

”jorok atau kotor”

Anak-anak subyek yang lain

sayang dan membela diri

subyek dari anak yang nakal

tersebut, hal ini membantu

subyek untuk lebih nyaman di

SOS Desa Taruna.

Anak subyek yang nakal itu

akhirnya menjadi anak yang

 baik dan sangat perhatian pada

subyek dengan selalu memberi

hadiah-hadiah yang didapatkan

dari tempat anak tersebut

 bekerja. Subyek sangat bangga

dengan anaknya tersebut

walaupun dulu nakal tetapi

sekarang menjadi anak yang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 162/214

150

 baik

Apa yang

membuat

ibu

akhirnya

 betah di

SOS ?

Saya lihat yang kecil itu

(Maria), saya jatuh hati sama

yang kecil mbak, saya

mesake.Itu dulu nganu

 banyak yang gemes kok  

mbak. Wong  pernah dulu

umur berapa, ada keluarga

 polisi juga ga  punya anak,

tiap sore itu kesini, diajak

 pergi ”mbok ta pinjeme  2

hari.” ”Saya ga berani matur  

 bapak dulu”. Bapak bilang

”kalau anak pergi sedikit

harus dengan ibunya, kalau

mo  kesini dari pagi sampai

malam, syukur ngowoke

apa-apa sing banyak

sekalian” Trus ga  kesini

lagi. Itu dari kecil anake

apik kan pinter joget  

gambyong, bondan. Itu

disamping joget dia judo,kemaren  juara pemain putri

terbaik.

C2

D2

Subyek mendapat bayi

 bernama Maria yang lucu dan

menggemaskan banyak orang,

ada juga keluarga polisi yang

ingin mengadopsi Maria tetapi

oleh SOS tidak boleh karena

 bayi tersebut sudah milik

subyek. Hal ini menambah rasa

sayang subyek untuk bertahan

di SOS Desa Taruna karena

subyek bangga mempunyai

anak yang disenangi oleh

 banyak orang. Selain hal

tersebut anak subyek Maria

mempunyai wajah yang

cantik, pintar menari dan juara

dalam kejuaraan judo.

Bagaimana

 penyesuaian

ibu pertama

kali dengan

anak?

Ya gini ya  mbak, kemaren 

yang tinggal disini kan baru.

Saya diberi tahu saya belajar

nek sing anak itu gimana. Itu

lama-lama setelah saya

disini dengan sendirinya to 

mbak.

C2 Dalam beradaptasi di SOS

Desa Taruna subyek dibantu

oleh asisten dan subyek

 berusaha belajar tentang sifat-

sifat tiap anak. Sesudah itu

subyek terbiasa dengan sifat-

sifat anak-anak yang

 bermacam-macam

Apa

harapanawal ibu

waktu

 pertama kali

di SOS ?

Ya kalau saya  sih pikir saya

cuma menyayangi anak-anak. Sebisa mungkin anak

itu biar sebaliknya

ngganggep saya sebagai ibu,

nek   aku tuwo seng gedhe

 pada gemati (tidak memberi

cuma ada perhatian). Seperti

sekarang ini anak-anak yang

C1 Harapan awal subyek masuk di

SOS adalah subyek dapatmenyayangi anak-anak, dan

anak-anak dapat mencintai

subyek seperti ibu

kandungnya. Subyek

mengharapkan anak-anak

selalu perhatian pada dirinya

terutama pada waktu hari

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 163/214

151

sudah besar itu kalau kesini

 bawa oleh-oleh ”Yo nek

gawa  oleh-oleh adikmu tak

usah sing larang-larang””ora ben dina ko bu”. 

tuanya kelak.

Jadi ibu

masih

sampai

sekarang

membiayai

kebutuhan

ibu dan adik

di rumah ?

Ya saya biasa 1 bulan sekali,

kan yang biasa pulang saya,

tapi kalau adik saya yang

rumahnya dekat tu kasih 

 beras, kan dia nanem,

 ya..ada beras ada uang..apa

 yo e..  keponakan  putrane 

 budhe,bulek  ya  pada gemati 

ko sama ibu.

Kalau hari raya tu  penuh

makanan kadang-kadang

saya disuruh bawa

kesini”digowo bali kono

sing anake akah, kene rak

selak rakenak” kan  lama-

lama kan selak rak enak

mbak.

C1

A1

C2

Subyek merasa khawatir bila

meninggalkan adik dan ibunya

di rumah sendiri tidak ada

yang mengurus makanya

subyek 1 bulan sekali pulang

untuk menjenguk. Subyek

tetap harus di SOS Desa

Taruna karena dengan begitu

subyek dapat selalu membiayai

kebutuhan hidup ibu dan adik

subyek di desa walaupun ada beberapa saudara yang masih

memperhatikan ibu dan adik

subyek.

Anggota keluarga subyek

memperhatikan anak-anak

asuh subyek setiap di rumah

subyek yang di desa banyak

makanan, subyek disuruh

untuk membawa makanan-

makanan yang ada di rumah

untuk anak-anak asuh subyek .

Apa

hambatan-

hambatan

yang

dirasakan

ibu selama

19 tahun

disini ?

Apa ya mbak yo?Piye ki aku

meh matur ? Suatu saat tu

saya pertama kali disini

disuruh buat administrasi tu

lo  keuangan.  La  trus saya

kalau buat kan harus laporan

ke bapak pimpinan. Itu

 pertama kali saya disini sisa

lo mbak. Saya disini pertama

kali ga  ada gelas adanya

 piring-piring, trus sisa

20.000 ta nggo blanja mbak,ta beliin  gelas,ada piring,

 pokoke alat-alat. Trus tu ada

yang bilang “ko isa, ki pasti

 pensiunane nggo tombok

blanja”  ada yang bilang

gitu. Tapi kalau saya pulang

kalau dari rumah saya mesti 

A1 Subyek mengalami tanggapan

negatif dari beberapa ibu SOS

tentang laporan administrasi

keuangannya yang sisa.

Pemikiran ibu-ibu lain bahwa

uang sisa karena uang

kebutuhan rumah subyek

ditambah dari uang pensiunan

alm. Suami subyek. Padahal

subyek tidak pernah

menambah uang kebutuhan di

rumahnya dengan uang pensiunan yang diperolehnya.

Uang bulanan subyek bisa sisa

dikarenakan subyek sering

membawa pulang makanan

atau sayur-sayuran dari desa

sehingga dapat menghemat

uang belanja beberapa hari.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 164/214

152

 bawa bagor   mbak, bapak

saya selain guru juga tani,

kalau pulang bawa sayuran,

kadang bawa pisang,mungkin itu ya gak  3-5 hari.

Ya trus saya ditanya

 pimpinan gimana bu? Ya

saya jawab  ya  itu pak

masalah uang sisa ada yang

dukung ada yang ngga.

Hambatan yang lain karena

ada anak saya yang misuh-

misuh. Kalau dengan ibu-ibu

yang lain  ya  yang namanya

manusia sering ada kesalah

 pahaman , kalau Semarangini masih wajar, masih bisa

diselesaikan baik-baik ga 

terus  padu .. ga  pernah ada

ibu tukaran  ibu tengkar tu

ga pernah ada. Conto saya tu 

dititipin  undangan bu Mul

yang jualan pakaian

lenggannya ibu-ibu sini. ”bu

tari , saya titip undangan tapi

cuma satu tapi buat ibu-ibu.

Ya itu saya utarakan

dipertemuan. Trus ada ibu

yang bilang ”lo  yang entuk  

undangan tu  bu tari  pa 

semua”. ”Kalau buat saya ya

ga ta umumin to  bu,

sekarang dibaca dulu. Kan 

 pikiran orang beda-beda.

Kalau ibu-ibu disini rukun

mbak walaupun disini beda

agama. Kalau ga  rukun la

gimana  adanya cuma ibu-

ibu, kalau ibu sudah ga rukun gimana anak-anaknya.

Selain itu Bapak kalau

sekarang Pak Wijoyo  yo  

 jarang ditengok, karena dulu

Pak Hendro sering njenguk  

” piye bu?” Kan seneng mbak

kalau ada yang

C1

C1

C1

Subyek merasa bahwa

mempunyai anak yang tidak

sopan sering berkata kotor

kepada subyek merupakan

suatu hambatan yang cukup

 besar yang pernah subyek

alami di SOS Desa Taruna

karena subyek tidak terbiasa

dengan hal tersebut.

Subyek merasa bahwa di SOS

Desa Taruna sering terjadikesalah pahaman antara ibu-

ibu SOS karena setiap ibu pasti

mempunyai persepsi yang

 berbeda dan ketidak cocokan

dalam berhubungan antara satu

ibu dengan ibu yang lain.

Subyek merasa bahwa sosok

seorang bapak pimpinan

diperlukan bagi dirinya.

Karena menurut subyek rasa

 bahagia bila ada yang

memperhatikan dan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 165/214

153

memperhatikan. Tapi bagi

saya  ya ga  masalah, seng 

 penting saya bisa ngurusi

anak, cukup kebutuhane, ya  saya sering susah kalau

ada anak sakit tengah malem

tu lo  mbak, ga  enak kalau

ngugah Pak Arto, tapi yo tak

wanek-waneke. Kan  si Yuda

kalau asma sewaktu-waktu.

Saya juga susah kalau ada

anak yang ngambil, saya

sering duwite ilang, saya tusok lupa mbak, kadang saya

seneng  naruh dompet sak-

sake,  trus lemari ngga  ada

kunci. Saya tu gini  ko  bisa

ya anak itu nyuri  ? Uang

yang diambil tu  buat beliin 

 baju temennya, njajake

temennya. Trus ta suruh beli

 pot 2 sama rabuk 2 uangnya

50.000. Trus kembalinya

10.000. “lo rabuke pira to?”

”15.000”.Trus saya tanya di

lenggan  saya kemaren habis

 berapa? “Oh, kemaren habis

2 pot 10.000 rabuknya 2 tu

6000”. Sampai sekarang

anak itu masih sering

ngambil uang, ya itu salah

saya. Atine sok mangkel,

anak ko ta ngemateni ko ya

kaya ngene.Trus aya bilang

gini  “Kita tu  disini sama-

sama berjuang, aku berjuangngasihi kamu wong  kamu

 bukan anakku, kamu

 berjuang untuk mencintai

aku kaya ibumu sendiri.

Trus saya bilang sama mbak

tika, kalau ibu-ibu tu  kalau

mendapat anak bayi dengan

A2

B1

D1

C1

C2

mengunjungi untuk sekedar

menanyakan kabar.

SOS Desa Taruna tidakmemberikan fasilitas antar

 jemput 24 jam karena para

 pengantar atau sopir masih

 beristirahat, sedangkan subyek

sangat terdesak dan

memberanikan diri untuk

meminta sopir SOS membawa

anaknya yang menderita asma

ke rumah sakit

Anak subyek ada yang sering

mengambil uang subyek

karena subyek adalah orangyang cukup pelupa dalam

menyimpan uang sehingga

kesempatan tersebut

dimanfaatkan oleh anaknya

Anak subyek tidak dapat diatur

dan diajari untuk patuh pada

subyek, hal ini membuat

subyek merasa tidak berguna

saat anak-anak subyek tidakmenurut perintah dan tidak

 perhatian kepada subyek

Subyek lebih bisa mencintai

anak yang di dapat dari bayi

karena merasa merawat dari

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 166/214

154

yang besar beda mbak, yang

 besar tu  kita mencintai tu 

 proses mbak, lain dengan

yang bayi yang datang pirang sasi , ngopeni. Ya 

kaya Ria dia kalau sama

saya nurut   dan kalau saya

marah  ya ta tampek ta

tampek tenan. Contonya 

kalau Ria selesai makan tapi

di bak cuci ada piring kotor,.

Trus saya bilang gini “kok  

masih ada piring kotor “ Ri a

 jawabannya “bukan punya

ku”. ”Ibu kan  minta tolong,

itu piring adik karena orangyang di rumah ini yang ga 

cuci piring kan adik!”

Suatu saat kalau ibu datang

dari pergi  yo mbok ora ono

kotoran kaya  kamu pada

mulih  sekolah, tapi gak   bisa

la wong  yang besar kalau

masak abis  masak kotor

semua. Kalau saya abis

masak semua bersih ga  ada

satupun yang kotor baru

istirahat.

“Ibu ki  jaman biyen nek wis

ana  SOS, ibu ki seneng

mlebu SOS ”, saya bilang

gitu  mbak.”Kamu tu  disini

 bersyukur lo, enak air gare

cetet,  listrik gare cetet ,

setrika, Ibu ki neng ndesa

nek sinau nggo senter, adus

neng kali. Nek  sekolah nggo 

sepeda ontel, nek banne

rusak ngenteni gentian sengliane. Nangis ndisik biyen 

ibu, ngak   kaya kamu apa-

apa kantor”. Soale ga 

menghadapi susahnya cari

uang soalnya apa-apa dari

kantor, uang tu ga ada yang

hemat.

B1

kecil dan sosok ibu disini

sangat dibutuhkan oleh anak

 bayi yang belum dapat

melakukan sesuatu sendiri,tetapi kalau anak yang sudah

 besar mencintainya perlu

 proses karena anak-anak yang

sudah agak besar, sudah tidak

terlalu membutuhkan sosok ibu

untuk merawat serta memenuhi

segala kebutuhan anak tersebut

Subyek menginginkan

rumahnya bersih saat subyek

 pulang dari pergi sama seperti

yang dilakukannya waktu

anak-anak pulang sekolah. Hal

ini diharapkan subyek supaya

anak-anak dapat diberi sedikit

tanggung jawab mengenai

kebersihan rumah seperti yang

telah subyek lakukan.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 167/214

155

Apa

keinginan

ibu selama

menjalanikehidupan

di SOS?

Apa  ya  …kalau keinginan

orang tua tu. E bocah ki nek

di kandani wong tua ki

mapan lo, wong wis diajariibu ngene ki, mbok ya

dilakuke ora setiap hari

ngandani.  Kadang-kadang

gimana  ya  mbak anak-anak

tu  disuruh seperti yang tua

ini ga  bisa, paling nggak

dulu tu  ibu ngajari gitu, ya

mbok sekarang  ki gitu lo,

ben dina kok ngomongi. 

Kalau disini kalau ga ususe

dawa, mulute ngambleh ga 

 bisa mbak. Sampai ada ibu-ibu yang kunjungna kesini

”kok   bisa  ya  bu, wong  saya

yang lengkap, anake cuma 2

aja repot, apalagi ibu.” “ Ya

mungkin Tuhan bu, tapi

sajane abot lo  mbak tapi

kalau ga dipikir ko ya sudah

19 tahun”. Tapi kadang-

kadang kalau melihat anake 

sekolahnya ga  berhasil

kecewa, tapi si anak itu ga 

kecewa ik   mbak, yang

kecewa ibune.

D1

B1

Subyek ingin anak-anaknya

 patuh atas keteladanan yang

subyek ajarkan, sehingga tidak

setiap hari subyek harusmemberi tahu dan akhirnya

anak-anak dapat lebih

 bertanggung jawab akan hidup

masing-masing, tidak terlalu

tergantung kepada orang lain.

Anak subyek tidak merasa

kecewa kalau sekolahnya tidak

 berhasil, yang merasakan

kekecewaan adalah subyek.

Hal ini membuat subyek tidak

tahu harus berbuat apa lagi

untuk menaikkan semangat

 belajar anak-anaknya, karena

dari dalam diri anaknya saja

sudah tidak ada keinginan

untuk berprestasi.

Bagaimana

 perasaan

ibu setelah

menjalani

19 tahun?

Sebetulnya  ya mbak, seneng 

karena sebentar lagi pensiun.

Kalau ditanya siap, saya siap

 pensiun. Kan seneng  mbak

sudah ga  ada beban tapi  ya

itu saya kadang-kadang

mikir gimana ninggal  yang

kecil, aku sok mesake  kalau

anak-anak dapat ibu baru

lagi.

C1 Subyek tidak yakin dengan

masa pensiunnya, karena

subyek mengalami dilema

antara kebahagiaannya lepas

dari beban dan tanggung jawab

lagi tetapi disisi lain subyek

tidak tega meninggalkan anak-

anaknya karena subyek merasa

kasihan dengan anak-anaknya

 bila mereka harus beradaptasilagi dengan ibu baru.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 168/214

156

Trus

rencana ibu

ke depan

apa bu ?

Oh, saya tu  kalau pensiun

 jadi bulan Januari 2008, saya

langsung mau pulang ke

rumah kira-kira  ya  1 bulan,supaya anak-anak disini

deket   sama ibunya yang

 baru. Setelah itu mungkin

saya nanti pensiun tetep  di

SOS karena saya sudah

seneng  disini, apalagi kalau

kangen  sama anak-anak

tinggal turun ke bawah.

Saya sudah ditawari sama

adik, anak saya buat pulang

ke rumah gitu  soalnya mau

dibukae warung makan. Tapiya saya jawab “ yo sok sak

seneng ku to meh neng

ngendi”. Saya juga sudah

 punya rencana sama Bu Tuti

 buat buka warung di depan

sini. Adik saya bilang

”mbak, bentar   lagi pensiun

to  kalau gitu  jalan–jalan

nengok   saudara-saudara.”

Ya saya bilang gitu.

B1

C1

E1

Subyek mempunyai rencana

kalau sudah pensiun dia akan

 pulang selama kurang lebih 1

 bulan supaya anak-anaknyadekat dengan ibu baru. Setelah

itu subyek akan di wisma

 bunda SOS untuk menikmati

masa pensiunnya sekaligus

masih dapat melihat anak-

anaknya. Subyek mempunyai

rencana membuka warung

makan tetapi subyek masih

ragu akan membuka dimana,

karena baik anak, adik,

maupun Bu Tuti teman subyek

menawari subyek untuk berjualan. Subyek juga akan

 berjalan-jalan untuk

menjenguk keluarga.

Apa yang

membuat

ibu bahagia

mendekati

usia pensiun

ibu ?

Ya saya seneng  waktu

 pensiun saya masih sehat

masih bisa kemana-mana

dan bisa ngapa-ngapain.

Tapi saya tu ya mikir  mbak,

kalau sudah pensiun saya mo

ngapa? Kan kalau masak,

nyuci cuma buat saya

sendiri.

D1

C1

Subyek tidak yakin apa yang

akan dilakukannya setelah

 pensiun karena subyek merasa

 badannya masih sehat dan bisa

melakukan apapun, tetapi tidak

ada kegiatan atau tanggung

 jawab yang pasti dimilikinya

lagi, hal ini membuat subyek

terkadang sangat yakin untuk

memasuki masa pensiun tetapi

 juga terkadang ia berpikir akan

kesepian di hari-hari

 pensiunnya tanpa mengerjakansesuatu yang jelas.

Keterangan :

1. Belum terpenuhi

2. Sudah terpenuhi

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 169/214

157

A Psysiological Needs 

B. Safety needs 

C. Belongingness & love needs

D. Esteem needs E. Self Actualizatio 

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 170/214

158

TABEL WAWANCARA SUBYEK II

Waktu Pelaksanaan :

29 Oktober – 5 November 2007

a) Identitas Subyek

 Nama : Y

Usia : 42 tahun

Agama : Katolik

Urutan kelahiran : Anak ke 5 dari 5 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SMA

Lama si PA.SOS Semarang : 7 tahun

Status Marital : Belum Menikah

 b) Hasil Wawancara

Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Kode Analisa

Bagaimana

tanggapan

orang tua,

saudara

terhadap

keputusan

ibu masuk

SOS ?

Ya.. ibuku keberatan dengan

keputusanku masuk SOS,

tapi ya itukan pilihanku. Jadi

ya mau ga  mau

menyetujuinya. Ibuku dulu

ga setuju karena ya

………karena alasan kalau

kerja di SOS ga  boleh

menikah. Ya..  sebenarnya

waktu di Temanggung juga

sama ga boleh menikah tapi

ga mutlak harus, jadi ibu sih

ga papa. Waktu aku  pengen 

masuk SOS agak ditentang

karena aku setuju untuktidak menikah.Tapi karena

aku orangnya terserah orang

mau berpendapat apa saja

yang penting aku nyaman ya 

aku jalani aja. Jadi waktu

aku selama berada di SOS

orang tua ku ga  pernah

C1

C2

Ibu subyek tidak mendukung

subyek untuk masuk SOS. Ibu

Subyek melarang masuk SOS

karena dengan masuk SOS

subyek memutuskan tidak

menikah. Ibu menganjurkan

 pada subyek untuk

 berkeluarga.

Keluarga subyek yang dulu

melarang subyek masuk SOS

Desa Taruna sekarang

mendukung setelah ibu subyek

meninggal dunia dan waktu

subyek pulang membawa

anak-anak saudara-saudara

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 171/214

159

melihat anak-anak karena

setelah beberapa bulan di

SOS ibu meninggal dunia

sedangkan ayah kumeninggal dunia semenjak

aku SMA. Kalau kakak-

kakakku setuju malah

sayang sama anak-anak, trus 

mereka bisa mengerti

keputusanku dan

mendukung terutama setelah

aku bawa anak-anak ke

rumah kakak.

Ah…apalagi sekarang

setelah kedua orang tuaku

sudah tidak ada, maka ga ada yang melarang. Trus aku

 juga merasa sudah ga punya

tanggungan di rumah karena

kakak-kakak sudah pada

kerja dan punya keluarga

sendiri-sendiri.

Tapi aku tetap membantu

 pendidikan keponakan-

keponakanku,  ya  tapi

terserah aku mo kasih 

 berapa, soalnya aku

orangnya ga mau terikat, sa 

seneng ku mo kasih  berapa,

yang penting aku punya ku

kasih. Sekarang kalau aku

 pulang dengan anak-anak

 pindah-pindah tempatnya,

tapi semua di Yogya karena

semua kakakku di Yogya

cuma daerahnya beda-beda..

Sampai anak-anak kalau

sudah waktunya pulang

nanya “Bu, kita pulang dirumahnya siapa?” Tapi

 paling sering pulang ke

rumah kakak  persis  di

atasku, soalnya aku paling

dekat dengan dia.

A2

A1

B1

B2

subyek melihat sehingga

mereka menyukai dan

menyayangi anak-anak subyek

Subyek sekarang merasa lebih

 bebas dan sudah tidak

mempunyai tanggungan dirumah karena orang tua subyek

sudah meninggal, sedangkan

kakak-kakak subyek sudah

 bekerja dan bekeluarga.

Subyek membantu pendidikan

keponakan-keponakannya,

tetapi subyek tidak ingin

terikat oleh suatu kewajiban

harus memberi dengan jumlah

nominal yang pasti tiap bulan,

karena prinsip subyek tidak

ingin terikat dan ia ingin bebas

memberi kapan dan berapa

 jumlahnya kepada keponakan-

keponakannya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 172/214

160

Sebelum

ibu masuk

SOS,

 bagaimanakeadaan

ibu?

Kan  dulu aku juga pernah

 jadi Ibu asuh di Panti

Asuhan Bethlehem

Temanggung yang dikelolasuster-suster Penyelenggara

Ilahi (PI) selama lima tahun.

Kan  beda, kalau di

Temanggung sistemnya

lebih enak karena tiap rumah

ditempati anak-anak yang

satu tingkat. Satu rumah

untuk anak Tk, SD kelas

1,2,3 jadi satu rumah trus

SD kelas 4,5,6 jadi satu.

Kalau SMP sendiri, SMA

 juga sama. Trus ketentuandisana  ya  sama ga boleh

menikah tapi tidak mutlak

dan di sana ibu-ibu asuhnya

ga boleh ada hubungan yang

dekat dengan salah satu atau

 beberapa anak. Jadi kalau

suster lihat ada ibu yang

dekat dengan salah satu

anak,  ya..suster akan

mengganti ibu asuh itu

dengan ibu asuh yang lain.

Kan  sistemnya setiap tahun

kenaikan kelas pindah

rumah, ganti anak, ganti ibu

 juga.  Aduh malesnya… tuh 

kalau sudah nata rapi  satu

rumah eh..tiba-tiba dipindah

ke rumah yang kemproh. Ya 

kerja bakti lagi to. Tapi

enaknya disana ibu-ibu

 punya kegiatan rutin seperti

setiap hari pertemuan rutin

membahas anak, evaluasidari suster, konsultasi

dengan psikolog, trus diajari

keterampilan kaya kristik,

nyulam. Kalau laporan

keuangan rumah selalu

dilaporkan tiap mingggu, ga 

kaya sini setiap bulan. Ya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 173/214

161

enak yang tiap bulan karena

 bisa langsung belanja

 bulanan. Tiap hari minggu

harus ngajar   sekolahminggu, kalau hari 17

agustusan sama natal kita

semua dikasih uang 5000

 buat jajan dan jalan-jalan,

terserah mau main kemana,

tapi nanti pulangnya harus

 jam berapa gitu. Tapi

kerjanya  ya  kaya disini 24

 jam, izin keluarnya ketat

soalnya suster punya daftar

keluar-masuk, mana  pager  

masuknya aduh tingginya.Kalau disana anak-anak

nakal nanti disuruh camping

di tenda. Jadi misalnya

rumah 1 ada 2 anak yang

nakal, trus rumah 5 ada yang

nakal 3,  yah..anak yang

nakal digabung jadi satu

disuruh camping bareng,

dikasih uang buat belanja

makanan dia sehari-hari.

Biar merasakan bahwa

mereka butuh ibu dan bisa

menghargai ibu di rumah.

Setelah dari PA. Bethlehem

Temanggung, aku pernah

 juga menjadi Ibu Asrama di

Purbalingga selama 3 tahun.

Setelah itu aku bekerja di

Rumah Sakit Bersalin S.T

Maria Tegal di bagian

Perawat, meskipun aku

 bukan lulusan perawat tapi

aku bisa bertahan selama 5tahun. Setelah itu bekerja di

Panti Werda di Jakarta

kurang lebih 3 tahun.

Kenapa ibu

 pindah-

 pindah dari

Aku pindah-pindah karena

merasa belum nyaman saja

dengan situasinya

B1 Subyek pindah dari satu

 pekerjaan ke pekerjaan lain

dikarenakan subyek merasa

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 174/214

162

satu

 pekerjaan

ke

 pekerjaanyang lain?

maksudnya kurang

menantang, dan aku belum

srek  disana.

Setelah tahu SOS yang adakomitmen dan kejelasan

tentang pekerjaan ibu asuh

yang selamanya ga  terikat

kontrak dan benar-benar

tidak boleh menikah. Kalau

dari dulu aku udah tahu

SOS aku kan  langsung ke

SOS tanpa harus berkelana

kemana-mana. Tapi  ya ga

 papa  dengan begitu aku

sudah punya persiapan

mental untuk bertahan diSOS.

B2

 belum menemukan

kenyamanan dalam suatu

 pengabdiannya di suatu

 pekerjaan.Subyek menemukan

kenyamanan dan kepastian di

PA. SOS Desa Taruna karena

di tempat ini subyek memiliki

kepastian akan keberadaannya

yang tidak menikah disahkan

dengan syarat atau komitmen

yang harus dipunyai oleh

semua ibu asuh yang berada di

PA. SOS Desa Taruna

Kenapa ibu

akhirnya

memilih di

SOS ini?

Di SOS karena disini lebih

terjamin, ga sistem kontrak

kaya yang lain. Jadi aku

seneng  sama sesuatu yang

 pasti, kaya disini aku bisa

 bekerja sampai tua dan bisa

 pensiun disini.

Kalau dulu di PA.Bethlehem

Temanggung, aku seneng

sama sistemnya tapi karena

disana kerjanya kontrak dan

 banyak sindiran-sindiran

dari anak-anak asuh kalau

kita lama disana.

Sindirannya kaya gini ”kok,

ga  keluar-keluar kenapa?

Kenapa ko ga  menikah-

menikah ?” Kan  itu lama-

lama bikin sakit ati dan pasti

 pikirannya negatif pada kita

yang lama di sana. Kan kaya

temenku  yang sudah lamadisana juga selalu disindir

anak-anak kok ga  keluar-

keluar, ko betah banget to 

disini?

A2

B1

C1

SOS Desa Taruna mempunyai

sistem kerja bagi ibu Asuh

untuk terus mengabdi dan

tidak ada sistem kontrak

 beberapa tahun, tetapi

mengharap kesediaan Ibu Asuh

untuk selama mungkin menjadi

Ibu Asuh, oleh karena hal

tersebut subyek merasa hari

depannya lebih terjamin karena

subyek dapat bekerja selama

yang ia inginkan dan sudah ada

 jaminan pensiunan

Subyek merasa khawatir

dengan pekerjaan yang

sistemnya sementara waktu

 berada di PA. Bethlehem

Temanggung , dan juga subyek

takut sindiran dari anak-anak

asuh di PA Bethlehem

Temanggung karena anak-anak

di Bethlehem Temanggungakan menyindir dan

mempunyai persepsi negatif

terhadap ibu-ibu asuh yang

sudah terlalu lama di tempat

itu dan sindiran tersebut

membuat sakit hati

Kalau Ya..  kegiatan ku di waktu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 175/214

163

waktu

senggang

apa yang

ibu lakukandi masa

muda dulu?

senggang kadang membuat

kristik, menyulam, jalan-

 jalan atau kalau ku udah

cape ya  tidur atau menanam bunga.Ya.. sak kepenginku

lah. Dibawa enak saja. Ya

kalau sekarang di SOS yang

masih dijalani tu  menanam

 bunga sama tidur. Sekarang

kalau nanem-nanem sama bu

Yunita soalnya dia lebih

telaten  dari pada aku Kalau

nyulam gitu  sudah ngga 

karena mungkin mataku

sudah ples. Aku paling takut

 jalan-jalan soalnya sering pusing kalau naik mobil dulu

aja kalau pergi-pergi pingsan

di mobil, sangking 

 pusingnya.

Apa cita-

cita ibu

waktu

masih

muda?

Apakah ibu

mempunyai

suatu figur

dimana

membuat

ibu menjadi

tertarikuntuk

 berkeja di

 bodang

sosial ?

Aku memang sejak kecil

 pingin bekerja yang sifatnya

sosial. Ya,.  Kenapa ya?

Pokoknya seneng  aja kalau

 bisa menolong orang lain.

Sekarang cita-cita ku sudah

terwujud, aku bisa bekerja di

Panti Asuhan. Dari SD aku

memang sudah bercita-cita

untuk bekerja di bidang

sosial, ga tau kenapa,

 pokoknya seneng aja.

 Em..aku tuh kayanya ga 

 punya figur apa-apa,  ya gitu

aja. Dari kecil keluarga ku

 juga ga  memberi contoh

kehidupan beragama, karena

ayah dan ibu ku memang

muslim tapi islam kejawenyang ga  pakai ritual

keagamaan seperti sholat,

 puasa dan sebagainya.

Makanya aku juga mengenal

katolik waktu SMP dan

SMA aku sekolah di sekolah

katolik disitu aku mulai

C2 Subyek mempunyai banyak

 pengalaman bekerja di Panti

Asuhan karena bagi subyek

 pekerjaan tersebut sesuai

dengan cita-citanya untuk

selalu memberikan

 pertolongan pada orang yang

membutuhkan sehingga

membuat subyek ingin bekerja

di karya sosial.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 176/214

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 177/214

165

masuk atau tidak. Setelah ku

mantap, aku ikut tes seleksi.

Dulu aku tes psikologi yang

mencocokkan gambar,menggambar pohon, orang,

rumah, sama wawancara.

Eh..setelah hasilnya keluar

aku ternyata keterima, tapi

diterima hanya sebagai

asisten. Aku dipanggil

Bapak Pimpinan beliau

mengatakan bahwa aku

diterima tapi karena ada

 beberapa hal ga  memenuhi

syarat jadi ibu asuh jadi aku

dibilangi  langsung dan akusempat kecewa karena aku

merasa sudah mempunyai

 banyak pengalaman namun

ternyata masih dinilai

kurang, tapi karena kau udah

 pengen kerja di SOS

makanya aku tetap terima

walaupun aku ga diterima

sebagai ibu asuh. Aku

merasa sangat senang

akhirnya aku mendapatkan

suatu lembaga yang benar-

 benar selama ini aku

inginkan. Trus aku Training 

di Bandung selama 3 bulan.

Waktu penempatan, ku

 pasrah dimana aja boleh di

Jakarta, Semarang, Flores,

Bali ga  masalah yang

 penting aku bisa masuk.  Eh

ternyata aku ditempatkan di

SOS Semarang ya sudah

malah deket   sama keluarga.Tapi ya tetep aku ga  sering

 pulang, kalau pulang libur

kenaikan kelas anak-anak.

Sewaktu menjadi asisten aku

sangat menikmati karena

 bisa muter-muter ke rumah – 

rumah dan bisa ketemu

D1

B2

C2

Subyek mengikuti tes masuk di

PA. SOS Desa Taruna tetapi

hasilnya menunjukkan bahwa

subyek belum memenuhi

syarat untuk menjadi Ibu Asuh

dan dinilai belum mampu

untuk mengasuh anak-anak.Hal ini membuat subyek

kecewa karena subyek merasa

mempunyai pengalaman yang

cukup dalam mengasuh anak

namun hasilnya subyek dinilai

kurang mampu untuk

mengasuh anak-anak.

Tetapi karena subyek merasa

mantap dan senang dengan

segala fasilitas dan cara kerja

PA. SOS Desa Taruna maka

subyekpun menerima dirinya

hanya sebagai asisten saja.

Subyek mempunyai hubungan

yang cukup dekat dengan ibu-

ibu SOS dan anak-anak di PA.

SOS Desa Taruna selama

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 178/214

166

dengan banyak anak-anak

dan aku senang bisa

mengenal anak-anak dan

ibu-ibu SOS lain.Setelah beberapa waktu jadi

assiten aku dipanggil lagi

sama bapak Pimpinan yang

mengatakan bahwa aku

ditawari menjadi ibu asuh di

rumah 5 ini, karena ibu

rumah lima keluar dan ga 

ada penggantinya. Ya aku

sih mau-mau aja, tapi ya aku

mengatakan bahwa aku akan

menjadi ibu asuh sesuai

dengan kemampuanku.Karena bapak Pimpinan

 percaya ya aku iya aja.

D2

subyek masih menjadi asisten,

karena subyek sering

 berkunjung dari rumah-ke

rumah.Subyek merasa sangat senang

karena akhirnya dirinya diberi

kesempatan oleh Bapak

Pimpinan PA. SOS Desa

Taruna untuk menjadi Ibu

Asuh menggantikan Ibu Asuh

di rumah 5 yang keluar.

Subyek langsung

menyetujuinya dan merasa

 bahwa dirinya mampu untuk

diberi tanggung jawab sebagai

Ibu Asuh. Subyek bersemangatuntuk menjadi Ibu Asuh

karena mendapat kepercayaan

dari Bapak Pimpinan untuk

menggantikan Ibu Asuh yang

keluar.

Kira-kira

apa persepsi

awal ibu

waktu

masuk

SOS?

Ya..aku kan ga  begitu

terkejut lagi  ya  mbak,

soalnya aku kan  dulu juga

kerja di Panti Asuhan juga,

 ya  hampir sama. Jadi

 pengalaman yang dulu aku

 pake  lagi untuk disini.

Terlebih lagi aku memang

dulu mengalami kalau antara

teori dan kenyataan dalam

mengurus anak memang

 jauh berbeda. Tetapi karena

dulu juga sudah pernah

mengalami jadi ga  buat aku

goncang. Tetapi aku anggap

sebagai suatu pengalaman

dan pelajaran saja. Seperti

 bagaimana harus mendidikanak, aku sudah menerapkan

 pengalaman dulu. Prinsipku

adalah anak nyaman atau

tidak nyaman dengan aku

harus berani menyampaikan

apa yang dirasakan, supaya

aku sebagai ibu juga tahu

B2

.

Subyek mempunyai peraturan

dan prinsip dalam mengatur

rumah dan mengasuh anak-

anak sehingga keadaan

rumahnya terasa nyaman.

Prinsip tersebut mengharuskan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 179/214

167

apa yang anak-anak rasakan.

Begitu juga dengan aku

selalu mengutarakan apa

yang aku senangi dan tidakku senangi.

Tapi ya ada yang menentang

dan menolak prinsip dan

 peraturan yang ku buat

terutama yang sudah lama

disini dan sudah besar-besar

Untung anak-anak yang

sekarang bisa menerima aku

yang kaya gini.

Seperti Thea anak yang aku

dapetin  waktu masih bayi,

dia selalu aku ajari bagaimana mengungkapkan

keinginannya tapi bila orang

atau kakaknya yang dimintai

tidak bersedia  ya ga usah 

marah. Karena aku

mengajari Thea untuk

mengungkapkan haknya tapi

 bila ada yang tidak terkabul

 ya  itu hak orang lain atau

kakaknya buat menolak. Dan

Thea juga kalau sedih boleh

marah, boleh nangis. Kan

abis  itu Thea berhenti dan

main lagi. Kalau Thea

mudah dikasih tahu tapi  ya 

itu kadang-kadang ucapan

kita dikembaliin. Misalnya

kemaren waktu sakit di

Rumah Sakit ada teman

kamarnya kalau minta apa-

apa harus dituruti dan kalau

terlambat trus ngamuk-

ngamuk   dan membanting barang-barang. Trus

sepulang dari Rumah Sakit

Thea jadi berubah kalau

minta apa-apa membanting

 barang. Trus aku sama Bu

Yunita ngobrol ko Thea bisa

gitu ya? Setelah dipikir-pikir

B1

B2

B2

D2

adanya keterbukaan antara

dirinya dan anak-anaknya

mengenai segala sesuatu.

Anak-anak yang sudah besar

dan sudah lama di SOS Desa

Taruna awalnya cukup sulit

mengikuti peraturan maupun

 prinsip-prinsip yang dimiliki

subyek untuk mengasuh dan

mendidik anak-anak, karena

subyek mempunyai cukup

 banyak pengalaman dalam

mengasuh anak sehingga tidak

sulit untuk beradaptasi dengananak-anak tersebut dan Anak-

anak subyek yang sekarang

 bisa menerima peraturan

subyek

Subyek mendapat bayi yang

 bernama Thea dan diasuhnya

dengan prinsip yang subyek

 pegang, sehingga Thea

menjadi anak yang mudah

mengutarakan sesuatu sesuai

apa yang ada di dalam hatinya

Menurut subyek thea adalah

anak yang pintar dan kritis

dalam segala hal. Kekritisan

Thea menambah kebanggaan

subyek karena selain pintar

menanggapi sesuatu ternyata

Thea juga sering membuat

subyek menjadi banyak

tertawa karena kelucuan yang

di buat Thea.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 180/214

168

oh ternyata niru temen 

kamarnya itu. Trus waktu

dia banting barang lagi trus

aku bilang ”oh ya udah to Thea ikut aja sama anak

yang dirumah sakit kemaren

kalau minta sambil banting-

banting  barang, apa mo ta

anterin  ?” Trus dia minta

maaf. Setelah itu waktu bu

Yunita lagi marah sama

Andi karena dia ambil

 jemuran hangernya ga

dilepas, ya Bu Yunita marah

sambil buka hanger, trus

naruhnya kaya dibanting. Eh Thea disamping Bu Yunita

lagi makan dengan santainya

dia ngomong gini ”Oh, ibu

niru  anak yang kemaren  di

Rumah Sakit itu to, sana 

ikut anak itu, apa mo ta

anterin?” Kan  kritis banget

to, mbak  

Bagaimana

dengan

 perasaan

ibu waktu

 pertama kali

masuk

SOS?

Aku merasa senang karena

lembaga seperti inilah yang

aku cari dan sekarang sudah

ku temukan. Kan aku ingin

sesuatu yang pasti seperti

yang aku sudah katakan ke

mbak tika.

Selain senang aku juga agak  

kesulitan dalam

mendampingi anak-anak

yang datang lebih dulu dari

 pada aku, karena anak-anak

yang datang dulu kan sudah

terbentuk, maka mau ga mau aku yang harus

menyesuaikan diri. Kalau

disini sistemnya ibu

memiliki hubungan yang

khusus sama anaknya kaya

keluarga beneran.

Kalau disana ibu tidak

B2

C1

C2

SOS Desa Taruna dengan

segala peraturan dan

kebebasan bagi ibu asuh untuk

mengatur anak-anak sebagai

sebuah keluarga yang

sebenarnya membuat subyek

merasa senang karena subyek

telah menemukan jalan hidup

yang selama ini dia cita-

citakan untuk bekerja di

lembaga sosial seperti SOS

Desa Taruna.

Subyek mengalami kesulitan

ketika harus mendampingi

anak-anak yang sudah besardan lama di rumah tersebut,

karena mereka sudah terbentuk

dengan kebiasaan yang

mungkin agak berbeda dengan

kebiasaan subyek. Jadi subyek

harus lebih banyak

menyesuaikan diri terhadap

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 181/214

169

mempunyai hubungan yang

khusus malah ga  boleh.

Enaknya kalau ga  cocok

dengan anak-anaknya kan ada pikiran kalau bentar  lagi

dipindah. Kalau disini

enaknya anak-anak dan ibu

 bisa lebih mengenal tapi  ya 

itu ..kalau dapet   anak yang

nakal, kan  selama disini

akan terus menghadapi anak

itu.

Waktu pertama aku

langsung di tempatkan

dirumah A5 karena ibu yang

dulu menikah dan aku satu-satunya tante disini  ya  aku

langsung masuk sini sudah

diberi 11 anak. Tapi kalau

sekarang dijumlah anak ku

 jumlahnya 14 orang, 2

diantaranya kakak adik

kandung sudah dipulangkan

ke flores karena  pake 

narkoba dari pada

menggangu dan

mempengaruhi anak-anak

yang lain  ya  lebih baik

dipulangkan. Dulu anak ini

suka ngelawan  dan kalau

 pulang sampai tengah

malam pernah pagi dini

hari. Sambil mabuk dan

ternyata ketahuan kalau

 pakai narkoba. Ya  aku

 pertama takut tapi lama-

lama ta biarin  terserah

mereka kalau tidak mau

diatur kan  yang rugi jugamereka. Tapi sebenarnya

kedua anak ini aslinya baik

tapi cuma karena pengaruh

lingkungan di luar yang ga

bener aja  jadi kaya gitu 

ditambah lagi ibu

kandungnya sering memberi

C1

D1

B1

B2

D1

anak-anak supaya hubungan

yang dekat antar dirinya

dengan anak-anak dapat

terjalin dengan mudah.

SOS Desa Taruna

mengharapkan anak-anak

diasuh dalam sebuah keluarga

sehingga antara ibu dan anak

harus memiliki hubungan yang

dekat dan mempunyai ikatan

emosional dan harus menerima

dan tetap mencintai anak-anak

yang nakal

Subyek mempunyai anak-anak

yang cukup mengecewakan

subyek karena ada 2 orang

anak yang harus dipulangkan

ke Flores tempat anak tersebut

 berasal dikarenakan memakai

narkoba dan mabuk-mabukan.

Selain itu anak-anak ini juga

sering melawan perintah da

melanggar peraturan yang

subyek buat. Anak-anak ini

membuat subyek takut tetapi

subyek mencoba untuk pasrah

dan berprinsip terserah mereka

kalau tidak ingin diatur.

Subyek juga merasa kecewa

karena ada 4 orang anaknya

yang tidak selesai belajar dan

semuanya sudah keluar dariSOS.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 182/214

170

uang yang ditransfer. Waktu

kedua anak ini mau

dipulangkan Pak Wijoyo

heran dengan aku soalnyakok  aku ga mempertahankan

mereka disini. Karena

menurutku kasihan anaknya

 bila lama di sini karena

sebenarnya lingkungan

disini membuat mereka

akan lebih rusak dan mereka

merusak yang lainnya,  ya

mendingan  dari pada saling

merusak ya harus salah satu

harus pergi. Yang tau 

masalah ini cuma aku samaPak Antok.

Trus juga ada 4 anak yang

tidak selesai belajarnya

sekarang sudah ga  ada

kabarnya, yang 6 orang

sedang proses belajar ada

yang masih SMA, ada yang

masih kuliah. Kalau yang

satu sudah bekerja, dia itu

yang sering ke sini cerita-

cerita sambil main sama

anak-anak disini dan ada

satu anak perempuan sudah

menikah. Sehingga sekarang

di rumah hanya tinggal 3

orang anak yang masih

kecil-kecil. Satu duduk di

kelas 2 SMP, satu lagi kelas

5 SD, dan satu perempuan

yang masih Tk B. Padahal

keinginan awal aku masuk

kesini tu pengen  semua

anak-anak yangdipercayakan kepadaku

semua dapat selesai

 belajarnya tapi

kenyataannya  ya begitu.

Tapi itu semua kan  terserah

mereka sendiri aku sebagai

ibu tugasnya mengingatkan

D2

B2

C2

D1

B1

Subyek cukup bangga dengan

6 anaknya yang sedang belajar

di berbagai kota, dan ada satu

yang sudah bekerja dan sering

mengunjungi subyek. Satu lagi

sudah menikah. Sedangkan

anak yang masih tinggal di

rumah hanya 3 orang anak

masing-masing Tk, SD, SMP.

Bagi subyek kehadiran anak-

anak ini yang membahagiakan

subyek karena mereka mau

menuruti perintah subyek dan

mempunyai hubungan yang

cukup akrab dengan subyek

Harapan subyek adalah anak-anak yang diasuhnya menjadi

anak-anak yang pintar, yang

dapat menyelesaikan proses

 belajar dengan baik dan

sukses.

Subyek mempunyai prinsip

 bahwa dirinya akan selalu

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 183/214

171

terus menerus tapi disaat

mereka sudah ga  mau

mendengarkan  ya  itu kan 

terserah mereka, karena bagiku aku sudah berusaha

menjadi ibu yang baik bagi

mereka tapi apa tanggapan

mereka ya terserah mereka.

C1

D1

mengingatkan terus menerus

segala hal yang subyek rasa

 baik. Subyek ingin menjadi ibu

yang baik bagi anak-anaknyasehingga subyek akan

melakukan sesuai dengan

kemampuan yang subyek

miliki untuk merawat dan

mengasuh anak-anak

Konflik apa

yang

menyebabk 

an ibu

 bimbang

akankeputusan

ibu untuk

masuk

SOS?

Sebenarnya kalau dibilang

 bimbang  ya  paling karena

keinginanku untuk menjadi

ibu yang baik bagi anak-

anak tapi ditanggapi dengan

cara dan penangkapanmaksud ku dengan berbeda.

Waktu awal sih  aku

mencoba untuk

menyesuaikan dengan

keadaan disini tapi anak-

anak serasa ga  menghargai

ku sebagai ibu mereka

 banyak yang membantah

dan aku merasa hubungan

ku dengan anak-anak tidak

ada kedekatan hanya

sekedar formalitas saja.

Ketidak nyamanan ini aku

rasakan tapi karena aku

orangnya cuek jadi aku

 berusaha untuk menjadi

yang terbaik tapi bila anak-

anak salah mengerti  ya  itu

terserah mereka.

Kalau sekarang yang aku

rasakan adanya sedikit

masalah karena rumah yang

aku tinggali sekarang hanya berisi 3 orang anak dan

tidak ada penambahan anak

lagi padahal rumah lain

yang isinya lebih dari 7

orang anak mendapat

tambahan anak, hal ini

sempat mengganggu

C1

C2

B1

C1

D1

Subyek ingin menjadi sosok

ibu yang baik bagi anak-

anaknya tetapi apa yang

dilakukan oleh subyek

terkadang ditanggapi berbeda

oleh anak-anaknya. Subyekmengusahakan untuk

menyesuaikan diri dengan

keadaan dan situasi anak-

anaknya tetapi anak-anak

kurang dapat menerima

kehadiran subyek, subyek

merasa anak-anak belum siap

untuk menerima peraturan dan

gaya pengasuhan yang subyek

 berikan. Anak-anak belum

dapat mengadakan hubungan

yang dekat dengan subyek

sehingga terlihat bahwa

hubungan yang terjalin antara

subyek dengan anak-anaknya

hanya hubungan formalitas

saja. Subyek adalah sosok

orang yang tidak terlalu

memperdulikan tanggapan

orang disekitarnya termasuk

anak-anaknya sehingga subyek

tidak terlalu sakit hati bila

dirinya kurang diterima dandianggap bagian dari keluarga

 barunya.

Subyek menjadi khawatir dan

tidak nyaman dengan persepsi

ibu –ibu SOS yang menilai

dirinya kurang mampu

mengasuh anak-anak karena

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 184/214

172

Kenapa ibu

lebih

senang

dengan

anak yang

 banyak ?

 pikiranku, karena bagi Ibu-

ibu yang lain menjadi

 pikiran yang negatif karena

mungkin aku dinilai sangatkeras kepada anak sehingga

tidak ada lagi anak yang

dipercayakan padaku. Aku

 pernah bertanya sama Pak

Wijoyo kenapa terjadi

seperti ini, namun

 jawabannya karena mau

mengembalikan SOS ke visi

semula yaitu anak-anak

akan diasuh oleh ibu yang

mempunyai latar belakang

agama yang sama. Setelahmendapat penjelasan

tersebut ya sudah mau

diapakan lagi bila

keputusannya memang kaya

gitu.

Ya  bukannya senang tapi

 jatah untuk makan dalam

 belanja tiap bulan lebih

 banyak dan mengaturnya

lebih enak kalau anak-

anaknya banyak. Sekarang

dengan anak sedikit tetap

saja masaknya  ya  lumayan

 banyak karena ga  mungkin

aku jatah anak-anak makan

dengan lauk yang ta jatah 

satu-satu, jadi jatah uang

 bulanan selalu nombok   dan

selalu kurang.

A1

sampai sekarang rumah subyek

hanya ada 3 orang anak dan

sudah hampir 1 tahun subyek

 belum mendapat tambahananak asuh. Padahal standart isi

satu rumah ada 7 orang anak.

Subyek merasa lebih senang

dengan banyak anak karena

dengan anak yang banyak

maka jatah makan tiap bulan

dari kantor akan lebih banyak

dan lebih mudah mengatur

keuangan selama 1 bulan.

Kalau anak sedikit

menyebabkan jatah makan tiap

 bulan juga tidak banyak dan

 biasanya subyek mengalami

defisit dalam belanja tiap

 bulan.

Apa yang

menyebabk 

an ibu dapat

 bertahan diSOS?

Ya karena keputusan ku

aku pengen di sini apapun

yang terjadi aku selalu siap

menghadapi sampai ke pengalaman yang pahit

sekalipun, ditambah aku

sudah mempunyai cukup

 banyak pengalaman

mengasuh anak-anak

dengan berbagai macam

tanggapan terhadap

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 185/214

173

kehadiranku. Selain itu aku

merasa nyaman dengan

lingkungan disini, apalagi

sekarang dengan ketigaanakku yang aku merasa

sangat dekat dengan

mereka, dan adanya teman-

teman seperti Bu Yunita

yang selalu memberi

masukkan baik berupa saran

dan kritik pada semua yang

aku lakukan dalam

mengasuh anak-anak,

kehadirannya cukup

membantuku.

B2

C2

Subyek dapat bertahan selama

7 tahun di PA. SOS Desa

Taruna karena subyek sudah

nyaman dengan lingkungan diPA. SOS Desa Taruna, dan

mempunyai 3 orang anak yang

sangat subyek sayangi dan

menyayangi subyek serta

subyek mendapat sahabat yang

selalu memberi masukkan

kepada subyek mengenai

segala sesuatu yang subyek

lakukan begitu juga dengan

subyek selalu memberi

masukkan maupun kritik pada

sahabatnya.Apa

harapan ibu

 pada anak-

anak?

Anak-anak yang masih

tinggal dengan aku bisa

lebih baik dari pada kakak-

kakak yang lebih dahulu,

karena aku yakin bahwa

anak-anakku yang sekarang

lebih pintar, lebih bisa

diandalkan dalam

 belajarnya, lebih penurut.

Seperti Thea yang selalu

kritis dalam segala sesuatu,

Aku seberapa mungkin

untuk memperlakukan anak-

anakku sama karena bila aku

memanjakan satu anak,

nantinya akan kasihan

anaknya dan ibunya juga

karena anaknya bila dituruti

terus menerus akan

 bertambah permintaannya

dan akan merusak anak, dan

 bagi ibunya sendiri akan

kesusahan untuk selalumemenuhi permintaan anak.

Aku selalu memberi alasan-

alasan yang rasional pada

semua anak-anak supaya

mereka mengerti, tidak

hanya menuruti perintah

ibunya tanpa mengerti

D1

C1

C2

Subyek berharap anak-anak

yang sekarang masih tinggal

dengannya menjadi anak-anak

yang pintar, penurut , dan

menjadi orang yang baik

karena subyek yakin bahwa

anak-anak tersebut mampu

untuk mencapai harapan

subyek. Selain itu subyek juga

 berharap bahwa dirinya

mampu untuk memperlakukan

anak-anak asuhnya dengan adil

dan sama karena menurut

subyek jika ia memanjakan

salah satu anak maka yang

akan terjadi kesalah pahaman

dengan anak lain dan

menjerumuskan anak tersebut

dengan sifat manja yang terus

 berkembang sehingga nantinya

ibu akan lelah menghadapi

 permintaan anak yang selalu

 bertambah dan meningkatsedangkan bagi anak sendiri

akan menjadi orang yang tidak

mandiri dan tergantung dengan

orang lain

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 186/214

174

mengapa harus melakukan

hal tersebut.

Apa

rencana ibuke depan?

Sebisa mungkin aku akan

tetap mengabdi di SOSsampai ada pihak-pihak

yang keberatan dengan

kehadiranku disini seperti

kalau kehadiranku tidak

dibutuhkan lagi oleh Bapak

Pimpinan aku siap untuk

keluar, tapi selama

semuanya baik-baik saja dan

aku mampu untuk melayani

disini aku akan melayani

sampai aku merasa tak

mampu lagi untuk mengasuhanak-anak. Aku sih inginnya

disini selamanya sampai

akhirnya aku pensiun dan

aku menikmati masa

 pensiunku disini karena aku

merasa nyaman dan senang

disini, karena bila aku disini

aku merasa dekat dengan

anak-anakku dan memang

aku ga punya rumah sendiri

dan aku ga merasa nyaman

 bila harus menumpang di

rumah saudara-saudaraku

yang berada di Yogya.

D1

B1

A1

C1

B1

Subyek ingin tetap mengabdi

di PA. SOS Desa Tarunasampai ada pihak-pihak yang

 berkeberatan dengan kehadiran

subyek di PA. SOS Desa

Taruna, serta didukung oleh

situasi subyek yang masih

dalam keadaan baik-baik saja

dan mampu untuk mengasuh

anak-anak. Subyek ingin tetap

di PA. SOS Desa Taruna

sampai akhirnya subyek harus

 pensiun karena subyek sudah

merasa nyaman dan menurutsubyek di PA. SOS Desa

Taruna dirinya tidak

kekurangan suatu apapun

semua tersedia, terlebih lagi

dapat selalu dekat dengan

anak-anak. Subyek juga

kurang nyaman bila harus

menumpang di rumah saudara-

saudaranya yang berada di

Yogyakarta

Keterangan :

1. Belum terpenuhi

2. Sudah terpenuhi

A Psysiological Needs 

B. Safety needs 

C. Belongingness & love needsD. Esteem needs 

E. Self Actualizatio

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 187/214

175

TABEL WAWANCARA SUBYEK III

Waktu Pelaksanaan :

7 – 15 November 2007

a) Identitas Subyek

 Nama : Z

Usia : 42 tahun

Agama : Islam

Urutan kelahiran : Anak pertama dari 6 bersaudara

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Lama si PA.SOS Semarang : 14 tahun

Status Marital : Belum Menikah

 b) Hasil Wawancara

Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Kode Analisa

Ibu tahu

SOS darimana ?

Dari Jawa Pos , di iklan

kecik ukurannya kecil biasa.Tulisannya tu kalau ga salah

inget..dicari wanita tidak

menikah, waktu itu gitu. 

Trus janda tanpa tanggungan

 bukan tanpa anak, trus

 bersedia hidup bersama

anak-anak kecil, laki dan

 perempuan korban bencana

alam gitu he em.. bersedia

ditempatkan di Lembang,

Bali, Semarang, Jakarta,

Flores gitu. Trus tertarik itu,maka itu yang pertama saya

suka pergi-pergi. Jadi apa

sih  suka tantangan, suka

sesuatu yang baru gitu 

kayanya kalau ke Flores ke

Bali. Kan  saya sama sekali

ga pernah tau kalau menetap

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 188/214

176

di rumah gitu kan. Kan 

 bersedia ditempatkan di

Flores, Bali, Jakarta, Bali,

Semarang gitu kan saya sukatraveling gitu mbak, jadi trus

hidup dengan anak-anak

korban bencana, apa gitu

kan  menarik gitu.  Bencana

alam kan  terjadi awal

eh..akhir 9 berapa ya, berapa

 ya aku lupa ya mbak? 93 94

an gitu, bencana Tsunami di

Flores.

Trus tertarik lagi karena

wanita tidak menikahnya itu

menarik. Ya karena waktuitu saya sedang patah hati.

Ya masalahnya cuma apa ya,

 beda agama kan  kalau gitu

kan  rasanya beda dengan

disakiti . Kalau gitu kan 

rasanya bisa lebih menerima

,

kalau karena beda agama

kan  masih ada rasa sayang

ati, tetep  aja  ya  bisa.

Menurut adat ga  bisa.

Masalahnya gini  apa

namanya e..kalau orang Bali

waktu itu pacar saya orang

Bali jadi saya harus masuk,

mau ga  mau, jadi yang

 perempuan ga  bisa, mau ga 

mau harus masuk.

B1

C1

Subyek sangat tertarik pada

ketentuan wanita tidak

menikah karena situasi subyekwaktu itu sedang patah hati

yang menyebabkannya harus

 putus dengan pacarnya yang

 beda agama. Kedua belah

 pihak tidak dapat bernegosiasi

tentang kepercayaan karena hal

tersebut menjadi prinsip yang

mutlak untuk subyek dan

 pacarnya, walaupun demikian

subyek masih mencintai

 pacarnya. Subyek merasa

sangat kehilangan seseorang

yang benar-benar ia cintai

karena perbedaan agama yang

tidak dapat diselesaikan.

Kenapa ibu

tidak pindah

keyakinan

saja atauada yang

melarang ?

Saya sendiri ko, kalau

keluarga saya sih  terserah

kamu, tapi saya yang ga 

 bisa, ga  akan bisa gitu  dansudah mantep.  Justru

keluarga besar saya yang

 besar sekali gitu ya,  bukan

keluarga inti itu kristen, jadi

apa .. pak de-pak de, om,

tante itu kristen, cuma

keluarga saya yang muslim.

B2 Perbedaan agama yang tidak

dapat terselesaikan antara

subyek dan pacarnya

dikarenakan dalam diri subyeksudah meyakini dan

mengimani agama yang

dianutnya walaupun keluarga

subyek memberi kebebasan

untuk subyek menentukan

agama yang akan dianutnya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 189/214

177

Bagaimana

 pendidikan

agama di

rumah ?

Bagaimana

hubunganibu dengan

keluarga

 pacar ibu ?

Ga kental, tapi biasa aja gitu

mbak, Kaya orang awam ga 

harus begini-begini, cuma

kita sering disediain buku bacaan baca sendiri di

Rumah banyak buku bacaan,

trus di keluarga kan  rumah

saya deket   masjid gitu

lo,saya setiap ngaji gitu, tapi

satu sisi rumah saya juga

deket  gereja. Jadi sebenarnya

 bukan sesuatu yang besar,

 jadi kalau sekolah minggu

saya juga ikut-ikutan kan

dapet  gambar-gambar bagus.

Tapi yang namanyakepercayaan itu ada didalam

hati.

Jadi sebenarnya orang tua

kalau saya mau kesana-

kesini sih  terserah. Trus

kalau pacar saya yang

 pindah ga mungkin , karena

itu sudah adat mbak, kalau

orang Bali adat dan agama

sudah jadi satu, meskipun

 pada awalnya sudah banyak

yang memperingatkan gitu

kok gitu ya  gimana, putus

nyambung, putus nyambung

kayanya ga  bisa, trus

dihadapkan pada suatu harus

menentukan, kan ga 

mungkin begitu terus, kan

gitu kedua belah pihak sudah

 piye... ya saya yang mundur.

Ya  sebenarnya saya sudah

masuk sini tu  keluarganyasana ga pengen  kehilangan

saya karena sudah lama

banget   sudah 5 tahun. Jadi

keluarga ini sudah kaya

saudara sendiri gitu, udah 

 baik banget .

Kan  sudah ga berhubungan,

B2

C2

B1

B2

Subyek menentukan

 pilihannya untuk tetapmempertahankan

keyakinannya dan

meninggalkan pacarnya yang

menyuruhnya masuk

kepercayaan yang dianut oleh

 pacar subyek

Keluarga pacar subyek sudah

sayang sekali dengan subyek

dan sudah menganggap subyek

menjadi bagian dari keluarga.

Keadaan seperti ini membuat

subyek merasa terganggu dan

hatinya merasa tidak tentram,

 bigung dengan pilihan antara

agama yang diyakininya

dengan pacar yang ia cintai.

Subyek akhirnya memutuskan

untuk mundur dari

kebahagiaan bersama pacarnya

karena subyek lebih

mementingkan keyakinannya

terhadap agama yang

dianutnya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 190/214

178

kan  saya waktu disini

disurati, saya kan ga  bisa

tenang, sudah jadi ibu disini

masih di itik-itik   terus.Terutama sama keluarganya,

dibujuki segala macem  tapi

saya  ya  nangis-nangis

walaupun disini, tapi

akhirnya hati saya ga

tentrem to mbak, saya

akhirnya bigung sendiri

antara saya disini disana

disini. Saya tinggal bilang ya

gitu  aja sudah selesai

masalahnya. Tapi

masalahnya  ya  itu masalah prinsip itu tadi, dari pada

saya ga srek, kan ga  enak

gitu  belakangnya, makanya

kemudian saya menengaskan

tidak, dan jangan pernah

menghubungi saya lagi. Trus

ga  menghubungi lagi tapi

kalau dengan keluarga saya

 ya  kalau lagi apa  ya mbak,

kalau lagi lebaran  ya  kirim

kartu, tapi saya ga mo

denger . Nanti hati saya pasti

saya goyah lagi, saya tau

kemampuan saya ..eh..he.

Kenapa saya ga ketemu

karena nanti saya bigung

lagi, kenapa saya ga mo 

ketemu ga mo denger   kabar

 beritanya.

Oleh keluarganya saya harus

masuk kepercayaan sana,

aturan mbak, jadi yang

namanya aturan kalauseumpama cowok ini ikut

saya bisa dibuang dari adat,

sudah kalau ada apa-apa

 bukan lagi urusannya adat,

dibuang dari keluarga, dari

adat. Trus desa banjar gitu,

kuat sekali di sana. Makanya

B1

B2

Subyek merasa ragu akan

keputusan yang dibuatnya

untuk masuk SOS Desa Taruna

dan menghapus kenangan bersama pacarnya tetapi yang

terjadi keluarga pacarnya tetap

menghubungi subyek dengan

 berbagai surat yang isinya

membujuk subyek untuk tetap

 bersama dengan pacar subyek.

Hal ini membuat subyek tidak

tenang dan bimbang menjalani

 pengabdiannya di SOS Desa

Taruna sehingga subyek

akhirnya menegaskan untuk

tidak diganggu oleh keluarga pacarnya karena subyek ingin

fokus di SOS Desa Taruna dan

subyek menginginkan untuk

tidak dihubungi lagi.

Subyek akan sangat bigung

akan keputusannya masuk SOS

 bila sampai dirinya bertemu

lagi dengan pacarnya,untuk

mengatasi hal tersebut subyek

akhirnya memutuskan untuk

tidak lagi ingin mendengar hal-

hal yang berhubungan dengan

 pacar maupun keluarga

 pacarnya lagi

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 191/214

179

 ya  sudah sampai disini saja,

sudah ga  bisa bernegosiasi,

 buang –buang waktu. Saya

 jadi stres juga, saya cumamengulur-ulur seperti itu,

tapi ga  pernah ada apa

namanya..ga ada solusi yang

 jelas, ya sudah saya mutusin

sendiri saja sudah selesai.

Selang

 berapa lama

dari ibu

 putus trus

masuk SOS

?

Ga ada 1 tahun,  ya  itu yang

bikin saya pokoknya  pengen 

kehidupan yang baru, nuansa

 baru, pandangan baru,

ketemu orang-orang baru

gitu udah  sedikit mengobati

yang ada di pikiran sayawaktu itu begitu. Tapi pada

awalnya ga  pengaruh yang

namanya hati dimanapun

 juga tetep  aja, tidur pun

kadang mimpi sendiri, inget

 ya  pasti kan gitu  mbak

 belum mereka minta alamat

sini ke rumah, kalau ga aku

yang nge-cut ginikan  saya

kan tetap gini  terus

terombang-ambing terus,

 begitu saya memutuskan

dengan segala resiko kan

saya sudah tidak mikir   yang

ini saya harus memikirkan

sesuatu yang lain lagi. Yang

ini saya tinggalkan.

B1

C1

Subyek menginginkan

kehidupan, pandangan , orang-

orang yang baru di SOS Desa

Taruna untuk mengobati dan

menghilangkan rasa sakit dan

kecewa ketika subyek

membuat keputusan untuk putus dengan pacarnya. Pada

awalnya subyek merasa sangat

 berat dan tetap sulit melupakan

 pacarnya karena rasa cinta

yang subyek rasakan pada

 pacarnya tidak mudah hilang

walaupun subyek telah masuk

SOS Desa Taruna

Bagaimana

 proses

melamar

masuk

SOS?

Saya sampai lupa bener, kan 

waktu itu saya masih kerja

kan  mbak, sambil kerja di

Salary, kan waktu itu sedang

mendirikan kantor baru di

Malang gitu, jadi gitu sambilada ini, sedang kesibukan

saya yang ini juga menyita

 perhatian saya. Jadi ini

itupun saya sampai lupa

gitu. Wong  saat ini begitu

ada surat “selamat anda

diterima” aku terbengong-

A2

B1

Subyek sudah mempunyai

 pekerjaan dan kehidupan yang

tetap dengan gaji yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup

sehari-harinya.

Tetapi alasan subyek mencari pekerjaan adalah untuk

melupakan pacarnya dengan

cara menyibukkan diri dengan

 berbagai kegiatan. Subyek

selain mendaftar di Salary ia

 juga mendaftar di SOS karena

ada syarat yang menuliskan

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 192/214

180

 bengong. ”Aku daftar

dimana ya..aku pernah daftar

dimana ya? “ sampai lupa

gitu. Sebenarnya ga  fokus-fokus banget , cuma tertarik

 pada wanita yang tidak

menikah gitu. Saya ga 

menjalani tes cuma  pake 

surat. Surat ini apa  ya

namanya..minta keterangan

 bahwa saya tertarik iklan

yang ada di Jawa Pos

tanggal sekian, no. sekian,

minta keterangan lebih

lanjut. Trus saya dapat surat

keterangan tinggal bersamaanak-anak tapi belum begitu 

 jelas yang sebenarnya kan

apa  belum jelas, mungkin

karena ga  ada sama sekali

Panti Asuhan, ga  ada sama

sekali...cuma SOS Desa

Taruna. Jadi saya buta

bener,  trus saya diminta

menulis itu karya tulis, jadi

kaya  sesuatu yang ga 

sengaja. Waktu itu terus ada

 panggilan dari Bu Pratiwi

gitu  trus sama sekali tidak

membahas, cuma tanya-

tanya saya, cuma disitu

begini –begini maksudnya tu 

tempat anak-anak

 bermasalah gitu, trus kalau

disini gajinya kecil makanya

diberi nama uang saku,

disini tu pokoke perempuan

yang jadi ibu asuh ga 

menikah. Saya disuruh bikin  program seandainya saya

diterima, udah  selesai gitu.

Mungkin lewat tulisan

tangan saya, kan  nulisnya

 pakai pensil kok   mbak.

Waktu itu, trus jadi sama

sekali tidak psikotes atau tes

 bahwa dibutuhkan wanita yang

tidak menikah.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 193/214

181

segala macem tu ga, tidak

live in  juga. Jadi itu yang

membuat saya itu sama

sekali tidak tau. Ga live in sama sekali tu  tidak, satu

haripun tidak, jadi saya buta

trus saya lupa sama sekali.

Trus ada surat ”anda

diterima ”, trus aku ”kapan

ya? Ini dimana di SOS Desa

Taruna Indonesia” gitu,  trus

”anda diminta datang dalam

minggu ini atau apa  ya.. aku

da  lupa, sudah lupa sama

sekali itu  ya..kemudian saya

mengundurkan diri, truslangsung berangkat.

Makanya ibu saya

terbegong-bengong, ”ini

wong edan gitu, pekerjaan

yang sudah ditangan

ditinggalkan , dia memburu

sesuatu yang tidak tahu”

gitu. Itukan dia belum tahu

apa pekerjaannya tapi saya

langsung ke Bandung , kan 

ada alamatnya disini. Bagi

saya kan itu tadi tertariknya

 pada wanita yang tidak

menikah. Itu yang jadi

hambatan bagi pelamar yang

lain, ketika diberi tahu tidak

menikah mereka mundur,

tapi saya sebaliknya justru

yang dibutuhkan wanita

yang tidak menikah ini

mempertaruhkan hidup saya.

C1 Ibu subyek terkejut atas

keputusan subyek untuk

mengundurkan diri dari

 pekerjaannya yang dulu dan

masuk ke SOS Desa Taruna

yang belum jelas kerjanya

seperti apa. Subyek tidak

terlalu menghiraukan

kekhawatiran ibunya tersebut

dan memantapkan hati untuk

masuk SOS Desa Taruna

Bagaimana

tanggapanorang tua

atau

keluarga?

Wah  ibu pasti keberatan.

 pasti itu, ga  mungkin ga. Trus ibu saya ketemu Pak

Hadi ke Bandung ke SOS

 juga, trus pasrah, titip  biasa

to gitu. Trus saya sudah jadi

ibupun sebenarnya ibu saya

 belum bisa menerima,

C2 Ibu subyek sangat keberatan

dengan keputusan subyekmasuk SOS Desa Taruna

karena ibu subyek belum

mengetahui SOS Desa Taruna.

Waktu subyek masuk SOS

Desa Taruna, ibu subyek

menitipkan subyek kepada

salah satu Pimpinan di

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 194/214

182

tapi begitu saya membawa

anak saya terus berubahmelihat anak-anak, namanya

orang punya hati. Ketika

saya pulang membawa anak-

anak kecil pasti hatinya

luluh kan  seperti cucunya

kan. Ketika belum tahu ,

menentangnya juga ketika

saya mengalami ada masalah

saya telepon ibu saya

langsung bilang

”pulang..pulang” ga da 

solusi yang laen, ga da nasehat yang laen  cuma

 pulang, pulang. Aku terus ga 

 pernah berkeluh kesah

karena nanti disuruh pulang,

kan  cara pandangnya beda

 ya  aku disini sama anak-

anak, ibu saya yang waktu

itu belum bisa menerima

keputusan saya untuk tidak

menikah hidup begini kaya

gini, kan  pasti pergolakan

sendiri gitu ya  tapi begitu 

saya pulang dengan anak-

anak yang kecil semua. Ibu

atau orang tua saya trus

langsung jatuh sayang

langsung sama mereka, trus

abis itu ga melarang lagi.

Aku waktu bawa pulang

sudah 2 tahunan disini.

C2

Bandung karena ibu subyek

terlalu mengkhwatirkan

keadaan subyek. Setiap kali

subyek menelepon ibunyakarena ingin berkeluh kesah,

selalu tanggapan ibu subyek

adalah menyuruh subyek

 pulang.

Ibu subyek mulai menerima

keputusan subyek masuk SOS

Desa Taruna setelah subyek

liburan pulang membawa

anak-anak, tanggapan ibu

subyek dan keluarga yang lain

sangat senang dan bahagia

karena kehadiran anak-anaktersebut, sehingga menganggap

anak-anak SOS Desa Taruna

sebagai cucu sendiri.

Kehadiran anak-anak di rumah

subyek membawa dampak

 positif bagi diri subyek karena

dengan anak-anak tersebut hati

ibu dan keluarganya menjadi

luluh dan menerima keputusan

subyek untuk tetap bertahan di

SOS Desa Taruna

Kenapa ibu

 baru pulang

setelah 2tahun di

SOS ?

Masuk bulan Agustus tahun

94, waktu itu saya masih

asisten, Saya langsung pegang rumah. Asisten tu 6-

7 bulan trus pegang rumah

sini tapi waktu itu liburan

 panjang saya ngurus anak-

anak sekolah, anak-anak

 banyak yang masuk SMP,

SMA jadi saya ga pulang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 195/214

183

 banyak anak saya yang

masuk tapi bukan anak-anak

saya yang ini, kan waktu itu

saya pegang rumah katolik,ada yang masih disini, ada

yang sudah keluar. Yang

waktu itu ibu saya ga tau,

tapi yang apa

namanya..kemudian kan 

dipencar-pencar. Ini

mendirikan rumah muslim,

trus anak-anaknya kecil-

kecil jadi soalnya waktu itu

 juga kesulitan juga sih..kan 

 pendidikan agamanya tu loh.

Kan  kalau ke Gereja sayakan cuma bisa ngopyak-

ngopak ga bisa nyontoni ga

 bisa apa.mo  doa di rumah

 paling anak-anak ta  suruh

doa, aku cuma nemenin to

tapi ga ikut serta dalamnya

 padahal biasanya kalau

rumah-rumah itu kan  ada

doa pagi, doa malam mau

tidur itu kan  doa bareng,

nanti bangun pagi doa

bareng. Kalau aku ga  bisa

melakukan gitukan  rasanya

gimana gitu ya. Anak-anak

dipencar-pencar itu karena

kebijaksanaan pimpinan

kalau saya sih sudah ga 

masalah, anak-anak juga

sudah ga  masalah, la  waktu

dipencar-pencar  ja  nangis-

nangis juga. Trus 96 awal

kalau ga  salah baru saya

disini sebagai rumah muslimdengan anak-anak yang baru

semua. Awalnya 1 dulu trus

datang 1, trus datang 4, trus

akhirnya anak-anaknya

 banyak , trus datang 1 satu

terus sekarang jadi 7. Yang

lain sekarang yang 1 sekolah

C1

C2

Pimpinan SOS Desa Taruna

Semarang memberi perintah

 bahwa subyek menempati

rumah katolik di A3 karena Ibu

Asuh di rumah tersebut akan

keluar dari SOS Desa Taruna.

Subyek tidak terlalu

 bermasalah menempati rumah

tersebut tetapi karena

 perbedaan keyakinan antaradirinya dan anak-anak asuhnya

menyebabkan subyek sulit

memberi keteladanan pada

anak-anak tentang pendidikan

agama, sehingga subyek hanya

memotivasi anak-anaknya

untuk tetap taat beribadah

menurut agama mereka, dan

tidak bisa ikut terlibat dalam

 pendidikan agama anak-anak.

Kebijaksanaan SOS Desa

Taruna memisah anak-anak di

rumah A3 untuk ikut ibu-ibu

yang katolik karena melihat

kesulitan subyek memberi

teladan tentang pendidikan

agama, walaupun subyek

 bersama anak-anaknya sudah

tidak terlalu bermasalah

mengenai hal tersebut. Rumahsubyek akhirnya menjadi

rumah muslim dengan anak-

anak baru yang juga muslim.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 196/214

184

di luar, sekolah di Magelang,

trus di Temanggung itu di

Bina Grahita, kan  karena

keterbelakangan mental, adayang sudah pulang itu

anaknya nakal buanget , di

 pendopo di sel. Yang

dirumah 7. Jadi ya trus kalau

kemaren  lengkap mbak,

kemaren minggu kemaren 

 pada ngumpul semua jadi

rumahnya ga  cukup,

tidurnya harus pindah-

 pindah, masak   1 kamar 4

orang , da yang lain kasurnya

dibawa keluar biar cukup.Bagaimana

tanggapan

keluarga

sekarang ?

Bapak sama kaya ibu, ga 

dukung tapi  ya  bapak

nyantai aja. Sayakan no.1

dari 6 bersaudara, adik-adik

saya sudah pada menikah,

sudah pada kerja, sudah

 pencar-pencar, sudah punya

anak. Sekarang di rumah

tinggal bapak-ibu tinggal

 berdua. Sekarang mereka

 biasa saja maksudnya gini lo 

mbak,saya tu dari kecil saya

terbiasa dibebasin  untuk

memilih tapi harus

 bertanggung jawab terhadap

 pilihanmu. Jadi saya dan

saudara-saudara saya yang

lain dibiasakan bebas

memilih tapi kamu harus

 bertanggung jawab dengan

 pilihanmu. Dari kecil semua

dibegitukan, jadi kemudian

saya memilih ini ga adayang menentang, cuma ibu

saya ini keberatan belum-

 belum sudah memutuskan

tidak menikah gitu.

Sekarang aja kalau

nginepnya  aja mesti suruh

tidur sana-sana. Kalau

C2

C2

Awalnya bapak subyek juga

tidak menerima keputusan

subyek masuk SOS Desa

Taruna sama seperti ibu

subyek dikarenakan bapak

subyek cukup terkejut dengan

 pilihan subyek, tetapi bapak

subyek lebih bersikap netral

dan demokratis sehingga lebih

menghargai keputusan subyek

untuk menentukan pilihan

hidupnya sendiri asalkan

subyek dapat bertanggung

 jawab atas keputusannya

tersebut.

Keluarga subyek tidak ada

yang menentang keputusan

subyek untuk masuk SOS Desa

Taruna karena keluarga subyek

terbiasa dengan pilihan

masing-masing pribadi,

sedangkan ibu subyek bukan

menentang hanya khawatir pada subyek yang terlalu

terburu-buru memutuskan

masuk SOS Desa Taruna

dengan konsekuensi tidak

menikah.

Keluarga subyek sangat senang

 bila subyek datang ke rumah

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 197/214

185

mereka tahu kalau saya

datang mereka pada datang.

Saudara saya jarang kesini,

kan  pada kerja. Tapi kalaulebaran kemaren  saya ga 

 pulang mereka yang kesini.

mereka dengan membawa

anak-anak. Hal ini membuat

subyek yakin bahwa anak-

anaknya diterima dandisayangi oleh keluarganya.

Pada

awalnya

hambatan

apa yang

ibu hadapi ?

Penyesuaian , anak-anak

 penyesuaian ibu baru,

sedangkan saya penyesuaian

 jadi ibu karena saya belum

 pernah jadi ibu itu kaya

apalagi orang di luar yang

masuk ke lingkungan sini

sudah apa namanya mbak,

 perlu penyesuaian. Apalagi

ditambah dengan jadi ibukan  sesuatu bagi saya kan 

kaya apa jadi ibu, masih apa

lagi saya hobby  masih

keluyuran seneng  pergi

kemana-mana. Trus disini

aku harus menyesuaikan

menjadi sosok seorang ibu

harus jadi teladan anak-

anaknya, harus jadi

 penengah, ngatur Rumah

Tangga, harus masak harus

bikin  menu.  Lo  kalau sore

 belajar bersama anak-anak

kalau ga  belajar dulu  yo

 pasti gejolak nganu to 

mbak, saya juga stres

sendiri, anak-anak juga stres

sendiri dengan aturan-aturan

 baru saya. Apalagi waktu

saya masuk tu anak-anaknya

remaja, ABG lagi gitu lo. 

D1 Subyek merasa tidak yakin

 pada kemampuan dirinya

karena subyek perlu

menyesuaikan diri dengan

lingkungan SOS Desa Taruna

yang baru dikenalnya,

menyesuaikan diri dengan

anak-anak, dan menyesuaikan

diri dengan peran sebagai ibu,

yang selama ini belum pernahia jalani. Subyek mempunyai

hobby traveling tetapi setelah

masuk SOS subyek harus di

rumah menjadi sosok ibu yang

harus menjadi teladan, menjadi

 penengah, mengatur Rumah

Tangga, dan mendampingi

anak dalam belajar

Selama di

SOShambatan

apa saja

yang pernah

ibu alami ?

Waktu itu dengan 2 anak.

Dulu waktu masih denganibunya yang dulu ini 1 anak

ini dipercaya ada 2 adiknya

suruh jaga adiknya kembar.

 La anak ini disuruh menjaga

adiknya, jadi segala sesuatu

tentang adiknya disuruh

melayani dari mandi sampai

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 198/214

186

 pakaikan baju sampai segala

macem  harus anak ini yang

melayani. Padahal menurut

saya waktu itu kalau anakkelas1 dan 2 sudah harus

 bisa mandiri soalnya bukan

 balita gitu kan,sudah harus

 bisa  pake  baju sendiri.  La 

itu namanya ya itu mungkin

cara saya yang salah. Jadi

anak itu jadinya ga seneng 

trus ibunya suka ngirim

 permen atau kue hanya

untuk bertiga. Ibu yang

rumah dulu kan sudah

keluar kan  suka ngirimi untuk 3 anak, padahal

anaknya kan  banyak.

Otomatis yang terima kan 

saya, la  kesalahan saya itu

kue yang untuk bertiga itu

ta  bagi untuk orang

serumah. Ga  berkenan di

hati. Kan  ibunya ngirim

surat bahwa ini hanya untuk

 bertiga tapi sesuatu yang

tidak bagus untuk yang lain

tapi mungkin karena cara

saya yang salah, kan 

seharusnya saya harus minta

izin dulu trus apa kalau ga 

saya minta mereka yang

membagikan. Sekarang saya

 bisa gitu setelah saya belajar

 banyak, tapi waktu itu saya

 baru awal-awal melihat

yang seperti itu yang ga pas

di hati saya, trus saya

 bertindak. Akhirnya  ya konfliknya dari situ ,

akhirnya anak itu

menentang saya gitu dengan

sengaja menentang,  ya 

hanya 1 itu yang 2 malah

ga, malah santai-santai saja,

malah tidurnya sama aku

C1

B2

Ada satu anak yang selalu

ingin membuat marah subyek

dikarenakan waktu dulu anakini dipercaya oleh ibu yang

dulu untuk merawat adik

kembarnya, padahal adik

kembarnya sudah kelas2

,menurut subyek seharusnya

anak-anak ini sudah dapat

mandiri, selain itu subyek

tanpa izin membagi makanan

yang diberi oleh ibu yang dulu,

 padahal makanan tersebut

hanya untuk 3 anak.

Subyek tidak suka dengan hal

ini maka subyek membuat

aturan sendiri dan hal ini

membuat anak tersebut marah

dan selalu membuat masalah

dengan subyek Subyek

mempunyai peraturan sendiri

dalam mengatur rumah nya

seperti adanya prinsip bahwa

anak yang sudah masuk

sekolah sudah harus mandiri

dan akan memperlakukan

anak-anak dengan adil,

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 199/214

187

 juga. Ga  masalah ko  kalau

dia tidur dengan memeluk

foto ibunya, trus aku juga ga 

masalah kalau yang 1 tidur pake daster   ibunya. Saya

 juga ga  merasa tersaingi

atau apa saya bisa

memaklumi, tapi cuma

sering, mengirimi hanya

untuk mereka bertiga, saya

nya yang ga  terima. Ya  itu

 bagi saya kesalahan terbesar

ta inget-inget  dari sekarang,

saya ga  boleh melakukan

seperti itu lagi. Kalaupun

saya harus tanya izin dulukalau ga  memberi

 pengertian biar dia sendiri

yang membagikan gitu to.

Akhirnya dia membangkang

saya terus, pokoknya ada

saja perilaku dia yang bisa

 pengen  buat saya marah.

Waktu itu kan  saya

menahan-nahan  ya  ternyata

ini meledak, tahan-tahan

saya ga pengen melayani ya 

saya tau  jelas disengaja

sampe ga  pulang, sampai

dia ngajak adiknya adik

rumah yang memang nakal

sekali. Jadi 2 anak yang

membangkang yang laen sih

nggak   yang lain biasa-biasa

saja. Malah yang lain malah

e..lebih cepat dekat,

mungkin karena anak

remaja trus saya orangnya

demokrasi. “kamu bolehasal kamu ngomong sama

ibu., kamu boleh pulang

sekolah maen  ke rumah

temannya tapi kamu harus

 pamit dulu sama ibu gitu ga

 papa,” gitu mbak. Untuk

aturan saya ga saklek banget  

B1

C1

C2

Anak tersebut selalu

melanggar aturan yang di buat

subyek dan perilakunya selalu

membuat subyek marah, tetapi

subyek hanya bisa menahan

emosinya saja terhadap anak

itu.

Anak subyek yang lain mudah

dekat dengan subyek karena

subyek menerapkan pola

 pengasuhan yang demokratis,

sehingga subyek memberikebebasan pada anak-anaknya

tetapi tetap bertanggung jawab

atas kebebasan tersebut.

Kedekatan dengan anak-anak

terjalin karena adanya

komunikasi yang cukup baik

antara subyek dengan anak-

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 200/214

188

ada omongan, izin, ada

 pertanggung jawaban

keuangan dan segala

macem, yang  laen  bisa tapi ya itu tadi gara-gara itu tadi.

Ya  itukan akhirnya meledak

itu malem, saya sampe

 pingsan, ga bisa mengontrol

emosi, waktu itu dia ga 

 pulang seharian, kalau

makan malem pulang hanya

untuk makan. Kan

makannya 1 meja gini 

mbak, dia ga mandi ga  apa

dia makan, saya masih diam

tapi sudah banyak sekalitumpukkannya, habis itu dia

keluar, trus ini piringnya

masih disitu sengaja buat

gara-gara saya masih diem,

udah  selesai semuanya saya

kunci, tapi kunci masih di

 pintu, paling ga  kalau

mereka totok-totok  ada yang

 bisa bukain. Trus semua

tidur lampu dimatiin, trus

dia ga totok-totok   tapi

gedor-gedor,  teriak-teriak

“Siapa yang berani ngunci

 pintu, kamu bukan ibuku,

ngapain  “ trus yang keluar

malah  si Lina bukain pintu,

ga  terima kasih malah

marah-marah sama Lina itu

malah gelut, jambak-

 jambakan, masak aku ibu

denger kaya gitu ga  keluar

dari kamar. Trus aku keluar

dari kamar ta  pisah “sudahmalam” ganti dia yang

maki-maki aku, aku diusir

“kowe du ibuku muleho

neng malang, omahmu neng

 Malang”  Itu saya

meledaknya disitu mbak,

langsung saya punya tenaga

C1

anaknya

Anak subyek memaki-maki

subyek karena waktu anak ini

 pulang tengah malam semua

orang rumah sudah tidur dan

 pintu terkunci dan lampusudah mati, hal ini membuat

anak tersebuit marah lepada

subyek. Mendengar makian

dari anak itu, subyek spontan

melakukan perlawanan fisik

karena emosi yang sudah tidak

dapat tertahankan lagi. Emosi

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 201/214

189

ekstra, si anak itu bisa

ta..kan  rambutnya kan 

 panjang, bisa ta jambak,

gini sret, trus ta gulung, trusta tindihi trus ampe nganu

gini itu emosi saya meledak

tinggi sekali, aku sampe 

teriak-teriak sampe  histeris,

ada yang lari ke tempat Pak

Hendro gitu, trus saya

diangkat gini  supaya anak

ini bisa nganu apa namanya

sudah ta tindihi sampe ta

 jotos, sambil teriak-teriak

gitu semua kejengkelan saya

terpendam sekian lama trus begitu akhirnya diginikan 

 pingsan saya, ga tau  apa

yang terjadi. Jadi waktu itu

saya langsung darah tinggi ,

kalau biasanya darah saya

90-60, 80-60, tapi begitu

130 saya jatuh, jadi memang

darah saya tu rendah. Semua

orang marah gitu sama dia,

karena dia waktu si Rumah

Sakit yang nungguin tu saya

sampe  pingsan di Elisabet,

karena apa nungguin  dia

dari pagi sampe malem  jam

1 harus cari darah apa

hemoglobin putih-putih atau

trombositnya tu  turun

sedangkan di Elisabeth

kehabisan stok, jadi harus

ke PMI . Jadi jam 1 jam

setengah satuan malam saya

sama Pak Hendro, sangking

lemesnya ya..kalau sekarangada kantin Elisabeth kalau

 jaman 95 apa ada kantin,

harus keluar kan? Saya

ditangga tu  dari Ruang

Teresia tu  mbak jatuh

ditangga itu gara-gara

 belum makan , kalau telat

subyek yang akhirnya meledak

dipicu oleh penumpukkan

emosi yang subyek lakukan

selama ini dan belum pernahdiungkapkan karena subyek

hanya memendam

kemarahannya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 202/214

190

nengok   aja dia langsung

marah-marah infusnya

dicopoti, “Lo ibukan naik

 bus ke sini ga  bisa tepatwaktu”, keras banget

anaknya. Ya udah gara-gara

dia saya kaya diamankan

gitu, biar anak-anak ga 

 boleh masuk dulu biar saya

tenang. Sekarang sudah

menikah, tapi setelah itu ya

 baik-baik, kan terus

dipencar pindah-pindah

rumah, trus baik gitu sama

saya, sama sekali ga  da

gesekan  atau dendam itu.Ya cuma letupan emosi gitu

aja,  dia emosi sama saya,

saya juga. Begitu sudah

selesai ya sudah, tapi abis

itu baik. Jadi nonton TV  ja 

disini walaupun rumahnya

sudah dipencar-pencar,

sayang sama saya jadi

dibilang dendam  ya ga da 

sama sekali, aku ketemu

sama dia ya biasa-biasa saja,

dia menikah aku juga

datang, dia kesini minta doa

restu. Ya  itu apa warna aja

kalau aku bilang. Kalau kita

 berdua mengingat-ingat itu

 ya  tertawa ko  bisa  ya. Lucu

kan?

Sekarang sudah menikah di

Yogya. Waktu itu saya ga 

telepon ibu saya, akhirnya

saya ke Psikolog untuk diri

saya sendiri Bu Erna psikolog saya dari awal

disini sampe  sekarang. Jadi

kalau ada sesuatu yang saya

sendiri merasa terganggu ga 

 bisa ngatasi saya ke tempat

Bu Erna di LPT. Ya ga

 papa,  saya tu ga  keberatan

C2

C2

Setelah peristiwa meledaknya

emosi, subyek dan anak itu

menjalani hubungan yang lebih

 baik karena keduanya

menganggap peristiwa tersebut

sudah berlalu dan sudah tidak

ada dendam, perilaku anak inimenjadi menyenangkan dan

 bisa lebih terbuka dengan

subyek walaupun anak ini

sudah pindah rumah tetapi

kalau nonton TV tetap di

rumah subyek. Ketika anak ini

akan menikah datang ke

subyek untuk minta doa restu

dan subyek pun datang ke

 pernikahannya untuk

memberikan restunya .

Subyek sering ke Psikolog

kalau sedang mempunyai

masalah baik masalah diri

sendiri maupun masalah anak-

anak, karena subyek tidak

 berani lagi menelepon ibu

untuk berkeluh kesah tentang

masalahnya dan subyekmemanfaatkan fasilitas PA.

SOS Desa Taruna seperti

adanya kerja sama dengan

Lembaga Konsultasi UNIKA

agar ibu-ibu yang mempunyai

masalah dengan anak-anaknya

dapat mengkonsultasikan pada

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 203/214

191

untuk hal-hal gitu  tapi saya

nyaman gitu, saya tau  apa

yang harus saya lakukan

gitu.  Karena saya tu dibimbing Bu Erna untuk

mengenali diri saya sendiri

selama 1 tahun, saya selalu

didampingi. Pada akhirnya

kalau saya mengenal Bu

Erna berhasil membimbing

saya untuk mengenal diri

saya sendiri, ketika terjadi

sesuatu ko  aku begini ya

 pasti gitu kan, biasanya gini

ko sekarang gini berarti ada

sesuatu yang ga beres  daridiri saya gitu,  kalaupun ga,

kalaupun kalau Bu Erna

kasih solusi, saya coba

terapkan tapi saya ga  bisa,

trus saya balik lagi, saya ga 

 bisa Bu Erna. “coba cari

cara lain  gitu  “. Kalau saya

sih  mendidik anak lebih ke

 pengalaman saya

dikeluarga aja gitu ya kalau

basic nya Bk itu saya ambil

waktu ada masalah,

 pendekatan pada anak saya

lebih alamiah saja

 perjalanan saya waktu kecil

saya begitu disayangi. Masa

kecil saya kan bahagia, jadi

saya kepengen  mereka juga

merasakan hal yang sama

seperti saya. Saya gampang

banget   sayang sama anak-

anak meskipun saya dulu ga 

suka anak, ga  bisa bergaulgitu, sama anak-anak pada

awalnya. Karena dulu saya

kecilnya ikut nenek saya

 jadi cucunya cuma sendiri,

 jadi cucu tunggal. Akhirnya

saya ga  pernah berinteraksi

sama anak kecil, saya ga 

C2

C2

 psikolog.

Subyek merasa menemukan

seseorang yang dapatmembimbing dan

mendampingi dirinya dalam

kesulitan yang dihadapinya di

SOS Desa Taruna dan lebih

mengenal diri subyek

Subyek berharap kalau anak-

anak yang diasuhnya juga

merasakan kebahagiaan masa

kecil yang pernah subyek

alami dulu menyebabkan

subyek ingin menyanyangi

anak-anak. Waktu dulu subyek

tidak terlalu menyukai anak-anak tetapi karena

dikondisikan untuk hidup

 bersama-anak-anak,

menyebabkan rasa sayang pada

anak-anak datang dengan

sendirinya tanpa disadari dan

subyek mulai merasa bahwa

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 204/214

192

 bisa dulu. Kalau ada anak

kecil didekat saya diem aja

gitu, ga  bisa aku ngomong

apa dengan terpaksa  ya, saya harus berinteraksi

kemudian berkomunikasi

 belajar bagaimana nganu 

anak. Pada akhirnya tumbuh

sendiri rasa sayang sama

anak. Kalau dulu ga  bisa

tidur sama anak, kalau

sekarang saya tidur sendiri

malah  saya bigung. Kalau

cuti ga  bawa anak saya

kelimpungan bener   mbak,

sepi banget   saya kesepian.Ketika mereka pergi ada

acara, pergi nonton sampe 

ke MCd kan sampe sore 

sampe jam 4 dari jam 9

sampe  jam 4 saya dirumah

 bigung, jalan sana-sini ko ga

datang-datang. Sekarang

 justru menikmati saya

dengan anak-anak gitu, ada

acara cerita untuk anak saya

menikmati keberadaan saya

ditengah-tengah anak-anak.

Kan  itu digilir . Cerita dari

 buku-buku boleh cerita

 pengalaman. Kan  buat kita

lebih deket   dengan anak-

anak, kalau hari minggu

anak-anak ngaji juga, la 

saya juga mendampingi.

Mereka disini dengan guru-

guru. Saya rasanya enak

gitu  dengan mereka dengan

segala kenakalan mereka,dengan kelucuan mereka

saya bisa sangat menikmati.

Saya sudah 14 tahun disini.

Ada banyak konflik karena

saya ga tau  kenapa Tuhan

memberi anak-anak yang

luar biasa.  La  itu kenapa

D2

C2

D2

kehadiran anak bagi subyek

sekarang sangat penting. Kalau

dulu subyek susah bergaul

dengan anak-anak karenasubyek tidak pernah hidup

 bersama anak kecil, subyek

tinggal bersama nenek

Kehadiran anak-anak membuat

subyek menjadi lebih berarti

karena anak-anak

membutuhkan subyek untuk

mengasuk mereka sehingga

subyek merasa lebih dekat

dengan anak-anak terutama hal

ini dirasakan waktu acara

cerita anak. Selain itu subyek

 juga menikmati kebersamaan

 bersama anak waktu menemani

anak-anak ngaji pada hari

minggu.

Menurut subyek anak-anak

yang diasuh olehnya adalah

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 205/214

193

saya harus riwa-riwi  ke

Psikolog, Psikiater gitu. Itu

 bagian dari perjalanan yang

semua orang sudah angkattangan, saya sampe kemaren 

di forum itu sampe  semua

orang sudah angkat tangan,

kenapa saya ga  boleh juga

angkat tangan saya gitu.

Padahal saya sendiri

sebelumnya sudah tidak tau 

apa yang saya lakukan, jadi

hampir semua anak saya

 jurusannya ke P2GPA,

kalau ga  ke Pak Ismat

Yusuf tapi ini sudah..Makanya saya kenal sama

Bu Asih, sama Bu Lita

karena anak-anak saya,

kadang saya malu mbak, “lo 

Bu Riri lagi..Bu riri lagi ko

ga  bosan to  bu datang

kesini?”, trus saya bawa

anak si A gitu ya  kesana,

masalahnya berat, “la yo

kok   jadi anaknya Bu Riri,

kenapa ga  jadi anaknya ibu

yang lain” gitu.  “Kenapa

harus ngumpul disitu?”,

“Saya juga ga tau” saya

 bilang gitu.  Jadi kalau

kumatnya bareng-bareng

..wah saya tu sudah ga kuat

gitu,  kenapa sih ta bela-

belain gitu. Ada sisi

manusia ya protes kenapa ta

bela-belain sampe stres

sampe gini, wong mereka

 bukan apa-apa saya, jugamuncul itukan manusiawi

itu perasaan.

anak-anak yang perlu

 penanganan khusus, dengan

demikian subyek sering

membawa anak-anaknya untuk pergi ke Psikolog atau

Psikiater. Subyek merasa tidak

sanggup lagi menghadapi

anak-anaknya tersebut karena

subyek merasa tidak menyerah

untuk mengasuh anak-

anaknya.

Apa yang

membuat

ibu tetap

 bertahan di

Itu olah batin, saya

 berbahagia karena bertemu

dengan banyak orang-orang

yang ngajari saya seperti itu

C2 Subyek gembira dan senang

karena dengan masuk SOS

Desa Taruna subyek dapat

 bertemu dengan orang-orang

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 206/214

194

SOS? gitu lo  mbak, jadi waktu

saya sudah ruwet   saya

 biasanya diem saya ga tau 

apa-apa, kan aku bilang akuga tau  apa yang harus aku

lakukan sama mereka juga

aku bilang aku ga tau mo 

apa monggo  terserah sama

mereka , aku mo diem gitu.

Tanya gitu  sama mereka,

kalau aku mo diem aku diem,

kalau mo nangis ya  ku mo 

nangis, teriak kenceng

sampe tetanggaku kesini.

Kalau Sholat nangis sama

Tuhan  ya  nangis “ Aduh Tuhan ko  aku bertubi-tubi

kaya gini  aku ga  kuat gitu

mbok   ,satu-satu, jangan

langsung brek , saya t u

langsung kaya  terpuruk.

Biasanya bareng  apa lagi

kalau berempat meninggat  

semua kemana dicari ga tau,

minggat   itu berempat sampe 

 berhari-hari ga  pulang gitu.

Orang tua bigung, kan  ini

minggat  karena apa? Kadang

aku ga tau permasalahannya,

langsung pergi begitu aja.

Ternyata karena memang

konsep tentang rumah tu ga

ada pada mereka karena

memang asalnya mereka

tinggal di hutan, kan  saya

 punya itu kan 4. Tapi orang

kan ga  melihat dibalik itu

semua kan  mbak,orang kan 

melihatnya mesti diseneniibune, ini mesti  apalagi

ketika mereka ditanya

mereka bilang ga  boleh

 pulang sama ibu.  Bikin  saya

down pengen  keluar tu  itu,

saya ga  melakukan yang

seperti itu ko  mereka

D1

yang dapat mendampinginya

dalam menjalani kehidupan di

SOS Desa Taruna

Masalah dengan anak-anak

yang membuat subyek sakit

hati dan ingin keluar dari SOS

Desa Taruna karena ada 4 anak

subyek yang pergi tidak

 pulang-pulang selam berhari-

hari membuat cemas subyek

dan membuat persepsi negatif

 pada diri subyek karena dikira

4 anak itu pergi karena

dimarahi oleh subyek.

Ditambah lagi keempat subyek

mengatakan kalau subyeklah

 penyebab keempat anak ini

tidak pulang, dan tidak boleh

makan. Padahal subyek merasa

tidak ada masalah dengan

anak-anak ini Subyek merasasedih karena keempat anaknya

ini tidak menghargai

 perjuangan subyek untuk

mengasuh mereka dan juga

subyek merasa difitnah atas

 perilaku yang tidak sama

sekali dilakukannya.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 207/214

195

ngomongnya seperti itu saya

terluka, tersakiti ketika

mereka melakukan seperti

itu. Saya ga  boleh makansama ibu, padahal makanan

ada disitu, mereka kan ga 

 berani makan sendiri karena

rumongso salah mo makan

kan pekewoh, kan akhirnya

ga makan. Padahal makanan

tu selalu tersedia ,masak  ada

magicjar tak masukin 

lemarikan ya ga mungkin to.

Saya tu  frustrasinya kalau

diputar balik gitu  saya kan 

sungguh-sungguh gimana caranya  ya  mendidik

mereka, mengasuh mereka

 pengennya  mandiri,

 bertanggung jawab tapi

 prosesnya kan ga gampang

 ya, kan  susah banget saya

 paling terluka kalau dibalik-

 balik gitu. Padahal aku

gimana  caranya jadi ibu

yang baik gitu to mbak, kan

saya meneladan ibu saya,

 bagi saya ibu saya tu 

 perempuan hebat gitu lo,

anak-anak semua gitu semua

begitu  terkesannya sama ibu

saya. Karena dapat membagi

waktu antara wanita karier

sama ibu Rumah Tangga

semua tertangani, ga da 

yang terteter . Ada masalah

seberat apapun begitu

tegarnya dibanding bapak

saya,  ya  mungkin karena bapak saya anak tunggal  ya 

itu mungkin. Ibu saya kaya

menghandel semua, begitu 

hebatnya dimata anak-anak

gitu lo mbak. Otomatis saya

menjadi ibu, saya  pengen 

seperti ibu saya, sampe 

D2

Subyek hanya ingin mendidik ,

mengasuh anak-anak dengan

 baik supaya mereka dapat

mandiri dan bertanggung jawab. Tetapi subyek sadar

 bahwa harapan sederhananya

sangatlah sulit untuk dicapai.

Subyek berharap dirinya dapat

menjadi ibu yang baik seperti

ibu subyek yang dapat

mengatur rumah tangga dan

karier dan tidak ada yang

dinomor duakan. Ibu subyek

ádalah sosok ibu yang kuat

dalam menghadapi masalah

seberat apapun.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 208/214

196

 jangka panjang harus saya

 persiapkan sampe  sekarang.

Apalagi kalau apa namanya

kalau pendidikan mental itulo  mbak, penting bagi saya.

Saya banyak bertanya ke

 pakar-pakar, mental tu perlu

dipersiapkan mulai dari

sekarang gitu  mbak. Saya

mempersiapkannya juga

mulai dari awal saya sudah

mempersiapkan. Ketika

menghadapi gini ga 

langsung bruk   bunuh diri

atau segala macem. Trus dari

kecil-kecil itu saya sudahmemasukkan nilai-nilai

segala macem. Trus itu saya

sungguh-sungguh , dibalik

gitu  saja kan  saya ko gitu

saya yang saya tersakiti tu

disitu sampe  teriak-teriak,

muntah-muntah. Kemudian

itu dari bapak-bapak

 pimpinan dan bapak

 pembina itu percaya pada

mereka tanpa ngecek   itu,

saya tersakiti bener mo 

 pulang bener , keluar bener.

Kan saya tersakitinya saya tu

mereka saja ga  pernah

 berkunjung, ikut andil dalam

 pengasuhan, mereka ga tau 

apa yang saya lakukan

terhadap mereka. Ko  ujung-

ujungnya ketika saya

dipanggil ko yang salah aku,

kalaupun salah (aku begitu

orangnya keras) bapak kasihsaya solusinya, saya ga papa 

disalahkan tapi bapak kasih

saya solusi supaya saya tau

apa namanya harus

 bagaimana menghadapi

anak-anak yang spesial ini.

Kaya gitu  mbak,saya sudah

D1 Subyek merasa kecewa, sakit

hati karena anak-anak yang

diasuhnya membuat fitnah

 pada dirinya sehingga subyek

merasa pengabdiannya selama

ini sia-sia dan tak berarti.

Subyek kehilangan

kepercayaan dari Bapak

 pimpinan dan pembina karena

 bapak pimpinan lebih percaya

dengan pernyataan anak-anak

itu dan tidak memeriksa ulang

apa yang sebenarnya terjadi ,

hanya menyalahkan subyek

dari satu pihak saja..

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 209/214

197

mo keluar , sudah  pamit   Pak

Wijoyo sudah hampir semua

anak-anak antik-antik  

semua. Pokoknya ini jempol4, bener itu tahun lalu itu

mbak, saya sudah berkemas-

kemas sudah semua ta  pak  

semua. Anak-anak semua

sudah dipersiapkan sudah

 berkonsultasi ke Bu Erna,

dah  semua ta  persiapkan

dalam 1 tahun Bu Erna

 bilang paling tidak 1 tahun

Bu Riri mempersiapkan

anak-anak semuanya untuk

saya tinggalkan, karena sayasudah begitu  terlukanya

sekian belas tahun, saya

 jungkir balik kaya gitu 

hampir sendiri kan  70-80%

saya sendiri. Ko tahu-tahu 

 berakhirnya cuma dituding

kaya gitu ya sakitnya  yo

beneran gitu. Saya ga terima

kalau memang saya dirasa

itu kesalahan saya  ya  saya

kan ra iso, kan  saya ga 

mampu , kan  yang kasihan

anak-anak, biar lebih baik

saya mundur biar mereka

dapat ibu yang lebih baik

dari saya,  ya ga  boleh Pak

Wijoyo, “Ya mbok   dipikir

dulu, kenapa ko kamu keluar

apa mereka akan menjadi

lebih baik? Kalau kamu

keluar trus mereka menjadi

nganu..” “Ya kan  saya ga

tau  daripada sama sayasalahe  banyak, dari pada

mereka menjadi itu, aku

dosa” Itu sampe Sinta yang

kecil sudah ta siapke, nanti

ibu sudah ga  disini lagi,

kaya orang mo  cerai. Itu lo 

tapi kalau kamu liburan mo 

C1 Subyek merasa dirinya

 berjuang sendiri dalam

mengasuh anak-anak Desa

Taruna dan merasa

 pengabdiannya sia-sia karena

SOS Desa Taruna tidak banyak

memberikan sedikit

 pemecahan tentang masalah

yang subyek hadapi.

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 210/214

198

ketempat ibu, nanti ta 

 jemput apa segala macem 

nanti ta persiapke.

Saya bisa bertahan karenasaya menerima anak lagi si

Puput yang rambutnya

segini, kalau si Vira tu

anaknya juga berat juga

klien Bu Erna juga. Trus

datang si Puput ternyata

lebih dari Si Vira , ternyata

masalahnya lebih besar lagi

ta  bawa ke P2GPA, setelah

mereka tau ya ampun..Bu

Riri, gitu  “Ini gimana?

Rasanya anak-anak janganditinggal dulu, saya kasihan

 juga sebenarnya sama Bu

Riri  pengen kehidupan yang

laen tapi ini anak-anak butuh

ibu yang seperti anda, kalau

ga nanti kalau dia ganti ibu

gitu aja  dia sudah jadi, ini

masalahnya semua. Saya

untuk mengembalikan

 pikiran saya konsep saya

tetep  disini susah karena

saya sudah begitu siapnya

 pergi, ternyata saya

membalik lagi gini 

kemudian saya gitu 

kemudian ada Pak Trisno

dari pusat  pas  berkunjung

kesini juga lihat kamar saya

“Itu apa Bu Riri ko  sudah

dipak-pakin?” “saya tinggal

 berangkat” Pokoknya ga..ga 

 bisa pokoknya ini saya akan

 bantu ibu, ga akan terjadilagi yang seperti itu, saya

ikut mengawasi, akan datang

setiap bulan membantu

membenahi segala sesuatu

yang ga beres. Saya setiap

kali akan berkunjung akan

datang ke tempat Bu Riri

C2

C2

Subyek dapat bertahan hinggasekarang karena mendapat

anak lagi yang mempunyai

masalah yang lebih berat dari

 pada saudara-saudaranya.

Walaupun anak-anak subyek

mempunyai masalah yang

cukup berat dengan diri

mereka sendiri, tetapi hal

tersebut membuat subyek tidak

tega meninggalkan anak-

anaknya dan merasa bahwa

anak-anak membutuhkandirinya

SOS Desa Taruna membantu

subyek menghadapi masalah

anak-anaknya dengan

menghadirkan sosok Pak

Trisno seorang Bapak

Pimpinan SOS Desa Taruna

Pusat. Hadirnya Pak Trisno

membuat subyek terkagum-kagum karena Pak Trisno mau

membantu subyek dalam

mengawasi anak-anak dan

setiap bulan selalu datang

untuk berkomunikasi dengan

anak-anak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 211/214

199

yang anak-anaknya spesial

semua. Dan kemudian trus

terpantau dari pusat kan

kemudian mulai ditata lagifungsi-fungsi yang kemaren 

tidak berjalan ditata lagi,

 jadi ada 2 hal di dalam

rumah ga nyaman, situasi di

SOS sendiri tidak nyaman

dan tidak aman, kan banyak

 pencurian ga gitu  kan 

apalagi kita perempuan

harus menjaga anak-anak

dalam tidur pun harus

 bertanggung jawab kaya

gitu. Sampe ada maling sayahadapi sendiri. Sampe  ada

yang bilang Bu Riri tu 

manusia pilihan, kalau aku

kaya gini mendingan ga

usah dipilih aja, manusia

 pilihan Tuhan dikasih anak

kaya gitu, aku kalau

masalahnya kaya gitu aku ga

usah aja dipilih Tuhan,

rasane rekoso banget ya

kaya gitu  mbak, tapi saya

 pikir-pikir  pas ta rasain ya

emang ga enak banget , tapi

 ya kalau santai ya sudah gitu

 ya  enak lagi gitu, ga  masuk

ke hati biarin aja  orang, itu

kalau sudah ini jalanku.

Kalau sudah emosi ya sudah

menumpuk kalau da malam

saya sok   berdialog dengan

diri saya sendiri, ko  kamu

mau kaya gitu.  Kenapa

begitu kan  diajari samaRomo Bambang untuk

 berdialog dengan diri, olah

 batin banyak diajari.

Kemudian di Suralaya saya

 juga pernah dibawa kesana

sama Pak Trisno saya stres.

Saya stres mbak, jangan

C2 Subyek banyak belajar dalam

mengolah emosinya dari Romo

Bambang yang mau

mengajarkannya cara berdialog

dengan diri. Cara yang

diajarkan Romo Bambangternyata dapat membantu

subyek untuk mengatasi

masalah-masalahnya

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 212/214

200

dikira saya stres mbak,

sampe linglung  juga pernah

 ya tapi saya bersyukur saya

 bertemu dengan orang-orangyang banyak beri suntikan

yang kemudian saya bisa

 berpikir luas, panjang ga 

emosian, menerima segala

sesuatu tu lebih enak.

Bagaimana

keadaan

anak-anak

setelah Pak

Trisno

datang ?

Mereka lebih tersapa, yang

kecil-kecil wah  sudah

..orangnya duduk ada yang

dirambut, ada yang di..wah

mana-mana. Udah  penuh

Orangnya juga menikmati

gitu. Ya  sadar diri posisisaya disini sebagai bapak,

 jadi ga da kata saru, anak-

anaknya dimana-mana.

Bapak yo  bapak kamu boleh

ngapain aja.  Trus seneng

banget kalau Pak Trisno

kesini karena apa mbak,

karena dia datang ga sebagai

 pimpinan tapi sebagai teman

anak-anak , bapaknya anak-

anak, jadi anak-anak seneng  

”kesini lagi pak” ngobrol tu

 ya ngobrol..saya tu  terkesan

gitu lo ngobrolnya  tidak

tentang petuah, tidak tentang

nasehat, menggurui,

intograsi ga, bener-bener

ngobrol sampe  ketawa-

ketawa ngakak dan saya ikut

menikmatinya.Jadi bapaknya

anak-anak kalau ada

masalah sama sekali tidak

menyinggung sama sekaliga, saya  pengen  sekali bisa

seperti Pak Trisno,

komunikasi sama anak-anak

komunikasi antar individu

 bisa asyik banget . Biasanya

anak-anak kalau bapaknya

dapang tu gini-gini, pergi

C2 Subyek terkesan dan

terkagum-kagum dengan Pak

Trisno karena dapat

mengadakan hubungan dan

komunikasi yang hangat pada

anak-anak sehingga anak-anak

merasa nyaman di dekat Pak

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 213/214

201

apa gitu kaku, tapi itu ga 

 bisa cerita. Padahal jarang

ketemu tapi kualitas

 pertemuannya  ya  mbokdiledek kaya  apa. Duduk di

 bawah nonton TV, sambil

ndelosor , tiduran jadi ga ada

suasana resmi ga  ada. Saya

terbantu.

Trisno.

Apa

harapan ibu

terhadap

anak-anak ?

Kalau saya punya visi yang

 jauh tu  mbak, saya  pengen 

anak saya mandiri,

 bertanggung jawab, imannya

kuat. Saya ga  masalah mo 

agamanya apapun bagi saya

karena saya hidup dalam perbedaan selalu gitu.

Bertanggung jawablah

dengan semua pilihanmu.

Tidak harus menjadi orang

kaya tapi bisa menghidupi

diri sendiri udah  hebat, ga

ngerepotin  banyak orang,

sederhana tapi ko  susah

untuk mengantarkan mereka

kesitu tu susah, kadang

e..tidak semua bisa

menerima kaya gitu. 

D1 Subyek berharap anak-anaknya

 bisa mandiri, bertanggung

 jawab atas pilihan tersebut,

mempunyai iman yang kuat

dan dapat menghidupi diri

sendiri. Tetapi subyek merasa

 bahwa keinginan sederhananyaternyata cukup berat untuk

dilaksanakan kerena tidak

semua anak dapat mewujudkan

harapan yang subyek

Bagaimana

sekarang

 perasaan

ibu ?

Sekarang saya baik-baik

saja. Ya  sekarang karena

situasinya seperti ini sadar

diri punya anak-anak yang

 butuh dan anak-anak spesial 

yang sangat butuh saya

bener mbak. Kasusnya ga

maen-maen bener gitu, jadi

apa saya fokus untuk

mendampingi  ya  saya sudah

 belajar ikhlas. Jadi sekarangmeskipun apa namanya

orang berhak mengatakan

apapun tentang saya. Saya

sudah ga  mudah merasa

gampang sakit hati gitu 

sudah kan ga tau apa yang

saya lakukan terhadap

D2 Subyek sadar mempunyai

anak-anak yang sangat

membutuhkan bimibingannya,

 jadi apapun kata orang subyek

terhadap anak-anaknya, subyek

tetap bertahan untuk selalu

fokus mendampingi anak-anak.

 

Perpustakaan Unika

7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 214/214

202

mereka, mereka berhak

memvonis saya. Tapi yang

diatas itu yang tau segalanya

dan saya bertanggung jawabnya yang utama sama

yang diatas, itu kemudian

saya ga  stres-stres banget .

Kan prinsip saya  ya dari Bu

Erna, yang penting Bu Riri

sudah melakukan yang

terbaik kalau itupun yang

terjadi  ya  sudah, diterima

j i ik ti j Y

Perpustakaan Unika